media cerdas untuk aparatur berintegritas...

27
Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1 -

Upload: hoangkhanh

Post on 08-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1

-

Page 2: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 2

Page 3: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3

Penanggungjawab

Mariman Darto

Dewan Redaksi

Mariman Darto

Windra Mariani

Rahmat

Siti Zakiyah

Mustari Kurniawati

Rokip Purnomo

Pemimpin Redaksi

Ahmad Zaini

Redaktur Pelaksana

Rustan Amarullah

Ika Retna Ningrum

Lia Rosliana

Photographer

Ullyana

Itcianday

Sujoko

Kontributor

Rustam Effendie

Muheriyanto

Mulkani

M. Angga Dirgantara

Ardhiansyah Farid

Aji Rio Sutrisno

Layouter & Visual

Nur Ersandi

Pembaca yang terhormat, ada kebutuhan mendesak untuk memperbaiki mutu organisasi pelayanan, khususnya di sektor publik. Masih banyaknya keluhan masyarakat menjadi salah satu indikator bahwa kualitas pelayanan publik masih rendah dan perlu diperbaiki. Terkait hal tersebut, BinnetMagz edisi kelima ini akan mencoba mengupas tentang Sistem Mana-jemen Mutu ISO 9001:2015. Dilihat dari perspektif upaya perbaikan kinerja organisasi, tid-ak dapat dipungkiri bahwa Sistem Manajemen Mutu merupa-kan salah satu sistem yang dapat dijadikan platform perbai-kan kinerja organisasi. PKP2A III LAN menyadari hal tersebut, oleh karena itu di tahun ini akan diselenggarakan kegiatan sertifikasi ISO 9001:2015. Tujuannya bukan hanya sertifikasi, namun lebih pada penerapan sistem manajemen mutu di PKP2A III LAN sehingga layanan yang dilakukan menghasilkan output yang berkualitas baik. Mengawali kegiatan tersebut, di pertengahan bulan Mei telah dilakukan in-house training ten-tang ISO 9001:2015 untuk seluruh pegawai PKP2A III LAN. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pegawai terkait Sistem Manajemen Mutu, sehingga dapat mempermudah proses sertifikasi ISO 9001:2015 di PKP2A III LAN. Selain laporan utama tersebut, BinnetMagz edisi ini juga tetap memuat informasi kegiatan pengembangan aparatur di wila-yah Kalimantan. Adanya informasi dari kontributor di daerah diharapkan dapat membuat membuat informasi yang disajikan BinnetMagz menjadi lebih bervariasi sekaligus memperkaya informasi bagi pembaca. Kami ucapkan selamat menikmati sajian BinnetMagz edisi ini, dan sampai jumpa di edisi mendatang.

In House Training : Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 - Halaman 6 -

- Halaman 9 - - Halaman 13 -

Pelatihan

Kepemimpinan Tk. III

Angkatan VI di

PKP2A III LAN

Memasuki Tahap

Diagnosa Kebutuhan

Perubahan

Bupati Kutai Timur

menjadi Narasumber

dalam Pelatihan

Kepemimpinan di

PKP2A III LAN

INOVASI ALUMNI PKP2A III LAN

“TEMAN HUKUM CANTIK” (Pelayanan Bantuan Hukum Terpadu di Kota Cantik Palangka Raya)

Oleh: Kemilau Mutik, S.H., M.H. - Halaman 24 -

Page 4: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 4

Salah satu agenda penting PKP2A III LAN Samarinda tahun 2019 ada-lah pencapaiannya dalam Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dan Public Service Excel-lent. Muara dari pencapaian itu adalah PKP2A III LAN sebagai bagi-an organik dari Lembaga Admin-istrasi Negara menjadi salah satu Lembaga Pemerintah Non Kemen-terian yang mendapatkan ke-percayaan tinggi dari masyarakat atau stakeholdersnya. Untuk mendapatkan target itu telah ban-yak upaya yang telah kita lakukan. Telah banyak prestasi yang kita torehkan. Berbagai upaya yang te-lah kita tunaikan antara lain berge-rak memenuhi prasyarat pada tar-get atau ambisi 2019 tersebut. Kita tentu masih ingat bagaimana kerja keras teman-teman PKP2A III LAN

Samarinda membangun integritas dan kepuasan pelanggan sehingga di penghujung 2017 lalu mendapat penghargaan dari Men-teri PAN dan RB yang menetapkan PKP2A III LAN sebagai wilayah bebas korupsi (WBK). Di bidang tatakelola aset, Kementerian Keu-angan pun juga memberikan

penghargaan kepada PKP2A III LAN Samarinda sebagai Pengelola Ba-rang Milik Negara (BMN) untuk kat-egori Satker kecil. Tentu capaian ini bukan tujuan bagi kita. Tapi ini sebagai pelecut dan motivasi un-tuk mencapai capaian terbaik di tahun 2018 dan 2019. Tahun 2018 ini fokus PKP2A III LAN Samarinda ada pada pembenahan tatakelola organisasi. Saya melihat banyak sisi lemah yang harus

dibenahi. Antara lain beberapa kegiatan masih belum mengacu pada standar operasi yang telah ditetapkan. Disamping itu standar pelayanan yang telah dibuat be-lum mampu mendorong kinerja diklat dan kajian kebijakan dan inovasi administrasi negara. Se-hingga banyak target waktu penyelesaian tugas yang molor. Disamping itu saya menganggap pengelolaan resiko juga sangat di-perlukan agar bisa terdeteksi secara dini bagaimana potensi resiko dapat dikelola sehingga tid-ak menimbulkan masalah di kemudian hari. Langkah PKP2A III LAN Samarinda melakukan inisiatif untuk membangun standar ISO baik untuk standar kepuasan pelanggan dan kualitas mutu layanan serta standar manajemen resiko dan sistem manajemen an-tisuap adalah terobosan penting yang perlu diapresiasi. Ini prasarat penting yang diperlukan untuk mencapai target 2019 yakni WBBM dan public service excellent. Mariman Darto

Page 5: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 5

Page 6: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 6

Samarinda (17/5) - Mengawali Ramadhan 1439 H, tepatnya pada Kamis (17/5), seluruh pegawai

PKP2A III LAN mengikuti In-House Training dengan tema ISO 9001:2015. Kepala PKP2A III LAN, Mariman Darto, dalam sambutannya ketika

membuka kegiatan ini menyatakan bahwa sertifikasi ISO sangat

penting bagi sebuah organisasi modern. Dengan menerapkan ISO sistem manajemen mutu

ini diharapkan PKP2A III LAN dapat meraih mimpi-

mimpinya menjadi sebuah organisasi yang modern

dan menjadi rujukan bagi organisasi-organisasi

lainnya. Adapun narasumber dalam kegiatan

ini adalah M. Arfi Maulana dari House of Quality Indonesia.

Dalam paparannya, narasumber menyampaikan pentingnya ISO 9001:2015

dalam menjamin sistem manajemen mutu dalam sebuah organisasi. Penerapan sistem manajemen

mutu adalah keputusan strategis untuk sebuah organisasi yang dapat membantu untuk

meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan dan memberikan dasar yang kuat untuk inisiatif

pembangunan berkelanjutan. Penerapan ISO 9001:2015 dapat memastikan proses bisnis

organisasi akan berjalan sistematis serta akan menuntun pegawai bekerja secara sistematis pula. Tugas, tanggungjawab, serta beban kerja pegawai

akan terukur dan terpantau dengan jelas.

