model pembelajaran pendidikan...

21
1 MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGGUNAKAN MEDIA INTERNET DI SMP NEGERI 2 GURAH KABUPATEN KEDIRI Doni Fatwayanto Suparlan Al Hakim Siti Awaliyah Fakultas Ilmu Sosial Jurusan Hukum Dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang ABSTRAK Kunci: Internet, Model Pembelajaran, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk system jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainya. Internet merupakan sistem global jaringan komputer yang berhubungan menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP / IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Ini adalah jaringan dari jaringan yang terdiri dari jutaan jaringan pribadi, umum, akademik, bisnis, dan jaringan pemerintah, dari lokal ke lingkup global, yang dihubungkan oleh sebuah kode area yang luas dari teknologi jaringan elektronik, nirkabel dan optik. Internet juga dapat didefinisikan sebagai interkoneksi seluruh dunia komputer dan jaringan komputer yang memfasilitasi sharing atau pertukaran informasi di antara pengguna. Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi,sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan, strategi atau metode pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam model pembelajaran,

Upload: doantu

Post on 22-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1  

MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MENGGUNAKAN MEDIA INTERNET DI SMP NEGERI 2 GURAH KABUPATEN

KEDIRI

Doni Fatwayanto

Suparlan Al Hakim

Siti Awaliyah

Fakultas Ilmu Sosial

Jurusan Hukum Dan Kewarganegaraan

Universitas Negeri Malang

ABSTRAK

Kunci: Internet, Model Pembelajaran, Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk system jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainya. Internet merupakan sistem global jaringan komputer yang berhubungan menggunakan standar Internet Protocol Suite (TCP / IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Ini adalah jaringan dari jaringan yang terdiri dari jutaan jaringan pribadi, umum, akademik, bisnis, dan jaringan pemerintah, dari lokal ke lingkup global, yang dihubungkan oleh sebuah kode area yang luas dari teknologi jaringan elektronik, nirkabel dan optik. Internet juga dapat didefinisikan sebagai interkoneksi seluruh dunia komputer dan jaringan komputer yang memfasilitasi sharing atau pertukaran informasi di antara pengguna. Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu pendekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Jadi,sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan, strategi atau metode pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam model pembelajaran,

2  

dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks dan rumit karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Peneliti merupakan instrumen utama penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah guru pendidikan kewarganegaraan dan para peserta didik di SMP Negeri 2 Gurah. Penelitian ini diadakan di SMP Negeri 2 Gurah di Jln. Raya Turus No 108 Gurah Kabupaten Kediri. Prosedur pengumpulan data yang digunakan adalah teknik (1) wawancara, (2) observasi, (3) peristiwa, (4) dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan mengacu pada pendapat Moleong (2006:103) dengan prosedur: (1) reduksi data, (2) display data, dan (3) verifikasi data. Pengecekan keabsahan temuan dilakukan dengan triangulasi dan ketekunan peneliti.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Penerapan model pembelajaran PKn berbasis internet oleh guru Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 2 Gurah: (a) Dalam perencanaan model pembelajaran PKn yang menggunakan internet seorang guru memaksimalkan metode yang menggunakan internet dilakukan ketika hal-hal yang berkaitan dengan materi belum dipahami oleh siswa, maka siswa akan menggunakan pembelajaran berbasis internet agar membantu pembelajaran PKn tersebut.(b) Kemudian di dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis internet guru memberikan model pembelajaran, ketetapan materi kepada siswa dan pemberian tugas kepada siswa dengan menggunakan internet.(c) Bahwa hambatan yang dihadapi guru PKn dalam penerapan model pembelajaran internet hampir sama yaitu masih dibutuhkannya alat untuk browsing internet yaitu berupa laptop dan itu yang kurang dalam pembelajaran berbasis internet untuk membuat suatu metode pembelajaran yang memudahkan para siswa agar aktif di setiap pelajaran dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

1. Latar Belakang

Sebagai seorang calon pengajar harus dapat meningkatkan cara mengajar yang

baik demi mencapai tujuan yang ditentukan. Dan penulis pun menyadari sebagai

mahasiswa sesuai dengan jurusan Pendidikan Kewarganegaraan diharapkan mampu

berdiri sendiri dan sanggup memecahkan masalah yang merupakan sasaran demi

pendidikan diperguruan tinggi.

Dalam proses pembelajaran, guru harus bisa menciptakan kondisi belajar dan

mengajar yang tidak membosankan dan dapat menghantarkan siswa pada tujuan

pembelajaran. Tugas guru adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi

siswa. Siswa akan belajar dan terus belajar jika kondisi pembelajaran dibuat menyenangkan,

nyaman dan jauh dari perilaku yang menyakitkan perasaan siswa. Belajar melibatkan

perasaan dan suasana yang menyenangkan sangat diperlukan karena otak tidak akan bekerja

optimal bila perasaan dalam keadaan tertekan. Pemilihan berbagai model pembelajaran yang

3  

sesuai dengan tujuan pembelajaran, kondisi dan kemampuan siswa juga dapat dilakukan oleh

guru untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Namun dalam pelaksanaannya masih banyak kendala yang dialami guru, dalam

melaksanakan pembelajaran di kelas, termasuk guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn).

