selasa, 25 oktober 2011 banjir di bangkok semakin luas · merekam momen penangkap-an khadafi ....

1
SEPERTI yang telah diduga sebelumnya, Partai An-Nahda memimpin perolehan suara sementara pada pemilihan umum bebas pertama di Tu- nisia, kemarin. Pemilu yang digelar tersebut merupakan buah demonstrasi yang telah menumbangkan Presiden Zine al-Abidine Ben Ali. Berdasarkan laporan radio Tunisia yang memantau hasil pemungutan suara di sejumlah distrik, An-Nahda mengung- guli Partai Kongres untuk Republik (CPR) yang diben- tuk kelompok sayap tengah kiri. An-Nahda juga mendu- lang suara terbanyak di dua provinsi, Sfak dan Kef. Adapun urutan kedua ditempati CPR di Sfax dan Ettakatol. Pengurus Partai An-Nahda mengatakan keunggulan par- tainya sesuai yang diharapkan. Perhitungan hasil pemilu juga dipuji lantaran dilakukan se- cara terbuka. Selama proses perhitungan suara, partai-par- tai memang bisa menghadirkan wakil mereka untuk menyaksi- kan perhitungan. “Hasil tersebut sangat bagus untuk An-Nahda. Kami belum bisa memberi penjelasan rinci tetapi hasil ini jelas membuat An-Nahda bahagia,” kata se- orang pengurus Partai An- Nahda. Lebih jauh, pengurus An- Nahda mengutip hasil sur- vei tidak resmi dari beberapa tempat. Survei menunjukkan warga Tunisia yang tersebar di sejumlah tempat telah memberi dukungan kepada An-Nahda sebelum pemilu digelar pada Minggu (23/10). Dengan be- gitu, An-Nahda dinilai telah merebut setengah dari total pemilih. “An-Nahda berada di urutan pertama di sejumlah tempat pe- mungutan suara di luar nege- ri,” kata manajer kampanye Ennahda, Abdelhamid Jlazzi. “Kami memperoleh suara lebih dari 50%.” Dalam pemilu Tunisia kali ini, tercatat lebih dari 90% warga yang memiliki hak suara berpartisipasi. Fakta itu mene- gaskan bahwa sebagian besar warga Tunisia telah menggu- nakan hak demokrasi mereka untuk pertama kali sejak Ben Ali tumbang awal tahun ini. Bersamaan digelarnya pemi- lu demokratis pertama, Presi- den Amerika Serikat Barack Obama mengatakan revolusi Tunisia pada Januari lalu telah ‘mengubah arah sejarah’. “Warga Tunisia pernah berunjuk rasa dengan damai di jalan-jalan dan taman-taman untuk mendapat hak mere- ka. Sekarang mereka berbaris mengantre untuk menyalurkan suara mereka untuk menen- tukan masa depan Tunisia,” kata Obama dalam pernyataan tertulis, kemarin. (Drd/AP/ Reuters/I-5) Partai An-Nahda Unggul Sementara DEWAN Transisi Nasional (NTC) sebagai penguasa baru Libia, Minggu (23/10), meng- umumkan kebebasan negeri itu dalam sebuah upacara di Kota Benghazi, kota asal mula perla- wanan terhadap rezim Moamar Khada. NTC menyeru kepada seluruh rakyat Libia untuk ber- satu membangun negeri. Deputi ketua NTC Abdul Hafez Ghoga mengumum- kan deklarasi kebebasan Libia setelah perang penggulingan Khadafi selama delapan bu- lan dari sebuah panggung. “Deklarasi Kebebasan. Angkat kepala kalian tinggi-tinggi. Kalian kini warga merdeka,” ucapnya disambut kibaran ben- dera, yel-yel kebebasan, serta puji syukur dari warga Libia. Ketua NTC Mustafa Abdel Jalil dalam pidatonya menyeru kepada rakyat Libia untuk me- lupakan pertentangan di antara mereka pascakematian Khadademi membangun negeri mere- ka kembali. “Hari ini kita satu tubuh, satu bangsa. Kita telah menjadi satu saudara tidak seperti di masa lalu,” ujarnya. “Saya menyeru kepada semua orang untuk sal- ing memaafkan, toleransi, dan rekonsiliasi. Kita harus mem- buang semua kebencian. Ini sangat penting bagi keberhasi- lan revolusi dan masa depan Libia,” sambungnya. Abdel Jalil berjanji Libia yang baru akan berlandaskan pada hukum Islam. Di balik euforia deklarasi kebebasan Libia, kematian Khadafi masih menyisakan persoalan yang menggang- gu negeri kaya