bab i pendahuluan - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... •...

32
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Perusahaan Formula rahasia mengenai Coca Cola ditemukan pertama kali pada tanggal 8 Mei 1886 di Georgia di Amerika Serikat oleh Dr. John Styth Pemberton. Pada awalnya, Coca Cola adalah suatu obat sakit kepala. Coca Cola pertama kali dipasarkan di toko obat Jacob’s Pharmacy yang sebagian dimiliki oleh Dr. Pemberton. Lalu akuntan dari Jacob’s Pharmacy memberikan usul nama Coca Cola. Coca Cola pada saat itu hanya salah satu dari ribuan paten yang ada pada tahun 1800an. Awal mulanya, Coca Cola ditulis dengan menggunakan huruf ‘kola’ tetapi akhirnya oleh Frank M Robinson kata tersebut diubah menjadi ‘cola’. Hal itu dilakukan dengan adanya pertimbangan bahwa dengan adanya dua huruf ‘c’ akan terlihat lebih bagus dan lebih mudah diingat. Kemudian pada suatu waktu ada seorang pelanggan yang mengeluh pusing dan agar lebih cepat sembuh ia mencampur ‘Coca Cola’ dengan air biasa. Lalu penjaga toko lebih menganjurkan untuk menambah campurannya dengan soda. Sejak saat itu, dilahirkan suatu versi ‘Coca Cola’ dengan berkarbonasi. Asa Griggs Chandler adalah seorang yang membeli hak merek ‘Coca Cola’ sebelum wafatnya Dr. John pada tahun 1888 dan akhirnya Chandler mulai menjual ke toko obat yang lainnya. Kemudian, dia mulai menjual ke toko obat lainnya. Bisnis minuman ini semakin meluas dan diwarnai dengan pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota. Iklan yang dilakukan mencapai budget $100,000 pada tahun 1901. Selain itu, dia juga memperkenalkan

Upload: hoangnhan

Post on 27-Aug-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

1

BAB I PENDAHULUAN 

 

 

1.1. Sejarah Perusahaan 

 

Formula rahasia mengenai Coca Cola ditemukan pertama kali pada tanggal 8 

Mei 1886 di Georgia di Amerika Serikat oleh Dr. John Styth Pemberton. Pada 

awalnya, Coca Cola adalah suatu obat sakit kepala. Coca Cola pertama kali 

dipasarkan di  toko obat  Jacob’s Pharmacy yang  sebagian dimiliki oleh Dr. 

Pemberton.  Lalu  akuntan  dari  Jacob’s  Pharmacy  memberikan  usul  nama 

Coca Cola. Coca Cola pada saat itu hanya salah satu dari ribuan paten yang 

ada  pada  tahun  1800‐an.  Awal  mulanya,  Coca  Cola  ditulis  dengan 

menggunakan  huruf  ‘kola’  tetapi  akhirnya  oleh  Frank  M  Robinson  kata 

tersebut  diubah  menjadi  ‘cola’.  Hal  itu  dilakukan  dengan  adanya 

pertimbangan bahwa dengan adanya dua huruf ‘c’ akan terlihat lebih bagus 

dan  lebih  mudah  diingat.  Kemudian  pada  suatu  waktu  ada  seorang 

pelanggan  yang  mengeluh  pusing  dan  agar  lebih  cepat  sembuh  ia 

mencampur  ‘Coca  Cola’  dengan  air  biasa.  Lalu  penjaga  toko  lebih 

menganjurkan untuk menambah campurannya dengan soda. Sejak saat  itu, 

dilahirkan suatu versi ‘Coca Cola’ dengan berkarbonasi. 

 

Asa Griggs Chandler adalah seorang yang membeli hak merek  ‘Coca Cola’ 

sebelum wafatnya Dr.  John pada  tahun 1888 dan akhirnya Chandler mulai 

menjual ke  toko obat yang  lainnya. Kemudian, dia mulai menjual ke  toko 

obat  lainnya.  Bisnis  minuman  ini  semakin  meluas  dan  diwarnai  dengan 

pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota. Iklan yang dilakukan mencapai 

budget  $100,000  pada  tahun  1901.  Selain  itu,  dia  juga  memperkenalkan 

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

2

sistem promosi dengan memberikan cindera mata berupa kalender, poster, 

jam  dinding,  gelas  dan  lain  ‐  lain  yang  bertuliskan  Coca  Cola  yang  khas 

kepada konsumen dan penggemar Coca Cola. Ide untuk menyediakan Coca 

Cola dalam botol datang dari  Joseph Biedeharn,  seorang pemilik  toko dari 

Missisipi.  Setelah  ide  ini  diberikan,  lalu  seorang  pengusaha  Tenesse 

memberikan suatu tanggapan yang positif dan akhirnya mendirikan pabrik 

Coca Cola yang pertama pada tahun 1899. Pengusaha ini juga mengenal cara 

pemasaran langsung pada konsumen. Melalui cara ini, Chandler  juga mulai 

menggunakan  franchise  untuk  memperluas  bisnisnya  pada  tahun  1899. 

Dalam hal  ini, The Coca Cola Company menyediakan bahan baku berupa 

Concentrate bagi pabrik minuman,  sedangkan pabrik mengolahnya menjadi 

minuman Coca Cola. Sistem ini diberlakukan bagi seluruh pabrik Coca Cola 

yang ada di dunia.  

 

Ernest  Woodruff  adalah  seorang  membeli  perusahaan  Coca  Cola  yang 

dimiliki oleh Asa Candler dengan harga $25 juta pada tahun 1919. Kemudian 

putranya  yang  bernama  Robert  W.  Woodruff  melakukan  suatu  langkah 

penting  untuk  perkembangan  Coca  Cola.  Pada  tahun  1923,  ia 

memperkenalkan Coca Cola kepada pasar  international dengan mendirikan 

perusahaan  The  Coca  Cola  Company  Export  Corporation,  sebuah 

perusahaan  yang  memiliki  tugas  untuk  menangani  Coca  Cola  yang  ada 

diluar Amerika  Serikat.  Ia menjadi CEO  pertama  untuk  perusahaan Coca 

Cola dan mengembangkan bisnisnya dengan tujuan agar Coca Cola mudah 

didapat  oleh  konsumen.  “Kemudian  pada  tahun  1929,  Woodruff 

mengembangkan  suatu  periklanan  dengan  ditekankan  pada  gaya  hidup.” 

(Harvard Business School, 9‐391‐179, “Coca Cola versus Pepsi Cola and The 

Soft  Drink  Industry”.  Rebecca  Wayland  under  the  supervisor  Professor 

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

3

Michael  E.  Porter).  Selain  itu,  dia  juga mengeluarkan  suatu  standar mutu 

yang digunakan untuk meningkatkan kualitas minuman Coca Cola yang ada 

di dunia. 

Coca Cola Di Indonesia 

Coca  Cola mulai  diperkenalkan  pada  rakyat  Indonesia  pada  tahun  1927. 

