materi 2.docx

5
Konsep Penataan Kawasan Wisata Pantai Putri Serayi 4.4.1 Pola penggunaan lahan yangyang ada saat ini yaitu berupa kawasan permukiman, kawasan kebun kelapa dan semak belukar, kawasan fasilitas pengelola, bibir pantai terbuka serta bukit dengan vegetasi tumbuhan alami. Sebgaian besar penggunaan lahan didominasi oleh lahan kebun kelapa yaitu sebesar 38%, permukiman masyarakat 15%, kawasan bukit 26%, bibir pantai terbuka 16% dan sisanya kawasan yang terbangun fasilitas pengelola 5% pengembangan kawasan pantai sebgai kawasan wisata ini ditinjau dari kebijakan pembangunan daerah, sudah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten sambas. saja dalam implementasinya, belum tersusun sebuah konsep penataan yang jelas, sehingga potensi keindahan yang dimiliki oleh pantai ini tidak digali secara optimal. Aktivitas wisata sudah berjalan selama ini, didukung dengan penyediaan fasilitas oleh pemerintah daerah dan pengelola, hanya saja fasilitas pendukung tersebut dirasakan masih terbatas. Dilihat dari tata guna lahan yang sebagian besar masih belum terbangun pada saat ini maka penataan dalam pemanfaatan kawasan menjadi sebuah kegiatan perencanaan yang perlu mendapat perhatian. Sebagai sebuah kawasan waterfront maka dalam menentukan pola penataan kawasan wisata ini jangan sampai menghilangkan ciri dan karakteristik sebuah kawasan waterfront. Kawasan wisata pantai ini perlu dirancang penataannya karena pengembangan sektor wisata tanpa perencanaan yang baik akan mengakibatkan kehilangan dan penurunan mutu kawasan yang tidak diharapkan, sehingga kawasan yang menarik bagi wisatawan juga turut hilang. Hanya saja dalam implementasinya, belum tersusun sebuah konsep penataan yang jelas, sehingga potensi keindahan alam yang dimiliki oleh pantai ini tidak digali secara optimal. Aktivitas wisata sudah berjalan selama ini didukung dengan penyediaan fasilitas oleh pemerintah daerah dengan pengelola, hanya saja fasilitas pendukung tersebut dirasakan masih terbatas. Dilihat dari tata guna lahan yang sebagian besar masih belum terbangun pada saat ini maka penataan dalam pemanfaatan kawasan menjadi sebuah kegiatan perencanaan yang perlu mendapat perhatian. Sebagai sebuah kawasan waterfront maka dalam menentukan pola penataan kawasan wisata ini jangan sampai menghilangkan ciri dan karakteristik sebuah kawasan waterfront. Kawasan wisata pantai ini perlu dirancang penataannya karena pengembangan sektor wisata tanpa perencanaan yang baik akan mengakibatkan kehilangan dan penurunan mutu kawasan yang tidak

Upload: darma-akbar-dari-tanjung

Post on 17-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: materi 2.docx

Konsep Penataan Kawasan Wisata Pantai Putri Serayi 4.4.1

Pola penggunaan lahan yangyang ada saat ini yaitu berupa kawasan permukiman, kawasan kebun kelapa dan semak belukar, kawasan fasilitas pengelola, bibir pantai terbuka serta bukit dengan vegetasi tumbuhan alami. Sebgaian besar penggunaan lahan didominasi oleh lahan kebun kelapa yaitu sebesar 38%, permukiman masyarakat 15%, kawasan bukit 26%, bibir pantai terbuka 16% dan sisanya kawasan yang terbangun fasilitas pengelola 5% pengembangan kawasan pantai sebgai kawasan wisata ini ditinjau dari kebijakan pembangunan daerah, sudah sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten sambas.

saja dalam implementasinya, belum tersusun sebuah konsep penataan yang jelas, sehingga potensi keindahan yang dimiliki oleh pantai ini tidak digali secara optimal. Aktivitas wisata sudah berjalan selama ini, didukung dengan penyediaan fasilitas oleh pemerintah daerah dan pengelola, hanya saja fasilitas pendukung tersebut dirasakan masih terbatas. Dilihat dari tata guna lahan yang sebagian besar masih belum terbangun pada saat ini maka penataan dalam pemanfaatan kawasan menjadi sebuah kegiatan perencanaan yang perlu mendapat perhatian. Sebagai sebuah kawasan waterfront maka dalam menentukan pola penataan kawasan wisata ini jangan sampai menghilangkan ciri dan karakteristik sebuah kawasan waterfront. Kawasan wisata pantai ini perlu dirancang penataannya karena pengembangan sektor wisata tanpa perencanaan yang baik akan mengakibatkan kehilangan dan penurunan mutu kawasan yang tidak diharapkan, sehingga kawasan yang menarik bagi wisatawan juga turut hilang.

