manilkara kauki (l.) dubard) terhadap daya hambat...

10
1 PENGARUH EKSTRAK DAUN SAWO KECIK (Manilkara kauki (L.) Dubard) TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN Fusarium solani SECARA IN VITRO Evi Novita Sari 1 , Utami Sri Hastuti 2 , dan Sitoresmi Prabaningtyas 2 1 Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang 2 Jurusan Biologi, , FMIPA, Universitas Negeri Malang E-mail: [email protected] ABSTRAK: Sawo kecik (Manilkara kauki (L.) Dubard) merupakan salah satu macam tanaman dari suku Sapotaceae. Tanaman sawo kecik dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional, digunakan untuk mengobati diare pada anak-anak sebagai obat penurun panas, obat cacing, dan sebagai antileprotik. Senyawa antifungal mempunyai potensi dapat menghambat pertumbuhan kapang penyebab penyakit tanaman. Kapang Fusarium spp. merupakan kelompok kapang patogen penyebab beberapa macam penyakit pada tanaman, sebagai contoh Fusarium solani. Kapang Fusarium solani menyebabkan penyakit busuk akar dan buah pada Cucurbita spp., busuk akar dan batang pada tanaman kacang polong, dan penyebab penyakit layu fusarium pada kentang. Tujuan penelitian ini adalah: 1) menganalisis secara kualitatif kandungan senyawa antifungal dalam ekstrak daun sawo kecik; 2) meneliti pengaruh ekstrak daun sawo kecik terhadap daya hambat pertumbuhan Fusarium solani secara in vitro; 3) menentukan konsentrasi ekstrak daun sawo kecik yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan Fusarium solani secara in vitro. Hasil penelitian ini adalah: 1) hasil uji kualitatif kandungan senyawa antifungal dalam ekstrak daun sawo kecik menunjukkan hasil positif adanya flavonoid, saponin, alkaloid, dan tanin; 2) ada pengaruh ekstrak daun sawo kecik terhadap daya hambat pertumbuhan Fusarium solani,; 3) konsentrasi ekstrak daun sawo kecik yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Fusarium solani adalah konsentrasi 50%. Kata Kunci: daya antifungal, ekstrak daun sawo kecik, Fusarium solani Sawo kecik (Manilkara kauki (L.) Dubard) merupakan salah satu macam tanaman dari suku Sapotaceae. Tanaman sawo kecik dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional, akar dan kulit kayu dapat digunakan untuk mengobati diare pada anak-anak, biji dapat dimanfaatkan sebagai obat penurun panas, obat cacing, dan sebagai antileprotik. (Khare, 2007). Ekstrak daun sawo kecik mengandung senyawa antifungal, berdasarkan Sistem Informasi Tanaman Obat Fakultas Farmasi Universitas Airlangga dalam Prayudhani dkk. (2013) tumbuhan sawo kecik mengandung saponin, flavonoid dan polifenol. Senyawa antifungal mem- punyai potensi dapat menghambat pertumbuhan kapang penyebab penyakit tanaman, misalnya Fusarium spp, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai fungisida hayati. Kapang Fusarium solani menyebabkan penyakit busuk akar dan buah pada

Upload: vanminh

Post on 06-Feb-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manilkara kauki (L.) Dubard) TERHADAP DAYA HAMBAT ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel311BDD5850A9D8D07B07ACB... · 1Program Studi Biologi, ... METODE Penelitian ini

1

PENGARUH EKSTRAK DAUN SAWO KECIK

(Manilkara kauki (L.) Dubard) TERHADAP DAYA HAMBAT

PERTUMBUHAN Fusarium solani SECARA IN VITRO

Evi Novita Sari1, Utami Sri Hastuti

2, dan Sitoresmi Prabaningtyas

2

1Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang

2Jurusan Biologi, , FMIPA, Universitas Negeri Malang

E-mail: [email protected]

