manajemen mutu terpadu iso 9001 : 2000

26
Dwi Lestari Yuniawati - 0907152 ABSTRAK Dalam Penyelenggaraan sistem pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikannya, maka lembaga pendidikan harus menggunakan strategi manajemen yang baik, salah satu manajemen yang dipakai oleh lembaga pendidikan yaitu sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001:2000 merupakan strategi yang baik untuk digunakan oleh semua sekolah dalam upaya meningkatkan mutu supaya tercapainya tujuan pendidikan nasional, salah satunya yaitu manajemen peningkatan mutu pendidikan dengan menggunakan SMM ISO 9001:2000. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan secara kritis tentang pengaruh sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001:2000 terhadap peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Hasil makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk mengevaluasi sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001:2000 dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang dikembangkan oleh sekolah-sekolah kejuruan pada umumnya. UAS Manajemen Mutu Terpadu 1

Upload: dwi-lestari-yuniawati

Post on 24-Oct-2015

2.288 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Dalam Penyelenggaraan sistem pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikannya, maka lembaga pendidikan harus menggunakan strategi manajemen yang baik, salah satu manajemen yang dipakai oleh lembaga pendidikan yaitu sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001:2000 merupakan strategi yang baik untuk digunakan oleh semua sekolah dalam upaya meningkatkan mutu supaya tercapainya tujuan pendidikan nasional, salah satunya yaitu manajemen peningkatan mutu pendidikan dengan menggunakan SMM ISO 9001:2000.

TRANSCRIPT

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

ABSTRAK

Dalam Penyelenggaraan sistem pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikannya, maka lembaga pendidikan harus menggunakan strategi manajemen yang baik, salah satu manajemen yang dipakai oleh lembaga pendidikan yaitu sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001:2000 merupakan strategi yang baik untuk digunakan oleh semua sekolah dalam upaya meningkatkan mutu supaya tercapainya tujuan pendidikan nasional, salah satunya yaitu manajemen peningkatan mutu pendidikan dengan menggunakan SMM ISO 9001:2000. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan secara kritis tentang pengaruh sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001:2000 terhadap peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Hasil makalah ini diharapkan dapat digunakan untuk mengevaluasi sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001:2000 dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang dikembangkan oleh sekolah-sekolah kejuruan pada umumnya.

UAS Manajemen Mutu Terpadu 1

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik

dari sektor pemerintah maupun swasta, mau tidak mau semua pihak

dituntut untuk mempersiapkan diri agar mampu bertahan (survive)

dalam menghadapi kondisi tersebut. Seiring dengan globalisasi ini,

standarisasi manajemen telah menjadi isu utama lebih khusus lagi

standarisasi sistem manajemen mutu. Untuk itu, suatu lembaga baik

pemerintah maupun swasta perlu menyiapkan kerangka sistem mutu

lembaganya ke arah yang diinginkan sesuai sasaran atau tujuan akhir

yang ditetapkan oleh lembaga tersebut, dalam pengertian bahwa tujuan

atau sasaran mutu dari suatu lembaga mampu mencapai kesesuaian

dengan keinginan yang diharapkan dari pelanggan atau mitra kerja

lembaga tersebut.

Menanggapi isu tersebut di atas, salah satu standar sistem

manajemen mutu yang telah berkembang di negara maju dan bahkan

negara berkembang adalah ISO 9001:2000. Standar ini merupakan

sarana atau alat untuk mencapai tujun mutu yang diharapkan mampu

menjawab tantangan globalisasi dimana tujuan akhirnya adalah

mencapai efektivitas dan efisiensi organisasi.

Secara umum tujuan ISO 9001:2000 dapat dikelompokkan

menjadi dua, yaitu secara internal dan eksternal. Berdasarkan Q

International (2000) tujuan secara internal adalah untuk menghasilkan

atau menjamin kesesuaian produk secara konsisten, memenuhi

persyaratan pelanggan dan peraturan yang berlaku, serta

meningkatkan kepuasan pelanggan melalui penerapan sistem yang

efektif. Selain itu, juga untuk meningkatkan efektivitas,efisiensi dan

konsistensi proses kerja melalui tindakan pencegahan terhadap

ketidaksesuaian pada semua tahapan proses, dan menjaga kejelasan

tanggung jawab serta wewenang personal. Sedangkan tujuan secara

eksternal adalah untuk membuktikan dan mendemonstrasikan

kemampuan menghasilkan produk yang konsisten sehingga

UAS Manajemen Mutu Terpadu 2

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

meningkatkan kepuasan pelanggan dan karyawan yang obyektif guna

mendapatkan sertifikat kesesuaian dengan standar ISO 9001:2000.

