manajemen jalan nafas carolus

92
Manajemen Manajemen Jalan Nafas Jalan Nafas Dr. Ramzi Dr. Ramzi Bagian Anestesi Bagian Anestesi PKSC PKSC Jakarta, Agustus Jakarta, Agustus 2013 2013

Upload: kura-kura

Post on 01-Jul-2015

553 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Manajemen Manajemen Jalan NafasJalan Nafas

Dr. RamziDr. Ramzi

Bagian Anestesi Bagian Anestesi PKSCPKSC

Jakarta, Agustus 2013Jakarta, Agustus 2013

Page 2: Manajemen Jalan Nafas Carolus

►Definisi: adalah suatu upaya untuk Definisi: adalah suatu upaya untuk mempertahankan patensi jalur udara mempertahankan patensi jalur udara antara paru-paru dengan dunia luar. antara paru-paru dengan dunia luar.

►Prinsip dasar pada CPR, semua kasus Prinsip dasar pada CPR, semua kasus gawat darurat, ICU, dan anestesi.gawat darurat, ICU, dan anestesi.

►Pasien:Pasien: Tidak sadarTidak sadar Sadar: kehilangan refleks proteksi, Sadar: kehilangan refleks proteksi,

obstruksi jalan nafasobstruksi jalan nafas

Page 3: Manajemen Jalan Nafas Carolus

TujuanTujuan

► Proteksi jalan nafas Proteksi jalan nafas pencegahan aspirasi pencegahan aspirasi Pasien trauma, penurunan kesadaran (GCS<8)Pasien trauma, penurunan kesadaran (GCS<8) Antisipasi: trauma inhalasiAntisipasi: trauma inhalasi Mengurangi Mengurangi work of breathingwork of breathing

► Oksigenasi Oksigenasi jaringan otak mati jika jaringan otak mati jika hipoksia terjadi lebih dari 6 menit hipoksia terjadi lebih dari 6 menit POPO22

► Ventilasi: Ventilasi: PCO PCO22 Spontan: Tekanan negatifSpontan: Tekanan negatif Dibantu: Tekanan positif, manual resusitator Dibantu: Tekanan positif, manual resusitator

atau dengan ventilator.atau dengan ventilator.

Page 4: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Jalan NafasJalan Nafas

► Jalan nafas atas:Jalan nafas atas: Hidung atau mulutHidung atau mulut Faring:Faring:

► NasofaringNasofaring► OrofaringOrofaring► LaringofaringLaringofaring

► Jalan nafas bawah:Jalan nafas bawah: LaringLaring TrakeaTrakea BronkusBronkus AlveolusAlveolus

Page 5: Manajemen Jalan Nafas Carolus

►Masalah dapat datang dari semua Masalah dapat datang dari semua level anatomilevel anatomi

►Primer/sekunderPrimer/sekunder

Page 6: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Manajemen Jalan Manajemen Jalan Nafas:Nafas:

TANPA ALATTANPA ALAT

Page 7: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Ekstensi Kepala-Angkat DaguEkstensi Kepala-Angkat Dagu

TeknikTeknik Ekstensikan kepalaEkstensikan kepalaAngkat dagu ke atasAngkat dagu ke atas

IndikasiIndikasi Pasien penurunan kesadaran Pasien penurunan kesadaran TANPA TANPA cedera servikalcedera servikal

KontraindikKontraindikasiasi

Pasien sadar penuhPasien sadar penuhPasien dengan kemungkinan cedera Pasien dengan kemungkinan cedera servikalservikal

KeuntunganKeuntungan Tidak perlu alat, mudah, aman, tidak Tidak perlu alat, mudah, aman, tidak invasifinvasif

KerugianKerugian Tidak mencegah terjadinya aspirasiTidak mencegah terjadinya aspirasi

Page 8: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Ekstensi Kepala-Angkat DaguEkstensi Kepala-Angkat Dagu

Ekstensi Kepala

Angkat Dagu

Ekstensi kepala tidak boleh dilakukan pada pasien trauma

Page 9: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Posisi Kepala Posisi Kepala Sniffing Sniffing PositionPosition

►Seperti Seperti mencari mencari sumber bausumber bau

►1515o o atau 10 atau 10 cm.cm.

