media cerdas untuk aparatur berintegritas...

29
Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1 -

Upload: buianh

Post on 29-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1

-

Page 2: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 2

Page 3: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3

Penanggungjawab

Mariman Darto

Dewan Redaksi

Mariman Darto

Windra Mariani

Rahmat

Siti Zakiyah

Mustari Kurniawati

Rokip Purnomo

Pemimpin Redaksi

Ahmad Zaini

Redaktur Pelaksana

Rustan Amarullah

Ika Retna Ningrum

Novi Prawitasari

Photographer

Ullyana

Itcianday

Sujoko

Kontributor

Rustam Effendie

Muheriyanto

Mulkani

M. Angga Dirgantara

Ardhiansyah Farid

Aji Rio Sutrisno

Layouter & Visual

Nur Ersandi

Pembaca yang terhormat, BinnetMagz edisi keempat ini akan mencoba mengupas tentang inovasi di sektor publik. Saat ini inovasi telah menjadi sebuah keharusan agar eksistensi tetap terjaga sekaligus meningkatkan daya saing di tengah perkem-bangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian pesat. Be-gitu pun di instansi pemerintah, inovasi sangat penting untuk meningkatkan pelayanan publik di tengah masyarakat yang semakin modern. Di sisi lain inovasi dibutuhkan untuk men-cairkan sistem di sektor publik yang cenderung kaku agar pe-layanan publik menjadi lebih baik. Lembaga Administrasi Negara (LAN) telah menyadari pent-ingnya inovasi dalam sektor publik. Untuk itu sesuai tugas dan fungsinya, LAN telah mengintegrasikan inovasi dalam sis-tem Diklat Kepemimpinan, dimana setiap peserta diklat di-wajibkan menyusun dan mengimplementasikan proyek peru-bahan di instansi masing-masing. LAN juga mempunyai kegiatan laboratorium inovasi, yang masuk dalam program prioritas nasional, untuk mendorong penumbuhkembangan semangat dan aksi nyata dalam berinovasi di sektor publik. Hingga bulan April ini PKP2A III LAN telah memulai penye-lenggaraan dua kegiatan tersebut sebagai upaya perbaikan pelayanan publik melalui inovasi. Dalam edisi ini dan selanjutnya, BinnetMagz juga akan memuat informasi kegiatan pengembangan aparatur di dae-rah yang dilaporkan oleh beberapa kontributor. Keberadaan kontibutor ini akan membuat informasi yang disajikan Bin-netMagz lebih bervariasi dan memperkaya informasi bagi pembaca. Kami ucapkan selamat menikmati sajian BinnetMagz edisi ini, dan sampai jumpa di edisi mendatang.

Kabupaten Tanah Bumbu & Kabupaten Kotawaringin Timur menjadi Lokus Program Prioritas Nasional Laboratorium Inovasi Tahun 2018

- Halaman 6 -

Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN) Pelatihan Kepemimpinan Tk. II Ang.V

di Sulawesi Barat & Gorontalo - Halaman 11 -

APRESIASI BERBAGAI PIHAK TERKAIT

LABORATORIUM INOVASI - Halaman 8 -

Page 4: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 4

Tak satupun organisasi, baik publik maupun swasta yang bisa bertahan hidup tanpa inovasi. Semuanya sangat tergantung dengan inovasi. Apalagi pada era disrupsi seperti saat ini. Siapapun yang tidak berubah, maka akan digilas oleh perubahan itu sendiri. Mengelola pelayanan publik hari ini dituntut lebih fleksibel. Dahulu mungkin rigiditas masih dimungkinkan. Namun, hari ini tidak memungkinkan lagi. Karena masyarakat menuntut cepat namun tetap berkualitas. Di dunia swasta, inovasi adalah nafas. Tanpa inovasi berarti tewas. Tak akan ada hidup lagi. sudah pasti ditinggalkan oleh pelanggan. Tidak butuh lama. Pasti perusahaan akan bubar. Karena tidak mampu lagi menghasilkan keuntungan. Karena inilah orientasinya.

Penyesalan Stephen Elop, pendiri Nokia adalah salah satunya. “Saya tidak pernah melakukan kesalahan sedikitpun. Saya

merawat dan menjaga Nokia dengan sangat serius. Namun akhirnya mati juga”, tegasnya. Semuanya tergantung dari

kreatifitas. Kreatifitas unsur terpenting dari lahirnya inovasi. Kemampuan organisasi mengelola talent-

talent kreatif yang umumnya generasi milenia menjadi keniscayaan.

Di sektor publik sudah banyak contohnya. Bagaimana kemampuan Risma panggilan

akrab Walikota Surabaya dengan kegi-gihannya mengembangkan smart city yang diganjar berbagai penghargaan tidak hanya pada level nasional. Dunia pun mem-berikannya. Bagaimana Kang Yoto, panggilan

gaul Bupati Bojonegoro dengan konsep pemerintahan terbukanya (open government).

Dan bagaimana dengan Bupati Banyuwangi yang berada di paling ujung timur jawa, namun tetap ramai dikunjungi berbagai daerah di Indo-nesia. Semuanya karena penyederhanaan dan digitalisasi pelayanan yang merupakan bagian

dari inovasi daerahnya.

Kunci suksesnya adalah kesadaran para pemimpin daerah untuk memberikan pe-layanan terbaiknya bagi masyarakat. Kreatifitas dan inovasi adalah wujud dari

kesadaran itu. Kepuasan pelanggan dan mutu layanan tidak bisa didekati dengan gaya kepemimpi-nan lama. Keduanya adalah hasil dari kreatifitas dan inovasi dari para pemimpinnya, para pegawai dan dukungan masyarakat. Kuncinya adalah bagaimana kolaborasi antar pihak bisa dilakukan agar layanan publik terbaik bisa dihadirkan. Apa dampaknya bagi bupati/walikota dengan inovasi yang dilakukannya? Tentu bukan saja penghargaan dari berbagai lembaga di level nasional maupun internasional. Umumnya mereka mendapatkan apresiasi dari masyarakatnya dengan dipilih kembali pada periode berikutnya dengan tingkat keterpilihan di atas rata-rata elektabilitas nasional. Mereka menyadari inovasi tidak sekedar hal-hal itu. Bagi para pemimpin, inovasi adalah legacy. Warisan masa depan bagi ummat manusia. Bukan hanya di dunia ini. Tetapi menjadi amal jariah yang akan terus mengalir sekalipun para pemimpin itu telah tiada. Inovasi adalah nafas. Tanda ke-hidupan.

eMDe

INOVASI A D A L A H N A F A S

Page 5: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 5

Page 6: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 6

Tanah Bumbu/Kotawaringin Timur - Penyelenggaraan Laboratorium Inovasi 2018 di Kabupaten Tanah BumbuKalimantan Selatan dan Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, yang bertema “Akselerasi Inovasi Tata Kelola Pemerintahan dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah” merupakan dua lokus dari 11 kabupaten/kota Program prioritas Nasional. Masuknya kegiatan Laboratorium Inovasi dalam Program Prioritas Nasional tahun ini merupakan hasil pertemuan trilateral antara Bappenas, Kemenkeu, dan LAN pada tahun 2017. Sebagai narasumber utama kegiatan Laboratorium Inovasi di Kabupaten Tanah Bumbu adalah Tri Widodo W. Utomo, Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN RI. Kegiatan yang secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Tanah Bumbu, Sudian Noor, pada Selasa (20/3) di Ruang Pertemuan Sekretariat Kabupaten Tanah Bumbu dihadiri oleh lebih dari 90 peserta dari berbagai OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. Dalam kegiatan tersebut diisi juga dengan penandatanganan komitmen bersama di atas sebuah spanduk yang dilakukan oleh pimpinan daerah, pimpinan OPD beserta jajarannya. Penandatanganan komitmen tersebut merupakan bentuk keseriusan dan sebagai janji untuk melaksanakan inovasi dalam rangka mewujudkan Tanah Bumbu menjadi lebih baik. Adapun nara-sumber utama kegiatan Laboratorium Inovasi di Kabupaten Kotawaringin Timur adalah Andi Taufik, Kepala Pusat Tata Pemerintahan LAN RI. Ia berharap kegiatan Laboratorium Inovasi dapat membuat inovasi seperti hujan, yang turun merata di wilayah Indonesia. Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Bupati Kotawaringin Timur, Taufik Mukri, dihadiri lebih dari 100 peserta yang berasal dari 40 OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur. Dalam acara tersebut, selain penandatang-anan komitmen bersama dalam akselerasi inovasi, dilakukan pula penandatangan-an MoU antara Kabupaten Kotawaringin Timur dengan LAN. Inovasi sebenarnya bukanlah hal baru, praktek inovasi sebenarnya telah dilakukan oleh beberapa instansi pemerintah, namun itu belum cukup sehingga perlu didorong menjadi

lebih masif. Oleh karena itu, kegiatan Laborato-rium Inovasi harus dijadikan sebagai momentum untuk menghidupkan semangat berinovasi di semua instansi pemerintah. Rangkaian kegiatan Laboratorium Inovasi yang berlangsung selama 3 hari ini diawali tahapan Drum-up Inovasi dan dilanjutkan dengan diagnose dan design inovasi

yang dipandu oleh tim dari PKP2A III LAN. Tahapan Drum-up adalah tahapan awal yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan

pengelolaan laboratorium inovasi. Dalam tahapan tersebut peserta diberikan inspirasi dan motivasi dalam rangka membangun kesadaran individu maupun kolektif untuk berinovasi. Kesadaran berinovasi diwujudkan dengan penandatanganan komitmen bersama di atas sebuah spanduk yang dilakukan oleh pimpinan daerah, pimpinan OPD beserta jajarannya. Penandatanganan komitmen tersebut merupakan bentuk keseriusan dan sebagai janji untuk melaksanakan inovasi dalam rangka mewujudkan daerah menjadi lebih baik. Selain itu, melalui inovasi yang dilakukan oleh semua OPD akan membantu mewujudkan visi daerah. Dilanjutkan di dua hari berikutnya, kegiatan Laboratorium Inovasi memasuki tahapan diagnose dan design inovasi. Dalam tahapan diagnose inovasi peserta diminta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi organisasi maupun permasalahan dalam pelayanan publik yang dilaksanakan oleh organisasi pemerintah. Dari permasalahan tersebut selanjutnya dicari faktor penyebab dan solusi yang bisa dilakukan. Ide inovasi dimunculkan dalam proses tersebut dengan menggunakan beberapa metode baik yang berbasis masalah maupun non masalah. Selanjutnya memasuki tahapan design inovasi, peserta melakukan pembahasan rencana aksi inovasi, dimana ide inovasi yang dihasilkan sebelumnya dirinci dalam rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun. Dalam desain inovasi ini dirancang proses kegiatan, aktor atau pelaksana kegiatan, waktu, output, serta metode yang akan dilakukan. Kegiatan Laboratorium Inovasi ini diharapkan bisa mendorong munculnya inovasi yang lebih banyak dan dijalankan secara berkesinambungan. (AZ)

