matriks

47
 1 BAB I MATRIKS Aljabar matriks merupakan salah satu cabang mat ematika yang dikembangkan oleh seorang matematikawan Inggris Arthur Cayley (1821 – 1895). Matriks berkembang karena peranannya dalam cabang-cabang Matematika lainnya, misalnya bidang ekonomi, industri dan transportasi. Dengan menggunakan matriks , maka penyelesaian sistem persamaan linear akan lebih mudah diselesaikan. Pembahasan bab ini diawali dengan def inisi matriks dan operasi dasar matriks yang sudah dikenal, namun untuk pengenalan sifat-sifat lebih lanjut penyaj ian matri ks akan menggunaka n notas i matriks untuk mempersingkat penulisan. Meskipun matriks ini bukan hal yang baru, karena sudah pernah diperoleh di SLTA, namun dengan menguas ai materi dalam bab ini akan lebih mudah mengikuti pembahasan berikutnya. TIK : Setelah mempelajari materi inidiharapkan mahasiswa dapat: a. menjelaskan operasi-operasi aljabar matriks b. menentukan bentuk eselon tereduksi suatu matriks c. menghitung nilai determinan suatu matriks d. menentukan invers suatu matriks.

Upload: riki-ardiansyah-putra-saragih

Post on 16-Jul-2015

106 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 1/47

 

1

BAB I

MATRIKS

Aljabar matriks merupakan salah satu cabang matematika

yang dikembangkan oleh seorang matematikawan Inggris

Arthur Cayley (1821 – 1895). Matriks berkembang karena peranannya

dalam cabang-cabang Matematika lainnya, misalnya bidang

ekonomi, industri dan transportasi. Dengan

menggunakan matriks , maka penyelesaian sistem persamaan linear

akan lebih mudah diselesaikan.

Pembahasan bab ini diawali dengan definisi matriks dan

operasi dasar matriks yang sudah dikenal, namun untuk pengenalan

sifat-sifat lebih lanjut penyajian matriks akan menggunakan notasi

matriks untuk mempersingkat penulisan. Meskipun matriks ini bukan hal

yang baru, karena sudah pernah diperoleh di SLTA, namun dengan

menguasai materi dalam bab ini akan lebih mudah mengikuti

pembahasan berikutnya.

TIK : Setelah mempelajari materi inidiharapkan mahasiswa dapat:

a. menjelaskan operasi-operasi aljabar matriks

b. menentukan bentuk eselon tereduksi suatu

matriks c. menghitung nilai determinan suatu

matriks

d. menentukan invers suatu matriks.

Page 2: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 2/47

 

2

1.1. Operasi Aljabar Matriks

Definisi : Matriks adalah suatu susunan segiempat siku-siku dari

bilangan- bilangan, susunan tersebut disajikan di dalam kurung

besar atau kurung siku. Bilangan-bilangan itu disebut entri

atau elemen dari matriks.

Bentuk umum suatu matriks yang terdiri dari m baris dan n kolom adalah

⎡ a11 a12 ... a1n ⎤ ⎛ a11

a12 ... a1n⎟

⎢ a

 A = ⎢

21

a22 ... a⎥

2n ⎥

atau  A

=

⎜ a21 a22 ... a2n ⎟

⎢ ...

... ... ... ⎥

⎜ ...

... ... ... ⎟

⎣am1 am2 ...amn ⎦ ⎝ am1 am2 ...

amn ⎠Bentuk matriks tersebut dapat disajikan dengan notasi matriks, yaitu A = (aij )

dengan i = 1,2,...,m dan  j=1,2,...,n berturut-turut menunjukkan barisdan kolom

dari matriks A.

Suatu matriks  A yang terdiri dari m baris dan n kolom disebut

matriks berukuran mxn dan dilambangkan dengan  Amxn atau

(aij )mxn, ditulis singkat

 A =

(aij 

) .Dalam hal ini aij dinamakan elemen ke -ij dari matriks A

.

Matriks

 A =(a

ij

)dengan m=n dikatakan sebagai matriks persegi, elemen

a11

, a22

, ... , ann

Page 3: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 3/47

 

3

disebut elemen diagonal utama dari A. Jumlahan elemen diagonalutama disebut

trace dari A.

Untuk dapat menggunakan matriks perlu dikaji operasi aljabar matriksberikut.

1. Kesamaan Matriks.

Dua buah matriks  A dan B dikatakan sama, ditulis  A = B, jika A dan B

berukuran sama dan elemen-elemen yang bersesuaian (seletak )adalah sama.

Page 4: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 4/47

 

12

1 1 2 5 1 2

12

1 422

⎢4

⎢ ⎢

0 0

 Jika disajikan dalam notasi matriks, A =

(aij )dan B = (bij

)maka  A = B

 jika

aij = bij , untuk setiap i = 1,2,...,m dan j=1,2,...,n.

Contoh :

 Jika⎡2 5

 A2 x3= ⎢

⎣ 3

4⎤ ⎡2⎥ ,  B

2 x3=

⎢⎦ ⎣

5 4⎤⎥ ,

3 ⎦

⎡1C 

2 x 2=

⎢⎣

3⎤⎥ ,dan⎦

⎡2 5 4⎤ D2 x3

= ⎢ ⎥⎣ 3 ⎦

maka

 A ≠  B , A ≠ C ,  B ≠ C , dan A = D. š

2. Penjumlahan dan pengurangan matriks.

Penjumlahan dan pengurangan dua matriks atau lebih, hanya dapat

dilakukan   jika matriks tersebut berukuran sama. Penjumlahan atau

pengurangan dua matriks didefinisikan sebagai penjumlahan atau

pengurangan elemen yang

bersesuaian.

 Jika  A = (aij) dan  B = (bij

) ,

maka

 A + B = (aij+ bij

)

dan

 A − B = (aij− bij

)  .

Contoh :

 Jika⎡2 5

 A = ⎢⎣ 3

4⎤⎥dan⎦

⎡− 1 0 B = ⎢

⎣ − 3

5⎤⎥maka⎦

⎡1 A +  B =

⎢⎣

5 9⎤⎥ ,

0 ⎦

 B +  A =⎡1

⎣2

5 9⎤⎥ ,

0 ⎦ A − B =

⎡3 5

⎣0 6

− 1⎤⎥ ,dan⎦

 B −  A =⎡− 3 − 5

⎣ 0 − 6

1⎤⎥ . š⎦

Sifat : Jika A, B, dan C matriks yang berukuran sama maka berlaku:

a.   A + B =  B +

 A

(Komutatif)

Page 5: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 5/47

 

b.  A + ( B + C  ) = (  A + B)

+ C 

(Asosiatif)

3. Pergandaan matriks dengan bilangan (skalar).

Pergandaan matriks dengan skalar didefinisikan sebagai

perkalian skalar dengan setiap elemen matriks tersebut.

