pengembangan perangkat pembelajaran berbasis problem based...

12
1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X SMA TAMAN HARAPAN MALANG Vivi Dwi Kurniawati, Sri Endah Indriwati, Sunarmi Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang. e-mail: [email protected], [email protected], [email protected] Abstrak : Permasalahan yang ditemukan pada pembelajaran materi klasifikasi tumbuhan di SMA Taman Harapan yang belum diterapkannya pembelajaran sesuai Kurikulum 2013. Berkaitan dengan hal tersebut telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat pembelajaran berbasis PBL sesuai dengan Permendikbud RI yang mengatur tentang Kurikulum 2013. Selain itu, penelitian ini untuk mengetahui tingkat kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan dari perangkat pembelajaran berbasis PBL sehingga dapat meningkatkan kompetensi siswa. Metode penelitian dan pengembangan menggunakan model 4D yang dibatasi hingga tahap develop. Hasil penelitian dan pengembangan telah menghasilkan perangkat pembelajaran dengan tingkat kevalidan sebesar 94,3% dengan kriteria valid. Tingkat kepraktisan perangkat pembelajaran sebesar 95,6% dan 89,3% dengan kriteria baik, sedangkan tingkat keefektifan yang diperoleh dari ketuntasan klasikal kompetensi siswa (sikap, pengetahuan dan keterampilan) sebesar 87,5% dengan kriteria tinggi. Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa. Abstract: The problems found in Biology Subject of Plants Classification Material at SMA Taman Harapan Malang has not implemented learning based on Curriculum 2013 yet. Related to that, the research has been done to has purpose to gain a product of learning tools based on PBL that is developed according to the appropriate rules of Permendikbud RI about curriculum 2013. Besides that, the purpose of this research is to know the level of validity, the practicability and the effectiveness of learning tools based on PBL to improve the student’s competence. The research and development used 4D model that was conducted up to a develop step. The results of research and development showed that the validity level was 94,3% with valid criteria. The practicability level in the learning tools was 95,6% and 89,3%, with good criteria, while in effectiveness level was shown by the classical mastery of students competence (behavior, knowledge and skill) that was 87,5% with high criteria Key Words: Tools development, Problem Based Learning (PBL), student’s competence . Kurikulum merupakan salah satu unsur sumberdaya pendidikan yang memberikan kontribusi signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Kurikulum 2013 didesain berdasarkan pada budaya dan karakter bangsa, berbasis peradaban, dan berbasis kompetensi. Arah pengembangan kurikulum 2013 adalah (1) karakteristik penguatan, (2)

Upload: vominh

Post on 26-Jul-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4BA1884486C6EF270F833E... · menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

1

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATA PELAJARAN

BIOLOGI MATERI KLASIFIKASI TUMBUHAN UNTUK

MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA KELAS X

SMA TAMAN HARAPAN MALANG

Vivi Dwi Kurniawati, Sri Endah Indriwati, Sunarmi

Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang.

e-mail: [email protected], [email protected], [email protected]

Abstrak : Permasalahan yang ditemukan pada pembelajaran materi klasifikasi

tumbuhan di SMA Taman Harapan yang belum diterapkannya pembelajaran sesuai

Kurikulum 2013. Berkaitan dengan hal tersebut telah dilakukan penelitian yang

bertujuan untuk menghasilkan produk perangkat pembelajaran berbasis PBL

sesuai dengan Permendikbud RI yang mengatur tentang Kurikulum 2013.

Selain itu, penelitian ini untuk mengetahui tingkat kevalidan, kepraktisan,

dan keefektifan dari perangkat pembelajaran berbasis PBL sehingga dapat

meningkatkan kompetensi siswa. Metode penelitian dan pengembangan

menggunakan model 4D yang dibatasi hingga tahap develop. Hasil

penelitian dan pengembangan telah menghasilkan perangkat pembelajaran

dengan tingkat kevalidan sebesar 94,3% dengan kriteria valid. Tingkat

kepraktisan perangkat pembelajaran sebesar 95,6% dan 89,3% dengan

kriteria baik, sedangkan tingkat keefektifan yang diperoleh dari ketuntasan

klasikal kompetensi siswa (sikap, pengetahuan dan keterampilan) sebesar

87,5% dengan kriteria tinggi.