Kabupaten Tanah Bumbu &

Kabupaten Kotawaringin Timur

menjadi Lokus Program Prioritas Nasional

Laboratorium Inovasi Tahun 2018

Page 7: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 7

Inovasi di sektor publik merupakan suatu strategi yang harus ditempuh untuk meningkatkan daya saing daerah dan bang-sa. Posisi pemerintah yang menjadi ujung tombak pelayanan publik mengharuskan instansi pemerintah melakukan inovasi untuk memperbai-ki pelayanannya. Pelayanan publik yang inovatif akan meningkatkan pelayanan, pemberdayaan masyarakat, pertumbuhan ekonomi, dan daya saing yang semakin tinggi. Pada akhirnya, daya saing daerah akan membawa kesejahteraan warga semakin meningkat. Lembaga Administrasi Negara (LAN) telah menyadari pentingnya inovasi dalam sektor publik. Untuk itu sesuai tugas dan fungsinya, LAN telah mengintegrasikan inovasi dalam sistem Diklat Kepemimpinan, dimana setiap peserta diklat diwajibkan menyusun dan mengimplementasikan proyek perubahan di in-

stansi masing-masing. LAN juga mempunyai kegiatan laboratorium inovasi, yang masuk dalam program prioritas nasional, untuk mendorong pe-numbuhkembangan semangat dan aksi nyata da-lam berinovasi di sektor publik. Dari dua kegiatan Laboratorium Inovasi yang baru diselenggarakan oleh PKP2A III LAN tercatat lebih dari 500 ide ino-vasi lahir. Ide-ide inovasi tersebut digagas oleh para peserta laboratorium inovasi yang berasal dari Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Ko-tawaringin Timur. Kegiatan laboratorium inovasi

di Kabupaten Tanah Bumbu diselenggarakan di akhir bulan Maret, sedangkan laboratorium ino-vasi di Kabupaten Kotawaringin Timur diseleng-garakan di awal bulan April. Adapun para peserta berasal dari berbagai OPD yang meliputi Dinas, Badan, Sekretariat Kabupaten, Kecamatan, Ke-lurahan, serta Rumah Sakit Umum Daerah. Hal ini terlihat dari presentasi peserta berdasarkan hasil diagnosa dan design inovasi yang telah dil-akukan. Berdasarkan hasil rekapitulasi ide ino-vasi yang dilakukan oleh tim dari PKP2A III LAN, terdapat 213 ide inovasi yang diusulkan oleh pa-ra peserta dari Kabupaten Tanah Bumbu, serta 310 ide inovasi usulan peserta dari Kabupaten

Kotawaringin Timur. Kegiatan Laboratorium Ino-vasi yang diselenggarakan PKP2A III LAN beberapa tahun sebelumnya juga telah menghasilkan ratu-san ide atau gagasan inovasi. Tercatat di tahun 2016 ada 326 gagasan inovasi dari Kota Samarin-

da dan Kabupaten Katingan & tahun 2017 lahir 114 gagasan inovasi di Kabupaten Berau dan Ka-bupaten Nunukan. Adapun dari kegiatan Diklat Kepemimpinan, sejak dimulainya diklat pola baru tahun 2014, PKP2A III LAN telah menghasilkan 696 pemimpin peru-bahan. Sejak tahun 2014, peserta Diklat Kepem-impinan dituntut untuk menunjukkan kinerjanya dalam merancang suatu perubahan di unit kerjan-ya dan memimpin perubahan tersebut hingga menimbulkan hasil yang signifikan. Kemampuan memimpin perubahan inilah yang kemudian menentukan keberhasilan peserta dalam diklat. Melalui pembaharuan tersebut diharapkan dapat menghasilkan alumni yang tidak hanya memiliki kompetensi, tetapi juga mampu menunjukkan kinerjanya dalam memimpin perubahan atau ino-vasi. Melihat uraian di atas, PKP2A III LAN mem-iliki peran yang besar dalam mendorong inovasi di sektor publik, khususnya di wilayah Kalimantan. Namun demikian, yang paling penting adalah bagaimana menjaga keberlanjutan dari sebuah inovasi atau perubahan. Hal tersebut kembali kepada komitmen pemerintah, apakah inovasi hanya berhenti pada gagasan atau berlanjut dan diimplementasikan. (AZ)

Meningkatkan kualitas pelayanan

melalui inovasi di sektor publik

Page 8: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 8

Apa harapannya terhadap ASN di Kabupaten Tanah Bumbu terkait kegiatan Laboratorium Inovasi ? Laboratorium inovasi ini menurut saya program yang sangat strategis dan sangat bermanfaat sekali terutama ketika inovasi yang di ciptakan oleh seluruh OPD itu berdampak langsung dengan masyarakat dan pe-layanan dalam tata kelola pemerintah. Artinya semua yang selama ini mungkin lama (pelayanannya) sekiranya akan dipermudah, jadi tidak lagi dibutuhkan waktu yang lama dalam pelayanan publik. Selama ini orang harus pakai pengantar, pakai KTP, sekarang sudah tidak perlu lagi, karena kalau sudah di integrasikan dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil tidak ada lagi yang memerlukan data fotocopy KTP.

Apa yang perlu bapak sampaikan kepada para ASN agar pelaksanaan laboratorium inovasi ini bisa sukses ? Saya minta kepada seluruh ASN untuk membuat inovasi berdasarkan kebutuhan masyarakat, karena kita semua adalah pelayan masyarakat.

Terkait penyelenggaraan Laboratorium Inovasi di Kabupaten Tanah Bumbu, harapan bapak seperti apa ?

Ini kan Tanah Bumbu di Kalimantan Selatan, Kalimantan Selatan ini kan strategis secara nasional. Jadi sebenarnya keberadaan Tanah Bumbu bukan hanya penting untuk Kalimantan Selatan

tapi juga untuk Kalimantan sebagai sebuah kontingen dan juga sebagai sebuah bangsa, Indonesia ini butuh satu role model di

masing-masing wilayah. Oleh karena itu kita berharap Tanah Bumbu ini akan menjadi role model nasional khususnya di

kontingen kalimantan. kami berharap juga dengan program ini sebenarnya nanti bagaimana supaya Tanah Bumbu tidak hanya

menjadi pemerintahan daerah seperti pada umumnya, tetapi pemerintahan daerah yang memiliki suatu inisiatif luar biasa,

bisa membedakan dengan daerah-daerah yang lainnya dan kemudian akan menjadi leading local government, artinya dari

sisi inisiatif, terobosan-terobosan, reformasi dan sebagainya inilah yang akan menjadi referensi, harapan kita tentunya.

Apa pesan yang ingin bapak sampaikan kepada para inovator di

Kabupaten Tanah Bumbu ? Ya saya kira kalau bisa, mereka harus bersatu padu, ini menjadi

satu kekuatan ya, jangan mereka berpikir kalau yang penting atasan, menunggu perintah dari pimpinan, jangan seperti itu, tapi inilah saatnya kita betul-betul mampu menunjukkan ko-

laborasi dari jajaran yang paling rendah sampai kepada pimpi-nannya dan kemudian kita membangun dengan satu visi bersa-

ma. Ketika kemudian mereka mampu memainkan peran sebagai inovator di masing-masing level, menurut saya akan terjadi se-

buah arus perubahan yang luar biasa, tapi kalau hanya menunggu dari atas saja itu arusnya ya cuma satu arah. Makanya

kita harus ciptakan suatu budaya inovasi di setiap OPD bahwa perbaikan itu menjadi tanggung jawab kolektif, saya kira begitu.

APRESIASI BERBAGAI PIHAK TERKAIT

LABORATORIUM INOVASI

H. Sudian Noor Wakil Bupati

Kabupaten Tanah Bumbu

Dr. Tri Widodo W.U. Deputi Inovasi LAN RI

Dalam kegiatan Laboratorium Inovasi yang diselenggarakan oleh PKP2A III LAN di Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kontributor BinnetMagz berkesempatan melakukan wa-

wancara singkat dengan beberapa narasumber, yaitu Deputi Inovasi LAN, Tri Widodo Utomo W.U.; Wakil Bupati Tanah Bumbu, Sudian Noor; Kepala Pusat Inovasi Tata Pemerintahan LAN, Andi Taufik; dan

Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, H. Halikinnor. Semua pihak mengapresiasi pelaksanaan kegiatan Laboratorium Inovasi, khususnya untuk perbaikan pelayanan publik.

Page 9: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 9

Bagaimana pendapat Bapak tentang terpilihnya Kabupaten Kota-waringin Timur ini sebagai tempat pelaksanaan Laboratorium Ino-vasi? Pertama-tama saya sangat mengucapkan terima kasih atas ter-pilihnya Kabupaten Kotawaringin Timur, Sampit khususnya, sebagai salah satu tempat pelaksanaan Laboratorium Inovasi. Menjadi satu dari 11 daerah yang terpilih menjadi pilot project, tentu ini sebuah kesempatan besar bagi kita menunjukkan bahwa daerah ini punya potensi untuk terus berkembang. Memang masih banyak orang di luar sana yang hanya mengenal Sampit sebagai wilayah eks konflik, padahal sekarang kondisi daerah ini sudah bergerak maju dan infra-struktur telah memadai. Orang harus datang dan lihat kemajuan daerah ini. Kita sudah pulih dan maju sekarang. Terlebih lagi dengan adanya kegiatan Laboratorium Inovasi ini, tentu akan se-makin mendukung peningkatan kemajuan pelayanan publik di tem-pat kita. Harapan kita dengan adanya Laboratorium Inovasi ini layanan publik kita akan meningkat lagi, lebih efisien dan efektif, baik dari segi waktu maupun anggaran. Selain itu kita harap semua OPD bisa semaksimal mungkin menggali inovasi sesuai tupoksinya, sehingga pelayanan semakin baik, dan ending-nya kesejahteraan kita bisa meningkat. Terkait dengan beberapa kendala yang sempat dikeluhkan oleh pe-serta Laboratorium Inovasi, antara lain soal anggaran dan persetujuan/dukungan dari atasan di OPD-nya atas ide inovasi yang diusulkan, bagaimana pendapat Bapak? Nah, ini paradigma lama yang keliru. Munculkan dulu inovasi dan kreativitasnya, apakah efektif dan memang bermanfaat untuk kemajuan daerah. Kita pasti bantu soal anggaran. Tidak ada alasan untuk tidak berinovasi, jadi jangan selalu terpaku pada anggaran untuk berinovasi. Saya kira pola pikir seperti ini yang harus kita ubah, ini pola pikir lama. Nanti saya akan menghadap ke Bupati un-tuk menyampaikan hal ini. Harapannya supaya semua Kepala OPD diberikan himbauan untuk mendukung ide inovasi pegawai-pegawainya yang sudah ikut dalam kegiatan ini.

Bagaimana pendapat Bapak tentang Kota Sampit dan perkembangannya saat ini ?

Kotawaringin Timur, Sampit khususnya memang kita kenal se-bagai tempat dimana pernah terjadi peristiwa dan konflik

horisontal yang cukup memilukan kita. Tapi itu semua bisa di-atasi dan sekarang kita melihat pembangunan di Kotawaringin Timur semakin baik dan menggeliat. Muncul sentra-sentra pe-

layanan yang sudah semakin baik, juga fasilitas-fasilitas iba-dah yang baik. Dahulunya tempat ini sangat sepi, namun

sekarang sudah semakin ramai, ada mall dan hotel-hotel yang representatif.

