makalah tugas geografi desa
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
1/17
GEOGRAFI DESA
PENGARUH URBANISASI TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
WILAYAH KRANGGAN, SERPONG,
TANGERANGDosen Pengampu :
Dr. Moh. Gamal R, M.Si
Disusun Oleh :
1. ABDUL KARIMK 5410001
2. BHIAN RANGGA J.RK 5410012
3. SEFTIAN EVA WK 5410054
PRODI GEOGRAFI
FKIP UNS
2011
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
2/17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakangSelama ini, istilah urbanisasi oleh sebagian orang diartikan sebagai suatu
proses perpindahan dari desa menuju ke kota. Padahal istilah urbanisasi yang di
maksud bukanlah demikian. Yang dimaksud dengan urbanisasi sebenarnya
merujuk kepada suatu proses pengkotaan. Jadi dapat dikatakan bahwa
kebanyakan orang awam sering mengacaukan pengertian urbanisasi sebagai suatu
perpindahan penduduk dari desa ke kota, walaupun hal tersebut merupakan salahsatu sebab dari urbanisasi.
Tulisan ini merupakan sebuah pemaparan mengenai konsep urbanisasi
sebagai salah satu proses terjadinya sebuah kota (proses pengkotaan). Di dalam
paparannya, juga akan dibahas mengenai latar belakang timbulnya urbanisasi,
faktor-faktor pendorong timbulnya urbanisasi, serta dampak yang ditimbulkannya.
Selain itu di dalam makalah ini juga akan disajikan salah satu bentuk analisis
terhadap suatu kawasan yang mengalami urbanisasi (pengkotaan). Dalam hal ini
daerah yang menjadi wilayah percontohan adalah daerah Kranggan Kecamatan
Serpong, Kota Tangerang. Dengan adanya pembahasan ini, maka diharapkan
dapat menambah wawasan serta mengarahkan pada pengertian urbanisasi yang
lebih tepat.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya adalah sebagai
berikut
1. Memahami istilah yang tepat dari urbanisasi2. Mengetahui faktor penyebab terjadinya proses urbanisasi3. Melakukan suatu analisis salah satu wilayah yang mengalami gejala
urbanisasi
4. Mengkaji berbagai faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi dalamlingkup wilayah yang dikaji
5. Menimbulkan persepsi yang benar tentang arti kata urbanisasi
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
3/17
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam pembahasan makalah ini secara subtansial yaitu
meliputi :
Analisis proses urbanisasi yang terjadi di suatu wilayahDengan ruang lingkup pembahasan secara spasial meliputi :
1. Pengertian Urbanisasi2. Latar belakang terjadinya urbanisasi3. Serta berbagai hal yang berkaitan dengan urbanisasi.
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
4/17
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Terminologi UrbanisasiPengertian urbanisasi yang sebenarnya menurut Ensiklopedi Nasional
Indonesia adalah, suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal
di daerah perkotaan. Selain itu dalam ilmu lingkungan, urbanisasi dapat diartikan
sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah. Proses pengkotaan ini dapat
diartikan dalam dua pengertian. Pengertian pertama, adalah merupakan suatu
perubahan secara esensial unsur fisik dan sosial-ekonomi-budaya wilayah karena
percepatan kemajuan ekonomi. Pengertian kedua adalah banyaknya penduduk
yang pindah dari desa ke kota, karena adanya penarik di kota, misal kesempatan
kerja.
Pengertian urbanisasi inipun berbeda-beda, sesuai dengan interpretasi
setiap orang yang berbeda-beda. Jadi pengertian urbanisasi diartikan sebagai suatu
proses perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah yang non-urban
menjadi urban. Secara spasial. Hal ini dikatakan sebagai suatu proses diferensiasi
dan spesialisasi pemanfaatan ruang dimana lokasi tertentu menerima bagian
pemukim dan fasilitas yang tidak proporsional.
Pengertian lain dari urbanisasi, pengertian pertama diutarakan bahwa
urbanisasi merupakan suatu proses pembentukan kota, suatu proses yang
digerakkan oleh perubahan struktural dalam masyarakat sehingga daerah-daerah
yang dulu merupakan daerah pedesaan dengan struktur mata pencaharian yang
agraris maupun sifat kehidupan masyarakatnya lambat laun atau melalui proses
yang mendadak memperoleh sifat kehidupan kota. Pengertian kedua dari
urbanisasi adalah, bahwa urbanisasi menyangkut adanya gejala perluasan
pengaruh kota ke pedesaan yang dilihat dari sudut morfologi, ekonomi, sosial dan
psikologi.