Adapun manfaat potensi untuk sebuah organisasi yang menerapkan sistem manajemen mutu diantaranya adalah mampu untuk secara konsisten menyediakan produk dan layanan yang memenuhi persyaratan pelanggan dan peraturan

yang berlaku, memfasilitasi peluang untuk meningkatkan kepuasan

pelanggan, dan menangani risiko dan peluang yang terkait

dengan konteks dan tujuannya. Namun demikian narasumber menekankan pentingnya komitmen pimpinan dan pegawai agar pelaksanaan sistem

manajemen mutu dapat berjalan dengan baik. Tanpa

adanya komitmen tersebut, sistem manajemen mutu hanya akan berupa dokumen-dokumen yang tidak akan bisa secara optimal memperbaiki

kinerja organisasi. Sertifikasi pun akan menjadi tidak berguna jika tidak ada komitmen untuk pelaksanaannya. Kegiatan In-House Training ini berakhir seiring dengan berkumandangnya adzan untuk shalat Ashar, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan pemahaman kepada seluruh pegawai terkait ISO 9001:2015. Dengan pemahaman pegawai yang baik tersebut, kegiatan sertifikasi ISO 9001:2015 di PKP2A III LAN pada tahun ini diharapkan berhasil didapatkan dan diimplementasikan dengan baik. (AZ)

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 In-House Training

Page 7: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 7

ISO 9001 merupakan standar internasion-al yang paling banyak diadopsi oleh organisasi-organisasi di seluruh dunia sebagai acuan dalam mengembangkan sistem ma-najemen mutu. Hal ini disebabkan ISO 9001 meru-pakan standar generik yang dapat diterapkan pa-da setiap jenis organisasi. Selain itu, standar tersebut juga “menjanjikan” akan dapat mengarahkan organ-isasi untuk memiliki sistem manajemen mutu yang dapat menjamin organisasi untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi persyaratan pelanggan serta mendorong tumbuhnya perbaikan berkelanjutan. Saat ini, fenomena maraknya pen-erapan ISO 9001 juga telah merambah sektor non bisnis, diantaranya sektor pemerintahan. Meskipun ada perbedaan pandangan terkait efek-tifitas penerapan ISO 9001 di sektor pemerinta-han, namun sedikit banyak terbukti dapat mem-perbaiki kinerja instansi pemerintah. Perbedaan pandangan muncul karena karakteristik instansi pemerintah dengan swasta sangat berbeda, di-mana swasta berorientasi pada profit sedangkan instansi pemerintah tidak. Selain itu yang perlu diperhatikan terkait efektifitas penerapan ISO 9001 adalah manfaat penerapan ISO 9001 berhubungan erat dengan motivasi organisasi. Ke-manfaatan ISO 9001 akan lebih tinggi jika motiva-si yang dimiliki adalah untuk kepentingan internal, kondisi sebaliknya akan terjadi jika motivasi yang dimiliki untuk kepentingan eksternal atau “pencitraan”. Di Indonesia banyak instansi pemerintah yang tersertifikasi ISO 9001, namun kinerja dan kualitas pelayanan masih banyak yang disorot oleh publik. Hal ini mungkin terkait dengan motivasi awal yang dimiliki oleh instansi pemerintah tersebut. Moti-vasi yang hanya bersifat “pencitraan” atau sekedar memenuhi ketentuan kewajiban pera-turan perundangan akan sulit membuat penerapan ISO 9001 mendorong tumbuhnya kinerja instansi pemerintah. ISO 9001:2015 menyarankan adopsi pendekatan proses ketika mengembangkan, mengimplementa-sikan dan meningkatkan efektivitas sistem mana-

jemen mutu, untuk meningkatkan kepua-san pelanggan dengan memenuhi

persyaratan pelanggan. Pendeka-tan ini memungkinkan organ-

isasi untuk mengontrol hub-ungan timbal balik dan sal-ing ketergantungan di anta-ra proses-proses dari sis-tem, sehingga kinerja keseluruhan organisasi dapat ditingkatkan. Pendekatan proses meli-

batkan definisi sistematis dari pengelolaan proses, ser-

ta interaksi mereka, sehingga mencapai hasil yang diharapkan

sesuai dengan kebijakan mutu dan arah strategis organisasi. Manajemen

proses dan sistem secara keseluruhan dapat dicapai dengan menggunakan siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) dengan fokus pada pemikiran berbasis risiko yang bertujuan untuk mengambil keuntungan dari peluang dan mencegah hasil yang tidak diinginkan.

Siklus PDCA ISO 9001 (sumber: CQS) Menurut ISO 9001:2015, organisasi perlu untuk merencanakan dan melaksanakan tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang. Mengatasi resiko dan peluang merupakan dasar untuk meningkat-kan efektivitas sistem manajemen mutu, mencapai hasil yang lebih baik dan mencegah efek negatif. Peluang bisa muncul sebagai akibat dari situasi yang menguntungkan untuk mencapai hasil yang diinginkan, sedangkan risiko adalah efek dari ketidakpastian yang dapat berdampak positif atau negatif. (AZ)

Page 8: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 8

Launching dan Penandatanganan Perjanjian Pelaksanaan Inovasi Daerah Kabupaten Tanah Bumbu

Tanah Bumbu (14/5) - Launching dan Penandatangan Perjanjian Pelaksanaan Inovasi Daerah Kab. Tanah Bumbu dilaksanakan pada Senin (14/5) bertempat di Ruang pertemuan Sekretariat Daerah. Kegiatan ini merupakan Kick Off dari tahapan Deliver Laboratorium Inovasi. Acara dimulai tepat pukul 09.00 WITA diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan penyampaian laporan penyelenggaraan Laboratorium Inovasi oleh Plt. Sekretaris Daerah, Erno Rudi Handoko. Beliau menyampaikan bahwa penyelenggaraan laboratorium inovasi menghasilkan 238 ide inovasi dan 196 judul inovasi telah ditindaklanjuti penyusunan proposalnya. Dalam kesempatan tersebut Kepala PKP2A III LAN, Mariman Darto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ide inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk memastikan inovasi dijalankan sampai dengan tahap Display. Komitmen bersama sangat penting untuk menjamin pelaksanaannya. Harapannya inovasi tersebut bisa di-Display pada acara “Tanah Bumbu Innovation Festival” yang terbesar di Kalimantan. Kepala OPD diharapkan aktif memantau implementasi inovasi di lingkungannya. Empat hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan Deliver yaitu komitmen berinovasi, kick off Inovasi (Launching), Kontrak Kinerja, dan monitoring. Laporan monitoring diharapkan disampaikan tiap bulan melalui self asessment perkembangan

rencana aksi dan kendala yang dihadapi.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Bupati Kab. Tanah Bumbu, Sudian Noor, menyampaikan bahwa Launching sebagai langkah strategis meningkatkan SDM dan daya saing daerah dalam rangka mewujudkan masyarakat sejahtera melalui penguatan sistem inovasi daerah. Berinovasi membutuhkan niat lurus agar bernilai ibadah di mata Allah SWT dan agar Tanah Bumbu lebih dikenal. Tumbuhkan benih kasih melalui inovasi dengan hasil kebaikan. Ia juga berpesan agar Laboratorium Inovasi menjadi momentum bagi ASN muda untuk berkembang dan menumbuhkan semangatnya berinovasi. Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatangan perjanjian pelaksanaan inovasi daerah Kab. Tanah Bumbu.

Sebanyak 52 Kepala Perangkat Daerah, Camat, Kepala Bagian di Sekda dan Lurah secara bergantian membubuhkan tanda tangan komitmen kesanggupan pelaksanakan ide inovasi disaksikan oleh Wakil Bupati, Plt. Sekretaris Daerah, dan Kepala PKP2A III LAN sebagai tanda komitmen mengimplementasikan ide inovasi. (Iza)

Page 9: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 9

Samarinda (14/5) - Penyeleng garaan Diklat Kepemimpinan Tk. III Angkatan VI dibuka secara resmi oleh Kepala PKP2A III LAN pada Senin, 30 April 2018. Sebanyak 40 orang peserta mengikuti kegiatan yang akan berlangsung hingga bulan Agustus 2018 ini. Para peserta berasal dari berbagai daerah yaitu Kab. Kutai Timur, Kab. Berau, Kab. Tana Tidung, Kab. Bulungan, Kab. Tabalong, dan Kota Balikpapan. Memasuki tahap I (Diagnosa Kebutuhan Perubahan) yang berlangsung hingga 11 Mei 2018, para peserta telah mendapat pembekalan baik itu dari Penceramah maupun Pengajar yang memiliki kualifikasi, pengalaman, maupun keahlian untuk mengajar pada Diklatpim Tingkat III. Para Narasumber yang dihadirkan pada tahap I ini antara lain: Aji Sofyan Effendi (Akademisi) yang menyampaikan materi Urgensi Inovasi Pemerintah Daerah untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi, Dwi Nugroho Hidayanto (Kepala BPSDM Prov. Kaltim) dengan materinya Urgensitas Perubahan Budaya Kepemimpinan Organisasi, Muharram (Bupati Berau) yang membawakan materi Urgensi

Inovasi Pembangunan Wilayah Kalimantan: Studi Kasus Pembangunan di Kabupaten Berau. Dalam paparannya Bupati Berau menyampaikan bahwa “Dalam mengelola sebuah negara, perlu sebuah gagasan-gagasan baru yang dapat menciptakan kemajuan daerah. Baik pemerintah maupun pihak swasta harus melakukan pengembangan gagasan-gagasan itu supaya ada inovasi yang tercipta. Dalam hal ini, bukan hanya pemerintah pusat yang harus berinovasi, melainkan juga pemerintah daerah”. Best practises yang telah dihasilkan oleh organisasi perangkat daerah se Kab. Berau pun dipaparkan guna memberikan tambahan

wawasan bagi para peserta. Selain pembelajaran di dalam kelas, pada tahap ini para peserta pun mendapatkan pembekalan dalam kegiatan visitasi dengan mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa Samarinda pada Kamis (3/5). Tujuan dari visitasi ini adalah agar para peserta dapat menginternalisasi dengan melihat dan bertanya langsung pada pelaku sejarah yang pada kesempatan ini diwakili oleh legiun Veteran Bapak Amin Jama. Setelah melalui tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan, para peserta pun akan memasuki Breakthrough I sejak tanggal 12 hingga 19 Mei 2018. (Ik)