Page 6: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 6/47

 

11

⎢⎥2

 Jika  A = (aij) dan k sebarang skalar,

makakA =  Ak = (kaij

) .

Contoh :

⎡2 5 4⎤ ⎡4 10 8⎤ ⎡−2

− 5 − 4⎤

 Jika  A = ⎢1 3 2

⎥ , maka 2  A = ⎢2

64⎥

dan−  A = ⎢

−1

− 3 − 2⎥ . š

⎣ ⎦ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦

4. Pergandaan matriks.

Pergandaan matriks A dan B, dinotasikan  AB, hanya dapat

dilakukan jika banyaknya kolom matriks A sama dengan

banyaknya baris matriks B.

 Jika  A = (aij

)mxp

dan  B = (bij

)  pxn

, maka AB = C = (cij

) mxn

,

dengan

 p

cij= ∑ aik 

bkj

.

k =1

Contoh :

 Jika⎡2 5

 A = ⎢⎣ 3

⎡ 2 0

4⎤ dan  B = ⎢ 4

3⎦

⎢⎣− 21

1⎤⎥⎥−

3⎥⎦

maka

⎡4 + 20 −8

0 + 15 +4

− 2 + 5 −12⎤

⎡16 19 − 9⎤

 AB =

⎢⎥ = ⎢ ⎥ .

⎣2 + 12 −4

0 + 9 −4

− 1 + 3 − 6

⎦⎣10 5 − 4⎦

Matriks BA tidak dapat diperoleh karena banyaknya kolom dari B

adalah 3 sedangkan banyaknya baris dari A adalah 2. š

Sifat : Jika A, B, dan C matriks sehingga operasi berikut berlaku, maka :

a.   A( B + C  ) =  AB +  AC 

Page 7: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 7/47

 

Distributif kiri

( B + C  )  A =  BA +

CA

Distributif kanan

b.  A( B − C  ) =  AB − AC 

Distributif kiri

( B − C )  A =  BA −

CA

Distributif kanan

c.  A( BC  ) = (

 AB)C 

Assosiatif 

Page 8: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 8/47

 

1.2. Jenis – jenis Matriks

Beberapa matriks dengan elemen tertentu yang seringkali digunakan

disajikan berikut.

1. Matriks Nol.

Matriks yang semua elemennya nol disebut matriks nol,

dinotasikan 0. Contoh :

⎡0 0⎤⎡0

0 0⎤

Matriks

⎥ ,

⎥ merupakan matriks nol

⎣0 0⎦⎣0

0 0⎦

Sifat : Untuk sebarang matriks A yang ukurannya bersesuaian

sehingga operasi aljabar berikut dapat dilakukan, berlaku :

a. A + 0 = 0 + A

= A. b. A – A = 0.

c. 0 – A = –A.

d. A . 0 = 0 . A = 0.

2. Matriks Transpos.

Transpos dari matriks A, dinotasikan dengan A1 atau At , adalah

matriks yang kolom pertamanya adalah baris pertama matriks  A,

kolom keduanya

adalah baris kedua matriks A, dan seterusnya.

 Jika  A = (aij ) mxn

maka

 A = (a  ji ) nxm

Contoh :

Page 9: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 9/47

 

2 4 3 4 ⎢ 7⎣ 4

⎢ ⎥⎢ ⎥

 Jika⎡1 3 5⎤

 A = ⎢ ⎥ ,⎣ 7 ⎦

⎡1 B = ⎢

− 2⎤⎥maka⎦

⎡1

 At = ⎢3

⎢⎣5

2⎤⎥⎥

4⎥

dan  Bt 

⎡ 1

= ⎢−

2

3⎤⎥ . š⎦

Sifat : Untuk sebarang matriks A berlaku :

a. (At  )t = A

b. (kA)t = kAt 

c. (A + B)t = At + Bt 

d. (AB)t = Bt  At 

3. Matriks Segitiga Atas dan Matriks Segitiga Bawah.

Matriks persegi yang semua elemen di bawah diagonal utama

bernilai 0 disebut matriks segitiga atas. Begitu pula matriks

persegi yang semua

elemen di atas diagonal utama bernilai 0 disebut matriks segitigabawah.

 Jadi  A = (aij ) nxndisebut matriks segitiga atas jika aij = 0 untuk i > j dan

disebut matriks segitiga bawah jika

aij = 0 untuk i < j.

Contoh :

⎡a11Matriks  A=

⎢0

a12

a22

a13⎤

a23

⎥⎡ a11

dan B=

⎢a

0

a22

0 ⎤

0⎥

berturut-turut adalah

0 0 a33 ⎢⎣a

31

a32 a33

matriks segitiga atas dan matriks segitiga bawah.

4. Matriks Diagonal.

Adalah matriks persegi yang semua elemen-elemennya adalah

Page 10: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 10/47

 

nol kecuali elemen pada diagonal utama.

 Jadi A = (a

ij) 

nxndisebut matriks diagonal jika aij = 0 untuk i ∫  j .

Page 11: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 11/47

 

3 .

⎡1 0

0⎤ ⎡− 1 0

0⎤

⎥ ⎢ ⎥

Contoh : ⎢0 3 0⎥ , ⎢0

3 0⎥

⎢⎣0 0 5 0 0 0

5. Matriks Identitas (Matriks Satuan).

Matriks diagonal yang semua elemen diagonal utamanya sama

dengan 1 disebut matriks identitas, dinotasikan dengan In

atau I.

Dalam bentuk notasi matriks ,dituliskan

 I  = (aij) dengan aij = 1, untuki=j

dan aij = 0, untuk i∫ j, berlaku untuk i,j=1,2,...,n.

Contoh:

⎡1 0

 I  =⎢

0 1⎢⎢⎣0 0

0⎤

0⎥⎥

1⎥⎦

Sifat : Untuk sebarang matriks A yang berukuran nxn berlaku In A=A In=A.

6. Matriks invers

Matriks B dikatakan sebagai invers dari matriks A jika  AB = BA =

I. Dalam hal ini invers matriks A dinotasikan  A-1. Matriks yang

mempunyai invers

disebut matriks non singular.

