abstrak kata kunci -...

55
1 ABSTRAK Negoro, InggitTrisna. 2009. Problematika Yang Dihadapi Mahasiswa PPKn Dalam Melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Di SMP Kota Malang Semester Genap Tahun 2008/2009. Skripsi, Jurusan PendidikanPancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. H.Suparman A.W, S.H., M.Hum., (II) Dra Arbaiyah Prantiasih, M.Si. Kata kunci: problematika, mahasiswa jurusan PPKn, melaksanakan PPL Universitas Negeri Malang (UM) merupakan lembaga pendidikan yang bertugas mencetak mahasiswanya baik sebagai tenaga kependidikan yakni guru maupun tenaga non kependidikan agar profesional sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam pelaksanaan studi, Universitas Negeri Malang (UM) tidak hanya menyelenggarakan pengajaran di kampus, namun mahasiswa juga diberi kesempatan untuk melaksanakan praktik yang salah satunya melalui PPL. Menurut Buku Pedoman Pendidikan UM Bab VI pasal 33 ayat 1 (2007:52) disebutkan bahwa “Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah mata kuliah yang mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam melaksanakan praktik kependidikan dan non kependidikan agar mahasiswa siap menjadi tenaga profesional dalam bidang keahliannya”. Seperti halnya mahasiswa dari jurusan lain, mahasiswa jurusan PPKn pun juga wajib menempuh PPL yakni PPL keguruan karena nantinya para lulusan dari jurusan tersebut akan diprioritaskan untuk menjadi tenaga-tenaga pendidik. Dalam pelaksanaannya para mahasiswa tersebut tentunya banyak mengalami problem dikarenakan mereka belum mengetahui kondisi lapangan tempatnya praktik. Tujuan penelitian ini adalah: 1)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam menyusun perangkat pembelajaran meliputi:program tahunan, program semester, silabus, dan RPP pada pembelajaran PKn; 2)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam melaksanakan praktik peer teaching pada PPL I kampus; 3)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam melaksanakan praktik real teaching pada PPL II di sekolah; 4)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam hubungannya dengan pihak sekolah tempatnya praktik; 5)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam hubungannya dengan guru pamong; 6)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam hubungannya dengan sesama praktikan lainnya; 7)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa UM jurusan PPKn dalam hubungannya dengan dosen pembimbing; 8)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam menyusun studi kasus. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif survai. Sampel penelitian sebesar 30 sampel yang diambil dengan teknik purposive random sampling. Untuk mengumpulkan data digunakan metode angket sebagai metode

Upload: phamcong

Post on 06-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

1

ABSTRAK

Negoro, InggitTrisna. 2009. Problematika Yang Dihadapi Mahasiswa PPKn Dalam Melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Di SMP Kota Malang Semester Genap Tahun 2008/2009. Skripsi, Jurusan PendidikanPancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. H.Suparman A.W, S.H., M.Hum., (II) Dra Arbaiyah Prantiasih, M.Si. Kata kunci: problematika, mahasiswa jurusan PPKn, melaksanakan PPL

Universitas Negeri Malang (UM) merupakan lembaga pendidikan yang bertugas mencetak mahasiswanya baik sebagai tenaga kependidikan yakni guru maupun tenaga non kependidikan agar profesional sesuai dengan bidang keahliannya. Dalam pelaksanaan studi, Universitas Negeri Malang (UM) tidak hanya menyelenggarakan pengajaran di kampus, namun mahasiswa juga diberi kesempatan untuk melaksanakan praktik yang salah satunya melalui PPL. Menurut Buku Pedoman Pendidikan UM Bab VI pasal 33 ayat 1 (2007:52) disebutkan bahwa “Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah mata kuliah yang mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam melaksanakan praktik kependidikan dan non kependidikan agar mahasiswa siap menjadi tenaga profesional dalam bidang keahliannya”. Seperti halnya mahasiswa dari jurusan lain, mahasiswa jurusan PPKn pun juga wajib menempuh PPL yakni PPL keguruan karena nantinya para lulusan dari jurusan tersebut akan diprioritaskan untuk menjadi tenaga-tenaga pendidik. Dalam pelaksanaannya para mahasiswa tersebut tentunya banyak mengalami problem dikarenakan mereka belum mengetahui kondisi lapangan tempatnya praktik.

Tujuan penelitian ini adalah: 1)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam menyusun perangkat pembelajaran meliputi:program tahunan, program semester, silabus, dan RPP pada pembelajaran PKn; 2)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam melaksanakan praktik peer teaching pada PPL I kampus; 3)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam melaksanakan praktik real teaching pada PPL II di sekolah; 4)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam hubungannya dengan pihak sekolah tempatnya praktik; 5)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam hubungannya dengan guru pamong; 6)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam hubungannya dengan sesama praktikan lainnya; 7)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa UM jurusan PPKn dalam hubungannya dengan dosen pembimbing; 8)Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam menyusun studi kasus. Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif survai. Sampel penelitian sebesar 30 sampel yang diambil dengan teknik purposive random sampling. Untuk mengumpulkan data digunakan metode angket sebagai metode

Page 2: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

2

utama, metode wawancara sebagai metode penyerta. Analisis data menggunakan statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban angket. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 56,67% mahasiswa yang melaksanakan praktik mengajar bidang studi PKn masih mengalami kesulitan dalam menyusun program tahunan (prota); 53,33% mahasiswa yang melaksanakan praktik mengajar bidang studi PKn masih mengalami kesulitan dalam menyusun program semester; 53,33% mahasiswa yang melaksanakan praktik mengajar bidang studi PKn masih mengalami kesulitan dalam menyusun RPP, sedangkan 63,33% mahasiswa yang melaksanakan praktik mengajar bidang studi PKn sudah tidak mengalami kesulitan lagi dalam menyusun silabus. Selain itu dalam pelaksanaan peer teaching 53,33% mahasiswa masih mengalami kesulitan. Dalam pelaksanaan praktik real teaching 66,67% mahasiswa yang melaksanakan praktik mengajar bidang studi PKn belum dapat mengelola kelas dengan baik. Terkait hubungannya dengan pihak sekolah: sebanyak 83,33% mahasiswa selalu mendapat kemudahan ijin dari koordinator PPL sekolah bila akan meninggalkan sekolah; 83,33% mahasiswa yang melaksanakan praktik mengajar bidang studi PKn disiplin dalam melaksanakan tugas piket; 70% mahasiswa yang melaksanakan praktik mengajar bidang studi PKn selalu datang tepat waktu ke sekolah; dan 86,67% mahasiswa yang melaksanakan praktik mengajar bidang studi PKn mampu bersosialisasi dengan baik di sekolah. Terkait hubungannya dengan guru pamong:100% mahasiswa yang melaksanakan praktik mengajar bidang studi PKn menyatakan bahwa guru pamong telah membimbing dengan baik selama PPL di sekolah dan memberikan kemudahan ijin saat praktikan akan meninggalkan sekolah. Terkait hubungannya dengan sesama praktikan:66,67% mahasiswa yang melaksanakan praktik mengajar bidang studi PKn tidak pernah berkonflik dengan sesama teman praktikan. Terkait hubungannya dengan dosen pembimbing:40% mahasiswa jurusan PPKn menyatakan kuantitas kunjungan dosen pembimbing ke sekolah sebanyak 4 kali. Sedangkan dalam menyusun tugas studi kasus 80% mahasiswa yang melaksanakan praktik mengajar bidang studi PKn tidak mengalami kesulitan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar para mahasiswa jurusan PPKn lebih meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya dalam menyusun perangkat pembelajaran (prota,promes,silabus,dan RPP) agar keprofesionalannya sebagai seorang tenaga pendidik dapat menjadi lebih baik. Kemampuan lain yang perlu ditingkatkan adalah terkait pengelolaan kelas dan juga sikap tegas sebagai seorang guru. Untuk jurusan PPKn disarankan agar lebih meningkatkan kualitas pembelajaran pada PPL I kampus agar penyajian dan pengadaan materi yang akan menjadi bekal para mahasiswa dalam melaksanakan PPL dapat secara mendalam dipahami sehingga mahasiswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan pengetahuan yang didapatnya di kampus saat melaksanakan PPL di sekolah. Selain itu bagi jurusan PPKn hal ini dapat dijadikan wacana untuk lebih memperhatikan kinerja dan meningkatkan lagi kualitas profesionalitas mahasiswanya sebagai calon tenaga pendidik agar dapat semakin baik lagi.

Page 3: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

3

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan dipandang sebagai faktor utama dalam pembangunan, karena

pendidikan merupakan ‘kunci pembangunan’ (Buchori,1994:62). Dari pendidikan

ini akan lahir generasi bangsa yang nantinya akan melanjutkan pembangunan di

Indonesia. Sekolah merupakan lembaga yang digunakan untuk melaksanakan

proses pendidikan tadi. Dalam sebuah proses pendidikan, guru merupakan salah

satu komponen yang sangat penting selain kurikulum, murid, sarana dan

prasarana, sampai dengan lingkungan yang akan menentukan kualitas pendidikan

itu sendiri.

Di era globalisasi ini SDM yang unggul di bidang pendidikan sangat

diperlukan, karena itu sudah merupakan tuntutan jaman untuk bisa bersaing dan

bertahan di tengah-tengah persaingan global. Implementasi dari tuntutan tersebut

yang digunakan sebagai titik acuan umum adalah Tujuan Pendidikan Nasional

yang intinya adalah membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang mandiri dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selaras dengan itu tujuan secara khusus

tertuang dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 3 (2007:3) yang menyebutkan bahwa:

Pendidikan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Page 4: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

4

Dalam pelaksanaan studi, Universitas Negeri Malang tidak hanya

menyelenggarakan pengajaran di kampus, namun mahasiswa juga diberi

kesempatan untuk melaksanakan praktik yang salah satunya melalui PPL.

Penyelenggaraan PPL tersebut merupakan tanggung jawab UPT- PPL Universitas

Negeri Malang yang kemudian melakukan kerjasama dengan sekolah-sekolah

yang nantinya akan digunakan sebagai sekolah latihan bagi mahasiswa praktikan

Universitas Negeri Malang tersebut. Pada Semester Genap Tahun Akademik

2008/2009, mahasiswa Universitas Negeri Malang yang memprogram PPL

berjumlah 1.229 orang yang tersebar di 58 sekolah yang ada di Malang (UPT-PPL

UM, 2009).

Seperti halnya mahasiswa dari jurusan lain, mahasiswa jurusan PPKn pun

juga wajib menempuh PPL yakni PPL Keguruan karena nantinya para lulusan dari

jurusan tersebut akan diprioritaskan untuk menjadi tenaga-tenaga calon guru.

Dalam pelaksanaannya, PPL Keguruan Universitas Negeri Malang

diselenggarakan dalam dua tahap, yakni:tahap pertama (PPL I) dilaksanakan di

kampus selama empat minggu dan tahap kedua (PPL II) dilaksanakan di sekolah

selama 12 minggu setelah mengikuti PPL I. Pada PPL I kampus ini para

mahasiswa praktikan dibimbing oleh guru inti yang ditunjuk dari sekolah-sekolah

untuk menyusun perangkat pembelajaran untuk kemudian dipraktikan dengan

jalan micro teaching yang dilaksanakan di dalam kelompok-kelompok pelatihan

dalam jumlah mahasiswa dan waktu terbatas. Praktik micro teaching ini memiliki

dua pengertian yakni peer teaching (pengajaran dengan teman sejawat) dan real

teaching (pengajaran riil di kelas). Dalam hal ini pada PPL I yang dilaksanakan di

kampus, latihan praktik mengajar yang diselenggarakan adalah peer teaching.

Page 5: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

5

Seperti yang dikemukakan oleh Cooper dan Allen (dalam Hamalik, 2008:167)

bahwa “pengajaran mikro (micro teaching), yang dalam hal ini disebut peer

teaching adalah suatu situasi pengajaran yang dilaksanakan dalam waktu dan

jumlah siswa yang terbatas yakni selama 4-20 menit dengan jumlah siswa

sebanyak 3-10 orang”.

