sambutan komisaris utama -...

31

Upload: trinhdat

Post on 01-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas
Page 2: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | i

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA

Saya berikan apresiasi kepada PMLI yang telah membuat Pedoman

Pengendalian Gratifikasi ini. Pedoman Pengendalian Gratifikasi ini

merupakan salah satu pilar utama dalam mendukung Transformasi

Budaya di lingkungan IPC dan anak perusahaan.

Keberhasilan Transformasi Budaya akan dapat dicapai apabila ada role

model yang dapat dicontoh serta kesungguhan dari tiap-tiap individu

untuk terus meningkatkan kemampuan dan profesionalismenya dengan

menerapkan IPC Value.

Saya berharap Pedoman Pengendalian Gratifikasi ini dapat menjadi

panduan bagi segenap insan di PMLI dan diwujudkan dalam tindak dan

perilaku sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan pihak luar

(pelanggan, vendor,dll) dan internal perusahaan.

Bogor, Juli 2016

PT PENDIDIKAN MARITIM DAN LOGISTIK INDONESIA

Komisaris Utama,

R.J. LINO

Page 3: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

ii | Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA

Semangat Pagi!

Antusias!

“Apakah pemberian dan atau penerimaan hadiah/cinderamata dan

fasilitas lainnya merupakan bentuk gratifikasi?”

Tentu akan ada jawaban dan perilaku insan yang berbeda jika

perusahaan tidak mengatur pedoman pengendalian gratifikasi dalam

menjalankan bisnis perusahaannya. Pedoman pengendalian gratifikasi

inilah yang akan menjaga hubungan bisnis yang transparan dan

akuntabel, baik dengan pihak eksternal maupun internal perusahaan.

Berdasarkan UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi pasal 12B yang menyatakan bahwa setiap gratifikasi

kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila

berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban

atau tugasnya. Untuk itu, dengan komitmen yang kuat, PMLI membuat

sebuah Pedoman Pengendalian Gratifikasi guna mengatur perilaku

setiap insannya dalam menghadapi praktik gratifikasi dalam semua

bisnis yang PMLI jalankan.

Page 4: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | iii

Dengan adanyan Pedoman Pengendalian Gratifikasi, setiap insan PMLI

WAJIB MENOLAK setiap pemberian dan atau penerimaan dan atau

permintaan gratifikasi. Selanjutnya, melalui Pedoman Pengendalian

Gratifikasi ini diharapkan dalam kehidupan sehari-hari seluruh insan

PMLI berperilaku dan berkomitmen menjadi insan yang berintegritas.

Salam Integritas!

Bogor, Juli 2016

PT PENDIDIKAN MARITIM DAN LOGISTIK INDONESIA

Direktur Utama,

NINA INSANIA K.PERMANA

Page 5: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

iv | Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI

DAFTAR ISI

SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA .................................................... i

SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA ..................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................. iv

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PT PENDIDIKAN MARITIM DAN LOGISTIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ............................................................ 1

B. DEFINISI ........................................................................ 2

C. TUJUAN .......................................................................... 4

D. RUANG LINGKUP ............................................................. 5

E. DASAR HUKUM ................................................................ 5

II. KETENTUAN GRATIFIKASI

A. PRINSIP DASAR ............................................................... 6

1. PENOLAKAN TERHADAP GRATIFIKASI ......................... 6

2. PENERIMAAN GRATIFIKASI ......................................... 7

3. PEMBERIAN GRATIFIKASI ........................................... 8

4. PEMBERIAN GRATIFIKASI ATAS PERMINTAAN ............. 9

5. PEMBUATAN PELAPORAN GRATIFIKASI ....................... 9

B. KLASIFIKASI GRATIFIKASI ............................................... 10

1. GRATIFIKASI YANG DIANGGAP SUAP .......................... 10

Page 6: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | v

2. GRATIFIKASI DALAM KEDINASAN................................ 11

3. BUKAN GRATIFIKASI .................................................. 11

C. BATASAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN ATAS

PERMINTAAN DARI PIHAK KETIGA ................................... 15

1. BATASAN PENERIMAAN GRATIFIKASI .......................... 15

2. BATASAN PEMBERIAN GRATIFIKASI ............................ 17

3. BATASAN ATAS PEMBERIAN YANG BERDASARKAN

PERMINTAAN PIHAK KETIGA ....................................... 19

4. BATASAN PEMBERIAN DAN PENERIMAAN GRATIFIKASI

LAINNYA ................................................................... 20

III. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN GRATIFIKASI

A. IMPLEMENTASI ............................................................... 21

B. PENANGANAN GRATIFIKASI ............................................. 22

C. MEKANISME PELAPORAN ................................................. 22

D. SANKSI ATAS PELANGGARAN ........................................... 23

IV. PENUTUP ........................................................................... 24

Page 7: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | 1

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI

PT PENDIDIKAN MARITIM DAN LOGISTIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

PT Pelabuhan Maritim dan Logistik Indonesia atau yang

kemudian disebut ‘PMLI’, senantiasa melandaskan setiap

kegiatannya pada prinsip pengelolaan perusahaan yang baik

atau Good Corporate Governance (GCG). Ketaatan pada

prinsip-prinsip GCG ini diaplikasikan pada seluruh aktivitas PMLI

untuk menegakkan visi PMLI "To be a center of excellence and

strategic partner in developing port, maritime and logistics

business in Indonesia and Asia Pacific".