ABSTRAK: Sawo kecik (Manilkara kauki (L.) Dubard) merupakan salah satu

macam tanaman dari suku Sapotaceae. Tanaman sawo kecik dapat dimanfaatkan

sebagai obat tradisional, digunakan untuk mengobati diare pada anak-anak sebagai

obat penurun panas, obat cacing, dan sebagai antileprotik. Senyawa antifungal

mempunyai potensi dapat menghambat pertumbuhan kapang penyebab penyakit

tanaman. Kapang Fusarium spp. merupakan kelompok kapang patogen penyebab

beberapa macam penyakit pada tanaman, sebagai contoh Fusarium solani. Kapang

Fusarium solani menyebabkan penyakit busuk akar dan buah pada Cucurbita spp.,

busuk akar dan batang pada tanaman kacang polong, dan penyebab penyakit layu

fusarium pada kentang. Tujuan penelitian ini adalah: 1) menganalisis secara

kualitatif kandungan senyawa antifungal dalam ekstrak daun sawo kecik; 2)

meneliti pengaruh ekstrak daun sawo kecik terhadap daya hambat pertumbuhan

Fusarium solani secara in vitro; 3) menentukan konsentrasi ekstrak daun sawo

kecik yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan Fusarium solani secara

in vitro. Hasil penelitian ini adalah: 1) hasil uji kualitatif kandungan senyawa

antifungal dalam ekstrak daun sawo kecik menunjukkan hasil positif adanya

flavonoid, saponin, alkaloid, dan tanin; 2) ada pengaruh ekstrak daun sawo kecik

terhadap daya hambat pertumbuhan Fusarium solani,; 3) konsentrasi ekstrak daun

sawo kecik yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Fusarium solani

adalah konsentrasi 50%.

Kata Kunci: daya antifungal, ekstrak daun sawo kecik, Fusarium solani

Sawo kecik (Manilkara kauki (L.) Dubard) merupakan salah satu macam

tanaman dari suku Sapotaceae. Tanaman sawo kecik dapat dimanfaatkan sebagai

obat tradisional, akar dan kulit kayu dapat digunakan untuk mengobati diare pada

anak-anak, biji dapat dimanfaatkan sebagai obat penurun panas, obat cacing, dan

sebagai antileprotik. (Khare, 2007). Ekstrak daun sawo kecik mengandung

senyawa antifungal, berdasarkan Sistem Informasi Tanaman Obat Fakultas

Farmasi Universitas Airlangga dalam Prayudhani dkk. (2013) tumbuhan sawo

kecik mengandung saponin, flavonoid dan polifenol. Senyawa antifungal mem-

punyai potensi dapat menghambat pertumbuhan kapang penyebab penyakit

tanaman, misalnya Fusarium spp, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai fungisida

hayati. Kapang Fusarium solani menyebabkan penyakit busuk akar dan buah pada

Page 2: Manilkara kauki (L.) Dubard) TERHADAP DAYA HAMBAT ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel311BDD5850A9D8D07B07ACB... · 1Program Studi Biologi, ... METODE Penelitian ini

2

Cucurbita spp., busuk akar dan batang pada tanaman kacang polong, dan

penyebab penyakit layu fusarium pada kentang (Luginbuhl, 2010).

Upaya pengendalian penyakit tanaman dengan fungisida sintetik sering

menghasilkan residu pada bagian-bagian tanaman yang sulit dinetralkan, sehingga

dapat membahayakan kesehatan konsumen. Hal ini disebabkan oleh residu fungi-

sida sintetik yang sulit terurai secara alami, bahkan ada pula jenis pestisida sin-

tetik yang residunya dapat bertahan di tanah dan dalam air tanah (Novizan, 2002).

Salah satu alternatif pengendalian penyakit akibat serangan kapang penyebab

penyakit pada tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan fungisida hayati

yang ramah lingkungan.

Tujuan penelitian ini adalah: 1) menganalisis secara kualitatif kandungan

senyawa antifungal dalam ekstrak daun sawo kecik; 2) meneliti pengaruh ekstrak

daun sawo kecik terhadap daya hambat pertumbuhan Fusarium solani secara in

vitro; 3) menentukan konsentrasi ekstrak daun sawo kecik yang paling efektif

untuk menghambat pertumbuhan Fusarium solani secara in vitro. Apabila me-

lalui penelitian ini berhasil diungkapkan tentang daya hambat pertumbuhan

Fusarium solani oleh ekstrak daun sawo kecik serta dapat ditemukan konsentrasi

ekstrak yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Fusarium solani,

maka hasil penelitian dapat digunakan sebagai landasan penelitian lebih lanjut

yang sejenis, misalnya: terhadap spesies kapang patogen selain Fusarium solani,

dan penelitian sejenis secara in vivo menggunakan tanaman uji di lapangan.

