makalah geografi pembentukan tata surya
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Jagat raya merupakan ruang yang luas dan segala zat serta energi yang ada
didalamnya. Sejarah jagat raya dimulai pertama kali ketika manusia mengenal
ilmu perbintangan. Sejak zaman dahulu manusia berusaha ingin tahu tentang jagat
raya baik mengenai ukuran, bentuk, isi, sifat, maupun jarak benda-benda langit
yang satu dengan yang lainnya. Dari inilah muncul ilmu astronomi yaitu ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang benda-benda angkasa. Dalam jagat raya
atau alam semesta, terdapat juga tata surya. Tata surya dan matahari sebagai
pusatnya dikelilingi oleh sembilan planet serta benda-benda angkasa lainnya.
Kedelapan planet tersebut adalah merkurius, venus, mars, yupiter, saturnus,
uranus, dan neptunus.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari alam semesta ?
2. Apa saja teori yang melatarbelakangi terbentuknya alam semesta?
3. Apa saja teori yang melatarbelakangi terjadinya tata surya?
4. Apa saja yang termasuk anggota tata surya ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui bagaimana terjadinya alam semesta, benda-benda yang ada
di alam semesta, dan sejarah terbentuknya alam semesta.
2. Agar kita dapat menjaga alam semesta ini untuk hidup di masa yang akan
datang.
3. Menambah pengetahuan dan wawasan kita tentang alam semesta ini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Alam Semesta dan Teori Pembentukannya
Alam semesta atau jagat raya dapat diartikan sebagai suatu ruangan yang
maha besar, di mana di dalamnya terjadi segala peristiwa alam yang dapat
diungkapkan manusia maupun yang belum dapat diungkapkan manusia. Namun
demikian, melalui penelitian yang terus - menerus, sebagian rahasia Jagat Raya
mulai dapat diketahui. Misalnya, tentang letak, gerakan, dan bentuk benda langit
yang dekat dengan bumi. Lebih jauh lagi telah diketahui bahwa sistem Tata Surya
kita hanya sebagian kecil dari pengisi Galaksi Bimasakti. Manusia juga akhirnya
memahami bahwa Galaksi Bimasakti bukan satu-satunya galaksi pengisi Jagat
Raya. Alam semesta terbentuk kira-kira ribuan juta tahun yang lalu bersamaan
dengan adanya letusan-letusan besar. Ada beberapa teori yang menyatakan tentang
terbetuknya alam semesta, antara lain sebagai berikut :
a. Teori Dentuman atau Teori Ledakan
Teori Dentuman menyatakan bahwa ada suatu massa yang sangat besar yang
terdapat di jagat raya dan mempunyai berat jenis yang sangat besar, karena
adanya reaksi inti, massa tersebut akhirnya meledak dengan hebatnya. Massa
yang meledak kemudian berserakan dan mengembang dengan sangat cepat
serta menjauhi pusat ledakan atau inti ledakan. Setelah berjuta-juta tahun massa
yang berserakan membentuk kelompok-kelompok dengan berat jenis yang
relatif lebih kecil dari massa semula. Kelompok-kelompok tersebut akhirnya
menjadi galaksi yang bergerak menjauhi titik intinya. Teori ini didukung oleh
adanya kenyataan bahwa galaksi-galaksi tersebut selalu bergerak menjauhi
intinya.
2
b. Teori Big Bang
Teori Big Bang dikembangkan oleh George Lemarie. Menurut teori ini pada
mulanya alam semesta berupa sebuah primeval atom yang berisi materi dalam
keadaan yang sangat padat. Suatu ketika atom ini meledak dan seluruh
materinya terlempar ke ruang alam semesta. Timbul dua gaya saling
bertentangan yang satu disebut gaya gravitasi dan yang lainnya dinamakan gaya
kosmis. Dari kedua gaya tersebut gaya kosmis lebih dominan sehingga alam
semesta masih akan ekspansi terus-menerus.