Dari beberapa pengertian mengenai urbanisasi yang diuraikan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa pengertian urbanisasi adalah merupakan suatu proses
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
5/17
perubahan dari desa ke kota (pengkotaan) yang meliputi wilayah atau daerah
beserta masyarakat di dalamnya dan dipengaruhi oleh aspek-aspek fisik atau
morfologi, sosial, ekonomi, budaya, dan psikologi masyarakatnya.
B. Latar Belakang Terjadinya Urbanisasi
Latar belakang terjadinya urbanisasi pada negara indusrti maju dengan
negara yang berkembang mempunyai beberapa perbedaan yang terdiri dari:
1. Negara Industri MajuPada negara industri maju, urbanisasi dimulai sejak industrialisasi, jadi
industri merupakan titik tolak terjadinya urbanisasi. Penduduk kota meningkat
lebih lambat dibandingkan di negara berkembang. Pertumbuhan kota relatif lebih
imbang (perbedaan tidak besar).
proses urbanisasi merupakan proses ekonomi
2. Negara Sedang BerkembangUrbanisasi pada negara berkembang dimulai sejak PD II, urbanisasi
merupakan titik tolak terjadinya industri (kebalikan dari negara industri maju).
Penduduk kota meningkat cepat. Urbanisasi tidak terbagi rata, semakin besar
kotanya, semakin cepatproses urbanisasinya, adanya konsep Primate City.
proses urbanisasi bersifat demografi
Dari uraian di atas, jelas bahwa sejak PD II, proses urbanisasi di negara
berkembang terjadi terlebih dulu dan kemudian menjadi titik tolak terjadinya
industrialisasi. Pada kenyataannnya, saat ini seperti yang terjadi di Cibinong,
urbanisasi terjadi setelah adanya industri (dibangunnya daerah-daerah industri
baru). Selain itu pada daerah pinggiran Jakarta dibangun beberapa daerah industri
yang berfungsi untuk mendukung kegiatan kota Jakarta, selain itu juga terjadi
peningkatan ekonomi wilayah pinggiran tersebut sehingga wilayah tersebut
berangsur-angsur menjadi kota. Oleh karena itu konsep bahwa urbanisasi
merupakan titik tolak terjadinya industri menjadi kurang tepat karena
sesungguhnya keduanya saling mempengaruhi. Selain itu telah disebutkan bahwa
urbanisasi adalah proses kenaikan proporsi jumlah penduduk kota, dalam buku
Kota Indonesia Masa Depan Masalah dan Prospek, oleh BN Marbun, disebutkan
bahwa kenaikan jumlah penduduk ini diantaranya disebabkan oleh gejala alami
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
6/17
yaitu kelahiran dan masuknya orang-orang yang pindah dari daerah pedesaan ke
perkotaan, ataupun dari daerah perkotaan ke daerah perkotaan yang lebih besar
atau yang disebut migrasi (rural-urban, urban-urban).
Kedua hal ini biasanya disebut sebagai komponen urbanisasi. Dari kedua
komponen tersebut biasanya, pengaruh perpindahan penduduk dari pedesaan ke
perkotaan ataupun perpindahan daeri perkotaan ke kota yang lebih besar akan
mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh jumlah
kelahiran.
Banyak orang berpendapat bahwa alasan utama kepindahan seseorang atau
sekelompok orang dari daerahnya ke tempat lain adalah karena terdorong oleh
faktor-faktor penarik daerah kota atau daerah tersebut serta anggapan dari
masyarakat desa bahwa kota dapat memberikan lapangan atau kesempatan kerja
dengan memberikan upah yang besar. Namun dalam kenyataannya sebagian besar
penyebab terjadinya migrasi ini adalah karena tidak adanya pekerjaan yang sesuai
dengan keahlian yang mereka miliki, sehingga timbul kecenderungan untuk keluar
dari desa atau daerah mereka untuk pindah ke kota.
Secara terperinci faktor penyebab adanya urbanisasi adalah karena adanya
faktor utama yang klasik yaitu kemiskinan di daerah pedesaan. Faktor utama ini
melahirkan dua faktor penyebab adanya urbanisasi yaitu sebagai berikut.
a. Faktor Penarik (pull factors)Orang desa tertarik ke kota adalah suatu yang lumrah yang sebab-sebabnya
bagi individu atau kelompok mungkin berbeda satu sama lain dilihat dari
kepentingan individu tadi. Beberapa alasan yang menarik mereka pindah ke kota
diantaranya adalah:
Melanjutkan sekolah, karena di desa tidak ada fasilitasnya atau mutu kurang
Pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota gampang cari pekerjaan, ataumudahnya membuka usaha kecil-kecilan
Tingkat upah di kota yang lebih tinggiKeamanan di kota lebih terjaminHiburan lebih banyakKebebasan pribadi lebih luasAdat atau agama lebih longgar.
