obstruksi dan trauma jalan nafas atas

21
OBSTRUKSI DAN TRAUMA JALAN NAFAS ATAS

Upload: hasratku

Post on 01-Dec-2015

124 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Obstruksi dan Trauma

TRANSCRIPT

Page 1: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

OBSTRUKSI DAN TRAUMA JALAN NAFAS ATAS

Page 2: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

OBSTRUKSI DAN TRAUMA JALAN NAFAS ATAS

• Epistaksis (perdarahan hidung)

• Obstruksi nasal

• Fraktur hidung

• Obstruksi laring

Page 3: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

EpistaksisPengertian

Hemoragi dari hidung, disebabkan oleh rupturnya pembuluh kecil yang mengalami distensi dalam membran mukosa pada area hidung

Tempatnya yang paling umum adalah septum anterior, dimana terdapat 3 pembuluh darah besar :

1. Arteri etmoidal anterior di bagian depan langit-langit rongga hidung

2. Arteri sfenofalatin di region posterosuperior3. Percabangan maksilaris internal

Page 4: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Epistaksis

Penyebab Epistaksis :

Trauma, infeksi, obat-obatan, penyakit kardiovaskular, diskrasias darah, tumor darah, humiditas rendah, benda asing dalam hidung, deviasi septum nasal, menghembuskan hidung dengan sangat kuat, memencet hidung juga berkaitan dengan Epistaksis.

Page 5: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Epistaksis

Penatalaksanaan medis

Penatalaksanaan Epistaksis tergantung pada lokasi tempat perdarahan. Spekulum nasal atau head-light dapat digunakan untuk menentukan letak perdarahan didalam rongga nasal.

Page 6: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Epistaksis

• Jika perdarahan terjadi di bagian anterior hidung:

Pasien duduk tegak dengan kepala didongakkan kearah depan untuk mencegah tertelan dan aspirasi darah. Anjurkan juga untuk memencet hidung kearah tengah septum selama 5-10 menit terus-menerus. Jika tidak berhasil, perlu tindakan tambahan, gunakan aplikator perak nitrat dan Gelfoam, atau elektrokauteri. Mungkin juga diresepkan Vasokonstriktor topikal (adrenalin 1:1000, kokain 0,5% dan fenilefrin)

Page 7: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Epistaksis

• Jika perdarahan terjadi di bagian posterior hidung:

Masukkan penyumbat kapas yang dibasahi larutan vasokonstriktor kedalam hidung untuk mengurangi aliran darah dan memperbaiki pandangan pemeriksa kedalam letak perdarahan. Suksion dapat membuang darah berlebihan dan bekuan.

Page 8: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Epistaksis

• Jika asal perdarahan belum dapat diidentifikasi :

Hidung disumbat dengan kasa yang dicelupkan kedalam petroleum, dengan sprei anasesi topikal sebelum dipasang sumbat kasa. Sumbat dapat didiamkan selama 48 jam hingga 5 atau 6 hari jika diperlukan untuk mengontrol perdarahan.

Page 9: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

EpistaksisIntervensi keperawatan :1. Perawat memantau tanda vital dan membantu

mengontrol perdarahan, siapkan tisu dan basin emesis untuk memungkinkan pasien mengeluarkan darah berlebih.

2. Tenangkan pasien dengan cara yang kalem, tindakan efisien untuk mengontrol perdarahan dapat membantu mengurangi ansietas.

3. Saat pulang, beritahu cara mencegah Epistaksis; hindari menghembuskan hidung terlalu kuat, mengejan, tempat dengan ketinggian yang tinggi, trauma nasal.

4. Instruksikan cara utk memberikan tekanan langsung pada hidung dengan ibu jari dan jari telunjuk selama 15 menit jika Epistaksis kambuh. Jika tidak berhasil, instruksikan untuk mencari bantuan medis tambahan.

Page 10: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Obstruksi nasal

Perjalanan udara melalui nostril seringkali tersumbat oleh deviasi septum nasi, hipertrofi tulang turbinat, atau tekanan polip.

