jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4ccdccd40fd9f... · web...

16
PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA KOMPETENSI CIRI-CIRI DAN JENIS-JENIS JAMUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MALANG 1 Rizki Yudha Sentika, 2 Dr. H. Hadi Suwono, M.Si, dan 3 Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si., M.Si Universitas Negeri Malang E-mail: [email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul biologi berbasis inkuiri terbimbing pada kompetensi ciri-ciri dan jenis-jenis jamur untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 8 Malang, yang valid dalam hal pemahaman konsep sains, kreativitas, dan keterampilan menganalisis informasi. Modul ini dikembangkan dengan model 4-D yang direkomendasikan oleh Thiagarajan (1974) yaitu define, design, develop,dan disseminate. Berdasarkan hasil validasi dari ahli pendidikan dan ahli penerapan lapangan diperoleh nilai sebesar 90,73% untuk modul siswa, dan 97,12% untuk modul guru, hal ini dapat disimpulkan bahwa modul jamur masuk kriteria valid. Hasil validasi dari ahli materi 89,29%, sehingga aspek materi modul Jamur masuk kriteria valid. Sedangkan berdasarkan hasil uji keterbacaan oleh siswa 96,44%, sehingga modul siswa masuk kriteria valid. Hasil belajar yang didapat siswa, terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa secara klasikal dari 0% menjadi 68,75%. Kata kunci: modul, jamur, inkuiri terbimbing, hasil belajar. Sekolah Menengah Atas (SMA) sesuai UU Sisdiknas merupakan pendidikan menengah yang bertujuan memperluas pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan baik bila sekolah memiliki kelengkapan sarana pembelajaran. Salah satu sarana pembelajaran yang penting adalah bahan ajar. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang 2 Dosen pembimbing I dan Staf Pengajar Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang 3 Dosen pembimbing II dan Staf Pengajar Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang

Upload: dangdat

Post on 21-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4CCDCCD40FD9F... · Web viewPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA KOMPETENSI CIRI-CIRI DAN JENIS-JENIS

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA KOMPETENSI CIRI-CIRI DAN JENIS-JENIS

JAMUR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MALANG

1 Rizki Yudha Sentika, 2 Dr. H. Hadi Suwono, M.Si, dan 3Sitoresmi Prabaningtyas, S.Si., M.Si

Universitas Negeri MalangE-mail: [email protected]

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul biologi berbasis inkuiri terbimbing pada kompetensi ciri-ciri dan jenis-jenis jamur untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 8 Malang, yang valid dalam hal pemahaman konsep sains, kreativitas, dan keterampilan menganalisis informasi. Modul ini dikembangkan dengan model 4-D yang direkomendasikan oleh Thiagarajan (1974) yaitu define, design, develop,dan disseminate. Berdasarkan hasil validasi dari ahli pendidikan dan ahli penerapan lapangan diperoleh nilai sebesar 90,73% untuk modul siswa, dan 97,12% untuk modul guru, hal ini dapat disimpulkan bahwa modul jamur masuk kriteria valid. Hasil validasi dari ahli materi 89,29%, sehingga aspek materi modul Jamur masuk kriteria valid. Sedangkan berdasarkan hasil uji keterbacaan oleh siswa 96,44%, sehingga modul siswa masuk kriteria valid. Hasil belajar yang didapat siswa, terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa secara klasikal dari 0% menjadi 68,75%.

Kata kunci: modul, jamur, inkuiri terbimbing, hasil belajar.

Sekolah Menengah Atas (SMA) sesuai UU Sisdiknas merupakan pendidikan menengah yang bertujuan memperluas pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan baik bila sekolah memiliki kelengkapan sarana pembelajaran. Salah satu sarana pembelajaran yang penting adalah bahan ajar.

Berdasarkan hasil wawancara di SMA N 8 Malang diketahui bahwa sekolah ini menggunakan buku paket, BSE (Buku Sekolah Elektronik), dan download dari internet. Bahan ajar tersebut terdapat materi yang terlalu banyak yang menyebabkan tidak terjadi proses penyampaian pesan yang efektif dan efisien sehingga siswa mudah mengeluh. Berdasarkan hasil wawancara juga diketahui bahwa siswa mengalami kesulitan pada materi jamur. Pembelajaran menggunakan modul berbasis inkuiri terbimbing untuk kompetensi ciri-ciri dan jenis-jenis jamur dapat memudahkan siswa untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.