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
7/17
b. Faktor pendorong (Push factors)
Di sisi lain kota mempunyai daya tarik, di pihak lain keadaan tingkat hidup
di desa umumnya mempercepat proses urbanisasi tersebut, hal ini menjadi faktor
pendorong tumbulnya urbanisasi. Faktor pendorong yang dimaksud diantaranya
adalah:
Keadaan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statisKeadaan kemiskinan desa yang seakan-akan abadiLapangan kerja yang hampir tidak adaPendapatan yang rendahKeamanan yang kurangAdat istiadat yang ketatKurang fasilitas pendidikan
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa faktor utama penyebab timbulnya
urbanisasi yang paling kuat adalah faktor ekonomi (menjadi motif utama para
migran), selain itu disusul dengan faktor tingkat pendidikan. Penyebab lain dari
terjadinya urbanisasi adalah karena terjadinya overruralisasiyaitu tingkat dan
cara produksi di pedesaan terdapat terlalu banyak orang. Berbeda dengan jaman
sebelum terjadinya industrialisasi, pada jaman tersebut proses timbulnya kota-kota
di negara-negara wilayah Asia dipengaruhi oleh faktor-faktor:
Ekologi: adanya lingkungan alamiah yang menguntungkan dapat
memperngaruhi tumbuhnya suatu kota
Teknologi: adanya perkembangan teknologi sesuai kemajuan jaman
Organisasi sosial: ditandai dengan adanya pembagian kerja.
Sedangkan faktor penggerak terjadinya urbanisasi sebelum industrialisasi
adalah: Lembaga militer Agama, penyebaran dan misi agama Politik.
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
8/17
BAB III
PEMBAHASAN
A.Analisis Keadaan Wilayah Tahun 2004
Berdasarkan peta citra yang diambil dari citra ikonos google earth pada
tahun 2004, dapat diperoleh gambaran bahwa pada daerah ini permukiman
mendominasi di wilayah bagian utara. Permukiman padat yang ada di bagian utara
ini merupakan permukiman yang teratur dan terencana. Sehingga ada
kemungkinan bahwa permukiman ini merupakan sebuah area kompleks
perumahan yang telah dibangun dan berdiri sejak lama. Dan diprediksikan akan
semakin bertambah besar dan luas. Hal ini diindikasikan dari mulai dibangun dan
didirikannya beberapa rumah di sekeliling perumahan ini. Selain itu, didukung
juga karena mulai terlihatnya titik terang perkembangan mengenai pembangunan
dan pendirian sebuah areal perindustrian untuk beberapa tahun kedepannya. Luas
area permukiman = 2,14 km2, sedangkan luas area industri = 0,32 km2
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
9/17
Gambar yang menunjukan dominasi permukiman di sebelah utara
Sedangkan di bagian selatan, daerah permukiman tidak sepadat
permukiman yang ada di bagian utara. Permukiman yang ada di bagian selatan ini
terlihat seperti permukiman yang tidak teratur dan terencana. Hal ini ditunjukan
dari pola permukiman yang menyebar tidak merata. Selain itu, juga dikarenakan
lahan yang ada di bagian selatan ini masih merupakan lahan hijau terbuka bukan
lahan kosong yang dapat lebih mudah untuk dijadikan lahan permukiman. Untuk
perkembangan permukiman masih terlihat hanya dibeberapa area atau titik saja.
Ada areal permukiman yang cukup besar dan ada juga yang sangat kecil bahkantidak terlihat oleh mata. Di daerahbagian selatan ini, masih bisa terlihat adanya
tataguna lahan (landuse) yang dipergunakan sebagai lahan terbuka hijau, seperti
pekarangan dan perkebunan.
Gambar yang menunjukan adanya daerah yang permukimannya masih jarang
dan masih adanya areal lahan hijau dibagian selatan
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
10/17
Selanjutnya, di bagian timur, daerah permukiman tidak terlihat sama
sekali bahkan perkembangannya nol. Yang ada hanyalah sebuah area lahan
kosong yang sangat luas. Mungkin karena akibat dari letaknya yang sangat
berdekatan dengan jalan raya utama sehingga lahan kosong di daerah bagian timur
ini harga tanahnya sangat mahal. Sedangkan disisi lain, perkembangan daerah
industri di daerah ini mulai terlihat dan nampak. Hal ini diindikasikan dari adanya
dua bangunan industri baru yang cukup besar. Adanya dua bangunan industri ini
merupakan kemungkinan awal tumbuhnya daerah industri baru di daerah bagian
timur ini karena memang letaknya yang sangat strategis dari sisi aksesibilitas dan
pemasaran.