Obstruksi ini juga dapat mengarah pada kondisi infeksi kronis hidung dan mengakibatkan nasofaringitis yang sering. Infeksi seringkali meluas hingga ke sinus hidung. Jika terjadi sinusitis dan drainase dari rongga ini terhambat oleh deformitas atau pembengkakan didalam hidung, maka nyeri akan dialami pada sinus yang sakit.

Page 11: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Obstruksi nasal

Penatalaksanaan medis :

Pengobatan dengan mengangkat obstruksi, dan mengatasi infeksi kronis jika ada.

Prosedur spesifik dilakukan tergantung pada jenis obstruksi hidung yang ditemukan.

Page 12: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Obstruksi nasalPenatalaksanaan medis :

1. Jika obstruksi disebabkan oleh deviasi septum : dokter bedah akan melakukan operasi reseksi submukosa atau septoplasti.

2. Jika diakibatkan oleh polip hidung, maka polip ini akan diangkat.

3. Jika diakibatkan oleh hipertrofi tulang turbinat, maka diobati dengan memberikan astrigen untuk mengerutkan hipertrofi.

Page 13: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Obstruksi nasal

Intervensi keperawatan :

Kebanyakan dari prosedur medis tsb dilakukan dibagian rawat jalan. Naikkan kepala tempat tidur untuk meningkatkan drainase dan membantu menghilangkan rasa tidak nyaman akibat edema. Higiene oral disarankan untuk mengatasi kekeringan karena bernafas melalui mulut.

Page 14: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Fraktur hidung

Letak hidung memungkinkannya rentan terhadap cedera oleh berbagai sebab.

Fraktur hidung biasanya terjadi akibat trauma langsung, shg tidak ada konsekuensi serius yang terjadi, namun sering menimbulkan obstruksi jalan udara hidung dan disfigur wajah.

Page 15: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Fraktur hidung

Manifestasi klinis :

Perdarahan dari hidung kearah eksternal dan internal kedalam faring, pembengkakan jaringan lunak yang berdekatan dengan hidung, deformitas.

Page 16: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Fraktur hidung

• Penatalaksanaan medis :

perdarahan diatasi dengan kompres dingin. Kaji simetri hidung sebelum pembengkakan atau setelah bengkak hilang. Rujuk pasien ke spesialis untuk mengevaluasi kebutuhan pelurusan tulang. Fraktur hidung dapat direduksi secara bedah, 7-10 hari setelah cedera.

Page 17: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Fraktur hidung

Intervensi keperawatan :

1. Instruksikan pasien untuk memasang kantung es pada hidung selama 20 menit, 4 kali sehari sampai pembengkakan menghilang.

2. Pasien biasanya ketakutan dan gelisah, tenangkan pasien.

3. Pasien bernafas melalui mulut shg membran mukosa mulut menjadi kering, bantu lembabkan dengan bilas mulut.

Page 18: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Obstruksi laring

Edema larong adalah kondisi yang serius dan seringkali fatal.

Laring adalah kotak kaku yang tidak dapat meregang. Laring mengandung ruang sempit antara pita suara dimana udara harus melewati ruang ini. Jika membran mukosa laring bengkak, jalan udara ini akan tertutup rapat sehingga mengarah pada asfiksia.

Page 19: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Obstruksi laring

Benda asing sering teraspirasi kedalam faring, laring, atau trakea dan menyebabkan masalah ganda.

Benda asing ini dapat menyumbat jalan udara dan menyebabkan kesulitan nafas, mengarah pada asfiksia. Lalu benda asing ini dapat terbawa jauh kebawah masuk ke bronki ataupun cabang bronki dan menyebabkan gejala iritasi, seperti batuk kering keluar darah dan lendir, atau pernafasan labored.

Page 20: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas

Obstruksi laring

Dalam keadaan darurat, jika ditemukan tanda asfiksia, dibutuhkan tindakan cepat. Jika benda asing tersangkut di faring dan terlihat, dapat diambil dengan tangan.

Jika obstruksi terjadi di laring atau trakea, manuver dorongan abdominal subdiafragmatik dapat dilakukan.

Jika semua tindakan tidak berhasil, perlu cepat dilakukan trakeostomi.

Page 21: Obstruksi Dan Trauma Jalan Nafas Atas