10 cm

10 cm

Page 10: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Posisi KepalaPosisi Kepala

Page 11: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Sniffing positionSniffing position pada pasien pada pasien gemukgemuk

Page 12: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Ganjal mulai dari bahuGanjal mulai dari bahu

Page 13: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Jaw-thrust (Tanpa Ekstensi Kepala)Jaw-thrust (Tanpa Ekstensi Kepala)

TeknikTeknik Kepala dipertahankan segarisKepala dipertahankan segarisRahang ditarik ke atas dengan membuka Rahang ditarik ke atas dengan membuka mulutmulut

IndikasiIndikasi Pasien dengan penurunan kesadaran yang Pasien dengan penurunan kesadaran yang mungkin mendapat cedera servikalmungkin mendapat cedera servikal

KontraindikaKontraindikasisi

Pasien sadar penuhPasien sadar penuh

KeuntunganKeuntungan Tidak butuh alat, mudah, aman, non invasif, Tidak butuh alat, mudah, aman, non invasif, dapat digunakan pada pasien diduga cedera dapat digunakan pada pasien diduga cedera servikalservikal

KerugianKerugian Sulit dipertahankan, terutama pada pasien Sulit dipertahankan, terutama pada pasien yang berontak, sulit dikombinasikan dengan yang berontak, sulit dikombinasikan dengan ventilasi-sungkup, tidak mencegah aspirasi.ventilasi-sungkup, tidak mencegah aspirasi.

Page 14: Manajemen Jalan Nafas Carolus

X

Jaw-thrust (Tanpa Ekstensi Kepala)Jaw-thrust (Tanpa Ekstensi Kepala)

Page 15: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Sulit “berpijak” pada Sulit “berpijak” pada mandibulamandibula

Page 16: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Jangan Sendirian!Jangan Sendirian!

Page 17: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Anti Trendelenburg!Anti Trendelenburg!

Page 18: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Manajemen Jalan Manajemen Jalan Nafas:Nafas:

DENGAN ALATDENGAN ALAT

Page 19: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Oro-pharyngeal tubeOro-pharyngeal tube

Page 20: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Tenik Insersi OPTTenik Insersi OPT

Page 21: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 22: Manajemen Jalan Nafas Carolus

►Masukkan bagian cekung ke arah atas, setelah mencapai pertengahan, diputar 180o, kemudian seluruhnya dimasukkan. Jangan membuka mulut secara paksa!

►Dapat memancing refleks muntah, yang kemudian diikuti dengan batuk, muntah, laringospasme, atau bronkospasme.

Page 23: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Naso-pharyngeal tubeNaso-pharyngeal tube

• Panjang yang sesuai ± lubang hidung sampai lubang telinga.

• Diolesi jelly, masukkan secara tegak lurus (bukan mengikuti arah hidung)

• Tidak terlalu merangsang jalan nafas. • KI: fraktur nasal, basis cranii, koagulopati, infeksi/tumor

hidung

Page 24: Manajemen Jalan Nafas Carolus

ARAH TUBE

naso-pharyngeal

Page 25: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Teknik Teknik Insersi Insersi

NPTNPT

Page 26: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Laryngeal Mask Airway (LMA)Laryngeal Mask Airway (LMA)

►Menutup daerah supraglotik. Menutup daerah supraglotik. ►Harus pasien yang tidak sadar Harus pasien yang tidak sadar tidak tidak

cocok untuk kasus emergensi.cocok untuk kasus emergensi.►TAPI: TAPI: Tidak sadar Tidak sadar Sulit ventilasi/intubasi Sulit ventilasi/intubasi

pilihan utama pilihan utama intubasi via LMA. intubasi via LMA.►KI: pasien dengan risiko aspirasi.KI: pasien dengan risiko aspirasi.►Antara Antara facemaskfacemask dan ETT dan ETT jika benar jika benar

lebih aman daripada lebih aman daripada facemaskfacemask, tapi tetap , tapi tetap bukan proteksi jalan nafas yang terpercaya.bukan proteksi jalan nafas yang terpercaya.