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

Abstract: The problems found in Biology Subject of Plants Classification

Material at SMA Taman Harapan Malang has not implemented learning based on

Curriculum 2013 yet. Related to that, the research has been done to has purpose to

gain a product of learning tools based on PBL that is developed according to

the appropriate rules of Permendikbud RI about curriculum 2013. Besides

that, the purpose of this research is to know the level of validity, the

practicability and the effectiveness of learning tools based on PBL to

improve the student’s competence. The research and development used 4D

model that was conducted up to a develop step. The results of research and

development showed that the validity level was 94,3% with valid criteria. The

practicability level in the learning tools was 95,6% and 89,3%, with good

criteria, while in effectiveness level was shown by the classical mastery of

student’s competence (behavior, knowledge and skill) that was 87,5% with

high criteria

Key Words: Tools development, Problem Based Learning (PBL), student’s competence.

Kurikulum merupakan salah satu unsur sumberdaya pendidikan yang

memberikan kontribusi signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya

kualitas potensi peserta didik. Kurikulum 2013 didesain berdasarkan pada budaya

dan karakter bangsa, berbasis peradaban, dan berbasis kompetensi. Arah

pengembangan kurikulum 2013 adalah (1) karakteristik penguatan, (2)

Page 2: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4BA1884486C6EF270F833E... · menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

2

menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba,

menalar, (3) menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu (discovery

learning), (4) mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi,

(5) menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam

(bukan sekedar hafalan).

Perangkat pembelajaran merupakan suatu komponen yang sangat penting

dalam kegiatan pembelajaran karena berpengaruh terhadap ketercapaian tujuan

nasional. Kendala pada penyusunan perangkat pembelajaran Kurikulum 2013

dipaparkan oleh seorang guru Biologi di SMA Taman Harapan yang menjelaskan

pada tanggal 1 Oktober 2014 bahwa kurikulum 2013 telah dilaksanakan di SMA

Taman Harapan sejak setahun yang lalu. Pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran

seringkali guru mengalami kendala, seperti kesulitan guru dalam memunculkan

suatu permasalahan yang digunakan untuk mendorong siswa lebih aktif dan

membuat suatu pertanyaan berdasarkan permasalah tersebut. Kendala selanjutnya

yaitu khususnya pada penyusunan perangkat pembelajaran pada materi Klasifikasi

Tumbuhan masih terdapat berbagai kekurangan atau ketidaksesuaian dengan

standar yang telah ditentukan oleh pemerintah. Silabus yang digunakan oleh guru

hanya mengandalkan silabus yang disediakan oleh pemerintah, sehingga kegiatan

pembelajaran seringkali berbeda dengan apa yang telah ditetapkan di dalam

silabus.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, guru belum menerapkan

model pembelajaran yang diharapkan pada kurikulum 2013 seperti yang dijelas-

kan di dalam Permendikbud RI Nomor 65 tahun 2013 bahwa model pembelajaran

untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific) perlu diterapkan pembelajaran

berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Kemampuan

peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun

kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang

menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

Problem based Learning (PBL) merupakan salah satu model pembelajaran

yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa dan analitis serta

menghadapkan siswa pada latihan untuk memecahkan masalah. Pembelajaran ber-

basis PBL ini sejalan dengan permintaan pembelajaran yang diinginkan pada

Page 3: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4BA1884486C6EF270F833E... · menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

3

Kurikulum 2013. Pembelajaran terfokus pada siswa (student-centered) sehingga

segala aktivitas dilakukan oleh siswa dimulai dari siswa menemukan permasalah-

an nyata berdasarkan kehidupan sehari-hari atau yang ada di lingkungan, kemudi-

an siswa mengumpulkan beberapa permasalahan hingga siswa dapat menyelesai-

kan suatu permasalahan yang dihadapi. Penelitian tentang Pengembangan

perangkat pembelajaran yang dilakukan oleh Paidi (2011) menunjukkan bahwa

PBL berpengaruh signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah biologi.

Penelitian pengembangan dengan judul “Pengembangan Perangkat

Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning (PBL) Pada Mata Pelajaran

Biologi Materi Klasifikasi Tumbuhan untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa

Kelas X SMA Taman Harapan Malang” perlu dilakukan.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini menggunakan

model 4D oleh Thiagarajan et al., (1974) yang terbagi menjadi tahap Define, Design,

Develop, dan Disseminate. Namun, penelitian dan pengembangan dibatasi hingga

tahap Develop. Tahap define dilakukan dengan menganalisis kebutuhan

instruksional untuk pengembangan perangkat pembelajaran. Tahap design

merupakan tahap untuk merancang prototype perangkat pembelajaran.

