manifestasi nilai kawaii pada empat tokoh pria dalam game...
TRANSCRIPT
JAPANOLOGY, VOL. 5, NO. 2, MARET – AGUSTUS 2017 : 252 - 265
252
Manifestasi Nilai Kawaii pada Empat Tokoh Pria dalam Game Touken Ranbu
Online
Aina Rakhim
Rahaditya Puspa Kirana
Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga
Dharmawangsa Dalam Selatan Surabaya 60286
Email: [email protected]
Email: [email protected]
Abstrak
Kawaii atau imut merupakan istilah yang sangat populer di Jepang. Kawaii memiliki makna
sesuatu yg kecil, bundar, empuk, halus, tidak berdosa, polos, tidak berpengalaman dalam
kehidupan sosial maupun penampilan, membuat seseorang merasa ingin melindungi,
menyenangkan, dan kekanak-kanakan. Unsur kawaii sering sekali dimunculkan dalam berbagai
aspek kehidupan maupun hiburan seperti yang digambarkan pada game Touken Ranbu Online.
Game Touken Ranbu Online adalah sebuah game web broser bertema fantasi dan sejarah mengenai
pedang-pedang terkenal Jepang. Para tokoh dalam game ini adalah perwujudan dari pedang-
pedang terkenal Jepang yang digambarkan dalam wujud wujud laki-laki yang menarik. Penelitian
ini dilakukan dengan metode studi pustaka, dengan datanya yaitu 4 tokoh dalam game tersebut.
Analisis dilakukan dengan menggunakan teori semiotik Roland Barthes yang terfokus pada
penanda dan petanda pada sebuah teks, penelitian ini ingin melihat bagaimana nilai kawaii yang
digambarkan pada tokoh game Touken Ranbu Online. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
bahwa nilai kawaii yang digambarkan di pada empat tokoh pria tersebut bukanlah kawaii yang
berkesan rapuh dan butuh perlindungan, namun merupakan berkesan tangguh dan kuat disebabkan
adanya pedang yang selalu dibawa.
Kata kunci: kawaii, semiotik, Roland Barthes, game, Touken Ranbu Online
Abstract
Kawaii or cute, is a fairly popular term in Japan. Kawaii on itself means something that is small,
round, fluffy, soft, innocent, inexperiece in social behaviour and has an appearence that makes
people want to protect, and also has some childishness and sunny personality. The term of kawaii,
often appears on every aspect of Japanese people live, as well as on its entertainment. Such as
depicted in Touken Ranbu Online game. Touken Ranbu is an online web browser game with a
fantasy and historical theme. Especially the famous ancient Japanese sword history. The character
in the game is some kind of reincarnation of those swords. They depicted as human in variable
appearence most often as attractive human male. With Roland barthes’s Semiotic theory that is
focused on sign, and signifyer in a symbol, the writer wanted to examine how the concept of
kawaii depicted and symbolize in Touken Ranbu Online characters. The results of this study
indicate that the kawaii value depicted in the four male figures is not kawaii that feels fragile and
need protection, but is impressive and strong for the sword is always carried.
Keyword: kawaii, semiotics, Roland Bartes, game, Toukan Ranbu Online.
1. Pendahuluan
Kawaii atau imut merupakan hal yang sangat penting bagi masyarakat
Jepang, istilah ini mulai mendominasi Jepang pada tahun 1970. Terdapat beberapa
JAPANOLOGY, VOL. 5, NO. 2, MARET – AGUSTUS 2017 : 252 - 265
253
definisi kawaii menurut beberapa ahli. Kinsela (1995:220) menjelaskan kawaii
atau imut sangat diidentikkan dengan sesuatu yang kekanak-kanakan, seperti
sesuatu yang menggemaskan, tak berdosa, polos, sederhana, asli, lembut, rapuh,
lemah, dan lugu secara sifat dan penampilan. Kemudian Koga (2009)
menyebutkan Kawaii mengacu pada sesuatu yang bulat, cerah, empuk, hangat,
kecil, lemah, dan lembut. Shiokawa (1999:94) juga menyatakan kawaii dapat
digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu hal yang mempesona dan imut seperti
bayi dan anak kecil, gadis muda maupun lelaki muda yang cantik, dan sifat yang
menyenangkan. Terakhir, Yomota (2006) menyatakan kawaii merupakan sesuatu
yang rapuh, sesuatu yang lemah, mudah hancur dan karena itu harus dilindungi.
