materi hkm new

33
MATERI PERKULIAHAN HUTAN KEMASYARAKATAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK TAHUN AKADEMIK 2010/2011 Dosen Ir. SUDIRMAN MUIN, MMA

Upload: rio-muhammad-fauzi

Post on 24-Jul-2015

272 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi HKM New

MATERI PERKULIAHAN HUTAN KEMASYARAKATANFAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

TAHUN AKADEMIK 2010/2011Dosen

Ir. SUDIRMAN MUIN, MMA

Page 2: Materi HKM New

Materi HKM 1. Telaahan singkat HKM (kilas balik HKM)2. Konsep HKM3. Metode Kajian Sosial Forestry4. Perencanaan HKM

Page 3: Materi HKM New

I. TELAAHAN SINGKAT ARTI KEHUTANAN SOSIAL DAN KEHUTANAN MASYARAKAT

1,.1. Kehutanan Sosial Istilah Social Forestry (Kehutana Sosial) telah

diperkenalkan pertama kali tahun 1968 oleh Westoby ↔ SF merupakan suatu pendekatan pembangunan kehutanan yang mempunyai tujuan memproduksi manfaat hutan untuk perlindungan dan rekreasi bagi masyarakat.

Istilah Soscial Forestry (Kehutanan Sosial) muncul pertama kali tahun 1978 ketika Kongres Kehutanan sedunia ke-8 di Jakarta dengan Tema FOREST FOR PEOPLE (Hutan Untuk Rakyat).

Perhutanan sosial (social forestry) sebagai payung dari berbagai bentuk pengelolaan hutan berbasis masyarakat atau yang berorientasi perbaikan kesejahteraan masyarakat.

Beberapa Definisi Kehutana Sosial (SF) :1. Foley dan Barnard (1984) ; SF adalah ilmu dan seni

mengenai kayu-kayuan/pohon atau dan vegetasi lainnya pada semua lahan yang ada dan mengelola hutan yang ada dengan erat sekali melibatkan masyarakat dengan suatu kepentingan pada penyediaan segala macam barang/bahan-bahan dan jasa-jasa untuk individu dan juga masyarakat.

2. Backheti (1984) ; SF adalah suatu kegiatan penanaman kayu di dalam dan sekitar lingkungan manusia. Tujuannya untuk menyediakan secara lokal kebutuhan dasart penduduk dengan penekanan pada kayu.

Page 4: Materi HKM New

Perhutanan Sosial (SF) adalah sistem dan bentuk pengelolaan hutan yang melibatkan peran serta berbagai unsur sosial (masyarakat, pemerintah,swasta) yang dapat dilakukan di lahan milik pribadi, umum atau di kawasan hutan yang diijinkan.

Bentuk perhutanan sosial (SF) → semua bentuk pengelolaan hutan yang melibatkan peran serta masyarakat baik di kawasan hutan milik negara maupun milik pribadi atau kelompok. Diantaranya sbb : Hutan kemasyarakatan → (di kawasan hutan milik negara) Hutan Rakyat → (di kawasan hutan milik pribadi/kelompok). Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Desa , hutan kampung,hutan adat

HKMHKM

HRH

TRSocial Forestry→

Page 5: Materi HKM New

Prinsip-Prinsip Penting Dalam Perhutanan Sosial1. Sistem pengelolaan SF dapat dijabarkan dalam berbagai

program dan proyek atau bentuk kegiatan teknis di lapangan.2. SF tidak dapat dikerjakan hanya oleh satu pihak.3. Ada kelembagaan atau institusi lokal yang dibangun.4. Mengakui hak-hak masyarakat adat dan masyarakat lokal.5. Dalam kerjasama dengan pihak swasta harus ada manfaat

yang saling menguntungkan secara ekonomis tanpa mengabaikan fungsi hutan dan peran serta kedudukan masyarakat.

6. SF dikembangkan berdasarkan kebutuhan masyarakat.7. SF tidak hanya mengandalkan hasil hutan kayu akan tetapi

HHBK termasuk jasa. TUGAS SAUDARA ; Permasalahan Pengembangan Perhutanan Sosial di Indonesia.