Sedangkan pada tahap PPL II mahasiswa tidak lagi mengajar teman

sejawatnya, namun langsung terjun ke kelas-kelas untuk mengajar para siswa di

sekolah tempat praktikan tersebut. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa akan

dibimbing oleh seorang guru pamong yang membawahi beberapa mahasiswa

sesuai dengan bidang studinya dan seorang dosen pembimbing. Hal ini tentu saja

akan menjadi tantangan bagi para mahasiswa tersebut, karena sebelumnya mereka

belum mengetahui lapangan tempat praktiknya, termasuk karakteristik siswa dan

juga guru-guru yang ada di sekolah tersebut. Mengingat belum diketahuinya

situasi dan kondisi lapangan, tentu saja hal ini akan banyak mendatangkan

problem tersendiri bagi para mahasiswa tersebut. Melihat kenyataan-kenyataan

yang ada di lapangan, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “

Problematika yang Dihadapi Mahasiswa PPKn Dalam Melaksanakan

Praktik Mengajar (PPL) di SMP Kota Malang Semester Genap Tahun

2008/2009”.

B. Ruang Lingkup Penelitian

Tabel 1.1 Jabaran Variabel Penelitian

Variabel Indikator Teknik Pengumpul

an Data

Sumber Data

1. Problem yang dihadapi mahasiswa praktikan UM

1.1 Praktik menyusun program tahunan 1.2 Praktik menyusun program semester

1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner

Mahasiswa Mahasiswa

Page 6: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

6

jurusan PPKn dalam menyusun perangkat pembelajaran meliputi:program tahunan, program semester, silabus, dan RPP.

2. Problem yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam melaksanakan praktik peer teaching di kampus. 3. Problem yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam melaksanakan praktik real teaching di sekolah.

4. Problem yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam hubungannya dengan pihak sekolah

1.3 Praktik menyusun silabus: a. Perumusan indikator b. Perumusan dan pengembangan tujuan

pembelajaran c. Sumber/bahan belajar 1.4 Praktik menyusun RPP: a. Pemilihan metode b.Pemilihan/pengoperasian media

pembelajaran c. Penetapan evaluasi: ● Penetapan kisi-kisi soal ● Jenis soal untuk evaluasi d.Waktu penyusunan RPP 2.1 Praktik peer teaching: a. Pelaksanaan praktik peer teaching b. Alokasi waktu untuk peer teaching c. Kuantitas pelaksanaan peer teaching d. Pemberian permodelan oleh dosen pembimbing e. Kelengkapan fasilitas di jurusan untuk mendukung peer teaching: ● Ketersediaan ruangan khusus untuk peer teaching ● Kelengkapan buku di perpustakaan jurusan 2.2 Rutinitas kehadiran mahasiswa saat peer teaching 2.3 Rutinitas kehadiran dosen pembimbing saat peer teaching: a. Kesadaran mahasiswa untuk

menghubungi dosen pembimbing saat tidak hadir di kampus

2.4 Kesiapan mahasiswa untuk melaksanakan PPL II 3.1 Pengelolaan kelas 3.2 Pemberian sanksi pada siswa 3.3 Pemberian penguatan pada siswa 3.4 Keaktifan siswa saat praktikan mengajar di kelas 3.5 Pengaturan tata letak kursi 3.6 Pengoptimalan suara praktikan saat mengajar di kelas 3.7 Pengadaan variasi gerak saat mengajar 3.8 Pengamatan guru pamong saat real teaching 4.1 Kelengkapan fasilitas di sekolah 4.2 Pemberian tugas piket di sekolah: a. Kedisiplinan dalam menjalankan tugas piket 4.3 Kemudahan ijin oleh koordinator PPL pada praktikan

2.Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2.Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2.Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa

Page 7: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

7

5. Problem yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam hubungannya dengan guru pamong. 6. Problem yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam hubungannya dengan sesama praktikan. 7. Problem yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam hubungannya dengan dosen pembimbing. 8. Problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn dalam menyusun studi kasus.

4.4 Ketepatan kehadiran praktikan di sekolah 4.5 Kemampuan praktikan bersosialisasi di sekolah 5.1 Pembimbingan oleh guru pamong 5.2 Permudahan ijin oleh guru

pamong pada praktikan 5.3 Pelibatan praktikan dalam

diskusi pasca praktik real teaching

5.4 Keterbukaan penilaian oleh guru pamong

6.1 Konflik antar sesama praktikan 6.2 Ketegasan koordinator

kelompok PPL 7.1 Kuantitas kunjungan dosen pembimbing ke sekolah 7.2 Keterbukaan mahasiswa pada

dosen pembimbing terkait problem yang dihadapi di sekolah

7.3 Pemberian saran oleh dosen pembimbing

8.1 Problem dalam menyusun studi kasus 8.2 Pembimbingan oleh konselor BK 8.3 Kerjasama siswa yang menjadi obyek studi kasus dalam mendukung penyelesaian tugas studi kasus

1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2.Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2.Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2.Wawancara 1. Kuesioner 2.Wawancara 1. Kuesioner 2.Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara 1. Kuesioner 2.Wawancara 1. Kuesioner 2. Wawancara

Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa Mahasiswa

C. Rumusan Masalah

1. Problematika apakah yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn

dalam menyusun perangkat pembelajaran meliputi:program tahunan, program

semester, silabus, dan RPP pada pembelajaran PKn?

2. Problematika apakah yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan PPKn

dalam melaksanakan praktik peer teaching pada PPL I yang diselenggarakan di

kampus?

Page 8: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

8

3. Problematikan apa sajakah yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan

PPKn dalam melaksanakan praktik real teaching pada PPL II yang

diselenggarakan di sekolah?

4. Problematika apa sajakah yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan

PPKn dalam hubungannya dengan pihak sekolah tempatnya praktik?

5. Problematika apa sajakah yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan

PPKn dalam hubungannya dengan guru pamong?

6. Problematika apa sajakah yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan

PPKn dalam hubungannya dengan sesama praktikan lainnya?

7. Problematika apa sajakah yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan

PPKn dalam hubungannya dengan dosen pembimbing?

8. Problematika apa sajakah yang dihadapi mahasiswa praktikan UM jurusan

PPKn dalam menyusun studi kasus?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM

jurusan PPKn dalam menyusun perangkat pembelajaran meliputi: program

tahunan, program semester, silabus, dan RPP pada pembelajaran PPKn.

2. Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM

jurusan PPKn dalam melaksanakan praktik peer teaching pada PPL I yang

diselenggarakan di kampus.

3. Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM

jurusan PPKn dalam melaksanakan praktik real teaching pada PPL II yang

diselenggarakan di sekolah.

Page 9: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

9

4. Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM

jurusan PPKn dalam hubungannya dengan pihak sekolah tempatnya praktik.

5. Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM

jurusan PPKn dalam hubungannya dengan guru pamong.

6. Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM

jurusan PPKn dalam hubungannya dengan sesama praktikan lainnya.

7. Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM

jurusan PPKn dalam hubungannya dengan dosen pembimbing.

8. Untuk mendeskripsikan problematika yang dihadapi mahasiswa praktikan UM

jurusan PPKn dalam menyusun studi kasus.

E. Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka harapan

peneliti dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi:

1. Mahasiswa Jurusan PPKn

a. Sebagai sarana untuk menambah wawasan dalam melaksanakan praktik

mengajar dalam rangka mempersiapkan diri menjadi guru PPKn nantinya.

b. Sebagai wacana untuk lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi PPL.

2. Jurusan PPKn

a. Dapat menambah bahan kajian dan juga kepustakaan yang mungkin bisa

menjadi bahan pertimbangan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di

UM khususnya di jurusan PPKn.

b. Dapat menjadi wacana agar dapat diketahui hal-hal apa saja yang sering

menjadi problem mahasiswa dalam melaksanakan PPL sehingga problem-

problem tersebut bisa dicari solusinya demi perbaikan kualitas PPL berikutnya.

Page 10: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

10

F. Definisi Operasional

Definisi-definisi yang dikemukakan dan berhubungan dengan

permasalahan yang diteliti dalam penelitian dijelaskan seperti di bawah ini:

1. PPL Keguruan

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) keguruan adalah “mata kuliah yang

mengembangkan kompetensi mahasiswa dalam melaksanakan praktik keguruan

agar mahasiswa siap menjadi tenaga pendidikan yang profesional” (UPT-PPL

UM, 2007:3).

2. Praktik Mengajar

Praktik mengajar adalah “latihan keterampilan untuk menjalankan model-

model pembelajaran bidang studi, latihan keterampilan menggunakan metode

khusus pembelajaran bidang studi dan/atau latihan menerapkan teknik-teknik

khusus atau keterampilan dasar mengajar bidang studi” (UPT-PPL UM, 2007:14).

4. Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memiliki

visi yakni terwujudnya suatu mata pelajaran yang berfungsi sebagai sarana

pembinaan watak bangsa (nation and character building) dan pemberdayaan

warga negara. Sedangkan misinya adalah membentuk warga negara yang baik,

yakni warga negara yang sanggup melaksanakan hak dan kewajibannya dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan UUD 1945. Selain itu aspek-

aspek kompetensi yang hendak dikembangkan dalam pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan yakni mencakup pengetahuan kewarganegaraan (civic

knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skills), dan watak atau karakter

kewarganegaraan (civic dispositions) (BSNP, 2006:744).

Page 11: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

11

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan

penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis

dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi (Sukmadinata, 2008:52).

Suatu metode penelitian tentunya memiliki rancangan penelitian (research design)

tertentu. Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah

deskriptif survai. Penelitian deskriptif ditujukan untuk menggambarkan

fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau saat yang lampau

(Sukmadinata, 2008:54). Jadi penelitian deskriptif ini bertujuan untuk

menggambarkan kondisi dengan apa adanya. Sukmadinata (2008:82) menjelaskan

bahwa “survai digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang

populasi yang besar dengan menggunakan sampel yang relatif kecil dan ditujukan

untuk memperoleh gambaran umum tentang karakteristik populasi”.

B. Populasi dan Sampel

Sukmadinata (2008:82) menjelaskan bahwa populasi adalah “keseluruhan

subyek penelitian”. Arikunto (2006:131) menjelaskan bahwa “berdasarkan

karakteristiknya populasi dibagi menjadi dua macam, yaitu populasi yang

homogen dan populasi heterogen. Populasi disebut homogen apabila seluruh

karakteristik yang ada secara merata dipunyai oleh setiap anggota populasi.

Sedangkan populasi disebut heterogen apabila sejumlah anggota populasi hanya

mempunyai satu atau beberapa karakteristik yang ada dalam populasi”. Dalam

penelitan ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa jurusan PPKn yang

Page 12: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

12

telah melaksanakan PPL di SMP Kota Malang pada Semester Genap Tahun

2008/2009 yakni 55 orang mahasiswa.

Sebelum ditetapkan mengenai besarnya penarikan sampel, maka perlu

diketahui mengenai sifat-sifat populasi yang ada. Dalam penelitian ini sifat

populasi yang ada adalah relatif homogen, alasannya adalah pengalaman

mahasiswa jurusan PPKn dalam melaksanakan PPL di sekolah tempatnya praktik

dianggap sama karena sama-sama belum pernah secara langsung mengetahui

kondisi di lapangan yang akan dijadikan tempat praktik. Selain itu para

mahasiswa yang telah memenuhi syarat bisa memprogram PPL. Menurut

Arikunto (2006:131) sampel adalah “sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.

