malaria pada ibu haami (modul)
DESCRIPTION
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Pendahuluan Di Indonesia ,15 juta kasus & 38.000 kematian /tahun akibat malaria (SKRT, 2001) 100 kematian /hari atau 4 kematian /jam Ibu hamil salah satu kelompok rentan malaria Malaria berkontribusi AKI, AKB, dan AKBal Buku ini menyajikan informasi pencegahan, diagnosis, dan pengobatan malaria dalam kehamilan Tujuan buku ini : sebagai bahan acuan atau rujukan dalam memberikan pelayanan malariaTRANSCRIPT
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Pendahuluan
Di Indonesia ,15 juta kasus & 38.000 kematian /tahun akibat malaria (SKRT, 2001)
100 kematian /hari atau 4 kematian /jam Ibu hamil salah satu kelompok rentan malariaMalaria berkontribusi AKI, AKB, dan AKBalBuku ini menyajikan informasi pencegahan,
diagnosis, dan pengobatan malaria dalam kehamilanTujuan buku ini : sebagai bahan acuan atau rujukan
dalam memberikan pelayanan malaria
BAB IPelayanan Antenatal Terpadu dalam
Penanganan MalariaTujuan :Menjelaskan latar belakang pelayanan antenatal
terpaduMenjelaskan tujuan pelayanan antenatal terpaduMenjelaskan frekuensi dan waktu kunjungan
Antenatal serta pentingnya kontak pertama dengan ibu hamil
Menjelaskan keterampilan komunikasi yang diperlukan serta pencatatan untuk pelayanan antenatal yang efektif
Pelayanan Antenatal TerpaduPelayanan Antenatal yaitu pelayanan yang
diterima ibu hamil selama kehamilannya untuk memastikan ibu dan janin berada dalam keadaan sehat selama kehamilan
Setiap ibu hamil perlu deteksi dini, pengobatan dan pencegahan malaria serta komplikasinya
Pelayanan antenatal terpadu dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terlatih
NAKES BUMILYANKES
Pengertian Antenatal TerpaduPelayanan antenatal terpadu adalah pelayanan
antenatal komprehensif dan berkualitas yang diberikan kepada semua ibu hamil.
Meliputi: - pelayanan, konseling kesehatan, dan gizi - deteksi dini masalah, penyakit &
penyulit/komplikasi - persalinan yang bersih dan aman - antisipasi & persiapan dini rujukan - penatalaksanaan kasus & rujukan cepat/tepat
waktu - melibatkan ibu dan keluarganya terutama suami
Tujuan Pelayanan Antenatal Terpadu
Mendukung serta menjaga ibu dan janin selalu dalam keadaan sehat selama kehamilan
Kelahiran dapat berlangsung aman
dan selamat
Deteksi Dini Komplikasi dan Penyakit
Dapat dilakukan melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, laboratorium dan penunjang lainnya
Pemeriksaan Laboratorium dan penunjang lainnya:
1. Daerah Endemis: Dilakukan skrining rutin dengan RDT untuk
semua bumil2. Daerah non endemis Skrining dengan RDT pada bumil dengan
gejala klinis Malaria
2. Persiapan Menghadapi Persalinan dan Kesiapan Menghadapi Komplikasi
20% ibu hamil mengalami komplikasi selama kehamilannya sehingga perlu perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi.
Tenaga kesehatan harus mendampingi ibu dan keluarganya (melalui program P4K dan kegiatan Kelas Ibu)
Komponen Perencanaan PersalinanTenaga kesehatan terampilTempat melahirkanTransportasi gawat daruratBiaya gawat daruratPengambilan keputusanDukunganDonor darahBarang yang diperlukan untuk persalinanTanda kehamilan dan persalinanTanda bahaya pada kehamilan dan persalinan
Intervensi Pencegahan terhadap penyakit dan komplikasinya
Komunikasi yang baik antara ibu hamil dengan tenaga kesehatan merupakan hal penting dalam penyuluhan dan konseling.
Ibu hamil perlu mendapatkan informasi tentang kehamilan, komplikasi kehamilan (termasuk malaria).
Merujuk apabila ditemukan ibu hamil dengan komplikasi termasuk malaria.