Setiap penyelenggaraan sistem pendidikan untuk meningkatkan

mutu pendidikannya, maka lembaga pendidikan harus menggunakan

strategi manajemen yang baik, salah satu manajemen yang dipakai

oleh lembaga pendidikan yaitu sistem manajemen mutu (SMM) ISO seri

9001:2000. Hal ini menunjukkan bahwa SMM ISO 9001:2000

merupakan strategi yang baik untuk digunakan oleh semua sekolah

dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan supaya tercapainya tujuan

pendidikan nasional, salah satunya yaitu manajemen dalam

peningkatan mutu pendidikan dengan menggunakan SMM ISO

9001:2000.

Penerapan SMM ISO 9001:2000 dalam pendidikan diharapkan

mampu menjamin dan memastikan mutu tamatan pendidikan sehingga

bisa hidup mandiri, diserap di dunia usaha dan dunia industri serta

mampu bersaing di dunia global yang berarti menggambarkan

pencapaian Standar Nasional Pendidikan.

Pembahasan dalam makalah ini difokuskan pada penjaminan

mutu pendidikan melalui ISO 9001:2000 dan impelementasinya di

lapangan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penelitian ini

akan menitikberatkan pada dampak penerapan Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001:2000. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas,

yaitu :

1. Apakah yang dimaksud ISO 9001:2000?

2. Bagaimana implementasi ISO 9001:2000 dalam dunia pendidikan?

3. Apa kelebihan dan kekurangan ISO 9001:2000?

c. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui ISO 9001:2000

UAS Manajemen Mutu Terpadu 3

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

2. Untuk mengetahui penerapan/implementasi ISO 9001:2000 dalam

dunia pendidikan

3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan ISO 9001:2000

D. Metode Penulisan

Metode penulisan dalam penyusunan makalah ini adalah

dengan metode studi kepustakaan, yaitu dengan membaca beberapa

buku dan artikel dari jurnal-jurnal pada beberapa situs internet yang

menjadi bahan rujukan penulis dalam menyusun makalah ini.

UAS Manajemen Mutu Terpadu 4

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Mutu

Mutu adalah persepsi pelanggan mengenai sebuah barang atau

jasa yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan memberikan

pernyataan kepuasan dan spesifikasi secara lengkap. Mutu dalam

sebuah organisasi paling baik dapat dicapai dengan cara manajemen

membentuk Sistem Manajemen Mutu (SMM). SMM adalah sistem

formal yang mendokumentasikan struktur perusahaan, tugas dan

tanggung jawab karyawan dan manajemen, prosedur-prosedur yang

dipersyaratkan untuk mewujudkan mutu produk atau jasa. Empat alat

mutu harus dipakai ketika membuat sebuah SMM: Manual Mutu,

Prosedur Operasi Standar, Instruksi Kerja dan dokumen-dokumen

pendukung seperti diagram alir dan catatan mutu. Keempat alat itu

harus konsisten, saling berhubungan dan bekerja bersama untuk

meningkatkan nilai dari barang atau jasa.

Pengertian mutu menurut Juran (2000) adalah merupakan

fitness for use (kesesuaian dengan pengguna). Sedangkan menurut W.

Edward Deming (2000) mutu adalah perbaikan dan pengukuran mutu

secara terus menerus untuk mengeliminasi variasi dengan

menggunakan alat-alat statistik. Definisi umum mutu mengandung

makna derajat (tingkat) keunggulan suatu produk (hasil kerja/upaya)

baik berupa barang maupun jasa; baik yang tangible maupun yang

intangible. Dalam konteks pendidikan pengertian mutu mengacu pada

proses pendidikan dan hasil pendidikan. “Proses Pendidikan" yang

bermutu melibatkan berbagai input, (manajemen sekolah, dukungan

administrasi, bahan ajar sarana sekolah, dan sarana prasarana dan

sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif).