Menurut pendapat Surachmad (1978:91) mengenai penarikan sampel ini

ditegaskan sebagai berikut:

“Untuk pedoman umum saja dapat dikatakan bahwa bila populasi cukup homogen terhadap populasi dibawah 100 dapat dipergunakan sampel sebesar 50%, dan diatas seribu sebesar 15%. Untuk jaminan ada baiknya sampel selalu ditambah sedikit lagi dari jumlah matematis tadi”. Berdasarkan pendapat di atas maka untuk menetapkan besarnya sampel

dari keseluruhan jumlah populasi yang ada maka peneliti menentukan sampel

sebesar 50% dari keseluruhan populasi yakni sebanyak 30 orang mahasiswa yang

nantinya dijadikan sampel penelitian, mengingat sifat populasi yang ada relatif

homogen. Jumlah tersebut dinilai sudah mewakili seluruh dari populasi yang ada

(representatif). Teknik pengambilan sampel ini adalah dengan menggunakan

teknik purposive random sampling. Arikunto (2006:141) menjelaskan bahwa “

sampel purposive dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan

atas strata, random,daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu”. Lebih

lanjut Sukmadinata (2008:253) menjelaskan random (acak) berarti setiap individu

Page 13: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

13

dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sampel. Individu-

individu tersebut memiliki peluang yang sama bila mereka memiliki karakteristik

yang sama.

C. Data dan Sumber Data

Jenis data yang ada pada penelitian ini terdiri dari dua bagian, yakni:

1. Data primer

Jenis data primer diperoleh secara langsung dari subyek yang diteliti

dalam hal ini adalah informasi tentang problem yang dihadapi mahasiswa terkait

pelatihan penyusunan perangkat mengajar dan juga problem yang muncul saat

praktik peer teaching. Selain informasi yang akan digali adalah terkait problem

dalam pelaksanaan praktik mengajar real teaching, hubungan praktikan dengan

pihak sekolah, guru pamong, dosen pembimbing, dan juga antar sesama praktikan.

2. Data Sekunder

Data sekunder ini untuk melengkapi data primer. Yang termasuk data

sekunder antara lain adalah catatan-catatan dan dokuman-dokumen yang berkaitan

dengan praktik mengajar yang telah dilaksanakan oleh para mahasiswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Kuesioner

Menurut Arikunto (2006:151) kuesioner adalah “sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang lainnya”. Dilihat dari cara

Page 14: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

14

menjawab bentuk kuesioner, dalam penelitian ini terdapat dua macam kuesioner

yaitu:

a. Kuesioner terbuka

Kuesioner yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab

dengan kalimatnya sendiri.

b. Kuesioner tertutup

Kuesioner tertutup adalah bentuk kuesioner yang sudah disediakan jawabannya

sehingga responden tinggal memilih yakni dengan memberikan tanda check list

(√) pada pilihan jawaban yang tersedia dan dianggap sebagai jawaban yang

tepat. Dalam penelitian ini digunakan adalah jenis kuesioner tertutup, yakni

responden tinggal memilih pilihan jawaban yang telah disediakan di dalam

kuesioner dengan memberikan tanda check list (√).

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dipakai

peneliti melalui tanya jawab yang dilakukan secara lisan dengan guru pamong

untuk memeriksa ulang data dari hasil angket responden. Dari kedua metode yang

digunakan itu, teknik kuesioner yang menjadi metode utama dalam penelitian ini.

Wawancara digunakan sebagai teknik penyerta yakni untuk melengkapi data.

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini teknik analisis datanya menggunakan teknik analisis

data deskriptif kuantitatif. Arikunto (1993:209) mengemukakan bahwa

”selanjutnya data bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka hasil

perhitungan atau pengukuran dapat diproses dengan beberapa cara antara lain

dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan akan diperoleh

Page 15: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

15

persentase”. Patokan atau rumus yang digunakan untuk menghitung persentase

tersebut adalah seperti di bawah ini:

F

P =

N X 100%

Keterangan:

P = persentase problem yang dihadapi mahasiswa PPKn dalam melaksanakan

PPL.

F = jumlah subyek yang menjadi alternatif jawaban

N = Jumlah keseluruhan responden (subyek penelitian) dan konstanta 100%

Page 16: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

16

HASIL PENELITIAN

A. Problematika Mahasiswa Praktikan Jurusan PPKn Dalam Menyusun

Perangkat Pembelajaran

Tabel 4.1 Penyusunan Program Tahunan (Prota)

No. Penyusun Program Tahunan (Prota) f % 1. 2.

Mengalami kesulitan dalam menyusun prota Tidak mengalami kesulitan dalam menyusun prota

17 13

56,67 43,33

Jumlah 30 100

Tabel 4.1 menunjukkan 56,67% mahasiswa mengalami problem dalam

menyusun program tahunan. Sedangkan 43,33% mahasiswa tidak mengalami

problem dalam menyusun program tahunan.

Tabel 4.2 Penyusunan Program Semester (Promes)

No. Problem Dalam Menyusun Program Semester (Promes)

f %

1. 2.

Mengalami kesulitan dalam menyusun promes Tidak mengalami kesulitan dalam menyusun promes

16 14

53,33 46,67

Jumlah 30 100 Tabel 4.2 menunjukkan 53,33% mahasiswa mengalami problem dalam

menyusun program semester, 46,67% tidak mengalami problem dalam menyusun

program semester.

Tabel 4.3 Penyusunan Silabus Pembelajaran

No. Problem Dalam Membuat Silabus f % 1. 2.

Mengalami kesulitan dalam membuat silabus Tidak mengalami kesulitan dalam membuat silabus

11 19

36,67 63,33

Jumlah 30 100 Tabel 4.3 menunjukkan 36,67% mahasiswa mengalami problem dalam

membuat silabus. Sedangkan 63,33% sisanya tidak mengalami problem dalam

membuat silabus pembelajaran.

Page 17: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

17

Tabel 4.4 Perumusan Indikator No. Perumusan Indikator f % 1. 2.

Mengalami kesulitan/problem dalam merumuskan indikator Tidak mengalami kesulitan/problem dalam merumuskan indikator

11

19

36,67

63,33

Jumlah 30 100

Tabel 4.4 menunjukkan 36,67% mahasiswa mengalami problem dalam

merumuskan indikator, 63,33% sisanya tidak mengalami problem dalam

merumuskan indikator.

Tabel 4.5 Perumusan dan Pengembangan Tujuan Pembelajaran

No. Perumusan dan Pengembangan Tujuan Pembelajaran f % 1. 2.

Mengalami kesulitan/problem dalam merumuskan dan mengembangkan tujuan pembelajaran Tidak mengalami kesulitan/problem dalam merumuskan dan mengembangkan tujuan pembelajaran

9

21

30

70

Jumlah 30 100

Tabel 4.5 menunjukkan 30% mahasiswa mengalami problem dalam

merumuskan tujuan pembelajaran. Sedangkan 70% sisanya tidak mengalami

problem dalam merumuskan tujuan pembelajaran.

Tabel 4.6 Sumber Yang Dipakai Untuk Memperoleh Materi Pelajaran No. Sumber yang Dipakai f % 1. 2.

Buku paket dan buku penunjang Lain-lain

23 7

76,67 23,33

Jumlah 30 100 Tabel 4.6 menunjukkan 76,67% mahasiswa menggunakan buku paket dan

buku penunjang sebagai sumber untuk memperoleh materi pelajaran, 23,33%

menjawab lain-lain, yakni antara lain menggunakan artikel dari internet, koran.

Tabel 4.7 Praktik Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) No. Problem Dalam Membuat RPP f % 1. 2.

Mengalami kesulitan dalam menyusun RPP Tidak mengalami kesulitan dalam menyusun RPP

16 14

53,33 46,67

Jumlah 30 100

Page 18: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

18

Tabel 4.7 menunjukkan 53,33% mahasiswa mengalami problem dalam

menyusun RPP saat PPL I kampus, sedangkan 46,67% mengalami problem.

Tabel 4.8 Pemilihan Metode Pembelajaran

No. Kesulitan Dalam Memilih Metode f % 1. 2.

Mengalami kesulitan dalam memilih metode yang tepat Tidak mengalami kesulitan dalam memilih metode yang tepat

15 15

50 50

Jumlah 30 100

Tabel 4.8 menunjukkan 50% mahasiswa mengalami kesulitan dalam

memilih metode yang tepat untuk pembelajaran, sedangkan 50% menyatakan

tidak mengalami kesulitan dalam memilih metode yang tepat untuk pembelajaran.

Tabel 4.9 Pemilihan/Pengoperasionalan Media Pembelajaran

No. Kesulitan Dalam Memilih/Mengoperasionalkan Media Pembelajaran

f %

1. 2.

Mengalami kesulitan dalam memilih/mengoperasionalkan media pembelajaran Tidak mengalami kesulitan dalam memilih/mengoperasionalkan media pembelajaran

15

15

50

50

Jumlah 30 100 Tabel 4.9 menunjukkan 50% mengalami kesulitan dalam

memilih/mengoperasionalkan media pembelajaran. Sedangkan 50% tidak

mengalami kesulitan dalam memilih/mengoperasionalkan media pembelajaran.

Tabel 4.10 Penetapan Kisi-Kisi Soal

No. Penetapan Kisi-Kisi Soal f % 1. 2.

Mengalami problem dalam menetapkan kisi-kisi soal Tidak mengalami problem dalam menetapkan kisi-kisi soal

15 15

50 50

Jumlah 30 100

Tabel 4.10 menunjukkan 50% mahasiswa mengalami problem dalam

menetapkan kisi-kisi soal, 50% sisanya tidak mengalami problem.

Page 19: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

19

Tabel 4.11 Jenis Soal Yang Dipakai Untuk Mengevaluasi Hasil Belajar Siswa No. Jenis Soal f % 1. 2. 3.

Obyektif Subyektif Obyektif dan Subyektif

1 2 27

3,33 6,67 90

Jumlah 30 100

Tabel 4.11 menunjukkan 3,33% mahasiswa biasa menggunakan soal

berbentuk obyektif, 6,67% mahasiswa biasa menggunakan soal berbentuk

subyektif dan sebanyak 90% mahasiswa biasa menggunakan perpaduan soal

berbentuk obyektif dan subyektif dalam mengevaluasi hasil belajar siswa.

Tabel 4.12 Waktu Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) No. Waktu Penyusunan RPP f % 1. 2. 3.

Setiap kali mengajar Langsung dalam satu semester Langsung untuk satu tahun

18 9 3

60 30 10

Jumlah 30 100 Tabel 4.12 menunjukkan 60% mahasiswa diminta guru pamong membuat

RPP setiap kali mengajar, 30% mahasiswa membuat RPP langsung dalam satu

semester, dan 10% sisanya diminta guru pamong untuk membuat RPP langsung

untuk 1 tahun.

B. Problematika Mahasiswa Praktikan Jurusan PPKn Dalam Melaksanakan

Praktik Peer Teaching Pada PPL I Kampus

Tabel 4.13 Pelaksanaan Praktik Peer Teaching No. Kesulitan Dalam Pelaksanaan Praktik Peer Teaching f % 1. 2.

Mengalami kesulitan dalam praktik peer teaching Tidak mengalami kesulitan dalam praktik peer teaching

16 14

53,33 46,67

Jumlah 30 100

Tabel 4.13 menunjukkan 53,33% mahasiswa mengalami kesulitan dalam

melaksanakan praktik peer teaching. 46,67% tidak mengalami kesulitan dalam

melaksanakan praktik peer teaching.

Page 20: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

20

Tabel 4.14 Alokasi Waktu Yang Diberikan Untuk Setiap Mahasiswa Dalam Peer Teaching Pada PPL I Kampus

No. Alokasi Waktu f % 1. 2. 3.

10-15 menit 20 menit Lebih dari 20 menit

9 13 8

30 43,33 26,67

Jumlah 30 100 Tabel 4.14 menunjukkan 30% mahasiswa diberikan waktu selama 10-15

menit untuk melaksanakan peer teaching, 43,33% mahasiswa diberikan waktu

selama 20 menit dan 26,67% sisanya diberikan waktu untuk praktik peer teaching

selama lebih dari 20 menit.

Tabel 4.15 Kuantitas Pelaksanaan Peer Teaching Pada PPL I Kampus No. Kuantitas Pelaksanaan Peer Teaching f % 1. 2.