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang dilaksanakan di

Laboratorium Mikrobiologi FMIPA Universitas Negeri Malang. Penelitian ini

dilakukan 4 kali ulangan pada setiap perlakuan. Rancangan penelitian yang di-

gunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).

Alat-alat yang dalam penelitian ini ialah beaker glass, gelas ukur, neraca,

cawan petri, autoklaf, makropipet 10 ml, gelas ukur, blender kering, batang peng-

aduk, oven kering, vacuum flask, dan rotary evaporator, Laminar Air Flow, jarum

inokulasi, dan jangka sorong. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini

ialah daun sawo kecik, etanol 95%, alkohol 70%, aquades, medium PDA, biakan

kapang Fusarium solani, dan cellulose nitrat membrane filter.

Page 3: Manilkara kauki (L.) Dubard) TERHADAP DAYA HAMBAT ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel311BDD5850A9D8D07B07ACB... · 1Program Studi Biologi, ... METODE Penelitian ini

3

Pembuatan Medium

Bahan medium berupa serbuk PDA ditimbang, lalu dimasukkan dalam

beaker glass, dan dilarutkan dengan akuades. Bahan selanjutnya dipanaskan dan

diaduk sampai homogen. Larutan medium PDA dimasukkan ke dalam labu

Erlenmenyer kemudian disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121˚C, tekanan 15

lbs selama 15 menit. Medium yang telah disterilisasikan selanjutnya didiamkan

sampai suhunya menjadi hangat atau kurang lebih 50˚C, ekstrak sesuai konsen-

trasi diambil 1 mL, lalu dituang ke dalam cawan petri steril secara aseptik dan

ditambah medium PDA, lalu medium dibiarkan padat.

Pembuatan ekstrak daun sawo kecik

Bahan baku berupa daun sawo kecik sebanyak 300 gram, dicuci bersih,

dikeringanginkan, dipotong-potong lalu dihaluskan. Bahan yang telah dihaluskan

selanjutnya dimaserasi dengan etanol 95% sebanyak 600 ml. Proses maserasi

dilakukan selama 3 hari. Ekstrak daun sawo kecik selanjutnya disaring

menggunakan kasa berlapis kapas steril dilanjutkan menggunakan cellulose nitrat

membrane filter. Filtrat yang telah disaring diuapkan menggunakan rotary

evaporator, sehingga diperoleh ekstrak dengan konsentrasi 100%. Ekstrak daun

sawo kecik dibuat dengan beberapa konsentrasi yaitu 10%, 20%, 30%, 40% dan

50% dengan menggunakan pelarut aquades steril.

Uji Kualitatif Senyawa Antifungal dalam Ekstrak Daun Sawo Kecik

Identifikasi senyawa flavonoid dilakukan dengan cara memanaskan 5 ml

ekstrak menggunakan penangas selama 5 menit. Ekstrak ditambah dengan

beberapa tetes HCl pekat dan sedikit serbuk Mg. Hasil positif ditandai dengan

perubahan warna menjadi merah tua atau merah muda (Kristanti dkk., 2008).

Identifikasi senyawa saponin dilakukan dengan cara memasukkan 1 ml ekstrak ke

dalam tabung reaksi, ditambah aquades lalu dikocok. Hasil positif adanya saponin

adalah terbentuknya busa. Idenfikasi senyawa tanin dilakukan dengan menambah

1 ml ekstrak dengan FeCl3 1%. Adanya senyawa tanin ditandai dengan perubahan

warna menjadi hijau, biru, ungu, biru tua, atau hijau kehitaman. Identifikasi

senyawa alkaloid dilakukan dengan menambah pereaksi dragendorf pada 1 ml

Page 4: Manilkara kauki (L.) Dubard) TERHADAP DAYA HAMBAT ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel311BDD5850A9D8D07B07ACB... · 1Program Studi Biologi, ... METODE Penelitian ini

4

ekstrak. Hasil positif ditandai dengan adanya endapan berwarna jingga (Robinson,

1995).

Uji Daya Antifungal

Biakan kapang Fusarium solani dipotong secara aseptik menggunakan

bor gabus, dan diinokulasikan di permukaan media PDA lempeng bagian tengah.