Berdasarkan beberapa pengertian kawaii diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kawaii adalah sesuatu yang kecil, bundar, berwarna cerah, lembut, rapuh, lemah
seperti bayi, sesuatu yang mudah dicintai, sesuatu yang menyenangkan, serta
kekanak-kanakan.
Kawaii pertama kali muncul pada cerita klasik Genji Monogatari yang
ditulis oleh Murasaki Shikibu pada abad ke-11. Kata kawaii pada masa ini
memiliki makna sesuatu yang menimbulkan perasaan belas kasihan. Selama masa
keshogunan yang menganut paham neo-konfusius, kawaii merujuk pada nilai
dimana wanita dipandang sebagai mahluk yang penurut. Seiring berjalannya
waktu pada tahun 1960 penggunakaan kata kawaii semakin meluas dan maknanya
pun mengalami perubahan menjadi lebih positif, yaitu ‘imut’ (Shiokawa, 1999:95).
Seiring berjalannya waktu kawaii mulai mendominasi Jepang pada tahun
1970. Hal ini memunculkan berbagai fenomena kawaii seperti burikko yakni,
perempuan yang mengenakan pakaian berenda dengan warna pastel maupun cerah,
mengenakan pita, berpose lucu agar terlihat kawaii, yang disertai dengan
penggunaan tulisan yang lucu atau burikko-ji. Munculnya berbagai kawaii guzzzu,
trend photo booth, idol, kawaii fashion, dan sebagainya. Selain itu nilai kawaii
yang sangat lekat dengan kehidupan masyarakat Jepang dapat juga dilihat pada
instansi-instansi pemerintahan yang menerapkan unsur kawaii pada pembatas
jalan, penggunaan maskot dari kota-kota di Jepang. Penggambaran kawaii juga
JAPANOLOGY, VOL. 5, NO. 2, MARET – AGUSTUS 2017 : 252 - 265
254
terdapat dalam tokoh anime, komik Jepang, idol, hingga game. Salah satu game
yang menerapkan nilai kawaii adalah game Touken Ranbu Online.
Touken Ranbu Online adalah sebuah game yang berbasis browser game,
yaitu permainan game yang dimainkan pada web browser (firefox, mozilla,
chrome, IE, dan sebagainya) di perangkat komputer dengan menggunakan
jaringan internet. Game yang mengangkat tema sword, fantasy ini di produksi
oleh Nitroplus yang bekerjasama dengan DMM Games, serta melibatkan beberapa
ilustrator untuk mendesain karakter tokohnya. Touken Ranbu Online dirilis pada
14 Januari 2015 dan hingga kini telah dimainkan oleh lebih dari 1.300.000 pemain
di seluruh dunia (https://twitter.com/touken_staff diakses pada 31 Juli 2016).
Game Touken Ranbu Online mengambil latar pada tahun 2205, diceritakan
saniwa1 (sebutan bagi pemain dalam game ini) pergi ke masa lalu untuk melawan
kekuatan jahat yang ingin merubah jalannya sejarah. Saniwa yang memiliki
kekuatan untuk menghidupkan roh pada benda-benda mati kemudian
menghidupkan roh dari pedang-pedang terkenal Jepang (nihontou) yang
diwujudkan dalam wujud manusia laki-laki yang memiliki berbagai sifat dan
karakter serta membawa simbol-simbol yang menggambarkan pedang aslinya,
kemudian pedang-pedang yang telah berwujud menjadi manusia ini disebut
dengan touken danshi.