Minimal 5 permasalahan . Berikan alasan masing-masing permasalahan.

Kuliah ke-2/Kamis 12/5/2011 Kls A&CKuliah ke-2/Senin 22/5/2011/Kls B

Page 6: Materi HKM New

II. Hutan Kemasyarakatan Hutan Kemasyarakatan → Hutan negara dengan sistem

pengelolaan hutan yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat

Prinsip dasar pengelolaan HKMMemberdayakan masyarakatMeningkatkan nilai ekonomi,Meningkatkan nilai budaya, Memberikan manfaat/benefit kepada masyarakat

pengelolaa, dan masyarakat setempat.Tanpa mengganggu fungsi pokoknya (menjaga fungsi

kawasan ) a.l : Meningkatkan fungsi hutan dan fungsi kawasan. Pemanfaatan kawasan, Pemenafaatan jasa lingkungan Pemanfaatan hasil hutan kayu Pemanfaatan hasil hutan bukan kayu

Page 7: Materi HKM New

Tujuan HKMDimanfaatkan masyarakat sekitar hutan dengan sistem

pendekatan areal kelola (mempunyai kepastian hukum)Hutan menjadi lestari.Masyarakat sejahtera Oleh karena itu Dalam HKM masyarakat diharuskan

menanam tanaman dengan sistem Multi demikian (diskusikan)

Page 8: Materi HKM New

Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan program HKM adalah keinginan untuk ikut serta dalam kegiatan HKM harus datang dari masyarakat tanpa ada unsur paksaan.

Dalam pelaksanaan program, sangat ditekankan rasa kepemilikan oleh kelompok masyarakat terhadap program HKM yang mereka ikuti.

Implikasinya adalah dalam program ini masyarakat tidak mendapat bayaran dari pihak manapun tetapi partisipasi yang dilakukan adalah sukarela.

Keuntungan masyarakat mengikuti program HKM :1. Mendapat akses secara legal kedalam lahan

hutan negara selain tentu saja mendapat bantuan teknis dan sedikit subsidi dalam hal penyiapan bibit tanaman.

2. Semua keuntungan ekonomi dan ekologi di masa yang akan datang akan manjadi milik peserta HKM.

Page 9: Materi HKM New

II. KONSEP PENGELOLAAN HUTAN KEMASYARAKATAN Konsep pengelolaan hutan secara umum adalah bagaimana

hutan tersebut LESTARI atau dalam pengelolaan hutan dikenal dengan Sustainable forest management (SFM).

SFM adalah pengelolaan hutan sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

Pertanyaannya “ Bagaimana Menuju Hutan Yang Lestari Tersebut “

Dua pandangan konsep dalam pengelolaan hutan (Hutan Primer)1. Kelompok konservasionis → Hutan primer yang tersisa dilindungi.2. Kelompok Pandangan Ekonomis → Pengelola hutan

cenderung menganggap hutan sebagai sumber utama pasokan kayu khususnya di negara berkembang (Pendapatan ekonomi nasional).

Dari kedua pendangan di atas maka perkembangan selanjutnya menyatakan bahwa “ Hutan dipandang sebagai ekosistem komplek yang harus dikelola sedemikian rupa secara bijaksana sebagai bagian dari bentang alam sehingga diperoleh keseimbangan antara barang dan jasa disamping mengurangi kerusakana lingkungan dalam jangka panjang” artinya prinsip SFM harus dijalankan.

Pengelolaan hutan dengan memperhatiakn aspirasi dan mengikut sertakan masyarakat menjadi landasan utama (Konsep HKM)

Page 10: Materi HKM New

Pengelolaan HKMPada awal dekade 90-an (Pelita V) berkembang suatu sistem

pengelolaan hutan yang mengintegrasikan kepentingan peningkatan kelestarian fungsi hutan dan kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat (masyarakat di dalam dan sekitar hutan) yaitu HKM

Kosep dasar pengembangan HKM adalah partisifasi aktif masyarakat (masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan).

Tujuan nya untuk meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan kelestarian fungsi hutan.

Komoditas yang bisa dikembangkan adalah aneka usaha kehutanan ataupun jenis tanaman multi guna.