Sebagai perusahaan yang profesional, independen,

berintegritas dan berkelanjutan isu anti Korupsi Kolusi dan

Nepotisme (KKN) menjadi prioritas bagi manajemen PMLI.

Dalam semangat tersebut, manajemen PMLI terus melakukan

upaya-upaya untuk membersihkan diri dari praktik KKN,

termasuk didalamnya upaya pengendalian praktik Gratifikasi.

PMLI menyadari bahwa dalam menjalin hubungan kerja dengan

pihak ketiga, baik stakeholder maupun vendor, seringkali

bersinggungan dengan praktik gratifikasi, sehingga dibutuhkan

sebuah pedoman untuk mengendalikan praktik tersebut. Hal ini

dilakukan agar seluruh Insan PMLI memiliki pemahaman yang

sama tentang perlakuan terhadap gratifikasi serta membantu

Insan PMLI untuk tidak terjerat dalam praktik gratifikasi yang

termasuk tindak pidana suap.

Page 8: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

2 | Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI

Pedoman Pengelolaan Gratifikasi ini diharapkan akan

memperkokoh penegakan GCG PMLI dan menjadi acuan bagi

seluruh Insan PMLI dalam menyikapi gratifikasi ketika

berhubungan dengan pihak ketiga PMLI. Pedoman ini

merupakan salah satu rangkaian dokumen penegakan GCG

PMLI dimana konten dalam pedoman ini selaras dengan

Pedoman GCG, Kode Etik Bisnis dan juga Tatalaksana Kinerja

Direksi dan Dewan Komisaris PT Pendidikan Maritim dan

Logistik Indonesia.

B. DEFINISI

1. Gratifikasi. Pemberian dan/atau penerimaan

hadiah/cinderamata dan fasilitas lainnya, baik yang

diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang

dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau

tanpa sarana elektronik yang diberikan atau diterima oleh

Insan PMLI yang terjadi karena berkaitan dengan

jabatan/wewenangnya di PMLI yang dapat menimbulkan

benturan kepentingan dan/atau mempengaruhi

independensinya dalam bekerja.

2. Hadiah/Cinderamata. Setiap pemberian dan/atau

penerimaan dan/atau permintaan dalam bentuk uang

dan/atau setara uang, barang, rabat (discount), komisi,

pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas

penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma,

serta berbagai macam bentuk hiburan dan fasilitas lainnya.

3. Hiburan. Segala sesuatu yang berbentuk kata-kata,

tempat, benda, perilaku, kegiatan yang dapat menjadi

penghibur dan menyenangkan bagi seseorang, yang

Page 9: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | 3

meliputi namun tidak terbatas pada undangan makan,

musik, film, opera, drama, pesta, atau permainan,

olahraga, wisata dan lainnya.

4. Insan PMLI. Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh

Pegawai PMLI, serta personil lainnya yang secara langsung

bekerja untuk dan atas nama PMLI.

5. Tim Pengendali Gratifikasi PMLI. Tim Pengendali

Gratifikasi bertanggung jawab atas program Pengelolaan

Gratifikasi yang meliputi sosialisasi kebijakan dan juga

pengelolaan laporan gratifikasi PMLI.

6. Keluarga Inti. Suami atau isteri dan anak-anak dari Insan

PMLI.

7. Pihak Ketiga/Mitra Kerja. Orang perseorangan

dan/atau badan hukum yang memiliki atau tidak memiliki

hubungan bisnis dengan PMLI atau merupakan pesaing

PMLI termasuk tapi tidak terbatas pada vendor, supplier,

dealer, agen, bank counterpart maupun mitra kerja Pihak

Ketiga.

8. Wajib Lapor Gratifikasi. Dewan Komisaris, Direksi dan

seluruh Pegawai PMLI, serta personil lainnya yang secara

langsung bekerja untuk dan atas nama PMLI.

9. Pimpinan Tertinggi Setempat. Direktur Utama sampai

dengan Dewan Komisaris, sesuai dengan jabatan dari

pelapor.

10. Perusahaan. PMLI, sedangkan perusahaan dengan huruf

p kecil menunjuk kepada perusahaan secara umum.

11. Atasan Langsung. Bagi pegawai adalah Manager masing-

masing. Bagi Staf Khusus Direktur dan Manager adalah

Direksi yang menaungi.

