media cerdas untuk aparatur berintegritas...

27
Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1

Upload: vudang

Post on 02-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1

Page 2: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 2

Page 3: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3

Penanggungjawab

Mariman Darto

Dewan Redaksi

Mariman Darto

Windra Mariani

Rahmat

Siti Zakiyah

Mustari Kurniawati

Rokip Purnomo

Pemimpin Redaksi

Ahmad Zaini

Redaktur Pelaksana

Rustan Amarullah

Ika Retna Ningrum

Novi Prawitasari

Photographer

Ullyana

Itcianday

Sujoko

Kontributor

Rustam Effendie

Muheriyanto

Mulkani

M. Angga Dirgantara

Ardhiamsyah Farid

Layouter & Visual

Nur Ersandi

Pembaca yang terhormat, setelah membahas revolusi mental

di edisi sebelumnya, BinnetMagz edisi ketiga akan mencoba

mengupas tentang Presidential Lecture untuk CPNS yang

diselenggarakan oleh Kementerian PAN dan RB bersama

dengan LAN RI baru-baru ini.

Presidential Lecture merupakan bagian dari Kegiatan Pelatihan

Dasar CPNS hasil seleksi tahun 2017. Untuk itu seluruh CPNS

diminta mengikuti kegiatan ini, dimana 5.165 CPNS mengikuti

secara langsung di Istora Senayan, sementara yang lainnya

mengikuti melalui video conference di Kantor Wilayah Kemen-

terian Hukum dan HAM di seluruh Indonesia.

Dalam kegiatan yang bertema "Bersatu dalam Harmoni:

Menuju Birokrasi Berkelas Dunia Tahun 2024" tersebut, Presi-

den RI berharap CPNS atau ASN harus mampu menjadi motor

penggerak birokrasi dan melayani masyarakat dengan baik.

ASN juga harus terus meng-up date informasi di era Revolusi

Industri 4.0 agar mampu menunjang kinerja pemerintah dan

memenangkan persaingan global. Selain Presiden, CPNS juga

diberi motivasi melalui paparan Menteri Keuangan, Kepala Ba-

dan Pembinaan Ideologi Pancasila, dan CEO & Founder Go-Jek.

Selain itu, tampilan BinnetMagz juga menjadi perhatian tim

redaksi. Edisi ketiga ini tampilan BinnetMagz mengalami sedi-

kit penyempurnaan dengan menambah header di setiap hala-

man. Keberadaan header akan lebih memudahkan pembaca

mengetahui klasifikasi setiap halaman.

Kami ucapkan selamat menikmati sajian BinnetMagz edisi ini,

dan sampai jumpa di edisi mendatang.

Page 4: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 4

07

05 08

09 10

11 13 14 14 15

15 15 17

18 19

21 22 23

25

26

Page 5: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 5

Decak kagum 5000 lebih CPNS di Istora Senayan Jakarta pecah! Seorang anak muda, Nadiem Makar-iem namanya yang menjadi bintang panggungnya. Nadiem adalah CEO PT. Gojek Indonesia. Sebuah perusahaan paling penting di Indonesia yang ber-basis teknologi informasi, yang kini masuk salah satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia versi Majalah Fortune Amerika Serikat. Kehadiran-nya berkontribusi besar terutama dalam men-dongkrak kesejahteraan masyarakat. Menurut hasil Survei Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (LD FEB) UI, Gojek telah menyumbang ekonomi Indonesia hingga nyaris 10 triliun rupiah pertahun. Wooow! Great Job bro! Sumbangan itu berasal dari mitra pengemudi sebesar 8,2 triliun rupiah dan 1,2 triliun rupiah dari mitra UMKM. Gojek adalah fenomena dunia. Kontribusinya ter-hadap lapangan kerja juga sangat besar. Sekitar 1,6 juta mitra pengemudi terbantu. Sebagian besar dari mereka (83%) ber-pendidikan SMP dan SMA/sederajat. Pada kelompok Indonesia jelas, pemerintah sangat terbantu. Ini adalah ke-lompok rentan karena su-lit masuk lapangan kerja formal. Bahkan sebanyak 15% mitra pengemudi berpendidikan tinggi. Inilah yang disebut Bung Karno (1956) sebagai The maker of History. Penentu Sejarah! Di tangan anak muda Indonesia akan bangkit menjadi pemenang! Dunia sudah beru-bah! Era disruptive innovation hadir. Indonesia di-gerakkan oleh disruptive force. Bukan sekedar sustainable innovation kata Rhenald Kasali dalam bukunya yang berjudul Tomorrow is Today. Kita menyambut era Internet of Think (IoI). Internet adalah solusi hari ini dan masa depan. Tak mampu menyesuaikan? Kita akan tergilas oleh zaman!Tak ada satupun kebutuhan manusia yang tidak mam-pu dilayani oleh teknologi informasi. Semuanya terhubung antara manusia satu dengan yang lainnya. Tak ada jarak. Tak ada batas. Hanya orang-orang istimewa saja yang mampu memanfaatkan golden opportunity ini. Salah satunya Nadiem Makari- em. Anak

mu-

da. Generasi milenial. Bagaimana dengan ASN? Ini bukan eranya PNS Baby Boomers yang hampir atau telah menikmati masa pensiun. Pun juga gen-erasi X dan Y. Ini adalah eranya PNS generasi Mile-nial. Generasi Z yang diteruskan oleh Generasi Al-pha. Generasi super kreatif. Generasi Milenia dan Alpha adalah generasi dimana teknologi berkem-bang sangat pesat. Mereka sudah sangat Mengen-al bahkan berpengalaman dengan gadget, smartphone dengan berbagai kecanggihannya. Kehadiran Nadiem dalam Presidential Lecture ber-sama presiden Jokowi dan Sri Mulyani banyak menginspirasi anak-anak muda. Birokrat milenial. Nadiem paham betul dan pandai memfaatkan fo-rum itu. Dan dia berhasil manfaatkan forum itu dengan menunjukkan berbagai kesuksesan perus-ahaannya. Semua mengatakan Hebat! Bayangkan. Ada presiden! Hampir seluruh anggota kabinet kerja hadir. Sebagian Gubernur juga hadir.

Yang paling hebat ada-lah ada 37 ribu lebih CPNS menyaksikan khutbahnya melalui video conference. Dengan merendah, Nadiem Makariem mengatakan :

"Saya terlalu terhormat dan belum layak ber-bicara di depan 5000 CPNS ini. Ini adalah

generasi hebat yang di-miliki Indonesia. Ini

akan merubah Indonesia".

Ya. Sepakat. Generasi milenia adalah generasi hebat. Jika kita benar mengelolanya, maka generasi ini akan menjawab segenap potensi Indonesia di masa depan. Diawal forum presiden pun juga menganjurkan kepada seluruh CPNS yang direkrut tahun 2017 ini "CPNS jangan hanya kepo pada pacarnya saja. Tapi kepo-lah pada inovasi dan kreatifitas. Kepolah pada pe-rubahan". Presiden benar. Berawal dari rasa ingin tahu secara mendalam. Kemudian mengek-splorasinya. Lahirlah ide-ide baru yang menjadi sumber inovasi yang bermanfaat bagi negeri. Selamat datang Birokrat Milenia! Birokrat Kepo! Mariman Darto