Pada waktu itu, Indonesia masih dijajah oleh Belanda dan Coca Cola berada 

di bawah De Nederlands  Insische Mineral Water Fabriek di  Jakarta. Proses 

produksi  untuk  pertama  kalinya  dibuat  pada  tahun  1932.  Proses  pertama 

kali  tersebut  adalah  sebesar  10.000  krat  dengan  dibantu  oleh  3  buah  truk 

pengangkut dengan  jumlah karyawan sebanyak 25 orang. Sedangkan pada 

masa  penjajahan  Jepang  (1942  –  1945),  produksi  Coca  Cola  dihentikan. 

Setelah  kemerdekaan  Indonesia,  perusahaan  ini  diambil  alih  oleh  The 

Indonesia Bottlers Ltd.NV (IBL) dengan status perusahaan nasional.  

 

Setelah  sekian  lama  di  Indonesia,  permintaan  pasar  mulai  naik  dan 

diperlukan  adanya  suatu  pengembangan  pabrik.  Oleh  karena  itu,  pada 

tahun 1970, pabrik tersebut berkembang dan bergabung dengan perusahaan 

Jepang dengan nama PT Djaya Beverages Bottling Company sebagai pabrik 

pembotolan modern pertama di Indonesia dan pada saat tersebut pula  jenis 

produknya  bertambah  dengan  datangnya  Fanta  dan  Sprite.  Tahun  1980an 

terdapat  sebelas  perusahaan  pembotolan  independen  yang  tersebar  di 

seluruh Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan produk‐produk 

berlisensi  The  Coca  Cola  Company.  PT  Tirtalina  Bottling  Company 

merupakan pabrik Coca Cola ketiga di Indonesia. Pada awalnya perusahaan 

ini  dimiliki  oleh  pengusaha  nasional  Indonesia,  tetapi  pada  tahun  1991 

dengan  diberlakukannya  penanaman modal  asing  oleh  pemerintah,  lama 

kelamaan perusahaan Tirta dan perusahaan Pan  Java dibeli oleh Coca Cola 

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

4

Amatil  (CCA) dan menyusul pada  tahun 1992 perusahaan Djaya Beverage 

Bottling dibeli juga oleh CCA. 

 

Pada  tahun 1997, didirikan pabrik pembotolan Coca Cola yang  terbesar di 

Indonesia dan berlokasi di jalan Teuku Umar km 46, Cibitung dengan nama 

Cibitung  National  Plant.  Pada  tanggal  1  Januari  2000,  nama  Coca  Cola 

Bottling Indonesia mulai resmi digunakan dan nama tersebut menjadi suatu 

nama dagang pada sejumlah perusahaan patungan antara perusahaan  lokal 

dengan  Coca  Cola  Amatil  Limited,  yang  merupakan  produsen  dan 

distributor  terbesar  produk‐produk  Coca  Cola  yang  berpusat  di  Sydney, 

Australia.  Pada  tahun  2002  perusahaan  mengganti  namanya  menjadi  PT 

Coca Cola Bottling Indonesia (PT CCBI). 

 

1.1.1   Visi, Misi, Nilai dan Budaya Perusahaan 

 

Sebagai perusahaan nasional, CCBI memiliki visi dan misi sebagai landasan 

untuk menjalankan Corporate Strategy dengan sebaik‐baiknya. 

 

Visi dari CCBI: 

Di Coca Cola Bottling Indonesia, mereka memiliki visi yaitu: 

• Menjalankan filosofi usaha dari The Coca Cola Company. 

• Menerapkan Sistem Manajemen kualitas berstandar  Internasional, yaitu 

ISO 9002, secara konsisten. 

• Melaksanakan  Pedoman  Lingkungan  bertaraf  International  secara 

konsisten. 

• Peduli terhadap keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan karyawan. 

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

5

• Menjadi  perusahaan  yang  bertanggung  jawab  terhadap  lingkungan 

hidup dan lingkungan sosial. 

 

Misi Perusahaan: 

Di Coca Cola Bottling Indonesia, mereka memiliki misi yaitu: 

• Coca Cola Bottling  Indonesia bertekad untuk memberikan nilai  terbaik 

bagi  pemegang  saham  dengan  menjadi  perusahaan  yang  tumbuh 

terdepan dalam pasar minuman. 

• Coca  Cola  Bottling  Indonesia  sangat menghargai  karyawan.  Berbagai 

merek dari The Coca Cola Company dan karyawan Coca Cola Bottling 

Indonesia  yang  berdedikasi  serta  berdisiplin  memberikan  Coca  Cola 

Bottling Indonesia suatu keunggulan bersaing yang berkesinambungan. 

• Coca Cola Bottling  Indonesia mengembangkan kemitraan sejati dengan 

para pelanggan untuk memuaskan  lebih dari  200  juta konsumen yang 

dahaga.  

 

Nilai dan Budaya Perusahaan: 

Di Coca Cola Bottling Indonesia, mereka memiliki nilai dan budaya yaitu: 

• Manusia Sebagai Sumber Daya 

• Memberikan Kepuasan Pelanggan 

• Keinginan Besar menjadi yang Terbaik 

• Selalu Mencari Pembaharuan 

• Menjadi yang Lebih Unggul 

• Warga Negara Bertanggungjawab 

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

6

1.1.2   Lima Pilar – 2007 Key Strategies CCBI & System CCBI 

CCBI  pada  tahun  2007  memiliki  lima  pilar  yang  digunakan  untuk 

memajukan perusahaannya. Kelima pilar tersebut adalah: 

 

1. Pengembangan SDM 

• Mensosialisasikan  pentingnya  kesadaran  terhadap  kinerja  bisnis 

perusahaan. 

• Meningkatkan kompetensi dan kemampuan kerja karyawan. 

• Meningkatkan usaha pengembangan SDM berbasis kompetensi. 

• Menjadikan  Manufacturing  Excelent  sebagai  tujuan  utama  dan 

mengembangkan personel produksi yang fleksibel. 

2. Pelayanan Utama (Ultimate Service) 

• Meningkatkan  stock availability dan  inventory  level di Sales Center dan 

Pabrik. 

• Meningkatkan perencanaan dan koordinasi dengan Marketing untuk 

keakuratan Forecast dan Inventory. 

• Menurunkan trade absorption seminimal mungkin. 

• Melakukan peningkatkan kualitas produk dan kemasan secara terus‐

menerus dengan fokus pada Bussiness Driver Map. 

3. Pengembangan Kualitas (Quality Improvement) 

• Menerapkan  PET  Age Management  secara  efektif  pada  setiap  lokasi 

rantai pasok. 

• Berkoordinasi  dengan  bagian  Engineering  untuk memastikan  semua 

peralatan produksi terawat dengan benar untuk dapat menghasilkan 

produk yang berkualitas secara konsisten. 

• Melakukan perbaikan kinerja Bottle Washer. 

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

7

• Memperketat  pelaksanaan  Quality Monitoring  Program  seperti,  SPC, 

HACCP, Root Cause Analysis, dll. 

