makalah tqm

18
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya volume dan kompleksitas pemanufakturan maupun jasa yang harus berkualitas merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan daya saing produk, selain biaya produksi dan ketepatan waktu produksi. Sistem kualitas modern dibagi kedalam tiga bagian, yaitu kualitas desain, kualitas konformitas,kualitas pemasaran, serta pelayanan purnajual. Total quality management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya. Salah satu tujuan TQM adalah memberikan kepuasan pelanggan. Mekanismenya memahami harapan pelanggan melalui tiga tingkatan, yaitu dimulai dengan menampung keluhan, analisis penjualan dan umpan balik dari konsumen, dan wawancara pribadi dengan konsumen. Kemudian dengan quality function development dan diterjemahkan melalui house of quality. 1.2 Rumusan Masalah 1.Apa yang dimaksud dari TQM (total quality of management)? 2.Bagaiman falsafah dari TQM (total quality of management)? 3.Apa saja metode yang digunakan? 4.Apa tujuan dari adanya total quality of management? 1.3 Tujuan Penulisan Manajemen Mutu Terpadu | 1

Upload: avy-freesh

Post on 12-Apr-2016

82 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

makalah TQM

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH TQM

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan meningkatnya volume dan kompleksitas pemanufakturan maupun jasa

yang harus berkualitas merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan daya saing

produk, selain biaya produksi dan ketepatan waktu produksi. Sistem kualitas modern dibagi

kedalam tiga bagian, yaitu kualitas desain, kualitas konformitas,kualitas pemasaran, serta

pelayanan purnajual.

Total quality management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang

mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas

produk, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya.

Salah satu tujuan TQM adalah memberikan kepuasan pelanggan. Mekanismenya

memahami harapan pelanggan melalui tiga tingkatan, yaitu dimulai dengan menampung

keluhan, analisis penjualan dan umpan balik dari konsumen, dan wawancara pribadi dengan

konsumen. Kemudian dengan quality function development dan diterjemahkan melalui house

of quality.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dari TQM (total quality of management)?

2. Bagaiman falsafah dari TQM (total quality of management)?

3. Apa saja metode yang digunakan?

4. Apa tujuan dari adanya total quality of management?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu TQM (Total Quality of Management).

2. Untuk mengetahui apa saja falsafah dan metode dari TQM.

3. Untuk memberikan informasi betapa pentingnya menerapkan TQM agar proses bisnis

bisa tetap kompetitive.

4. Menjelaskan berbagai perkembangan TQM dari waktu ke waktu.

Manajemen Mutu Terpadu | 1

Page 2: MAKALAH TQM

BAB II

ISI

2.1 DEFINISI DAN UNSUR TQM

TQM (Total quality management) adalah suatu pendekatan dalam menjalankan usaha

yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisaasi melalui perbaikan terus-

menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungan.

Untuk memudahkan pemahamannya, pengertian TQM dapat dibedakan dalam dua

aspek (Fandi, 1995: 4). Aspek pertama menguraikan apa TQM itu dan aspek kedua

membahas bagaimana mencapainya.

Perbedaan TQM dengan pendekatan-pendekatan lain dalam menjalankan usaha adalah

komponen bagaimana. Komponen ini memiliki sepuluh unsur utama TQM (Goetsch dan

Davis, 1994 : 14-18), yang masing-masing akan dijelaskaan sebagai berikut.

1. Fokus pada pelanggan

Dalam TQM, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal merupakan driver.

Pelanggan eksternal menentukan kualitas produk atau jasa yang disampaikan kepada mereka,

sedangkan pelanggan internal berperan besar dalam menentukan kualitas tenaga kerja, proses,

dan lingkungan yang berhubungan dengan produk dan jasa.

Guru yang merupakan salah satu pelanggan internal untuk dapat menghasilkan mutu

pendidikan yang baik maka berusaha semaksimal mungkin untuk mengajar dan mendidik

pelanggan eksternal yang mana dalam hal ini adalah siswa. Dengan memperhatikan semua

yang siswa butuhkan maka akan menghasilkan lulusan yang terbaik pula dan sekolah akan

mendapat pujian dari lingkungan sekitarnya.