Berikutnya, tahap develop bertujuan untuk memodifikasi perangkat pembelajaran.

melalui evaluasi dan revisi.

Desain uji coba terdiri dari uji perseorangan dan uji kelompok kecil. Uji

perseorangan melibatkan validator yang terdiri dari validator materi dan validator

perangkat pembelajaran serta praktisi lapangan. Uji kelompok kecil dilaksanakan

pada 16 siswa kelas X IPA SMA Taman Harapan yang belum menerima materi

klasifikasi tumbuhan.

Jenis data terdiri dari data kuantitatif yang diperoleh dari hasil penskoran

instrumen penelitian dan data kualitatif berupa catatan komentar dan saran

validator, praktisi lapangan dan siswa terhadap produk perangkat pembelajaran

dan kegiatan pembelajaran. Teknik analisis data merupakan analisis deskriptif

kuantitatif dan analisis deskriptif kualitatif. Data dianalisis deskriptif kuantitatif dengan

persentase kemudian hasil persentase dianalisis deskriptif kualitatif dengan kriteria.

Page 4: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4BA1884486C6EF270F833E... · menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

4

Tabel 1 berikut menjelaskan kriteria validitas dalam pengambilan keputusan revisi

produk perangkat pembelajaran sebagai berikut.

x 100 % (Akbar, 2013)

Keterangan:

: validasi ahli

: total skor empirik yang dicapai

: total skor yang diharapkan

Hasil perhitungan persentase masing-masing komponen agar dapat memberikan

makna dalam pengambilan keputusan dalam merevisi perangkat pembelajaran

digunakan kriteria validitas yang tertera pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1 Kriteria Validitas dalam Pengambilan Keputusan Revisi Produk Perangkat

Pembelajaran.

Tingkat pencapaian Kriteria Keterangan Tindak Lanjut

100%

75% - <100%

50% - <75%

25% - <50%

0% - <25%

Sangat valid

Valid

Cukup Valid

Kurang valid

Tidak valid

Tanpa revisi

Revisi

Revisi

Revisi

Revisi

(Sumber: adaptasi Arikunto, 2013:36)

Kriteria kepraktisan produk perangkat pembelajaran berbasis Problem Based

Learning dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2 Kriteria Penilaian Hasil Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Berbasis Problem

Based Learning

Tingkat Pencapaian Kriteria

100%

75% - <100%

Sangat baik

Baik

50% - <75%

25% - <50%

0% - <25%

Cukup

Kurang

Sangat Kurang

(Sumber : adaptasi Arikunto, 2013:36)

Kriteria keefektifan produk perangkat pembelajaran berbasis Problem Based

Learning dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3 Kriteria Tingkat Penguasaan Klasikal

Tingkat Penguasaan Klasikal Kriteria

90% ≤ TPK < 100%

75% ≤ TPK < 90%

60% ≤ TPK < 75%

40 % ≤ TPK < 60%

0% ≤ TPK < 40%

Sangat Tinggi

Tinggi

Sedang

Rendah

Sangat Rendah

(Diadaptasi dari Hobri, 2009:58)

Page 5: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4BA1884486C6EF270F833E... · menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

5

Kriteria untuk menyatakan ketuntasan pembelajaran dengan menggunakan

perangkat pembelajaran yang dikembangkan minimal 85% siswa dari 100% siswa

yang mengikuti pembelajaran mampu mencapai minimal 75 dari skor maksimal

100 sehingga dapat dikatakan pembelajaran yang dilakukan berdasarkan pada

perangkat pembelajaran yang dikembangkan memiliki keefektifan yang tinggi.

HASIL

Penyajian data pada pengembangan ada 3 yaitu penyajian data hasil

validasi, uji kepraktisan dan uji keefektifan perangkat pembelajaran.

1. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning

materi Klasifikasi Tumbuhan

Hasil validasi oleh ketiga validator terhadap perangkat pembelajaran yang

terdiri atas silabus, RPP, bahan ajar (Handout dan LKS), serta instrumen penilaian

dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Rangkuman Rata- Rata Skor Tiap Komponen Perangkat Pembelajaran

Berdasarkan Perhitungan Hasil Validasi

Komponen Perangkat Sub Komponen Rata-rata sub

komponen (%)

Rata-rata setiap

komponen (%)

Silabus - 94,8 94,8

RPP - 96,2 96,2

Bahan Ajar Hand out 95,3

91 LKS 86,7

Instrumen Penilaian

Aspek Sikap Spiritual 90

95,4 Aspek Sikap Sosial 98,3

Aspek Pengetahuan 95

Aspek Keterampilan 98,3

Rata-rata Skor 94,3

Komentar/saran dari kedua validator dan praktisi lapangan terhadap perangkat

pembelajaran mengenai beberapa aspek yang kurang sesuai dan harus dilakukan

perbaikan yang selengkapnya dapat dijelaskan pada Tabel 5.

Tabel 5 Komentar/Saran Validator pada Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan

Validator ke- Komentar/ Saran

Validator 1 (Ahli Perangkat Pembelajaran) Sebaiknya pada silabus jelaskan pula sumber

secara detail

Bagus, Setuju! Bisa dipakai

Validator 2 (Ahli Materi) Pada soal Ulangan harian sebaiknya aspek

pada pilihan ganda bersifat homogen

Tambahkan petunjuk soal Pilihan Ganda pada

soal Ulangan Harian

Praktisi Lapangan Kegiatan pada RPP sudah menarik

Penyusunan Silabus sesuai dengan ketentuan

Kurikulum 2013

Page 6: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4BA1884486C6EF270F833E... · menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

6

2. Hasil Uji Kepraktisan Perangkat Pembelajaran Berbasis Problem Based

Learning materi Klasifikasi Tumbuhan

Hasil Uji kepraktisan diperoleh dari beberapa data yang dijelaskan sebagai

berikut.

a. Data Pertama adalah hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran yang di-

lakukan oleh tiga mahasiswa sebagai pengamat selama proses kegiatan

pembelajaran (dilihat pada Tabel 6)

b. Data Kedua adalah data hasil pengisian angket respon siswa oleh 16 siswa

yaitu berupa skor dan komentar/saran kegiatan pembelajaran (dilihat pada

Tabel 7)

Tabel 6 Rangkuman Hasil Penilaian Kepraktisan Perangkat Pembelajaran oleh Tiga

Mahasiswa sebagai Pengamat.

No. Tahap

Pembelajaran

Sub Tahap

Pembelajaran

Rata-rata

Sub Tahap

Pembelajaran(%)

Rata-rata

tahap

Pembelajaran

(%)

1. Kegiatan

Pendahuluan

Tahapan kegiatan

pendahuluan 100 100

2. Kegiatan Inti Pembelajaran PBL 90,7

94

Pemanfaatan Media,

alat, sumber belajar,

instrument penilaian

97,3

3. Penutup Tahapan kegiatan

penutup 100

90

Pengorganisasian

waktu 80

Rata-rata skor 95,6

Tabel 7 Hasil Pengisian Angket Respon Siswa mengenai Keterlaksanaan Proses

Pembelajaran

No. Indikator Skor Rata-rata per

indikator (%)

1. Saya memperhatikan setiap penjelasan yang diberikan oleh guru 82,5

2. Saya selalu hadir di kelas selama pembelajaran berlangsung 88,7

3. Saya bersemangat mengikut pembelajaran Biologi 91,2

4. Saya berani mengungkapkan gagasan/ pertanyaan/ jawaban 81,2

5. Saya mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru 82,5

6. Saya tertarik dengan media video yang digunakan oleh guru 91,2

7. Saya dapat memahami materi 88,7

8. Saya senang dengan pembelajaran yang diberikan oleh guru 83,7

9. Pembelajaran kali ini berbeda dengan pembelajaran yang

dilakukan selama ini 78,7

10. Saya merasa lebih memahami prinsip klasifikasi karena dituntun

dengan menggunakan LKS yang dapat dipahami dengan baik 86,2

11. Dalam pembelajaran kali ini, guru memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya dan berpendapat 93,7

12. Guru memberikan kesempatan untuk berdiskusi antar kelompok

dan cukup waktu untuk berpikir 96,2

Rata –rata skor 89,3

Page 7: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4BA1884486C6EF270F833E... · menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

7

3. Hasil Uji Keefektifan Perangkat Pembelajaran Berbasis Problem Based

Learning materi Klasifikasi Tumbuhan

Uji keefektifan ini diperoleh dengan menilai segala aspek kompetensi

siswa yang dinilai selama proses pembelajaran. Kompetensi ini berupa

kompetensi aspek sikap spiritual dan sosial, aspek pengetahuan dan aspek

keterampilan. Secara keseluruhan selama proses pembelajaran diperoleh skor rata-

rata sebesar 85,3 dengan rincian rata-rata nilai setiap aspek kompetensi seperti

pada Tabel 8.