Page 6: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 6

Page 7: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 7

Birokrat yang mampu bekerja dengan cepat, responsif, efisien, dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu motor kemajuan Indonesia. Oleh kare-nanya, saat memberikan kuliah umum bagi ribuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Istora Se-nayan, Jakarta, Presiden Joko Widodo menaruh harapan besar akan munculnya birokrat-birok-rat muda yang tangguh dan mau bekerja keras. "Kita harus meya-kini bahwa Indonesia akan men-jadi negara maju jika memiliki birokrat-birokrat yang tangguh dan mau bekerja keras, jika biro-krat-birokrat kita selalu berani melakukan inovasi, dan jika birokrat-birokrat kita selalu mengedepankan kepentingan rakyat, bangsa, serta negara di atas kepentingan yang lain," ujarnya pada Selasa, 27 Maret 2018. Kepala Negara kemudian mengingatkan, birokrasi pada dasarnya merupakan sebuah wa-dah untuk melayani segenap kebutuhan masyarakat. Masyara-kat sangat berharap agar para birokrat kita mampu memberi-kan pelayanan publik dengan baik dan cepat, sebagaimana dilansir dalam rilis Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin. "Masyarakat ingin dilayani cepat. Ingin birokrat kita kerja cepat. Kalau bisa diselesai-kan 3 menit, ya selesaikan 3

menit. Mengurus izin sekarang ini masih ada yang berbulan-bulan. Saya mendengar minggu-an saja tidak mau apalagi ber-bulan-bulan," ucapnya. Ia mem-beberkan pengalamannya ketika masih menjabat sebagai gu-bernur dulu. Saat melakukan sid-ak untuk memeriksa jalannya proses perizinan, ia mengaku sangat jengkel dengan apa yang dilihatnya sendiri. Bagaimana tidak, proses penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) yang dalam realitasnya hanya memerlukan waktu beberapa menit, harus didapatkan masya-rakat dalam waktu berminggu-minggu. "SIUP itu hanya satu lembar. Saya mendapat kabar bahwa untuk mendapatkan izin SIUP ini perlu waktu dua minggu. Padahal hanya menulis nama pe-rusahaan, nama pemilik, alamat, modal kerja, dan jenis usaha," tuturnya. Saat sidak itulah dirinya bertanya kepada petugas mengapa butuh waktu hingga berminggu-minggu hanya untuk penerbitan perizinan itu. Ia mendapat jawaban bahwa yang membuat proses perizinan men-jadi lama ialah pada pembu-buhan tanda tangan yang seha-rusnya juga bisa dilakukan dengan cepat. "Saya tanya ke petugas, kenapa harus menung-gu dua minggu? Pak, di sini cepat mengerjakannya, tapi ini perlu tanda tangan yang di lantai tiga. Tanda tangan itu kan juga tidak

ada satu menit? Harusnya tidak sampai dua minggu. Ternyata yang lama yang di lantai tiga tadi: kepala kantornya," ucapnya. "Saya jengkel sekali karena kelu-han-keluhan itu saya dengar lang-sung dari dunia usaha, dari masyarakat. Saya naik ke lantai tiga, saya cari kepala kantornya. Untungnya tidak ada," sambung-nya yang langsung disambut ta-wa. "Sebagai birokrat saudara-saudara harus mengikuti perke-mbangan ilmu pengetahuan dan teknologi, harus mengikuti gaga-san inovasi yang ada, harus meng-ikuti dinamika politik dan ekon-omi, dan harus mendengar kei-nginan masyarakat. Kalau masya-rakat ingin dilayani cepat jangan sampai saudara-saudara melaya-ninya dengan lambat," ujar Kepa-la Negara. Turut mendampingi Presiden dalam acara ini, Menteri PAN RB Asman Abnur, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Men-teri Keuangan Sri Mulyani In-drawati, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Hukum dan HAM Yason-na Laoly, Menteri Agraria dan Ta-ta Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Riset, Teknolo-gi dan Pendidikan Tinggi M Nasir dan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir. (Humas Kemenset-neg). Sumber : www.setneg.go.id

Page 8: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 8

Dalam rangka menyiapkan

CPNS sebagai birokrat zaman now, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur dalam acara Presi-dential Lecture bagi CPNS dengan tema “Bersatu Dalam Harmoni : Menuju Birokrasi Berkelas Dunia (World Class Government) 2024. Maka birokrat zaman now diharapkan menjadi aparatur yang unggul dan berkualitas serta mampu dan berdaya saing. Maka dihadirkan empat pembicara dalam acara tersebut Pak Presiden Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Pendiri GO-JEK Nadien Makarim, serta Kepala Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Yudi

Latif. Acara ini merupa-kan bagian dari latihan dasar (latsar) CPNS dari berbagai kementerian/Lembaga. “Bagi CPNS yang tidak hadir di Istora Senayan tetap harus mengikuti

melalui siaran langsung dan teleconference di Kantor Wilayah Kemen-terian Hukum Dan HAM se indonesia,” ujar Menteri PANRB. Salah satu pembicara dalam acara Presiden-tial Lecture yang mem-beri kuliah umum bagi 5.165 CPNS Calon

Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dari 67 kementerian/Lembaga pada acara Presidential Lecture yaitu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Beliau mengatakan “ Kalau kita lihat dalam survei yang sekarang disebut World Economic Forum maka reputasi Indonesia belum melayani, belum efisien, jadi jangan anda merasa anda sudah masuk di satu institusi dan anda tidak perlu berkontribusi sesuatu ujar Sri Mulyani di Istora Senayan, Jakarta. Selasa (27/3). Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah bagian dari negara yang menjalankan tugas nega-ra. Oleh karena itu ASN harus berkualitas dan bisa menjadi bagian solusi dalam menjawab tantangan kedepan-nya. ASN menjadi instrumen dalam men-jalankan kebijakan negara untuk mengurangi kem-iskinan. Hal ini erat kaitannya dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Keuangan Negara tahun 2018 yang merupakan tahun keem-

pat dari pelaksanaan program pembangunan Kabi-net Kerja dalam mencapai sasaran pembangunan guna mewujudkan kemakmuran dan keadilan so-sial bagi rakyat Indonesia. Pemerintah merespon tahun 2018 ini melalui penetapan tema kebijakan fiskal yakni “Pemantapan Pengelolaan Fiskal un-tuk Mengakselerasi Pertumbuhan yang Berkeadi-lan” . Ada tiga strategi fiskal pada tahun 2018 yaitu : 1. Optimalisasi pendapatan negara dengan tetap menjaga iklim investasi. 2. Efisiensi belanja dan peningkatan belanja produktif untuk mendukung program prioritas. 3. Mendorong pembiayaan yang efisien, inovatif dan berkelanjutan. Adapun porsi APBN tahun 2018 yaitu : Dari porsi pendapa-tan negara sebesar 1.894,7 T yang berasal dari penerimaan perpajakan 1.618,1 T, PNBP 275,4 T, Hibah 1,2 T dan dari porsi Belanja Negara sebesar 2.220,7 T antara lain untuk belanja pemerintah pusat 1.454,7 T dan transfer ke daerah dan desa 766,2 T dari APBN sebesar 2.220,7 T anggaran un-tuk Pendidikan sekitar 444,1 T atau 20% dari Bel-anja APBD, anggaran untuk Kesehatan 111,0 T

atau 5% dari Belanja APBN, transfer dana ke daerah dan dana

desa sekitar 766,2T dengan pertumbuhan da-na sekitar 1,4%

dari tahun lalu, Pem-biayaan

Anggaran seki-tar 325,9 T. Apabila Pemerintah dan Birokrat tidak mampu menggunakan anggaran dana dari APBN tersebut dengan baik maka program yang di-canangkan oleh Pemerintah tidak akan dapat tercapai. Diharapkan para CPNS agar dapat mem-berikan perubahan di instansi mereka ditempat-kan. Sri Mulyani mengatakan agar CPNS zaman now bisa menjadi bagian dari solusi dan bukan masalah, dengan mengutip kata-katanya “It’s not about you, it’s not about us, it’s about others. Jan-gan malah menjadi bagian dari permasalahan birokrasi. Justru mengubah itu.” Tutur Sri. Dan juga Sri Mulyani mengatakan jangan sampai setelah 5 tahun menjadi bagian dari birokrasi tid-ak melakukan perubahan. Karena CPNS terpilih bisa jadi bodoh. Masing-masing anda harus men-jadi bagian dari perubahan. Dan jangan pernah sesudah anda menjadi bagian dari dalam birokrasi dalam 5 tahun, anda menjadi makin bodoh. Oleh karena itu, Sri Mulyani mengingatkan kepada para CPNS agar CPNS zaman now ini bisa menjadi bagian dari Change of Agent (Agen Perubahan) yang terus menerus berupaya memperbaiki kuali-tas diri dengan Continuous Learning (Terus Bela-jar) dan mengupdate kemampuan diri agar tidak terjerumus kedalam masalah birokrasi Indonesia. Oleh karena itu CPNS harus memiliki motivasi un-tuk terus meningkatkan kualitas dan mampu me-nyesuaikan dengan kemajuan teknologi agar bisa

“Agent of Change

(Agen Perubahan)”

SUMBER FOTO : ISTIMEWA

Page 9: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 9

CEO & Founder Go-Jek, Nadiem Makarim men-jadi salah satu pembic-ara untuk Calon Pega-wai Negeri Sipil (CPNS) dalam acara Presidential

Lecture yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Istora Senayan Jakar-ta (27/3). Mengambil tema “Bersatu dalam Harmoni: Menuju Birokrasi Berkelas Dunia pada Tahun 2024”, Nadim dan pem-bicara lainnya diminta memberikan bekal pemikiran dan seman-gat yang baru bagi para CPNS Angkatan 2017.