Beberapa realitas pembelajaran yang dilaksanakan guru PKn selama ini adalah (1)

penggunaan metode pembelajaran hanya terbatas pada motode ceramah, tanya jawab dan

penugasan; (2) gaya pembelajaran masih tampak cenderung bersifat indoktrinity; (3) proses

pembelajaran nilai dan moral melalui PKn masih terbatas sebagai nasehat moral dan belum

mengarah pada analisis moral; (4) pembelajaran belum mampu melibatkan siswa untuk

melakukan dialog secara mendalam sehingga keaktifan mental dan emosional siswa belum

nampak maksimal; (5) pembelajaran belum mengarah pada upaya optimalisasi berbagai

intelegensi untuk berpikir kritis dalam melakukan analisis, membuat pertimbangan dan

mengambil keputusan secara tepat (Untari, 2003:152). Suasana belajar yang tidak

menyenangkan akan menjadikan kegiatan belajar mengajar yang kurang harmonis. Siswa

akan gelisah dan bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Kondisi ini tentu menjadi

kendala yang serius bagi tercapainya tujuan pembelajaran.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMP Negeri 2 Gurah Kabupaten Kediri

ditemukan permasalahan yang berhubungan dengan pembelajaran yaitu kurang optimalnya

hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini ditunjukan

dengan nilai ulangan harian siswa pada lampiran. Untuk mengatasi kurang optimalnya hasil

belajar siswa tersebut sangat ditentukan oleh kiat masing-masing guru di kelas. Dalam

pandangan psikologi belajar, keberhasilan belajar itu lebih banyak ditentukan oleh tenaga

pengajarnya ( Sardiyo dan Pannen, 2005). Hal ini terjadi karena tenaga pengajar selain

sebagai orang yang berperan dalam proses belajar-mengajar, juga memandu segenap proses

pembelajaran. Ditangan guru sebuah peristiwa belajar dapat berlangsung dan pembelajaran

diarahkan dengan baik.

Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada umumnya kurang bervariasi.

Selama proses pembelajaran siswa hanya disuguhi dengan isi Sila-Sila dari Pancasila dan

Pasal- Pasal dari UUD 1945 yang harus diselesaikan. Penjelasan guru untuk materi pelajaran

diberikan secara menoton dan kurang melibatkan partisipasi siswa dalam kelas sehingga

menciptakan suasana yang membosankan dalam pembelajaran. Penggunanan buku pelajaran

4  

dan Lembar Kerja Siswa ( LKS) dapat membuat siswa bosan dan kurang termotivasi dalam

pembelajaran tersebut.

Sebagai pekerja profesional, guru yang baik akan berusaha maksimal dalam

berinovasi meningkatkan pola kinerjanya dalam proses pembelajaran, baik perencanaan,

pelaksanaan, maupun penilaian ( Salam, 2008). Selain itu guru harus memfasilitasi dirinya

dengan seperankat pengalaman, ketrampilan dan pengetahuan tentang keguruan. Selain harus

menguasai subtansi keilmuan, guru juga harus menguasai metode-metode pembelajaran yang

dapat melibatkan siswa secara aktif ( Sardiyo dan Pannen, 2005). Hal ini diperkuat oleh

Salam (2008) yang mengemukakan bahwa sebagus apapun kurikulum (official), hasilnya

sangat berpengaruh pada bagaimana aksi dan reaksi guru dan siswa yang ada di dalam kelas

( actual).

Salah satu upaya guru untuk menciptakan strategi atau pendekatan pembelajaran

yang mampu mengaktifkan siswa adalah dengan menginovasikan pembelajaran melalui

metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru dalam

mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangungnya kegiatan pembelajaran

(Sudjana,2004:76). Dengan adanya metode, diharapkan dapat tercipta interaksi yang baik

antara siswa dengan guru atau siswa dengan siswa. Menurut Sagala (2009:201-221) metode

pembelajaran terdiri dari metode yang tepat yaitu ceramah, metode tanya jawab, metode

diskusi, metode demontrasi, metode kerja kelompok, metode latihan, metode eksperimen dan

metode penugasan.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti, penggunaan terknologi

informasi di SMP 2 Gurah sebenarnya sudah diterapkan, salah satunya adalah Internet

melalui fasilitas WIFI. Tidak dapat diupungkiri bahwa tujuan utama adalah pembelajaran

yang disukai oleh siswa yaitu dengan mencari berita atau jawaban dari tugas siswa itu sendiri

melalui media internet, di SMP Negeri 2 Gurah telah di sediakan area Hot Spot untuk

mempermudah para siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Rustantingsih(2008) menyatakan bahwa pembelajaran berbasis internet mendidik

siswa untuk berpikir kritis, menambah wawasan dan pengetahuan siswa, mendidik siswa

untuk berpikir otodidak, dan meningkatkan hasil belajar siwa sehingga mampu meningkatkan

mutu pendidikan. Dengan kelebihan internet yaitu dapat menyajikan informasi keilmuan,

artikel dan buku virtual ( e-book), siswa mampu meninjau pelajaran baru, menghafal,

5  

melakukan latihan-latihan serta memecahkan suatu masalah melalui internet. Selain itu, siswa

harus mempertanggung jawabkan tugas yang telah dikerjakan dengan mempresentasikan

tugasnya di kelas sehingga menimbulkan rasa tanggung jawab siswa terhadap apa yang telah

dikerjakan, hal ini menjadi kelebihan metode penugasan berbasis internet. Metode

pembelajaran berbasis internet ini, siswa diajak dan dituntut untuk menyelesaikan tugas yang

bahanya berasal dari internet kemudian didiskusikan dan dipresentasikan di kelas.

Sering juga ditemukan pertemuan antara guru dengan siswa tidak dimanfaatkan

secara baik. Guru lebih suka memaksakan kehendaknya memperlakukan siswa sesuai

keinginannya dan ada juga guru untuk memudahkan kerjanya meminta salah seorang murid

untuk mencatat di papan tulis kemudian siswa lainnya mencatat apa yang dicatat di papan

tulis dan kegiatan-kegiatan lainnya yang kurang perlu dilakukan dalam proses belajar-

mengajar (Sagala, 2009:174).

