makalah zakat profesi dan zakat investasi (miftah'll everafter)

25
MAKALAH AGAMA ISLAM “ZAKAT PROFESI & ZAKAT INVESTASI” Dosen Pengampu : Drs. Ahmad Zaini, S. Ag. Disusun oleh : 1. Icha Adelika (2013002003) 2. Fitria Abda Rahmana (2013002008) 3. Miftahuddin (2013002009) 4. Kurnia Nurmazita (2013002010) i

Upload: miftah-iqtishoduna

Post on 24-Jun-2015

3.973 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

Makalah zakat profesi dan zakat investasi

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

MAKALAH AGAMA ISLAM

“ZAKAT PROFESI & ZAKAT INVESTASI”

Dosen Pengampu : Drs. Ahmad Zaini, S. Ag.

Disusun oleh :

1. Icha Adelika (2013002003)2. Fitria Abda Rahmana (2013002008)3. Miftahuddin (2013002009)4. Kurnia Nurmazita (2013002010)

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM

STIE MUHAMMADIYAH PEKALONGAN

2013/2014

i

Page 2: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Segala puji hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam, Shalawat dan Salam

kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW. sebagai suritauladan sempurna

untuk seluruh umat dalam menempuh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu Mata

Kuliah Agama Islam, yang telah mencurahkan waktunya untuk membimbing

kami, serta semua pihak yang telah memberi arahan sehingga penulis mampu

menyelesaikan tugas kelompok makalah dengan judul “Zakat Profesi dan Zakat

Investasi” teriring do’a jazakumullohu khoiron katsiiro.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan ini, oleh

karena itu saya mengharap saran dan kritik yang membangun agar menjadi lebih

baik. Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Robbal

’Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.,

Pekalongan, Maret 2014

Penyusun

ii

Page 3: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

DAFTAR ISI

CoverKata Pengantar.....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB I...................................................................................................................................1

PENDAHULUAN...............................................................................................................1

Latar Belakang.................................................................................................................1

Rumusan Masalah............................................................................................................2

Tujuan Masalah................................................................................................................2

BAB II..................................................................................................................................3

PEMBAHASAN..................................................................................................................3

Zakat Profesi....................................................................................................................3

Definisi Zakat Profesi......................................................................................................3

Latar Belakang Zakat Profesi...........................................................................................3

Waktu Pengeluaran Zakat Profesi....................................................................................4

Nishab Zakat Profesi........................................................................................................4

Kadar Zakat Profesi.........................................................................................................5

Perhitungan Zakat Profesi................................................................................................5

Hukum Zakat Profesi.......................................................................................................6

Zakat Investasi.................................................................................................................8

Definisi Zakat Investasi...................................................................................................8

Kriteria Yang Wajib Dizakatkan......................................................................................8

Yang Wajib Dizakati Adalah Hasil Bukan Modal...........................................................9

Dikurangi dengan Kebutuhan Pokok...............................................................................9

Nishab Zakat Investasi.....................................................................................................9

Waktu Pengeluaran Zakat Investasi...............................................................................10

Besarnya Yang Harus Dikeluarkan................................................................................10

Hukum Zakat Investasi..................................................................................................11

BAB III..............................................................................................................................13

PENUTUP..........................................................................................................................13

Kesimpulan....................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................14

iii

Page 4: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Umat Islam adalah umat yang mulia, umat yang dipilih Allah untuk

mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala umat. Tugas umat

Islam adalah mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, tentram dan sejahtera

dimanapun mereka berada. Karena itu umat Islam seharusnya menjadi rahmat

bagi sekalian alam.

Salah satu sisi ajaran Islam yang belum ditangani secara serius adalah

penanggulangan kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan

pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah dalam arti seluas-luasnya. Sebagaimana

telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta penerusnya di zaman keemasan

Islam. Padahal ummat Islam (Indonesia) sebenarnya memiliki potensi dana yang

sangat besar.

Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga,zakat merupakan suatu

ibadah yang paling penting kerap kali dalam Al-Qur’an,Allah menerangkan zakat

beriringan dengan menerangkan sembahyang. Pada delapan puluh dua tempat

Allah menyebut zakat beriringan dengan urusan shalat ini menunjukan bahwa

zakat dan shalat mempunyai hubungan yang rapat sekali dalam hal keutamaannya

shalat dipandang seutama-utama ibadah badaniyah zakat dipandang seutama-

utama ibadah maliyah.

Mengeluarkan zakat hukumnya wajib bagi tiap-tiap muslim yang

mempunyai harta benda menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh hukum

Islam. Zakat menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh

1

Page 5: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah

memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah (seperti

shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-

Qur'an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial kemasyarakatan dan

kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia.

Dari paparan latar belakang di atas, Serta mengingat banyak mahasiswa

yang masih belum memahami sepenuhnya mengenai Zakat, Maka dari itu kami

akan membahas tentang Zakat Profesi dan Zakat Investasi sekaligus memenuhi

tugas Mata Kuliah Agama Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Zakat Profesi ?

2. Bagaimana Zakat Investasi ?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk Memahami Mengenai Zakat Profesi.

2. Untuk Memahami Mengenai Zakat Investasi.

2

Page 6: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

BAB II

PEMBAHASAN

Zakat Profesi

A. Definisi Zakat Profesi

Zakat Profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi

(hasil profesi) bila telah mencapai nisab. Profesi tersebut misalnya pegawai negeri

atau swasta, konsultan, dokter, notaris, akuntan, artis, dan wiraswasta.

B. Latar Belakang Zakat Profesi

Adapun orang orang yang mensyariatkan zakat profesi memiliki alasan

sebagai berikut: Berbeda dengan sumber pendapatan dari pertanian, peternakan

dan perdagangan, sumber pendapatan dari profesi tidak banyak dikenal di masa

generasi terdahulu. Oleh karena itu pembahasan mengenai tipe zakat profesi tidak

dapat dijumpai dengan tingkat kedetilan yang setara dengan tipe zakat yang lain.

Namun bukan berarti pendapatan dari hasil profesi terbebas dari zakat, karena

zakat secara hakikatnya adalah pungutan terhadap kekayaan golongan yang

memiliki kelebihan harta untuk diberikan kepada golongan yang membutuhkan.

Dalam Al Qur'an mengenai hal ini dapat ditemui pada surat Al Baqarah ayat 267:

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari

hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari

bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu

3

Page 7: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya

melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah

Maha Kaya lagi Maha Terpuji"

C. Waktu Pengeluaran Zakat Profesi

Berikut adalah beberapa perbedaan pendapat ulama mengenai waktu pengeluaran

dari zakat profesi:

1. Pendapat As-Syafi'i dan Ahmad mensyaratkan haul (sudah cukup setahun)

terhitung dari kekayaan itu didapat

2. Pendapat Abu Hanifah, Malik dan ulama modern, seperti Muh Abu Zahrah

dan Abdul Wahab Khalaf mensyaratkah haul tetapi terhitung dari awal dan

akhir harta itu diperoleh, kemudian pada masa setahun tersebut harta

dijumlahkan dan kalau sudah sampai nisabnya maka wajib mengeluarkan

zakat.

3. Pendapat ulama modern seperti Yusuf Qardhawi tidak mensyaratkan haul,

tetapi zakat dikeluarkan langsung ketika mendapatkan harta tersebut.

Mereka mengqiyaskan dengan Zakat Pertanian yang dibayar pada setiap

waktu panen. (haul:lama pengendapan harta)

D. Nishab Zakat Profesi

Nisab zakat pendapatan/profesi mengambil rujukan kepada nisab zakat

tanaman dan buah-buahan sebesar 5 wasaq atau 652,8 kg gabah setara dengan 520

kg beras. Hal ini berarti bila harga beras adalah Rp 4.000/kg maka nisab zakat

profesi adalah 520 dikalikan 4000 menjadi sebesar Rp 2.080.000. Namun mesti

diperhatikan bahwa karena rujukannya pada zakat hasil pertanian yang dengan

frekuensi panen sekali dalam setahun, maka pendapatan yang dibandingkan

dengan nisab tersebut adalah pendapatan selama setahun.