Apa harapan Bapak mengenai kegiatan Laboratorium Inovasi

ini bagi Kab. Kotawaringin Timur ? Pertumbuhan di sektor sosial kemasyarakatan dan bisnis ini

harus ditunjang oleh inovasi-inovasi yang dilakukan oleh birokrasi pemerintahan. Untuk itulah kita membuat Laborato-rium Inovasi di Kotawaringin Timur ini. Tujuannya adalah agar

inovasi lebih merata di semua sektor pemerintahan dan tujuan lainnya adalah supaya daerah ini mampu meningkatkan daya saing daerah, dan daya saing itu tentunya akan membangkit-

kan daya saing bangsa secara nasional. Karena itulah Labora-torium Inovasi ini menjadi hal yang penting dan strategis.

Semoga Kotawaringin Timur ini juga bisa menginspirasi dae-rah-daerah sekitarnya yang belum terlalu maju dari sisi ino-

vasinya. Saya kira itu yang menjadi poin penting sehingga kita berharap semua proses kegiatan ini sampai dengan hari ke-4

bisa menghasilkan inovasi-inovasi baru yang bukan hanya dari segi jumlah tapi juga kualitas inovasi yang semakin baik.

H. Halikinnor Sekretaris Daerah

Kabupaten Kotawaringin Timur

Dr. Andi Taufik Kepala Pusat

Inovasi Tata Pemerintahan LAN

Page 10: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 10

S I N O P A D I K

Page 11: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 11

Sulawesi Barat dan Gorontalo (13/4) - VKN merupakan bagian dari agenda pembelajaran Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II, khususnya di tahapan merancang perubahan dan membangun tim. VKN diharapkan dapat memberikan pengalaman dalam meningkatkan kapasitas peserta sebagai pejabat publik. Kegiatan VKN ini diarahkan untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi peningkatan kemajuan daerah melalui inovasi ataupun terobosan dalam pengelolaan pemerintahan. Hal ini sekaligus sebagai wujud kepedulian peserta sebagai pejabat publik yang berdampak langsung bagi masyarakat. Melalui VKN, peserta akan mendapatkan pengalaman melihat, mendalami, menganalisis hingga memberikan alternatif solusi pemecahan masalah dari suatu kondisi nyata yang menjadi permasalahan di desa tertinggal yang menjadi lokus VKN. Kegiatan VKN ini dilaksanakan selama 5 hari, yaitu tanggal 9-13 April 2018, dimana peserta akan melakukan visitasi untuk kemudian membahas hasil kunjungan terkait rencana inovasi dan rencana tindak lanjut yang akan dilanjutkan dengan Bina Suasana dan Sarasehan Inovasi Desa bersama masyarakat dan perangkat desa. Para peserta pun akan menginap di rumah penduduk setempat pada saat pelaksanaan VKN ini. Setelah melakukan inovasi desa, pada hari keempat VKN para peserta melanjutkan kegiatan dengan melakukan seminar Hasil VKN yang dihadiri oleh para pimpinan daerah (Bupati atau Sekretaris Daerah) dan juga Kepala Desa yang menjadi lokus VKN. Lokus VKN kali ini adalah 8 desa yang berada di wilayah Kabupaten Mamuju Tengah (Desa Lamba-Lamba dan Desa Topoyo), Kabupaten Polewali Mandar (Desa

Pappandangan dan Desa Mirring), Kabupaten Gorontalo Utara (Desa Alata Karya dan Desa Pontolo Karya), dan Kabupaten Boalemo (Desa Mustika dan Desa Batu Keramat). Desa-desa tersebut menjadi lokus VKN karena masuk pada kriteria sebagai daerah tertinggal sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015. Adapun kunjungan ke desa-desa didasarkan pada

Surat Edaran

Kepala LAN Nomor 2429

tahun 2016 yang menyatakan bahwa

penyelenggaraan benchmarking agar

dilaksanakan di dalam negeri

pada daerah di wilayah Republik Indonesia terutama ditujukan di desa-desa tertinggal. Hasil VKN cukup beragam sesuai dengan kondisi desa-desa yang menjadi lokus. Beberapa rekomendasi yang dihasilkan diantaranya adalah optimalisasi peran dan bidang usaha BUMDes, pengembangan peternakan sapi komunal dengan memanfaatkan limbah perusahaan tebu, pengolahan hasil pertanian menjadi makanan kemasan, pemanfaatan halaman untuk tanaman sayur-sayuran, dan lain-lain. (Ik/AZ)

Visitasi Kepemimpinan Nasional (VKN)

Page 12: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 12

Samarinda (9/4) - Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara (KEKINIAN) PKP2A III LAN tahun ini menyelenggarakan kajian dengan tema netralitas ASN. Kajian tersebut saat ini telah sampai pada tahap ke-3 yaitu Penggalian dan analisis data serta penyusunan draft Bab I hingga Bab III. Sebelumnya untuk memperkuat riset desain, Bidang KEKINIAN juga telah menyelenggarakan diskusi riset desain dengan mengundang ibu Dr. Rosmini, Dosen Fakultas Hukum Universitas Mulawarman. Menurut Dr. Rosmini, peraturan mengenai netralitas ASN sudah banyak namun sarana dan prasarana pendukung belum memadai. Sarana dan prasarana yang dimaksudkan adalah sarana pengaduan dan penegakan penindakan. Menurutnya pelanggaran yang sama telah terjadi berulang ulang namun lemah dalam pembuktiannya. Untuk memperkuat konsep dan fakta empiris terkait kajian yang dilakukan, peneliti di Bidang KEKINIAN melakukan penggalian data pada tanggal 3-9 April 2018 dengan lokus BKD Kota Samarinda, Inspektorat Kota Samarinda, Bawaslu Provinsi kaltim, Kaltim Post dan Tribun Kaltim, LSM yaitu Pokja 30 dan KPID. Secara umum narasumber menyatakan bahwa peraturan tentang netralitas ASN sudah cukup. Hanya saja penindakannya lemah sehingga tidak memunculkan efek jera. Sistem pengawasan juga tidak terstruktur dengan jelas. Sehingga lembaga kepegawaian di daerah cenderung pasif dalam pelaksanaan aturan netralitas ASN. Untuk memperkuat data yang diperoleh, selanjutnya direncanakan akan dilaksanakan penggalian data melalui indepth interview dengan narasumber lain yaitu KASN, KemenPAN-RB, Kemendagri dan pakar lainnya pada tanggal 16-20 April 2018 dengan menurunkan 2 peneliti Bidang KEKINIAN. Adapun anggota tim lainnya tetap terus melanjutkan penyusunan analisis terhadap data yang telah diperoleh sebelumnya. (LR)

Penggalian Data Kajian Penyusunan Pedoman

Pelaksanaan Kebijakan dan Pengawasan

Netralitas ASN

Samarinda (11/4) - Pengembangan inovasi pelayanan publik perlu didukung oleh ASN yang kompetitif sehingga perlu dilakukan

pengembangan kompetensi ASN. Pengembangan kompetensi ASN tersebut didasarkan pada UU No. 5 Tahun 2014 dan PP No. 11 Tahun 2017. Hal ini disampaikan oleh Mustari Kurniawati dan Tri Wahyuni, yang telah mengikuti TOF Pengembangan Kompetensi ASN beberapa waktu lalu, dalam forum Knowledge Sharing yang dihadiri seluruh pegawai PKP2A III LAN pada Rabu (11/4). Lebih lanjut dijelaskan bahwa framework pengembangan ASN terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi. Adapun upaya pengembangan kompetensi ASN dapat dilakukan dengan metode dialog atasan-bawahan, metode klasikal dan nonklasikal. Pengembangan klasikal dapat dilakukan melalui bimtek, seminar, kursus. Adapun pengembangan non klasikal dilakukan dengan coaching dan mentoring. (AZ)

Knowledge Sharing :

Pengembangan Kompetensi ASN

Page 13: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 13

Sendawar (6/4) - PKP2A III LAN menyelenggarakan Pelatihan Revolusi Mental untuk kelima kalinya di tahun ini. Pelatihan Revolusi Mental Angkatan IX ini diselenggarakan di Kabupaten Kutai Barat tanggal 3-6 April 2018. Kegiatan yang diselenggarakan di Bappeda tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati Kutai Barat, FX. Yapan, dan diikuti oleh 26 peserta yang berasal dari beberapa OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Barat. Para peserta merupakan perwakilan instansi yang dipilih dan diharapkan mampu melaksanakan revolusi cara kerja sesuai bidang tugasnya terutama untuk peningkatan kualitas pelayanan publik. Mengawali kegiatan ini Kepala PKP2A III LAN menyampaikan Ceramah Kebijakan Revolusi Mental untuk Pelayanan Publik, setelah itu, peserta dibekali dengan materi Revolusi Budaya Pelayanan Publik, Inovasi Sektor Publik, serta Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik. (Ik)

Samarinda (5/4) - Pelatihan Kepemimpinan Tk. II Angkatan V saat ini telah memasuki tahap merancang perubahan dan membangun tim. Dalam tahap ini Kepala dan Deputi Diklat LAN RI berkesempatan menyampaikan materi kepada peserta pelatihan. Bertempat di auditorium kantor Walikota Balikpapan pada Senin (2/4), Kepala LAN RI membawakan ceramah tentang inovasi pelayanan publik di era disrupsi. Menurutnya tuntutan era disruption dimana dunia dihadapkan kepada kemajuan teknologi informasi yang cepat, serba terkoneksi dan berbasis digital selayaknya harus mengubah mindset ASN dalam memberikan

pelayanan publik. Prosedur layanan yang kompleks, dan berbelit harus diubah menjadi layanan yang cepat dan sederhana. Kepala LAN RI juga

menekankan bahwa proyek perubahan yang dibuat peserta adalah tools bukan tujuan. Adapun Deputi Diklat LAN RI menyampaikan ceramah tentang membangun tim efektif pada Kamis (5/4). Kegiatan yang diselenggarakan di Auditorium PKP2A III LAN ini diharapkan dapat membekali peserta pelatihan sehingga memiliki kemampuan mengadopsi dan mengadaptasi keunggulan organisasi yang memiliki best practice dalam pengelolaan tugas dan fungsi organisasi. (Ik/AZ)

menjadi Narasumber dalam Pelatihan Kepemimpinan Tk. II di PKP2A III LAN

Page 14: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 14

Samarinda (19/4) - Melanjutkan tahapan Pelatihan Kepemimpinan Tk. II Angkatan V, pada bulan April ini para peserta memasuki tahap merancang perubahan dan membangun tim. Pada tahap ini para peserta menghasilkan rancangan proyek perubahan dan pemetaan potensi stakeholder terkait untuk melakukan perubahan pada area kebijakan menuju organisasi berkinerja tinggi. Rancangan proyek perubahan yang telah dihasilkan oleh para peserta tersebut, kemudian dievaluasi dalam kegiatan seminar yang dihadiri oleh Mentor (atasan langsung peserta), Coach, dan Penguji. Dalam kegiatan Seminar Rancangan Proyek Perubahan pada Kamis (19/4) ini dibagi dalam enam kelompok yang dibimbing oleh masing-masing Coach, yaitu Aswin, Sugeng Chairuddin, Sugeng Hariyadi, Mukhlis Syahroni, Sukisno, dan Rahmat. Para Coach tersebut dipilih karena memiliki kompetensi dalam menggali potensi peserta dalam pelaksanaan Proyek Perubahan. Sedangkan Penguji rancangan proyek perubahan adalah Makhdum Priyatno, M. Firdaus, P.M. Marpaung, Ismail Said, Joni Dawud, dan