4. Biaya Operasional (Operation Cost) 

• Meningkatkan  kemampuan  produksi  untuk  mencapai  yield  yang 

tinggi dalam penggunaan bahan baku. 

• Melakukan program hemat energi. 

• Melakukan perencanaan produksi secara efektif. 

• Meminimalkan biaya transpor ekstra untuk kembalian RGB. 

• Memaksimalkan  penggunaan  Warehouse  dan  mengoptimalkan 

penanganan bahan baku/jadi. 

5. Efektivitas Operasional (Operation Effectiveness) 

• Meningkatkan kesadaran akan pentingnya GMP, QMS, EMS & OHS. 

• Mensosialisasikan  kinerja  sales  dan  produksi  untuk  meningkatkan 

rasa kepemilikan karyawan terhadap bisnis perusahaan. 

• Meningkatkan continual improvement pada setiap level karyawan. 

• Meningkatkan preventive maintenance untuk meningkatkan GLE. 

 

Selain lima pilar sebagai key strategies 2007, maka CCBI juga memiliki sistem 

yang  digunakan  untuk  menunjang  kinerja  perusahaan.  Sistem  tersebut 

adalah: 

1. Quality Management System (QMS) 

Adalah sistem pengelolaan yang berhubungan dengan kualitas (Quality). 

2. Environmental Management System (EMS) 

Adalah  sistem  pengelolaan  yang  berhubungan  dengan  lingkungan 

(Environmental). 

 

 

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

8

3. Occupational & Health Safety (OHS) 

Adalah  sistem  pengelolaan  yang  berhubungan  dengan  Keselamatan  dan 

Kesehatan kerja. 

4. Core Management System (CMS) 

Adalah  sistem  pengelolaan  yang  dapat  diterapkan  untuk  semua 

fungsi/sistem/area baik QMS, EMS, dan OHS (Core) dan bukan suatu sistem 

manajemen, hanya suatu istilah untuk integrasi dari ketiga sistem. 

 

1.1.3.   Struktur Organisasi Coca Cola Bottling Indonesia 

 

CCBI merupakan  salah  satu  perusahaan  terbesar  yang  ada  di  Indonesia. 

Struktur organisasi yang dimiliki memiliki jenis struktur organisasi matriks. 

Dengan memiliki ribuan karyawan, struktur yang ada sangatlah kompleks. 

Untuk itu akan digambarkan struktur organisasi yang sederhana dan mudah 

dipahami.  Secara  garis  besar  terdapat  6  divisi  utama  yang  dibawahi  oleh 

seorang president director. Keenam divisi  tersebut adalah Sales & Marketing, 

Financial, Technical Operation & Logistic, H&R, Business Service, dan Regional 

Operation  (Jakarta,  Jawa,  Sumatera,  Balinusa  Kalimantan  Sulawesi  Irian, 

North & Eastern Region). 

 

Selain  adanya divisi,  terdapat pula  subdivisi yang merupakan bagian dari 

ke‐6  divisi  yang  ada.  Hal  itu  dapat  dilihat  pada  Gambar  1.1  yang 

menjelaskan subdivisi yang ada pada struktur organisasi di CCBI. 

 

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

9

Gambar 1.1. Struktur Organisasi Perusahaan CCBI 

1.2. Lingkup Bidang Usaha 

 

CCBI  merupakan  suatu  perusahaan  yang  melakukan  produksi  minuman 

ringan siap saji pada seluruh wilayah di Indonesia. Produksi yang dilakukan 

adalah  untuk  produk‐produk  yang  memiliki  lisensi  dari  The  Coca  Cola 

Company.  CCBI  melakukan  pengoperasian  10  pabrik  pembotolan  yang 

tersebar  di  seluruh  Indonesia.  Seluruh  kebijakan  dan  pengembangan 

produksi  diarahkan  oleh  National  Office  yang  berkedudukan  di  National 

Plant, Cibitung, Bekasi. 

 

1.2.1.  Produk ‐ Produk yang Dihasilkan 

 

Total produk yang dapat diproduksi dan didistribusikan oleh National Plant 

CCBI  adalah  ±  117 SKU. Semua  itu  atas  ijin The Coca Cola Company dan 

berikut ini adalah produk yang dihasilkan: 

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

10

• Coca  Cola:  kemasan  botol  gelas,  kaleng,  dan  PET  (Polyethelene 

terephthalate).  Produk  baru  Coca  Cola  yaitu  Coca  Cola  Zero  dengan 

memiliki zero sugar zero calorie pada kemasan PET dan kaleng.  

• Diet Coke: kemasan kaleng dan PET. 

• Sprite:  Sprite  dan  Sprite  Ice  dengan  kemasan  botol  gelas,  kaleng  dan 

PET. 

• Fanta:  dengan  banyak  rasa  yaitu  Strawberry,  Orange,  Pineapple, 

Oranggo, Creamy, Grape, Melon  dengan  kemasan  botol  gelas,  kaleng, 

dan PET. 

• Schweppes:  Tonic,  Ginger‐Ale,  Lemon,  Aquarius  dan  Soda  Water 

kemasan kaleng. 

• A&W rasa Sarsaparilla dengan kemasan kaleng.  

• Powerade: dengan banyak rasa yaitu Lemon, Orange, Red Rush dengan 

kemasan PET dan kaleng. 

• Nestea: Nestea Lemon Tea. 

 

Selain  itu,  terdapat  produk–produk  lain  dari  Coca  Cola  di  Indonesia  saja 

yaitu: 

• Frestea:  Frestea,  Frestea  green,  Frestea  Jasmine  dalam  kemasan  botol 

gelas dan tetra‐pack (kotak). 

• Frestea  Frutcy:  dengan  banyak  rasa  yaitu  lemon,  apple  dan  markisa 

dengan kemasan tetra pack dan PET. 

• Ades Royal dengan kemasan PET berbagai ukuran. 

• Extra Joss: kemasan kaleng. 

 

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

11

Seluruh  produk  yang  diproduksi  ini  dapat  dikelompokkan  menjadi  tiga 

kelompok  besar  yaitu  RGB  (Returnable  Glass  Bottle)  dan  OWP  (One  Way 

Package) dan TWA (Tetra Wedge Aseptic) / TBA (Tetra Brik Aseptic).  

 

1.2.2.  Cakupan Wilayah Operasi dan Pemasaran 

 

Di  Indonesia,  terdapat  11  pabrik  pembotolan  dan  area  pemasaran.  10 

diantaranya dikelola dan diatur oleh CCBI, dan PT Coca Cola Distribution 

Indonesia.  Jumlah  karyawan  yang  dimiliki  10  pabrik  tersebut  hampir 

mencapai  10.000  karyawan  dan  digunakan  untuk  melayani  konsumen 

berupa gerai di lebih dari 450.000 gerai di Indonesia, kecuali Sulawesi Utara. 

Ke‐10  wilayah  tersebut  adalah  Medan  (Sumatera  bagian  Utara),  Padang 

(Sumatera  Tengah),  Lampung  (Sumatera  bagian  Selatan),  Cibitung/Bekasi 

(Jabotabek dan  seluruh  Indonesia), Bandung  (Jawa Barat), Semarang  (Jawa 

Tengah),  Surabaya  (Jawa  Timur),  Bali  (Bali, NTT,  dan NTB),  Banjarmasin 

(Kalimantan), serta Ujung Pandang (Sulawesi Selatan). 

