makalah geografi pembentukan tata surya

22
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jagat raya merupakan ruang yang luas dan segala zat serta energi yang ada didalamnya. Sejarah jagat raya dimulai pertama kali ketika manusia mengenal ilmu perbintangan. Sejak zaman dahulu manusia berusaha ingin tahu tentang jagat raya baik mengenai ukuran, bentuk, isi, sifat, maupun jarak benda-benda langit yang satu dengan yang lainnya. Dari inilah muncul ilmu astronomi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang benda- benda angkasa. Dalam jagat raya atau alam semesta, terdapat juga tata surya. Tata surya dan matahari sebagai pusatnya dikelilingi oleh sembilan planet serta benda-benda angkasa lainnya. Kedelapan planet tersebut adalah merkurius, venus, mars, yupiter, saturnus, uranus, dan neptunus. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian dari alam semesta ? 2. Apa saja teori yang melatarbelakangi terbentuknya alam semesta? 1

Upload: tio-saputro

Post on 05-Dec-2014

750 views

Category:

Documents


35 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Geografi Pembentukan Tata Surya

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Jagat raya merupakan ruang yang luas dan segala zat serta energi yang ada

didalamnya. Sejarah jagat raya dimulai pertama kali ketika manusia mengenal

ilmu perbintangan. Sejak zaman dahulu manusia berusaha ingin tahu tentang jagat

raya baik mengenai ukuran, bentuk, isi, sifat, maupun jarak benda-benda langit

yang satu dengan yang lainnya. Dari inilah muncul ilmu astronomi yaitu ilmu

pengetahuan yang mempelajari tentang benda-benda angkasa. Dalam jagat raya

atau alam semesta, terdapat juga tata surya. Tata surya dan matahari sebagai

pusatnya dikelilingi oleh sembilan planet serta benda-benda angkasa lainnya.

Kedelapan planet tersebut adalah merkurius, venus, mars, yupiter, saturnus,

uranus, dan neptunus.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari alam semesta ?

2. Apa saja teori yang melatarbelakangi terbentuknya alam semesta?

3. Apa saja teori yang melatarbelakangi terjadinya tata surya?

4. Apa saja yang termasuk anggota tata surya ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya alam semesta, benda-benda yang ada

di alam semesta, dan sejarah terbentuknya alam semesta.

2. Agar kita dapat menjaga alam semesta ini untuk hidup di masa yang akan

datang.

3. Menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang alam semesta ini.

1

Page 2: Makalah Geografi Pembentukan Tata Surya

BAB II

PEMBAHASAN

A. Alam Semesta dan Teori Pembentukannya

Alam semesta atau jagat raya dapat diartikan sebagai suatu ruangan yang

maha besar, di mana di dalamnya terjadi segala peristiwa alam yang dapat

diungkapkan manusia maupun yang belum dapat diungkapkan manusia. Namun

demikian, melalui penelitian yang terus - menerus, sebagian rahasia Jagat Raya

mulai dapat diketahui. Misalnya, tentang letak, gerakan, dan bentuk benda langit

yang dekat dengan bumi. Lebih jauh lagi telah diketahui bahwa sistem Tata Surya

kita hanya sebagian kecil dari pengisi Galaksi Bimasakti. Manusia juga akhirnya

memahami bahwa Galaksi Bimasakti bukan satu-satunya galaksi pengisi Jagat

Raya. Alam semesta terbentuk kira-kira ribuan juta tahun yang lalu bersamaan

dengan adanya letusan-letusan besar. Ada beberapa teori yang menyatakan tentang

terbetuknya alam semesta, antara lain sebagai berikut :

a. Teori Dentuman atau Teori Ledakan

Teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar yang

terdapat di jagat raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, karena

adanya reaksi inti, massa tersebut akhirnya meledak dengan hebatnya. Massa

yang meledak kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat

serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan. Setelah berjuta-juta tahun massa

yang berserakan membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang

relatif lebih kecil dari massa semula. Kelompok-kelompok tersebut akhirnya

menjadi galaksi yang bergerak menjauhi titik intinya. Teori ini didukung oleh

adanya kenyataan bahwa galaksi-galaksi tersebut selalu bergerak menjauhi

intinya.