"Bagi saya, agak gugup berbicara di depan teman-teman CPNS ini. Saya suka komplain tugas saya ini sulit, tapi terus terang tugas Gojek enggak ada apa-apanya dibanding tugas PNS. Saya hanya melaya-ni 800 ribu driver di seluruh Indonesia, tapi kalian melayani 250 juta orang di seluruh Indonesia," ka-ta Nadim di awal pemaparannya. Kepada 5000 lebih calon abdi negara, Nadim berbagi cerita dan pengalaman serta kiprah Go-Jek sebagai salah sa-tu perusahaan yang paling banyak membuka lapangan pekerjaan di Indonesia, seakan ingin membuktikan bahwa memanfaatkan perkem-bangan teknologi yang begitu pesat memiliki dampak yang cukup besar dalam mengurangi

tekanan pengangguran di negeri ini. Menurutnya, hal penting yang harus dipunyai oleh CPNS di era sekarang adalah kemampuan untuk terus mengi-kuti perkembangan zaman, peka terhadap kecanggihan teknologi dan tidak terjebak dalam rutinitas di masa lalu. Ada banyak hal baru yang bisa dilahirkan dan dibuat oleh generasi saat ini. Apalagi pengguna internet di Indonesia meningkat tajam setiap tahunnya, artinya pelayanan pemerin-tah kepada masyarakat sudah harus memikirkan metode yang lebih canggih dan mudah diakses secara digital. Nadim menjelaskan bagaimana Go-Jek dengan berbagai kelebihannya mampu men-jadi contoh dari keberhasilan memanfaatkan perkembangan teknologi dan melahirkan peluang yang luar biasa dan berdampak secara luas. Dalam perkembangannya, Go-Jek tidak lagi hanya soal moda transportasi yang mengantarkan orang dari satu tempat ketempat lain, sekarang Go-Jek mem-iliki berbagai bentuk layanan yang bisa diterima oleh masyarakat luas. Itu merupakan suatu contoh mengapa inovasi berbasis aplikasi sangatlah menguntungkan. Impact yang dihasilkan sangat besar terhadap driver mitra Go-Jek. Driver Go-Jek sekarang ini bisa mendapatkan penghasilan seki-tar Rp 4 juta sampai 4,2 juta setiap bulan. Hal itu

tentu sedikit banyak dapat membantu masyarakat Indone-

sia menjadi lebih se-jahtera. Selain itu, ino-vasi digital berbasis aplikasi seperti Go-Jek

secara aktif mendukung pengem-bangan UMKM kuliner lokal dengan cara memanfaatkan salah satu

produk Go-Jek yaitu Go-Food. Terbukti dengan 125 ribu lebih mitra Go-Food yang terdaftar, 85% diantaranya adalah UMKM. Di tahun 2017, UMKM memberikan kontribusi sebesar 1,7 Triliun Rupiah/tahun kedalam perekonomian, itu merupakan jumlah yang besar. Dengan tiga misi utama perusahaan yakni: men-dorong roda pendapatan, memberikan akses un-tuk digital ekonomi, dan memastikan transaksi ha-rus murah dan efisien, Nadim membangun 3 pilar penyokong untuk menjalankan misi tersebut. Per-tama, Speed. Bahwa semua kegiatan bisnis yang dijalankan Go-Jek apakah mempercepat atau membuat lebih efisien suatu proses? Kedua, Inno-vation. Dimana Go-Jek selalu berusaha melahirkan hal-hal yang benar-benar baru dan inovatif. Keti-ga, Social impact, yang artinya semua bentuk layanan yang dilahirkan oleh Go-Jek harus berdampak sosial, memudahkan dan membantu orang banyak. Dengan berbagi pengalaman dan kisah keberhasilan Go-Jek, Nadim menyampaikan harapan yang sama dengan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo, yakni agar CPNS ta-hun ini bisa memiliki pola pikir yang lebih terbuka, modern, inovatif dan berani, sehingga impian un-tuk menjadi birokrasi berkelas dunia tahun 2014 bisa terwujud dan Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju.

bekerja dengan cepat, transparan, profesional dalam memberikan pela-yanan yang terbaik kepada masyarakat. Apalagi dalam menghadapi era reformasi industry 4.0 CPNS harus siap dalam menghadapi tantangan kemajuan teknologi pada era globalisasi. Banyak hal yang diharapkan dari CPNS zaman now ini sa-lah satunya yaitu CPNS harus mampu menganali-sa dan menentukan arah serta respon kedepannya Based On Data. Data is Everything tandasnya. Oleh karena itu, sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk terus meningkatkan kemampuan pribadi dalam mengikuti perkem-bangan kemajuan teknologi. Sri Mulyani menginginkan agar CPNS bisa membuktikan ke-mampuan mereka agar dapat memberikan pre-stasi terbaik saat menjadi bagian dari pemerin-tah. Karena tugas ASN itu adalah menciptakan pe-layan yang terbaik sesuai keinginan masyarakat.

MEMBANGUN BIROKRASI

INOVATIF & MODERN

SUMBER FOTO : GO-JEK

Page 10: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 10

Pernyataan salah satu pemimpin partai politik In-donesia beberapa waktu lalu yang menyatakan bahwa Indonesia akan bubar pada tahun 2030, memunculkan respon beragam dari partai lain maupun dari pihak istana. Namun, pernyataan ter-sebut harusnya juga menjadi tantangan bangsa

Indonesia ke depan. Sampai dengan saat ini Indonesia memiliki ide-ologi pancasila. Sebagai sebuah ideologi, mam-pukah pancasila menja-ga keutuhan NKRI sam-pai dengan tahun 2030? Namun, melihat kondisi saat ini, kita merasakan bahwa nilai-nilai Pancasila men-galami kemunduran/penurunan, terutama pada generasi milenial yang keseharian hidup-nya tak terpisahkan dari internet dan media so-sial. Mudahnya publik mengakses berita atau fenomena yang terjadi dengan sangat cepat, berimbas pula pada mudahnya mendapat-kan informasi mengenai calon pemimpin yang sedang berlaga dalam panggung pilkada. Masyarakat dengan mu-dahnya menulis dan

membagikan tentang keberpihakan pada salah sa-tu pasangan calon pemimpin pada media sosial. Hal ini tidak jarang menjadi konflik antar pen-dukung pasangan calon. Selain itu, disparitas sosial ekonomi merupakan faktor selanjutnya yang menjadi pemicu kemunduran nilai-nilai Pancasila di masyarakat. Banyaknya kasus korupsi yang menjerat para pejabat daerah dan negara merupakan wujud nyata kurangnya keteladanan dari seorang pemimpin yang bertindak tanpa asas Pancasila. Di sinilah harusnya pancasila menjadi pembatas dan pengingat dalam bertindak agar apapun yang dilakukan, haruslah perpegang teguh pada nilai-nilai Pancasila agar menghindari per-pecahan persatuan bangsa. Oleh karena itu, pada tanggal 29 Maret 2018, Ketua Badan Pembina Ide-ologi Pancasila (BPIP), Yudi Latif hadir dalam acara