Penyajian dengan pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan pemahaman konsep sains, kreativitas, dan keterampilan menganalisis informasi, karena siswa dituntut secara mandiri menemukan konsep materi yang dipelajari. Pembelajaran inkuiri ini sesuai dengan karakteristik materi jamur yang dapat diamati dan dipelajari melalui percobaan / pengamatan fakta sehari-hari. Oleh karena itu, dilakukan pengembangan modul biologi berbasis inkuiri terbimbing pada

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang2 Dosen pembimbing I dan Staf Pengajar Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang3 Dosen pembimbing II dan Staf Pengajar Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang

Page 2: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4CCDCCD40FD9F... · Web viewPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA KOMPETENSI CIRI-CIRI DAN JENIS-JENIS

kompetensi ciri-ciri dan jenis-jenis jamur untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 8 Malang.

METODOLOGIPengembangan modul ini menggunakan model pengembangan 4-D yang

memiliki 4 tahap, yaitu: define, design, develop, dan disseminate. Dalam pengembangan modul ini dilakukan sampai pada tahap ketiga.

Langkah-langkah pengembangan modul digambarkan seperti berikut:

Gambar.1. Langkah-langkah pengembangan modul yang memodifikasi model pengembangan Thiagarajan, dkk (4D).

Produk hasil pengembangan divalidasi oleh ahli pendidikan, ahli materi, ahli penerapan lapangan (guru), dan siswa. Jenis data yang diperoleh berupa data

2

Pendefinisian (Define)

Perancangan (Design)

Pengembangan (Develop)

Analisis Kondisi Awal

Konteks Kurikulum Identifikasi SK, KD dan Indikator

Kompetensi Pembelajaran Kondisi Siswa Kondisi Sekolah Teori dan Filosofi Pembelajaran Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi Isu-isu saat ini Refleksi Siswa Refleksi Guru

(Suwono, 2011).

Perancangan Perangkat Pembelajaran

Validasi Ahli

Uji Coba Pengembangan

Revisi

Pengembangan dan Penyusunan Modul

Produk Modul Berbasisi Inkuiri Terbimbing yang Valid dan Dapat Digunakan dalam

Pembelajaran di Sekolah

Page 3: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4CCDCCD40FD9F... · Web viewPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA KOMPETENSI CIRI-CIRI DAN JENIS-JENIS

kuantitatif berupa skor penilaian dari angket, dan data kualitatif berupa komentar, dan saran dari validator. Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat diketahui dengan diberi pretest sebelum mengerjakan modul dan setelah mengerjakan modul diberikan postest.

Validasi dilakukan oleh ahli pendidikan yang dilakukan oleh 1 dosen biologi Universitas Negeri Malang, ahli materi yang dilakukan oleh 1 dosen biologi Universitas Negeri Malang, dan 1 guru biologi SMA Negeri 8 Malang. Rincian validator dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.Tabel.1. Daftar Validator

No. Nama Validator Bidang Keahlian Bidang Profesi

1. Dr. H. Istamar Syamsuri, M.Pd Ahli Pendidikan Dosen Biologi Universitas Negeri Malang

2. Dr. Endang Suarsini, M.Ked Ahli Materi Dosen Biologi Universitas Negeri Malang

3. Naning Wahyuni, S.Si Ahli Penerapan Lapangan

Guru Biologi SMA Negeri 8 Malang

Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data hasil validasi oleh tim ahli dan validasi oleh siswa adalah dengan menggunakan perhitungan rata–rata. Jenis data yang diperoleh adalah data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa daftar checklist, tiap item diberi skor menggunakan skala Likert untuk mengetahui nilai validitas modul oleh tim ahli dengan kriteria sebagai berikut.1) Angka 4 berarti sangat baik/menarik/layak/sesuai/tepat2) Angka 3 berarti baik/menarik/layak/sesuai/tepat3) Angka 2 berarti kurang baik/menarik/layak/sesuai/tepat4) Angka 1 berarti sangat kurang baik/menarik/layak/sesuai/tepatData kualitatif berupa komentar dan saran sebagai bahan pertimbangan untuk merevisi produk. Angket yang digunakan dapat dilihat pada Lampiran.