Sedangkan Mutu Dalam Konteks “Hasil Pendidikan” yang bersifat

tangibel adalah prestasi sekolah berupa student achievement (tes

kemampuan akademis) atau prestasi siswa pada bidang tertentu,

UAS Manajemen Mutu Terpadu 5

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

bahkan prestasi sekolah yang bersifat intangibel, misal suasana

disiplin, keakraban, kebersihan dll)

B. Pengendalian Mutu Terpadu (PMT)

PMT adalah sistem pengendalian mutu yang didasarkan pada

filosofi bahwa memenuhi kebutuhan pelanggan dengan sebaik-baiknya

adalah yang utama dalam setiap usaha. Untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan, budaya kerja yang mantap harus terbina dan berkembang

dengan baik dalam diri setiap karyawan yang terlibat dalam pendidikan

itu. Motivasi, sikap, kemauan dan dedikasi adalah bagian terpenting

dari budaya kerja tersebut.

Dalam dunia pendidikan, filosofi PMT memandang pendidikan

sebagai jasa, dan usaha lembaga pendidikan sebagai industri jasa dan

bukan proses produksi. Oleh sebab itu, PMT tidak berbicara tentang

masukan (input) yaitu peserta didik, dan keluaran (output) yaitu lulusan,

sebagaimana umum berpendapat. Tetapi PMT berbicara tentang

pelanggan-pelanggan yang mempunyai berbagai kebutuhan, dan

tentang bagaimana memuaskan para pelanggan tersebut. Pendapat

yang mengatakan bahwa lulusan adalah produk pendidikan dinilai

mempunyai kelemahan-kelemahan dasar, karena lulusan adalah

individu yang perilaku dan perbuatannya sesungguhnya bukan hanya

dipengaruhi ilmu dan keterampilan yang diperolehnya selama

pendidikan, melainkan juga oleh berbagai faktor lain, seperti motivasi

kerja, sikap dan latar belakang budaya serta pengaruh lingkungan.

Oleh sebab itu, PMT menganggap produk usaha pendidikan sebagai

industri jasa pada hakekatnya adalah jasa dalam bentuk pelayanan

yang diberikan oleh pengelola pendidikan beserta seluruh karyawan

kepada para pelanggan sesuai dengan standar mutu tertentu. Timbul

pertanyaan: apakah yang dimaksud dengan mutu jasa pendidikan, dan

bagaimana mengukurnya.

Karena jasa pendidikan adalah pelayanan yang diberikan

kepada para pelanggan untuk memenuhi kebutuhan mereka, maka

mutu jasa pendidikan itu haruslah sesuai dengan atau melebihi

UAS Manajemen Mutu Terpadu 6

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

kebutuhan itu. Dengan demikian, mutu jasa pendidikan adalah bersifat

relatif. Dengan kata lain mutu jasa pendidikan adalah baik dan

memuaskan jika sesuai dengan atau melebihi kebutuhan pelanggan

bersangkutan.

Karena mutu jasa pendidikan bersifat relatif, maka tentu sukar

untuk mengukurnya. Kesukaran tersebut disebabkan oleh berbagai

faktor antara lain:

1) para pelanggan mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda;

2) kebutuhan para pelanggan dapat berubah-ubah sesuai dengan

perkembangan zaman;

3) sikap dan kemampuan pemberi layanan di lapangan juga

menentukan; dan

4) jasa pendidikan tidak berwujud benda.

Namun demikian, mutu tersebut dapat diukur secara kualitatif.

Beberapa indikator lunak seperti rasa kepedulian dan perhatian

terhadap kebutuhan para pelanggan dapat dipergunakan. Disamping

itu, tingkat kepuasan para pelanggan setelah menerima jasa pendidikan

juga dapat merupakan indikator penting.

Selanjutnya kita akan melihat siapa sajakah pelanggan jasa

pendidikan. Pelanggan-pelanggan jasa pendidikan adalah semua pihak

yang memerlukan, terlibat dalam, dan berkepentingan terhadap jasa

pendidikan. Mereka adalah:

1) Pelanggan primer: mahasiswa

2) Pelanggan sekunder: orangtua, instansi/sponsor, dan pemerintah,

serta tenaga kependidikan dan administrasi

3) Pelanggan tersier: masyarakat termasuk dunia usaha, dan

pemerintah.

