materi pajak bansos new
TRANSCRIPT
11
Bekerja sama denganDIREKTORAT PENYULUHAN PELAYANAN DAN HUMAS
DIREKTORAT JENDERAL PAJAKDEPARTEMEN KEUANGAN
Selong, 25 September 2012
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALDIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,
NON FORMAL DAN INFORMALNON FORMAL DAN INFORMAL
PEMUNGUTAN & PENYETORAN PAJAK PEMUNGUTAN & PENYETORAN PAJAK DANA BANTUAN SOSIALDANA BANTUAN SOSIAL
22
SKEMA BANTUAN PENDIDIKAN NASIONAL
A P B NA P B N
-DANA ALOKASI UMUM-BAGI HASIL-DANA ALOKASI KHUSUS
-DANA ALOKASI UMUM-BAGI HASIL-DANA ALOKASI KHUSUS
A P B DA P B DKEMDIKNASKEMDIKNAS
LEMBAGA/YAYASAN/KOMITE SEKOLAH
LEMBAGA/YAYASAN/KOMITE SEKOLAH
BANTUAN
PKBM MILIK PEMERINTAH
PKBM MILIK PEMERINTAH
SISWASISWA
KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATANBEA SISWA
Dana Bantuan Luar Negeri
33
PERLAKUAN PERPAJAKAN PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS BANTUAN SOSIAL YG MERUPAKAN PROGRAM DITJEN ATAS BANTUAN SOSIAL YG MERUPAKAN PROGRAM DITJEN
PAUDNIPAUDNI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONALKEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
1. ORANG PRIBADI2. PKBM(MILIK YAYASAN/PEMERINTAH
BANTUAN/BANTUAN/SUBSIDI SUBSIDI
DARI APBNDARI APBN(Rp)(Rp)
BUKAN OBJEK BUKAN OBJEK PPh & PPNPPh & PPNPenjelasan Pasal 4 ayat (3) Penjelasan Pasal 4 ayat (3) UU PPhUU PPhPasal 4 UU PPNPasal 4 UU PPN
44
Penjelasan Pasal 4 ayat (3) huruf a Penjelasan Pasal 4 ayat (3) huruf a UU PPhUU PPh
Bantuan atau sumbangan bagi pihak yg menerima bukan merupakan Bantuan atau sumbangan bagi pihak yg menerima bukan merupakan objek pajak sepanjang diterima tdk dlm rangka hubungan kerja, objek pajak sepanjang diterima tdk dlm rangka hubungan kerja, hubungan usaha, hubungan kepemilikan atau hubungan pengusaan hubungan usaha, hubungan kepemilikan atau hubungan pengusaan antara pihak-pihak yg bersangkutanantara pihak-pihak yg bersangkutan
Harta hibahan bagi pihak yg menerima bukan merupakan objek Harta hibahan bagi pihak yg menerima bukan merupakan objek pajak apabila diterima keluarga sedarah dlm garis keturunan lurus pajak apabila diterima keluarga sedarah dlm garis keturunan lurus satu sederajat, dan oleh badan keagamaan atau badan pendidikan satu sederajat, dan oleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial termasuk yayasan atau pengusaha kecil termasuk atau badan sosial termasuk yayasan atau pengusaha kecil termasuk koperasi yg ditetapkan Menkeu, sepanjang diterima tidak dalam koperasi yg ditetapkan Menkeu, sepanjang diterima tidak dalam rangka hubungan kerja, hubungan usaha, hubungan kepemilikan, rangka hubungan kerja, hubungan usaha, hubungan kepemilikan, atau hubungan penguasaan antara pihak-pihak yg bersangkutan.atau hubungan penguasaan antara pihak-pihak yg bersangkutan.
Pasal 4A UU PPNPasal 4A UU PPN
Jenis Barang / Jasa tidak dikenai PPN adalah : makanan / minuman , jasa pendidikan
55
PERLAKUAN PERPAJAKAN PERLAKUAN PERPAJAKAN ATAS BANSOS PROGRAM DARI DITJEN PAUDNI ATAS BANSOS PROGRAM DARI DITJEN PAUDNI
KEMDIKNASKEMDIKNASBANTUAN SOSIAL DARI APBN
YG BUKAN UTK BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS)
(Rp)
Lembaga/Yayasan/Organisasi PKBM/Sekolah Orang Pribadi Milik Swasta Milik Pemerintah (beasiswa)
Kegiatan Kegiatan BelajarYg berakibat ada pembayaran Yg berakibat ada pembayaranKepada rekanan/Pihak ke-3 Kepada rekanan
Wajib Potong PPh Ps 21, Ps. 23,
Ps. 4 ayat (2)
Wajib Potong & Pungut PPh 21, Ps 22
Ps.23, Ps 4 ayat (2) &PPN
Tidak Dipotong PPh dan
tidak Dipungut PPN
66
DIKELOLAHDIKELOLAH
INSTANSI PEMERINTAH PUSAT/DAERAH(PKBM MILIK PEMERINTAH)
MELALUI SUATUKEGIATAN
BANTUANAPBN/APBD
BENDAHARA/PEMEGANG KASWAJIB MELAKUKAN PEMOTONGAN DAN
PEMUNGUTAN PAJAK PUSAT
77
DIKELOLAHDIKELOLAH
BADAN ANTARA LAIN YAYASAN ATAUBADAN ANTARA LAIN YAYASAN ATAUORGANISASIORGANISASI
(PKBM SWASTA- NON PEMERINTAH)(PKBM SWASTA- NON PEMERINTAH)
MELALUI SUATUMELALUI SUATUKEGIATANKEGIATAN
BANTUAN BANTUAN APBN/APBDAPBN/APBD
WAJIB MELAKUKAN WAJIB MELAKUKAN PEMOTONGAN PEMOTONGAN PAJAK PUSATPAJAK PUSAT
KEWAJIBAN YGTELAH ADA SEJAK
BADAN (YAYASAN/ORG) ITU BERDIRI
& MEMILIKI NPWP
88
ASPEK PERPAJAKAN ATAS PKBM/FK PKBM/RINTISAN PKBM/YAYASAN
1. YAYASAN/PKBM/FK PKBM/RINTISAN PKBM ADALAH WAJIB PAJAK BADAN YANG WAJIB MEMILIKI NPWP
DASAR HUKUM PASAL 1 BUTIR 3 UU NO.16 THN 2009 TENTANG PERUBAHAN UU NO.6 THN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKANBadan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.