Data skor yang diperoleh dari rata-rata tiap aspek, kemudian dirubah dalam bentuk persentase dengan cara sebagai berikut (Arikunto dalam Kurmalasari, 2011).

KeteranganP : persentase.∑X : jumlah jawaban seluruh responden dalam satu item pertanyaan.∑X1 : jumlah jawaban ideal dalam satu item.100% : konstantaBerikut ini tabel yang menunjukkan kriteria kevalidan data angket penilaian validator oleh tim ahli ditinjau dari hasil persentase kriteria.Tabel.2. Kriteria kevalidan Data Angket Penilaian Validator

Skala nilai (%) Kriteria validitas≥ 65

< 64,9valid

tidak valid (direvisi)(diadaptasi dari Suryabarata dalam Oktavisari, 2012).

Kriteria uantuk mengetahui nilai validitas modul oleh siswa adalah sebagai berikut.1) Ya : 1

3

Page 4: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4CCDCCD40FD9F... · Web viewPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA KOMPETENSI CIRI-CIRI DAN JENIS-JENIS

2) Tidak : 0Data skor yang diperoleh kemudian dirubah dalam bentuk persentase

dengan cara sebagai berikut.

KeteranganP : persentase.∑X : jumlah jawaban seluruh responden yang menjawab “Ya”.∑X1 : jumlah seluruh responden.100% : konstantaSedangkan kriteria kevalidan data angket penilaian validator oleh siswa sama dengan kriteria kriteria kevalidan data angket penilaian validator oleh tim ahli, seperti yang tertera pada tabel 1.

Hasil belajar kognitif siswa dianalisis secara kuantitatif. Data yang digunakan adalah skor perolehan dari jawaban benar pada tes kognitif siswa seperti pada rumus berikut ini (Arikunto dalam Kurmala, 2011).

Kriteria keberhasilan belajar dapat dilihat dari perbandingan dengan KKM perseorangan dan klasikal. Secara perseorangan siswa telah tuntas belajar apabila nilainya mencapai ≥ 78.

HASIL1. Data Hasil Validasi

Data kuantitatif diperoleh dari skor angket validasi oleh ahli pendidikan dan ahli materi serta hasil uji coba lapangan. Berikut ini ringkasan data hasil validasi modul siswa dan modul guru oleh ahli pendidikan dipaparkan pada Tabel 3 dan Tabel 4, data hasil validasi modul oleh ahli materi dipaparkan pada Tabel 5 dan ringkasan data hasil validasi modul siswa oleh siswa dipaparkan pada Tabel 6.

Tabel.3. Ringkasan Data Hasil Validasi Modul Siswa oleh Ahli PendidikanNo Komponen yang dinilai Rata-rata % Kriteria

Modul Siswa1 Cover (Halaman Sampul) 87,5 Valid2 Kata Pengantar 87,5 Valid3 Daftar Isi 95,8333 Valid4 Daftar Tabel 100 Valid5 Daftar Gambar 100 Valid6 Pendahuluan 75 Valid7 Model Penyajian 79,1667 Valid8 Prasyarat 87,5 Valid9 Petunjuk Penggunaan Modul Bagi Siswa 79,1667 Valid10 Tujuan Akhir Pembelajaran 93,75 Valid11 Kompetensi 100 Valid12 Peta Konsep 100 Valid13 Kegiatan Belajar 1 89,2045 Valid14 Kegiatan Belajar 2 92,6136 Valid15 Kegiatan Belajar 3 91,4773 Valid

4

Page 5: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4CCDCCD40FD9F... · Web viewPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA KOMPETENSI CIRI-CIRI DAN JENIS-JENIS

No Komponen yang dinilai Rata-rata % Kriteria16 Daftar Pustaka 100 Valid17 Glosarium 100 Valid18 Penutup 100 Valid19 Komponen kebahasaan 79,1667 Valid20 Penyajian 80 Valid21 Kegrafisan 87,5 Valid

Rata-rata nilai 90,73 Valid

Tabel.4. Ringkasan Data Hasil Validasi Modul Guru oleh Ahli PendidikanNo Komponen yang dinilai Rata-rata % Kriteria