2. Obsesi Terhadap Kualitas

Dalam organisasi yang menerapkan TQM, penentu akhir kualitas pelanggan internal

dan eksternal. Dengan kualitas yang ditetapkan tersebut, organisasi harus terobsesi untuk

memenuhi atau melebihi apa yang ditentukan tersebut. Hal ini berarti bahwa semua karyawan

pada setiap level berusaha melaksanakan setiap aspek pekerjaannya berdasarkan

perspektif”bagaimana kita dapat melakukannya dengan lebih baik?” bila suatu organisasi

terobsesi dengan kualitas,maka berlaku prinsip’good enough is never good enough.Baik

siswa maupun guru sama-sama memiliki keinginan yang sama yaitu untuk meningkatkan

mutu pendidikan yang lebih baik lagi. Dengan bersama-sama meningkatkan kualitas yang ada

maka sekolah akan turut memenuhi dan melebihi kualitas yang ada.

Manajemen Mutu Terpadu | 2

Page 3: MAKALAH TQM

3. Pendekatan Ilmiah

Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama untuk

mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang

berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut. Dengan demikian data diperlukan dan

dipergunakan dalam menyusun patok duga (benchmark), memantau prestasi, dan

melaksanakan perbaikan.

Adanya pendekatan ilmiah yang ada pada TQM membuat pihak sekolah dapat

mengetahui apa saja yang diperlukan dalam hal pemenuhan kualitas sekolah. Semua hal

dalam pendekatan ilmiah dapat digunakan untuk mengetahui masalah yang ada di sekolah,

langkah apa yang dilakukan yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan

demikian sekolah dapat membuat rencana untuk meningkatkan prestasi siswa dan melakukan

perbaikan yang tepat.

4. Komitmen jangka Panjang

TQM merupakan paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk itu dibutuhkan

budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu komitmen jangka panjang sangat penting

guna mengadakan perubahan budaya agar penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses.

Sekolah memerlukan perencanaan tentang apa yang diharapkan dari sekolah tersebut

kedepannya. Untuk itu diperlukan budaya atau aturan yang dapat merealisasikan rencana

tersebut. Semua pihak yang ada di dalam sekolah tersebut ikut andil demi tercapainya

rencana dari sekolah tersebut. Budaya atau aturan harus bersifat konstan dari waktu ke waktu

demi terwujudnya kualitas sekolah tersebut.

5. Kerja sama Team (Teamwork)

Dalam organisasi yang dikelola secara tradisional, seringkali diciptakan persaingan

antar departemen yang ada dalam organisasi tersebut agar daya saingannya terdongkrak .

Akan tetapi persaingan internal tersebut cenderung hanya menggunakan dan menghabiskan

energi yang seharusnya dipusatkan pada upaya perbaikan kualitas, yang pada gilirannya

untuk meningkatkan daya saing eksternal.

Dalam organisasi yang menerapkan TQM, kerja sama tim, kemitraan dan hubungan

dijalin dan dibina baik antar karyawan perusahaan maupun dengan pemasok lembaga-

lembaga pemerintah, dan masyarakat sekitarnya.

Lingkungan sekolah memiliki multi unsur yang mana untuk mendapatkan kualitas yang

baik maka dibutuhkan kerja sama dari unsur-unsur yang terkait. Unsur-unsur sekolah yang

dimaksud adalah kepala sekolah, guru, siswa, staf TU, Komite, warga sekitar. Apabila

mereka saling mendukung satu sama lain maka sekolah dapat meningkatkan kualitasnya.

Manajemen Mutu Terpadu | 3

Page 4: MAKALAH TQM

6. Perbaikan Sistem Secara Berkesinambungan

Setiap poduk atau jasa dihasilkan dengan memanfaatkan proses-proses tertentu di

dalam suatu sistem atau lingkungan. Oleh karena itu, sistem yang sudah ada perlu diperbaiki

secara terus menerus agar kualitas yang dihasilkannya dapat meningkat.

Sekolah memiliki sistem pendidikan yang dipergunakan untuk menjalankan semua hal

tentang pendidikan. Di dalamnya terdapat aturan-aturan yang di laksanakan dalam

lingkungan sekolah yang pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Seiring dengan waktu maka sistem pendidikan pun terkadang menyesuaikan dengan

perkembangan zaman. Perkembangan zaman yang meningkat maka masalahpun semakin

bervariasi dengan membutuhkan pemecahan masalah yang terbaik pula. Sistem pendidikan

harus terus mengalami perbaikan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas dan

mutu pendidikan.

7. Pendidikan dan Pelatihan

Dewasa ini masih terdapat perusahaan yang menutup mata terhadap pentingnya

pendidikan dan pelatihan. Perusahaan-perusahaan seperti itu hanya akan memberikan

pelatihan-pelatihan yang sekedarnya kepada karyawannya. Hal ini menyebabkan perusahaan

tidak berkembang dan sulit bersaing dengan perusahaan lainnya.