Hanya saja dalam implementasinya, belum tersusun sebuah konsep penataan yang jelas, sehingga potensi keindahan alam yang dimiliki oleh pantai ini tidak digali secara optimal. Aktivitas wisata sudah berjalan selama ini didukung dengan penyediaan fasilitas oleh pemerintah daerah dengan pengelola, hanya saja fasilitas pendukung tersebut dirasakan masih terbatas. Dilihat dari tata guna lahan yang sebagian besar masih belum terbangun pada saat ini maka penataan dalam pemanfaatan kawasan menjadi sebuah kegiatan perencanaan yang perlu mendapat perhatian. Sebagai sebuah kawasan waterfront maka dalam menentukan pola penataan kawasan wisata ini jangan sampai menghilangkan ciri dan karakteristik sebuah kawasan waterfront. Kawasan wisata pantai ini perlu dirancang penataannya karena pengembangan sektor wisata tanpa perencanaan yang baik akan mengakibatkan kehilangan dan penurunan mutu kawasan yang tidak diharapkan, sehingga kawasan yang menarik bagi wisatawan juga turut hilang.

4.4.2 Konsep Penataan Zona Kawasan

Dalam penataan kawasan wisata pantai, diperlukan adanya penataan dan penempatan zona, guna mempermudah dalam penempatan sarana dan fasilitas bagi wisatawan. Zona berfungsi untuk membatasi daerah-daerah yang berada pemanfaatan dan fungsinya. Zona-zona yang ada di area waterfront tercipta karena area waterfront merupakan suatu kawasan yang menjadi tempat bertemu dan berintegrasinya beberapa fungsi kegiatan menjadi satu.

Page 2: materi 2.docx

Konsep penataan zona pada kawasan ini dilaksanakan dengan memperhatikan aspek-aspek terkait dengan masyarakat, aktivitas wisata serta berkelanjutan lingkungan yaitu:

a. Mempertahankan kelestarian lingkungannya.b. Meningkatkan keterpaduan pembangunan dan ruang partisipasi masyarakat di kawasan

tersebut.c. Menjamin kepuasan pengunjung dengan penyedian prasarana/fasilitas yang memadai.

Pola penataan zona-zona yang berada di kawasan pantai mengacu dan berorientasi ke arah perairan untuk mempertegas citra dan karakternya sebagai area tepi air (waterfront). Konsep penataan zona yang direncanakan di kawasan Pantai Putri Serayi adalah: 1) Zona publik merupakan zona pelayanan yang digunakan untuk pengembangan fasilitas dan pelayanan bagi kenyamanan pengunjung. Pada umumnya, zona yang berada langsung berbatasan dengan daerah perairan utama mempunyai fungsi-fungsi kegiatan utama yang bersifat publik sehingga dapat diakses dari segala arah oleh semua orang. Di dalam zona publik juga kegiatan wisata dilaksanakan. 2) Zona semi publik merupakan zona peruntukan bagi kawasan permukiman penduduk serta aktivitas mata pencahariannya sehari-hari, yaitu Dusun Bukit Raya Desa Jawai Laut. Zona ini memiliki fungsi sebagai penunjang kawasan wisata pantai. Kawasan permukiman yang nyaman dan asri, akan menyebabkan wisatawan betah untuk tinggal dan berkun jung. Selain itu, pengembangan sektor wisata juga harus memperhatikan kepentingan masyarakat setempat. Untuk itu, ruang usaha masyarakat berupa kegiatan pertanian yang dominan tanaman kelapa dalam, tetap menjadi perhatian untuk dialokasikan. 3) Zona privat di kawasan ini merupakan zona yang dikelola oleh fihak tertentu, terutama dalam penyediaan fasilitas bagi kepentingan pengunjung, seperti penginapan, ruang pertemuan, rumah makan, dan musala. Sebagai bagian yang terintegrasi dengan kawasan wisata secara keseluruhan maka pengelolaan di dalam zona privat harus tetap memperhatikan faktor kenyamanan, keteraturan serta keselarasan dengan bentang alam. Zona penyangga terletak di sebelah barat kawasan, yaitu sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Raya. Zona penyangga ini berupa area alami yang merupakan bagian elemen lanskap kawasan yang berfungsi sebagai penyangga atau penyeimbang untuk aktivitas maupun fasilitas yang ada di kawasan tersebut. Dalam pengelolaan wisata maka lingkungan alam di zona penyangga harus menjadi perhatian dari pengrusakan. Secara spasial keruangan, konsep penataan zona