4

Page 8: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

E. Kadar Zakat Profesi

Penghasilan profesi dari segi wujudnya berupa uang. Dari sisi ini, ia berbeda

dengan tanaman, dan lebih dekat dengan emas dan perak. Oleh karena itu kadar

zakat profesi yang diqiyaskan dengan zakat emas dan perak, yaitu 2,5% dari

seluruh penghasilan kotor. Hadits yang menyatakan kadar zakat emas dan perak

adalah:

“Bila engkau memiliki 20 dinar emas, dan sudah mencapai satu tahun, maka

zakatnya setengah dinar (2,5%)” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Al-Baihaqi).

F. Perhitungan Zakat Profesi

Menurut Yusuf Qardhawi perhitungan zakat profesi dibedakan menurut dua cara:

1. Secara langsung, zakat dihitung dari 2,5% dari penghasilan kotor seara

langsung, baik dibayarkan bulanan atau tahunan. Metode ini lebih tepat

dan adil bagi mereka yang diluaskan rezekinya oleh Allah. Contoh:

Seseorang dengan penghasilan Rp 3.000.000 tiap bulannya, maka wajib

membayar zakat sebesar: 2,5% X 3.000.000=Rp 75.000 per bulan atau Rp

900.000 per tahun.

2. Setelah dipotong dengan kebutuhan pokok, zakat dihitung 2,5% dari gaji

setelah dipotong dengan kebutuhan pokok. Metode ini lebih adil

diterapkan oleh mereka yang penghasilannya pas-pasan. Contoh:

Seseorang dengan penghasilan Rp 1.500.000,- dengan pengeluaran untuk

kebutuhan pokok Rp 1.000.000 tiap bulannya, maka wajib membayar

zakat sebesar : 2,5% X (1.500.000-1.000.000)=Rp 12.500 per bulan atau

Rp 150.000,- per tahun.

5

Page 9: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

G. Hukum Zakat Profesi

Terdapat khilafiyah (perbedaan pendapat) di kalangan ulama ataupun

lembaga dakwah/fatwa dalam masalah zakat profesi. Ada sebagian yang

membolehkan zakat profesi, seperti Syeikh Abdul Wahhab Khallaf, Syeikh Abu

Zahrah, Yusuf Qardhawi, Prof. Didin Hafidhuddin, Quraisy Syihab, Majelis

Tarjih Muhammadiyah, MUI (Majelis Ulama Indonesia).

Namun ada pula sebagian yang tidak setuju dan tidak membolehkan zakat

profesi, dengan alasan utama bahwa zakat profesi tidak pernah dicontohkan oleh

Nabi SAW. Mereka misalnya Dr. Wahbah Az Zuhaili, Prof. Ali As Salus, Syeikh

Bin Baz,  Syeikh Muhammad bin Shaleh Utsaimin dan Hai`ah Kibaril Ulama.

Mereka yang membolehkan zakat profesi mempunyai dalil (landasan), antara lain

sebagai berikut :

Pertama, menurut Al-Qardhawi, landasan zakat profesi adalah perbuatan sahabat

yang mengeluarkan zakat untuk al-maal al-mustafaad (harta perolehan). Al-maal

al-mustafaad adalah setiap harta baru yang diperoleh seorang muslim melalui

salah satu cara kepemilikan yang disyariatkan, seperti waris, hibah, upah

pekerjaan, dan yang semisalnya. Al-Qardhawi mengambil pendapat sebagian

sahabat (seperti Ibnu Abbas dan Ibnu Mas’ud) dan sebagian tabi’in (seperti Az-

Zuhri, Hasan Bashri, dan Makhul) yang mengeluarkan zakat dari al-maal al-

mustafaad pada saat menerimanya, tanpa mensyaratkan haul (dimiliki selama satu

tahun qamariyah).