Mariman Darto. Pada seminar ini para penguji melakukan penilaian terhadap perencanaan inovasi para peserta yang terdiri dari beberapa indikator, diantaranya jenis perubahan, cakupan manfaat perubahan, kejelasan tahap perubahan, dan peta pemangku kepentingan. Masing-masing peserta diberikan waktu untuk memaparkan hasil rancangannya untuk kemudian dilanjutkan dengan tanggapan mentor. Pada kesempatan ini, penguji akan memberikan tanggapannya mengenai gagasan proyek perubahan peserta, apakah gagasan tersebut orisinil atau merupakan replikasi, seberapa besar proyek perubahan tersebut akan bermanfaat bagi para pemangku kepentingan, bagaimana keterkaitan antara inovasi dengan hasil yang diharapkan tergambar dalam rancangan proyek perubahan peserta, serta kejelasan peta para pemangku kepentingan pada proyek perubahan peserta. Tahapan pelatihan berikutnya adalah laboratorium kepemimpinan dimana peserta akan mengimplementasikan rancangan proyek perubahannya hingga Juni 2018. (Ik)

Seminar Rancangan Proyek Perubahan (RPP)

Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II Angkatan V

Sosialisasi Evaluasi Pelayanan Publik Tahun 2018 Samarinda (25/4) - Tim Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian PANRB mengadakan Sosialisasi Evaluasi Pelayanan Publik Tahun 2018 di Ruang Rapat PKP2A III LAN, Rabu (25/4). Evaluasi kinerja pelayanan publik dilakukan untuk melihat implementasi kebijakan terkait pelayanan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan memberi dampak bagi kesejahteraan masyarakat. Sebanyak 206 kabupaten/kota, 34 provinsi, dan kementerian/ lembaga akan menjadi lokus evaluasi pelayanan publik. Evaluasi akan dilaksanakan di Bulan Mei hingga September 2018, dimana akan melibatkan Peneliti dari PKP2A III LAN. Laporan hasil evaluasi sendiri akan dipublikasi kan pada Oktober 2018. Jika ada lokus evaluasi yang memiliki nilai rendah, akan dilakukan pendampingan untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik.

Page 15: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 15

Sampit (18/4) - Setelah sehari sebelumnya memasuki tahap diagnose inovasi, dimana membekali peserta dalam menggali ide/gagasan inovasi yang dibutuhkan oleh organisasinya dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Memasuki hari ketiga, kegiatan Laboratorium Inovasi di Kotawaringin Timur terus berlanjut dan memasuki tahap design inovasi. Terbagi dalam 3 kelas, peserta mulai mengumpulkan ide-ide inovasi yang telah didiskusikan di OPD. Lebih dari 150 ide inovasi terkumpul dan masih akan bertambah pada kegiatan konsultasi ide dan desain inovasi esok hari. Tahapan desain inovasi akan menjelaskan detail langkah-langkah dalam mewujudkan ide inovasi. Rencana aksi ide inovasi dibuat dengan memetakan seluruh unsur pendukung inovasi, bahkan bagaimana merespon dan mengantisipasi kendala/masalah yang timbul, termasuk potensi resistensi terhadap ide inovasi yang ingin diwujudkan. Selain desain inovasi, pada hari ketiga disampaikan pula penjelasan sekilas mengenai tahapan deliver yakni peluncuran/launching inovasi untuk diperkenalkan. Penjelasan ini telah memberikan gambaran utuh tahapan Laboratorium Inovasi di Kotawaringin Timur. (MK/Itc)

Samarinda (23/4) - Pembukaan Pelatihan Kepemimpinan Tk. IV Angkatan XVIII dilangsungkan di Ruang Auditorium PKP2A III LAN pada Senin (23/4). Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala PKP2A III LAN didampingi oleh Kabid Diklat Aparatur dan Kabag Administrasi. Sebanyak 38 calon pemimpin perubahan yang berasal dari Kab. Berau, Kab. Kutai Timur, Kota Bontang, Kota Samarinda, dan Provinsi Kalimantan Timur mengikuti Pelatihan ini. Pelatihan ini bertujuan untuk membentuk kompetensi kepemimpinan operasional dan membentuk pemimpin perubahan yang akan berperan di instansinya masing-masing. Pelatihan kepemimpinan ini dilangsungkan selama 103 hari hingga 10 Agustus 2018 mendatang, dimana 36 hari merupakan pembelajaran klasikal di kampus PKP2A III LAN, sedangkan 67 hari lainnya merupakan pembelajaran non-klasikal di instansi masing-masing. (Ik)

Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan XVIII

Page 16: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 16

Page 17: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 17

Fakta Masa Kini

Apa itu ? Beberapa waktu lalu kita sempat mendengar beberapa pemerintah daerah yang men-galami kesulitan keuangan da-lam membayar tunjangan Apara-tur Sipil Negara (ASN) akibat defisit keuangan yang tengah di-alami. Sebagai contoh, besaran belanja Pegawai Pemda di Kaltim rata-rata mencapai 30-40% dari anggaran daerah. Sebagian ka-langan mungkin akan berasumsi, mengapa anggaran belanja dae-rah yang relatif besar namun tid-ak dibarengi oleh kualitas pela-yanan publik yang memuaskan. Keberadaan ASN yang overkuota dan kurang menghasilkan kinerja pemerintahan yang baik, hanya akan menjadi beban anggaran daerah. Ketika Pemerintah dae-rah telah mengeluarkan banyak anggaran untuk belanja pegawai, seharusnya dapat menjadi aksel-erator terhadap peningkatan kinerja pemerintah. Kondisi ter-sebut dapat terjadi ketika ASN tidak dapat memberikan nilai tambah dan inovasi dalam pen-ingkatan kinerja pemerintahan, disinilah pentingnya Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan Unit Kepegawaian di setiap pemerintahan daerah untuk dapat berperan mewujudkan Corporate University, mengubah

potensi ASN yang ada menjadi investasi sumber daya manusia yang memiliki nilai tambah, ino-vatif, handal dan berkualitas. Barangkali belum banyak yang mengenal corporate universi-ty, akan tetapi sejumlah perus-ahaan besar dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah men-erapkan sebagai strategi inves-tasi SDM unggul diantaranya Per-tamina, Wijaya Karya, BNI, Semen Indonesia, Garuda Indonesia, BCA, Citibank, Trakindo Utama, Pan Brothers, Holcim Indonesia, PLN, dan AIA Financial. Mereka memandang pegawai atau karya-wan bukan sebagai beban perus-ahaan, tetapi sebagai aset inves-tasi yang harus dikelola dan dikembangkan untuk optimal-isasi dan pengembangan perus-ahaan. Fortune 500 Compa-nies sebagai perusahaan yang telah mengimplementasikan dan mempertahankan Corporate Uni-versity dengan sukses dimana perusahaan Indonesia yang ma-suk Fortune 500 adalah Pertami-na yang masuk dalam ranking 122 pada tahun 2013 dan rank-ing 123 pada tahun 2014 dengan PLN menempati ranking 477 di tahun yang sama. Mari sejenak kita menengok sejarah kehadiran istilah corporate university yang diperkirakan muncul pada tahun 1990-an, bersamaan dengan la-hirnya tiga fenomena, global-isasi, pekerja berpengetahuan (knowledged worker), dan organ-isasi pembelajar (learning organ-ization). Fenomena globalisasi ditandai dengan mencairnya ba-tas-batas antar negara, kelelua-saan orang dan entitas bisnis ter-koneksi satu sama lain di seluruh dunia, yang menyebabkan laju perubahan sangat cepat. Hanya perusahaan-perusahaan yang dapat mengimbangi kecepatan perubahan yang akan bertahan. Fenomena kedua adalah lahirnya pekerja berpengetahuan (knowledged worker). Awal abad 20, pekerja yang bergabung ke perusahaan adalah sebagian pekerja manual yang mengan-dalkan kemampuan fisik. Me-masuki abad 21, orang-orang berpendidikan dengan tingkat intelektualitas tinggi membanjiri

dunia kerja. Dengan banyaknya pekerja berpengetahuan, pem-impin perusahaan harus mengakhiri gaya manajemen ‘komando’. Pekerja harus dilibat-kan dalam pembuatan, bukan hanya pada pelaksanaan kepu-tusan. Kedua fenomena tersebut berujung pada lahirnya gerakan organisasi pembelajaran (learning organization). Kon-sep learning organization sendiri disampaikan oleh Peter M. Senge melalui buku The Fith Discpline: The Art and Practices of Learning Organization. Senge mengatakan bahwa dalam dunia yang se-makin terkoneksi serta bisnis yang kompleks dan dinamis, ke-cepatan belajar menjadi satu-satunya keunggulan kompetitif jangka panjang. Senge kemudian juga menyatakan bahwa sudah tidak memadai lagi hanya satu orang yang belajar untuk organ-isasinya. Sudah waktunya, pem-belajaran diikuti oleh karyawan di semua level. Fungsi yang mengelola pembelajaran oleh perusahaan-perusahaan Amerika Serikat disebut sebagai corpo-rate university. PT Telkom, dapat disebut sebagai pelopor dalam bidang ini. Memang, perusahaan-perusahaan yang termasuk BUMN paling semangat untuk menerapkan konsep corporate university ini. Selain PT Telkom, kita mengenal PLN Corporate University (milik PLN) dan juga IPC Corporate uni-versity (milik PT Pelindo II). (PPM, 2018) Corporate university se-bagai universitas perusahaan dengan cepat dikembangkan oleh perusahaan sebagai perangkat untuk mentransmisi-kan pengetahuan organisasi dan individu. Bagian pelatihan cend-erung didesentralisasikan, reak-tif, dan ditargetkan terutama un-tuk menginstruksikan tenaga kerja internal dalam keterampi-lan kerja. Corporate universi-ty adalah kendaraan utama untuk melucuti budaya organisasi dan mendorong pengembangan ket-erampilan kerja, juga keterampi-lan di tempat kerja inti seperti belajar-belajar, kepemimpinan, berpikir kreatif, dan pemecahan masalah.

