makna pesan propaganda komunikasi politik...

128
MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK TENTANG ISLAM DALAM FILM 3 (ALIF, LAM, MIM) Skripsi Diajakun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Skom. I) Disusun Oleh : Wiwi Alawiyah NIM 1112051000009 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/ 2016 M

Upload: vomien

Post on 03-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK TENTANG

ISLAM DALAM FILM 3 (ALIF, LAM, MIM)

Skripsi

Diajakun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Skom. I)

Disusun Oleh :

Wiwi Alawiyah

NIM 1112051000009

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/ 2016 M

Page 2: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan
Page 3: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan
Page 4: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan sebagai salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata I di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil asli karya saya atau

merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 19 Agustus 2016

Wiwi Alawiyah

Nim: 1112051000009

Page 5: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

i

ABSTRAK

Wiwi Alawiyah

NIM: 1112051000009

Makna Pesan Propaganda Komunikasi Politik Tentang Islam dalam Film 3

(Alif, Lam, Mim)

Berbagai film yang bermunculan saat ini dikalangan masyarakat. Bahkan, film

bisa dijadikan salah satu alat propaganda untuk mempengaruhi pikiran seseorang.

Melalui Film 3 (Alif, Lam, Mim) seorang pemimpin politik berusaha mempengaruhi

pikiran masyarakat dengan menyebarkan berbagai fitnah tentang Islam, semata-mata

hal itu untuk kepentingan pribadi.

Berdasarkan konteks di atas, maka peneliti menggunakan kajian semiotik

Roland Barthes. Pada beberapa adegan Film 3 yang mengandung pesan propaganda

politik tentang Islam dengan beberapa teknik yang digunakan. Peneliti merumuskan

pertanyaan yakni: Bagaimana pesan propaganda politik tentang Islam dalam Film 3

(Alif, Lam, Mim)?

Teori yang digunakan adalah analisis semiotik Roland Barthes. Konsep

analisis semiotik ini bertujuan untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, dan

mitos. Makna denotasi adalah makna awal utama dari sebuah tanda, teks, dan

sebagainya. Sedangkan makna konotasi sebagai sesuatu yang hanya bisa dipahami

dalam kaitannya dengan signifikasi tertentu seperti novel, puisi, dan musik.

Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan yang berlaku

biasanya berkaitan dengan kebudayaan yang ada di masyarakat.

Berdasarkan penilitian yang dilakukan, maka pesan propaganda politik yang

digunakan dengan menyebarkan fitnah dan informasi yang bohong. Kemudian

pemimpin politik menjadikan Islam sebagai dalang dari kejadian pengeboman yang

terjadi saat itu. Selain itu juga, Islam sebagai teroris, elit-elit politik yang berkuasa

pada negara saat itu yang berusaha mempengaruhi pikiran masyarakat dengan

menganggap bahwa Islam sebagai pengacau di negara kita, masyarakat percaya

dengan isu yang disebarluaskan oleh pemimpin politik tersebut.

Metode yang digunakan oleh penulis adalah metode penelitian deskriptif.

Tujuan untuk memberikan gamabaran tentang suatu fenomena secara detail (untuk

menggambarkan yang terjadi) sehingga mendapatkan fakta-fakta yang akurat yang

terdapat dalam objek.

Ditemukan, pertama seorang Kyai yang dianggap sebagai pimpinan teroris,

pakaian umat Muslim yang dicuriga menimbulkan citra buruk di mata masyarakat

sehingga masyarakat beranggapan dengan memberikan persepsi bahwa pakaian itu

adalah pakaian seorang teroris.

Kedua, mengandung pesan propaganda politik oleh seorang Kolonel

terhadap umat Muslim dan agama Islam. Dengan menyebarkan isu-isu negatif tentang

Islam kepada masyarakat. Teknik-teknik propaganda seperti, Name Calling, Card

Stacking, Frustration or Spacegot,propaganda ratio (positif). Teknik-teknik itu

dilakukan untuk melancarkan tujuannya mendapatkan kedudukan lebih tinggi dan

membuat citra agama Islam buruk di mata masyarakat.

Kata Kunci: Propaganda, Islam, Teroris, Pemimpin Politik, Masyarakat.

Page 6: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas karunia

dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga

senantiasa selalu tercurahkan kepada Rasulullah Saw, kaum keluarga, para sahabat,

dan para pengikutnya yang selalu senantiasa mengikuti sunnahnya sampai akhir

zaman.

Penulisan skripsi ini dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk

mencapai gelar Sarjana Komunikasi Islam, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam,

Program Strata I, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai

manusia biasa, peneliti menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

kekurangan dan kelemahan. Dan saya sangat menyadari bahwa tanpa bantuan dari

berbagai pihak, dari awal masa perkuliahan hingga penulisan skripsi ini, segala upaya

tidak akan berhasil tanpa adanya motivasi dan dukungan dari orang-orang yang telah

memberikan motivasi kepada saya. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan banyak

terima kasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan. M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi beserta Dr. Suparto, M.Ed, MA selaku wakil Dekan I Bidang

Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan.

Page 7: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

iii

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Drs. Masran, MA beserta

Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fita Fathurokhmah, M.

Si.

3. Prof. Dr. M. Yunan Yusuf, selaku Dosen Penasihat Akademik. Terima kasih

untuk saran dan masukan yang diberikan selama ini.

4. Dr. Suhaimi M. Si. Selaku dosen pembimbing yang telah membimbing saya

dengan sabar. Terima kasih untuk waktu, tenaga, saran, dan ilmunya yang

bapak berikan selama masa bimbingan.

5. Terima kasih untuk Orang tua saya, Bapak Acang dan Ibu Fatimah (Alm),

yang telah mendidik dan mendoakan saya selama kuliah. Terima kasih untuk

Ibu saya yang telah mengajarkan saya banyak hal meskipun beliau kini telah

tiada.

6. Keluarga Besar Bapak Muhayar dan Bapak Januri,

7. Sahabat-sahabat saya getmerried: Erki, Rizal, Jaenudin.

8. Teman-teman kelas KPI A angkatan 2012 yang telah berjuang bersama dan

selalu kompak dalam segala hal. Terima kasih untuk kesan dan kenangan

yang telah kalian berikan selama empat tahun ini.

9. Kelompok KKN Reaktif Desa Karang Tengah, Sentul Bogor. Serta untuk

teman Ciwi-ciwi KKN Reaktif: Tami, Aura, Kiki, Diana, Lisma, Suci, Siska,

dan Friska.

10. Seluruh Dosen dan Staf Akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi atas ilmu yang telah diajarkan kepada saya.

Page 8: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

iv

11. Segenaf Staf Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Dakwah dan Komunikasi.

12. Terima kasih untuk Yusuf Rachman yang telah memberikan support kepada

saya. Serta orang-orang yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

dapat terselesaikan. Terima kasih untuk doa yang diberikan kepada saya.

Semoga senantiasa Allah selalu memberikan kebaikan dan kesehatan untuk

kalian semua, Amin.

Peneliti menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh

karena itu, peneliti meminta saran dan kritik untuk penelitian ini agar kedepannya

lebih baik lagi. Peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca

dan dapat membantu untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

Jakarta, 9 Agustus 2016

Wiwi Alawiyah

Page 9: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR………………………………………………................. ii

LEMBAR PERNYATAAN…………………………………………………… v

DAFTAR ISI………………………………....................................................... vi

DAFTAR TABEL…………………………....................................................... vii

DAFTAR GAMBAR…………………………….............................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………….................................... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah……..................................... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………................................. 5

D. Metodelogi Penelitian………............................................... 6

E. Kerangka Konsep………………………………………….. 11

F. Tinjauan Pustaka.................................................................. 13

G. Sistematika Penulisan……................................................... 15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Propaganda

1. Pengertian Propaganda…………..................................... 17

2. Teknik-teknik Propaganda……........................................ 21

3. Jenis-jenis Propaganda…….............................................. 26

4. Film sebagai Media Propaganda………………….…….. 27

5. Politik sebagai Struktur Kekuasaan…………………….. 30

B. Semiotika

1. Konsep Semiotika Roland Barthes…............................... 33

C. Konsep Teror dan Fanatisme

1. Teror dan Terorisme……….............................................. 41

2. Fanatik atau Fanatisme…….............................................. 42

3. Prasangka Terhadap Islam sebagai Agama Teroris…...... 43

D. Film

1. Pengertian Film……........................................................ 45

2. Jenis-jenis Film……….................................................... 46

BAB III SINOPSIS dan PROFIL PEMAIN FILM 3 (ALIF LAM MIM)

A. Sinopsi Film 3…….............................................................. 49

B. Profil Sutradara Film 3........................................................ 52

C. Profil Pemain Film 3………………………....................... 53

D. Tim Produksi dan Nama-nama Pemain Film 3…............... 61

E. Keistimewaan Film 3…………………………………...... 62

Page 10: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

BAB IV PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK TENTANG ISLAM

DALAM FILM 3

A. Makna Denotasi, Konotasi, dan Mitos Dalam Semiotik …... 69

B. Pesan Propaganda Politik Tentang Islam Dalam Film 3……. 98

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan………............................................................ 103

B. Saran.…............................................................................. 105

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 106

LAMPIRAN…………………………………………………………………. 109

Page 11: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

DAFTAR GAMBAR

Signifikasi Dua Tahap………………………………………………… 31

Cover Film 3 (Alif Lam Mim)…………………………………………. 45

Gambar Data 1………………………………………………………… 70

Gambar Data 2………………………………………………………… 77

Gambar Data 3………………………………………………………… 82

Gambar Data 4………………………………………………………… 89

Page 12: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

DAFTAR TABEL

Tabel Peta Barthes……………………………………………………… 34

Tabel 1 Analisis Data 1…………………………………………………. 71

Tabel 2 Analisis Data 2…………………………………………………. 77

Tabel 3 Analisis Data 3…………………………………………………. 83

Tabel 4 Analisis Data 4…………………………………………………. 90

Page 13: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Film sebagai media audio-visual komunikasi politik dan banyak dijadikan

sebagai alat propaganda yang digunakan untuk mempengaruhi pikiran manusia

dengan memanipulasi representasinya.1 Oleh karena itu, film sebagai medium yang

paling ampuh dalam mempengaruhi pikiran khalayak. Seperti propaganda yang

terdapat dalam Film 3 (Alif, Lam, Mim ) yang terdapat unsur propaganda politik

tentang Islam yang dilakukan oleh seorang pemimpin politik semata-mata untuk

tujuan tertentu.

John A. Broadwin dan V.R Berghahn (1996), dalam Bukunya The Triumphof

Propaganda, mengutip pernyataan Fritz Hippler bahwa “Dibandingkan dengan seni

lain, film menimbulkan dampak psikologis dan propagandistik yang abadi dan

pengaruhnya sangat kuat dan efeknya tidak hanya melekat pada pikiran, tetapi juga

emosi dan bersifat visual sehingga bertahan lebih lama daripada pengaruh yang

dicapai oleh ajaran gereja atau sekolah.2

1 Toni, Ahmad. Jurnal: Mitologi Perempuan dalam Film Drama:Analisis Semiotik Roland

Barthes dalam Film “Jamila dan Sang Presiden” Karya Ratna Sarupaet. (Jakarta: UIN Jakarta, 2014),

hal. 45. 2 Soelhi, Mohammad. Propaganda dalam Komunikasi Internasional. (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2012), h. 165

Page 14: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

2

Film “3 (Alif, Lam, Mim)” yang ditulis oleh Anggy Umbara. Film ini

diproduksi oleh MVP Pictures (Multivision Plus) dan FAM Productions. Film ini

juga dibintangi oleh Abimana Aryasatya, Agus Kuncoro, Cornelio Sunny, Prisia

Nasution, Tika Bravani, Donny Alamsyah, Piet Pagau, Cecep Arif Rahman, dan

lainnya. Film ini bergenre film laga futuristik (futuristis) pertama di Indonesia. Film 3

(Alim, Lam, Mim) ini mengisahkan perbedaan pandangan tiga sahabat yang

mempunyai kemampuan bela diri dan tumbuh besar bersama sejak kecil di sebuah

pondok pesantren Al-Ikhlas.3

Keistimewaan yang terdapat dalam Film 3 (Alif, Lam, Mim) dibandingkan

dengan film-film lainnya yaitu berhasil mendapatkan beberapa penghargaan seperti

Best Feature Film Freethought International Film Festival di Florida – USA, 5

Nominasi di FFI (Festival Film Indonesia) 2015, 8 Nominasi di Piala Maya 2015, 4

Nominasi di Indonesian Movie Actor Awards (IMAA) 2016.4 Selain itu, Film 3 (Alif,

Lam, Mim) sempat menjadi tayangan regular di Singapura.

Dibandingkan dengan film-film lainnya, seperti film The Raid dan film

lainnya. Film ini mampu menceritakan keadaan kota Jakarta pada tahun 2036 begitu

banyak terjadi perubahan. Film ini juga berawal berawal dari mimpi sang sutradara

yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah film. Meskipun film ini berani

mengusung paham-paham Liberalis yang masih jarang sekali untuk perfilman di

Indonesia.

3 www.wikipedia.com diakses tgl. 20 Feb 2016, pkl. 11:00.

4 https://twitter.com//@3_themovie/ diakses pada 18 juni 2016

Page 15: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

3

Dalam film ini menggambarkan keadaan negara saat sudah kembali damai dan

sejahtera sejak perang saudara dan pembantaian kaum radikal berakhir di Revolusi

tahun 2026. Jakarta saat itu menjadi Negara yang Liberal, ketika agama sudah tidak

menjadi nilai yang diutamakan dan tidak dianggap penting lagi kecuali bagi mereka

golongan minoritas yang masih mengutamakan agama khsusnya bagi orang-orang

Islam. Hak asasi manusia menjadi segalanya. Manusia diberi kebebasan untuk

melakukan hal apa saja selama itu sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh

pemimpin negara termasuk dalam hal agama. Bahkan, tidak sampai 20 tahun, 232

tempat beribadah yang ada di Jakarta dihancurkan dan ditransformasi menjadi

gudang. Pemikiran-pemikiran logis saat itu yang lebih mendasar dibandingkan

dengan pemikiran-pemikiran yang mengandung nilai-nilai keagamaan.

Film 3 (Alif, Lam, Mim) ini juga, menggambarkan Islam di mata masyarakat

karena pengaruh yang diberikan oleh seorang Kolonel. Agama yang saat itu dicap

sebagai pemicu kekacauan. Sehingga orang-orang Islam yang mengenakan pakaian

seperti jubbah, gamis, dan sorban dianggap sebagai seorang teroris. Orang-orang

yang mengenakan pakaian seperti itu dianggap dapat melakukan tindakan kekerasan

dan kekecauan bahkan sampai melakukan pengeboman. Hal yang ingin disampaikan

dalam Film 3 ini agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap ucapan atau pesan

yang disampaikan oleh seseorang sebelum pesan yang disampaikan tersebut dapat

dibuktikan. Masyarakat juga tidak menuduh orang lain hanya karena berpenampilan

berbeda dengan dirinya sama saja masyarakat melakukan diskriminasi terhadap orang

lain.

Page 16: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

4

Pemimpin politik menyampaikan berbagai pesan propaganda tentang Islam

kepada masyarakat, sehingga secara tidak langsung pesan tersebut dapat merubah

pandangan masyarakat terhadap agama Islam. Bahkan masyarakat menganggap

bahwa orang-orang Islam harus dihindari dan dihancurkan. Secara sengaja

pemerintah telah melakukan propaganda kepada agama Islam terutama untuk orang-

orang Islam dengan memberikan citra yang jelek kepada agama Islam di mata

masyarakat.

Film pada umumnya dibangun dengan berbagai tanda-tanda yang ada

kemudian dimaknai oleh masyarakat. untuk mengetahui hal tersebut, kita dapat

melakukan penelitian melalui pendekatan semiotik. Karena tanda tidak pernah benar-

benar mengatakan sesuatu kebenaran secara keseluruhan.5

Dalam film “3 (Alif, Lam, Mim)” ini terdapat propaganda politik tentang

Islam. Propaganda yang dilakukan oleh para pemimpin kekuasaan dengan

menggambarkan Islam sebagai teroris. Pemimpin kekuasaan memberikan pengaruh

negatif kepada pikiran masyarakat dengan pesan yang menganggap agama Islam

sebagai agama yang sering membuat kekacauan, bom, kekerasan. Orang-orang Islam

dianggap memiliki pemikiran kolot. Hal tersebut terdapat dalam alur cerita yang ada

dalam film ini. Terutama mengenai agama Islam yang dianggap teroris oleh negara

sendiri dalam film ini.

5 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotik Media, (Yogyakarta: Jala Sutra, 2010), h.

21.

Page 17: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

5

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti bermaksud menyusun skripsi

dengan judul “Makna Pesan Propaganda Komunikasi Politik Tentang Islam

dalam Film 3 (Alif, Lam, Mim)”.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Agar pembahasannya lebih terarah lagi dan lebih fokus lagi, maka penulis

membatasi dan merumuskan masalah dalam penelitian ini. maka peneliti membatasi

objek penelitian pada adegan atau tanda-tanda dan makna yang mengandung

propaganda Islam.

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa makna denotasi, konotasi, dan mitos yang terdapat dalam Film 3 (Alif,

Lam, Mim)?

2. Apa pesan propaganda politik tentang Islam yang terdapat dalam Film 3(Alif,

Lam, Mim)?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian yang

ingin dicapai sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, dan mitos dalam Film 3(Alif,

Lam, Mim).

2. Untuk mengetahui pesan atau dialog propaganda yang terdapat dalam Film 3

(Alif, Lam, Mim).

Page 18: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

6

2. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan konstribusi

positif bagi pengembangan dalam menambah wawasan pengetahuan

mengenai model propaganda politik. Selain itu juga diharapkan dapat

menambah refernsi bagi mahasiswa-mahasiswi yang berada di Universitas

Islam Negeri Jakarta untuk mengetahui tentang media dan propaganda yang

terdapat dalam sebuah film.

2. Manfaat Praktis

1. Mitos-mitos yang terdapat dalam Film 3 dapat bermanfaat bagi

masyarakat umum atau khalayak.

2. Pesan komunikasi politik yang terdapat dalam Film 3 dapat bermanfaat

bagi pemimpin dan komunikasi politik.

3. Model propaganda yang terdapat dalam Film 3 dapat bermanfaat bagi

mahasiswa-mahasiswi yang ingin melakukan penelitian dengan

memggunakan model propaganda.

D. Metodelogi Penelitian

1. Paradigma dan Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini menurut Lexy J. Moleong yang mengutip pernyataan

Bogdan dan Bilken menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan proposisi

Page 19: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

7

yang mengalahkan cara berpikir dalam penelitian.6 Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan paradigma konstruktivis. Paradigma konstrukvis

berbasis pada pemikiran umum tentang teori-teori yang dihasilkan oleh

peneliti dan teoritis aliran konstruktivis. Little John mengatakan bahwa teori-

teori aliran ini berlandaskan pada ide bahwa realitas bukanlah bentukan yang

objektif, tetapi dikonstruksi melalui proses interaksi dalam kelompok,

masyarakat, dan budaya.7 Peneliti mencoba untuk mengungkapkan realitas

yang tersembunyi dalam Film 3 (Alif. Lam, Mim).

Metode penelitian pada penelitian ini merupakan metode penelitian

kualitatif dengan jenis penelitian bersifat deskriptif.8 Menurut Bosrowi

Sadikin penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan

penemuan-penemuan yang tidak dicapai dengan menggunakan prosedur-

prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi lainnya.9 Melalui penelitian

kualitatif dapat mengenali subjek dan merasakan apa yang mereka alami

dalam kehidupan sehari-hari. Data yang dihasilkan adalah data deskriptif

berupa gambaran mengenai makna dari tanda-tanda suatu teks secara detail.

Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk

memberikan gambaran tentang suatu fenomena secara detail (untuk

menggambarkan yang terjadi).

6 Moleong, Lexy J, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2006), h. 49. 7 Stephen W. Little John, Theories of Human Communication, Wadsworth, Belmon, 2002,

h.163 8 Wibowo, Indriawan Seto Wahyu, Semiotik Komunikasi, (Jakarta: Mitra Wacana Media,

2913), h. 162 9 Sudikin, Bosrowi, Metode Penelitian Kualitatif Prespektif Mikro, (Surabaya: Insancendikia,

2002), h.1

Page 20: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

8

2. Metode Penelitian

Objek penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini mengenai

sinematografi merupakan tanda-tanda verbal dan no-verbal yang terdiir dari

berbagai macam tanda yang tergabung dalam sistem, maka metode analisis

yang digunakan adalah analisis semiotika. Barthes mengungkapkan bahwa

semiotika pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusian

memaknai hal-hal.10

Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis semiotik

Roland Barthes.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sendiri adalah tim produksi

Film 3 (Alif, Lam, Mim). Sedangkan untuk objek penelitiannya adalah

berbagai potongan adegan-adegan dan dialog yang mengandung unsur

propaganda politik tentang Islam yang dilakukan pemerintah kepada rakyat

dalam mempengaruhi rakyat untuk menganggap Islam itu agama yang buruk

dalam film tersebut.

4. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan mulai dari tanggal 21 Januari 2016 oleh penulis

setelah mendapatkan persetujuan dari proposal yang diajukan penelitian

kepada dosen penasihat akademik. Tempat penelitian dilakukan di kampus

UIN Jakarta dan sekitarnya yang akan membantu untuk referensi dalam

10

Ibid, h.15.

Page 21: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

9

mengumpulkan data penelitian. Selain itu, peneliti juga melakukan penelitian

di Senayan City saat mewawancarai narasumber pada tanggal 23 mei 2016.

5. Tahapan Penelitian

Prosedur penelitian terdiri dari mengumpulkan data, mengolah data, dan

menganlisa data sebagaimana akan di bahas di bawah ini.

a. Pengumpulan Data

Teknik yang dilakukan oleh peneliti dalam mengumpulkan data adalah

dengan instrument sebagai berikut:

1) Observasi

Observasi merupakan pengamatan langsung yang dilakukan peneliti

dengan mengamati langsung setiap adegan yang terdapat dari hasil download

Film 3 (Alif, Lam, Mim)melalui youtube. Dengan mengambil simbol-simbol

dan tanda-tanda yang terdapat dalam film tersebut sesuai dengan model

penelitian yang digunakan oleh peneliti.

2) Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting dalam

penelitian komunikasi kualitatif yang melibatkan manusia sebagai subjek

(sutradara dan penulis film) sehubungan dengan realitas atau gejala yang

dipilih untuk diteliti.11

Wawancara yang dilakukan oleh peneliti baik itu

secara langsung ataupun tidak langsung dengan narasumber. Peneliti

11

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: PT. LKS Pelangi Aksara

Yogyakarta, 2007), h. 157.

Page 22: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

10

mewawancarai Anggy Umbara sebagai sutradara sekaligus penulis Film 3

sebagai narasumber.

3) Dokumentasi

Dokumen merupakan data film yang dapat mendukung peneliti dalam

melakukan penelitian, seperti bahan pustaka, referensi-referensi yang dapat

menunjang penulis, studi berupa buku-buku, majalah (3 movie dan lain-

lain), dan artikel-artikel yang berhubungan dengan objek permasalahan yang

akan diteliti. Selain itu, data didapatkan melalui rekaman dan adegan yang

terdapat dalam Film sehingga penelitian ini dapat terselesaikan.

b. Pengolahan Data

Pada jenis penelitian kualitatif ini, pengolahan data tidak harus dilakukan

setelah data terkumpul atau pengolahan data selesai. Dalam hal ini, data

sementara yang dikumpulkan, data yang sudah ada dapat diolah dan dilakukan

analisis data secara bersamaan. Dalam pengolahan data dapat dilakukan

dengan yang pertama, reduksi data dalam pemilihan, pemusatan, dan

penyerhadaan data yang telah didapatkan di lapangan. Kedua, penyajian data

dilakukan setelah melakukan reduksi data, penyajian data dilakukan agar data

hasil reduksi teroganisasikan, tersusun dalam pola hubungan sehingga lebih

mudah dipahami. Ketiga, menarik kesimpulan setelah mendapatkan semua

data yang diperolah dari lapangan kemudian data disimpulkan sebagai hasil

penelitian dan mencari makna.