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan

menggunakan media internet di SMP Negeri 2 Gurah ?

2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan

menggunakan media internet di SMP Negeri 2 Gurah ?

3. Apakah hambatan dari pembelajaran PKn dengan menggunakan media internet di

SMP Negeri 2 Gurah ?

4. Apakah solusi dari hambatan pembelajaran PKn dengan menggunakan media internet

di SMP Negeri 2 Gurah ?

Pengertian Model Pembelajaran :

Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman

dalam melakukan kegiatan. Model dapat diartikan sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2)

suatu deskripsi atau analogi yang diperlukan dalam membantu proses visualisasi sesuatu yang

tidak dapat diamati secara langsung; (3) suatu sistem asumsi-asumsi, data-data dan inferensi-

inferensi yang dipakai untuk menggambarkan suatu obyek atau peristiwa; (4) suatu desain

yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu terjemahan realitas yang disederhanakan;

(5) gambaran dari peristiwa yang sebenarnya ataupun khayalan dan (6) penyajian yang

diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat dan bentuk seperti aslinya (Sagala,

2009: 175).

6  

Model pembelajaran diartikan sebagai prosedur sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dapat juga diartikan suatu pendekatan

yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Jadi, sebenarnya model pembelajaran memiliki arti yang sama dengan pendekatan,

strategi atau metode pembelajaran. Saat ini telah banyak dikembangkan berbagai macam

model pembelajaran, dari yang sederhana sampai model yang agak kompleks dan rumit

karena memerlukan banyak alat bantu dalam penerapannya. Sebagai seorang guru harus

mampu memilih model pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. Karena itu dalam

memilih model pembelajaran, guru harus memperhatikan keadaan atau kondisi siswa, bahan

pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar penggunaan model pembelajaran dapat

diterapkan secara efektif dan menunjang keberhasilan belajar siswa.

Seorang guru diharapkan memiliki motivasi dan semangat pembaharuan dalam

proses pembelajaran yang dijalaninya. Menurut Sardiman A. M. (2004 : 165), guru yang

kompeten adalah guru yang mampu mengelola program belajar-mengajar. Mengelola di sini

memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru mampu menguasai

keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup pelajaran, menjelaskan,

menvariasi media, bertanya, memberi penguatan, dan sebagainya, juga bagaimana guru

menerapkan strategi, teori belajar dan pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang

kondusif.

Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan :

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Sejak masuk dalam kurikulum

sekolah mulai tahun 1962 sampai sekarang, Pendidikan Kewarganegaraan mengalami

berbagai perubahan baik nama, orientasi, substansi, maupun pendekatan pembelajarannya

Pendidikan kewarganegaraan merupakan pendidikan yang memfokuskan pada

pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan

kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter

sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Karakteristik mata pelajaran PKn mencakup

pengetahuan kewarganegaraan (civics knowledge), nilai-nilai kewarganegaraan (civics

values) dan keterampilan kewarganegaraan (civics skills)

7  

Pendidikan Kewarganegaraan dalam paradigma baru mengusung tujuan utama

mengembangkan “civic competences” yakni civic knowledge (pengetahuan dan wawasan

kewarganegaraan), dan civic skills (perangkat keterampilan intelektual, sosial, dan personal

kewarganegaraan) yang seyogyanya dikuasai oleh setiap individu warga negara. Ketiga

komponen tersebut secara konseptual dan teoritik sejak tahun 1994 telah diajukan oleh

Center and Government. Akan tetapi baru lebih banyak terakomodasi dalam kurikulum 2006

yang berbasis kompetensi. Hal ini bisa dilihat dari pengertian, tujuan dan ruang lingkup mata

pelajaran PKn dalam perangkat kurikulum 2006 (Komalasari, 2010:265).

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi disebutkan bahwa: mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang

memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan

berkarakter yang diamanatkan oleh pancasila dan UUD 1945.

Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Sejak masuk dalam kurikulum sekolah

mulai tahun 1962 sampai sekarang, Pendidikan Kewarganegaraan mengalami berbagai

perubahan baik nama, orientasi, substansi, maupun pendekatan pembelajarannya.Pendidikan

Kewarganegaraan untuk memposisikan dirinya sebagai penghela pembangunan karakter

bangsa agar dapat menyiapkan generasi muda yang memiliki karakter ke-Indonesiaan.

Pembangunan Budaya Dan Karakter Bangsa Fenomena sejarah politik dan ketatanegaraan,

telah tercatat bahwa pembangunan budaya dan karakter bangsa merupakan salah satu

kehendak para pendiri negara (founding fathers) yang perlu dilaksanakan secara

berkesinambungan, tujuan yaitu merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Pengertian Internet :

Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti hubungan

computer dengan berbagai tipe yang membentuk system jaringan yang mencakup seluruh

dunia (jaringan komputer global) dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio

link, satelit dan lainya. Pekerjaan ini bisa di ibaratkan seperti kita berjalan-jalan di tempat

hiburan sembari melihat-lihat ke toko-toko namun tidak membeli jualan tersebut. Internet

merupakan sistem global jaringan komputer yang berhubungan menggunakan standar

Internet Protocol Suite (TCP / IP) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Ini

adalah jaringan dari jaringan yang terdiri dari jutaan jaringan pribadi, umum, akademik,

bisnis, dan jaringan pemerintah, dari lokal ke lingkup global, yang dihubungkan oleh sebuah

8  

kode area yang luas dari teknologi jaringan elektronik, nirkabel dan optik. Internet juga dapat

didefinisikan sebagai interkoneksi seluruh dunia komputer dan jaringan komputer yang

memfasilitasi sharing atau pertukaran informasi di antara pengguna.