Tabel 8 Rangkuman Analisis data Uji Coba Keefektifan

No. Aspek Kompetensi Rata-rata Skor

1. Sikap Spiritual 90,6

2. Sikap Sosial 84,1

3. Pengetahuan 79,9

4. Keterampilan 86,6

Rata-rata Skor 85,3

Kompetensi siswa yang dinilai meliputi keseluruhan aspek kompetensi yang

dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran. Uji coba yang dilakukan me-

nunjukkan bahwa pada aspek sikap spiritual, sosial dan keterampilan seluruh

siswa yang berjumlah 16 siswa memperoleh nilai di atas KKM, dengan nilai

KKM 75, namun pada aspek pengetahuan 2 siswa dari 16 siswa belum memenuhi

KKM, sehingga diperoleh tingkat penguasaan klasikal sebesar 87,5% dengan

kriteria tinggi.

PEMBAHASAN

Perangkat yang telah dikembangkan secara keseluruhan memperoleh

persentase rata-rata skor sebesar 94,3% dengan kriteria valid dan dapat digunakan

dalam pembelajaran. Berikut penjelasan dari setiap komponen perangkat

pembelajaran yang telah dikembangkan.

a. Silabus

Hasil valid pada perangkat dengan persentase 94,8% menunjukkan

bahwa pengembangan silabus telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum

dalam Permendikbud RI Nomor 65 tahun 2013. Kompetensi Dasar (KD)

merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan dan

keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran (Permendikbud Nomor 65,

2013). Ketentuan yang telah ditetapkan dalam Permendikbud telah tertuang dalam

Page 8: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4BA1884486C6EF270F833E... · menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

8

silabus yang dikembangkan, seperti telah dicantumkan kemampuan spesifik

tentang seluruh aspek kompetensi siswa. Kompetensi aspek sikap spiritual

dijabarkan pada KD 1.3, kompetensi sikap sosial dijabarkan pada KD 2.1,

sedangkan untuk kompetensi aspek pengetahuan dan keterampilan dijabarkan

pada KD 3.7 dan 4.7.

Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur

kurikulum untuk satu semester atau satu tahun. Alokasi waktu jam tatap muka

pembelajaran untuk jenjang SMA yaitu 45 menit (Permendikbud RI nomor 65,

2013). Alokasi yang ditetapkan berdasarkan ketentuan di dalam permendikbud

dibutuhkan waktu untuk KD 3.7 tentang penerapan prinsip klasifikasi tumbuhan

yaitu 9 kali pertemuan dengan jumlah jam tiap tatap muka 45 menit.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Permendikbud RI Nomor 81 A (2013) menyatakan bahwa rencana pe-

laksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang dikembangkan secara

rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mengacu pada silabus. Ber-

dasarkan Permendikbud RI nomor 103 (2014), rencana pelaksanaan pembelajaran

adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih

yang dikembangkan dari silabus untuk mengarah kegiatan pembelajaran peserta

didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). RPP yang dikembangkan

dan divalidasi memiliki persentase rata-rata skor sebesar 96,2%, dengan kriteria

valid. Kriteria tersebut menunjukkan bahwa RPP yang telah dikembangkan layak

untuk digunakan dalam pembelajaran.

c. Bahan Ajar

Menurut majid (2008:89) sebuah bahan ajar paling tidak mencakup pe-

tunjuk belajar (petunjuk siswa/guru), kompetensi yang akan dicapai, informasi

pendukung, latihan, petunjuk kerja, evaluasi. Keseluruhan aspek yang diungkap-

kan tersebut terdapat pada bahan ajar yang dikembangkan, sehingga dapat men-

dukung kegiatan pembelajaran. Bahan ajar yang dikembangkan disesuaikan

dengan metode yang digunakan, pada pengembangan ini menggunakan metode

Problem Based Learning, sehingga keseluruhan bahan ajar baik hand out dan

LKS disusun untuk mendukung metode tersebut dan disesuaikan dengan indikator

pencapaian kompetensi siswa.

