manajemen strategi dompet dhuafa dalam...

118
MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM PEMBERDAYAAN DANA UMAT SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunkasi Islam (S.Kom.I) Disusun Oleh ULIL ABSHOR NIM : 109053000035 KONSENTRASI ZISWAF JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIFHIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2014 M  

Upload: trancong

Post on 11-May-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM

PEMBERDAYAAN DANA UMAT

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi

Syarat-syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunkasi Islam (S.Kom.I)

Disusun Oleh

ULIL ABSHOR NIM : 109053000035

KONSENTRASI ZISWAF

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIFHIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2014 M

 

Page 2: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

 

Page 3: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

 

Page 4: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

 

Page 5: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

i

ABSTRAK

Ulil Absor, NIM 109053000035, Manajemen Strategi Dompet Dhuafa Dalam Pemberdayaan Dana Umat, Program Studi Manajemen Dakwah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Di bawah bimbingan Muhammad Zen, MA

Perekonomian adalah factor terpenting serta krusial bagi kehidupan baik secara individual, masyarakt, hingga Negara. Dan factor yang menjadi penilaian kesejahteraan dan ketergantungan hidup satu negara dilihat dari grafik perekonomian masyarakat. Di samping itu Republik Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan di asia Tenggara yang terdiri dari ribuan pulau dan ratusan suku bangsa. Indonesia memiliki luas daratan 1.904.569 km2 dan menurut Bank Dunia jumlah populasi Indonesia saat ini adalah 246.864.191 Jiwa. Republik Indonesia merupakan Negara dengan populasi umat islam terbesar di dunia. Indonesia berbatasan dengan Negara Malasya, Singapura, Filipina, Australia, Timur Leste, dan Papua Nugini. Judul yang diangkat pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen strategi yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa dalam pemberdayaan Dana umat melalui beberapa programnya ekonomi. Namun dalam hal ini penulis lebih cenderung membahas Pemberdayaan Dana Umat dilihat dari aspek ekonomi. GM Corporate Secretary dan Corporate Secretary. Yang bertugas dalam mengatur dana Zakat Infaq Shodaqoh dan Wakaf (ZISWAF), yang diperoleh untuk kemudian disalurkan kepada para mustahik guna memberikan bantuan dalam proses peningkatan kesejahteraan umat. Sehingga penulis mendapatkan data yang akurat sesuai yang dibutuhkan dalam proses penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu metode penilaian yang menguraikan dan memaparkan masalah yang ada sehingga memperoleh gambaran tentang objek yang di teliti dan masalah tersebut dapat dipecahkan serta diselesaikan dengan baik dan benar. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Manajemen Stratrgi yang dilakukan oleh lembaga Zakat Dompet Dhuafa dalam pembedayaan Dana Umat dengan melakukan 3 metode Strategi yang digunakan Lembaga Zakat Dompet Dhuafa dalam Pemberdayaan Dana Umat yaitu dengan pelayanan, Pemberdayaan dan pembelaan. Dan juga pelatihan-pelatihan yang diberikan oleh Lembaga Zakat Dompet Dhuafa serta program-program pemberdayaan yang sudah di sediakan oleh Lembaga Dompet Dhuafa untuk para penerima manfaat/mustahik. Untuk mensejahterakan para penerima mannfaat/mustahik agar lebih menjadi masyarakat yang mandiri dalam bidang sumberdaya manusia (SDM) dan lebih berkembang lagi sehingga masyarakat tidak berlarut-larut dalam kemiskinan dan keterpurukan dan mengurangi siklus kemiskinan yang ada di Indonesia ini. Kata Kunci: Starategi Dompet Dhuafa dan Pemberdayaan Dana Umat

 

Page 6: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

ii

KATA PENGATAR

حیماهللا الر حمن الر بسم

Allhamdulilah, untaian kata syukur penulis haturkan kepada sang pencipta

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini. Shalawat seiring salam senantiasa terhaturkan kepada umat, nabi Muhammad

S.A.W. yang selalu kita harapkan syafaatnya kelaj.

Skripsi ini penulis ajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komuniksi sebagi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Komunikasi

Islam (S.Kom) tentu hal ini tidak akan luput dari bimbingan dan arahan dari

berbagai pihak. Sehingga penuli dapat menyelesaikan penelitian ini dengan

optimal. Oleh karna itu dalam kesempatan ini penulis haturkan ucapan

terimakasih kepada kedua Orang Tua penulis, Ayahanda H. Ahmad Syakri Hamid

dan Ibunda Almah. Hj. Nana Rosanah Binti H. Rojali serta Neneknda Hj. Salamah

dan Kakenda Alm. H. Rojali serta Kakanda Tercinta Alm. H. Ahmad Fauzi, Hj.

Yayah Fauziah, H. Agus Zakaria, H. Lukman Nulhakim, Hj. Robiatul Adawiyah

dan juga Kaka Ipar tercinta. Drs. KH. Ahmad Yani Rahman, Al-Ustad H. Ismail

Marzuki Nur, Ade Sri Humairoh, Ponakan tersayang Ahmad Mudzoffar, Ummu

Hanny, Nail Syukri, Salman Azzakran, Syafei Hazami, Salwa Hanifah, M. Fadli

AL’Farisi. Yang tidak pernah bosan mencurahkan cinta, kasih sayang serta

do’anya yang selalu mengiringi penulis dalm proses penyelesaian ini hingga

skripsi ini pun dapat diselesaikan. Dan penulis juga haturkan terimakasih:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. Wahidin Saputra. MA

Selaku Pudek I, Drs. H. Mahmud Jalal. S.Pd.MM. Selaku Pudek II, Drs. Study

Rizal LK. MA Selaku Pudek III

2. Drs. Cecep Castrawijaya. MA Selaku Ketua Program Studi Manajemen

Dakwah dan H. Mulkannasir. S.Pd.MM. Selaku Skretaris Program Studi

Manajemen Dakwah

3. Bapak Moh Zen. Sag.MA Selaku Pembimbing Skripsi yang dengan sabar dan

meluangkan waktunya untuk membimbing penulis hingga selesai Skripsi ini.

 

Page 7: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

iii

4. Para dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan

sumbangsih wawasan keilmuan dan bimbingan selama penulis berada dalam

masa-masa perkuliahan.

5. Segenap Staff Akademik dan Staff perpustakaan Dakwah serta serta

Perpustakaan Umum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Para Pengusrus Lembaga Zakat Dompet Dhu’afa Pusat yang telah banyak

membatu dalam menyelesaikan skripsi ini. Khususnya kepada Mas. Adi

Kurniawan, Mas. Romi Ardiansyah, Ibu Uty, Mas. Tirwan dan juga kepada

segenap Staf-staf lembaga Zakat Dompet Dhu’afa pusat penulis mengucapkan

beribu-ribu tanda terimakasih kasih atas bantuannya dalam menyelesaikan

skripsi ini.

7. Kepada rekan dan sahabat penulis dari Jurusan Manajemen Dakwah dan

umumnya teman-teman di Fakultas Dakwah yang tekah banyak membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini. Khususnya penulis haturkan terimakaosih

kepada Aditya Yudho Negoro, Syamsul Bahri, cep Husni Mubarok, Djailani

Firdaus, Mus’ap Umair Harianja, Nasrullah, Oji, baik langsung maupun tidak

langsung.

8. Kepada rekan dan sahabat penulis dari pengurus Pondok Pesantren Yatim

Piatu Assa’adah , Majlis Dzikir dan Sholawat Jawahirul Maknun, Majlis

Dzikir dan Sholawat Darul’Amal dan Dzikir dan sholawat Tasbih Kaum Ibu

Yayasan Assa’adah. Serta Santriwan dan Santriwati Pondok Pesantren Yatim

Assa’adah.yang telah memberikan do’a serta dorongan semangat dan

pengalaman berharga selama penulis menjalankan kegiatan sebagai

mahasiswa di kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

9. Dan akhir kata dari penulis, semoga setiap susaha dan upaya yang telah

membantu dalam penyelesaian skripsi ini., mendapatkan kebaikan yang

setimpal dan mudah-mudahan skripsi ini bisa benmanfaat untuk berbagi pihak.

Jakarta, 28 Oktober 2014

Penulis

 

Page 8: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................... iii

DAFTAR TABEL .............................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............................. 7

C. Tujuan dan Kegunaan penelitian ................................... 8

D. Metonologi penilaian .................................................... 9

E. Tujuan Pustaka .............................................................. 12

F. Sistematika Penulisan .................................................... 14

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Manajemen Strategis ..................................................... 15

1. Pengertian Manajemen ......................................... 15

2. Fungsi Manajemen ............................................... 17

3. Unsur-unsur Manajemen ...................................... 20

4. Pengertian Strategi ............................................... 22

5. Manajemen Strategi ............................................. 26

B. Pemberdayaan dan Umat ............................................... 33

1. Pengerian Pemberdayaan Umat ............................... 33

2. Strategi Pemberdayaan Umat ................................... 37

3. Tahapan Pemberdayaan Umat ................................. 39

4. Proses Pemberdayaan Umat ..................................... 41

5. Bentuk dan sifat Penyaluran Dana ........................... 42

 

Page 9: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

v

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA ZAKAT DOMPET DHUAFA

A. Sejarah Dompet Duhafa ................................................ 45

B. Struktur Organisasi........................................................ 47

C. Visi Dan Misi ................................................................ 50

D. Program Lembaga Zakat Dompet Dhuafa ...................... 51

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI PEMBERDAYAAN

DANA UMAT PADA LEMBAGA ZAKAT DOMPET DHUAFA

A. Formulasi Strategi .......................................................... 67

B. Implementasi Strategi ..................................................... 74

C. Evaluasi Strategi ............................................................ 82

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................... 90

B. Saran .............................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

 

Page 10: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

vi

DAFTAR TABEL

Tabel.1. Perkembangan Manajemen Strategis ...................................... 28

Tabel.2. Jumlah Donatur Lembaga Zakat Dompet Dhuafa Periode

2010-2012 .............................................................................. 78

Tabel.3. Peningkatan Dana ZISWAF Dompet Dhuafa periode

2010-2012 .............................................................................. 79

Tabel.4. Laporan Keuangan Program-program pemberdayaan dan dan

zakat dalam Pemberdayaan Dalam Bidang Ekonomi Untuk Tahun

2011-2013 .............................................................................. 81

 

Page 11: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perekonomian adalah faktor terpenting serta krusial bagi kehidupan baik

secara individu, masyarakat, hingga negara. Dan faktor yang menjadi penilaian

kesejahteraan dan ketentraman hidup suatu negara dilihat dari grafik

perekonomian masyarakatnya.1

Di Samping itu Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan di

Asia Tenggara yang terdiri dari ribuan pulau dan ratusan suku bangsa. Indonesia

memiliki luas daratan 1.904.569 km2 dan menurut Bank Dunia jumlah populasi

Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia merupakan negara

dengan populasi umat Islam terbesar di dunia. Indonesia berbatasan dengan

negara Malaysia, Singapura, Filipina, Australia, Timor Leste, dan Papua Nugini.2

Maka dari itu, perlu dikembangkan suatu program pemberdayaan yang

melibatkan secara aktif masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai

dengan pengembangan kegiatan dalam peningkatan kesejahteraan mereka,

sehingga pada suatu waktu mereka bisa hidup mandiri. Partisipasi aktif dari

masyarakat terus dibangun dan dikembangkan sehingga mampu mengubah suatu

perilaku yang selama ini cenderung pasif kepada perilaku yang aktif.

1Agus Thayib Afifi, dan Shabira Ika, Kekuatan Zakat, Hidup Berkah Rezeki berkah,

(yogyakarta: Pustaka Albana, 2010), h.2 2 www.anashir.com Media Belajar dan Berbagi, 10 Negara dengan Penduduk Terbanyak

di Dunia, di kutip tanggal 7, Oktober, 2012, pukul 13.45

 

Page 12: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

2

Salah satu alternatif untuk pemberdayaan masyarakat adalah dengan

memanfaatkan dana zakat Infak sedekah (ZIS). Dengan disahkannya UU No

38/1999 tentang pengelolaan ZIS. Pada saat ini pengelolan zakat bisa dilakukan

oleh pemerintah dan swasta. Adapun Dasar Hukum yang berkaitan dengan

fundraising ini tertera dalam UU RI, antara lain: 3

1. UU RI no 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat

2. UU RI no. 41 tahun 2004 tentang wakaf.

(Sumber artikel: hendrakholid.net dan redaksi 7 April 2011).

Gerakan zakat di Indonesia dimulai dengan tumbuhnya lembaga-lembaga

amil zakat sejak berdirinya Dompet Dhuafa pada tahun 1993. Kelahiran lembaga-

lembaga amil zakat professional dan kiprahnya yang semakin marak di

masyarakat, selanjutnya mendorong lahirnya forum zakat yang merupakan

asosiasi lembaga-lembaga zakat di Indonesia. Bangunan gerakan zakat yang

semakin lengkap, berfungsi untuk mendorong kinerja lembaga dan melahirkan

amil zakat yang professional.4

Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur

pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib

(fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat

termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur

secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur`an dan As Sunnah, sekaligus

3 http://www.dompetdhuafa.org/tag/infaq/ dikutip pada tanggal, 25,Juli,2012. Pukul 13.

55 4Madiong Baso, Optimalisasi Pemungutan Zakat Dalam Pemberantasan Kemiskinan Di

Kota Makassar, http://basomadiong.wordpress.com, Juli,25,2012.

 

Page 13: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

3

merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang

sesuai dengan perkembangan ummat manusia.

Zakat sebagai suatu kewajiban ibadah yang ditujukan kepada mereka yang

mukalaf (kemampuan bertindak hukum), diposisikan pada urutan ketiga dalam

Rukun Islam dan sebagai tali pengikat yang akan memelihara erat hubungan

sesama manusia (hablumminannaas). Juga sebagai manifestasi kepekaan sosial-

spiritual dan hubungannya dengan Khalik (hablumminaallah). Hal ini sebagai

wujud dari kepekaan nafsi ilahiyah dan akan menyegarkan semangat berkorban,

solidaritas dan setia kawan demi kepentingan masyarakat dan negara.

Zakat mempunyai fungsi sebagai perekat solidaritas keagamaan dan

solidaritas sosial, sangat berpotensi sebagai salah satu solusi untuk memecahkan

problema kemiskinan. Akan tetapi konsep zakat yang sangat ideal dengan

kewajiban imaniyah dan syar’iyah dalam kenyataannya belum dapat terwujud

sesuai hakikat zakat yang tercantum dalam nilai-nilai ajaran Islam. Di satu pihak

para hartawan (agniya) belum atau tidak merasa bahwa kewajiban zakat atas harta

yang dimilikinya terdapat hak orang lain. Bahkan kewajiban agama ini dipandang

sebagai ibadah pribadi semata. Pada pihak lain pendistribusiaan zakat kepada

mustahik bersifat konsumtif tidak memberikan pemberdayaan untuk

meningkatkan kehidupan mereka. 5

Zakat sebagai rukun Islam merupakan kewajiban setiap muslim yang

mampu untuk membayarnya dan diperuntukkan bagi mereka yang berhak

5 Madiong Baso, Optimalisasi Pemungutan Zakat Dalam Pemberantasan Kemiskinan Di

Kota Makassar, http://basomadiong.wordpress.com, Juli,25,2012.

 

Page 14: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

4

menerimanya. Dengan pengelolaan yang baik, zakat merupakan sumber dana

potensial yang dapat dimamfaatkan untuk memajukan kesejahteraan umum bagi

seluruh masyarakat. Dalam Al Qur’an, Allah Swt berfirman, yang artinya:

Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan[658] dan mensucikan[659] mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.

Agar menjadi sumber dana yang dapat dimamfaatkan bagi kesejahteraan

masyarakat terutama untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan

menghilangkan kesenjangan sosial, perlu adanya pengelolaan zakat secara

professional dan bertanggung jawab yang dilakukan oleh masyarakat bersama

pemerintah. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan,

pembinaan, dan pelayanan kepada muzakki, mustahiq, dan pengelola zakat. Untuk

maksud tersebut, perlu adanya undang-undang tentang pengelolaan zakat yang

berasaskan iman dan takwa dalam rangka mewujudkan keadilan sosial,

kemaslahatan, keterbukaan, dan kepastian hukum sebagai pengalaman Pancasila

dan Undang-Undang Dasar 1945.6

Seperti yang telah disampaikan di halaman 1, dalam rangka meningkatkan

daya guna dan hasil guna, zakat dan wakaf harus dikelola secara melembagayang

secara umum diatur oleh pemerintah. Dalam Undang-Undang RI Nomor 23Tahun

6Madiong, Baso, Optimalisasi Pemungutan Zakat Dalam Pemberantasan Kemiskinan Di

Kota Makassar, basomadiong.htm, postedon Juli 25, 2012.

 

Page 15: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

5

2011,Tentang Pengelolaan Zakat dan Undang-Undang RI Nomor 41 Tahun 2004

Tentang Wakaf, yang kemudian dilengkapi dengan beberapa peraturan terkait

lainya.7

Dengan Undang-Undang yang tertera di atas maka dengan jelas

bahwasanya suatu lembaga yang mengurus perzakatan adalah suatu yang

diperbolehkan guna meningkatkat dari fungsidan peran zakat tersebut di tengah-

tengah masyarakat yang berhak menerimanya. Sesuai dengan ketentuan hukum

yang berlaku, lembaga zakat Dompet Dhu’afa tercatat di Departemen Sosial RI

sebagai organisasi yang berbentuk yayasan. Pembentukan yayasan dilakukan

dihadapan Notaris H. Abu Yusuf, SH pada tanggal 14 September 1994 dan

diumumkan dalam Berita Negara RI No. 163/A.YA Y.HKM/1996/PNJAKSEL.

Dan pada 10 Oktober 2010, dompet Dhu’afa dikukuhkan untuk pertama kalinya

oleh pemerintah sebagai Lembaga Zakat Nasional (Lembaga Amil Zakat) oleh

Depertement Agama RI.

Dan lembaga zakat Dompet Dhu’afa adalah salah satu lembaga

Internasional yang mempunyai cabang-cabang dibeberapa negara, seperti di

Hongkong, Jepang, Australia dan di Indonesia sendiri.

