mangrove
TRANSCRIPT
MANGROVE
I Gede Wina Parmana Putra
50145110816
TPS
Present
Menu
Fungsi
Kondisi Mangrove
Penanggulangan Mangrove
Penyebab Kerusakan
Pengertian
Pengertian Mangrove
Kata ‘mangrove’ merupakan kombinasi antara bahasa Portugis mangue dan bahasa Inggris grove. Dalam bahasa Inggris, kata mangrove digunakan untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah jangkauan pasang surut dan untuk komunitas tumbuhan yang tumbuh di daerah pasang surut dan untuk individu-individu spesies tumbuhan yang menyusun komunitas tersebut. Sedang dalam bahasa Portugis kata ‘mangrove’ digunakan untuk menyatakan individu spesies tumbuhan, sedangkan kata ‘mangal’ digunakan untuk menyatakan komunitas tumbuhan tersebut. Mangrove adalah pohon atau perdu yang tumbuh dipantai diantara batas-batas permukaan air pasang tertinggi dan sedikit diatas rata-rata permukaan air laut
Hutan mangrove biasa ditemukan di sepanjang pantai daerah tropis dan subtropis, antara 32° Lintang Utara dan 38° Lintang Selatan. Istilah ‘mangrove’ digunakan sebagai pengganti istilah bakau untuk menghindarkan kemungkinan salah pengertian dengan hutan yang terdiri atas pohon bakau Rhizophora spp. Dari sekian banyak jenis mangrove di Indonesia, jenis mangrove yang banyak ditemukan antara lain adalah jenis api-api (Avicennia sp), bakau (Rhizophora sp), tancang (Bruguiera sp), dan bogem atau pedada (Sonneratia sp), merupakan tumbuhan mangrove utama yang banyak dijumpai.
Ciri-ciri ekosistem mangrove terpenting dari penampakan hutan mangrove, terlepas dari habitatnya yang unik, adalah :• Memiliki jenis pohon yang relatif sedikit;• Memiliki akar tidak beraturan (pneumatofora);• Memiliki biji (propagul) yang bersifat vivipar;• Memiliki banyak lentisel pada bagian kulit pohon.
Sedangkan tempat hidup hutan mangrove merupakan habitat yang unik dan memiliki ciri-ciri khusus ekosistem mangrove, diantaranya adalah :• Tanahnya tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari
atau hanya tergenang pada saat pasang pertama;• Tempat tersebut menerima pasokan air tawar yang cukup dari
darat;• Daerahnya terlindung dari gelombang besar dan arus pasang
surut yang kuat;• Airnya berkadar garam (bersalinitas) payau hingga asin.
Fungsi Mangrove
Fungsi Fisik (Fungsi Ekologis)• Menjaga garis pantai tetap stabil dari
abrasi air laut• Melindungi pantai dari proses erosi atau
abrasi• Pengendapan lumpur• Kawasan penyangga proses intrusi• Memelihara Iklim
Fungsi Kimia• Penyerap karbon• Sebagai penambatan racun• Obat-obatan
Fungsi Biologi• Tempat perkembangbiakkan• Sumber plasma nutfah dan sumber
genetika• Habitat alami bagi berbagai jenis biota
darat dan laut
Fungsi Ekonomi • Sebagai bahan baku industri• Sebagai penghasil bibit ikan
Fungsi Wisata• Kawasan wisata alam• Sarana pendidikan dan penelitian
Kondisi Mangrove di Indonesia
Data FAO (2007) luas hutan Mangrove di Indonesia pada tahun 2005 hanya mencapai 3,062,300 ha atau 19% dari luas hutan Mangrove di dunia dan yang terbesar di dunia melebihi Australia (10%) dan Brazil (7%). Luas ekosistem mangrove di Indonesia mencapau 75% dari total mangrove di Asia Tenggara, atau sekitar 27% dari luas mangrove di dunia. Ekosistem hutan mangrove di Indonesia memiliki keanekaraman jenis yang tertinngi di dunia, seluruhnya tercatat berjumlah 89 jenis. Beberapa jenis pohon yang banyak dijumpai di wilayah pesisir Indonesia adalah bakau (Rhizophora.spp), Api-api (Avicennia.Spp), Pedada (Sonneratia spp), Tanjung (Bruguiera spp), Nyirih (Xylocarcpus spp), Tenger (Ceriops spp) dan Buta-Buta.
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan Kusmana diketahui bahwa dalam kurun waktu antara tahun 1982–1993 luas hutan mangrove turun sebesar 11,3 % (4,25 juta ha pada tahun 1982 menjadi 3,7 juta ha pada tahun 1993) atau 1 % per tahun. Kondisi terparah terdapat di pantai Utara Aceh, Teluk Lampung, Delta Mahakam (Kaltim), Lombok Barat dan teluk Saleh (NTB).
Penyebab kerusakan Mangrove
Kerusakan secara fisik dan kimia• Penambangan mineral• Pembelokan aliran air tawar• Eksploitasi Hutan• Konversi Lahan• Tumpahan Minyak• Pembuangan Limbah
Kerusakan Biologi• Ulat ( Lepidoptera ) seperti: Ulat
kantong Acanthopsyche sp, Ulat bulu (Lepidoptera), Ulat pucuk tunas Capua endoeypa, Ulat daun Dasyehira sp.
• Kutu sisik chionapsis sp ( hemiptera, diaspididae)
• Belalang• Ketam
Upaya Penanggulangan Mangrove
Konservasi hutan mangrove dan sempadan pantai, Pemerintah R I telah menerbitkan Keppres No. 32 tahun 1990. Kawasan pesisir laut yang berupa habitat mangrove sering terjadi kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh manusia maupun oleh alam, karena itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga ekosistem mangrove dari kerusakan yaitu:• Dibangun suatu konsep pengelolaan yang berbasis
berkelanjutan (sustainable)• Membangun kawasan hutan lindung• Melakukan kegiatan rehabilitasi hutan mangrove
• Pengaturan kembali tata ruang wilayah pesisir
• Perlu dibangun renstra pengelolaan pada ekosistem mangrove
• Adanya political will• Penegakan hukum dan peraturan
perundang-undangan yang kuat
Kesimpulan
Mangrove adalah pohon atau perdu yang tumbuh dipantai diantara batas-batas permukaan air pasang tertinggi dan sedikit diatas rata-rata permukaan air laut. Istilah ‘mangrove’ digunakan sebagai pengganti istilah bakau untuk menghindarkan kemungkinan salah pengertian dengan hutan yang terdiri atas pohon bakau Rhizophora spp. luas hutan Mangrove di Indonesia pada tahun 2005 hanya mencapai 3,062,300 ha atau 19% dari luas hutan Mangrove di dunia dan yang terbesar di dunia melebihi Australia (10%) dan Brazil (7%). Ekosistem hutan mangrove di Indonesia memiliki keanekaraman jenis yang tertinngi di dunia, seluruhnya tercatat berjumlah 89 jenis.
Terima Kasih