Data tersebut dimasukkan ke dalam gambar-gambar (21 gambar), bagan-

bagan seperti kerangka konsep, kemudian daftar tabel yang terdapat di dalam

Page 23: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

11

penelitian. Peneliti menggunakan pedoman penulisan dalam menulis skripsi

ini yaitu pedoman akademik tahun 2012.

c. Teknik Analisis Data

Temuan ditafsirkan berdasarkan kerangka konsep setelah mendapatkan

sumber dari data primer dan data sekunder yang sudah terkumpul, kemudian

hal itu dikaitkan dengan rumusan masalah yang sudah dilakukan peneliti.

Kemudian peneliti mengkaitkan dengan analisis semiotik model Roland

Barthes dengan mencari gambaran mengenai tanda-tanda dan simbol-simbol

yang terdapat dalam Film 3 (Alif, Lam, Mim) yang mengenai propaganda

politik tentang Islam yang terdapat dalam film tersebut. Selain itu, juga

peneliti mencari makna denotasi, konotasi, dan mitos yang ada dalam film

tersebut sesuai dengan rumusan masalah.

E. Kerangka Konsep

Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal

khusus.oleh karena konsep merupakan abstraksi maka konsep tidak dapat langsung

diamati atau diukur.

Menurut Dan Nimmo, pengertian komunikasi politik sebagai kegiatan

komunikasi yang berdasarkan konsekuensi-konsekuensinya (actual maupun

potensial) yang mengatur perbuatan manusia di dalam kondisi-kondisi konflik.12

Sementara menurut Anwar Arifin, komunikasi politik sebagai suatu fungsi politik,

12

Dan Nimmo, Komunikasi Politik, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1989, h. 9.

Page 24: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

12

bersama-sama dengan fungsi artikulasi, agregasi, sosialiasasi, yang terdapat dalam

suatu sistem politik.13

1.

Teknik-teknik propaganda yang terdapat seperti Name Calling adalah

propaganda dengan memberikan sebuah ide atau label yang buruk. Card Stacking

meliputi seleksi dan kegunaan fakta atau kepalsuan, ilustrasi atau kebingungan dan

masuk akal atau tidak masuk akal suatu pernyataan agar memberikan kemungkinan

terburuk atau terbaik suatu gagasan, program, manusia dan barang. Teknik ini

13

Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma-Teori-Aplikasi-Strategi dan Komunikasi

Politik di Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 9

Komunikasi Politik dalam Pesan

Dakwah Siyazah

Dan Nimmo (1989), Anwar Arifin

(2003)

Tenik-teknik Propaganda terdiri 7

teknik yang terdapat dalam Film 3

antara lain:

1. Name Calling

2. Card Stacking

3. Frustration or Spacegot

4. Propaganda positif

Semiotika model

1. Denotasi

2. Konotasi

3. 3.mitos

Contoh Film

Futuristik

Page 25: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

13

digunakan untuk menyalurkan kebencian atau frustasi dengan cara menciptakan

kambing hitam.14

Makna denotasi adalah makna awal utama dari sebuah tanda, teks, dan

sebagainya. Sedangkan makna konotasi sebagai sesuatu yang hanya bisa dipahami

dalam kaitannya dengan signifikasi tertentu seperti novel, puisi, dan musik.

Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan yang berlaku

biasanya berkaitan dengan kebudayaan yang ada di masyarakat.15

Beberapa contoh film futuristik yang ada seperti, A Trip to the Moon (1902),

Metropolis (1927), A Space Odyssey (1968), Film 3 (Alif, Lam, Mim) (2015).

F. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian ini peneliti juga menggunakan skripsi yang memliki beberapa

persamaan dengan skripsi yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini dilakukan untuk

menginspirasi peneliti dalam melakukan penelitiannya. Selain itu, untuk membantu

peneliti dalam merumuskan masalah yang ada dalam penelitiannya, seperti skripsi-

skripsi berikut ini “Semiotik Taubat Dalam Film Mama Cake”16

, yang ditulis oleh Ika

Kurnia Utami, menemukan makna taubat yang dilakukan oleh oleh Ananda Omes

sebagai pemeran dalam film itu yang melakukan taubat setelah mendapatkan pesan

dari neneknya. Mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam. Persamaan yang terdapat dalam Skripsi ini yaitu sama-sama

14

Mohammad Soelhi, Propaganda dalam Komunikasi Internasional, (Bandung: Simbiosa

Reakatama Media, 2012), h. 67. 15

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 266. 16

Ika, Kurnia Utami, Semiotik Taubat Dalam Film Mama Cake, Skripsi, Fak. Fidkom, Jur.

KPI.

Page 26: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

14

menggunakan metode analisis yang digunakan adalah model Roland Barthes. Hasil

dari penelitian yang didapatkan untuk mengetahui makna denotasi, konotasi, dan

mitos. Serta untuk perbedaan yaitu mengenai makna yang ingin diteliti yaitu untuk

mengetahui makna taubat dalam film tersebut.

Kemudian sebagai bahan untuk menginspirasi lainnya peneliti juga

menggunakan skripsi-skripsi lain. seperti, Propaganda Media Dalam Bentuk

Kekerasan Terbuka (Studi Semiotika Terhadap Film Pengkhianatan G 30 S PKI)”17

,

yang ditulis oleh Mamik Sarmiki, menyimpulkan tanda kekerasaan yang

menggambarkan sifat kebrutalan dan kekejaman yang dilakukan oleh PKI, kekerasan

terbuka, dimana banyaknya tindakan pemukulan, pengeroyokan, bahkan

penganiayaan hingga pembunuhan secara terang-terangan yang dilakukan oleh

gerakan PKI. Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Komunikasi dan

Penyiaran Islam. Dalam skripsi ini ingin mengetahui bagaimana teknik propaganda

yang dilakukan dalam film tersebut. Persamaan yang terdapat yaitu ingin mengetahui

teknik propaganda yang digunakan sedangkan perbedaan yang terdapat yaitu

mengenai objek yang diteliti.

Skripsi lain yang digunakan sebagai bahan refensi untuk menyelesaikan

penelitian ini yaitu, Analisis Semiotik Propaganda Perang Amerika-Irak Dalam Film

Sniper18

, yang ditulis oleh Nur Ajijah, menulis bahwa Amerika melakukan

propaganda kepada Irak dengan menggunakan berbagai teknik propaganda sehingga

17

Mamik, Sarmiki, Propaganda Media Dalam Bentuk Kekerasan Terbuka (Studi Semiotika

Terhadap Film Pengkhianatan G 30 S PKI, Skripsi, Fak. Fidkom, Jur. KPI. 18

Nur Ajijjah, Analisis Semiotik Propaganda Perang Amerika-Irak Dalam Film Sniper,

Skripsi, Fak. Fidkom, Jur. KPI.

Page 27: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

15

menimbulkan pengaruh buruk. Mahasiswi UIN Hidayatullah Jakarta, Jurusan

Komunikasi dan Penyiaran Islam. Dalam film ini yang ingin disampaikan oleh

penulis mengenai teknik propaganda perang dilakukan Amerika terhadap Islam yang

ada di Irak dalam film tersebut. Persamaan dalam film ini dengan skripsi yang saya

teliti yaitu sama-sama ingin mengetahui pesan propaganda dan teknik propaganda

yang digunakan. Sedangkan perbedaan yang terdapat dalam penelitian ini yaitu objek

atau film yang diteliti berbeda.

G. Sistematika Penulisan

Secara sistematis dalam penulisan skripsi ini dibagi kedalam lima bab. Dalam

setiap bab terdiri oleh sub-sub bab yang saling memiliki keterkaitan pada tiap babnya.

Untuk lebih jelasnya lagi penulis uraikan penulisan sistematis sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah penelitian, batasan dan rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, metodelogi penelitian, tinjauan pustaka, dan

sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI

Membahas tentang konsep dan teori mengenai propaganda, film dan teori semiotika

oleh Roland Barthes.

BAB III GAMBARAN UMUM

Dalam bab ketiga ini akan diuraikan sinopsi mengenai Film 3 dan beberapa profil

pemain Film 3, pemeran dan sutradara Film 3 serta tim produksi yang mensukseskan

Film 3 (Alif, Lam, Mim) ini.

Page 28: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

16

BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA

Berisi analisis mengenai data semiotik pada makna denotasi, konotasi, dan mitos dari

temuan data yang dilakukan peneliti berupa data-data dari film 3 (Alif, Lam, Mim)

serta propaganda yang dilakukan oleh para elit politik dalam Film 3 (Alif, Lam, Mim).

BAB V PENUTUP

Yang berisi kesimpulan peneliti terhadap beberapa pertanyaan dari rumusan masalah

penelitian, serta saran peneliti untuk memberi motivasi kepada peneliti lain jika ingin

melakukan penelitian yang sama.

Page 29: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

17

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Teori Propaganda

1. Pengertian Propaganda

Propaganda merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang

atau sebuah organisasi untuk mempengaruhi manusia. Terkadang propaganda

dilakukan untuk merubah pemikiran seseorang dengan tujuan untuk kepentingan

sendiri karena propaganda dapat merubah kepercayaan dan opini.

Dalam propaganda mempunyai kajian pokok “How to Influence and to

control the mind’s of men”- Bagaimana mempengaruhi dan menguasai pikiran

manusia.1 Istilah propaganda bisa jadi telah mengukirkan suatu gambaran negatif atau

hal buruk di dalam pikiran seseorang.2 kegiatan seperti ini bagian dari upaya untuk

membujuk orang lain agar mengikuti dan melakukan sesuai keinginan propagandis.

Propaganda berasal dari bahasa Latin propagare artinya cara tukang kebun

menyemaikan tunas suatu tanaman ke sebuah lahan untuk memproduksi suatu

tanaman baru yang kelak akan tumbuh sendiri. Dengan kata lain juga berarti

mengembangkan atau memekarkan (untuk tunas).3 Dari sejarahnya sendiri,

propaganda awalnya adalah mengembangkan dan memekarkan agama Khatolik

Roma baik di Italia maupun di negara-negara lain. sejalan dengan tingkat

1 Ginting Munthe, Moeryanto, Propaganda dan Ilmu Komunikasi, Jurnal IISIP, Vol. IV, No.

1, Edisi Juni 2012, h. 49 2 Ginting Munthe, Moeryanto, Propaganda dan Ilmu Komunikasi, Jurnal IISIP, Vol. IV, No.

1, Edisi Juni 2012, h. 40 3 Nurudin, Komunikasi Propaganda, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 9

Page 30: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

18

perkembangan manusia, propaganda tidak hanya digunakan dalam bidang keagamaan

saja tetapi juga dalam bidang pembangunan, politik, komersial, pendidikan, dan lain-

lain.

Menurut Jacques Ellul, seorang sosiolog dan filosof Perancis, pengertian

propaganda sebagai komunikasi yang “digunakan oleh suatu kelompok terorganisasi

yang ingin menciptkan partisipasi aktif atau pasif dalam tindakan-tindakan suatu

massa yang terdiri atas individu-individu, dipersatukan secara psikologis melalui

manipulasi psikologis dan digabungan dalam suatu organisasi”. 4 Jacques Ellul

(1965) propaganda politik adalah kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, partai

politik, dan kepentingan untuk mencapai tujuan politik (strategis dan taktis) dengan

pesan-pesan yang lebih khas yang lebih berjangka pendek.5

Propaganda politik adalah sebuah bentuk kekerasan yang halus dan tak

mampu, yang menyembunyikan pemaksaan interpretasi dan realitas, maka dia dapat

dilihat sebagai sebauh bentuk kekerasan pada tingkat tanda atau simbol.6

Propaganda politik dapat merupakan kegiatan komunikasi politik yang

dilakukan secara terencana dan sistematik, untuk menggunakan sugesti

(mempermainkan emosi), untuk tujuan mempengaruhi seseorang atau kelompok

orang, khalayak atau komunitas yang lebih besar (bangsa) agar melaksanakan atau

menganut suatu ide (ideology, gagasan, sampai sikap), atau kegiatan tertentu dengan

kesadarannya sendiri tanpa merasa dipaksa/terpaksa.

4 Dan Nimmo, Komunikasi Politik (Komunikator, Pesan, dan Media), (Bandung: Remadja

Karya, 1989), h. 136 5 Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma-Teori-Aplikasi-Strategi dan Komunikasi

Politik di Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 74 6 Arief Adityawan S, Propaganda Pemimpin Politik Indonesia, (Jakarta: Pustaka LP3ES

Indonesia, 2008), h. xix

Page 31: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

19

Harold D. Lasswell dalam tulisannya Propaganda mengatakan propaganda

adalah teknik untuk mempengaruhi kegiatan manusia dengan memanipulasi

representasinya (Propaganda in broadest sense is the technique of influencing human

action by the manipulation of representations)”. Definsi lainnya dari Laswell yang

menyebutkan propaganda adalah semata-mata kontrol opini yang dilakukan melalui

simbol-simbol yang mempunyai arti, atau menyampaikan pendapat yang kongkrit dan

akurat (teliti), melalui sebuah cerita, rumor laporan gambar-gambar dan bentuk-

bentuk lain yang bisa digunakan dalam komunikasi sosial (It refeers propaganda

solely to the control of public opinion by significant symbols, or to speak more

concretely and less accurately, by the stories, rumours, report, pictures and other

form of social communication)”.7

Dalam negara demokrasi, propaganda menurut Leonard W. Dobb dipahami

sebagai suatu usaha individu atau individu-individu yang berkepentingan untuk

menggunakan sugesti. Sedang Harbert Blumer mengemukakan bahwa propaganda

dapat dianggap sebagai suatu kampanye politik yang dengan sengaja mengajak dan

membimbing untuk mempengaruhi/membujuk orang guna menerima suatu

pandangan, sentiment, atau nilai.8

Dalam propaganda media memiliki peran yang penting dalam proses

penyebaran pesan. Salah satu media yang biasanya digunakan dalam kegiatan

propaganda adalah media massa karena keunggulan media massa adalah

7 Nurudin, Komunikasi Propaganda, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 10

8 Anwar Arifin, Komunikasi Politik: Paradigma-Teori-Aplikasi-Strategi dan Komunikasi

Politik di Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2003), h. 74

Page 32: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

20

jangkauannya yang sangat luas. Sehingga peran media massa untuk propaganda

sangat efektif.9

Propaganda politik yang dilakukan melalui media massa sebenarnya upaya

untuk mengemas isu, tujuan, pengaruh, dan kekuasaan politik untuk memanipulasi

psikologi khalayak.10

Salah satu media yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan

yang bertujuan mempengaruhi pikiran manusia adalah film.

Dalam Film 3 ini, propaganda yang dilakukan yaitu dengan menyerbarluaskan

isu-isu yang bohong kepada masyarakat untuk merubah kepercayaan masyarakat

terhadap Islam. Berbagai pesan yang disampaikan oleh pemimpin politik untuk

mempengaruhi pemikiran rakyat hal itu bertujuan agar masyarakat membenci agama

Islam sehingga tujuan yang diinginkan oleh pemimpin politik tercapai.

Pesan-pesan yang disebarluaskan mengandung bujukan atau rayuan sehingga

rakyat mengikuti apa yang diinginkan oleh seorang propagandis. Proapaganda yang

disebarluaskan dalam Film 3 ini dengan mengungkapkan pesan yang belum tahu

kebenarannya sehingga pesan yang disampaikan oleh kalangan pemimpin politik

masih mengandung kenyataan yang semu atau kebohongan.

Dalam Film 3 ini, pemimpin negara yang memiliki kekuasaan tertinggi di

negara yang melakukan propaganda kepada masyarakat. Bahakan, dia yang

menyebarkan isu-isu yang bohong semata-mata hanya untuk memperoleh kekuasaan

yang lebih tinggi lagi dan agara masyarakat percaya kepada pemerintah dan peraturan

yang ada bukan kepada agama Islam.

9 Nurudin, Komunikasi Propaganda. (PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 2002), h. 35

10 Gungun, Heryanto, Propaganda Politik Melalui Media Massa: Analisa Dari Perspektif

Teori Agenda Setting, Jurnal Dakwah UIN Jakarta, Volume IX No. 1, Edisi Juni 2007, h. 7

Page 33: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

21

Jadi, propaganda politik merupakan cara yang dilakukan oleh kalangan elit-

elit politik yang berkuasa di dalam sebuah pemerintahan. Para pemimpin politik

biasanya mempengaruhi pemikiran rakyatnya dengan mengubah representasi yang

ada sehingga secara tidak sadar rakyat terpengaruh dengan apa yang disampaikan

oleh kalangan pemimpin politik tersebut. Biasanya mereka menyebarkan pesan-pesan

yang tidak sesuai dengan kenyataannya sehingga secara tidak langsung para elit

politik membohongi rakyat. Dengan seperti itu para pemimpin politik melakukan

propaganda terutama jika itu dilakukan secara terus menerus.

2. Teknik-teknik Propaganda

Berbagai teknik propaganda yang digunakan oleh seorang propagandis untuk

mempengaruhi masyarakat dalam merubah persepsi. Propaganda juga dapat

dilakukan dalam beberapa teknik memanipulasi emosi bahkan bisa dilakukan dengan

cara membahayakan bagi seorang propagandis karena tujuan dari teknik yang

digunakan seorang propagandis untuk “memanipulasi” mulai dari perasaan suka

menjadi perasaan tidak suka, dari perasaan cinta menjadi benci, dan lain sebagainya.

Memanipulasi emosi seorang masyarakat juga merupakan teknik yang

digunakan oleh seorang propagandis untuk mencapai sasaran dan tujuannya,

propaganda seperti halnya komunikasi, sangat membutuhkan teknik. Seperti halnya

dengan menggunakan media film yang dijadikan sebagai propaganda dalam

mempengaruhi seseorang.

Melalui berbagai teknik ini, propagandis memanipulasi kata, suara, simbol

pesan non verbal, sehingga secara tidak langsung tingkat emosinal masyarakat jadi

Page 34: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

22

berubah. Dengan cara seperti itu seorang propagandis mempengaruhi masyarakat

karena melalui teknik seperti ini tingkat emosional masyarakat akan berubah ketika

seorang propagandis menyebarkan pesan.

Seperti yang terdapat dalam Film 3 ini beberapa teknik yang digunakan

seorang propagandis dalam merubah persepsi atau pandangan mansyarakat terhadap

agama Islam sebagai berikut:

a. Name Calling

Name Calling adalah propaganda dengan memberikan sebuah ide atau

label yang buruk. Tujuannya adalah agar orang menolak dan mengangsikan

ide tertentu tanpa mengkoreksinya/memeriksa terlebih dahulu.

Salah satu yang paling melekat pada teknik ini adalah seorang

propagandis menggunakan sebutan-sebutan yang buruk pada lawan yang

dituju seperti halnya dalam film 3 (Alif, Lam, Mim) ini seorang Kolonel di

Negara memberikan sebutan-sebutan buruk kepada Islam dengan menyebut

Islam sebagai teroris.

Contoh lain adalah pernyataan Kolonol sebagai seorang pemimpin negara

yang menyebut agama Islam sebagai teroris, pemimpin menganggap bahwa

orang-orang yang mengenakan pakaian gamis dan sorban dapat menimbulkan

tindakan-tindakan kekerasan seperti pengeboman sehingga disebut sebagai

seorang teroris. Islam juga dianggap sebagai agama yang fanatik dengan

seperti itu sama saja telah memberikan label yang buruk kepada Islam.

b. Glittering Generalities

Page 35: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

23

Glittering Generalities adalah mengasosiasikan sesuatu dengan suatu

“kata bijak” yang digunakan untuk membuat kita menerima dan menyetujui

hal itu tanpa memeriksanya terlebih dahulu. Teknik ini dimunculkan untuk

mempengaruhi persepsi masyarakat agar mereka ikut serta mendukung

gagasan propagandis.

Hal yang dapat kita lihat dalam Film 3 (Alif, Lam, Mim) ini ketika

Kolonel menyuruh seorang propagandis untuk menyebarkan pesan yang buruk

mengenai Islam kepada rakyat akan tetapi, seorang propagandis tersebut

menyampaikannya dengan kata-kata bijak seolah-olah rakyat percaya dengan

ucapan yang disampaikan oleh propagandis tersebut.

c. Transfer

Transfer meliputi kekuasaan, sanski dan pengaruh sesuatu yang lebih

dihormati serta dipuja dari hal lain agar membuat “sesuatu” lebih bisa

diterima. Teknik yang seperti ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang

memiliki kekuasaan dalam sebuah negara.

Teknik propaganda transfer bisa digunakan dengan memakai pengaruh

seseorang atau tokoh yang paling dikagumi dan berwibawa dalam lingkungan

tertentu. Seorang propagandis dalam Film 3 (Alif, Lam, Mim) ini menyebarkan

pesan buruk tentang Islam dengan mengatas namakan Kolonel yang saat itu

sebagai pemimpin negara, propagandis melakukan hal tersebut dengan

maksud agar komunikan terpengaruh secara psikologis terhadap apa yang

dipropagandakan oleh si propagandis.

d. Testimonial

Page 36: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

24

Testimonial berisi perkataan manusia yang dihormati atau dibenci bahwa

ide atau program/produk adalah baik atau buruk. Propaganda ini sering

digunakan dalam kegiatan komersial, meskipun juga bisa digunakan untuk

kegiatan politik.

Dalam Film 3 (Alif, Lam, Mim) ini aparat negara menggunakan teknik ini

sebagai kegiatan politiknya untuk memanipulasi pikiran masyarakat dengan

memberikan pemahaman-pemahaman negatif tentang Islam kepada

masyarakat, selain itu, aparat negara memberikan pemahaman kepada

masyarakat agar membenci Islam karena orang-orang Islam dianggap sebagai

teroris.

e. Card Stacking

Card Stacking meliputi seleksi dan kegunaan fakta atau kepalsuan,

ilustrasi atau kebingungan dan masuk akal atau tidak masuk akal suatu

pernyataan agar memberikan kemungkinan terburuk atau terbaik suatu

gagasan, program, manusia dan barang. Teknik propaganda yang hanya

menonjolkan hal-hal atau segi baiknya saja, sehingga publik hanya melihat

satu sisi saja.

Pada teknik Card Stacking yang terdapat dalam Film 3 (Alif, Lam, Mim)

ini adalah Aparat negara berusaha menonjolkan sesuatu usaha yang baik yang

telah dilakukan oleh pemerintah kepada rakyat seolah-olah rakyat percaya

dengan hal tersebut. Pemimpin negara menjelaskan kepada rakyat bahwa

mereka berhasil menangkap teroris yang selama ini membuat kehancuran di

negara kita.

Page 37: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

25

f. Frustration or Spacegot

Teknik ini digunakan untuk menyalurkan kebencian atau frustasi dengan

cara menciptakan kambing hitam.11

Sementara untuk teknik seperti ini dalam Film 3 (Alif, Lam, Mim),

Kolonel Mason yang menjadi pemimpin negara dengan sengaja menjadikan

agama Islam sebagai kambing hitam dalam kasus pengeboman yang terjadi di

Candi cafe. Hal tersebut bertujuan agar rakyat membenci Islam hingga

masyarakat memushi orang-orang Islam.

Teknik yang lebih banyak digunakan dalam Film 3 ini, yaitu teknik Name

Calling, Card Stacking, Frustration or Spacegot. Dalam teknik name calling

ini, pemerintah memberikan ide-ide dan pemahaman yang buruk kepada

masyarakat dengan mengatakan bahwa agama Islam itu bukan agama yang

membawa kebenaran dan kebaikan untuk manusia sehingga secara tidak sadar

masyarakat terpengaruh dengan menganggap Islam sebagai teroris. Sedangkan

dalam teknik card stacking, saat pemerintah memberikan bukti-bukti dan

kesaksian palsu kepada masyarakat mengenai kasus pengeboman yang terjadi

di candie café. Kemudian untuk teknik frustration or spacegot saat pemimpin

negara menjadi orang-orang Islam sebagai kambing hitam yang melakukan

pengeboman.