minyak itu. Jenazah Khadadan putranya, Mo’tassim, sudah empat hari dibaringkan dalam sebuah lemari pendingin di pusat perbelanjaan di Kota Mis- rata. Jenazah keduanya belum diperlakukan selayaknya se- orang muslim. Waktu serta tempat pemakamannya pun masih belum jelas. Komisi Hak Asasi Manusia PBB (UNHCR) memerintahkan penyelidikan atas kematian mantan penguasa Libia itu. Hal tersebut mengacu pada tayangan video amatir yang merekam momen penangkap- an Khada. Seperti dikutip dari Al Jazeera, dokter yang menangani tubuh Khadafi, Othman el-Zentani, tim autopsi telah mengangkat sebuah peluru dari kepala Khadafi, dan sebuah peluru lain dari perut. Perlakuan terhadap Khadamembuat putranya yang lain, Saadi, yang kini berada di Ni- ger, sangat marah. “Pernyataan kontradiktif telah dikeluarkan NTC untuk mengizinkan eksekusi barbar itu. Penyalahgunaan wewenang itu menunjukkan siapa pun yang memiliki kaitan dengan rezim sebelumnya tidak akan mendapatkan peradilan yang layak di Libia,” ujar penga- cara Saadi, Nick Kaufman. (*/ Aljazeera/Reuters/I-2) HERYADI W ILAYAH ibu kota Thailand yang tergenang banjir makin luas seiring dengan dibukanya pintu-pintu air di wilayah utara. Pemerintah Thailand pun harus berjibaku untuk me- mompa air tersebut ke arah laut dan menjaga kawasan bisnis. Pembukaan pintu-pintu air tersebut dilakukan sejak Jumat (22/10). Hal itu mengakibatkan sedikitnya 8 juta meter kubik air mengalir ke timur, barat, dan pusat Bangkok melalui Sungai Chao Phraya, sungai utama yang membelah ibu kota Thailand. Luapan air yang terus mengalir membuat ketinggian sungai itu mencapai rekor tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Menyusul meningkatnya ketinggian air tersebut, ratus- an warga diungsikan. Ter- utama warga yang menetap di wilayah Lak Si dan Don Muang yang terendam air hingga ke- tinggian 2 meter. Wilayah tengah Bangkok, serta Provinsi Pathum Thani, Nonthaburi, dan Ayutthaya merupakan wilayah yang pa- ling parah terendam banjir. Provinsi-provinsi yang dike- nal sebagai kawasan industri itu diperkirakan akan makin tenggelam akibat pembukaan pintu-pintu air tersebut. Banjir kali ini merupakan Pemerintah dituduh mengabaikan provinsi- provinsi lain untuk menyelamatkan distrik- distrik bisnis di Ibu Kota Bangkok. Banjir di Bangkok semakin Luas Libia Masuki Era Baru I NTER NASIONAL banjir terburuk yang melanda ‘Negeri Gajah Putih’ dalam lima dekade. Dari 77 provinsi, 28 provinsi atau sepertiganya telah terendam. Luas wilayah yang terendam mencapai 16 kali luas Hong Kong. Selain itu, sedikitnya 356 orang dinyatakan tewas dan sekitar 2,5 juta orang harus menyaksikan kawasan per- mukiman mereka terendam. Sekitar 113 ribu orang terpaksa harus mengungsi dan 720 ribu orang lainnya membutuhkan perawatan medis. Beda pendapat Di tengah situasi banjir yang makin buruk tersebut, peme- rintah Thailand dilanda per- tentangan dalam penanganan bencana. Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dan Gu- bernur Bangkok Sukhumband Paribatra kerap mengeluarkan pernyataan saling bertolak belakang. Mereka juga dini- lai tidak serius menangani musibah. Sukhumband, misalnya, te- lah memperingatkan warga di enam area utara untuk melin- dungi harta benda mereka dan siap-siap mengungsi, Minggu (23/10). “Setelah menilai semua indikator, situasi makin serius dan kami perkirakan bakal terus memburuk,” ujarnya. “Saya sudah katakan jika situasi ini telah menjadi kri- sis, saya akan menjadi orang pertama yang memberi tahu kalian. Kini, saya sudah menyampaikannya,” kata Sukhumband. Di lain pihak, Yingluck menga takan air baru akan surut sekitar enam pekan lagi. Dia mengatakan peme- rintah bekerja keras untuk memompa air ke laut