Pelatihan Kepemimpinan Tk. III Angkatan VI di PKP2A III LAN Memasuki Tahap Diagnosa Kebutuhan Perubahan

Samarinda (3/5) - Pemerintah beberapa waktu terakhir terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dalam hal ini perlu untuk mengetahui sejauh mana dampak yang dihasilkan melalui pelaksanaan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM). SKM didasarkan pada PermenPAN dan RB Nomor 14 Tahun 2017 yang akan memberikan informasi yang lebih akurat dengan memadukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Dalam memastikan keakuratan hasil SKM, perhitungan jumlah responden ditentukan dengan model Krejcie and morgan. Terkait hal tersebut PKP2A III LAN bekerja-sama dengan RSUD AW. Syahranie menyelenggarakan sosialiasi persiapan SKM pada Kamis (3/5) di RSUD AW. Syahranie. Pelaksanaan SKM akan dilakukan transparan karena proses survei akan dipublikasikan.

Sosialisasi Persiapan

Survei Kepuasan Masyarakat

di rumah sakit umum daerah

AW. SYAHRANIE

Page 10: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 10

Nunukan (7/5) - Sebanyak 40 CPNS formasi khusus Gol. II Tenaga Kesehatan dan Penyuluh Pertanian mengikuti Diklat Prajabatan K1 dan K2 yang diselenggarakan oleh BKPSDM Kab. Nunukan bekerjasama dengan PKP2A III LAN dan BPSDM Provinsi Kaltara. Kegiatan

ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kab. Nunukan pada Senin (7/5) di Aula BKPSDM Kab. Nunukan, yang dihadiri oleh Kepala BPSDM Kaltara dan Rahmat selaku wakil dari PKP2A III LAN. Dalam amanatnya, Sekretaris Daerah Kab. Nunukan menekankan pentingnya

pembentukan sikap dan perilaku profesional yang harus tertanam dalam setiap PNS di Nunukan. Pemkab Nunukan juga berteri-ma kasih kepada PKP2A III LAN dan BPSDM Kaltara yang telah bekerjasama menjadi penjamin mutu penyelenggaraan Diklat Prajabatan K1 dan K2 ini. (Ik)

Pembukaan Diklat Prajabatan K1 dan K2

Samarinda (8/5) - Setiap tindakan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi akan menghadapi berbagai risiko. Untuk itu perlu ada manajemen risiko agar bisa mengurangi dan mengatasi risiko yang dihadapi. Terkait hal tersebut LAN RI menyelenggarakan Sosialisasi Kebijakan dan Bimbingan Teknis Penilaian Risiko selama 2 hari yang diikuti oleh seluruh satker di lingkungan LAN. Khusus untuk PKP2A III LAN dan satker LAN di luar Jakarta, kegiatan yang dibuka oleh Sestama pada Senin (7/5) tersebut diikuti melalui video conference. Sestama LAN dalam kesempatan itu menekankan pentingnya pemahaman mengenai manajemen risiko yang merupakan kebutuhan krusial. Hal tersebut dikarenakan Pemerintah mewajibkan setiap instansi sudah memiliki pedoman manajemen resiko sebagai salah satu syarat untuk maturisasi SPIP. ”Saya kira ini merupakan kebutuhan

mendesak. Paling tidak JPT Pratama harus paham mengenai manajemen resiko supaya tidak terjadi ‘kebakaran’ di akhir tahun,” kata dia. Selain Sosialisasi dan Bimtek Penilaian Risiko, kegiatan tersebut dirangkai pula dengan paparan terkait temuan pemeriksan BPK, Perubahan Perpres tentang Pengadaan Barjas, dan penjelasan tentang perencanaan dan penganggaran tahun 2019. (AZ)

Sosialisasi Kebijakan dan Bimbingan Teknis

Penilaian Risiko di lingkungan LAN RI

Page 11: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 11

S I N O P A D I K

Page 12: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 12

Pembinaan/ Pencegahan Pelaksanaan

Rangkaian (Continued) Proses

Penindakan

Samarinda (30/5) - Tahun ini PKP2A III LAN menyelenggarakan kajian terkait netralitas ASN. Netralitas ASN menjadi isu yang selalu seksi setiap menjelang pelaksanaan Pemilu dan Pilkada. Berbagai peraturan telah diterbitkan mulai dari Undang-Undang hingga Surat Edaran Kementeri-an/Lembaga yang memiliki kewenangan dalam pembinaan dan pengawasan ASN, namun pelanggaran netralitas selalu terjadi. Permasalah-an dari Kajian ini adalah mengapa netralitas ASN dalam pelaksanaan pilkada belum sepenuhnya bisa terwujud?; Instrumen kebijakan apa yang perlu disiapkan oleh pemerintah untuk mewujud-kan netralitas ASN?; serta Model pengawasan seperti apa yang perlu dibangun untuk mewujud-kan netralitas ASN. Penggalian data untuk memper-tajam analisis kajian pelaksanaan kebijakan dan pengawasan netralitas ASN dilakukan secara indept interview pada Kementerian/Lembaga/

Pakar/LSM yang terkait dengan netralitas ASN, baik di pusat maupun di daerah. Beberapa daftar identifikasi masalah berdasarkan indept interview dalam membangun framework Pedoman Pelaksa-naan Kebijakan dan Netralitas ASN diantaranya adalah koordinasi antar lembaga pemerintah tidak efektif, Bawaslu tidak mempunyai kemampuan cukup untuk menindaklanjuti pelanggaran netralitas, dan alur penyelidikan dan penindakan pelanggaran Netralitas ASN tidak jelas diatur. Berdasarkan daftar identifikasi masalah serta diskusi dengan pakar/praktisi, kajian ini akan menitikberatkan pada ruang lingkup pembinaan/pecegahan dalam rangka internalisasi nilai netralitas, pelaksanaan pengawasan untuk memperkuat monitoring pengawasan netralitas, serta penindakan terhadap pelanggaran netralitas dalam rangka penguatan penegakan pelanggaran netralitas ASN.

Kajian Penyusunan Pedoman Pelaksanaan Kebijakan dan

Netralitas Aparatur Sipil Negara

Samarinda (30/5) - Sejatinya. Barang Milik Negara (BMN) memiliki kedudukan penting dalam penye-lenggaraan Pemerintahan. “Oleh karena itu, menjadi mutlak untuk senantiasa melakukan pengelolaan BMN secara maksimal. Mulai dari si-

klus perencanaan sampai dengan penatausahaan. Alhamdulillah tahun 2017 PKP2A III LAN meraih penghargaan terbaik 3 dalam kategori Penatausahaan BMN dari DJKN Kanwil Kalimantan Timur dan Utara. Selain bukti keseriusan. Menjadi motivasi tersendiri untuk pengelolaan yang lebih apik. ” tegas Windra Mariani Kabag. Administrasi. Salah satu tujuan Tim BMN LAN RI dalam melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin adalah untuk mewujudkan hal tersebut, Selasa (8/5). Kasubbag. BMN LAN RI juga mengingatkan agar segera mengeluarkan barang persediaan yang sudah kadaluarsa seperti obat dari gudang dan membuat berita acara penghapusan. Informasi lain yang disampaikan adalah batas kapitalisasi sebesar Rp. 1 juta untuk peralatan dan mesin dan Rp. 25 juta untuk gedung bangunan. Batas penggantian tersebut agar di perhatikan untuk pada saat penggantian komponen aset.