Penjadwalan Kunjungan
Ibu hamil melakukan kunjungan antenatal minimal sesuai jadwal berikut:Trimester I : Kunjungan I (s/d 12 minggu)Trimester II : Kunjungan II (12-24 minggu)Trimester III : Kunjungan III (24-32 minggu) Kunjungan IV (32-40 minggu)
BAB IIPenyebab, Penyebaran, dan
Penularan MalariaTujuan :Menjelaskan penularan malaria secara umumMengidentifikasi kelompok rentan terhadap
malariaMenjelaskan penyebaran malaria di
Indonesia, secara nasional dan lokalMenjelaskan tempat berkembang biak
nyamuk malaria.
Pengertian Penyakit Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh sekelompok parasit yang disebut Plasmodium yang hidup dalam sel darah merah.
Penyebab malariaPenyebab malaria adalah PLASMODIUMJenis Plasmodium:
1.P.Falciparum (penyebab malaria berat, banyak di Indonesia)
2.P. Vivax (Banyak di Indonesia)3.P. Ovale 4.P. Malariae (Banyak di Indonesia)
Penderita dapat terinfeksi lebih dari satu jenis Plasmodium (Mix Infection)
Baru2 ini ditemukan Plasmodium knowlesi (ditemukan di Kalimantan) mirip P. Malariae
Faktor Penyebab Malaria
1. Vektor2. Tempat berkembangbiak3. Parasit4. Iklim5. Populasi Manusia
Cara Penularan Malaria
Parasit Malaria & Siklus Hidup
Kelompok Rentan Sekitar 70% kematian akibat malaria terjadi
pada balita Ibu hamil mempunyai resiko terinfeksi
malaria 2 kali lebih besar dibandingkan perempuan tidak hamil
Ibu hamil pertama atau kedua kalinya mempunyai risiko lebih besar menderita malaria berat
Perbedaan Nyamuk
Anopheles Bukan Anopheles
1. Jentik dalam air mendatar
2. Berkembang biak dalam sedikit air yang tidak mengalir atau mengalir perlahan
3. Saat menggigit/istirahat membentuk sudut
1. Membentuk sudut2. Banyak air3. Tidak membentuk sudut
saat menggigit
Tempat Berkembang Biak NyamukKolam-kolam kecil, parit-parit, lubang-lubang, dan kanal-
kanal yang airnya tidak mengalir.Rawa-rawa, waduk dan sawah dengan air sepanjang tahun
(sawah bertingkat)Lagun (terjadi dari percampuran air tawar dengan air laut)Arus air beraliran lambat di sepanjang tepi sungaiGenangan air yang terjadi akibat air sungai yang
mengering (di musim kemarau)Tambak ikan/udang yang tidak terpeliharaJejak kaki binatang, jejak ban traktor yang terisi air di
pinggiran hutanMata airAliran air yang lambat
Pengaruh Malaria pada Ibu Hamil
Menimbulkan anemia berat pada ibu hamilMeningkatkan risiko perdarahan pasca persalinanSalah satu penyebab kematian ibu
Pengaruh Malaria pada Janin
Mengganggu penyaluran oksigen dan nutrien (zat nutrisi dari ibu ke janin)
Meningkatkan risiko terjadinya aborsi spontan, lahir mati, persalinan prematur, dan berat lahir rendah.
Menimbulkan anemia pada bayi
Pengaruh Malaria pada Masyarakat
Menyebabkan orang tidak bekerja sehingga pendapatan menurun
Menyebabkan anak sakit sehingga tidak sekolahMenyebabkan anemia kronis pana anakMenyebabkan kematian pada anak dan ibu hamil
BAB IIIGejala-gejala malaria dan malaria
dalam kehamilan
Tujuan :Gejala-gejala malaria tanpa komplikasi
Menjelaskan gejala-gejala malaria dengan komplikasi.
Gejala-gejala malaria berat (dengan komplikasi).
Pengaruh malaria pada ibu hamil dan janin.Interaksi HIV/AIDS, Gizi, TB dengan Malaria
selama kehamilan.
Malaria tanpa komplikasi
Lamanya seluruh gejala klasik adalah 8 – 12 jam
Gejala•Stadium dingin (15 menit – 1 jam)•Stadium panas (2 – 4 jam)•Stadium berkeringat (2 – 4 jam)
Lanjutan...