sebe- lum gelombang pasang yang diperkirakan bakal terjadi akhir bulan. Upaya pemerintah Thailand memompa air ke luar Bangkok menyebabkan kondisi banyak kota di luar ibu kota Thailand itu makin parah. Itu terjadi di Pathum Thani dan Ayutthaya. Akibatnya, pemerintah di- tuduh telah mengorbankan provinsi-provinsi tersebut un- tuk menyelamatkan distrik- distrik bisnis di Bangkok. Sukhumband mengatakan ibu kota perlu diselamatkan karena merupakan jantung ekonomi dan administrasi Thailand. (Hde/Reuters/I-3) [email protected] JUTAAN warga ibu kota Ko- rea Selatan, Seoul, memilih wali kota mereka dalam pe- mungutan suara yang dinilai sebagai barometer penting bagi bursa calon presiden menjelang pemilu nasional tahun depan. Sekadar catatan, jumlah pen- duduk Kota Seoul mencapai 10 juta jiwa dan mewakili seperlima populasi Korsel. Dari jabatan Wali Kota Seoul, sudah dua orang yang menjadi kepala negara, termasuk presi- den petahana (incumbent), Lee Myung-bak. Sejauh ini, dua partai besar Korsel, Partai Nasional Raya (GNP) dan Partai Demokrat, bersaing ketat di level nasional maupun di Kota Seoul. Kedua partai tersebut sempat dilanda pertikaian internal sehingga di tahun ini tingkat dukungan terhadap mereka semakin menurun. Demi mem- bangun kembali citra mereka, kedua partai mengerahkan segala sumber daya untuk menduduki kursi Wali Kota Seoul. Partai Nasional Raya yang berkuasa diwakili kandidat perempuan, Na Kyung-won. Dia disokong langsung oleh pentolan GNP, Park Guen-hye, yang tengah mempersiapkan pencalonan diri dalam pemilu presiden nanti. Park sempat dikritik karena dinilai berdiam diri saat GNP mengalami kekalahan telak saat pemilu awal yang digelar awal tahun ini. Namun, dukungan terhadap Na dinilai dapat membantu mendongkrak citra Park seka- ligus membangun kembali GNP. Na dan Park mendapat tan- tangan dari Park Won-soon, yang mewakili sebuah aliansi dari sayap kiri partai-partai oposisi. Pertarungan di antara kedua kandidat kian menentu- kan sebab jika Park Won-soon menang, sebuah aliansi opo- sisi baru akan terbentuk dan meningkatkan kemungkinan berakhirnya era GNP di parle- men dan Gedung Biru--kantor presiden Korsel. “Dengan fokus pada isu- isu pemerintah pusat, seperti pemilu parlemen dan presiden, kondisi tersebut akan bertindak sebagai pemrediksi yang baik untuk pemilu berikutnya,” kata Lee Nam-young dari Sejong University, Seoul. Tahun depan, negara ekono- mi terbesar keempat di Asia itu akan menggelar pemilu parle- men dan presiden di tahun yang sama. Penyelenggaraan dua pemilu tersebut ialah kali pertama dalam dua dekade. Pemungutan suara dijadwal- kan akan digelar April dan November tahun depan. (*/ Reuters/I-5) Pemilihan Wali Kota Seoul Barometer Pilpres Korsel SELASA, 25 OKTOBER 2011 12 PENAMPUNGAN: Sejumlah warga dievakuasi dari area yang dilanda banjir ke penampungan massal sementara di ruang registrasi penumpang Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand, Minggu (23/10). KERTAS SUARA: Petugas pemilu mengumpulkan kertas suara dari kotak setelah pemungutan suara ditutup di suatu lokasi pemilihan di Tunis, Tunisia, Minggu (23/10). Pemilu tersebut menjadi sejarah demokrasi bagi Tunisia pascatergulingnya Ben Ali. REUTERS/ZOUBER SOUISSI REUTERS/SEO MYEONG-GON/YONHAP CALON WALI KOTA: Na Kyung-won, kandidat Wali Kota Seoul dari partai berkuasa Partai Nasional Raya, melambaikan tangan ke arah para pendukungnya saat berkampanye di Seoul, Korea Selatan, kemarin. RITUAL KEMERDEKAAN: Para anggota Dewan Transisi Nasional yang mengenakan jas menyaksikan warga Libia melakukan ritual untuk merayakan kemerdekaan Libia di Quiche, Benghazi, Libia, Minggu (23/10). REUTERS/ESAM AL-FETORI REUTERS/DAMIR SAGOLJ