Bahkan al-Qardhawi melemahkan hadis yang mewajibkan haul bagi harta zakat,

yaitu hadis Ali bin Abi Thalib RA, bahwa Nabi SAW bersabda ”Tidak ada zakat

pada harta hingga berlalu atasnya haul.” (HR Abu Dawud). Alasan Yusuf

Qardhawi menganggap lemah (dhaif) hadis tersebut, karena ada seorang

periwayat hadis bernama Jarir bin Hazim yang dianggap periwayat yang lemah.

6

Page 10: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

Kedua, ulama lain menambahkan dalil lain dari yang telah dikemukakan

Qardhawi di atas, yaitu keumuman ayat 267 dari surat Al Baqarah :

 

"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari

hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari

bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu

nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya

melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah

Maha Kaya lagi Maha Terpuji"

Kemudian Surat Adz-Dzariyat Ayat 19 :

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan

orang miskin yang tidak mendapat bagian”.

7

Page 11: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

Zakat Investasi

A. Definisi Zakat Investasi

Zakat investasi adalah zakat yang dikenakan terhadap harta yang diperoleh

dari hasil investasi. Diantara bentuk usaha yang masuk investasi adalah bangunan

atau kantor yang disewakan, saham, rental mobil, rumah kontrakan, investasi pada

ternak atau tambak, dan lain sebagainya.

Dilihat dari karakteristik investasi, biasanya modal tidak bergerak dan tidak

terpengaruh terhadap hasil produksi maka zakat investasi lebih dekat ke zakat

pertanian. Pendapat ini diikuti oleh ulama modern seperti Yusuf Qordhowi,

Muhammad Abu Zahrah, Abdul Wahab Khalaf, Abdurahman Hasan, dll.

Dengan demikian zakat investasi dikeluarkan pada saat menghasilkan

sedangkan modal tidak dikenai zakat. Kadar zakat yang dikeluarkan sebesar 5 %

atau 10 %. 5 % untuk penghasilan kotor dan 10% untuk penghasilan bersih.

B. Kriteria Yang Wajib Dizakatkan 

Berikut contoh harta yang termasuk investasi ini antara lain.

a. Rumah yang disewakan untuk kontrakan atau rumah kost. Hotel dan

properti yang disewakan seperti untuk kantor, toko, showroom, pameran

atau ruang pertemuan.

b. Kendaraan seperti angkot, taxi, bajaj, bus, perahu, kapal laut, truk bahkan

pesawat terbang.

c. Pabrik dan industri yang memproduksi barang-barang.

d. Lembar-lembar saham yang nilainya akan bertambah.

e. Sepetak ladang yang disewakan.

f. Hewan-hewan yang diambil manfaatnya seperti kuda sebagai penarik, atau

domba yang diambil bulunya.

8

Page 12: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

C. Yang Wajib Dizakati Adalah Hasil Bukan Modal 

Yang wajib dikeluarkan zakatnya bukan dari nilai investasi itu, tetapi

pemasukan hasil dari investasi itu. Bila berbentuk rumah kontrakan, maka uang

sewa kontrakan. Bila kendaraan yang disewakan, maka uang sewanya. Bila pabrik

dan industri, maka nilai produknya. Bila saham, maka nilai pertambahannya atau

keuntungannya. Karena itu pengeluaran zakatnya bukan dihitung berdasarkan

perputaran tahun, tetapi berdasarkan pemasukan hasil. Kapan menerima uang

masuk, maka dikeluarkan zakatnya. 

D. Dikurangi dengan Kebutuhan Pokok 

Harta investasi yang dikeluarkan zakatnya adalah hasil pemasukan dari

investasi itu setelah dikurangi dengan kebutuhan pokok. Ini adalah salah satu

pendapat yang cocok diterapkan kepada mereka yang pemasukannya relatif kecil,

sedangkan kehidupannya sangat tergantung pada investasi ini. Jadi pengeluaran

zakatnya bukan pemasukan kotor, tetapi setelah dikurangi dengan pengeluaran

kebutuhan pokoknya. Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa yang

harus dikeluarkan zakatnya adalah pemasukan kotornya. Pendapat ini agaknya

lebih cocok bagi pemilik investasi yang besar dan mendatangkan keuntungan

berlimpah sehingga pemiliknya hidup berkecukupan. 