2

Page 3: Makalah Geografi Pembentukan Tata Surya

b. Teori Big Bang

Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini pada

mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi materi dalam

keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh

materinya terlempar ke ruang alam semesta. Timbul dua gaya saling

bertentangan yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya dinamakan gaya

kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya kosmis lebih dominan sehingga alam

semesta masih akan ekspansi terus-menerus.

c. Teori Creatio Continua

Teori Creatio Continua dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori

ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam

semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam

semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada

partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut

kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan

jasad-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap,

sehingga mengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan

pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis

pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan

kabut-kabut baru. Menurut teori ini 90 % materi alam semesta adalah hidrogen

dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.

d. Teori Ekspansi dan Kontraksi

Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa

ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka

waktu 30.000 juta tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta

bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga

yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk

berbagai unsur lain yang kompleks.

3

Page 4: Makalah Geografi Pembentukan Tata Surya

Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup

sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga

berupa panas yang sanga tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi

bahwa partikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang

ada pada zaman dahulu.

B. Tata Surya dan Teori Pembentukannya

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari,

planet,dan benda langit lainnya. Planet dan benda-benda langit lainnya secara

teratur mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Anggota Tata surya terdiri atas

beberapa susunan, yaitu matahari, planet, satelit, asteroid, dan komet.

a. Matahari

Matahari termasuk bintang karena dapat memancarkan cahayanya sendiri. Bagi

Bumi, Matahari adalah sumber energi utama. Matahari tersusun dari gas pijar

yang suhunya sangat tinggi. Suhu pada bagian dalam matahari mencapai

16.000.000°C dan suhu permukaannya 6.000ºC. Oleh karena itu, kita tidak

dapat menatap Matahari secara langsung. Cahaya Matahari sangat terang.

Matahari memiliki gaya tarik (gravitasi) yang sangat besar. Oleh karena itu,

Matahari dikelilingi oleh planet-planet. Diameter Matahari 109 kali lebih besar

daripada Bumi. Jarak matahari ke Bumi sekitar 150 juta kilometer.

b. Planet

Berbeda halnya dengan matahari, planet tidak dapat bercahaya. Planet termasuk

benda langit yang selalu berputar pada orbitnya dalam mengelilingi matahari

sebagai pusatnya. Planet berputar pada masing-masing garis edarnya. Garis

edar planet disebut orbit. Sampai saat ini planet yang ditemukan dalam tata

surya ada delapan buah planet, yaitu Merkurius, Venus, bumi, Mars, Jupiter,

Saturnus, Neptunus, dan Uranus. Berdasarkan letak planet terhadap bumi,

planet dikelompokkan menjadi planet dalam dan planet luar. Planet dalam

terdiri terdiri dari Merkurius dan Venus karena kedua planet ini berada di dalam

4

Page 5: Makalah Geografi Pembentukan Tata Surya

orbit bumi. Sedangkan Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus disebut

planet luar karena berada di luar orbit bumi.

1. Merkurius

Planet yang paling dekat dengan matahari adalah Merkurius. Lapisan

atmosfer planet Merkurius sangat tipis sehingga suhu di permukaannya

mencapai 430 0C pada siang hari. Permukaan planet Merkurius berlubang-

lubang. Planet Merkurius memiliki ukuran lebih kecil daripada bumi, dan

dapat terlihat di langit saat matahari akan terbit dan akan terbenam.

2. Venus

Planet terdekat kedua dengan matahari adalah Venus. Ukuran Venus hampir

sama dengan ukuran bumi sehingga orang sering menjulukinya Venus

kembaran bumi. Planet Venus tampak cemerlang di antara bintangbintang di

langit pada waktu fajar sehingga sering disebut sebagai bintang fajar. Venus

juga sering disebut bintang senja karena terlihat kemilau di Barat ketika

matahari terbenam. Akan tetapi, Venus bukanlah bintang. Atmosfer Venus

terdiri atas gas karbondioksida, sedikit hidrogen, nitrogen, dan uap air.