Upload: phungtuyen

Post on 30-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SEPERTI yang telah diduga sebelumnya, Partai An-Nahda memimpin perolehan suara sementara pada pemilihan umum bebas pertama di Tu-nisia, kemarin. Pemilu yang digelar tersebut merupakan buah demonstrasi yang telah menumbangkan Presiden Zine al-Abidine Ben Ali.

Berdasarkan laporan radio Tunisia yang memantau hasil pemungutan suara di sejumlah distrik, An-Nahda mengung-guli Partai Kongres untuk Republik (CPR) yang diben-tuk kelompok sayap tengah kiri. An-Nahda juga mendu-lang sua ra terbanyak di dua provinsi, Sfak dan Kef. Adapun urutan kedua ditempati CPR di Sfax dan Ettakatol.

Pengurus Partai An-Nahda mengatakan keunggulan par-tainya sesuai yang diharapkan. Perhitungan hasil pemilu juga dipuji lantaran dilakukan se-cara terbuka. Selama proses perhitungan suara, partai-par-tai memang bisa menghadirkan wakil mereka untuk menyaksi-kan perhitungan.

“Hasil tersebut sangat bagus

untuk An-Nahda. Kami belum bisa memberi penjelas an rinci tetapi hasil ini jelas membuat An-Nahda bahagia,” kata se-orang pengurus Partai An-Nahda.

Lebih jauh, pengurus An-Nahda mengutip hasil sur-vei tidak resmi dari beberapa tempat. Survei menunjukkan warga Tunisia yang tersebar di sejumlah tempat telah memberi

dukungan kepada An-Nahda sebelum pemilu digelar pada Minggu (23/10). Dengan be-gitu, An-Nahda dinilai telah merebut setengah dari total pemilih.

“An-Nahda berada di urutan pertama di sejumlah tempat pe-mungutan suara di luar nege-ri,” kata manajer kampanye Ennahda, Abdelhamid Jlazzi. “Kami memperoleh suara lebih dari 50%.”