11

Mohammad Soelhi, Propaganda dalam Komunikasi Internasional, (Bandung: Simbiosa

Reakatama Media, 2012), h. 67.

Page 38: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

26

3. Jenis-jenis Propaganda

Jenis propaganda dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

1. Propaganda Politik adalah propaganda yang dipraktikan melalui pesan-

pesan dalam jangka pendek dan sementara. Propaganda jenis ini biasanya

melibatkan usaha dari pemerintah, partai atau korporasi, dan golongan

tertentu yang mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan sosialnya

untuk mencapai suatu tujuannya.

2. Propaganda Sosial adalah propaganda yang sifatnya berangsur-angsur

terserap ke dalam lembaga ekonomi, kehidupan sosial, dan politik dalam

masyarakat. Dalam kehidupan sosial propaganda ini terserap ke dalam

sendi-sendi kehidupan sehingga dapat memengaruhi cara hidup dan

ideologi masyarakat.

3. Propaganda Agitasi adalah propaganda yang biasanya dilakukan oleh

tokoh, aktivis partai politik dan ormas. Karena pada praktiknya kegiatan

propaganda agitasi lebih cenderung menghasut atau memprovokasi dan

membangkitkan emosional khalayak sehingga khalayak bersedia

memberikan jiwa dan pengorbanan yang besar untuk mencapai cita-cita

dan tujuan.

4. Propaganda Integratif adalah propaganda yang ditempuh melalui

komunikasi interpersonal dengan target orang-orang tertentu dalam rangka

penanaman doktrin, kemudian target yang sudah kuat mengikuti doktrin

melancarkan propaganda pada target tertentu lainnya, dan seterusnya.

Propaganda ini mengejar suatu tujuan dalam jangka panjang.

Page 39: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

27

5. Propaganda Ratio adalah sejenis propaganda yang bersifat positif. Jenis ini

lebih menjurus kea rah perpaduan dan mencipta nama baik.selain itu, ia

mempromosikan ikatan persahabatan dan meningkatkan moral sesuatu

yang disebarkan.

Tiga tambahan tipe propaganda yang dapat melengkapi jenis sebelumnya:

1. Propaganda putih yaitu propaganda yang menyebarkan informasi

ideologi dengan menyebutkan sumbernya.

2. Propaganda kelabu yaitu propaganda oleh kelompok yang tidak jelas.

Biasanya ditunjukkan untuk mengacaukan pikiran orang lain seperti

adu domba, intrik, dan gosip.

3. Propaganda hitam yaitu propaganda yang menyebarkan informasi

palsu untuk menjatuhkan moral lawan, tidak mengenal etika dan

cenderung berpikir sepihak. Misalnya CIA dan KGB saling

menyebarkan berita palsu yaitu sekedar menggertak atau menakut-

nakuti pihak lawan.

4. Film Sebagai Media Propaganda

Film sangat besar pengaruhnya dan paling banyak digunakan sebagai alat

propaganda, baik secara terang-terangan maupun secara terselubung. Film merupakan

refleksi dari masyarakat mulai dilakukan dalam beberapa penelitian tentang dampak

film terhadap masyarakat, hubungan antara film dan masyarakat selalu dipahami

Page 40: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

28

secara linear.12

Dalam hal ini film selalu mempengaruhi dan membentuk masyarakat

berdasarkan muatan pesan (message) dibaliknya tanpa pernah berlaku sebaliknya.

Dalam film secara tidak sadar seseorang akan mudah terpengaruh terhadap

film yang ditontonnya. Sehingga film memiliki peran yang penting untuk dijadikan

media propaganda oleh kalangan para elit politik dalam mempengaruhi masyarakat.

Film selalu menjadi media yang memiliki daya tarik tersendiri terhadap audiensnya.

Film yang ditonton secara terus-menerus akan merubah pola pikir manusia

karena film dan manusia memiliki hubungan yang erat. Sehingga banyak kalangan

politik memilih film sebagai media propaganda untuk menyebarkan isu atau pesan

yang berisi kepentingan para politik.

Pemimpin yang ingin mencapai kinerja kepemimpinan optimal dengan massa

pengikut yang luas dan dikenang sepanjang zaman, akan memilih propaganda sebagai

alat untuk menanamkan pengaruh yang kokoh ditengah massanya. Upaya yang

ditempuh pun beragam, mulai dari kerapnya ia tampil dalam berbagai forum untuk

berkomunikasi dengan massa pengikutnya, juga menyampaikan pesan melalui media

massa, seperti surat kabar, radio, televisi, dan film, pertunjukan musik, atraksi, gerak

tubuh, atraksi latar, pelantunan lirik lagu. Disitu ia menguatkan kesan

12

Budi Irawanto, Film, Ideologi, dan Militer, Hegemoni Militer dalam Sinema Indonesia,

(Media Perssindo: Yogyakarta, 1999), h. 13

Page 41: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

29

kepemimpinannya melalui simbol tertentu, baik simbol gambar maupun simbol

gerak.13

John A. Broadwin dan V.R. Berghahn (1996), dalam bukunya The Triumphof

Propaganda, Mengutip pernyataan Fritz Hippler bahwa “Dibandingkan dengan seni

lain, film mampu menimbulkan dampak psikologis dan propagandistik yang abadi

dan pengaruhnya sangat kuat karena efeknya tidak melekat pada pikiran, tetapi pada

emosi dan bersifat visual sehingga bertahan lebih lama daripada pengaruh yang

dicapai oleh ajaran gereja atau sekolah, buku, surat kabar, atau radio.14

Tidak diragukan lagi media massa yang paling berpengaruh pada masa Reich

Ketiga adalah film. Film yang bersifat seni merupakan sarana komunikasi yang

digunakan Hilter untuk menanamkan pengaruh pada dunia politik dan menimbulkan

efek terpenting pada massa. Selain film dengan daya persuasif emosional, radio dan

surat kabar juga tidak kalah penting dalam membawa dan menyebarkan pesan

ideologi baru. Dalam konteks strategi propaganda Goebbles, alat propaganda tersebut

merupakan alat faktor yang sangat diperlukan dalam kampanye indoktrinisasi apa

pun, khususnya ditinjau dari fakta bahwa efek film lebih bertahan lama karena tidak

mengenal aktualitas seperti radio dan surat kabar.15

13

Mohammad Soelhi, Propaganda dalam Komunikasi Internasional, (Bandung: Simbiosa

Reakatama Media, 2012), h. 157 14

Mohammad Soelhi. Propaganda dalam Komunikasi Internasional. (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2012), h. 165 15

Mohammad Soelhi. Propaganda dalam Komunikasi Internasional. (Bandung: Simbiosa

Rekatama Media, 2012), h. 166

Page 42: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

30

Film merupakan alat yang paling ampuh untuk dijadikan media propaganda.

Seperti disalah satu negara yang banyak melakukan propaganda dalam film-filmnya

yaitu Amerika adalah negara yang sengaja atau tidak melakukan propaganda melalui

film-film kepahlawanan tentara Amerika ditunjukkan dalam perang dengan setting

perang “Perang Vietnam”. Untuk menyebut contoh antara lain Coming Home (Hal

Ashby, 1978), The Deer Hunter (Michael Comino, 1978), Rambo Blood Part II

(Goerge F. Cosmatus, 1985), Platon (Oliver Stone, 1986), Full Metal Jacket (Stanley

Kubrick, 1987), dan Apocalyspe Now (Franciz Ford Capollo, 1979).16

Dalam Film 3, film merupakan media yang digunakan untuk mempengaruhi

pikiran manusia. Film menjadi media yang paling ampuh untuk memanipulasi pesan-

pesan yang terdapat dalam sebuah film. Film yang bersifat audio-visual sehingga film

berbeda dengan media lain yang digunakan sebagai media propaganda lainnya.

Dalam film sutradara berusaha menjelaskan bagaimana kalangan pemimpin politik

dalam mempengaruhi rakyat melalui pesan-pesan propaganda yang disebarluaskan

melalui media massa yang ada di era globalisasi saat ini. Pesan propaganda tidak

hanya disampaikan melalui media cetak dan elektronik saja akan tetapi, film juga

mampu menjadi media propaganda yang digunakan untuk memanipulasi pesan.

Pesan propaganda yang terdapat dalam film 3, saat pemimpin

menyebarluaskan pesan yang mengandung kebohongan mengenai suatu peristiwa

dimana saat itu pemimpin politik menjadikan Islam sebagai kambing hitam dalam

kejadian tersebut. Dengan seperti itu, masyarakat terpengaruh dengan pesan

16

Nurudin, Komunikasi Propaganda. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 37

Page 43: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

31

propaganda yang disebarluaskan oleh kalangan pemimpin politik. Saat seorang

pemimpin politik ingin memperoleh kekuasaan tertinggi di negara mereka akan rela

melakukan hal-hal yang negatif demi keinginan yang dituju.

B. Politik Dalam Struktur Kekuasaan

Istilah “politik” (politics) sering dikaitan dengan bermacam-macam kegiatan

dalam sistem politik ataupun negara yang menyangkut proses penentuan tujuan

maupun dalam melaksanakan tujuan tersebut. Politik adalah seni dan ilmu untuk

meraih kekuasaan secara konstitusional maupun nonkonstitusional. Biasanya

menggunakan cara atau taktik untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Politik dapat didefinisikan sebagai kegiatan dimana individu atau kelompok

terlibat sedemikian rupa guna memperoleh dan menggunakan kekuasaan untuk

mencapai kepentingannya sendiri. Kendati politik punya kans merusak, politik

sesungguhnya tidaklah buruk. Faktanya, kendatipun para manajer dan pekerja kerap

menolak bahwa politik mempengaruhi kegiatan organisasi, sebuah riset

mengindikasikan bahwa politik kantor muncul dan ia punya dampak terukur dalam

perilaku organisasi. Definisi lain politik diajukan oleh Richard L. Daft, yang

menurutnya adalah “...penggunaan kekuasaan guna mempengaruhi keputusan dalam

rangka memperoleh hasil yang diharapkan." Penggunaan kekuasaan dan pengaruh

membawa pada 2 cara mendefinisikan politik. Pertama, selaku perilaku melayani diri

sendiri. Kedua, sebagai proses pembuatan keputusan organisasi yang sifatnya

alamiah.

Page 44: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

32

Politik dapat dipahami melalui dua prespektif, yakni liberal dan

seni. Dalam prespektif liberal, substansi politik adalah nilai otoritatif, yakni:

bagaimana jabatan, kekayaan, dan pengaruh yang melekat pada diri seseorang atau

sekelompok orang didistribusikan kepada yang lain. Sedangkan dalam prespektif

seni, politik menyangkut kemampuan untuk merebut dan mempertahankan

kekuasaan.

Kekuasaan memang selalu menjadi perhatian utama para elit

politik. Untuk mendapat kekuasaan, tidak hanya harta benda yang dikorbankan

bahkan kehormatan yang layak jualpun terkadang dijual untuk mendapatkan

kekuasaan. Betapa besar pengaruh seseorang yang memiliki kekuasaan, contoh paling

nyata yang bisa kita lihat adalah Soeharto. Soeharto mendapatkan kekuasaan melalui

kudeta,dan ketika berada dan memiliki tahta kekuasaan tertinggi dia melakukan apa-

apa yang dia inginkan, bersifat diktator tetapi hal itu adalah benar pada masanya

karna dia yang memiliki kekuasaan tertinggi. Dia dapat mengubah dan membuat

peraturan sesuai kebutuhannya.

Kekuasaan adalah gagasan politik yang berkisar pada sejumlah karakteristik.

Karakteristik tersebut mengelaborasi kekuasaan selaku alat yang digunakan

seseorang, yaitu pemimpin (juga pengikut) gunakan dalam hubungan

interpersonalnya. Karakter kekuasaan, menurut Fairholm adalah:17

17

Gilbert W. Fairholm, Organizational Power Politics: Tactics in Organizational Leadership,

2nd

Edition (Santa Barbara: Praeger, 2009) , p.5.

Page 45: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

33

1. Kekuasaan bersifat sengaja, karena meliputi kehendak, bukan sekadar

tindakan acak.

2. Kekuasaan adalah alat (instrumen), ia adalah alat guna mencapai tujuan.

3. Kekuasaan bersifat terbatas, ia diukur dan diperbandingkan di aneka situasi

atau dideteksi kemunculannya.

4. Kekuasaan melibatkan kebergantungan, terdapat kebebasan atau faktor

kebergantungan-ketidakbergantungan yang melekat pada penggunaan

kekuasaan.

5. Kekuasaan adalah gagasan bertindak, ia bersifat samar dan tidak selalu

dimiliki.

6. Kekuasaan ditentukan dalam istilah hasil, hasil menentukan kekuasaan yang

kita miliki.

7. Kekuasaan bersifat situasional, taktik kekuasaan tertentu efektif di suatu

hubungan tertentu, bukan seluruh hubungan.

8. Kekuasaan didasarkan pada oposisi atau perbedaan, partai harus berbeda

sebelum mereka bisa menggunakan kekuasaan-nya.

Esensi kekuasaan adalah kendali atas perilaku orang lain. Kekuasaan adalah

kekuatan yang kita gunakan agar sesuatu hal terjadi dengan cara disengaja, di mana

influence (pengaruh) adalah apa yang kita gunakan saat kita menggunakan

kekuasaan.

C. Teori Semiotika

Page 46: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

34

1. Konsep Semiotika Roland Barthes

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.

Tanda-tanda adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha mencari jalan di

dunia ini, di tengah-tengan manusia dan bersama-sama manusia. Semiotika, atau

dalam istilah Barthes, semiologi pada dasarnya hendak memperlajari bagaimana

kemanusiaan (humanity) memakai hal-hal (things). Memaknai (to sinify) dalam hal

ini tidak dapat dicampuradukan dengan mengkomunikasikan (to communicate).

Memaknai berarti bahwa objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal

mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem

terstruktur tanda.18

Kata “semiotika” itu sendiri berasal dari Bahasa Yunani, semeion yang berarti

“tanda” atau seme, yang berarti “penafsir tanda” Semiotika berakar dari studi klasik

dan skolastika atas seni logika, retorika, dan peotika. “Tanda” pada masa itu masih

bermakna sesuatu hal yang menunjukkan pada adanya hal lain. Contohnya, asap

menandai adanya api.19

Semiotik berusaha menggali hakikat sistem tanda yang beranjak keluar kaidah

tata bahasa dan sintaksis dan yang mengatur arti teks yang rumit, tersembunyi dan

18

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 15. 19

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 16

Page 47: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

35

bergantung pada kebudayaan. Hal ini kemudian menimbulkan perhatian pada makna

tambahan (connotative) dan arti penunjukkan (denotative).20

Salah satu pakar semiotik yang memfokuskan permasalah semiotik pada dua

makna tersebut adalah Roland Barthes. Ia adalah pakar semiotik Prancis yang pada

tahun 1950-an menarik perhatian dengan telaahnya tentang media dan budaya pop

menggunakan semiotik sebagai alat teoritisnya. Tesis tersebut mengatakan bahwa

makna struktur yang terbangun di dalam produk dan genre diturunkan dari mitos-

mitos kuno, dan berbagai peristiwa media ini mendapatkan jenis signifikansi yang

sama dengan signifikansi yang secara tradisional hanya dipakai untuk ritual-ritual

keagamaan.

Dalam terminologi Barthes, jenis budaya popular apapun dapat diurai

kodenya dengan membaca tanda-tanda di dalam teks. Tanda-tanda tersebut adalah

hak otonom pembacanya atau penonton.21

Sehingga, dalam semiotik Barthes, proses

represntsi itu berpusat pada makna denotasi, konotasi, dan mitos. Ia mencontohkan,

ketika mempertimbangkan sebuah berita atau laporan, akan menjadi jelas tanda

lingustik, visual dan jenis tanda lain mengenai bagaimana berita itu direpsentasikan

seperti tata letak atau lay out, rubrikasi dan sebagainnya, tidaklah sesederhana

20

Alex Sobur, Analisis Teks Media; Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remadja Rosdakarya, 2004), h. 126-127 21

Ade Irwansyah, Seandainya Saya Kritikus Film, (Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2009), h.

42

Page 48: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

36

mendenotasikan sesuatu hal, tetapi juga menciptkan tingkat konotasi yang

dilampirkan pada tanda. 22

Tatanan Pertama Tatanan Kedua

Realitas Tanda Kultur

bentuk

isi

Signifikasi Dua Tahap

Melalui gambar diatas, Barthes, seperti dikutip Friske, menjelaskan signifikasi

tahap pertama merupakan hubungan antara signifier dan signified di dalam sebuah

tanda terhadap realitas eksternal.

Denotasi adalah hubungan yang digunakan didalam tingkat pertama pada

sebuah kata yang secara bebas memegang peranan penting dalam ujaran. Makna

denotasi bersifat langsung, yaitu makna khusus yang terdapat dalam sebuah tanda,

dan pada intinya dapat disebut sebagai gambaran sebuah pertanda.23

Barthes

menyebutnya sebagai denotasi.

Denotasi adalah tingkat pertandaan yang menjelaskan hubungan antara tanda

dan rujukannya pada realitas, yang menghasilkan makna yang eksplisit, langsung dan

22

Jonathan Bignell, Media Semiotic: An Introduction, (Manchester and New York:

Menchester University Press, 1997), h. 16 23

Marcel Danesi, Semiotika Komunikasi, h. 125.

Denotasi

Konotasi

Mitos

Penanda

Petanda

Page 49: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

37

pasti. Denotasi juga merupakan makna yang objektif dan tetap. Makna denotasi

adalah makna awal utama dari sebuah tanda, teks, dan sebagainya. 24

makna ini tidak

bisa dipastikan dengan tepat, karena makna denotasi merupakan generalisasi. Dalam

terminologi Barthes, denotasi adalah sistem signifikansi tahap pertama.

Sedangkan makna konotatif salah satu jenis makna di mana stimulus dan

respon mengandung nilai-nilai emosional. Makna konotatif terjadi karena sebagian

makna pembicara ingin menimbulkan perasaan setuju-tidak setuju, senang-tidak

senang, dan sebagainya pada pihak pendengar.25

Dalam makna konotatif, orang yang

tersenyum bisa berarti sebagai kesenangan dan kebahagian atau sebaliknya bisa saja

ekspresi senyum itu diartikan sebagai sindiran atau penghinaan terhadap orang lain.

Dalam kerangka Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi, yang

disebut dengan „mitos‟, yang berfungsi untuk mengungkapkan dan memberikan

pembenaran bagi nilai-nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu.26

Jadi, mitos memiliki tugasnya untuk memberikan justifikasi ilmiah kepada kehendak

sejarah, dan membuat kemungkinan tampak abadi.27

Dapat dikatakan bahwa makna denotatif adalah makna yang digunakan untuk

menunjukkan secara jelas tentang sesuatu yang memiliki arti sebenarnya dari sebuah

tanda. Sedangkan makna konotatif adalah makna yang memiliki arti tambahan dari

makna denotatif yang merupakan hasil dari pikiran yang mengacu pada tradisi,

24

Marcel Danesi, Semiotika Komunikasi, h. 274 25

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h. 266. 26

Alex Sobur, Semiotika Komunikasi.,h. 71 27

Roland Barthes, Mitologi, (Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2009), h. 208

Page 50: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

38

emosional maupun nilai rasa pada seseorang terhadap sesuatu, baik berupa kata

ataupun benda.

Mitos menurut Barthes, disebut sebagai tipe wicara. Ia juga menegaskan

bahwa mitos merupakan sistem komunikasi, bahwa dia adalah sebuah pesan. Hal ini

memungkinkan kita untuk berpandangan bahwa mitos tak bisa menjadi sebuah objek,

konsep, atau ide; mitos adalah cara penandaan (signification), sebuah bentuk. Segala

sesuatu bisa menjadi mitos asalkan disajikan oleh sebuah wacana.28

Dalam mitos

sekali lagi kita mendapati tiga pola dimensi yang disebut Barthes sebagai: penanda,

petanda, dan tanda. Ini bisa dilihat dari peta tanda Barthes yang dikutip dari buku

Semiotika Komunikasi, karya Alex Sobur sebagai berikut;

Sumber: Paul Cobley & Litza Jansz. 1999. Introducing Semiotics. NY: Totem

Books, hlm. 51.

28

Ibid., h. 151-152

Page 51: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

39

Dari peta Barthes di atas terlihat bahawa tanda denotative (3) terdiri atas

penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif adalah

juga penanda konotatif (4).

Mitos menurut Barthes memaparkan fakta. Mitos adalah murni sistem

ideografis. Mitos pun dapat sangat bervariasi dan lahir di lingkup kebudayaan massa.

Mitos merupakan perkembangan dari konotasi. Konotasi yang menetap pada suatu

komunitas berakhir menjadi mitos. Pemaknaan tersebut terbentuk oleh kekuatan

mayoritas yang memberi konotasi tertentu kepada suatu hal secara tetap sehingga

lama kelamaan menjadi mitos: makna yang membudaya. Mitos ini menyebabkan kita

mempunyai prasangka tertentu terhadap suatu hal yang dinyatakan dalam mitos.29

Barthes membuktikannya dengan melakukan pembongkaran (demontage

semiologique). Mitos juga merupakan suatu bentuk pesan atau tuturan yang diyakini

kebenarannya tetapi tidak dapat dibuktikan.

Barthes juga mengupas 28 teks dari berbagai bidang dalam konteks kehidupan

sehari-hari: pertunjukan, novel, buku petunjuk, iklan, keadaan, ma- kanan, boneka,

foto, mobil, bahan baku -plastik-, film, dan otak manusia (Einstein) disebut

Mythologies.

Adapun ciri-ciri mitos menurut Roland Barthes,30

yaitu:

1. Detormatif. Barthes menerapkan unsur-unsur Saussure menjadi form

(signifier), concept (signified). Ia menambahkan signification yang merupakan

29

Indriawan Seto Wahyu Wibowo, Semiotik: Aplikasi Praktis Bagi Penelitian dan Penulisan

Skripsi Mahasiswa Ilmu Komunikasi, (Tangerang: Wisma Tiga Dara Perum Cimone Permai, 2009), h.

20. 30

Roland Barthes, Mythologies, (Paris: Seuil, 1957), h. 122-130.

Page 52: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

40

hasil dari hubungan kedua unsur tadi. Signification inilah yang menjadi mitos

yang mendistorsi makna sehingga tidak lagi mengacu pada realita yang

sebenarnya.

2. International. Mitos merupakan salah satu jenis wacana yang dinyatakan

secara internasional. Mitos berakar dari konsep historis. Pembacalah yang

harus menemukan mitos tersebut.

3. Motivasi. Bahasa bersifat arbiter, tetapi kearibiteran itu mempunyai batas,

misalnya melalui afikasi, terbentuklah kata-kata turunan: baca-membaca-

dibaca-terbaca-pembaca. Sebaliknya, makna mitos tidak arbiter, selalu ada

motivasi dan analogi. Mitos bermain atas analogi antara makna dan bentuk.

Analogi ini bukan sesuatu yang Alami, tetapi bersifat historis.

Salah satu contoh mitosnya. Seperti; minuman anggur di Prancis: denotasi

dari anggur adalah minuman beralkohol yang bisa memabukkan. Barthes

mengamatinya lebih dalam. Orang sangat menikmati anggur yang diminumnya bukan

sekadar untuk bermabuk-mabukan. Hal tersebut ditunjukkan pula oleh adanya

pelabelan tahun bagi minuman tersebut. Anggur dengan merek tertentu dengan usia

yang semakin tua semakin mahal harganya. Di dalam menu makan, anggur

mengambil bagian sintagmatik, yaitu anggur putih menyertai makanan dengan ikan,

anggur merah dengan daging, dsb. Dengan demikian, konotasi anggur, yaitu

kenikmatan, tertanam di dalam praktik kehidupan sehari-hari, memegang peranan

dalam menu dan pada akhirnya menjadi mitos.