3. Rumusan Tujuan Penelitian

a) Bagi Peneliti

1. Memperoleh pengalaman membuat skripsi

2. Memperoleh pengalaman melakukan penelitian secara ilmiah

3. Memperoleh pengalaman pemecahan masalah secara ilmiah

4. Memperoleh pangalaman praktek dalam sekolah

b) Bagi Sekolah

1. Memperoleh manfaat teori yang disajikan dalam skripsi

2. Memperoleh manfaat tata cara penelitian secara ilmiah

3. Memperoleh manfaat tata cara pemecahan masalah secara ilmiah

4. Memperoleh manfaat laporan keadaan sekolah dari pihak luar.

c) Bagi Fakultas/Jurusan

1. Menambah khasanah bacaan ilmiah yang disajikan oleh mahasiswa.

2. Meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan.

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penulis dalam mengerjakan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif,

karena penelitian ini berusaha menggambarkan model pembelajaran berbasis internet yang

dilakukan oleh guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 2 Gurah

Kabupaten Kediri secara apa adanya (holistik). Menurut Moleong (2006:4) metode kualitatif

adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata tertulis dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati secara utuh (holistik). Berdasarkan pengertian

tersebut maka penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bersifat deskriptif yaitu

penelitian yang menggambarkan mengenai gejala yang ada sesuai dengan keadaan saat

penelitian dilakukan yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan

dari individu dan perilaku yang diamati secara sistematis, faktual dan akurat.

Pendekatan kualitatif memungkinkan pada peneliti untuk lebih mendekati data

sebenarnya secara lengkap. Jenis penelitian kualitatif yang digunakan adalah deskriptif, yaitu

pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah dari

masyarakat dan dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk dalam hubungan,

9  

perbuatan, sikap, pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu

fenomena. Peneliti dalam hal ini berusaha mengumpulkan informasi secara mendalam dan

mendetail terkait dengan model pembelajaran berbasis internet yang di gunakan oleh guru

Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 2 Gurah serta untuk mengetahui upaya-upaya

sekolah dalam pembelajaran melalui internet.

Kehadiran Peneliti

Mengingat pentingnya kehadiran peneliti di lokasi penelitian, maka dalam

pengumpulan data di lapangan peneliti mendatangi secara langsung sumber-sumber informasi

seperti Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, guru PKn, dan siswa SMP Negeri 2 Gurah.

Kehadiran peneliti di lapangan adalah untuk mengumpulkan data secara tepat dan lengkap

dengan menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi tentang penerapan

model pembelajaran di sekolah, kesulitan belajar di kelas, kesulitan-kesulitan guru saat

penerapan model pembelajaran serta upaya-upaya untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang

dihadapi guru.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Gurah. Dipilihnya SMP ini sebagai lokasi

penelitian karena: (1) SMP tersebut telah bersifat SMP SSN; (2) terdapat beberapa media

yang mendukung berbasis internet; (3) kurangnya siswa dalam memanfaatkan media internet

untuk mencari tugas atau mencari bahan pembelajaran; dan (4) tersedianya FREE HOST

POT di dalam kawasan SMP Negeri 2 Gurah.

Sumber Data

1. Jenis Data

Data primer digali dan diperoleh dari hasil wawancara dan observasi peneliti yang

ditunjukan kepada murid kelas 7 F di SMP Negeri 2 Gurah. Data skunder yaitu data yang

telah dikumpulkan dan dilaporkan oleh instansi di luar dari penelitian itu sendiri. Data

skunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai buku pustaka.

2. Sumber Data

a. Orang

Dalam hal ini seorang informan bersedia membantu peneliti mencari dan memberikan

data-data yang diperlukan tanpa adanya paksaan. Kegunaan informan bagi peneliti adalah

agar dalam waktu yang relatif singkat banyak informasi yang terjaring karena informan

10  

dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran atau membandingkan suatu kejadian yang

ditemukan dari subyek lainnya. Adapun yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah

guru mata pelajaran PKn, siswa kelas 7 F , Wakasek Kurikulum dan Kepala Sekolah SMP

Negeri 2 Gurah.

b. Peristiwa

Peristiwa adalah kejadian yang ada kaitannya dengan pemanfaatan media

pembelajaran Pkn berbasis internet. Peristiwa yang dimaksud adalah kegiatan belajar-

mengajar di kelas, peran dan keaktifan siswa ketika proses belajar mengajar. Dalam

penelitian ini peristiwa tersebut adalah kondisi kegiatan pembelajaran PKn di kelas dan

pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mata pelajaran PKn di SMP Negeri 2

Gurah Kabupaten Kediri.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yang berupa laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri atas

penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa atau meneruskan peristiwa tersebut. Variabel

berupa arsip-arsip, dokumen-dokumen maupun rekaman kegiatan/aktivitas suatu kegiatan

yang diteliti.

Data berupa dokumentasi yang berhasil dihimpun adalah data tentang gambaran

umum SMP Negeri 2 Gurah (RPP, Perangkat Pembelajaran, kondisi siswa dan guru). Adapun

alasan peneliti menggunakan teknik dokumentasi adalah (1) selalu tersedia dan murah, (2)

merupakan informasi stabil dan kaya, (3) sebagai bukti yang telah terjadi suatu peristiwa, (4)

dapat dianalisis.

1. Perencanaan Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan

menggunakan Media Internet di SMP Negeri 2 Gurah.

Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti bahwa dalam proses pembelajaran materi

Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 2 Gurah guru menggunakan model

pembelajaran yang bervariasi yaitu dari metode ceramah, diskusi kelompok (kerja

kelompok), serta menggunakan pembelajaran yang berbasis internet. Dan peneliti mengambil

pembelajaran yang berbasis internet dalam penelitian skripsinya.

