media dependency theory

17
MEDIA DEPENDENCY THEORY MEDIA DEPENDENCY THEORY (TEORI KETERGANTUNGAN MEDIA) Rosy Anindya Nariswari Ritonga 210110120302 Dosen: Dr. Antar Venus,M.A Comm Meria Octaviany, S.Sos M.Si

Upload: mankoma2012

Post on 14-Jun-2015

381 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

Presentasi Coordinate Management of Meaning Theory oleh Dwikie Naufal Pinasthika Mankom A Fikom Unpad

TRANSCRIPT

Page 1: Media Dependency Theory

MEDIA DEPENDENCY THEORY

MEDIA DEPENDENCY THEORY(TEORI KETERGANTUNGAN MEDIA)

Rosy Anindya Nariswari Ritonga210110120302

Dosen:

Dr. Antar Venus,M.A Comm Meria Octaviany, S.Sos M.Si

Page 2: Media Dependency Theory

Latar Belakang

Teori ketergantungan media mula-mula diperkenalkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur(McQuaill 2002 : 309). Dalam teori ini mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara pendengar, media dan sistem sosial yang lebih besar.

Page 3: Media Dependency Theory

TokohSandra Ball-Rokeach

Profesor di Annenberg School for Communication and

Journalism di University of Southern California

Direktur Teknologi Komunikasi dan Program

Community. 

Buku: Kekerasan dan Media (dengan RK Baker),

Teori Komunikasi Massa(dengan ML DeFleur),

The Great American Value Test: (dengan M. Rokeach & JW Grube),

Media, Audience dan Masyarakat (dengan MG Cantor),

Paradoks Pemuda dan Olahraga (dengan M. Gatz dan M. Messner), dan Teknologi Visions:

The Hopes and Fears yang Shape Teknologi Baru (dengan M. Sturken dan D. Thomas).

Page 4: Media Dependency Theory

Melvin DeFleurMelvin DeFleur Lawrence (lahir April 27, 1923 di Portland,

Oregon) Adalah seorang profesor dan sarjana di bidang komunikasi.DeFleur menerima gelar Ph.D. dalam psikologi sosial dari

University of Washington pada tahun 1954. Tesisnya, studi Eksperimental hubungan respon stimulus dalam komunikasi leaflet, menarik

dari sosiologi, psikologi, dan komunikasi, untuk mempelajari bagaimana informasi disebarkan melalui masyarakat Amerika.

Page 5: Media Dependency Theory

Dependency Media Theory

Ball-Rokeach dan DeFleur 1976, pertama kali mengajukan dan menjelaskan bagaimana hubungan ketergantungan media dalam kognitif, afektif, dan perilaku masyarakat.

Page 6: Media Dependency Theory

AsumsiSemakin seseorang tergantung pada suatu media untuk memenuhi kebutuhannya, makamedia tersebut menjadi semakin penting untuk orang tersebut.

Media juga akan mempunyai pengaruh lebih banyak dan kekuasaan atas individu tersebut.

Page 7: Media Dependency Theory

Faktor yang Menentukan Ketergantungan Seseorang terhadap Media

• Individu akan condong menggunakan media yang menyediakan kebutuhannya lebih banyak dibandingkan dengan media lain yang lebih sedikit.

Page 8: Media Dependency Theory

• Persentase ketergantungan juga ditentukan oleh stabilitas sosial saat itu.

Page 9: Media Dependency Theory

Studi Kasus

Page 10: Media Dependency Theory

Dibalik Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines

Lima hari setelah hilang dari radar, pesawat Malaysia Airlines masih belum ditemukan.Ketika berita tentang hilangnya pesawat Malaysia Airlines muncul, sama seperti media-media lain, BBC langsung memberitakannya.Kecelakaan transportasi -darat, laut, maupun udara- dengan kemungkinan korban 239 penumpang jelas berita besar.Dan biasanya di benak para redaktur koordinator liputan adalah pengerahan 'pasukan khusus' untuk liputan lanjutan, seperti berita pengangkatan jenazah dari laut, duka keluarga korban, dan berbagai aspek berita lainnya.

Dalam kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines, kenyataannya tidak seperti itu karena pesawat masih belum ditemukan.Bagaimanapun 'pasukan khusus' tetap diturunkan.

Page 11: Media Dependency Theory

BBC misalnya yang mengerahkan satu wartawannya dari Thailand untuk membantu wartawan yang bermarkas dari Malaysia.Satu lagi wartawan BBC yang bermarkas di Jakarta dikirim ke Vietnam, yang ikut membantu pencarian pesawat, walaupun di pusat pencarian di Pulau Phu Quoc sudah ada wartawan dari BBC Seksi Vietnam.

Di Beijing, dikerahkan juga wartawan ke Hotel Lido yang menjadi tempat berkumpul keluarga korban, yang memilih untuk tetap berada di Beijing sambil mengikuti berita perkembangan pencarian pesawat.Dengan peliputan yang meluas itu, maka praktis segala aspek pemberitaan tercakup.

Namun ketika tak banyak perkembangan di lapangan tentang upaya pencarian pesawat -sementara beberapa pihak maupun keluarga semakin tak sabar- muncul pula berita-berita yang tak sedap.

Page 12: Media Dependency Theory

Salah satunya adalah berita tentang pemerintah Cina yang mendesak pemerintah Malaysia agar meningkatkan upaya pencairan pesawat Malaysia Airlines yang hilang itu, yang membawa 150 warga Cina.Kementrian Luar Negeri Cina bahkan sempat pula mengatakan bahwa informasi yang diberikan pemerintah Malaysia malah membingungkan sehingga sulit untuk mengetahui yang akurat.Dibalas lagi oleh pemerintah Malaysia bahwa tidak ada informasi yang meragukan namun mereka memahami keinginan pemerintah Cina untuk mendapat kepastian tentang nasib warganya.Pemerintah Cina kemudian menerbitkan tiga foto tentang puing-puing yang ditangkap satelit mereka, yang menurut Malaysia tidak terkait dengan pesawat yang hilang. Namun TV pemerintah Cina memberitkan akan tetap melanjutkan pencarian puing-puing yang terlihat itu. Saya tidak tahu apakah warga Inggris akan menanggapi berita-berita tersebut dengan sedikit mencibir: mbok sebaiknya kerja sama dibanding saling tuding. Tapi sebagai warga Asia, terus terang tak enak juga rasanya membacanya.

Page 13: Media Dependency Theory

Analisis Kasus

Page 14: Media Dependency Theory

Individu akan condong menggunakan media yang menyediakan kebutuhannya lebih banyak dibandingkan dengan media lain yang lebih sedikit.

Media tv yang pada saat itu menawarkan informasi faktual yang sangat lengkap dan

update, membuat masyarakat lebih memilih mendapatkan informasi dari televisi saja.

Page 15: Media Dependency Theory

Persentase ketergantungan juga ditentukan oleh stabilitas sosial saat itu.

Keluarga korban hilangnya Malaysian Airlines lebih mempercayai info dari media massa, karena menurut keluarga korban, informan langsung seperti pemerintah Malaysia dan pihak Malaysian Airlines kurang bisa dipercaya kebenarannya mengingat kondisi pada saat itu.

Page 16: Media Dependency Theory

1. KognitifMasyarakat menjadi tahu akan adanya musibah yang terjadi pada maskapai Malaysian Airlines.2. AfeksiMasyarakat terenyuh dan iba terhadap peristiwa tersebut.3. BehavioralMasyarakat berbondong-bondong mengungkapkan rasa belasungkawa di media sosial.

Page 17: Media Dependency Theory