⎡ − 1 2⎤ ⎡5 − 2⎤Contoh : Jika

 A =⎢

⎥ maka  B =⎢

⎥ adalah invers dari A sebab

⎣− 3 5⎦ ⎣3 − 1⎦

⎡ − 1 2⎤⎡5

−2⎤

⎡1 0⎤ ⎡5 − 2⎤ ⎡ − 12⎤

⎡1 0⎤

 AB = ⎢ ⎥⎢

⎥ =⎢

⎥dan BA =⎢

⎥ ⎢ ⎥ =⎢

⎥ . š

⎣− 3 5⎦

⎣3

−1⎦

⎣0 1⎦ ⎣3 − 1⎦ ⎣− 3

5⎦⎣0 1⎦

Page 12: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 12/47

 

Sifat : a. ( A-1 )-1 = A

b. ( AB )-1 = B-1 A -1

Page 13: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 13/47

 

⎢ ⎥

⎢ ⎥

7. Matriks Simetris.

Suatu matriks persegi A dikatakan simetris  jika A = At .

 Jika  A = (aij ) maka A dikatakan simetris jika

aij = a ji , untuk setiap i,j.

Contoh :

Matriks

⎡1 3

 A =⎢

3 4⎢⎢⎣2 0

2⎤

0⎥⎥

5⎥⎦

⎡1 3

adalah simetris sedangkan matriks  B =

⎢3 4

⎢⎣2 0

− 2⎤

1 ⎥ tidak

5 ⎥⎦

simetris. Mengapa ?

Untuk sebarang matriks persegi A, matriks  A+At merupakan matriks

simetris. Mengapa ?

8. Matriks Skew Simetris (Simetris Miring).

Matriks  A dikatakan simetris miring  jika At = – A .

 Jika  A = (aij ) maka A dikatakan simetris miring jika

aij= −

a ji , untuksetiap

i,j.

Contoh :

Matriks

⎡ 0 3

 A = ⎢− 3 0

⎢⎣− 21

2 ⎤

1⎥

0⎥⎦

adalah matriks simetris miring.

9. Matriks-matriks persegi yang istimewa.

- Jika A dan B matriks-matriks persegi sedemikian sehingga

 AB = BA, maka A dan B disebut commute.

Page 14: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 14/47

 

- Jika AB = -BA, maka A dan B disebut Anti Commute.

- Matriks A yang memenuhi  A k+1 = A (k bilangan positif), disebutperiodik 

Page 15: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 15/47

 

⎢ ⎥

- Jika  A 2 = A, maka A disebut matriks Idempoten.

- Jika A k = 0, dengan k bilangan bulat positif terkecil maka A

disebut matriks nilpoten. Dalam hal ini bilangan k disebut

indeks nilpoten.

Contoh :

⎡2 1⎤ ⎡6 4⎤a.Matriks

 A = ⎢1 2

⎥ dan  B =

⎢4

6⎥ adalah Commute, sebab :

⎣ ⎦ ⎣ ⎦

⎡2 1⎤ ⎡

6 4⎤ ⎡

16 14⎤ ⎡

6 4⎤ ⎡

2 1⎤ ⎡

16 14⎤AB =

⎢⎥ ⎢ ⎥ =⎢

⎥ dan BA =⎢

⎥ ⎢ ⎥ = ⎢ ⎥ .

⎣1 2⎦ ⎣4 6⎦ ⎣14 16⎦ ⎣4 6⎦ ⎣1 2⎦ ⎣14 16⎦

b.Matriks

⎡ 2 − 2

 A =⎢− 1 3

− 4⎤

4⎥

adalah idempoten sebab A2 =  A.

1 − 2 − 3

⎡  1

c. Matriks M = ⎢ 5

⎢⎣− 2

1 3 ⎤

2 6⎥⎥

− 1 −3⎥⎦

adalah nilpoten berindeks 3, sebab M3 = 0.

1.3. Operasi Baris Elementer

Selain operasi aljabar matriks yang sudah diperkenalkan pada

subbab 1.1, ada operasi lain yang dapat dikenakan pada suatu matriks

untuk mendapatkan matriks lain. Operasi ini dinamakan operasi baris

elementer karena dikenakan pada baris-baris suatu matriks. Operasi ini

banyak digunakan untuk menentukan penyelesaian sistem persamaan

linear yang akan dibahas pada bab berikutnya. Operasi baris elementer

meliputi tiga bentuk, yaitu :

a. Menukar baris ke-i dan baris ke- j, dinyatakan dengan Bij.

Page 16: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 16/47

 

⎢ ⎥

2 3 2 3

⎢⎥

⎥ ⎥

b. Menggandakan setiap elemen baris ke i dengan skalar k ≠ 0 ,

dinyatakan

dengan Bi( k).

c. Menambahkan k  kali elemen-elemen baris ke- j (k skalar) kepada

baris ke-i, dinyatakan dengan Bij(k).

Operasi semacam ini juga dapat dilakukan pada kolom, dengan notasi Bdiganti

K , namun untuk pembahasan ini operasi hanya dikenakan pada baris saja.

 Jika kita melakukan operasi baris elementer pada suatu matriks

untuk memperoleh matriks yang lain, matriks awal dan hasilnya

dihubungkan dengan

tanda ≈ .

⎡1

Contoh : Diketahui matriks  A =

⎢2

⎢⎣1

5 1⎤

− 1 3⎥ .

− 2 4⎥⎦

a. Jika baris ke-1 ditukar dengan baris ke-3, diperoleh

⎡1⎢⎢

⎢⎣1

5 1⎤

− 1 ⎥

− 2

4⎥⎦

 B13

≈⎡1⎢⎢⎢⎣1

− 2 4⎤

− 1 ⎥

5 1⎥⎦

 Jika operasi K 13 dikenakan pada A

diperoleh

⎡1

⎢3

⎢⎣4

5 1⎤

− 1 2⎥ .

− 2 1⎥⎦

b. Jika baris ke-2 dikalikan 3,diperoleh

⎡1

⎢2

⎢⎣

15

1⎤

− 1 3⎥− 2 4⎥⎦

Page 17: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 17/47

 

⎥ ⎢ ⎥

⎢ ⎥

 B2

( 3 )

≈⎡1

⎢6

⎢⎣

15

1⎤

− 3 9⎥− 2 4⎥⎦

⎡1 Jika operasi K 2(2) dikenakan pada A diperoleh ⎢2

⎢⎣1

10 1⎤− 2 3⎥ .