Page 10: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

4 | Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI

12. Suap. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai

negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya

pegawai negeri atau penyelenggara tersebut berbuat atau

tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya, yang

bertentangan dengan kewajibannya atau memberi sesuatu

kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena

atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan

dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam

jabatannya.

13. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Komisi/lembaga negara yang dibentuk untuk

melaksanakan tugas dan dengan independen serta bebas

dari pengaruh kekuasaan manapun, sebagaimana diatur

dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang

Komisi Pemberantasan Tindak Pidana korupsi.

C. TUJUAN

Tujuan penyusunan pedoman ini adalah untuk:

1. Sebagai pedoman bagi Insan PMLI untuk memahami

pengelolaan Gratifikasi di PMLI.

2. Sebagai panduan bagi Insan PMLI dalam mengambil sikap

terhadap praktik penerimaan dan pemberian Gratifikasi di

PMLI.

3. Mewujudkan pengelolaan PMLI yang profesional,

independen, berintegritas dan berkelanjutan dengan

mewujudkan PMLI yang bebas dari praktik Korupsi, Kolusi

dan Nepotisme (KKN).

Page 11: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | 5

D. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Pedoman ini adalah mengenai hal-hal yang

terkait dengan ketentuan gratifikasi: prinsip dasar; klasifikasi

gratifikasi; batasan penerimaan, pemberian, dan pemberian

atas permintaan dari pihak ketiga; serta implementasi kebijakan

gratifikasi.

E. DASAR HUKUM

1. Undang Undang No. 30 tahun 2002 tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK).

2. Undang Undang No. 31 tahun 1999 yang telah

diamandemen berdasarkan UU No. 20 tahun 2001 tentang

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pasal-pasal penting

terkait Gratifikasi, yaitu:

Pasal 12 B

Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau

penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila

berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan

dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan

pembuktian sebagai berikut:

1. yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)

atau lebih, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut

bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima

gratifikasi.

2. yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh

juta rupiah), pembuktian bahwa gratifikasi tersebut

suap dilakukan oleh penuntut umum.

Page 12: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

6 | Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI

Pasal 12 C

1. Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B

ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan

gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

2. Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam

ayat (1) wajib dilakukan oleh penerima gratifikasi

paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung

sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima.

3. Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam

waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak

tanggal menerima laporan wajib menetapkan

gratifikasi dapat menjadi milik penerima atau milik

Negara.

4. Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan

sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan penentuan

status gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat

(3) diatur dalam Undang Undang tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

II. KETENTUAN GRATIFIKASI

A. PRINSIP DASAR

1. Penolakan Terhadap Gratifikasi

Insan PMLI WAJIB MENOLAK pada kesempatan pertama

apabila ditawarkan dan/atau diberikan hadiah/cinderamata

dan hiburan (entertainment) secara sopan dan santun

serta melaporkannya kepada Tim Pengendali Gratifikasi

PMLI.

Page 13: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | 7

Diharapkan Insan PMLI dapat memberikan penjelasan

mengenai kebijakan dan aturan Gratifikasi, khusus

Pedoman ini, yang berlaku di lingkungan PMLI kepada

pihak yang menawarkan/memberikan tersebut. Selain itu,

Insan PMLI yang bersangkutan dapat meminta kepada Tim

Pengendali Gratifikasi PMLI untuk membantu menjelaskan

mengenai Pedoman ini sebagai salah satu bentuk

sosialisasi kepada pihak yang menawarkan Gratifikasi.

2. Penerimaan Gratifikasi

Insan PMLI DILARANG MENERIMA GRATIFIKASI dari

Pihak Ketiga baik atas inisiatif sendiri maupun orang lain,

baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dalam pelaksanaannya, seluruh Insan PMLI DILARANG

untuk:

a. Menerima apapun dari Pihak Ketiga yang bersifat

menyimpang dari ketentuan peraturan perundang-

undangan dan peraturan PMLI yang berlaku.

b. Menerima parsel dalam bentuk apapun sehubungan

dengan perayaan hari raya keagamaan.

c. Mengizinkan Pihak Ketiga memberikan sesuatu dalam

bentuk apapun kepada Insan PMLI, baik sendiri-

sendiri maupun berkelompok, baik secara langsung

maupun tidak langsung.

d. Menerima pengembalian dana/refund dan/atau

keuntungan yang bersifat pribadi, yang melebihi

dan/atau bukan merupakan haknya dari pihak

manapun juga, termasuk tapi tidak terbatas dari Pihak

Ketiga, hotel, dan restoran/rumah makan,

Page 14: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

8 | Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI

sehubungan dengan pekerjaan dan/atau tugas

kedinasan.

e. Bersikap diskriminatif dan tidak adil untuk

memenangkan penyedia barang/jasa/dan/atau

rekanan/mitra kerja tertentu dengan maksud untuk

menerima imbalan jasa dari pihak-pihak dimaksud

untuk dinikmati secara sendiri-sendiri dan/atau

bersama dengan Insan PMLI lainnya.