Dewi Sartika

Page 18: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 18

Sebuah universitas perusahaan adalah badan pendidikan yang merupakan alat strategis yang dirancang untuk membantu or-ganisasi induknya dalam men-capai misinya dengan melakukan kegiatan yang menumbuhkan pembelajaran, pengetahuan, dan kebijaksanaan individu dan or-ganisasi. Corporate universi-ty menjadi pilihan perusahaan dalam industri mereka yang ber-konsekuensi investasi SDM da-lam pendidikan pegawai khu-susnya sebagai bukti keunggulan kompetitif untuk merekrut dan mempertahankan pegawai ter-baik dan paling terang. Akhirnya, definisi merujuk pada “belajar, pengetahuan dan kebijaksanaan” dimana belajar merujuk pada pe-rubahan, baik itu perubahan indi-vidual, baik secara internal mau-pun dalam perilaku mereka, saat menjalani pembelajaran. Deskripsi ini juga dapat diterap-kan pada organisasi pembelajar. Pengetahuan merujuk pada fakta spesifik, prosedur dan ketrampi-lan yang dimiliki oleh individu atau sebuah organisasi dan tera-khir, kebijaksanaan sebagai pun-caknya yang didefinisikan se-bagai kemampuan untuk men-erapkan pengetahuan secara efektif ke tujuan organisasi. Ka-rena tujuan keseluruhan corp-orate university adalah men-dukung misi organisasi. Adalah hal mendasar dibangunnya cor-porate university adalah meno-long organisasi mencapai misi-nya. Strategi membangun corpo-rate university adalah starategi mencapai tujuan perusahaan. Corporate universty memberi-kan nilai bagi organisasi (perusahaan) melalui kegiatan pembelajaran. Nilai tambah ter-sebut diciptakan dengan me-nyelaraskan strategi perusahaan dengan strategi corporate uni-versity. Corporate university merancang program dan melaks-anakan pembelajaran untuk mendukung pencapaian sasaran perusahaan. Strategi perusahaan menjadi basis yang sangat pent-ing bagi program corporate uni-versity. Berbeda dengan lembaga pelatihan yang selalu menekan-kan kepada penguasaan/mastery dari setiap modul. Corporate uni-versity mengutamakan pening-

katan kecerdasan/inteligensia perusahaan untuk melakukan pe-rubahan, mengeksekusi inisiatif strategis, dan menyebar ”best practices” diantara unit usaha dan dari luar. Perusahaan yang sangat cerdas sangat sulit diben-tuk walaupun anggota manage-men cerdas. Jamak diketahui, kualitas SDM berbanding lurus dengan kinerja atau performance organisasi. Diperlukan peran BPSDM atau unit kepegawaian yang lebih besar dari sekedar menjadi training center. Badan diklat tidak lagi sekedar bersifat taktikal untuk memenuhi analisis kesenjangan kompetensi atau yang biasa dikenal dengan com-petence gap. Namun, harus diper-luas sebagai strategic business partner untuk dapat membentuk SDM aparatur yang berpenge-tahuan serta terus mendorong mereka mengoptimalkan potensi yang dimilikinya melalui continu-os learning. Pakar manajemen sumber daya manusia (SDM) Yodhia Antariksa menilai, pem-bentukan corporate university sangat penting sebagai upaya untuk mencetak SDM yang ber-mutu dalam sebuah perusahaan. Meskipun biasanya perusahaan juga sering mengadakan pelati-han-pelatihan, tetapi pelatihan yang dilakukan selama ini masih kurang sistematis dan temanya selalu berubah. Sedangkan, me-lalui corporate university, perus-ahaan dapat membangun standar tertentu yang stabil se-hingga konsistensi mutu SDM bisa lebih dipantau dan diting-katkan. Prasyarat dalam mem-bentuk corporate university dian-taranya, Pertama, kurikulum. Konten kurikulum yang terdiri dari silabus dan mata kuliah ha-rus terpadu dengan standarisasi yang jelas untuk setiap jenjang kedudukan dalam perus-ahaan. Kurikulum juga harus memperhatikan aspek yang ber-sifat leadership managerial dan fungsional. Kedua, menyediakan modul dan materi pembelajaran yang bagus dan berkualitas. Keti-ga, menyediakan pengajar yang menarik serta berpengalaman. Keempat, melakukan tindak lanjut dan pemonitoran terhadap tugas-tugas yang diberikan kepa-da karyawan.

Harus ada mekanisme untuk me-mantau dampak pelatihan sela-ma tiga sampai enam bulan ke depan untuk mengetahui sebera-pa besar dampak yang ditim-bulkan. Layaknya perkuliahan pada umumnya, karyawan di cor-porate university juga harus membuat tugas akhir berupa pro-ject real sesuai kebutuhan perus-ahaan. Banyak perusahaan yang mengi-rimkan pegawainya secara par-sial untuk mengikuti training yang didesain secara generic, seringkali tidak selaras dengan visi-misi perusahaan. Atau perus-ahaan yang punya komitmen tetapi tidak memiliki strategi yang jelas dan terarah sehingga training yang ditawarkan kepada pekerja sangat banyak, tapi tidak berdampak apa-apa. Tidak jauh beda, ASN harus dipandang se-bagai aset organisasi (human capital). Kemenkeu telah men-erapkan corporate university dengan KLC atau Kemenkeu Learning Centre. Dimana diklat (dipandang) bukan sekedar membuat minuman botol tetapi juga bagaimana cara menjual mi-numan botol. Siapapun dapat belajar kapanpun tanpa mening-galkan tempat kerja dan waktu kerja. Telah memiliki 55 course online dan website www.KLC. Kemenkeu.go.id, serta em-pat buah jurnal internasional. Keberhasilan ini layak ditiru. Lembaga diklat tidak hanya se-bagai transfer materi atau modul tetapi juga mampu menyemai alumni yang memiliki kemanfaa-tan terbesar dalam organisasi, dengan merespon perkem-bangan dan kebutuhan organ-isasi. Membangun smart ASN bukan hanya tanggungjawab pimpinan tetapi juga, sinergisitas lembaga sebagai pemantau, dimotori BPSDM dan Unit Kepeg-awaian di setiap pemerintahan daerah, Top manager menjadi pengajar dan pakar. Meskipun pembentukan corporate universi-ty tidak mudah, bermodalkan komitmen pimpinan dan keber-anian (baca : nekat), bukanlah langkah sulit untuk berinvestasi di SDM aparatur dalam menjadi-kan birokrasi kelas dunia *)Artikel ini sudah dipublish di

Prokal, 02 April 2018

Page 19: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 19

Inovasi Pelayanan Publik Sebuah

Hampir satu dasawarsa sejak dilahirkannya UU No. 25/ 2009 tentang Pelayanan Publik, hingga saat ini amanat untuk mem-berikan pelayanan publik yang prima terus diupayakan. Pemerintah dan juga pemerintah daerah terus menerus berusaha meningkatkan kualitas pela-yanan publik yang diberikan. Tid-ak kurang penguatan dari sisi regulasi dengan membuat berbagai peraturan perundangan dan turunannya dalam rangka percepatan perbaikan pelayanan publik dilakukan. Adapun langkah percepatan da-lam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik tidak lain dan tidak bukan adalah dengan men-dorong tumbuhnya berbagai model pelayanan publik yang inovatif (Tri Widodo, 2014). Harapannya adalah pelayanan yang inovatif dapat memberikan inspirasi, untuk selanjutnya dapat dicontoh, serta dapat dil-akukan transfer pengetahuan dan juga pengalaman. Selang be-berapa tahun kemudian, akhirn-ya pada tahun 2014, lahirlah UU No. 23/2014 tentang Pemerinta-han Daerah. Pada undang-undang itulah secara terang benderang dibahas mengenai

inovasi daerah, yaitu bab ke-XXI dari mulai pasal 386 – 390. Pada tahun yang sama lahir pula se-buah produk kebijakan, yaitu Peraturan Menteri PAN dan RB No. 30/2014 tentang Pedoman Inovasi Pelayanan Publik. Se-bagai pelengkap aturan diat-asnya, maka mulai dari saat itu-lah gerakan inovasi pelayanan publik resmi digaungkan secara nasional. Langkah Kebijakan Percepatan Inovasi Pelayanan Publik Urgensi adanya Permen PAN dan RB No. 30/2014 adalah pada gerakan inovasi pelayanan pub-lik secara berkesinambungan. Setidaknya ada tujuh langkah ke-bijakan yang harus dilakukan un-tuk mempercepat inovasi pela-yanan publik di lakukan, baik pa-da level pusat dan daerah, yaitu: pertama, membuat kompetisi inovasi pelayanan publik. Apakah sebelum digulirkan aturan perundangan yang terkait inovasi pelayanan publik, pemerintah dan pemerintah dae-rah belum melakukan inovasi terhadap pelayanan publiknya? Jawabannya adalah sudah. Se-hingga untuk mendeteksi mana saja inovasi pelayanan publik yang bisa memberi dampak sig-nifikan terhadap model pela-yanan publik, maka perlu dil-akukan sebuah kompetisi berskala nasional. Kementerian PAN dan RB kemudian mulai saat itu dikenal secara luas karena memiliki pro-gram SIstem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK) dengan TOP 99 inovasinya. Se-hingga secara langsung bisa mendeteksi inovasi pelayanan publik mana saja yang telah lahir dan memiliki potensi membawa perubahan pada wajah pela-yanan publik Indonesia. Tercatat dari data di Kementerian PANRB, pada tahun 2014 ada 515 ino-vasi yang ikut kompetisi, kemudian ditahun berikutnya (2015) meningkat menjadi 1.184 inovasi. Setiap tahun jumlah ino-vasi yang diajukan dalam kompe-tisi semakin meningkat. Pada ta-hun 2016 saja meningkat lebih dari 100% dari tahun sebe-lumnya, menjadi 2.476 inovasi. Untuk tahun 2017 kembali men-galami peningkatan yang sig-

nifikan menjadi 3.054 inovasi. Dari jumlah inovasi pelayanan publik tersebut akhirnya bisa diukur peningkatan yang terus terjadi dari tahun ke tahun. Kedua, setelah adanya kompetisi maka perlu dibangun sistem dokumentasi, publikasi, dan diseminasi inovasi yang baik. Terbangunnya tahapan ini akan mempermudah daerah lain untuk menjadikan inovasi pelayanan publik terbaik tersebut sebagai rujukan atau referensi inovasi. Ketiga, adanya transfer inovasi. Proses pembelajaran dari inovasi terbaik sebagai bahan referensi tentu akan menyiapkan daerah lain untuk bersiap melakukan transfer inovasi. Oleh karenanya, pada langkah kebijakan ke em-pat perlu ditingkatkannya kapa-sitas daerah dan aparaturnya un-tuk mau dan mampu berinovasi. Peningkatan pengetahuan, pem-ahaman, ketrampilan, serta bu-daya inovasi menjadi keharusan bagi daerah yang ingin melakukan percepatan pening-katan kualitas pelayanan pub-liknya melalui inovasi. Lebih lanjut pada langkah kelima, perlu adanya sinergitas antar pelaku atau daerah yang melakukan inovasi. Pemben-tukan, pemanfaatan, dan pengembangan jaringan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan harus dilakukan. Untuk mewujudkan inovasi perlu adanya kerjasama antar pihak terkait, yang itu bisa saja lintas instansi, antar daerah, antar level (pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan desa). Akan menjadi lebih baik jika bisa menggandeng berbagai sektor, baik itu publik (pelayanan) swasta/ privat (profit), universitas (akademisi), serta masyarakat secara luas. Langkah keenam, adalah pelem-bagaan inovasi. Sebagai respon dari Undang-Undang No. 23/2014, maka beberapa tahun kemudian lahirlah PP No. 18/2016 tentang Perangkat Dae-rah dan setahun berselang hadir pula PP No. 38/2017 tentang Inovasi Daerah, yang kesemuan-ya memperkuat inovasi daerah melalui kelembagaan dan mekanisme kerja inovasi di dae-rah. Terakhir atau langkah ke-bijakan ketujuh adalah bagaima-