Di dalam game ini terdapat lebih dari 50 pedang yang terdiri dari 7 jenis
pedang yang berbeda yaitu:
a. Tantou(短刀)pedang pendek mirip belati yang memiliki panjang 15cm –
30cm.
b. Wakizashi(脇差)pedang yang memiliki panjang antara 30cm – 70cm.
c. Uchigatana(打刀)pedang yang memiliki panjang 60cm – 70cm.
d. Tachi(太刀)pedang yang berukuran 70cm – 80cm.
e. Odachi(大太刀)pedang yang memiliki panjang 150cm – 165cm.
1Secara harfiah saniwa adalah seseorang yang memiliki kekuatan spiritual. Biasanya bertindak
sebagai Miko (gadis penjaga kuil) di kuil Shinto.Sedangkan dalam game Touken Ranbu, saniwa
adalah sebutan bagi pemain dimana pemain digambarkan memiliki kemampuan untuk
menghidupkan roh pada benda mati termasuk pedang Jepang.
JAPANOLOGY, VOL. 5, NO. 2, MARET – AGUSTUS 2017 : 252 - 265
255
f. Yari(槍) pedang bergagang panjang atau tombak yang memiliki mata
pedang sepanjang sekitar 1 meter, dengan total panjang gagang mencapai 2.1m
– 6,5m.
g. Naginata(薙刀)pedang atau tombak yang memiliki bentuk yang hampir
sama dengan yari, yakni bergagang panjang tetapi memiki perbedaan pada
bentuk ujung mata pedangnya yang sedikit melengkung. Panjang mata pedang
naginata 30cm–60cm, dengan total total panjang gagang sekitar 2.1m – 2.25m.
Meskipun kawaii diidentikan dengan perempuan, tetapi karakter pedang
dalam Touken Ranbu Online yang semuanya digambarkan sebagai sosok laki-laki
pun tidak lepas dari nilai kawaii. Sesuai dengan deskripsi kawaii yang telah
disebutkan diatas, beberapa karakter Touken Ranbu Online juga diindikasi
memiliki penampilan yang imut, kekanak-kanakan, lemah, lembut dan sebagainya,
layaknya sesuatu yang memiliki nilai kawaii. Oleh karena itu, peneliti ingin
mengetahui lebih dalam lagi bagaimana game Touken Ranbu Online
menggambarkan nilai kawaii pada tokoh-tokohnya yang merupakan sosok laki-
laki.
2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan disini adalah metode penelitian
deskriptif kualitatif yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan
prosedur analisis statistik atau cara kuantitif lainnya (Moleong, 2005:6). Melalui
teknik pengumpulan data studi pustaka, data yang akan diteliti adalah empat tokoh
pria dalam game “Touken Ranbu Online”. Pemilihan empat tokoh tersebut sebagai
data yang dianalisis yaitu disebebkan karena keempat tokoh pria tersebut
merupakan tokoh pria yang paling dianggap imut atau kawai oleh penggemarnya.
Berita-berita, informasi, serta buku yang berkenaan dengan nilai kawaii akan
digunakan sebagai informasi penunjang penelitian. Kemudian peneliti akan
menganalisis data yang telah dikumpulkan menggunakan teori semiotik yang
dikemukakan oleh Roland Barthes.
JAPANOLOGY, VOL. 5, NO. 2, MARET – AGUSTUS 2017 : 252 - 265
256
Menurut Barthes semiotik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
manusia memaknai bahwa objek tidak hanya membawa informasi tetapi juga
mengkonstitusi sistem berstruktur tanda. Dengan menggunakan teori semiotik
Barthes, analisis data yang akan dilakukan oleh peneliti adalah: yang pertama
menganalisis simbol kawaii yang terdapat pada empat tokoh game Touken Ranbu
Online, melalui tataran pertama signifikasi yaitu, penanda dan petanda. Kemudian
mencari makna kawaii yang terdapat dalam empat tokoh game Touken Ranbu
Online melalui tataran kedua yaitu, seperti yang dikemukakan dalam teori
semiotika Roland Barthes.