3. Pemberian Gratifikasi

Seluruh Insan PMLI DILARANG MEMBERI

GRATIFIKASI kepada Pihak Ketiga, baik secara langsung

maupun tidak langsung.

Dalam pelaksanaannya, seluruh Insan PMLI DILARANG

untuk:

a. Menjanjikan, menawarkan atau memberikan

Gratifikasi kepada Pihak Ketiga secara menyimpang

dari ketentuan yang diatur dalam Pedoman ini.

b. Menyuap atau memberikan sesuatu dalam bentuk

apapun kepada Pihak Ketiga, termasuk namun tidak

terbatas pada pejabat di instansi lain dengan maksud

untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.

c. Memberi sesuatu dalam bentuk apapun Pihak Ketiga,

termasuk pada mitra kerja, penyedia barang dan jasa

secara menyimpang dari ketentuan sebagaimana

diatur dalam Pedoman ini.

d. Memberi parsel dalam bentuk apapun kepada sesama

Insan PMLI sehubungan dengan perayaan hari raya

Page 15: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | 9

keagamaan dengan menggunakan harta/dana/fasilitas

PMLI.

e. Memberi parsel dalam bentuk apapun kepada Pihak

Ketiga sehubungan dengan perayaan hari raya

keagamaan.

f. Memberi bantuan kepada Pihak Ketiga dengan

menggunakan harta/dana/fasilitas PMLI untuk dan

atas nama pribadi.

g. Memberi sesuatu dalam bentuk apapun kepada

sesama Insan PMLI dan/atau Pihak Ketiga yang tidak

sesuai dengan kaidah agama, norma kesusilaan dan

ketentuan dalam Pedoman ini.

h. Memberi sesuatu dalam bentuk apapun kepada

sesama Insan PMLI dan/atau Pihak Ketiga yang

merupakan aset/harta/fasilitas milik PMLI tanpa

terdokumentasi dan tidak dapat

dipertanggungjawabkan.

4. Pemberian Gratifikasi Atas Permintaan

Seluruh Insan PMLI DILARANG MEMBERI

GRATIFIKASI kepada Pihak Ketiga, baik secara langsung

maupun tidak langsung, yang dilakukan karena adanya

permintaan dari Pihak ketiga tersebut.

5. Pembuatan Pelaporan Gratifikasi

Seluruh Wajib Lapor Gratifikasi WAJIB membuat laporan

atas penolakan, penerimaan, dan pemberian Gratifikasi

kepada Tim Pengendali Gratifikasi PMLI.

Page 16: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

10 | Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI

B. KLASIFIKASI GRATIFIKASI

1. Gratifikasi Yang Dianggap Suap

Suatu Gratifikasi akan berubah menjadi tindak pidana suap

apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:

a. Gratifikasi tersebut berhubungan dengan

wewenang/jabatan Insan PMLI di Perusahaan.

b. Gratifikasi yang berupa penerimaan

Hadiah/Cinderamata dan Hiburan tidak dilaporkan

kepada Tim Pengendali Gratifikasi PMLI.

Setiap gratifikasi yang menurut Pedoman ini dianggap

sebagai suap harus DITOLAK, kecuali jika situasi pada saat

itu tidak memungkinkan bagi Insan PMLI yang

bersangkutan untuk menolaknya.

Yang termasuk dalam situasi yang tidak memungkinkan

untuk menolak adalah sebagai berikut:

a. Jika Insan PMLI tersebut tidak mengetahui

pelaksanaan pemberiannya, waktu dan lokasi

diberikannya Gratifikasi, serta tidak mengetahui

identitas dan alamat Pihak Ketiga.

b. Jika menurut pertimbangan logika yang wajar pada

umumnya, tindakan penolakan dapat menyebabkan

terganggunya hubungan baik antara perusahaan

dengan Pihak Ketiga, dimana pemberian tersebut

bukan dalam bentuk uang dan/atau setara uang

dan/atau surat berharga yang nilainya tidak melebihi

Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), dari masing

masing Pihak Ketiga.

Page 17: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | 11

2. Gratifikasi Dalam Kedinasan

Adalah gratifikasi (hadiah/fasilitas resmi) dari

penyelenggara kegiatan yang diberikan kepada Insan PMLI

sebagai wakil resmi Perusahaan dalam suatu kegiatan

tertentu. Perlakuan atas Gratifikasi dalam hal ini adalah

sebagai berikut:

a. Setiap pemberian Gratifikasi dalam kedinasan berupa

uang dan/atau setara uang WAJIB DITOLAK.

b. Pemberian gratifikasi dalam kedinasan yang tidak

berupa uang dan/atau setara uang yang nilainya tidak

melebihi Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) WAJIB

DITOLAK.

c. Pemberian gratifikasi dalam kedinasan yang tidak

berupa uang dan/atau setara uang yang nilainya tidak

melebihi Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan bukan

termasuk dalam kategori gratifikasi yang dianggap

suap, DAPAT DITERIMA.

d. Setiap tindakan gratifikasi dalam kedinasan WAJIB

DILAPORKAN.