Dalam penulisan penelitian ini, saya tertarik dengan adanya lembaga zakat

Dompet Dhu’afa yang menggugah rasa keingintahuan saya tentang lembaga

tersebut. Yang pada awalnya terbentuk lembaga zakat Dompet Dhu’afa adalah

hanya berawal dari perbincangan ringan sambil santap siang di suatu restoran

7Fokusmedia, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Pengelolaan

Zakat dan Wakaf, (Bandung:Januari ,2012), h. iii

 

Page 16: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

6

bambu kuning dengan beberapa tokoh, singkat cerita maka terbentuklah dan

berdirilah Dompet Dhu’afa.

Dalam penelitian ini akan berbicara menegenai manegement strategi

lembaga Dompet Dhu’afa dalam memberdayakan dana umat. Dan bentuk

management strategi tersebut mempunyai cara tersendiri dalam mengelolanya dan

meng-implementasikanya.

Dan tentunya dalam mengelola serta meng-implementasikanya dibutuhkan

strategi supaya dapat berjalan dan berkembang sehingga dapat menggapai apa

yang ditentukan dalam badan tersebut. Management juga dapat dipahami proses

yang khas terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan

pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah

ditetapkan dengan menggunakan tenaga manusia dan sumber daya lainya.8

Jika berbicara management strategi, seperti halnya perusahaan tentunya

sangat berpengaruh pada produksi, marketing, keuangan, SDM, teknologi

informasi, inovasi produk baru dan lain-lainyayang menjadi karakteristik strategi

perusahaan.9

Menurut Thomas dan Strickland (2003) untuk melakukan analisis strategi

perusahaan ada dua indikator emperik yang perlu diperhatikan yaitu: (1)

pencapaian target keuangan atau tujuan strateginya (strategic objectives), (2)

kinerja perusahaan.10

84George R.Terry, Principles of Management, Richard D. Irwin, INC. Homewood, Irwin- Dorsey Limited Georgetown, Ontario L7G 4B3, 1997, h. 4 9Sampurno, Management Stratejik, Menciptakan Keunggulan Bersaing Yang Berkelanjutan,

Gajahmada University Press, (Yogyakarta: 2010), h. 120 10Ibid. h.120

 

Page 17: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

7

Dari uraian di atas, penulis ingin mencari tahu mengenai strategi

management lembaga zakat Dompet Dhu’afa. Tentunya antara perusahaan dengan

lembaga berbeda, namun berdiri badan tersebut mempunyai maksud dan tujuan,

dan bagaimanakah lembaga zakat Dompet Dhu’afa dalam mencapai maksud dan

tujuan yang telah menjadi kesepakatan dalam lembaga tersebut.

Dan dalam penelitian ini akan membahas mengenai implementasi stategi

management dakwah dan tata kelola lembaga zakat khususnya lembaga zakat

Dompet Dhu’afa dalam ideologi Islam, baik internal maupun eksternal.

Berdasarkan penjabaran di atas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian

yang selanjutnya disusun dalam sebuah skripsi dengan judul

“ Manajemen Strategi Dompet Dhu’afa Dalam Pemberdayaan Dana Umat”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka

penelitian ini dibatasi dalam ruang lingkup lembaga zakat Dompet

Dhu’afa, dalam manajemen strategi, khususnya dalam mensyi’arkan salah

satu ajaran Islam yaitu zakat, pengelolaan lembaga tersebut khususnya

dalam bidang zakat / pemberdayaan dana umat dari segi sasaran, dan

pengelolaanya serta struktur dan penerapan manajemen kelembagaanya

dalam ideologi keislaman.

 

Page 18: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

8

2. Perumusan Masalah

Berkenaan dengan pembatasan masalah sesuai yang penulis buat,

maka dengan itu penulis merumuskan masalah guna memfokuskan

penelitian ini.

a. Bagaimana Formulasi Strategi Dompet Dhu’afa Dalam Pemberdayaan

dana umat ?

b. Bagaimana Implementasi Strategi Dompet Dhu’afa Dalam

Pemberdayaan dana umat ?

c. Bagaimana Evaluasi Strategi Dompet Dhu’afa Dalam Pemberdayaan

dana umat ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berkenaan dengan pokok permasalahan di atas, maka tujuan

penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

a) Untuk Mengetahui Formulasi Strategi Dompet Dhu’afa Dalam

Pemberdayaan dana umat.

b) Untuk Mengetahui Implementasi Strategi Dompet Dhu’afa Dalam

Pemberdayaan dana umat.

c) Untuk Mengetahui Evaluasi Strategi Dompet Dhu’afa Dalam

Pemberdayaan dana umat.

 

Page 19: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

9

2. Manfaat Penelitian

Sedangkan yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah :

a. Bagi Penulis :

Dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang strategi manajemen lembaga zakat dompet

dhu’afa dalam pemberdayaan dana umat:

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak masukan, ide dan

sumber informasi bagi lembaga zakat dompet dhu’afa dalam

melakukan manajemen sehingga proses penghimpunan dan

pemberdayaan dapat lebih baik.

b. Bagi Akademis : Penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan dan wawasan sebagai bahan rujukan tambahan referensi

atau perbandingan penelitian selanjutnya bagi bidang manajemen

mengenai penghimpunan dan pemberdayaan pada Lembaga Amil

Zakat (LAZ).

D. Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode penulisan dengan pendekatan

kualitatif “deskriptis analitis” dengan melakukan penelusuran terhadap berbagai

literatur (library research) dan sutdi lapangan (field research).11

Sedangkan tipe penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kualitatif. Dalam

hali ini, Peneliti mengumpulkan dan mempelajari serta memahami dari berbagai

11 Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif ,( Bandung,: Remaja Rosdakarya, Mei

2001). h.3

 

Page 20: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

10

bacaan atau literatur yang sesuai dengan subjek penelitian tentang implementasi

strategi management khususnya dalam ideologi Islam “dakwah”, tata kelola serta

pelaksanaanya dalam suatu lembaga zakat yaitu: Dompet Dhu’afa. Selanjutnya

peneliti bertindak sebagai aktivis yang ikut memberi makna secara kritis pada

realitas sesuai yang dikonstruksi subjek penelitian.

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada lembaga zakat Dompet Dhu’afa Pusat

yang berlokasi di Jakarta Adapun waktu dalam penelitian ini yang sudah

dilakukan pada bulan juni 2013.

2. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

observasi teks/ document research, wawancara terstruktur, serta dokumentasi

atas data yang berkaitan dengan penelitian.12

a. Observasi

Observasi dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua bagian,

yaitu: berupa data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

sasaran utama dalam analisis, sedangkan data sekunder diperlukan guna

mampertajam analisis data primer sekaligus dapat dijadikan bahan

pelengkap ataupun pembanding. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan data primer dan sekunder dalam mengumpulkan data-data.

12 Rachmat Kriyantono, Theknik Praktis Riset Komuniaksi , (Bandung: Remaja Rosdakarya,

Mei 2001). h. 387

 

Page 21: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

11

1) Data Primer (Primary Sources), yaitu: data-data yang didapat dari

hasil wawancara yang mendalam dengan salah satu tokoh yang

berkecibung atau menangani Lembaga zakat Dompet Dhu’afa

2) Data Sekunder (Secondary Sources), yaitu: data yang berupa dari

buku-buku dan tulisan lainya yang berkaitan dengan masalah untuk

menjadi objek studi penelitian ini.

b. Wawancara

1) Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam

metode survei melalui daftar pertanyaan yang diajukan secara lisan

terhadap responden (subjek).13

2) Penulis juga melakukan wawancara dengan pengurus lembaga

kemanusiaan Lembaga Zakat Dompet Dhu’afa Pusat sebagai sample

orang-orang yang terlibat dalam memberikan gambaran tentang isu

permasalahan yang menyangkut penelitian ini. Dari beberapa

pengurus yang terlibat dalam setiap kegiaatan yang dilakukan oleh

Lembaga Zakat Dompet Dhu’afa Pusat penulis hanya mewawancarai

2 orang pengurus Dompet Dhu’afa Pusat seperti Adi Kurniawan

sebagai Corporate Secretary, Romi Ardiansyah sebagai GM

Corporate Secretary.

c. Dokumentasi

Dalam penelitian ini, juga menggunakan dokumentasi, dapat

berbentuk dokumen publik atau privat. Adapun dokumentasi publik ialah

13 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi, (Jakarta, PT Raja

Grafindo Persada, 2008). h. 23

 

Page 22: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

12

dapat berbentuk berita, baik dari surat kabar, media cetak maupun

elektronik atau lain-lainya yang bersifat publik, dan dokumntasi privat

dapat berbentuk memo, surat-surat pribadi (yang berkaitan dengan

lembaga zakat Dompet Dhu’afa) dan lainya.14

3. Teknik Analisis Data

Dari data-data yang terkumpul, kemudian penulis menganalisa

ketepatan dan kesbenaran data terhadap subjek penelitian dalam mengungkap

realitas. Dari semua itu penulis mengadakan pengujian terhadap jawaban-

jawaban pertanyaan berdasarkan pengalaman dan pengetauan yang khas dan

secara detail atas lembaga tersbut. Selanjutnya penulis melakukan

traingulation analysis, yaitu: menganalisis jawaban subjek penelitian dengan

meneliti autentitasnyaberdasarkan data empiris yang ada.15

Peneliti menjadi fasilitator menguji keabsahan setiap jawaban

dokumen atau data lainya serta reasoning yang logis.

E. Tinjauan Pustaka

Dalam penelitian ini, penulis mengadakan kajian kepustakaan. Dan penulis

menemukan beberapa skripsi dari hasil penelitian yang dilakukan terlebih dahulu

menegnai strategi dan management dalam berdakwah baik dalam bentuk

organisasi, yayasan maupun lembaga. Namun dalam penelitian yang penulis

lakukan adalah berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan sebelum-

belumnya.

14 Sugiyono, Penelitian Kualitatif, Kualitatif dan R&D, h. 118 15 Rachmat Kriyantono, Teknis Praktis Riset Komunikasi,( Jakarta: Kencana Prenada Media

group,2001). h. 388

 

Page 23: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

13

Adapun skripsi terdahulu yang telah dilakukan sebelumnya ialah:

Amelia, “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Keterampilan

Teknisi Hnadphone Di Insitut Kemandirian Dompet Dhuafa”. Mahasiswa

Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi, 2009. Dan skripsi tersebut berisi

mengenai Pelatihan-pelatihan yang di berikan oleh lembaga zakat Dompet Dhuafa

untuk para mustahik.

Masturoh, “Perencanaan Strategi Sistem Informasi Dan Teknologi

Informasi Pada Dompet Dhuafa”. Mahasiswa SAINS Dan Teknologi, 2013. Dan

skripsi tersebut membahas mengenai bagaimana strategi yang digunakan dalam

teknologi informasi yang digunakan oleh Dompet Dhuafa.

Mukrodi, “Management Zakat, Infaq Dan Shodaqoh (ZIS) Dompet Dhuafa

Dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan”. Mahasiswa Mahasiswa Fakultas Ilmu

Dakwah Dan Ilmu Komunikasi – Jurusan Management Dakwah, 2002. Dan

skripsi ini membahas mengenai seputar management internal dalam langkah-

langkah pengentasan kemisinan yang ada di indonesia.

Siti Syuraidah, “Strategi Penyaluran Dompet Dhuafa Republika Dalam

Meningkatkan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Kaum Dhuafa”.

Mahasiswi Fakultas Syariah Dan Hukum, 2011. Dan skripsi ini membahas

mengenai strategi atau cara dalam mengembangkan UMKM kepada para

mustahiq.

Dan adapun pembahasan yang penulis lakukan adalah murni dari

kreatifitas penulis dan rasa ketertarikan dengan pembahasan yang penulis angkat

yaitu mengenai Manajemen Strategi Dompet Dhu’afa Dalam Pemberdayaan Dana

Umat. Dan pembahasan ini mengenai formulasisasi serta penerapan terhadap

strategi yang dilakukan oleh lembaga zakat Dompet Dhu’afa dalam

memberdayakan dana zakat baik secara internal maupun secara eksternal.

 

Page 24: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

14

F. Sistematika Penulisan

Penelitian yang akan dibahas terdiri dari lima bab dan masing-masing bab

terdiri dari sub bab, yakni:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pertama penulis menyampaikan latar belakang masalah,

pembatasan dan Perumusan Masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORITIS

Pada bab kedua penulis memaparkan mengenai Pengertian Manajemen

Strategi, langkah-langkah Strategi, serta Pengertian Pemberdayaan

Dana Umat.

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA ZAKAT DOMPET DHU’AFA

Pada bab ketiga penulis menjelaskan mengenai sejarah Dompet

Dhu’afa, Struktur Organisasi, Visi dan Misi serta Tujuan, Program-

Program Kerja atau Kegiatan Dompet Dhu’afa.

BAB IV ISI DAN ANALISA

Pada bab keempat inti dari penelitian dimana penulis akan membahas

tentang Analisis Formulasi Strategi, Implementasi Strategi, Evaluasi

Strategi.

BAB V PENUTUP

Hingga akhirnya sampai pada bab kelima yaitu di dalamnya terdapat

kesimpulan dan saran.

 

Page 25: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

15

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Manajemen Strategi

1. Pengertian Manajemen

Jika ditinjau pengertian manajemen secara etimologi (bahasa) kata

“manajemen” berasal dari bahasa Inggris “manage, to manage” yang artinya

pengatur, mengurus dan mengelola.1

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) manajemen berarti:

a. Proses penggunaan sumber daya yang efektif untuk mencapai sasaran

b. Pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan.2

Sementara pada sumber lain menurut Saud Hasan, disebutkan bahwa

manajemen berarti proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan berbagai usaha anggota organisasi dan penggunaan sumber-sumber

daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi, yang telah ditetapkan.3

Sedangkan secara terminologi terdapat banyak definisi yang

dikemukakan oleh para ahli, diantaranya :

James A.F. Stoner berpandangan bahwa manajemen adalah proses

merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan berbagai

1 Jhon M.Echol dan Hasan Sadily, Kamus Inggris dan Indonesia ,(Jakarta: Gramedia,

1997),. h.72 2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 2001). h.708 3 Saud Hasan, Manajemen, Pokok-Pokok Pengertian dan Soal Jawaban, (Yogyakarta:

BPPE, 1989). h.2

 

Page 26: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

16

upaya dari anggota organisasi dan proses penggunaan semua sumber daya

organisasi demi tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.4

Sedangkan Malayu S.P Hasibuan berpandangan bahwa manajemen

adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. 5

Tidak jauh berbeda dengan pandangan sebelumnya M. Manulang

mengartikan bahwa manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, peng-

organisasian, penyusunan, penggerakan dan pengawasan sumber daya untuk

mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.6

Manajemen adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun

kelompok untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Mengenai ini pun

sebenarnya belum ada keseragaman pendapat segolongan mengatakan bahwa

manajemen adalah ilmu dan sebagian lagi mengatakan bahwa manajemen adalah

seni. Maka sebenarnya kedua pendapat terebut mengandung kebenaran yang

sama.

Jika menyimak definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

manajemen, yaitu:

a. Manajemen menpunyai tujuan yang ingin dicapai.

b. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni.

c. Manajemen merupakan serangkaian proses yang sistematis dan terkordinasi.

d. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tugas dan tanggung

jawab.

4 A.M Kadarman dan Yusuf Udaya, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: PT Prenh allindo, 2009). h. 9

5 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah, ( Jakarta: Bumi Aksara 2005). h.2

6 M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996,) h.15

 

Page 27: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

17

e. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi.

f. Manajemen hanya alat untuk mencapai tujuan.

2. Fungsi Manajemen

Fungsi manajemen yang umum yang digunakan adalah menurut George

R. Terry, yaitu: planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating

(pelaksanaan), dan controlling (pengawasan), yang singkat dengan POAC 7

Para ilmuan telah sepakat bahwa pada dasarnya jenis keseluruhan fungsi-

fungsi manajemen dapat digolongkan kepada dua jenis utama, yaitu fungsi

organik dan fungsi yang digolongkan kepada dua jenis fungsi-fungsi organik dan

fungsi penunjang :

a. Fungsi organik adalah keseluruhan fungsi utama, yang mutlak diperlukan

oleh para manajer dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran yang

telah ditetapkan sebelumnya. Fungsi-fungsi organik tersebut merupakan

penjabaran kebijaksanaan dasar atau strategi organisasi yang telah ditetapkan

dan harus digunakan sebagai dasar bertindak.

b. Fungsi-fungsi penunjang adalah berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh

orang-orang atau satuan kerja dalam organisasi yang dimaksud mendukung

semua fungsi organik para manajer.8

Demikian pendapat para ahli mengenai fungsi manajemen tersebut

walaupun berbeda, namun secara umum mempunyai kesamaan. Disini penulis

hanya menggunakan 4 fungsi manajemen yang sering dan biasa digunakan yaitu:

planning, organizing, actuating, controlling.

7 Sarwoto, Dasar-Dasar Organisasi dan Manajemen, (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, ke

69), h. 65 8 Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial, (Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h. 44

 

Page 28: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

18

Agar lebih mudah dipahami, arti, dan maksud dari setiap fungsi

manajemen maka diuraikan sebagai berikut:

a. Planning (Perencanaan)

Perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan

kegiatan-kegiatan meliputi usaha pemilihan berbagai alternative tujuan,

strategi, kebijaksanaan serta taktik yang akan dijalankan. 9

Proses perencanaan menurut Abdul Rosyad Shaleh dalam bukunya

Manajemen Dakwah Islam, terdiri dari beberapa langkah, yaitu:

1) Perkiraan dan penghitungan masa depan (Forecasting)

2) Penentuan dan perumusan sasaran dalam rangka mencapai tujuan yang

telah ditetapkan

3) Penetapan tindakan-tindakan dalam prioritas pelaksanaannya

4) Penetapan metode

5) Penetapan penjadwalan waktu

6) Penetapan lokasi

7) Penetapan biaya, fasilitas dan faktor-faktor lain yang diperlukan.10

b. Organizing (Pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah keseluruhan proses pengelompokan

orang-orang, alat-alat, tugas-tugas, serta wewenang dan tanggung jawab

sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakan

sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka pencapaian tujuan

yang telah ditetapkan sebelumnya. 11

9 Sukarto Reksohadiprojo, Dasar-Dasar Manajemen, (Yogyakarta: BPEE-Yogyakarta,

2007). h. 21 10 Abdul Rasyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 199), h. 54 11 Sondang P. Siagian, Fungsi-Fungsi Manajerial ,(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 60

 

Page 29: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

19

Sedangkan menurut Drs. Malayu Hasibuan bahwa pengorganisasian

adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengeturan bermacam-

macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menyempatkan

orang-orang pada aktifitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan,

menetapkan wewenang secara relative didelegasikan kepada setiap individu

yang akan melakukan aktifitas-aktifitas tersebut. 12

c. Actuating (Penggerakan)

Apabila perencanaan, pengorganisasian sudah ada, maka fungsi

Actuating (penggerakan) sudah dapat dilakukan untuk merealisir tujuan

organisasi, lembaga dan sejenisnya. George R. Terry, Sebagaimana

berpendapat bahwa penggerakan adalah suatu kegiatan untuk

mengintegrasikan usaha-usaha anggota dari satu kelompok, sehingga melalui

tugas-tugas mereka dapat terpenuhi tujuan pribadi dan kelompok. 13

Pergerakan merupakan suatu proses pengarahan dan mempengaruhi

semua karyawan agar mau bekerjasama dan bertanggung jawab dengan

antusiasme dan efektif dalam mencapai tujuan organisasi. Secara umum

tujuan pengarahan yang ingin dicapai pada setiap kegiatan adalah membina

disiplin kerja, dan membantu motivasi yang terarah. Kegiatan mengarahkan

dan mempengaruhi ini mencakup empat kegiatan penting yaitu: 14

1) Penyuluhan

2) Pelatihan

3) Bimbingan dan

4) Komunikasi

12 Melayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 1986), h. 119 13 George R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h. 198 14 Morrisan, M.A. Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Jakarta: Kencana, 2008), h.