3. Hasil dan Pembahasan
Berikut ini akan dibahas mengenai penggambaran kawaii pada empat tokoh
pria dalam game Touken Ranbu Online. Empat tokoh pria tersebut adalah Gokotai,
Midare Toushirou, Kashuu Kiyomitsu dan Hotarumaru
3.1 Gokotai
Gambar 2.18: Gokotai (kiri), kiwame Gokotai (kanan)
Gokotai adalah sebuah pedang jenis tantou, yakni pedang pendek yang
memiliki panjang 24,8cm. Gokotai dibuat oleh Awataguchi Yoshimitsu pada
zaman Kamakura (1185 – 1333). Dalam game Touken Ranbu Online, tokoh
Gokotai digambarkan memiliki 2 karakter yakni Gokotai dan kiwame Gokotai.
JAPANOLOGY, VOL. 5, NO. 2, MARET – AGUSTUS 2017 : 252 - 265
257
a. Makna penanda dan petanda pada tokoh Gokotai adalah seorang anak
kecil, berambut ikal keabu-abuan, dengan senyuman di wajah, mata yang berbinar,
mengenakan pakaian semi militer dengan celana pendek, mengenakan aksesoris
pita, dikelilingi oleh 5 ekor anak macan berpita yang melambangkan nama dari
Gokotai sendiri yakni, huruf Go(五)= berarti empat, Ko(虎)= berarti
macan, dan Tai(退)= berarti memukul mundur atau mengusir.Terdapat pedang
tantou di sisi kiri pinggangnya yang melambangkan Gokotai adalah perwujudan
dari sebuah pedang tantou
Denotasi: tokoh Gokotai merupakan anak kecil yang ceria, mengenakan pakaian
semi militer, bertopi, dengan beberapa aksesoris pita berwarna cerah pada pakaian
dan kakinya, membawa pedang pendek (tantou) dan dikelilingi oleh empat anak
macan berpita.
Konotasi: tokoh Gokotai memiliki makna konotasi kawaii karena, dilihat dari
ukuran tubuhnya yang berupa anak kecil dengan ekspresi senyum manis diwajah
dan mata berbinar. Hal ini sesuai dengan nilai kawaii yang dikemukakan oleh
Yamane, 1990 (dalam Kinsella 1995:220), bahwa kawaii atau imut sangat
diidentikkan dengan sesuatu yang kekanak-kanakan, seperti sesuatu yang
menggemaskan, tak berdosa, polos, sederhana, asli, lembut, rapuh, lemah, dan
lugu secara sifat dan penampilan. Selain itu, model pakaian semi militer yang
terkesan santai dipadu dengan celana pendek memunculkan kesan kawaii
dibanding dengan celana panjang pada pakaian militer pada umumnya. Pemakaian
pita pada keempat anak macan memunculkan kesan kawaiidan jinak, hal ini sesuai
dengan nilai kawaii dimana kawaii adalah sesuatu yang kecil, lembut, dan empuk.
Berdasarkan definisi tersebut, anak macan yang mengenakan pita memiliki makna
kawaii dan tidak berbahaya seperti sifat yang dimiliki hewan macan pada
umumnya.
b. Makna penanda dan petanda dari tokoh kiwame Gokotai tidak jauh
berbeda dengan tokoh Gokotai yang sebelumnya, hanya saja terdapat beberapa
berbedaan pada desain pakaian, ukuran dan warna pita, serta kelima anak macan
yang digantikan dengan seekor macan dewasa yang mengenakan kalung dan pita
berwarna kuning.
JAPANOLOGY, VOL. 5, NO. 2, MARET – AGUSTUS 2017 : 252 - 265
258
Denotasi: Tokoh kiwame Gokotai adalah seorang anak kecil yang mengenakan
pakaian semi militer dengan celana pendek, membawa pedang tantou di sisi kiri
pingganganya dan terdapat seekor macan dewasa disebelahnya.