Biakan kapang selanjutnya diinkubasi pada suhu 25o-27

oC selama 7x24 jam.

Pengamatan dilakukan hingga pertumbuhan kapang uji pada perlakuan kontrol

memenuhi cawan, yaitu selama 7x24 jam. Parameter yang diamati adalah

diameter koloni Fusarium solani sebagai kapang uji (Fitriani dkk., 2013).

Teknik Analisis Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

mengukur diameter pertumbuhan kapang Fusarium solani. Persentase pengham-

batan dihitung dengan rumus:

X = 𝑏−𝑎

𝑏 x 100%

Keterangan:

X = Persentase Penghambatan (%)

a = diameter pertumbuhan Fusarium solani pada perlakuan

b = diameter pertumbuhan Fusarium solani pada kontrol

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Varian

Tunggal dengan Rancangan Acak Lengkap. Apabila hasil analisis terbukti

signifikan maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

dengan taraf signifikan 5% untuk mengetahui konsentrasi ekstrak daun sawo

kecik yang efektif dalam menghambat pertumbuhan Fusarium solani.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengujian Senyawa Antifungal secara Kualitatif dalam Ekstrak Daun

Sawo Kecik

Hasil uji kualitatif senyawa antifungal pada ekstrak daun sawo kecik

menunjukkan hasil positif adanya senyawa flavonoid, saponin, alkaloid, dan tanin.

Hasil positif senyawa flavonoid ditandai dengan perubahan warna menjadi merah

muda. Hasil positif senyawa saponin adalah adanya busa setelah dikocok dengan

ditambah aquades. Adanya senyawa alkaloid ditunjukkan dengan adanya endapan

Page 5: Manilkara kauki (L.) Dubard) TERHADAP DAYA HAMBAT ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel311BDD5850A9D8D07B07ACB... · 1Program Studi Biologi, ... METODE Penelitian ini

5

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

0% 10% 20% 30% 40% 50%

Dia

me

ter

Ko

lon

i Fu

sari

um

so

lan

i (cm

)

Konsentrasi Ekstrak Daun Sawo Kecik

berwarna jingga. Adanya senyawa tanin ditandai dengan perubahan warna ekstrak

menjadi hijau kehitaman setelah ditambah FeCl3 1%.

Pengaruh Ekstrak Daun Sawo Kecik terhadap Daya Hambat Pertumbuhan

Fusarium solani secara in vitro.

Data hasil pengukuran diameter koloni Fusarium solani dapat dilihat pada

Tabel 1, medium yang diberi ekstrak daun sawo kecik dengan konsentrasi yang

berbeda menunjukkan adanya penurunan diameter koloni Fusarium solani

dibandingkan dengan konsentrasi 0%, sehingga diketahui bahwa ekstrak daun

sawo kecik dapat menghambat pertumbuhan koloni Fusarium solani.

Tabel 1 Hasil Pengukuran Diameter Koloni Fusarium solani

Konsentrasi

Ekstrak daun

sawo kecik dalam

cawan petri (%)

Diameter Koloni Fusarium solani (cm) Rata-rata

Diameter

pertumbuhan

Koloni (cm)

Presentase

Daya

Hambat

(%)

Ulangan

I II III IV

0%

10%

20%

30%

40%

50%

6,155

3,815

3,740

3,600

3,505

3,430

6,065

3,825

3,745

3,635

3,545

3,395

5,940

3,710

3,670

3,550

3,530

3,365

5,975

3,865

3,730

3,680

3,555

3,440

6,034

3,804

3,721

3,616

3,534

3,408

0

36,96

38,33

40,06

41,42

43,53

Gambar 1 menunjukkan adanya penurunan diameter koloni Fusarium

solani yang ditandai dengan grafik yang menurun mulai dari konsentrasi 10%

hingga 50%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi ekstrak daun

sawo kecik, maka diameter koloni Fusarium solani semakin kecil.

Gambar 1 Grafik Pengaruh Ekstrak Daun Sawo Kecik terhadap Daya Hambat

Pertumbuhan Fusarium solani

Page 6: Manilkara kauki (L.) Dubard) TERHADAP DAYA HAMBAT ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel311BDD5850A9D8D07B07ACB... · 1Program Studi Biologi, ... METODE Penelitian ini

6

Analisis Data

Data daya hambat pertumbuhan Fusarium solani selanjutnya dianalisis

menggunakan Analisis Varian Tunggal dengan Rancangan Acak lengkap (RAL).