Kurang dari 2 kali 2 kali atau lebih

5 25

16,67 83,33

Jumlah 30 100 Tabel 4.15 menunjukkan 16,67% mahasiswa melaksanakan praktik peer

teaching kurang dari 2 kali, 83,33% mahasiswa melaksanakan praktik peer

teaching 2 kali atau lebih.

Tabel 4.16 Pemberian Permodelan Oleh Dosen Pembimbing Dalam Praktik Peer Teaching Pada PPL I Kampus

No. Pemberian Permodelan Oleh Dosen Pembimbing f % 1. 2.

Memberikan permodelan sebelum praktik peer teaching Tidak memberikan permodelan sebelum praktik peer teaching

30 0

100 0

Jumlah 30 100 Tabel 4.16 menunjukkan seluruh mahasiswa menyatakan dosen

pembimbingnya selalu memberikan permodelan kepada mahasiswa sebelum

pelaksanaan praktik peer teaching.

Page 21: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

21

Tabel 4.17 Kelengkapan Fasilitas Yang Ada di Kampus/Jurusan Untuk Mendukung Kegiatan Peer Teaching Pada PPL I No. Kelengkapan Fasilitas yang Ada di Kampus/Jurusan f % 1. 2.

Lengkap Kurang lengkap

23 7

76,67 23,33

Jumlah 30 100 Tabel 4.17 menunjukkan 76,67% mahasiswa menyatakan fasilitas yang

ada di jurusan sangat lengkap untuk mendukung kegiatan peer teaching, 23,33%

sisanya menyatakan fasilitas yang ada di jurusan kurang lengkap untuk

mendukung kegiatan peer teaching.

Tabel 4.18 Ketersediaan Ruangan Khusus Yang Disediakan Untuk Praktik Peer Teaching Pada PPL I Kampus

No. Ketersediaan Ruangan Khusus Untuk Praktik Peer

Teaching f %

1. 2.

Tersedia Tidak tersedia

0 30

0 100

Jumlah 30 100 Tabel 4.18 menunjukkan seluruh mahasiswa menyatakan tidak ada

ruangan khusus yang disediakan untuk praktik peer teaching. Ruangan yang

digunakan untuk penyelenggaraan praktik peer teaching antara lain di kelas-kelas

tempat kuliah, dan apabila ruangan tersebut penuh maka praktik peer teaching ada

yang dilakukan di perpustakaan jurusan.

Tabel 4.19 Kelengkapan Buku-Buku Di Perpustakaan Jurusan Untuk Mendukung Kegiatan Peer Teaching Pada PPL I Kampus No. Kelengkapan Buku Di Perpustakaan Jurusan Untuk

Mendukung Kegiatan Peer Teaching f %

1. 2.

Cukup lengkap Kurang lengkap

13 17

43,33 56,67

Jumlah 30 100 Tabel 4.19 menunjukkan 43,33% mahasiswa menyatakan di perpustakaan

jurusan buku-buku untuk mendukung kegiatan peer teaching cukup lengkap,

56,67% menyatakan buku-buku yang ada di perpustakaan jurusan kurang tersedia

lengkap.

Page 22: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

22

Tabel 4.20 Rutinitas Kehadiran Mahasiswa Saat Kegiatan Peer Teaching Pada PPL I Kampus

No. Rutinitas Kehadiran Mahasiswa Saat Kegiatan PPL I

Kampus f %

1. 2.

Rutin hadir Kurang rutin hadir

16 14

53,33% 46,67%

Jumlah 30 100 Tabel 4.20 menunjukkan 53,33% mahasiswa rutin hadir saat peer teaching

pada PPL I kampus berlangsung, 46,67% kurang rutin hadir saat peer teaching

PPL I kampus.

Tabel 4.21 Rutinitas Kehadiran Dosen Pembimbing Saat Praktik Peer Teaching Pada PPL I Kampus

No. Rutinitas Kehadiran Dosen Pembimbing Saat Praktik Peer Teaching

f %

1. 2.

Rutin hadir Kurang rutin hadir

22 8

73,33 26,67

Jumlah 30 100 Tabel 4.21 menunjukkan 73,33% mahasiswa menyatakan dosen

pembimbing rutin hadir pada saat praktik peer teaching, 26,67% sisanya

menyatakan dosen pembimbing kurang rutin untuk hadir pada saat praktik peer

teaching pada PPL I kampus berlangsung.

Tabel 4.22 Kesadaran Mahasiswa Untuk Mencoba Menghubungi Dosen Pembimbing Apabila Tidak Hadir Di Kampus No. Kesadaran Mahasiswa Untuk Menghubungi Dosen

Pembimbing Apabila Tidak Hadir

f %

1. 2.

Mencoba menghubungi dosen pembimbing apabila beliau tidak hadir Tidak mencoba menghubungi dosen pembimbing apabila beliau tidak hadir

21 9

70

30

Jumlah 30 100

Tabel 4.22 menunjukkan 70% mahasiswa \berusaha menghubungi dosen

pembimbing apabila beliau tidak hadir di kampus pada saat praktik peer teaching,

30% sisanya tidak berusaha menghubungi dosen pembimbing apabila beliau tidak

hadir di kampus pada saat praktik peer teaching.

Page 23: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

23

Tabel 4.23 Kesiapan Mahasiswa Untuk Melaksanakan PPL II Di Sekolah Setelah Mendapat Pembekalan Pada PPL I Kampus

No. Kesiapan Mahasiswa Untuk Melaksanakan PPL Di Sekolah

f %

1. 2.

Siap Kurang siap

23 7

76,67 23,33

Jumlah 30 100

Tabel 4.23 menunjukkan 76,67% mahasiswa siap untuk melaksanakan

PPL II di sekolah setelah mendapatkan pembekalan pada PPL I kampus, 23,33%

sisanya kurang siap untuk melaksanakan PPL II di sekolah meskipun telah

mendapatkan pembekalan pada saat PPL I di kampus.

C. Problematika Mahasiswa Praktikan Jurusan PPKn Dalam Melaksanakan

Praktik Real Teaching Pada PPL II Di Sekolah

Tabel 4.24 Pengelolaan Kelas No. Pengelolaan Kelas f % 1. 2.

Dapat mengelola kelas saat pelajaran berlangsung Tidak dapat mengelola kelas saat pelajaran berlangsung

10 20

33,33 66,67

Jumlah 30 100

Tabel 4.24 menunjukkan 33,33% mahasiswa dapat mengelola kelas

dengan baik saat pelajaran berlangsung di kelas, 66,67% sisanya tidak dapat

mengelola kelas dengan baik saat pelajaran berlangsung di kelas. siswa yang

mengganggu saat proses KBM berlangsung.

Tabel 4.25 Pemberian Sanksi/Hukuman Pada Siswa No. Pemberian Sanksi/Hukuman Pada Siswa f % 1. 2.

Selalu memberikan sanksi/hukuman pada siswa yang gaduh/mengganggu di kelas Tidak pernah memberikan sanksi/hukuman pada siswa yang gaduh/mengganggu di kelas

25 5

83,33

16,67

Jumlah 30 100 Tabel 4.25 menunjukkan 83,33% mahasiswa selalu memberikan sanksi

pada siswa yang gaduh/mengganggu di kelas saat pelajaran berlangsung, 16,67%

Page 24: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

24

sisanya tidak pernah memberikan sanksi pada siswa yang gaduh/mengganggu di

kelas saat pelajaran berlangsung di kelas. di luar kelas.

Tabel 4.26 Pemberian Reinforcement (Penguatan) No. Pemberian Reinforcement/Penguatan f % 1.

2.

Selalu memberikan penguatan pada siswa yang aktif/mendapat nilai baik di kelas Tidak pernah memberikan penguatan pada siswa yang aktif/mendapat nilai baik di kelas

28 2

93,33

6,67

Jumlah 30 100

Tabel 4.26 menunjukkan 93,33% mahasiswa yang selalu memberikan

penguatan pada siswa yang aktif/mendapat nilai baik di kelas, 6,67% tidak pernah

memberikan penguatan (reinforcement) pada siswa yang aktif/mendapat nilai baik

di kelas.

Tabel 4.27 Keaktifan Siswa Saat Mahasiswa Praktikan Mengajar Di Kelas No. Keaktifan Siswa Saat Mahasiswa Praktikan Mengajar

Di Kelas f %

1. 2.

Siswa selalu aktif saat pembelajaran di kelas Siswa tidak pernah aktif saat pembelajaran di kelas

26 4

86,67 13,33

Jumlah 30 100

Tabel 4.27 menunjukkan 86,67% mahasiswa menyatakan siswa yang

mereka ajar di kelas selalu aktif saat pelajaran berlangsung, 13,33% sisanya

menyatakan siswa yang mereka ajar tidak pernah aktif di kelas saat pelajaran

berlangsung.

Tabel 4.28 Pengaturan Tata Letak Kursi Sesuai Dengan Kegiatan Pembelajaran/Metode Yang Akan Diterapkan Di Kelas No. Pengaturan Tata Letak Kursi f % 1. 2.

Selalu mengatur tata letak kursi Tidak pernah mengatur tata letak kursi

13 17

43,33 56,67

Jumlah 30 100

Tabel 4.28 menunjukkan 43,33% mahasiswa selalu mengatur tata letak

kursi sesuai dengan kegiatan pembelajaran/metode yang akan diterapkan di

Page 25: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

25

kelasnya, 56,57% mahasiswa tidak pernah mengatur tata letak kursi sesuai dengan

kegiatan pembelajaran/metode yang akan diterapkan di kelas.

Tabel 4.29 Pengoptimalan Suara Mahasiswa Praktikan Saat Mengajar Di Kelas Sehingga Dapat Didengar Seluruh Siswa

No. Pengoptimalan Suara f % 1.

2.

Suara cukup bisa didengar oleh seluruh siswa dalam satu kelas Suara kurang bisa didengar oleh seluruh siswa dalam satu kelas

23 7

76,67

23,33

Jumlah 30 100 Tabel 4.29 menunjukkan 76,67% mahasiswa menyatakan suara mereka

cukup bisa didengar oleh seluruh siswa di kelasnya pada saat mengajar di kelas,

23,33% sisanya menyatakan suara mereka kurang bisa didengar oleh seluruh

siswa di kelas pada saat mengajar.

Tabel 4.30 Variasi Gerak Yang Dilakukan Mahasiswa Praktikan Pada Saat Mengajar Di Kelas No. Pengadaan Variasi Gerak Saat Mengajar f % 1. 2.

Selalu Jarang

24 6

80 20

Jumlah 30 100 Tabel 4.30 menunjukkan 80% mahasiswa selalu mengadakan variasi gerak

pada saat mengajar di kelas, 20% sisanya jarang melakukan variasi gerak pada

saat mereka mengajar para siswa di kelas.

Tabel 4.31 Pengamatan Oleh Guru Pamong Saat Mahasiswa Praktikan

Mengajar Di Kelas (Real Teaching)

No. Pengamatan Guru Pamong Saat Mahasiswa Praktikan Mengajar

f %

1.

2.

Guru pamong sering ikut ke kelas mengamati/melihat cara mahasiswa praktikan mengajar Guru pamong jarang ikut ke kelas mengamati/melihat cara mahasiswa praktikan mengajar di kelas

19

11

63,33

36,67

Jumlah 30 100

Page 26: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

26

Tabel 4.31 menunjukkan 63,33% mahasiswa menyatakan guru pamong

sering ikut ke kelas mengamati/melihat cara praktikan mengajar. 36,67% sisanya

menyatakan guru pamong jarang ikut ke kelas mengamati/melihat cara mahasiswa

praktikan mengajar.

D. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Terkait

Hubungannya Dengan Pihak Sekolah Tempatnya Praktik

Tabel 4.32 Kelengkapan Fasilitas Yang Ada Di Sekolah No. Kelengkapan Fasilitas Yang Ada Di Sekolah f % 1. 2.