Konotasi: Tokoh kiwame Gokotai merupakan tokoh kawaii yang memiliki
kekuatan yang lebih besar dibanding tokoh Gokotai yang sebelumnya. Meskipun
tokoh kiwame Gokotai digambarkan dengan ekspresi wajah, senyuman dan posisi
tubuh berpose dengan tangan kiri dipinggang. Penggunaan pita dengan warna
kuning yang lebih banyak pada kiwame Gokotai dan macan dewasa yang
mengenakan kalung dan pita berwarna cerah mencerminkan unsur kawaii, dimana
sesuatu hal yang dikatakan kawaii memiliki warna terang dan memakai baju
dengan renda dan pita (Koga,2009). Selain kawaii, perubahan desain pakaian dan
anak macan berganti menjadi macan dewasa melambangkan kekuatan dan
ketangguhan.
Berdasarkan analisis denotasi dan konotasi yang telah dilakukan pada
tokoh Gokotai dan kiwame Gokotai, nilai kawaii yang digambarkan terdapat pada
penggambaran bentuk tubuh berupa anak kecil, dengan desain pakaian semi
militer dengan bawahan celana pendek, ekspresi wajah tersenyum manis diwajah
dan mata berbinar. Adanya empat ekor anak macan putih yang diberi pita
memberi kesan kawaii dan jinak pada anak-anak macan tersebut. Dimana pada
kiwame Gokotai empat ekor anak macan diganti dengan seekor macan dewasa
yang mengenakan kalung besar didadanya serta hiasan pita, yang membuatnya
terkesan kuat, tangguh dan jinak. Hal ini memunculkan kesan bahwa kiwame
Gokotai adalah sebuah sosok anak kecil yang kawaii namun tangguh dan kuat.
3.2 Midare Toushirou
Gambar 2.19: MidareToushirou (kiri), kiwame MidareToushirou (kanan)
JAPANOLOGY, VOL. 5, NO. 2, MARET – AGUSTUS 2017 : 252 - 265
259
Midare Toushirou merupakan tantou yang berukuran 22,5cm, dibuat oleh
Awataguchi Yoshimitsu pada zaman Kamakura (1185 – 1333). Dalam game
Touken Ranbu Online, tokoh Midare Toushirou memiliki 2 karakter yakni Midare
Toushirou dan kiwame Midare Toushirou.
a. Makna penanda dan petanda pada tokoh Midare Toushirou adalah Midare
Toushirou merupakan anak laki-laki yang mengenakan pakaian semi militer
dangan bawahan rok berenda, berambut panjang bewarna pirang, memakai kaos
kaki panjang dan membawa pedang pada sisi kiri pinggangnya. Pakaian semi
militer dengan bawahan rok beranda, berambut panjang dan mengenakan pita
melambangkan sisi feminin dari tokoh tersebut.
Denotasi: tokoh Midare Toushirou adalah, seorang anak laki-laki yang
berpenampilan sangat mirip seperti perempuan, ceria, dan memiliki wajah yang
manis.
Konotasi: tokoh Midare Toushirou sosok anak laki-laki kawaii. Hal ini terlihat
dari pakaian feminin berenda yang dikenakannya serta posisi tubuh yang feminin
seperti anak perempuan dengan senyum diwajahnya. Hal ini sesuai dengan
pengertian kawaii yang dikemukakan oleh Kinsella (1995:229) mengatakan
bahwa pakaian kawaii adalah pakaian yang dengan sengaja didesain agar
pemakainya terlihat seperti anak-anak tetapi mempunyai sisi kalem. Pada
dasarnya warna yang dipakai pada umumnya putih, pink dan pastel dikenakan
untuk perempuan dan warna yang terang serta warna pelangi dikenakan oleh laki-
laki. Pakaian kawaii biasanya berbahan halus, memiliki renda, bentuk lengan yang
mengembang dan menggunakan banyak pita. Selain itu pedang tantou yang
dibawanya melambangkan kekuatan dari tokoh Midare Toushirou.
b. Makna penanda dan petanda pada tokoh kiwame Midare Toushirou adalah
perubahan bahan desain pakaian yang menjadi lebih beragam, menggunakan lebih
banyak pita dengan ukuran besar yang berwarna cerah, ekspresi wajah dan pose
tubuh yang terlihat lebih ceria.
Denotasi: tokoh kiwame Midare Toushirou adalah seorang anak laki-laki yang
berpenampilan seperti perempuan yang ceria dan manis serta membawa pedang
tantou.
