surat terbuka: andi dan muhaimin selamat · aryo bhawono u sai sudah drama ti-ga pekan menjelang...

1
ARYO BHAWONO U SAI sudah drama ti- ga pekan menjelang reshufe kabinet. Pre- siden Susilo Bam- bang Yudhoyono mengakhiri- nya dengan mengumumkan nama-nama menteri baru dan menteri yang bergeser tempat, di Istana Negara, tadi malam. Ada delapan nama baru ma- suk Kabinet Indonesia Bersatu II, tujuh menteri dan seorang kepala Badan Intelijen Negara, serta empat menteri bergeser tempat (lihat grak). Dua menteri yang santer di- bicarakan bakal terkena perom- bakan karena kementeriannya tersangkut kasus dugaan ko- rupsi, yakni Menpora Andi Mal- larangeng dan Menakertrans Muhaimin Iskandar, tetap sela- mat. Kemenpora tersandung kasus Wisma Atlet, sedangkan Kemenakertrans tersandung kasus dana transmigrasi. Menakertrans Muhaimin pun langsung menggelar konferensi pers seusai pengumuman re- shufe itu. “Untuk prioritas kerja utama dalam tiga tahun menda- tang sebagai Menakertrans ada lah menyiapkan konsep standardisasi kompetensi bagi tenaga kerja Indonesia,” kata Muhaimin. Tanda-tanda keduanya bakal dipertahankan sudah tampak ketika Yudhoyono menyebut- kan alasan perombakan kabinet, pekan lalu. Di antara delapan butir alasan perombakan kabi- net tidak ada satu pun yang terkait dengan urusan dugaan kasus korupsi. Reshufe juga ditandai dengan berkurangnya kursi menteri untuk dua partai politik, yakni Demokrat dan PKS, yang kehi- langan masing-masing satu kursi menteri. Keduanya ialah mantan Menteri Perhubungan Freddy Numberi (Demokrat) dan mantan Menristek Suharna Surapranata (PKS). Akibatnya, kursi Demokrat di kementerian tersisa 5, sedang- kan PKS tinggal 3 kursi. Sebe- lumnya, Demokrat menduduki 6 kursi dan PKS 4 kursi. PKS pun meradang atas pe- ngurangan tersebut. Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq me- nilai Yudhoyono telah menging- kari kontrak politik. “Keberadaan PKS di kemente- rian dan posisi PKS di pemerin- tahan itu satu paket yang diikat kontrak politik. Kontrak politik itu dibicarakan langsung antara Pak SBY dan PKS yang diwakili Ketua Majelis Syuro. Segala per- ubahan yang terkait kontrak politik mestinya dibicarakan dengan Ketua Majelis Syuro,” ujar Mahfudz, tadi malam. Drama perombakan kabinet juga sempat diwarnai spekula- si batalnya dua nama calon menteri untuk menduduki pos masing-masing karena alasan kesehatan. Mereka ialah Dahlan Iskan dan Djan Faridz. Namun, spekulasi itu terban- tahkan setelah Yudhoyono mengumumkan menteri baru sekitar 40 menit, tadi malam. Dahlan yang sempat menangis karena berat meninggalkan kursi Dirut PLN dan Djan Faridz yang namanya disodorkan oleh PPP tetap jadi menteri. Dua hal yang juga mewarnai perombakan kabinet ialah peng- gantian nama dan pos kerja di dua kementerian. Kebudayaan, yang masuk Kementerian Kebu- dayaan dan Pariwisata sesuai dengan UU 39/2008, dikembali- kan ke Kementerian Pendidikan Nasional. Akibatnya, nama Kemendik- nas berubah menjadi Kemen- terian Pendidikan dan Kebu- dayaan (Kemendikbud). Selain itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata berganti nama menjadi Kementerian Pariwisa- ta dan Ekonomi Kreatif. Perubahan itu terjadi setelah DPR meluluskan usulan Presi- den untuk