c. Teori Creatio Continua
Teori Creatio Continua dikemukakan oleh Fred Hoyle, Bendi, dan Gold. Teori
ini menyatakan bahwa saat diciptakan alam semesta ini tidak ada. Alam
semesta ini selamanya ada dan akan tetap ada atau dengan kata lain alam
semesta tidak pernah bermula dan tidak akan berakhir. Pada setiap saat ada
partikel yang dilahirkan dan ada yang lenyap. Partikel-partikel tersebut
kemudian mengembun menjadi kabut-kabut spiral dengan bintang-bintang dan
jasad-jasad alam semesta. Partikel yang dilahirkan lebih besar dari yang lenyap,
sehingga mengakibatkan jumlah materi makin bertambah dan mengakibatkan
pemuaian alam semesta. Pengembangan ini akan mencapai titik batas kritis
pada 10 milyar tahun lagi. Dalam waktu 10 milyar tahun, akan dihasilkan
kabut-kabut baru. Menurut teori ini 90 % materi alam semesta adalah hidrogen
dan hidrogenin, kemudian akan terbentuk helium dan zat-zat lainnya.
d. Teori Ekspansi dan Kontraksi
Teori ini berdasarkan adanya suatu siklus dari alam semesta yaitu massa
ekspansi dan massa kontraksi. Diduga siklus ini berlangsung dalam jangka
waktu 30.000 juta tahun. Pada masa ekspansi terbentuklah galaksi-galaksi serta
bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga-tenaga
yang bersumber dari reaksi inti hidrogen yang pada akhirnya akan membentuk
berbagai unsur lain yang kompleks.
3
Pada masa kontraksi terjadi galaksi dan bintang-bintang yang terbentuk meredup
sehingga unsur-unsur yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga
berupa panas yang sanga tinggi. Teori ekspansi dan kontraksi menguatkan asumsi
bahwa partikel-partikel yang ada pada saat ini berasal dari partikel-partikel yang
ada pada zaman dahulu.
B. Tata Surya dan Teori Pembentukannya
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri dari matahari,
planet,dan benda langit lainnya. Planet dan benda-benda langit lainnya secara
teratur mengelilingi matahari sebagai pusatnya. Anggota Tata surya terdiri atas
beberapa susunan, yaitu matahari, planet, satelit, asteroid, dan komet.
a. Matahari
Matahari termasuk bintang karena dapat memancarkan cahayanya sendiri. Bagi
Bumi, Matahari adalah sumber energi utama. Matahari tersusun dari gas pijar
yang suhunya sangat tinggi. Suhu pada bagian dalam matahari mencapai
16.000.000°C dan suhu permukaannya 6.000ºC. Oleh karena itu, kita tidak
dapat menatap Matahari secara langsung. Cahaya Matahari sangat terang.
Matahari memiliki gaya tarik (gravitasi) yang sangat besar. Oleh karena itu,
Matahari dikelilingi oleh planet-planet. Diameter Matahari 109 kali lebih besar
daripada Bumi. Jarak matahari ke Bumi sekitar 150 juta kilometer.
b. Planet
Berbeda halnya dengan matahari, planet tidak dapat bercahaya. Planet termasuk
benda langit yang selalu berputar pada orbitnya dalam mengelilingi matahari
sebagai pusatnya. Planet berputar pada masing-masing garis edarnya. Garis
edar planet disebut orbit. Sampai saat ini planet yang ditemukan dalam tata
surya ada delapan buah planet, yaitu Merkurius, Venus, bumi, Mars, Jupiter,
Saturnus, Neptunus, dan Uranus. Berdasarkan letak planet terhadap bumi,
planet dikelompokkan menjadi planet dalam dan planet luar. Planet dalam
terdiri terdiri dari Merkurius dan Venus karena kedua planet ini berada di dalam
4
orbit bumi. Sedangkan Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus disebut
planet luar karena berada di luar orbit bumi.
1. Merkurius
Planet yang paling dekat dengan matahari adalah Merkurius. Lapisan
atmosfer planet Merkurius sangat tipis sehingga suhu di permukaannya
mencapai 430 0C pada siang hari. Permukaan planet Merkurius berlubang-
lubang. Planet Merkurius memiliki ukuran lebih kecil daripada bumi, dan
dapat terlihat di langit saat matahari akan terbit dan akan terbenam.
2. Venus
Planet terdekat kedua dengan matahari adalah Venus. Ukuran Venus hampir
sama dengan ukuran bumi sehingga orang sering menjulukinya Venus
kembaran bumi. Planet Venus tampak cemerlang di antara bintangbintang di
langit pada waktu fajar sehingga sering disebut sebagai bintang fajar. Venus
juga sering disebut bintang senja karena terlihat kemilau di Barat ketika
matahari terbenam. Akan tetapi, Venus bukanlah bintang. Atmosfer Venus
terdiri atas gas karbondioksida, sedikit hidrogen, nitrogen, dan uap air.