− 4 4⎥⎦

Page 18: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 18/47

 

2 3 0 1

⎢ ⎥

c. Jika baris ke-1 dikalikan -2 kemudian ditambahkan ke baris ke-2,diperoleh

⎡1

⎢⎢⎢⎣1

5 1⎤

− 1 ⎥− 2

4⎥⎦

 B12

( −2 )

≈⎡1

⎢⎢⎢⎣1

5

− 11

− 2

1⎤

⎥⎥4⎥⎦

⎡1

 Jika operasi K 31(-1) dikenakan pada A diperoleh

⎢2

⎢⎣1

5 0⎤

− 1 1⎥ . š

− 2 3⎥⎦

 Jika operasi baris elementer dikenakan pada matriks

identitas akan diperoleh suatu matriks yang khas. Sebuah matriks

berukuran nxn disebut

matriks elementer  jika matriks tersebut dapat diperoleh dari matrikssatuan In

dengan melakukan satu operasi baris elementer.

Karena ada tiga macam operasi baris elementer, maka ada 3

macam matriks elementer :

1. Eij, yaitu matriks yang didapat dari matriks I jika baris ke-i ditukar

dengan

baris ke-j.

⎡0 0 1⎤

⎢ ⎥

⎡0 1 0⎤

⎢ ⎥Contoh : Dari I3, diperoleh  E 13 = 

⎢0

1

0⎥

,  E 12 =

⎢1

0 0⎥

⎢⎣1 0 0 ⎢⎣0 0 12.  E i ( k ) adalah matriks yang didapat dari matriks I jika baris ke-idigandakan

dengan skalar k ≠ 0.

Page 19: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 19/47

 

⎡1 0 0⎤ ⎡ 1 0 0⎤⎢  3

⎥ ⎢1

⎢ 0 1⎥ 0 − 2⎥⎦0⎥ ,  E 

3(−2) = ⎢0 0⎥ .

Page 20: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 20/47

 

, ⎢ ⎥

⎢.

3. Matriks  E ij ( k ) adalah matriks yang didapat dari matriks I jika

baris ke-j

digandakan dengan skalar k ≠ 0 kemudian ditambahkan ke

baris ke-i.

Contoh : Dari I3,

diperoleh E 12 ( 4

 )

⎡1

=⎢

0⎢⎢⎣0

4 0⎤

1 0⎥

 E ⎥ 23

0 1⎥⎦

⎡1 0(−1) =

⎢0 1⎢⎣0 0

0 ⎤

− 1⎥ .

1 ⎥⎦

Sifat-sifat matriks elementer:

a. Jika matriks A digandakan dari kiri dengan matriks elementer E, makaEA

adalah suatu matriks baru yang diperoleh bila operasi baris

elementer yang digunakan untuk memperoleh E dari I, diterapkan

pada A.

⎡1 2⎤

⎢ ⎥

⎡0 0 1⎤

⎢ ⎥

⎡1 0 0⎤

⎢ ⎥

Contoh :

Misal

 A = ⎢3 7⎥ ,  E 13 = ⎢0

1

0⎥ , E 2 (3) =

⎢0

3 0⎥ , dan

⎢⎣5 4 ⎢⎣1 0 0 ⎢⎣0 0 1⎡1

 E 12 ( 4 ) = ⎢0

⎢⎣0

4 0⎤

1 0⎥⎥

0 1⎥⎦

⎡1 2⎤ ⎡5 4⎤ ⎡0 0 1⎤ ⎡1 2⎤ ⎡5 4⎤⎢ ⎥

 B13

⎢  ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥

⎢3 7

⎥≈

⎢3

7⎥

, dan  E 13

. A =⎢

0

1

0⎥

⎢3

7⎥

=

⎢3

7⎥

.

⎢⎣5 4 ⎢⎣1 2 ⎢⎣1

0 0 ⎢⎣5 4 ⎢⎣1 2

⎡1 2⎤ ⎡1 2 ⎤ ⎡1 0 0⎤ ⎡1 2⎤ ⎡1 2 ⎤⎢ ⎥

 B2(3)

⎢  ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥⎢

3 7⎥

⎢9

27⎥

, dan  E 2

(3). A =

⎢0

3 0⎥

⎢3

7⎥

=

⎢9

21⎥

.

⎢⎣5 4 ⎢⎣5 4 ⎢⎣0

0 1 ⎢⎣5 4 ⎢⎣5 4

Page 21: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 21/47

 

⎡1 2⎤ ⎡13 30⎤ ⎡1 4 0⎤ ⎡1 2⎤ ⎡13 30⎤⎢ ⎥

 B12

( 4)

⎢  ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥⎢

3 7⎥

≈⎢

3 7⎥

,

dan

 E 12

(4). A =⎢

0 1 0⎥

.

⎢3

7⎥

=⎢

3

7⎥

. š

⎢⎣5 4 5 4 ⎢⎣0

0 1 ⎢⎣5 4 5 4

b. Invers dari matriks elementer juga merupakan matriks elementer.

Page 22: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 22/47

 

 Jika satu operasi baris elementer diterapkan pada I untuk

menghasilkan E, maka terdapat operasi baris elementer yang bila

diterapkan padaE

akan menghasilkanI. Berbagai kemungkinan

operasi seperti di atas disajikan

sebagai berikut.

Operasi baris pada I

untuk menghasilkanOperasi baris pada E

untuk menghasilkan I

Menukar baris ke-i dan baris ke-j Menukar baris ke- j dan baris ke-i

Menggandakan baris ke -i dengan

skalar k ≠ 0 (Bi(k)).

Menggandakan baris ke -i dengan1/k 

Menambahkan k  kali baris ke- jkepada

 

Menambahkan -k  kali baris ke- jkepada baris ke-i (Bij(-k )).

Operasi pada kolom kanan merupakan invers (balikan) dari

operasi pada kolom kiri. Jika operasi pada kolom kanan dikenakan pada

I maka akan mengha- silkan matriks elementer, sebut saja E0, yang

menurut sifat a berlaku

E.E0 = I dan E0.E= I

Dengan demikian E0 adalah invers dari E. Dari tabel di atas

diperoleh : (Eij)-1 = E ji , (Ei(k))-1 = Ei(1/k)) dan

(Eij(k ))-1 = Eij(-k ).

Contoh :

⎡0 0 1⎤

⎡0

0 1⎤ ⎡1 0 0⎤

 E  . E  =⎢0 1 0

⎥.⎢

0 1 0⎥=

⎢0 1 0

⎥dan E31. E13 = I.13 31 ⎢

⎢⎣1

⎥ ⎢0 0⎥⎦⎢⎣1

⎥0

0⎥⎦

⎢⎢⎣0

⎥0 1⎥⎦

Page 23: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 23/47

 

⎡1 0 0⎤⎡1

0 0⎤ ⎡1 0 0⎤

 E  (3). E  ( 1 

) =⎢0

3 0⎥

.⎢

0 1 / 3 0⎥=

⎢0 1 0

⎥dan E (1/3). E (3) = I.