3. Bukan Gratifikasi

Adalah setiap pemberian yang diterima oleh Insan PMLI

berdasarkan perjanjian yang sah atau karena Insan PMLI

yang bersangkutan meraih prestasi tertentu. Beberapa

contoh pemberian yang bukan gratifikasi adalah sebagai

berikut:

a. Gaji dan pendapatan sah lainnya yang diterima Insan

PMLI dari Perusahaan.

Page 18: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

12 | Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI

b. Fasilitas, sarana dan prasarana penunjang dalam

bekerja, termasuk namun tidak terbatas pada pakaian,

sepatu, perlengkapan kerja, kendaraan dinas serta

lainnya yang diberikan oleh Perusahaan kepada Insan

PMLI.

c. Diskon yang berlaku bagi masyarakat umum yang

diberikan oleh badan usaha, dalam hal ini termasuk

tapi tidak terbatas pada rumah makan, hotel,

penyedia jasa transportasi (tiket pesawat), dimana

pemilik badan usaha tersebut tidak mempunyai

hubungan kerja/kedinasan dengan Insan PMLI yang

bersangkutan.

d. Keuntungan dari penempatan dana maupun

pembelian saham yang berlaku bagi masyarakat

umum, yang diperoleh Insan PMLI atas penempatan

dana pribadinya.

e. Penghasilan yang diperoleh dari usaha sah Insan

PMLI.

f. Diperoleh dari hubungan keluarga sedarah dalam garis

keturunan lurus dua derajat atau dalam garis

keturunan ke samping satu derajat sepanjang tidak

mempunyai konflik kepentingan dengan Insan PMLI

yang bersangkutan.

g. Diperoleh dari hubungan keluarga semenda dalam

garis keturunan lurus satu derajat atau dalam garis

keturunan ke samping satu derajat sepanjang tidak

mempunyai konflik kepentingan dengan Insan PMLI

yang bersangkutan.

Page 19: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | 13

h. Diperoleh dari pihak yang mempunyai keluarga

sebagaimana pada huruf ‘f’ dan ‘g’ di atas terkait

dengan hadiah perkawinan, khitanan anak, ulang

tahun, kegiatan keagaman/adat/tradisi dan bukan dari

pihak-pihak yang mempunyai konflik kepentingan

dengan Insan PMLI yang bersangkutan.

i. Penghargaan dan/atau hadiah yang diberikan karena

pencapaian prestasi akademis atau non akademis

yang diperoleh Insan PMLI dengan biaya sendiri dan

tidak terkait dengan kedinasan.

j. Kesempatan atau keuntungan termasuk suku bunga

khusus atau diskon komersial yang juga berlaku bagi

masyarakat umum.

k. Pemberian kepada Insan PMLI yang didasarkan pada

kontrak atau perjanjian resmi antara Perusahaan

dengan Pihak Ketiga.

l. Makanan dan/atau minuman yang dihidangkan dalam

jamuan makan, yang diperoleh sehubungan dengan

keikutsertaan Insan PMLI dalam kegiatan resmi yang

diadakan Pihak Ketiga.

m. Pinjaman dari bank dan/atau lembaga keuangan

lainnya yang juga berlaku bagi masyarakat umum

atau diperoleh karena adanya kerjasama resmi

dengan perusahaan.

n. Keuntungan dari undian, program atau kontes yang

dilakukan secara terbuka kepada masyarakat umum

yang diperoleh Insan PMLI di luar rangkaian kegiatan

ataupun hubungan kedinasan di Perusahaan.

Page 20: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

14 | Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI

o. Pensiun atau keuntungan lainnya yang berasal dari

partisipasi pada Pihak Ketiga secara berkelanjutan

dalam kaitannya dengan program kesejahteraan Insan

PMLI.

p. Pemberian atau penerimaan makanan dan minuman

dalam jumlah besar dan/atau dalam bentuk jasa

boga/catering yang berasal dari dan kepada sesama

Insan PMLI.

q. Hadiah doorprize yang diperoleh Insan PMLI dalam

kegiatan, event atau gathering yang diselenggarakan

Perusahaan.

r. Uang dan/atau setara uang, dalam hal ini termasuk

tapi tidak terbatas pada cek atau voucher, yang

diberikan oleh Perusahaan kepada Insan PMLI sebagai

honor karena telah menjadi pemateri/pengajar untuk

sesama Insan PMLI dalam salah satu acara/event

yang bersifat pelatihan/training.