154.

 

Page 30: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

20

Penggerakkan ini merupakan fungsi terpenting dalam manajemen,

karena bagaimana pun juga moderennya peralatan tanpa dukungan sumber

daya manusia tidak dapat apa-apa.

d. Controlling (Pengawasan)

Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan

untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah

ditetapkan. 15

Sedangkan menurut definisi yang dikemukakan George R. Terry,

pengawasan manajemen adalah mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan,

menentukan sebab-sebab penyimpangan-penyimpangan dan mengambil

tindakan korektif yang diperlukan.16

Dapat ditarik kesimpulan pengawasan merupakan proses untuk

mengetahui tujuan organisasi apakah sudah tercapai serta membantu

penilaian dalam penetapan standar yang telah dilaksanakan secara efektif.

3. Unsur-Unsur Manajemen

Agar manajemen dapat berjalan dengan proses yang baik dan benar serta

mencpai tujuan dengan sebaik-baiknya, maka diperlukan manajer/pimpinan

biasanya menggunakan dengan istilah 6 M yang terdiri dari unsur-unsur

manajemen diantaranya adalah: 17

a. Man (Manusia)

Manusia memiliki peran yang sangat penting dalam melakukan

beberapa aktifitas karena manusialah yang menjalankan semua program yang

15 T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia ,(Yogyakarta:

PT. Liberty, 1985), h. 23-25 16 George R. Terry dan Leslie W Rue, Dasar-Dasar Manajemen ,(Jakarta: Bumi Aksara,

1982), h. 10 17 M, Manulang, Dasar – Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996), h. 6

 

Page 31: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

21

direncanakan. Oleh karena itu tanpa adanya manusia, maka pengelolaan zakat

tidak mungkin berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan

b. Money (Uang)

Uang digunakan sebagai saran manajemen dan harus digunakan

sedemikian rupa agar tujuan yang digunakan berjalan dengan baik dan tidak

mengeluarkan uang yang begitu besar.

c. Material (Bahan)

Material dalam manjemen dapat diartikan sebagai bahan atau data

dan informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan digunakan sebagai

pelaksana fungsi-fungsi dari manajemen.

d. Machines (Mesin)

Mesin adalah suatu alat yang digunakan sebagai proses pelaksana

kegiatan manajemen dengan menggunakan teknologi.

e. Methods (Metode)

Metode atau cara bisa diartikan sebagai sarana atau alat manajemen,

karena untuk mencapai sebuah tujuan harus menggunakan metode atau cara

yang efektif. Namun, metode-metode yang ada harus disesuaikan dengan

perencanaan yang telah dibuat, agar metode tersebut dapat tepat sasaran.

f. Market (Pasar)

Pasar merupakan salah satu sarana manajemen penting lainnya. Pasar

dipergunakan sebagai tempat pendistribusian barang-barang yang sudah

dihasilkan.18

18 Ibid, h. 6

 

Page 32: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

22

4. Pengertian Strategi

Secara umum, strategi mempunyai pengertian sebagai suatu garis

besar haluan dalam bertindak untuk mencapai sasaran yang telah

ditentukan.

Menurut Willism F. Gluek, strategi adalah rencana yang

dipersatukan, komprehensif terintegrasi yang menghubungkan keunggulan

strategi perusahaan atau lembaga terhadap tantangan lingkungan dan yang

dirancang untuk meyakinkan bahwa sasaran dasar perusahaan akan dicapai

dengan pelaksanaan yang tepat oleh organisasi tertentu.19

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pengertian strategi dalam

perspektif terminologis, berikut penulis paparkan pengertian strategi yang

dikemukakan oleh beberapa pakar, antara lain:

1) Dr. Fuad Amsyari mengatakan: pengertian dasar strategi metode untuk

memenangkan suatu persaingan. Persaingan itu membentuk suatu

pertempuran fisik untuk merebut suatu wilayah dengan memakai

senjata atau tenaga manusia. Sedangkan dalam bidang non militer,

strategi adalah suatu cara untuk memenangkan suatu persaingan

antarakelompok-kelompok yang berbeda orientasi hidupnya.20

2) Dr. Alfian mengatakan: Strategi adalah pemikiran dan sikap jangka

panjang yang konsisten secara mendasar. Dari sudut lain, strategi

adalah cara-cara yang ditetapkan terlebih dahulu dengan cara-cara

19 William F. Gluek, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta: Erlangga,

1998). h. 24 20 Fuad Amsyari, Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung, Mizan, 1990), h.

40

 

Page 33: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

23

mana perusahaan akan berjalan kearah tujuan-tujuan luas yang

menyangkut financial, operasional atau aspek-aspek social

perusahaan.21

3) Sondang Siagian mengatakan: strategi adalah cara terbaik untuk

mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia sesuai dengan

tuntutan perubahan lingkungan.22

4) Onong Uchjana mengatakan: strategi pada hakikatnya adalah

perencanaan dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan.23

Dari berbagai pengertian strategi yang dikemukakan oleh pakar di

atas; penulis menyimpulkan bahwa strategi pada dasarnya merupakan cara

untuk mencapai suatu tujuan dengan terlebih dahulu memperhatikan

segala kemungkinan yang akan terjadi dan mempersiapkan segala potensi

yang ada.

Untuk menyusun strategi perlu dihubungkan dengan lingkungan

organisasi, sehingga dapat disusun kekuatan strategi organisasi. Dan untuk

mencapai tujuan organisasi perlu alternatif strategi yang dipertimbangakan

dan harus dipilih.

Joel Ros dan Michael mengatakan: bahwasannya sebuah organisasi

tanpa adanya strategi diumpamakan seperti kapal tanpa adanya kemudi,

21 Departeman Perdagangan dan Direktorat Koperasi, Azas-Azas Koperasi, Direktorat

Jenderal Koperasi, (Jakarta, 1998), h. 69 22 Sondang Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi,

(Bandung: Gunung Agung, 1998), h. 17 23 Onong Uchjana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1999), h. 32

 

Page 34: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

24

bergerak berputar dalam lingkaran. Organisasi yang demikian seperti

pengembara tanpa adanya tujuan tertentu.24

Dalam proses strategi terdapat 3 tahapan penting, yaitu:25

1) Perumusan Strategi

Dalam perumusan strategi termasuk di dalamnya ialah

pengemban tujuan, mengenali peluang dan ancaman eksternal,

menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menghasilkan strategi

alternative, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan.

Teknik perumusan strategi yang penting dapat dipadukan

menjadi kerangka kerja diantaranya:

a) Tahap Input (masukan atau saran)

Tahap ini proses yang dilakukan ialah meringkas informasi,

sebagai masukan awal, dasar yang diperlukan untuk merumuskan

strategi.

b) Tahap Pencocokan atau Penyesuaian

Tahap selanjutnya yang dilakukan ialah menfokuskan dan

menghasilkan strategi alternatif yang layak dengan memadukan

faktor-faktor eksternal serta internal.

c) Tahap Keputusan

Tahap berikutnya yang dilakukan ialah mengambil dan

menggunakan satu macam, teknik setelah diperoleh dari input

24 Fred. R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002), h. 3. 25 Ibid.h. 183.

 

Page 35: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

25

secara sasaran dalam mengevaluasi strategi alternatif yang telah

diidentifikasi dalam tahap ke-2.

2) Implementasi Strategi

Implementasi strategi termasuk pengembangan budaya dalam

mendukung strategi, menciptakan unsur strategi yang efektif, merubah

arah, menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan

system informasi yang masuk.26

Implementasi sering juga disebut sebagai tindakan dalam

strategi, karena implementasi berarti memobalisasi untuk merubah

strategi dirumuskan menjadi tindakan.

3) Evaluasi Strategi

Selanjutnya untuk melengkapi tahap akhir dalam strategi ialah

evaluasi strategi. Dan berikut tahapan dalam mengevaluasi strategi

ialah:

a. Meninjau factor-faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan

factor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang menjadi

dasar asumsi pembuatan strategi.

b. Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan

kenyataan). Meninjau ulang atau menyelidiki penghimpunan dari

rencana, mengevaluasi prestasi individual dan menyimak kemajuan

yang dibuat kearah penyampaian sarana yang dinyatakan. Kriteria

untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan dibuktikan,

26 Ibid.h. 183.

 

Page 36: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

26

kriteria yang meramalkan hasil lebih penting dari pada kriteria

yang mengungkapkan apa yang telah terjadi.

c. Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi

sesuai dengan rencana.27

5. Manajemen Strategi

1. Pengertian Manajemen Strategi

Dalam pembahasan organisasi atau kelembagaan, istilah

strategi hampir selalu dikaitkan dengan arah, tujuan atau kegiatan

jangka panjang. Strategi juga dikaitkan dalam penentuan posisi suatu

organisasi.

Dalam konteks manajemen, menurut Wrigh, Kroll, Parnel,

istilah strategis menunjukan bahwa manajemen strategis memiliki

cakupan proses manajemen yang lebih luas hingga pada tingkat yang

lebih tepat dalam penentuan misi dan tujuan organisasi dalam konteks

keberadaannya di lingkungan eksternal dan internalnya. Luasnya

cakupan manajemen strategis sejalan dengan luasnya komponen yang

terlibat dalam proses pembentukannya.28

27 Ibid.h. 183. 28 Ismail Yusanto. dan M.Karebet. Manajemen Strategis Prespektif Syariah, Jakarta,

Khairul Bayan-Sumber Pemikiran Islam, 2003. h. 7

 

Page 37: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

27

Tabel. 2

Perkembangan Manajemen Strategis

ASPEK

Anggaran/

Kontrol

Keuangan

Perencanaan

Jangka Panjang

Perencanaan

Strategis

Manajemen

Strategis

Fokus

Manajemen

Mengontrol

Penyimpangan &

Mengelola

Kerumitan

Mengantisipasi

Pertumbuhan &

Mengelola

Kerumitan

Mengubah

Kemampuan &

Keterampilan

Strategis

Berhubungan

dengan kejutan-

kejutan strategis

& Perkembangan

yang cepat dari

ancaman serta

kesempatan

Asumsi Masa Lalu Akan

Berulang

Tren yang lalu

akan tetap

berlangsung

Tren yang baru &

terputus dari masa

lalu dapat

diprediksi

Daur

perencanaan

tidak mencukupi

untuk

menghadapi

perubahan-

perubahan yang

cepat

Proses - Periodik - Waktu yang

nyata

Periode

Waktu Dari 1900-an Dari 1950-an Dari 1960-an Dari 1970-an

Sumber: Wahyudi (Terdapat di BukuManajemen Strategis Prespektif Syariah)

 

Page 38: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

28

Wahyudi memetakan proses pembentukan manajemen strategis itu ke

dalam empat tahapan, sebagaimana ditampakan pada table. 1di atas. Keempatnya

adalah (1) anggaran dan control Keuangan (Budgeting and Financial Controling),

(2) Perencanaan Jangka Panjang (Long Rang Planning), (3) Perencanaan Strategis

(Corporate Strategic Planning), dan (4) Manajemen Strategis (Strategic

Managemant).29

Berdasarkan paparan di atas, dan terlebih strategi mencerminkan

kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan, di mana harus bersaing;

melawan siapa; dan untuk maksud apa;. Bagi Pearce dan Robinson; manajemen

stratgis diartikannya sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang

menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-

rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Dari definisi di atas dapat ditunjukan bahwa proses manajemen meliputi

perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-

keputusan dan tindakan-tindakan perusahaan yang berkaitan dengan strategi.

Faulkner dan Johnson mendefinisikan manajemen strategi sebagai sebuah

proses manajemen atas fungsi keputusan-keputusan para menejer yang ingin

menghubungkan tiga factor kunci; lingkungan tempat perusahaan melakukan

kegiatan, sumber daya yang dimiliki yang siap melayani serta harapan dan tujuan

berbagai kelompok dengan penunjang untuk kelangsungan hidupnya.30

29 Ibid,h. 7 30 Fulkner dan Johnson, Strategi Manajemen, The Chalenge Of Strategic Managemant

(Jakarta: Elex Media Komputindo,1995). h.7

 

Page 39: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

29

1. Kerangka Manajemen Strategis

Kerangka manajemen strategis dapat diuraikan dalam empat tahapan

utama;31

a. Tahapan Analisis Lingkungan Organisasi

Tahapan ini mencakup analisis lingkungan eksternal, baik makro maupun

industry, serta lingkungan internal organisasi. Tahapan ini berintikan

analisis lingkungan internal dan eksternal. Analisis ini bertumpu pada

basis data tahunanyang berpola 3-1-5. Maksudnya: data yang ada

diupayakan mencakup data perkembangan organisasi pada tiga tahun

sebelum dilakukan analisis, apa yang akan diinginkan pada tahun

dilakukannya analisis serta kecenderungan organisasi untuk lima tahun ke

depan pasca analisis.

b. Tahapan Formulasi Stratgi

Tahapan ini terdiri atas formulasi nilai-nilai utama dan orientasi strategis

organisasi, strategi tingkat korporasi hingga strategi fungsional berikut

kebijakan fungsionalnya.

c. Tahapan Implementasi Strategi

Implementasi Strategi bertumpu pada alokasi dan organisasi SDM serta

kepemimpinan, budaya organisasi hingga produser dan program. Aktivitas

pertama; mencakup distribusi kerja diantara individu dan kelompok kerja

dengan mempertimbangkan tingkatan manajemen, tipe pekerjaan,

pengelompokan bagian pekerjaan serta mengusahakan agar bagian-bagian

31 Yusanto M.I dan M.K. Widjajakusuma, Manajemen Strategis Prespektif Syariah, h.

11.

 

Page 40: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

30

itu menyatu seluruhnya dalam sebuah tim sehingga mereka dapat bekerja

secara efektif dan efesien.

Aktivitas kedua meliputi aspek-aspek kepemimpinan efektif berikut

pengambilan keputusan, kewenangan dan tanggungjawabnya serta budaya

organisasi.

d. Tahapan Pengendalian Strategi

Tahapan paling akhir dari proses manajemen strategi adalah pengendalian

yang mencakup aspek penilaian kinerja yang berlanjut dengan berjalannya

proses pemberian umpan balik. Penilaian kinerja dilakukan sesuai dengan

prosedur organisasi yang dikembangkan, yakni dengan mengacu pada

tolak ukur strategis dan operasional.

2. Aplikasi Formal Manajemen Strategis

Aplikasi formal model manajemen strategis pada perusahaan-perusahaan

berbeda-beda mengikuti aspekformalitas organisasi yang melekat pada

perusahaan tersebut. Menurut Pearce dan Robinson yang dimaksud mengacu

pada seberapa rinci tingkat tanggungjawab, wewenang dan keleluasaan pihak-

pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan dirumuskan. Ini merupakan

pertimbangan penting dalam studi tentang manajemen strategis, karena

formalitas yang lebih besar biasanya berkorelasi positif dengan biaya,

kelengkapan, akurasi dan keberhasilan perencanaan.32

Besaran organisasi, gaya manajemen yang dominan, kompleksitas

lingkungannya, proses produksinya, masalahnya serta tujuan system

32 Ismail Yusanto. dan M.Karebet. Manajemen Strategis Prespektif Syariah, (Jakarta:

Khairul Bayan-Sumber Pemikiran Islam, 2003). h.14-15.

 

Page 41: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

31

perencanaannya semua memainkan peran dalam menentukan tingkat

formalitas yang sesuai. Pembahasan aspek formalitas tersebut selanjutnya

difokuskan pada aspek pembuat strategi, manfaat dan resiko manajemen

strategis.33

a. Pembuat Strategi

Pearce dan Robinson mengungkapkan; Tim manajemen strategis yang

ideal terdiri atas para pengambil keputusan dari ketiga tingkat keputusan

dalam perusahaan (korporasi, bisnis, dan fungsional), misalnya pejabat

eksekutif kepala (CEO-Chief Exekutive Officer), manajer produk, dan

kepala bidang fungsional. Selain itu ti mini mendapat masukan dari staf

perencanaan perusahaan – bila ada – dan dari manajer dan penyelia tingkat

bawah. Yang terakhir ini menyediakan data untuk pengambilan keputusan

strategis dan kemudian mengimplementasikan strategi

b. Manfaat dan Resiko Manajemen Strategis

Aplikasi manajemen strategis dalam kenyataannya selain

memberikan banyak manfaat ternyata juga membawa potensi resiko bagi

perusahaan penggunanya.