Dalam organisasi yang menerapkan TQM, pendidikan dan pelatihan merupakan faktor

yang fundamental. Setiap orang diharapkan dan didorong untuk terus belajar, yang tidak ada

akhirnya dan tidak mengenal batas usia. Dengan belajar, setiap orang dalam perusahaan dapat

meningkatkan keterampilan teknis dan keahlian profesionalnya.

Sekolah yang menerapkan TQM akan memberikan atau menganjurkan kepada guru-

gurunya untuk mengikuti pelatihan dan sekolah lebih tinggi lagi guna meningkatkan

kemampuan dirinya dan menyampaikan ilmu lebih baik lagi kepada siswa. Dengan pelatihan

yang di dapat dan pendidikan yang dimiliki guru maka akan menyebabkan sekolah tersebut

berkembang

8. Kebebasan Yang Terkendali

Dalam TQM, keterlibatan dan pemberdayaan karyawan dalam pengambilan keputusan

dan pemecahan masalah merupakan unsur yang sangat penting. Hal ini dikarenakan unsur

tersebut dapat meningkatkan "rasa memiliki" dan tanggung jawab karyawan terhadap

keputusan yang dibuat. Selain itu unsur ini juga dapat memperkaya wawasan dan pandangan

dalam suatu keputusan yang diambil, karena pihak yang terlibat lebih banyak. Meskipun

demikian, kebebasan yang timbul karena keterlibatan tersebut merupakan hasil dari

pengendalian yang terencana dan terlaksana dengan baik. Pengendalian itu sendiri dilakukan

Manajemen Mutu Terpadu | 4

Page 5: MAKALAH TQM

terhadap metode-metode pelaksanaan setiap proses tertentu. Dalam hal ini karyawan yang

melakukan standadisasi proses dan mereka pula yang berusaha mencari cara untuk

menyakinkan setiap orang agar bersedia mengikuti prosedur standar tersebut.

9. Kesatuan Tujuan

Agar TQM dapat diterapkan dengan baik, maka perusahaan harus memiliki kesatuan

tujuan. Dengan demikian setiap usaha dapat diarahkan pada tujuan yang sama. Namun hal ini

tidak berarti bahwa harus selalu ada persetujuan atau kesepakatan antara pihak manajemen

dan karyawan mengenai upah dan kondisi kerja.

Tiap sekolah memiliki visi dan misi yang masing-masing berbeda satu sama lain sesuai

dengan tujuan yang ingin dicapai oleh sekolah tersebut. Dengan visi dan misi yang ada maka

pihak sekolah masing-masing memiliki cara tersendiri untuk menciptakan tujuan yang sama.

Pemikiran tujuan yang sama akan menghasilkan kualitas sekolah yang sesuai dengan

harapan.

10. Adanya Keterlibatan dan Pemberdayaan Karyawan

Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan hal yang penting dalam

penerapan TQM. Usaha untuk melibatkan karyawan membawa 2 manfaat utama. Pertama,

hal ini akan meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan yang baik, rencana yang

lebih baik, atau perbaikan yang lebih efektif karena juga mencakup pandangan dan pemikiran

dari pihak-pihak yang langsung berhubungan dengan situasi kerja. Kedua, keterlibatan

karyawan juga meningkatkan ‘rasa memiliki” dan tanggung jawab atas keputusan dengan

melibatkan orang-orang yang harus melaksanakannya.

Pemberdayaan bukan sekedar berarti melibatkan karyawan tetapi juga melibatkan

mereka dengan memberikan pengaruh yang sungguh-sungguh berarti. Salah satu cara yang

dapat dilakukan adalah dengan menyusun pekerjaan yang memungkinkan pada karyawan

untuk mengambil keputusan mengenai perbaikan proses pekerjaanya dalam parameter yang

ditetapkan dengan jelas.

2.2 FALSAFAH KUALITAS

Untuk mengetahui falsafah kualitas, diberikan contoh aplikasi pada perusahaan Ricoh.

Perusahaaan Ricoh (Ricoh Company, Ltd., Tokyo), sejak pertengahan tahun1970-an telah

menerapkan konsep kualitas yang berfokus pada pasar (pelanggan).

Ricoh membagi konsep pengendalian kualitas total ke dalam tiga area, yaitu.