Gambar yang menunjukan munculnya beberapa bangunan industri
Mulai munculnya
bangunan industri
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
11/17
B.Analisis Keadaan Wilayah Tahun 2006
Berdasarkan peta citra yang diambil dari citra ikonos google earth pada 2006,
dapat diperoleh gambaran bahwa di daerah ini area permukiman tidak jauh
berbeda dengan gambaran permukiman pada tahun 2004. Perkembangan
permukiman yang semula berada di bagian utara pada tahun 2004 berpindah
menjadi di bagian selatan yang dulunya merupakan lahan hijau kemudian menjadi
lahan kosong dan akhirnya dibangun dan didirikan beberapa permukiman yang
hampir menjadi sebuah perumahan. Hal ini kemungkinan karena harga tanah di
daerah bagian selatan ini tidak semahal harga tanah yang ada di bagian utara.
Perkembangan signifikan justru terjadi perkembangan area perindustrian. Yang
semula pada tahun 2004 hanya terdapat 2 buah bangunan industri saja, pada tahun
2006 berkembang dengan pesat menjadi 11 buah bangunan industri yang terdapat
di sebelah timur jalan raya utama (9 bangunan industri) dan di sebelah barat jalan
raya utama (2 bangunan industri). Hal ini tidak terlepas dari kemudahan
aksesbilitas dalam hal ini adalah kemudahan transportasi baik dalam mencari dan
mengangkut bahan baku dan juga dalam pemasaran hasil produksi dari industri
tersebut sehingga menguntungkan dari sisi kesehatan finansialnya. Luas area
permukiman = 2,7 km2, sedangkan luas area industri = 0,69 km2
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
12/17
Gambar yang menunjukan perpindahan perkembangan permukiman yang semula
berada di bagian utara menjadi di bagian selatan
2004 2006
Gambar yang menunjukan perkembangan daerah industri yang kemungkinan
akan menjadi sebuah kawasan industri yang cukup besar
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
13/17
C.Analisis Keadaan Wilayah Tahun 2011
Berdasarkan peta citra yang diambil dari citra ikonos google earth pada tahun
2011, dapat diperoleh gambaran bahwa di daerah ini daerah permukiman dan
daerah industri berkembang dan bertambah sangat luas. Hal ini tidak terlepas dari
sudah banyaknya lahan hijau yang telah beralih fungsi menjadi lahan kosong yang
sangat luas. Daerah permukiman yang berada di sebelah barat jalan raya utama
tumbuh dan berkembang begitu pesat kemungkinan imbas dari terbentuknya
sebuah kawasan industri yang berada di sebelah timur jalan raya utama. Hal ini
telah diprediksikan sebelumnya bahwa akan terbentuk sebuah kawasan industri
yang cukup besar yang ditunjukkan dari banyaknya lahan kosong yang sangat luas
yang berada di sebelah timur jalan raya utama. Ada suatu areal di sebelah baratjalan raya utama yang perubahan landusenya berubah sangat signifikan yakni
yang pada tahun 2004 berupa lahan hijau, pada tahun 2006 berupa lahan kosong,
dan akhirnya pada tahun 2011 berubah menjadi daerah permukiman yang cukup
luas dengan pola perkembangan yang terencana dan teratur. Kemungkinan daerah
ini merupakan kawasan perumahan yang akan terus berkembang dan bertambah
luas seiring akan kebutuhan tempat tinggal bagi para pekerja industri. Luas area
permukiman = 3,74 km2, sedangkan luas area industri = 3,08 km2
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
14/17
Berikut ini adalah daerah yang perubahan landusenya sangat signifikan:
Gambar yang menunjukan daerah yang mengalami perubahan yang sangat
signifikan
Keterangan:
A : Landuse yang berupa lahan pekarangan (2004)
B : Landuse yang berupa lahan kosong yang disiapkan untuk areal permukiman
C : Landuse yang berupa areal permukiman
Gambar yang menunjukkan perkembangan kawasan permukiman yang
berada di sebelah timur jalan raya utama
A
B
C
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
15/17
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian urbanisasi telah dijelaskan di atas yakni perubahan daerah
pedesaan ke arah sifat kehidupan kota, pertumbuhan suatu pemukiman menjadi
kota, perpindahan penduduk ke kota yang terlihat pada berbagai bentuk mobilitas
penduduk, serta kenaikan proporsi penduduk yang tinggal di kota. Salah satu
faktor terjadinya urbanisasi adalah adanya industrialisasi.