Pertama-tama guru harus menyiapkan perangkat pembelajaran yaitu berupa RPP yang

berkaitan dengan materi yang akan di sampaikan pada pembelajaran hari ini, setelah itu guru

menyiapkan alat-alat atau sumber belajar yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar

dengan menggunakan media internet maka siswa akan diberi kebebasan oleh guru dalam

11  

membawa laptop atau ke laboraturiom yang telah disiapkan oleh guru tersebut, siswa akan

diberi kebebasan mencari data mengenai pelajaran yang akan di terangkan pada hari ini.

Mengenai bagaimana bentuk materi pembelajaran berbasis internet yang digunakan oleh guru

PKn di SMPN 2 Gurah. disimpulkan bahwa dalam pembelajaran yang menggunakan internet

guru PKn mendapat kemudahan tersendiri karena guru dapat membuat sendiri materi yang

akan mereka ajarkan seseuai dengan standart kompetensi dan kompetensi dasar dari

pemerintah. Dan membuat materi yang mudah dipahami oleh siswa itu sendiri guru diberi

kebebasan melakukan pengembangan sesuai dengan kondisi sekolah dan siswa yang

berkaitan. Pengembangan materi tersebut juga harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai

dan tidak keluar dari materi pokok.

Di SMP Negeri 2 Gurah terdapat laboraturiom komputer yang didalamnya terdapat 30

buah komputer yang sudah terpasang internet dan di dalam sekolah tersebut sudah ada free

hot spot area jadi ini memudahkan siswa untuk menggunakan komputer maupun laptop

mereka dalam pembelajaranya, ini juga dapat memudahkan guru dalam situasi pembelajaran

di dalam kelas karena guru bisa mencari keperluan tentang materi yang diajarkan kepada

peserta didiknya.

Tujuan menggunakan media internet dalam pelajaran PKn yang dijelaskan oleh bu

Siti Kalimah di dalam RPPnya ialah untuk memudahkan peserta didik dalam mencari kasus-

kasus HAM yang terjadi di Indonesia, ini agar siswa dapat mencari dan mengkaji peristiwa-

peristiwa kasus HAM yang terjadi pada masa orde lama sampai masa reformasi.

Pelaksanaan Model Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan menggunakan

Media Internet di SMP Negeri 2 Gurah.

a) Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan untuk membuka pelajaran merupakan suatu kegiatan awal

yang harus dilakukan oleh guru agar memberikan kesan awal yang harmonis sebelum

memulai pelajaran. Ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan menarik perhatian siswa

sebelum memulai pelajaran. Disimpulkan bahwa sebelum memulai pelajaran guru – guru

harus menunjukkan sikap ramah kepada siswa agar siswa dapat termotivasi untuk mengikuti

pelajaran. Selanjutnya kegiatan pendahuluan untuk membuka pelajaran dalam pelaksanaan

pembelajaran berbasis internet pada mata pelajaran PKn di SMPN 2 Gurah.

b) Kegiatan Inti

12  

Setelah melakukan doa dan presensi guru menerangkan materi di depan kelas tentang

Hak Asasi Manusia. Guru menjelaskan apa yang di maksud Hak Asasi Manusia atau HAM,

siswa hanya mendengarkan dan mencatat apa saja yang perlu di catat dari apa yang telah

diterangkan oleh guru setelah itu siswa disuruh untuk mengemukakan pendapatnya yang baik

tentang masalah HAM dan kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang apa

yang telah mereka pelajari. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara kepada guru dan

siswa yang dilakukan peneliti mengenai perencanaan pembelajaran yang berbasis internet

oleh guru. Guru memberikan tugas-tugas kepada siswa, ketika siswa kesulitan mencari

jawaban dari pertanyaan yang diajukan guru pada waktu kegiatan pembelajaran, pada saat

itulah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mencari jawaban melalui internet agar

bisa membandingkan jawaban yang ada di buku pelajaran, LKS atau dari internet pada waktu

sesi tanya jawab dan ketika ada siswa yang mampu menjawab pertanyaan dari siswa lain.

Tercangkup mengenai metode – metode, materi pelajaran dan kegiatan apa saja yang akan

diterapkan oleh guru dalam kegiatan mengajar di kelas:

1) Metode Pembelajaran

Salah satu cara untuk mencapai tujuan pembelajaran yang memuaskan siswa

sehingga terjadi perubahan belajar dalam dirinya ialah dengan penggunaan berbagai metode

pembelajaran yang seirama dengan kondisi pembelajaran yang dilangsungkan. Metode

apapun sangat baik untuk pembelajaran asalkan dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan

baik, misalnya metode dikte, kooperatif, kontekstual, kolaboratif, partisipatori, komunikatif,

akselerasi, maupun metode menggunakan internet. Begitu pula, semua metode akan menjadi

buruk dan tidak berguna apabila tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran bagi siswa yang

belajar meskipun metode tersebut mempunyai kategori yang baru ditemukan oleh pakarnya.

2) Metode Ketepatan Materi

Berlangsungnya proses pembelajaran yang menggunakan internet sebagai media

pembelajaran tidak terlepas dari materi yang akan disampaikan oleh guru pengajar.

Pemberian materi yang efektif akan menghapus kejenuhan siswa saat pelajaran berlangsung.

Keberhasilan pembelajaran akan tercapai mana kala siswa mampu menyerap materi – materi

yamg telah disampaikan oleh guru pengajar.