s. Uang dan/atau setara uang, dalam hal ini termasuk

tapi tidak terbatas pada cek atau voucher, yang

diberikan oleh Perusahaan kepada Insan PMLI sebagai

sebagai honor karena telah menjadi

pemateri/pengajar di luar jam kerja atau pada hari

cutinya, dalam suatu acara/event yang bersifat

pelatihan/training yang diselenggarakan oleh Pihak

Ketiga.

t. Plakat, vandal, goodie bag / gimmick dari panitia

seminar, lokakarya, pelatihan yang nilainya secara

keseluruhan sampai dengan Rp 1.000.000,- (satu juta

rupiah), dimana keikutsertaan Insan PMLI yang

Page 21: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | 15

bersangkutan dalam kegiatan tersebut didasarkan

pada penunjukan dan penugasan resmi perusahaan.

C. BATASAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN ATAS

PERMINTAAN DARI PIHAK KETIGA

1. Batasan Penerimaan Gratifikasi

Insan PMLI DILARANG menerima Gratifikasi dalam

bentuk apapun, kecuali:

a. Menerima Hadiah/Cinderamata yang mencantumkan

logo/nama perusahaan pemberi, dengan batasan-

batasan yang harus dipenuhi seluruhnya sebagai

berikut:

1) Logo dan/atau nama perusahaan/pihak yang

memberikan benda-benda dimaksud merupakan

bagian yang tidak terpisahkan dari

kebijakan/promosi perusahaan pemberi dan

merupakan benda-benda yang lazim sebagai

bentuk promosi perusahaan.

2) Benda-benda yang tidak memiliki nilai finansial

yang tinggi, seperti buku, compact disc dan

sebagainya.

3) Bukan berupa pemberian yang melanggar

kesusilaan dan hukum.

b. Menerima honorarium dari Pihak Ketiga

DIPERBOLEHKAN, sepanjang pemberian tersebut

tidak bermaksud untuk mempengaruhi Insan PMLI

untuk melakukan dan/atau tidak melakukan sesuatu

hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.

Page 22: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

16 | Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI

c. Menerima Hadiah/Cinderamata berupa

barang/uang/setara uang, DIPERBOLEHKAN, dalam

hal Insan PMLI menyelenggarakan acara pernikahan,

khitanan, kelahiran, atau terkait dengan musibah,

dengan nilai pemberian maksimum sebesar

Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) per acara, sepanjang

pemberian tersebut tidak bermaksud untuk

mempengaruhi Insan PMLI, untuk melakukan

dan/atau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan

dengan kedudukan/jabatannya.

d. Menerima Hiburan yang masih dalam batas

kewajaran, dengan memenuhi batasan-batasan secara

keseluruhan, sebagai berikut :

1) Hiburan tidak dilakukan secara terus-menerus

oleh pihak pemberi kepada Insan PMLI atau

anggota keluarganya.

2) Penolakan terhadap Hiburan dimaksud

dikhawatirkan dapat mempengaruhi hubungan

bisnis secara institusi antara Perusahaan dengan

Pihak Ketiga yang menawarkan Hiburan.

3) Tidak mengganggu waktu kerja Insan PMLI yang

bersangkutan.

4) Tidak melakukan pembicaraan mengenai

pemberian informasi internal Perusahaan yang

dapat menimbulkan kecurangan dan benturan

kepentingan.

Page 23: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | 17

2. Batasan Pemberian Gratifikasi

Insan PMLI DILARANG memberikan hadiah/cinderamata

dan hiburan (entertainment) dalam bentuk apapun

kepada Pihak Ketiga, kecuali jika memenuhi seluruh

batasan-batasan sebagai berikut:

a. Pemberian Hadiah/Cinderamata dan/atau jamuan

makan dan/atau Hiburan, DIPERBOLEHKAN

sepanjang pemberian tersebut dimaksudkan untuk

membina hubungan baik dalam batas-batas yang

sesuai dengan kewajaran dan memperhatikan

hubungan yang setara, saling menghormati dan tidak

bertujuan untuk menyuap pihak yang bersangkutan

untuk memberikan sesuatu hal kepada Perusahaan

yang tidak menjadi hak Perusahaan secara hukum.

Contoh pemberian dimaksud misalnya jamuan makan,

kegiatan olah raga, tiket pertunjukan kesenian, buku,

rekaman musik dan sebagainya.

b. Pemberian Hadiah/Cinderamata dan/atau Hiburan

TIDAK DIPERBOLEHKAN dalam bentuk uang tunai

(Cash Payment).

c. Pemberian Hadiah/Cinderamata dan/atau Hiburan

TIDAK DIPERBOLEHKAN dalam bentuk-bentuk

yang melanggar kesusilaan dan hukum.

d. Pemberian Hadiah/Cinderamata berupa barang yang

dimaksudkan untuk promosi Perusahaan,

DIWAJIBKAN mencantumkan logo Perusahaan yang

menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari barang

Page 24: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

18 | Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI

dimaksud (logo Perusahaan pada barang dimaksud

tidak dapat dihilangkan).