 

1.2.3.   Proses Bisnis Utama 

 

Proses bisnis utama yang dimiliki oleh perusahaan CCBI dapat dilihat pada 

Gambar 1.2. Untuk  lebih detailnya, maka akan dijelaskan mengenai proses 

bisnis yang dimiliki satu persatu. 

 

 

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

12

 Gambar 1.2. Proses Bisnis Utama dari CCBI 

 

• Supplier Empties 

Supplier  Empties  disini  berarti  pihak manapun  yang memberikan  supply 

berupa botol kosong untuk diisi kembali. Pihak–pihak yang dapat disebut 

dengan supplier empties disini adalah: 

a) Sales  Center  (SC).  Pihak  SC  disini  setelah  mendapatkan  botol‐botol 

kosong  hasil  pengumpulan  dari  berbagai  pihak  seperti  kios, warung 

makan  dan  lainnya,  maka  Sales  Center  mengirimkan  kembali  botol 

kosong tersebut ke pabrik.  

b) Pabrik botol. Pabrik botol ini merupakan supplier empties berupa botol‐

botol baru yang nantinya digunakan untuk menggantikan botol‐botol 

lama yang mungkin sudah rusak, pecah dan lainnya. 

c) Pabrik Coca Cola  lainnya. National  Plant Cibitung  ini  juga menerima 

botol‐botol kosong dari pabrik Coca Cola lainnya karena National Plant 

Cibitung  ini  memproduksi  beberapa  barang  yang  mungkin  pabrik 

lainnya  tidak memproduksi  atau  botol  tersebut  dipinjam  dari  pabrik 

lainnya tersebut. 

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

13

• Supplier Raw Material 

Supplier dari Coca Cola ini adalah para perusahaan yang memberikan raw 

material dalam pembuatan produk–produk dari The Coca Cola Company. 

Supplier  yang  ada  berasal  dari  dalam  negeri maupun  dari  luar  negeri. 

Untuk  itu diperlukan koordinasi yang baik  agar kebutuhan  raw material 

dapat dipenuhi dengan baik tanpa adanya shortage di kemudian hari. Raw 

material  yang  dibutuhkan  oleh  CCBI  ini  antara  lain  adalah:  concentrate, 

gula, CO2,  can  body, RGB,  carton,  label,  crown/closure untuk  can dan PET, 

Plastik untuk membuat langsung botol plastik liter PET yang telah dapat 

dibuat  sendiri.  Raw  material  yang  diimpor  berupa  gula,  closure,  dan 

concentrate. 

 

Supplier  diharuskan  untuk memenuhi  standar  yang  dimiliki  oleh  CCBI 

sesuai dengan standar ISO dan The Coca Cola Company. Untuk itu, CCBI 

memiliki  suatu  proses  yang  digunakan  untuk  melakukan  pengecekan 

kualitas  dari  raw  material  yang  dikirimkan.  Proses  tersebut  antara  lain 

Quality Assurance  (QA) dan Quality Control  (QC). QA merupakan proses 

untuk  menjamin  adanya  strandardisasi  raw  material  hingga  menjadi 

finished good, sedangkan QC merupakan proses pemeriksaan raw material 

dari kedatangannya sampai digunakan pada saat proses produksi di  line 

production.  

 

Selain  supplier  harus  memenuhi  standar  yang  ditentukan,  pemilihan 

supplier juga harus dapat mengkaji beberapa hal yang menjadi persyaratan 

untuk meyakinkan diri mereka sendiri bahwa pengadaan barang dan jasa 

dari  supplier  akan  menguntungkan  perusahaan.  Terdapat  pula  proses 

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

14

pemilihan supplier yang harus sesuai dengan hal yang tertera pada Tabel 

1.1. 

 

Tabel 1.1. Cara Pemilihan Supplier (sumber: CCBI) 

IDR  Pemilihan Supplier (jml) 1.000.000 – 5.000.000  1 supplier 5.000.001 – 50.000.000  >= 2 supplier 50.000.001 – 100.000.000  >= 3 supplier 100.000.001 – 150.000.000  >= 3 supplier dan SVBM* 150.000.001 ‐ ~  >=3  supplier  dan  SVBM*  dengan 

approval orang yang berbeda *proses tender (Secured Vendor Bidding Management System – SVBM) 

 

• Sales & Marketing 

Tugas dari sales dan marketing  ini adalah memasarkan produk dari CCBI 

ke  seluruh wilayah  Indonesia. Dari  pihak  sales marketing  juga memiliki 

tugas  untuk  menentukan  adanya  sales  forecasting.  Sales  forecasting  ini 

sangat  berguna  nantinya  sebagai  acuan  dalam melakukan  perencanaan 

produksi  yang  nantinya  dilakukan  oleh  bagian  Demand  Operation 

Planning.   

 

• Empties Warehouse 

Empties Warehouse berfungsi sebagai tempat penyimpanan empties sebelum 

digunakan  untuk  proses  produksi.  Untuk  lebih  jelasnya  nanti  akan 

dijelaskan secara mendetail pada proses bisnis divisi W&T. 

 

• Raw material Warehouse 

Raw material Warehouse merupakan  suatu  tempat yang digunakan untuk 

menyimpan  Raw  material  yang  nantinya  akan  digunakan  pada  proses 

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

15

produksi. Penjelasan  lebih  lanjut  juga akan dijelaskan pada proses bisnis 

divisi W&T. 

 

• Demand Operation Planning 

Demand  Operation  Planning  (DOP)  merupakan  bagian  untuk  menerima 

input  forecasting  dari  pihak  Sales  yang  beroperasi  di  seluruh  Indonesia 

baik  Jakarta  Operation  maupun  unit  lain.  Hasil  input  ini  kemudian 

dianalisis  dan  akhinya  didapatkan  suatu  hasil  forecast  yang  digunakan 

untuk menentukan suatu skala prioritas dan penjadwalan produksi yang 

didasarkan pada kemampuan production  line dan ketersediaan  full goods, 

empties dan material stock. 

 

• Production 

Produk  dari  CCBI  sangatlah  bervariasi.  Demikian  pula  pada  proses 

produksi yang dilakukannya. Oleh karena itu, proses produksi yang akan 

dijelaskan disini adalah proses produksi untuk produk Coca Cola adalah:  

1. Pertama–tama adalah tahap membuat sirup yang berasal dari gula, air 

dan konsentrat. Sebelum dilakukan pencampuran, air yang berasal dari 

sumber air dilakukan suatu perlakukan khusus (water treatment) untuk 

menghasilkan  suatu  air  yang  berkualitas  tinggi.  Air  tersebut  harus 

memenuhi persyaratan yaitu:  tidak mengandung bibit penyakit,  tidak 

mengandung  logam yang berbahaya atau zat beracun,  tidak berwarna 

dan  berbau,  mempunyai  kesadahan  rendah.  Air  tersebut  dilakukan 

penyaringan  berkali–kali  dan  akhirnya  digunakan  untuk  membuat 

produk akhir. 