Presidential Lecture yang dihadiri oleh seluruh CPNS dari seluruh instansi . Dalam kesempatan tersebut beliau menyampaikan tentang pemahaman pancasila terkait isu strategis dalam pembinaan ideologi pancasila. CPNS penerimaan 2017 adalah para generasi muda-mudi yang dipunyai bangsa untuk meneruskan cita-cita luhur dari Pancasila. Pentingnya pemahaman pancasila untuk CPNS saat ini memang diperlukan untuk paham akan ideologi dan landasan yang dianut sebagai pola prilaku CPNS yang menjungjung nilai-nilai Pancasila sehingga tidak menyimpang dari norma-norma yang dianut, sehingga dapat bersama-sama membangun bangsa Indonesia menjadi negara yang berkelas dunia. Para generasi muda diharapkan mampu mengikuti perkembangan jaman sesuai dengan ideologi pancasila. Setidaknya ada dua solusi yang dapat dilakukan agar nilai-nilai Pancasila kembali men-jadi landasan dalam bertindak dan berperilaku serta menjadi jati diri bangsa. Solusi pertama yang dapat dilakukan adalah dengan menambah edukasi pancasila secara formal dan nonformal. Secara formal, nilai pancasila dapat ditumbuhkan dengan menambah jam mata pelajaran mengenai nilai-nilai pancasila di sekolah, terutama tentang persatuan bangsa. Secara non-formal, meningkat-kan kecintaan pada pancasila dan persatuan bang-sa dapat dilakukan dengan cara memperdengar-kan lagu-lagu kebangsaan dan daerah di ruang publik, seperti di toko buku. Kedua, perlunya pemerataan pembangunan ekonomi. Hal ini menjadi wajib bagi pemerintah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Permasalahannya disparitas ekonomi dengan tujuan pembangunan ekonomi yang bersifat multidimensional untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan sehingga ketimpangan (disparity) dapat dikurangi. Pembangunan ekonomi harus berlandas sila Pancasila terutama sila kelima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sila ini harus dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh para pemangku jabatan di daerah dan pusat, agar kemajuan negara Indonesia di bidang ekonomi dapat dirasakah merata, dari Sabang sampai Merauke. Caranya dengan gencar melakukan pembangunan infrastruktur, terutama di luar pulau Jawa. Pembangunan yang dimaksud bukan hanya infrastruktur vital seperti jalan, namun juga listrik, ketersediaan air bersih, bidang pertanian, dan lain sebagainya untuk menunjang kemajuan perekonomian negara.

PANCASILA Menjawab Tantangan Indonesia di Tahun 2030

SUMBER FOTO : BREAKINGNEWS.CO.ID

Page 11: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 11

Samarinda (13/3) - Dalam Pelatihan Kepemimpinan Tk. II tahun ini, PKP2A III lAN mendatangkan narasumber-narasumber yang kompet-en di bidangnya. Hingga saat ini, Gu-bernur Kaltim, Gubernur Kaltara, dana Faisal Basri telah diundang untuk memberikan ceramah. Di-awali dengan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak, yang mem-berikan ceramah pada Jumat (9/3) dengan tema “How to De-velop Innovative and Endurant Leaders”. Gubernur Kaltim be-gitu bersemangat saat berbagi pengalaman dalam memimpin Bumi Etam. “Saya tidak takut melakukan diskresi demi masya-rakat. Kalau saja dulu ada KPK,

mungkin saya sudah diciduk jika melakukan diskresi kebijakan”, tegas Awang. Kepiawaian Awang

dalam menghadapi tekanan sela-ma melaksanakan tugasnya se-bagai politisi dan birokrat tentu sangat menarik. “Pengalaman Beliau bisa diambil untuk men-jadi bekal dalam pengembangan inovasi untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi”, ujar Kepala PKP2A III LAN, Mariman Darto, saat menjadi Moderator dalam kegiatan tersebut. Nara-sumber berikutnya Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie, yang memberikan ceramah pada Selasa (13/3) dengan tema “Menghadirkan Negara di Per-batasan”. Irianto menjelaskan Kalimantan Utara dibangun mu-

lai dari nol, namun dengan ino-vasi dan kreatifitas, permasala-han dapat diselesaikan. "Sedih

melihat masyarakat berbon-dong-bondong ke perbata-

san meminta bantuan negara tetangga, malu lebih tepatnya. Namun disitulah tantangannya dalam menghadirkan negara di perbatasan", ujarnya. Di hari yang sama, Selasa (13/3), Faisal Basri juga berkenan men jadi narasumber dalam Pelatihan Kepemimpinan Tk. II dan mem-bahas isu strategis bidang ekonomi. Menurutnya transfor-masi ekono-mi tidak akan terjadi jika hanya mengandalkan min-yak, sawit, karet, batu bara dan hasil bumi lainnya. "Maka dari itu Singapura gencar merambah manufaktur/produk-si yang bukan dari hasil bumi, karena

tidak ada mat-inya", kata Faisal. Ia pun menegas-kan perlu berinovasi dalam mengembangan perekonomian sehingga tidak tertin-ggal dari negara lain.Kehadiran narasumber ini diharapkan dapat mening-katkan pema-haman peserta

terkait isu-isu strategis yang sedikit banyak akan berdampak pada kinerja istansinya.

Gubernur Kaltim, Gubernur Kaltara, dan Faisal Basri

menjadi Narasumber dalam Pelatihan Kepemimpinan

Tingkat II di PKP2A III LAN

Page 12: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 12

S I N O P A D I K

Page 13: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 13

K a b u p a t e n T a n a h B u m b u menjadi Lokus Program Prioritas Nasional Laboratorium Inovasi Tahun 2018

Tanah Bumbu (20/3) - Penyelenggaraan Laboratorium Inovasi 2018 di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, yang bertema “Akselerasi Inovasi Tata Kelola Pemerintahan dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah” merupakan salah satu lokus dari 11 kabupaten/kota program prioritas nasional. Ini merupakan hasil pertemuan trilateral antara Bappenas, Kemenkeu, dan LAN tahun 2017. Hal ini disampaikan oleh Tri Widodo W. Utomo, Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN, saat memberikan sambutan dalam pembukaan kegiatan Laboratorium Inovasi pada Selasa (20/3) di Ruang Pertemuan Sekretariat Kabupaten Tanah Bumbu. Hadir pada acara tersebut antara lain Wakil Bupati Tanah Bumbu, Kepala PKP2A III LAN, serta Sekretaris Kabupaten Tanah Bumbu. Selain itu lebih dari 90 peserta dari berbagai OPD turut hadir dan mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan yang secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati, Sudian Noor, tersebut juga diisi dengan penandatanganan komitmen bersama di atas sebuah spanduk yang dilakukan oleh pimpinan daerah, pimpinan OPD beserta jajarannya. Penandatanganan komitmen tersebut merupakan bentuk keseriusan dan sebagai janji untuk melaksanakan inovasi dalam rangka mewujudkan Tanah Bumbu menjadi lebih baik. Inovasi di Kabupaten Tanah Bumbu bukanlah hal baru, praktek inovasi telah dilakukan oleh beberapa OPD, namun itu belum cukup sehingga perlu didorong menjadi lebih masif dalam membuat inovasi. Oleh karena itu, kesempatan ini harus dijadikan sebagai momentum untuk menghidupkan semangat berinovasi di semua OPD. Sehingga kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan Kabupaten Tanah Bumbu sebagai lumbung inovasi pemerintahan daerah dan bisa menjadi referensi bagi daerah lain. Rangkaian kegiatan Laboratorium Inovasi yang berlangsung selama 3 hari ini diawali tahapan Drum-up Inovasi dan dilanjutkan dengan diagnose dan desain inovasi yang dipandu oleh tim dari PKP2A III LAN. Tahapan Drum-up adalah tahapan awal yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pengelolaan laboratorium inovasi. Dalam tahapan tersebut peserta diberikan inspirasi dan motivasi dalam rangka membangun kesadaran individu maupun kolektif untuk berinovasi. Kesadaran berinovasi diwujudkan dengan penandatanganan komitmen bersama di atas sebuah spanduk yang dilakukan oleh pimpinan daerah, pimpinan OPD beserta jajarannya. Penandatanganan komitmen tersebut merupakan bentuk keseriusan dan sebagai janji untuk melaksanakan inovasi dalam rangka mewujudkan Tanah Bumbu menjadi lebih baik. Selain itu, melalui inovasi yang dilakukan oleh semua OPD akan membantu mewujudkan visi daerah. Dilanjutkan di dua hari berikutnya, kegiatan Laboratorium Inovasi memasuki tahapan diagnose dan desain inovasi. Dalam tahapan diagnose inovasi peserta diminta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi organisasi maupun permasalahan dalam pelayanan publik yang dilaksanakan oleh organisasi pemerintah. Dari permasalahan tersebut selanjutnya dicari faktor penyebab dan solusi yang bisa dilakukan. Ide inovasi dimunculkan dalam proses tersebut dengan menggunakan beberapa metode baik yang berbasis masalah maupun non masalah. Selanjutnya memasuki tahapan desain inovasi, peserta melakukan pembahasan rencana aksi inovasi, dimana ide inovasi yang dihasilkan sebelumnya dirinci dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun. Dalam desain inovasi ini dirancang proses kegiatan, aktor atau pelaksana kegiatan, waktu, output, serta metode yang akan dilakukan. Dari proses pelaksanaan tahapan diagnosa dan desain inovasi ini ternyata ditemukan bahwa berbagai inovasi sudah dilakukan oleh OPD-OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. Kegiatan Laboratorium Inovasi diharapkan bisa mendorong munculnya inovasi yang lebih banyak dan berkesinambungan dengan berbagai metode yang berbeda.