JAPANOLOGY, VOL. 5, NO. 2, MARET – AGUSTUS 2017 : 252 - 265
260
Konotasi: tokoh kiwame Midare Toushirou memiliki penampilan yang lebih
kawaii dibanding Midare Toushirou sebelum menjadi kiwame. Nilai kawaii pada
tokoh kiwame Midare Toushirou terdapat pada perubahan desain baju yang lebih
beragam, hiasan pita dan renda yang lebih banyak, serta warna pink muda dan
warna emas yang membuat penampilan tokoh ini terlihat lebih kawaii dan lebih
feminin. Hal ini sesuai dengan nilai kawaii yang dikemukakan oleh Kinsella
(1995:229) mengatakan bahwa pakaian kawaii adalah pakaian yang dengan
sengaja didesain agar pemakainya terlihat seperti anak-anak tetapi mempunyai
sisi kalem. Pada dasarnya warna yang dipakai pada umumnya putih, pink dan
pastel dikenakan untuk perempuan dan warna yang terang serta warna pelangi
dikenakan oleh laki-laki. Pakaian kawaii biasanya berbahan halus, memiliki renda,
bentuk lengan yang mengembang dan menggunakan banyak pita. Perubahan
desain dan warna pada tokoh ini juga melambangkan bertambahnya kekuatan dari
tokoh Midare Toushirou sebelum menjadi kiwame Midare Toushirou.
Berdasarkan analisis denotasi dan konotasi yang telah dilakukan pada
tokoh Midare Toushirou dan kiwame Midare Toushirou, penggambaran nilai
kawaii yang terlihat pada perubahana desain pakaian yang menjadi lebih beragam
dan berwarna, serta menggunakan aksesoris pita yang lebih banyak pada kiwame
Midare Toushirou. Hal ini memunculkan kesan yang lebih feminin, perubahan
desain pakaian juga melambangkan pertambahan kekuatan tokoh kiwame Midare
Toushirou dibanding dengan Midare Toushirou yang sebelumnya.
3.3. Kashuu Kiyomitsu
Gambar 2.20: Kashuu Kiyomitsu
JAPANOLOGY, VOL. 5, NO. 2, MARET – AGUSTUS 2017 : 252 - 265
261
Makna penanda dan petanda pada tokoh Kashuu Kiyomitsu adalah Kashuu
Kiyomitsu merupakan seorang remaja pria yang membawa pedang, mengenakan
coat panjang berwarna hitam, ikat pinggang berwarna putih dan emas, serta
menggunakan syal dileher berwarna merah yang memunculkan kesan modis.
Pemakaian aksesoris perempuan seperti anting-anting, cat kuku, sepatu high heels,
serta wajah yang merona menandakan sosok feminin.
Denotasi: tokoh Kashuu Kiyomitsu adalah seorang remaja pria dengan pipi
merona, mengenakan beberapa aksesoris yang biasa dikenakan oleh wanita
seperti anting-anting dan cat kuku, dan sepatu high heels, serta membawa pedang.
Penampilannya dengan pakaian berupa jas mantel hitam panjang berkerah tinggi,
dengan garis merah di lengan dan aksen emas untuk kancing.
Konotasi: tokoh Kashuu Kiyomitsu merupakan seorang remaja pria yang modis
dan kawaii, serta tangguh. Kesan kawaii yang terdapat pada tokoh ini adalah pipi
yang merona merah serta aksesoris yang dikenakan yaitu anting-anting,
menimbulkan kesan manis dan cantik. Hal ini sesuai dengan pernyataan Shiokawa
dalam “Cute But Deadly: Women and Violence in Japanese Comics” Theme and
issues in Asian Cartooning (1999:94), mengatakan bahwa kawaii dapat digunakan
untuk mendeskripsikan sesuatu hal yang mempesona dan imut seperti bayi dan
anak kecil, gadis muda maupun lelaki muda yang cantik, sesuatu yang
mempesona, dan sifat yang menyenangkan. Kesan tangguh terlihat pada pedang
uchigatana yang dibawanya.