2. Mesin‐mesin canggih membantu teknisi memeriksa semua segi proses, 

baik dari kondisi kemasan hingga kadar CO2, rasa & kandungan sirup. 

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

16

Pada  tahap  ini campuran sirup diperiksa. Sirup pada  tahap  ini  sering 

disebut dengan simple sirup. 

3. Simple  sirup  tersebut  lalu ditambahkan dengan konsentrat Coca Cola. 

Sirup yang ada menjadi  final sirup dan dilakukan pemeriksaan secara 

ketat. Lalu  final  sirup  ini dialirkan pada pompa, kemudian dicampur 

dengan air dari water  treatment dan CO2. Lalu dialirkan menuju  filling 

room. 

4. Lalu rangkaian botol gelas, botol PET maupun kaleng disediakan untuk 

diisi  dengan  produk  akhir.  Untuk  botol  gelas  terdapat  perlakukan 

terlebih dahulu agar bersih dan higienis.  

5. Kemasan kemudian dialirkan melalui ban berjalan agar diisi di  filling 

room  secara  otomatis  dan menjamin  isi  pada  tiap  botol  berada  pada 

batas–batas yang ditentukan. Penutupan kemasan pun secara otomatis 

agar menjaga kehigienitas dari produk yang ada. 

6. Lalu botol diberi label, kode produksi dan di cek kembali dan akhirnya 

dilakukan palletizer dan diletakkan di warehouse. 

7. Setelah itu dilakukan pendistribusian ke konsumen. 

 

Untuk  lebih  jelasnya  dapat  dilihat  pada  Gambar  1.3.  Sebenarnya  yang 

dijelaskan sebelumnya merupakan suatu proses secara garis besar. 

 

• Finished Goods Warehouse/Full Goods Warehouse 

Finished  Goods  Warehouse  atau  yang  sering  disebut  dengan  Full  Goods 

Warehouse memiliki  tugas  untuk menyimpan  setiap  produk  yang  telah 

dihasilkan  oleh  bagian  produksi  baik  merupakan  RGB,  OWP  dan 

TWA/TBA. Penjelasan lebih detail akan dilakukan pada proses bisnis yang 

dilakukan oleh warehouse. 

 

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

17

 Gambar 1.3. Proses Produksi Singkat (sumber: CCBI) 

 

• Distribution 

Sebagian  besar  produk  dari  PT  Coca  Cola  Company  di  Indonesia 

didistribusikan oleh PT CCBI melalui Sales Center yang tersebar di seluruh 

Indonesia. Sales Center yang ada sekarang  ini mencapai kurang  lebih 118 

Sales Center.  

 

Sales  Center  menerima  produk‐produk  dari  PT  CCBI  dengan 

menggunakan  alat  transportasi  berupa  truk  dengan  berbagai  ukuran. 

Setelah  itu Sales Center melakukan pendistribusian kembali kepada pada 

pedagang‐pedagang eceran dengan alat transportasi yang lebih kecil lagi. 

Tabel  1.2 merupakan  jumlah  Sales  Center  berdasarkan  area  operasional 

yang ada di Indonesia: 

 

 

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

18

Tabel 1.2. Jumlah Sales Center Dalam Tiap Area Operasional (sumber: CCBI) 

Area Operasional  Jumlah Sales Center Jakarta  16 buah Jawa Barat  12 buah Jawa Tengah   16 buah Jawa Timur  16 buah Balinusa  12 buah Sumatera Utara  9 buah Sumatera Tengah  8 buah Sumatera Selatan  11 buah Kalimantan  12 buah Sulawesi Selatan  3 buah Irian dan Maluku  3 Buah  

Distribusi  yang  ada  pada CCBI  dapat  dikelompokan menjadi  dua  jenis 

yaitu  sistem  direct  distribution  dan  indirect  distribution. Direct  distribution 

merupakan  pendistribusian  yang  dilakukan  oleh  CCBI  langsung  dari 

National  Plant Cibitung.  Sedangkan  indirect  distribution  adalah  distribusi 

yang dilakukan melalui Modern Wholesalers, Traditional Wholesalers, Grosir, 

Area  Marketing  Contractor  (AMC)  dan  Street  Vendor.  Pada  Gambar  1.4 

merupakan  gambaran mengenai supplier dan distribusi dari CCBI. 

 

 Gambar 1.4. Supplier dan Distribusi CCBI (Sumber: CCBI) 

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

19

• Customer 

CCBI  memiliki  customer  yang  sangat  banyak.  Oleh  karena  itu  CCBI 

melakukan  pengelompokan  yang  digunakan  untuk  mempermudah 

pelayanan  yang  akan  dilakukan  oleh  CCBI.  Pembagian  customer  tersebut 

adalah sebagai berikut: 

• Channel Modern Food Store 

Segmen  yang  dilayani  adalah  Supermarket,  Hypermarket,  Mini 

market dan Convinience Store. 

• Channel Provision Store 

Segmen yang dilayani adalah toko eceran dan warung belanja. 

• Channel Modern Food Service 

Segmen  yang  dilayani  adalah  quick  service  restaurant,  modern 

restaurant/café, food court, dan catering service. 

• Channel Street vendor 

Segmen yang dilayani adalah kios, push cart, becak coordinator, mobile 

vendor. 

• Channel Traditional Food Service 

Segmen yang dilayani adalah rumah makan, warung makan/minum 

dan TFS partner. 

• Channel Health & Well Being 

Segmen  yang  dilayani  adalah Medical  Facility,  Pharmacy  dan  Sport 

and health facility. 

• Channel Entertainment Recreation & Leisure 

Segmen yang dilayani adalah  cinema/theater, accommodation,  licensed, 

other entertainment & leisure, recreation facility, dan games and net. 

 

 

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

20

• Channel Transportation 

Segmen  yang  dilayani  adalah  petroleum,  airports,  train/bus/ferry 

station, transportation terminal. 

• Channel Education 

Segmen yang dilayani adalah SD, SMP, SMA, university, dan courses 

• Channel at Work 

Segment yang dilayani adalah  office,  factory,  office  site,  industrial  site 

dan speciality retail. 

• Channel Wholesaler 

Segment yang dilayani adalah modern wholesaler, traditional wholesaler, 

toko grosir.  

• Channel Managed Third Party 

Segment  yang  dilayani  adalah  area marketing  contractor,  distributor, 

area distribution partner, third party partner. 

• Channel Non Export 

Segment yang dilayani adalah BWBC Manado. 

• Channel Export 

Segment yang dilayani adalah CCA Bottlers. 

• Channel Non CCBI 

Segment yang dilayani adalah non CCA Bottlers. 

• Channel Internal 

Segment yang dilayani adalah house Sales, sampling/drinkage, internal, 

shortage/overage. 