Dalam pemilu Tunisia kali ini, tercatat lebih dari 90% warga yang memiliki hak suara berpartisipasi. Fakta itu mene-gaskan bahwa sebagian besar warga Tunisia telah menggu-nakan hak demokrasi mereka untuk pertama kali sejak Ben Ali tumbang awal tahun ini.

Bersamaan digelarnya pemi-lu demokratis pertama, Presi-den Amerika Serikat Barack Obama mengatakan revolusi Tunisia pada Januari lalu telah ‘mengubah arah sejarah’.

“Warga Tunisia pernah berunjuk rasa dengan damai di jalan-jalan dan taman-taman untuk mendapat hak mere-ka. Sekarang mereka berbaris mengantre untuk menyalurkan suara mereka untuk menen-tukan masa depan Tunisia,” kata Obama dalam pernyataan tertulis, kemarin. (Drd/AP/Reuters/I-5)

Partai An-Nahda Unggul Sementara

DEWAN Transisi Nasional (NTC) sebagai penguasa baru Libia, Minggu (23/10), meng-umumkan kebebasan negeri itu dalam sebuah upacara di Kota Benghazi, kota asal mula perla-wanan terhadap rezim Moamar Khadafi . NTC menyeru kepada seluruh rakyat Libia untuk ber-satu membangun negeri.

Deputi ketua NTC Abdul Hafez Ghoga mengumum-kan deklarasi kebebasan Libia setelah perang penggulingan Khadafi selama delapan bu-lan dari sebuah panggung. “Deklarasi Kebebasan. Angkat kepala kalian tinggi-tinggi. Kalian kini warga merdeka,” ucapnya disambut kibaran ben-dera, yel-yel kebebasan, serta puji syukur dari warga Libia.

Ketua NTC Mustafa Abdel Jalil dalam pidatonya menyeru kepada rakyat Libia untuk me-lupakan pertentangan di antara mereka pascakematian Khadafi demi membangun negeri mere-ka kembali.

“Hari ini kita satu tubuh, satu bangsa. Kita telah menjadi satu saudara tidak seperti di masa lalu,” ujarnya. “Saya menyeru kepada semua orang untuk sal-ing memaafkan, toleransi, dan rekonsiliasi. Kita harus mem-buang semua kebencian. Ini sangat penting bagi keberhasi-lan revo lusi dan masa depan Libia,” sambungnya.

Abdel Jalil berjanji Libia yang baru akan berlandaskan pada hukum Islam.

Di balik euforia deklarasi

kebebasan Libia, kematian Khadafi masih menyisakan persoalan yang menggang-gu negeri kaya minyak itu. Jenazah Khadafi dan putranya, Mo’tassim, sudah empat hari dibaringkan dalam sebuah lemari pendingin di pusat perbelanjaan di Kota Mis-rata. Jenazah keduanya belum diperlakukan selayaknya se-orang muslim. Waktu serta tempat pemakamannya pun masih belum jelas.

Komisi Hak Asasi Manusia PBB (UNHCR) memerintahkan penyelidikan atas kematian mantan penguasa Libia itu. Hal tersebut mengacu pada tayangan video amatir yang merekam momen penangkap-an Khadafi .

Seperti dikutip dari Al Jazeera, dokter yang menangani tubuh Khadafi, Othman el-Zentani, tim autopsi telah mengangkat sebuah peluru dari kepala Khadafi, dan sebuah peluru lain dari perut.

Perlakuan terhadap Khadafi membuat putranya yang lain, Saadi, yang kini berada di Ni-ger, sangat marah.

“Pernyataan kontradiktif telah dikeluarkan NTC untuk mengizinkan eksekusi barbar itu. Penyalahgunaan wewenang itu menunjukkan siapa pun yang memiliki kaitan de ngan rezim sebelumnya tidak akan mendapatkan peradilan yang layak di Libia,” ujar penga-cara Saadi, Nick Kaufman. (*/Aljazeera/Reuters/I-2)

HERYADI

WI L AYA H i b u kota Thailand yang tergenang banj ir makin

luas seiring dengan dibukanya pintu-pintu air di wilayah utara. Pemerintah Thailand pun harus berjibaku untuk me-mompa air tersebut ke arah laut dan menjaga kawasan bisnis.