merestrukturisasi kementerian. “Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada DPR,” kata Kepala Negara. (Wta/Mad/WR/*/X-7) [email protected] Berita terkait hlm 4 SEJUMLAH tokoh agama, ke- marin, menyampaikan surat ke- prihatinan terbuka kepada rak- yat mengenai situasi berbangsa dan bernegara di Tugu Prokla- masi, Jakarta. Mereka menyata- kan miris dengan kemiskinan yang kian mencekik rakyat hingga korupsi yang semakin menggurita. Para tokoh itu, antara lain Ahmad Syai Maarif, Mgr Mar- tinus D Situmorang, Salahuddin Wahid, Frans Magnis-Suseno, Ida Pedande Sebali, Andreas Ye- wangoe, Romo Benny Susetyo, dan Biksu Sri Pannyavaro M. Dalam surat terbuka itu dise- butkan Presiden katanya berada di garis depan dalam pemberan- tasan korupsi, tapi kenyataan- nya korupsi malah semakin menggurita dari hulu ke hilir. Korupsi tersebut telah melibat- kan seluruh pejabat negara, dari anggota Dewan Perwakil- an Rakyat, penegak hukum, hingga politikus, bahkan juga pengusaha. “Akibatnya, sebagian rakyat Indonesia semakin terperosok ke jurang kemiskinan karena biaya pendidikan, kesehatan, kebutuhan pokok semakin mahal,” ujar Syai Maarif saat membacakan surat terbuka itu. Selain itu, lanjutnya, rasa aman dan damai semakin jauh di tengah tingginya pelanggar- an hak asasi manusia dan ke- bebasan beribadah, kekerasan, perusakan lingkungan hidup, serta hukum yang tidak berdau- lat. “Kami prihatin dengan kea- daan ini, tidak ada selesainya masalah di negeri ini,” tukas mantan Ketua Umum PP Mu- hammadiyah itu. Sebaliknya, tokoh agama mengapresiasi kepada rakyat yang telah bekerja keras me- ngembangkan solidaritas dan kreatif untuk menyelamatkan bangsa serta negara. Pada kesempatan itu, Mgr M Situmorang menegaskan bahwa para tokoh lintas agama tetap melaksanakan tugas-tugas keagamaan dan pendidikan. Namun, pihaknya terus terusik dengan kondisi bangsa yang kian mencemaskan. “Kepemimpinan nasional le mah. Akibatnya tidak ada permasalahan fundamental bangsa yang berhasil disele- saikan dengan tuntas,” kata Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia itu. Dia mengajak masyarakat mengakhiri situasi ini sesuai dengan semangat konstitusi. (*/X-5) Sebagian rakyat Indonesia semakin terperosok ke jurang kemiskinan karena biaya pendidikan, kesehatan, kebutuhan pokok semakin mahal.’’ Ahmad Syafii Maarif Tokoh Agama SURAT TERBUKA: Pendeta Andreas A Yewangoe (depan) bersama tokoh agama lainnya, di antaranya Mgr Martinus D Situmorang (kiri), Ahmad Syafii Maarif (ketiga dari kiri), Biksu Sri Pannyavaro M, dan Frans Magnis-Suseno (kanan) membacakan surat terbuka di Jakarta, kemarin. PEMERINTAH lupa atau pura-pura lupa bahwa negeri ini adalah negara kepulauan. Sebagai sebuah negara kepulauan, mestinya, mutlak ada transpor- tasi antarpulau yang cepat, aman, dengan tarif terjangkau rakyat. Transportasi tersebut jelas dikuasai negara. Dia mengambil peran selaku jembatan udara Nusan- tara, yaitu penerbangan perintis yang memang di- selenggarakan negara di atas basis idealisme untuk mempersatukan negeri. Dia adalah Merpati. Akan tetapi, semua komitmen besar untuk negeri itu kemudian lenyap. Sabtu, 15 Oktober, sejumlah penerbangan Merpati yang transit ataupun terbang dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandara Juanda Surabaya, berhenti beroperasi ka- rena tidak mampu membeli avtur. Kepada Pertamina saja, sejak 2006, Merpati berutang Rp550 miliar. Utang itu terdiri dari utang pokok Rp270 miliar, sisanya denda dan bunga. Adanya denda itu memperlihatkan bahwa Merpati pasti pernah gagal membayar ke- wajiban. Sekali lagi, itu baru utang kepada Perta- mina, belum utang kepada pihak ketiga lainnya. April lalu, to- tal utang Merpati su- dah mencapai hampir Rp3 triliun. Di manakah posisi negara, dalam hal ini pemerintah dan DPR yang memiliki hak bu- jet? Diakui atau tidak, negara telah membiar- kan sang perintis mati pelan-pelan. Pemerintah hanya mengumbar janji surga un- tuk menyelamatkan Merpati, yaitu mengucurkan dana Rp561 miliar lewat Penyertaan Modal Negara (PMN). Namun, janji tinggal janji. Tidak ada langkah nyata yang diambil negara untuk menyelamatkan Merpati. Pemerintah memilih memelihara dilema. Merpati dibiarkan hidup enggan, mati tak mau. Dalam hal ini, sesungguhnya Merpati hanyalah salah satu con- toh saja dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sekarang ini, yaitu tidak ada keputusan yang tegas dan solusi yang tuntas. Negara harus berterus terang apakah masih memerlukan penerbangan perintis atau tidak. Bila masih memerlukan, seharusnya Merpati diselamat- kan dengan sepenuh hati, sepenuh anggaran, serta didukung kapasitas dan kompetensi manajemen yang tangguh. Bila jawabannya tidak lagi memerlukan pener- bangan perintis, suntiklah Merpati itu dengan sumber daya secukupnya untuk mampu bersaing dengan maskapai penerbangan swasta. Setelah itu, kalau gagal, biarkan mati. Tutup saja Merpati. Sebab, terbuka kemungkinan pemerintah berubah pandangan mengingat berkembangnya maskapai penerbangan swasta yang juga memasuki ceruk perintis dan hidup sehat. Intinya ialah jangan biarkan masalah menggan- tung dan terkatung-katung. Ambillah keputusan yang tegas dan solusi yang tuntas. Selamatkan atau biarkan mati. REUTERS/JASON REDMOND RABU, 19 OKTOBER 2011 | NO.11177 | TAHUN XLII | 32 HALAMAN Silakan tanggapi Editorial ini melalui: mediaindonesia.com Jangan biarkan masalah menggantung dan terkatung-katung. Ambillah keputusan yang tegas dan solusi yang tuntas.’’ DAVID BECKHAM AKAN KUNJUNGI JAKARTA David Beckham direncanakan mengunjungi Singapura dan Indonesia dalam rangkaian tur promosi bersama klub liga sepak bola Amerika Serikat LA Galaxy pada akhir November hingga awal Desember. Olahraga, Hlm 32 Pemasangan Iklan & Customer Service: 021 5821303 No Bebas Pulsa: 08001990990 e-mail: [email protected] Rp2.900/eks (di luar P. Jawa Rp3.100/eks) Rp67.000/bulan (di luar P.Jawa + ongkos kirim) Andi dan Muhaimin Selamat Delapan nama baru masuk kabinet, empat menteri bergeser tempat. EDITORIAL Selamatkan atau Biarkan Mati Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected] atau mediaindonesia.com Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom DOK ANJ MISI MENGGALI DI LAHAN KONSERVASI Tumpang-tindih lahan jadi persoalan pelik investasi di daerah. Dengan kekuasaan yang dimiliki, bupati bisa menerbitkan izin dua usaha di satu lahan yang sama. Fokus Nusantara, Hlm 24-25 Tokoh Agama Miriskan Kondisi Bangsa ANTARA/ UJANG ZAELANI