E. Nishab Zakat Investasi

Nishab zakat investasi mengikuti nishab zakat pertanian, yaitu seharga 520

kg beras tiap panen. Bila harga 1 kg besar Rp. 2.500, maka 520 kg x Rp. 2.500,-.

Hasilnya adalah Rp. 1.300.000,-. 

Para ulama berpendapat bahwa nishab zakat investasi adalah jumlah

penghasilan bersih selama setahun, meski pemasukan itu terjadi tiap waktu. Bila

nilai total memasukan bersih setelah dikurangi dengan biaya operasional melebihi

Rp. 1.300.000,-, wajib dikeluarkan zakatnya. 

9

Page 13: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

F. Waktu Pengeluaran Zakat Investasi

Dilihat dari karakteristik investasi, biasanya modal tidak bergerak dan

tidak terpengaruh terhadap hasil produksi maka zakat investasi lebih dekat ke

zakat pertanian. Pendapat ini diikuti oleh ulama modern seperti Yusuf Qordhowi,

Muhammad Abu Zahrah, Abdul Wahab Khalaf, Abdurahman Hasan.

Dengan demikian zakat investasi dikeluarkan pada saat menghasilkan sedangkan

modal tidak dikenai zakat. Kadar zakat yang dikeluarkan sebesar 5 % atau 10 %. 5

% untuk penghasilan kotor dan 10% untuk penghasilan bersih.

G. Besarnya Yang Harus Dikeluarkan 

Para ulama mengqiyaskan zakat investasi ini dengan zakat pertanian yaitu

antara 5 % hingga 10 %. Contoh: Pak Haji Zaenal punya rumah kotrakan petak 8

pintu di daerah Ciganjur. Harga kontrakan tiap pintu adalah Rp. 150.000,-. Jadi

setiap bulan beliau menerima total uang kontrakan sebesar 8 x Rp. 150.000 = Rp.

1.200.000,-.

Namun ini adalah pemasukan kotor. Sedangkan kehidupan Pak Haji Zaenal ini

semata-mata menggantungkan dari hasil kontrakan. Beliau punya tanggungan

nafkah keluarga yang kebutuhan pokoknya rata-rata tiap bulan Rp. 1.000.000,-.

Jadi yang tersisa dari pemasukan hanya Rp. 200.000,-. Bila dikumpulkan dalam

setahun, maka akan didapat Rp. Rp. 2.400.000,- dari pemasukan bersihnya.

Angka ini sudah melewati nishab zakat investasi yang besarnya Rp. 1.300.000,-.

Karena itu zakat yang harus dikeluarkan adalah 5 % dari pemasukan bersih. Jadi

besarnya zakat yang dikeluarkannya adalah dari setiap pemasukan bersih tiap

bulan 5 % x Rp. 200.000 = Rp. 20.000,-.

Angka ini tidak terasa memberatkan bagi seorang Haji Zaenal yang bukan

termasuk investor kaya.

Contoh lain: PT. Riska Prima memiliki 1000 armada taxi. Uang setoran bersih

tiap taxi setelah dipotong biaya perawatan dan lain-lain adalah Rp. 100.000,-

10

Page 14: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

perhari. Separo dari armadanya masih berstatus hutang kredit. Sehingga uang

setoran untuk ke-500 armada itu digunakan untuk mencicil pembayaran.

Maka dalam sehari pemasukan bersihnya adalah Rp. 100.000.000,- dikurangi Rp.

50.000.000 = Rp. 50.000.000,-.

Zakat yang harus dikeluarkan adalah 5 % x Rp. 50.000.000,- = Rp. 2.500.000,-

perhari. Dalam setahun akan terkumpul dana zakat dari PT Riska Prima uang

zakat sebesar 365 x Rp. 2.500.000,- = Rp. 912.500.000,-.

Jumlah yang lumayan besar ini tentu sangat berarti untuk mengentaskan

kemiskinan umat Islam. Seandainya semua perusahaan taxi milik umat Islam

menerapkan zakat dalam perusahaannya, banyak hal yang bisa dikerjakan.