Page 13: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 13

Samarinda (21/5) - Bupati Kutai Timur, Ismunandar, berkesempatan menjadi narasumber Ceramah Membangun Tim Efektif pada Diklatpim III Angkatan VI dan Diklatpim IV Angkatan XVIII di Ruang Auditorium PKP2A III LAN, pada Senin (21/5). Dalam paparannya Bupati Kutai Timur menyampaikan bahwa Dalam proses Reformasi Birokrasi, peran pemerintah dan ASN sebagai abdi negara dan abdi masyarakat mempunyai

hubungan tak terpisahkan. Hal ini sejalan dengan yang tercantum dalam Nawacita kedua yaitu “Membuat Pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya”. Dimana hal tersebut tertuang pula dalam salah satu misi Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, yaitu Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional kredibel dan berorientasi pada pelayanan publik.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Kutai Timur juga menyatakan bahwa banyak hal telah dilakukan oleh Pemkab Kutai Timur untuk mewujudkan misi tersebut, antara lain: Penataan struktur organisasi pemerintah, Penataan jumlah dan distribusi PNS, Finalisasi Anjab ABK, Pengembangan sistem seleksi dan promosi secara terbuka, Assesment Pejabat Struktural eselon III dan IV, dan Assesment Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama. (ik)

Bupati Kutai Timur menjadi Narasumber dalam Pelatihan

Kepemimpinan di PKP2A III LAN

Samarinda (30/5) - Pada akhir bulan ini, tahapan Laboratorium Inovasi Pemkab Kotawaringin Timur fokus pada verifikasi terhadap proposal inovasi yang telah dikirimkan innovator daerah. Selain itu, masih dibuka penyampaian proposal inovasi oleh OPD. Tercatat Proposal Inovasi yang masuk berjumlah 249 buah dari 370 ide inovasi, dimana 184 inovasi telah diverifikasi dan dikembalikan ke OPD untuk ditindaklanjuti. Sisanya, 26 masih berbentuk diagnose, 72 berupa design, dan lainnya masih berupa judul yang diajukan oleh para innovator. Adapun

kegiatan Launching Inovasi direncanakan pada akhir bulan Juni 2018. Selain itu telah dibentuk grup WhatsApp untuk memudahkan fasilitasi dan

konsultasi penyusunan proposal dan penyiapan delivery inovasi.

Laboratorium Inovasi Kabupaten Kotawaringin Timur

Page 14: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 14

Page 15: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 15

Fakta Masa Kini

Jakarta—Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan bahwa negara melalui aparaturnya wajib melayani setiap warga negaranya dalam memenuhi kebutuhan dasar untuk mening-katkan kesejahteraan masyara-kat. Semua kepentingan publik harus dilaksanakan oleh pemerintah selaku penyeleng-gara negara, yaitu dalam berbagai sektor pelayanan, teru-tama yang menyangkut tentang hak-hak sipil dan kebutuhan da-sar. Warga negara menginginkan penyelenggaraan negara yang good governance, yaitu pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab. Permasalahan yang dialami oleh bangsa Indonesia sekarang ini semakin kompleks dan sarat. Oknum-oknum organisasi pemerintah yang seharusnya menjadi panutan rakyat banyak yang terjerat masalah hukum. Eksistensi pemerintahan yang baik atau good governance yang selama ini sangat didambakan oleh masyarakat masih jauh dari harapan, bahkan hanya di angan-angan. Konsep good governance muncul karena adanya ketid-akpuasan pada kinerja pemerintah dalam melaksanakan urusan publik. Pelayanan publik menjadi tolak ukur keberhasilan konsep good

governance. Upaya untuk mewujudkan tata kepemerinta-han yang baik hanya dapat dil-akukan apabila terjadi keseim-bangan antara tiga pilar, yaitu sektor pemerintahan, sektor swasta, dan sektor masyarakat yang saling berkesinambungan dalam pengelolaan sumber daya alam, lingkungan, sosial, dan ekonomi. Sebagai bentuk penyelenggaraan negara yang baik maka harus melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan. Salah satu cara untuk mengem-bangkan good governance ada-lah dengan meningkatkan krea-tivitas dan inovasi dalam pemerintahan, dimulai dari ting-kat individu, meningkat kepada kelompok, dan kemudian menuju pada inovasi organ-isasional. Tujuannya agar se-luruh pihak di tempat kerja mampu mengembangkan ket-erampilan yang dapat memper-mudah dalam melakukan setiap pekerjaannya. Inovasi daerah telah diatur da-lam Peraturan Pemerintah No-mor 38 Tahun 2017 yang menja-min setiap instansi pemerintah dapat melakukan berbagai ben-tuk pembaharuan dalam setiap penyelenggaraan pemerintah daerah sehingga dapat men-dukung tercapainya proses good governance. Kreativitas merupakan pengem-bangan ide baru, dan inovasi merupakan proses penerapan ide tersebut secara nyata ke da-lam praktik. Salah satu masalah

yang dihadapi oleh para inova-tor adalah suksesi kepemimpi-nan. Inovasi yang berhasil dil-akukan memakan waktu yang tidak sebentar untuk mendapat-kan hasil yang maksimal. Ketika pemimpin yang mendukung dan mengarahkan hasil inovasi ter-sebut pergi sebelum prosesnya selesai, maka inovasi tersebut berada dalam risiko. Jika pem-impin baru tidak menyetujui atau memahami strategi inovasi tersebut, maka keberhasilannya terancam terhenti. Sebuah studi inovasi sektor pub-lik yang dilakukan oleh Borin dalam The Challenge of Innovat-ing in Government pada 2001 mengindikasikan bahwa 50% inovasi di sektor publik merupa-kan inisiatif dari front line dan manajer tingkat menengah, dan 70% inovasi yang dihasilkan bukan merupakan respons dari krisis, 60% inovasi melewati ba-tas-batas organisasional, serta inovasi hadir lebih dikarenakan oleh motivasi untuk dikenali atau dihargai dan kebanggaan daripada sekadar penghargaan finansial. Oleh karena itu komitmen dalam mengembangkan inovasi harus disetujui oleh pimpinan terting-gi agar ada jaminan bahwa se-tiap inovasi yang sedang ber-jalan tidak akan terhenti sebe-lum prosesnya selesai. Menurut PP Nomor 38 Tahun 2017 inovasi daerah bertujuan untuk meningkatkan kinerja penyelengaraan pemerintah daerah, dan diarahkan untuk

Ricky N Permadi CPNS dan Kandidat Analis Kebijakan di

PKP2A III – Lembaga Administrasi Negara

Mewujudkan “Good Governance” Melalui Inovasi

Page 16: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 16

mempercepat terwujudnya kese-jahteraan masyarakat. Program reformasi birokrasi yang terjadi di Indonesia bergulir sejak disahkannya UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Dae-rah. UU tersebut berbunyi: otonomi daerah merupakan hak, wewenang, serta kewajiban dae-rah otonom guna mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan serta kepentingan masyarakatnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Diharapkan dengan berlakunya UU tersebut dapat memacu pemerintah da-lam melakukan perbaikan menuju good governance. Hal ini memberikan efek yang besar terhadap perkembangan kehidupan bangsa, terutama di bidang birokrasi. Inovasi meru-pakan salah satu aspek budaya birokrasi yang sangat mempengaruhi bagi keberhasi-lan reformasi birokrasi. Akan tetapi, inovasi belum menjadi hal utama dari budaya birokrasi di Indonesia. Inovasi di dunia pemerintahan akan sulit dil-akukan apabila masih banyak pegawai yang tidak terpacu un-tuk berubah. Membentuk pemerintahan yang inovatif tam-paknya masih belum optimal mengingat kesadaran untuk sela-lu berinovasi masih menyisakan ruang untuk perbaikan, padahal inovasi sangat penting untuk dil-akukan pada setiap lapisan pemerintahan demi tercapainya pemerintahan yang "good gov-ernance". Dengan kata lain ino-vasi bagi pemerinah daerah menjadi sebuah keharusan da-lam mencapai kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat di daerahnya. Hal ini dibuktikan dari posisi Indonesia dalam Global Innovation Index. Ber-dasarkan Global Innovation In-dex 2017, Indonesia berada di posisi 87 dari 127 negara dengan skor 30,10 dalam skala 0 - 100. Skor Indonesia masih jauh dibandingkan Swiss yang menduduki peringkat pertama dengan skor 64,69. Indeks tersebut juga menunjuk-kan semakin inovatif suatu nega-ra, maka semakin maju perekonomian dan kesejahter-