PASAL 2 AYAT (1) UU NO.16 THN 2009 TENTANG PERUBAHAN UU NO.6 THN 1983 TENTANGKETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKANSetiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak. Syarat subjektifnya yaitu memenuhi syarat subjek pajak menurut UU PPh yaitu subjek pajak badanSyarat Objektifnya yaitu subjek pajak tsb menerima penghasilan atau diwajibkan utk melakukan pemotongan/pemungutan sesuai UU PPh
99
KEWAJIBAN PERPAJAKAN PKBM/FK PKBM/
RINTISAN PKBM/YAYASAN
2. MELAKSANAKAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN SEBAGAI WAJIB PAJAK BADAN
MEMOTONG PAJAK PENGHASILAN 1. PPh Pasal 21 2. PPh Pasal 4 ayat (2) 3. PPh Pasal 23 4. PPh Pasal Pasal 26 5. Bea Materai
MENYETOR PPh YANG TELAH DIPOTONG KE BANK PERSEPSI ATAU KANTOR POS
MELAPORKAN HASIL PEMOTONGAN DAN PENYETORAN KE KANTOR PELAYANAN PAJAK
DASAR HUKUM UU PPh
1010
KETENTUAN KEWAJIBAN NPWP BAGI PKBM/FK PKBM/SUB GUGUS/YAYASAN
PKBM/SUB GUGUS(PENGELOLANYA DINASPENDIDIKAN SETEMPAT)
YAYASAN/PKBM SWASTA
WAJIB MEMILIKI NPWP DGN MENDAFTARKANKE KANTAR PELAYANAN PAJAK (KPP) ATAUKANTOR PELAYANAN & PENYULUHAN & KONSULTASI PAJAK (KP2KP),
ÄTAS NAMA “BENDAHARA SUB GUGUS...”.
WAJIB MEMILIKI NPWP PADA SAAT DIDIRIKANDGN MENDAFTARKAN KE KPP/KP2KP,
1. ATAS NAMA “PKBM …..”; ATAU
2. ATAS NAMA “YAYASAN PENDIDIKAN ………..”
Catatan :
SETIAP YAYASAN YG SAMA TETAPI BERADA DI WILAYAH KPP YG BERBEDA, WAJIB MENDAFTAR & MEMILIKI NPWP SBG CABANG
SEBAGAI WAJIB PAJAKPEMUNGUT
SEBAGAI WAJIB PAJAK BADAN (YAYASANTERMASUK DI CABANGNYA)
YG DIBERIKAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN OLEH UU
SEBAGAI HANYA PEMOTONG PAJAK
1111
OBJEK PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PAJAK YG OBJEK PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PAJAK YG DILAKUKAN BENDAHARA PKBM/SUB GUGUS DILAKUKAN BENDAHARA PKBM/SUB GUGUS
(BINAAN/DIDANAI DINAS PENDIDIKAN (BINAAN/DIDANAI DINAS PENDIDIKAN SETEMPAT)SETEMPAT)
PPh Pasal 21 : Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada org pribadi sehubungan dengan pekerjaan jabatan,
jasa & kegiatan.
PPh Pasal 4 ayat (2) : Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu & sumber tertentu
misalnya antara lain sewa tanah dan/atau bangunan.
PPh Pasal 22 : Pemungutan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan dengan pembelian Barang.
PPh Pasal 23 : Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga, deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Psl 21.
PPN dan PPnBM : Pemungutan atas pajak konsumsi yg dibayar sendiri
sehubungan penyerahan Barang Kena Pajak& Jasa Kena Pajak.
Bea Materai * : Pembayaran atas pemanfaatan dokumen2 tertentu.
*DISETOR SENDIRI OLEH BENDAHARA PKBM/SUB GUGUS…
1212
OBJEK PEMOTONGAN PAJAK OBJEK PEMOTONGAN PAJAK YG DILAKUKAN PKBM SWASTA SEBAGAI BADAN YG DILAKUKAN PKBM SWASTA SEBAGAI BADAN
(YAYASAN) (YAYASAN)
► PPh Pasal 21 : Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan kepada org pribadi sehubungan dengan pekerjaan jabatan, jasa & kegiatan.
► PPh Pasal 4 ayat (2): Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan sehubungan jasa tertentu & sumber tertentu misalnya antara lain sewa tanah dan/atau bangunan.
► PPh Pasal 23 : Pemotongan atas penghasilan yg dibayarkan berupa hadiah, bunga, deviden, sewa, royalty dan jasa-jasa lainnya selain Objek PPh Psl 21.
► Bea Materai * : Pembayaran atas pemanfaatan dokumen tertentu.
*DISETOR SENDIRI OLEH PIHAK YAYASAN/PKBM SWASTA
1313
"Pasal 22(1) Menteri Keuangan dapat menetapkan : a. bendahara pemerintah untuk memungut pajak sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang ;
Penjelasan Pasal 22 Berdasarkan ketentuan ini yang dapat ditunjuk sebagai pemungut pajak adalah :Bendahara pemerintah, termasuk bendahara pada Pemerintah Pusat, PemerintahDaerah, instansi atau lembaga pemerintah dan lembaga-lembaga negara lainnya,berkenaan dengan pembayaran atas penyerahan barang. termasuk juga dalam pengertian bendahara adalah pemegang kas dan pejabat lain yang menjalankan fungsi yang sama;
MENGAPA YAYASAN, PKBM SWASTA, TIDAK MENGAPA YAYASAN, PKBM SWASTA, TIDAK DIWAJIBKAN MEMUNGUT PPh PASAL 22 ? DIWAJIBKAN MEMUNGUT PPh PASAL 22 ?
BUNYI UU NO.36 TH 2008 TENTANG PERUBAHAN KEEMPAT ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PENGHASILAN
JAWABANNYAJAWABANNYA
1414
"Pasal 16A(1) Pajak yang terhutang atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau
penyerahan Jasa Kena Pajak kepada Pemungut Pajak Pertambahan Nilai, dipungut, disetor dan dilaporkan oleh Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.
(2) Tata cara pemungutan, penyetoran dan pelaporan pajak oleh Pemungut Pajak
Pertambahan Nilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan oleh
Menteri Keuangan."