Berdasarkan analisis denotasi dan konotasi yang telah dilakukan pada
tokoh Kashuu Kiyomitsu, penggambaran nilai kawaii terdapat pada aksesori
seperti anting-anting, menggunakan cat kuku berwarna merah, dan rona pipi
diwajah. Selain itu nilai kawaii yang terdapat pada tokoh ini juga memiliki kesan
tangguh yang dilambangkan memalui pedang uchigatana yang dibawa oleh tokoh
Kashuu Kiyomitsu.
JAPANOLOGY, VOL. 5, NO. 2, MARET – AGUSTUS 2017 : 252 - 265
262
3.4. Hotarumaru
Gambar 2.21: Hotarumaru
Hotarumaru adalah pedang jenis odachi yang mempunyai panjang mata
pedang 100.35cm dan total panjang 136,36cm. Hotarumaru dibuat oleh Rai
Kunitoshi pada zaman Kamakura (1185 – 1333).
Makna penanda dan petanda pada tokoh Hotarumaru adalah anak kecil
berpose hormat, membawa pedang panjang di punggungnya, dan mengenakan
jubah bermotif kunang-kunang. Petanda dari tokoh ini yaitu, pose hormat yang
menandakan Hotarumaru seorang anak yang enerjik, pedang panjang (odachi)
melambangkan wujud asli dari Hotarumaru, dan jubah bermotif kunang-kunang
melambangkan mimpi yang dialami oleh pemilik Hotarumaru yang melihat
pedang odachinya di kelilingi oleh kunang-kunang, dan sekaligus menandakan
asal nama Hotarumaru yang berarti kunang-kunang.
Denotasi: tokoh Hotarumaru adalah, seorang anak kecil yang enerjik, dan tangguh,
serta membawa pedang panjang (odachi) dipunggungnya
Konotasi: tokoh Hotarumaru merupakan sosok anak kecil yang kawaii, enerjik,
dan tangguh. Nilai kawaii yang terdapat pada Hotarumaru dapat dilihat dari
bentuk tubuhnya yang berupa anak kecil dengan ekspresi wajah yang kawaii,
yakni bentuk mulut yang membentuk huruf ‘o’ kecil dan berpose hormat yang
dapat dimaknai sebagai semangat ataupun sikap sigap. Perwujudan anak kecil
yang enerjik dari sebuah pedang odachi yang aslinya berbentuk pedang panjang,
besar dan terlihat kuat dapat dimaknai sebagai nilai kawaii yang coba
JAPANOLOGY, VOL. 5, NO. 2, MARET – AGUSTUS 2017 : 252 - 265
263
digambarkan game Touken Ranbu Online. Hal ini sesuai dengan kesimpulan
kawaii yang telah dikemukakan oleh Yamane, Reiko, dan Shiokawa. kawaii
adalah sesuatu yang kekanak-kanakan, salah satu sifat yang dimiliki anak-anak
adalah sifat enerjik dan memiliki ekspresi yang lucu.
Berdasarkan analisis denotasi dan konotai pada tokoh Hotarumaru, nilai
kawaii yang digambarkan terdapat pada penggambaran bentuk tubuh, yakni
dalam sosok anak kecil laki-laki, dengan ekspresi wajah kekanak-kanakan dan
memperlihatkan sisi enerjik dari anak-anak. Dengan pedang panjang di
punggungnya memunculkan kesan bahwa Hotarumaru adalah anak kecil yang
tangguh dan kuat.
4. Simpulan
Nilai kawaii yang digamabarkan pada tokoh game Touken Ranbu Online
tidak hanya digambarkan melalui tubuh kecil seperti anak-anak, pakaian berenda
dengan warna cerah atau hiasan pita. Tetapi nilai kawaii yang digambarkan pada
keempat tokoh pria Game Touken Ranbu Online disesuaikan dengan jenis pedang
serta sejarah dari pedang-pedang tersebut. Selain itu, nilai kawaii yang
digambarkan dalam game Touken Ranbu Online bukanlah nilai kawaii yang hanya
memiliki makna imut, kelemahan dan rapuh saja, namun juga memiliki makna
kekuatan dan ketangguhan yang ditunjukkan dalam pedang selalu dibawa oleh
setiap tokohnya serta perubahan desain tokoh yang melambangkan bertambahnya
kekuatan dari tokoh tersebut.