Upload: others

Post on 12-Sep-2019

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ARYO BHAWONO

USAI sudah drama ti-ga pekan menjelang reshuffl e kabinet. Pre-siden Susilo Bam-

bang Yudhoyono mengakhiri-nya dengan mengumumkan na ma-nama menteri baru dan menteri yang bergeser tempat, di Istana Negara, tadi malam.

Ada delapan nama baru ma-suk Kabinet Indonesia Bersatu II, tujuh menteri dan seorang kepala Badan Intelijen Negara, serta empat menteri bergeser tem pat (lihat grafi k).

Dua menteri yang santer di-bi carakan bakal terkena perom-bakan karena kementeriannya tersangkut kasus dugaan ko-rupsi, yakni Menpora Andi Mal-larangeng dan Menakertrans Muhaimin Iskandar, tetap sela-mat. Kemenpora tersandung kasus Wisma Atlet, sedangkan Kemenakertrans tersandung ka sus dana transmigrasi.

Menakertrans Muhaimin pun langsung menggelar konferensi pers seusai pengumuman re-shuffl e itu. “Untuk prioritas kerja utama dalam tiga tahun menda-tang sebagai Menakertrans ada lah menyiapkan konsep stan dardisasi kompetensi bagi tenaga kerja Indonesia,” kata Mu haimin.

Tanda-tanda keduanya bakal dipertahankan sudah tampak ketika Yudhoyono menyebut-kan alasan perombakan kabinet, pekan lalu. Di antara delapan butir alasan perombakan kabi-net tidak ada satu pun yang terkait dengan urusan dugaan kasus korupsi.

Reshuffl e juga ditandai dengan

berkurangnya kursi menteri un tuk dua partai politik, yakni Demokrat dan PKS, yang kehi-langan masing-masing satu kur si menteri. Keduanya ialah mantan Menteri Perhubungan Freddy Numberi (Demokrat) dan mantan Menristek Suharna Surapranata (PKS).

Akibatnya, kursi Demokrat di kementerian tersisa 5, sedang-kan PKS tinggal 3 kursi. Sebe-lumnya, Demokrat mendu duki 6 kursi dan PKS 4 kursi.

PKS pun meradang atas pe-ngurangan tersebut. Wasekjen DPP PKS Mahfudz Siddiq me-nilai Yudhoyono telah menging-kari kontrak politik.

“Keberadaan PKS di kemente-rian dan posisi PKS di pemerin-tahan itu satu paket yang di ikat kontrak politik. Kon trak politik itu dibicarakan langsung antara Pak SBY dan PKS yang diwakili Ketua Maje lis Syuro. Segala per-ubahan yang terkait kontrak politik mestinya di bi ca rakan dengan Ketua Majelis Syuro,” ujar Mahfudz, tadi ma lam.

Drama perombakan kabinet juga sempat diwarnai spekula-si batalnya dua nama calon men teri untuk menduduki pos masing-masing karena alasan kesehatan. Mereka ialah Dahlan Iskan dan Djan Faridz.

Namun, spekulasi itu terban-tahkan setelah Yudhoyono

meng umumkan menteri baru sekitar 40 menit, tadi ma lam. Dahlan yang sempat me nangis karena berat mening galkan kursi Dirut PLN dan Djan Faridz yang namanya di sodorkan oleh PPP tetap jadi men teri.

Dua hal yang juga mewarnai perombakan kabinet ialah peng-gantian nama dan pos ker ja di dua kementerian. Kebu dayaan, yang masuk Kementerian Ke bu-dayaan dan Pariwisata se suai dengan UU 39/2008, dikembali-kan ke Kementerian Pendidikan Nasional.

Akibatnya, nama Kemendik-

nas berubah menjadi Kemen-terian Pendidikan dan Kebu-dayaan (Kemendikbud). Selain itu, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata berganti nama menjadi Kementerian Pariwisa-ta dan Ekonomi Kreatif.