Pola penataan zona-zona yang berada di kawassan pantai mengacu dan beroreantasi ke arah perairan untuk mempertegas citra karakternya sebgai area tepi air (waterfront). Konsep penataan zona yang di rancangkan di kawasan pantai putri serayi adalah:

a. Zona publik merupakan zona pelayanan yang digunakan untuk pengembangan fasilitas dan pelayanan bagi kenyamanan pengunjung. Pada umumnya zona yang berada langsung berbatasan dengan daerah perairan utama mempunyai fungsi-fungsi kegiatan utama yang bersifat publik sehingga dapat diakses dari segala arah oleh semua orang

b. Zona semi publik merupakan zona peruntukan bagi kawasan permukiman penduduk serta aktivitas mata pencahriannya sehari-hari, yaitu dusun bukit raya desa jawai laut. Zona ini memiliki fungsi sebgai penunjang kawasan wisata pantai. Kawasan permukiman yang nyaman dan asri, akan menyebabkan wisatawan betah untuk tinggal dan berkunjung. Selain itu pengembangan sektor wisata juga harus meperhatikan kepentingan masyarakat setempat. Untuk itu ruang usaha masyarakat berupa kegiatan pertanian yang dominan tanaman kelapa yang akan menjadi pusat perhatian untuk di alokasikan.

Page 3: materi 2.docx

c. Zona privat di kawasan ini merupakan zona yang di kelola oleh pihak tertentu, terutama dalam penyedian fasilitas bagi kepentingan pengunjung, seperti penginapan, ruang pertemuan rumah makan dan musola.

Konsep Penataan Subzona Kawasan Selanjutnya, dari konsep zona peruntukan ruang di atas, dijabarkan lebih rinci ke

dalam delineasi fungsi berupa subzona peruntukan yang sesuai dengan karakteristik zona-zona tersebut, sebagaimana disajikan pada Tabel 2 dan secara spasial keruangan, konsep penataan subzona sebagaimana pada Gambar 4.

Garis besar konsep arahan dalam penataan Kawasan Wisata Pantai Putri Serayi meliputi: a) pengembangan aktivitas wisata yang potensial di samping yang sudah berjalan selama ini, ditunjang dengan ketersediaan fasilitasnya, membangun pos pengamatan dan emergency point serta tata informasi berupa papan himbauan keselamatan; b) penataan fasilitas parkir berupa pelataran parkir (parking lot) dengan pembangunan fasilitas parkir berupa perkerasan pelataran (paving block) dan penyediaan fasilitas dan sarana parkir yang dibutuhkan lainnya. Sedangkan konsep untuk sirkulasi parkir adalah sistem satu arah. c) menyediakan ruang terbuka publik secara terpadu antara ruang terbuka taman pinggiran pantai dan taman bermain (play ground); d) penataan fasilitas perdagangan diprioritaskan dalam mengakomodir sektor informal yang umumnya dikelola oleh masyarakat setempat; e) penataan fasilitas penginapan/home stay diarahkan di area pengelola, area peruntukan penginapan dan terintegrasi dengan permukiman masyarakat; f) penataan permukiman untuk peningkatan kualitas lingkungan permukiman yang layak dan harmonis dengan fungsi kawasan lainnya, berkelanjutan dari sosial, ekonomi dan lingkungan; g) pelestarian lingkungan alam bagi fungsi ekologis dan keberlanjutan ketersediaan sumber air baku untuk kepentingan masyarakat dan sektor wisata.

4.5 Sirkulasi Konsep penataan sirkulasi dalam kawasan diterapkan berpola lurus dan sejajar dengan sisi perairan pantai untuk memudah kan menikmati view ke arah perairan. Sebagai sebuah kawasan waterfront kegiatan harus selalu berorientasi ke perairan untuk memperkuat citra kawasan. Penataan ditunjang dengan penataan prasarana jalan akses ke lokasi pantai (Jalan Matang Suri – Bukit Raya), jalan lingkungan pantai yang dilengkapi dengan jalur pedestrian yang dapat berfungsi sebagai jalur evakuasi, penataan jalur hijau, penyediaan fasilitas tata informasi pariwisata dan membangun gerbang pada pintu masuk (entrance) ke lokasi wisata.

5