Pembelajaran yang menggunakan media internet sebagai media pembelajaran

juga mengharuskan kepada guru untuk bisa lebih bervariasi dalam menyampaikan materi

kepada siswa – siswanya. Dalam hal ini, penyampaian materi bisa dalam bentuk mencarikan

13  

data-data lewat media internet atau memberi kebebasan kepada murid-murid untuk mebuka

situs-situs yang berhubungan dengan pelajaran PKn jadi guru hanya sebagai fasilitator. Tetapi

dalam kenyataannya pengguna internet di dalam kelas masih belum bisa terlaksana karena

masih banyak siswa yang tidak membawa laptop hal ini bisa diganti dengan memberi

kesempatan kepada siswa untuk mencari jawaban dengan masuk ke Laboraturium Komputer

agar siswa dapat mencari apa yang akan di butuhkan oleh siswa dalam suatu pembelajaran.

3) Metode penugasan dengan media internet

Didalam suatu pembelajaran yang berbasis internet seorang guru harus bisa memilih

dan memilah materi mana yang sesuai dengan penerapan media pembelajaran internet tidak

semua materi pelajaran PKn sesuai dengan penerapan pembelajaran internet sesuai yang

diharapkan guru akan menerangkan bab apa yang sesuai dan memberi tugas kepada

siswanya. Hal ini bisa tercermin dalam kemampuan seorang guru untuk menguasai materi

yang akan diajarakan kepada siswa – siswanya. Guru harus memilih materi yang akan

diterangkan kepada siswa guru sudah hafal dan memahami materi yang akan mereka ajarkan

dan ketika di depan kelas tidak terlihat sedang membaca buku panduan. Guru juga harus

dapat memberikan contoh – contoh yang nyata dalam kehidupan yang berhubungan dengan

meteri dengan adanya pembelajaran yang berbasis internet maka akan memudahkan guru

untuk memberikan contoh tersebut.

Dapat di tarik kesimpulan bahwa guru hanya memberikan sedikit materi didalam

kelas, kemudian siswa akan mencari materi sendiri melalui buku, LKS maupun internet. Hal

ini agar siswa tidak hanya terfokus dalam buku-buku yang diberikan oleh guru tetapi bisa

mengembangkan melalui media internet agar dapat menguasai materi yang diajarkan oleh

guru tersebut. Dengan pemberian tugas dan materi siswa dapat mengembangkan materi

HAM, tetapi kadang kala guru memberikan pertanyaan yang guru sendiri tidak mampu

langsung menjawab maka guru akan mencarinya jawabanya melalui media internet juga dan

kemudian dibahas bersama-sama dengan siswa untuk mencapai jawaban yang benar.

Setelah dari laboratorium komputer siswa kembali ke kelas kemudian melakukan

kegiatan presentasi, dimana guru bertindak sebagai moderator dalam kegiatan diskusi kelas

ini, didalam presentasi guru yang bertindak sebagai moderator memberi kesempatan kepada

kelompok penyaji untuk mempresentasikan hasil temuannya selama 15 menit, kemudian

disambung dengan tanya jawab dengan kelompok yang belum maju kedepan kelas. Setelah

diskusi berakhir guru sebagai moderator memberikan kesimpulan tentang hasil dari diskusi

14  

tersebut dan kemudian siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum

dipahami.

c) Kegiatan Penutup

Menjelang akhir pelajaran guru harus melakukan penutupan pelajaran ini berguna

agar siswa bisa memperoleh gambaran utuh dari pembelajaran yang dilakukan hari ini.

Dalam kegiatan penutup ini guru memberikan kesimpulan dari materi yang baru saja

diajarkan dan memberikan umpan balik untuk mengetahui bagian mana yang siswa belum

dapat pahami, mengenai kegiatan penutup yang dilakukan oleh guru dalam pembelajaran

berbasis internet pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 2 Gurah, maka guru memberikan

kesimpulan dari materi yang telah di terangkan, setelah itu guru memberi kebebasan kepada

siswa untuk menanyakan lagi kesulitan dalam pembelajaran tersebut mengenai materi yang

telah diberikan oleh guru dalam penguasaan dengan model pembelajaran internet guru PKn di

SMP Negeri 2 Gurah sudah berupaya untuk selalu memberi materi dan tugas yang dapat

dicari melalui internet, tetapi kadang guru juga masih menggunakan buku pelajaran PKn

maupun LKS saat memberi tugas kepada siswa.

Hambatan dari Model Pembelajaran PKn dengan menggunakan Media Internet di

SMP Negeri 2 Gurah

Pelaksanaan suatu pembelajaran terkadang pasti tedapat kendala – kendala yang

mengganjal sehingga suatu pembelajaran tersebut masih belum bisa diterapkan secara

maksimal. Hambatan-hambatan tersebut tanpa terkecuali dalam penerapan pembelajaran

berbasis internet pada mata palajaran PKn di SMP Negeri 2 Gurah yang dihadapi oleh guru

pengajar disana. Pada rumusan masalah ini akan dipaparkan mengenai hambatan-hambatan

yang dialami oleh guru dalam penerapan pembelajaran berbasis internet pada mata pelajaran

PKn yaitu:

a) Kurangnya Interaksi Guru dengan Murid

Hambatan-hambatan yang di hadapi oleh guru dalam penerpan model pembelajaran

berbasis internet adalah kurang perhatin dari siswa kepada guru yang menerangkan di depan

15  

kelas atau biasanya guru hanya sedikit dalam menyampaikan materi dan seringnya guru

meninggalkan kelas.

b) Kurangnya alat penunjang untuk media pembelajaran

Hambatan lainya adalah masih kurangnya alat penunjang, siswa harus membawa

laptop ke sekolah, dari 35 siswa mungkin hanya 5 sampai 7 anak yang membawa laptop, jelas

ini akan mempersulit siswa dalam mencari tugas dalam pembelajaran untuk itu guru

membebaskan siswa dalam mencari jawaban melalui handphone atau ke lab komputer

sekolah. Dari pernyataan diatas peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa hambatan yang

dihadapi guru PKn dalam penerapan model pembelajaran internet hampir sama yaitu masih

dibutuhkannya alat untuk browsing internet yaitu berupa laptop dan itu yang kurang dalam

pembelajaran berbasis internet untuk membuat suatu metode pembelajaran yang

memudahkan para siswa agar aktif disetiap pelajaran dan sesuai dengan tujuan yang

diinginkan.