Disamping pernbagian di atas, pelanggan-pelanggan tersebut

dapat juga dibagi berdasarkan status mereka sebagai pengelola

pendidikan atau tidak:

1) Pelanggan internal: pengelola pendidikan (tenaga kependidikan

termasuk pustakawan, dan tenaga administrasi)

2) Pelanggan eksternal: mahasiswa, orangtua, masyarakat, dan

pemerintah.

UAS Manajemen Mutu Terpadu 7

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

Pengelompokan kedua adalah penting artinya karena kelompok

pelanggan internal, disamping peranan mereka sebagai pihak yang

memberikan pelayanan pendidikan secara langsung, mereka juga

merupakan pihak yang berhak menerima pelayanan dari lembaga

pendidikan.

C. ISO 9001:2000

ISO 9001 merupakan standar internasional di bidang sistem

manajemen mutu. Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan

akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang independen) ISO tersebut,

dapat dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal

manajemen penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya. ISO

9001:2000 menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi

untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas, yang

memiliki tujuan untuk memastikan bahwa suatu organisasi akan

memberikan produk yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan

sehingga memuaskan pelanggan (Gasperz, 2001). ISO 9001:2000

hanya merupakan standar sistem manajemen mutu dan bukan

merupakan standar produk. Namun diharapkan bahwa produk yang

dihasilkan dari suatu sistem manajemen mutu internasional akan

menghasilkan produk yang memiliki kualitas sesuai standar (berkualitas

baik).

D. Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000

Model sistem manajemen mutu didasarkan pada proses yang

ditunjukkan pada gambar 1 yang menggambarkan hubungan proses

yang disajikan dalam pasal 4 sampai 8 dalam dokumen ISO 9001:2000.

Gambar ini menunjukkan bahwa pelanggan memainkan peran berarti

dalam menetapkan persyaratan sebagai masukan (input). Pemantauan

kepuasan pelanggan menghendaki penilaian informasi yang berkaitan

dengan persepsi pelanggan tentang apakah organisasi telah memenuhi

persyaratan pelanggan.

UAS Manajemen Mutu Terpadu 8

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

Gambar 1. Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2000

E. Struktur ISO 9001:2000

1) Ruang Lingkup

2) Referensi Standar

3) Istilah dan Definisi

4) Sistem Manajemen Mutu

5) Tanggungjawab Manajemen

6) Manajemen Sumber Daya

7) Realisasi Produk

8) Pengukuran, Analisa dan Perbaikan

Di dalam ISO 9001:2000 yang menjadi persyaratan hanyalah

pasal 4: Sistem Manajemen Mutu, pasal 5: Tanggungjawab

Manajemen, pasal 6: Manajemen Sumber Daya, pasal 7: Realisasi

Produk, dan pasal 8: Pengukuran, Analisa dan Perbaikan. Jadi suatu

perusahaan yang ingin menerapkan ISO 9000 atau ingin mendapatkan

sertifikasi ISO 9001 cukup dengan menerapkan kelima pasal tersebut.

Jika dikelompokkan secara pendekatan proses maka pasal 5:

Tanggungjawab Manajemen dan pasal 6: Manajemen Sumber Daya

merupakan bagian dari Proses Perencanaan (plan), pasal 7: Realisasi

Produk merupakan bagian dari Proses Melakukan (do), dan pasal 8:

Pengukuran, Analisa dan Perbaikan merupakan bagian dari Proses

Pemeriksaan (check) dan Proses Tindakan (Act). Integrasi proses-

proses Plan-Do-Check-Act (PDCA) tersebut secara sistematik akan

UAS Manajemen Mutu Terpadu 9

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

menghasilkan suatu pendekatan Sistem Manajemen Mutu (pasal 4)

kearah perbaikan kinerja secara berkesinambungan.

F. Audit Internal ISO 9001:2000 di sekolah

Audit adalah pengukuran, analisis, dan perbaikan yang

merupakan aktivitas yang harus dilakukan oleh organisasi yang

mengimplementasikan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000.