Page 53: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

41

Contoh yang terdapat dalam Film 3 (Alif, Lam, Mim) berusaha menjelaskan

penanda, pertanda, dan mitos yang terdapat dalam beberapa adegan yang ada dalam

Film 3 (Alif, Lam, Mim) yang menjelaskan mengenai penanda seorang teroris yang

digambarkan oleh pemerintah terhadap agama Islam, sedangkan pertandanya agama

Islam dikaitkan dengan kekerasan dan pengeboman. Kemudian adanya mitos yang

mengidentikan agama Islam dengan teroris, mitos itu muncul karena pengaruh yang

disebarkan oleh budaya Barat dalam menggambarkan agama Islam. Sehingga

masyarakat percaya dengan mitos yang disebarluaskan oleh kalangan politik.

D. Konsep Teror dan fanatik

a. Teror dan Terorisme

Teror dan terorisme adalah dua kata hamper sejenis yang dalam satu dekade

ini sangat popular. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian Teror ialah

rasa takut yang ditimbulkan oleh orang atau sekelompok orang.31

Teror secara harfiah berarti menciptakan ketakutan, kengerian, dan kekejaman

oleh seseorang atau golongan. Teroris adalah orang yang menimbulkan rasa takut,

biasanya untuk tujuan politik. Sedangkan terorisme adalah penggunaan kekerasan

31

Pusat Bahasa Indonesia, “Kamus Besar Bahasa Indonesia”, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991),

h. 654

Page 54: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

42

untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan (terutama tujuan

politik).

Kata teror pertama kali dikenal pada zaman Revolusi Perancis. Di akhir abad

ke-19, di awal abad ke-20 dan menjelang PD II, terorisme menjadi teknik revolusi.

Istilah “terorisme” pada tahun 1970-an dikenakan pada beragam fenomena: dari bom

yang meletus di tempat-tempat publik sampai dengan kemiskinan dan kelaparan.

Pemerintah bahkan menstigma musuh-musuhnya sebagai “teroris” dan aksi-aksi

mereka disebut “terorisme”.

Pada dasarnya istilah terorisme merupakan sebuah konsep yang memiliki

konotasi yang sensitif karena terorisme mengakibatkan timbulnya korban warga sipil

yang tidak berdosa.32

Terorisme saat ini menjadi isu global bagi masyarakat dunia. Terkadang

tindakan terorisme selalu diidentikan dengan agama tertentu sehingga menimbulkan

prangka dan rasa takut terhadap seseorang.

Terorisme dapat dikatakan sebagai perbuatan atau tindakan dengan

menghalalkan segala cara untuk mencapai suatu tujuan termasuk cara kekerasan, jelas

tindakan terorisme bertentang dengan ajaran agama Islam. Dalam ajaran agama Islam

tidak ajarkan melakukan terorisme dengan berbuat kekerasan terhadap sesame umat

manusia.

Teroris yang digambarkan dalam Film 3, seperti cara berpakaian orang-orang

Muslim yang menggunakan baju gamis serta sorban di atas kepala. Selain itu juga,

32

Indriyanto Seno Adji, Terorisme dan HAM dalam Terorisme: Tragedi Umat Manusia,

(Jakarta: O.C. Kaligis & Associates, 2001), h. 17

Page 55: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

43

teroris yang selalu diidentikan dengan kekerasan tidak hanya itu saja, tetapi dalam

Film 3 masyarakata mengidentikan terorisme dengan kasus pengeboman yang terjadi

di Candi Café. Masyarakat menuduh orang-orang Muslim yang melakukan

pengeboman tersebut. Hingga menimbulkan prasangka terhadap umat Muslim.

b. Fanatik atau Fanatisme

Kata fanatisme berasal dari dua kata yaitu “fanatik” dan “isme”. Kata fanatik

dapat diartikan sebagai sikap seseorang yang melakukan atau mencintai sesuatu

secara serius dan sungguh-sungguh. Sedangkan “isme” dapat diartikan sebagai suatu

bentuk keyakinan atau kepercayaan. Dapat disimpulkan dari dua defines tersebut

bahwa fanatisme adalah keyakinan atau kepercayaan yang terlalu kuat terhadap suatu

ajaran baik politik atau agama.

Fanatisme sesungguhnya adalah sebuah konsekuensi seseorang yang percaya

dan meyakini suatu agama, bahwa apa yang dianutnya adalah benar. Seperti orang-

orang muslim yang mempercayai bahwa agama Islam yang mereka anut adalah

agama yang benar dan bukan agama yang mengajarkan kejahatan untuk sesamanya.

Fanatik juga dapat diartikan suatu istilah yang digunakan untuk menyebut

suatu keyakinan atau suatu pandangan tentang sesuatu, yang positif atau yang negatif,

tetapi dianut secara mendalam sehingga susah untuk diluruskan atau diubah.

Dalam Film 3, orang-orang Muslim dianggap sebagai orang-orang yang

fanatik terhadap agama yang mereka anut. Hingga pemerintah membenci orang-orang

Muslim karena sikap fanatik mereka kepada agama Islam.

Page 56: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

44

Masyarakat Muslim tidak ingin budaya Barat mempengaruhi agama Islam

dengan merubah jati diri agama Islam. Sehingga orang-orang Islam berusaha

mempertahankan agama Islam dengan cara sikap fanatik yang mereka tunjukkan.

Seseorang yang memiliki sikap fanatik cenderung bersikeras terhadap ide-ide

mereka yang menganggap diri sendiri atau kelompok mereka benar dan mengabaikan

semua fakta atau argument yang bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan

mereka. Sehingga seseorang yang memiliki sikap fanatik akan mengabaikan semua

argument-argumen yang menjelekkan keyakinan yang mereka anut.

c. Prasangka terhadap Islam sebagai Agama Teroris

Konfrontasi dunia Barat dengan dunia Islam sudah bukan hal baru. Pandangan

dunia Barat semakin negatif terhadap umat Islam pasca serangan teroris yang

dilakukan oleh Al-Qaeda terhadap Amerika Serikat pada tanggal 11 september 2001.

Serangan teroris yang dikenal dengan sebutan tragedy 9/11 tersebut menghancurkan

gedung World Trade Center (WTC) dan juga gedung pertahanan Amerika Serikat

Pentagon.

Tindakan terorisme yang dilakukan oleh gerakan Al Qaeda selalu dikaitkan

dengan Islam, hal ini dikarenakan Al Qaeda mengaku bahwa tindakan yang dilakukan

adalah jihad. Sementara jihad oleh dunia Barat selalu berkaitan dengan umat Islam.

Dunia Barat khususnya bagi negara-negara yang menganut paham Liberalis

menganggap bahwa Islam adalah agama yang keras dan identik dengan jihad dalam

bentuk terorisme seperti pengeboman atau bom bunuh diri. Agama Islam yang selalu

Page 57: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

45

dipandang sebagai agama teroris disebabkan karena berbagai peristiwa yang selalu

dikaitkan dengan orang-orang Muslim.

Agama Islam adalah agama yang menjunjung tinggi toleransi dan kehidupan

yang damai dengan semua manusia. Agama Islam melihat bahwa semua manusia

adalah makhluk yang mulia dan terhormat tanpa pandang bulu.33

Orang-orang Barat yang selalu mengidentikan orang-orang Islam dan agama

Islam sebagai teroris adalah salah, karena tidak semua tindakan terorisme dilakukan

oleh orang-orang Islam akan tetapi, bisa saja tindakan itu dilakukan oleh kalangan-

kalangan politik yang mengatasnamakan agama Islam untuk mencapai tujuannya.34

Dalam Film 3, masyarakat menggambarkan orang-orang Islam sebagai pelaku

terorisme. Sementara agama Islam sebagai agama yang mengajarkan manusia untuk

menjadi seorang teroris. Prasangka yang digambarkan masyarakat yang menganggap

agama Islam sebagai agama teroris adalah salah. Karena dalam agama Islam manusia

diajarkan untuk membawa kedamaian bukan untuk melakukan kekerasan bahkan

kehancuran di muka bumi.

Dalam Film 3 masyarakat selalu menjadi orang-orang Islam sebagai pelaku

kejahatan yang terjadi di muka bumi. Masyarakat menganggap seperti itu karena

mereka telah terkontruksi oleh pemikiran-pemikiran Barat yang selalu

menghubungkan terorisme dengan agama Islam.

33

http://fokusislam.com/4378-paus-fransiskus-islam-bukan-agama-teroris.html diakses pada

9 Agustus 2016 34

Surya Sukti, Islam dan Terorisme di Asia Tenggara, Junal Studi Agama dan Masyarakat,

Vol, 5, No. I, Thn. 2008, h. 96.

Page 58: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

46

E. Film

1. Pengertian Film

Film atau motion picture ditemukan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip

fotografi dan proyektor. Seperti halnya televisi siaran, tujuan khalayak menonton film

terutama untuk memperoleh hiburan. Akan tetapi, dalam film dapat terkandung

fungsi informatif maupun edukatif, bukan persuasif. 35

Film memiliki kekuatan besar dari segi estetika karena menjajarkan dialog,

musik, pemandangan dan tindakan secara bersama-sama secara visual dan naratif.

Dalam bahasa semiotik, sebuah film dapat didefinisikan sebagai sebuah teks yang,

pada tingkat penanda, terdiri atas serangkaian imaji yang mempresentasikan aktivitas

dalam kehidupan nyata. Pada tingkat petanda, film adalah cermin metaforis

kehidupan. Jelas bahwa topic tentang sinema adalah salah satu sentral dalam

semiotika karena genre-genre dalam film merupakan sistem signifikasi yang

mendapat respons sebagian besar orang saat ini dan yang dituju orang untuk

memperoleh hiburan, ilham, dan wawasan pada level interpretan. 36

Media hiburan film juga dapat dijadikan sebagai media propaganda yang

dilakukan oleh kalangan-kalangan penguasa dan partai politik. Melalui sebuah film

kita dapat menyaksikan tindakan-tindakan yang diperankan tokoh utamanya yang

hampir selalu berakhir dengan kisah sukses yang menggembirakan.

35

Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Jogja: Jalasutra, 2010), h.134 36

Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna, Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h. 100

Page 59: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

47

Secara umum film memiliki empat fungsi yaitu film sebagai alat hiburan, film

sebagai sumber informasi, film sebagai alat pendidikan, dan film sebagai

pencerminan nilai-nilai sosial budaya suatu bangsa.37

Film Sebagai media komunikasi massa, dapat memainkan peran dirinya

sebagai saluran menarik untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu dari dan untuk

manusia, termasuk pesan-pesan keagamaan yang laizimnya disebut dakwah.38

2. Jenis-jenis film

Film terbagi ke dalam beberapa jenis diantarnya:

a. Film Horor

Film ini biasanya berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan dengan

supranatural, yang sering berhungan dengan hal gaib atau yang diluar nalar

kita. Sehingga film jenis terkesan menyeramkan.

b. Film Drama

Film drama biasanya bercerita tentang suatu konflik dalam sebuah

kehidupan sehari-hari. Namun, film ini terkadang dibuat secara berlebihan

sehingga penonton terbawa suasana ketika melihat film tersebut.

c. Film Komedi

Film ini biasanya berisi tentang kelucuan atau komedia sehingga

membuat penonton tertawa ketika melihat film genre ini.

d. Film Musikal

37

Teguh Trianto, Film Sebagai Media Belajar, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 3 38

Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2012), h. 112

Page 60: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

48

Film jenis ini hamper sama dengan jenis film drama. Akan tetapi, dalam

cerita jenis film ini terdapat nuansa musik dari beberapa adegan yang terdapat

dalam film ini.

e. Film Laga (action)

Film laga adalah genre utama dalam film yang satu atau beberapa

tokohnya terlibat dalam tantangan yang memerlukan kekuatan fisik ataupun

kemampuan khusus. 39

Film ini biasanya berisi adegan-adegan yang dilakukan oleh pemainnya.

Film laga Seperti adegan berantem, loncat dari gedung satu ke gedung

lainnya dan lain sebagainnya. Film seperti ini juga terkadang membuat

penonton yang melihat film ini membuat mereka tegang karena alur cerita

yang disajikan.

Film 3 (Alif, Lam, Mim), termasuk ke dalam film laga (action), karena

film ini dalam beberapa adegannya menampilkan adegan-adegan yang

diperagakan oleh pemainnya. Sehingga saat penonton melihat film ini mereka

merasa tegang dengan alur yang diceritakan dalam Film 3. Akan tetapi, tidak

hanya adegan laga saja yang terdapat dalam beberapa bagian di dalam film.

Dalam film juga terdapat beberapa adegan yang menceritakan unsur-unsur

yang mengandung nilai agama Islam. Terutama ketika seorang Kolonel

Mason yang menjabat sebagai pemimpin politik di negara. Seorang Kolonel

yang memiliki kekuasaan di negara berusaha mempengaruhi masyarakat

dengan menyebarkan isu-isu yang masih semu kebenarannya. Kolonel

39

www.wikipedia.com diakses pada tanggal 6 Juni 2016 pukul 11:09

Page 61: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

49

mencoba memberikan citra buruk kepada agama Islam, dia sebarkan pesan

kepada masyarakat dengan tujuan agar masyarakat percaya terhadap

perkataannya kemudian masyarakat akan membenci Islam. Dengan begitu,

propaganda yang dilakukan akan berhasil.

Page 62: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

49

BAB III

SINOPSIS DAN PROFIL PEMAIN FILM 3 (ALIF, LAM, MIM)

A. Sinopsis Film 3 (Alif, Lam, Mim)

FILM “3” adalah film laga futuristik pertama di Indonesia yang menceritakan

tentang persahabatan, persaudaraan dan drama keluarga. Jakarta 2036 (dua ribu tiga

puluh enam), begitu banyak terjadi perubahan. Negara sudah kembali damai dan

Page 63: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

50

sejahtera sejak perang saudara dan pembantaian kaum radikal berakhir di Revolusi

tahun 2026 (dua ribua dua puluh enam).1

Hak asasi manusia menjadi segalanya. Penggunaan peluru tajam sebagai

senjata sudah menjadi ilegal. Aparat menggunakan peluru karet untuk menangkap

penjahat dan teroris yang masih tersisa. Satu dilema yang sangat menyulitkan bagi

aparat mengingat beberapa kelompok radikal kembali bangkit dan berjuang untuk

mengganti wajah demokrasi sehingga aparat mengandalkan kemampuan bela diri

yang tinggi untuk menumpas para penjahat.

Alif, Lam dan Mim adalah tiga sahabat dari satu perguruan silat yang

dibesarkan bersama di padepokan Al-Ikhlas. Dalam kondisi ini, membekali diri

dengan ilmu bela diri menjadi sesuatu yang mutlak. Dikisahkan ada orang-orang

tertentu yang memiliki keahlian bela diri di atas rata-rata, yaitu Alif, Lam, dan Mim.

Ketiga sahabat itu pernah belajar bela diri di satu Pondok Pesantren Al-Ikhlas milik

KH Muchlis (Arswendy Bening Swara).

Setelah dewasa mereka menempuh takdirnya masing-masing Alif yang lurus

dan keras dalam bersikap memilih menjadi aparat negara. Ia bertekad membasmi

semua bentuk kejahatan dan mencari para pembunuh kedua orangtuanya. Lam yang

sikapnya lebih tenang menjadi seorang jurnalis. Bertujuan untuk menyebarkan

kebenaran dan menjadikan dirinya mata dari rakyat. Sementara Mim yang bijak

memilih mengabdi menjadi pengajar dan menetap di padepokan.

1 www.wikipedia.com diakses tgl. 10 Mei 2016, pkl. 12:20

Page 64: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

51

Ketiganya dipertemukan kembali setelah terjadi kekacauan pasca ledakan bom

di sebuah cafe. Hal itu terjadi karena adanya rentetan kejadian yang membuat Jakarta

chaos. Bom meledak di mana-mana. Kelompok radikal dituding berada di balik

peledakan kafe dan tempat hiburan. Perburuan Alif untuk menangkap dalang

peledakan membawa ia bertemu kembali dengan sahabat lamanya, Lam dan Mim,

serta kekasih lamanya, Laras (Prisia Nasution).

Bukti-bukti dan investigasi mengarah pada keterlibatan Mim beserta anak-

anak padepokan. Alif harus menghadapi sahabatnya sendiri dan menghancurkan

padepokan yang telah membesarkannya. Lam yang terjepit diantara kedua sahabat

berusaha mencari titik temu demi menghindari kehancuran yang lebih parah. Mim

memilih mengahadapi para aparat dan rela mengorbankan jiwanya tanpa kompromi.

Alif, Lam dan Mim dipaksa bertempur satu sama lain dalam mempertahankan dan

memperjuangkan kebenarannya masing-masing, seraya harus terus menjaga keluarga

dan orang-orang yang mereka hormati dan cintai. Alif Lam Mim bisa dijadikan

sebuah pencerminan dan kontemplasi (perhatian penuh) akan kehidupan asosiasi

(perkumpulan orang yang mempunyai kepentingan bersama) negara yang terbelah

dalam beberapa kubu yang merasa paling benar.2 film ini merupakan murni cerita

fiksi yang menyoal kebaikan dan sikap nondiskriminasi terhadap agama apa pun.

2 http://arulfittron.blogspot.co.id/2015/10/3-alif-lam-mim-2015-review-tatkala.html diakses

pada. 24 Mei 2016.

Page 65: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

52

B. Profil Anggy Umbara Sebagai Sutradara Film 3 (Alif, Lam, Mim)

Anggy Umbara (lahir di Jakarta, 21 Oktober 1980; umur 35 tahun) adalah

seorang sutradara asal Indonesia. Film pertamanya adalah Mama Cake. Kemudian ia

mengarap film Coboy Junior The Movie, film ini pun berhasil sukses. Kemudian

namanya semakin terdengar ketika ia membuat film ke 3 nya Comic 8 yang

mendapatkan antusias luar biasa dari penonton. Selain itu Anggy Umbara juga

menjadi sutradara dari film 3:Alif, Lam, Mim yang sempat mendapatkan nominasi

sebagai penghargaan Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia 2015 atas

naskah film 3 yang bersama Bounty dan Fajar Umbara.3 Anggy Umbara juga

sutradara dari film aksi-komedi Comic 8: Casino King dan Comic 8: Casino King

Part 2. Anggy Umbara sebagai sutradara dalam film 3 (tiga) punya teori sendiri

tentang hal ini. Melalui film 3 (tiga), sutradara muda ini menguliti persoalan yang

membelit kaum Muslim di tengah dunia yang beranjak liberal.4

3http://entertaiment.ko,pas.com/read/2015/11/23/211129010/anggy.umbara.menggelar.harapa

n.di.Karpet.merah.ffi.215? Diakses pada 17 Mei 2016.

4 http://twitter.com # @FILM_Indonesia #3TheMovie #KamisKeBioskop

#BanggaFilmIndonesia diakses pada . 28 Februari 2016.

Page 66: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

53

Dari sinilah Anggy membuka sikap keberpihakannya pada religiositas yang

belakangan ini sering disalahpahami. Peristiwa bom bunuh diri atas nama jihad yang

merebak di mana-mana memunculkan gelombang fobia (ketakutan) terhadap Islam.

Segala simbol yang terkait dengan Islam, termasuk cara berpakaian dan

penampilan, seperti jenggot dan sorban, membuat banyak orang melirik curiga.

Mereka yang memilih berpakaian gamis dicap sebagai teroris atau paling tidak ikut

andil dalam menebarkan paham radikalisme.

Anggy percaya, Islamofobia tidak hanya terjadi di Amerika Serikat dan Eropa,

tetapi terjadi juga di Indonesia. Setidaknya pada tahun 2036, masa yang

melatarbelakangi film 3. Di saat itu Islamofobia semakin tampak terang-terangan.

Di sebuah kafe, misalnya, ada larangan bagi siapa pun yang masuk ke kafe itu

dengan memakai simbol-simbol agama. Maka, tiga lelaki berpakaian gamis dan

bersorban pun terpaksa menyerah ketika diusir keluar oleh pelayan kafe. Sudah

diusir, mereka pun dituduh meledakkan kafe itu hanya karena tas berisi parfum dan

surat-surat tertinggal di sana.

B. Profil Pemain Film 3 (Alif, Lam, Mim)

1. Abimana Aryasatya

Page 67: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

54

Abimana Aryasatya (lahir di Jakarta, Indonesia, 24 Oktober 1982; umur 33

tahun) adalah aktor Indonesia. Sebelumnya Aktor yang juga sempat terlibat dalam

sinetron lupus pada tahun 90-an ini dikenal dengan nama Robertino, namun karena

alasan pribadi ia kemudian mengubah namanya menjadi Abimana.

Abimana Aryasatya memulai karier di dunia hiburan dengan tampil di layar

kaca dengan nama Robertino. Pada tahun 2011, ia tampil dalam film Catatan (Harian)

Si Boy. Kemudian pada tahun 2012, ia berperan sebagai pemeran utama pada film

Republik Twitter.

Abimana Aryasatya yang berperan sebagai Herlam atau yang lebih dikenal

dengan sebutan Lam dalam film 3 (Alif, Lam, Mim).5 Alif yang memiliki sikap lebih

tenang dalam menyikapi setiap masalah yang datang kepadanya akan tetapi, Alif juga

selalu sebagai penengah diantara kedua sahabatnya yaitu Alif dan Mim, mereka

berdua selalu memiliki pemahaman dan prinsip yang berbeda sehingga susah untuk

menyatukan mereka berdua. Adapun Lam menempuh jalan menjadi jurnalis untuk

membongkar ketidakadilan.

Lam memilih menjadi seorang jurnalis karena dia ingin membongkar segala

kebohongan yang dilakukan oleh publik sehingga masyarakat tidak lagi tertipu oleh

para pemimpin politik terutama hal-hal yang berbau Islam. Lam selalu berusaha

mengungkap tuntas kasus yang menurutnya janggal.

Dalam menjalani lakonnya sebagai seorang jurnalis Abimana mengaku, pada

5 http://www.tribunnews.com/seleb/2015/09/29/abimana-aryasatya-lawan-atasan-demi-

idealisnya-sebagai-wartawan diakses pada. 18 Mei 2016.

Page 68: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

55

film tersebut ia kerap mengalami pertentangan batin dengan atasannya lantaran apa

yang dikerjakannya tidak sesuai idealis pada dirinya.6

2. Cornelio Sunny Sebagai Alif

Cornelio Sunny, (lahir 15 April 1985; umur 31 tahun) merupakan seorang

aktor berkebangsaan Indonesia. Ayahnya berasal dari Meksiko, sedangkan ibunya

dari Palembang. Ia dikenal lewat perannya sebagai Sridar dalam film Haji

Backpacker. Cornelio Sunny bukan hanya aktif di film tapi ia juga menjadi model

iklan dan bermain di serial televisi (FTV). Disamping selain menjadi seorang Aktor,

Cornelio sunny juga sebagai Film Maker dan Writer dan Director dan ini semua

semakin menguatkan eksistensi Lio sapaan Akrabnya di dunia perfilman, Terbukti

banyak penghargaan Festival film baik di luar negeri maupun dalam negeri yang di

terima oleh Film yang di bintangi Lio.

Cornelio Sunny yang berperan sebagai Alif dalam film 3 (Alif, Lam, Mim)

tersebut. Alif yang memiliki karakter lurus dan keras dalam bersikap memilih

6 http://www.tribunnews.com/seleb/2015/09/29/abimana-aryasatya-lawan-atasan-demi-

idealisnya-sebagai-wartawan diakses pada. 24 Mei 2016.

Page 69: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

56

menjadi aparat negara.7 Ia bertekad membasmi semua bentuk kejahatan dan mencari

para pembunuh kedua orangtuanya. Alif berjanji kepada Alm. Ayah dan Ibunya untuk

menemukan orang-orang yang telah membunuh orangtuanya sehingga dia memilih

untuk menjadi aparatur negara. Alif sebagai aparat yang patuh terhadap perintah yang

diberikan oleh Kolonel Mason. Karena Alif menganggap bahwa apa yang

diperintahkan oleh Kolonel Mason adalah perintah yang dari seorang atasan yang

harus dipatuhi oleh bawahannya.