Atmosfer Venus dapat menahan cahaya matahari sehingga Venus kelihatan

paling cerah dilihat dari Bumi. Arah rotasi planet Venus searah dengan

jarum jam, sehingga matahari di Venus terbit dari sebelah barat dan

terbenam di sebelah timur. Berbeda dengan arah rotasi planet-planet lainnya,

yaitu dari timur ke barat. Gravitasi planet Venus sama dengan gravitasi di

bumi dan planet ini tidak memiliki satelit.

3. Bumi

Bumi merupakan planet ketiga dari matahari. Bumi adalah planet satu-

satunya yang dihuni oleh makhluk hidup. Bumi memiliki atmosfer yang

terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan uap air. Atmosfer

melindungi kita dari sinar ultraviolet yang dapat mematikan kehidupan dan

juga benda-benda langit yang mendekati ke bumi. Selain itu, atmosfer

menjaga suhu bumi tetap sesuai dengan kebutuhan makhluk hidup. Jika

5

Page 6: Makalah Geografi Pembentukan Tata Surya

dilihat dari angkasa, bumi terlihat berwarna biru dengan lapisan atmosfer

putih melingkar. Mengapa bumi berwarna biru? Untuk menjawabnya kamu

dapat berdiskusi dengan temanmu. Bumi memiliki sebuah satelit, yaitu

bulan. Bulan mengelilingi bumi dalam peredarannya mengitari matahari.

4. Mars

Mars merupakan planet keempat dari matahari. Planet Mars sering disebut

planet merah karena tampak kemerahan. Warna merah tersebut berasal dari

debu yang banyak diterbangkan angin. Pada permukaan Mars terdapat

kawah-kawah dan gunung-gunung yang sangat tinggi dan besar.

Keseluruhan permukaan Mars berupa padang pasir yang tertutup oleh debu

dan batuan padat yang berwarna merah-oranye. Atmosfer di Mars terdiri dari

gas karbon dioksida dan nitrogen. Di planet tersebut tidak ada air dan planet

itu memiliki 2 satelit atau bulan, yaitu Phobos dan Deimos.

5. Jupiter

Yupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya. Besar Yupiter sebelas

kali besar bumi sehingga sering disebut planet raksasa. Planet Yupiter

berputar dengan cepat pada porosnya dibandingkan perputaran planet-planet

lain. Kecepatan rotasi tersebut menyebabkan Yupiter lebih lebar pada bagian

ekuator. Atmosfer Yupiter sebagian besar terdiri atas hidrogen dan sisanya

helium. Atmosfer di planet, itu sangat tebal sehingga Yupiter itu tampak

seperti bola bola gas raksasa. Planet Yupiter memiliki 16, satelit dengan

empat satelit terbesar secara berturut-turut adalah Ganymede, Callisto,

Europa, dan Io.

6. Saturnus

Saturnus adalah planet terbesar kedua dalam tata surya setelah Yupiter.

Ukuran Saturnus sembilan kali ukuran bumi. Saturnus memiliki lapisan

atmosfer yang sangat tebal, tersusun atas gas hidrogen dan helium serta

sedikit metana dan amonia. Saturnus merupakan planet yang sangat indah

karena memiliki tiga cincin pada bagian atmosfernya. Cincin itu

6

Page 7: Makalah Geografi Pembentukan Tata Surya

diperkirakan terdiri atas debu halus, kerikil kecil, dan butir-butir es yang

sangat banyak. Planet itu tampak berwarna kekuningan. Planet Saturnus

memiliki 31 buah satelit dan satu di antaranya yang paling besar adalah

Titan. Titan merupakan satu-satunya satelit dalam sistem tata surya yang

memiliki lapisan atmosfer.

7. Uranus

Planet Uranus ditemukan seorang astronom inggris bernama Sir William

Herschel tahun 1781. Uranus diselimuti oleh awan yang tebal sehingga sulit

diamati dari bumi. Planet Uranus tampak berwarna hijau kebiruan. Atmosfer

planet ini tersusun dari hidrogen, helium, dan metana. Uranus berotasi dari

timur ke barat seperti halnya Venus. Namun, arah rotasinya tidak  searah

jarum jam, tetapi dari atas ke bawah. Uranus berputar dengan cepat pada

porosnya. Akibatnya, bagian ekuator Uranus lebih tebal dari bagian-bagian

lain. Perputaran yang cepat juga menimbulkan angin yang kuat pada

atmosfer Uranus. Planet Uranus memiliki cincin pada atmosfer. Cincin

Uranus tidak dapat diamati dari bumi, sekalipun dengan bantuan teleskop.