Sejumlah manfaat manajemen strategis, diantaranya adalah sebagai

berikut:

1) Memberikan arah jangka panjang yang dituju organisasi

2) Kegiatan formulasi strategi memperkuat kemampuan perusahaan

mencegah dan menyelesaikan masalah

33 Pearce dan Robinson, Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi dan

pengendalian , (Jakarta:Binarupa Aksara,1997).h.10

 

Page 42: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

32

3) Keputusan strategis yang didasarkan kepada kelompok mungkin sekali

dihasilkan dari alternative terbaik yang ada

4) Mengidentifikasi keunggulan organisasi dan membantu beradabtasi

pada perubahan-perubahan lingkungan

5) Meningkatkan motivasi dan peran serta karyawan

6) Meningkatkan efektivitas organisasi, memperjelas pembagian peran,

dan tanggungjawab karyawan yang terlibat

Sebaliknya , potensi resiko manajemen strategis bagi perusahaan,

antara lain sebagai berikut:

1) Tersitanya pekerjaan dan tanggungjawab operasional manajer yang

terlibat

2) Jika para perumus strategi tidak terlibat secara dekat dalam

implementasinya, mereka mungkin mengelak tanggungjawab

individual atas keputusan-keputusan strategis yang diambil

3) Munculnya parakekecewaan para bawahan yang berpartisipasi atas

harapan-harapan yang tidak menjadi kenyataan

Untuk menangani potensi resiko tersebut, organisasi disarankan

melakukan hal-hal berikut:

1) Melakukan penjadwalan kewajiban-kewajiban para manajer strategis

agar alokasi waktunya dapat lebih efisien

2) Membatasi peran dan janji para manajer strategis agar kinerja

perusahaan dapat benar-benar dijalankan oleh mereka dan bawahannya

 

Page 43: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

33

3) Mengantisipasi dan menanggapi harapan-harapan karyawan berkenaan

dengan aplikasi manajemen strategis dan terutama berkenaan dengan

pengaruhnya terhadap kesejahteraan karyawan.

B. Pemberdayaan Dana Umat

1. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan menurut kamus lengkap Bahasa Indonesia adalah

proses, cara, serta perbuatan memperdayakan.34

Secara konseptual, pemberdayaan atau pemberkuasaan

(empowerment), berasal dari kata “power”(kekuasaan atau keberdayaan).

Karenanya ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai

kekuasaan. Kekuasaan sering kali dikaitkan dengan kemampuan kita untuk

membuat orang lain melakukan apa yang kita inginkan terlepas dari

keinginan dan minat mereka. Ilmu social tradisional menekankan bahwa

kekuasaan berkaitan dengan pengaruh dan control. Kekuasaan senantiasa

hadir dalam konteks relasi social, karna itu kekuasaan dan hubungan

kekuasaan dapat berubah, dengan pemahan kekuasaan seperti ini,

pemberdayaan sebagai sebuah proses perubahan kemudian memiliki

konsep yang bermakna.35

Menurut gunawan sumodiningrat pemberdayaan adalah upaya

untuk membangun daya yang dimiliki dhu’afa dengan mendorong,

34 Artmanda. W, kamus lengkap Bahasa Indonesia (Jombang:Frista) 35 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memperdayakan Rakyat, (Bandung:Rafika

Aditama,2005), h.58

 

Page 44: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

34

memberikan motivasi, dan meningkatkan kesadaran tentang potensi yang

dimiliki mereka, serta berupaya untuk mengembangkannya.36

Selaras dengan pengertian di atas Shardlow melihat bahwa

berbagai pengertian yang ada mengenai pemberdayaan pada intinya

membahas bagaimana individu, kelompok ataupun komunitas berusaha

mengontrol kehidupan mereka sendiri dan mengusahakan untuk

membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka. Dalam

kesimpulannya Shardlow menggambarkan bahwa pemberdayaan sebagai

suatu gagasan tidaklah jauh berbeda dengan gagasan Blesek yang dikenal

di bidang pendidikan ilmu kesejahteraan social dengan nama self

Determination, yang dikenal sebagai salah satu prinsip dasar dalam

bidang pekerjaan social dan kesejahteraan social. Prinsip ini pada intinya

mendorong klien untuk menentukan sendiri apa yang harus ia lakukan

dalam kaitan dengan upaya mengatasi permasalahan yang ia hadapi

sehingga klien mempunyai kesadaran dan kekuasaan penuh dalam

membentuk hari kedepannya.37

Selanjutnya kartasasmita dalam buku isu-isu tematik pembangunan

social yang di tulis oleh Sulistiari (2004) mengatakan bahwa

memberdayakan masyarakat bearti meningkatkan kemampuan masyarakat

dengan cara mengembangkan dan mendinamisasi potensi-potensi

masyarakat dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat seluruh

36 Gunawan Sumodinigrat, Pengembangan Daerah dan Pengembangan Masyarakat,

(Jakarta: Rena Pariwarna,1997),h.165 37 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas, (Jakarta:FEUI Press,2003). h. 54

 

Page 45: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

35

lapisan masyarakat, dengan kata lain menjadikan masyarakat mampu dan

mandiri dengan menciptakan iklim yang memungkinkan potensi

masyarakat berkembang. Pemberdayaan bukan hanya meliputi penguatan

anggota individu dan anggota masyarakat tetapi juga pranata-pranatanya

menanamkan nilai budaya seperti kerja keras, hemat, keterbukaan dan

tanggung jawab adalah bagian pokok dari upaya pemberdayaan.38

Menurut Ife pemberdayaan memuat dua pengertian kunci, yakni

kekuasaan dan kelompok lemah, kekuasaan di sini diartikan bukan hanya

menyangkut kekuasaan politik dalam arti sempit, melaikan kekuasaan atau

penguasaan klien atas:

1. Pilihan-pilihan personal dan kesempatan-kesempatan hidup yaitu

kemampuan dalam membuat keputusan-keputusan mengenai gaya

hidup, tempat tinggal dan pekerjaan.

2. Pendefinisian kebutuhan yaitu kemampuan menentukan kebutuhan

selaras dengan aspirasi dan keinginannya.

3. Ide atau gagasan yaitu kemampuan untuk mengekspresikan dan

menyumbangkan gagasan dalam suatu forum atau diskusi secara bebas

tanpa tekanan.

4. Lembaga-lembaga yaitu kemampuan menjangkau, menggunakan dan

mempengaruhi pranata-pranata masyarakat, seperti lembaga

kesejahteraan sosial , pendidikan dan kesehatan.

38 Sulistiari, Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial,Konsepsi dan Strategi, (Jakarta

: Balai Latihan dan Pengembangan Sosial Drep.Sos. RI, 2004). h.29

 

Page 46: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

36

5. Sumber-sumber yaitu kemampuan memobilisasi sumber-sumber

formal, informal dan kemasyarakatan.

6. Aktivitas ekonomi yaitu kemampuan memanfaatkan dan mengelola

mekanisme produksi, distribusi, dan pertukaran barang serta jasa.

7. Reproduksi yaitu kemampuan dalam kaitannya dengan proses

kelahiran, perawatan fisik, perawatan anak, pendidikan dan sosialisasi,

Pemberdayaan masyarakat sering dipahami sebagai perwujudan

dari pengembangan masyarakat yang lahir dari tradisi pendidikan massa

(mass education) dan berbasis pada bidang pekerjaan sosial, serta memiliki

kemiripan cakupan dengan pendidikan luar sekolah, namun

pengembangan masyarakat berkembang menjadi disiplin ilmu mandiri.39

Menurut Shuartini pemberdayaan biasanya menggunakan strategi

bottom up. Artinya, masyarakat sejak awal dilibatkan dalam proses

perencanaan sampai pada pelaksanaan, dengan demikian disamping

menjadi objek, masyarakat juga menjadi subjek dan pelaku pembangunan

merupakan bagian dari proses perubahan sosial.40

Menurut Edi Suhartp pemberdayaan bertujuan untuk:

1. Meningkatkan kekuasaan orang-orang yang lemah atau tidak

beruntung.

2. Sebuah peroses dengan mana orang menjadi cukup kuat untuk

berpartisipasi dalam berbagi pengontrolan atas dan mempengaruhi

39 Edi Suharto,Membangun Masyarakat Memperdayakan Rakyat, (Bandung:Rafika

Aditama,2005), h.59 40 Rr.Suhartini,Model-ModelPemberdayaan Masyarakat,(Yogyakarta:PT LKIS Pelangi

Aksara, 2005),h.133.

 

Page 47: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

37

terhadap kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga yang

mempengaruhi kehidupannya.

3. Menunjuk pada usaha pengaloksasian kembali kekuasaan melalui

pengubahan struktur sosial.

4. Suatu cara dengan mana rakyat, organisasi, dan komunitas diarahkan

agar mampu menguasai/berkuasa atas kehidupannya.41

Dari berbagai pengertian yang ada, maka penulis menarik

kesimpulan bahwa pemberdayaan masyarakat adalah upaya yang

dilakukan untuk membuat masyarakat semakin berdaya dengan melibatkan

masyarakat sebagi subjek sehingga mereka mempunyai power/kekuatan

dengan cara mengembangkan skill/ppotensi yang dimilikinya, yang dapat

dikembangkan dalam pelatihan-pelatihan agar mempunyai modal untuk

hidup mandiri.

2. Strategi Pemberdayaan

Strategi menurut kamus besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

ilmi/seni mengunakan sumber daya untuk melaksanakan strategi

kebijaksanaan tertentu.42 Jika dikaitkan dengan pemberdayaan masyarakat

maka strategi adalah bagaimana menggunakan ilmu pengetahuan dan

sumber daya sehingga dapat mengaplikasikannya dilapangan.

Dalam konteks pekerjaan sosial, pemberdayaan dapat dilakukan

melalui tiga aras atau matra pemberdayaan (empowerment setting):

41 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memperdayakan Rakyat, (Bandung: Rafika

Aditama,2005), h.59 42 Depdikbud,Kamis Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1998),h.964

 

Page 48: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

38

1. Aras mikro. Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individu

melalui bimbingan, konseling, stress management, crisis intervention.

Tujuan utamannya adalah membimbing atau melatih klien dalam

menjalankan tugas-tugas kehidupannya. Model ini sering disebut

sebagai pendekatan yang berpusat pada tugas (task centered approach).

2. Aras Mezzo. Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien.

Pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai

media intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok,

biasanya digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran,

pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap klien agar memiliki

kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.

3. Aras Makro. Pendekatan ini disebut juga sebagai strategi system

belajar (large-system strategi), karena sasaran perubahan diarahkan

pada system lingkungan yang lebih luas. Perumusan kebijakan,

perencanaan sosial, kampanye, aksi soaial, lobbying, pengorganisasian

masyarakat, manajemen konflik, adalah beberapa strategi dalam

pendekatan ini. Strategi system besar memandang klien sebagai orang

yang dimiliki kompetensi untuk memahami situasi-situasi mereka

sendiri, dan untuk memilih serta menentukan strategi yang tepat untuk

bertindak.43

43 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memperdayakan Rakyat, (Bandung:Rafika

Aditama,2005), h.66

 

Page 49: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

39

3. Tahapan Pemberdayaan

Ada beberapa tahapan dalam proses pemberdayaan masyarakat

diantaranya adalah:

1) Tahapan persiapan. Tahap ini meliputi persiapan petugas (community

worker) dengan tujuan supaya ada kesamaan persepsi antar anggota

agen perubahan (agen of change) mengenai pendekatan apa yang

dipilih dalam melakukan pengembangan masyarakat.

2) Assesmen. Pada tahap ini dilakukan indentifikasi terhadap masalah

dan sumber daya yang dimiliki klien/masyarakat assesmen ini dapat

juga dilakukan dengan menggunakan penilaian SWOT,

strength/kekuatan weaknes/kelemahan, opportunity/kesempatan dan

threat/tantangan.

3) Tahapan perencanaan program. Pada tahapan ini agen perubah

mencoba melibatkan masyarakat untuk memahami masalah yang

mereka hadapi dan berusaha mencari solusi terhadap masalah tersebut.

4) Tahap formulasi aksi. Dalam tahap ini agen perubah membantu

kelompok masyarakat untuk menentukan program dan kegiatan yang

akan mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada.

Formulasi perencanaan aksi dirumuskan oleh petugas dengan

masyarakat.

5) Tahapan pelaksana program/kegiatan. Pada tahapan ini agen perubah

membantu kelompok masyarakat dalam melaksanakan program yang

telah direncanakan.

 

Page 50: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

40

6) Tahapan Evaluasi. Pada tahapan ini agen perubah bersama peserta dari

kelompok masyarakat melakukan pengawasan terhadap program-

program yang dilaksanakan dan mengawasinya.

7) Tahapan terminasi. Pada tahap ini dilakukan pemutis hubungan kerja

secara resmi Antara pekerja sosial dengan masyarakat. Tahap terminasi

pada program pemberdayaan dilakukan di akhir kegiatan berupa focus

group discussion sebagai program evaluasi terhadap seluruh

kegiatan.44

Selaras dengan tahapan pemberdayaan diatas Suhartini membagi

tahapan pemberdayaan kedalam enam tahapan yaitu:

1. Membantu masyarakat dalam menemukan masalahnya.

2. Melakukan analisis/kajian terhadap permasalahan tersebut secara

mandiri/pertisipatif, membentuk kelompok-kelompok diskusi, dan

mengadakan pertemuan warga secara periodic/terus menerus.

3. Malakukan skala prioritas, dalam arti memilih dan memilih tiap

masalah yang paling mendesak untuk diselesaikan.

4. Mencari cara penyelesaikan masalah yang sedang dihadapi Antara lain

dengan pendekatan sosio-kultural yang ada dalam masyarakat.

5. Melaksanakan tindakan nyata untuk menyelesaikan masalah yang

sedang dihadapi.

44 Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan Intervensi

Komunitas, (Jakarta: FEUI Press,2003). h. 244

 

Page 51: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

41

6. Mengevaluasi seluruh rangkaian dan proses pemberdayaan itu untuk

dinilai sejauh mana keberhasilan dan kegagalannya.45

4. Proses Pemberdayaan Umat

Pemberdayaan sebagai suatu proses merupakan sesuatu yang

berkesinambungan dimana komunitas atau kelompok masinh ingin

melakukan perubahan serta perbaikan dan tidak hanya terpaku pada satu

program saja.46

a. Menghadirkan kembali pengalaman yang dapat memberdaya guna dan

tidak memberdayakan.

b. Mendiskusikan alasan mengapa terjadi pemberdayaan dan tidak

memberdayakan.

c. Mengidentifikasi masalah.

d. Mengidentifikasi basis daya yang bermakna.

e. Mengembangkan rencana-rencana aksi dalam pengimplementasian.47

Namun dalam proses pemberdayaan bahwa peran serta masyarakat

merupakan tahapan yang penting dalam peningkatan pembangunan.48

Mutu peran serta masyarakat dapat dibedakan dengan memahami

motivasi mereka. Dalam hal ini peran serta dibagi menjadi lima yaitu:

45 Rr.Suhartini,Model-ModelPemberdayaan Masyarakat,(Yogyakarta:PTLKIS Pelangi

Aksara, 2005),h.135 46 Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-pemikiran dalam Kesejahteraan Sosial, (Jakarta:

Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2002), seri II h.173 47 Nanich Machendra dan Agus Ahmad Syafe’I, Pengembangan Masyarakat Islam,

(Bandung: Rosdakarya,2001), h,25 48 Platihan Calon Pendamping Masyarakat oleh Masyarakat Mndiri Dhuafa Republika

Bersama Fakultas Dakwah dan Komunikasi 27-28 Juli 2007

 

Page 52: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

42

a. Berperan serta karna mendapat perintah.

b. Berperan serta karena ingin mendapatkan imbalan.

c. Berperan serta secara sukarela, tanpa mengharapkan imbalan.

d. Berperan serta atas prakasa atau inisiatif sendiri.

e. Berperan serta dengan kreasi atau daya cipta.

Dari uraian diata bahwa peroses pemberdayaan yang terjadi pada

masyarakat, terjadi secara simultan sehingga upaya yang dilakukan

berkesinambungan untuk meningkatkan daya yang ada.

5. Bentuk dan Sifat Penyaluran Dana

Ada dua bentuk penyaluran dana antara lain

a. Bentuk sesaat, dalam hal ini berarti bahwa zakat hanya diberikan

kepada seseorang satu kali atau sesaat saja. Dalam hal ini juga berarti

bahwa penyakuran kepada mustahik tidak disertai target terjadinya

kemandirian ekonomi dalam diri mustahik. Hal ini dikarenakan

mustahik yang bersangkutan tidak mungkin lagi mandiri, seperti pada

diri orant tua yang sudah jompo, orang cacat. Sifat dan bantuan sesaat

ini idealnya adalah hibah.

b. Bentuk pemberdayaan, merupakan penyaluran zakat yang disertai

target merubah keadaan penerima dari konsidi kategori mustahik

menjadi kategori muzakki. Target ini adalah target besar yang tidak

dapat dengan mudah dan dalam waktu yang singkat. Untuk itu,

penyaluran zakat harus disertai dengan pemahaman yang utuh terhadap

permasalahan yang ada pada penerima. Apabila permasalahannya

 

Page 53: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

43

adalah permasalahan kemiskinan, harus diketahui penyebab

kemiskinan tersebut sehingga tidak dapat mencari solusi yang tepat

demi tercapainya target yang telah dicanangkan.49

Menurut Widodo sifat dana bantuan pemberdayaan terdiri dari tiga yaitu:

a. Hibah, zakat pada asalnya harus diberikan berupa hiba artinya tidak

ada ikatan antara pengelola dengan mustahik setelah penyerahan zakat.

b. Dana bergulir, zakat dapat diberikan berupa dana oleh pengelola

kepada mustahik dengan catatan harus qardul hasan, artinya tidak

boleh ada kelebihan yang harus diberikan oleh mustahik kepada

pengelola ketika pengembalian sama dengan jumlah yang

dipinjamkan.

c. Pembiyaan. Penyaluran zakat oleh pengelola kepda mustahik tidak

boleh dilakukan berupa pembiyaan, artinya tidak boleh ada ikatan

seperti shahibul maal dengan mudharib dalam penyaluran zakat.50

Menurut M. Daud Ali pemanfaatan dana zakat dapat dikatagorikan

sebagai berikut:

a. Pendayagunaan yang konsumtif dan tradisional sifatnya dalam

kategori ini penyaluran diberikan kepada orang yang berhak

merimannya untuk dimanfaatkan langsung oleh yang bersangkutan

seperti: zakat fitrah yang diberikan kepada fakir miskin untuk

49 Lili Bariadi, Muhamad Zen, M. Hudri, Zakat dan Wirausaha, cet I (Jakarta:CED,

2005), h.25 50 Asnaini, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam, (Yogyakarta:Pustaka

Pelajar,2008),h 85-86

 

Page 54: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

44

memenuhi kebutuhan sehari-hari atau zakat harta yang diberikan

kepada korban bencana alam.

b. Pendayagunaan yang konsumtif kreatif, maksudnya penyaluran dalam

bentuk alat-alat sekolah atau beasiswa dan lain-lain.

c. Pendayagunaa produktif tradisional, maksudnya penyaluran dalam

bentuk barang-barang produktif.misalnya kambing, sapi, mesin jahit,

alat-alat pertukangan dan sebagainya. Tujuan dari kategori ini adalah

untuk mrnciptakan suatu usaha atau memberikan lapangan kerja bagi

fakir miskin.

d. Pendayagunaan produktif kreatif, pendayagunaan ini diwujudkan

dalam bentuk modal yang dapat dipergunakan baik untuk membangun

sebuah proyek sosial maupun untuk membantu atau menambah modal

seorang pedagang atau pengusaha kecil.51

51 Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, h 62-63

 

Page 55: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

45

BAB III

GAMBARAN UMUM

LEMBAGA ZAKAT DOMPET DHUAFA

A. Sejarah Dompet Dhuafa

Tanggal 2 Juli 1993, Sebuah rubik di halaman muka harian umum

Republika Dengan tajuk ‘’Dompet Dhuafa’’ Telah di buka. Kolom kecil ini

mengundang pembaca Media untuk turut serta pada gerakan peduli yang di

inisiasi harian umum Republika. Tanggal inilah yang kemudian kami tandai

sebagai hari jadi Dompet Dhuafa Republika. Rubrik ‘’ Dompet Dhuafa ‘’

mendapat sambutan luar biasa. Kolom ini segera Berjalan efektif dalam

pengumpulan dana zakat dan donasi pembaca. Pada hari pertama berjalan,

berhasil terkumpul dana sebesar Rp. 425.000. dan, Pada akhir tahun pertama, dana

yang terkumpul telah mecapai sekitar Rp. 300 juta. 1

Melihat kemajuan yang signifikan dari pengumpul dana masyarakat,

Muncul kebutuhan untuk memformalkan aktivitas yang dikelola keluarga peduli

republika. Pada 4 September 1994, yayasan Dompet Dhuafa Repubika(DDR)

didirikan. Empat orang Pendirinya adalah Parni Hardi, Haidar Bagir, Sinansari

Ecip dan Erie Sudewo. Sejak itu, Erie Sudewo ditunjuk mengawal yayasan

dompet dhuafa dalam mengumpulkan dan Menyalurkan dana Ziswaf dalam wujud

aneka program kemanusian, antara lain Untuk kebutuhan kedaruratan , bantuan

ekonomi, kesehatan , dan pendidikan bagi kalangan dhuafa.