Page 9: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4BA1884486C6EF270F833E... · menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

9

d. Instrumen Penilaian

Instrumen Penilaian berdasarkan Permendikbud RI Nomor 66 (2013),

penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,

dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang mencakup ruang lingkup

materi, kompetensi matapelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan

proses. Hasil pengembangan instrumen penilaian beracuan pada Permendikbud

tentang penyusunan instrumen penilaian, instrumen ini disusun untuk menilai

seluruh aspek kompetensi siswa.

Keterlaksanaan Perangkat Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang berupaya membelajarkan siswa

secara terintegrasi dengan memperhitungkan faktor lingkungan belajar, karakter

siswa, karakter bidang studi serta berbagai strategi pembelajaran, baik

penyampaian, pengelolaan, maupun pengorganisasian pembelajaran (Hamalik,

2001). Berdasarkan hasil pengamatan, keseluruhan aspek dalam pembelajaran

telah diterapkan, sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara menarik dan

tidak membosankan. Hal ini juga didukung dengan media dan metode PBL yang

digunakan. Media yang digunakan oleh guru berupa handout dan LKS serta

tumbuh-tumbuhan nyata yang diperoleh oleh siswa akan membuat siswa semakin

tertarik dalam mempelajarinya.

Hasil uji kepraktisan diperoleh hasil persentase rata-rata skor sebesar

95,6% dengan kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran

memiliki kualitas yang baik. Hasil uji keefektifan dilakukan pada seluruh

kompetensi siswa berdasarkan Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 tentang

Standar Isi, kompetensi siswa SMA kelas X di dalam digolongkan ke dalam

tingkatan kompetensi 5.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran terhadap Hasil Kompetensi Siswa

Perangkat pembelajaran berbasis PBL disusun sesuai dengan sintaks PBL

yang terdiri atas beberapa tahap yaitu (1) orientasi siswa pada masalah, (2) meng-

orgasikan siswa untuk belajar, (3) membimbing proses pemecahan masalah (4)

mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta (5) menganalisis dan meng-

Page 10: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4BA1884486C6EF270F833E... · menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

10

evaluasi proses pemecahan masalah (Arends, 2008:57). Sintaks dari PBL meng-

arahkan sepenuhnya kegiatan pada siswa seperti membuat pertanyaan berdasarkan

bahan amatan yang dibawa oleh siswa, selanjutnya siswa melakukan pengamatan

bahan nyata untuk dapat menjawab pertanyaan yang telah diungkapkan pada awal

kegiatan pembelajaran. Proses dari pembelajaran PBL akan membuat kegiatan

pembelajaran menjadi menarik dan bermakna, karena sebelumnya siswa hanya

memperoleh pembelajaran dengan metode konvensional. Perangkat pembelajaran

berbasis PBL yang dikembangkan terhadap kompetensi siswa menghasilkan

penguasaan klasikal kompetensi sebesar 87,5% hal ini menunjukkan bahwa

kriteria penguasaan klasikal di kelas X IPA yaitu tinggi. Hasil penguasaan klasikal

yang tinggi menunjukkan bahwa nilai seluruh kompetensi siswa dalam hal sikap,

pengetahuan dan keterampilan memenuhi KKM.

Hasil kompetensi siswa juga dipengaruhi oleh Hand out dan LKS yang

digunakan selama proses pembelajaran. Hand out dan LKS yang dikembangkan

dengan sintaks PBL dapat mengembangkan kompetensi siswa, LKS yang di-

kembangkan disesuaikan dengan KD yang telah ditetapkan yaitu KD 3.7 tentang

prinsip klasifikasi tumbuhan. LKS dengan sintaks PBL dan penerapan prinsip

klasifikasi tersebut akan memberikan pengalaman belajar yang nyata dan akan

benar-benar bermakna, dikarenakan siswa akan melakukan kegiatan pengamatan

secara langsung dengan bahan amatan yang nyata, dan menentukan permasalahan

serta menemukan sendiri jawaban dari pertanyaan tersebut. Hand out yang

dikembangkan juga mendukung pembelajaran berbasis PBL karena di dalam hand

out tidak dipaparkan secara terbuka tentang nama tumbuhan yang dijelaskan

dalam hand out tersebut.