Planet itu memiliki 27 satelit atau bulan. Satelit yang ukurannya besar ada

lima buah, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.

8. Neptunus

Neptunus ditemukan oleh seorang astronom Jerman bernama J. G.

Galle tahun 1846. Planet Neptunus tampak berwarna kebiruan. Neptunus

juga dikelilingi oleh cincin debu. Selain itu, Neptunus memiliki bintik hitam.

Bintik itu diperkirakan adalah badai raksasa. Seperti halnya Yupiter,

Saturnus, dan Uranus, planet itu berupa bola gas raksasa dengan lapisan

atmosfer yang tebal. Atmosfer itu tersusun dari gas hidrogen dan helium.

Planet Neptunus memiliki 4 cincin dan 11 satelit atau bulan. Satelit yang

paling besar adalah Triton.

7

Page 8: Makalah Geografi Pembentukan Tata Surya

c. Satelit

Satelit adalah benda langit yang mengelilingi planet sehingga sering disebut

pengiring planet. Akan tetapi, tidak semua planet memiliki satelit. Planet yang

tidak memiliki satelit adalah Merkurius dan Venus. Satelit dibedakan menjadi

dua macam, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam adalah satelit yang

bukan buatan manusia. Satelit ini memang sudah ada dalam tata surya.

Sebaliknya, satelit buatan dibuat manusia untuk kepentingan tertentu. Satelit

buatan diluncurkan dengan roket. Apakah nama satelit buatan yang dimiliki

negara Indonesia? Satelit ini bernama satelit Palapa yang diluncurkan tangal 1

Februari 1996. Fungsinya untuk keperluan komunikasi. Satelit alam yang

dimiliki Bumi adalah Bulan. Bulan tidak memiliki sinar sendiri. Bulan

kelihatan bersinar pada malam hari karena memantulkan cahaya Matahari yang

diterimanya. Manusia pertama yang menjejakkan kakinya ke Bulan adalah

astronot Amerika. Ia berangkat dengan pesawat Apollo 11 pada tahun 1969. Ia

bernama Neil Amstrong. Permukaan Bulan tidak rata karena terdiri atas kawah-

kawah dan gunung-gunung. Jari-jari Bulan sekitar ¼ kali jari-jari Bumi. Jarak

Bulan ke Bumi sekitar 384.000 kilometer. Suhu permukaan Bulan yang terkena

sinar Matahari mencapai 110ºC. Bagian permukaan Bulan yang tidak terkena

sinar Matahari suhunya mencapai –173°C. Gaya gravitasi Bulan memengaruhi

keadaan Bumi. Misalnya, peristiwa pasang naik dan pasang surut air laut.

d. Asteroid

Di antara Mars dan Yupiter terdapat benda-benda langit. Kumpulan benda

langit itu terdiri atas gumpalan batu dan logam yang mengapung di angkasa.

Benda langit tersebut adalah asteroid. Diperkirakan terdapat kurang lebih 5.000

asteroid di dalam tata surya. Seperti planet, asteroid juga beredar mengelilingi

matahari. Permukaan asteroid penuh dengan kawah. Ukuran asteroid berbeda-

beda. Asteroid paling besar adalah Ceres dengan diameter 785 km. Asteroid

lainnya, antara lain Dallas berdiameter 560 km, Vesta berdiameter 390 km, dan

Juno berdiameter 190 km.

8

Page 9: Makalah Geografi Pembentukan Tata Surya

e. Meteor dan Meteorid

Meteroid merupakan benda-benda langit yang bergerak di angkasa dengan

kecepatan tinggi. Jumlah meteroid di langit sangat banyak dan mempunyai

lintasan yang tidak tetap. Meteroid sering masuk ke atmosfer Bumi karena

tertarik oleh gravitasi Bumi. Meteroid yang bergesekan dengan atmosfer Bumi

akan berpijar. Oleh karena itu, meteor juga sering disebut bintang jatuh.