Tabel 2 Ringkasan ANAVA Tunggal

SK db JK KT Fhitung F0,05 Sig

Perlakuan

Galat

Total

5

18

23

19,863

0,059

19,92

3,973

0,003

1219,3 2,77 0,000

Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa Fhitung (1219,3) lebih besar dari Ftabel

dengan taraf signifikansi 5% (2,77) sehingga hipotesis diterima yaitu ada

pengaruh konsentrasi ekstrak daun sawo kecik terhadap daya hambat

pertumbuhan Fusarium solani secara in vitro. Konsentrasi ekstrak daun sawo

kecik yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan kapang Fusarium

solani dapat diketahui dengan melakukan uji lanjut menggunakan uji Beda Nyata

Terkecil (BNT) dengan taraf signifikansi 5%. Hasil uji BNT dapat dilihat pada

Tabel 3.

Tabel 3 Hasil Uji BNT Daya Hambat Pertumbuhan Fusarium solani

Konsentrasi Ekstrak Daun

Sawo Kecik Rerata Notasi

0%

10%

20%

30%

40%

50%

6,034

3,804

3,721

3,616

3,534

3,408

a

b

b

c

c

d

Keterangan: Notasi dengan huruf yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan, sedangkan

notasi dengan huruf yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan secara

nyata.

Berdasarkan hasil uji BNT diketahui bahwa semua konsentrasi ekstrak

daun sawo kecik memiliki kemampuan dalam menghambat pertumbuhan kapang

Fusarium solani yang ditunjukkan adanya penurunan diameter Fusarium solani

pada penambahan konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% (Gambar 2).

Ekstrak daun sawo kecik yang menghasilkan daya hambat pertumbuhan Fusarium

solani terbesar adalah konsentrasi 50% yang dinotasikan dengan huruf d.

Konsentrasi tersebut merupakan konsentrasi yang paling efektif dalam

menghambat pertumbuhan Fusarium solani. Hal ini menunjukkan bahwa penam-

bahan konsentrasi ekstrak daun sawo kecik yang semakin meningkat menye-

Page 7: Manilkara kauki (L.) Dubard) TERHADAP DAYA HAMBAT ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel311BDD5850A9D8D07B07ACB... · 1Program Studi Biologi, ... METODE Penelitian ini

7

babkan daya hambat pertumbuhan Fusarium solani juga semakin meningkat yang

ditunjukkan dengan adanya penurunan ukuran diameter koloni Fusarium solani.

Gambar 2 Diameter Pertumbuhan Fusarium solani

Keterangan: a. Pertumbuhan normal koloni Fusarium solani pada media kontrol

(0%). Pertumbuhan koloni Fusarium solani pada media yang ditambah ekstrak

daun sawo kecik dengan konsentrasi masing-masing 10%, 20%, 30%, 40%, dan

50% ditunjukkan pada kode b, c, d, e, dan f. Tampak adanya penurunan ukuran

diameter koloni Fusarium solani pada media yang ditambah ekstrak daun sawo

kecik dibandingkan dengan koloni Fusarium solani pada media kontrol.

Pengaruh Ekstrak Daun Sawo Kecik terhadap Daya Hambat Pertumbuhan

Fusarium solani secara In Vitro

Ekstrak daun sawo kecik dapat menghambat pertumbuhan kapang

Fusarium solani karena adanya kandungan senyawa antifungal. Berdasarkan uji

kualitatif kandungan senyawa antifungal pada daun sawo kecik menunjukkan

hasil positif adanya saponin, flavonoid, alkaloid, dan tanin. Sebagian besar tana-

man mengandung metabolit sekunder yaitu lektin, alkaloid, asam amino, gliko-

sida, saponin, dan tanin. Senyawa tersebut terlibat dalam pertahanan terhadap

herbivora, patogen, dan mengontrol perkecambahan biji, oleh karena itu metabolit

sekunder merupakan bagian yang dibutuhkan tanaman untuk interaksi spesies

dalam komunitas tumbuhan, hewan dan adaptasi tanaman untuk lingkungannya

(Makkar, et al., 2007).