Page 27: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Posisi LMA yang benarPosisi LMA yang benar

Page 28: Manajemen Jalan Nafas Carolus

LMALMA

Page 29: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 30: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Ukuran LMAUkuran LMA

Page 31: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Teknik Insersi LMATeknik Insersi LMA

Page 32: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Teknik Teknik Insersi Insersi LMALMA

Page 33: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Intubasi via Intubasi via LMA (FastTrach)LMA (FastTrach)

Page 34: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Intubasi via Intubasi via LMA LMA

(FastTrach)(FastTrach)

Page 35: Manajemen Jalan Nafas Carolus

IntubasiIntubasi

► Indikasi:Indikasi: Proteksi dan mempertahankan patensi jalan nafas.Proteksi dan mempertahankan patensi jalan nafas. Mempertahankan oksigenasi-ventilasi yang adekuat.Mempertahankan oksigenasi-ventilasi yang adekuat.

► Umum: Pria: #8 ; Wanita: #7Umum: Pria: #8 ; Wanita: #7► Anak:Anak:

► Peralatan: sungkup muka, sumber oksigen, (ambu) Peralatan: sungkup muka, sumber oksigen, (ambu) bag, ETT (minimal 3 ukuran), Laringoskop, bag, ETT (minimal 3 ukuran), Laringoskop, suctionsuction dan kateternya yang sesuai, jelly, dan kateternya yang sesuai, jelly, sytletsytlet, plester, , plester, spuit cuff.spuit cuff.

4

)(4ETTUkuran

tahunumur

Page 36: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Jenis IntubasiJenis Intubasi

Oral intubation – Oral intubation – 1.1. Direct LaryngoscopyDirect Laryngoscopy2.2. Blind Oral IntubationBlind Oral Intubation3.3. Digital TechniqueDigital Technique4.4. Fiberoptic guidedFiberoptic guided5.5. Retrograde intubationRetrograde intubation

Nasal intubation –Nasal intubation –1.1. Direct LaryngoscopyDirect Laryngoscopy2.2. Flexible Fiberoptic LaryngoscopyFlexible Fiberoptic Laryngoscopy3.3. Blind Nasal IntubationBlind Nasal Intubation

Page 37: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Persiapan! Persiapan! Persiapan! Persiapan! Persiapan!Persiapan!

► Indikasi Indikasi matang benar matang benar penjelasan penjelasan keluargakeluarga

►Post intubation care? Then what?Post intubation care? Then what?►Sulit/mudah? Anamnesis-pemeriksaan Sulit/mudah? Anamnesis-pemeriksaan

fisik? fisik? Rujuk/konsultasiRujuk/konsultasi►Buat rencana Buat rencana matangkan: kesiapan matangkan: kesiapan

alat, mental pasien, mental operator, alat, mental pasien, mental operator, mental keluarga, mental suster/asistenmental keluarga, mental suster/asisten

Page 38: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Semua kesulitan Semua kesulitan intubasi pada dasarnya intubasi pada dasarnya

bisa diatasi dengan bisa diatasi dengan PERSIAPAN YANG PERSIAPAN YANG

MATANGMATANG

Page 39: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Kalau tidak Kalau tidak bencana! bencana!

Page 40: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Evaluasi sebelum intubasi!Evaluasi sebelum intubasi!