Meteroid berwujud seperti batu serta tersusun oleh besi dan nikel. Meteroid

yang tertarik oleh gravitasi Bumi akan masuk ke atmosfer, kemudian habis

terbakar. Meteroid besar yang jatuh ke Bumi akan menimbulkan kawah yang

cukup besar. Kawah ini disebut kawah meteor. Meteor yang jatuh ke

permukaan Bumi sering disebut meteorit. Meteorit dengan berat sekitar 50.000

ton pernah jatuh di Arizona, Amerika Serikat. Ada juga meteorit yang

disimpan di Museum Geologi Bandung.

f. Komet

Komet juga merupakan benda langit yang mengelilingi Matahari. Orbit komet

berbentuk sangat lonjong. Komet tersusun atas debu dan gas yang membeku.

Selain memancarkan cahaya sendiri, komet juga memantulkan cahaya

Matahari. Komet disebut bintang berekor karena saat mendekati Matahari

komet terdorong oleh semburan partikel matahari. Akibatnya, komet menguap

dan membentuk awan yang terurai ke arah belakang seperti ekor. Ekor komet

selalu menjauhi Matahari. Panjang ekor komet dapat mencapai 161 juta

kilometer. Ekor komet akan semakin panjang jika semakin dekat dengan

matahari. Beberapa contoh komet yang sudah dikenal orang adalah :

1. Komet Halley

Komet Halley muncul setiap 72 tahun sekali. Komet Halley ditemukan oleh

Edmund Halley pada tahun 1682.

2. Komet Encke

Komet Encke muncul setiap 3 tahun sekali.

9

Page 10: Makalah Geografi Pembentukan Tata Surya

3. Komet West

Komet West muncul pada tahun 1976.

4. Komet Ikeya-Seki

Komet Ikeya-Seki terlihat pada akhir tahun 1965. Pada saat berjarak 32 juta

kilometer dari Matahari. Suhu komet ini mencapai 650oC. Komet ini adalah

komet pertama yang telah diukur suhunya.

5. Komet Kohoutek

Komet ini terlihat dari bumi setiap 75 tahun sekali. Komet Kohoutek ini

muncul pada tahun 1973.

6. Komet Howard-Koomen-Michel

Komet ini muncul pada tahun 1979.

7. Komet Sheemaker-Levy

Komet ini muncul pada tahun 1993.

Tata surya terbentuk dari material purba yang berputar dengan arah seperti

diatas arah negatif. Sekaligus pada kenyataannya, terdapat penyimpangan arah

rotasi dari arah yang umum. Beberapa teori tentang terjadinya tata surya sebagai

berikut :

a. Teori Nebula (Kant dan Laplace)

Immanuel Kant (1749-1827) seorang ahli filsafat Jerman membuat suatu

hipotensis tentang terjadinya tata surya. Dikatakan bahwa dijagad raya terdapat

gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan. Bagian tengah kabut itu lama-

kelamaan berunah menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari dan

bagian kabut sekitarnya menjadi planet-planet dan satelit. Pada waktu yang

hampir bersamaan tanpa komunikasi, seorang ahli fisika Perancis bernama

Pierre Simon De Laplace, mengemukakan teori yang hampir sama dikatakan ;

bahwa tata surya berasal dari kabut yang membentuk bentukan bulat seperti

bola yang besar, makin mengacil bola itu, makin cepatlah pilihannya.

Akibatnya, bentuk bola itu memepat pada tubuhnya dan melebar dibagian

10

Page 11: Makalah Geografi Pembentukan Tata Surya

ekuatornya, bahkan kemudian sebagian massa gas diekuatornya menjauh dari

gumpalan intinya, membentuk gelang-gelang, lama-kelamaan gelang itu

berubah menjadi gumpalan planet, itulah planet-planet dan satelitnya.

Sedangkan bagian inti kabut itu tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat,

sedangkan matahari yang kita lihat saat ini.

b. Teori Planetesimal (Moolton dan Chamberlin)

Thomas C. Chamberlin (1848-1928) seorang ahli geologi dan Forest R.