HKM lebih menitik beratkan kepada kepentingan mensejahterakan masyarakat.

Karena lebih berpihak pada masyarakat,, maka prinsip-prinsip penting dalam pengelolaan HKM sbb :1. Masyarakat sebagai pelaku utama2.Masyarakat sebagai pengambil keputusan3.Kelembagaan pengusahaan ditentukan oleh

pengambil keputusan4. Kepastian hak dan kewajiban semua pihak.

Page 11: Materi HKM New

5. Pemerintah sebagai fasilitator dan pemantau progr6.Pendekatan didasarkan pada keanekaragaman hayati

dan keanekaragaman budaya.Potensi Pengembangan HKM Tujuan HKM;meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dan meningkatkan kelstarian fungsi hutan Hasil hutan dari HKM ada;lah hasil hutan berupa kayu

dan hasil hutan bukan kayu. Hasil hutan tsb dapat digunakan untuk kebutuhan

sendiri atau untuk diusahakan. Oleh karena itu konsepsi HKM adalah mempertemukan

semua kepentingan yakni: kesejahteraan masyarakat, produktivitas sumberdaya hutan dan kelestarian fungsi hutan sehingga diharapkan HKM merupakan alternatif solusi dalam kegiatan pengelolaan hutan.

Tugas : Kelompok (kuliah Minggu Depan Kumpulkan).Bagaimana potensi pengembangan HKM itu sendiri.

(khususnya Kalbar)Mengapa di Kalbar HKM belum berkembang. Apa

kendalanya.Bagaimana solusiinya ?.Model HKM yang sesuai untuk wilayah Kalbar/

alasannya .

Page 12: Materi HKM New

Kendala Dan Tantangan HKM (kendala umum)1. Status dan fungsi lahan Kendala HKM di luar hutan milik adalah

kepemilikan lahan.Salah satu transformasi masyarakat tradisional menuju modern adalah adanya perubahan orientasi.→ (Perubahan orientasi memenuhi kebutuhan fisik menuju komersil dan keuntungan yang besar.) ↔ Hal ini akan menimbulkan konflik.

2. Tingkat Penguasaan Teknologi MasyarakatKemampuan manajemen lahan yang dimiliki masyarakat relatif rendah → (pengaruh tingkat pendidikan, budaya dan adat istiadat)

3. Model-Model HKM Belum adanya model HKM yang sesuai dengan

pradigma baru kehutanan konsep reformatif HKM, terutama untuk lokasi HKM di kawasan produksi hutan alam.

Page 13: Materi HKM New

Kendala dan Tantangan Secara Khusus.Kendala Pengembangan HKM di Pedesaan

Kelembagaan desa lemahPola pembagian keuntungan tidak baikTidak ada pengelolaan konflik yang efektifKurangnya informasi tentang pasar dan biaya transport

tinggiKurangnya peralatan

Kendala Pengembangan HKM di Tingkat KabupatenPengalaman dan pengetahuan tentang berbafai pola

HKM terbatasPengembangan HKM membutuhkan banyak tenaga

dan pendamping dari ahli kehutananHKM sulit dikembangkan untuk skala lebih besar.Keraguan bagaimana memadukan HKM dengan tata

guna lahan yang ada.

Page 14: Materi HKM New

Manfaat HKM Bagi Msyarakat1. Memberikan kepastian hukum atas hak

pengelolaan kawasan hutan. Sehingga masyarakat/kelompk masyarakat mempunyai kepastian untuk berinvestasi dalam kawasan hutan melalui reboisasi swadaya mereka

2. Menjadi sumber matapencarian dengan memanfaatkan hasil dari kawasan hutan. Keanekaragaman tanaman yang diwajibkan menjadikan kalender musim panen yang dapat menutupi kebutuhan rumah tangga petani .

3. Kegiatan HKM sekaligus menjaga kelsetarian ekosistem (sumber air dll).

4. Terjadinya hubungan dialogis dan harmonis dengan pemerintah dan pihak terkait lainnya.

5. Adanya peningkatan pendapatan non tunai (dalam bentuk barang /innatura), bentuk pangan dan papan.

Page 15: Materi HKM New

Manfaat HKM Bagi Pemerintah1. Memberikan sumbangan tidak langsung oleh

masyarakat melalui rehabiltasi lahan secara swadaya dan swadana.