3. Agus Kuncoro Sebagai Mim

Agus Kuncoro Adi (lahir di Jakarta, 11 Agustus 1972; umur 43 tahun) adalah

seorang aktor Indonesia. Agus mengawali debutnya lewat film Saur Sepuh IV, Titisan

Darah Biru (1991).Namanya melejit lewat perannya sebagai Azzam dalam sinetron

religi Para Pencari Tuhan. Beberapa sinetron yang pernah dibintanginya antara lain

Tutur Tinular (1997) sebagai Raden Wijaya, FTV Sayekti dan Hanafi sebagai Hanafi

bersama Widi Mulia sebagai Sayekti, Dunia Tanpa Koma sebagai Andar

Manik,Maharani, dan Debu Tertiup Angin. Sedangkan film yang pernah

7 http://www.tribunnews.com/seleb/2015/08/10/3-sahabat-satu-pesantren-tapi-beda-

memandang-agama diakses tgl. 20 Mei 2016, pkl. 19:17

Page 70: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

57

dibintanginya adalah Be Happy di Pinggir Kali bersama Kristina serta Kun Fa

Yakuun yang rencana tayang awal 2008.

Agus Kuncoro yang berperan sebagai Mim dalam film 3 (Alif, Lam, Mim)

tersebut. Mim yang memiliki karakter seorang yang bijaksana diantara kedua

sahabatnya yaitu Alif dan Lam. Mim memilih mengabdi menjadi pengajar dan

menetap di padepokan. Mim menyebarluaskan dan mengajarkan agama Islam kepada

orang-orang karena kecintaannya terhadap Islam sehingga dia lebih memilih bertahan

di padepokan dibandingkan dengan menjadi Aparatur negara dan Jurnalis seperti Alif

dan Lam. Mim ingin umat Islam lebih maju lagi agar tidak dianggap sebagai teroris.

4. Prisia Nasution Sebagai Laras

Prisia Nasution (lahir dengan nama Prisia Wulandari Nasution, lahir di

Jakarta, 1 Juni 1984; umur 31 tahun) yang akrab disapa Phia adalah seorang model

dan aktris Indonesia.8 Prisia memulai karirnya sebagai pemeran utama dalam film

adaptasi novel Ronggeng Dukuh Paruk berjudul Sang Penari tahun 2011 dan

langsung meraih penghargaan Aktris Utama Terbaik di Festival Film Indonesia 2011.

8 www.wikipedia.com diakses tgl. 12 Mei 2016, pkl. 10:15

Page 71: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

58

Setelah meraih penghargaan Festival Film Indonesia karir Prisia di dunia perfilman

Indonesia melambung dengan membintangi lima film pada tahun 2013 yaitu Isyarat

sebuah film Omnibus (kumpulan film) bergenre drama, berperan sebagai istri Joko

Widodo Iriana dalam Jokowi (film), berperan sebagai aktivis lingkungan Butet

Manurung dalam Sokola Rimba, Rectoverso (film) sebuah film adaptasi dari novel

karya Dewi Lestari, dan sebuah film perjalanan Laura & Marsha.

Tahun 2014 Prisia kembali tampil dalam sebuah film drama Unlimited Love

yang mengambil syuting di Eropa. Selain itu Prisia juga kembali berkolaborasi

dengan Ifa Isfansyah untuk kedua kalinya dalam Pendekar Tongkat Emas. Setahun

berikutnya Prisia kembali tayang dalam film bergenre laga yaitu 3 (film) sebuah film

fiksi ilmiah dan Comic 8: Casino Kings Part 1 sebuah sekuel pertama Comic 8, kedua

film yang dibintangi Prisia tahun ini merupakan karya Anggy Umbara.

Prisia Nasution yang berperan sebagai Laras dalam film 3 (Alif, Lam, Mim).

Laras adalah kekasih lama Alif yang telah menghilang kemudian Laras dating dengan

membawa kerusuhan yang bersumber dari ayahnya sendiri yaitu Kolonel Moses yang

saat itu menjabat sebagai pemimpin negara. Namun, Laras menjadikan Islam sebagai

penyebab kerusuhan yang terjadi pada waktu itu.

Prisia Nasution lahir di Jakarta, Indonesia pada 1 Juni 1984. Dimulai pada

bangku SMP, Prisia bergabung dengan kamp pelatihan nasional untuk seni bela diri

Indonesia pencak silat. Ia kemudian kuliah di Swiss German University, di BSD,

Serpong, jurusan teknologi informasi.

Pada tahun 2003, selama studi universitasnya, Prisia ditawari kesempatan

Page 72: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

59

untuk menjadi model runway. Alhasil dia diterima sebagai model, dia pun berpikir

bahwa ini adalah cara mudah untuk mendapatkan uang, tapi dia membatin bahwa dia

tidak memiliki kepercayaan diri untuk melakukannya secara profesional, dalam

sebuah wawancara 2011 dengan The Jakarta Post dia berkata pahanya yang terlalu

besar, membuat tubuhnya "aneh" untuk permodelan.

Setelah pensiun dari dunia permodelan, Prisia berperan dalam beberapa film

televisi. Dia juga merambah film layar lebar dalam film karya Ifa Isfansyah tahun

2011 berjudul Sang Penari (The Dancer) sebagai tokoh utama perempuan, Srintil,

setelah dua kali sesi casting. Ketika audisi pertamanya gagal, dia membaca novel asli

karya Ahmad Tohari tersebut dan bertekad kuat bahwa dia harus ikut dalam film

tersebut.

Pada Januari 2012, Prisia Nasution bermain dalam serial TV Laskar Pelangi–

The Series (Rainbow Warriors– The Series), berdasarkan novel karya Andrea Hirata.

Untuk perannya dalam Sang Penari, Prisia Nasution menerima Penghargaan Citra

untuk Pemeran Utama Wanita Terbaik pada Festival Film Indonesia 2011.

5. Piet Pagau Sebagai Kolonel Mosan

Piet Pagau (lahir di Desa Baru Raya, Mempawah Hulu, Landak, Kalimantan

Page 73: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

60

Barat, 23 Februari 1951) adalah pemeran Indonesia. Telah puluhan film dan sinetron

telah dibintangi Piet sejak mulai berkarier awal 1980-an. Bahkan selama industri

perfilman Indonesia colaps, Piet tetap eksis di dunia sinetron. Sinetron yang pernah

didukungnya antara lain Dua Pelang dan Gadis Penakluk.

Piet Pagau yang berperan sebagai Kolonel Moses dalam film 3 (Alif, Lam,

Mim). Kolonel Moses merupakan seorang pemimpin yang serahkan karena

ambisinya untuk menguasai negara sehingga dia berusaha melakukan propaganda

kepada rakyat. Propaganda yang dilakukan oleh Kolonel Moses yaitu dengan

menyebarluaskan informasi yang salah mengenai Islam terutama hal yang berkaitan

dengan pengeboman yang terjadi di Jakarta saat itu. Bahkan, Kolonel Moses adalah

dalang utama dari penyebab kehancuran dan kerusuhan yang terjadi saat itu.

Selain berakting di depan kamera, Piet Pagau yang ini juga terlibat dalam

berbagai kegiatan politik, baik pemerintahan maupun 'politik' perfilman. Tahun 2002,

Piet terjun ke dunia politik untuk penjaringan bakal calon Gubernur Kalimantan Barat

untuk periode 2003-2008. Piet memang bukan orang baru orang baru di

pemerintahan. Piet merupakan lulusan lulusan APDN tahun 1974. Dari tahun 1971

hingga 1976, ia mengabdikan diri dengan menjadi pegawai di kantor Pemerintah

Provinsi Kalimantan Barat. Terakhir, ia ditugaskan di kantor Camat Batang Lupar,

Lanjak, Kapuas Hulu, sebelum kemudian berhenti atas kemauan sendiri dan merantau

ke Jakarta untuk mencari pengalaman. Selain itu, Piet juga pernah bersaing untuk

memperebutkan kursi Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI), periode

2006-2010. Perebutan ini dimenangkan oleh Yenny Rachman yang meraih suara

Page 74: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

61

mutlak dengan perolehan suara 306. Sedangkan Piet Pagau meraih suara terbanyak

kedua dengan total suara 96, serta Marvin memperoleh 86 suara. Untuk kepengurusan

periode tersebut, akhirnya Piet menduduki jabatan sebagai Dewan Pertimbangan

Organisasi.

Selain itu Piet juga aktif dalam kepartaian yaitu saat ini menjabat sebagai

anggota Majelis Pertimbangan Partai (MPP) DPD Partai Demokrat Kalimantan Barat.

C. Tim Produksi dan Nama-nama Pemain Film 3 (Alif, Lam, Mim):

Anggy Umbara : Sutradara dan Penulis Skenario

Bounty Umbara : Penulis Skenario (Adik Anggy Umbara)

Fajar Umbara : Penulis Skenario (Adik Anggy Umbara)

Arie K Untung : Produser Film

Agus Kuncoro : Sebagai Mim

Abimana Aryasatya : Sebagai Lam

Cornelio Sunny : Sebagai Alif

Prisia Nasution : Sebagai Laras

Tika Bravani : Sebagai Gendis

Piet Pagau : Sebagai Kolonel Mason

Cecep Arif Rahman : Sebagai Guru Silat

Donny Alamsyah : Sebagai Aparat Negara

Verdi Solaiman : Sebagai Jurnalis

Tanta Ginting : Sebagai Aparat Negara

Page 75: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

62

Bima Azriel : Sebagai Aparat Negara

FAM Pictures : Tim Produksi

MVP Pictures : Tim Produksi

D. Keistimewaan Film 3 (Alif Lam Mim)

Film 3 dalam waktu penggarapan yang singkat dibandingkan film sejenisnya.

Pembuatan naskah 6 bulan, persiapan 3 bulan, workshop 2 bulan, syuting 26 hari, dan

CGI 2 bulan. Total pengerjaan kurang lebih 1,5 tahun. Semuanya dikerjakan oleh

para sineas Indonesia. Hal ini mengejutkan bagi para sineas asing. Budget yang

dikeluar Film 3 mencapai 10 Miliar.

Film ini mampu mengikuti festival Internasional Balinale yang

diselenggarakan di Bali walaupun harus kejar-kejaran dengan waktu pengerjaan yang

sangat terbatas dan deadline yang sempit. 50% penonton dari film ini bukanlah orang

Indonesia melainkan panitia festival dari 26 negara diseluruh dunia. Film laga

futuristik pertama di Indonesia.

“Alif Lam Mim”, terdengar sangat familiar bagi kita khususnya umat Islam.

Rangkaian huruf yang menjadi pembukaan beberapa surat dalam Al-Qur’an. Alif

Lam Mim ditemukan pada 6 surat berbeda dalam Al-Qur’an diantaranya surat Al-

Baqarah, Ali Imran, Al-Ankabut, Ar-Rum, Luqman, dan As-Sajadah. Dikenal istilah

“Huruf Muqaththa’ah” sebagai nama lain untuk menyebutkan rangkaian huruf ini.

Page 76: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

63

Namun sang sutradara memiliki pendapat tersendiri mengenai makna dari

Alim Lam Mim. “Alif itu kan lurus, saya suka menggambarkan sebagai api. Lam itu

kayak udara. Mim itu kan ke bawah seperti air. Jadi saya gambarkan seperti avatar,”

jelas Anggy.9

Memang judul dari film ini memancing beragam tafsiran sesuai dengan sudut

pandang dari masing-masing orang yang menafsirkannya. Keberagaman sudut

pandang inilah yang kemudian lebih banyak dibahas dalam setiap adegan film ini.

a. Beberapa Penghargaan yang didapat Film 3 sebagai berikut:

1. Best Feature Film Freethought International Film Festival di Florida – USA

2. 5 Nominasi di FFI (Festival Film Indonesia) 2015

3. 8 Nominasi di Piala Maya 2015

4. 4 Nominasi di Indonesian Movie Actor Awards (IMAA) 2016.10

5. World Premiere di Balinale International Film Festival

6. New Asian Action Film di OSAKA

7. Jogja Asian Film Festival

8. Opening Film di Indonesian Film Festival Los Angels

9. Best Editing di Piala Maya 2015

9 https://nurbaitihikaru.com/2016/01/10/review-film-3-alif-lam-mim/ diakses tgl. 24 Mei

2016, pkl. 11:21

10 https://twitter.com//@3_themovie/ diakses pada 18 Juni 2016

Page 77: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

64

b. Tiga Sahabat dalam Satu Cerita

Film Alif Lam Mim bercerita tentang persahabatan tokoh Alif, Herlam dan

Mimbo. Mereka tumbuh bersama di sebuah padepokan silat bernama Al-Ikhlas.

Lebih tepatnya Pondok Pesantren Al-Ikhlas yang dipimpin oleh Kiai Mukhlis.

Walaupun sangat akrab, ketiganya memiliki cita-cita yang berbeda. Alif,

bertekad untuk menjadi seorang aparat negara yang dapat menegakkan hukum yang

benar. Sedangkan Herlam (Lam) memilih untuk menyampaikan kebenaran lewat

tulisan. Adapun Mimbo (Mim), memutuskan untuk mengabdikan kehidupannya

sebagai seorang pengajar di Pondok Pesantren Al-Ikhlas. Meskipun jalan yang

mereka pilih berbeda, akan tetapi mereka memiliki satu tujuan yang sama yaitu

membela kebenaran dan memegang teguh idealisme.

Pada akhirnya mereka dapat mewujudkan cita-cita tersebut. Alif dapat

bergabung sebagai penegak hukum dalam pasukan elit Detasemen 38: 80-83, Lam

menjadi seorang Jurnalis di kantornya Libernesia, dan Mim mengabdi sebagai ustad

di Pondok Pesantren Al-Ikhlas.

c. Film Futuristik: Jakarta 2036

Kota Jakarta di tahun 2036, sungguh masih jauh dari bayangan kita. Mungkin

akan ada banyak hal yang terjadi menjelang 20 tahun tersebut. Dalam film ini, tahun

2036 digambarkan sebagai akhir dari perang saudara dan pembantaian kaum radikal

di Revolusi tahun 2026. Negara kembali damai sehingga hak asasi manusia

dipandang sebagai hal yang sangat penting. Bahkan hal ini terlihat dari keputusan

Page 78: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

65

pihak penegak hukum untuk mengilegalkan penggunaan peluru tajam. Aparat negara

hanya menggunakan peluru karet untuk melumpuhkan penjahat dan teroris. Mau tak

mau, akhirnya mereka harus menguasai ilmu bela diri yang mumpuni untuk

meningkatkan efektivitas penumpasan kejahatan.

Film ini tercatat sebagai film laga futuristik pertama di Indonesia. Pada

beberapa bagian dari film terlihat pemvisualisasian dari setting waktu dan lokasi yang

cukup jeli. Contohnya terkait lingkungan Kota Jakarta di tahun 2036 dan aneka

gadget yang mungkin akan digunakan di masa depan (hp dan kompter transparan, spy

camera dari kontak lens). Begitu juga dengan penggambaran faham liberalisme yang

berkembang di masyarakat. Ritual keagamaan yang mulai ditinggalkan karena

dianggap kuno. Bahkan agama dicap sebagai pemicu kekerasan. Kelompok yang

awalnya mayoritas, menjadi kelompok minoritas dimasa itu.

d. Kawan atau Lawan?

Konflik berawal dari kejadian pemboman di sebuah kafe. Alif bahkan nyaris

menjadi salah seorang korban. Sedangkan Lam yang meliput kejadian menemukan

berbagai kejanggalan dari kejadian tersebut. Hingga akhirnya mengantarkan Lam

pada fakta ditemukannya botol-botol parfum yang diproduksi oleh pondok pesantren

Mim di lokasi kejadian.

Lam masih mencari berbagai fakta untuk melengkapi tulisannya, namun ia

justru diminta untuk berhenti mengusut kasus tersebut dan ditugaskan meliput di luar

Jakarta. Lam terjebak dalam pilihan antara resign atau menjalankan tugas peliputan di

luar kota.

Page 79: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

66

Keinginan Lam yang sangat kuat untuk mengungkap kasus tersebut

membuatnya untuk memilih resign. Namun masalah berikutnya muncul. Spam

tulisan Lam yang belum rampung mengenai kasus bom tersebar kepada beberapa

awak media. Konten tulisan tersebut mengarahkan pada bukti bagi pihak aparat

terkait keterlibatan Mim dan santri-santrinya sebagai tersangka utama. Sebagai

seorang aparat negara, Alif harus menjalankan perintah penangkapan bagi Mim atau

pimpinannya. Sedangkan Lam terjebak dalam pertarungan antara menemukan

kebenaran, menengahi persiteruan antara sahabat, dan ancaman keselamatan anggota

keluarganya. Bahwa mereka mungkin sama-sama memegang kebenaran, namun kini

berada dalam kubu yang berseberangan. Yang belum mereka sadari saat itu adalah

orang-orang yang menyusun aneka intrik di belakang mereka. Setiap orang berusaha

untuk memegang kebenaran dari sudut pandangnya masing-masing.

e. Sejarah, Silat, dan Santri

Dalam beberapa bagian dari film ini, penonton akan menyaksikan adegan bela

diri (silat). Adegan-adegan ini seperti mengajak kita untuk kembali meresapi

beberapa potongan sejarah bangsa. Salah satu contohnya adalah saat perang Paderi,

perjuangan melawan penjajah di Sumatera Barat yang dipimpin oleh Tuanku Imam

Bonjol. Bahwa perjuangan tersebut diwarnai oleh para santri dengan kemampuan silat

yang mumpuni. Film Alif Lam Mim seakan mengambil peran untuk mengingatkan

kita bahwa silat dan santri adalah sebuah bagian dari sejarah bangsa dan mungkin

akan kembali kita butuhkan dimasa depan.

f. Unsur Dakwah yang Dikemas Indah

Page 80: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

67

Arie Untung selaku produser mengakui bahwa banyak hal dalam film ini

terinspirasi dari kisah-kisah dizaman Rasulullah Muhammad SAW. Namun inspirasi

tersebut dikemas ulang sesuai dengan konteks abad 21.

Contohnya pada pemilihan angka Detasemen 38: 82-83, yang merupakan

nama dari pasukan elit tempat Alif bernaung. Angka-angka tersebut bukan tanpa

makna.

pada Al-Qur’an surat ke 38 yaitu Shad ayat 82-83.

قال فبعزتك لغوينهم أجمعين .(82) إل عبادك منهم المخلصين .(83)

Artinya: Iblis Menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka

semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.

Pemaknaan dari potongan ayat ini kemudian digambarkan dengan jelas pada

salah satu adegan saat Alif diracuni oleh pimpinan Kolonel Mason.

Seseorang yang mukhlis digambarkan pada tokoh pimpinan Pondok Pesantren

Al-Ikhlas yaitu Kiai Mukhlis. Kiai yang mampu menciptakan lingkungan pesantren

yang terbuka bagi semua mazhab untuk toleransi dan hidup tentram berdampingan.

Karena itulah beliau akhirnya dijebak oleh Detasemen 38: 82-83 untuk dijadikan

tersangka kasus terorisme.

Bagian ini tentu dapat menjadi pengingat bagi kita bahwa tantangan umat

Muslim di masa yang akan datang akan jauh lebih berat. Bahwa shaf (barisan) harus

Page 81: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

68

dirapatkan. Muslim harus bersatu. Sebagaimana pesan dari Kiai Mukhlis kepada Mim

saat dirinya ditangkap oleh aparat Negara.

g. Kelemahan Film

Beberapa efek yang digunakan dalam film ini masih terlihat kurang begitu

baik. Hal ini mungkin dikarenakan budget pembuatan film yang terbatas. Namun

dengan budget yang terbatas, akan tetapi dapat memproduksi film sebaik ini, menurut

saya film Alif Lam Mim patut untuk mendapatkan apresiasi.

Kompleksnya ide yang ditampilkan dalam film ini mungkin menjadi kendala

penggarapan trailernya. Sehingga trailer tampil kurang meyakinkan untuk

memberikan cuplikan dari isi film ini.

Hasil yang diperoleh dari pemutaran Film 3 (Alif Lam Mim) memang

membuat banyak pihak terkejut. Butuh waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk

memproduksi film tersebut. Tapi memang harapan tak selalu sesuai dengan

kenyataan. Film ini karena mengusung nuansa agama sehingga kurang diminati oleh

pencinta perfilman.

Page 82: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

69

BAB IV

DATA DAN ANALISIS DATA

A. Makna Semiotik (Denotasi, Konotasi, dan Mitos) dalam Film 3 Alif Lam Mim

Makna pesan propaganda komunikasi politik tentang Islam dalam Film 3

(Alif, Lam, Mim) diolah berdasar model semiotika Roland Barthes sebagaimana

gambar dan tabel di bawah ini:

1. Data 1

Gambar 1. (durasi 00:34:01) Gambar 2. (durasi 00:43:15)

Gambar 3. (durasi 00:34:45) Gambar 4. (durasi 00:36:09)

Gambar 5. (durasi 00:37:13)

Page 83: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

70

Tabel 1

Analisis Data 1

No Penanda Petanda Konotasi Mitos

1 -Empat orang

yang sedang

berbincang dalam

sebuah cafe. Pria

yang

menggunakan

topi adalah Alif,

sedangkan wanita

itu sebagai

seorang waiters,

dan dua orang

yang mengenakan

baju gamis dan

sorban adalah

orang Muslim.

Alif: saya

sebelumnya minta

maaf kepada

bapak-bapak

untuk

meninggalkan

café ini, bukan

maksud saya

untuk berlaku

tidak sopan

kepada kalian

tapi ini semua

demi kenyamanan

bersama.

orang Muslim:

kenapa kita harus

pergi dari sini,

kita hanya ingin

makan karena

merasa lapar.

Waiters: iya, lebih

baik kalian pergi

saja.

Orang Muslim:

baiklah, kita akan

-Sikap curiga yang

ditunjukkan oleh

seorang waiters

saat melihat

pakaian dua orang

Muslim tersebut.

-ekspresi wajah dan

sikap yang sinis

yang ditunjukkan

oleh waiters café.

Menjelaskan

bahwa secara tidak

langsung Alif

mengusir dua orang

Muslim namun,

dengan

menggunakan

sikap yang sopan.

Pakaian panjang

da

n sorban serta

seseorang yang

memiliki

jenggot panjang

dianggap dan

diduga adalah

pakaian seorang

teroris.

Teroris memiliki

makna yang

sensitif karena

perbuatan yang

dilakukan teroris

dapat

diidentikan

dengan

kekerasan dan

pengeboman.

Jubbah yaitu

pakaian

longgar yang

kedua

lengannya

panjang, yang

biasanya

dikenakan

oleh ulama

Islam.

Sorban adalah

salah satu

jenis pakaian

yang

dikenakan di

kepala,

biasanya

berupa kain

yang digulung

atau diikat

dikepala.

Sorban ini

awalnya

berasal dari

budaya Arab.

Baju gamis

dan sorban

merupakan

pakaian yang

sering

digunakan

oleh kaum

laki-laki

terutama

untuk orang-

orang yang

beragama

Muslim. Pada

za

man Nabi Saw

Page 84: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

71

pergi dari sini. pakaian

jubbah dan

sorban sudah

Nabi gunakan

untuk

menyebarkan

dakwahnya.

2 Alif

mengantarkan dua

orang Muslim

masuk ke dalam

mobil.

Kemudian dua

orang Muslim

pergi dari Candi

café sambil

mengucapkan

salam kepada

Alif.

Dua orang

Muslim:

Assalaikumsalam

Alif:

waailaikumsalam

(dengan posisi

wajah menunduk

ke bawah).

Dalam hal ini Alif

berusaha untuk

menghargai dan

menghormati dua

orang Muslim

tersebut dengan

bersikap ramah

kepada mereka.

Alif tetap percaya

dan meyakini

agama Islam hal itu

terlihat saat Alif

menjawab salam

yang di ucapkan

oleh dua orang

Muslim tersebut.

Alif bersikap

seperti itu

karena dirinya

dulu berasal dari

pesantren yang

mengajarkan

nilai-nilai agama

termasuk untuk

menjawab

salam. Alif

menjawab salam

dengan wajah

menunduk

kebawah karena

Alif tidak ingin

ada orang yang

mendengar apa

yang diucapkan

olehnya.

3 Suara ledakan

yang terdengar

dari dalam Candi

café.

Ledakan yang

terjadi di dalam

Candi café

menyebabkan café

hancur.

Ledakan itu

mengakibatkan

orang-orang

yang berada

dalam café

meninggal.