aan masyarakatnya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Michael E. Porter, pengarang buku Com-petitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance (1998) yang mengemukakan bahwa dalam era persaingan antarnegara yang ketat saat ini, suatu bangsa tidak bisa lagi han-ya mengandalkan atau mem-banggakan kekayaan alamnya yang melimpah, atau murahnya tenaga manusia. Porter mengingatkan pentingnya kebijakan pengembangan produktivitas nasional suatu negara melalui kekuatan inovasi yang diarahkan untuk mencapai dan menghasilkan nilai tambah. Ini merupakan bagian dari tugas pokok negara. Peringkat daya saing (The Global Competitiveness Index 2017–2018 Rankings) yang dirilis World Economic Forum (WEF) belum lama ini menempatkan daya saing Indonesia di pering-kat ke-36 dari 137 negara. Posisi Indonesia pada laporan kinerja ini berada pada posisi yang cukup baik, berada di atas Rusia yang menempati posisi ke-38. Mengingat tingkat daya saing In-donesia yang masih berada di kisaran peringkat 36 tentu perlu upaya yang besar agar angka daya saing itu tidak terus menurun, salah satunya adalah penguatan di sektor inovasi. Dalam hal inovasi, sebagai pem-banding, Singapura berada pada posisi ke-7 merujuk pada Global Innovation Index 2017, dan be-rada pada posisi ke-3 dalam hal daya saing global (The Global Competitiveness Index 2017–2018 Rankings). Artinya, inovasi berperan penting dalam mening-katkan daya saing bangsa demi tercapainya good governance. Inovasi akan berhasil apabila masyarakat memiliki kemampu-an untuk menjangkaunya. Ino-vasi menjadi tidak berarti apa-apa, dan tidak membuat perbe-daan apabila tidak dimanfaatkan publik secara luas. Diharapkan dengan banyaknya inovasi yang telah diciptakan dapat memban-tu para ASN dalam melaksanakan setiap pekerjaannya. Melakukan inovasi bukan hanya sekadar menghilangkan pem-

borosan, kecurangan ataupun penyelewengan. Inovasi meni-tikberatkan pada penciptaan sis-tem organisasi pemerintah yang secara terus-menerus mencari cara untuk menjadi lebih efisien. Tapi, inovasi daerah bukan hanya sekedar membentuk pemerinta-han yang efisien. Sebagian dari tujuan inovasi adalah efisiensi, tetapi yang lebih penting adalah efektivitas. Apa gunanya membentuk organ-isasi pemerintahan yang sepe-nuhnya tidak efektif? Jadi dalam hal ini efektivitas sal-ing berhubungan dengan efisiensi, karena masyarakat tid-ak hanya menuntut pemerinta-han yang lebih efisien, namun juga efektif dalam melakukan berbagai pelayanan publik. Tidak hanya memperbaiki efektivitas saat ini, inovasi juga diharapkan dapat menciptakan organisasi-organisasi yang kelak mampu memperbaiki efektivitasnya di masa mendatang, pada saat ling-kungan kerjanya berubah. Hal tersebut sesuai dengan salah sa-tu prinsip good governance yang dikemukakan oleh UNDP, yaitu efektivitas dan efisiensi. Setiap inovasi sektor publik yang tercipta pada dasarnya adalah untuk memudahkan masyarakat dalam menikmati pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Oleh karena itu pemerintah di-tuntut untuk selalu berinovasi agar bisa mempercepat terse-lenggaranya pemerintahan yang "good governance". Sehingga apa yang didambakan oleh masyara-kat selama ini dapat terealisasi dengan maksimal. Menghabituasikan inovasi tidak hanya membawa dampak positif dalam sistem pemerintahan, tetapi hal tersebut merupakan jawaban atas segala persoalan yang ada pada pemerintahan di negara kita. Untuk mewujudkan good governance diperlukan ma-najemen penyelenggaraan pemerintah yang handal melalui pembangunan kualitas sumber daya manusia yang berkinerja tinggi, dan mempunyai pemikiran inovatif sebagai pelaku good governance. *)Artikel ini telah dipublish di detik.com, 09 Mei 2018

Page 17: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 17

Pada saat Presidential Lecture be-berapa waktu lalu di Jakarta (27/3), para Calon ASN generasi milenial mendapat pencerahan mengenai tantangan nasional, regional, dan global yang akan dihadapi di masa mendatang. Ba-dai disruption telah datang saat ini, dan sepertinya akan terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama. Kegagapan pemerintah dalam menyambut perubahan, telah mulai di-antisipasi melalui skenario ke-bijakan dari yang berjangka pen-dek hingga berjangka panjang sampai tahun 2045. Namun da-lam waktu tak kurang dari 6 ta-hun lagi, ASN harus mencapai milestone ke- 4 dari road map pembangunan ASN yakni “Birokrasi Berkelas Dunia 2024”. Pertanyaannya adalah, sudah siapkan ASN Indonesia? Bagaimana dengan ASN di dae-rah, apakah mereka juga sudah siap?

Kondisi ASN Saat Ini Mari sekilas kita mencermati komposisi ASN yang ada di Indo-

nesia per Maret 2017. Berdasar-kan data dari Kementerian PAN dan RB, saat ini ada 4.351.490 orang ASN. Dari sekian juta ASN, untuk Jabatan Fungsional Terten-tu (JFT) sebagai Guru ada 1.636.322 orang (37,6%). Untuk JFT Kesehatan 264.305 orang (6%), sedangkan JFT Teknis lainnya adalah 372.740 orang (8,7%). Selanjutnya ASN yang duduk dalam jabatan Strukural sebanyak 434.588 orang (10%), dan ASN dalam jabatan Pelaksa-na (dulu dikenal dengan istilah Fungsional Umum) sebanyak 1.643.535 orang (37,7%). Melihat data diatas, maka perlu juga kiranya kita menengok kon-disi ASN saat ini. Sudah beberapa tahun belakangan terjadi mora-torium penerimaan ASN baru. Permasalahan perhitungan yang tidak valid serta ketimpangan redistribusi ASN menjadi biang keladinya. Oleh karenanya, per-baikan data dilakukan dengan menyiapkan berbagai dokumen pendukung seperti, Analisis Beban Kerja, Analisis Jabatan, Evaluasi Jabatan, serta beberapa dokumen penunjang perbaikan sistem manajemen ASN lainnya. Pada beberapa kementerian dan lembaga serta di daerah yang te-

lah mendapatkan persetujuan Kemen PAN & RB, maka pada ta-hun 2017 dibuka kembali pen-erimaan Calon ASN sebanyak 37.138 orang. Sebanyak 34.167 posisi diambil dari model rekruitmen regular. Seperti hal-nya penerimaan Calon ASN sebe-lumnya, rekruitmen regular dil-akukan untuk memberikan kes-empatan seluas-luasnya kepada putra-putri bangsa Indonesia yang memenuhi syarat dan ingin mengabdi sebagai ASN. Namun ada perbedaan pada seleksi tahun 2017 kemarin, yak-ni kesempatan yang diberikan kepada para lulusan universitas dengan predikat cumlaude untuk bergabung dengan korps ASN. Sebanyak 2.310 posisi dise-diakan khusus bagi mereka para lulusan terbaik dari universitas-universitas terkemuka di Indone-sia. Langkah ini diambil karena bela-jar dari beberapa negara maju di dunia yang mendorong lulusan terbaik di masing-masing univer-sitas untuk masuk dan bekerja di sektor publik. Selain itu, sebanyak 168 posisi disediakan untuk calon ASN yang menyan-dang disabilitas. Meskipun be-lum terlalu banyak membuka

MEMPERSIAPKAN DI DAERAH

Fani Heru Wismono Peneliti di Pusat Kajian dan Diklat Aparatur III (PKP2A III) Lembaga Administrasi Negara

ASN 4.0

Page 18: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 18

lowongan di pemerintahan, na-mun upaya kesetaraan kesem-patan bagi para penyandang dia-sibilitas patut diapresiasi. Tera-khir, sebanyak 493 posisi dise-diakan untuk putra/putri dari Pa-pua dan Papua Barat agar bisa berkarir di pemerintahan. Seleksi penerimaan ASN tahun 2017 mengakhiri paceklik apara-tur yang sejak beberapa tahun terjadi. Akibat dari moratorium beberapa waktu lalu, pemerintah kekurangan pemikir-pemikir yang sesuai dengan zaman mile-nial ini. Bisa ditebak ketika peru-bahan begitu cepat terjadi, yang menghadapi adalah para pega-wai dengan mindset dan culturset lama. Rata-rata dari mereka tidak bisa menyelami perubahan yang sedang bergulir. Hal ini terjadi karena kebanyakan perubahan yang ada di dunia dan berdam-pak hingga ke Indonesia dil-akukan oleh anak-anak muda generasi milenial. Oleh karenan-ya, pemerintah perlu mengu-rangi gap yang ada dengan me-nyiapkan generasi baru sektor publik untuk menghadapi tan-tangan yang juga baru.