1. Filosofi

a) Berorientasi pada pasar (pelanggan)

Manajemen Mutu Terpadu | 5

Page 6: MAKALAH TQM

Konsep berorientasi pada pasar (market-in concept) dari Ricoh merupakan hal yang

menarik untuk dikaji, karena berdasarkan pemahaman manajemen Ricoh, konsep ini

berlawanan dengan konsep kualitas berorientasi pada produk (product-out concept). Konsep

berorientasi pada pasar memiliki tiga karakteristik utama, yaitu:

1) Konfirmasi terhadap kebutuhan pasar (market Oriented)

2) Mempertimbangkan orang dalam setiap tahap proses

3) Jangan membuat masalah kepada orang lain, karena setiap orang adalah pelanggan.

Penerapan konsep ini akan menciptakan :kesopanan atau kerendahan hati” serta akan

merefleksikan atau memantulkan suatu pantulan atau cerminan, berupa tanggap terhadap

suatu masalah sehingga mendorong ke arah perbaikan, yang pada akhirnya membawa

perusahaan ketingkat pertumbuhan yang penuh.

b) Tidak membuat kesalahan pada pelanggan

c) Semua keputusan penting hanya diakukan berdasarkan pada fakta.

2. Peralatan

a) Tindakan korektif dilakukan apabila terdapat penyimpangan hasil

b) Peralatan-peralatan digunakan untuk mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi.

3. Aktivitas

a) Aktivitas penyelesaian makalah

b) Aktivitas pengembangan kebijaksanaan

c) Aktivitas jaminan kualitas

d) Aktivitas oleh manajemen ditambah dengan aktivitas yang dimulai oleh karyawan atau

pekerja, seperti aktivitas gugus kendali mutu (quality control circle).

2.3 KONSEP TQM

Pada dasarnya konsep TQM mengandung tiga unsur (Bounds et al., dalam Hessel,

2003: 77), yaitu berikut ini:

1. Strategi nilai pelanggan

Nilai pelanggan adalah manfaat yang dapat diperolehpelanggan atas penggunaan

barang/jasa yang dihasilkan perusahaan dan pengorbanan pelanggan untuk memperolehnya.

Strategi ini merupakan perencanaan bisnis untuk memberikan nilai bagi pelanggan termasuk

karakteristik produk, cara penyampaian, pelayanan, dan sebagainya.

Manajemen Mutu Terpadu | 6

Page 7: MAKALAH TQM

2. Sistem organisasional

Sistem organisasional berfokus pada penyediaan nilai bagi pelanggan. Sistem

ininmencangkup tenaga kerja, material, mesin/teknologi proses, metode operasi dan

pelaksanaan kerja, aliran proses kerja, arus informasi, dan pembuatan keputusan.

3. Perbaikan kualitas berkelanjutan

Perbaikan kualitas diperlukan untuk menghadapi lingkungan eksternal yang selalu

berubah, terutama peruabahan selera pelanggan. Konsep ini menuntut adanya komitmen

untuk melakukan pengujian kualitas produk secara kontinu. Dengan perbaikan kualitas

produk kontinu, akan dapat memuaskan pelanggan.

Penerapan TQM pada proses produksi dilakukan pada setiap ntahap dalam proses

produksi. Proses produksi terdiri dari tiga tahap, yaitu preproduction adalah tahap sebelum

produksi yaitu penentuan sistem kualitas desain dan sertifikasi produk. Kualitas desain

menentukan spesifikasi produk yang jelas melalui keterlibatan semua departemen dengan

pembentukan tim yang anggotanya lintas fungsional dan berbagai disiplin yang dapat

meningkatkan kualitas produk. Tahap production (input, proses, dan output) diperlukan

jaminan kualitas produk dengan menggunakan pengawasan statistik.

Dalam proses produksi, penerapan TQM melalui tiga cara, yaitu ; pertama, meniadakan

atau mengurangi penyimpangan proses produksi agar presentase kerusakan tidak ada atau

kecil dan kualitas produk makin baik dengan menggunakan metode statistical quality control;

kedua, menekankan pada preventive maintenance untuk mencegah kerusakan mesin dan

mencegah kesalahan dalam proses produksi; ketiga, melalui employee self inspection sebagai

salah satu unsur dalam manajemen proses yang akan meningkatkan kesadaran karyawan

untuk selalu menjaga kualitas produk. Prosproduction diperlukan jaminan kualitas mengenai

ketepatan distribusi produk kepada pelanggan.