2. Adanya peningkatan pendapatan pemerintah daerah untuk pembangunan hutan lestari dan masyarakat sejahtera

3. Kegiatan teknis di lahan HKM yang mewajibakan kelompok melakukan penerapan pengolahan lahan berwawasan konservasi membawa perbaikan pada fungsi hutan

4. Kegiatan HKM berdampak pada pengamanan hutan.

5. Terlaksanakan tertib hukum di lahan HKM.

Page 16: Materi HKM New

Manfaat HKM Terhadap Fungsi Hutan dan Restorasi Habitat

1. Terbentuknya keanekaragaman tanaman (tajuk rendah, sedang dan tinggi).

2. Terjadinya fungsi ekologis dan hidro-orogis melalui pola tanam campuran dan teknis konservasi lahan yang diterapkan.

3. Terjaganya blok perlindungan yang dikelola oleh kelompok pemegang izin HKM.

4. Kegiatan HKM juga menjaga kekayaan alam flora dan fauna yang telah ada sebelumnya, beserta habitanya.

Page 17: Materi HKM New

Proses Pemberdayaan yang dilakukan Pihak Pembantu dalam pengelolaan HKM dalam bentuk :1. Pendampingan masyarakat dan pendampingan teknis2. Pelatihan (pembibitan, pemeliharaan,

memproduksi).3. Penyuluhan4. Bantuan teknis pembibitan, pemeliharaan tegakan,

tanaman sela, rehabiltasi hutan, teknis pembukaan lahan.

5. Bantuan informasi dan media6. Pengembangan kelembagaan7. Pengembangan SDM8. Pengembangan jaringan kemitraan (kerjasama dan

pemasaran)9. Pendampingan sistem administrasi kelembagaan10. Sistem permodalan11. Monitoring dan evaluasi.

Materi Kls A/C /26/5/2011Materi Kls B / 14 Juni 2011

Page 18: Materi HKM New

III. PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT3.1. Bentuk Kepemilikan SDH1. Private Property Right (hak kepemilikan

pribadi) contohnya hutan rakyat)2. State Property Right (hak kepemilikan negara)

contoh hutan negara : hutan produksi, hutan lindung dan hutan konservasi

3. Common Property Right (hak kepemilikan bersama, contohnya adalah hutan adat/ulayat)

Metri ke-4/16 Kamis 16 Juni 2011/kls A/B

Page 19: Materi HKM New

3.2. Definisi Hutan Rakyat Hutan Rakyat adalah Hutan yang tumbuh di atas

tanah milik dengan luas minimal 0,25 Ha dengan penutupan tajuk didominasi oleh tanaman perkayuan (> 50 %) dan atau tanaman tahun pertama minimal 500 batang (SK. Menhut No. 49/Kpts-II/1997.

UU No 41 Th 1999. Hutan rakyat adalah hutan yang dibebani hak milik.

Penanaman pepohonan di tanah milik masyarakat oleh pemiliknya, merupakan salah satu butir kearifan masyarakat dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya.

Terbatasnya kepemilikan tanah, peran hutan rakyat bagi kesejahteraan masyarakat semakin penting.

Page 20: Materi HKM New

3.3. Maksud dan Tujuan Pengelolaan Hutan RakyatMeningkatkan pendapatan masyarakat di pedesaan

sekaligus meningkatkan kesejahteraan dalam upaya mengentaskan kemiskinan.

Memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna bahan baku kayu untuk industri, kayu pertukangan dan kayu energi

Terpeliharanya kondisi tata air dan lingkungan yang baik, khususnya lahan milik rakyat.

Menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kegiatan berusaha dan meningkatkan pendapatan negara.