Solusi dari hambatan-hambatan Model Pembelajaran PKn dengan menggunakan

Media internet di SMPN 2 Gurah.

Hambatan-hambatan yang dialami guru PKn dalam menerapkan pembelajaran PKn

berbasis internet di SMP Negeri 2 Gurah tentu saja ada di setiap waktu pembelajaran. Guru

tetap berupaya agar pelaksanaan pembelajaran PKn dapat berjalan dengan lancar dan sesuai

dengan yang diharapakan, disini ada beberapa solusi yang di ambil oleh Bu Siti Kalimah

untuk meyelesaikan hambatan-hambatan tersebut antara lain:

a) Menyuruh siswa untuk mencari tugas di Lab Komputer

Dalam mengatasi upaya dari hambatan guru tidak membatasi siswa dalam mencari

jawaban, agar siswa lebih aktif guru membebaskan siswa dalam mencari data siswa yang

tidak membawa laptop di pesilahkan oleh guru mencaru data di lab komputer sekolah yang

sudah di siapkan oleh sekolah untuk mengatasi kendala tersebut.

b) Memberi kata kunci jawaban

Guru memberi kata kunci untuk mencari jawaban yang akan mempermudah siswa

dalam mencari jawaban yang diberikan oleh guru. Setelah selesai menerangkan guru dan

memberikan soal tanya jawab untuk siswa, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

16  

mencari jawaban dari buku pelajaran PKn, LKS ataupun dari media internet untuk

mengetahui seberapa dalam pengetahuan siswa mengebai materi yang baru saja di terangkan.

Disetiap proses pembelajaran tentu tidak akan berhasil secara maksimal tanpa ada

beberapa faktor kata kunci dalam melakukan kegiatan mengajar belajar di kelas. Pada

rumusan masalah ini akan dibahas mengenai beberapa faktor penunjang guru dalam

penerapan pembelajaran berbasis internet pada mata pelajaran PKn di SMP Negeri 2 Gurah

yaitu: (1) penggunaan bahasa, (2) pengaturan waktu, (3) media yang digunakan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 2 Gurah tentang

model pembelajaran yang berbasis internet dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan

kewarganegaraan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Perencanaan model pembelajaran berbasis internet dalam proses pembelajaran materi

Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri 2 Gurah guru harus membuat perangakat

pembelajaran terlebih dahulu yaitu membuat RPP dan Silabus kemudian dari metode

ceramah, diskusi kelompok (kerja kelompok), serta menggunakan pembelajaran yang

berbasis internet. Dalam perencanaan model pembelajaran PKn yang menggunakan

internet seorang guru memaksimalkan metode yang menggunakan internet dilakukan

ketika hal-hal yang berkaitan dengan materi belum dipahami oleh siswa, maka siswa

akan menggunakan pembelajaran berbasis internet agar membantu pembelajaran Pkn

tersebut.

2. Pelaksanaan model pembelajaran PKn yang menggunakan internet guru membagi

menjadi 3 bagian kegiatan pembelajaran yaitu :

a. Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan disini guru mencoba untuk membuka perhatian didepan

kelas sebelum memulai suatu pelajaran, Kegiatan pendahuluan untuk membuka

pelajaran merupakan suatu kegiatan awal yang harus dilakukan oleh guru agar

memberikan kesan awal yang harmonis sebelum memulai pelajaran. Ini bertujuan

untuk memberikan motivasi dan menarik perhatian siswa sebelum memulai

pelajaran.

b. Kegiatan Inti

17  

Berlangsungnya proses pembelajaran yang menggunakan internet sebagai media

pembelajaran tidak terlepas dari materi yang akan disampaikan oleh guru pengajar.

Pemberian materi yang efektif akan menghapus kejenuhan siswa saat pelajaran

berlangsung. Keberhasilan pembelajaran akan tercapai mana kala siswa mampu

menyerap materi – materi yamg telah disampaiakan oleh guru pengajar. Setelah

melakukan doa dan absensi guru memulai pelajaran dengan membuka pertanyaan

kepada siswa tentang pelajaran yang dianggap sulit, kemudian guru menjawab,

setelah itu guru memberi materi yang akan diajarkan kepada siswa.

c. Kegiatan Penutup

Dikegiatan penutup ini guru akan memberikan kesimpulan dari pembelajaran yang

telah dilakukan dan Menjelang akhir pelajaran guru harus melakukan penutupan

pelajaran ini berguna agar siswa bisa memperoleh gambaran utuh dari

pembelajaran yang dilakukan hari ini. Dalam kegiatan penutup ini guru

memberikan kesimpulan dari materi yang baru saja diajarkan dan memberikan

umpan balik untuk mengetahui bagian mana yang siswa belum dapat paham.

Setelah itu guru biasanya melakukan tanya-jawab atau postets tentang materi yang

diajarkan tadi, dapat di tarik kesimpulan bahwa guru hanya memberikan sedikit

materi didalam kelas, kemudian siswa akan mencari materi sendiri melalui buku,

LKS maupun internet.