Keunggulan kompetitif organisasi adalah cara organisasi dalam menciptakan niai bagi

pelanggan biaya produksi. Dua keunggulan kompetitif yaitu; low cost dan differentiation

product. Low cost dicapai, yaitu dengan meningkatkan efesiensi semua kegiatan dengan

biaya yang serendah mungkin. Differentiation product adalah kualitas barang/jasa yang

berbeda dan lebih baik dari pesaing, delivery yang tepat waktu, pelayaan, kemudahan

penggunaan, dan faktor-faktor lain yang merupakan pembeda dengan pesaing.

2.4 PRINSIP TQM

Menurut Hensler dan Brunell (dalam Scheuing dan Christopher, 1993: 165-166), ada

empat prinsip utama daflam TQM yaitu sebagai berikut:

Manajemen Mutu Terpadu | 7

Page 8: MAKALAH TQM

1. Kepuasan Pelanggan

Memberikan kepuasan kebutuhan pelanggan (internal dan eksternal) dalam segala

aspek, termasuk di dalamnya harga, keamanan, dan ketepatan waktu. Oleh karena itu, segala

aktivitas perusahaan harus dikoordinasikan untuk memuaskan para pelanggan.

Kualitas yang dihasilkan suatu perusahaan sama dengan nilai (value) yang diberikan

dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Semakin tinggi nilai yang

diberikan, semakin besar pula kepuasan pelanggan.

2. Respek Terhadap Setiap Orang

Dalam perusahaan yang berkelas dunia, setiap karyawan dipandang sebagai individu

yang memiliki talenta dan kreativitas yang unik. Dengan demikian, karyawan merupakan

sumber daya organisasi yang paling bernilai. Oleh karena itu, setiap orang dalam organisasi

diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk terlibat dan berpartisipasi dalam tim

pengambil keputusan.

3. Manajemen Berdasarkan Fakta

Perusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta, setiap keputusan didasarkan pada data,

dengan mengacu pada konsep prioritisasi (prioritization) dan variasi (variation), dan bukan

sekedar pada perasaan (feeling).

4. Perbaikan Berkesinambungan

Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakukan proses secara sistematis dalam

melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku di sini adalah siklus

PDCA (plan-do-check-act), yang terdiri dari langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan

rencana, pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang

diperoleh.

2.5 METODE TQM

Pembahasan mengenai metode TQM difokuskan pada tiga pakar utama yang

merupakan pionir dalam pengembangan TQM. Mereka adalah W. Edwards Deming, Joseph

M. Juran, dan Philip B. Crosby. Selain mereka, masih ada beberapa pakar lainnya, seperti

Armand V. Feigenbaum (yang terkenal dengan konsep TQC atau total quality control dan

sejumlah pakar jepang, diantaranya Shigeo Shingo, Taiichi Ohno dan Kaoru Ishikawa,

(Company Wide Quality control), serta Ishikawa (Cause Effect Diagram).

Perbandingan pandangan kualitas:

Manajemen Mutu Terpadu | 8

Page 9: MAKALAH TQM

1. Metode W. Edwards Deming

Deming menganjurkan penggunaan SPC (yang dikembangkan pertama kali oleh

SheWhart) agar perusahaan dapat membedakan penyebab sistematis dan penyebab khusus

dalam menangani kualitas. Ia berkeyakinan bahwa perbedaan atau variasi merupakan suatu

fakta yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan industri. Kontribusi utama yang

membuatnya terkenal adalah:

a) Siklus Deming (Deming cycle)

Siklus deming ini dikembangkan untuk menghubungkan antara operasi dengan

kebutuhan pelanggan dan memfokuskan sumber daya semua bagian dalam perusahaan (riset,

desain, operasi, dan pemasaran) secara terpadu dan sinergi untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan (Ross, 1994:237). Ada empat komponen utama secara berurutan, diantaranya

sebagai berikut:

1) Mengembangkan rencara perbaikan (plan)

Ini merupakan langkah setelah dilakukan pengujian ide perbaikan maslah, Rencana

perbaikan disusun berdasarkan prinsip 5W+1H, yang dibuat secara jelas dan terinci serta

menetapkan sasaran dan target yang harus dicapai dengan memperhatikan prinsip SMART

(Spesific, Measurable, Attainable,Reasonable, dan Time).

2) Melaksanakan rencana (do)

Rencana yang telah disusun diimplementasikan secara bertahap, mulai dari skala kecil

dan pembagian tugas secara merata sesuai dengan kapasitas dan kemampuan dari setiap

personil.