Daftar Pustaka
Buku:
Budiman, Kris. 2011. Semiotika Visual: Nilai , Isu dan Problem Ikonisitas.
Yogyakarta : Jalasutra.
Chandler, Daniel. 2007. Semiotics: The Basic 2nd edition. New York : Routledge.
Ida, Rahmah. 2011. Metode Penelitian Kajian Media dan Budaya. Surabaya:
Airlangga University Perss.
JAPANOLOGY, VOL. 5, NO. 2, MARET – AGUSTUS 2017 : 252 - 265
264
Kinsella, S. 1995. Cuties in Japan. In: SKov.Lise and Brian MOERAN.(eds.):
Woman, Media, and Consumption in Japan. Honolulu: University of Hawaii
Press.
Lavers A, Smith. 1986. Elements of Semiology Roland Barthes. New York: Hill
And Wang.
Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sobur, Alex. 2006. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana,
Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.
Penelitian:
Shinohara, Motoaki. 2012.『かわいい』の構造 (The Structure of Kawaii).
Kyoto University.
Anastasya, Maria. 2011. Globalisasi dan Kawaii Guzzu: Analisis Teori
Globalisasi Appadurai dalam Studi Kasus Karakter Hello Kitty. Skripsi.
Jakarta: Program Studi Jepang Universitas Indonesia. (tidak diterbitkan)
Christy P, Lidya. 2011. Manifestasi Nilai Estekika Kawaii dalam Dunia Hiburan
Jepang. Skripsi. Jakarta: Program Studi Jepang Universitas Indonesia. (tidak
diterbitkan)
Website:
Denshou Touken Ichiran: Nihon no Touken no Bu.
http://www.geocities.jp/nokibasouichi01/page074.html (diakses pada 31 Juli
2016)
Gokotai
http://www.tsuruginoya.net/stories/gokotai/ (diakses pada 31 Juli 2016)
Hotarumaru.
http://www.tsuruginoya.net/stories/hotarumaru/ (diakses pada 31 Juli 2016)
Kakinuma, Yuka. 2016. “Toudai no Hikareta Tourabu Seminar: Kyarakuta Kou –
Touken Danshi no Bakaseru Mono.”
http://otakucrossing.com/toukenranbu-seminar-todai/ (diakses pada 21 Juli
2016)
Kashuu Kiyomitsu.
JAPANOLOGY, VOL. 5, NO. 2, MARET – AGUSTUS 2017 : 252 - 265
265
http://www.tsuruginoya.net/stories/kashuukiyomitsu/ (diakses pada 31 Juli
2016)
Kincaid, Chris. 2014. What is Kawaii?.
http://www.japanpowered.com/japan-culture/what-is-kawaii (diakses pada
21 Juli 2016)
Meitou Gensou Jiten: Hotarumaru.
http://meitou.info/index.php/%E8%9B%8D%E4%B8%B8 (diakses pada 31
Juli 2016)
Midare Toushirou.
http://www.tsuruginoya.net/stories/midaretoushirou/ (diakses pada 31 Juli
2016)
Shiokawa, Kanako. 1999. “Cute But Deadly: Women and Violence in Japanese
Comics” Theme and issues in Asian Cartooning.
http://www.ux1.eiu.edu/~rspetersen/HGNOL/HGNOL/Readings_files/Shoj
o%20manga_essay.pdf (diakses pada 2 Agustus 2016)
Soichiro I., Kazuyuki O., Kayoko K. 2007. “The Cute World of Kawaii”.
Nipponia, vol. 40.
http://web-japan.org/nipponia/nipponia40/en/feature/index.html (diakses
pada 21 Juli 2016)
Taketomi, Kunishige.1943. Nihontou to Muteki Damashii. Shoubunkan.
http://dl.ndl.go.jp/info:ndljp/pid/1069180/96 (diakses pada 31 Juli 2016)