Revolusi Industri 4.0 dan Kesia-pan Pemerintah Indonesia Berbagai literatur telah mengkonfirmasi istilah 4.0 ber-mula dari sektor industri di Jer-man sebagai era baru sistem manufaktur yang di dorong oleh empat faktor, yaitu: Internet of Things (IoT), Industrial Internet of Things (IIoT), Cloud Based Manu-facturing dan juga Smart Manu-facturing. Kesemuanya mengu-bah proses industri manufaktur menjadi lebih terintegrasi, terotomatisasi, serta sangat opti-mal dalam pencapaian efektifitas dan efisiensi kerjanya. Industri 4.0 juga mengubah model hub-ungan antara suplier, produsen, dan juga pelanggan, seperti juga halnya mengubah hubungan an-tara manusia dan mesin (SaurabhVaidya et.al., 2018). Sejak bergulir era industri 4.0, pemerintah Indonesia di awal tahun 2018 telah menyiapkan langkah-langkah strategis. Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah mencanangkan “Making Indone-sia 4.0” dalam menyambut era

industri 4.0. Terdapat 16 industri yang dievaluasi, dan lima pering-kat teratas adalah: industri ma-kanan dan minuman, tekstil, oto-motif, elektronik, dan terakhir kimia. Kelima industri tersebut dimasa mendatang bisa memberi nilai kompetitif lebih bagi bang-sa Indonesia, dan mendapat pri-oritas untuk bisa segera beroperasi di platform industri 4.0. Pada sisi lain, menyiapkan berbagai sektor, terlebih sektor industri yang memasuki industri 4.0 perlu kebijakan pemerintah yang sejalan dengan era terse-but. Tak ayal, sumber daya apara-tur juga harus di upgrade men-jadi ASN 4.0. Oleh karenanya, perbaikan manajemen ASN menghadapi era 4.0 terfokus pa-da 6 P, yaitu: Perencanaan, Pen-erimaan ASN (Rekruitmen dan seleksi), Pengembangan Kompe-tensi, Penilaian Kinerja, Promosi/ Rotasi Karir, serta Purnabakti.

ASN Daerah di Era 4.0 Melihat masih belum optimalnya sistem manajemen ASN yang ada, maka pemerintah daerah perlu mendorong pemerintah pusat untuk segera me-nyelesaikan berbagai sistem yang belum terbangun. Hal ini bisa dilakukan dengan catatan pemerintah daerah setidaknya telah melakukan identifikasi ASN secara komprehensif. Sebelum bersuara ke pusat, ada baiknya pemerintah daerah telah me-nyelesaikan dokumen mana-jemen ASN yang sifatnya dasar, seperti: Anjab, ABK, Evjab, SOP AP, Road Map RB, Road Map Ino-vasi, dll. Sehingga, pembenahan mana-jemen ASN melalui 6 P bisa sege-ra diterapkan juga di daerah. Pemerintah dan pemerintah dae-rah saat ini berkejaran dengan waktu untuk mencapai derajat birokrasi berkelas dunia yang sekaligus kompatibel dengan era 4.0. Namun demikian gap yang dimil-iki oleh pemerintah daerah khu-susnya, masih cukup tinggi. Oto-masi pelayanan publik yang saat ini sedang marak dilakukan berbagai daerah melalui online system tentu juga harus diapre-siasi. Namun langkah tersebut

belum cukup menarik minat in-vestor untuk datang me-nanamkan modal di daerah. Ban-yak faktor yang masih mengham-bat, dan yang paling menonjol adalah infrastuktur dan fasilitas pendukung lain serta easy doing business yang masih jalan ditem-pat. Suksesi kepemimpinan daerah yang akan terjadi dalam waktu dekat, akan memberikan tan-tangan besar bagi pemimpin ba-ru nantinya dalam menyikapi era industri 4.0 dan menyiapkan daerah menghadapinya. Lambat dalam mengambil kebijakan penyelenggaraan pemerintahan juga akan mengakibatkan lam-batnya mesin birokrasi (ASN) bergerak. Apabila langkah birokrasi kurang sigap, maka daerah hanya akan menjadi ob-jek penderita di era industri 4.0. Dampak masuknya era 4.0 di-prediksi para ahli akan lebih dahsyat dari masuknya trans-portasi online yang mendisrupsi transportasi konvensional. Jika hanya dengan masuknya Ojek Online saja bisa membuat repot pemerintah dan pemerintah dae-rah, maka bila tidak disiapkan dari sekarang entah seperti apa jadinya jika produk dari industri 4.0 masuk dan membanjiri dae-rah? Pada akhir tulisan ini, penulis kembali mengingatkan bahwa kesungguhan para pengambil kebijakan menjadi taruhan besar dalam menyiapkan ASN 4.0 di daerah. Terobosan baru cara memimpin daerah harus diambil, meskipun rata-rata pemimpin daerah bukan dari generasi mile-nial. Oleh karenanya, pemimpin yang mau belajar dan beradap-tasi dengan cepat di era peru-bahan yang juga cepat, harus ada di daerah. ASN daerah pada da-sarnya adalah kereta yang menunggu lokomotif 4.0 yang akan menggerakkan mereka. Meskipun belum semua ASN akan siap menghadapi hadirnya era 4.0, namun dengan leader-ship yang handal, kereta birokrasi akan mudah diajak ber-lari dengan kencang di atas rel era industri 4.0 sekalipun. *)Artikel ini telah dipublish di Tribun Kaltim, 2 Mei 2018

Page 19: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 19

Seratus sepuluh tahun

yang lalu, timbullah sebuah pemikiran atas perjuangan fisik yang telah dilakukan oleh bangsa indonesia dalam melawan penjajah. Banyaknya perjuangan di berbagai tempat di belahan bumi Indonesia, ternyata belum mampu merobohkan tembok sang penjajah yang berdiri kokoh tak tergoyahkan. ketika perlawanan menggunakan bambu runcing dan senjata sudah dirasa kurang efektif kekuatannya dalam memukul mundur penjajah, maka mengangkat pena untuk menuliskan bulir bulir pemikiran di atas torehan kertas dianggap sebagai jawaban untuk melakukan perlawanan yang lebih dinamis dan mampu mengguncang tahtah kekuasaan sang penjajah. Tahun 1908 merupakan tahun dimana lahirnya sebuah kesadaran untuk berjuang melalui sebuah gerakan organisasi.

Kini, seratus tahun sudah berlalu, musuh bangsa Indonesia bukan lagi penjajah yang terlihat secara fisik di medan perang. Musuh bangsa Indonesia saat ini justru apa yang dulu menjadi modal perjuangan para pendahulu kita, yakni nasionalisme yang mulai memudar. Kemerdekaan yang

telah didapatkan dengan pengorbanan jiwa-jiwa suci para pahlawan kita, kini membutuhkan desain ulang dalam merawat dan mempertahankannya. Berbagai perilaku yang jauh dari rasa cinta terhadap bangsa dan negara sebagian anak bangsa, merupakan indikator dari menurunnya rasa nasionalisme yang notabene modal kemerdekaan. Anak bangsa seakan lupa bahwa Indonesia ada karena nasionalisme yang terpatri di sanubari para pejuang kita. Nasionalisme merupakan modal kemerdekaan yang sangat penting. Sebesar apapun negara dan sebanyak apapun Sumber daya alam yang dimilikinya, tanpa keinginan dan komitmen untuk menjaga, merawat dan mempertahankannya, maka negara akan dapat hancur dan hilang secara perlahan.

Rentetan gerakan separatisme di beberapa wilayah di Indonesia, munculnya tindakan radikal atas nama kebenaran suatu kelompok adalah wajah memprihatinkan nasionalisme Indonesia saat ini. Belum selesai mencari sebab secara adil tentang fenomena tersebut, muncul perilaku saling menyalahkan, dan saling menyudutkan yang tidak jarang menambah panas situasi yang ada. Seakan semakin ada deviasi antara perilaku yang tidak nasionalisme dengan semangat untuk mengembalikan nasionalisme itu sendiri. Menjadi

pertanyaan selanjutnya, bagaimanakah tugas untuk menumbuhkan, merawat dan menjaga nasionalisme tersebut, apakah negara semata yang harus menumbuhkan kembali semangat nasionalisme yang mulai luntur tersebut? Penting untuk memahami konteks terkait bagaimana bertanggung jawab atas nasionalisme, karena dengan konteks yang jelas akan lahir sebuah tanggung jawab untuk menumbuhkan dan merawat nasionalisme.

Banyak teori dan konsep tentang bagaimana nasionalisme terbentuk. Tapi teori dan konsep dalam kenyataannya hanya mampu dipahami dengan baik oleh sebagian kecil anak bangsa saja. Masih jauh dari pemahaman nasionalisme secara massal yang notabene lebih dibutuhkan pemahamannya. Karena jumlah yang besar tersebut menjadi potensi dan hidangan yang menggiurkan bagi kelompok –kelompok tertentu untuk mengikis nasionalisme guna menggantikannya dengan pemahaman – pemahaman lain yang tidak jarang cenderung menyimpang dari dasar negara.

