manajemen program instruksional dan evaluasi pendidikan
TRANSCRIPT
MANAJEMEN PROGRAM INSTRUKSIONAL :PERENCANAAN, SURVEY KEBUTUHAN
MASYARAKAT, IMPLEMENTASI PROGRAM INSTRUKSIONAL, SUPERVISI, DAN EVALUASI
PROGRAM
Aries Dewobroto Nur Fadli Utomo
Prof. Dr. Herminarto Sofyan
management is a set of activities directed at combining resource efficiently and effectively in order
to attain the organization’s goal (Griffin, 1990)
management is a form of work activities involves coordinating and organization’s resources-land, labor,
and capital (Rue & Byars, 2000)
menurut Majid (2006) konsep perencanaanpembelajaran dapat dilihat dilihat dari berbagaisudut pandang, yaitu sebagai teknologi, sebagaisebuah disiplin, sebagai ilmu, sebagai proses dan
sebagai realitas
model pengembangan perencanaan instruksional
model Banathy, PPSI, model Kemp, model Briggs, model Gerlach & Ely, model IDI (Instruksional
Development Institute)
partisipasi pihak-pihak yang mempunyai hubungan kerjasama untuk mengidentifikasikan kebutuhan instruksionalpembelajaran yaitu siswa, pendidik, masyarakat dalam
bentuk segitiga (Harles, 1975)
mengidentifikasi kebutuhan• Mengidentifikasi kesenjangan hasil prestasi saat ini dengan yang
diidealkan
• Sebelum mengambil tindakan pemecahan masalah, kesenjangantersebut harus dinilai terlebih dahulu dari segi: tingkat signifikasipengaruhnya, luas ruang lingkup, dan pentingnya peranankesenjangan terhadap masa depan lembaga atau program
• Menganalisis kemungkinan penyebab kesenjangan, memisahkan kemungkinan penyebab yang tidak berasal dari pendidikan, dan mengelompokkan kemungkinan penyebab
• Menginterview siswa dan masyarakat
• Memisahkan peserta berdasarkan pendidikan
proses program instruksional/pembelajaran adalah salahsatu proses implementasi yang menempatkan kurikulum
sebagai pedoman proses pembelajaran, dan memprediksihasil pembelajaran
kurikulum juga sebagai pedoman pembelajaran bagi guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran bagi
peserta didik sesuai dengan jenjang dan jenis sekolahdalam satuan pendidikan
Perangkat Implementasi
perangkat-perangkat tahap implementasi kurikulumseperti Garis Besar Program Pengajaran (GBPP), Silabus, Satuan Acara Perkuliahan (SAP), Diktat, Buku Ajar, yang
seluruhnya disusun sedemikian rupa sehinggamerepresentasikan konten rancangan kurikulum
bersangkutan
kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi
kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapilebih banyak mengandung unsur pembinaan, agar kondisi
pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahuikekurangannya (bukan semata-mata kesalahannya) untuk
dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki
tujuan supervisi
• membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuanpendidikan
• membantu guru dalam membimbing pengalaman belajarmurid
• membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern
• membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid danhasil pekerjaan guru itu sendiri
• membantu guru dalam menggunakan sumber-sumberpengalaman belajar
• membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid
• membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka pertumbuhan pribadi dan jabatanmereka
• membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasagembira dengan tugas yang diperolehnya
• membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaianterhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari masyarakat
• membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkansepenuhnya dalam pembinaan sekolah
sasaran kegiatan supervisi
supervisi lembaga dan akreditasi
yang membedakan antara kedua hal tersebut adalah pelaku dan waktu dilaksanakannya
Fungsi Supervisi1. Meningkatkan semangat kerja kepala sekolah, guru dan staf sekolah
yang berada di bawah tanggung jawab dan kewenangannya
2. Mendorong aktifitas dan kreatifitas serta dedikasi seluruh personilsekolah
3. Mendorong terciptanya suasana kondusif di dalam dan di luarlingkungan sekolah
4. Menampung, melayani dan mengakomodir segala macam keluhanaparat kependidikan disekolah tersebut dan berusaha membantupemecahannya
5. Membantu mengembangkan kerja sama dan kemitraan kerja dengansemua unsur terkait
6. Membantu mengembangkan kegiatan intra dan ekstra kurikuler di sekolah
7. Membimbing dan mengarahkan seluruh personil sekolah untukmeningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran pada sekolahtersebut
evaluation is the process of delineating, obtaining, and providing descriptive and judgmental
information about the worth and merit of some object’s goals, design, implementation, and impact in order to guide decision making, serve needs for accountability, and promote understanding of the
involved phenomena (Shinkfield, 1985: 159)
evaluation is the process of ascertaining the decision of concern, selecting appropriate information, and collecting and analyzing
information in order to report summary data useful to decision makers in selecting among alternatives
Komite Studi Nasional tentang Evaluasi (National Study Committee on Evaluation) dari UCLA (Stark & Thomas, 1994: 12)
Model evaluasi
model evaluasi kirkpatrick mencakup empat level evaluasi, yaitu: level 1 – reaction, level 2 – learning, level 3 –
behavior, level 4 – result
Model evaluasi
stufflebeam menggolongkan sistem pendidikan atas 4 dimensi, yaitu context, input, process dan product,
sehingga model evaluasi cipp
Mudhoffir. (1986). Teknologi Instruksional. Remadja Karya. BandungSutardjo Atmowijdoyo, Perencanaan Sistem Intruksional. Cetakan pertama. UID JakartaHarjanto (2001). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Pustaka Harapan. (1999). Dasar-dasarPerencanaan Pendidikan. Jakarta: Bina AksaraMajid, Abdul. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosda KaryaAtwi Suparman (2001). Desain Instruksional. Proyek pengembangan Universitas Terbuka Ditjen Dikti Departemen Pendidikan NasionalGary. R, Morrison, Steven M, Ross, Jerrold E Kemp. (2001). Designing Effective Instruction, Third Edition John Wiley and Sons, inc printed in the USAPEDOMAN PENINJAUAN KURIKULUM DIREKTORAT RESEARCH AND DEVELOPMENT DIREKTORAT PENGEMBANGAN UNIKOM -http://rnd.unikom.ac.id/v2/files/panduan/peninjauankurikulum/6-bab-iii-implementasi-dan-evaluasi.pdfByram, H.M. & Wenrich, R.C., (1956). Vocational education and practical arts in the community school. New York: The Macmillan CompanyWenrich, R.C. & Wenrich, J.W. (1974). Leadership in administration of vocational and technical education. Columbus: Charles E. Merrill Publishing Company. Abell & Howell Company
KasihTerima