MENGAPA PKBM SWASTA, YAYASAN SWASTA, MENGAPA PKBM SWASTA, YAYASAN SWASTA, LEMBAGA SWASTA LAINNYA TIDAK DIWAJIBKAN LEMBAGA SWASTA LAINNYA TIDAK DIWAJIBKAN
MEMUNGUT PPN ? MEMUNGUT PPN ?
BUNYI UU NO.42 TH 2009 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS UNDANG –UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PPN DAN PPnBM
BUNYI KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NO.563/KMK.03/2003 TTG PENUNJUKAN BENDAHARAWAN PEMERINTAH & KPKN UTK MEMUNGUT , MENYETOR & MELAPORKAN PPN & PPnBM BESERTA TATA CARA PEMUNGUTAN, PENYETORAN DAN PELAPORANNYA Pasal 2(1) Bendaharawan Pemerintah dan Kantor Perbendaharaan dan Kas
Negara ditetapkan sebagai Pemungut Pajak Pertambahan Nilai.
JAWABANNYAJAWABANNYA
NoNo KegiatanKegiatan Rincian PembiayaanRincian Pembiayaan Objek Objek pemotonganpemotongan
TarifTarif Contoh PenghitunganContoh Penghitungan
11 PenyelenggaraanPenyelenggaraan
rapat atau rapat atau konsultasikonsultasi
atau koordinasi atauatau koordinasi atau
pertemuan dlmpertemuan dlm
Rangka Rangka restrukturisasi restrukturisasi
& revitalisasi& revitalisasi
PKBMPKBM
Uang rapat, uang Uang rapat, uang hadir, uang hadir, uang representasi, uang representasi, uang saku, honorariumsaku, honorarium
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 Tarif Pasal 17 Tarif Pasal 17 ayat (1a) UU ayat (1a) UU PPh dari PPh dari jumlah brutojumlah bruto
Si A sebagai peserta Si A sebagai peserta rapat menerima uang rapat menerima uang saku Rp 100.000,- maka saku Rp 100.000,- maka PPh pasal 21 : PPh pasal 21 : 5% x Rp100.000 = 5% x Rp100.000 = Rp5.000Rp5.000Jika si A tdk ada NPWP Jika si A tdk ada NPWP tarifnya menjadi 6%tarifnya menjadi 6%
Uang transportUang transport Tidak dipotong Tidak dipotong sepanjang sepanjang memiliki bukti memiliki bukti pengeluaran pengeluaran transportasi transportasi (ada rincian (ada rincian penggunaan)penggunaan)
-- --
Pembelian snack Pembelian snack (Konsumsi) dan (Konsumsi) dan makanan lainnyamakanan lainnya
Tidak dipotong Tidak dipotong PPh. PPh.
-- --
Penggunaan jasa Penggunaan jasa catering atau jasa tata catering atau jasa tata boga (di kuitansi boga (di kuitansi disebutkan)disebutkan)
PPh Pasal 23PPh Pasal 23 2% dari 2% dari jumlah brutojumlah bruto
Si B membayar jasa Si B membayar jasa catering sebesar catering sebesar Rp200.000 PPh Pasal Rp200.000 PPh Pasal 23 :23 :
2% x 2% x Rp200.000=Rp4.000Rp200.000=Rp4.000
Jika si B tdk ada NPWP Jika si B tdk ada NPWP tarifnya menjadi 4%tarifnya menjadi 4%
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaanpenggandaan
-- -- --
Aspek Perpajakan Atas Kegiatan Peningkatan Mutu Lembaga PKBM/Organisasi Sejenis
(Penerimanya Non Pemerintah)
NoNo KegiatanKegiatan Rincian Rincian PembiayaanPembiayaan
Objek pemotonganObjek pemotongan TarifTarif Contoh PenghitunganContoh Penghitungan
22 Rencana kerja Rencana kerja dandan
pengembangan pengembangan PKBMPKBM
Honorarium Honorarium sebagai peneliti sebagai peneliti (pembuat (pembuat rencana kerja)rencana kerja)
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 (50% x (50% x jumlah jumlah bruto) x bruto) x Tarif Pasal Tarif Pasal 17 ayat 17 ayat (1a) UU (1a) UU PPhPPh
Si C sebagai peneliti Si C sebagai peneliti (pembuat rencana kerja) (pembuat rencana kerja) menerima honorarium menerima honorarium Rp 100.000,- maka PPh Rp 100.000,- maka PPh Pasal 21 Pasal 21 (50% x Rp100.000) x 5% (50% x Rp100.000) x 5% = Rp2.500= Rp2.500Jika si C tdk ada NPWP Jika si C tdk ada NPWP tarifnya menjadi 6%tarifnya menjadi 6%
Uang transportUang transport Tidak dipotong sepanjang Tidak dipotong sepanjang memiliki bukti memiliki bukti pengeluaran transportasi pengeluaran transportasi (ada rincian penggunaan)(ada rincian penggunaan)
-- --
Pembelian ATK Pembelian ATK & penggandaan& penggandaan
-- -- --
33 Sarana Sarana Pendukung Pendukung kegiatan kegiatan PKBM/sekretariPKBM/sekretariatat
Pembelian ATK Pembelian ATK & penggandaan & penggandaan serta alat-alat serta alat-alat belajarbelajar
-- -- --
44 Publikasi, Publikasi, sosialisasi dan sosialisasi dan layanan layanan informasi PKBMinformasi PKBM
Pembelian ATK Pembelian ATK dan dan penggandaan penggandaan (fotocopy)(fotocopy)
-- -- --
Honorarium Honorarium sebagai sebagai pembicara pembicara /narasumber/ /narasumber/ pelatih/pengajarpelatih/pengajar
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 (50% x (50% x jumlah jumlah bruto) x bruto) x Tarif Pasal Tarif Pasal 17 ayat 17 ayat (1a) UU (1a) UU PPhPPh
Si D sebagai pembicara Si D sebagai pembicara menerima honorarium Rp menerima honorarium Rp 200.000,- maka PPh Pasal 200.000,- maka PPh Pasal 21 21 (50% x Rp200.000) x 5% (50% x Rp200.000) x 5% = Rp5.000= Rp5.000Jika si A tdk ada NPWP Jika si A tdk ada NPWP tarifnya menjadi 6%tarifnya menjadi 6%