Membuat pengertian yang mudah untuk mengenalkan dan menumbuhkan kembali nasionalisme di sanubari masyarakat Indonesia merupakan tugas yang harus disadari oleh setiap warga negara Indonesia. Dapat hidup di wilayah yang merdeka, damai dan tentram merupakan pondasi

Tri Wahyuni Analis PKP2A III

Lembaga Administrasi Negara

Page 20: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 20

semangat untuk membangun kembali nasionalisme kita. Ketika di negara lain persinggungan antar agama dan suku sangat tinggi dan berujung pada perang saudara yang tidak berkesudahan, kita harus bersyukur bangsa Indonesia masih mampu menjaga keberagaman di setiap jengkal pulau di bumi Indonesia yang jumlahnya sangat besar, walaupun sesekali terdapat letupan kecil yang sedikit menggoyahkan nasionalisme anak bangsa, namun letupan tersebut pada akhirnya terbukti tidak mampu melunturkan nasionalisme yang berujung kepada disintegrasi bangsa.Salah satu fenomena yang juga mempengaruhi upaya penguatan nasionalisme saat ini adalah kehadiran era digital yang berbasis teknologi jaringan/internet. Kemudahan untuk mendapatkan akses menyebar-kan informasi ataupun kemuda-han kita untuk mendapatkan berbagai informasi akan dapat berpengaruh terhadap penguat-an / pengikisan nasionalisme. Menyebarkan sebuah informasi atas peristiwa yang terjadi di masyarakat dengan kandungan friksi terhadap persatuan bangsa merupakan perilaku yang berpotensi untuk melunturkan rasa nasionalisme, dan kondisi

tersebut sangat masif terjadi saat ini melalui penggunaan media sosial yang dimiliki oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Ketika orang lain ‘melahap’ informasi yang kita sampaikan tanpa saringan, maka pada akhirnya akan timbul opini negatif ke dalam diri yang bersangkutan atas sebuah ketidakbenaran. Pun terkait kemudahan akses mendapatkan informasi. Kemudahan mendapatkan informasi lebih rentan mengikis nasionalisme, karena Informasi sepihak yang diterima oleh sesorang tanpa diiringi dengan kemampuan untuk menyaring informasi dengan baik, cenderung akan membuat penerima informasi untuk melakukan pembenaran, walaupun pembenaran yang dilakukan tidak jarang mengandung konten yang jauh dari perilaku nasionalisme. Dengan berbagai peristiwa dis-integrasi yang terjadi di negeri kita akhir-akhir ini, harus ada upaya untuk menumbuhkan kesadaran bagi siapun dalam menjaga semangat nasionalisme sebagai modal dasar hidup bersama di bumi pertiwi. Walaupun demokrasi sudah dianggap berjalan dengan baik dalam kehidupan bernegara kita, akan tetapi menyampaikan setiap pendapat dengan bijak

dengan memperhatikan setiap norma yang berlaku secara umum di masyarakat harus kembali dibudayakan setelah sekian lama dilupakan dan dimarginalkan atas nama demokrasi itu sendiri. Penyadaran atas rasa persaudaraan dalam keberagaman juga tak kalah penting untuk dikuatkan kembali. Para pendahulu kita sudah membuktikan bahwa berbagai perbedaan latar belakang suku, agama, ras dan golongan bukan menjadi masalah dalam membentuk negeri ini, justru perbedaan yang disikapi dengan rasa saling menghargai itulah yang menjadi pilar kekuatan berdirinya negeri ini. Betapa negara lain di dunia sangat mengagumi keberadaan Indonesia yang kaya akan pulau dan sukunya namun tetap mampu menjaga selalu keberagaman. Menjadi manusia Indonesia yang sesungguhnya, mungkin itulah yang dirindukan bumi pertiwi yang sering menangis akhir- akhir ini. Manusia-manusia Indonesia yang selalu bangga pada negerinya, selalu berkomitmen untuk mencintai selalu negerinya, dan yang selalu menjujung nilai-nilai keIndonesiaannya yang luhur. *)Artikel ini telah dipublish di Tribun Kaltim, 22 Mei 2018

Page 21: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 21

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Ka-limantan Barat (BPSDM Provinsi Kalbar) merupakan salah

satu perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Kal-bar, yang dibentuk dengan tujuan untuk membantu Gubernur Kal-

bar melaksanakan urusan penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang

pengembangan sumber daya manusia sesuai peraturan perundang-undangan. Struktur organisasi dan tata kerja BPSDM Provinsi Kalbar secara

tertulis dijabarkan didalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat dan Per-

aturan Gubernur Kalbar Nomor 124 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Or-ganisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Pengembangan Sumber Daya Manu-

sia Provinsi Kalimantan Barat. Dalam rangka mendukung upaya pencapaian visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar 2013-2018, serta melaksanakan tugas pokok dan fungsi untuk mengembangkan kompetensi sumber daya aparatur di Provinsi Kalbar, visi yang ditetapkan BPSDM Provinsi Kalbar yaitu : “Profesional Dalam Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Aparatur Pemerintah Daerah” Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, maka dijabarkan misi BPSDM Provinsi Kalbar 2013-2018 sebagai berikut :.

“Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi melalui penerapan manajemen kediklatan yang berkualitas”

Widyaiswara yang ada di BPSDM Provinsi Kalbar berjumlah 20 orang dengan kualifikasi pendidikan : Doktor 3 orang, Magister 15 orang dan Sarjana 2 orang. Adapun distribusi jenjang jabatan Widyaiswa-ra adalah : Widyaiswara Utama 4 orang, Widyaiswara Madya 9 orang dan Widyaiswara Muda 7 orang. Diklat/Pelatihan yang diselenggarakan oleh BPSDM Provinsi Kalbar diantaranya:

Diklatpim Tingkat III | Diklatpim Tingkat IV | Pelatihan Dasar CPNS Golongan III | Pelatihan Dasar CPNS

Golongan II | Diklat Prajabatan Golongan III | Diklat Prajabatan Golongan II | Pelatihan Pengembangan

Diri Aparatur | Pelatihan Pelayanan Prima | Pelatihan Revolusi Mental | Pelatihan Pelayanan Terpadu

Satu Pintu | Pelatihan Pengelolaan Barang Milik Daerah | Pelatihan Penyusunan Renja SKPD | Pelatihan

Analisis Dampak Lingkungan | Pelatihan Manajemen Pengadaan Barang/ Jasa | Pelatihan Green Econo-

my | Pelatihan Kesekretariatan | Pelatihan Keprotokolan | Pelatihan Tata Naskah Dinas | Pelatihan Indi-

kator Kinerja Pembangunan Daerah | Pelatihan Kajian Lingkungan Hidup Strategis | Pelatihan Pajak

dan Retribusi Daerah | Pelatihan Manajemen Pengelolaan Kawasan Perbatasan | Pelatihan Penyusu-

nan LAKIP | Pelatihan Analisis Jabatan | Pelatihan Sengketa Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

ALAMAT BPSDM KALBAR

Jl. Gusti Johan Idrus No.12, Kota Pontianak 78121, Kalimantan Barat

www.bpsdm.kalbarprov.go.id

Page 22: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 22

Page 23: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 23

Palangka Raya (4/5) - BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah kembali melaksanakan kegiatan dalam rangka share wawasan peserta pelatihan revolusi mental pada Jumat (4/5). Share wawasan ini dilakukan dalam bentuk Workshop untuk memantapkan laporan peserta pelatihan revolusi mental sebelum dilaporkan ke para Coach dari PKP2A III LAN. Workshop diselenggarakan dengan melibatkan pihak internal BPSDM meliputi seluruh ASN (PNS dan Tenaga Kontrak). Satu bulan sebelumnya, tepatnya tanggal 26 - 29 Maret 2018 para peserta mengikuti pelatihan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik. Salah satu cara mengimplementasi dan mengasah kedalaman kemampuan peserta, ialah mereka diminta membuat laporan revolusi mental. Laporan tersebut tentunya bertujuan untuk membuat perubahan budaya organisasi yang dimulai dari perubahan pola pikir insan-insan organisasi. Setiap peserta dapat memaknai apa yang telah disampaikan oleh narasumber, Mariman Darto, dengan perenungan yang mendalam. Dalam kesempatan tersebut, Mariman Darto menyampaikan materi arah dan kebijakan revolusi mental. Menurutnya beberapa poin yang bisa dilakukan sebagai upaya perubahan dalam basis revolusi mental adalah peningkatan kapasitas SDM/ASN, penegakan disiplin, penyempurnaan Standar Pelayanan (SP), penyempurnaan Sistem Manajemen Kinerja ASN, peningkatan prilaku pelayanan publik, penyempurnaan peraturan perundang-undangan, penyederhanaan pelayanan birokrasi, peningkatan sarpras penunjang pelayanan publik, penegakan aturan pelayanan publik penerapan sistem reward dan punishment, serta keteladanan pimpinan. Dalam kegiatan workshop yang diselenggarakan satu hari tersebut, 2 pejabat BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah yang mengikuti pelatihan revolusi mental memaparkan rencana perubahan yang telah disusun.