Page 8: Manilkara kauki (L.) Dubard) TERHADAP DAYA HAMBAT ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel311BDD5850A9D8D07B07ACB... · 1Program Studi Biologi, ... METODE Penelitian ini

8

Flavonoid termasuk dalam pigmen antosianin yang berfungsi untuk

menarik serangga pollinator dan isoflavonoid yang berfungsi sebagai antibakteri

dan agen antifungal (Hopkins et al., 2009). Saponin pada tanaman berfungsi

sebagai racun terhadap herbivora dan kapang. Saponin beracun karena dapat

merusak membran plasma kapang (Heldt dan Piechulla, 2011). Saponin mempu-

nyai peran dalam pertahanannya melawan kapang patogen (Hopkins et al., 2009).

Tanin berfungsi melindungi tanaman terhadap serangan mikroorganisme. Infeksi

sel tanaman oleh mikroorganisme diawali oleh sekresi enzim untuk memecah din-

ding sel tanaman. Proses kerja enzim mikroorganisme dapat dihentikan ketika ta-

nin terikat pada enzim tersebut. Alkaloid berfungsi sebagai senyawa pertahanan

terhadap hewan dan mikroorganisme (Heldt dan Piechulla, 2011).

Konsentrasi Efektif Ekstrak Daun Sawo Kecik dalam Menghambat

Pertumbuhan Fusarium solani

Hasil uji BNT pada taraf signifikansi 5% menunjukkan bahwa ekstrak

daun sawo kecik mulai dari konsentrasi 10% berbeda secara nyata dengan

konsentrasi 0% yang ditandai dengan notasi huruf yang berbeda. Ekstrak daun

sawo kecik dengan konsentrasi 50% merupakan konsentrasi yang memiliki daya

hambat terbesar terhadap pertumbuhan Fusarium solani. Semakin tinggi

konsentrasi ekstrak daun sawo kecik maka semakin besar persentase daya hambat

pertumbuhan Fusarium solani. Hal ini dapat disebabkan oleh karena dalam

ekstrak dengan konsentrasi 50% terkandung senyawa antifungal yang lebih besar

dibandingkan dengan konsentrasi lain sehingga konsentrasi 50% memiliki

kemampuan terbesar dalam menghambat pertumbuhan Fusarium solani. Hasil

penelitian ini memperkuat hasil penelitian terdahulu tentang daya antifungal

ekstrak daun sirih terhadap Rhizoctonia sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

semakin besar ekstrak daun sirih yang diberikan maka semakin kecil diameter

koloni Rhizoctonia sp. dan semakin tinggi persentase penghambatan pertumbuhan

Rhizoctonia sp. (Achmad dan Suryana, 2009).

Page 9: Manilkara kauki (L.) Dubard) TERHADAP DAYA HAMBAT ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel311BDD5850A9D8D07B07ACB... · 1Program Studi Biologi, ... METODE Penelitian ini

9

Mekanisme Penghambatan Kapang Fusarium solani oleh Ekstak Daun Sawo

Kecik

Membran plasma kapang mengandung ergosterol sebagai membran utama

sterol, ergosterol merupakan target utama beberapa fungisida yang digunakan

untuk mengontrol kapang patogen pada tanaman (Deacon, 2006). Mekanisme

utama dari aktivitas antifungal saponin adalah kemampuannya untuk berikatan

dengan sterol dalam membran kapang yang menyebabkan hilangnya integritas

membrane (Morrissey dan Osbourn, 1999). Mekanisme antifungal alkaloid adalah

dengan menghambat replikasi DNA pada kapang sehingga dapat mengganggu

pertumbuhannya (Enriz, 2006).

Mekanisme antifungal senyawa flavonoid adalah dengan mendenaturasi

protein, merusak lapisan lipid dan merusak dinding sel. Mekanisme tersebut ter-

jadi karena flavonoid bersifat lipofilik sehingga dapat mengikat fosfolipid-

fosfolipid pada membran sel kapang dan merusak semipermeabilitas membran sel

Tanin merupakan senyawa aktif yang berperan sebagai antifungal. Mekanisme

antifungal tanin adalah menghambat sintesis kitin yang digunakan untuk pemben-

tukan dinding sel pada kapang dan merusak membran sel sehingga pertumbuhan

kapang terhambat (Luning, dkk., dalam Fitriani dkk., 2013).