Atmosfer Venus dapat menahan cahaya matahari sehingga Venus kelihatan
paling cerah dilihat dari Bumi. Arah rotasi planet Venus searah dengan
jarum jam, sehingga matahari di Venus terbit dari sebelah barat dan
terbenam di sebelah timur. Berbeda dengan arah rotasi planet-planet lainnya,
yaitu dari timur ke barat. Gravitasi planet Venus sama dengan gravitasi di
bumi dan planet ini tidak memiliki satelit.
3. Bumi
Bumi merupakan planet ketiga dari matahari. Bumi adalah planet satu-
satunya yang dihuni oleh makhluk hidup. Bumi memiliki atmosfer yang
terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dioksida, dan uap air. Atmosfer
melindungi kita dari sinar ultraviolet yang dapat mematikan kehidupan dan
juga benda-benda langit yang mendekati ke bumi. Selain itu, atmosfer
menjaga suhu bumi tetap sesuai dengan kebutuhan makhluk hidup. Jika
5
dilihat dari angkasa, bumi terlihat berwarna biru dengan lapisan atmosfer
putih melingkar. Mengapa bumi berwarna biru? Untuk menjawabnya kamu
dapat berdiskusi dengan temanmu. Bumi memiliki sebuah satelit, yaitu
bulan. Bulan mengelilingi bumi dalam peredarannya mengitari matahari.
4. Mars
Mars merupakan planet keempat dari matahari. Planet Mars sering disebut
planet merah karena tampak kemerahan. Warna merah tersebut berasal dari
debu yang banyak diterbangkan angin. Pada permukaan Mars terdapat
kawah-kawah dan gunung-gunung yang sangat tinggi dan besar.
Keseluruhan permukaan Mars berupa padang pasir yang tertutup oleh debu
dan batuan padat yang berwarna merah-oranye. Atmosfer di Mars terdiri dari
gas karbon dioksida dan nitrogen. Di planet tersebut tidak ada air dan planet
itu memiliki 2 satelit atau bulan, yaitu Phobos dan Deimos.
5. Jupiter
Yupiter merupakan planet terbesar dalam tata surya. Besar Yupiter sebelas
kali besar bumi sehingga sering disebut planet raksasa. Planet Yupiter
berputar dengan cepat pada porosnya dibandingkan perputaran planet-planet
lain. Kecepatan rotasi tersebut menyebabkan Yupiter lebih lebar pada bagian
ekuator. Atmosfer Yupiter sebagian besar terdiri atas hidrogen dan sisanya
helium. Atmosfer di planet, itu sangat tebal sehingga Yupiter itu tampak
seperti bola bola gas raksasa. Planet Yupiter memiliki 16, satelit dengan
empat satelit terbesar secara berturut-turut adalah Ganymede, Callisto,
Europa, dan Io.
6. Saturnus
Saturnus adalah planet terbesar kedua dalam tata surya setelah Yupiter.
Ukuran Saturnus sembilan kali ukuran bumi. Saturnus memiliki lapisan
atmosfer yang sangat tebal, tersusun atas gas hidrogen dan helium serta
sedikit metana dan amonia. Saturnus merupakan planet yang sangat indah
karena memiliki tiga cincin pada bagian atmosfernya. Cincin itu
6
diperkirakan terdiri atas debu halus, kerikil kecil, dan butir-butir es yang
sangat banyak. Planet itu tampak berwarna kekuningan. Planet Saturnus
memiliki 31 buah satelit dan satu di antaranya yang paling besar adalah
Titan. Titan merupakan satu-satunya satelit dalam sistem tata surya yang
memiliki lapisan atmosfer.
7. Uranus
Planet Uranus ditemukan seorang astronom inggris bernama Sir William
Herschel tahun 1781. Uranus diselimuti oleh awan yang tebal sehingga sulit
diamati dari bumi. Planet Uranus tampak berwarna hijau kebiruan. Atmosfer
planet ini tersusun dari hidrogen, helium, dan metana. Uranus berotasi dari
timur ke barat seperti halnya Venus. Namun, arah rotasinya tidak searah
jarum jam, tetapi dari atas ke bawah. Uranus berputar dengan cepat pada
porosnya. Akibatnya, bagian ekuator Uranus lebih tebal dari bagian-bagian
lain. Perputaran yang cepat juga menimbulkan angin yang kuat pada
atmosfer Uranus. Planet Uranus memiliki cincin pada atmosfer. Cincin
Uranus tidak dapat diamati dari bumi, sekalipun dengan bantuan teleskop.