 

 

 

 

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

21

1.3.    Unit Analisis 

 

Dalam  proyek  akhir  ini  akan  dibahas  mengenai  bagian  Warehouse  & 

Transportation  (W&T). W&T  merupakan  salah  satu  dari  unit  bisnis  yang 

dimiliki  oleh  PT  CCBI  yaitu  Technical  &  Operation  Logistic  (TOL).  Selain 

merupakan bagian dari TOL, bagian W&T memiliki  suatu KPI yang harus 

dijaga  oleh  TOL  tersebut.  Berikut  ini  adalah  enam  dari KPI  yang  dimiliki 

oleh TOL. 

 

1. BPQ/ Product Quality Index 

Hal yang  termasuk disini  adalah BPQI  (Beverage Product Quality  Index) 

yang meliputi  parameter:  Brix, Micro, Gas Volume, Appearance  taste; 

PCQI  (Primary  Container  Quality  Index)  atau  Package  Quality  Index 

meliputi:  Container  Condition,  Closure  Condition,  Closure  Function,  Date 

Coding, Net Content; Sales Weighted (produk yang diambil oleh sampling 

CCI  tidak hanya yang diproduksi oleh Plant yang ada di market area); 

Produced  View  (produk  yang  diambil  oleh  sampling  CCI  hanya 

diproduksi oleh Plant yang ada di market area). Target 2007 BPQI: 86 & 

Target PCQI: 79. 

 

2. Stock Availability 

Adalah ketersediaan stok semua produk di Sales Center untuk mencukup 

kebutuhan produk di Market. Target 2007 adalah 94% ketersedian stock 

di Sales Center. 

 

 

 

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

22

3. Warehouse & Transportation Cost 

Merupakan  biaya  pengeluaran  yang  terdiri  dari:  Warehouse  Cost; 

Employee Cost; Vehicles; Storage; Bulk Transport; Cost Capital; Product Losses; 

Others. Target pada  tahun 2007 adalah Rp 2.707’‐ per Cs artinya bahwa 

biaya yang dikeluarkan untuk mengirim dan menyimpan produk hingga 

ke Sales Center untuk setiap cases produk sebesar tersebut. 

 

4. Conversion Cost 

Adalah  biaya  pengeluaran  biaya  produksi  per  Cs  yang  terdiri  dari: 

Employee; Chemical; Utilities; Repair & Maintenance; Usage Variance; Other 

I.P.E. Target pada tahun 2007 adalah Rp 4.209 per cs artinya bahwa biaya 

yang dikeluarkan untuk membuat produk  setiap cases product  sebesar 

tersebut. 

 

5. Gross Line Efficiency (GLE) 

Merupakan  perhitungan  jumlah  actual  cases  yang  diproduksi  selama 

waktu kerja dengan jumlah teoritis cases yang mungkin diproduksi pada 

kecepatan line yang terhambat. Parameter GLE adalah: 

EPL  (Equipment  Performance  Loss)  adalah  berhenti  proses  yang 

diakibatkan oleh mesin.  

OPL  (Operational  Performance  Loss)  adalah  berhentinya  proses  yang 

diakibatkan operational. 

Planned  Stopped  adalah  pengukuran  kegiatan  yang  tidak  terkait 

dengan produksi (start up, CIP, & PM dll). 

UDT  (Unrecorded  Down  Time)  adalah  berhenti  produksi  yang  tidak 

tercatat. 

Line Constraint Loss. 

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

23

Net Line Efficiency. 

Full Good Reject. 

Target dari tahun 2007 adalah 66%. 

 

6. Labor Productivity Cs./Mhr. 

Adalah  pengukuran  penggunaan  total  karyawan  di  dalam  operasi 

produksi  yang  termasuk  direct  labor,  management/supervisor,  all  service, 

maintenance,  crew  cleaning &  sanitasi. Perhitungan:  . Total 

Labor  Hours  adalah  jumlah  total waktu  kerja,  termasuk  lembur  oleh 

seluruh  karyawan  di  dalam  operasi  produksi  tanpa  memperhentikan 

employment status. Target pada tahun 2007 adalah Rp 50’‐ cases/Mhr. 

 

Setelah mengetahui bahwa W&T merupakan salah satu dari enam KPI TOL 

dan  harus  ditingkatkan  untuk  dapat  meningkatkan  performansi  dari 

perusahaan maka berikut  ini adalah penjelasan  lebih mendetail dari bagian 

W&T. 

 

Warehouse and Transportation  

Merupakan bagian yang bertugas untuk mengatur keadaan Warehouse dan 

transportasi  baik  di  dalam  perusahaan  maupun  transportasi  ke  luar 

perusahaan.  Bagian  W&T  ini  memiliki  komposisi  sumber  daya  manusia 

yang terdiri dari: 

1 orang manager 

19 supervisor 

149 member 

85 permanent 

72 third party 

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

24

Dalam Warehouse & Transportation dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu: 

1. Physical Distribution 

Bagian  ini merupakan  bagian  dari W&T  yang mengatur  hal‐hal  yang 

berhubungan  dengan  transportasi  baik  didalam  Warehouse  maupun 

keluar Warehouse serta melakukan pengecekan akan barang yang keluar 

sesuai dengan yang dibutuhkan. Dalam physical distribution  ini  terdapat 

beberapa  subbagian  yang  memiliki  tugas  masing‐masing  tetapi  juga 

harus berkoordinasi satu dengan lainnya. Subbagian tersebut adalah: 

a) Operational Distribution. Orang‐orang yang berada pada subbagian ini 

memiliki  tugas  untuk  melakukan  persiapan  pengiriman  barang 

setelah  mendapatkan  informasi  dari  DOP.  Nantinya  orang  pada 

bagian  ini  akan berkoordinasi dengan orang pada bagian  traffic dan 

storeman fullgoods untuk menyiapkan segala sesuatu untuk melakukan 

pengiriman  barang.  Tujuan  pengiriman  barang  seperti:  Sales Center‐

Jakarta  Operation,  Other  operation,  McD,  DSD,  Other’s  (Uniplast, 

NWW). 

b) Shipping. Orang‐orang pada subbagian ini akan memiliki tugas untuk 

melakukan pemeriksaan ulang dan memastikan bahwa barang‐barang 

yang telah dimuat pada truk yang sesuai dengan order yang diberikan 

sebelum  barang  keluar melalui warehouse. Kemudian  dilakukan  lagi 

pengecekan di bagian security.  

c) Arrange.  Orang‐orang  pada  subbagian  ini  memiliki  tugas  untuk 

melakukan  pengaturan  mengenai  jadwal  dan  ketersediaan  truk. 