Pembukaan pintu-pintu air tersebut dilakukan sejak Jumat (22/10). Hal itu mengakibatkan sedikitnya 8 juta meter kubik air mengalir ke timur, barat, dan pusat Bangkok melalui Sungai Chao Phraya, sungai utama yang membelah ibu kota Thailand. Luapan air yang terus mengalir membuat ketinggian sungai itu mencapai rekor tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Menyusul meningkatnya ketinggian air tersebut, ratus-an warga diungsikan. Ter-utama warga yang menetap di wilayah Lak Si dan Don Muang yang terendam air hingga ke-tinggian 2 meter.

Wilayah tengah Bangkok, serta Provinsi Pathum Thani, Nonthaburi, dan Ayutthaya merupakan wilayah yang pa-ling parah terendam banjir. Provinsi-provinsi yang dike-nal sebagai kawasan industri itu diperkirakan akan makin tenggelam akibat pembukaan pintu-pintu air tersebut.

Banjir kali ini merupakan

Pemerintah dituduh mengabaikan provinsi-provinsi lain untuk menyelamatkan distrik-distrik bisnis di Ibu Kota Bangkok.

Banjir di Bangkok semakin Luas

Libia Masuki Era Baru

INTERNASIONAL

banjir terburuk yang melanda ‘Negeri Gajah Putih’ dalam lima dekade. Dari 77 provinsi, 28 provinsi atau sepertiganya telah terendam. Luas wilayah yang terendam mencapai 16 kali luas Hong Kong.

Selain itu, sedikitnya 356

orang dinyatakan tewas dan sekitar 2,5 juta orang harus menyaksikan kawasan per-mukiman mereka terendam. Sekitar 113 ribu orang terpaksa harus mengungsi dan 720 ribu orang lainnya membutuhkan perawatan medis.

Beda pendapatDi tengah situasi banjir yang

makin buruk tersebut, peme-rintah Thailand dilanda per-

tentangan dalam penanganan bencana. Perdana Menteri Yingluck Shinawatra dan Gu-bernur Bangkok Sukhumband Paribatra kerap mengeluarkan pernyataan saling bertolak belakang. Mereka juga dini-lai tidak serius menangani musibah.

Sukhumband, misalnya, te-lah memperingatkan warga di enam area utara untuk melin-dungi harta benda mereka dan

siap-siap mengungsi, Minggu (23/10). “Setelah menilai semua indikator, situasi makin serius dan kami perkirakan bakal terus memburuk,” ujarnya.

“Saya sudah katakan jika situasi ini telah menjadi kri-sis, saya akan menjadi orang pertama yang memberi tahu kal ian. Kini , saya sudah menyampaikannya,” kata Sukhumband.

Di lain pihak, Yingluck

menga takan air baru akan surut sekitar enam pekan lagi. Dia mengatakan peme-rintah bekerja keras untuk memompa air ke laut sebe-lum gelombang pasang yang diperkirakan bakal terjadi akhir bulan.

Upaya pemerintah Thailand memompa air ke luar Bangkok menyebabkan kondisi banyak kota di luar ibu kota Thailand itu makin parah. Itu terjadi di

Pathum Thani dan Ayutthaya. Akibatnya, pemerintah di-

tuduh telah mengorbankan provinsi-provinsi tersebut un-tuk menyelamatkan distrik-distrik bisnis di Bangkok.