Perubahan itu terjadi setelah DPR meluluskan usulan Presi-den untuk merestrukturisasi ke menterian. “Untuk itu, saya ucapkan terima kasih kepada DPR,” kata Kepala Negara. (Wta/Mad/WR/*/X-7)

[email protected] terkait hlm 4

SEJUMLAH tokoh agama, ke-ma rin, menyampaikan surat ke-prihatinan terbuka kepada rak-yat mengenai situasi berbang sa dan bernegara di Tugu Prokla-masi, Jakarta. Mereka menyata-kan miris dengan kemiskinan yang kian mencekik rakyat hing ga korupsi yang semakin menggurita.

Para tokoh itu, antara lain Ahmad Syafi i Maarif, Mgr Mar-tinus D Situmorang, Salahuddin Wahid, Frans Magnis-Suseno, Ida Pe dan de Sebali, Andreas Ye-wangoe, Romo Benny Suset yo, dan Biksu Sri Pannyavaro M.

Dalam surat terbuka itu dise-butkan Presiden katanya berada di garis depan dalam pemberan-tasan korupsi, tapi kenyataan-nya korupsi malah semakin meng gurita dari hulu ke hilir. Korupsi tersebut telah melibat-kan seluruh pejabat negara, da ri anggota Dewan Perwakil-an Rakyat, penegak hukum, hing ga politikus, bahkan juga pengusaha.

“Akibatnya, sebagian rakyat Indonesia semakin terperosok ke jurang kemiskinan karena biaya pendidikan, kesehatan, ke butuhan pokok semakin ma hal,” ujar Syafi i Maarif saat mem bacakan surat terbuka itu.

Selain itu, lanjutnya, rasa aman dan damai semakin jauh di tengah tingginya pelanggar -an hak asasi manusia dan ke-bebasan beribadah, kekerasan, perusakan lingkungan hidup, serta hukum yang tidak berdau-lat.

“Kami prihatin dengan kea-da an ini, tidak ada selesainya masalah di negeri ini,” tukas man tan Ketua Umum PP Mu-hammadiyah itu.

Sebaliknya, tokoh agama meng apresiasi kepada rakyat yang telah bekerja keras me-ngembangkan solidaritas dan kreatif untuk menyelamatkan bangsa serta negara.

Pada kesempatan itu, Mgr M Situmorang menegaskan bah wa para tokoh lintas agama tetap melaksanakan tugas-tugas keagamaan dan pendidikan. Namun, pihaknya terus terusik dengan kondisi bangsa yang kian mencemaskan.

“Kepemimpinan nasional le mah. Akibatnya tidak ada permasalahan fundamental bangsa yang berhasil disele-saikan dengan tuntas,” kata Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia itu.

Dia mengajak masyarakat mengakhiri situasi ini sesuai dengan semangat konstitusi. (*/X-5)

Sebagian rakyat Indonesia semakin

terperosok ke jurang kemiskinan karena biaya pendidikan, kesehatan, ke butuhan pokok semakin ma hal.’’Ahmad Syafii MaarifTokoh Agama

SURAT TERBUKA: Pendeta Andreas A Yewangoe (depan) bersama tokoh agama lainnya, di antaranya Mgr Martinus D Situmorang (kiri), Ahmad Syafii Maarif (ketiga dari kiri), Biksu Sri Pannyavaro M, dan Frans Magnis-Suseno (kanan) membacakan surat terbuka di Jakarta, kemarin.

PEMERINTAH lupa atau pura-pura lupa bahwa negeri ini adalah negara kepulauan. Sebagai sebuah negara kepulauan, mestinya, mutlak ada transpor-tasi antarpulau yang cepat, aman, dengan tarif terjangkau rakyat.

Transportasi tersebut jelas dikuasai negara. Dia mengambil peran selaku jembatan udara Nusan-tara, yaitu penerbangan perintis yang memang di-selenggarakan negara di atas basis idealisme untuk mempersatukan negeri. Dia adalah Merpati.

Akan tetapi, semua komitmen besar untuk negeri itu kemudian lenyap. Sabtu, 15 Oktober, sejumlah penerbangan Merpati yang transit ataupun terbang dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dan Bandara Juanda Surabaya, berhenti beroperasi ka-rena tidak mampu membeli avtur.