Cukup lengkap Kurang Lengkap

19 11

63,33 36,67

Jumlah 30 100

Tabel 4.32 menunjukkan 63,33% mahasiswa menyatakan fasilitas di

sekolah tempatnya praktik cukup lengkap, 36,67% sisanya menyatakan fasilitas

yang ada di sekolahnya tersebut kurang lengkap.

Tabel 4.33 Pemberian Tugas Piket Guru Di Sekolah Pada Mahasiswa Praktikan Selama PPL Di Sekolah Berlangsung No. Pemberian Tugas Piket Di Sekolah f % 1. 2.

Diberi tugas menggantikan piket guru selama PPL Tidak diberi tugas menggantikan piket guru selama PPL

30 0

100 0

Jumlah 30 100

Tabel 4.33 menunjukkan seluruh mahasiswa mendapatkan tugas piket

guru selama PPL berlangsung di sekolah.

Tabel 4.34 Kedisiplinan Mahasiswa Praktikan Dalam Menjalankan Tugas Piket Guru Di Sekolah Sesuai Jadwal

No. Kedisiplinan Dalam Menjalankan Tugas Piket Guru f % 1. 2.

Teratur dalam menjalankan tugas piket guru di sekolah sesuai jadwal yang telah disepakati bersama Kurang teratur dalam menjalankan tugas piket guru di sekolah sesuai jadwal yang telah disepakati bersama

25 5

83,33

16,67

Jumlah 30 100

Page 27: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

27

Tabel 4.34 menunjukkan 83,33% mahasiswa selalu teratur dalam

menjalankan tugas piket guru di sekolah selama PPL, 16,67% diantaranya sering

kurang teratur dalam menjalankan tugas piket guru di sekolah tempatnya praktik.

Tabel 4.35 Kemudahan Ijin Yang Diberikan Pada Mahasiswa Praktikan Oleh Koordinator PPL Saat Ingin Meninggalkan Sekolah No. Kemudahan Ijin Dari Kepala Sekolah/Koordinator

PPL f %

1. 2.

Mudah dalam pemberian ijin saat mahasiswa akan meninggalkan sekolah Sulit memberikan ijin saat mahasiswa akan meninggalkan sekolah

25 5

83,33

16,67

Jumlah 30 100

Tabel 4.35 menunjukkan 83,33% mahasiswa mendapatkan kemudahan ijin

dari koordinator PPL saat akan meninggalkan sekolah, 16,67% sisanya

menyatakan sulit diberi ijin oleh koordinator PPL saat akan meninggalkan

sekolah.

Tabel 4.36 Ketepatan Kehadiran Mahasiswa Praktikan Di Sekolah No. Ketepatan Kehadiran Mahasiswa Praktikan f % 1. 2.

Tepat Waktu Terlambat

21 9

70 30

Jumlah 30 100

Tabel 4.36 menunjukkan 70% mahasiswa selalu datang tepat waktu ke

sekolah, sedangkan 30% sisanya menyatakan sering terlambat datang ke sekolah.

Tabel 4.37 Kemampuan Mahasiswa Praktikan Dalam Bersosialisasi Dengan Guru dan Kepala Sekolah No. Kemampuan Bersosialisasi f % 1. 2.

Mampu bersosialisasi dengan baik Kurang mampu bersosialisasi dengan baik

26 4

86,67 13,33

Jumlah 30 100

Tabel 4.37 menunjukkan 86,67% mahasiswa mampu bersosialisasi dengan

baik di sekolah, sedangkan 13,33% diantaranya menyatakan kurang mampu

bersosialisasi dengan baik di sekolah tempatnya praktik.

Page 28: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

28

E. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Terkait

Hubungannya Dengan Guru Pamong

Tabel 4.38 Pembimbingan Oleh Guru Pamong Pada Mahasiswa Praktikan Di Sekolah

No. Pembimbingan Oleh Guru Pamong Pada Mahasiswa

Praktikan f %

1.

2.

Guru pamong membimbing mahasiswa praktikan dengan baik Guru pamong tidak membimbing mahasiswa praktikan secara baik

30 0

100 0

Jumlah 30 100 Tabel 4.38 menunjukkan seluruh mahasiswa menyatakan bahwa guru

pamong mereka membimbing mereka dengan baik di sekolah.

Tabel 4.39 Permudahan Ijin Dari Guru Pamong Kepada Mahasiswa Praktikan Saat Akan Meninggalkan Sekolah

No. Permudahan ijin Dari Guru Pamong f % 1. 2.

Guru pamong memberi kemudahan ijin pada mahasiswa praktikan saat akan meninggalkan sekolah Guru pamong tidak memberi kemudahan ijin pada mahasiswa praktikan saat akan meninggalkan sekolah

30 0

100 0

Jumlah 30 100 Tabel 4.39 menunjukkan seluruh mahasiswa menyatakan guru pamong

memberikan kemudahan ijin saat akan meninggalkan sekolah.

Tabel 4.40 Pelibatan Mahasiswa Praktikan Dalam Diskusi Dengan Guru Pamong Untuk Mengoreksi Kelebihan Dan Kekurangan Saat Mengajar

No. Pelibatan Mahasiswa Dalam Diskusi Dengan Guru

Pamong f %

1. 2.

Guru pamong selalu mengajak berdiskusi terkait kekurangan dan kelebihan mahasiswa praktikan saat mengajar di kelas Guru pamong jarang mengajak berdiskusi terkait kekurangan dan kelebihan mahasiswa praktikan saat mengajar di kelas

25 5

83,33

16,67

Jumlah 30 100

Page 29: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

29

99 Tabel 4.40 menunjukkan 83,33% mahasiswa selalu diajak guru pamong

untuk berdiskusi terkait kelebihan dan kekurangan saat mengajar di kelas.

Sedangkan 16,67% sisanya jarang diajak guru pamong berdiskusi terkait

kelebihan dan kekurangan saat mengajar di kelas.

Tabel 4.41 Keterbukaan Penilaian Yang Dilakukan Oleh Guru Pamong Pada Mahasiswa Praktikan No. Keterbukaan Penilaian Yang Dilakukan Oleh Guru

Pamong f %

1. 2.

Guru pamong terbuka terhadap penilaian yang dilakukan terhadap mahasiswa praktikan Guru pamong kurang terbuka terhadap penilaian yang dilakukan terhadap mahasiswa praktikan

22 8

73,33

26,67

Jumlah 30 100 Tabel 4.41 menunjukkan 73,33% mahasiswa menyatakan guru pamong

cukup terbuka dalam memberikan penilaian, 26,67% sisanya menyatakan guru

pamong kurang terbuka terhadap penilaian yang dilakukan kepada mahasiswa

praktikan.

F. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Terkait

Hubungannya Dengan Sesama Praktikan

Tabel 4.42 Konflik Yang Terjadi Antar Sesama Mahasiswa Praktikan Saat PPL Di Sekolah

No. Konflik Yang Terjadi Antar Sesama Mahasiswa PPL f % 1. 2.

Pernah berkonflik dengan sesama teman praktikan Tidak pernah berkonflik dengan sesama teman praktikan

10 20

33,33 66,67

Jumlah 30 100

Tabel 4.42 menunjukkan 33,33% mahasiswa pernah mengalami konflik

dengan sesama teman praktikan yang lain, 66,67% sisanya tidak pernah

berkonflik dengan sesama teman praktikan yang lain.

Page 30: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

30

Tabel 4.43 Ketegasan Koordinator Kelompok PPL Dalam Menegur Praktikan Yang Tidak Melaksanakan Tugas Dengan Baik No. Ketegasan Koordinator Kelompok PPL f % 1. 2.

Tegas Kurang tegas

20 10

66,67 33,33

Jumlah 30 100

Tabel 4.43 menunjukkan 66,67% mahasiswa menilai koordinator

kelompok PPL sangat tegas dalam menegur praktikan yang tidak melaksanakan

tugasnya dengan baik. 33,33% sisanya menyatakan koordinator kelompok PPL

kurang tegas dalam menegur praktikan yang tidak melaksanakan tugasnya dengan

baik.

G. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Terkait

Hubungannya Dengan Dosen Pembimbing

Tabel 4.44 Kuantitas Kunjungan Dosen Pembimbing Ke Sekolah No. Kuantitas Kunjungan Dosen Pembimbing Ke Sekolah f % 1. 2. 3. 4.

4 kali Lebih dari 4 kali Kurang dari 4 kali Belum pernah

12 3 11 4

40 10

36,67 13,33

Jumlah 30 100

Tabel 4.44 menunjukkan 40% mahasiswa menyatakan dosen pembimbing

datang berkunjung ke sekolah sebanyak 4 kali, 10% mahasiswa menyatakan dosen

pembimbing datang berkunjung ke sekolah lebih dari 4 kali, 36,67% menyatakan

dosen pembimbing datang berkunjung ke sekolah kurang dari 4. Sedangkan

13,33% sisanya menyatakan dosen pembimbing belum pernah sama sekali datang

berkunjung ke sekolah.

Page 31: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

31

Tabel 4.45 Keterbukaan Mahasiswa Praktikan Kepada Dosen Pembimbing Terkait Problem Yang Dialami Di Sekolah

No. Keterbukaan Mahasiswa Praktikan Kepada Dosen

Pembimbing f %

1. 2.

Terbuka pada dosen pembimbing Kurang terbuka pada dosen pembimbing

21 9

70 30

Jumlah 30 100

Tabel 4.45 menunjukkan 70% mahasiswa sangat terbuka dalam

berkonsultasi terkait problem yang dihadapinya di sekolah, 30% sisanya kurang

terbuka kepada dosen pembimbingnya terkait problem yang dihadapinya di

sekolah.

Tabel 4.46 Pemberian Saran Oleh Dosen Pembimbing Kepada Mahasiswa Praktikan Yang Menjadi Bimbingannya No. Pemberian Saran Oleh Dosen Pembimbing Kepada

Mahasiswa Bimbingannya f %

1. 2.

Dosen pembimbing selalu memberikan saran Dosen pembimbing jarang memberikan saran

30 0

100 0

Jumlah 30 100 Tabel 4.46 menunjukkan seluruh mahasiswa menyatakan dosen

pembimbing selalu memberikan saran-saran kepada mahasiswa yang

dibimbingnya.

H. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Dalam Menyusun

Studi Kasus

Tabel 4.47 Problem Dalam Menyusun Studi Kasus No. Kesulitan Dalam Menemukan Obyek Untuk Studi

Kasus f %

1. 2.

Mengalami kesulitan dalam menyusun studi kasus Tidak mengalami kesulitan dalam menyusun studi kasus

6 24

20 80

Jumlah 30 100 Tabel 4.47 menunjukkan 20% mahasiswa mengalami problem dalam

menyusun tugas studi kasus, 80% sisanya tidak mengalami kesulitan dalam

menyusun tugas studi kasus.

Page 32: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

32

Tabel 4.48 Pembimbingan Yang Dilakukan Oleh Konselor BK Terhadap Mahasiswa Praktikan Di Sekolah

No. Pemberian Bantuan Oleh Konselor BK f % 1. 2.

Konselor BK membimbing dengan baik Konselor BK tidak membimbing dengan baik

27 3

90 10

Jumlah 30 100 Tabel 4.48 menunjukkan 90% mahasiswa menyatakan konselor BK di

sekolah membimbing dengan baik, 10% sisanya menyatakan konselor BK di

sekolah tidak membimbing dengan baik.

Tabel 4.49 Kerjasama Siswa Obyek Studi Kasus Dalam Hal Mendukung Penyelesaian Tugas Studi Kasus No. Kerjasama Siswa Obyek Studi Kasus f % 1. 2.

Siswa dapat bekerja sama dengan baik Siswa kurang dapat bekerja sama dengan baik

30 0

100 0

Jumlah 30 100 Tabel 4.49 menunjukkan seluruh mahasiswa menyatakan siswa yang

dijadikan obyek studi kasus dapat bekerja sama dengan baik.