Fenomena yang terjadi di daerah Kragan, Kecamatan Serpong, Kota
Tanggerang merupakan sebuah fenomena sub-urbanisasi di Indonesia yang lebih
bercirikan sebagai globalisasi di kawasan sub-urban. Faktor-faktor pendorongnya
merupakan kombinasi dari kekuatan politik-ekonomi yang bergerak pada tataran
makro hingga mikro. Hal ini kemudian berdampak pada perkembangan
penggunaan lahan kota dan pola interaksi aktivitas yang berlangsung di atasnya,
dan pada sisi lain terjadinya peningkatan eksploitasi lahan terutama konversi
lahan pertanian produktif maupun kawasan konservasidan perluasan kerusakanekosistem lokal.
Karakteristik sub-urbanisasi di pinggiran Jakarta khususnya di Kota
Tangerang dicirikan oleh adanya faktor-faktor sebagai berikut :
1. Tingkat Pertumbuhan dan Kepadatan PendudukPertumbuhan dan kepadatan penduduk kota mengalami peningkatan
setiap tahunnya sehingga proses urbanisasi masih akan berlangsung. Dengandemikian potensi perkembangan penduduk Tangerang akan semakin masif
seperti yang terjadi di Jakarta. Hal ini akan berdampak langsung pada
penggunaan lahan di wilayah sub-urban. Jika pada awalnya sebagian besar
guna lahan wilayah sub-urban adalah lahan pertanian, lama kelamaan
bergeser menjadi lahan permukiman dan industri.
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
16/17
2. Perkembangan Perumahan Skala BesarPerkembangan permukiman skala besar ditandai oleh pesatnya
permintaan akan lahan untuk kegiatan usaha atau tempat hunian, khususnya
kawasan perumahan sebagai akibat perkembangan ekonomi yang cukup
pesat di Kota Jakarta. Sehingga perkembangan permukiman di wilayah sub-
urban yang terjadi pada umumnya masih punya ketergantungan yang sangat
tinggi dengan Kota Jakarta.
3. Perkembangan Kawasan IndustriSalah satu dari bangkitan akibat tumbuhnya industri di beberapa
wilayah Jakarta tersebut adalah pembangunan perumahan dalam skala besar.
Hal ini terjadi akibat tuntutan kebutuhan tempat tinggal para pelaku industri
atau karyawan yang ingin bermukim di sekitar kawasan untuk mengurangi
biaya transportasinya.
4. Peningkatan Intensitas Pergerakan Aktivitas KotaWilayah Jabotabek memiliki volume lalu lintas yang cukup tinggi
terutama pada jam-jam puncak yakni pada jam berangkat kerja dan jam
pulang kerja sehingga menimbulkan titik-titik kemacetan di beberapa ruas
jalan utama setiap harinya.
Dari pembahasan uraian makalah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan kawasan permukiman di daerah Kragan,
Kecamatan Serpong, Kota Tanggerang merupakan akibat dari proses urbanisasi
yang diakibatkan oleh adanya industrialisasi (perkembangan kawasan industri)
yang terjadi di daerah ini yang merupakan imbas dari perluasan kawasan industri
Kota Jakarta yang dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
-
7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa
17/17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/923/939.html
http://dixna.wordpress.com/2007/10/22/urbanisasi-akan-selesai-jika-kemakmuran-
merata/.html
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/urbanisasi.html
http://aguswibowo82.blogspot.com/2008/10/mengatasi-problem-urbanisasi.html
http://www.averroes.or.id/lifestyle/menolak-urbanisasi.html
http://www.menkokesra.go.id/content/view/6180/39/.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/makalah-urbanisasi-pasca-
lebaran.html
http://www.google.com/google_earth.com
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/urbanisasihttp://aguswibowo82.blogspot.com/2008/10/mengatasi-problem-urbanisasi.htmlhttp://www.averroes.or.id/lifestyle/menolak-urbanisasi.htmlhttp://www.averroes.or.id/lifestyle/menolak-urbanisasi.htmlhttp://aguswibowo82.blogspot.com/2008/10/mengatasi-problem-urbanisasi.htmlhttp://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/urbanisasi