Menberdayakan masyarakat pedesaan

Page 21: Materi HKM New

3.4. Prinsip-prinsip Hutan Rakyat Aktor utama pengelola adalah rakyat/masyarakat lokal/adat Lembaga pengelola dibentuk, dilaksanakan dan dikontrol

secara langsung oleh rakyat bersangkutan Memiliki wilayah yang jelas dan memiliki kepastian hukum

yang mendukungnya Interaksi antara masyarakat dengan lingkungannya bersifat

langsung dan erat Pengetahuan lokal menempati posisi penting dan melandasi

kebijaksanaan dan sistem pengelolaan hutan, Teknologi yang dipergunakan diutamakan teknologi lokal Skala produksi tidak dibatasi, kecuali oleh prinsip kelestarian Keanekaragaman hayati mendasari berbagai bidangnya Sistem ekonomi didasarkan atas kesejahteraan bersama

Page 22: Materi HKM New

3.5 Pola Pengembangan Hutan Rakyat .1. Pola Swadaya; Hutan rakyat yang dibangun oleh kelompok atau

pereorangan dengan kemampuan modal dan tenaga dari kelompok atau perorangan itu sendiri.

Melalui pola ini masyarakat didorong agar mau dan mampu untuk melaksanakan pembuatan hutan rakyat secara swadaya dengan bimbingan teknis kehutanan.

2. Pola subsidi; Hutan rakyat yang dibangun melalui subsidi

atau bantuan sebagian atau keseluruhan biaya pembangunannya.

Subsidi atau bantuan diberikan oleh pemerintah (melalui Inpres Penghijauan, Padat Karya dan dana bantuan lainnya) atau dari pihak lain yang peduli terhadap pembangunan hutan rakyat.

Page 23: Materi HKM New

3. Pola kemitraan (Kredit Usaha Hutan Rakyat); Hutan rakyat dibangun atas kerjasama

masyarakat dan dan perusahaan swasta dengan insentif permodalan berupa kresit kepada rakyat dengan bunga ringan.

Dasar pertimbangan kerjasam itu adalah pihak perusahaan perlu bahan baku dan masyarakat butuh bantuan modal kerja.

Pola kemitraan ini dilakukan dengan memberikan bantuan secar penuh melalui perencanaan sampai dengan membagi hasil usaha secara bijaksana, sesuai kesepakatan antara perusahaan dan masyarakat.

Page 24: Materi HKM New

3.6. Strategi Pengembangan Hutan Rakyat Menginventaris hutan rakyat yang telah ada (mengetahui

sebaran, letak, luasan, jenis dan perkiraan potensi). Meninventarisir sasaran pengembangan lokasi hutan rakyat. Percontohan pengelolaan HR menurut berbagai kondisi. Penyiapanm sarana perangkat lunak (produk hukum, pedoman,

JUKLAK/JUKNIS). Meningkatkan hasil penelitian dan pengembangan HR dalam

bentuk metode, teknologi dan teknik pelaksanaan yang tepat bagi pengembangan HR.

Memenuhi SDM yang terdidik dan terlatih Menggerakan dan membangkitkan partisipasi masyarakat dan

pemngembanga dan pengelolaan HR melalui pembentukan kelompok tani yang dinamis.

Penyuluhan kepada masyarakat. Menyamakan persepsi pengelolaan HR. Mendorong terciptanya pasaran hasil HR. Memberikan insentif permodalan dengan bunga yang ringan.

Page 25: Materi HKM New

3.7. Pola Pengelolaan Hutan Rakyat1. Pola Monokultur

Pola ini hanya menanam satu jenis pohon dalam suatu hamparan lahan.a. Hutan rakyat sengon di Jawa.b. Hutan rakyat kemiri di Sulawesi Selatan

2. Pola Campuran (Agroforest)Pola campuran atau agroforest ini dilakukan dengan mengkombinasikan antara tanaman kehutanan (jangka panjang) dengan tanaman pertanian (jangka pendek) dalam suatu hamparan lahan dengan pengaturan spasial dan temporal

Page 26: Materi HKM New

Contoh : Pola Hutan Rakyat Campurana. Repong Damar di Pesisir Krui, Lampungb. Kebun Karet Campuran di Jambic. Tembawang di Kalimantan Baratd. Parak di Maninjau, Sumatera Barate. Kebun Durian Campuran di Gunung Palung, Kalimantan Baratf. Kebun Pepohonan Campuran di sekitar Bogor, Jawa Barat

Page 27: Materi HKM New

3.8. Pedoman Pembuatan Tanaman Hutan Rakyat3.8.1. Membuat Perencanaan Teknis.

1. Rencana Teknik TahunanRencana indikatif yang menunjukan lokasi, jenis dan volume kegitan .

2. Rencana Kegiatan Rancangan pembuatan tanaman hutan rakyat disusun 1

(satu) tahun sebelum pelaksanaan ( T – 1) atau (T -0). Penyusunan rancangan berdasarkan hasil orientasi

lapangan, pengukuran/pemetaan calon lokasi serta wawancara dengan masyarakat setempat.