Page 14: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 14

Samarinda (22/3) - Kepala PKP2A III LAN, Mariman Darto, memberikan Orasi Ilmiah dalam Rapat Senat Terbuka Yudisium Sarjana Program Studi Ilmu Hukum Angkatan XLIX dan Pasca Sarjana Program Studi Magister Ilmu Hukum Angkatan XII Fakultas Hukum Universitas Mulawarman pada Kamis (22/3). Bertempat di Aula Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, dalam orasi Ilmiah yang bertema “ASN Anti Korupsi: Realistis atau Utopis?”, Kepala PKP2A III LAN menerangkan bahwa stigma negatif dari masyarakat kepada ASN khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah hal yang wajar, karena memang harus diakui kualitas kinerja, integritas, dan komitmen PNS terhadap mutu layanan masih rendah. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah terus berupaya melakukan perubahan-

perubahan, antara lain dengan kebijakan reformasi birokrasi dan gerakan revolusi mental. Faktanya sampai dengan saat ini, PNS masih menjadi profesi paling diminati oleh lulusan universitas. Untuk itu penting bagi kita secara terus-menerus menanamkan spirit anti korupsi kepada wisudawan/lulusan universitas agar kelak negeri ini mendapat aparatur yang tidak hanya memiliki kompetensi namun juga berintegritas. Mariman Darto memaparkan pula bahwa berbagai strategi yang tertuang dalam bentuk kebijakan sebagai upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi juga telah dibuat oleh pemerintah namun dirasa belum memberikan hasil maksimal. Selain strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi yang belum terimplementasi secara

komprehensif, persepsi dan paradigma yang belum sinergi antara penegak hukum dan lembaga lainnya tentang pemberantasan korupsi juga menjadi kendala. Padahal sinergi antara seluruh pemangku kepentingan dalam pemberantasan korupsi yang berfungsi sebagai pilar-pilar kelembagaan sistem integritas nasional harus bersifat saling menopang, saling melengkapi, saling mengisi satu sama lain dan tidak berdiri sendiri, sehingga pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi sesuatu yang realistis, bukan utopis. Dalam kesempatan yang sama, Mahendra Putra Kurnia, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Mulawarman juga menyampaikan keinginannya untuk menjalin kerjasama yang lebih erat dengan PKP2A III LAN.

Orasi Ilmiah Kepala PKP2A III LAN di Rapat Senat Terbuka Fakultas Hukum Universitas Mulawarman

Samarinda (16/3) - Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (KEKINIAN) PKP2A III LAN menyelenggarakan kegiatan expert on call dengan Tedi Sudrajat, Dosen Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman pada Jumat (16/3). Mengusung topik "Pelaksanaan dan Pengawasan Netralitas ASN dalam Pemilukada", kegiatan tersebut membahas beberapa aturan teknis terkait netralitas PNS beserta permasalahannya. Kendala utama pengawasan atas netralitas PNS adalah lemahnya koordi-nasi antar lembaga yang melakukan monitoring atas netralitas PNS. Lemahnya koordinasi ini menye-babkan sulitnya menerapkan tindakan pelanggaran yang dilakukan PNS. Expert on Call adalah salah satu inovasi PKP2A III LAN, yaitu belajar dan berdiskusi dengan nara sumber melalui telepon untuk mensiasati anggaran kegiatan yang terbatas. Pengawasan atas netralitas PNS jugamengalami kendala utamanya karena lemahnya koordinasi antar lembaga yang melakukan monitoring atas netralitas PNS. Kedua adalah persoalan budaya, tidak dapat dipungkiri masih adanya budaya patrim-onial-patriarki serta secara normatif juga ditegaskan dalam UU 23/ 2014 tentang pemerintah daerah bahwa setiap PNS bertanggung jawab kepada Kepala Daerah menyebabkan terjadinya inkonsistensi penerapan asas netralitas. secara teknis didaerah perlu diciptakan pola pengawasan yang paling tepat dengan mengha-dirkan Prosedur Operasional Baku (POB) atau standar baku terintegratif .

Expert on Call Bidang KEKINIAN PKP2A III LAN

Page 15: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 15

Palangka Raya (26/3) - Aparatur negara sebagai salah satu penggerak revolusi mental di sektor publik sudah sepatutnya dapat menjadi agent of change dalam mewujudkan birokrasi yang profesional dan innovative. Terkait hal tersebut, PKP2A III LAN kembali menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan

Publik untuk angkatan VIII pada Senin (26/3). Diselenggarakan di Kota Palangka Raya, pelatihan ini dibuka oleh Kepala Bidang Diklat

Aparatur PKP2A III LAN. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi spirit dalam pengembangan dan pembaharuan pelayanan publik. Pada hari yang sama, Kepala PKP2A III LAN juga membuka Pelatihan Kepemimpi-nan Tk. IV kerjasama Pemkot Palangka Raya dengan PKP2A III LAN. Sebanyak 40 pejabat

Pembukaan Pelatihan Revolusi Mental Angkatan VIII

Pendampingan Penyusunan Standar Operasional Pelayanan dan Standar Pelayanan di Kabupaten PPU Penajam (15/3) - Untuk mengurangi tingkat kesalahan/kelalaian pegawai dalam melaksanakan tugas,

standarisasi cara menyelesaikan pekerjaan menjadi sangat penting. Oleh karena itu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Bagian Organisasi kembali mempercayakan PKP2A III LAN dalam rangka pendampingan penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan (SP). Pendampingan penyusunan SOP Administrasi Pemerintahan dan SP ini dilaksanakan selama 2 hari di Gedung Sekretariat Daerah Kabupaten PPU pada tanggal 14-15 Maret 2018. Tim dari PKP2A III LAN adalah para peneliti, yaitu Andi Wahyudi dan Fani Heru Wismono. Diharapkan dengan pendampingan ini peserta yang merupakan perwakilan OPD di Kabupaten PPU dapat memahami teknik penyusunan SOP dan SP serta dapat mempraktekan di tempat kerjanya.

Samarinda (2/3) - Pentingnya peningkatan SDM yang dilakukan untuk pengembangan organisasi sudah disadari oleh PKP2A III LAN. Daya saing SDM saat ini sudah seharusnya mengikuti perkem-bangan zaman, karena competitor juga semakin berkembang seiring oleh pekembangan teknologi yang semakin maju. Terkait hal tersebut, pening-katan kompetensi bahasa asing melalui TOEFL Pre-diction Test dilaksanakan pada Jumat (2/3). Seluruh pegawai PKP2A III LAN mengikuti kegiatan tersebut, yaitu kegiatan yang diinisiasi oleh Tim English Service PKP2A III LAN, yaitu Rahmat, Ve-ronika Hanna, dan Ika Retna. Hasil tes ini akan menjadi dasar dilaksanakannya Pelatihan Bahasa Inggris bagi Pegawai PKP2A III LAN secara rutin. Prediction toefl ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana pegawai PKP2A III LAN menguasai ba-hasa Inggris.

Peningkatan Kompetensi Bahasa Inggris di PKP2A III LAN

Page 16: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 16

Page 17: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 17

Jakarta (3/3) - LAN melalui Kedeputian Inovasi menyelenggarakan pelatihan pemantapan fasilitator Champion Of Inovation (COI) pada 28 Februari - 3 Maret 2018. Pelaksanaan pelatihan ini diikuti oleh peserta COI dan mereka yang ditunjuk sebagai koordinator Laboratorium

Inovasi serta COI di lingkungan LAN RI. Perwakilan peserta dari PKP2A III LAN terdiri atas Kepala PKP2A III LAN, Kepala Bagian Admistrasi, Kepala Bidang KKIAN, dan Peneliti. Melalui kegiatan ini materi Laboratorium Inovasi yang telah ada yaitu Drum Up, Diagnose, Design, Delivery, Display, dan Dokumentasi, atau

6D di-update dan juga disegar-kan dengan cara-cara penyampaian yang inovatif. Pemateri dalam pelatihan ini adalah Deputi Inovasi, beberapa Kapus di ling-kungan Kedeputian Inovasi, serta narasumber ahli dari Universitas Tarumanegara dan Tempo Media. Diharapkan dengan pelatihan ini persiapan Laboratorium Inovasi di seluruh Indonesia lebih

matang. Untuk PKP2A III LAN sendiri Laborat-orium Inovasi akan diselenggarakan di Kab. Tanah Bumbu Kalimantan Selatan dan di Kab. Kota Waringin Timur di Kalteng. Sedangkan COI akan dilaksana-kan di Provinsi Kalimantan Selatan.