Pengaturan ini dilakukan seperti mengatur: Truck availability, Windows 

Time  Schedule  SC Cbt, dan  schedule  untuk ETA Truck. Pengaturan  ini 

juga melakukan kolaborasi dengan Operational Distribution dan Third 

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

25

Party  (dalam  menyediakan  truk  untuk  distribusi  keluar)  sehingga 

nantinya semua barang akan dapat terkirim tepat waktu. 

d) Traffic.  Orang‐orang  pada  subbagian  ini memiliki  kewajiban  untuk 

mengatur  lalu  lintas dari Capacity Loading Area untuk bagian  Jakarta, 

Other Unit dan Bandung/RGB. 

e) Forklift.  Orang‐orang  pada  bagian  ini  bertugas  untuk  mengambil 

barang‐barang  yang  telah  diberikan  oleh  pihak  storeman  fullgoods 

dan  harus mengambil  sesuai  dengan  yang  diinginkan.  Forklift  yang 

ada  di  bagian  W&T  ini  terdapat  yang  dimiliki  sendiri  dan  juga 

dipinjam dari tempat lain.  

 

2. Warehouse Storage 

Bagian  ini  juga merupakan  bagian pada W&T  yang mengatur  tentang 

penyimpanan barang. Pada bagian ini juga harus melakukan koordinasi 

dengan bagian‐bagian lainnya sehingga nantinya dapat berjalan dengan 

sebaik‐baiknya.  Bagian  ini  juga  terdapat  subbagian  untuk  lebih 

memfokuskan  dan  memudahkan  pekerjaan  yang  harus  dilakukan. 

Subbagiannya adalah sebagai berikut: 

a) Storage 

Pada subbagian ini juga terdapat bagian sesuai dengan barang yang 

disimpannya yaitu: 

• Finished Goods/Full Goods 

Untuk  subbagian  ini mengatur  segala  sesuatu  pada  full  goods  ini. 

Hal‐hal  yang  dilakukannya  antara  lain  adalah  receiving  (menerima 

dari  bagian  produksi,  other  operation  (dari  plant  lain),  dan  transfer 

interWarehouse), shipping (mengeluarkan barang dari storage ke other 

operation, Sales Center dan DSD),  stock  take  (melakukan pengecekan 

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

26

secara fisik dari storage) dan write off (melakukan pengurangan stock 

karena  stock  rusak).  Selain  itu,  pihak  Full  Goods  ini  memiliki 

kewajiban  untuk melakukan  penataan  layout  sebaik mungkin  agar 

tercipta  keefektifan  dan  keefisienan  kerja  dengan  catatan  sesuai 

dengan aturan‐aturan penyimpanan barang. 

 

• Empties Bottle 

Untuk  subbagian  ini mengatur  segala  sesuatu pada bagian  empties. 

Aktivitas  yang  dilakukannya  adalah  receiving  (menerima  botol 

kosong dari Sales Center, pabrik botol (botol baru), dan other operation, 

shipping  (mengeluarkan  botol  kosong  untuk  produksi,  other 

operation), melakukan  stock  take  (melakukan pengecekan secara  fisik 

dari  storage)  dan  write  off  (melakukan  pengurangan  stock  karena 

stock rusak misalnya pecah, gumpil dan lainnya, tetapi untuk empties 

biasanya dapat dijual kembali  sehingga mendapatkan pemasukan). 

Selain  itu  pihak  Empties  ini memiliki  kewajiban  untuk melakukan 

penataan  layout  sebaik  mungkin  agar  tercipta  keefektifan  dan 

keefisienan  kerja  dengan  catatan  sesuai  dengan  aturan‐aturan 

penyimpanan barang. 

 

• Raw Material 

Untuk  subbagian  ini mengatur  segala  sesuatu  untuk  raw  material. 

Aktivitas  yang  dilakukannya  adalah  receiving  (menerima  Raw 

material  dari  supplier  yang  telah  ditunjuk),  shipping  (mengeluarkan 

Raw material  untuk  produksi,  other  operation), melakukan  stock  take 

(melakukan  pengecekan  secara  fisik  dari  storage)  dan  write  off 

(melakukan pengurangan  stock karena  rusak misalnya kena hujan, 

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

27

kotor  dan  lainnya).  Selain  itu,  pihak  Raw  Material  ini  memiliki 

kewajiban  untuk melakukan  penataan  layout  sebaik mungkin  agar 

tercipta  keefektifan  dan  keefisienan  kerja  dengan  catatan  sesuai 

dengan aturan‐aturan penyimpanan barang. 

 

• Spare‐part 

Untuk  subbagian  ini  mengatur  segala  sesuatu  untuk  pengadaan 

spare‐part  bagi  mesin  dan  lainnya.  Aktivitas  yang  dilakukannya 

adalah  receiving  (menerima  spare‐part  dari  supplier  yang  telah 

ditunjuk),  shipping  (mengeluarkan  spare‐part  untuk  perbaikan  dan 

lainnya), melakukan  stock  take  (melakukan  pengecekan  secara  fisik 

dari  storage)  dan  write  off  (melakukan  pengurangan  stock  karena 

rusak).  Selain  itu  pihak  Spare‐part  ini  memiliki  kewajiban  untuk 

melakukan penataan layout sebaik mungkin agar tercipta keefektifan 

dan  keefisienan  kerja  dengan  catatan  sesuai  dengan  aturan‐aturan 

penyimpanan barang. 

 

b) Solid Waste 

Pada  subbagian  ini melakukan pengaturan mengenai  limbah padat 

yang dihasilkan oleh produksi. 

 

3. Warehouse Supporting System 

Pada bagian ini bertugas untuk melakukan: 

a) Inventory Control 

Pada  subbagian  ini  memiliki  tugas  untuk  melakukan  perhitungan 

inventory  secara  sistem  dan  nantinya  dilakukan  cross  check  dengan 

bagian  storeman  sehingga  apabila  terjadi  selisih  maka  dilakukan 

Page 28: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

28

perhitungan  kembali  dari  keduanya  dan  ditelusuri mengapa  selisih 

tersebut dapat  terjadi.  Seperti pada  storage pada  bagian  ini  terdapat 

subbagian yaitu Full goods, empties bottle, spare‐part dan material.  

 

b) Customer Service 

Pada  subbagian  merupakan  bagian  terluar  dari  bagian  Warehouse 

dimana memiliki  tugas untuk menerima SPM  (Surat Perintah Muat) 

dan  kemudian  meneruskannya  kepada  bagian  forklift  dengan 

membuat  LO  (Loading  Order)/SPK  (Surat  Perintah  Kerja).  Selain  itu 

bagian ini juga melakukan pembuatan akan surat jalan setelah barang 

dimuat.  

 

c) Warehouse Reporting 

Subbagian  ini  bertugas  untuk  mengatur  hal‐hal  administrasi  yang 

berhubungan  dengan  bagian  W&T.  Output  untuk  subbagian  ini 

berupa  report yang berhubungan dengan W&T  seperti Daily Activity 

Report  (FDD,  EDD,  etc),  Prepare  Billing  Third  Party,  Product  Age 

Monitoring (PER, BIB, etc).  

 

d) Apollo Project 

Subbagian ini bertugas untuk mencatat segala hal yang berhubungan 

dengan receiving barang. Segala barang yang masuk ke dalam National 

Plant  ini  pihak  Apollo  Project  ini  mencatatnya  ke  dalam  sistem 

sehingga  setiap  orang mengetahui mengenai  kedatangan  barang  ke 

dalam National  Plant.  Subbagian  ini  dibutuhkan  karena  sebelumnya 

setiap orang dapat menerima barang yang datang ke National Plant ini 

Page 29: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

29

sehingga  informasi  belum  tentu  dapat mencapai  semua  orang  yang 

ada di National Plant.  