Modul Guru1 Cover (Halaman Sampul) 95,5333 Valid2 Kata Pengantar 100 Valid3 Daftar Isi 100 Valid4 Daftar Tabel 100 Valid5 Daftar Gambar 100 Valid6 Petunjuk Penggunaan Modul Bagi Guru 100 Valid7 Pendalaman Materi 100 Valid8 Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 1 100 Valid9 Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 2 100 Valid10 Kunci Jawaban Kegiatan Belajar 3 100 Valid11 Evaluasi 91,6667 Valid12 Kunci Jawaban Evaluasi 100 Valid13 Umpan Balik 93,75 Valid14 Silabus 97,9167 Valid15 RPP 87,5 Valid16 Kelayakan Digunakan di SMA 87,5 Valid

Rata-rata nilai 97,12 ValidHasil validasi dari ahli pendidikan dan ahli penerapan lapangan diperoleh nilai sebesar 90,73% untuk modul siswa, dan 97,12% untuk modul guru, hal ini dapat disimpulkan bahwa modul jamur masuk kriteria valid.

Tabel.5. Data Hasil Validasi Modul oleh Ahli MateriNo Komponen yang dinilai Rata-rata % Kriteria1 Kesesuaian Indikator Kompetensi dengan KD 100 Valid2 Kesesuaian Materi dengan Indikator Kompetensi 75 Valid3 Kejelasan Penyajian Materi 100 Valid4 Kesesuaian Soal dengan Tuntutan Indikator Kompetensi 75 Valid5 Kebenaran Konsep 75 Valid6 Kelengkapan Isi Materi 100 Valid7 Kesesuaian Gambar dengan Konsep 100 Valid

Rata-rata nilai 89,29 ValidHasil validasi dari ahli materi 89,29%, sehingga aspek materi modul jamur masuk kriteria valid.

Tabel.6. Ringkasan Data Hasil Uji Keterbacaan Modul Siswa oleh SiswaNo Komponen yang dinilai Rata-rata % KriteriaA Modul Siswa

1 Cover (Halaman Sampul) 90,625 Valid2 Kata Pengantar 100 Valid3 Daftar Isi 93,75 Valid

5

Page 6: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4CCDCCD40FD9F... · Web viewPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA KOMPETENSI CIRI-CIRI DAN JENIS-JENIS

No Komponen yang dinilai Rata-rata % Kriteria4 Daftar Tabel 100 Valid5 Daftar Gambar 100 Valid6 Pendahuluan 100 Valid7 Model Penyajian 87,5 Valid8 Prasyarat 100 Valid9 Petunjuk Penggunaan Modul Bagi Siswa 100 Valid10 Tujuan Akhir Pembelajaran 100 Valid11 Kompetensi 100 Valid12 Peta Konsep 87,5 Valid13 Indikator 93,75 Valid14 Pengantar 100 Valid15 Rumusan Masalah 100 Valid16 Hipotesis 93,75 Valid17 Kajian Teori 100 Valid18 Eksperimen/Observasi/Berpikir Kritis 100 Valid19 Evaluasi Hipotesis 93,75 Valid20 Kesimpulan 100 Valid21 Berbagi Info 100 Valid22 Daftar Pustaka 100 Valid23 Glosarium 93,75 Valid24 Penutup 100 Valid25 Penyajian 87,5 Valid26 Kegrafisan 87,5 ValidB Gambar1 Gambar Membantu Memahami Materi 100 Valid2 Kemenarikan Gambar 87,5 Valid3 Kejelasan Gambar 100 Valid

Rata-rata nilai 96,44 ValidHasil uji keterbacaan oleh siswa 96,44%, sehingga modul siswa masuk kriteria valid.

Komentar, kritik dan saran akan menjadi pertimbangan revisi produk untuk perbaikan modul. Berikut disajikan komentar dan saran modul oleh ahli pendidikan (dosen) yang diuraikan pada Tabel 7, komentar dan saran modul oleh ahli materi yang diuraikan pada Tabel 8, dan komentar dan saran modul oleh ahli pendidikan (guru) yang diuraikan pada Tabel 9.

Tabel.7. Komentar dan Saran Modul oleh Ahli Pendidikan (Dosen)No. Aspek Komentar, Kritik, dan Saran1. Tahap rumusan masalah pada

kegiatan belajar 1-3 Perlu pembenahan penulisan. Buatlah

pertanyaan itu seolah-olah muncul dari siswa bukan dari penyusun.