P e lat i h a n Pe m an ta p a n Fa s i l i t ato r

C h a m p i o n Of I n ovat i o n d i L AN R I

Page 18: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 18

Samarinda (7/3) - Era disrupsi inovasi yang kini tengah mengubah lanskap persaingan di dunia bisnis seyogyanya juga mendorong perubahan jenis dan metode layanan di sektor publik. Salah satu ciri dari inovasi yang mendisrupsi ini adalah kecepatan dan efisiennya pelayanan yang diberi-kan. Sehingga perusahaan konvensional sebesar dan setangguh Nokia pun, akhirnya tumbang juga. Stephen Elop, CEO Nokia pada saat itu, mengungkapkanya dengan kalimat, “kami tak melakukan kesalahan apapun, tapi tetap saja kami kalah”. Jangan sampai birokrasi mengalami nasib yang sama. Jangan sampai birokrasi ditinggalkan begitu saja oleh masyarakatnya. Demikian amanat yang disampaikan oleh Kepala PKP2A III LAN, Mariman Darto, dalam acara pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan V di Kampus PKP2A III LAN pada Rabu (7/3). Mariman Darto menambahkan bahwa Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II merupakan agenda nasional yang akan

mendorong percepatan reformasi birokrasi untuk mewujudkan smart public services, dengan ciri pe-layanan yang cepat, mudah, dan nyaman. Pelati-han ini bertujuan untuk membangun kompetensi kepemimpinan pada level stratejik yang mampu melakukan inovasi pelayanan yang akan mening-katkan efektifitas dan efisiensi kinerja instansi pemerintah. Lebih lanjut Mariman Darto menjelas-kan bahwa salah satu produk pembelajaran dari pelatihan ini adalah rancangan dan implementasi inovasi pelayanan publik yang harus dilakukan pe-serta. Dengan pendekatan experiential learning, peserta harus mampu mengimplementasikan sua-tu inovasi/proyek perubahan yang akan mewujudkan smart public services. Peserta di-tuntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan di unit kerjanya, memimpin perubahan tersebut hingga men-imbulkan hasil yang signifikan. Kemampuan mem-impin perubahan inilah yang kemudian menen-

tukan keberhasilan peserta dalam pelati-han ini. Dengan begitu, pelatihan ini di-harapkan akan semakin memperluas dan mempercepat agenda reformasi birokrasi di seluruh Indonesia sebagai salah satu implementasi kebijakan strategis pemerintah. Pelatihan ini diikuti oleh 60 orang peserta yang berasal dari beberapa Kementerian/Lembaga, serta Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dari beberapa daerah di Indonesia. Seluruh peserta akan mengikuti agenda pelatihan selama 4 bu-lan, dari tanggal 7 Maret hingga 6 Juli 2018. Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II ini adalah yang ke empat kalinya diseleng-garakan oleh PKP2A III LAN sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2015.

Page 19: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 19

Page 20: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 20

Page 21: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 21

Fakta Masa Kini

Fajar Iswahyudi

Pengelolaan pengaduan masyar-akat telah menjadi kewajiban or-ganisasi penyelenggara pelayan-an. Tujuannya tidak lain untuk meningkatkan kualitas pelayan-an yang diberikan kepada masy-arakat. Saat ini fenomena yang awam ditemui adalah pengaduan dengan mudah menjadi viral. Tidak jarang kondisi ini dapat membuat image organisasi penyelenggara pelayanan men-jadi negatif dan menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat. Jika kita bicara mengenai saluran pengaduan, paling tidak terdapat dua saluran pengaduan. Pertama saluran tertutup, saluran pen-gaduan yang sengaja dibuat oleh organisasi penyelenggara pela-yanan dan hanya digunakan oleh masyarakat yang menyampaikan pengaduan dan organisasi pen-yelenggara pelayanan. Contoh yang sederhana adalah petugas pengaduan, kotak pengaduan, saluran telpon dan sms. Tentu saja jika masyarakat menyam-paikan pengaduan melalui media ini, maka kecil kemungkinannya pengaduan menjadi viral. Kedua dan saluran terbuka, saluran pengaduan ini dapat sengaja dibuat oleh penyelenggara pela-yanan maupun yang telah terse-

dia dengan sendirinya, con-tohnya media massa maupun berbagai jenis media sosial. Pengguna saluran ini tidak hanya masyarakat dan organisasi penyelenggara pelayanan tetapi juga pihak lain yang seolah tidak dapat dibatasi. Jika masyarakat menyampaikan pengaduan me-lalui media ini risiko pengaduan menjadi viral sangat besar. Pem-ilihan saluran pengaduan meru-pakan hak dari masyarakat. Na-mun demikian perlu diketahui bahwa secara normatif masya-rakat memilih saluran pengadu-an atas dasar nilai kemanfaa-tannya. Atau dengan kata lain masyarakat akan memilih salu-ran pengaduan yang memberi-kan manfaat paling maksimal. Dan manfaat yang diinginkan oleh masyarakat adalah adanya tindak lanjut dengan cepat dan akurat serta adanya peningkatan kualitas pelayanan publik. Umumnya masyarakat akan memilih saluran tertutup sebagai saluran pengaduan. Namun, jika masyarakat memilih saluran ter-buka untuk menyampaikan pen-gaduan, ini indikasi adanya pe-nurunan kepercayaan masyara-kat terhadap saluran pengaduan tertutup. Hal ini disebabkan oleh minimnya informasi mengenai saluran pengaduan tertutup, re-spon pengaduan yang tidak se-suai dengan ekspektasi, dan per-lakuan kurang menyenangkan yang diperoleh dari organisasi penyelenggara pelayanan. Untuk itu berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mening-katkan kepercayaan masyarakat terhadap saluran pengaduan ter-tutup. Pertama, memastikan pengguna mengetahui saluran pengaduan tertutup. Informasi mengenai saluran pengaduan tertutup perlu disampaikan se-jelas mungkin kepada seluruh masyarakat. Informasi yang diberikan tidak hanya terbatas pada media yang digunakan, tetapi prosedur baku bagaimana pengaduan dikelola. Agar lebih efektif penyampaian informasi perlu memperhatikan karakteris-tik masyarakat. Kedua, mem-berikan respon yang cepat dan akurat terhadap pengaduan yang

diterima. Respon hendaknya di-berikan sesaat setelah pengadu-an diterima, paling tidak perlu disampaikan ucapan terima-kasih dan kesanggupan untuk menindaklanjuti pengaduan. Tentu saja respon perlu disam-paikan secara ramah. Setelah pengaduan ditindaklanjuti juga perlu disampaikan kepada masy-arakat pengadu dengan segera. Ketiga, melakukan survey pen-gaduan secara rutin. Organisasi penyelenggara pelayanan hen-daknya pro aktif dalam mengin-ventarisir pengaduan langsung kepada masyarakat. Salah satu mekanisme yang dapat menjadi rujukan adalah pengelolaan pen-gaduan yang diatur dalam Pera-turan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13 Ta-hun 2009. Survey secara rutin akan menunjukan bahwa organ-isasi penyelenggara pelayanan memiliki perhatian terhadap pengaduan dan memberikan re-spon yang positif terhadap pen-gaduan yang disampaikan. Keempat, perlu diberikan penghargaan terhadap masyara-kat yang menggunakan saluran tertutup untuk menyampaikan pengaduan. Tidak dapat dipung-kiri bahwa masyarakat yang menyampaikan pengaduan ada-lah pihak yang menginginkan adanya perbaikan pelayanan dan memanfaatkan saluran tertutup juga merupakan nilai tambah. Untuk itu masyarakat tersebut perlu diberikan penghargaan, walaupun tidak dalam bentuk moneter. Tidak dapat dipungkiri pengaduan masyarakat menjadi input terbaik dalam pembuatan kebijakan peningkatan kualitas pelayanan. Namun demikian, jika pengaduan tidak dikelola dengan baik maka bukan tidak mungkin akan mendorong pen-gaduan tersebut menjadi viral. Untuk itu langkah-langkah yang telah disebutkan sebelumnya perlu dilakukan untuk meng-hindari viralnya pengaduan. Tujuannya adalah mengembali-kan fokus pengaduan kepada peningkatan kualitas pelayanan.