LLook externally: Fisik pasien, struktur ook externally: Fisik pasien, struktur wajah, gigiwajah, gigi

EEvaluate 3-3-2 rulevaluate 3-3-2 rule

MMallampatiallampati

OObstruction: tumor jalan nafasbstruction: tumor jalan nafas

NNeck mobility: kekakuan sendi eck mobility: kekakuan sendi atlanto-occipitalatlanto-occipital

►Skala LEMON atau MELONSkala LEMON atau MELON

Page 41: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Struktur gigiStruktur gigi

► TonggosTonggos► OmpongOmpong► GoyangGoyang

Page 42: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Leher PendekLeher Pendek

Page 43: Manajemen Jalan Nafas Carolus

ObesitasObesitas

Page 44: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Look ExternallyLook Externally

Page 45: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 46: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 47: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 48: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Peralatan yang baik: Face-Peralatan yang baik: Face-MaskMask

Page 49: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 50: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Rule 3-3-2Rule 3-3-2

Page 51: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Rule 3-3-2Rule 3-3-2

Page 52: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Rule 3-3-2Rule 3-3-2

Page 53: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Mallampati Mallampati

Page 54: Manajemen Jalan Nafas Carolus

MallampatiMallampati

Page 55: Manajemen Jalan Nafas Carolus

PeralatanPeralatan

►STATICSSTATICS:: SScope: Laryngoscope, Stethoscopecope: Laryngoscope, Stethoscope TTube: siapkan 3 nomor ukuranube: siapkan 3 nomor ukuran AAirway: Bagging, Face mask, OPT/NPTirway: Bagging, Face mask, OPT/NPT TTape: plesterape: plester IIntroducer: Stylet, Magill forcepsntroducer: Stylet, Magill forceps CConnector: konektor Oksigenonnector: konektor Oksigen SSuction: peralatan suction yang berfungsi uction: peralatan suction yang berfungsi

baik.baik.

Page 56: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Peralatan Peralatan IntubasiIntubasi

Page 57: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 58: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Kapan intubasi?Kapan intubasi?

► Intubasi bukan segala-galanya. Intubasi bukan segala-galanya. ►Ventilasi segala-galanya.Ventilasi segala-galanya.►Ventilasi Ventilasi harus bisa harus bisa tidak bisa tidak bisa

pasien hipoksia dalam 3 menit pasien hipoksia dalam 3 menit mati! mati!► Intubasi Intubasi tidak bisa tidak bisa

rujuk/konsultasirujuk/konsultasi►Dulu: hanya pasien Dulu: hanya pasien arrestarrest perlu cepat perlu cepat

diintubasi (2010diintubasi (2010 CAB). CAB).

Page 59: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Ventilasi yang baikVentilasi yang baik

►Pre Oksigenasi sebelum intubasi:Pre Oksigenasi sebelum intubasi: Menggeser Nitrogen dengan OksigenMenggeser Nitrogen dengan Oksigen 100% Oksigen minimal 5 menit100% Oksigen minimal 5 menit Target SpOTarget SpO22 >90% >90%

Page 60: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Ventilasi Tekanan PositifVentilasi Tekanan Positif

►Prinsip! Udara mengalir dari tekanan Prinsip! Udara mengalir dari tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih yang lebih tinggi ke tekanan yang lebih rendah.rendah.

►Normal: Tekanan intratorakal lebih Normal: Tekanan intratorakal lebih negatif negatif inspirasi inspirasi Tekanan sama Tekanan sama Tekanan lebih positif Tekanan lebih positif ekspirasi. ekspirasi.

►Bantuan: Aktif: memberikan tekanan Bantuan: Aktif: memberikan tekanan positif positif mendorong udara mengalir ke mendorong udara mengalir ke dalam paru-paru dalam paru-paru Pasif: Ekspirasi Pasif: Ekspirasi

Page 61: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Ventilasi Tekanan PositifVentilasi Tekanan Positif

► Indikasi: Gagal nafas sd henti nafasIndikasi: Gagal nafas sd henti nafas► Tujuan: Saturasi OTujuan: Saturasi O22 > 90%. > 90%.