Kepada Pertamina saja, sejak 2006, Merpati berutang Rp550 miliar. Utang itu terdiri dari utang pokok Rp270 miliar, sisanya denda dan bunga. Adanya denda itu memperlihatkan bahwa Merpati pasti pernah gagal membayar ke-wajiban.

Sekali lagi, itu baru utang kepada Perta-mina, belum utang kepada pihak ketiga lainnya. April lalu, to-tal utang Merpati su-dah mencapai hampir Rp3 triliun.

Di manakah posisi negara, dalam hal ini pemerintah dan DPR yang memiliki hak bu-jet? Diakui atau tidak, negara telah membiar-kan sang perintis mati pelan-pelan.

Pemerintah hanya mengumbar janji surga un-tuk menyelamatkan Merpati, yaitu mengucurkan dana Rp561 miliar lewat Penyertaan Modal Negara (PMN).

Namun, janji tinggal janji. Tidak ada langkah nyata yang diambil negara untuk menyelamatkan Merpati.

Pemerintah memilih memelihara dilema. Merpati dibiarkan hidup enggan, mati tak mau. Dalam hal ini, sesungguhnya Merpati hanyalah salah satu con-toh saja dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sekarang ini, yaitu tidak ada keputusan yang tegas dan solusi yang tuntas.

Negara harus berterus terang apakah masih memerlukan penerbangan perintis atau tidak. Bila masih memerlukan, seharusnya Merpati diselamat-kan dengan sepenuh hati, sepenuh anggaran, serta didukung kapasitas dan kompetensi manajemen yang tangguh.

Bila jawabannya tidak lagi memerlukan pener-bangan perintis, suntiklah Merpati itu dengan sumber daya secukupnya untuk mampu bersaing dengan maskapai penerbangan swasta. Setelah itu, kalau gagal, biarkan mati. Tutup saja Merpati.

Sebab, terbuka kemungkinan pemerintah berubah pandangan mengingat berkembangnya maskapai penerbangan swasta yang juga memasuki ceruk perintis dan hidup sehat.

Intinya ialah jangan biarkan masalah menggan-tung dan terkatung-katung. Ambillah keputusan yang tegas dan solusi yang tuntas. Selamatkan atau biarkan mati.

REUTERS/JASON REDMOND

RABU, 19 OK TOBER 2011 | NO.11177 | TAHUN XLI I | 32 HALAMAN

Silakan tanggapiEditorial ini melalui:mediaindonesia.com

Jangan biarkan

masalah menggantung dan terkatung-katung. Ambillah keputusan yang tegas dan solusi yang tuntas.’’

DAVID BECKHAM AKAN KUNJUNGI JAKARTADavid Beckham direncanakan mengunjungi Singapura dan Indonesia dalam rangkaian tur promosi bersama klub liga sepak bola Amerika Serikat LA Galaxy pada akhir November hingga awal Desember.

Olahraga, Hlm 32

Pemasangan Iklan & Customer

Service:021 5821303

No Bebas Pulsa:08001990990

e-mail:[email protected]

Rp2.900/eks(di luar P. Jawa Rp3.100/eks)

Rp67.000/bulan(di luar P.Jawa

+ ongkos kirim)

Andi danMuhaiminSelamatDelapan nama baru masuk kabinet, empat menteri bergeser tempat.

EDITORIAL

Selamatkanatau Biarkan Mati

Kirimkan tanggapan Andaatas berita ini melalui e-mail:

[email protected] mediaindonesia.com

Facebook: Harian Umum Media Indonesia

Twitter: @MIdotcom

DOK ANJ

MISI MENGGALI DI LAHAN KONSERVASITumpang-tindih lahan jadi persoalan pelik investasi di daerah. Dengan kekuasaan yang dimiliki, bupati bisa menerbitkan izin dua usaha di satu lahan yang sama.

Fokus Nusantara, Hlm 24-25

Tokoh Agama MiriskanKondisi Bangsa

ANTARA/ UJANG ZAELANI