*)Artikel ini sudah dipublish di Tribun Kaltim, 28 Maret 2018

Page 22: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 22

Rustan Amarullah

Berlandaskan atas asas kebeba-san, setiap warga negara telah mendapatkan jaminan dari nega-ra berdasarkan UUD Tahun 1945 Pasal 28E ayat (3) untuk dapat secara bebas berserikat dan berkumpul serta mengeluarkan pendapat dan pikirannya. Terma-suk di dalamnya memperoleh kesempatan secara bebas untuk memilih. Atas jaminan ini ter-dapat konsekuensi umum yang melandasi bahwa setiap Warga Negara Indonesia memiliki hak asasi untuk dapat secara bebas menunjukkan pilihan politiknya secara terang-terangan serta dapat secara umum mengajak orang lain untuk ikut terlibat da-lam suatu pemilihan umum. Efek samping dari kebebasan tersebut dalam konteks politik adalah menjadikan keberpihakan atas suatu golongan atau ke-lompok tertentu yang me-nyebabkan terciptanya suatu kondisi yang tidak netral dalam pandangan yang rasional. Dam-paknya, rasa aman masyarakat lain yang tidak sesuai pilihan politiknya sedikit banyak akan terganggu. Disinilah urgensi atas posisi dan peran pemerintah un-tuk memberikan rasa aman dan keadilan bagi masyarakat yang

berbeda-beda pilihan atau pref-erensinya tersebut, sehingga ter-cipta suatu keadilan sosial bagi seluruh masyarakat sebagaimana sila ke-5 pancasila. Kaitan tentang pemerintah tidak terlepas dari Aparatur Sipil Nega-ra (ASN) yang merupakan unsur pelaksana tugas pemerintahan dan pembangunan. ASN sebagai bagian dari masyarakat juga tid-ak luput atas hak asasi "bebas memilih" atau memiliki hak pilih tersebut. ASN juga secara men-dasar memiliki hak kebebasan untuk mengeluarkan pendapat dan pikirannya serta berserikat dan ataupun berkumpul. Akan tetapi, berbeda dengan masyara-kat lainnya, ASN bekerja dalam ruang birokrasi yang berarti ASN telah mengikatkan dirinya pada aturan yang dibuat oleh pemerintah sehingga perannya terbatasi sebagai abdi masyara-kat atau pelayan masyarakat. Dengan demikian, loyalitas ASN hanya kepada publik atau dengan kata lain monoloyalitas kepada publik tanpa mem-bandingkan pilihan atau prefer-ensi politiknya. Namun, beberapa ASN yang juga manusia berkebutuhan me-mandang secara rasional dan logis atas setiap kesempatan atau tawaran yang ada. ASN se-bagai pegawai ataupun bawahan secara oportunis akan menem-patkan posisinya pada kriteria yang nyaman dan aman dimasa saat ini ataupun atas jaminan kenyamanan di masa menda-tang. Oleh karenanya, memiliki logika keberpihakan kepada calon pemimpin yang dirasakan akan menguntungkan dirinya dan statusnya dianggap sebagai suatu hal yang normal dan relatif terjadi kepada setiap pegawai yang bekerja untuk pimpinan/ atasan. Akan tetapi, atas dasar aturan yang membatasi ruang gerak ASN dalam proses politik mendorong konsepsi birokrasi terbatas pada pelayanan publik serta fokus pada berkarya sesuai tugas yang dibebankan. Atas dasar hal tersebut, netrali-tas seorang ASN pada dasarnya sangat bergantung pada kepu-tusan pribadi ASN tersebut se-mata. Besarnya pengaruh dari

luar birokrasi tidak akan mem-berikan efek jika ASN tersebut memutuskan untuk tidak ter-pengaruh dan mempercayakann-ya kepada sistem yang telah terbangun. Oleh karenanya, atas dasar prinsip keadilan serta penghargaan atas karya dan kinerja ASN, sistem birokrasi ha-rus kuat ataupun diperkuat dengan berbasiskan pada merit sistem. Dengan demikian, ASN akan fokus pada performa atau kinerja memberikan pelayanan yang terbaik serta menghadirkan kesejahteraan kepada publik. Disamping itu, pelaksanaan prin-sip pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik (good goverment) akan tercermin dengan pelaksanaan netralitas ASN yang efektif. Pengawasan Netralitas ASN Prinsip tidak melakukan per-buatan yang merugikan kepent-ingan umum menjadikan konsep netralitas ASN sebagai pembata-san dan juga kepastian peran dari PNS dalam pemerintahan akan memberikan implikasi pada penegakan aturan yang beorien-tasi pada jaminan ASN dalam melaksanakan tugasnya secara profesional, atau dengan kata lain pengawasan akan mem-berikan rasa aman bagi ASN dari campur tangan politisasi birokrasi sekaligus upaya mendi-siplinkan ASN agar fokus bekerja sesuai tugas pokok dan fungsinya. Dinamika suatu or-ganisasi akan semakin kompleks dari waktu ke waktu, tuntutan target dan kinerja akan semakin tinggi, menyebabkan relatif be-berapa orang atau pegawai mulai berbuat kesalahan. Tanpa adanya pengawasan yang baik tentu akan menghasilkan pencapaian tujuan organisasi yang kurang memuaskan, baik bagi organisas-inya itu sendiri maupun bagi pa-ra pegawainya. Dengan demikian, pengawasan tidak lain merupakan mekanisme pengen-dalian manajemen yang memiliki daya cegah dan daya antisipasi atas penyimpangan yang tidak dikehendaki. Pada aspek yang lain, berdasar-kan teori McGregor terkait sifat dasar manusia maka pada da-sarnya pegawai dalam menjalan-

Persepsi Dasar Netralitas ASN

[Sebuah Opini]

Page 23: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 23

kan tugasnya terbagi menjadi dua tipe, yaitu pegawai tipe X dan pegawai tipe Y. Pegawai tipe X adalah pegawai yang tidak su-ka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggungjawab yang dibebankan kepadanya, namun menginginkan balas jasa yang tinggi. Karena mereka tidak suka bekerja, mereka harus diawasi secara ketat, diarahkan, dipaksa, diancam dengan hukuman agar mereka melakukan usaha-usaha ke arah pencapaian tujuan or-ganisasi. Berbeda dengan pega-wai tipe Y yang dalam kerja akan melakukan inisiatif, pengarahan sendiri, dan pengawasan sendiri atas pekerjaannya sehingga mereka berkomitmen terhadap pencapaian tujuan organisasi. Konsepsi ini relatif relevan dengan kondisi sektor publik saat ini, dimana perilaku pegawai tipe X ini masih cukup banyak ditemukan pada beberapa ASN. Banyaknya regulasi yang dikeluarkan pemerintah untuk mendisiplinkan ASN menjadi cukup bukti bahwa ASN masih perlu secara ketat diarahkan dan diatur. Hal ini tentu tidak berlebihan mengingat jumlah ASN yang cukup banyak dengan disertai berbagai karakter dan rasionali-tas yang berbeda-beda menjadi-kan aturan yang telah ditetapkan tetap berpotensi untuk dilang-gar. Tersedianya kesempatan dan tawaran yang menguntungkan bagi ASN terse-but, menjadikan ASN sedikit "gamang" untuk mematuhi aturan dan akhirnya melanggar. Disinilah diperlukan sebuah pengawasan secara ketat baik dari internal organisasi maupun eksternal organisasi untuk me-mastikan penerapan suatu regu-lasi berjalan dengan baik. Dalam konteks netralitas ASN dalam pemilukada, pengawasan melekat diharapkan secara sis-tem berjalan optimal untuk men-jaga konsistensi ketidakber-pihakan ASN dalam politik prak-tis. Yang diawasi dalam hal ini bawahan, dan yang mengawasi atau atasan, keduanya perlu berkomitmen secara sadar untuk menciptakan situasi yang netral

dan terbebas dari politik praktis sehingga masing-masing dapat secara normal menjalankan peran dan tugasnya dengan baik. Selain pengawasan melekat yang dapat dikategorikan sebagai pengawasan internal, kehadiran unsur pengawasan lainnya yang bersifat eksternal juga diper-lukan. Semakin banyaknya ele-men yang mengawasi akan se-makin mempertegas pelaksa-naan aturan yang diberlakukan. Elemen pengawasan lain terse-but dapat berupa lembaga pengawas pelaksanaan netralitas ASN, serta pengawasan aktif dan terbuka oleh publik atas aktivitas ASN dalam pemilukada. ASN seperti diketahui memiliki kekuasaan dan wewenang. Upaya meminimalkan persoalan pelanggaran netralitas ASN agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang dibu-tuhkan pengawasan berjenjang dan berlapis. Pengawasan atas pelaksanaan netralitas ASN ber-fungsi sebagai pengendalian dan pencegahan atas ASN yang be-lum mampu lepas dari keber-pihakan, cenderung melanggar asas netralitas ASN, serta pengawalan atas belum mampu-nya sistem merit berjalan di ling-kungan birokrasi. Agar pengawasan pelaksanaan ne-tralitas ASN dapat berjalan opti-mal dan sukses maka hal utama yang dibutuhkan adalah profe-sionalisme birokratnya dan profesionalisme politisinya.