1 Annual Report 2011Dompet Dhuafa. h 20

 

Page 56: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

46

Dengan berkembangnya dana yang terhimpun, eskalasi keterlibatan DD

dalam anekaProgram kepedulian telah meluas dari gunung kidul menuju skala

nasional. Dan, dengan publikasi yang semakin efektif melalui media harian, DD

tidak hanya Berkhidmat pada bantuan dana bagi kalangan tak berpunya dalam

bentuk tunai,Tetapi juga berkembang dalam bentuk program yang lebih luas ,

kesehatan, pendidikan,Dan bantuan bencana.

Bila pada tahun-tahun awal DD disibukan dengan upaya menata dan

memantapkan diri sebagai Lembaga Zakat, lima tahun berikutnya DD secara

seksama juga mendorong tubuhnya lembaga zakat yang professional dan

sidibukan dengan menjalin sinergi kelembangaan di ranah perzakatan nasional.

Pada 10 Oktober 2001, Dompet Dhuafa Republika dikukuhkan untuk perama

kalinya oleh pemerintah sebagai lembaga zakat nasional (Lembaga Amil Zakat)

oleh Departemen Agama RI. Kepercayaan ini terus dihimpun dengan upaya

pemasyarakatan zakat yang didorong oleh inisiatif kerja sama antar lembaga dan

program yang semakin beragam.

Upaya menata diri dan membangun relasi berlangsung selama penggalan

lima tahun aktivitas berikutnya di mana DD telah mengembangkan sejumlah

jejaring mandiri untuk mempertajam aktivitas pengabdian dan pengembangan

kelembagaan.2

2 Ibid. h 20

 

Page 57: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

47

B. Struktur Organisasi

Sementara itu, organisasi social juga memiliki beberpa ciri yakni

diantaranya adanya pembagian pekerjaan, kekuasaan, serta tanggungjawab yang

dalam hal ini bisa tergambar dalam struktur organisasi Dompet Dhuafa. Selain itu,

ada pula satu atau beberapa pusat kekeuasaan yang berfungsi mengawasi

pengendalian usaha organisasi serta mengarahkan organisasi mencapai tujuannya.

Dalam hal ini, pusat kekuasaan Dompet Dhuafa dari sisi actor berada pada posisi-

posisi puncak seperti Presiden Direktr, Dewan Pembina, dan Dewan Pengawas,

sementara dari sisi unit organisasi, maka dari berbagai kantor cabang dan jejaring

yang dimiliki Dompet Dhuafa, kantor pusat Dompet Dhuafa dapat di katakana

sebagai pusat kekuasaan yang mengarahkan, mengawasi, dan mengevaluasi unit-

unit dibawahnya. 3

Adapun struktur organisasi yang di miliki oleh Dompet Dhuafa saat ini

penelitian ini di lakukan sebagai berikut:

3 wawancara dengan adi kurniawan Coorporate Secretary of Dompet Dhuafa 20 desember

2013 Pukul 10.20

 

Page 58: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

48

Struktur organisasi dompetn dhuafa

Sumber: wawancara dengan adi kurniawan Coorporate Secretary of Dompet Dhuafa.

Gambaran 1

Dompet Dhuafa juga dibina dan diawasi oleh beberapa dewan yang

berisikan orang-orang yang pernah memabngun Dompet Dhuafa sebelumnya. Di

ketua dewan Pembina terdapat Parni Hadi yang merupakan pendiri Dompet

Dhuafa. Dua anggota Dewan Pembina lainnya juga orang-orang yang dipandang

sebagai founder Dompet Dhuafa di masa awal yaitu S. Sinansari Ecip dan Haidar

Bagir. Selain itu, dewan Pembina juga terdapat Houtman Z. Arifin (vice president

Citibank Indonesia).

Di posisi dewan pengawas, terdapat Erie Sudewo yang merupakan

pemimpin pertama Dompet Dhuafa, ada pula Azyumardi Azra (Cendikiawan

Muslim, Mantan Rektor UIN), serta Erry Riyana Hardjapamekas (Mantan

Presiden Direktur ( Ahmad Juwaini )

Direktur Komunikasi dan REMO ( M. Arifin

purwakananta)

Direktur Program ( Rini Suprihartanti )

Direktur Penghimpunan (M. Thoriq Helmi)

Direktur Keuangan dan operasi

(Losa Priyaman)

Direktur Komunikasi Hub. External

(Nana M)

 

Page 59: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

49

Direktur Utama PT. TImah Tbk). Di posisi dewan pengawas syariah terdapat Prof.

K. H. Amin Suma (Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta), Drs. K. H.

Wahfudin, MBA (Dai Nasional), dan Izzuddin Abdul Manaf, Lc. MA (Da’i dan

Cendikiawan Ekonomi Islam).

Kemudian pada Presiden Direktur terdapat Ahmad Juwaini. Pada posisi

Direktur SDM & Keuangan terdapat Losa Priyaman. Direktur Komunikasi dan

REMO terdapat M. Arifin purwakananta. Direktur Program terdapat Rini

Suprihartanti. Direktur Penghimpunan terdapat M. Thoriq Helmi. Dan selanjutnya

Direktur Komunikasi Hub. External terdapat Nana M.

Dari struktur tersebut dapat terlihat bahwa lembaga Dompet Dhuafa

memang secara jelas berlandaskan agama islam karna diawasi dan dibina oleh

tokoh-tokoh muslim yang terpandang di Indonesia dan berpengalaman di berbagai

bidang terutama ekonomi. Latar belakang Islam dan Ilmu ekonomi dari actor-

aktor yang menduduki posisi puncak dari struktur Dompet Dhuafa ini lah yang

yang kemudian membentuk Dompet Dhuafa sebagai oerganisasi pengelola zakat

islami yang ingin memperbaiki kondisi umat terutama di bidang ekonomi. Hal ini

sesuai dengan yang dikatakan oleh Etzioni bahwa tujuan organisasi sering kali

dipengaruhi oleh beberapa pihak terutama para eksekutif organisasi.

 

Page 60: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

50

C. Visi dan Misi4

VISI :

Terwujudnya masyarakat berdaya yang bertumpu pada sumber daya lokal

melalui sistem yang berkeadilan

MISI:

- Membangun nilai kemanusiaan dan kemandirian

- Meningkatkan partisipasi derma masyarakat dan dukungan sumber daya

untuk pemberdayaan

- Mendorong sinergi program dan jaringan organisasi pemberdayaan

masyarakat global

- Menumbuh kembangkan dan mendayagunaan aset masyarakat melalui

ekonomi berkeadilan

- Mengembangkan zakat sebagai alternatif dalam pengentasan kemiskinan

Adapun tujuan Dompet Dhuafa ialah:

- Mendorong voluntarism dan tumbuhnya kepemimpinan masyarakat

sebagai agent of change

- Terwujudnya perubahan sosial melalui advokasi multi-stakeholder untuk

terciptanya kesejahteraan

- Menjadi lembaga penggalangan sumber daya masyarakat yang terpercaya

- Mengoptimalkan penggalangan sumber daya masyarakat

- Menjadi World ClassOrganization berbasis ZISWAF

- Terbentuknya jaringan klaster mandiri untuk mengentaskan kemiskinan

4 www.dompetdhuafa.org diakses tanggal 23,Januari.2013 Pukul 11.20

 

Page 61: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

51

- Menjadi lembaga expert dan rujukan dalam kebijakan pengentasan

kemiskinan Indonesia

- Mengembangkan industri dan usaha yang berbasis redistribusi aset serta

mewujudkan jaringan bisnis yang sehat dan ethic (B) 5

-

D. Program Lembaga Zakat Dompet Dhuafa

1. Program Relief Dompet Dhuafa

Divisi Program Relief Dompet Dhuafa, secara struktural

merupakan satu dari empat divisi yang mengelola kemiskinan di bawah

Direktorat Program. Secara umum, Divisi Program Relief bertanggung

jawab mengelola kemiskinan pada aspek yang paling dasar yaitu aspek

pelayanan. Aspek pelayanan dalam program Dompet Dhuafa bersifat

memberikan bantuan langsung, melayani keperluan pragmatis masyarakat

miskin/mustahik, dan menyelesaikan permasalahan yang dialami secara

cepat dan efektif. Sedangkan untuk kegiatan di luar negeri, Divisi Relief

mengemban misi sebagai ujung tombak Diplomasi Kemanusiaan, dengan

mekanisme people to people.

Tiga kegiatan utama Divisi Relief yaitu Pelayanan dasar

masyarakat miskin, pengelolaan kebencaaan, dan pengelolaan buruh

migran Indonesia. Ketiga kegiatan tersebut menggunakan metode

intermediator dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini Dompet Dhuafa

membentuk jejaring lembaga pelaksana program. Program layanan

5 Annual Report 2011Dompet Dhuafa. h 26

 

Page 62: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

52

masyarakat dilaksakan oleh Lembaga Pelayanan Masyarakat (LPM),

Program pengelolaan kebencanaan dilaksanakan oleh Disaster

Management Centre (DMC), dan Program pengelolaan buruh migran

Indonesia dilaksanakan oleh Migran Institut (MI) .

Ketiga lembaga intermediator tersebut bertanggungjawab kepada

Dompet Dhuafa dalam pengelolaan anggaran, implementasi program, dan

pengembangan program di masa mendatang. Selain itu, beberapa program

tematik seperti program sedekah pohon, program air untuk kehidupan,

program energy dan lingkungan, program pelayanan muallaf, dan

program-program lainnya dilaksanakan dengan menetapkan

pananggungjawab pelaksana program.

a. Pelayanan Masyarakat

Lembaga Pelayanan Masyarakat selanjutnya disingkat menjadi

LPM adalah jejaring pelaksana program layanan kepada mustahik

Divisi Relief Dompet Dhuafa. Program LPM merupakan program

pelayanan langsung keperluan mendasar masyarakat adalah program

yang secara umum mengelola seluruh asnaf penerima zakat, terutama

fakir, miskin, ghorimin, muallaf dan ibnu sabil. Karakteristik program

tersebut adalah memenuhi keperluan hidup masyarakat yang bersifat

pragmatis dan mendesak seperti sandang, pangan, dan papan. Selain

itu juga dikembangkan program yang bertujuan meningkatkan

pemahaman keislaman masyarakat dan pemenuhan sarana dan

prasarana ibadah masyarakat, khususnya masyarakat muslim di

 

Page 63: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

53

kantong-kantong kemiskinan, daerah-daerah terpencil, dan kawasan

minoritas yang rawan menjadi korban pemurtadan.

Program LPM terus mengalami pengembangan mengikuti

dinamika kemiskinan yang terjadi di masyarakat. Saat ini, LPM

merambah tema psikotik, yaitu program pelayanan bagi masyarakat

pengidap ganguan jiwa. Program ini ditetapkan oleh Dompet Dhuafa

sebagai bentuk adaptasi atas perubahan pola respon masyarakat

terhadap kemiskinan. Selain itu, LPM juga mengembangkan program

Bantuan Pemulasaran Jenazah (BARZAH). Program ini menjadi

kebutuhan dasar masyarakat akibat mahalnya harga proses

pemakaman. Ke depan, LPM mentargetkan memiliki lahan untuk

mengelola pemakaman bagi masyarakat miskin.

Di luar Negeri, LPM diproyeksikan menjadi ujung tombak Tim

Kemanusiaan Dompet Dhuafa terhadap konflik-konflik sosial yang

terjadi. Kasus kemanusiaan seperti pengungsian di Somalia, konflik

etnis di Rohingya, atau konflik agama di Gaza Palestina, adalah

termasuk dalam ranah Diplomasi Kemanusiaan Dompet Dhuafa.

b. Pengelolaan Bencana

Disaster Management Center Dompet Dhuafa selanjutnya

disingkat menjadi DMC adalah jejaring pelaksana program

kebencanaan Divisi Relief Dompet Dhuafa. Tugas pokok DMC adalah

menjadi garda terdepan pengelolaan kebencanaan, baik dalam maupun

luar negeri. Kebencanaan yang dimaksud adalah bencana yang

 

Page 64: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

54

diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan

oleh alam antara lain berupa ; gempa bumi, tsunami, gunung meletus,

banjir, kekeringan, angin topan dan tanah longsor, termasuk di

dalamnya kebakaran. Untuk memahami tugas pokok DMC-DD

tersebut, maka perlu diketahui terlebih dahulu bahwa terdapat 3 fase

utama dalam pengelolaan kebencanaan, meliputi : masa sebelum

terjadi bencana (pra bencana), saat terjadi bencana dan setelah terjadi

bencana.

c. Mirgain Institute

Merupakan program advokasi dan pemberdayaan buruh

migrant Indonesia baik sebelum keberangkatan, saat keberangkatan

dan sebelum penempatan. Untuk advokasi Migrant Institute telah

melakukan pendampingan untuk calon Buruh Migrant Indonesia

(BMI), BMI, dan Eks BMI, seperti masalah penipuan sebelum

keberangkatan, dan masa penempatan yang beragam jenis masalahnya.

Untuk eks BMI, Migrant Institute telah melakukan

pendampingan agar mereka mendapatkan hak-haknya, salah satu

haknya adalah klaim asuransi. Dalam program pemberdayaan eks

BMI, saat ini Migrant Institute menjalankan program pelatihan,

penyuluhan, dan pendampingan usaha. Hingga di tahun ke 2 Migrant

Institute eksis, berhasil membentuk koperasi untuk eks BMI di daerah

 

Page 65: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

55

Jetis, Ponorogo dan mempunyai jejaring-jejaring di kantong-

kantong buruh migrant.6

2. Pendidikan

a. Manajemen Sekolah

SMART Ekselensia Indonesia.

SMART adalah sekolah menengah berasrama, bebas biaya dan

akseleratif (5 tahun SMP-SMA). Berdiri sejak tahun 2004 di Parung,

Bogor, SMART EI didedikasikan untuk anak-anak berprestasi namun

memiliki kendala di bidang ekonomi dari seluruh Indonesia.

Jangkauan dan Jumlah Penerima Manfaat : Jumlah penerima

manfaat SMART EI dari tahun 2004 sampai 2012 adalah 294 orang

yang terdiri dari 120 orang alumni (4 angkatan) dan 174 orang siswa

SMART EI (Kelas 1 sd Kelas 5). Periode rata-rata setiap alumni

menerima manfaat adalah selama 5 tahun sedangkan siswa SMART EI

antara 1 sampai 4 tahun. Bentuk manfaat yang diterima siswa SMART

EI meliputi biaya sekolah, biaya asrama, dan kesiswaan.

b. Pengembangan Pendidikan

1) Institut Kemandirian

Institut Kemandirian adalah lembaga yang didirikan

Dompet Dhuafa pada 23 Mei 2005 untuk mengatasi masalah

6 Ibid. h, 48

 

Page 66: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

56

pengangguran dan kemiskinan. Lembaga ini bergerak di bidang

training keterampilan teknis, kewirausahaan, dan sales marketing.7

Program yang dilaksanakan Institut Kemandirian adalah:

1. Pelatihan keterampilan sepeda motor

2. Pelatihan keterampilan teknisi handphone

3. Pelatihan keterampilan fashion & design

4. Pelatihan entrepreneurship & salesmanship

5. Pelatihan keterampilan salon muslimah

6. Pelatihan keterampilan IT (software & hardware)

7. Pelatihan catering & kuliner

8. Pelatiahan keterampilan mengemudi

9. Pelatihan teknik instalasi listrik dan elektronik

Jangkauan dan Jumlah Penerima Manfaat : Penerima

manfaat Institut Kemandirian pada tahun 2012 adalah sekitar 1.765

orang.