Sukhumband mengatakan ibu kota perlu diselamatkan karena merupakan jantung ekonomi dan administrasi Thailand. (Hde/Reuters/I-3)

[email protected]

JUTAAN warga ibu kota Ko-rea Selatan, Seoul, memilih wali kota mereka dalam pe-mungutan suara yang dinilai sebagai barometer penting bagi bursa calon presiden menjelang pemilu nasional tahun depan. Sekadar catatan, jumlah pen-duduk Kota Seoul mencapai 10 juta jiwa dan mewakili seperlima populasi Korsel. Dari jabatan Wali Kota Seoul, sudah dua orang yang menjadi kepala negara, termasuk presi-den petahana (incumbent), Lee Myung-bak.

Sejauh ini, dua partai besar Korsel, Partai Nasional Raya (GNP) dan Partai Demokrat, bersaing ketat di level nasional maupun di Kota Seoul.

Kedua partai tersebut sempat dilanda pertikaian internal sehingga di tahun ini tingkat dukungan terhadap mereka semakin menurun. Demi mem-bangun kembali citra mereka,

kedua partai mengerahkan segala sumber daya untuk menduduki kursi Wali Kota Seoul.

Partai Nasional Raya yang berkuasa diwakili kandidat perempuan, Na Kyung-won. Dia disokong langsung oleh pentolan GNP, Park Guen-hye, yang tengah mempersiapkan pencalonan diri dalam pemilu presiden nanti.

Park sempat dikritik karena dinilai berdiam diri saat GNP mengalami kekalahan telak saat pemilu awal yang digelar awal tahun ini.

Namun, dukungan terhadap Na dinilai dapat membantu mendongkrak citra Park seka-ligus membangun kembali GNP.

Na dan Park mendapat tan-tangan dari Park Won-soon, yang mewakili sebuah aliansi dari sayap kiri partai-partai oposisi. Pertarungan di antara

kedua kandidat kian menentu-kan sebab jika Park Won-soon menang, sebuah aliansi opo-sisi baru akan terbentuk dan meningkatkan kemungkinan berakhirnya era GNP di parle-men dan Gedung Biru--kantor presiden Korsel.

“Dengan fokus pada isu-isu pemerintah pusat, seperti pemilu parlemen dan presiden, kondisi tersebut akan bertindak sebagai pemrediksi yang baik untuk pemilu berikutnya,” kata Lee Nam-young dari Sejong University, Seoul.

Tahun depan, negara ekono-mi terbesar keempat di Asia itu akan menggelar pemilu parle-men dan presiden di tahun yang sama. Penyelenggaraan dua pemilu tersebut ialah kali pertama dalam dua dekade. Pemungutan suara dijadwal-kan akan digelar April dan November tahun depan. (*/Reuters/I-5)

Pemilihan Wali Kota Seoul Barometer Pilpres Korsel

SELASA, 25 OKTOBER 201112

PENAMPUNGAN: Sejumlah warga dievakuasi dari area yang dilanda banjir ke penampungan massal sementara di ruang registrasi penumpang Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand, Minggu (23/10).

KERTAS SUARA: Petugas pemilu mengumpulkan kertas suara dari kotak setelah pemungutan suara ditutup di suatu lokasi pemilihan di Tunis, Tunisia, Minggu (23/10). Pemilu tersebut menjadi sejarah demokrasi bagi Tunisia pascatergulingnya Ben Ali.

REUTERS/ZOUBER SOUISSI

REUTERS/SEO MYEONG-GON/YONHAP

CALON WALI KOTA: Na Kyung-won, kandidat Wali Kota Seoul dari partai berkuasa Partai Nasional Raya, melambaikan tangan ke arah para pendukungnya saat berkampanye di Seoul, Korea Selatan, kemarin.

RITUAL KEMERDEKAAN: Para anggota Dewan Transisi Nasional yang mengenakan jas menyaksikan warga Libia melakukan ritual untuk merayakan kemerdekaan Libia di Quiche, Benghazi, Libia, Minggu (23/10).

REUTERS/ESAM AL-FETORI

REUTERS/DAMIR SAGOLJ