Dugaan ledakan

terjadi seusai

dua orang

Muslim pergi

dari café.

4 Gambar seorang

Pria yang

menggunakan

pakaian gamis

dan sorban.

Pakaian yang

digunakan oleh pria

itu adalah pakaian

yang digunakan

oleh seorang Ustad.

Pakaian yang

digambarkan dalam

film menjelaskan

pakaian yang

digunakan oleh

seorang teroris.

Ustad adalah

sebutan untuk

seorang guru.

Biasanya

sebutan itu

sering

digunakan oleh

seorang santri

dalam pondok

pesantren untuk

memanggil

gurunya.

Page 85: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

72

Cara berpakaian

yang digunakan

Mim dianggap

aneh seperti

seorang teroris.

5 Gambar sebuah

botol yang

berukuran kecil

yang berisi cairan.

Diduga botol yang

berisi cairan

tersebut merupakan

penyebab

terjadinya ledakan

di Candi café.

Botol tersebut

dianggap

sebagai cairan

yang berisi

bahan kimia

yang dapat

menyebabkan

terjadinya

ledakan.

Sehingga botol

yang berisi

cairan itu

dijadikan

sebagai barang

bukti.

Masyarakat

menduga bahwa

dua orang

Muslim itu yang

membawa botol

tersebut.

Mitos yang ditemukan dari hasil penelitian ini, yaitu mengenai pakaian gamis

dan sorban serta memiliki jenggot diwajahnya. Pakaian dan atribut seperti dicurigai

oleh masyarakat sebagai pakaian seorang teroris. Masyarakat menganggap bahwa

orang yang mengenakan pakaian ini dapat melakukan tindakan kejahatan dan

kekerasaan sehingga masyarakat mencurigai pakaian yang dikenakan oleh umat

Muslim. Dalam budaya bangsa Arab pakaian sorban dan gamis yang dikenakan oleh

umat Muslim terutama kaum laki-laki dianggap sebagai hal yang biasa bahkan,

pakaian ini digunakan orang Arab sebagai pakaian sehari-hari.

Page 86: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

73

a. Interpretasi Data 1

Berdasarkan hasil penelitian bahwa data 1 menceritakan keadaan sebuah café

yang gaduh setelah dua orang Muslim masuk ke dalam café. Sehingga menyebabkan

perdebatan antara waiters café dan dua orang Muslim. Orang-orang yang berada

dalam café memandang aneh karena pakaian yang digunakan dua orang Muslim

tersebut. Dua orang Muslim itu menggunakan pakaian panjang seperti gamis dan

sorban yang diliitkan dikepala kemudian dua orang muslim itu juga memiliki jenggot

di wajahnya.

Jubah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pakaian panjang sampai

di bawah lutut, berlengan panjang, seperti yang dipakain oleh orang Arab, padri, atau

hakim sebagai pakaian luar1. Pakaian seperti ini biasanya digunakan oleh seorang

ulama Islam. Akan tetapi, masyarakat Arab menggunakan pakaian jubbah sebagai

pakaian sehari-hari. Namun, sebagian orang yang tidak pernah melihat pakaian

jubbah ini menganggap aneh. Terutama untuk kalangan orang-orang non Islam.

Banyak masyarakat yang percaya bahwa pakaian jubbah dan gamis yang dikenakan

oleh seseorang dapat menimbulkan tindakan kekerasan dan kekacauan pengeboman

sehingga masyarakat mengidentikan pakaian ini adalah pakaian yang digunakan oleh

seorang teroris, sehingga masyarakat memberikan julukan (name calling) sebagai

teroris.2

Pada gambar berikutnya terlihat sebuah botol yang berukuran kecil yang

menurut dugaan isi dari botol tersebut yang menyebabkan terjadinya ledakan dalam

1 http.//www.kbbi.web.id//jubah diakses pada 15 juli 2016.

2 Nurudin, Komunikasi Propaganda, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h. 29

Page 87: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

74

café tersebut. Sehingga diduga botol itu berisi bahan-bahan kimia yang mudah

meledak. Film ini juga memperkuat dugaan masyarakat terhadap teroris. Selama ini

masyarakat percaya bahwa teroris berasal dari golongan orang-orang Islam.

Kekerasan dan pengeboman yang dilakukan dimana-dimana bahkan tidak hanya di

Indonesia tetapi juga terjadi di luar negeri, masyarakat mempercayai bahwa yang

melakukan hal tersebut adalah orang-orang Islam.

Pengaruh yang terus-menerus dilakukan oleh seorang pemimpin politik

merupakan tindakan propaganda untuk mempengaruhi masyarakat agar menganggap

orang-orang Islam sebagai pelaku kejahatan. Sehingga tujuan yang diinginkan oleh

pemimpin politik dapat tercapai., secara tidak langsung masyarakat terpengaruh oleh

perkataan pemimpin politik yang mengatakan bahwa orang yang berpakaian jubbah

dan gamis dapat menimbulkan kekerasan dan kekecauan sehingga masyarakat

memberikan julukan (name calling) kepada Islam sebagai teroris. Berbagai cara yang

dilakukan oleh seorang pemimpin politik tidak hanya melalui media massa saja akan

tetapi juga dilakukan dari mulut ke mulut sehingga masyarakat percaya.

Mitos yang terdapat tentang pakaian jubah yang sudah membudaya

dikalangan orang Arab terutama orang-orang Muslim yang berada disana. Bahkan

Muslim Indonesia beranggapan bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan Nabi itu

sunah.3 Meskipun di Indonesia pakaian jubbah masih jarang sekali digunakan. Di

Indonesia pakaian ini biasanya digunakan oleh kalangan ulama dan kyai dalam Islam.

Sehingga masih banyak orang yang menganggap pakaian ini aneh. Kemudian

3 www.datdut.com diakses pada 19 Juli 2016.

Page 88: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

75

muncullah salah satu isu penting di era globalisasi yang turut serta mewarnai

dinamika kehidupan manusia adalah terorisme. Pembunuhan-pembunuhan dan

tindakan-tindakan kekerasan (perbuatan teroris) semacam ini, yang didorong oleh

keyakinan agama.4

Setiap tindakan teror yang dilakukan kelompok tertentu, yang kemudian

disebut teroris, selalu dikaitkan dengan agama tertentu pula. Umumnya, agama yang

seringkali menjadi sasaran adalah Islam. Akibatnya, fenomena teroris semakin

membuat citra Islam sebagai salah satu agama terbesar di dunia semakin buruk.5

Beberapa orang menganggap tindakan kekerasan dan pengeboman dilakukan oleh

teroris yang mengenakan pakaian jubbah yang diduga mirip dengan pakaian yang

dikenakan oleh orang-orang Islam. Sehingga beberapa orang yang melihat pakaian

jubbah ini selalu mengidentikan dengan orang-orang Islam yang telah melakukan

tindakan kekerasan seperti yang dilakukan oleh seorang teroris. Orang-orang Islam

mengenakan pakaian jubbah karena kecintaan orang Muslim terhadap pakaian yang

digunakan Nabi pada zaman dahulu. Akan tetapi, masyarakat yang tidak mengetahui

pakaian itu malah mencurigai pakaian jubbah merupakan pakaian yang dikenakan

oleh seorang teroris.

Temuan yang terdapat yaitu mengenai pakaian jubbah yang dikenakan oleh

orang-orang Muslim yang dianggap sebagai pakaian seorang teroris. Anggapan itu

terjadi karena pengaruh yang dilakukan oleh seorang pemimpin politik yang

4 Surya Sukti, Islam dan Terorisme di Asia Tenggara, Jurnal Studi Agama dan Masyarakat,

Vol. 5, Nonor I Juni 2, h. 96. 5 http://indoprogress.com/2016/04/terorisme-bukan-karena-agama/ diakses pada 19 Juli 2016.

Page 89: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

76

menyebarluaskan isu-isu palsu tentang Islam kepada masyarakat. Selain itu, dalam

hal ini tindakan yang dilakukan oleh pemimpin politik termasuk dalam propaganda

hitam. Propaganda politik yang dilakukan pemimpin politik dengan menyebarkan

informasi palsu untuk menjatuhkan agama Islam di mata masyarakat. Pemimpin

politik juga sebagai seorang komunikator yang menyampaikan pesan langsung

kepada komunikan namun, pesan-pesan yang disebarluaskan mengandung pesan

negatif yang dapat merubah pola pikir masyarakat tentang agama Islam. Pesan

propaganda politik yang disampaikan oleh seorang pemimpin politik yang telah

disusun secara sengaja agar memberikan pengaruh kepada masyarakat dengan

kekuasaan yang dimilikinya sebagai pemimpin politik.

2. Data 2

Gambar 1. (durasi 00:38:40) Gambar 2. (durasi 00:39:02)

Gambar 3. (durasi 00:40:43) Gambar 4. (durasi 00:42:03)

Page 90: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

77

Gambar 5. (durasi 00:43:09)

Tabel 2

Analisis Data 2

No Penanda Petanda Konotasi Mitos

1 Gambar Lam

yang

menggunakan

kacamata dan

rambut diikat.

Pria itu

ditampilkan

secara Close up.

dengan ekspresi

sedikit emosi.

-kalimat yang

diucapakan

Lam,

Lam: kenapa

setiap kali ada

kasus yang

berhubungan

dengan Islam,

saya selalu di

asingkan dari

Libernesia?

Ditampilkan secara

close up agar bisa

menjelaskan

ekspresi Lam secara

detail. Kalimat

yang diucapkan

Lam bahwa

menandakan

pimpinannya selalu

mendiskriminasinya

dalam mengungkap

kasus tertentu.

Menjelaskan

bahwa Lam

sebagai seorang

bawahan yang

meminta

keadilan kepada

atasannya agar

tidak membeda-

bedakannya.

Lam yang

berusaha ingin

mengungkapkan

kebenaran,

namun

pimpinannya

selalu melarang

Lam karena

pimpinan Lam

menganggap

pemikiran Lam

kolot, apalagi

tentang Islam.

Dalam Islam

fanatisme

berasal dari

dua kata yaitu

“fanatik” dan

“isme”.

Fanatik dapat

diartikan

sebagai sikap

seseorang

yang

melakukan

atau mencintai

sesuatu secara

serius dan

sungguh-

sungguh.

Sedangkan

“isme” dapat

diartikan

sebagai suatu

bentuk

keyakinan

atau

kepercayaan.

Bahwa

fanatisme

adalah

keyakinan

2 seorang pria

yang

menggunakan

kacamata dan

rambut tipis

yang

ditampilkan

Ditampilkan secara

Close up agar dapat

menjelaskan

ekspresi wajah

secara jelas.

Menjelaskan bahwa

pria ini tidak suka

Bahwa secara

tidak langsung

pria ini

menginginkan

Lam agar resign

(mengundurkan

diri) dari

Page 91: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

78

secara Close up

Kalimat yang di

ucapkan,

Pimpinan

Libernesia:

karena kamu

memiliki

pemikiran yang

kolot setiap

yang

berhubungan

dengan agama

kamu, sehingga

saya harus

mengirim kamu

keluar, dan

Libernesia ini

memiliki paham

yang liberalis

bukan kolot

seperti kamu

Lam.

kepada bawahannya

karena selalu ikut

campur terhadap

kasus tentang

Islam. Pria ini

menganggap bahwa

bawahannya tidak

memiliki pemikiran

yang sama

sepertinya sehingga

harus diasingkan

dari kantornya.

kantornya.

Karena

menurutnya

orang yang

memiliki

pemikiran yang

tidak sama

dengannya tidak

cocok berada

dalam

perusahaannya.

Lam dianggap

memiliki paham

berbeda dengan

pimpinannya

dan

pemerintahan

yang ada.

atau

kepercayaan

yang terlalu

kuat terhadap

suatu ajaran

baik politik

atau agama

(fundamental).

Dalam hal ini

seorang

Muslim yang

memiliki

sikap fanatik

terhadap

agamanya

karena

kecintaannya

terhadap

agamanya

yang selalu

menganggap

bahwa agama

yang dianut

adalah agama

yang paling

benar.

3 Saat Lam keluar

dari kantor

menuju

parkiran.

Seorang wanita

yang

mencurigakan

menghampirinya

dengan suatu

benda yang

dimasukan ke

dalam saku jaket

Lam.

seorang wanita

yang bersikap

mencurigakan.

Wanita ini ingin

memberitahu

sebuah informasi,

namun sikapnya

membuat Lam

curiga sehingga

menimbulkan

perkelahian.

Sikap

mencurigakan

wanita itu

membuat Lam

bertanya-tanya

terutama dengan

sebuah benda

yang dimasukan

ke dalam saku

jaket Lam.

4 Wanita itu

adalah Laras.-

Lam memaksa

Laras

menjelaskan isi

dalam flashdisk

ini.

Kalimat yang di

ucapkan Lam

Melalui flashdisk

ini Laras ingin Lam

membantu dirinya

mengungkapkan

sebuah kebohongan

yang dilakukan oleh

orang Lain. Laras

memilih Lam

karena dia percaya

Sikap memaksa

Lam karena

ingin

mengetahui isi

flashdisk.

Flashdisk ini

berisi fakta-

fakta

kebenaran

Page 92: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

79

kepada Laras

Lam: apa

maksud kamu

memasukan ini

ke dalam saku

jaket saya.

Laras: tolong

lam, cuma kamu

yang bisa tolong

saya

Lam: tapi

caranya tidak

seperti ini

Laras: saya

tidak tahu lagi

harus dengan

cara apa

Lam orang jujur

dan adil.

mengenai

pengeboman

terjadi di Candi

café.

5 -ekspresi

bingung yang

ditunjukkan

Lam sehingga

ditampilkan

secara Close up

-Lam meminta

solusi kepada

istrinya gendis.

Kalimat yang

diucapkan,

Lam: aku

bingung harus

pilih mana

Gendis:

memangnya apa

Lam:

pimpinanku di

kantor

menginginkan

aku untuk

memilih resign

(mengundurkan

diri) dari kantor

jika aku ikut

campur dalam

kasus

Ekspresi yang

ditunjukkan bahwa

menunjukkan

dirinya sedang

kebingungan. Lam

tidak ingin kerja

yang sudah tidak

sesuai dengan

prinsip dan hatinya

lagi.

Lam lebih

memilih untuk

keluar dari

kantornya

ketimbang dia

tetap bekerja di

kantornya akan

tetapi tidak

sesuai dengan

hatinya sehingga

dirinya harus

berlaku tidak

adil dengan

membohongi

masyarakat

dengan

memberikan

fakta yang

bohong kepada

masyarakat.

Page 93: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

80

pengeboman di

Candi café atau

aku di asingkan

kembali dari

Libernesia

Mitos yang ditemukan yaitu mengenai sikap fanatik seorang Muslim terhadap

agama Islam. Sikap fanatic orang-orang Muslim terhadap agama Islam karena

kecintaan dan keyakinan umat Muslim terdahap agama Islam yang mereka percaya.

Sikap fanatisme ini sudah ditanamkan oleh-oleh terdahulu terutama dikalangan umat

Muslim. Orang yang memiliki sikap fanatik bukan berarti seseorang itu yang

memiliki pemikiran kolot.

a. Interpretasi Data 2

Berdasarkan hasil penelitian data 2 ini menjelaskan profesi Lam sebagai

jurnalis. Lam merasa marah kepada pimpinannya di kantor karena Lam merasa

pimpinannya berlaku tidak adil kepadanya. Karena pimpinannya menganggap bahwa

Lam memiliki pemikiran yang kolot sehingga berbeda dengan pemikiran yang ada

dalam media massa tersebut. Hingga Lam harus di asingkan dari Libernesia.

Gambar seorang wanita yang bernama Laras. Dalam hal ini, Laras bersikap

mencurigakan seperti seorang penjahat. Hal itu, dilakukan Laras karena ingin

meminta tolong kepada Lam. Namun, Lam tidak suka dengan cara yang digunakan

Laras yang bersikap mencurigakan seperti seorang penjahat yang ingin menteror

Lam.

Dijelaskan pula profesi seorang jurnalis yang memiliki sikap adil, jujur dan

benar. Seorang jurnalis di media massa bersikap jujur dan benar ketika dirinya akan

Page 94: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

81

mengungkapkan sebuah kasus agar masyarakat dapat memahaminya. Terutama saat

ini banyak seorang jurnalis yang bersikap jujur dan benar, kebanyakan di balik tugas

seorang jurnalis itu kepentingan pemimpin media massa. Pemimpin media

memanfaatkan jurnalis untuk kepentingan media dengan memberikan informasi yang

tidak benar.

Pada gambar data ini, propaganda yang ingin dilakukan oleh pimpinan

perusahaan kepada bawahannya agar memiliki pemikiran yang sama. Lam sebagai

seorang bawahan yang tidak mudah terpengaruh karena memiliki prinsip yang kuat.

Namun, pimpinan Lam memberikan pengaruh kepada Lam dengan memaksakan

kehendaknya kepada Lam.

Mitos yang terdapat dalam gambar ini yaitu sikap fanatik yang terdapat dalam

diri seorang Muslim terhadap agama Islam. Dalam masyarakat sikap fanatik

(fundamentalis) muncul karena rasa cinta mereka terhadap sesuatu yang mereka

yakini seperti agama. Karena sikap fanatik adalah sebuah konsekuensi seseorang

yang percaya dan meyakini suatu agama, bahwa apa yang dianutnya adalah benar.

Orang Muslim yang mempercayai bahwa agama Islam yang mereka anut adalah

agama yang benar dan bukan agama yang mengajarkan kejahatan untuk sesamanya.

Dalam hal ini, sikap Lam yang cinta terhadap agama Islam yang dianutnya dianggap

salah oleh pemimpinnya di dalam perusahaannya. Sehingga sikap yang ditunjukkan

Lam terhadap agamanya dianggap kolot oleh pemimpinnya. Pemimpin perusahaan

tempat Lam bekerja menginginkan Lam memiliki pemahaman yang sama dengan

dirinya dengan menganggap bahwa agama Islam itu mengajarkan hal yang tidak

Page 95: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

82

benar. Namun, anggapan itu juga terbentuk karena pengaruh isu-isu palsu yang

diberikan oleh pemimpin politik kepada pemimpin perusahaan tersebut.

Seseorang yang memiliki pemahaman fanatisme agama secara tidak langsung

telah mengikis kesatuan umat, karena umat beragama seharusnya bisa menciptakan

toleransi yang baik pada kelompok sendiri maupun umat beragama lain, tapi dengan

sikap fanatisme yang berlebiha (Stereotip) malah akan menimbulkan kesenjangan.6

Namun dengan maraknya aktivitas teror beberapa periode ini menyebabkan banyak

pihak yang menganggap bahwa terorisme berpangkal dari Islam. Dengan kata lain,

Islam di nilai sebagai agama yang mendukung tindakan kekerasan bukan agama yang

mengajarkan nilai-nilai ketulusan, kebaikan, dan kelembutan yang merupakan esensi

nilai-nilai Islam sesungguhnya yang pada kitab suci Al-Qur’an.

3. Data 3

Gambar 1. (durasi 00:52:10) Gambar 2. (durasi 00:52:19)

Gambar 3. (durasi 00:52:54) Gambar 4. (durasi 00:55:15)

6 http://www.kompasiana.com.sani267/fanatisme-agama-dan-

terorisme_56f4c14be6afbd43052c0e42. Diakses pada 20 Juli 2016.

Page 96: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

83

Gambar 5. (durasi 00:57:55)

Tabel 3

Analisis Data

No Penanda Petanda Konotasi Mitos

1 Ekspresi marah

yang terlihat

dari wajah

Kolonel

kemudian

ditampilkan

secara Close Up

pada wajah

Kolonel.

Ekspresi yang

ditampilkan bahwa

dirinya sedang

marah.

Seorang Kolonel

yang emosi

karena terjadi

pengeboman

yang

mengakibatkan

banyak

rakyatnya

meninggal.

Ekspresi marah

yang

ditunjukkan

Kolonel kepada

bawahannya.

Kyai adalah

orang yang

memiliki ilmu

agama (Islam)

plus akhlak

yang sesuai

dengan

ilmunya. Kyai

adalah

sebuatan untuk

tokoh ulama

atau tokoh

yang

memimpin

pondok

pesantren.

Sebutan kyai

sering

digunakan oleh

kalangan santri

dalam pondok

pesantren

untuk

menyebut guru

mereka.

Menurut asal-

usulnya

perkataan kyai

dalam bahasa

jawa dipakai

untuk tiga jenis

2 Seorang Kolonel

yang sedang

berbicara

dengan Alif

dalam sebuah

ruangan.

Kolonel

memperlihatkan

sebuah benda

kepada Alif.

Kalimat yang

diucapkan:

Kolonel Mason:

kamu lihat ini

lif, bukti-bukti

yang saya

dapatkan

Bahwa Kolonel

sedang

memberikan arahan

kepada Alif

terhadap kasus

yang terjadi

melalui bukti yang

ditunjukkannya

kepada Alif,

Kolonel berusaha

untuk

mempengaruhi

Alif.

Seorang Kolonel

yang berusaha

mempengaruhi

Alif dengan

memberikan

fakta-fakta yang

berisi kepalsuan

(card stacking).

Sehingga

Kolonel dapat

memanipulasi

pikiran Alif agar

membenci

orang-orang

Islam.

Dugaan yang

mengatakan

Page 97: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

84

melalui media

massa, bahwa

ditemukannya

sebuah botol

yang berisi

parfum yang

berasal dari

pondok

pesantren Al-

ikhlas

Alif: Kolonel

dapat bukti itu

dari mana?

Kolonel Mason:

saya dapat bukti

ini dari aparat

yang langsung

datang ke

tempat kejadian.

bahwa botol

adalah milik

orang-orang

pondok

pesantren.

gelar yang

saling berbeda;

pertama,

sebagai gelar

kehormatan

bagi barang-

barang yang

dianggap

kramat ;

umpamanya,

“Kyai Garuda

Kencana”

dipakai untuk

sebutan Kereta

Emas yang ada

di Kraton

Yogyakarta.

Kedua, Gealar

kehormatan

untuk orang-

orang tua pada

umumnya.

Ketiga, Gelar

yang diberikan

oleh

masyarakat

kepada

seorang ahli

agama

Islam yang

memiliki atau

yang menjadi

pimpinan

pesantren dan

mengajar

kitab-kitab

Islam klasik

kepada para

santri.

masyarakat

mengidentikan

pakaian itu

seperti seorang

pemimpin.

3 Alif yang

mendapatkan

tugas dari

Kolonel.

Kalimat yang

diucapkan:

Kolonel Mason:

kamu tahu siapa

yang melakukan

pengeboman di

Candie café?

Alif: siapa yang

sudah

melakukan itu

pak?

Kolonel Mason:

orang-orang

yang ada di

pondok

pesantren Al-

Ikhlas yang

dipimpin oleh

temanmu Mim

Menunjukkan

bahwa Alif aparat

yang patuh

terhadap sebuah

perintah yang

diberikan

kepadanya tanpa

memberikan

bantahan sedikit

pun.

Kolonel melakukan

fitnah terhadap

orang-orang yang

berada dalam

pesantren.

Bahwa Kolonel

ingin

menangkap

orang-orang

pesantren.

Kolonel terus-

terus menerus

memprovokasi

Alif agar benci

kepada Mim.

Kolonel

memperlihatkan

bukti-bukti yang

menurutnya

akurat.

4 Dua orang laki-

laki yang sedang

Bahwa terjadi

perdebatan

Dalam film ini

membuat dugaan

Page 98: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

85

berkelahi di

depan pondok

pesantren

Perkelahian

terjadi saat

hujan turun.

sehingga

menimbulkan.

Dugaan yang

diberikan Alif

kepada pesantren

membuat Mim

marah.

bahwa pesantren

adalah sebagai

sarang teroris

sehingga harus

dihancurkan.

Dugaan yang

mengatakan

Kyai sebagai

pimpinan teroris

yang harus

ditangkap. Mim

bersikap untuk

membela dan

mempertahankan

pesantren, hal ini

karena sikap

fanatik terhadap

Islam.