2) Beastudi Indonesia

a) Beastudi Etos adalah beasiswa investasi SDM yang mengelola

biaya untuk pendidikan, pembinaan, dan pelatihan serta

pendampingan mahasiswa di PTN dan jurusan yang telah

direkomendasikan. Bantuan yang diberikan berupa pembiayaan

SPP tahun pertama, uang saku, akomodasi asrama, dan

pembinaan 4 domain (agama, akademis, pengembangan diri

7 www.dompetdhuafa.org

 

Page 67: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

57

dan sosial) selama 3 tahun. Program ini diharapkan dapat

menjadi yang terdepan dalam membentuk SDM unggul dan

mandiri.

b) Beasiswa Aktivis Nusantara (Bakti Nusa) adalah investasi

SDM yang mengelola pengembangan diri dan pendampingan

bagi aktivis mahasiswa.8

c) Beasiswa Prestasi Chevron adalah beasiswa yang diberikan

kepada para mahasiswa yang berdomisili di 3 kecamatan yang

menjadi wilayah CSR Chevron Geothermal Salak.9

d) Sekolah Desa Produktif merupakan program untuk revitalisasi

desa yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup

masyarakat melalui interfensi pada bidang pendidikan, sosial,

ekonomi, dan kesehatan. SDP juga merupakan program

pembinaan sosial kemasyarakatan penerima manfaat beastudi

Etos sehingga mereka memiliki kontribusi bagi masyarakat

sekitar.

e) Alumni SMART EI adalah program pemberian beasiswa

softloan (pinjaman), pembinaan rutin di Medan dan Jogya,

shifting paradigma di masing-masing daerah.

f) Alumni Beasiswa adalah pengelolaan komunitas alumni

beasiswa DD, baik Beastudi Etos, Bakti Nusa, Beasiswa DD

8 www.dompetdhuafa.org 9 www.dompetdhuafa.org

 

Page 68: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

58

sebelum Etos (Karibis, Best of The Best, Anugerah) maupun

Kemitraan (Chevron).

g) School Social Resposibility (SSR) adalah program yang

bertujuan untuk memberikan pemahaman dan penanaman nilai-

nilai kedermawanan kepada siswa.

h) Komunitas Filantropi Pendidikan (KFP) adalah program

rekruitment, pemetaan, pengelolaan dan pemberdayaan bagi

mereka yang peduli terhadap pendidikan dan hendak

mendukung penyelenggaraan program di Bumi Pengembangan

Insani.

Jangkauan dan Jumlah Penerima Manfaat : Jumlah

penerima manfaat Beastudi Etos adalah 365 orang yang tersebar di

12 wilayah di Indonesia yaitu:

Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang,

Yogyakarta, Malang, Surabaya, Samarinda, dan Makassar.

3) Sekolah Guru Indonesia

Gambaran umum program yang dimiliki : Sekolah Guru

Indonesia adalah salah satu jejaring divisi pendidikan Dompet

Dhuafa yang berkomitmen dalam melahirkan guru model

berkarakter pemimpin yang memiliki kompetensi mendidik dan

mengajar.

Sekolah Guru Indonesia (SGI), pada awalnya bernama

Sekolah Guru Ekselensia Indonesia (SGEI) dan diresmikan pada

 

Page 69: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

59

tanggal 24 Oktober 2009 oleh bupati Bogor sebagai salah satu

program pemberdayaan dan peningkatan pendidikan yang

dilakukan Dompet Dhuafa di dalam Program Divisi Pendidikan.

4) Makmal Pendidikan

Makmal Pendidikan adalah sebuah laboratorium

pendidikan yang berusaha menjawab kebutuhan peningkatan

kualitas guru dan sekolah melalui pelatihan guru, pendampingan,

dan forum Sahabat Guru Indonesia (SGI). Program kegiatan yang

ada di Makmal Pendidikan adalah Pendampingan Sekolah,

Pelatihan Guru, dan Pusat Sumber Belajar.

a. Pendampingan SekolahPendampingan sekolah adalah model

pengembangan sekolah dalam meningkatkan kualitas

manajemen, 10kegiatan belajar mengajar, dan partisipasi

masyarakat di bidang layanan pendidikan.

b. Pelatihan GuruPelatihan Guru adalah pelatihan dan workshop

yang dirancang sistematis berdasarkan standar kurikulum

berbasis kompetensi dan merupakan sarana yang efektif untuk

meningkatkan kemampuan mendidik dan mengajar guru pada

satu kompetensi tertentu yang bersifat khusus dan terencana.

c. Pusat Sumber Belajar (PSB)Pusat Sumber Belajar (PSB)

merupakan salah satu departemen di bawah Makmal

Pendidikan yang berfokus pada pengembangan, inovasi dan

10 www.dompetdhuafa.org

 

Page 70: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

60

pengembangan kreativitas pengajaran. Pusat Sumber Belajar

melayani masyarakat secara luas dan khususnya para guru

melalui beberapa program atau kegiatan yaitu Perpustakaan

SMART EI dan Pusat Media Pembelajaran.

3. Kesehatan

a. Layanan Kesehatan Cuma- Cuma ( LKC)

Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) merupakan

lembaga nonprofit jejaring Dompet Dhuafa khusus di bidang kesehatan

yang melayani kaum dhuafa secara paripurna melalui pengelolaan

dana sosial masyarakat (ZISWAF- Zakat, Infak, Sedekah dan wakaf)

dan dana sosial perusahaan. LKC memberikan pelayanan kesehatan

secara cuma-cuma kepada peserta (member) yang telah terverifikasi.

Di mana setiap calon penerima manfaat mendaftar ke LKC dan

kemudian disurvey oleh tim survey. Jika lulus jadi member, maka akan

diberikan kartu peserta yang berlaku 1 tahun. Dengan adanya kartu

peserta, penerima manfaat berhak mendapatkan pelayanan kesehatan

gratis selama 1 tahun tersebut.

b. Rumah Sehat Terpadu

Kesehatan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi

masyarakat, bahkan bagi masyarakat miskin kesehatan menjadi barang

yang sangat mahal.

Kata “Sakit“ dan “Masuk Rumah Sakit” menjadi sesuatu yang

menakutkan bagi sebagian saudara-saudara kita. Selain tak memiliki

 

Page 71: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

61

biaya, sulit bagi mereka untuk mendapatkan akses secara benar-

benar gratis dari rumah sakit.

Untuk itu, pada tahun 2001, Dompet Dhuafa Republika

mendirikan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Ciputat, guna

memberikan akses layanan kesehatan yang layak dan optimal secara

gratis bagi kaum dhuafa. Lebih dari 150.000 kaum dhuafa telah

terlayani oleh LKC.

Untuk mengembangkan layanan di tahun 2007, Dompet

Dhuafa Mendirikan lagi Rumah Sehat di Masjid Sunda Kelapa.

Tercatat 200.000 member kaum dhuafa yang sudah mendapatkan

layanan ini secara Cuma-Cuma pula. Dan untuk lebih meningkatkan

kualitas layanan kesehatan kepada kaum dhuafa, Dompet Dhuafa

Republika berinisiasi membangun Rumah Sehat Terpadu (RST). Dari

sinilah diharapkan lahir model layanan kesehatan yang dibiayasi

seluruhnya dari dana zakat, infak/sedekah serta wakaf.11

4. Ekonomi

a. Baitul Maal Desa (BMD)

Program ini bertujuan untuk memudahkan bagi masyarakat

khususnya di pedesaan dalam rangka meningkatkan kemandirian

dalam kehidupan ekonomi. Program Baitul Maal Desa (BMD) ini

sebenarnya adalah perluasan dari konsep BMT (Baitul Maal wat

11 www.dompetdhuafa.org

 

Page 72: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

62

Tamwil) yang sudah lebih dahulu berkembang. Program BMD

menitikberatkan pada pengembangan potensi lokal setempat.

Banyak desa-desa di Indonesia yang memiliki potensi ekonomi

yang besar seperti pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan,

kelautan, industri kerajinan, dan sebagainya. Potensi ini kadangkala

tidak berkembang disebabkan kurangnya perhatian dan pengetahuan

dari para pelakunya yang banyak berasal dari kalangan rakyat kecil.

Dengan Program BMD ini, diharapkan, potensi bisa lebih maju,

berkembang dan menghidupi ekonomi daerah setempat.

Program BMD telah diujicobakan di wilayah Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta. Dompet Dhuafa melalui BMD mendata potensi

ekonomi setempat, kemudian memfasilitasi produksinya, hingga

membantu dalam bidang pemasaran produk tersebut. Baitul Maa Desa

(BMD) diawasi langsung oleh Direktorat Program Dompet Dhuafa

Republika guna menjamin akuntabilitas dan ketepatan sasaran.

Dana yang diberikan kepada masyarakat sifatnya bergulir

(revolving, fund). Dana awal terus berputar dari satu mustahik ke

mustahik lain, berbeda dengan dana pinjaman dari institusi perbankan

yang mesti dikembalikan. Dana bergulir ini dimaksudkan untuk

merangsang minat dan kreativitas usaha masyarakat, tanpa harus takut

dengan pengambalian. Setelah satu Mustahik berhasil, dana ini akan

berpindah ke Mustahik lainnya dan seterusnya.

 

Page 73: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

63

b. BMT Center

Kerinduan terhadap lahirnya lembaga keuangan yang berpihak

kepada kaum lemah merupakan cita-cita awal DD. Sejak munculnya

BMT (Baitul Maal Wa Tamwil) di Jakarta dan Semarang (BMT Insan

Kamil dan Binama), terasa perlu adanya lembaga yang menggalang

tumbuhnya lembaga keuangan serupa dalam satu sinergi.

Tahun 1994-1995 serangkaian diklat dan pertemuan yang

berintikan pemasyarakatan ekonomi syariah mulai disokong DD. Pada

1994 itu DD telah didaulat oleh puluhan lembaga BMT di segenap

wilayah untuk membangun sebuah lembaga “holding” BMT guna

menopang sinergi dan permodalan itu.

Belasan tahun kemudian, DD telah berhasil mensponsori lebih

kurang pendirian 60 LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syariah-

termasuk BMT) dan tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Sebagai

kelanjutan dari langkah ini tahun 2006 DD memfasilitasi silaturahmi

200 pengelola BMT se-Jawa dan Sumatera sekaligus menandai

berdirinya Perhimpunan BMT Indonesia yang kemudian dikenal

dengan nama BMT Center. Sampai tahun 2008, geliat dari koordinasi

ini terus berlangsung di bawah jejaring DD yang kini beranggotakan

lebih dari 269.543 orang dengan aset yang dikelola mencapai Rp. 266

miliar dengan pengelolaan dana ketiga sebesar Rp. 233 miliar.12

12 www.dompetdhuafa.org

 

Page 74: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

64

Di bahwa sinergi BMT Center aneka program telah digulirkan

dan meliputi advokasi, konsultasi, jasa audit syariah, trainig, pooling

fund, dan penempatan dana. Aliansi ini berlanjut dengan menangani

sindikasi pembiayaan, aktivitas kliring, dan penjaminan dana. Dalam

unit bisnisnya kini juga telah ditumbuhkan lembaga pembiayaan

ventura yang diperkenalkan sebagai BMT Ventura. Semua lini

keuangan mikro berbasis syariah ini semakin penting guna membantu

berbagai pembiayaan kalangan lemah yang biasanya menjadi pihak

terlemah dari arus besar ekonomi ribawi yang masih terlalu tangguh

untuk dilawan secara sendiri-sendiri oleh pelaku keuangan berbasis

syariah.

c. Pemberdayaan Masyarakat Urban

Program Pemberdayaan Pelaku Usaha Mikro Makanan

Jajanan Yang Rentan Penggunaan Bahan Tambahan

Pangan (BTP) Berbahaya

- Pemberdayaan Kelompok Pengusaha Mikro Makanan Jajanan

Sehat Jakarta

- Program Yang Muda Yang Mandiri : Pemberdayaan Pemuda

Pengangguran dan Putus Sekolah Berbasis

Kelompok Melalui Kegiatan Kewirausahaan

- Program Kemitraan (CSR, donor luar)

 

Page 75: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

65

- Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Seputar Masjid :

Jakarta (Warakas, Pademangan), Bogor (Cibubur & Muara Beres,

Cibinong)13

d. Pemberdayaan Petani

Lembaga Pertanian Sehat (LPS) Dompet Dhuafa berdiri pada

bulan Juni 1999 yang semula bernama Laboratorium Pengendalian

Biologi DD Republika yang berfungsi untuk meneliti dan

mengembangkan sarana pertanian tepat guna untuk membantu petani

kecil.

Pertama kali diproduksi oleh Laboratorium Pengendalian

Biologi DD Republika adalah biopestisida (pengendali hama tanaman)

berbahan aktif virus serangga NPV (nuclear polyhedrosis virus) yang

ramah lingkungan. Produk biopestisida yang berbahan aktif virus

patogen serangga hama tersebut, merupakan yang pertama diproduksi

di Indonesia dengan nama VIR-L, VIR-X dan VIR-H. Kemudian hasil

dari penelitian dan perakitan teknologi tepat guna pada tahun 2000

dihasilkan pupuk organik OFER dan pestisida nabati PASTI berbahan

aktif ekstrak akar tuba (Derris sp.).

Pada tahun 2002 Laboratorium Pengendalian Biologi berubah

nama menjadi Usaha Pertanian Sehat (UPS), hal ini berkaitan erat

dengan upaya pengembangan pemasaran produk-produk yang

dihasilkan Laboratorium sebelumnya. Pemisahan laboratorium dan

13 www.dompetdhuafa.org

 

Page 76: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

66

usaha dilakukan pada awal tahun 2003 menjadi LPS yang berada di

Jejaring Aset Sosial (JAS) dan UPS yang berada di Jejaring Aset

Reform (JAR). Selain produk Laboratorium, UPS juga mulai

membantu pemasaran produk pertanian dari petani-petani yang telah

menggunakan teknologi ramah lingkungan, diantaranya berupa Beras

Sehat Bebas Pestisida.

Kemudian menginjak awal tahun 2004 Laboratorium Pertanian

Sehat dan Usaha Pertanian Sehat disatukan kembali menjadi Lembaga

Pertanian Sehat Dompet Dhuafa di bawah koordinasi Jejaring Aset

Reform (JAR) dengan mandat yang lebih luas tidak hanya penelitian

dan produksi sarana pertanian sehat, tetapi juga berupaya untuk

melakukan pemberdayaan petani dhuafa melalui Program

Pemberdayaan Pertanian Sehat (P3S). Pada tahun 2005 seiring dengan

perubahan internal lembaga holding Dompet Dhuafa, LPS menjadi

salah satu jejaring pengembangan ekonomi yang diharapkan dapat

menjadi sebuah lembaga mandiri secara financial dari sektor produksi

dan bisnis dengan tetap tidak kehilangan jatidirinya sebagai jejaring

dari lembaga nirlaba Dompet Dhuafa.14

14 www.dompetdhuafa.org

 

Page 77: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

67

BAB IV

ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI PEMBERDAYAAN DANA UMAT

PADA LEMBAGA DOMPET DHUAFA

A. Formulasi strategi

Formulasi Starateagi adalah merumuskan strategi jangka panjang yang

spesifikasi berisikan pencapaian visi, misi dan tujuan menerjemahkan orientasi.

rencana jangka panjang itu sangat diperlukan sebagai barameter atau petunjuk

arah aksi organisasi yang dikaitkan dengan kemampuan serta peluang yang ada.1

Lembaga Zakat Dompet Dhuafa menggunakan 3 modal strategi dalam

pemberdayaan dana mumat :

1. Pelayanan

Strategi pelayanan yang diterapkan oleh lembaga Zakat

DompetDhuafa mempunyai beberapa formasi strategi dalam memberikan

pelayanan untuk menjaga loyalitas donaturnya, diantaranya:2

a. Pelayanan Informasi

Guna memberikan pelayanan informasi yang baik kepada

donator, maka Dompet Dhuafa melakukan hal-hal sebagai berikut:

1) Penyediaan panduan zakat infaq sedekah dan wakaf ZISWAF

2) Memberikan konsultasi ZISWAF, baik untuk donator maupun Uantuk

masyarakat umat.

1Ismail Yustanto & M Karebet, Manajemen Strstegi Perspektif Syariah, (Jakarta: Khoirul Bayan 2003),

h 55 2Romi Ardiansyah. GM Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Wawancara Pribadi, 20

Juni 2014

 

Page 78: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

68

3) Memberikan pelayanan ZISWAF bagi seluruh personil Khususnya

yang Bertugas sebagai customor service (pelayanan pelanggan) agar

dapat menjelaskan kepada masyarakat.

4) Memberikan informasi kepada seluruh donator untuk menghadiri

acara dari program Dompet Dhuafa.

b. Kemudahan Berkomunikasi

Untuk dapat memberikan kemudahan komunikasi, hal-hal yang

harus dipahami antara lain:

1). Jumlah seluruh telepon harus disesuaikan dengan kebutuhan jumlah

telpon yang masuk

2). Menyediakan nomor telpon yang mudah diingat

3). Mengutamakan telpon masuk

4). Kesigapan customor service atau resepsionis, khususnya dalam

menjawab telepon dan melayani pelayan

5). Internet dan kesiapan operator internet

c. Kemudahan Pembayaran

Ada beberapa cara yang dilakukan Dompet Dhuafa agar terjadi

kemudahan dalam melakukan transaksi, antara lain:

1) Ketersediaan kwitansi pembayaran

2) Ketersediaan slip setoran bank

3) Pembayaran via transfer bank

4) Pembayaran via ATM

5) Pembayaran dengan debet card

 

Page 79: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

69

6) Pelayanan melalui linternet

7) Penjemputan ZISWAF

d. Keramahan

Dalam menjalankan suatu pelayanan tetu tidak terlepas dari

keramahan dalam melayani donator, Dompet Dhuafa melakukan hal-hal

sebagai berikut:

1. Penampilan dan suasana

2. Senyum dan mimik wajah

3. Salam dan sapaan pertama

4. Tutur kata

5. Ucapan terima kasih

6. Mendoakan donator

e. Kecepatan

Untuk mencapai pelayanan yang cepat, maka yang harus di

perhatikan adalah terus meningkatkan kecepatan pada aspek, seperti:

1) Meyambut kedatangan donator

2) Menulis atau mengetik data donator

3) Menghitung uang

4) Mengangkat telepon

5) Menjawab pertanyaan

6) Memeriksa data

7) Mengirimkan informasi

 

Page 80: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

70

f. Laporan

Pemberian laporan pelaksanan atas dana zakat, infaq, dan sedekah

yang sudah ditunaikan muzakki/donatur kepada Dompet Duhafa, karena

laporan ini menjadi sah satu titik tombak bagi donator bahwa donator

bahwa dontur mereka puas danpercaya kepada Dompet Dhuafa. Artinya

ketiak donator sudah menyampaikan dana ZISWAF-nya kepada Dompet

Dhuafa lalu ia mendapatkan laporan dan ternyata donator mengtehui dana

zakat sya disalurkan kesini dengan program-program yang sudah

berjalan3

2. Pemberdayaan

Lembaga zakat Dompet Dhuafa membuat masyarakat atau menerima

manfaat dari lembaga zakat Dompet Duhafa itu bisa berkembang dan berdiri

sendiri dengan cara adanya program-program empowering yang sudah ada di

lembaga zakat Dompet Duhafa, maka masyarakat itu memiliki penambahan

atau adanya zat yang positif. Dan bisa membuat masyarakat menjadi

Establish.