Planet itu memiliki 27 satelit atau bulan. Satelit yang ukurannya besar ada
lima buah, yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.
8. Neptunus
Neptunus ditemukan oleh seorang astronom Jerman bernama J. G.
Galle tahun 1846. Planet Neptunus tampak berwarna kebiruan. Neptunus
juga dikelilingi oleh cincin debu. Selain itu, Neptunus memiliki bintik hitam.
Bintik itu diperkirakan adalah badai raksasa. Seperti halnya Yupiter,
Saturnus, dan Uranus, planet itu berupa bola gas raksasa dengan lapisan
atmosfer yang tebal. Atmosfer itu tersusun dari gas hidrogen dan helium.
Planet Neptunus memiliki 4 cincin dan 11 satelit atau bulan. Satelit yang
paling besar adalah Triton.
7
c. Satelit
Satelit adalah benda langit yang mengelilingi planet sehingga sering disebut
pengiring planet. Akan tetapi, tidak semua planet memiliki satelit. Planet yang
tidak memiliki satelit adalah Merkurius dan Venus. Satelit dibedakan menjadi
dua macam, yaitu satelit alam dan satelit buatan. Satelit alam adalah satelit yang
bukan buatan manusia. Satelit ini memang sudah ada dalam tata surya.
Sebaliknya, satelit buatan dibuat manusia untuk kepentingan tertentu. Satelit
buatan diluncurkan dengan roket. Apakah nama satelit buatan yang dimiliki
negara Indonesia? Satelit ini bernama satelit Palapa yang diluncurkan tangal 1
Februari 1996. Fungsinya untuk keperluan komunikasi. Satelit alam yang
dimiliki Bumi adalah Bulan. Bulan tidak memiliki sinar sendiri. Bulan
kelihatan bersinar pada malam hari karena memantulkan cahaya Matahari yang
diterimanya. Manusia pertama yang menjejakkan kakinya ke Bulan adalah
astronot Amerika. Ia berangkat dengan pesawat Apollo 11 pada tahun 1969. Ia
bernama Neil Amstrong. Permukaan Bulan tidak rata karena terdiri atas kawah-
kawah dan gunung-gunung. Jari-jari Bulan sekitar ¼ kali jari-jari Bumi. Jarak
Bulan ke Bumi sekitar 384.000 kilometer. Suhu permukaan Bulan yang terkena
sinar Matahari mencapai 110ºC. Bagian permukaan Bulan yang tidak terkena
sinar Matahari suhunya mencapai –173°C. Gaya gravitasi Bulan memengaruhi
keadaan Bumi. Misalnya, peristiwa pasang naik dan pasang surut air laut.
d. Asteroid
Di antara Mars dan Yupiter terdapat benda-benda langit. Kumpulan benda
langit itu terdiri atas gumpalan batu dan logam yang mengapung di angkasa.
Benda langit tersebut adalah asteroid. Diperkirakan terdapat kurang lebih 5.000
asteroid di dalam tata surya. Seperti planet, asteroid juga beredar mengelilingi
matahari. Permukaan asteroid penuh dengan kawah. Ukuran asteroid berbeda-
beda. Asteroid paling besar adalah Ceres dengan diameter 785 km. Asteroid
lainnya, antara lain Dallas berdiameter 560 km, Vesta berdiameter 390 km, dan
Juno berdiameter 190 km.
8
e. Meteor dan Meteorid
Meteroid merupakan benda-benda langit yang bergerak di angkasa dengan
kecepatan tinggi. Jumlah meteroid di langit sangat banyak dan mempunyai
lintasan yang tidak tetap. Meteroid sering masuk ke atmosfer Bumi karena
tertarik oleh gravitasi Bumi. Meteroid yang bergesekan dengan atmosfer Bumi
akan berpijar. Oleh karena itu, meteor juga sering disebut bintang jatuh.