Moolton (1872-1952) seorang ahli astronomi, keduanya ilmuwan Amerika

dikenal dengan Teori Planetesimal (berarti planet kecil) karena planet terbentuk

dari benda padat yang memang telah ada. Menurut teori ini matahari telah ada

sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak. Pada waktu bintang itu

menjauh, menurut Moolton dan Chamberlin, sebagai massa matahari jatuh

kembali kepermukaan matahari dan sebagian lagi yang dinamakan planetesimal

yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya.

c. Teori Pasang Surut (Jeans dan Jeffreys)

Teori planetesimal itu hampir sama dengan teori pasang surut yang

dikemikakan oleh Sir James (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) keduanya

ilmuwan Inggris. Jeans dan Jeffreys melukiskan bahwa setelah bintangitu

berlalu, massa matahari yang lepas itu membentuk bentukan cerutu yang

mencorok kearah bintang, kemudian membeku menjadi planet-planet. Teori ini

menjelaskan, apa sebab planet-planet dibagian tengah, seperti Jupiter, Saturnus,

Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa, sedangkan dibagian ujungnya

Merkurius dan Venus didekat matahari dan pluto diujung lain merupakan planet

yang lebih kecil.

d. Teori Bintang Kembar

Teori ini dikemukakan oleh Hoyle. Hoyle mengemukakan bahwa pada awalnya

matahari merupakan bintang kembar yang berdekatan. Satu bintang meledak,

sehingga pecahannya berputar mengelilingi bintang yang tidak meledak.

Gravitasi bintang besar yang tidak meledak menimbulkan perputaran. Bintang

11

Page 12: Makalah Geografi Pembentukan Tata Surya

yang tidak meledak menjadi matahari, sedangkan pecahan bintang yang

meledak menjadi planet-planet dan satelit.

e. Teori Awan Debu (Van Weiz Saecker)

Pada tahun 1940 seorang astronomi Jerman bernama Carl Van Weiz Saecker

mengembangkan suatu teori yang dikenal dengan tori awan debu (The dust

cloud theory). teori ini kemudian dikembangkan lagi oleh ahli astronomi lain

yaitu Geerard P. Kuiper (1950), Subrah Manyan chandra Sekhar, dll. Pada

dasarnya teori ini mengemukakan, bahwa tata surya itu terbentuk dari gumpalan

awan gas dan debu pada proses pemepatan partikel. Debu tertarik kebagian

pussat awan itu, membentuk gumpalan gas itu memipih menyerupai bentuk

cakram yang tebal dibagian tengah dan lebih tipis dibagian tepinya. Partikel-

partikel dibagian tengah saluran itu kemudian saling menekan, sehingga

menimbulkan panas dan menjadi pijar. Bagian inilah yang kemudian menjadi

matahari.

12

Page 13: Makalah Geografi Pembentukan Tata Surya

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah

dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal,

Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang

Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan dilihatnya planet-planet

dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk mengamati benda langit

lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi dengan

perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang

lainnya. Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang

yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.

Objek-objek tersebut termasuk sembilan buah planet yaitu, merkurius, venus,

bumi, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus dan pluto yang sudah diketahui

dengan orbit berbentuk elips, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet)

lainnya.

B. SARAN

Dengan mengetahui adanya tata surya dalam jagad raya ini kita akan

mengenal susunan tata surya yang terdiri atas matahari, planet-planet, satelit-

satelit, komet dan meteor serta jutaan bintang yang dikenal dengan nama galaksi.

Bumi tempat kita berpijak saat ini dinamakan galaksi bima sakti. Betapa besarnya

jagat raya ini, semua orang setidaknya mengerti dan memahami tentang jagat raya.

Dengan keindahan dan kemegahan yang ada, kita patut bersyukur atas kebesaran

Tuhan Yang Maha Esa dalam menciptakan alam semesta beserta isinya ini.

13

Page 14: Makalah Geografi Pembentukan Tata Surya

DAFTAR PUSTAKA

Endarto, Danang, dkk. 2009. Geografi 1: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat

Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

http://geografi.heck.in/pengertian-struktur-jagad-raya. //diakses  tanggal 29 november

2011

Sulistiyanto. Iwan Gatot. 2009. Geografi 1 : untuk Sekolah Menengah Atas/

Madrasah Aliyah Kelas X, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional

Wikipedia.2011.Tata Surya http://wikipediafoundation.org/

Wikipedia.2011.Planet http://wikipedia.org/wiki/Planet/

Drs. Jasin, Maskoeri. 1992. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

14