2. Tahap hipotesis pada kegiatan belajar 1-3

Beri pertanyaan dari rumusan masalah.

3. Tahap kajian teori pada kegiatan belajar ke-2

Pada masing-masing divisi, sebutkan contohnya dulu.

Terjemahkan kata pada keterangan gambar yang menggunakan bahasa inggris.

4. Tahap berpikir kritis pada kegiatan belajar ke-3

Ubah pertanyaan pada lembar berpikir kritis artikel, karena pertanyaan tersebut mengarah ke ilmu bahasa bukan IPA. Buat pertanyaan yang mengacu pada substansinya.

6

Page 7: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4CCDCCD40FD9F... · Web viewPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA KOMPETENSI CIRI-CIRI DAN JENIS-JENIS

Tabel.8. Komentar dan Saran Modul oleh Ahli MateriNo. Aspek Komentar, Kritik, dan Saran1. Kebenaran konsep Ubah konsep cendawan, karena penggolongan

Fungi ada 3 dari bahasa inggris: yeast = khamir; mold = kapang; mushroom = jamur berdaging. Sedangkan cendawan biasa digunakan ahli botani menyebut fungi parasit pada tanaman.

Tabel.9. Komentar dan Saran Modul oleh Ahli Pendidikan (Guru)No. Aspek Komentar, Kritik, dan Saran1. Kesesuaian penulisan daftar Isi Konsistensi penulisan daftar pustaka / rujukan.2. Pendahuluan Penulisan kata ganti orang belum konsisten.

Ada kata ganti Anda, kamu, kalian.3. Petunjuk penggunaan modul bagi

siswa Penghematan kalimat pada petunjuk nomor 1

sampai 4.

Selain itu, data kualitatif juga diperoleh dari komentar dan saran dari siswa. Berikut disajikan data komentar dan saran modul oleh siswa pada Tabel 10.

Tabel.10. Ringkasan Komentar dan Saran Modul oleh SiswaNo. Aspek Komentar, Kritik, dan Saran1. Halaman modul Halaman yang terletak di sebelah kanan,

seharusnya diletakkan di sebelah kiri agar mudah untuk melihat halaman.

2. Data Hasil BelajarHasil belajar dari siswa diperoleh dari perolehan nilai pretest dan postest.

Pengerjaan pretest ini dilakukan sebelum siswa mengerjakan modul, sedangkan pengerjaan postest dilakukan setelah siswa mengerjakan modul. Nilai pretest dan postest siswa kelas X-8 dapat dilihat pada Tabel 11. Peningkatan hasil belajar diperoleh dari ketuntasan siswa. Nilai ketuntasan pada SMA Negeri 8 Malang sebesar 78.Tabel.11. Hasil Belajar Pretest dan Posttest Siswa

No Nama Nilai Pretest Nilai Posttest

1 Irfan Isrofi M. 32 80

2 Muhammad Hamas Alhaidar 10 65

3 Yovita 27 70

4 Davita Ayudya RN 50 80

5 Alifia Dian Pramestihi 45 80

6 Crysty Lourena 50 90

7 Okky Dwi Prabowo 57 858 Christine N. S. 55 79

9 Rr Anisha Habibah R. 40 75

10 M. Fakhrizal Rayhannafis 60 90

11 Rahardi Mundi Prasetyo 53 80

12 Rayhan Almas 36 85

7

Page 8: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4CCDCCD40FD9F... · Web viewPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA KOMPETENSI CIRI-CIRI DAN JENIS-JENIS

No Nama Nilai Pretest Nilai Posttest

13 Eka Dana K. 65 90

14 Primadanu Ishtibar H. 47 60

15 Farhan Mahyka Rahman H. 48 75

16 Sharfina Puteri 45 80Rata-rata nilai 45 79

PEMBAHASANBerdasarkan hasil validasi dari ahli pendidikan dan ahli penerapan

lapangan diperoleh nilai sebesar 90,73% untuk modul siswa, dan 97,12% untuk modul guru, hal ini dapat disimpulkan bahwa modul Jamur masuk kriteria valid. Hasil validasi dari ahli materi 89,29%, sehingga aspek materi modul Jamur masuk kriteria valid. Sedangkan berdasarkan hasil uji keterbacaan oleh siswa 96,44%, sehingga modul siswa masuk kriteria valid.