► Kemungkinan sulit ventilasi:Kemungkinan sulit ventilasi: Gemuk (BMI>26)Gemuk (BMI>26) Riwayat mengorokRiwayat mengorok Gigi ompongGigi ompong Tumor jalan nafasTumor jalan nafas

► Komplikasi: MUNTAH Komplikasi: MUNTAH Aspirasi Aspirasi

Page 62: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 63: Manajemen Jalan Nafas Carolus

BagBag

Saat Resusitasi: Oksigen 15 L/menit

Page 64: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Ventilasi dengan Ventilasi dengan facemaskfacemask

Satu Penolong

Dua Penolong

• Hati-hati! Jangan menekan jaringan leher

• Selalu bertumpu pada tulang!

• Terutama pada anak-anak

Page 65: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 66: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Dengan atau Tanpa Obat?Dengan atau Tanpa Obat?

►Pertimbangkan hemodinamik.Pertimbangkan hemodinamik.►AnalgetikAnalgetik: Narkotik? Lokal?: Narkotik? Lokal?►SedasiSedasi: pertimbangkan penguasaan : pertimbangkan penguasaan

jalan nafas jalan nafas ventilasi. ventilasi.►Pelumpuh ototPelumpuh otot: Hati-hati : Hati-hati sulit sulit

ventilasi atau sulit intubasi ventilasi atau sulit intubasi awake awake intubation.intubation.

►Kalau ragu: intip dulu.Kalau ragu: intip dulu.►Kalau memang perlu: Suksinilkolin.Kalau memang perlu: Suksinilkolin.

Page 67: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Jangan Pernah Sendirian!!!Jangan Pernah Sendirian!!!

Page 68: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Teknik IntubasiTeknik Intubasi

Page 69: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 70: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 71: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 72: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Sellick’s ManueverSellick’s Manuever► Mencegah masuknya Mencegah masuknya

cairan lambung ke cairan lambung ke daerah glotikdaerah glotik

► Tekanan pada kartilago Tekanan pada kartilago krikoidkrikoid

► Menutup esofagus.Menutup esofagus.► Risiko aspirasi:Risiko aspirasi:

Lambung penuh (< 8 jam)Lambung penuh (< 8 jam) Obstruksi ususObstruksi usus Gastroparesis: DM, UremiaGastroparesis: DM, Uremia Obesitas, HamilObesitas, Hamil Asupan makanan tidak Asupan makanan tidak

jelas jelas

Page 73: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Sellick’s Sellick’s ManueverManuever

Page 74: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Murphy’s EyeMurphy’s Eye

Murphy’s Eye

Page 75: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 76: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 77: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Gagal?Gagal?

► Tidak ada ahli anestesi yang 100% selalu Tidak ada ahli anestesi yang 100% selalu berhasil intubasi berhasil intubasi cari bantuan ahli lain. cari bantuan ahli lain.

► Jangan panik! Jangan panik! apakah pasien dapat apakah pasien dapat diventilasi? Jika dapat diventilasi? Jika dapat tidak tidak emergency emergency Assesment Assesment ulang ulang sering sering melakukan melakukan percobaan kedua tanpa merubah percobaan kedua tanpa merubah settingsetting. . Cari apa yang salah/kurang tepat!Cari apa yang salah/kurang tepat!

► Jika tidak dapat diventilasi Jika tidak dapat diventilasi emergency emergency pikirkan kemungkinan pembedahan jalan pikirkan kemungkinan pembedahan jalan nafas.nafas.

Page 78: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Pembedahan Jalan NafasPembedahan Jalan Nafas

►Krikotirotomi: insisi melalui membran Krikotirotomi: insisi melalui membran krikotiroid. krikotiroid.