3. Hambatan dari pembelajaran dengan menggunakan media internet pasti ada, ini juga

yang di temui oleh guru di SMP Negeri 2 Gurah. bahwa hambatan yang dihadapi guru

PKn dalam penerapan model pembelajaran internet hampir sama yaitu masih

dibutuhkannya alat untuk browsing internet yaitu berupa laptop dan itu yang kurang

dalam pembelajaran berbasis internet untuk membuat suatu metode pembelajaran yang

memudahkan para siswa agar aktif disetiap pelajaran dan sesuai dengan tujuan yang

diinginkan.

4. Solusi untuk mengatasi adanya hambatan dari pembelajaran menggunakan media

internet sudah dirancankang oleh guru akan tetapi sebagai seorang pengajar yang

profesional guru-guru di SMP Negeri 2 Gurah telah menemukan solusi-solusi dari

hambatan diatas, yaitu dengan mengatasi hambatan-hambatan dalam penerapan model

pembelajaran berbasis interrnet pada mata pelajaran PKn yaitu: (1) memberi

kesempatan siswa untuk memehami materi yang diberikan oleh guru. (2) guru memberi

kata kunci untuk mencari jawaban yang akan mempermudah siswa dalam mencari

18  

jawaban yang diberikan oleh guru. (3) setelah selesai menerangkan guru dan

memberikan soal tanya jawab untuk siswa, guru memberikan kesempatan kepada siswa

untuk mencari jawaban dari buku pelajaran PKn, LKS ataupun dari media internet

untuk mengetahui seberapa dalam pengetahuan siswa mengebai materi yang baru saja

di terangkan.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dan dengan di dukung oleh kajian

teoritis, penulis mengajukan saran sebagai berikut:

1. Bagi mahasiswa

Penelitian tentang model pembelajaran Pkn berbasis internet di SMP Negeri 2 Gurah

sebaiknya menjadikan suatu pijakan untuk mahasiswa jika kelak ingin menjadi guru.

Karena dengan menggunakan model pembelajaran yang menggunakan metode

berbasis internet bisa membantu siswa untuk memudahkan dalam menyelesaikan

tugas-tugas yang biasa diberikan oleh seorang guru dan lebih aktif dalam mengasah

kemampuanya. Model pembelajaran yang menggunakan metode berbasis internet

biasanya hanya dilakukan di sekolah-sekolah kota, dan jarang dilakukan di sekolah di

kabupaten, maka dengan tersedianya media pembelajaran dan tersedianya sarana free

hot spot dapat memudahkan para siswa dan guru di sekolah, dan memberi kemudahan

bagi mahasiswa untuk menjadi guru kelak.

2. Bagi Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan

Bagi jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, pada waktu mahasiswa akan

melaksanakan PPL, mahasiswa sendiri akan termudahkan bila ditempatkan di sekolah

yang telah menggunakan internet sebagai media pembelajaran karena mahasiswa akan

termudahkan untuk mengajar disekolah tersebut dan menerapkan model-model

pembelajaran lain yang digunakan pada waktu PPL dan mahasiswa dapat memberikan

hal yang positif kepada murid-murid PPL, kemudian dengan adanya penggunaan

media pembelajaran yang berbasis internet akan digunakan di jurusan Hukum dan

Kewarganegaraan itu sendiri, seperti yang sudah digunakan oleh mahasiswa di

Laboraturioum jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Malang.

3. Bagi SMP Negeri 2 Gurah

19  

Model pembelajaran yang diberikan guru kepada siswanya masih menggunakan

model yang membosankan dan harus lebih dikembangkan lagi, dengan menggunakan

model pembelajaran berbasis internet guru lebih bisa membangkitkan potensi belajar

para siswa agar siswa menjadi bergairah dan bersemangat dalam mengikuti proses

belajar mengajar. Guru sebaiknya tidak lupa dalam memberikan pembelajaran yang

membuat siswa aktif atau apresiasi terhadap hasil kerja siswa. Agar tujuan yang ingin

dicapai dapat berhasil dengan baik.

4. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Sebaiknya para ahli pendidikan dapat mendambah sarana pendidikan seperti

pemasangan hot spot di sekolah yang berlabel SSN dan sarana yang lainnya agar

sekolah tersebut dapat menjadikan siswanya menjadi siswa yang berkompetensi serta

dapat bersaing dengan masuknya teknologi global yang berkembang pesat. Guru

diharapkan membantu siswa dalam bagaimana cara pemberian pembelajaran yang

menarik bagi para siswanya sesuai dengan prinsip, cara dan komponen lain dalam

pemberian penguatan agar siswa lebih produktif dan aktif dalam menyampaikan hasil

gagasanya. Siswa juga lebih percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya.

20  

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta.

Carapedia, 2010. Model Pembelajaran media online, (Online),

(http://carapedia.com/model_pembelajaran_jigsaw_info587.html), diakses 1

November 2011.

Departemen Agama RI. 2008. Materi Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sardiyo dan Pannen. 2005. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

21  

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sardiman 2004. Model Pembelajaran Berbasis Internet, (Online),

(http://www.sriudin.com/2011/07/model-pembelajaran-dengan-internet.html), diakses

2 November 2011.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional.

1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.

Universitas Negeri Malang. 2010. PPKI Skripsi, Tesis, Desertasi, Artikel, Makalah, Tugas

Akhir, Laporan Penelitian. Malang: UM.

Wiyono, Bambang Budi. 2007. Metodologi Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan Action Riset). Malang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang.

Untari, Sri. 2003. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan yang Inovatif dengan

Pendekatan Deep Dialogue dan Critical Thinking (DD/CT). Jurusan PPKn. Fakultas

Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Malang.