2 2

3⎢

⎢⎣

0

⎥ ⎢

0 1⎥⎦

⎢⎣0

0

1⎥⎦

⎢⎣

0

⎥ 2 2

0 1⎥⎦

Page 24: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 24/47

 

3 4

⎢ ⎥

⎡1 4 0⎤

⎡1

− 4 0⎤ ⎡1 0 0⎤

 E  (4). E  (−4) =⎢

0 1 0⎥

.⎢

0 1 0⎥=

⎢0 1 0

⎥dan E12(-4) . E12(4) = I.

š12 12 ⎢⎢⎣0

⎥ ⎢0 1⎥⎦⎢⎣0⎥0

1⎥⎦

⎢⎢⎣0⎥0 1⎥⎦

Kedua sifat di atas penting untuk digunakan dalam teorema berikut.

Teorema :  Jika  A matriks nonsingular maka  A dapat dinyatakan

sebagai hasil ganda matriks-matriks elementer.

Contoh :Nyatakan

⎡2 A = ⎢⎣

3⎤⎥ sebagai hasil ganda matriks-matrikselementer.⎦

Penyelesaian : Kita dapat melakukan operasi baris elementer berhinggakali pada

 A sampai diperoleh matriks I sebagai berikut.

⎡2 3⎤

⎢ ⎥

 B1(1 / 2 )

⎡1

3 /

2⎤

 B21( −3)

⎡1

3 / 2

 B12( 3)

⎡1

0 ⎤  B2( −2 )

⎡1 0⎤

⎥ ⎢ ⎥

⎣3 4⎦ ≈

 A

⎣3 4 ⎦ B

≈ ⎣0

− 1/ 2⎦ ≈ ⎣0 − 1 /

2⎦ D

≈ ⎣0

 I 

1⎦ .

Menurut sifat a, tentu berlaku : B = E1(1/2).   A, C= E21(-3).B, D =

E12(3).C, dan I =

E2(-2). D. Dengan demikian diperoleh E2(-2). E12(3). E21(-3).

E1(1/2).  A = I. Karena matriks elementer mempunyai invers matriks

elementer pula, maka A =(E1(1/2))-1. (E21(-3) )-1.(E12(3)) -1. (E2(-2))-1

.I

=E1(2). E21(3). E12(-3). E2(-1/2)

 Jadi

⎡2

 A

=

3⎤ ⎡2

Page 25: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 25/47

 

4

⎢ 1⎢

1⎢

⎦⎦ ⎦

=

0⎤ ⎡1

.

0⎤ ⎡1

.

− 3⎤⎡1 0 ⎤

. .

⎣3 ⎦ 0 1 ⎣3 ⎥

⎣0

⎣0 − 1 / 2

Bentuk perkalian matriks elementer ini tidak tunggal. Periksa bahwa

 A = E21.E12.E21(2).E12 (1). Dapatkah kamu cari bentuk perkalian yang lain? š

Page 26: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 26/47

 

⎢3

⎢3

⎢3

Definisi : Matriks B dikatakan ekivalen baris (row equivalent)

dengan matriks  A, ditulis  A ~ B, jika matriks B dapat

diperoleh dari matriks  A dengan berhingga banyak operasi baris

elementer

Mengingat sifat a dari matriks elementer, definisi di atas dapat pula

dinyatakan sebagai : matriks B dikatakan ekivalen baris dengan

matriks  A  jika terdapat

matriks-matriks elementer E1, E2, . . . . . ,Ep sehingga B = EpEp-1. . . E1 A.

Contoh.

⎡3 5 1⎤

⎢ ⎥

⎡3 5 1⎤

⎢ ⎥A =

⎢2 0 3

⎥dan B =

⎢2

0

3⎥

adalah ekivalen baris, karena

⎢⎣5 5 4 ⎢⎣0 0 0⎡3 5

⎢2 0

⎢⎣5 5

1⎤⎥⎥

4⎥⎦

 B13

( −1)

⎡3

⎢2

⎢⎣2

5 1⎤

0 ⎥

0

3⎥⎦

 B32

( −1)

⎡3

⎢2

⎢⎣0

5 1⎤

0⎥

. š

0 0⎥⎦

Sifat : 1. Jika A ekivalen baris dengan B, maka B ekivalen baris dengan A.

2. Jika  A ekivalen baris dengan B dan B ekivalen baris dengan C,maka  A

ekivalen baris dengan C.

Definisi : Suatu matriks dikatakan dalam bentuk eselon baris (row-echelon form)

 jika memenuhi :

a. Jika terdapat baris yang tidak semua elemennya nol,

maka elemen pertama yang tidak nol adalah 1, dan disebut 1

utama (pivot)

Page 27: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 27/47

 

b. Jika terdapat baris yang semua elemennya nol, maka baris inidiletakkan

pada baris paling bawah.

Page 28: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 28/47

 

⎢3

0

⎢0

0

⎢ 1

⎥⎣

c. Pada sebarang dua baris yang berurutan yang tidak semua

elemennya nol, 1 utama pada baris yang bawah terletak di

sebelah kanan dari 1

utama baris di atasnya.

⎡1 4 2⎤

⎢ ⎥

⎡1 3 2 0 5⎤

⎢0 0 1 1

Contoh :⎢

0

1

3⎥

dan⎢0 0 0 1 2⎥

⎢⎣0 0 1 ⎢0 0

⎥0 0 ⎦Definisi : Suatu matriks dikatakan dalam bentuk eselon baristereduksi (reduced

row-echelon form) jika matriks tersebut dalam bentuk eselon

baris dan pada masing-masing kolom yang memuat 1 utama,

elemen 1 merupakan satu-satunya elemen yang tidak nol.

Contoh.

⎡1 0

0 1

⎢0 0⎢

0 0

0⎤⎥ ⎡0 1

⎥ dan⎢

0 01⎥⎥ ⎢⎣0 0⎦

2 0⎤

0 ⎥0 0⎥⎦

Definisi : Suatu matriks dikatakan dalam bentuk normal  jika

matriks tersebut memuat submatriks identitas.

Ada 4 jenis bentuk normal yaitu :

⎡ I  p 0⎤ ⎡ 

 I  p⎤I p ,  ⎢ ⎥ ,

[ I  p0], dan⎢

⎥ dengan I p adalah matriks identitas

⎣ 0 0⎦ ⎣ 0 ⎦

⎡1 0 0 0⎤⎢  1 0 0

⎥⎥

⎢ 0 0

Selain untuk menentukan bentuk eselon baris tereduksi, operasi baris

Page 29: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 29/47

 

elementer juga dapat digunakan untuk memperoleh invers dari suatu

matriks non singular.