Aktivitas tersebut termuat pada pasal (klausul) 8 tentang Pengukuran,

Analisis dan Perbaikan. Pada Pasal 8.1 (Umum) dijelaskan bahwa :

Organisasi harus merencanakan dan menerapkan proses pemantauan,

pengukuran, analisis dan perbaikan yang dibutuhkan untuk (1)

memperlihatkan kesesuaian produk, (2) memastikan kesesuaian sistem

manajemen mutu, dan (3) terus menerus memperbaiki keefektifan

sistem manajemen mutu.

Sebagai upaya untuk memastikan efektivitas sistem manajemen

mutu maka dilakukan penilaian (audit) secara obyektif dan berkala.

Pasal 8.2.2 (Audit Internal) menjelaskan bahwa: Organisasi harus

melakukan audit internal pada selang waktu terencana untuk

menentukan apakah sistem manajemen mutu: (a) memenuhi

pengaturan yang direncanakan pada persyaratan Standar Internasional

ini dan pada persyaratan sistem manajemen mutu yang ditetapkan oleh

organisasi, dan, (b) ditetapkan dan dipelihara secara efektif. Program

audit harus direncanakan, dengan mempertimbangkan status dan

pentingnya proses dan bidang yang diaudit, seperti juga hasil audit

yang lalu. Kriteria, lingkup, frekuensi dan metode audit harus

ditetapkan.

Seleksi Auditor dan pelaksanaan audit harus memastikan

sasaran dan kejujuran dari proses audit. Auditor tidak boleh mengaudit

pekerjaannya sendiri.

Manajemen yang bertanggung jawab atas bidang yang diaudit

harus memastikan bahwa tindakan dilakukan tanpa ditunda untuk

menghilangkan ketidaksesuaian yang ditemukan dan penyebabnya.

UAS Manajemen Mutu Terpadu 10

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

Kegiatan tindak lanjut harus mencakup verifikasi yang dilakukan dan

pelaporan hasil verifikasi (lihat pasal 8.5.2).

Pasal tersebut mensyaratkan bahwa organisasi harus

menetapkan proses audit internal yang efektif untuk memastikan

kekuatan dan kelemahan pelaksanaan sistem manajemen mutu. Audit

mutu internal berguna untuk memastikan konsistensi dari penerapan

sistem manajemen mutu yang ditetapkan, perencanaan yang disusun

dan untuk mengetahui sejauhmana efektifitas penerapan dan

pemeliharaannya.

Sekolah yang menerapkan ISO 9001:2000 harus melakukan

audit internal atas kinerja sekolah. Audit internal dilakukan oleh tim

audit sekolah. Tiap unit kerja yang dibentuk di dalam struktur orgnisasi

sekolah melakukan audit atas unit lainnya.. Audit ditekankan pada

sistem bukan orang, hasil temuan audit akan menjadi bahan perbaikan

berkelanjutan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Audit dilakukan untuk mengecek kesesuaian sistem yang tertulis

dalam pedoman mutu dengan pelaksanaannya di lapangan. Temuan

audit menjelaskan sesuai atau tidak sesuai. Bila telas sesuai dengan

sistem yang tertulis dalam pedoman mutu maka sistem telah berjalan

sesuai ISO 9001:2000. Jika tidak sesuai, maka harus dilakukan

perbaikan sesuai jadwal yang disepakati bersama.

Audit internal dilanjutkan dengan audit eksternal oleh lembaga

independence. Kedua macam audit ini dilakukan untuk memastikan

kesesuaian penerapan SMM ISO 9001:2000 dan konsistensinya dalam

upaya menjamin kepastian mutu dan peningkatan terus-menerus mutu

tersebut untuk memenuhi kepuasan pelanggan. Melalui sistem audit ini,

organisasi sekolah akan mampu menjaga mutu penyelenggaraan

pendidikan sehingga kepastian mutu tersebut tidak akan terganggu

oleh pergantian kepala sekolah, kepindahan guru, pergantian

kebijakan, ataupun intervensi pihak lain. Sebab, SMM ISO 9001:2000

melakukan tindakan perbaikan, perubahan, pengecekan, dan

peningkatan sistem berdasarkan data dan fakta yangberorientasi pada

kepuasan pelanggan, bukan berdasar kemauan pimpinan. Fakta dan

UAS Manajemen Mutu Terpadu 11

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

data dikumpulkan dari survey kepuasan pelanggan dan seluruh

dokumen dan rekaman hasil proses yang terkait dengan pelanggan.