Namun, di

zaman seperti

sekarang

banyak kyai

yang sudah

menggunakan

pakaian yang

lebih modern

akan tetapi

tetap

mengajarkan

dan

menanamkan

nilai-nilai

Islam.

5 Kyai keluar dari

dalam pondok

pesantren

Kyai berusaha

melerai

perkelahian

antara Alif dan

Mim

Kalimat yang di

ucapkan.

Kyai Mukhlis:

Kyai Mukhlis:

sudah Mim

hentikan

perkelahian ini

kalian itu

bersaudara

kalian

dibesarkan di

pondok

pesantren yang

sama.

Mim: tetapi

Kyai, Alif

berusaha untuk

menangkap

Bahwa Kyai

sebagai pimpinan

pondok pesantren

yang ingin

ditangkap oleh

Alif.

Kyai Mukhlis tidak

mengingkan ada

perkelahian antara

Mim muridnya dan

juga Alif yang dulu

pernah belajar di

pondok pesantren

tersebut. Kyai

Mukhlis

merupakan orang

yang patuh

terhadap aturan

yang ada dalam

sebuah negara

sehingga tidak

membantah apa

yang dilakukan

Alif kepadanya.

Kyai Mukhlis

sebagai seorang

pimpinan,

pondok

pesantren yang

diduga sebagai

sarang teroris.

Mengingatkan

kita terhadap

kasus kelompok

Al Qaeda yang

diduga adalah

kelompok teroris

yang melakukan

pengeboman di

negara Barat,

sehingga

seorang Kyai

digambarkan

sebagai

pimpinan teroris

yang melakukan

kekerasan dan

pengeboman.

Kyai Mukhlis

merasa dirinya

Page 99: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

86

Kyai.

Kyai Mukhlis:

Biarkan saja

Alif menangkap

saya jika itu

memang sudah

menjadi tugas

dia sebagai

aparat negara

dan kamu cukup

merapatkan

shaff kalian

agar kita tidak

lalai lagi.

tidak bersalah.

Shaf yang

diingkan oleh

Kyai agar umat

Muslim lebih

menjaga tali

persaudaraan

lagi sehingga

tidak ada cela

yang

menimbulkan

permusuhan

Mitos yang ditemukan oleh peneliti yaitu mengenai seorang Kyai yang

dicurigai sebagai seorang pimpinan teroris. Dalam agama Islam Kyai merupakan

orang yang dituakan dan sudah memiliki banyak pengetahuan mengenai agama Islam.

Kyai bukanlah orang yang mengajarkan manusia untuk berbuat kejahatan tetapi Kyai

mengajarkan manusia untuk berbuat kebaikan yang sesuai dengan ajaran agama

Islam. Namun, terkadang masyarakat yang mengidentikan seorang Kyai sebagai

pimpinan teroris. Kemudian masyarakat mengidentikan cara berpakaian seorang Kyai

yang menggunakan gamis dan sorban padahal pakaian seperti sudah ada sejak zaman

Nabi Saw.

a. Interpretasi Data 3

Berdasarkan hasil penelitian yang terdapat dalam beberapa adegan Film 3 Alif

Lam Mim Wajah Kolonel Mason ditampilkan secara close up untuk menjelaskan

ekspresinya saat sedang marah kepada Alif.

Page 100: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

87

Pada data ini, propaganda yang dilakukan oleh Kolonel yang berusaha

memanipulasi pikiran Alif agar percaya terhadap ucapannya. Sehingga Alif mau

menerima perintahnya untuk menghancurkan dan menangkap pimpinan pondok

pesantren. Secara tidak sadar bahwa Alif telah dijadikan alat oleh Kolonel Mason

untuk memperoleh tujuan yang diinginkan. Kolonel Mason juga berusaha mengadu

domba Alif dengan Mim sehingga Alif tidak percaya terhadap penjelasan yang

diberikan Mim terhadap tuduhan Alif yang menganggap pondok pesantren dan Kyai

sebagai seorang teroris. Kolonel juga berusaha memberikan fakta yang palsu (card

stacking) bukti-bukti yang menerutnya akurat, semata-mata bukti itu ditunjukkannya

agar Alif mempercayai Kolonel bahwa memang Kyai Mukhlis adalah seorang

pimpinan teroris. Kolonel juga memfitnah Kyai Mukhlis yang telah menyuruh

santrinya untuk melakukan kekerasan dan kehancuran.

Gambar yang memperihatkan adegan silat yang ditunjukkan oleh Alif dan

Mim. Perkelahian itu terjadi saat Alif berusaha untuk menangkap Kyai Mukhlis yang

berada dalam pondok pesantren. Dugaan yang diberikan Alif membuat Mim marah.

Perkelahian itu juga digambarkan terjadi di sebuah pondok pesantren. Kyai

Mukhlis menginginkan Alif dan Mim tidak berkelahi kembali dan Kyai rela

menyerahkan dirinya kepada Alif agar tetap terjaga tali silaturahmi antara Mim dan

Alif dengan merapatkan shaff antara umat Muslim.

Mitos yang ditemukan pada beberapa dalam adegan yaitu seorang Kyai. Kyai adalah

sebutan untuk tokoh ulama atau tokoh yang memimpin sebuah pondok pesantren.

Kyai juga bisa dikatakan sebagai gelar yang diberikan oleh masyarakat kepada

Page 101: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

88

seorang ahli agama Islam yang memiliki atau yang menjadi pimpinan pesantren dan

mengajar kitab-kitab Islam klasik kepada para santri. Selain gelar kyai, ia juga

disebut dengan orang alim (orang yang dalam pengetahuan keislamanya).7 Dalam

film ini Kyai ditangkap saat berada di pondok pesantren, Kyai ditangkap karena

diduga sebagai pimpinan seorang teroris yang telah melakukan pengeboman di Candi

café. Film ini juga menduga bahwa Kyai yang menyuruh santrinya untuk melakukan

pengeboman. Anggapan ini muncul karena peristiwa yang pernah terjadi di Amerika

Serikat yang dilakukan oleh kelompok Al Qaeda, Osama bin Laden sebagai

pemimpin tertinggi al-Qaeda.8 Akibat peristiwa itu masyarakat menganggap bahwa

Kyai yang menjadi pemimpin teroris. Kyai ditangkap oleh Alif yang dulu pernah

menjadi muridnya sewaktu Alif masih berada di pondok pesantren yang dipimpin

oleh Kyai Mukhlis. Namun, Alif terpengaruh oleh omongan Kolonel Mason untuk

menghancurkan pondok pesantren dan menangkap Kyai Mukhlis. Karena Alif

menganggap bahwa apa yang dikatakan dan ditunjukkan Kolonel Mason itu benar

sehingga Alif tega menangkap Kyai Mukhlis yang dianggap sebagai pimpinan teroris

di pesantren. Dalam hal ini Kolonel Mason menggunakan model propaganda hitam

dengan menyebarkan isu-isu negatif tentang Islam dan memberikan fakta-fakta palsu

kepada masyaraka. Fakta-fakta itu ditunjukkan agar masyarakat menganggap bahwa

Kyai dan orang-orang Islam yang telah melakukan tindakan kejahatan. Selain itu

juga, tindakan yang dilakukan Kolonel Mason untuk menjatuhkan agama Islam di

7 Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren; Studi tentang Pandangan Hidup Kyai

(Jakarta: LP3ES, 1982), h. 55. 8 Naharong Muis, Abdul, Terorisme Atas Nama Agama, Jurnal Studi Falsafah dan Agama,

Vol. 13, No. V, Edisi Oktober 2013, h. 599.

Page 102: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

89

mata masyarakat agar masyarakat tidak percaya lagi dengan agama Islam.

Komunikasi yang dilakukn Kolonel Mason kepada masyarakat agar memperoleh

kekuasaan yang lebih tinggi. Dengan begitu masyarakat akan percaya terhadap

ucapan Kolonel Mason.

4. Data 4

Gambar 1. (durasi 01:04:20) Gambar 2. (durasi 01:15:18)

Gambar 3. (durasi 01:16:10) Gambar 4. (durasi 01:19:10)

Gambar 5. (durasi 01:20:35) Gambar 6. (durasi 01:21:1

Tabel 4

Analisis Data 4

No Penanda Petanda Konotasi Mitos

1 Gambar yang

terjadi di Candi

café yang diambil

melalui CCTV.

flashdisk berisi

gambar yang

menjelaskan

sebelum terjadi

Gambar yang

dijelaskan oleh

sebuah CCTV

yang terdapat

Pondok

pesantren

sebagai lembaga

pendidikan

Page 103: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

90

Empat gambar

yang menjelaskan

kejadian

pengeboman

ledakan di Candi

café.

CCTV dapat

menjelaskan semua

kejadian tersebut.

dalam Candi café

dapat menjadi

sebuah barang

bukti untuk

mengungkapkan

kebenaran atas

kejadian

pengeboman yang

terjadi di Candi

café.

Flashdisk ini juga

membantu

menjelaskan

bahwa bukan dua

orang Muslim

yang berasal dari

pondok pesantren

yang melakukan

kejadian itu.

tradisional Islam.

Pesantren

bertujuan untuk

merespon arus

deras

modernisasi, di

kalangan Islam

yang terbagi

menjadi

beberapa

kelompok.

Dalam Islam,

pesantren

menolak paham-

paham yang

telah ditanamkan

oleh budaya

Barat. Umat

Muslim tetap

berpegah teguh

pada nilai-nilai

keIslaman.

2 Gambar yang

menjelaskan

keadaan di sebuah

pondok pesantren.

Alif yang bertemu

dengan kedua

orang Muslim

yang saat itu

berada di Candi

café

Kalimat yang

diucapkan.

Alif: kenapa

kalian ada disini,

kalian yang

melakukan

pengeboman itu

kan.

Dua orang

Muslim: bukan

kami, memang tas

yang kami bawa

tertinggal di café

itu tapi, tas itu

hanya berisi

pondok pesantren

sempat terjadi

kerusuhan ketika

Alif melihat dua

orang Muslim yang

berada di dalam

Candi café.

Alif merasa emosi

ketika melihat

dua orang Muslim

yang ia lihat di

Candi café

sebelum ledakan

terjadi.

Alif menuduh dua

orang Muslim

itulah yang

menyebabkan

terjadinya ledakan

sehingga

mengakibatkan

banyak orang

yang meninggal.

Page 104: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

91

parfum yang

ingin kami jual.

3 Gambar Kolonel

Mason yang

keluar dari dalam

mobil sebelum

ledakan terjadi di

Candi café yang

dilihat dari

rekaman CCTV

Gambar ini

menunjukkan

bahwa Kolonel

Mason terlibat

dalam kasus

pengeboman ini

Kolonel Mason

ikut terlibat dalam

kasus ledakan

yang terjadi di

Candi café.

CCTV

menjadikan bukti

bahwa Kolonel

Mason

mengatakan

perkataan yang

bohong semata-

mata karena

tujuan tertentu

hingga melakukan

propaganda

dengan

mempengaruhi

semua pikiran

masyarakat

melalui berita

yang

disebarkannya.

4 Kolonel Mason

yang mengundang

Alif karena ingin

memberikan

penghargaan

kepada Alif atas

kerja keras telah

menangkap Kyai

Mukhlis.

Alif yang

berpura-pura

tidak tahu tujuan

Kolonel Mason

mengundangnya.

Kalimat yang

diucapkan:

Kolonel Mason:

saya sengaja

mengundang

Ekspresi wajah

senang yang

ditunjukkan oleh

Kolonel Mason

kepada Alif

-tujuan yang

diinginkan oleh

Kolonel Mason

untuk mengadu

domba Alif dengan

sahabatnya berhasil

dia lakukan.

Adu domba yang

dilakukan

Kolonel Mason

kepada Alif dan

sahabatnya untuk

mempecahbelah

persahabat

mereka dan

mendapatkan

kedudukan yang

lebih tinggi lagi

dalam

pemerintahn

sehingga

menimbulkan

permusuhan

antara Alif, Lam

dan Mim.

Page 105: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

92

kamu lif, untuk

makan siang dan

memberikan

penghargaan

kepadamu.

Alif: kenapa

Kolonel

mengundang

saya, memang

ada apa?

Kolonel Mason:

saya ingin

mengucapkan

terima kasih

kepada kamu

karena telah

menangkap Kyai

Mukhlis.

Alif: anda yang

mengebom Candi

café?

Kolonel: memang

saya yang

menyuruh

melakukan

pengeboman tapi

bukan saya

melakukannya.

5 Gambar saat Kyai

Mukhlis

melakukan

konferensi

bersama

wartawan saat

berada di dalam

penjara.

Kalimat yang

diucapkan: Saya

tidak punya motip

apa apa karena

bukan saya yang

menyuruh siapa

pun untuk

melakukannya

Bahwa dalam

konferensi itu Kyai

Mukhlis ingin

menjelaskan

kejadian yang

sebenarnya kepada

wartawan dan

masyarakat.

Kyai juga

menjelaskan

bahwa dirinya

tidak pernah

melarang

santrinya untuk

berpakaian seperti

dirinya atau tidak.

Gambar ini

menjelaskan

bahwa Kyai dan

santri-santrinya

tidak bersalah.

Page 106: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

93

dan saya masih

tersangka belum

terdakwa loh,

saya tidak pernah

memberikan

instruksi kepada

mereka untuk

berpakaian apa

pun, karena saya

dari dulu seperti

ini, mereka

memakai jubbah

dan gamis karena

itu hak dan

kemerdekaan

mereka untuk

memilih.

6 Seorang pria yang

menjelaskan

kepada Alif.

Seorang pria yang

berada dibalik

peristiwa ledakan

bom terjadi di

Candi cafe

Alif baru

menyadari tujuan

ledakan yang

dilakukan oleh

Kolonel Mason dan

bawahannya.

Ternyata Kolonel

Mason dan

bawahannya yang

telah menyusun

strategi untuk

meledakan Candi

café.

Alif baru

mengetahui

bahwa dalang

dibalik kejadian

bom yang terjadi

di Candi café

adalah Kolonel

Mason. Kolonel

Mason lakukan

itu semata-mata

karena dia ingin

memperoleh

jabatan yang lebih

tinggi. Kolonel

Mason lakukan

itu karena

mendapatkan

pengaruh dari

bawahannya.

Bawahan Kolonel

Mason yang tidak

diketahui nama

adalah orang yang

selalu

mempengaruhi

Kolonel Mason

untuk melakukan

Page 107: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

94

pengeboman di

Candi café akan

tetapi, mereka

menjebak orang-

orang Islam

sebagai kambing

hitam (pelaku)

dalam café

tersebut.

Mitos yang ditemukan yaitu mengenai kejadian sebenarnya yang terjadi di

Candi café yang disebabkan oleh Kolonel Mason dan bawahannya. Dalam hal ini

Kolonel Mason menjadikan orang-orang Islam yang saat itu berada di café tersebut

sebagai kambing hitam sehingga masyarakat pun ikut menyalahkan orang-orang

Islam karena pengaruh yang diberikan oleh Kolonel Mason kepada masyarakat.

Kolonel Mason juga menganggap bahwa orang-orang Islam yang berada dalam

pondok pesantren adalah para teroris. Pondok pesantren sudah ada sejak dahulu dan

merupakan tempat untuk menimba ilmu terutama ilmu yang bernuansa Islam.

a. Interpretasi Data 4

Pada gambar yang terdapat dalam film ini, gambar yang menjelaskan kejadian

sebenarnya sebelum ledakan yang terjadi Candi café. Gambar yang diambil dari

rekaman CCTV yang terdapat dalam Candi café. Rekaman CCTV ini dapat dijadikan

sebagai barang bukti yang paling untuk membuktiin bahwa yang melakukan

pengeboman di Candi café bukanlah dua orang Muslim yang saat itu berada di dalam

Candi café.

Page 108: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

95

Gambar selanjutnya menceritakan keadaan dalam pondok pesantren. Alif

yang marah kepada dua orang Muslim yang dia lihat di Candi café. Alif menuduh

bahwa dua orang Muslim tersebut yang melakukannya.

Gambar seorang Kolonel Mason yang berbicara kepada Alif. Ekspresi yang

ditunjukkan oleh Kolonel terlihat bergitu senang karena Kolonel merasa bahwa

dirinya berhasil mempengaruhi Alif dengan cara melakukan propaganda kepada Alif

dan kedua sahabatnya. Propaganda merupakan sebuah usaha yang dilakukan oleh

sekelompok orang atau sebuah organisasi untuk mempengaruhi manusia. Terkadang

propaganda dilakukan untuk merubah pemikiran seseorang dengan tujuan untuk

kepentingan sendiri karena propaganda dapat merubah kepercayaan dan opini. Tujuan

Kolonel Mason melakukan itu agar Alif percaya kepada dirinya. Sehingga Alif

bersedia untuk menuruti perintahnya.

Gambar selanjutnya menggambarkan seoarang Kyai Mukhlis yang berusaha

menjelaskan kejadian yang sebenarnya kepada masyarakat melalui konsferensi

bersama wartawan saat dirinya berada di dalam penjara. Kyai ingin memberitahu

masyarakat bahwa tuduhan mereka kepada dirinya itu salah karena dirinya dan santri-

santrinya tidak pernah melakukan pengeboman dan kekacauan seperti yang

dituduhkan oleh masyarakat karena pengaruh dari Kolonel Mason.

Gambar terakhir yaitu seorang laki-laki yang menjelaskan kepada Alif dengan

nada yang penuh kesenangan. Pria itu adalah bawahannya Kolonel Mason yang telah

memberikan pengaruh kepada Kolonel Mason agar mengikuti keinginannya untuk

melakukan pengeboman di Candi café. Pria itu yang menyuruh Kolonel Mason untuk

mempropagandakan Alif dan kedua sahabatnya. Pria itu menjelaskan tujuan dari

Page 109: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

96

Kolonel mason dan dirinya karena mereka ingin menghancurkan orang-orang yang

berada dalam café karena dalam café itu terdapat beberapa orang yang sedang

menyusun rencana untuk menghancurkan negara ini dan ada beberapa orang yang

merupakan anak dari para koruptor. Kolonel Mason sengaja menjadikan Alif sebagai

Alat untuk menghancurkan pondok pesantren itu sehingga menimbulkan perkelahian

antara Alif dan keduasahabatnya. Pemerintah menganggap bahwa pondok pesantren

sebagai sarang para teroris yang melakukan kehancuran dimana-mana. Secara tidak

sadar bahwa Alif telah terpengaruh oleh Kolonel Mason hingga Alif mengikuti

keinganan Kolonel Mason.

Pada data ini propaganda yang terdapat yaitu saat Kolonel Mason yang terus

berusaha mempengaruhi Alif agar percaya terhadap ucapannya dengan terus-menerus

meyakinkan Alif bahwa Kyai Mukhlis adalah dalang dari pengeboman tersebut.

Propaganda yang dilakukan Kolonel kepada Alif berhasil dilakukan hal itu terbukti

dengan Alif menangkap Kyai Mukhlis. Dengan begitu bahwa Alif percaya terhadap

ucapan Kolonel Mason. Sehingga membuat Kolonel Mason merasa dirinya telah

menang dan berhasil mengadu domba alif dengan dua sahabatnya yaitu Mim dan

Lam serta Kyai Mukhlis.

Mitos yang ditemukan pada beberapa adegan dalam Film 3 yaitu bahwa dalam

film ini berusaha menjelaskan kejadian yang sebenarnya yang terjadi di Candi café.

Dalam akhir film ini menjelaskan bahwa yang melakukan pengeboman itu bukanlah

Kyai Mukhlis dan santri-santrinya di pondok pesantren seperti yang dituduhkan oleh

Kolonel Mason. Tuduhan itu muncul karena beberapa faktor yang telah diberikan

oleh Kolonel Mason kepada masyarakat. Kolonel Mason menyebarkan fakta-fakta

Page 110: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

97

palsu mengenai kejadian itu agar menimbulkan citra buruk tentang Islam di mata

masyarakat. Pengaruh yang diberikan oleh Kolonel Mason kepada masyarakat akan

menimbulkan persepsi (makna) negatif tentang agama Islam. Pengaruh yang terus-

menerus diberikan oleh Kolonel Mason menimbulkan munculnya sikap stereotip

(prasangka) negatif masyarakat yang ditunjukkan kepada umat Muslim. Selain itu

juga, karena citra buruk yang ditimbulkan oleh Kolonel Mason membuat masyarakat

bersikap diskriminasi dengan menganggap bahwa orang-orang Islam harus dijauhi

karena orang-orang Islam dapat melakukan tindakan kejahatan. Dalam hal ini,

Kolonel Mason terus-menerus menjadikan Kyai dan pondok pesantren sebagai sarang

teroris. Padahal Kolonel Mason sendiri sebagai dalang dari pengeboman tersebut.

Namun, Kolonel Mason malah menjadikan Kyai Mukhlis sebagai tersangka yang

melakukannya. Kolonel Mason berusaha menutup-nutupi kejadian tersebut agar

masyarakat tidak menyalahkan dirinya sehingga masyarakat akan percaya dengan

ucapannya kemudian masyarakat menganggap bahwa Kyai Mukhlis dalang dari

pengeboman yang dilakukan oleh santri-santrinya. Namun sehebat apapun Kolonel

Mason berusaha untuk menutui kesalahannya lambat laun akan terbongkar semua,

seperti peribahasa ini sepintar-pintar bangkai ditutupi, baunya tetap tercium juga.9

Peribahasa ini digunakan untuk menggambarkan suatu kejahatan yang ditutup-tutupi.

Sehebat apapun Kolonel Mason menutupi semua kesalahannya atas perbuatan yang

telah ia lakukan, lambat laun semua perbuatan yang dia lakukan akan diketahui oleh

orang banyak. Kolonel Mason tidak bisa selamanya menyalahkan dan menjadikan

9 www.puisikata.com/2011/11/kumpulan-peribahasa-indonesia-kata_11.html?m=1 diakses

pada 19 Juli 2016

Page 111: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

98

orang lain sebagai dalang atas perbuatan yang dilakukannya. Seperti peribahasa

berani berbuat berani bertanggungjawab. Artinya setiap perbuatan yang dia lakukan

maka dia harus berani mempertanggungjawab segala perbuatan itu.

B. Pesan Propaganda Politik Tentang Islam dalam Film 3 Alif Lam Mim

Bagian ini mengungkapkan makna-makna pesan dalam teknik-teknik

propaganda yang diterapkan pada film 3.

1. Makna pesan propaganda politik dalam teknik Name Calling

Ditemukan dialog dalam film 3 yang mengandung teknik name calling (julukan)

yaitu ketika kalimat yang di ucapkan oleh seorang waiters saat meminta dua orang

Muslim yang berada dalam café karena dua orang Muslim itu berpakaian aneh.

Kalimat yang diucapkan oleh waiters yaitu “iya, lebih baik kalian pergi saja dari

café karena pakaian kalian aneh” (durasi ke 34:01).

Propaganda dilakukan dengan menggunakan teknik name calling (julukan).

Teknik ini muncul karena ucapan dugaan masyarakat yang menganggap bahwa

orang-orang Islam yang mengenakan pakaian jubbah dan gamis dapat menyebabkan

terjadinya kekecauan. Selain itu, masyarakat juga mengidentikan orang yang

menggunakan pakaian seperti ini dapat melakukan kekerasan bahkan sampai

melakukan pengeboman yang dapat menyebabkan seseorang meninggal. Karena

dugaan seperti itu, maka muncullah teknik name calling (julukan) yang diberikan

masyarakat kepada orang-orang Islam dengan menyebutnya sebagai seorang teroris.

Tidak hanya itu, masyarakat menganggap orang-orang Islam sebagai seorang teroris

Page 112: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

99

karena pengaruh yang ditanamkan kedalam pikiran masyarakat oleh seorang

penguasa sehingga terciptalah anggapan yang seperti itu.

Dalam Film 3 ini, terdapat beberapa adegan yang mengandung pesan

propaganda politik yang dilakukan oleh seseorang yang memiliki kekuasaan politik

dalam negara yaitu Kolonel Mason. Pesan propaganda yang terdapat yaitu bahwa

orang yang beragama Islam sebagai teroris, orang-orang yang menganut agama Islam

adalah orang yang fanatik, elit-elit politik yang berkuasa saat itu berusaha

mempengaruhi pikiran masyarakat agar menganggap bahwa Islam sebagai pengacau

di negara kita.