Page 30: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 30/47

 

⎢2

⎢⎥

 Jika  A adalah matriks non singular, maka dengan melakukan

sebanyak berhingga kali operasi baris elementer pada matriks [ A| I]

(matriks ini disebut perluasan dari matriks A

) akan didapat

matriks [I| B]. Misalkan untuk itu diperlukan n operasi baris

elementer. Karena  A dibawa ke I dan I dibawa ke B, maka I = E1.  E2.

E3.... En. A dan B = E1.  E2. E3....  En.I. Karena matriks elementer

mempunyai invers maka dari perkalian yang pertama diperoleh

−1 −1 −1 −1 −1 −1 −1 −1 A =  E n . E n−1.... E 2  E 1 . I 

sehingga

 AB = (

 E n

. E n−1.... E 2  E 1 ).(  E 1. E 2 .... E n−1

. E n ) =  I 

−1 −1 −1 −1dan  BA = ( E 2 .... E n−1. E n

 E n

).( E n−1.... E 2  E 1 . E 1 . E 2 .... E n−1

. E n ) =  I .

Ini berarti B adalah invers dari A, atau B = A-1.

Contoh :

⎡1

 Jika A = ⎢2

⎢⎣2

1 1⎤

0

⎥− 2

1⎥⎦

maka invers dari A dapat ditentukan sebagai berikut.

⎡1 1 1 1 0 0⎤⎢  0 2 0 1 0

⎥⎥

⎢ − 2 1 0 0 1⎥

Selanjutnya dengan melakukan operasi baris berikut ini : B21(-1), B 31(-

2),

B12(1/2), B2(1/2), B32(-2), B13(1), B3(-1), akan diperoleh matriks :

⎡1 0 0

⎢0 1 0

⎢⎣0 0 1

2 − 3 /

2

1 1/ 2

− 2 2

1 ⎤

0 ⎥ . Jadi A-1

=− 1⎥⎦

⎡ 2

⎢1

⎢⎣−2

− 3 /

2

1/ 2

2

1 ⎤

0 ⎥ . š

− 1⎥⎦

Page 31: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 31/47

 

Definisi : Rank  dari matriks  A dapat didefinisikan sebagaibanyaknya baris

(kolom) tak nol dari bentuk eselon baris yang diperoleh dari

matriks A.

Page 32: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 32/47

 

⎢  1 − 1

⎢ 0 0

⎢ 2

2

Karena banyaknya baris (kolom) tak nol selalu kurang dari minimumdiantara baris dan kolom, maka rank( Amxn)  ≤ min {m, n}.Contoh :

⎡2

Carilah rank dari matriks A = ⎢2

⎢⎣4

3 1⎤

1 ⎥4 3⎥⎦

  Jawab : Jika matriks A dikenai operasi baris elementer B1(1/2), B21(-2),

B31(-4),

⎡1 3 / 21 / 2

⎤⎥

⎥⎥⎦

. Jadi rank( A) = 2. š

1.4. Determinan.

Determinan suatu matriks persegi sangat banyak gunanya dalam

berbagai cabang matematika. Sebagai contoh pada aljabar, determinan

digunakan untuk mencari jawab n persamaan linear dengan n

variabel. Ada dua definisi determinan dilihat dari segi

pendekatannya, pertama dengan pendekatan klasik, yaitu bertitik tolak

pada fungsi permutasi, kedua dengan pendekatan bukan klasik,

yaitu pada fungsi multilinear. Pada pembahasan kali ini kita

mendefinisikan determinan dengan pendekatan klasik, yaitu melalui

fungsi permutasi.

Definisi : Permutasi bilangan asli, dinotasikan s, adalah susunan

bilangan- bilangan asli menurut suatu aturan tanpa

menghilangkan atau mengulangi bilangan tersebut. Himpunan

semua permutasi dari n ditulis dengan Sn.

Contoh :

Page 33: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 33/47

 

Permutasi dari barisan bilangan 1 dan 2 adalah (1,2) dan (2,1). Jadi S2 =

{(1,2), (2,1)} Permutasi dari bilangan 1,2, dan 3 adalah (1,2,3), (1,3,2),

(2,3,1), (2,1,3), (3,1,2), dan (3,2,1). Jadi S3 = {(1,2,3), (1,3,2), (2,3,1),

(2,1,3), (3,1,2), (3,2,1)}.

Kita lihat bahwa banyaknya permutasi 2 bilangan adalah 2,banyaknya

permutasi 3 bilangan adalah 6. Secara umum banyaknya permutasi nbilangan

adalah n!. Penulisan permutasi k bilangan adalah ( j1,j2,..., jk )

dengan

 ji ≠

 jk 

untuk

i ≠ k .

Definisi : Inversi pada suatu permutasi adalah terdapatnya bilanganyang lebih

besar mendahului bilangan yang lebih kecil, atau ji >  jk 

untuk i < k .

Contoh :

Pada permutasi (2,1,3) terdapat 1 inversi yaitu 2 mendahului 1.

Pada permutasi (3,2,1) terdapat 3 inversi yaitu : 3 mendahului 2, 3

mendahului 1, dan 2 mendahului 1.

Definisi : Jika jumlah inversi dari suatu permutasi adalah genap,

maka disebut permutasi genap dan jika jumlah inversi suatu

permutasi ganjil maka disebut permutasi ganjil.

Definisi : Tanda dari permutasi s, dinotasikan sgn(s), didefinisikansebagai

⎧+ 1, jika jumlah inversi σ genap sign(σ ) = ⎨

⎩ − 1, jika jumlah inversi σ gasal

Contoh :

Page 34: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 34/47

 

 Jika s = (2,1,3) maka sgn(s)

= -1. Jika s = (3,2,1) maka

sgn(s) = -1.

Page 35: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 35/47

 

21

34

⎢5

Definisi : Determinan dari matriks Anxn didefinisikan sebagai :

det(  A) = ∑σ

∈S n

sgn(σ ).a1 j1.a2 j2

a3 j3

....anjn

Contoh :

 Jika  A =⎡

a11

⎣a21

a12⎤

a22

⎥ maka S2 = {(1,2), (2,1)} dengan sgn(1,2) = +1, sgn(2,1)= -1

sehingga

det(  A) = a11a22 − a12 a21

 Jika

a11

 A = ⎢a⎢

⎢⎣a31

a12

a22

a32

a13 ⎤

a23 ⎥ maka S3

= {(1,2,3), (1,3,2), (2,3,1), ((2,1,3),

(3,1,2),(3,2,1)}

a33 ⎥⎦

dengan sgn(1,2,3) = +1, sgn(2,3,1) = +1, sgn(3,1,2) = +1, sgn(1,3,2) =

-1, sgn(2,1,3)=-1, dan sgn(3,2,1) = -1.  Sehingga

det(A) = a11a22 a33 + a12a23a31 + a13a21a32- 

a11a23a32-

 a12a21a33-

 a13a22 a31 .