UAS Manajemen Mutu Terpadu 12

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

BAB III

PEMBAHASAN

A. Implementasi ISO 9001:2000

Lembaga pendidikan merupakan suatu lembaga yang

senantiasa diperlukan oleh masyarakat sepanjang masa,namun tidak

semua lembaga pendidikan diminati masyarakat. Lembaga pendidikan

yang selalu diminati masyarakat yaitu lembaga pendidikan yang baik

dalam pengelolaan sumber daya yang ada, akuntabel, berkualitas,

mampu bersaing dengan lembaga lain dan dapat mengantarkan anak

didiknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi ataupun ke dunia kerja

dengan bekal ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan teknis

yang sangat diperlukan oleh dunia usaha dan industri, lembaga seperti

inilah kita namakan lembaga pendidikan yang baik dan bermutu.

Penerapan ISO 9001:2000 dalam pendidikan dimulai dari

pertanyaan-pertanyaan berikut: tetapkan siapa pelanggan Anda, siapa

yang menerima pelanggan Anda, siapa yang menyusun program, siapa

yang melaksanakan program, siapa yang melakukan evaluasi program,

siapa yang melakukan verifikasi dan validasi program, siapa yang

mendukung proses dari perencanaan sampai evaluasi, siapa yang

melakukan outsourcing apabila kebutuhan SDM tidak ada di dalam

organisasi. Jawaban pertanyaan ini diikuti dengan penyusunan alur

bisnis prosesnya. Bisnis proses adalah rangkaian aktifitas yang ada

dalam organisasi/institusi, yang merupakan aliran input dan output yang

terkait dari unit kerja satu kepada unit kerja lain atau dari pelanggan

kepada organisasi.

Untuk dapat mengetahui proses-proses apa yang dilakukan

pada organisasi maka diperlukan analisis pemetaan  bisnis proses

(Business process mapping). Untuk dapat melakukan analisa  bisnis

proses maka harus menjabarkan peran, tugas dan tanggung jawab

yang ada pada [1] Struktur organisasi, [2] Mekanisme dan koordinasi

dalam struktur organisasi, [3] Menjabarkan aktivitas yang ada pada

UAS Manajemen Mutu Terpadu 13

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

struktur meliputi tugas, tanggung jawab dan wewenang. Pemetaan

bisnis proses dilakukan untuk menyesuaikan rangkaian kegiatan

organisasi dengan pasal-pasal dalam ISO 9001:2000.

Dalam pemetaan bisnis proses maka organisasi akan mampu

(1)  Mengidentifikasi proses-proses yang dilakukan di organisasi/

sekolah, (2) Mengukur keefektifan proses yang dilakukan dalam

melayani kebutuhan pelanggan, (3) Melakukan sinkronisasi pasal-pasal

SMM ISO 9001:2000 dalam rangkaian proses di organisasi/sekolah, (4)

Mempermudah pihak ekternal dan internal untuk mendapatkan alur

proses dan interaksinya yang ada di  organisasi/sekolah, (5) Membantu

auditor untuk memahami proses-proses yang ada di

organisasi/sekolah.

Analisis keterkaitan proses di sekolah dengan Bisnis Proses lain

yang dipersyaratkan oleh SMM ISO 9001:2000 perlu dilakukan mulai

dari penerimaan siswa baru (PSB), pelaksanaan KBM, sampai ke

proses penelusuran tamatan. Proses-proses atau aktivitas yang ada di

sekolah antara lain: (1) Penerimaan siswa baru (PSB), (2) Promosi

sekolah, (3) Pengembangan kurikulum dan penerapannya, (4) PBM, (5)

Ujian akhir sekolah, (6) Uji kompetensi/sertifikasi, (7) Ujian akhir

nasional, (8) Pembelajaran di dunia kerja, (9) Penelusuran tamatan,

(10) Pengelolaan fasilitas, (11) Pengelolaan unit produksi, (12)

Pelatihan SDM sekolah, (13) Bimbingan karir (guru dan siswa), (14)

Penyusunan bahan ajar (modul), (15) Kegiatan extra kurikuler, (16)

Pengadaan guru tamu/out sourcing, (17) Kerjasama antar lembaga,

(18) Penyusunan program sekolah dengan komite sekolah, (19)

Kegiatan kreativitas siswa.