Meteroid berwujud seperti batu serta tersusun oleh besi dan nikel. Meteroid
yang tertarik oleh gravitasi Bumi akan masuk ke atmosfer, kemudian habis
terbakar. Meteroid besar yang jatuh ke Bumi akan menimbulkan kawah yang
cukup besar. Kawah ini disebut kawah meteor. Meteor yang jatuh ke
permukaan Bumi sering disebut meteorit. Meteorit dengan berat sekitar 50.000
ton pernah jatuh di Arizona, Amerika Serikat. Ada juga meteorit yang
disimpan di Museum Geologi Bandung.
f. Komet
Komet juga merupakan benda langit yang mengelilingi Matahari. Orbit komet
berbentuk sangat lonjong. Komet tersusun atas debu dan gas yang membeku.
Selain memancarkan cahaya sendiri, komet juga memantulkan cahaya
Matahari. Komet disebut bintang berekor karena saat mendekati Matahari
komet terdorong oleh semburan partikel matahari. Akibatnya, komet menguap
dan membentuk awan yang terurai ke arah belakang seperti ekor. Ekor komet
selalu menjauhi Matahari. Panjang ekor komet dapat mencapai 161 juta
kilometer. Ekor komet akan semakin panjang jika semakin dekat dengan
matahari. Beberapa contoh komet yang sudah dikenal orang adalah :
1. Komet Halley
Komet Halley muncul setiap 72 tahun sekali. Komet Halley ditemukan oleh
Edmund Halley pada tahun 1682.
2. Komet Encke
Komet Encke muncul setiap 3 tahun sekali.
9
3. Komet West
Komet West muncul pada tahun 1976.
4. Komet Ikeya-Seki
Komet Ikeya-Seki terlihat pada akhir tahun 1965. Pada saat berjarak 32 juta
kilometer dari Matahari. Suhu komet ini mencapai 650oC. Komet ini adalah
komet pertama yang telah diukur suhunya.
5. Komet Kohoutek
Komet ini terlihat dari bumi setiap 75 tahun sekali. Komet Kohoutek ini
muncul pada tahun 1973.
6. Komet Howard-Koomen-Michel
Komet ini muncul pada tahun 1979.
7. Komet Sheemaker-Levy
Komet ini muncul pada tahun 1993.
Tata surya terbentuk dari material purba yang berputar dengan arah seperti
diatas arah negatif. Sekaligus pada kenyataannya, terdapat penyimpangan arah
rotasi dari arah yang umum. Beberapa teori tentang terjadinya tata surya sebagai
berikut :
a. Teori Nebula (Kant dan Laplace)
Immanuel Kant (1749-1827) seorang ahli filsafat Jerman membuat suatu
hipotensis tentang terjadinya tata surya. Dikatakan bahwa dijagad raya terdapat
gumpalan kabut yang berputar perlahan-lahan. Bagian tengah kabut itu lama-
kelamaan berunah menjadi gumpalan gas yang kemudian menjadi matahari dan
bagian kabut sekitarnya menjadi planet-planet dan satelit. Pada waktu yang
hampir bersamaan tanpa komunikasi, seorang ahli fisika Perancis bernama
Pierre Simon De Laplace, mengemukakan teori yang hampir sama dikatakan ;
bahwa tata surya berasal dari kabut yang membentuk bentukan bulat seperti
bola yang besar, makin mengacil bola itu, makin cepatlah pilihannya.
Akibatnya, bentuk bola itu memepat pada tubuhnya dan melebar dibagian
10
ekuatornya, bahkan kemudian sebagian massa gas diekuatornya menjauh dari
gumpalan intinya, membentuk gelang-gelang, lama-kelamaan gelang itu
berubah menjadi gumpalan planet, itulah planet-planet dan satelitnya.
Sedangkan bagian inti kabut itu tetap berbentuk gas pijar yang kita lihat,
sedangkan matahari yang kita lihat saat ini.
b. Teori Planetesimal (Moolton dan Chamberlin)
Thomas C. Chamberlin (1848-1928) seorang ahli geologi dan Forest R.