*)Artikel ini sudah dipublish di Kompasiana, 22 Maret 2018

Tahun 2018 sejumlah daerah di Indonesia akan melaksanakan Pemilu kepala daerah secara serentak, di Kalimantan Timur tercatat terdapat dua Pemilu kepala daerah, yakni Pemilihan Gubernur Kaltim dan Pemilihan Bupati Penajam Paser Utara. Mo-mentum pemilukada menjadi momentum yang sangat strategis bagi daerah untuk dapat menen-tukan keberlanjutan kepemimpi-nan di tingkat lokal, serta meru-muskan kembali keberlanjutan arah pembangunan lima tahun kedepan. Salah satu aspek yang patut men-jadi perhatian publik adalah visi dan misi calon kepala daerah, ka

Dewi Sartika

rena dari konsep visi dan misi tersebutlah tergambar uraian rencana calon kepala daerah da-lam membangun daerah lima ta-hun ke depan. Visi, misi dan pro-gram strategis calon Kepala dae-rah harus disusun dengan mengacu pada Rencana Pem-bangunan Jangka Panjang Dae-rah (RPJPD) sebagaimana tertu-ang dalam UU 10 tahun 2016 terkait Pemilukada. Dengan demikian setiap calon Kepala daerah tidak dapat sembarangan dalam menyusun Visi dan Misi pembangunannya, harus ter-susun berdasarkan tahapan rencana pembangunan tersebut. Hal ini dilakukan agar terjadi kontinuitas dalam tahapan pros-es pembangunan. Kita sering kali mengira bahwa ketika pemimpin kepala daerah berganti, maka kebijakan priori-tas pembangunan dapat berganti pula, namun dengan mekanisme tersebut, Undang-Undang men-jamin terselenggaranya tahapan pembangunan yang berkelanju-tan sesuai rencana yang telah digariskan. Setiap calon kepala daerah dapat berimprovisasi, na-mun tetap dalam koridor yang telah ditetapkan, untuk melakukan akselerasi pem-bangunan, maupun pengem-bangan pembangunan tanpa mengurangi substansi tahapan yang telah digariskan.

Meneropong Visi dan Misi Calon Kepala Daerah terhadap

Pengembangan Sumber Daya Aparatur

Page 24: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 24

Salah satu aspek penting yang seyogyanya tergambar dan tertu-ang dalam visi dan misi calon kepala daerah adalah terkait visi pengembangan aparatur pemerintahan, yakni terkait langkah strategis apa yang akan dilakukan oleh calon kepala dearah terhadap optimalisasi peran abdi negara dalam pem-bangunan. Aspek ini kerap dilupakan bahkan diabaikan oleh sebagian besar calon kepala dae-rah, mereka umumnya hanya me-rangkum visi dan misi yang terkait dengan pembangunan fisik, infrastruktur ataupun kebu-tuhan primer publik. Mengapa Pengembangan Sum-ber Daya Aparatur pemerintahan ini menjadi penting ?, tentu saja penting, mengingat peran utama aparatur pemerintahan adalah pelaksana teknis dari program-program pembangunan, mereka-lah yang akan menterjemahkan dan melaksanakan visi dan misi kepala daerah menjadi program-program teknis di lapangan, apa-ratur lah yang menjadi garda terdepan dalam melayani masyarakat, sehingga harus ada keterkaitan erat antara visi dan misi pembangunan infrastruktur dan suprastruktur daerah yang telah didesain oleh calon kepala daerah dengan agen pelaksanan-ya. Sebagus apapun konsep pro-gram yang direncanakan, namun ketika tidak bisa diimplementasi-kan dan dikelola dengan baik tentunya tidak akan mendapat-kan hasil yang optimal. Kita dapat bercermin dari beberapa kasus yang terjadi, dimana ban-yak visi dan misi kepala daerah yang tidak dapat tercapai sepe-

nuhnya, akibat tidak sinkronnya antara kehendak kepala daerah dengan instansi teknis dibawahnya, atau kadang kala terdapat kepala instansi teknis yang kurang mampu mengiringi dan mengimbangi akselerasi perencanaan pembangunan yang didesain oleh kepala daerah yang lebih bersikap dinamis. Teladan yang baik dapat kita lihat dari model kepemimpinan Ibu Tri Rismaharini selaku Wali-kota Surabaya misalnya, dimana salah satu kebijakan unggulan-nya adalah membangun sejumlah taman kota dan pedes-trian, konsep ini tentu membu-tuhkan supporting para aparatur yang ahli di bidang penataan ko-ta dan arsitektur sebagai balik layar kebijakan tersebut. Atau kebijakan Bupati Nurdin Abdul-lah di Bantaeng yang menerap-kan Desa Siaga, tentunya harus ditopang dan dibarengi dengan kesigapan aparatur dalam men-jalanakan tugas mensukseskan program tersebut. Kita mungkin sering melihat bagaimana aktivitas Bapak Presi-den Jokowi yang begitu dinamis dalam menjalankan roda pemerintahan, kinerja beliau ha-rus dapat diikuti oleh sejumlah pembantunya di kementerian, ketika terdapat sejumlah menteri yang kurang sigap dalam berge-rak, beliau langsung menyusun agenda reshuffle agar pejabat ke-menterian yang bersangkutan digantikan oleh orang yang lebih berkompeten dan mampu mengikuti ritme kerjanya. Hal ini tentu berbeda dengan model pemerintahan di daerah, seorang kepala daerah tidak bisa me-

nyusun kabinetnya berdasarkan kemauannya sendiri, pembantu-pembantu kepala daerah telah tersedia dari unsur aparatur negara, berdasar unsur jenjang kepangkatan yang ada. Sehingga kepala daerah tidak mempunyai banyak pilihan dalam merekrut kabinet kerjanya dalam men-jalankan program strategis da-lam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah disusun. Sehing-ga seorang kepala daerah harus melakukan pengembangan kapa-sitas sumberdaya aparaturnya agar kompatibel dengan program strategis yang dijalankan. Dalam kaitan inilah penting kiranya setiap calon kepala dae-rah, ketika menyusun visi, misi dan program strategisnya, untuk turut menyertakan/ mencan-tumkan konsep pengembangan sumberdaya aparatur di da-lamnya, agar ketika terpilih men-jadi kepala daerah, yang ber-sangkutan dapat langsung men-sinkronisasi kompatibilitas sum-ber daya aparatur dengan pro-gram strategis yang disusunnya agar para aparatur pemerintahan dapat menjalankan program-program strategis dengan baik. Hal ini juga dapat menjadi salah satu indikator dalam mengukur sejauh mana keseriusan setiap calon kepala daerah terhadap implementasi visi, misi dan pro-gram strategis yang disusunnya, dengan mencantumkan konsep pengembangan sumber daya aparatur dalam desain visi, misi yang ditawarkan.

*)Artikel ini sudah dipublish di Kaltim Post, 15 Maret 2018

TUANGKAN

OPINI ANDA KIRIM KE [email protected]

Page 25: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 25

Page 26: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 26

Page 27: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/04/BinnetMAGZ_edisi... · satu dari 50 perusahaan yang mengubah dunia ... lah ada 37 ribu lebih

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 27