Proses-proses tersebut di atas dijadikan kerangka proses yang

menyatu sehingga menjadi alur yang mengalir dari awal sampai akhir

dalam satu persepsi, yaitu mulai penerimaan siswa baru sampai

menamatkan siswa dan melakukan penelusuran tamatan.

UAS Manajemen Mutu Terpadu 14

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

B. Peran LPMP, PPPG, dan Pengawas Sekolah dalam Penjaminan

Mutu Pendidikan Melalui ISO 9001:2000

LPMP dan PPPG yang sudah menerapkan ISO 9001:2000

membantu sekolah-sekolah untuk menerapkan sistem manajemen

mutu tersebut. Wujud bantuan ini dilakukan dengan memfasilitasi

sekolah untuk menerapkan ISO 9001:2000. Pelibatan pengawas

sekolah difungsikan untuk melakukan survailance audit setahun 2 kali

di sekolah. Dengan demikian, LPMP dan PPPG harus menyiapkan

pengawas sekolah  sebagai lead auditor yang mampu mengaudit SMM

ISO 9001:2000 yang diterapkan sekolah.

Pembagian peran antara LPMP dan PPPG dijalankan dengan

mekanisme PPPG sebagai pihak independen pemberi sertifikat,

sementara LPMP sebagai konsultan dan fasilitator implementasi ISO

9001:2000 di sekolah. LPMP dibantu oleh PPPG melatih pengawas

agar mampu berperan menjadi auditor untuk menjamin dan

memastikan penerapan SMM ISO 9001:2000 di sekolah. Dengan

demikian, pengawas melakukan pengecekan dan perbaikan sistem

manajemen mutu di sekolah berdasarkan data yang dikumpulkan

sekolah dari seurvey kepuasan pelanggan. Temuan audit pengawas ini

akan dibawa ke LPMP dan PPPG untuk dikaji dan dilakukan tindakan

koreksi, tindakan perbaikan, tindakan pencegahan dan perbaikan terus

menerus   terhadap sistem yang tidak sesuai di sekolah. Jika temuan

audit itu menyatakan bahwa kelemahan sekolah berasal dari

kompetensi guru, maka LPMP dan PPPG meningkatkan kompetensi

guru tersebut lewat pendidikan dan pelatihan secara terus-menerus.

Hasil temuan audit akan menjadi bahan perbaikan sekolah dengan cara

menyampaikan kepada pihak-pihak terkait seperti Dinas Pendidikan,

DPRD, komite sekolah, perguruan tinggi, dan masyarakat, serta pihak

yang berkepentingan  untuk dapat membantu peningkatan kualitas

penyelenggaraan pendidikan di sekolah secara sistematis dan terarah.

C. Keuntungan penerapan SMM ISO 9001: 2000

1. Keuntungan Internal

UAS Manajemen Mutu Terpadu 15

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

a. Sistem dokumentasi prosedur dan pedoman kerja yang rapi

( persetujuan, penerbitan, distribusi, revisi dan pemusnahan ).

b. Disiplin dalam pencatatan dan pelaporan hasil kerja.

c. Sistem filing yang rapi sehingga mudah

mencari/mendapatkannya.

d. Semua guru dan karyawan harus bekerja sesuai prosedur

- Kepatuhan terhadap prosedur akan selalu diperiksa selama

audit.

- Melalui kepatuhan yang diawasi melalui audit, kemungkinan

kesalahan dan komplain dapat dihindari.

e. Melalui audit internal rutin team work dan komunikasi internal

dapat diperbaiki.

f. Meningkatkan kesadaran guru dan karyawan tentang arti mutu

dan kepuasan pelanggan ( siswa, orang tua, pengguna tamatan

dsb ).

g. Lingkungan kerja yang sejuk, nyaman dan kondusif.

h. Membantu top manajemen ( kepala sekolah ) memperoleh

gambaran permaslahan yang dihadapi di level menengah

maupun level bawah.

i. Job deskripsi, tugas, tanggung jawab dan wewenang yang lebih

jelas dan tertata rapi.

j. Kejelasan tentang sasaran dan target kinerja yang harus dicapai

oleh masing-masing unit kerja/program studi/personil.

k. Tindak lanjut hasil rapat dan program-program perbaikan akan

termonitor dengan baik.