1. Pak Mahrifat, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, memaparkan inovasi PEKITEKON (Peningkatan Kinerja Tenaga Kontrak).

2. Ibu Duri, Kepala Sub Bidang Pengembangan Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi, memaparkan inovasi REI REKER (Relasi Indah Rekan Kerja).

Pada kesempatan tersebut, Ibu Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah, Sri Widanarni, berpesan agar model-model yang dilakukan oleh kedua peserta pelatihan revolusi mental tersebut dapat menginspirasi semua pegawai agar dapat membuat rencana-rencana perubahan sesuai kondisi dan permasalahan yang dihadapi di bidang tugas masing-masing. Selain pemaparan 2 inovasi, workshop juga diisi dengan materi Konsep Revolusi Mental oleh Ibu Dr. Sucie, Saran dan masukan dari Koordinator Widyaiswara Bapak Syahrin Daulay, serta penajaman makna Spiritual Accountability oleh Rustam Effendie. Semangat dan antusiasme berbagi yang dilakukan oleh peserta pelatihan Revolusi Mental diharapkan dapat menjadi pemantik semangat rekan sesama ASN untuk berbagi kebaikan melalui pekerjaannya. Inilah maksud dari quote Ibu Sri, Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah, bahwa bekerja itu adalah bagian dari semangat implementasi Sholat/ ibadah. Karena sesungguhnya ritual agama adalah untuk implementasi dalam pekerjaan, agama menjadi pilar utama membangun bangsa dan negara Indonesia tercinta dengan moral yang benar. Jika pekerjaan terpisah dari semangat keber-agama-an, maka apakah makna terbesar kita dalam bekerja. Sebaliknya, jika agama menjadi panduan dalam bekerja, tentu revolusi mental untuk membangun semangat Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu, akan optimal dan dapat kita wujudkan. (Rustam)

Workshop di BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah

Page 24: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 24

INOVASI ALUMNI PKP2A III LAN

“TEMAN HUKUM CANTIK” (Pelayanan Bantuan Hukum Terpadu di Kota Cantik Palangka Raya)

Oleh: Kemilau Mutik, S.H., M.H.

Kemilau Mutik adalah Kepala Sub Bagian Bantuan Hukum dan HAM di Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya. Berawal dari bisikan hati un-tuk membantu masyarakat dalam menyelesaikan masalah hukum, dia melakukan inovasi pelayanan dengan membentuk layanan bantuan hukum terpadu yang dikhususkan kepada masyarakat yang kurang pa-ham terhadap hukum dan kurang mampu dalam segi pendanaan. Layanan ini dia beri nama TEMAN HUKUM CANTIK yang merupakan singkatan dari Pelayanan Hukum Terpadu di Kota Cantik Palangka Raya. Inovasi ini dimulai pada tahun 2016 – ketika yang bersangkutan mengikuti Diklat Kepemimpinan Tingkat IV – dan berlanjut hingga sekarang. “TEMAN HUKUM CANTIK” merupakan bantuan hukum (Litigasi dan Non Litigasi) bagi seluruh lapisan masyarakat yang disinergikan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya dengan cara membangun komitmen bersama dan memaksimalkan potensi para pihak yaitu setiap lembaga

yang memiliki tugas, pokok dan fungsi di bidang hukum sesuai dengan amanah Konstitusi dan upaya untuk mewujudkan hak-hak Warga Negara serta sekaligus sebagai implementasi negara hukum (Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945) yang mengakui dan melindungi serta menjamin hak asasi warga negara akan kebutuhan akses terhadap keadilan (access to justice) dan kesamaan di hadapan hukum (equality before the law).

TUJUAN Tujuan jangka pendek dari inovasi pelayanan ini adalah:

• Terwujudnya koordinasi dan kolaborasi dalam membentuk komitmen bersama antara para pihak terkait (Stakeholders);

• Implementasi TEMAN HUKUM CANTIK Pelayanan Bantuan Hukum secara terpadu di Kota Cantik Palangka Raya) melalui kegiatan Bantuan Hukum (Non Litigasi); dan

• Kegiatan pemberian Bantuan Hukum Internal (Bagi ASN di Lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya) dan Bantuan Hukum Eksternal (Bagi masyarakat di Lingkungan Wilayah Kota Palangka Raya baik di Tingkat Kelurahan dan Kecamatan).

Sedangkan tujuan jangka panjang inovasi ini sedang diimplementasikan dengan ter-susunnya draf Peraturan Daerah Kota Palangka Raya tentang

Bantuan Hukum di Wilayah Kota Palangka Raya yang sedang dalam pembahasan. Dengan Perda ini diharapkan dapat membentuk banyak Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (Law Center) di Wilayah Kota Palangka Raya.

PELAKSANAAN INOVASI Proses dalam melaksanakan inovasi “TEMAN HUKUM CANTIK” dalam mencapai tujuan jangka pendek, yaitu:

• Perencanaan dengan pembentukan dan koordinasi Tim

• Implementasi Pelayanan Bantuan Hukum

• Monitoring dan Evalusi Dari proses awal sampai akhir proyek perubahan yang dil-aksanakan oleh reformer didukung oleh beberapa stakeholders dari pemerintah Kota Palangka Raya & Provinsi Kalimantan Tengah,

Page 25: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 25

diantaranya adalah Walikota Palangka Raya, Wakil Walikota Palangka Raya, DPRD Kota Palangka Raya, Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Kepala Bagian Hukum dan HAM Setda Kota Palangka Raya, Kepala Bagian Perundang-Undangan DPRD Kota Palangka Raya, Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Kalteng, Kepala Pengadilan Agama, Pengadilan Negeri, Pengadilan Tun, Kejaksaan Kota dan Provinsi, BPSK Kota Palangka Raya, dan seluruh camat dan Lurah se-Kota Palangka Raya.

Adapun Stakeholders yang ada diluar dari pemerintahan yang di-ajak untuk bergabung adalah dari organisasi Bantuan hukum se-Kalimantan Tengah, Peradin (Perkumpulan Advokat Indonesia) Ka-limantan Tengah dan Akademisi Hukum dari Universitas Palangka Raya. Dalam kegiatan ini pula, reformer melaksanakan Penyuluhan Hukum dan Konsultasi Hukum Di Kecamatan Bukit Batu dengan mendatangkan berbagai Nara Sumber yang berkompeten di bidangnya, antara lain :

• Pengacara/Advokat dari OBH Perkumpulan Sahabat Hukum;

• Dosen/Praktisi/Akademisi Hukum dari LKBH STIH Tambun Bungai Palangka Raya;

• Pejabat di Kanwil Hukum dan HAM Kalteng;

• Kepala Bagian Hukum dan HAM Setda Kota Palangka Raya; dan

• Kasubbag Bantuan Hukum dan HAM pada Bagian Hukum dan HAM Setda Kota Palangka Raya (Reformer).

Reformer juga mensosialisasikan Penyuluhan Hukum dan Konsultasi Hukum melalui Banner Stand yang dil-etakkan di seluruh wilayah Kota Palangka Raya (5 Kecamatan dan 30 Kelurahan serta Lembaga/Intansi lainnya yang relevan, yaitu Pengadilan Agama Pal-angka Raya, Lapas Kelas II A Palangka Raya, Pengadi-lan Negeri Palangka Raya, Rumah Tahanan, Kepolisan Resor kota Palangka Raya, Kanwil Hukum dan HAM Kalimantan Tengah, LKBH STIH Tambun Bungai Pal-angka Raya, Kantor Walikota Palangka Raya dan Keca-matan-Kecamatan di Palangka Raya. Pencapaian tujuan jangka panjang dari inovasi ini adalah tersusunnya Peraturan Daerah Kota Palanka Raya yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk pem-

berian bantuan hukum bagi masyarakat. Saat ini telah diselesaikan draf Perda tersebut dan sedang dalam pembahasan di DPRD untuk mengesahkan Perda yang akan menjadi dasar pembentukan Lembaga Bantuan Hukum kepada masyarakat.

Page 26: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 26

Page 27: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/06/binnetMAGZ_Mei_2018.pdf · inovasi jangan berhenti pada proposal. LAN sebagai pengingat untuk

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 27