Apabila contoh tersebut diterapkan padamatriks

⎡2 A = ⎢

3⎤⎥ dan B=⎦

⎡3 2

⎢2 4

⎢⎣0 1

1⎤⎥⎥

6⎥⎦

maka det( A) = 2.4 - 3.3 = -1 dan det(B) = 3.4.6 + 2.5.0 + 1.2.1 - 3.5.1 -

2.2.6 -

1.4.0 = 35. š

Dari definisi di atas, apabila  A suatu matriks segitiga (atas ataupunbawah)

maka det( A) pasti bernilai nol sebab satu-satunya suku tidak nol adalahperkalian

Page 36: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 36/47

 

elemen-elemen diagonal utama. Jadi jika Anxn

=(a

ij

)maka det( A) =

a11.a22. ... .ann.

Selanjutnya sifat-sifat yang berlaku pada determinan adalah :

1. Nilai determinan matriks  A sama dengan nilai determinan

transposenya, yaitu det( A) = det( At )

Page 37: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 37/47

 

⎢a

⎢a

⎢⎥

⎢ ⎥

Contoh : Jika A =⎡ a11

⎣a21

a12

⎤⎥

22 ⎦maka A t =

⎡a11

⎣a12

a21

⎤⎥ . Sehingga

22 ⎦

det(  A) = a11a22 − a12 a21 dan det(  At ) = a11a22 − a12 a21 .

2. Jika setiap elemen pada suatu baris atau kolom matriks A bernilai nol,maka

det( A) = 0.

Contoh :

B =

⎡3

⎢2

⎢⎣0

2 1⎤

4 5⎥ maka det(B) = 3.4.0 + 2.5.0 + 1.2.0 - 3.5.0 -

2.2.0-

0 0⎥⎦

1.4.0 = 0.

3. Jika matriks A mempunyai dua baris atau dua kolom yang sama

(elemen yang bersesuaian bernilai sama), maka det( A) = 0.

⎡3 2 1⎤

⎢  4 5⎥ maka det(C) = 3.4.5 + 2.5.2 + 1.2.4-

3.5.4⎢ 4 5⎥⎦

1.4.2 = 0.

4. Jika matriks B diperoleh dengan menukar dua baris atau dua kolommatriks A

maka det(B) = - det( A).

⎡3

Contoh : Matriks  A = ⎢2

⎢⎣0

2 1⎤

4 5⎥ , det ( A) = 35. Dengan menukar baris 1

dan

1 6⎥⎦

⎡0 1 6⎤

Page 38: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 38/47

 

⎢  4 5⎥

dengan det(C) =

⎢ 2 1⎥⎦

1.5.3 + 6.2.2 - 0.5.2 - 1.2.1 - 6.4.3 = -35.

Page 39: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 39/47

 

⎢ ⎥

5. Jika matriks B diperoleh dengan mengalikan satu baris atau satu kolommatriks

 A dengan skalar k ≠ 0, maka det(B) = k .det( A).

Contoh :

⎡3

Matriks  A = ⎢2

⎢⎣0

2 1⎤

4 5⎥ , det ( A) = 35. Dengan mengalikan baris ke tiga

matriks

1 6⎥⎦

⎡3 2 1 ⎤⎢  4 5

⎥dengan det(C) = 3.4.18 +

⎢ 3 18⎥⎦

1.2.3 - 3.5.3 - 2.2.18 - 1.4.0 = 105.

6. Jika A, B, dan C matriks yang identik (sama) kecuali pada satu baris.

Pada baris yang tidak identik ini, baris matriks C merupakan jumlahan

dari baris matriks A baris matriks B, maka det(C) = det( A) + det (B).

Contoh :

⎡3 2 1⎤

⎢ ⎥

⎡1 0 1⎤

⎢ ⎥

⎡4 2 2⎤

⎢ ⎥Misalkan  A =

⎢2

4 5⎥

, B =

⎢2

4 5⎥

, dan C =

⎢2

4 5⎥

. Maka det( A) =

35,

⎢⎣0 1 6 ⎢⎣0 1 6 ⎢⎣0 1 6det(B) = 1.4.6 + 0.5.0 + 1.2.1 - 1.5.1 - 0.2.6 - 1.4.0 = 21.

det(C) = 4.4.6 + 2.5.0 + 2.2.1 - 4.5.1 - 2.2.6 - 2.4.0 = 56.

7. Jika matriks B diperoleh dari matriks A dengan menambah satu barisdengan k 

kali baris yang lain, maka det(B ) = det( A).

Contoh :

Page 40: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 40/47

 

⎢⎥

⎡3 2 1⎤

⎢ ⎥

⎡ 3 2 1⎤

⎢ ⎥Misalkan  A =

2

4 5⎥

dan B =⎢− 1

2

4⎥

. Maka det( A) = 35, det(B) =

3.2.6⎢⎣0 1 6 0 1 6+ 2.4.0 + 1.(-1).1 - 3.4.1 - 2.(-1).6 - 1.2.0 = 35.

Dari 7 sifat di atas kita dapat mengubah sebarang matriks

menjadi matriks segitiga dengan operasi baris elementer jenis tersebut,

tanpa mengubah nilai determinannya.

Contoh:

Misal  A=

⎡3

⎢2

⎢⎣0

2 1⎤

4 5⎥ , dengan operasi B21(-2/3) dilanjutkan B32

(-3/8)

diperoleh

1 6⎥⎦

⎡3 2 1 ⎤

⎢ ⎥8 35

matriks B =⎢

0

⎢⎣0

8 / 3

0

13 / 3⎥

, sehingga det( A) = det(B )

3. 3 . 8

35 / 8⎥⎦

= 35.

1.5. Ekspansi Kofaktor

Definisi :   Jika A adalah matriks persegi maka minor dari elemen aij,

dinyatakan

dengan Mij, adalah determinan tingkat (n-1) yang diperoleh

dengan mencoret baris ke i dan kolom ke j dari matriks A.

Bilangan (-1)i+j Mij, dinyatakan dengan K ij, dinamakan kofaktor

entri aij.

Contoh :

Page 41: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 41/47

 

⎢ 2

⎡1 1 1⎤

⎢ ⎥⎡ 0 2⎤

1+1

Misal A =⎢

2 0 2⎥

, maka M11 = det

⎢− 2

1⎥ = 4 dan K 11 = (-

1)

M11 = 1.4 = 4.