Moolton (1872-1952) seorang ahli astronomi, keduanya ilmuwan Amerika
dikenal dengan Teori Planetesimal (berarti planet kecil) karena planet terbentuk
dari benda padat yang memang telah ada. Menurut teori ini matahari telah ada
sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak. Pada waktu bintang itu
menjauh, menurut Moolton dan Chamberlin, sebagai massa matahari jatuh
kembali kepermukaan matahari dan sebagian lagi yang dinamakan planetesimal
yang kemudian menjadi planet-planet yang beredar pada orbitnya.
c. Teori Pasang Surut (Jeans dan Jeffreys)
Teori planetesimal itu hampir sama dengan teori pasang surut yang
dikemikakan oleh Sir James (1877-1946) dan Harold Jeffreys (1891) keduanya
ilmuwan Inggris. Jeans dan Jeffreys melukiskan bahwa setelah bintangitu
berlalu, massa matahari yang lepas itu membentuk bentukan cerutu yang
mencorok kearah bintang, kemudian membeku menjadi planet-planet. Teori ini
menjelaskan, apa sebab planet-planet dibagian tengah, seperti Jupiter, Saturnus,
Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa, sedangkan dibagian ujungnya
Merkurius dan Venus didekat matahari dan pluto diujung lain merupakan planet
yang lebih kecil.
d. Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh Hoyle. Hoyle mengemukakan bahwa pada awalnya
matahari merupakan bintang kembar yang berdekatan. Satu bintang meledak,
sehingga pecahannya berputar mengelilingi bintang yang tidak meledak.
Gravitasi bintang besar yang tidak meledak menimbulkan perputaran. Bintang
11
yang tidak meledak menjadi matahari, sedangkan pecahan bintang yang
meledak menjadi planet-planet dan satelit.
e. Teori Awan Debu (Van Weiz Saecker)
Pada tahun 1940 seorang astronomi Jerman bernama Carl Van Weiz Saecker
mengembangkan suatu teori yang dikenal dengan tori awan debu (The dust
cloud theory). teori ini kemudian dikembangkan lagi oleh ahli astronomi lain
yaitu Geerard P. Kuiper (1950), Subrah Manyan chandra Sekhar, dll. Pada
dasarnya teori ini mengemukakan, bahwa tata surya itu terbentuk dari gumpalan
awan gas dan debu pada proses pemepatan partikel. Debu tertarik kebagian
pussat awan itu, membentuk gumpalan gas itu memipih menyerupai bentuk
cakram yang tebal dibagian tengah dan lebih tipis dibagian tepinya. Partikel-
partikel dibagian tengah saluran itu kemudian saling menekan, sehingga
menimbulkan panas dan menjadi pijar. Bagian inilah yang kemudian menjadi
matahari.
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ada beberapa hipotesis yang menyatakan asal-usul Tata Surya yang telah
dikemukakan oleh beberapa ahli, yaitu Hipotesis Nebula, Hipotesis Planetisimal,
Hipotesis Pasang Surut Bintang, Hipotesis Kondensasi, dan Hipotesis Bintang
Kembar. Sejarah penemuan Tata surya di awali dengan dilihatnya planet-planet
dengan mata telanjang hingga ditemukannya alat untuk mengamati benda langit
lebih jelas yaitu Teleskop dari Galileo. Perkembangan teleskop diimbangi dengan
perkembangan perhitungan benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang
lainnya. Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang
yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya.
Objek-objek tersebut termasuk sembilan buah planet yaitu, merkurius, venus,
bumi, mars, yupiter, saturnus, uranus, neptunus dan pluto yang sudah diketahui
dengan orbit berbentuk elips, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet)
lainnya.
B. SARAN
Dengan mengetahui adanya tata surya dalam jagad raya ini kita akan
mengenal susunan tata surya yang terdiri atas matahari, planet-planet, satelit-
satelit, komet dan meteor serta jutaan bintang yang dikenal dengan nama galaksi.
Bumi tempat kita berpijak saat ini dinamakan galaksi bima sakti. Betapa besarnya
jagat raya ini, semua orang setidaknya mengerti dan memahami tentang jagat raya.
Dengan keindahan dan kemegahan yang ada, kita patut bersyukur atas kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa dalam menciptakan alam semesta beserta isinya ini.
13
DAFTAR PUSTAKA
Endarto, Danang, dkk. 2009. Geografi 1: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
http://geografi.heck.in/pengertian-struktur-jagad-raya. //diakses tanggal 29 november
2011
Sulistiyanto. Iwan Gatot. 2009. Geografi 1 : untuk Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah Kelas X, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
Wikipedia.2011.Tata Surya http://wikipediafoundation.org/
Wikipedia.2011.Planet http://wikipedia.org/wiki/Planet/
Drs. Jasin, Maskoeri. 1992. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
14