Novi Prawitasari

Page 20: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 20

na inovasi pelayanan publik yang ada dipantau, dievaluasi, dan dipastikan keberlanjutannya secara terus menerus. Peran LAN Dalam Inovasi Pelayan Publik Bukan hanya MenPANRB saja yang menjalankan kebijakan da-lam rangka percepatan pening-katan kualtias pelayanan publik melalui inovasi, seluruh kemen-terian dan lembaga juga mem-iliki kebijakan yang sejalan, ter-masuk didalamnya adalah Lem-baga Administrasi Negara Repub-lik Indonesia (LAN RI). Sesuai dengan tugas dan fungsinya, maka penguatan inovasi dil-akukan dari dalam. LAN berani memangkas struktur organisas-inya dari 5 kedeputian menjadi hanya 3 kedeputian, dan satu di-antaranya adalah kedeputian ba-ru, yakni Kedeputian Inovasi Ad-ministrasi Negara. Dari kedepu-tian inilah kemudian melahirkan berbagai konsep, salah satunya yang dikenal secara luas yaitu konsep Laboratorium Inovasi dengan 5 D nya (Drum Up, Diag-nose, Design, Deliver, dan Dis-play). Selanjutnya menurut Deputi Ino-vasi LAN, laboratorium inovasi sendiri hanyalah awal dari upaya menghasilkan konsep-konsep atau produk baru terkait upaya mempercepat dan memperkuat inovasi di sektor publik. Dalam perspektif hingga tahun 2025 sebagai batas waktu mewujudkan birokrasi kelas dunia, LAN akan terus mencoba menemukan konstruksi atau model baru tanpa meninggalkan konstruksi atau model yang su-dah terbangun sebelumnya. Dari tahun 2015 hingga 2016, setid-aknya kurang lebih 1000 inovasi telah dilahirkan dari sekitar 9 daerah yang menjadi lokus la-boratorium inovasi. Belum lagi ditahun 2017 setidaknya 20 dae-rah menjadi bagian dari Labora-torium Inovasi. Pada tahun 2018 ini, program inovasi LAN menjadi kegiatan prioritas nasional yang mengambil tempat di 11 daerah untuk Laboratorium Inovasi , 11 daerah yang berbeda untuk pro-gram Champion of Innovation, serta 7 daerah yang pernah men-jadi lokus Laboratorium Inovasi

untuk program Pengukuran Dam-pak Inovasi. Pada fungsi lainnya, LAN menginternalisasi nilai inovasi kedalam model Diklatnya. Diklat Kepemimpinan mewajibkan se-tiap pesertanya menghasilkan inovasi yang setidaknya mem-berikan perubahan dari mulai unit kerja hingga berdampak luas kepada masyarakat, tergantung level jabatannya. Selanjutnya Diklat Reform Leader Academy (RLA) yang ditujukan kepada pa-ra pejabat administrator (setingkat eselon III), di wajibkan menghasilkan perubahan melalui inovasi yang sifatnya lintas in-stansi untuk memecahkan isu-isu bersama berdasarkan tema ter-tentu. Sehingga dari fungsi-fungsi inti inilah LAN mendorong percepatan peningkatan kualitas pelayanan publik melalui inovasi-inovasi yang dihasilkan. Presiden RI, Joko Widodo pada salah satu kesempatan pidatonya di tahun 2016 menyatakan bah-wa Korps ASN harus menjadi pusat inovasi pelayanan publik. Sehingga seluruh Aparatur Sipil Negara didorong untuk terus berinovasi agar pelayanan publik semakin berkualitas, semakin ce-pat, dan semakin murah. Tantangan dan Strategi Per-cepatan Inovasi Pelayanan Publik Namun, perlu diakui pula, bahwa untuk menciptakan inovasi pela-yanan publik tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Berbagai kendala dihadapi dalam proses mewujudkan inovasi pe-layanan publik. Terdapat enam faktor penghambat inovasi yang telah lama diidentifikasi oleh Ib-rahim (1988) dan masih relevan sampai dengan saat ini, yaitu; pertama, estimasi tidak tepat ter-hadap inovasi; kedua, konflik dan motivasi; ketiga, inovasi tidak berkembang; keempat, masalah keuangan; kelima, penolakan inovasi dari kelompok tertentu; dan keenam, kurang adanya hub-ungan sosial. Faktor pertama bisa jadi adalah faktor pengham-bat yang paling besar terhadap pelaksanaan inovasi pelayanan publik. Estimasi yang tidak tepat terhadap pelayanan publik disebabkan oleh tidak tepatnya perencanaan atau estimasi da-

lam proses difusi inovasi, antara lain tidak tepat dalam memper-timbangkan implementasi ino-vasi, kurang adanya kerja sama antar pelaksana inovasi, tidak adanya persamaan pendapat tentang tujuan yang akan di-capai, tidak jelas struktur pengambilan keputusan, komu-nikasi yang tidak lancar, serta bi-asanya ada tekanan dari pengambil kebijakan untuk mempercepat hasil inovasi da-lam waktu yang sangat singkat. Sehingga pada kesempatan lain pidato Presiden RI, Joko Widodo di tahun 2017 menyoroti masih banyaknya model penyeleng-garaan pemerintah dan pemerintah daerah yang nam-paknya hanya melakukan busi-ness as usual: monoton, hanya rutinitas, serta terlalu linear. Se-hingga beliau mendorong agar pemerintah dan pemerintah dae-rah berani mengambil langkah dan bahkan lompatan besar. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa dunia semakin cepat berubah. Bukan negara yang kuat men-galahkan yang lemah, serta bukan pula negara besar yang akan mengalahkan negara kecil, akan tetapi negara yang cepat yang akan mengalahkan negara lambat. Sehingga memang benar adanya bahwa inovasi menjadi sebuah keniscayaan, bila ingin pela-yanan publik menjadi semakin baik. Sebagai sebuah strategi da-lam pelayanan publik, maka setidaknya ada enam strategi yang harus dilakukan, yakni: 1. Bangun Leaderpreneurship yang kokoh; 2. Bangun kesadaran kolektif mengenai betapa pent-ingnya inovasi dalam pelayanan publik dilakuan; 3. Kenali masa-lah di dalam dan luar lingkungan organisasi/ daerah; 4. Kenali juga potensi yang bisa dikembangkan, yang menjadi pembeda dengan daerah lainnya; 5. Kenali target yang akan disasar, sehingga ino-vasi yang dihasilkan bisa tepat sasaran, dan; 6. Melakukan inte-grasi antar sektor serta pen-guatan jejaring kerja agar inovasi yang dihasilkan semakin berkualitas dan berdampak luas. *)Artikel ini sudah dipublish di Tribun Kaltim, 17 April 2018

Page 21: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 21

Kemajuan teknologi informasi saat ini sudah tidak terbendung lagi dengan berbagai kemudahan dalam mengakses berbagai in-formasi. informasi saat ini seolah olah selalu ada dalam geng-gaman yang tidak mengenal waktu dan tempat. Fenomena globalisasi yang juga masih menghantui entitas bisnis dan organisasi untuk mempercepat perubahan yang nyata dengan meningkatkan kinerja perus-ahaan dan organisasi itu sendiri. Berbagai perusahaan yang ber-gelut di dunia bisnis dianggap selalu sigap dalam mempersiap-kan diri di era perubahan yang ekstrim saat ini. Namun satu hal yang menarik dari fenomena kemudahan akses informasi dan gempuran perubahan jaman saat ini adalah konsep corporate uni-versity yang saat ini diprogram untuk Aparatur Sipil Negara (ASN). Tak kenal maka tak sa-yang, corporate university bukankah hal yang baru dalam dunia bisnis khususnya untuk perusahaan yang berorientasi profit. Namun saat ini menjadi sesuatu yang baru ketika konsep corporate university diintegrasi-kan dalam dunia pemerintahan. Corporate university sendiri merupakan wadah pembelajaran bagi pengembangan kompetensi pegawai untuk meningkatkan kinerjanya sehinga tercapainya tujuan dari organisasi. Se-

bagaimana pendapat Mark Allen (2002) Corporate University ada-lah sebuah “…entitas pendidikan yang berperan sebagai sarana strategis untuk mendukung or-ganisasi induknya dalam men-capai misinya dengan menye-lenggarakan kegiatan yang men-dorong pengembangan penge-tahuan, kearifan serta pembela-jaran individu dan organisasi”. Namun dalam konteks pemerin-tahan, tidak sedikit yang masih bertanya mengenai corporate university dilingkungan ASN. Peningkatan kinerja ASN bi-asanya ditempuh melalui jalur pelatihan dan pendidikan klasikal baik untuk kepemimpi-nan atau teknis tertentu yang sesuai dengan kompetensi ASN. Lantas mengapa pemerintah per-lu mengusung corporate universi-ty? Sebelum melanjutkan pem-bahasan corporate university ASN, ada baiknya mengulas sedi-kit corporate university di dunia BUMN yang sudah malang melintang mengusung konsep ini. Beberapa BUMN telah men-gusung konsep corporate univer-sity untuk meningkatkan perfor-ma dan kompetensi dari pega-wainya. Beberapa contoh seperti Telkom Corporate University, PLN Corporate University, Per-tamina Corporate University, BNI Corporate University, BRI Corpo-rate University dan masih banyak lagi yang lainnya. Ramelan, MM, yang merupakan Direktur Penu-lisan dan Jasa Penerbitan PPM Manajemen, memberikan pen-jelasan bahwa konsep corporate university mulai diterima di Indo-nesia setelah tahun 2000 dan di usung oleh PT Telkom Indonesia. Hal ini kemudian menjadikan PT Telkom Indonesia menjadi pelo-por corporate university di Indo-nesia yang kemudian banyak BUMN lainnya juga menerapkan konsep corporate university. Kon-sep menarik dengan tujuan is-timewa sehingga menjadi fe-nomena bahwa begitu pent-ingnya konsep corporate univer-sity untuk kemajuan perusahaan terutama dalam mempersiapkan diri di era perubahan ekonomi global. Sungguh konsep yang menarik jika mampu diintegrasi-kan di dunia birokrasi pemerintah khususnya ASN.