Uang transportUang transport Tidak dipotong (ada bukti Tidak dipotong (ada bukti rincian penggunaan rincian penggunaan transpot)transpot)
-- --
NoNo KegiatanKegiatan Rincian Rincian PembiayaanPembiayaan
Objek Objek pemotonganpemotongan
TarifTarif Contoh Contoh PenghitunganPenghitungan
55 Peningkatan mutu Peningkatan mutu SDM PKBMSDM PKBM
Honorarium sebagai Honorarium sebagai peneliti (pembuat peneliti (pembuat rencana kerja)rencana kerja)
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 (50% x (50% x jumlah bruto) jumlah bruto) x Tarif Pasal x Tarif Pasal 17 ayat (1a) 17 ayat (1a) UU PPhUU PPh
Si E sebagai peneliti Si E sebagai peneliti (pembuat rencana (pembuat rencana kerja) menerima kerja) menerima honorarium Rp honorarium Rp 100.000,- maka PPh 100.000,- maka PPh Pasal 21 : Pasal 21 :
(50% x Rp100.000) x (50% x Rp100.000) x 5% = Rp2.5005% = Rp2.500
Jika si E tdk ada NPWP Jika si E tdk ada NPWP tarifnya menjadi 6%tarifnya menjadi 6%
Uang transportUang transport Tidak dipotong Tidak dipotong sepanjang sepanjang memiliki bukti memiliki bukti pengeluaran pengeluaran transportasi (ada transportasi (ada rincian rincian penggunaan)penggunaan)
-- --
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaanpenggandaan
-- -- --
66 Administrasi dan Administrasi dan PelaporanPelaporan
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaan penggandaan (fotocopy)(fotocopy)
-- -- --
Uang transportUang transport Tidak dipotong Tidak dipotong sepanjang sepanjang memiliki bukti memiliki bukti pengeluaran pengeluaran transportasi (ada transportasi (ada rincian rincian penggunaan)penggunaan)
-- --
NoNo KegiatanKegiatan Rincian Rincian PembiayaanPembiayaan
Objek Objek pemotonganpemotongan
TarifTarif Contoh PenghitunganContoh Penghitungan
11 Pelaksanaan Pelaksanaan
kegiatan kegiatan
penyusunan penyusunan rencana rencana
kerja dan direktori kerja dan direktori
PKBMPKBM
Honorarium sebagai Honorarium sebagai peserta/anggota peserta/anggota panitiapanitia
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 Jumlah Jumlah bruto x bruto x Tarif Pasal Tarif Pasal 17 ayat 17 ayat (1a) UU (1a) UU PPhPPh
Si M sebagai panitia Si M sebagai panitia rintisan PKBM menerima rintisan PKBM menerima honorarium Rp 200.000,- honorarium Rp 200.000,- maka PPh Pasal 21 : maka PPh Pasal 21 : Rp200.000 x 5% Rp200.000 x 5% =Rp10.000=Rp10.000Jika M tdk ada NPWP, tarif Jika M tdk ada NPWP, tarif menjadi 6%menjadi 6%
Pembelian snack Pembelian snack (Konsumsi) dan (Konsumsi) dan makanan lainnyamakanan lainnya
Tidak dipotong Tidak dipotong PPh. PPh.
-- --
Penggunaan jasa Penggunaan jasa catering atau jasa catering atau jasa tata boga (di kuitansi tata boga (di kuitansi disebutkan)disebutkan)
PPh Pasal 23PPh Pasal 23 2% dari 2% dari jumlah jumlah brutobruto
Si N membayar jasa Si N membayar jasa catering sebesar catering sebesar Rp200.000 Rp200.000 PPh Pasal 23 :PPh Pasal 23 :2% x 2% x Rp200.000=Rp4.000Rp200.000=Rp4.000Jika N tdk ada NPWP, tarif Jika N tdk ada NPWP, tarif menjadi 4%menjadi 4%
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaanpenggandaan
-- -- --
22 Pengumpulan dan Pengumpulan dan validasi datavalidasi data
Honorarium sebagai Honorarium sebagai peserta/anggota peserta/anggota panitiapanitia
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 Jumlah Jumlah bruto x bruto x Tarif Pasal Tarif Pasal 17 ayat 17 ayat (1a) UU (1a) UU PPhPPh
Si O sebagai panitia Si O sebagai panitia rintisan PKBM menerima rintisan PKBM menerima honorarium Rp 200.000,- honorarium Rp 200.000,- maka PPh Pasal 21 : maka PPh Pasal 21 : Rp200.000 x 5% Rp200.000 x 5% =Rp10.000=Rp10.000Jika O tdk ada NPWP, tarif Jika O tdk ada NPWP, tarif menjadi 6%menjadi 6%
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaan penggandaan (fotocopy)(fotocopy)
-- -- --
Aspek Perpajakan Atas Kegiatan Peningkatan Mutu Kelembagaan Forum Komunikasi PKBM
(Penerimanya Non Pemerintah)
NoNo KegiatanKegiatan Rincian Rincian PembiayaanPembiayaan
Objek Objek pemotonganpemotongan
TarifTarif Contoh PenghitunganContoh Penghitungan
33 Sarana Pendukung Sarana Pendukung
kegiatan forum/ kegiatan forum/
sekretariatsekretariat
Honorarium sebagai Honorarium sebagai peserta/anggota peserta/anggota panitiapanitia
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 Jumlah Jumlah bruto x bruto x Tarif Pasal Tarif Pasal 17 ayat 17 ayat (1a) UU (1a) UU PPhPPh