Gejala klasik tiap orang bervariasi tergantung dengan tingkat kekebalan
Diantara gejala klasik terdapat periode bebas demam (tergantung jenis parasit) :
1.P. Falciparum (12 jam)2.P. Vivaks ( 26 jam )3.P malariae ( 72 jam)
Malaria Berat (dengan Komplikasi)
Plasmodium falciparum
Kematian
Infeksi pada otak
Gejala klinis malaria beratDemam tinggiNadi cepat dan lemahTubuh lemahKejang berulang >2x / 24 jam setelah demam
turunMata/tubuh kuningPerdarah hidung, gusi, sal. PencernaanNafas cepatMuntahUrin seperti teh hitam/ campur darah/prod
berkurangTelapak tangan pucat
Pengaruh Malaria
Interaksi HIV/AIDS, Gizi, TB dengan malaria selama kehamilan
Ibu hamil dengan HIV/AIDS, Gizi buruk, dan TB jika terinfeksi malaria maka akan memperberat gejala malarianya
Bab IVPencegahan malaria pada kehamilan
Tujuan :1. Strategi pencegahan malaria.2. Mengetahui pentingnya kelambu berinsektisida.3. Menjelaskan proses perawatan kelambu
berinsektisida dengan benar.4. Menyebutkan manfaat lain pemakaian kelambu
berinsektisida.
STRATEGI PENCEGAHAN MALARIA
Memakai kelambu berinsektisidaTutup pintu dan jendela dengan kawat/kasaHindari keluar rumah setelah hari gelap
Jika harus pergi dimalam hari : Pakai pakaian yang menutupi lengan dan kaki Pakai krim penangkal pada kulit yang tidak
tertutup
Mengapa insektisida penting pada kelambu.
Mengurangi kontak manusia dengan nyamukMembunuh nyamuk yang menempel pada kelambuMenangkal nyamuk hingga menjauh dari orang yang
sedang tidurMengurangi populasi nyamukMemberikan perlindungan yang lebih baikMenguntungkan orang lain yang tidur di ruangan
tersebut
Perbandingan antara kelambu biasa dengan kelambu berinsektisida
KELAMBU BERINSEKTISIDA KELAMBU BIASA• Memberikan perlindungan terhadap gigitan nyamuk• Membunuh atau menangkal nyamuk yang menyentuh kelambu• Membunuh serangga lainnya• Aman digunakan untuk ibu hamil, anak-anak dan bayi
• Memberikan perlindungan terhadap gigitan nyamuk• Tidak membunuh atau menangkal nyamuk yang menyentuh kelambu• Tidak membunuh serangga lainnya• Aman digunakan untuk ibu hamil, anak-anak dan bayi
Cara Merawat Kelambu BerinsektisidaCuci kelambu dengan sabun
atau deterjen dengan cara mencelup-celupkannya
Jangan disikat, dikucek atau direndam
Keringkan kelambu ditempat teduh (dalam rumah atau dibawah pohon
Cuci kelambu 3 bulan sekaliKotoran, debu atau asap tidak
mempengaruhi kualitas insektisida
BAB VSkrining, diagnosis dan pengobatan
malaria pada kehamilan Tujuan :Melakukan skrining ibu hamil dengan malaria.Melakukan diagnosis malaria dengan
menggunakan alat yang tersediaMengidentifikasi kasus demam selama kehamilanMengenal tanda dan gejala malaria tanpa
komplikasi dan malaria berat (dengan komplikasi) selama kehamilan
Menjelaskan pengobatan untuk malaria dalam kehamilan
Menjelaskan langkah-langkah merujuk ibu hamil yang menderita malaria berat (dengan komplikasi)
Skrining Malaria1. Daerah Endemis: Dilakukan skrining rutin dengan RDT untuk semua
bumil
2.Daerah non endemis Skrining dengan RDT pada bumil dengan gejala
klinis Malaria
Diagnosa pasti malaria melalui pemeriksaan sediaan darah (mikroskopis).