 

e) Improvement KPI 

Subbagian  ini bertugas untuk melakukan  improvement  terutama pada 

KPI yang ada dibagian W&T ini. Subbagian ini belum tentu selalu ada 

tetapi apabila terdapat usulan untuk  improvement KPI maka dibentuk 

dan digunakan untuk melakukan improvement. 

 

f) Document Verification 

Subbagian  ini  bertugas  untuk  melakukan  verifikasi  mengenai 

dokumen‐dokumen  yang  telah  dibuat.  Contohnya  adalah:  payment 

request,  jakarta  operation,  product  from  other  operation  (Liter,  Canslim, 

etc). 

 

Setelah  mengetahui  pembagian  W&T  maka  selanjutnya  akan  diberikan 

penjelasan  mengenai  KPI  yang  dimiliki  masing‐masing  bagian  di  W&T 

tersebut. Berikut ini adalah KPI dari bagian W&T. 

 

Tabel 1.3. KPI dari Bagian W&T dan Targetnya (sumber: CCBI) 

Area  KPI  Target Full Goods/Mts:  1. Accuracy 

2. Losses 3. Delivery Fulfilment 4. GMP 

99.95% 20 >100% 85% 

Spare‐part  1. Accuracy 2. Transaction Accuracy 3. S/P Availability 4. GMP 

99.95% 100 70 85% 

Direct Material  1. Accuracy 2. Transaction Accuracy 3. Losses 4. GMP 

99.95% 99.5% 0.05% 85% 

Page 30: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

30

Penjelasan mengenai Tabel 1.3 dimana: 

• Accuracy adalah ketepatan pihak W&T pada saat melakukan cross check 

storeman dan sistem. 

• Losses  adalah  ada  tidaknya  kehilangan  barang  yang  tidak  dapat 

dilakukan tracking sehingga barang benar‐benar dianggap hilang. 

• Delivery  Fullfilment  adalah  kemampuan  dari  pihak  W&T  untuk 

memenuhi permintaan produk yang diberikan kepada pihak W&T. 

• GMP  (Good  Manufacturing  Process)  adalah  tingkat  kepatuhan  para 

pegawai  terhadap peraturan  yang  ada. Hal  ini  dilakukan  oleh  internal 

audit. 

• Transaction Accuracy adalah keakuratan dalam melakukan transaksi. 

• S/P Avaliability adalah tingkat ketersediaan dari spare‐part. 

 

Sebagai  bagian  ujung  tombak  perusahaan,  maka  baik  produk  maupun 

barang  dibagian  ini  memiliki  status  yang  berbeda‐beda.  Status  ini 

dikeluarkan oleh bagian Quality Assurance yang digunakan untuk menjaga 

barang atau produk dapat dikeluarkan atau digunakan atau  tidak. Berikut 

ini  adalah  jenis‐jenis  status  yang  terdapat  pada  barang  atau  produk  pada 

bagian W&T. 

1. Released 

Merupakan  suatu  status  untuk  produk  dimana  produk  tersebut  dapat 

dijual atau dapat keluar dari National Plant untuk dijual.  

 

2. Drink age 

Merupakan  suatu  status  untuk  produk  dimana  produk  tersebut  boleh 

atau  dapat  diminum  tetapi  tidak  boleh  untuk  dijual  ke  konsumen. 

Contoh dari produk dengan status seperti  ini adalah produk Coca Cola 

Page 31: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

31

yang mengalami kekurangan CO2, sehingga walaupun produk  tersebut 

dapat  untuk  diminum  tetapi  kurang memenuhi  standar  untuk  dijual 

sehingga produk tersebut digunakan untuk kalangan pabrik saja. 

 

3. Hold 

Merupakan suatu status dari barang maupun produk yang ditahan. Hal 

ini  dapat  terjadi  karena  beberapa  sebab  seperti:  dalam masa  inkubasi 

(beberapa  produk  dari  CCBI  memerlukan  masa  inkubasi  untuk 

mengetahui  kandungan mikroba  di  dalam  produk),  status  tidak  jelas 

(misalnya  saja  kelengkapan  surat  tidak  terpenuhi  dan  lainnya),  belum 

ada keputusan dari CCI (misalkan saja produk baru) dan kemasan tidak 

memenuhi standar (misalkan tidak terdapat kode produksi). 

 

4. Reject 

Merupakan  suatu  status  dari  produk maupun  barang  yang  jelek  dan 

tidak seusai standar yang ada sehingga barang itu harus di‐return untuk 

material dan untuk produk harus dimusnahkan atau dibuang. 

 

1.4.    Isu Bisnis 

 

W&T  adalah  bagian  yang  cukup  besar  dalam  CCBI,  dan  terdapat  empat 

bagian penting yaitu  full good, empties, material dan spare‐part. Dari keempat 

bagian  tersebut  akan  dipilih  bagian  full  good  saja  karena  tidak  mungkin 

menyelesaikan  keseluruhan masalah  yang  ada  pada  bagian W&T  tersebut 

dengan  waktu  yang  sangat  terbatas.  Pemilihan  bagian  tersebut  juga 

merupakan  kehendak  dari  perusahaan  karena  warehouse  Full  Good 

merupakan  ujung  tombak  dari  perusahaan  sehingga  menjadi  prioritas 

Page 32: BAB I PENDAHULUAN - digilib.itb.ac.id · pemasangan iklan di stasiun dan pusat kota ... • Meningkatkan stock availability dan inventory level di Sales Center dan ... Plant, Cibitung,

32

perusahaan  untuk  menyelesaikan  masalahnya  terlebih  dahulu  daripada 

bagian warehouse lainnya. 

 

Isu‐isu  yang dihadapi  oleh warehouse  full  good  sekarang  ini  adalah  sebagai 

berikut. 

• KPI yang tidak tercapai 

Key  Performance  Index  yang  dimiliki  oleh  warehouse  full  good  dapat  dilihat 

pada  Tabel  1.3.  Target KPI  yang  dimiliki  oleh warehouse  full  good  tersebut 

belum tercapai. Dengan tidak tercapainya target KPI dari warehouse full good 

memperlihatkan adanya masalah yang dihadapi oleh warehouse full good dan 

harus  segera  diselesaikan  sehingga  nantinya  target  KPI  tersebut  dapat 

tercapai. 

 

• Kapasitas warehouse yang kurang 

Adanya  produk  jadi  (full  good)  yang  berada  di  luar  pagar  (luar  area) 

warehouse  full  good dalam  jangka waktu yang  cukup  lama memperlihatkan 

bahwa adanya kekurangan kapasitas yang dimiliki oleh warehouse  full good. 

Kurangnya kapasitas warehouse full good ini pasti akan mempengaruhi kinerja 

yang dimiliki oleh warehouse full good.