Si P sebagai panitia Si P sebagai panitia rintisan PKBM menerima rintisan PKBM menerima honorarium Rp 200.000,- honorarium Rp 200.000,- maka PPh Pasal 21 : maka PPh Pasal 21 : Rp200.000 x 5% Rp200.000 x 5% =Rp10.000=Rp10.000Jika P tdk ada NPWP, tarif Jika P tdk ada NPWP, tarif menjadi 6%menjadi 6%
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaanpenggandaan
-- -- --
44 Peningkatan mutu Peningkatan mutu
sumber daya sumber daya ForumForum
Honorarium sebagai Honorarium sebagai pembicara atau pembicara atau pelatih atau pelatih atau narasumber atau narasumber atau sebagai pengajarsebagai pengajar
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 (50% x (50% x jumlah jumlah bruto) x bruto) x Tarif Pasal Tarif Pasal 17 ayat 17 ayat (1a) UU (1a) UU PPhPPh
Si Q sebagai pembicara Si Q sebagai pembicara dalam sosialisasi dalam sosialisasi kegiatan PKBM menerima kegiatan PKBM menerima honorarium Rp 200.000,- honorarium Rp 200.000,- maka PPh Pasal 21 : maka PPh Pasal 21 :
(50% x Rp200.000) x 5% (50% x Rp200.000) x 5% = Rp5.000= Rp5.000
Jika si Q tdk ada NPWP Jika si Q tdk ada NPWP tarifnya menjadi 6%tarifnya menjadi 6%
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaanpenggandaan
-- -- --
55 Administrasi dan Administrasi dan
PelaporanPelaporanPembelian ATK Pembelian ATK (flasdisk/disket) dan (flasdisk/disket) dan penggandaan penggandaan (fotocopy)(fotocopy)
-- -- --
NoNo KegiatanKegiatan Rincian PembiayaanRincian Pembiayaan Objek Objek pemotonganpemotongan
TarifTarif Contoh PenghitunganContoh Penghitungan
11 Sosialisasi, Sosialisasi, advokasi, advokasi, RTD, RTD, FGD ttg FGD ttg Pencegahan Pencegahan Tindak Tindak PidanaPidanaPerdagangaPerdagangan n Orang Orang bagi para bagi para pengambil pengambil kebijakan, kebijakan, stakeholderstakeholderssdan atau dan atau masyarakat masyarakat LuasLuas
Honorarium pembicara Honorarium pembicara atau nara sumber atau atau nara sumber atau peserta/anggota panitia peserta/anggota panitia berstatus PNS atau berstatus PNS atau Anggota TNI/POLRI.Anggota TNI/POLRI.
Jika Non PNS lihat Jika Non PNS lihat nomor 2 (halaman nomor 2 (halaman berikutnya)berikutnya)
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 ► PNS atau anggotaPNS atau anggota Polri Gol.I dan II & Polri Gol.I dan II & Pensiunan: 0%Pensiunan: 0%►PNS atau anggotaPNS atau anggota Polri Gol.III &Polri Gol.III & pensiunan : 5%pensiunan : 5%►PNS atau anggotaPNS atau anggota Polri Gol IV dan Polri Gol IV dan pensiunan : 15%pensiunan : 15%
Si R (Gol III)sebagai pembicara sosialisasi Si R (Gol III)sebagai pembicara sosialisasi PTPPO menerima honorarium Rp PTPPO menerima honorarium Rp 200.000,- maka PPh Pasal 21 : 200.000,- maka PPh Pasal 21 : Rp200.000 x 5% =Rp10.000Rp200.000 x 5% =Rp10.000
Pembelian snack Pembelian snack (Konsumsi) & makanan (Konsumsi) & makanan lainnyalainnya
Dipungut PPh Dipungut PPh Pasal 22, khusus Pasal 22, khusus pembelian di atas pembelian di atas Rp 2 juta Rp 2 juta
1,5% x jumlah 1,5% x jumlah pembelianpembelian
pembelian ATK Rp3.000.000pembelian ATK Rp3.000.000PPh Pasal 22 : 1,5% x Rp3.000.000 = PPh Pasal 22 : 1,5% x Rp3.000.000 = Rp45.000Rp45.000Jika penjual tdk ada NPWP tarif jadi 3%Jika penjual tdk ada NPWP tarif jadi 3%Memungut PPN juga bila pembelian di Memungut PPN juga bila pembelian di atas Rp 1 jutaatas Rp 1 juta
Penggunaan jasa Penggunaan jasa catering atau jasa tata catering atau jasa tata boga (di kuitansi boga (di kuitansi disebutkan)disebutkan)
PPh Pasal 23PPh Pasal 23 2% dari jumlah bruto2% dari jumlah bruto Si S membayar jasa catering sebesar Si S membayar jasa catering sebesar Rp200.000 Rp200.000 PPh Pasal 23 :PPh Pasal 23 :2% x Rp200.000=Rp4.0002% x Rp200.000=Rp4.000Jika S tdk ada NPWP tarif menjadi 4%Jika S tdk ada NPWP tarif menjadi 4%Memungut PPN juga bila pembelian di tas Memungut PPN juga bila pembelian di tas Rp 1 jutaRp 1 juta
Pembelian ATK & Pembelian ATK & penggandaanpenggandaan
Dipungut PPh Dipungut PPh Pasal 22 Pasal 22
khusus pembelian khusus pembelian di atas Rp 2 jutadi atas Rp 2 juta
1,5% x jumlah 1,5% x jumlah pembelianpembelian
Jika pembelian ATK Rp3.000.000Jika pembelian ATK Rp3.000.000PPh Pasal 22 : 1,5% x Rp3.000.000 = PPh Pasal 22 : 1,5% x Rp3.000.000 = Rp45.000 (juga dipungut PPN klu > 1 jt)Rp45.000 (juga dipungut PPN klu > 1 jt)Jika penjual tdk ada NPWP tarif jadi 3%Jika penjual tdk ada NPWP tarif jadi 3%
Aspek Perpajakan Atas Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sub Gugus Tugas Pencegahan Tindak
Pidana Perdagangan Orang (PTPPO) (Penerimanya Pemerintah*)