e. Pemberian honorarium kepada Pihak Ketiga,

DIPERBOLEHKAN sesuai dengan ketentuan yang

berlaku di Perusahaan.

f. Pemberian Hadiah/Cinderamata berupa

barang/uang/setara uang, DIPERBOLEHKAN, dalam

hal Insan PMLI menghadiri acara Pernikahan,

Khitanan, Kelahiran, atau Musibah, dengan nilai

pemberian maksimum sebesar Rp. 1.000.000,- (satu

juta rupiah) untuk setiap acara, sepanjang pemberian

tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi pihak

penerima, untuk melakukan dan/atau tidak melakukan

sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.

g. Jamuan makan tidak dibatasi, sejauh memenuhi

kewajaran dan dilakukan di tempat yang terhormat

dan tetap menjaga citra positif Perusahaan.

h. Seluruh pemberian Hadiah/Cinderamata dan/atau

jamuan makan dan/atau Hiburan hanya diperbolehkan

dengan seizin atasan langsung masing-masing dengan

sebelumnya dilaporkan kepada Tim Pengendali

Gratifikasi PMLI.

Apabila Wajib Lapor Gratifikasi melakukan pemberian

hadiah/cinderamata dan hiburan sebagaimana dimaksud

dalam butir (a) sampai dengan (h) di atas wajib

melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Setiap rencana pemberian hadiah/cinderamata dan

hiburan (entertainment) wajib disampaikan kepada

Page 25: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | 19

Atasan Langsung sekurang kurangnya 5 (lima) hari

sebelum pelaksanaan pemberian hadiah/cinderamata

dalam suatu surat/memo izin prinsip.

b. Atasan Langsung akan meneliti nilai dan sifat

pemberian tersebut dan segera memutuskan apakah

pemberian tersebut disetujui/tidak disetujui dalam

suatu surat/memo izin prinsip dan meneruskannya

kepada pimpinan tertinggi setempat untuk

memperoleh persetujuan.

c. Wajib Lapor Gratifikasi yang bersangkutan wajib

mengisi formulir gratifikasi dan menyerahkannya

kepada Tim Pengendali Gratifikasi PMLI.

3. Batasan Atas Pemberian Yang Berdasarkan

Permintaan Pihak Ketiga

a. Setiap Insan PMLI apabila diminta untuk memberikan

hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment)

hendaknya MENOLAK secara sopan dan santun

dengan memberikan penjelasan mengenai kebijakan

dan aturan terkait Gratifikasi yang berlaku di

Perusahaan kepada Peminta tersebut. Pemberian

penjelasan ini dapat disampaikan dengan bantuan Tim

Pengendali Gratifikasi PMLI yang sekaligus juga

merupakan salah satu bentuk sosialisasi atas

kebijakan Gratifikasi tersebut.

b. Apabila permintaan dimaksud mengarah kepada

pemerasan dan/atau pemaksaan yang dapat

mempengaruhi kelancaran proses operasional dan

bisnis perusahaan, Insan PMLI, khususnya Wajib

Page 26: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

20 | Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI

Lapor Gratifikasi yang bersangkutan wajib segera

melaporkan kepada Atasan Langsung.

c. Atasan langsung Insan PMLI yang bersangkutan agar

segera mengkoordinasikan permasalahan tersebut

dengan Pimpinan Tertinggi Setempat untuk

mendapatkan keputusan mengenai tindakan yang

akan diambil untuk menindaklanjuti permintaan

tersebut. Apabila menghadapi keraguan dalam

pengambilan keputusan, maka Pimpinan Tertinggi

Setempat melaporkan hal tersebut kepada pimpinan

yang lebih tinggi diatasnya. Atasan Langsung dapat

berkonsultasi dengan fungsi hukum di induk

perusahaannya.

4. Batasan Pemberian Dan Penerimaan Gratifikasi

Lainnya

Bila dalam kegiatan sehari-harinya Insan PMLI

menemukan atau menghadapi suatu peristiwa yang

menurut Insan PMLI termasuk dalam tindakan yang

berpotensi suap dan/atau termasuk dalam kategori

Gratifikasi baik merupakan pemberian (baik inisiatif sendiri

maupun berdasarkan permintaan) dan/atau penerimaan,

tetapi belum diatur dalam Pedoman ini maupun dalam

Pedoman Tim Pengendali Gratifikasi PMLI, maka Insan

PMLI yang bersangkutan wajib melaporkannya kepada

atasan langsung dan Tim Pengendali Gratifikasi PMLI

secara tertulis melalui nota dan/atau surat elektronik.