H. Hukum Zakat Investasi

Investasi adalah penanaman modal atau uang dalam proses produksi dengan

pembelian gedung edung permesinan,bahan cadangan,penyelenggaraan

ongkos,serta perkembanganya. Dengan demikian ,cadangan modal di perbesar

sejauh tidak perlu ada modal barang yang harus di ganti.Demikian menurut

ensiklopedia dalam indonesia.

Pada saat ini penanaman modal di laksanakan dalam berbagai bidang

usaha,seperti perhotelan,perumahan,wisma,pabrik,transportasi pertokoan,dll.

Dari pengertian di atas kendatipun penanaman modal (investasi) tersebut

mendatangkan hasil, Tetapi masih terdapat berbedaan pendapat para ulama.

1. Para ulama yang tidak mewajibkan zakat

Sebagian ulama memandang, bahwa investasi dalam bentuk gedung-

gedung,pabrik dan sebagainya itu tidak di kenakan zakat,karena di masa

Rosulullah,para sahabat tidak pernah menetapkan ketentuan hukumnya,kelompok

ini,berpegang kepada lahiriayah nash ( Al-qur,an dan As-sunnah), Pendapat ini di

anut Oleh Mazhab lahiriyah (Ibnu hazm) dalam zaman modern ini juga di anut

oleh Syaukani dan Shahik hasan Khan.

11

Page 15: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

2. Para ulama yang mewajibkan zakat

Sebagian ulama berpendapat,bahwa penanaman modal dalam berbagai bentuk

kegiatan di kenakan zakatnya,karena hal itu merupakan kekayaan dan setiap

kekayaan ada hak lain di dalamnya.

Pendapat ini di anut oleh ulama-ulama mazhab maliki, Hanbali dan Mazhab

Zaidiyah,Ulama-ulama Muatakhirin,seperti Abu Zahrah,Abd.Wahab Khallaf dan

Abd,Rahman Hasan sependapat pula dengan pendapat yang kedua ini.

Karna sebagai landasaya kita dapat melihat kembali dalil-dalil yang di kemukakan

terdahulu,seperti surat At-taubah ayat 103.

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah

Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

Kemudian surat Adz-Dzaariyaat: 19

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan

orang miskin yang tidak mendapat bagian”

Rosulullah Juga bersabda :

“bayarlah zakat harta kekayaanmu.” (HR.Tirmidzi).

BAB III

PENUTUP

12

Page 16: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

Kesimpulan

Zakat Profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi

(hasil profesi) bila telah mencapai nisab. Profesi tersebut misalnya pegawai negeri

atau swasta, konsultan, dokter, notaris, akuntan, artis, dan wiraswasta.

Nisab zakat pendapatan/profesi mengambil rujukan kepada nisab zakat

tanaman dan buah-buahan sebesar 5 wasaq atau 652,8 kg gabah setara dengan 520

kg beras. Hal ini berarti bila harga beras adalah Rp 4.000/kg maka nisab zakat

profesi adalah 520 dikalikan 4000 menjadi sebesar Rp 2.080.000.

Zakat investasi adalah zakat yang dikenakan terhadap harta yang diperoleh

dari hasil investasi. Diantara bentuk usaha yang masuk investasi adalah bangunan

atau kantor yang disewakan, saham, rental mobil, rumah kontrakan, investasi pada

ternak atau tambak, dan lain sebagainya.

Nishab zakat investasi mengikuti nishab zakat pertanian, yaitu seharga 520

kg beras tiap panen. Bila harga 1 kg besar Rp. 2.500, maka 520 kg x Rp. 2.500,-.

Hasilnya adalah Rp. 1.300.000,-. 

13

Page 17: Makalah zakat profesi dan zakat investasi (Miftah'll Everafter)

DAFTAR PUSTAKA

Wikipedia. “Zakat Profesi”. 26 Maret 2014.

http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat_Profesi.

Wikipedia. “Zakat Investasi”. 27 Maret 2014.

http://id.wikipedia.org/wiki/Zakat_Investasi.

14