Rancangan memuat rancangan teknis dan biaya serta kelembagaan.

Rancangan secara operasional sebagai dasar untuk pelaksanaan kegiatan.

Page 28: Materi HKM New

3.8.2. Pelaksanaan1. Persiapan lapangan1.1. Persiapan Kelembagaan Bentuk kelembagaan dalam bentuk kelompok tani dengan

bantuan tenaga pendamping. Kelompok tani tsb diharapkan mampu melaksanakan persiapan

pembuatan tanaman hutanrakyat a.l : Mengikuti sosialisasi penyuluhan dan pelatihan Menyiapkan lahan miliknya untuk lokasi hutan rakyat Menyelenggarakan pertemuan-pertemuan kelompok tani Menyiapkan administrasi kelompok tani Menyusun perangkat/aturan kesepakatan internal kelompok.

1.2. Pembuatan Sarana dan Prasarana Pembuatan gubuk kerja dan papan pengenal di lapangan. Pembuatan jalan dan atau jembatan di dalam lokasi hutan rakyat.

Page 29: Materi HKM New

1.3. Penataan Areal Tanaman PAT merupakan pembagian areal/lokasi dalam blok sesuai dengan

pembagian kelompok. PAT dengan tahapan sbb :

a. Pemancangan tanda batas dan pengukuran lapangan (menentukan letak dan luas yang pasti).

b. Pembersihan lapangan dan pengolahan tanahc. Penetuan arah larikan serta pemancangan ajir tanaman sejajar

konturd. Pembuatan piring tanaman di sekeliling ajire. Pembuatan lubang tanaman (sesuai keperluan).

2. Pembuatan Tanaman.2.1. Pemilihan jenis tanaman

Sesuai kebutuhan masyarakat Sesuai agroklimat. Sesuai permintaan pasar Menguntungan Sesuai kesepakatan kelompok Komposisi jenis tanaman : 70 % tanaman kayu-kayuan dan tanaman

unggulan lokal, dan 30 % tanaman serba guna.

Page 30: Materi HKM New

2.2. Penanaman2.2.1. Sistem tumpangsari yakni menggabungan tanaman semusim

dengan tanaman pokok kehutanan (kayu-kayuan dan tanaman serba guna).

2.2.2. Sistem cemplongan yakni sustu teknis penanaman dengan pembersihan lapangan tidak secara total (hanya ditempat yang akan ditanam).

2.2.3. Pola Penanaman1. Pola penanaman di lahan terbuka Baris dan larikan tanaman lurus

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

0 = Tanaman pokok

Page 31: Materi HKM New

Tanaman jalur dengan sistem tumnpangsari

0 v 0 v 0 v 0 v 0 0 v 0 v 0 v 0 v 0 0 v 0 v 0 v 0 v 0

Keterangan : 0 = tanaman pokok v = tanamam tumpangsari

Penanaman searah garis kontur

v

V v

v

Garis kontur

Page 32: Materi HKM New

2. Pola tanam di lahan tegalan dan pekarangana. Baris dan larikan tanaman lurusb. Penanaman pada batas pemilikan lahanc. Penanaman pengkayaan.2.3. Pemeliharaand. Pemeliharaan tahun berjalan1). Penyulaman2). Penyiangan3). Pemupukanb. Pemeliharaan tahun pertama dan kedua1). Penyulaman2). Penyiangan3). Pendangiran4). Pemupukan5). Pengendalian hama dan penyakit

Page 33: Materi HKM New

SAMPAI JUMPA

TERIMA KASIHSEMOGA SAUDARA BERHASIL