2. Keuntungan eksternal

a. Peningkatan citra lembaga pendidikan / sekolah dalam hal mutu

layanan.

b. Siswa dan orang tua akan lebih merasa aman dan terjamin

tentang penerapan manajmen lembaga pendidikan.

c. Membantu kerja unit publikasi / hubungan masyarakat.

UAS Manajemen Mutu Terpadu 16

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

d. Keyakinan dunia usaha / industri yang lebih baik akan kualitas

tamatan dan layanan yang lebih baik dibanding dengan

lembaga pendidikan lain yang tidak pernah diaudit.

Dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000

secara baik dan benar serta konsisten, maka akan dapat meningkatkan

mutu pendidikan baik mutu lulusan maupun mutu layanan pendidikan pada

masyarakat

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000 digunakan sebagai

alat untuk melakukan penjaminan mutu  penyelenggaraan pendidikan di

sekolah. SMM ISO 9001:2000 adalah sistem manajemen dengan

pendekatan pada proses dan berfokus pada kepuasan pelanggan.

Haruslah dipahami bahwa berbicara mengenai peningkatan kualitas

pendidikan sudah tentu akan dihadapkan kepada peningkatan sistem

pendidikan itu sendiri sebagai suatu hal yang integral yang meliputi

input, proses, output dan outcame secara berkesinambungan, pada titik

ini adalah suatu keharusan bagi penyelenggara sekolah untuk

senantiasa berupaya untuk meningkatkan kinerja dan performance

kualitas layanan, hal ini tentu saja akan bermuara pada upaya

peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri secara keseluruhan.

 

B. Saran

Sekolah sebagai lini terdepan dalam penyelenggaraan kegiatan

layanan pendidikan, seharusnya dapat:

1) Memposisikan diri sebagai lembaga jasa yang seharusnya dapat

menghasilkan kualitas produk jasa yang sesuai dengan harapan

pelanggan.

UAS Manajemen Mutu Terpadu 17

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

2) Berorientasi pada Kepuasan Pelanggan, yang merupakan hasil

evaluasi atas kesesuaian antara harapan (input) yang diinginkan

pelanggan (siswa dan orangtua siswa) dengan kinerja aktual

pegawai/guru/pengelola sekolah lainnya (proses) yang dirasakan

setelah penggunaan jasa tersebut (output).

3) Sistem layanan pendidikan adalah suatu sistem yang bersifat

senantiasa melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas secara

terus menerus (continuous process improvement) hal ini dapat

dilakukan dengan mengedepankan proses layanan yang bersifat

terbuka dan mengedepankan partisipasi segenap stake holder.

UAS Manajemen Mutu Terpadu 18

Dwi Lestari Yuniawati - 0907152

DAFTAR PUSTAKA

Andina, Rima. 2007. Dampak Penerapan ISO 9001:2000 Terhadap Kinerja

Karyawan dan Kualitas Makanan di Hongkong Noodle Restoran

Surabaya. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Petra Surabaya

Gani, Ilham. 2007. Pengaruh Kualitas Layanan dan Penerapan SMM ISO

9001:2000 Terhadap Kepuasan Pelanggan SMK di Provinsi

kalimantan Timur. Tesis Pascasarjana Universitas Mulawarman,

Samarinda.

http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Internasional_untuk_Standardisasi

Jalini, Nur. 2011. Pengertian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000.

[Online]. Tersedia:

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2197200-pengertian-

sistem-manajemen-mutu-iso/ [diakses 9/1/2013]

Rahmawaty, Penny. Dampak Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2000 Terhadap Kinerja Organisasi (Studi Kasus Pada Fakultas

Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. [Online].

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Penny

%20Rahmawaty,%20M.Si./Artikel%20Dampak%20Penerapan

%20Sistem%20Manajemen%20Mutu%20ISO%209001.pdf [diunggah

pada 9/1/2013]

UAS Manajemen Mutu Terpadu 19