Dalam strategi yang digunakan Dompet Duhafa yaitu dengan cara

sebagai berikut:

a. Peningkatan perekonomian secara langsung memberikan santunan.

Digunakan untuk para mustahik yang masa tingkat kerjanya menurun.

Dalam hal ini dana ZISWAF diberikan kepada orang yang sudah tidak

3 Adi Kurniawan. Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Wawancara Pribadi, 10 Juni

2014

 

Page 81: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

71

mampu bekerja untuk mencukupi diri sendiri. Penyaluran ini biasanya

diberikan berupa uang tunai ataupun makanan untuk mencukupi

kehidupan sehari-hari. Dalam strategi Dompet Duhafa memberikan

bantuan sesuai memenuhi kebutuhan para penerima manfaat/mustahik.

b. Peningkatan perekonomian secara pemberian skill dan keterampilan

tertentu untuk modal kerja. Biasanya diberikan kepada penerima

manfaat/mustahik yang masih produktif. Hal ini tertuang dalam program

kerja Dompet Duhafa yang bertujuan memberikan keterampilan sebagai

modal untuk mencari pekerjaan.

Dalam strategi ini alokasi dana yang di anggarkan tidak menentu

karena biasanya dalam pelaksanaan program kerja ini bekerjasama dengan

mitra waralaba yang bersedia membagikan ilmu.. bahkan tempat usaha untuk

dijadikan pelatihan. Strategi pemberian skill ini selama ini kurang adanya

pantauan yang efektif. Hal itu dapat dilihat dari program pelatihan yang sudah

dilaksanakan Dompet Duhafa. Yang masih terpantau hanyalah pelatihan yang

bekesinambungan dengan program kerja kampong mandiri yaitu pelatihan

yang langsung direalisasikan dengan pemberian modal usaha seperti pelatihan

potong rambut dan ternak kelinci.

Peningkatan perekonomian melaluai pemberian modal usaha untuk

mustahik yang ingin meningkatkan kemandirian dalam perekonomian.

Dalam hal ini tertuang dalam program kerja kampong mandiri yang

asnafnya di berikan modal untuk berwira usaha dengan tujuan menjadikan

asnaf mandiri. Dalm strategi pemberdayaan secara pemberian modal biasanya

 

Page 82: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

72

diberikan binatang ternak maupun mesin yang dapat mendukung usaha

mustahik. Keberhasilan kprogram kerja yang dilaksanakan loeh Dompet

Duhafa peningkatan perekonomian melaluai membuka lapangan kerja bagi

mustahik yang tidak mempunyai kemampuan mengurus wirausaha sendiri.

Strategi ini ditujukan untuk asnaf yang tidak mempunyai mental untuk berwira

usaha. Dalam strategi ini Dompet Duhafa paham kalu tidak semua mustaik

tidak mempunyai mental wirausahawan. Jadi untuk meningkatkan

kesejahteraan umat yang kurang mempunyai mental tersebut untuk

pendistribusian dana ZISWAF perlu dilakukan invenarisasi para mustahik dan

membedakannya siapa-siapa yang perlu diberikan ZISWAF konsumtif dan

ZISWAF yang di berikan secara konsulif langsung diberikan melalui semako

dan melalui sebuah jasa.

Sedangkan untuk secara produktif tidak begitu saja diberikan melalui

diberikan modal secara langsung. Untuk mengurangi kesalahan pemberian

modal Dompet Dhuafa mengunakan strategi pelatiha-pelatihan wirausaha

untuk menambah sekill terlebih dahulu sebelum memberikan modal usaha.

Hal itu dapat dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak para peserta yang

seriusmmengikuti pelatihan tersebut sebagai dasar Dompet Duhafa mengambil

keputusan siapa yang pantas dibeikan modal usaha.

 

Page 83: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

73

3. Pembelaan

Di dalam Advokat atau pembelaan itu ada 2 model yang lembaga zakat

Dompet Duhafa itu kembangkan diantara yang pertama:

a. Dengan menyimpan program-program. Yang mana program tersebut itu

bisa menjadi semacam modal atau referensi yang bisa menjadi semacam

model atau referensi yang bisa di tiru oleh pihak lain. Termasuk

pemerintah karena Dompet Duhafa itu tidak bisa menyelesaikan semua

persoalan misalnya, atau contoh Dompet Duhafa membangun rumah sehat

geratis, karena lembaga zakat Dompet Duhafa ini ingin menunjukan

bagaimana, caranya dana mumat itu bisa memberikan pelayanan

kesehatan geratis, tapi jika pemerintah menanggung semua BPJS atau

yang lain sebagainya, Dompet Duhafa tidak mengklaim bahwa itu meniru

Dompet Duhafa tapi apa yang kita lakukan Dompet Duhafa itu bisa

menjadi ispirasi buat kebijakan itu cara advokasi pertama.

b. Advokasi yang kedua: itu dengan sifatnya secara langsung lembaga zakat

Dompet Duhafa melakukan advokasi dengan kebijakan-kebijakan yang itu

mempunyai peluang untuk terus melestarikan masalah yang di masyarakat

contohnya, lahir kebijakan tentang UUD BPJS ternyata di UUD BPJS itu

ada problem, sehingga di BPJS itu tidak semua masyarakat miskin itu

tidak langsung bisa masuk kedalam yang disebut dengan PBI. Oleh karna

itu lembaga zakat Dompet Duhafa melakukan advokasi. Agar masyarakat

miskin yang belum masuk dengan cara perubahan aturan dan sebagainya.

 

Page 84: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

74

Bisa membuat masyarakat miskin itu masuk. Jadi lembaga zakat Dompet

Duhafa itu langsung mengadvokasikan kebijakannya. 4

Dari uraian diatas tanpak bahwa formulasi strategi yang dilakukan

lembaga zakat Dompet Duhafa sesuai dengan teori formulasi strategi yang

ada. Hal ini dapat dapat dilihat dari strategi yang digunakan dalam

pemberdayaan dana umat yang diterapkan oleh lembaga zakat Dompet

Duhafa. Dengan

Penerapan strategi yang utuh, maka lembaga zakat Dompet Duhafa

akan terus berkembang sesuai dengan tujuan lembaga zakat Dompet Duhafa.

B. Implementasi Strategi

Tahap penerapan merupakan tahap ynag bagi keberhasilan suatu

organisasi. Tanpa adanya penerapan yang efektip maka rencana yang telah di

susun hanya akan menjadi angan-angan. Pada tahapan inplementasi dibutuhkan

suatu aktivitas komitmen dalam bekerja sama dari seluruh bidang untuk

mencapaian keberhasilan suatu organisai.

1. Pelayanan

Impelementasi strategi pelayanan merupakan tahapan yang sangat

penting bagi suatu lembaga untuk menentukan keberhasian dalam menggapai

tujuan. Karena impelementasi strategi merupakan proses baigaimana

organisasi melaksanakan strategi pelayanan yang telah di formualsikan dengan

nyata

4 Romi Ardiansyah. GM Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Wawancara Pribadi, 20

Juni 2014

 

Page 85: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

75

Temuan penulis mengenai implementasi strategi pelayanan dalam

menumbukan loyalitas donator, menerapkan strategi pelayanan seperti:

a. Event

Merupakan salahsatu kegiatan dimana kegiatan tersebut bermanfaat

untuk Dompet Duhafa, karna dari kegiatan tersebut para karyawan/amill

untuk Dompet Duhafa dapat menjalin loyalitasnya terhadap donatur.

Sehingga para donatur juga dapat loyal dengan adanya event yang di

oprasionalkan oleh domnpet Duhafa. Salah satu event yang

dioprasionalkan Dompet Duhafa diantaranya:

1) Pengajian rutin

Kegiatan pengajian yang diikuti para donatur untuk Dompet

Duhafa, dengan ada beberapa ustad sebagai pembimbingnya. Dompet

Duhafa mengunakan pengajian ini sebagai salah satu media untuk

mensosioalisasikan program-program Dompet Duhafa

2) Sms Donatur

Adalah pelayanan yang peruntukan untuk para donatur melalui

Sms, contoh: Ketika para donatur berulang tahun secara otomatis

Dompet Duhafa mengucapkan dan mendoakan ke donatur yang

berulang tahun tersebut. Selain itu Dompet Duhafa megadakan ivent

donatur akan di sms untuk mengikuti ivent yang diadakan Dompet

Duhafa.

 

Page 86: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

76

3) Media Sosial (Email, Facebook, Twitter)

Dengan adanya media ini para donatur akan lebih mudah untuk

melakukan komunikasi. Para donatur juga bisa berkomunikasi dengan

para asatiz Dompet Duhafa melalui media social.5

Berdasarkan formulasi dan implementasi strategi pelayanan

yang telah dilaksanakan oleh lembaga zakat Dompet Duhafa, terjadi

Pertambahan donatur pertahun. Layanan donatur yang telah

dilaksanakan oleh lembaga zakat Dompet Duhafa berupa

penghimpunan dana zakat, infaq, shodaqah dan wakaf (ZISWAF) yang

terus ditingkatkan. Karena melihat jumlah penduduk Indonesia yang

mayoritas islam menjadi peluang besar untuk meningkatkan kesadaran

untuk bersedekah. Loyalitas donatur menjadi tolak ukur keberhasilan

dan peningkatan jumlah donatur dengan informasi dari donatur lama

untuk merekomendasi calon donatur lain yang cukup berpotensi untuk

menjadi calon donatur baru.

Dengan strategi pelayanan dalam menjalin loyalitas donatur

yang diterapkan oleh lembaga zakat Dompet Duhafa membuktikan

bahwa upaya lembaga dalam meningkatkann kesejahteraan masyarakat

dalam membayar zakat, infaq shodaqoh dan wakaf (ZISWAF). Hal ini

terlihat dalam table perkembangan donatur lembaga zakat Dompet

Duhafa di bawah ini.

5 Adi Kurniawan. Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Wawancara Pribadi, 10 Juni

2014

 

Page 87: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

77

Tabel 2

Jumlah donatur lembaga zakat Dompet Duhafa priode 2010-20136

No Keterangan 2010 2011 2012 Total Keterangan

1 Total Donatur 5,012 6,587 16,183 16,183 Data Lengkap

2 Data Tidak

Lengkap 1,250 1,616 756 3,622

Data Tidak

Lengkap

Total Donatur 6,262 8,203 5,340 19,850

Data diperoleh dengan wawancara pribadi dari Ibu Desty sebagai devisi

pemberdayaan 30 Agustus 2014

Dalam table 1, pertumbuhan donatur setiap tahunnya bertambah

cukup besar . Ini terlihat dari tahun 2012 ketahun 2011. Kemudian dari tahun

2011 ke tahun 2012 mengalami penurunan, tetapi ini tidak menjadi suatu

permasalahan, karena pada penghimpunan dana ZASWAF dari tahun 2011

ke tahun 2012 mengalami kenaikan yang cukup besar, ini berarti strategi

pelayanan dalam menjalin loyalitas donatur di lembaga zakat Dompet Duhafa

sangat abaik.7

Pengaruh pelayanan dalam peningkatan dana ZASWAF haruslah

ditingkatkan setiap tahun untuk berbagai program-program lembaga zakat

Dompet Duhafa. Karena setiap tahun nya lembaga harusnya mengemas

program-program barunya sebagai satu lembaga yang professional untuk

6 Data diperoleh dengan wawancara pribadi dari Ibu Desty sebagai devisi pemberdayaan

30 Agustus 2014 7 Adi Kurniawan. Corporate Secretary Dompet Dhuafa, Wawancara Pribadi, 10 Juni

2014

 

Page 88: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

78

memberikan rasa kepercayaan kepada para donatur, atas dananya yang untuk

satu hal yang lebih baik dalam program setiap amal dalam pengentasan

kemiskinan umat.

Dalam penerapan pelayanan donatur di lembaga zakat Dompet

Duhafa , hal ini memberikan pengaruh pada tingkat kenaikan dana zakat yang

diperoleh oleh lembaga zakat Dompet Duhafa. Karena hal itu akan

membangun loyalitas pada donatur dalam menunaikan dana zakatnya di

lembaga tersebut sehingga terjadi suatu peningkatan dana ZASWAF.

Tabel 3 Peningkatan Dana ZISWAF Dompet Duhafa 2010-20128

No Akad 2010 2011 2013

1 Zakat 1.209.455.780 1.381.465.926 2.623.195.419

2 Infaq/Sedekah 26.166.384.611 29.828.295.200 69.137.946.669

3 Wakaf 3.086.683.452 4.372.171.063 5.739.792.898

Data diperoleh dwngan wawancara pribadi dari ibu desty sebagai devisi pemberdayaan 30

Agustus 2014

Dalam table 2, dapat dilihat bahwa terjadi perubahan

peningkatan penghimpunan dan dari tahun 2010 ke tahun 2011.

Kemudian pada tahun berikutnya pun yaitu tahun 2011 ke tahun 2012

mengalami peningkatan penghimpunan cukup besar. Ini merupakan

pengaruh pelayanan yang dilakukan Dompet Dhuhafa dalam menjalani

loyalitas donator cukup memperolehkan hasilnya. Dari strategi

pelayanan ini, donator yang loyal dapat mengambarkan kepada

8 Data diperoleh dari hasil wawancara dengan ibu Desty sebagai Divisi pembayaran, 30

Agustus 2014

 

Page 89: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

79

temannya sehingga makin banyak yang membayarkan ZISWAF-nya di

lembaga tersebut karena kepuasan para donator atas pelayanan

lembaga. Strategi pelayanan donator merupakan hal yang sangat

penting untuk untuk bagai mana memuaskan para donaturnya sehingga

menjadi loyal, untuk meningkatkan dana ZISWAF-nya.9

2. Pemberdayaan

Impelementasi Strategi pemberdayaan yang diterapkan oleh lembaga

zakat Dompet Duhafa dalam pemberdayaan dana umat ini dengan melalui

program-program yang sudah dibuat oleh lembaga Zakat Dompet Duhafa dan

program-program pemberdayaan.

Dalam menjalankan program-program pemberdayaan lembaga Zakat

Dompet Duhafa yang terdapat pada Devisi Ekonomi, Dengan adanya

program-program tersebut masyarakat memiliki penambahan atau adanya

zakat yang fositif. Sehingga sebelum atau sesudah mereka mendapatkan

program yang ada di lembaga zakat Dompet Duhafa.

Bisa membuat masyarakat menjadi Establish ketika program-program

itu sudah berjalan.10

Anggaran lembaga Zakat Dompet Duhafa di tuangkan dalam bentuk

pelayanan dan pemberdayaan para penerima manfaat/mustahik untuk

melakukan program-program pemberdayaan yang sudah ada.

9 Adi Kurniawan. Corporate Secretary Dompet Duhafa, Wawancara pribadi , 10 Juni2014 10 Romi Ardiansyah. GM Corporate Secretary Dompet Duhafa, Wawancara pribadi , 20

Juni2014

 

Page 90: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

80

Dibawah ini adalah table tentang sumber dana dan penggunaan dana

zakat Dompet Duhafa.

Tabel 4 Laporan Keuangan Program-program pemberdayaan dan dana zakat dalam

pemberdayaan dalam bidang ekonomii untuk tahun 2011-201311

JENIS PROGRAM 2013 2012 2011

Bidang pengembangan

pertenakan 2,284,373,068,00 2,676,329,234,00 2,225,610,286

Bidang mengembangan

pertanian 3,012,846,940.00 2,896,316,588,00 1,529.141,628

Bidang pengembangan home industry

1,485,108,000,00 3,751,154,941,00 3,242,800,846

Bidang kelautan dan perikanan

67,184,650,00 94,450,000,00 115,200,000

Social Trust Fund 408,930,255,00 281,592,100,00 -

Marketing board - 358,694,852,00 -

Program Instalasi pengajuan

masyarakat 819,592,000,00 15,,151,000,00 -

‘mainternance & Development

Program 787,099,310,27 492,707,780,00 -

Total penyaluran program Ekonomi 8,865,134,223.27 10,530,396,495,00 7,112,752,759.72

Data diperoleh dari hasil Wawancara dengan Ibu Desty sebagai Devisi pemberdayaan, 30 Agustus 2014

11 Data diperoleh dari hasil Wawancara dengan Ibu Desty sebagai Devisi pemberdayaan,

30 Agustus 2014

 

Page 91: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

81

Target Dompet Duhafa adalah menciptakan peluang dan menebar

benih calon pengusaha-pengusaha kepada para mustahik atau penerima

manfaat dan mengajarkan para penerima manfaat/mustahik untuk bias

memperdayakan potensi diri mereka untuk sukses, minimalnya mampu

memenuhi kebutuhan keluarga dalam upaya meujudkan kehidupan lebih baik

bagi anak-anakanya. Sebagai generasi penerus masa depan sehingga

terputuslah siklus kemiskinan dan meningkatkan kualitas keluarganya.

Sehingga para penerima manfaat/mustahik itu bias berkembang dan

menjadi mandiri.

3. Pembelaan

Dalam impelemntasi strategi pembelaan bada lembaga zakat Dompet

Duhafa, lembaga zakat Dompet Duhafa melakukan berbaigai cara dalam hal

pembelaan dengan melakukan kebijakan-kebijakan. Diantaranya:

a. Menyusun perencanaan strategi advokasi.

b. Membangun analisis atau lingkungan inti gerakan dvokasi berupa

kumpulan orang dan atau organisasi yang menjadi penggagas dan

penggerek aktivitas advokasi.

c. Merumuskan dan menetapkan isu-isu strategi yang menjadi jargon dan

lead dalm menyuarakan/menkampanyekan aktivitas advokasi.

d. Mengemas isu-isu advokasi pada proses release, opini, media,dll.

e. Menjalani networking dengan stakeholders baik pada level nasional

maupun internasional.