Sikap spiritual siswa sesuai dengan ketentuan di dalam Permendikbud

telah terfasilitasi di dalam kuisioner yang diisi oleh siswa mengenai upaya

kepedulian siswa terhadap fenomena kerusakan hutan dan upaya menjaga

kelestarian keanekaragaman tumbuhan. Kompetensi aspek sikap sosialnya

terfasilitasi pada sintaks PBL antara lain pada sintaks mengorientasikan siswa

terhadap masalah, membimbing proses pemecahan masalah, serta

mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Kompetensi aspek pengetahuan

dapat terfasilitasi pula di dalam perangkat pembelajaran berbasis PBL, soal

Page 11: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4BA1884486C6EF270F833E... · menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

11

ulangan yang dikembangkan disesuaikan dengan level kognitif siswa kelas X

yaitu terdapat pada level kognitif C2 hingga C3. Kompetensi keterampilan siswa

terfasilitasi dengan kegiatan membuat poster tentang hasil kegiatan yang telah

mereka lakukan. Menyajikan poster yang telah ditugaskan kepada siswa

berdampak pada kompetensi siswa aspek pengetahuan yaitu mengingat kembali

hasil klasifikasi yang telah ditentukan dan pemahaman morfologi tumbuhan yang

telah diamati.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil uji coba dan pembahasan dapat diketahui bahwa

perangkat pembelajaran berbasis PBL yang dikembangkan sesuai dengan

ketentuan yang ada didalam Permendikbud yang mengatur tentang Kurikulum

2013 dan dapat memfasilitasi keseluruhan aspek kompetensi siswa seperti aspek

sikap, pengetahuan dan keterampilan. Perangkat pembelajaran yang telah

dikembangkan layak dan dapat digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran

Biologi materi Klasifikasi Tumbuhan.

Adapun hal yang perlu diperhatikan supaya produk perangkat pembelajaran

ini dapat digunakan dengan baik, antara lain: 1) perlu melakukan observasi

terlebih dahulu sebelum menggunakan perangkat pembelajaran ini, seperti

penyediaan bahan amatan berbagai macam tumbuhan. Memprediksikan bahan

amatan yang sulit untuk ditemukan, oleh sebab itu guru menyediakan bahan

amatan tersebut. Sehingga pada saat kegiatan pengamatan berlangsung seluruh

bahan amatan dapat diamati secara langsung oleh siswa, 2) memberikan

pengarahan dan penjelasan kepada siswa, karena LKS dan hand out yang

dikembangkan merupakan suatu produk baru yang dipelajari oleh siswa, untuk

menghindari kerancuan pemikiran siswa saat mengerjakan LKS.

DAFTAR RUJUKAN

Akbar, S. 2013. Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Anderson L. W & Krathwohl D. R. 2001. Kerangka Landasan untuk

Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan

Bloom). Terjemahan Agung Prihantoro. 2010. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Page 12: PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PROBLEM BASED ...jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4BA1884486C6EF270F833E... · menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

12

Arends, R. I. 2008. Belajar untuk Mengajar. Terjemahan Soetjipto. 2008.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Basuki,I. & Hariyanto. 2014. Asesmen Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Fadlillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran SD/MI,

SMP/MTs,&SMA/MA. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Majid, A. 2008. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar

Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Paidi, 2011. Pengembangan Perangkan Pembelajaran Biologi Berbasis Masalah,

(Online), Jurnal Kependidikan, 41 (2): 185-201,

(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=177774&val=446&ti

tle=PENGEMBANGAN%20PERANGKAT%20PEMBELAJARAN%20B

IOLOGI%20BERBASIS%20MASALAH.), diakses pada 8 November

2014.

Permendikbud RI Nomor 65. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar

Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

Permendikbud RI Nomor 66. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar

Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Permendikbud RI Nomor 69. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka

Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah.

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Permendikbud RI Nomor 81A . 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang

Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Permendikbud RI Nomor 103. 2014. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang

Pembelajaran Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.

Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan.

Permendikbud RI Nomor 104. 2014. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang

Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan

Menengah. Jakarta: Kementrian pendidikan dan kebudayaan.

Thiagarajan, S., Semmel, D. S., & Semmel, M. I. 1974. Instructional

Development for Training Teachers of Exceptional Children. Indiana:

Indiana University.