2. Makna pesan propaganda dalam teknik Card Stacking

Ditemukan dialog yang mengatakan botol parfum sebagai barang bukti yang

menyebabkan terjadinya ledakan , kalimat yang diucapkan oleh Kolonel Mason:

“kamu lihat ini lif, bukti-bukti yang saya dapatkan melalui media massa, bahwa

ditemukannya sebuah botol yang berisi parfum yang berasal dari pondok pesantren

Al-ikhlas”(durasi 52:19). Gambar botol parfum terdapat pada (durasi 37:13). Dari

bukti palsu yang ditunjukkan oleh Kolonel Mason kepada masyarakat membuat

anggapan negatif terhadap orang-orang yang berada di dalam pesantren.

Propaganda politik juga dilakukan dilakukan oleh elit politik melalui media

massa sebenarnya upaya yang dilakukan untuk mengemas isu, tujuan, pengaruh, dan

kekuasaan politik untuk memanipulasi psikologi khalayak.10

Seperti yang terdapat

10

Gungun, Heryanto, Propaganda Politik Melalui Media Massa: Analisa Dari Perspektif

Teori Agenda Setting, Jurnal Dakwah UIN Jakarta, Volume IX No. 1, Edisi Juni 2007, h. 7

Page 113: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

100

pada data 2, propaganda politik yang dilakukan oleh seorang Kolonel melalui media

massa dengan memberikan pernyataan-pernyataan bohong semata-mata hal itu

dilakukan agar masyarakat percaya.

Terdapat juga teknik propaganda Card Satcking (memberikan fakta-fakta dan

kebohongan) dalam menyampaikan pesan propaganda yang dilakukan oleh Kolonel

Mason. Pesan propaganda yang diberikan yaitu menyebarluaskan isu dengan

menganggap bahwa Berbagai kejadian pengeboman dan kekerasan yang terjadi di

Jakarta sebagai ulah orang-orang Islam. Seperti halnya, kasus pengeboman yang

terjadi di Candi café. Kolonel Mason menunjukkan berbagai bukti-bukti kejadian

yang didapatnya semata-mata agar masyarakat menyalahkan orang-orang Islam

sebagai pelaku pengeboman tersebut.

Propaganda yang terdapat dalam Film 3 ini yaitu propaganda politik yang

dilakukan oleh seorang Kolonel Mason dengan menyampaikan isu-isu negatif kepada

masyarakat. selain itu juga, model propaganda yang dilakukan yaitu model

propaganda hitam dengan memberikan fakta-fakta palsu mengenai kejadian

pengeboman yang terjadi di Candi café hal itu dilakukan untuk menciptkan citra

buruk tentang agama Islam di mata masyarakat.

3. Makna pesan propaganda dalam teknik Frustration or Spacegot

Page 114: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

101

Ditemukan dialog yang diucapkan oleh Kolonel Mason kepada Alif sehingga

membuat Alif percaya terhadap ucapan Kolonel Mason. Kalimat yang diucapkan oleh

Kolonel Mason: “kamu tahu siapa yang melakukan pengeboman di Candie café?.

Alif: “siapa yang sudah melakukan itu pak?”, Kolonel Mason:” orang-orang yang

ada di pondok pesantren Al-Ikhlas yang dipimpin oleh temanmu Mim” (durasi 52:54)

Berbagai cara yang dilakukan oleh Kolonel Mason semata-mata untuk

menciptakan citra buruk kepada agama Islam. Teknik propaganda yang digunakan

yaitu Frustration or Spacegot (menimbulkan kebencian) dalam menyampaikan pesan

propaganda kepada Alif dan masyarakat. Teknik ini juga terdapat pada data 4,

Kolonel Mason menggunakan teknik propaganda ini agar menimbulkan kebencian

pada diri masyarakat terhadap orang-orang Islam. Kolonel berusaha memfitnah

agama Islam dengan menjadikan orang-orang Islam sebagai dalang dari kasus

pengeboman yang terjadi di Candi cafe. Sehingga dengan begitu, akan menimbulkan

rasa benci pada diri masyarakat terhadap orang-orang Islam dengan menganggap

bahwa dalang dari pengeboman ini adalah orang-orang Islam.

Pesan propaganda yang disampaikan oleh Kolonel Mason mengandung

bujukan atau rayuan sehingga masyarakat mau mengikuti apa yang diinginkan oleh

seorang propagandis. Pesan propaganda yang disampaikan oleh pemimpin politik

masih mengandung kenyataan yang semu atau kebohongan.

Page 115: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

102

4. Makna pesan propaganda dalam teknik propaganda positif

Ditemukan dialog yang diucapkan oleh Kolonel Mason saat dirinya mengakui

kepada Alif bahwa dirinya yag telah melakukan tindakan itu dengan mengadu

domba Ali, Lam, Mim serta masyarakat. Kolonel: “memang saya yang menyuruh

melakukan pengeboman tapi bukan saya melakukannya”.(durasi 01:19:10)

Dari dialog yang diucapkan oleh Kolonel Mason kepada Alif menjelaskan

bahwa umat Muslim tidak melakukan tindakan kejahatan seperti yang dituduhkan

masyarakat kepada orang-orang. Tindakan kejahatan yang terjadi selama ini

melainkan ulah para pemimpin politik yang secara sengaja menjadikan orang-orang

Islam sebagai dalang dari segala kejahatan yang terjadi saat itu.

Propaganda ratio (positif) dilakukan untuk menciptakan nama baik terhadap

suatu perkara atau masalah yang terjadi. Propaganda positif yang terdapat dalam Film

3 ini yaitu ketika Alif, Lam, dan Mim mengungkapkan kejahatan yang dilakukan oleh

Kolonel Mason kepada Kyai dan umat Muslim. Mereka bertiga berusaha mencari

bukti-bukti untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa bukan orang-orang Islam

yang melakukan tindakan kejahatan itu.

Propaganda sebagai sebuah usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang atau

sebuah organisasi untuk mempengaruhi manusia. Terkadang propaganda dilakukan

untuk merubah pemikiran seseorang dengan tujuan untuk kepentingan sendiri karena

propaganda dapat merubah kepercayaan dan opini. Propaganda yang terdapat dalam

film yaitu dilakukan oleh seorang Kolonel. Tujuannya melakukan propaganda untuk

mendapatkan jabatan yang lebih tinggi.

Page 116: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

103

Dari penjelasan diatas beberapa teknik propaganda yang digunakan oleh

Kolonel Mason untuk menyapaikan pesan propaganda kepada masyarakat.

Propaganda lain yang dilakukan oleh Kolonel Mason yaitu dengan menyerbarluaskan

isu-isu yang bohong kepada masyarakat untuk merubah kepercayaan masyarakat

terhadap agama Islam. Berbagai pesan yang disampaikan oleh pemimpin politik

untuk mempengaruhi pemikiran masyarakat, hal itu bertujuan agar masyarakat

membenci agama Islam sehingga tujuan yang diinginkan oleh pemimpin politik

tercapai.

Page 117: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

103

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka peneliti

menarik kesimpulan mengenai makna semiotik (denotasi, konotasi, dan mitos) dan

propaganda politik.

Makna denotasi yang ditemukan pada beberapa adegan tersebut

menggambarkan tentang pakaian jubbah, gamis, dan sorban yang dikenakan oleh

orang-orang Islam. Pakaian yang diangggap aneh oleh sebagaian orang. Kemudian

makna konotasi yang terdapat pada beberapa adegan tersebut adalah bagaimana

masyarakat menggambarkan pakaian jubbah, gamis, dan sorban. Masyarakat

menganggap pakaian yang digunakan oleh seorang teroris. Bahkan, terdapat dugaan

yang menganggap bahwa orang-orang yang menggunakan pakaian seperti ini dapat

melakukan kekacauan dan kekerasan. Bahkan sampai melakukan pengeboman

sehingga mereka dijuluki seorang teroris. Sedangkan mitos yang terdapat dalam

beberapa adegan film ini adalah bahwa pakaian jubbah yang dikenakan oleh seorang

Kyai dan orang-orang Islam dalam kehidupan masyarakat masing dianggap asing dan

aneh. Namun, dalam bangsa Arab pakaian seperti ini sudah membudaya dikalangan

masyarakat Arab. karena di negara Arab Saudi umat Muslim mengenakan pakaian ini

sebagai pakaian sehari-hari mereka dalam menjalankan aktivitasnya. Sementara

Page 118: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

104

untuk sebagaian orang yang belum memahami pakaian orang-orang Muslim ini

dianggap pakaian yang digunakan oleh seorang teroris. Selain itu, banyak kalangan

masyarakat yang sering mengidentikan seorang Kyai sebagai pimpinan teroris.

Masyarakat beranggapan bahwa Kyai yang menyuruh seorang teroris untuk

melakukan kekacauan. Anggapan itu muncul karena fitnah yang diberikan seorang

pemimpin ke dalam pikiran masyarakat yang dilakukan secara terus menerus.

Pesan propaganda politik yang terdapat dalam beberapa adegan Film 3

dengan menggunakan beberapa teknik propaganda seperti name calling, card

stacking, dan frustration or spacegot, Berbagai cara dilakukan oleh seorang

pemimpin politik agar mendapatkan kedudukan yang lebih tinggi. Para pemimpin

politik sebagai propagandis yang memberikan informasi bohong kepada masyarakat

berusaha menebarkan benih-benih kebencian terhadap Islam. Tergambar juga

kecurangan yang dilakukan oleh pemimpin politik beserta bawahannya kepada umat

Muslim dengan mengadu domba masyarakat dan orang-orang Islam. Dengan begitu

masyarakat akan percaya terhadap ucapan seorang propagandis karena bukti-bukti

palsu (card stacking) yang ditunjukkan kepada masyarakat, sementara masyarakat

akan membenci orang-orang Islam. Citra Islam yang terus-menerus diperburuk,

kemudian Islam yang memiliki makna baik, menjadi sangat menakutkan di mata

masyarakat sehingga secara langsung akan menimbulkan kebencian (frustration or

spacegot). Islam yang saat itu dijuluki (name calling) sebagai teroris oleh masyarakat.

bahkan Kyai dalam sebuah pesantren dianggap sebagai dalang dari kasus

pengeboman tersebut. Hal itu tercipta karena pengaruh yang diberikan oleh seorang

pemimpin kepada masyarakat

Page 119: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

105

B. Saran

Dari hasil penelitian serta kesimpulan yang telah diperoleh peneliti, maka

peneliti dapat memberikan saran:

Pertama, kepada tim produksi film agar membuat film yang lebih bagus lagi

tidak hanya menceritakan tentang agama Islam saja tetapi juga mengangkat dan

menceritakan tentang hal lainnya. Selain itu juga, pembuat film juga harus berhati-

hati dalam membuat film terutama ide cerita yang ditulis oleh penulis apalagi film

yang dibuat menceritakan suatu agama. Film juga harus memberikan porsi yang

seimbang ketika menceritakan tentang dua pihak. Jika nanti akan dibuat film

futuristic seperti ini lagi harus lebih menonjolkan sisi utama yang ingin diceritakan

oleh sutradara.

Kedua, para pemimpin politik agar tidak menjadikan masyarakat sebagai alat

utama untuk memperoleh kekuasaan. Pemimpin politik agar tidak mempengaruhi

masyarakat dalam menjalankan misinya. Dengan begitu masyarakat tidak akan

mudah terpengaruh. Terkadang seorang pemimpin tega mempengaruhi masyarakat

agar tujuan yang diinginkan tercapai seperti menggunakan teknik-teknik propaganda.

Ketiga, kepada pembaca dan masyarakat luas, diharapkan penelitian ini dapat

menjadikan rujukan dan referensi pengetahuan bagaimana suatu film futuristik yang

pertama ditayangkan terutama di dalamnya terdapat tujuan-tujuan tertentu demi

tercapainya tujuan politik yang diinginkan oleh seorang pemimpin politik dengan

menggunakan teknik-teknik propaganda.

Page 120: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

106

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar, Komunikasi Politik, Jakarta: Balai Pustaka, 2003.

Adityawan, Arief S, Propaganda Pemimpin Politik Indonesia, Jakarta: Pustaka

LP3ES Indonesia, 2008.

Barthes, Roland, Mitologi, Yogyakarta: Kreasi Wacana, 2009.

Bignell, Jonathan, Media Semiotic: An Introduction, Manchester and New York:

Menchester University Press, 1997.

Danesi, Marcel, Pengantar Memahami Semiotik Media, Yogyakarta: Jalasutra,2010.

, Pesan, Tanda, dan Makna, Yogyakarta: Jalasutra, 2012.

Effendy, Onong Uchayana, Dimensi-dimensi Komunikasi, Bandung: Alumni, 1981.

Irawanto, Budi, Film, Ideologi, dan Militer, Hegemoni Militer dalam Sinema

Indonesia, Yogyakarta: Media Perssindo, 1999.

Irwansyah, Ade, Seandainya Saya Kritikus Film, Yogyakarta: Homerian Pustaka,

2009.

Junus, Umar, Mitos dan Komunikasi, Jakarta: Sinar Harapan, 1981.

Mahyudi, Alfian Alfan M., Menjadi Pemimpin Politik, Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama, 2009.

Moleong, Lexy J, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006.

Muhtadi, Saeful Asep, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,

2012.

Nimmo, Dan, Komunikasi Politik (Komunikator, Pesan, dan Media), Bandung:

Remadja Karya, 1989.

Nurudin, Komunikasi Propaganda, Bandung: PT Remaja RosdaKarya, 2008.

Page 121: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

107

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, Yogyakarta: PT. LKS Pelangi Aksara

Yogyakarta, 2007.

Rakhmat, Jalaludin, Metodelogi penelitian Komunikasi, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2007.

Roudhonah, Ilmu Komunikasi, Jakarta: Atma Kencana Publishing, 2013.

Shoelhi, Mohammad, Propaganda dalam Komunikasi Internasional, Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2012.

Sobur, Alex, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.

, Analisis Teks Media; Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis

Semiotik, dan Analisis Framing, Bandung: PT Remadja Rosdakarya, 2004.

Sudikin, Bosrowi, Metode Penelitian Kualitatif Prespektif Mikro, Surabaya:

Insancendikia, 2002.

Trianto, Teguh, Film Sebagai Media Belajar, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Wibowo, Wahyu, S. Indiawan, Semiotika Komunikas: Aplikasi Praktisi bagi

Penelitian dan Skripsi Komunikasi, Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013.

INTERNET

Review Film Alim Lam Mim (3) “Dakwah Anggy Umbara Melalui Film Alif

Lam Mim” http://www.kompasiana.com/mahesojenar12/review-film-alim-

lam-mim-3-dakwah-anggy-umbara-melalui-film-alif-lam-

mim_561aa83f357b61370d8b4569. di akses tanggal 7 maret 2016 pukul

12.30

REVIEW : 3 (ALIF LAM MIM) http://cinetariz.blogspot.co.id/2015/10/review-3-alif-

lam-mim.html. di akses tanggal 7 Maret 2016 pukul 12.45

3 : ALIF LAM MIM (2015) REVIEW : Tatkala Problematika Sosial Berdampak

Pada Kehancuran http://arulfittron.blogspot.co.id/2015/10/3-alif-lam-mim-

2015-review-tatkala.html. Diakses pada 25 februari 2016.

Film '3' Bisa Memicu Kontroversi? Ini Jawaban Cornelio Sunny

http://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/film-3-bisa-memicu-

Page 122: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

108

kontroversi-ini-jawaban-cornelio-sunny-652f54.html. diakses pada 20

februari 2016 pukul 10:15

3 (Alif lam mim) film komunis http://michaelfinery.blogspot.co.id/2015/10/3-alif-

lam-mim-film-komunis.html. diakses pada 20 februari 2016 pukul 11:45

http://movie.co.id/3

http://sinopsisfilm.com/

JURNAL

Heryanto, Heryanto, Propaganda Politik Melalui Media Massa: Analisa Dari

Perspektif Teori Agenda Setting, Jurnal Dakwah UIN Jakarta, Volume IX

No. 1, Edisi Juni 2007, h. 7

Moeryanto, Munthe, Ginting, Propaganda dan Ilmu Komunikasi, Jurnal IISIP, Vol.

IV, No. 1, Edisi Juni 2012, h. 49.

Page 123: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

Wawancara dengan Anggy Umbara (Sutradara dan Penulis) Film 3 (Alif Lam

Mim) di Senayan City

Kamis, tanggal 26 Mei 2016

Pukul 12:15 WIB.

1. Peneliti : Bang Anggy, apa konsep yang diambil dari Film 3 (Alif Lam Mim) ini?

Anggy : Konsep yang gua ambil tentang tentang fitnah akhir zaman

2. Peneliti : Kenapa lebih memilih menggambarkan sudut kota Jakarta, disbanding

kota-kota lain?

Anggy Umbara : Karena gua paling deket sama Jakarta lebih personal karena

ruang lingkupnya di Jakarta dan tingkat kepedulian gua terhadap kota Jakarta.

3. Peneliti : Terus, apa yang membedakan Film 3 ini sama film-film lainnya yang

udah lebih dulu bermunculan di bioskop-bioskop?

Anggy Umbara : Yang ngebedain Film 3 sama film lainnya, Semuanya sih

berbeda mulai dari karakter, tokoh dan konsep dan sinematografi dan genre yang

gua tampilkan dalam film ini, genre yang gua tampilkan dalam film ini juga genre

pertama kali yang ada di Indonesia.

4. Peneliti : Untuk ide penulisan skenarionya itu pure dari abang, atau ada ikut

campur dari yang lain juga?

Anggy Umbara : Kalo Idenya sih dari mimpi gua, tentang tiga karakter alif lam

mim dan pengembangannya dari semua crew yang ikut campur buat ngembangin

jadi film.

5. Peneliti : Kesulitan Apa yang bang Anggy temui selama proses syuting Film 3?

Anggy Umbara : Kesulitannya sih pada waktu preparenya pendek banget dan

serba buru-buru terlalu terbatas jadi engga bisa punya ruang lebih. Pas hari ke-11,

gua mengalami kecelakaan dan selama proses syuting, gua lakuin itu sambil

Page 124: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

tiduran di dalam ambulan. Dan menurut gua, ini syuting paling cepet karena Cuma

26 hari aja dalam proses syutingnya.

6. Peneliti : Denger-dengan kabar Film 3 ini, juga dapat beberapa penghargaan yang

bang?

Anggy Umbara : Iya, dan film ini juga ditayangin regular itu di Jepang sama

Malaysia. Dan kalau untuk ajang festival kita ikuti seperti, di Los Angels, Osaka

Asian Festival. Film 3 juga diadakan nonton bareng di German. Film 3 juga

menang di Vris Code di Florida dan menang di Best Editing. Film 3 juga ada di

beberapa festival lainnya. Meskipun Film 3 ditayangin di Luar Negari tapi Film 3

tetap ada di jalur Indonesia.

7. Peneliti : bagaimana antusian penonton terhadap Film 3?

Anggy Umbara : Justru masyarakat antusias terhadap film ini dan masyarakat

yang belum sempet nonton di bioskop malah mereka mengadakan nonton bareng.

Bahkan sampai sekarang masih ada. Dan penonton malah engga suka karena

banyak beberapa adegan yang di potong. Sebenernya tayangan yang sudah ada

dibioskop sudah di potong dari beberapa adegan bahkan sampe 25 menit, sayang

banget beberapa adegan itu di potong padahal itu adegan-adegan yang serunya.

8. Peneliti : Apa benar bang, ada beberapa kota yang menolak Film 3 ditayangkan di

Bioskop?

Anggy Umbara : Masa sih, mungkin ada beberapa kota-kota yang masih belum

bisa menerima. Dan ketika lu nonton film ini harus full karena kalo lu engga

sampe selesai itu bisa menimbulkan salah paham.

9. Peneliti : Sebenernya Film 3 ini tentang apa?

Anggy Umbara : Sebenernya Film 3 ini, tentang 3 karakter yaitu Alif Lam Mim,

contohnya si Alif itu sebagai aparat negara yang taa sama peraturan yang ada, Alif

lebih memiliki karakter yang berapi-api dan huruf Alif itu kan lurus. Sedangkan

Lam itu sebagai jurnalis, Lam memiliki karakter melengkung dan fleksibel dan

lebih mengikut arus yang ada. Kalau si Mim itu seperti air selalu mengikuti yang

terendah dan setiap kali dia fighting selalu diadakan di dalam air.

10. Peneliti : Kenapa diberi Judul 3 bang?

Page 125: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

Anggy Umbara : Sebenarnya sudah tiga kali ganti judul yang pertama Alif Lam

Mim, namun karena kita kerja sama dengan Multivision sehingga mereka tidak

setuju dengan judul itu karena terlalu ke arab-araban, sempat ganti lagi juga

dengan 3 fighters namun terlalu ke Barat-baratan. sehingga diganti lagi dengan

judul 3 ini akan tetapi judul 3 ini sempat ambigu karena banyak orang yang tidak

mengetahui 3 ini. mungkin ini juga kesalahan tim marketing dan produser kami

ketika menentukan judul. Sehingga banyak orang yang belum mengetahui Film 3

ini.

11. Peneliti : Kenapa lebih pilih menggambarkan tentang teroris dalam Film 3?

Anggy Umbara : Karena sekarang adanya kaya gitu dalam menggambarkan

terorisme, engga cuma di Indonesia tetapi dimana-mana juga terutama di negara

Barat sana kan Islam selalu di identikan dengan pakaian yang seperti itu mengenai

islamphobia makanya kita tidak boleh langsung mengjudge seseorang contohnya

saja seorang yang memakai baju gamis dan sorban itu seorang teroris dan

contohnya juga di orang-orang Islam yang ada di LA mereka merasakan

dampaknya karena judge yang dilakukan orang-orang Barat terhadap orang Islam.

Pada dasarnya ini tentang Islamphobia yang diciptakan oleh orang-orang Barat

kepada manusia.

12. Peneliti : Pesan apa yang bisa didapatkan oleh penonton?

Anggy Umbara : Pesan yang terkandung sih banyak, terutama mengenai sesuatu

yang jangan mudah terprovokasi oleh seseorang karena jaman sekarang sulit untuk

membedakan mana yang benar dan tidak benar dan tidak mudah menjugde

seseorang sehingga manusia lebih paham lagi.

13. Peneliti : Apa harapan bang Anggy sebagai sutradara?

Anggy Umbara : Harapannya bisa lebih menerima dan paham lagi terhadap

semuanya engga cuma tentang Islam saja akan tetapi sama Tuhan dan Rasul-Nya.

Sehingga ketika mereka nonton film ini lebih paham dalam memahami agama

mereka masing masing.

14. Peneliti : Kenapa menggambarkan Indonesia dengan paham Liberalis?

Page 126: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

Anggy Umbara : Paham Liberalis saat ini memang lagi banyak banget dianut oleh

kalangan-kalangan politik. Banyak orang yang bersembunyi dibalik-balik paham

Liberal ini, engga cuma para politik akan tetapi juga agama apalagi sekarang isme-

isme yang bermunculan dan dalam memahaminya pun berbeda beda, akan tetapi

paham Liberal yang kami jelaskan disini terlalu berlebihan karena Indonesia

sendiri bukan yang menganut paham Liberal tetapi pancasila. Sebenarnya dalam

film ini terdapat lambang Garuda yang dijadikan catursila, namun dalam lambang

Garuda tersebut tidak terdapat lambang bintang dalam lambang Garuda tersebut.

Sehingga dalam adegan tersebut di cut oleh pihak Bioskop karena takut

bersinggungan sama negara sebenarnya hal itu penting karena pada saat ini sudah

terjadi, masyarakat bebas dalam menentukan agama mereka masing-masing dan

memang hak asasi manusia penting tapi seolah-olah mereka tidak memperdulikan

lagi tentang pancasila itu.

Page 127: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan

Dokumentasi Bersama Anggy Umbara

Page 128: MAKNA PESAN PROPAGANDA KOMUNIKASI POLITIK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34029/1/WIWI... · Kemudian mitos berfungsi untuk mengungkapkan nilai-nilai dominan