Tabel 4.50 Kuantitas Konsultasi Mahasiswa Praktikan Ke Konselor BK Terkait Penyusunan Tugas Studi Kasus

No. Kuantitas Konsultasi f % 1. 2.

Selalu berkonsultasi dengan konselor BK Jarang berkonsultasi dengan konselor BK

24 6

80 20

Jumlah 30 100

Tabel 4.50 menunjukkan 80% mahasiswa selalu berkonsultasi dengan

konselor BK terkait penyusunan tugas studi kasus. Sedangkan 20% sisanya

menyatakan jarang berkonsultasi dengan BK terkait penyusunan tugas studi kasus

Page 33: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

33

PEMBAHASAN

A. Problematika Mahasiswa Praktikan Jurusan PPKn Dalam Menyusun

Perangkat Pembelajaran Meliputi: Program Tahunan, Program

Semester, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.1 ditemukan 56,67% mahasiswa

mengalami problem dalam menyusun program tahunan, sedangkan 43,33%

sisanya tidak mengalami problem dalam menyusun program tahunan.

Mulyasa (2007:249) menjelaskan bahwa “program tahunan merupakan

program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang dikembangkan oleh

guru mata pelajaran yang bersangkutan”. Program ini perlu dipersiapkan dan

dikembangkan oleh guru sebelum tahun ajaran, karena merupakan pedoman bagi

pengembangan program-program berikutnya diantaranya adalah program

semester.

Setelah menyusun program tahunan, program lain yang perlu disusun

adalah program semester. Mulyasa (2007:253) “program semester berisikan garis-

garis besar mengenai hal-hal yang hendak dilaksanakan dan dicapai dalam

semester tersebut”. Untuk dapat menyusun program semester ini harus

berdasarkan kalender pendidikan. Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.2

ditemukan 53,33% mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam menyusun

program semester, sedangkan 46,67% sisanya menyatakan tidak mengalami

kesulitan dalam menyusun program semester.

Langkah selanjutnya yang dilakukan seorang calon guru setelah menyusun

program semester adalah menyusun perangkat pembelajaran berupa silabus.

Page 34: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

34

Mulyasa (2007:190) menjelaskan bahwa “silabus adalah rencana pembelajaran

pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu yang mencakup standar

kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), materi pembelajaran, indikator,

penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap

satuan pendidikan”. Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.3 ditemukan 36,67%

mahasiswa mengalami kesulitan dalam membuat silabus, dan 63,33% sisanya

tidak mengalami kesulitan dalam membuat silabus pembelajaran.

Indikator merupakan “karakteristik, ciri/tanda perbuatan atau respon yang

harus dapat dilakukan atau ditampilkan oleh siswa untuk menunjukkan bahwa

siswa telah mencapai kompetensi dasar tertentu” (BSNP, 2006:1052).

Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.4 menunjukkan 36,67% mahasiswa masih

mengalami problem dalam merumuskan indikator, dan 63,33% sisanya tidak

mengalami kesulitan dalam merumuskan indikator. Hasil temuan pada tabel 4.5

menunjukkan 30% mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam merumuskan

dan mengembangkan tujuan pembelajaran, sedangkan 70% sisanya tidak

mengalami kesulitan

Sedangkan dari hasil temuan pada tabel 4.6 ditemukan 76,67% mahasiswa

menggunakan buku paket dan buku penunjang sebagai sumber untuk memperoleh

materi pelajaran, namun ada pula praktikan yang juga menggunakan artikel dari

internet dan koran sebagai sumber belajar.

Setelah menyusun silabus, maka RPP sebagai penjabaran dari silabus juga

penting untuk disusun guru agar saat melaksanakan pengajaran di kelas guru

memiliki pedoman. Mulyasa (2007:212) menjelaskan bahwa “Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur

Page 35: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

35

dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar

yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus”. Berdasarkan

hasil temuan pada tabel 4.7 menunjukkan 53,33% mahasiswa masih mengalami

kesulitan dalam menyusun RPP, sedangkan 46,67% sisanya tidak mengalami

kesulitan dalam menyusun RPP.

Metode merupakan salah satu komponen yang ada dalam RPP. Hasil

temuan pada tabel 4.8 ditemukan separuh (50%) mahasiswa masih mengalami

kesulitan dalam memilih metode pembelajaran yang tepat.

Gintings (2008:82) mengemukakan bahwa “metode pembelajaran berguna

untuk membantu siswa dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru,

sehingga dalam pemilihan metode pembelajaran tersebut harus disesuaikan

dengan: (a)karakteristik materi yang diajarkan, (b)karakteristik siswa,

(c)kompetensi guru dalam metode yang akan digunakan, (d)ketersediaan sarana

dan waktu”.

Selain metode, dari hasil temuan pada tabel 4.9 menunjukkan separuh

mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam memilih/mengoperasionalkan

media pembelajaran.

Gintings (2008:140) mengemukakan bahwa “media diartikan sebagai

segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan atau materi ajar dari guru sebagai

komunikator kepada siswa sebagai komunikan dan sebaliknya”.

Terkait perencanaan untuk evaluasi berdasarkan hasil temuan pada tabel

4.10 menunjukkan separuh (50%) mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam

menetapkan kisi-kisi soal.

Page 36: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

36

Gintings (2008:190) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kisi-kisi

soal adalah “peta yang menggambarkan komposisi soal yang akan dijadikan

sebagai pedoman bagi pembuat soal”. Oleh sebab itu kisi-kisi soal harus dibuat

sebelum soal disusun.

Hasil temuan tabel 4.11 menunjukkan 90% mahasiswa biasa

menggunakan perpaduan jenis soal obyektif dan subyektif untuk mengevaluasi

hasil belajar siswa. Sedangkan terkait waktu penyusunan RPP, dari hasil temuan

pada tabel 4.12 menunjukkan 60% mahasiswa diminta guru pamong membuat

RPP setiap kali mengajar, 30% mahasiswa diminta guru pamong untuk membuat

RPP langsung dalam satu semester, 10% sisanya diminta guru pamong untuk

membuat RPP langsung untuk 1 tahun.

B. Problematika Mahasiswa Praktikan Jurusan PPKn Dalam Melaksanakan

Praktik Peer Teaching Pada PPL I Kampus

Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.13 ditemukan 53,33% mahasiswa

masih mengalami kesulitan dalam melaksanakan praktik peer teaching, sedangkan

46,67% nya lagi tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan praktik peer

teaching.

Cooper dan Allen (dalam Hamalik, 2008:167) menjelaskan bahwa

“pengajaran mikro (micro teaching) adalah suatu situasi pengajaran yang

dilaksanakan dalam waktu dan jumlah siswa yang terbatas, yakni selama 4 sampai

20 menit dengan jumlah siswa sebanyak 3 sampai 10 orang”. Jadi jelas bahwa

peer teaching merupakan salah satu bentuk dari pengajaran mikro yang memiliki

alokasi waktu terbatas.

Page 37: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

37

Hasil temuan tabel 4.14 menunjukkan 30% mahasiswa diberikan waktu

selama 10-15 menit untuk melaksanakan peer teaching, 43,33% mahasiswa

diberikan waktu selama 20 menit dan 26,67% sisanya diberikan waktu untuk

praktik peer teaching selama lebih dari 20 menit.

Sedangkan dari hasil temuan pada tabel 4.15 menunjukkan 16,67%

mahasiswa melaksanakan praktik peer teaching kurang dari 2 kali, dan 83,33%

diantaranya melaksanakan praktik peer teaching 2 kali atau lebih. Sejalan dengan

itu dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan PPL Keguruan UM (2007:15) dijelaskan

bahwa penyelenggaraan praktik peer teaching bagi mahasiswa dalam kelompok

pelatihan harus menjalani latihan praktik peer teaching sebanyak dua kali.

Selain itu dari temuan pada tabel 4.16 diketahui bahwa seluruh mahasiswa

menyatakan dosen pembimbing selalu memberikan permodelan sebelum

mahasiswa melaksanakan praktik peer teaching. Berdasarkan hasil temuan tabel

4.17 ditemukan 76,67% mahasiswa menyatakan fasilitas yang ada di jurusan

sangat lengkap untuk mendukung kegiatan peer teaching, sedangkan 23,33% nya

lagi menyatakan bahwa fasilitas yang ada di jurusan kurang lengkap untuk

mendukung kegiatan peer teaching. Bafadal (2008:2) dalam teorinya menyatakan

bahwa “faktor ekstern (dari luar) yang mempengaruhi belajar salah satunya terkait

fasilitas (sarana dan prasarana)”. Karena secara tidak langsung untuk dapat

menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan baik, sarana dan

prasarana/fasilitas yang tersedia di jurusan pun juga berpengaruh.

Hasil temuan tabel 4.18 menunjukkan seluruh mahasiswa menyatakan

tidak ada ruangan khusus yang disediakan untuk praktik peer teaching. Ruangan

yang digunakan untuk penyelenggaraan praktik peer teaching antara lain di kelas-

Page 38: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

38

kelas tempat kuliah, dan apabila ruangan tersebut penuh maka praktik peer

teaching ada yang dilakukan di perpustakaan jurusan.

Dari temuan pada tabel 4.19 menunjukkan 43,33% mahasiswa menyatakan

di perpustakaan jurusan buku-buku untuk mendukung kegiatan peer teaching

cukup lengkap tersedia, 56,67% menyatakan bahwa buku-buku yang ada di

perpustakaan jurusan kurang tersedia dengan lengkap untuk mendukung kegiatan

peer teaching.

Hasil temuan pada tabel 4.20 menunjukkan 53,33% mahasiswa rutin hadir

saat peer teaching pada PPL I kampus berlangsung, 46,67% mahasiswa kurang

rutin hadir saat peer teaching PPL I kampus.

Rutinitas kehadiran mahasiswa tersebut merupakan salah satu komponen

yang ada dalam penilaian. Hal tersebut seperti yang dijelaskan dalam Buku

Petunjuk Pelaksanaan PPL Keguruan UM (2007:16) yang menyatakan bahwa

“kehadiran merupakan salah satu sasaran penilaian saat PPL I kampus”. Selain

rutinitas kehadiran mahasiswa kelancaran dalam melaksanakan praktik peer

teaching juga dipengaruhi oleh rutinitas kehadiran dosen pembimbing..

Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.21 diketahui 73,33% mahasiswa

menyatakan dosen pembimbing rutin hadir pada saat praktik peer teaching,

sedangkan 26,67% sisanya menyatakan dosen pembimbing kurang rutin untuk

hadir pada saat praktik peer teaching.

Hasil temuan pada tabel 4.22 menunjukkan 70% mahasiswa berusaha

menghubungi dosen pembimbing apabila beliau tidak hadir di kampus pada saat

praktik peer teaching, 30% sisanya tidak berusaha menghubungi dosen

pembimbing apabila beliau tidak hadir di kampus pada saat praktik peer teaching.

Page 39: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

39

Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.23 ditemukan 76,67% mahasiswa

siap untuk melaksanakan PPL II di sekolah setelah mendapatkan pembekalan

pada PPL I kampus, 23,33% sisanya kurang siap untuk melaksanakan PPL II di

sekolah.

C. Problematika Mahasiswa Praktikan Jurusan PPKn Dalam Melaksanakan

Praktik Real Teaching Pada PPL II Di Sekolah

Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.24 ditemukan 33,33% mahasiswa

dapat mengelola kelas dengan baik saat pelajaran berlangsung di kelas, 66,67%

diantaranya belum dapat mengelola kelas dengan baik saat pelajaran berlangsung

di kelas.

Fathurrohman dan Sutikno (dalam Gintings, 2008:160) menyimpulkan

bahwa ‘…pengelolaan kelas merupakan usaha yang dengan sengaja dilakukan

oleh guru agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien guna mencapai

tujuan pembelajaran’. Dengan demikian secara praktis pengelolaan kelas dapat

diartikan sebagai upaya dan tindakan yang dilakukan oleh guru untuk

menciptakan suasana belajar dan pembelajaran yang kondusif bagi tercapainya

tujuan pembelajaran.