 

Page 92: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

82

f. Melakukan lobi, negosiasi, mediasi dan kolaborasi

Sebuah program yang digagas Dompet Duhafa, berupa bantuan

advokasi khusus untuk kaum dhuhafa yang lemah secara hokum, ekonomi,

Program ini digagas sebagai upaya preventif dan peruasif dalam

mencegah dan menaggulangi permasalahan renternir.

Jenis advokasi:

a. Advokasi murni, yaitu penyediaan jasa pengacara secara Cuma-Cuma bagai

korban renternir.

b. Qardhul hasan, yitu pinjaman tanpa bunga untuk kaum ghrimin dan

sebagai modal bagi mereka untuk melalui usaha.

c. Pendampingan dan monitoring bagi korban renternir, agar mereka kembali

semangah berusaha dan tidak terjerat lagi oleh renternir.

d. Pelatihan tentang solusi dan strategi menghadapi renternir.12

Dari uraian diatas, besert data yang diperoleh , maka penulis menyimpulkan

bahwa implementasi strategi lembaga zakat Dompet Duhafa sudah cukup

efektif, hal ini dapat diliah dari beberapa upaya yang dilakukan dalam

rangka pemberdayaan dana umat dengan program-program yang sudah

dibuat oleh lembaga zakat Dompet Duhafa.

C. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi adalah suatu proses dimana aktivitas dan hasil kinerja

dimonitor sehingga kinerja sesungguhnya dapat dibandingkan dengan kinerja

12 Romi Ardiansyah. GM Corporate Secretary Dompet Duhafa, Wawancara pribadi, 20

juni 2014

 

Page 93: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

83

yang diharapkan. Evaluasi terhadap pelaksanaan strategi akan membantu

manajemen untuk menilai kembali apakah saumsi-asumsi mengenai perubahan

lingkungan yang dibuat selama ini masih layak dipertahankan atau tidak.13

1. Pelayanan

Temuan penulis bahwa Lembaga Zakat Dompet Duhafa melakukan

evaluasi dalam strategi pelayanan berdasarkan even, kegiatan dan waktu.

Dalam pelaksanan evaluasi, Dompet Duhafa melakukan proses evaluasi

tersebut dengan cara:

a. Melakukan audit keuangan

Pada langkah Dompet Duhafa melakukan audit keuangan yaitu

dengan langkah Dompet Duhafa mendatangkan akuntan public untuk

mengaudit segala bentuk penghimpunan yang dilakukan oleh Dompet

Duhafa serta pendayagunan dari dana-dana yang dihimpunan oleh Dompet

Duhafa. Setelah melakukan audit, Dompet Duhafa memberikan laporan

kepada seluruh donator melalui beberapa media seperti, majalah Dompet

Duhafa, website, dan harian Republika.

b. Rapot Laporan keuangan secara berkala

Strategi pelayanan yang kedua yang diterapkan Dompt Duhafa

dalam menjalani loyalitas donator yang melaporkan segala laporan

pendayagunaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh (ZIS) kepada donator tiap

bulan. Hal ini dilakukan oleh Dompet Duhafa sebagai bukti transfaransi

lembaga dalam mengemban amanat yang diberikan oleh pihak donator dan

13 Bambang Haria, Strategi Manajemen, (Jakarta: Bayu media Publishing, 2005), h. 14-15

 

Page 94: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

84

para stekholder lainya. Laporan kegiatan yang diberikan kepada donator

yaitu berupa program-program yang dijalankan oleh Dompet Duhafa.

1) Keterampilan fisik (Tangible)

Dimensi ini mencangkup kondisi fisik fasilitas, peralatan

penampilan pekerja (karyawan). Karena jasa tidak dapat diamati secara

langsung, maka pelanggan serinag kali berpedoman pada kondisi yang

terlihat mengenai jasa dalam melakukan evaluasi.14

Hasil temuan penulis mengenai keterampilan fisik dalam

pengukuran kinerja pelayanan lembaga zakat Dompet Duhafa apabila

dilihat dari kondisi fisik fasilitas, pelayanan serta penampilan pekerja,

Dompet Duhafa sudah mencapai ketampakan fisik yang baik melihat

semua fasilitas dan pekerja yang memadai.

2) Realibilitas (Reliability)

Dimensi ini menunjukan kemampuan perusahaan atau lembaga

untuk memberikan pelayanan secara akurat dan adil, dapat dipercaya,

dan bertanggung jawab atas apa yang dijanjikan.15

Berdasarkan temuan penulis Dompet Duhafa menunjukan

kemampuannya dalam memberikan pelayanan secara akurat dan andal,

dapat dipercaya, apabila dilihat dari table pertumbuhan dan

peningkatan dana zakat, infaq, dan shodaqah.

14 Panduan Layanan Konsumen, (Jakarta: Pusat Pelatihan Poineer Indonesia, 2005) h. 182 15 Panduan Layanan Konsumen, (Jakarta: Pusat Pelatihan Poineer Indonesia, 2005) h. 183

 

Page 95: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

85

3) Responsivitas (Responsiveness)

Demensi ini mencakup kegiatan untuk membantu pelanggan

memberikan pelayanan yang cepat dan tepat. Dimensi ketanggapan ini.

Mereflesikan komitmen perusahaan untuk memberikan

pelayanan tepat waktu.

Temuan penulis pada responsitivitas di Dompet Duhafa dapat

membantu pelanggan memberikan pelayanan dengan cepat dan tepat.

4) Kopetensi (Comperence)

Hal ini mencangkup kepemilikan keterampilan dan pengtahuan

yang diperlukan.16

Dalam hal kopetensi temuan penulis berdasarkan observasi

lapangan bahwasannya pekerja atau karyawan Dompet Duhafa

mempunyaikopetensi yang baik dalam memberikan pelayanan kepada

donator.

5) Kesopanan (Curtessy)

Hal ini mencangkup kesopanan, rasa hormat, perhatian dan

keramahan pelayanan.

6) Kredibilitas (Credibility)

Hal ini mencangkup kepercayaan dan kejujuran dari si pemberi

jasa atau lembaga.

Berdasarkan temuan penulis Dompet Duhafa memiliki

kredibilitas yang baik dimata donator.

16 Panduan layanan konsumen, (Jakarta : pusat pelatihan pioneer Indonesia, 2005) h. 184

 

Page 96: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

86

7) Keamanan (Security)

Hal ini mencangkup kebebasan dari bahaya, resiko atau

keraguan-keraguan.

Apabila melihat keamanan pada lembaga Dompet Duhafa

berdasarkan obsevasi penulis sudah cukup aman.

8) Akses (Access)

Hal ini mencakup kemudahan untuk mendeteksi dan

menghubungi. Akses di Dompet Duhafa apabila dilihat dari lokasi

kantor Dompet Duhafa sudah cukup strategis, selain itu Dompet

Duhafa memberikan kemudahan kepada donator dalam memberikan

pelayanan.

9) Komunikasi (Communications)

Hal ini mencangkup pemberian informasi kepada pelanggandan

bahsa yang dapat dimengerti dan mendengarkan tanggapan dan

pertanyaan pelanggan.

Temuan penulis mengenai pemberian informasi kepada

donator, Dompet Duhafa memberikan laporan kosultasi detiap

bulannya kepada donator melalui email, sms, telepon, dan laporan

tertulis.

10) Pengertian (Understsnding the customer)

Hal ini mencangkup tentang perlunya usaha untuk mengetahui

pelanggan dan kebutuhan khusus.

 

Page 97: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

87

Pengertian dalam hal ini Dompet Duhafa memberikan pengertian

khusus kepada donator dengan cara memberikan buku panduan shedekah

atau buku-buku lainya.17

2. Pemberdayaan

Temuan penulis bahwa lembaga zakat Dompet Duhafa melakukan

evaluasi dalam strategi pemberdayaan. Lembaga zakat Dompet Duhafa

mempunyai cara terhadap evaluasi strategi manajemen yang berada di dalam

lembaga zakat Dompet Duhafa yang mana Dompet Duhafa mengunakan

manajemen riview.

Dimana manajemen riview itu adalah kegiatan dlam bentuk rapat

untuk mengevaluasi efektifitas pelaksanaan system menejemen yang

diterapkan di lembaga zakat Dompet Duhafa yang berada di dalam program-

program tersebut itu dengan cara:

a. Mengumpulkan data

Seluruh unit kerja bertanggung jawab menyiapkan data-data yang

terkait dengan agenda memenjemen riview.

b. Membuat surat undangan

Menejemen reprentative harus membuat undangan manajemen

review keseluruhan unit kerja, termasuk kepada direktur

17 Panduan layanan konsumen,(Jakarta: pusat pelatihan pioneer Indonesia, 2005) h.183

 

Page 98: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

88

c. Mengadakan rapat

Seluruh unit kerja dan top manajemen melaksanakan rapat

menajemen riview. Manajemen riview pada lembaga zakat Dompet

Dhuafa itu dilaksanakan minimal dua bulan sekali.

d. Mencatat hasil rapat

Hasil manajemen riview harus dicatat kedalam form laporan

manajemen riview.

e. Tindak lanjut

Hasil manajemen riview di tindak lanjuti oleh masing-masing unit

kerja.

Manajemen representative memonitor hasil manajemen riview dan

melaporkan kinerja kepada direktur, termasuk perbaikan-perbaikan yang

diperlukan.

Dan nantinya dengan manajemen riview itu akan dinilai pencapaia-

pencapaian prencanaan strategi pada masing-masing bidang18

3. Pembelaan

Temuan penulis bahwa lembaga zakat Dompet Dhuafa melakukan

evaluasi dalam strategi pembelaan. Lembaga zakat Dompet Dhuafa

melakukan evaluasi secara bersama dalam hal pembelaan. Dengan cara

melakukan evaluasi terhadap program-program dalam bidang pembelaan yang

sudah berjalan dan melakukan monitoring-monitoring terhadap undang-

18 Wawancara Pribadi Romi MS Coperation, Lembaga Zakat Dompet Dhuafa Pusat, 3

junia 2014

 

Page 99: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

89

undang zakat yang digunakan oleh lembaga zakat Dompet Dhuafa oleh karna

itu lembaga zakat serius dalam mengevaluasi adviksi ini.

Dari uraian di atas, tampak jelas bahwa lembaga zakat Dompet Dhuafa

telah melakukan evaluasi strategi yang dilakukan lembaga zakat Dompet

Dhuafa dalam strategi-strategi yang digunakan oleh lembaga zakat Dompet

Dhuafa ini secara cermat dan akurat denga melibatkan berbagai instrument

dari tingkat atas sampai ketingkat paling bawah. Sehingga lembaga zakat

Dompet Dhuafa ini bias berkembang pesat sampai saat ini.

 

Page 100: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bedasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan dan analisis yang telah

penulis kemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat di simpulkan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Formulasi strategi pemberdayaan dana uamat lembaga zakat Dompet Dhuafa

strategi untuk pemberdayaan dana umatnya lembaga zakat dompet dhuafa

dengan mengunakan 3 model strategi. Pelayanan, pemberdayaan dan

pembelaan.

2. Implementasi strategi pemberdayaan dana umat lembaga zakat Dompet

Dhuafa dengan melalui program-program yang sudah di buat oleh lembaga

zakat Dompet Dhuafa dan program-program pemberdayaan. Dengan cara

adanya program empowering yang sudah ada di lembaga zakat Dompet

Dhuafa yang terdapat pada Divisi Ekonomi.

3. Evaluasi strategi yang dilakukan lembaga zakat Dompet Dhuafa sudah sangat

baik dan kompeten dengan mengunakan manajemen rivewe dan evaluasi

bersama pada setiap strategi dan program yang dilaksanakan oleh lembaga

zakat Dompet Dhuafa.

 

Page 101: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

91

B. Saran

Dari hasil pengamatan penulis tentang pemberdayaan dana umat maka

penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Untuk penangung jawab program pemberdayaan agar lebih meningkatkan

kualitas pembinaannya, sehingga mendapatkan hasil yang sesuai dengan

harapan dan tujuan program.

2. Untuk para pendamping program pemberdayaan agar lebih memantau setiap

mustahik yang diberdayakan baik dibantu secara rutin maupun non rutin

sehingga dapat mengetahui sejauh mana perubahan mustahik setelah di bantu

oleh Dompet Dhuafa dalam program pemberdayaan.

3. Kepada mustahik, hendaknya memanfaatkan modal/bantuan yang telah

diberikan oleh lembaga zakat Dompet Dhuafa dengan sebaik mungkin agar

dana yang di berikan lebih dirasakan manfaatnya.

 

Page 102: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

A M. Morrisan,. Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Jakarta:

Kencana, 2008)

Adi, Rukminto, Isbandi, Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas, (Jakarta:FEUI Press,2003)

Afifi, Thayib, Agus, dan Shabira Ika, Kekuatan Zakat, Hidup Berkah

Rezeki berkah, (yogyakarta: Pustaka Albana, 2010)

Amsyari, Fuad Strategi Perjuangan Umat Islam Indonesia, (Bandung,

Mizan, 1990)

Artmanda. W, kamus lengkap Bahasa Indonesia (Jombang:Frista)

Asnaini, Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam,

(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2008)

Bariadi, Lili, Zen, Muhamad, Hudri, M., Zakat dan Wirausaha, cet I

(Jakarta:CED, 2005)

Departeman Perdagangan dan Direktorat Koperasi, Azas-Azas Koperasi,

Direktorat Jenderal Koperasi, (Jakarta, 1998)

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

(Jakarta: Balai Pustaka, 2001)

Echol, M, Jhon. dan Hasan, Sadily, Kamus Inggris dan Indonesia

,(Jakarta: Gramedia, 1997)

Fokusmedia, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Undang-

Undang Pengelolaan Zakat dan Wakaf, (Bandung:Januari ,2012)

 

Page 103: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

Fulkner dan Johnson, Strategi Manajemen, The Chalenge Of Strategic

Managemant (Jakarta: Elex Media Komputindo,1995)

Gluek, William F., Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan,

(Jakarta: Erlangga, 1998)

Hani, Handoko T., Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia

,(Yogyakarta: PT. Liberty, 1985)

Haria, Bambang, Strategi Manajemen, (Jakarta: Bayu media Publishing,

2005)

Hasan, Saud, Manajemen, Pokok-Pokok Pengertian dan Soal Jawaban,

(Yogyakarta: BPPE, 1989)

Hasibuan Malayu S.P., Manajemen, Dasar, Pengertian dan Masalah, (

Jakarta: Bumi Aksara 2005)

Hasibuan, Melayu, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 1986)

Kriyantono, Rachmat, Teknis Praktis Riset Komunikasi,( Jakarta: Kencana

Prenada Media group,2001)

Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif ,( Bandung,: Remaja

Rosdakarya, Mei 2001)

M, Kadarman, A. dan Udaya Yusuf, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta:

PT Prenh allindo, 2009)

Machendra, Nanich dan Ahmad, Syafe’I, Agus, Pengembangan

Masyarakat Islam, (Bandung: Rosdakarya,2001)

 

Page 104: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

Manulang, M,, Dasar – Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

1996)

Manulang, M., Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

1996,)

P, Siagian, Sondang, Fungsi-Fungsi Manajerial ,(Jakarta: Bumi

Aksara, 2007)

P, Siagian, Sondang, Fungsi-Fungsi Manajerial, (Jakarta: Bumi Aksara,

1992)

Pearce dan Robinson, Manajemen Strategik: Formulasi, Implementasi dan

pengendalian , (Jakarta:Binarupa Aksara,1997)

R Terry George. dan Leslie W Rue, Dasar-Dasar Manajemen ,(Jakarta:

Bumi Aksara, 1982)

R, David, Fred, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo, 2002)

Rachmat, Kriyantono, Theknik Praktis Riset Komuniaksi, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, Mei 2001)

Reksohadiprojo, Sukarto , Dasar-Dasar Manajemen, (Yogyakarta: BPEE-

Yogyakarta, 2007)

Rukminto, Adi, Isbandi, Pemikiran-pemikiran dalam Kesejahteraan

Sosial, (Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2002)

Ruslan, Rosady, Metode Penelitian Public Relations Dan Komunikasi,

(Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 2008)

Sampurno, Management Stratejik, Menciptakan Keunggulan Bersaing

Yang Berkelanjutan, Gajahmada University Press, (Yogyakarta: 2010)

 

Page 105: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

Shaleh, Rasyad Abdul, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: Bulan

Bintang, 1991)

Siagian, Sondang Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi

Organisasi, (Bandung: Gunung Agung, 1998)

Suhartini, Rr, Model-ModelPemberdayaan Masyarakat,(Yogyakarta:PT

LKIS Pelangi Aksara, 2005)

Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memperdayakan Rakyat,

(Bandung:Rafika Aditama,2005)

Suharto, Edi, Membangun Masyarakat Memperdayakan Rakyat,

(Bandung:Rafika Aditama,2005)

Sulistiari, Isu-Isu Tematik Pembangunan Sosial,Konsepsi dan Strategi,

(Jakarta

: Balai Latihan dan Pengembangan Sosial Drep.Sos. RI, 2004)

Sumodinigrat, Gunawan, Pengembangan Daerah dan Pengembangan

Masyarakat, (Jakarta: Rena Pariwarna,1997)

Uchjana, Efendi, Onong Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 1999)

Yusanto, Ismail. dan Karebet, M.. Manajemen Strategis Prespektif

Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan-Sumber Pemikiran Islam, 2003)

Media

www.anashir.com Media Belajar dan Berbagi, 10 Negara dengan

Penduduk Terbanyak di Dunia, di kutip tanggal 7, Oktober, 2012, pukul 13.45

 

Page 106: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

www.dompetdhuafa.org diakses tanggal 23,Januari.2013 Pukul 11.20

Majalah

Annual Report 2011Dompet Dhuafa

Platihan Calon Pendamping Masyarakat oleh Masyarakat Mndiri Dhuafa

Republika Bersama Fakultas Dakwah dan Komunikasi 27-28 Juli 2007

Depdikbud,Kamis Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1998)

 

Page 107: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

 

Page 108: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

 

Page 109: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

 

Page 110: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

 

Page 111: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

 

Page 112: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

 

Page 113: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

 

Page 114: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

 

Page 115: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

 

Page 116: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

 

Page 117: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia

 

Page 118: MANAJEMEN STRATEGI DOMPET DHUAFA DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/43316/1/ULIL ABSHOR-FDK.pdf · Indonesia saat ini adalah 246.864.191 jiwa. Republik Indonesia