Page 27: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | 21

III. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN GRATIFIKASI

A. IMPLEMENTASI

Untuk memastikan bahwa Pedoman ini diketahui oleh seluruh

Insan PMLI dan Pihak Ketiga, maka ditugaskan kepada Insan

PMLI untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Melakukan sosialisasi Pedoman ini kepada seluruh Insan

PMLI dalam bentuk tatap muka maupun perangkat

sosialisasi.

2. Mencantumkan larangan pemberian/penerimaan

hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment) pada

setiap pengumuman dalam proses pengadaan barang/jasa

di lingkungan PMLI, dengan merujuk pada Pedoman ini.

3. Fungsi Pengendali Gratifikasi dan Fungsi Corporate

Communication PMLI ditugaskan untuk secara terus

menerus memberikan informasi kepada seluruh Insan

PMLI, Pihak Ketiga dan pihak-pihak lainnya mengenai

diberlakukannya Pedoman ini di lingkungan PMLI.

4. Fungsi Procurement di lingkungan PMLI ditugaskan untuk

menyampaikan Pedoman ini kepada seluruh pihak terkait

dalam mata rantai supply di lingkungan PMLI, dalam hal ini

namun tidak terbatas pada penyedia barang/jasa, agen,

distributor dan pelanggan serta stakeholder lainnya.

5. Memberikan informasi yang jelas kepada pihak manapun

yang berkeinginan mengetahui isi Pedoman ini.

6. Menugaskan kepada Fungsi Pengendali Gratifikasi untuk

membangun sistem implementasi Pedoman ini.

7. Staf Khusus Direktur ditugaskan memonitor penerapan

Pedoman ini dan memberikan laporan secara berkala

Page 28: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

22 | Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI

setiap 6 (enam) bulan sekali kepada Direksi mengenai

implementasinya termasuk laporan-laporan yang telah

diterima terkait dengan Gratifikasi.

B. PENANGANAN GRATIFIKASI

Dalam kondisi tertentu, dimana Insan PMLI tidak dapat

menghindar untuk menerima pemberian dari Pihak Ketiga

dimana pemberian tersebut diluar ketentuan yang telah

disebutkan di atas, atau pemberian tersebut sudah ada di

suatu tempat yang dititipkan kepada/melalui orang lain tanpa

sepengetahuan Insan PMLI tersebut, maka yang

bersangkutan wajib mengembalikannya. Apabila hal ini tidak

mungkin dilakukan, maka yang bersangkutan harus segera

melaporkan kepada Tim Pengendali Gratifikasi dengan

sepengetahuan Atasan Langsung secara tertulis sesuai

mekanisme yang diatur dalam Pedoman ini.

C. MEKANISME PELAPORAN

1. Apabila terdapat penerimaan Hadiah/Cinderamata dan/

atau Hiburan di luar batasan yang sudah diatur PMLI,

maka Insan PMLI wajib melaporkan hal tersebut melalui:

Tim Pengendali Gratifikasi

Pelaporan melalui Tim Pengendali Gratifikasi dengan

sepengetahuan Atasan Langsung masing-masing, oleh

Insan PMLI penerima Hadiah/Cinderamata selambat-

lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal penerimaan,

dengan menyampaikan (form penerimaan

Hadiah/Cinderamata dengan contoh Format sebagaimana

diatur dalam Lampiran Pedoman ini).

Page 29: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI | 23

2. Untuk penerimaan yang merupakan barang yang cepat

kadaluwarsa (misal: makanan dan minuman), maka dapat

diserahkan kepada Lembaga Sosial dengan menyampaikan

bukti tanda penyerahan kepada Tim Pengendali Gratifikasi

selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal

penerimaan sebagaimana dimaksud, dengan contoh

Format sebagaimana diatur dalam Pedoman ini.

3. Tim Pengendali Gratifikasi membuat rekapitulasi

penerimaan Hadiah/Cinderamata serta melaporkannya

kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selambat-

lambatnya 30 (tiga puluh hari) sejak tanggal penerimaan

tersebut oleh Insan PMLI.

D. SANKSI ATAS PELANGGARAN

Pedoman ini berlaku dan mengikat bagi seluruh Insan PMLI

dengan kewajiban pelaporan mengikat kepada Wajib Lapor

Gratifikasi.

Pelanggaran terhadap ketentuan Pedoman ini akan dikenakan

sanksi yang berlaku di PMLI dan berpotensi dikenakan tindak

pidana suap sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

Melakukan pelaporan Gratifikasi berarti telah melindungi diri

sendiri dan keluarga dari peluang dikenakannya tuduhan

tindak pidana suap.

Page 30: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas

24 | Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI

IV. PENUTUP

Pedoman ini disusun untuk dijadikan acuan dalam pengelolaan

gratifikasi di lingkungan PT Pendidikan Maritim dan Logistik

Indonesia.

Page 31: SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA - pmli.co.idpmli.co.id/wp-content/uploads/pedoman-pengendalian-gratifikasi...kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila ... berintegritas