►Trakeostomi: insisi melalui cincin Trakeostomi: insisi melalui cincin trakeatrakea Indikasi: memIndikasi: membypassbypass obstruksi jalan nafas obstruksi jalan nafas

atas, mencegah aspirasi, penanganan atas, mencegah aspirasi, penanganan jalan nafas jangka panjang, jalan nafas jangka panjang, mempermudah proses mempermudah proses weaning ventilatorweaning ventilator..

Page 79: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Peralatan KrikoidotomiPeralatan Krikoidotomi

►Abocath #14GAbocath #14G►Spuit yang berisi Spuit yang berisi

cairancairan►Konektor dengan Konektor dengan

sumber oksigensumber oksigen

Page 80: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Arah KrikoidotomiArah Krikoidotomi

Page 81: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Teknik KrikoidotomiTeknik Krikoidotomi

Page 82: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Teknik KrikoidotomiTeknik Krikoidotomi

Page 83: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 84: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Intubasi Serat OptikIntubasi Serat Optik

► Jika tidak dapat visualisasi daerah glotik Jika tidak dapat visualisasi daerah glotik dengan laringoskopdengan laringoskop

►AwakeAwake atau dengan sedasi atau dengan sedasi ringan/anestesi topikal/Sprayringan/anestesi topikal/Spray

►Perlu keahlian khususPerlu keahlian khusus►Keadaan klinis: tumor jalan nafas, Keadaan klinis: tumor jalan nafas,

edema jalan nafas, infeksi, radioterapi edema jalan nafas, infeksi, radioterapi daerah glotik, trauma servikal, trauma daerah glotik, trauma servikal, trauma wajah.wajah.

Page 85: Manajemen Jalan Nafas Carolus
Page 86: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Pembersihan Jalan NafasPembersihan Jalan Nafas

►Persiapan alat Persiapan alat pastikan semua alat pastikan semua alat lengkap, alat resusitasi berfungsi baik, lengkap, alat resusitasi berfungsi baik, tersedia sumber Oksigen.tersedia sumber Oksigen.

►Monitor: tekanan darah, nadi, saturasi Monitor: tekanan darah, nadi, saturasi Oksigen. Oksigen.

►Hentikan! Nadi turun > 20x/menit, Hentikan! Nadi turun > 20x/menit, atau Nadi naik > 40 x/menit. Sianosis. atau Nadi naik > 40 x/menit. Sianosis. Disritmia. Disritmia. Segera beri Oksigen. Segera beri Oksigen.

Page 87: Manajemen Jalan Nafas Carolus

► Jangan! Pasien baru diberi makanan/minuman Jangan! Pasien baru diberi makanan/minuman kecuali kalau terpaksa. Cegah aspirasi kecuali kalau terpaksa. Cegah aspirasi setengah duduk.setengah duduk.

► Trakea: Trakea: Say “Aaah…” Say “Aaah…” Julurkan lidahJulurkan lidah Saat inspirasiSaat inspirasi

► Masukkan kateter sejauh mungkinMasukkan kateter sejauh mungkin mentok? mentok? suction suction tarik, sambil diputar, kurang dari tarik, sambil diputar, kurang dari 10” 10” beri kesempatan 4 kali nafas beri kesempatan 4 kali nafas ulangi. ulangi.

Page 88: Manajemen Jalan Nafas Carolus

►Beri OksigenBeri Oksigen►Evaluasi jalan nafas tiap 2 jam atau Evaluasi jalan nafas tiap 2 jam atau

jika ada kecurigaan sumbatan.jika ada kecurigaan sumbatan.

Page 89: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Terima Kasih…Terima Kasih…

Page 90: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Sulit Sulit Intubasi?Intubasi?

Page 91: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Sulit Sulit IntubasiIntubasi

??AlgoritmAlgoritm

e e lengkaplengkap

Page 92: Manajemen Jalan Nafas Carolus

Sulit Sulit Intubasi?Intubasi?

Gagal Gagal ventilasi ventilasi

dan Gagal dan Gagal intubasiintubasi

Emergency!