RDT (Rapid Diagnostic Test)
DIAGNOSIS MALARIA
PEMERIKSAAN IBU HAMIL
Tipe malaria tanpa komplikasi : Demam Menggigil/kedinginan/kaku Sakit Kepala Sakit otot /persendiaan Kehilangan selera makan Mual dan muntah Mulas seperti his palsu(kontraksi uterus) Kadang kadang muncul limpa yang membesar,
GEJALA MALARIA DENGAN DAN TANPA KOMPLIKASI SELAMA KEHAMILAN
KomaKejang-kejangNafas cepat(sesak nafas) Sangat pucat pada telapak tangan,lidah,atau
bagian dalam kelopak mata.Muntah terus menerusTanda-tanda dehidrasi parah
Tanda dan gejala yang muncul pada tipe malaria dengan komplikasi
Lanjutan
Kehilangan BB secara tiba-tibaMata yang cekungKulit kendurMulut keringBerkurangnya air seni atau tidak ada air seni sama
sekali,Air seni berwarna sangat gelap seperti air tehMata /kulit berwarna kuningPerdarahan spontan,gusu,kulit dan pembuluh darah
yang rusak,
Trimester I : Kina 3 x 2 (selama 7 hari)Trimester II dan III : ACT (artesunat + Amodiaquin) selama 3 hari
Catatan : Apabila kondisi tetap atau memburuk segera rujuk ke fasilitas
kesehatan yang lebih lengkap.Pemberian obat sesuai dengan kewenangan situasi dan kondisi
setempat.
PENGOBATAN UNTUK MALARIA PADA KEHAMILAN
Periksa tanggal kadaluarsa Pastikan kemasan RDT tertutup rapat dan tidak terbuka. Kemasan RDT hanya dapat dibuka beberapa saat
sebelum digunakan. Jangan sampai terkena sinar matahari langsung saat
menggunakan alat test ini. Satu RDT hanya dapat digunakan sekali. Mengubah urutan pemakaian,menghilangkan langkah
tertentu atau tidak melakukan dengan benar bisa menimbulkan hasil diagnosis yang keliru
CARA MENGGUNAKAN RDT
Langkah-langkah merujuk ibu hamil yang menderita malaria berat (dengan komplikasi)
Menasehatkan ibu untuk pergi ke tempat rujukan untuk pengobatan.
Menggunakan formulir rujukan yang ada dan buku KIA untuk merujuk.
BAB VIPemantauan dan Pelaporan
Tujuan : Menjelaskan alur pencatatan dan
pelaporan Menjelaskan format –format yang
digunakan untuk pencatatan dan pelaporan.
Menjelaskan proses pemantauan dan evaluasi
Menjelaskan komponen-komponen pencatatan untuk pelayanan antenatal
1. Kartu ibu lembar KIA-2(kolom integrasi program )2.Kohort antenatal lembar KIA-3a3.Register antenatal care lembar KIA-5 setiap bulan.4.Ke pengelola program P2PL di Puskesmas.5.Ke pengelola program P2PL dan KIA Dinkes Kab/Kota’6.Dari dinkes kab/kota dilaporkan secara berjenjang
sampai tingkat pusat.
NB : Pada buku KIA pelayanan yang telah diterima ibu hamil dicatat pada hal 14-16 apabila telah mendapat kelambu ibu hamil mencantumkan tanda tangan di buku KIA hal-4.
TAHAPAN PENCATATAN DAN PELAPORAN
BUMIL
BUKU KIA
REKAP KOHORT
ANTENATAL
KOHORT ANTENATAL
KARTU IBU
DINKES PROP
DINKES KAB/KOT
A
PUSAT
Pemantauan melalui kegiatan PWS KIA bulanan dengan melihat format KIA-2 (Kartu Ibu), KIA 3a (Kohort Antenatal) dan KIA -5 (Register Kohort) serta melihat kelengkapan data sbb :
1.Pemberian kelambu berinsektisida pada semua ibu hamil pada kunjungan pertama (K1)
2.Penemuan kasus melalui pemeriksaan darah baik mikroskopis maupun RDT dari skrining dan diagnosis pasien.
3.Pemberian obat anti malaria (OAM )pada ibu hamil dengan hasil positif
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
1. % kelambu berinsektisida yang didistribusikan pada ibu hamil.
• % ibu hamil yang diskrining (daerah endemis )1. %ibu hamil positif malaria hasil skrining.2. % ibu hamil positif malaria dari hasil skrining
dan penemuan kasus (aktif dan pasif)• %Ibu hamil yang positif mendapat OAM
INDIKATOR PENILAIAN