*Sub Gugus Tugas PTPPO bukan menunjukan sekumpulan orang, sehingga tidak bisa dibuatin NPWP yg sama NPWP lembaga (organisasi). Karena syarat pendiriannya membutuhkan Surat Keputusan dari pejabat setempat, maka Sub Gugus Tugas PTPPO lebih memenuhi syarat sebagai bagian dari Pemerintah Sehingga NPWP nya dibuati a.n Bendahara Sub Gugus Tugas PTPPO
NoNo KegiatanKegiatan Rincian Rincian PembiayaanPembiayaan
Objek Objek pemotonganpemotongan
TarifTarif Contoh PenghitunganContoh Penghitungan
22 Pelatihan untuk Pelatihan untuk
meningkatkan meningkatkan
kapasitas para kapasitas para
pengelola/ pengelola/ anggotaanggota
di Sub Gugus di Sub Gugus Tugas Tugas
PTPPO baikPTPPO baik
secara kegiatan secara kegiatan
maupun kapasitasmaupun kapasitas
administratifadministratif
Honorarium Honorarium pembicara atau nara pembicara atau nara sumber atau sumber atau pelatihnya yang pelatihnya yang berstatus PNS atau berstatus PNS atau anggota TNi & POLRIanggota TNi & POLRI
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 ►PNS atau PNS atau anggota Polri anggota Polri Gol.I dan II 7 Gol.I dan II 7 Pensiunan: 0%Pensiunan: 0%►PNS atau PNS atau anggota Polri anggota Polri Gol.III & Gol.III & pensiunan : 5%pensiunan : 5%►PNS atau PNS atau anggota Polri anggota Polri Gol IV dan Gol IV dan pensiunan : pensiunan : 15%15%
Si T (Gol IV)sebagai Si T (Gol IV)sebagai pembicara sosialisasi pembicara sosialisasi PTPPO menerima PTPPO menerima honorarium Rp 200.000,- honorarium Rp 200.000,- maka PPh Pasal 21 : maka PPh Pasal 21 : Rp200.000 x 15% Rp200.000 x 15% =Rp30.000=Rp30.000
Honorarium sebagai Honorarium sebagai pembicara atau pembicara atau pelatih atau pelatih atau narasumber atau narasumber atau sebagai pengajar sebagai pengajar ((statusnya bukan statusnya bukan PNS/Anggota TNI & PNS/Anggota TNI & POLRIPOLRI))
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 (50% x jumlah (50% x jumlah bruto) x Tarif bruto) x Tarif Pasal 17 ayat Pasal 17 ayat (1a) UU PPh(1a) UU PPh
Si U sebagai pembicara Si U sebagai pembicara dalam sosialisasi dalam sosialisasi kegiatan PKBM menerima kegiatan PKBM menerima honorarium Rp 200.000,- honorarium Rp 200.000,- maka PPh Pasal 21 : maka PPh Pasal 21 :
(50% x Rp200.000) x 5% (50% x Rp200.000) x 5% = Rp5.000= Rp5.000
Jika si U tdk ada NPWP Jika si U tdk ada NPWP tarifnya menjadi 6%tarifnya menjadi 6%
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaanpenggandaan
Dipungut PPh Dipungut PPh Pasal 22 Pasal 22
Khusus Khusus pembelian di pembelian di atas Rp 2 jutaatas Rp 2 juta
1,5% x jumlah 1,5% x jumlah pembelianpembelian
Jika pembelian ATK Jika pembelian ATK Rp3.000.000Rp3.000.000PPh Pasal 22 : 1,5% x PPh Pasal 22 : 1,5% x Rp3.000.000 = Rp45.000Rp3.000.000 = Rp45.000Jika penjual tdk ada Jika penjual tdk ada NPWP tarif menjadi 3%NPWP tarif menjadi 3%Dipungut PPN juga utk Dipungut PPN juga utk pembayaran diatas Rp 1 pembayaran diatas Rp 1 jutajuta
NoNo KegiatanKegiatan Rincian PembiayaanRincian Pembiayaan Objek Objek pemotonganpemotongan
TarifTarif Contoh PenghitunganContoh Penghitungan
33 OperasionaOperasional dan l dan PertemuanPertemuan
Uang transportUang transport Tidak dipotong Tidak dipotong sepanjang sepanjang memiliki bukti memiliki bukti pengeluaran pengeluaran transportasi (ada transportasi (ada rincian rincian penggunaan)penggunaan)
-- --
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaanpenggandaan
Dipungut PPh Dipungut PPh Pasal 22 Pasal 22
1,5% x jumlah 1,5% x jumlah pembelianpembelian
Khusus yg pembeliannya Khusus yg pembeliannya diatas Rp 2 juta & pungut diatas Rp 2 juta & pungut PPN jika pembeliannya PPN jika pembeliannya diatas 1 jutadiatas 1 juta
Pembelian snack Pembelian snack (Konsumsi) dan (Konsumsi) dan makanan lainnyamakanan lainnya
Dipungut PPh Dipungut PPh Pasal 22. Pasal 22.
1,5% x jumlah 1,5% x jumlah pembelianpembelian
Khusus pembelian diatas Khusus pembelian diatas Rp 2 juta. Dan pungut Rp 2 juta. Dan pungut PPN khusus pembelian PPN khusus pembelian diatas Rp 1jutadiatas Rp 1juta
Penggunaan jasa Penggunaan jasa catering atau jasa tata catering atau jasa tata boga (di kuitansi boga (di kuitansi disebutkan)disebutkan)
PPh Pasal 23PPh Pasal 23 2% dari jumlah 2% dari jumlah brutobruto
Si V membayar jasa Si V membayar jasa catering sebesar catering sebesar Rp200.000 Rp200.000 PPh Pasal 23 :PPh Pasal 23 :2% x 2% x Rp200.000=Rp4.000Rp200.000=Rp4.000Jika V tdk ada NPWP, tarif Jika V tdk ada NPWP, tarif menjadi 4%. Pungut PPN menjadi 4%. Pungut PPN juga apabila diatas Rp 1 juga apabila diatas Rp 1 jutajuta
44 Pendataan Pendataan
sasaran, sasaran,
potensi potensi daerah daerah
dan dan
permasalapermasalahan han
perdagangperdaganganan
orang/ESAorang/ESA
Pembelian ATK Pembelian ATK (flasdisk/disket) dan (flasdisk/disket) dan penggandaan penggandaan (fotocopy)(fotocopy)