Salah satu komponen pengelolaan kelas adalah menciptakan disiplin kelas. Maka

apabila terjadi pelanggaran terhadap disiplin kelas, disamping melakukan

pendekatan guru harus menindak dengan pemberian hukuman (punishment). Dari

hasil temuan pada tabel 4.25 menunjukkan sebanyak 83,33% mahasiswa selalu

memberikan sanksi pada siswa yang gaduh/mengganggu di kelas saat pelajaran

berlangsung, sedangkan 16,67% nya lagi tidak pernah memberikan sanksi pada

siswa yang gaduh/mengganggu di kelas saat pelajaran berlangsung.

Page 40: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

40

Namun sebagai mahasiswa praktikan pemberian sanksi tentunya tidak

boleh merugikan dan memberatkan siswa. Bahkan dalam Buku Petunjuk

Pelaksanaan PPL Keguruan UM (2007:49) poin “k” menyebutkan bahwa “sikap

mahasiswa terhadap tugas mengajar salah satunya adalah menghindari pemberian

hukuman dalam proses belajar mengajar”. Hal ini tentunya menjadi dilema

tersendiri bagi para praktikan karena di satu sisi pemberian punishment yang

mendidik dirasa diperlukan apabila cara pendekatan sudah tidak dapat efektif,

namun mereka terbentur peraturan yang ditetapkan oleh pihak kampus.

Dari hasil temuan pada tabel 4.26 ditemukan 93,33% mahasiswa selalu

memberikan penguatan pada siswa yang aktif/mendapat nilai baik di kelas,

sedangkan 6,67% diantaranya tidak pernah memberikan penguatan.

Usman (2008:80) menjelaskan bahwa “tujuan pemberian penguatan antara

lain adalah: (a)meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran, (b)merangsang

dan meningkatkan motivasi belajar, (c)meningkatkan kegiatan belajar dan

membina tingkah laku siswa yang produktif”.

Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.27 diketahui 86,67% mahasiswa

menyatakan siswanya selalu aktif saat pelajaran berlangsung, sedangkan 13,33%

sisanya menyatakan bahwa siswanya tidak pernah aktif di kelas saat pelajaran

berlangsung.

Dimyati dan Mudjiono (2009:63) menyatakan bahwa “untuk dapat

menimbulkan keaktifan belajar pada diri siswa, maka guru diantaranya dapat

melaksanakan usaha-usaha berikut: (a)menggunakan multimetode dan

multimedia, (b)memberikan tugas secara individual dan kelompok,

(c)memberikan kesempatan pada siswa melaksanakan eksperimen dalam

Page 41: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

41

kelompok kecil, (d)memberikan tugas untuk membaca bahan ajar, mencatat hal-

hal yang kurang jelas, (e)mengadakan tanya jawab dan diskusi”.

Hasil temuan pada tabel 4.28 menunjukkan sebanyak 43,33% mahasiswa

selalu mengatur tata letak kursi sesuai dengan kegiatan pembelajaran/metode yang

akan diterapkan di kelasnya, 56,57% nya lagi tidak pernah mengatur tata letak

kursi.

Seperti yang telah dikemukakan oleh Gintings (2008:163) bahwa “tata

letak kursi ini diantaranya dipengaruhi oleh tiga hal yakni: (1)banyaknya siswa

atau besar kecilnya kelompok, (2)kegiatan belajar mengajar yang akan

dilaksanakan, (3)bentuk dan ukuran ruangan”.

Selain itu hasil temuan pada tabel 4.29 diketahui 76,67% mahasiswa

menyatakan suara mereka cukup bisa didengar oleh seluruh siswa di kelas pada

saat mengajar di kelas, sedangkan 23,33% sisanya menyatakan suara mereka

kurang bisa didengar oleh seluruh siswa pada saat mengajar.

Dalam hal variasi gerak, hasil temuan pada tabel 4.30 diketahui 80%

mahasiswa selalu mengadakan variasi gerak pada saat mengajar di kelas,

sedangkan 20% sisanya menyatakan jarang melakukan variasi gerak.

Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.31 ditemukan 63,33% mahasiswa

menyatakan guru pamong sering ikut ke kelas mengamati/melihat cara praktikan

mengajar. 36,67% sisanya menyatakan guru pamong jarang ikut ke kelas

mengamati/melihat cara praktikan mengajar.

Sejalan dengan itu, seperti yang dikemukakan dalam Buku Petunjuk

Pelaksanaan PPL Keguruan UM (2007:31) bahwa “pengamatan latihan praktik

mengajar oleh pembimbing dilakukan untuk mencatat data mengenai keadaan atau

Page 42: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

42

perkembangan keterampilan mengajar mahasiswa yang dikontrakkan pada

supervisi awal”.

D. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Terkait

Hubungannya Dengan Pihak Sekolah Tempatnya Praktik

Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.32 diketahui 63,33% mahasiswa

menyatakan fasilitas di sekolah tempatnya praktik cukup lengkap. Selain tugas

menyusun perangkat pembelajaran dan mengajar di kelas, para praktikan biasanya

juga diberikan tugas lain yakni tugas piket guru. Berdasarkan hasil temuan pada

tabel 4.33 diketahui bahwa seluruh mahasiswa mendapatkan tugas piket guru

selama PPL berlangsung di sekolah.

Sedangkan hasil temuan pada tabel 4.34 menunjukkan 83,33% mahasiswa

selalu teratur dalam menjalankan tugas piket guru di sekolah sesuai jadwal,

sedangkan 16,67% diantaranya sering kurang teratur dalam menjalankan tugas

piket guru di sekolah.

Selain melaksanakan PPL di sekolah, kebanyakan dari praktikan juga

memprogram mata kuliah lain. Hal tersebut juga menjadikan praktikan harus

mampu membagi waktu antara mengajar dan kuliah. Berdasarkan hasil temuan

pada tabel 4.35 diketahui 83,33% mahasiswa mendapatkan kemudahan ijin dari

koordinator PPL saat akan meninggalkan sekolah. 16,67% sisanya sulit diberi ijin

oleh koordinator PPL saat akan meninggalkan sekolah.

Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.36 menunjukkan 70% mahasiswa

selalu datang tepat waktu ke sekolah, sedangkan 30% sisanya sering terlambat

datang ke sekolah.

Page 43: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

43

Terkait aspek afektif, yang salah satunya adalah kehadiran seperti yang

dikemukakan dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan PPL Keguruan UM (2007:71)

bahwa “ketepatan kehadiran sesuai dengan jumlah dan jam efektif merupakan

salah satu komponen penilaian bagi masing-masing praktikan”. Ketepatan

kehadiran di sekolah tentu saja harus diperhatikan karena dengan kedisiplinan

yang ditunjukkan praktikan penilaian yang diberikan pihak sekolah pun juga akan

baik.

Sebagai bagian dari warga sekolah, praktikan dituntut untuk dapat

bersosialisasi dengan baik di sekolah. Hasil temuan pada tabel 4.37 menunjukkan

86,67% mahasiswa mampu bersosialisasi dengan baik di sekolah, sedangkan

13,33% diantaranya kurang mampu bersosialisasi dengan baik di sekolah

tempatnya praktik.

Dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan PPL Keguruan UM (2007:48)

dijelaskan bahwa “dengan adanya penilaian dari aspek tersebut maka para

mahasiswa praktikan pun dituntut untuk dapat bersosialisasi dan membaur dengan

guru dan juga kepala sekolah sehingga tidak tampak sebagai kelompok sendiri”.

E. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Terkait

Hubungannya Dengan Guru Pamong

Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.38 diketahui bahwa seluruh

mahasiswa menyatakan guru pamong membimbing dengan baik di sekolah.

Pembimbingan yang dilakukan guru pamong lebih pada membantu praktikan

dalam mengatasi segala permasalahan dan kendala yang dihadapi selama

mengajar di kelas maupun dalam penyusunan perangkat pembelajaran.

Page 44: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

44

Sebagai seorang calon pendidik praktikan harus dapat menjadi contoh bagi

siswanya. Untuk itu para praktikan harus bisa menjaga sikapnya dengan baik

selama di sekolah, salah satunya dengan ijin terlebih dahulu bila ingin

meninggalkan sekolah untuk kepentingan tertentu. Berdasarkan hasil temuan pada

tabel 4.39 menunjukkan bahwa seluruh mahasiswa (100%) menyatakan bahwa

guru pamong memberikan kemudahan ijin saat akan meninggalkan sekolah.

Terkait pelaksanaan diskusi pasca mengajar, dari hasil temuan pada tabel

4.40 menunjukkan 83,33% mahasiswa selalu diajak guru pamong untuk

berdiskusi terkait kelebihan dan kekurangan saat mengajar di kelas, sedangkan

16,67% sisanya menyatakan jarang diajak guru pamong berdiskusi terkait

kelebihan dan kekurangan saat mengajar di kelas.

Sedangkan perihal keterbukaan penilaian yang dilakukan oleh guru

pamong berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.41 menunjukkan 73,33%

mahasiswa menyatakan guru pamong cukup terbuka dalam memberikan penilaian.

Hal ini merupakan kewenangan dari guru pamong sendiri, untuk itu apabila guru

pamong tidak berkenan memberitahu praktikan tentang skor penilaian maka

praktikan pun juga tidak dapat memaksakan kehendaknya.

F. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Terkait

Hubungannya Dengan Sesama Praktikan

Berdasarkan hasil temuan pada pada tabel 4.42 ditemukan 33,33%

mahasiswa pernah mengalami konflik dengan sesama teman praktikan yang lain,

sedangkan 66,67% sisanya tidak pernah berkonflik dengan sesama teman

praktikan yang lain.

Page 45: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

45

Untuk mengatasi segala konflik dan juga ketidakdisiplinan terhadap tugas

dan tanggung jawab dari para praktikan di satu kelompok tersebut maka menjadi

tugas koordinator kelompok PPL dibantu dengan praktikan lain untuk

menegur/memperingatkan anggota kelompok yang bersangkutan. Berdasarkan

hasil temuan pada tabel 4.43 menunjukkan 66,67% mahasiswa yang

melaksanakan praktik mengajar bidang studi PKn menilai koordinator kelompok

PPL sangat tegas dalam menegur praktikan tidak melaksanakan tugasnya dengan

baik.

G. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Terkait

Hubungannya Dengan Dosen Pembimbing

Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.44 diketahui 40% mahasiswa

menyatakan dosen pembimbing datang berkunjung ke sekolah sebanyak 4 kali,

sedangkan 10% mahasiswa menyatakan dosen pembimbing datang berkunjung ke

sekolah lebih dari 4 kali, 36,67% menyatakan dosen pembimbing datang

berkunjung ke sekolah kurang dari 4 kali. Sedangkan 13,33% sisanya menyatakan

bahwa dosen pembimbing belum pernah sama sekali datang berkunjung ke

sekolah.

Selama melaksanakan PPL di sekolah, para praktikan yang sebelumnya belum

pernah mengenal lapangan tempatnya praktik tentu saja banyak mengalami

problem yang menyebabkan mereka sering tidak nyaman berada di sekolah.

Problem-problem yang terjadi tersebut tentunya harus dapat diselesaikan dengan

baik sehingga tidak sampai mempengaruhi kinerja para praktikan dalam

melaksanakan tugas praktik di sekolah. Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.45

diketahui 70% mahasiswa sangat terbuka kepada dosen pembimbingnya terkait

Page 46: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

46

problem yang dihadapinya di sekolah, sedangkan 30% sisanya kurang terbuka

kepada dosen pembimbingnya terkait problem yang dihadapinya di sekolah.

Selain melaksanakan tugas kunjungan ke sekolah, sebagai dosen pembimbing

para dosen tersebut juga harus memberikan perhatian dan memberikan solusi

kepada para mahasiswa bimbingannya apabila para praktikan tersebut mengalami

permasalahan di sekolah. Pemberian saran yang bersifat membangun sangat

dibutuhkan oleh para praktikan PPKn dalam menghadapi segala permasalahan

yang mungkin menimpanya di sekolah. Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.46

diketahui bahwa seluruh mahasiswa menyatakan bahwa dosen pembimbing selalu

memberikan saran-saran kepada mahasiswa yang dibimbingnya.

H. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Dalam Menyusun

Studi Kasus

Berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.47 ditemukan 20% mahasiswa

masih mengalami kesulitan dalam menyusun tugas studi kasus, sedangkan 80%

sisanya tidak mengalami kesulitan dalam menyusun tugas studi kasus.

Dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan PPL Keguruan UM (2007:35)

disebutkan bahwa tujuan layanan studi kasus kesulitan belajar bidang studi adalah

“untuk mengenal latar belakang pribadi dan sosial siswa yang mengalami

kesulitan belajar, khususnya kesulitan belajar bidang studi serta memahami dan

menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajar, faktor-faktor penyebabnya dan

penetapan kemungkinan pemecahannya baik cara pencegahan maupun

penyembuhannya”.

Selain itu berdasarkan hasil temuan pada tabel 4.48 menunjukkan 90%

mahasiswa menyatakan bahwa konselor BK membimbing dengan baik di sekolah,

Page 47: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

47

sedangkan 10% sisanya menyatakan konselor BK tidak membimbing dengan baik

di sekolah. Sejalan dengan itu dalam Buku Petunjuk Pelaksanaan PPL Keguruan

UM (2007:47) dijelaskan bahwa “tugas konselor sekolah antara lain adalah:

(a)membimbing mahasiswa berlatih mengidentifikasi kasus, mendiagnosisnya,

mengadakan prognosa, dan upaya memberikan bantuan kepada siswa terkait;

(b)menilai laporan akhir praktik layanan bimbingan siswa”.

Siswa yang dijadikan obyek studi kasus merupakan komponen penting

yang mendukung kelancaran proses penyusunan studi kasus dan siswa merupakan

sumber dari segala informasi yang dibutuhkan praktikan dalam memperoleh data

untuk mendukung penyelesaian tugas tersebut. Untuk itulah kerjasama dari siswa

mutlak dibutuhkan oleh praktikan. Hasil temuan dari tabel 4.49 diketahui bahwa

seluruh mahasiswa menyatakan siswa yang dijadikan obyek studi kasus dapat

bekerja sama dengan baik.

Terkait kuantitas konsultasi pada konselor BK dari hasil temuan pada tabel

4.50 diketahui 80% mahasiswa selalu berkonsultasi dengan konselor BK terkait

penyusunan tugas studi kasus, sedangkan 20% sisanya menyatakan jarang

berkonsultasi dengan konselor BK.

Dari hasil penelitian terkait penyusunan tugas studi kasus menunjukkan

para mahasiswa praktikan jurusan PPKn pada umumnya tidak mengalami

kesulitan. Terbukti dengan hasil penelitian yang menunjukkan 90% konselor BK

membimbing mahasiswa dengan baik di sekolah. Selain itu semua mahasiswa

(100%) menilai siswa dijadikan obyek studi kasus dapat bekerjasama dengan baik

dalam penyelesaian tugas studi kasus tersebut.

Page 48: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

48

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Problematika Mahasiswa Praktikan Jurusan PPKn Dalam Menyusun

Perangkat Pembelajaran

Dari temuan penelitian tentang problematika yang dihadapi mahasiswa

praktikan jurusan PPKn dalam menyusun perangkat pembelajaran dapat

disimpulkan bahwa 56,67% mahasiswa masih mengalami kesulitan dalam

menyusun program tahunan; 53,33% mahasiswa mengalami kesulitan dalam

menyusun program semester; dan 53,33% mahasiswa masih mengalami kesulitan

dalam menyusun RPP.

2. Problematika Mahasiswa Praktikan Jurusan PPKn Dalam Melaksanakan

Praktik Peer Teaching Pada PPL I Kampus

Dari temuan penelitian terhadap pelaksanaan peer teaching pada PPL I

kampus dapat disimpulkan bahwa 53,33% mahasiswa masih mengalami kesulitan

dalam melaksanakan praktik peer teaching. Hal ini dikarenakan beberapa sebab,

antara lain:rata-rata setiap mahasiswa praktikan hanya diberi waktu oleh dosen

pembimbing untuk praktik peer teaching selama 20 menit. Alokasi waktu tersebut

dinilai kurang karena mahasiswa merasa dikejar waktu sehingga praktiknya tidak

dapat maksimal. Selain itu buku-buku yang dapat menunjang pelaksanaan praktik

peer teaching di perpustakaan jurusan kurang tersedia dengan lengkap sehingga

para mahasiswa praktikan kesulitan dalam mencari sumber untuk materi

pelajaran.

Page 49: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

49

3. Problematika Mahasiswa Praktikan Jurusan PPKn Dalam Melaksanakan

Praktik Real Teaching Pada PPL II Di Sekolah

Dari hasil penelitian terhadap pelaksanaan praktik real teaching pada PPL

II di sekolah dapat disimpulkan bahwa 66,67% mahasiswa belum dapat mengelola

kelas dengan baik. Sejalan dengan hal tersebut, komponen-komponen kegiatan

dalam pengelolaan kelas yang harusnya diperhatikan oleh praktikan pun belum

seluruhnya dilakukan, terbukti dengan masih adanya 56,67% mahasiswa yang

melaksanakan praktik mengajar bidang studi PKn tidak pernah mengatur tata letak

kursi sesuai dengan pembelajaran/metode yang akan dilakukan padahal hal

tersebut secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kelancaran proses

belajar mengajar di kelas.

4. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Terkait

Hubungannya Dengan Pihak Sekolah Tempatnya Praktik

Dari hasil temuan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan

bahwa pada dasarnya para mahasiswa praktikan jurusan PPKn tidak memiliki

permasalahan dengan pihak sekolah.

5. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Terkait

Hubungannya Dengan Guru Pamong

Dari hasil temuan terkait hubungannya dengan guru pamong dapat

disimpulkan bahwa guru pamong pada dasarnya telah melaksanakan tugas dan

kewajibannya dengan baik, terbukti 100% mahasiswa yang melaksanakan praktik

mengajar bidang studi PKn menyatakan guru pamong telah membimbing dengan

baik selama PPL II di sekolah. Disamping itu para guru pamong juga sangat

membantu dan memberikan kebebasan yang bertanggung jawab pada mahasiswa

Page 50: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

50

bimbingannya, contohnya dengan memberi kemudahan ijin pada para mahasiswa

yang akan meninggalkan sekolah untuk keperluan tertentu, keterbukaan penilaian

yang dilakukan, dan pelibatan mahasiswa dalam diskusi pasca praktik mengajar.

6. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Terkait

Hubungannya Dengan Sesama Praktikan

Dari hasil penelitian terkait hubungan dengan sesama praktikan dapat

disimpulkan bahwa rata-rata hubungan diantara sesama praktikan tersebut baik

dan jarang terjadi konflik karena hanya 33,33% mahasiswa praktikan saja yang

pernah berkonflik dengan praktikan lain. Namun meskipun konflik tersebut

pernah terjadi diantara sesama praktikan, pada akhirnya para praktikan bisa

menyelesaikannya secara personal maupun intern dalam kelompok sehingga tidak

berlarut-larut dan tidak sampai melibatkan pihak sekolah.

7. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Terkait

Hubungannya Dengan Dosen Pembimbing

Dari hasil penelitian terkait hubungannya dengan dosen pembimbing dapat

disimpulkan bahwa rata-rata dosen pembimbing telah melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya dengan baik. Terbukti kehadiran dosen pembimbing ke

sekolah sudah memenuhi prosedur yakni sebanyak 4 kali kunjungan dan seluruh

dosen pembimbing selalu memberikan saran-saran pada mahasiswa bimbingannya

terkait pelaksanaan tugas praktik di sekolah.

Saran-saran dari dosen pembimbing tersebut sangat diperlukan untuk

membantu para praktikan yang mengalami masalah di sekolah sehingga dapat

dicarikan solusi secara bersama-sama sehingga tidak sampai mengganggu

konsentrasi praktikan dalam melaksanakan PPL II di sekolah. Selain itu saran-

Page 51: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

51

saran yang diberikan dosen pembimbing juga berguna untuk membangun

semangat dalam diri praktikan itu sendiri untuk dapat lebih baik lagi.

8. Problematika Mahasiswa Praktikan UM Jurusan PPKn Dalam Menyusun

Studi Kasus

Dari hasil penelitian terkait penyusunan tugas studi kasus dapat

disimpulkan bahwa para mahasiswa praktikan jurusan PPKn pada umumnya tidak

mengalami kesulitan. Terbukti dengan hasil penelitian yang menunjukkan 90%

konselor BK telah membimbing praktikan dengan baik di sekolah. Selain itu

semua mahasiswa (100%) menilai siswa yang dijadikan obyek studi kasus dapat

bekerjasama dengan baik dalam penyelesaian tugas studi kasus tersebut sehingga

penyelesaian tugas studi kasus pun juga dapat berjalan dengan lancar dan baik.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswa Jurusan PPKn

a. Dari hasil penelitian ini disarankan agar para mahasiswa jurusan PPKn lebih

meningkatkan kemampuan dan juga pengetahuannya dalam menyusun

perangkat pembelajaran misalnya:program tahunan, program semester, silabus,

dan juga RPP agar keprofesionalannya sebagai seorang tenaga pendidik dapat

menjadi lebih baik sehingga dalam pelaksanaan tugas tidak akan mengalami

kesulitan lagi.

b. Untuk mahasiswa jurusan PPKn peneliti menyarankan agar lebih mengasah

kemampuannya dalam mengelola kelas dan meningkatkan lagi sikap

tegas sebagai seorang guru agar proses belajar mengajar di kelas dapat berjalan

dengan lancar dan segala permasalahan yang dihadapi di sekolah terkait

Page 52: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

52

pengelolaan kelas tidak dialami lagi.

2. Bagi Jurusan PPKn

a. Hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi jurusan

PPKn untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran pada PPL I kampus agar

penyajian dan pengadaan materi yang akan menjadi bekal para mahasiswa

dalam melaksanakan PPL dapat secara mendalam dipahami sehingga

mahasiswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam mengaplikasikan pengetahuan

yang didapatnya di kampus saat melaksanakan PPL di sekolah.

b. Dengan adanya penelitian ini maka dapat diketahui problem apa saja yang

seringkali dialami oleh para mahasiswa dalam melaksanakan program PPL

sehingga hal ini dapat dijadikan wacana bagi jurusan PPKn agar dapat lebih

memperhatikan kinerja dan meningkatkan lagi kualitas profesionalitas

mahasiswanya sebagai seorang tenaga pendidik agar dapat semakin baik lagi.

Page 53: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

53

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. 2008. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan

Aplikasinya. Jakarta:Bumi Aksara. Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran

Disiapkan Untuk Pendidikan Sertifikasi Guru-Dosen.Bandung:Humaniora. Hamalik, Oemar. 2008. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.

Jakarta:PT Bumi Aksara. Mulyasa, E. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Suatu Panduan Praktis.

Bandung:PT Remaja Rosdakarya. Soetjipto & Kosasi, Raflis. 2004. Profesi Keguruan. Jakarta:PT Rineka Cipta. Sukardi, Ketut Dewa. 1985. Pengantar Teori Konseling Suatu Uraian Ringkas.

Jakarta:Ghalia Indonesia. Universitas Negeri Malang. 2007. Pedoman Pendidikan UM. Malang:UM Pers. UPT PPL. 2007. Buku Petunjuk Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan

(PPL) Keguruan Universitas Negeri Malang. Malang: UPT PPL Universitas Negeri Malang.

Page 54: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

54

Page 55: ABSTRAK Kata kunci - jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4394E286BB06B9ABD4DFEF9... · statistik deskriptif dengan mencari persentase dari hasil jawaban

55