Revisi produk ini dilakukan atas penilaian, saran dan komentar dari validator ahli dan dari pengguna produk sendiri, yaitu siswa. Revisi yang dilakukan setelah uji coba menghasilkan produk yang sudah jadi dan valid. Komponen dari modul Jamur untuk siswa terdiri dari 3 bagian utama, yaitu bagian pendahuluan yang terdiri dari: cover, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, pendahuluan, model penyajian, prasyarat, petunjuk penggunaan modul bagi siswa, tujuan akhir pembelajaran, kompetensi, dan peta konsep; bagian isi yang terdiri dari: kegiatan belajar 1-3; serta bagian penutup yang terdiri dari: evaluasi, daftar pustaka, glosarium, dan penutup. Berikut ini deskripsi lebih lengkap dari bagian pendahuluan, isi, dan penutup modul siswa. Sedangkan untuk modul guru terdiri dari 3 bagian utama, yaitu bagian pendahuluan yang terdiri dari: cover, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, petunjuk penggunaan modul bagi guru, dan pendalaman materi; bagian isi yang terdiri dari: kunci jawaban kegiatan belajar 1-3; serta bagian penutup yang terdiri dari: , evaluasi, kunci jawaban evaluasi, umpan balik dan lampiran yang meliputi silabus, RPP, rubrik penilaian, soal dan kunci jawaban pretest serta posttest.

Hasil belajar siswa dalam pengerjaan modul ini juga dapat dilihat dengan menggunakan hasil pretest dan postest. Pretest dilaksanakan sebelum mengerjakan modul, sedangkan postest dilaksanakan setelah mengerjakan modul. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada pretest Modul Jamur, ketuntasan belajar siswa sebesar 0% atau tidak ada siswa yang tuntas dalam kelas uji coba sebanyak 16 siswa. Hasil yang diperoleh pada postest, ketuntasan belajar siswa menjadi 68,75% atau 11 siswa dari kelas uji coba sebanyak 16 siswa. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Modul Jamur dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik, dilihat dari peningkatan ketuntasan belajar siswa dari 0% menjadi 68,75%.

Produk modul biologi berbasis inkuiri terbimbing pada kompetensi ciri-ciri dan jenis-jenis jamur ini dikembangkan khusus untuk SMA Negeri 8 Malang. Oleh karena itu, modul ini sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa SMA Negeri 8 Malang. Apabila modul ini akan dikembangkan dan digunakan ditempat lain, maka sebaiknya disesuaikan dengan kondisi sekolah yang bersangkutan. Modul ini kemungkinan sesuai dengan karakteristik siswa SMA lainya, tetapi kemungkinan juga tidak sesuai. Hal ini mengindikasikan bahwa ada peluang untuk mengimplementasikan modul pada SMA lainnya. Dalam rangka proses

8

Page 9: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4CCDCCD40FD9F... · Web viewPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA KOMPETENSI CIRI-CIRI DAN JENIS-JENIS

diseminasi ke sasaran yang lebih luas, yaitu SMA lainnya, maka perlu dilakukan uji coba lapangan untuk mengetahui efektifitas penggunaan modul pada SMA lainnya. Hal ini dilakukan agar memperoleh kepercayaan terhadap produk modul hasil pengembangan dalam lingkup sasaran yang lebih luas.

PENUTUPKesimpulan

Hasil yang didapat dari validator ahli pendidikan dan ahli penerapan lapangan diperoleh nilai sebesar 90,73% untuk modul siswa, dan 97,12% untuk modul guru, hal ini berarti modul jamur masuk kriteria valid. Sedangkan berdasarkan hasil validasi dari ahli materi 89,29%, sehingga aspek materi modul Jamur masuk kriteria valid. Berdasarkan hasil uji keterbacaan oleh siswa 96,44%, sehingga modul siswa masuk kriteria valid. Sedangkan untuk hasil belajar yang didapat siswa, terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa dari 0% menjadi 68,75%.

SaranMateri dalam modul ini disajikan menurut sintaks model pembelajaran

inkuiri terbimbing, sehingga jika diterapkan dalam pembelajaran di kelas maka harus menggunakan model inkuiri terbimbing, dan guru hendaknya benar-benar memahami model pembelajaran inkuiri terbimbing.