Penelitian ini telah berhasil mengungkapkan adanya daya antifungal dari

ekstrak etanol daun sawo kecik terhadap pertumbuhan koloni Fusarium solani.

Hal ini akan menambah kemanfaatan tanaman sawo kecik, selain buahnya dapat

dikonsumsi, terbukti pula bahwa ekstrak daunnya mempunyai daya antifungal.

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar penelitian lanjut yang sejenis

dengan memanfaatkan bagian-bagian lain dari tanaman sawo kecik atau menggu-

nakan kapang uji yang lain. Apabila berhasil ditemukan berbagai kemanfaatan

dari bagian-bagian tanaman sawo kecik, maka tanaman sawo kecik sebagai salah

satu plasma nutfah Indonesia perlu dilestarikan agar tidak punah.

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran

Hasil penelitian ini adalah: 1) hasil uji kualitatif kandungan senyawa anti-

fungal dalam ekstrak daun sawo kecik menunjukkan hasil positif adanya flavo-

noid, saponin, alkaloid, dan tanin; 2) ada pengaruh ekstrak daun sawo kecik terha-

Page 10: Manilkara kauki (L.) Dubard) TERHADAP DAYA HAMBAT ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel311BDD5850A9D8D07B07ACB... · 1Program Studi Biologi, ... METODE Penelitian ini

10

dap daya hambat pertumbuhan Fusarium solani; 3) konsentrasi ekstrak daun sawo

kecik yang paling efektif dalam menghambat pertumbuhan Fusarium solani

adalah konsentrasi 50%. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar

penelitian lebih lanjut yang sejenis terhadap spesies kapang patogen selain

Fusarium solani, atau dapat diujikan secara langsung pada tanaman yang

terinfeksi kapang di lahan pertanian.

DAFTAR RUJUKAN

Achmad & Suryana, I. 2009. Pengujian Aktivitas Ekstrak Daun Sirih (Piper Betle

Linn.) terhadap Rhizoctonia sp. secara In Vitro. Buletin Littro. 20 (1): 92-

98.

Deacon, J.W. 2006. Fungal Biology 4th

Edition. UK: Blackwell Publishing.

Enriz, R.D. 2006. Structure Activity Relationship of Berberine and Derivatives

Acting as Antifungal Compounds. The Journal of the Argentine Chemical

Society. 94 (3): 113-119.

Fitriani, E., Alwi, M., & Umrah. 2013. Studi Efektifitas Ekstrak daun Sereh

Wangi (Cymbopogon nardus) sebagai Antifungi Candida albicans. Jurnal

Biocelebes. 7 (2): 15-20.

Fitriani, S., Raharjo, & Trimulyono, G. 2013. Aktivitas Antifungi Ekstrak Daun

Kedondong (Spondias pinnata) dalam Menghambat Pertumbuhan

Aspergillus flavus. Jurnal LenteraBio. 2 (2): 125-129.

Heldt, H.W, & Piechulla, 2011. Plant Biochemistry 4th

Edition. German:

Academic Press.

Hopkins, W.G., & Huner, N.P.A. 2009. Introduction to Plant Physiology. United

State of America: John Wiley & Sons, Inc.

Khare, C. P. 2007. Indian Medicinal Plants. New Delhi: Springer

Kristanti, A.N., Aminah, N.S., Tanjung, M., & Kurniadi B. 2008. Buku Ajar

Fitokimia. Surabaya: Airlangga University Press.

Luginbuhl, S. 2010. Fusarium solani, (Online), (http://www.cals.ncsu.edu),

diakses 10 Februari 2015.

Makkar, H.P.S., Siddhuraju, P., & Becker, K. 2007. Plant Secondary Metabolites.

Totowa, New Jersey: Humana Press.

Morrisey, J.P., & Osbourn, A. 1999. Fungal Resistance to Plant Mechanism of

Pathogenesis. Microbiology and Molecular Biology Reviews. 63 (3): 708-

724.

Novizan, 2002. Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan.

Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Prayudhani, M. F., Hastuti, U. S., dan Suarsini, E. 2013. Daya Antibakteri Ekstrak

Etanol Daun dan Kulit Batang Sawo Kecik (Manilkara kauki) terhadap

Bakteri Escherchia coli. Makalah disajikan dalam Seminar Nasional X

Pendidikan Biologi FKIP UNS. Semarang

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: ITB Press