Pada kesempatan yang berbeda, Menteri PAN dan RB menanggapi semangat atas konsep corporate university dan berencana mem-bangun ASN Corporate University untuk mengubah karakter Apara-tur Sipil Negara menjadi berkelas dunia dengan memberikan ke-percayaan kepada Lembaga Ad-ministrasi Negara untuk mengel-olanya. Dalam situs asn.id (6/2/2018) Deputi Inovasi Ad-ministrasi Negara LAN, Tri Wido-do Wahyu Utomo menyampaikan “Kampus pendidikan dan pelati-han yang ada di Pejompongan akan diubah menjadi kampus ASN Corporate University”. Dengan semangat corporate uni-versity maka pusat pendidikan dan pelatihan akan lebih respon-sive terhadap strategi pemerintah dan mampu be-radaptasi dengan lingkungan srategis yang cepat berubah, ter-integrasi dalam konteks pem-belajaran organisasi dan efisien dalam menjawab keterbatasan waktu pegawai dan biaya penye-lenggaraan pengembangan kom-petensi ASN. Dengan begitu par-adigma lembaga pendidikan dan pelatihan pemerintah akan bergeser menjadi lebih tegas da-lam meningkatkan kompetensi ASN. Mengembangkan kemam-puan pembelajar seperti ASN dengan kurikulum yang tepat dengan kombinasi pemanfaatan teknologi (e-learning) yang canggih, akan menuntun ASN un-tuk dapat lebih memacu kompe-tensinya dimanapun dan kapan-pun. Dengan begitu corporate university akan menjadi sumber pengembangan kaderisasi organ-isasi sebagaimana cita – cita ASN seutuhnya sebagai abdi negara yang profesional. Satu hal lagi yang menarik, pada acara Rakon Kediklatan se Kalimantan (30/01/2018) di PKP2A III LAN, Dr Muhammad Taufik, DEA yang merupakan Deputi Kajian Ke-bijakan LAN, memberikan pen-jelasan bahwa tujuan pemben-tukan corporate university bagi ASN adalah tersedianya pendidi-kan modern bagi ASN yang men-dukung misi kebijakan nasional melalui percepatan proses pem-belajaran individu dan organisasi serta transformasi budaya ASN secara terpadu. Dapat dibayang-

Wildan Lutfi A.

Page 22: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 22

kan jika nantinya ASN terpapar radiasi dari konsep corporate university dan mampu memacu performa organisasi dengan lebih baik. Mencoba bercermin dari Kementerian Keuangan yang juga mengusung Corporate Uni-versity dan sudah Kick Off pada tahun 2015. Dan sungguh pen-capaian yang luar biasa sampai di tahun 2017 sudah menjadi anggota Global Corporate Univer-sity Council. Konsep corporate university didukung dengan strategi link and match antara pembelajaran, pengelolaan pengetahuan dan penerapan nilai – nilai dengan target kinerja di Kementerian Keuangan. Sep-ertinya Kementerian Keuangan sangat serius dalam mengem-bangkan konsep ini. Bagaimana daerah menyikapi konsep corpo-rate university sebagaimana te-lah diusung oleh beberapa BUMN, Kementerian Keuangan dan Lembaga Administrasi Nega-ra. Daerah Kalimantan punya po-tensi untuk mengembangkan konsep corporate university. Dikenal dengan potensi sumber daya alam yang besar, maka ka-pasitas Sumber Daya Manusia ASN juga perlu mendapatkan perhatian lebih untuk mengem-bangkan kompetensinya. Dengan terbitnya PP Nomor 18 Tahun 2016 maka peran BPSDM dalam membangun dan menciptakan ASN yang berkompeten dan profesional sudah sangat pent-ing. Bukan suatu hal yang tidak mungkin jika BPSDM daerah Kali-mantan mengusung konsep cor-porate university dan berkontri-busi pada tujuan pemerintah daerah.Konsep besar harus diir-ingi dengan semangat yang be-sar juga untuk mewujudkannya sehingga tidak sepi implementa-si. Corporate university bukan hal yang baru, namun dengan beker-jasama mengusung corporate university maka pengembangan kompetensi ASN di Kalimantan akan lebih responsive, terin-tegrasi dan efisien. Semoga Ke-menterian PAN&RB, LAN, Pemda di Kalimantan dan Perguruan Tinggi dapat bekerjasama untuk mewujudkan corporate university di bumi borneo. *)Artikel ini sudah dipublish di

Tribun Kaltim, 24 April 2018

Rustan Amarullah

Setiap kita (masyarakat-red) pasti pernah berurusan dengan birokrasi atau pemerintahan. Baik itu untuk mengurus dokumen kependudukan seperti, KTP, Kartu Keluarga, akte kelahiran; pengurusan perizinan seperti IMB, Izin Usaha; pengurusan BPJS; pengurusan PLN; pengurusan PDAM; pengurusan dokumen pertanahan; atau misalnya mengurus pajak kendaraan dan pengurusan dokumen imigrasi. Berbagai pelayanan pemerintah tersebut dijalankan oleh unit atau instansi yang berbeda-beda, sehingga atas setiap urusan pelayanan tersebut kita (masyarakat-red) perlu merelakan waktu untuk berpindah ke satu kantor ke kantor yang lain dengan jarak tempuh yang saling berjauhan. Memang diakui bahwa masing-masing pelaksana pelayanan tersebut memiliki kewenangan tugas yang berbeda-beda ditambah juga lingkupnya yang berbeda antara kantor yang dimiliki oleh pemerintah daerah, pemerintah provinsi, BUMD, BUMN, dan pemerintah pusat. Akibat dari belum tercapainya integrasi atas seluruh pelayanan publik tersebut, masyarakat pengguna layanan masih perlu

memahami tugas dan yang terpenting letak dari masing-masing kantor penyedia layanan tersebut. Berangkat dari persoalan tersebut, juga didasari keinginan untuk menciptakan kualitas pelayanan publik yang cepat, mudah, terjangkau, aman dan nyaman maka pengintegrasian pelayanan publik menjadi keniscayaan di era milenial saat ini untuk diterapkan diseluruh daerah, termasuk Kalimantan Timur. Pengintegrasian seluruh pelayanan publik tersebut dikenal dengan Mall Pelayanan Publik (MPP). Menggunakan istilah “mall” sudah serta merta terbayangkan kelengkapan “jualan-layanan” yang ada didalamnya sudah tersusun rapih dan modern dalam bentuk konter-konter pelayanan dengan petugas pelayanan yang ramah. Seluruh konter pelayanan publik tersedia mulai dari layanan BPJS, layanan PLN, layanan PDAM, layanan perpajakan, layanan perizinan, layanan kependudukan, layanan imigrasi, layanan ketenagakerjaan, layanan pertanahan, layanan kesamsatan, layanan kepariwisataan, layanan pengaduan, layanan data, layanan perbankan, hingga layanan spesifik lainnya sesuai kebutuhan daerah. Intinya semua urusan pelayanan publik tersedia di satu tempat sebagai satu kesatuan lintas penyelenggara pelayanan publik, baik yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, pemerintah provinsi, hingga pemerintah pusat. Menteri PAN-RB, Asman Abnur secara tegas mengatakan bahwa semua pelayanan dan pengurusan tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan terintegrasi antara daerah maupun pusat dalam satu gedung pelayan. Hadirnya Mall Pelayanan Publik ini pada dasarnya adalah pengembangan dan perluasan dari pelayanan terpadu yang sudah lebih dahulu diterapkan pada unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) ataupun Pelayanan Terpadu Satu Atap yang fokusnya terbatas pada pelayanan perizinan pemerintah daerah. Hadir nya Mall Pelayanan

MENYAMBUT

DI KALTIM

Page 23: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 23

Publik merupakan inovasi penting untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat. Dengan segala kemudahan pengurusan pelayanan publik diharapkan iklim usaha, kemudahan berbisnis, kelancaran aktivitas ekonomi masyarakat akan meningkat yang secara agregat akan memberikan keuntungan positif bagi pergerakan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan daerah. Kesiapan daerah memang diuji jika hendak merealisasikan Mall pelayanan publik tersebut. Berbagai sumberdaya yang dibutuhkan dan sumberdaya yang dimiliki perlu diidentifikasi dan diinventarisir secara akurat sehingga solusi atas gap sumberdaya tersebut dapat ditemukan. Tidak hanya bangunan tempat Mall Pelayanan Publik berada, sarana dan prasarana modern, serta kesiapan teknologi informasi yang tersedia juga patut

diperhitungkan. Kunci untuk melengkapi gap yang ada adalah kemampuan berkolaborasi dan bekerjasama saling menguntungkan dengan pihak-pihak lainnya. Disamping itu, kemampuan pemerintah daerah menjalin komunikasi untuk meyakinkan integrasi pelayanan publik tersebut dengan seluruh unit penyelenggara pelayanan publik menjadi hal utama yang dibutuhkan. Pada aspek yang lain, kesiapan petugas layanan publik memberikan pelayanan yang excellent, termasuk pengembangan kapasitas dan kemampuan berkomunikasi efektif dengan user penting untuk dipersiapkan. Beberapa contoh Mall Pelayanan Publik yang telah berhasil diterapkan diantaranya milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan 328 jenis layanan publik yang tersedia dengan rincian, 296 layanan dari pemprov DKI, dan 32 layanan lainnya dari 7 kementerian/ lembaga. Juga Mall

Pelayanan Publik milik Pemerintah Kota Surabaya yang menyediakan 164 layanan publik dari 21 OPD yang ada ditambah layanan dari instansi kepolisian, perpajakan, dan PDAM. Hadirnya Mall Pelayanan Publik tersebut terbukti memberikan dampak meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pemerintah karena sangat menghemat waktu masyarakat dan tidak perlu berpindah-pindah tempat untuk melakukan pengurusan pelayanan publik. Semua urusan pelayanan publik secara komplementer dapat diselesaikan di satu tempat dan ini merupakan capaian dari pelayanan prima yang selama ini diidam-idamkan. Nah, sekarang bagaimana perasaan Bapak-Ibu jika Mall Pelayanan Publik ini dapat terealisasi sempurna di Kaltim? *)Artikel ini sudah dipublish di Kaltim Post, 03 April 2018

Page 24: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 24

VISI & MISI

VISI

“ MENJADI LEMBAGA DIKLAT YANG HANDAL DALAM MEMBENTUK APARATUR SIPIL NEGARA BERKARAKTER TERPUJI ”

MISI

1. Menyelenggarakan Diklat ASN secara profesional, adaftif dan inovatif melalui Sistem Diklat Berbasis Kompetensi dan Teknologi Informasi;

2. Menanamkan dan memantapkan pemahaman dan kesadaran kepada peserta diklat terhadap fungsi, tugas dan peran ASN yang dilandasi azas, prinsip, nilai dasar, kode etik dan kode perilaku;

3. Meningkatkan profesionalisme SDM aparatur kediklatan; 4. Meningkatkan sarana dan prasarana kediklatan; 5. Meningkatkan kerjasama kediklatan dengan pemangku kepentingan;

Tentang BPSDM Kalsel Keberadaan Badan Diklat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan sebagai salah satu komponen di jajaran

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui proses yang cukup panjang diawali dengan keberadaan lembaga Diklat di Kalimantan Selatan, namun secara singkat dapat diuraikan dengan beberapa peraturan perundangan-undangan dibawah ini :

1. Kepmendagri Nomor 83 Tahun 1973 tentang Penyelenggaraan Sekolah Lanjutan Pemerintahan Umum Tingkat II (SELAPUTDA) di Bandung, Yogyakarta, Ujung Pandang, Banjarbaru dan Medan.

2. Kepmendagri Nomor 64 Tahun 1984 tanggal 13 September 1984 yang menetapkan Organisasi dan Tata Kerja Pendidikan dan Latihan Provinsi.