Dipungut PPh Dipungut PPh Pasal 22 Pasal 22
1,5% x jumlah 1,5% x jumlah pembelianpembelian
Jika pembelian ATK Jika pembelian ATK Rp3.000.000Rp3.000.000PPh Pasal 22 : 1,5% x PPh Pasal 22 : 1,5% x Rp3.000.000 = Rp45.000Rp3.000.000 = Rp45.000Jika penjual tdk ada Jika penjual tdk ada NPWP tarif menjadi 3%. NPWP tarif menjadi 3%. Juga dipungut PPN jika Juga dipungut PPN jika diatas Rp 1 jutadiatas Rp 1 juta
Honorarium Honorarium peserta/anggota peserta/anggota panitia yang berstatus panitia yang berstatus PNSPNS
Jika penerimanya Non Jika penerimanya Non PNS lihat ketentuan PNS lihat ketentuan utk penerima non utk penerima non pemerintahpemerintah
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 ►PNS atau PNS atau anggotaanggota Polri Gol.I dan II & Polri Gol.I dan II & Pensiunan: 0%Pensiunan: 0%►PNS atau PNS atau anggota anggota Polri Gol.III & Polri Gol.III & pensiunan : 5%pensiunan : 5%►PNS atau PNS atau anggotaanggota Polri Gol IV dan Polri Gol IV dan pensiunan : 15%pensiunan : 15%
Si W (Gol III)sebagai Si W (Gol III)sebagai pembicara sosialisasi pembicara sosialisasi PTPPO menerima PTPPO menerima honorarium Rp 200.000,- honorarium Rp 200.000,- maka PPh Pasal 21 : maka PPh Pasal 21 : Rp200.000 x 5% Rp200.000 x 5% =Rp10.000=Rp10.000
Aspek Perpajakan Atas Kegiatan Peningkatan Mutu Lembaga Rintisan PKBM
(Penerimanya Non Pemerintah)
NoNo KegiatanKegiatan Rincian Rincian PembiayaanPembiayaan
Objek Objek pemotonganpemotongan
TarifTarif Contoh Contoh PenghitunganPenghitungan
11 Pengadaan/ Pengadaan/ pengurusan pengurusan dokumendokumen
Honorarium sebagai Honorarium sebagai peserta/anggota peserta/anggota panitiapanitia
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 Jumlah bruto Jumlah bruto x Tarif Pasal x Tarif Pasal 17 ayat (1a) 17 ayat (1a) UU PPhUU PPh
Si F sebagai panitia Si F sebagai panitia rintian PKBM menerima rintian PKBM menerima honorarium Rp honorarium Rp 200.000,- maka PPh 200.000,- maka PPh Pasal 21 : Pasal 21 :
Rp200.000 x 5% Rp200.000 x 5% =Rp10.000=Rp10.000
Jika si F tdk ada NPWP Jika si F tdk ada NPWP tarifnya menjadi 6%tarifnya menjadi 6%
Uang transportUang transport Tidak dipotong Tidak dipotong sepanjang sepanjang memiliki bukti memiliki bukti pengeluaran pengeluaran transportasi (ada transportasi (ada rincian rincian penggunaan)penggunaan)
-- --
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaanpenggandaan
-- -- --
22 PerlengkapanPerlengkapan
administrasi & administrasi & saranasarana
PKBMPKBM
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaan penggandaan (fotocopy)(fotocopy)
-- -- --
NoNo KegiatanKegiatan Rincian PembiayaanRincian Pembiayaan Objek Objek pemotonganpemotongan
TarifTarif Contoh PenghitunganContoh Penghitungan
33 Penyusunan profil Penyusunan profil &&
pendataan wargapendataan warga
belajarbelajar
Honorarium sebagai Honorarium sebagai peserta/anggota peserta/anggota panitiapanitia
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 Jumlah Jumlah bruto x bruto x Tarif Tarif Pasal 17 Pasal 17 ayat ayat (1a) UU (1a) UU PPhPPh
Si G sebagai panitia rintisan Si G sebagai panitia rintisan PKBM menerima honorarium PKBM menerima honorarium Rp 200.000,- maka PPh Pasal Rp 200.000,- maka PPh Pasal 21 : 21 : Rp200.000 x 5% =Rp10.000Rp200.000 x 5% =Rp10.000Jika G tdk ada NPWP, tarif Jika G tdk ada NPWP, tarif menjadi 6%menjadi 6%
Uang transportUang transport Tidak dipotong Tidak dipotong sepanjang sepanjang memiliki bukti memiliki bukti pengeluaran pengeluaran transportasi (ada transportasi (ada rincian rincian penggunaan)penggunaan)
-- --
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaanpenggandaan
-- -- --
44 PenyelenggaraanPenyelenggaraan
Rapat / Rapat / konsultasi/konsultasi/
koordinasi/koordinasi/
pertemuanpertemuan
dlm rangkadlm rangka
PenyusunanPenyusunan
rencanarencana
kegiatan &kegiatan &
pengembangan pengembangan
PKBMPKBM
Honorarium sebagai Honorarium sebagai peserta rapat/anggota peserta rapat/anggota panitiapanitia
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 Jumlah Jumlah bruto x bruto x Tarif Tarif Pasal 17 Pasal 17 ayat ayat (1a) UU (1a) UU PPhPPh
Si H sebagai peserta rapat Si H sebagai peserta rapat rintisan PKBM menerima rintisan PKBM menerima honorarium Rp 200.000,- honorarium Rp 200.000,- maka PPh Pasal 21 : maka PPh Pasal 21 : Rp200.000 x 5% =Rp10.000Rp200.000 x 5% =Rp10.000Jika H tdk ada NPWP, tarif Jika H tdk ada NPWP, tarif menjadi 6%menjadi 6%
Pembelian snack Pembelian snack (Konsumsi) dan (Konsumsi) dan makanan lainnyamakanan lainnya
Tidak dipotong Tidak dipotong PPh. PPh.