Pada saat pembelajaran hendaknya guru memberikan kesempatan pada siswa untuk aktif belajar mandiri. Peran guru mengarahkan kegiatan diskusi, praktikum, dan presentasi, serta sebagai fasilitator yang membantu siswa saat mengalami kesulitan.

Pengembangan modul Jamur dilakukan dengan menggunakan model pengembangan 4-D dan hanya sampai tahap ketiga. Oleh karena itu, dalam rangka keperluan pengembangan lebih lanjut disarankan untuk meneruskan penelitian sampai tahap keempat, yaitu tahap penyebaran (disseminate). Tahap diseminasi dilakukan untuk mempromosikan produk pengembangan agar bisa diterima pengguna, baik individu, suatu kelompok, atau sistem. Diseminasi bisa dilakukan dengan validasi empiris (uji coba lapangan) untuk mengetahui efektifitas penggunaan modul dalam proses pembelajaran.

Produk modul biologi berbasis inkuiri terbimbing pada kompetensi ciri-ciri dan jenis-jenis jamur ini dikembangkan khusus untuk SMA Negeri 8 Malang. Oleh karena itu, modul ini sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa SMA Negeri 8 Malang. Apabila modul ini akan dikembangkan dan digunakan ditempat lain, maka sebaiknya disesuaikan dengan kondisi sekolah yang bersangkutan.

DAFTAR RUJUKANDahar, R.W. 1989. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

9

Page 10: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4CCDCCD40FD9F... · Web viewPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA KOMPETENSI CIRI-CIRI DAN JENIS-JENIS

Haryati, M. 2007. Model & Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta. Gaung Persada Press.

Kurmalasari, D. 2011. Pengembangan Modul Biologi Sistem Reproduksi Manusia Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang:FMIPA Universitas Negeri Malang.

Lase, Arwita DS. 2010. Pengembangan Modul Pembelajaran Kimia dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Pada Materi Termokimia untuk Siswa SMA kelas XI IPA. Tesis tidak diterbitkan. Malang:Pendidikan Kimia PPS Universitas Negeri Malang.

Mulyasa, E. 2003. Konsep, Karakteristik, Implementasi dan Inovasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mbulu, J. 2001. Pengajaran Individual: Pendekatan, Metode,, dan Media Pedoman Mengajar bagi Guru dan Calon Guru. Malang: Elang Mas.

Nasution. 2000. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Oktavisari, D. 2012. Pengembangan Modul Biologi Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia. Skripsi tidak diterbitkan. Malang:FMIPA Universitas Negeri Malang.

Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sulistina, O. 2009. Keefektifan Penggunaan Metoda Pembelajaran Inkuiri Terbuka dan Inkuiri Terbimbing dalam Meningkatkan Kualitas Proses Pembelajaran dan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA Laboratorium Malang. Tesis tidak diterbitkan. Malang:Pendidikan Kimia PPS Universitas Negeri Malang.

Suwono, H. 2011. Inkuiri Mengajar. (Online), (http://www.hadisuwono.blogspot.com/2011/01/inkuiri-mengajar.html), diakses 21 Januari 2013.

Thiagarajan, S., Semmel, D. S.,& Semmel, M. I. 1974. Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children. Minneapolis, Minnesota: Leadership Training Institute/Special Education, University of Minnesota.

Wibisono, R.Y. 2012. Pengembangan Modul Materi Analisis Elektrokimia Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Siswa Kelas Xi Kompetensi Keahlian Kimia Analisis SMK N 2 Batu. Skripsi tidak diterbitkan. Malang:FMIPA Universitas Negeri Malang.

10

Page 11: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4CCDCCD40FD9F... · Web viewPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA KOMPETENSI CIRI-CIRI DAN JENIS-JENIS

Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia. (Online), (http://www.jdih.bpk.go.id), diakses 2 Januari 2012.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum Badan Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia. (Online), (http://www.jdih.bpk.go.id), diakses 2 Januari 2012.

11

Page 12: jurnal-online.um.ac.idjurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikel4CCDCCD40FD9F... · Web viewPENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA KOMPETENSI CIRI-CIRI DAN JENIS-JENIS

12