3. Kepmendagri Nomor 22 Tahun 1985 tanggal 18 Februari 1985 tentang Penghapusan SELAPUTDA di Bandung, Yogyakarta, Ujung Pandang, Banjarbaru dan Medan, dan pengalihan ke Pendidikan dan Latihan Wilayah (DIKLATWIL) serta Pendidikan dan Latihan Provinsi (DIKLATPROP).

4. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor 085 Tahun 1985 tanggal 21 Maret 1985 tentang Pembentukan Pendidikan dan Latihan Provinsi Kalimantan Selatan.

5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 1992 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Daerah Tingkat I.

6. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan Nomor 0322 Tahun 1992 tanggal 25 Agustus 1992 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Daerah Tingkat I Kalimantan Selatan.

7. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Daerah Provinsi Kalimantan Selatan jo. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

8. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 026 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi Unsur-unsur Organisasi Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.

Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan merupakan lembaga teknis daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Kalimantan Selatan dan secara teknis fungsional dibina oleh Instansi Pembina Diklat Pusat (Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP SDM ) Kementerian Dalam Negeri dan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia).

ALAMAT BPSDM KALSEL Jl. Panglima Batur Timur Banjarbaru,

Kota Banjarbaru 70711 www.bandiklatda.kalselprov.go.id

Page 25: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 25

Page 26: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 26

Provinsi Kalimantan Tengah dikenal dengan ungkap-an heart of borneo adalah Provinsi yang memiliki gairah besar untuk maju. Gairah ini adalah tantangan atas sebuah Visi Gubernur dan Wakil Gubernur yang demikian kuat dan populer di Bumi Tambun Bungai – Bumi Pancasila – Kalimantan Tengah, yakni KALTENG BERKAH. Sebutan Kalteng adalah untuk Kalimantan Tengah. Kemudian, sebutan BERKAH adalah akronim dari BERMARTABAT, ELOK, RELIGIUS, KUAT, AMANAH, dan HARMONIS. Untuk mewujudkan Visi KALTENG BERKAH, tentunya perlu ditunjang dengan serangkaian misi-misi pembangunan daerah. Upaya membumikan Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur adalah menjadi upaya tiada henti yang dibalut dengan antusiasme para Kepala OPD/Dinas/Badan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, dimana salah satunya adalah Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Tengah. Tantangan tersebut adalah sebagaimana gerak langkah dengan moto spirit “bekerja adalah ibadah” oleh Ibu Sri Widanarni, S.IP., M.Si sebagai Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah. Secara definitif, Beliau menjabat sebagai Kepala BPSDM sejak tanggal 19 Februari 2018. Menjadi Kepala BPSDM yang baru, Ibu Sri (demikian sebutan akrab kepada Beliau) menyampaikan bahwa pesatnya pengembangan di BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah adalah gagasan besar dari para pendahulu Beliau. Ini menjadi-kan tantangan selanjutnya yang menarik dan tidaklah ringan, kata Ibu Sri. (Rus)

P I O N I R PERSIAPAN SINOPADIK DAN JIK TAHUN 2018

Gebrakan langsung dibuat oleh Ibu Sri melal-ui serangkaian pertemuan/ rapat dengan seluruh insan BPSDM. Pertemuan untuk mendengarkan masukan, keluhan, berbagi pengalaman, serangkaian paparan evaluasi,

rencana kegiatan BPSDM di Tahun 2018, serta berbagai gagasan di Tahun 2019 untuk memantapkan langkah tegap maju BPSDM sebagai lembaga diklat pemerintah recommended dan terdepan di Bumi Tambun Bungai. Pada Tahun 2018 adalah tantangan Sinopadik (kompetisi inovasi pasca diklat) dan JIK (Jambore Inovasi Kalimantan) di Pontianak, Kalimantan Barat. Berikutnya, Tahun 2019 adalah menjadi Tuan Rumah Jambore Inovasi Kalimantan serta Re-Akreditasi Bandiklat/ BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah. Minimnya pendaftar Sinopadik dari Provinsi Kalimantan menjadi fokus Ibu Kepala BPSDM. Untuk itu ia berinisiatif mengundang seluruh alumni diklat PIM IV dan III Tahun 2016 dan 2017, serta peserta Diklat PIM III Tahun 2018 yang sedang berlangsung. Agenda yang dibahas adalah Isu Strategis Proyek Perubahan, Persiapan Sinopadik dan Jambore Inovasi Kalimantan Tahun 2018 di Pontianak, serta Rencana Besar Kalteng menjadi Tuan Rumah Jambore Inovasi Kalimantan Tahun 2019”. Pada pertemuan tersebut, mengundang Kepala PKP2A III LAN Bapak Dr. Mariman Darto, M.Si untuk menyampaikan materi Isu Strategis, dan rencana persiapan Sinopadik dan JIK Tahun 2018. Salah satu ciri yang khas dari Pak Mariman adalah keikhlasan dalam membangun semangat para peserta. Pada kegiatan tersebut, banyak hal disampaikan kepada kami, diantaranya : tagline Kalimantan adalah masa depan, tantangan menghadapi era disruption, negara ini membutuhkan ASN yang kreatif dan inovatif, serta isu-isu yang menarik untuk diangkat dalam Proyek Perubahan peserta Diklat PIM Tk. III. Salah satu yang menarik adalah Isu Behavior Change (Perubahan Perilaku), dan memotivasi peserta bahwa selalu ada jalan bagi orang-orang yang mau berupaya. Selanjutnya Pak Mariman juga menyampaikan bahwa Sinopadik adalah upaya mempertanggung-jawabkan uang rakyat yang sudah keluar atas pelaksanaan Diklat Kepemimpinan. Maka, Sinopadik adalah ajang menunjukkan dampak dari rasa tanggung jawab tersebut. Inilah investasi amal yang dibangun dengan berbasis pemikiran. Alhasil, akhirnya hari demi hari di bulan April 2018, para peserta Alumni Diklat PIM Tingkat IV dan III Tahun 2016 dan 2017 mulai mendaftar pada Web Sinopadik. Keberhasilan inovasi berbasis pertemuan yang dilakukan oleh Kepala BPSDM bersama seluruh Tim sudah menunjukkan hasil yang nyata. Diharapkan semakin banyak Alumni yang mendaftar, sehingga kemajuan SDM Kalimantan Tengah untuk mensejajarkan dirinya di Bumi Kalimantan akan segera terwujud. Lebih utama lagi, kemajuan pembangunan dengan tagline Kalimantan adalah masa depan akan segera terwujud. (Rus)

Serah Terima Jabatan Kepala BPSDM Provinsi Kalteng dari Bapak Drs. H. Muchtar, M.Si kepada Ibu Sri Widanarni, S.IP., M.Si

Page 27: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 27

Bertempat di Aula Bhinneka Tunggal Ika, BPSDM Provinsi Kali-mantan Barat pada Selasa (24/4) menye-lenggarakan So-sisalisasi Uji Kompe-tensi dan Sertifikasi PNS yang dihadiri oleh perwakilan dari BKPSDM Kabupaten/Kota se Kalimantan Barat dan Para Pengelola kepegawaian perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Bar-at serta Widyaiswara, pejabat administrator dan pengawas di ling-kungan BPSDM Provinsi Kalimantan Barat yang berjumlah 141 orang. Kegiatan ini dibuka oleh Bapak Plt Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Bar-at, Drs. Alfian, MM, yang dalam sambutannya be-liau menyampaikan pentingnya kompetensi PNS dalam melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat. Sesuai amanah Undang-Undang No-mor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 ten-tang Pemerintahan Daerah, setiap PNS berhak un-tuk mendapatkan pengembangan kompetensi, baik kompetensi teknis, kompetensi manajerial, kompetensi sosial kultural, maupun kompetensi pemerintahan. Dalam paparan yang disampaikan oleh Kepala Pusat Standarisasi dan Kompetensi BPSDM Ke-mendagri, Dr. Dra. Rochayati Basra., M.Pd, menyampaikan bahwa secara nasional ada sekitar

65% PNS yang memiliki kompe-tensi pada tataran administratif, di-mana 79,5% dari seluruh PNS terse-but bertugas di daerah (PNS Dae-rah). Tujuan dil-

akukannya uji kompetensi PNS adalah untuk mengetahui kesesuaian antara bidang pekerjaan yang diemban dengan kompetensi yang dimiliki

oleh PNS, karena sering dijumpai latar belakang pendidikan PNS tidak sesuai dengan bidang pekerjaan atau jabatan yang diemban. Dengan

adanya uji kompetensi dapat dipastikan, bahwa PNS yang memenuhi kompetensi memiliki ke-mampuan untuk melaksanakan tugas-tugas yang diembannya. Untuk melaksanakan Uji Kompetensi dan Sertifikasi PNS maka dibentuklah Lembaga Sertifikasi Penyelenggara Pemerintahan Dalam Negeri (LSP-PDN) untuk tingkat pusat dan LSP-PDN Provinsi untuk tingkat provinsi. Dasar pem-bentukan LSP-PDN dan LSP-PDN Provinsi adalah Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 ten-tang Manajemen Aparatur Sipil Negara Pasal 98 ayat 10 dan dipertegas dengan diterbitkannya Permendagri 108/2017. Acara kemudian dilanjut-kan dengan sesi tanya jawab dan kegiatan ditutup secara resmi oleh Kepala Bidang Sertifikasi Kom-petensi dan Pengelolaan Kelembagaan, Popy Pad-mi Sulastri, SH., MH. (Aji)

Sosisalisasi Uji

Kompetensi dan Sertifikasi PNS

di Provinsi Kalimantan Barat

Pada hari Jum’at (20/4) telah dilaksanakan penandatan-ganan Perjanjian Kerja Sama antara pihak Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Barat dengan pihak BPSDM Provinsi Kalimantan Barat mengenai Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS di Ling-kungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2018. Dalam proses penandatanganan tersebut, pihak Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kali-mantan Barat diwakili oleh Kepala Kantor Wilayah Kemen-

terian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Barat, Rochadi Iman Santoso, SH., MH, sedangkan pihak BPSDM Provinsi Kalimantan Barat diwakili oleh Plt. Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Barat, Drs. Alfian, MM. Penandatanganan perjanjian kerjasama ini untuk memfasilitasi Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kali-mantan Barat Tahun Anggaran 2018 oleh BPSDM Provinsi Kalimantan Barat sebagai penjamin mutu. Adapun jumlah peserta Pelatihan Dasar CPNS di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Barat Tahun Anggaran 2018 berjumlah 471 orang dengan komposisi 368 orang golongan II dan 103 golongan III, yang terbagi menjadi 7 angkatan. Pelatihan Dasar CPNS di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Barat Tahun Ang-garan 2018 dilaksanakan mulai tanggal 23 April 2018 sampai dengan 22 September 2018 bertempat di DODIK BELA NEGARA Rindam XII/TPR, Kota Singkawang. (Aji)

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama

Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS

di Provinsi Kalimantan Barat

Page 28: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 28

Page 29: Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 1samarinda.lan.go.id/wp-content/uploads/2018/05/BinnetMAGZ_edisi... · Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 3 Penanggungjawab Mariman

Media Cerdas Untuk Aparatur Berintegritas 29