-- --
Penggunaan jasa Penggunaan jasa catering atau jasa tata catering atau jasa tata boga (di kuitansi boga (di kuitansi disebutkan)disebutkan)
PPh Pasal 23PPh Pasal 23 2% dari 2% dari jumlah jumlah brutobruto
Si I membayar jasa catering Si I membayar jasa catering sebesar Rp200.000 sebesar Rp200.000 PPh Pasal 23 :PPh Pasal 23 :2% x Rp200.000=Rp4.0002% x Rp200.000=Rp4.000Jika I tdk ada NPWP, tarif Jika I tdk ada NPWP, tarif menjadi 4%menjadi 4%
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaan penggandaan (fotocopy)(fotocopy)
-- -- --
NoNo KegiatanKegiatan Rincian Rincian PembiayaanPembiayaan
Objek Objek pemotonganpemotongan
TarifTarif Contoh Contoh PenghitunganPenghitungan
55 Sosialisasi kegiatan Sosialisasi kegiatan PKBMPKBM
Honorarium sebagai Honorarium sebagai pembicara/narasumbpembicara/narasumber atau sebagai er atau sebagai pelatih atau sebagai pelatih atau sebagai pengajarpengajar
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 (50% x (50% x jumlah bruto) jumlah bruto) x Tarif Pasal x Tarif Pasal 17 ayat (1a) 17 ayat (1a) UU PPhUU PPh
Si J sebagai pembicara Si J sebagai pembicara dalam sosialisasi dalam sosialisasi kegiatan PKBM kegiatan PKBM menerima honorarium menerima honorarium Rp 200.000,- maka PPh Rp 200.000,- maka PPh Pasal 21 : Pasal 21 :
(50% x Rp200.000) x (50% x Rp200.000) x 5% = Rp5.0005% = Rp5.000
Jika si J tdk ada NPWP Jika si J tdk ada NPWP tarifnya menjadi 6%tarifnya menjadi 6%
Uang transportUang transport Tidak dipotong Tidak dipotong sepanjang sepanjang memiliki bukti memiliki bukti pengeluaran pengeluaran transportasi (ada transportasi (ada rincian rincian penggunaan)penggunaan)
-- --
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaanpenggandaan
-- -- --
66 PelaporanPelaporan Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaan penggandaan (fotocopy)(fotocopy)
-- -- --
NoNo KegiatanKegiatan Rincian Rincian PembiayaanPembiayaan
Objek Objek pemotonganpemotongan
TarifTarif Contoh PenghitunganContoh Penghitungan
11 IdentifikasiIdentifikasi
kebutuhan, kebutuhan,
Permasalahan,Permasalahan,
potensi potensi
PKBMPKBM
Honorarium sebagai Honorarium sebagai peneliti atau peneliti atau konsultankonsultan
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 (50% x (50% x jumlah jumlah bruto) x bruto) x Tarif Pasal Tarif Pasal 17 ayat 17 ayat (1a) UU (1a) UU PPhPPh
Si K sebagai pembicara Si K sebagai pembicara dalam sosialisasi dalam sosialisasi kegiatan PKBM menerima kegiatan PKBM menerima honorarium Rp500.000,- honorarium Rp500.000,- maka PPh Pasal 21 : maka PPh Pasal 21 : (50% x Rp500.000) x 5% (50% x Rp500.000) x 5% = Rp12.500= Rp12.500Jika si K tdk ada NPWP Jika si K tdk ada NPWP tarifnya menjadi 6%tarifnya menjadi 6%
Uang transportUang transport Tidak dipotong Tidak dipotong sepanjang sepanjang memiliki bukti memiliki bukti pengeluaran pengeluaran transportasi (ada transportasi (ada rincian rincian penggunaan)penggunaan)
-- --
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaanpenggandaan
-- -- --
22 AdministrasiAdministrasi
pendampingan &pendampingan &
BahanBahan
pendampinganpendampingan
Honorarium sebagai Honorarium sebagai peserta/anggota peserta/anggota panitiapanitia
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 Jumlah Jumlah bruto x bruto x Tarif Pasal Tarif Pasal 17 ayat 17 ayat (1a) UU (1a) UU PPhPPh
Si L sebagai panitia Si L sebagai panitia rintisan PKBM menerima rintisan PKBM menerima honorarium Rp 200.000,- honorarium Rp 200.000,- maka PPh Pasal 21 : maka PPh Pasal 21 : Rp200.000 x 5% Rp200.000 x 5% =Rp10.000=Rp10.000Jika L tdk ada NPWP, tarif Jika L tdk ada NPWP, tarif menjadi 6%menjadi 6%
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaan penggandaan (fotocopy)(fotocopy)
-- -- --
Aspek Perpajakan Atas Kegiatan Pendampingan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
(Penerimanya Non Pemerintah)
NoNo KegiatanKegiatan Rincian Rincian PembiayaanPembiayaan
Objek Objek pemotonganpemotongan
TarifTarif Contoh PenghitunganContoh Penghitungan
33 Biaya transportasiBiaya transportasi
pendampingan, pendampingan,
honor, kebutuhan honor, kebutuhan
dan kegiatandan kegiatan
pendampinganpendampingan
Uang transportUang transport Tidak dipotong Tidak dipotong sepanjang sepanjang memiliki bukti memiliki bukti pengeluaran pengeluaran transportasi (ada transportasi (ada rincian rincian penggunaan)penggunaan)
-- --
Honorarium sebagai Honorarium sebagai peneliti atau peneliti atau konsultankonsultan
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 (50% x (50% x jumlah jumlah bruto) x bruto) x Tarif Pasal Tarif Pasal 17 ayat 17 ayat (1a) UU (1a) UU PPhPPh
Si K sebagai pembicara Si K sebagai pembicara dalam sosialisasi dalam sosialisasi kegiatan PKBM menerima kegiatan PKBM menerima honorarium Rp500.000,- honorarium Rp500.000,- maka PPh Pasal 21 : maka PPh Pasal 21 : (50% x Rp500.000) x 5% (50% x Rp500.000) x 5% = Rp12.500= Rp12.500Jika si K tdk ada NPWP Jika si K tdk ada NPWP tarifnya menjadi 6%tarifnya menjadi 6%
Pembelian ATK dan Pembelian ATK dan penggandaanpenggandaan
-- -- --
44 Penyusunan Penyusunan laporan laporan
dan profil (cetak & dan profil (cetak &
elektronik)elektronik)
Honorarium sebagai Honorarium sebagai peserta/anggota peserta/anggota panitiapanitia
PPh Pasal 21PPh Pasal 21 Jumlah Jumlah bruto x bruto x Tarif Pasal Tarif Pasal 17 ayat 17 ayat (1a) UU (1a) UU PPhPPh
Si L sebagai panitia Si L sebagai panitia rintisan PKBM menerima rintisan PKBM menerima honorarium Rp 200.000,- honorarium Rp 200.000,- maka PPh Pasal 21 : maka PPh Pasal 21 : Rp200.000 x 5% Rp200.000 x 5% =Rp10.000=Rp10.000Jika L tdk ada NPWP, tarif Jika L tdk ada NPWP, tarif menjadi 6%menjadi 6%
Pembelian ATK Pembelian ATK (flasdisk/disket) dan (flasdisk/disket) dan penggandaan penggandaan (fotocopy)(fotocopy)
-- -- --