manajemen inventory (untuk safety stock)
DESCRIPTION
Macam macam model keputusan inventory dan contoh perhitungannyaTRANSCRIPT
Catatan : distribusi diasumsikan normal
Metoda Pengendalian Model Q
A. Karakteristik
1. Ukuran kuantitas pemesanan tetap(Q*) untuk setiap kali melakukan pemesanan
2. Pemesanan dilakukan bila persediaan barang telah mencapai tingkat tertentu (r*: Reorder Point)
Ukuran Lot Pemesanan :
A : Ongkos setiap kali pesan ( Rp/KALI PESAN )D : Jumlah barang yang dibutuhkan tiap tahun ( UNIT/Tahun )
Qo= √(2A/Dh)
H : Ongkos simpan / Unit / Tahun ( Rp/UNIT/Th )
Saat Pemesanan Ulang :
LANGKAH RENCANA PENGADAAN
1. Proyeksikan kebutuhan mendatang (RK)
a. Kebutuhan rata-rata -> RK/12 bulan
b. Standard deviasi permintaan
2. Hitung kebutuhan rill ( KR )
RK : Rencana Kebutuhan
OH : Inventory On Hand
IO : Inventory On Order
IA : Inventory Akhir
3. Hitung ukuran pembelian/pemesanan -> Ukuran Lot Pemesanan4. Menentukan ukuran Safety Stock (SS)
Z : Faktor pengamanS : Standar deviasi permintaanL : Lead time
5. Menentukan Reorder Point
Gambaran kasar sistemnya:
Dari data historis penggunaan / pemesanan spare part pada tahun sebelumnya dihitung total keseluruhan jumlah untuk mengetahui angka kebutuhan unit per tahun (D). Apabila terdapat data pemesanan setiap bulan, maka dapa dihitung standar deviasi permintaan (S). Selanjutnya ditetapkan tingkat pelayanan sebesar 95% sehingga didapatkan faktor pengaman (Z) sebesar 2,06. Dari angka-angka tersebut bisa didapatkan Safety Stock (SS) dengan besar lead time (L) sudah diketahui. Dan pada akhirnya reorder point (r) bisa didapatkan.
Jumlah besar ukuran pesanan bisa didapatkan apabila terdapat data :
- Ongkos pesan (A)- Jumlah barang yang dibutuhkan tiap tahun (D)- Ongkos simpan per unit per tahun (h)
Yang diinput manual : D, L, A, h
r = DL + SS
KR = RK – OH - IO + IA
SS = Z.S √L
Sistem akan memunculkan warning reorder point saat jumlah spare part r+10 atau saat jumlah persediaan sudah 50% sebagai pengingat untuk bersiap melakukan reorder point seperti perhitungan jumlah pesanan, penentuan lead time (memastikan apakah ada perubahan lead time atau tidak). Warning kembali muncul di hari di saat reorder point harus dilakukan dan user menginput leadtime (L) ke dalam sistem kemudian sistem memunculkan jumlah berapa yang harus dipesan.