⎢⎣2− 2 1

⎣ ⎦⎡2

Selanjutnya M12 = det⎢

⎣2

2⎤⎥ = -2 dan K 12 = (-1)1+2 M12 = -1.( -2) = 2.Secara

1⎦

sama diperoleh M13 = -4 , M21 = 3, M22 = -1 , M23 = -4 , M31 = 2, M32 =

0, dan

M33 = -2. Kemudian didapat K 13 = -4 , K 21 = -3,  K 22 = -1 , K 23 = 4 , K 31 =

2, K 32 =

0, dan K 33 = -2. š

Dari penghitungan kofaktor elemen suatu matriks kita dapat

menghitung determinan dan invers dari suatu matriks.

Definisi : Jika A = (aij ), maka determinan A didefinisikan sebagai :

n n

det(  A) = ∑ (−1)i+  j

aij M  ij = ∑ aij

 K  ij

(ekspansi baris ke i), atau

 j =1  j =1

n n

det(  A) = ∑ (−1)i+  j

aij M  ij = ∑ aij

 K  ij

(ekspansi kolom ke j)

i=1 i=1

Contoh :

⎡1

 Jika A = ⎢2⎢⎣2

1 1⎤

0 ⎥− 2

1⎥⎦

maka det( A) = 1. K 11 + 1. K 12 + 1. K 12 = 4 + 2 + (-

4) = 2.Atau

det( A) = 2. K 21 + 0. K 22 + 2. K 23 = 2.(-3) + 0. (-1)  + 2.4 = .(-6) + 8 = 2.Cobalah

hitung dengan ekspansi kolom. š

Defini

Page 42: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 42/47

 

si : Jika A = (aij ) matriks persegi maka matriks K = ( K  ij )

dengan

 K  ij adalah

kofaktordari

aij dinamakan matriks kofaktor dari  A. Transpose dari

matriks kofaktor disebut matriks adjoin dari A, dinotasikan adj( A).

Page 43: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 43/47

 

⎡1 3 ⎤ ⎡− 0⎤ ⎡2 2 1 ⎤

1. Diberikan matriks A

⎢ − 1⎥

,  B =1⎥ , C = ⎢

⎥ ⎢ D =⎢

0

1

3

 

2

Contoh :

⎡1 1 1⎤

⎢ ⎥

⎡ 4 2

4⎤

⎡ 4 − 3 2⎤

⎢ ⎥

 Jika A =⎢

2 0 2⎥

, maka K =⎢− 3

− 1

4⎥

, dan adj( A) =⎢

2

− 1

0⎥

.

⎢⎣2 − 2 1 2 0 − 2 ⎢⎣−

4

4 − 2

Teorema : Jika A matriks yang mempunyaiinvers maka

 A−1  = 1

det(  A)adj(  A) .

Contoh :

⎡1 1 1⎤

⎢ ⎥

⎡ 4 − 3=1  ⎢

2⎤ ⎡

2

⎥ ⎢

− 3 / 2 1⎤

 Jika A =⎢

2 0 2⎥

, maka  A-1 =⎢

2 − 1

0⎥

=⎢

1

− 1 /

2

0⎥

.

⎢⎣2 − 2 1 ⎢⎣−

4

4 − 2 ⎢⎣−

2

2 − 1⎥⎦

Latihan 1.

= ⎢2 ⎥⎡2

1⎤

⎣⎢1

1⎥ , − 1⎥ ,

⎡3 1 0 ⎤ ⎡2⎤ E =

⎢⎥ ,  F = [12

3] , G =

⎢⎥ , dan  H =[0

1 1] . Manakah diantara

⎣2 1 −

3⎦

⎣2⎦

operasi berikut yang dapat dilakukan ? Jika dapat dilakukan tentukan

hasilnya, jika tidak dapat dilakukan berikan alasannya.

a.  A + B

b. 2A +

C c. B - 2D d.

3H - F 

Page 44: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 44/47

 

e.  AB +

FE

f. 3BA

g. ED -

BA h. BG

+ GH i.

HD-

 At

 j. F t + Gt

k. (F +

G)t l.

( AB)t

Page 45: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 45/47

 

⎢ 3 ⎢ ⎥

⎢ ⎥ 3⎢⎥⎢

⎢ 1 ⎢ 1

0⎥

⎥ ⎥

2. Berikan satu contoh matriks simetris ukuran 3 x 3.

3. Berikan satu contoh matriks simetris miring A yang berukuran 3 x 3.Apakah

 A + At juga simetris miring ? Berikanalasannya.

4.  Jika

⎡ 1 2

C =⎢− 1

0

1⎤ ⎡2 2⎥

dan  D =⎢

0

1

1 ⎤

− 1⎥

, hitunglah :

4 1 5 ⎢⎣4 3 3

a. C (C +

D)

b. C 2 +

CD)

c. C (CD)

d. C 2D

e. (C - D)C

f. C 2- DC

5. Lakukan operasi baris elementer B2(-2), B21(2), B13, B23(-2), B12(-

1),dan B1(3)

pada matriks berikut.

⎡1

a.  A =⎢

2

3 ⎤

−1⎥

⎡2 2

b.  B =⎢

0 1

1 ⎤

−1⎥

⎡ 1 2 1⎤

c. C =⎢− 1 0

⎢⎣2 0 ⎢⎣4 3 3 4 1 3⎥⎦

6. Dapatkan invers dari matriks elementer berikut.

⎡1

a.⎢0

⎢⎣0

0 0⎤

0⎥

1

0⎥⎦

⎡1

b.

⎢0

⎢⎣0

0 0⎤

1⎥

0

1⎥⎦

⎡1 0

c.⎢

0 1

⎢⎣0 0

0 ⎤⎥⎥

− 2⎥⎦

7. Tentukan bentuk eselon baris dari matriks berikut. Catatlah

operasi baris elementer yang dilakukan untuk mendapatkan

bentuk eselon barisnya.

Page 46: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 46/47

 

⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ 3⎥

Dapatkan pula bentuk eselon baris tereduksinya

⎡1

a.  A =⎢

2

3 ⎤

−1⎥

⎡2 2

b.  B =⎢

0 1

1 ⎤

−1⎥

⎡ 1 2 1⎤

c. C =⎢− 1 0

⎢⎣2 0 ⎢⎣4 3 3 4 1 3⎥⎦

Page 47: Matriks

5/13/2018 Matriks - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/matriks-55a754d9dc67c 47/47

 

8. ll