3) Memeriksa atau meneliti hasil yang dicapai (check atau study)

Memeriksa atau meneliti merujuk pada penetapan apakah pelaksanaannya berada dalam

jalur, sesuai dengan rencana dan memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan. Alat

yang digunakan adalah pareto diagram, histogram, dan diagram kontrol.

4) Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (action)

Penyesuaian dilakukan bila dianggap perlu, yang didasarkan hasil analisis diatas. Ini

berkaitan dengan standardisasi prosedur baru guna menghindari timbulnya kembali masalah

yang sama atau menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya.

b) Empat Belas Poin Deming (Deming’s Fourteen Points)

Merupakan ringkasan dari keseluruhan pandangan W. Edwards Deming terhadap apa

yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan untuk melakukan transisi positif dari bisnis

sebagaimana biasanya sehingga menjadi bisnis berkualitas tingkat dunia.

Manajemen Mutu Terpadu | 9

Page 10: MAKALAH TQM

c) Deming’s Seven Deadly Diseases

Merupakan ringkasan dari pandangan Deming terhadap faktor-faktor yang dapat

merintangi transformasi menuju bisnis berkualitas tingkat dunia.

2. Metode Joseph M. Juran

Juran mendefinisikan kualitas sebagai cocok/sesuai untuk digunakan (fitness for use),

yang mengandung pengertian bahwa suatu barang atau jasa harus dapat memenuhi apa yang

diharapkan oleh para pemakainya. Pengertian cocok untuk digunakan ini mengandung 5

dimensi utama yaitu, kualitas desain, kualitas kesesuaian, ketersediaan, keamanan, dan field

use.

3. Metode Philip B. Crosby

Ada empat dalil manajemen kualitas Crosby:

Dalil pertama, definisi kualitas adalah sama dengan persyaratan kurang sedikit saja dari

persyaratannya maka suatu barang atau jasa dikatakan tidak berkualitas. Persyaratan ini

sendiri dapat berubah sesuai dengan keinginan pelanggan, kebutuhan organisasi, pemasok

dan sumber, pemerintah, teknologi, serta pasar atau persaingan.

Dalil kedua, sistem kualitas adalah pencegahan dengan adanya pencegahan sejak awal

dapat menghemat biaya dan waktu.

Dalil ketiga, kerusakan nol (zero defects) merupakan standar kinerja yang harus

digunakan,orang sering terjebak dengan nialai presentase, sehingga crosby mengajukan

konsep kerusakan nol, yang menurutnya dapat tercapai bila perusahaan melakukan sesuatu

yang benar semenjak pertama kali dan setiap kali.

Dalil keempat, ukuran kualitas adalah price of nonconformance yaitu biaya yang harus

dikeluarkan karena melakukan kesalahan.

Menurut Crosby, setiap perusahaan harus divaksinasi agar memiliki antibodi untuk

melawan ketidaksesuaian terhadap persyaratan (nonconformances). Ketidaksesuaian ini

merupakan sebab, sehingga harus dicegah dan dihilangkan dengan cara:

1. Integritas

2. Sistem

3. Komunikasi

4. Operasi

5. Kebijaksanaan.

Manajemen Mutu Terpadu | 10

Page 11: MAKALAH TQM

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Total quality management merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang

mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui erbaikan terus-menerus atas

produk, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya. Untuk mencapai usaha tersebut digunakan

sepuluh unsur utama TQM, yaitu fokus pada pelanggan, obsesi terhadap kualitas, pendekatan

ilmiah, komitmen jangka panjang, kerja sama tim, perbaikan berkesinambungan, pendidikan

dan latihan, kebebasan yang terkendali, kesatuan tujuan, dan keterlibatan serta pemberdayaan

karyawan.

Metode yang digunakan dalam TQM meliputi tiga bentuk, yaitu metode W.A. Deming,

Joseph M. Juran, dan Philips B. Crosby. Apabila perusahaan menggunakan TQM, akan

mengurangi biaya operasi dan meningkatkan penghasilan, sehingga laba makin meningkat.

3.2 Kritik dan Saran

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa sangat banyak kekurangan baik

skema penulisan, urutan kalimat, penggunaan bahasa penulisan, dsb. Untuk itu kritik dan

saran sangat kami harapkan untuk evaluasi bagi kami dalam penyusunan makalah kami yang

selanjutnya.

Manajemen Mutu Terpadu | 11

Page 12: MAKALAH TQM

DAFTAR PUSTAKA

Nasution,nur.2005. manajemen mutu terpadu (total quality management).bogor:ghalia

indonesia.

Manajemen Mutu Terpadu | 12