makalah tema (teori makro)

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keadaan Perekonomian dewasa ini sangat memprihatinkan. Yang kita ketahui khususnya di Indonesia kini terdapat berbagai permasalahan yang menyangkut mengenai kehidupan bermasyarakat, antara lain masalah kemiskinan, masalah pengangguran,dan lain-lain. Permasalahan tersebut timbul akibat semakin meningkatnya keadaan ekonomi yang tidak disesuaikan dengan kondisi masyarakat khususnya masyarakat menengah kebawah. Di Indonesia, kemiskinan dan pengangguran merupakan suatu masalah besar, dimana kemiskinan dan pengangguran sesungguhnya telah menjadi masalah dunia sejak lama. Namun, realitanya, hingga kini kemiskinan dan pengangguran masih menjadi bagian dari persoalan terberat dan paling krusial di dunia ini. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan dan pengangguran. Faktor-faktor yang menyebabkan pengangguran diantaranya: pertama, jumlah pencari kerja yang lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia (kesenjangan antara supply dan demand). Kedua, kesenjangan antara kompetensi pencari kerja dengan 1

Upload: leonardoipj94

Post on 26-Dec-2015

26 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah teori makro

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Tema (teori Makro)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keadaan Perekonomian dewasa ini sangat memprihatinkan. Yang kita

ketahui khususnya di Indonesia kini terdapat berbagai permasalahan yang

menyangkut mengenai kehidupan bermasyarakat, antara lain masalah

kemiskinan, masalah pengangguran,dan lain-lain. Permasalahan tersebut

timbul akibat semakin meningkatnya keadaan ekonomi yang tidak disesuaikan

dengan kondisi masyarakat khususnya masyarakat menengah kebawah.

Di Indonesia, kemiskinan dan pengangguran merupakan suatu masalah

besar, dimana kemiskinan dan pengangguran sesungguhnya telah menjadi

masalah dunia sejak lama. Namun, realitanya, hingga kini kemiskinan dan

pengangguran masih menjadi bagian dari persoalan terberat dan paling krusial

di dunia ini. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kemiskinan dan

pengangguran.

Faktor-faktor yang menyebabkan pengangguran diantaranya: pertama,

jumlah pencari kerja yang lebih besar dari jumlah peluang kerja yang tersedia

(kesenjangan antara supply dan demand). Kedua, kesenjangan antara

kompetensi pencari kerja dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh pasar kerja

(mis-match). Ketiga, masih adanya anak putus sekolah maupun lulusan yang

tidak melanjutkan studi namun tidak terserap dunia kerja/berusaha mandiri

karena tidak memiliki keterampilan yang memadai (unskill labor). Keempat,

terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) karena krisis global. Dan kelima,

melimpahnya sumber daya alam di pedesaan tetapi tidak dimanfaatkan secara

optimal. Sedangkan kemiskinan bisa dikatakan sebagai kekurangan materi

seperti kebutuhan sehari-hari, sandang, pangan, papan maupun sedikitnya

lapangan pekerjaan yang menyebabkan pengangguran yang berpengaruh

terhadap kemiskinan.

1

Page 2: Makalah Tema (teori Makro)

Oleh karena itu dari makalah ini penulis mencoba untuk menganalisa

hubungan antara pengangguran dan kemiskinan di Indonesia pada saat ini

serta dampak, upaya dan contoh kasus yang terjadi secara real di Indonesia.

Penulis berharap bahwa makalah ini akan menjadi sumbangan penting untuk

menghangatkan diskusi kebijakan yang ada dan pada akhirnya akan membawa

perubahan dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan upaya-upaya

pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Indonesia

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa hubungan antara pengangguran dan kemiskinan di

Indonesia?

1.2.2 Apa dampak dari pengangguran dan kemiskinan di Indonesia?

1.2.3 Bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi pengangguran dan

kemiskinan di Indonesia?

1.2.4 Apakah ada contoh kasus yang dapat membuktikan kemiskinan di

Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dilakukannya penelitian terhadap pengangguran di Indonesia

adalah sebagai berikut :

1.3.1 Untuk mengetahui hubungan antara pengangguran dan

kemiskinan di Indonesia

1.3.2 Untuk mengetahui dampak apa saja antara pengangguran dan

kemiskinan di Indonesia

1.3.3 Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam mengatasi

pengangguran.

1.3.4 Untuk mengetahui beberapa kasus akibat dampak kemiskinan di

Indonesia

2

Page 3: Makalah Tema (teori Makro)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1.4.1 Penulis

Karena dengan tugas ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan

bagi si penulis mengenai masalah penganguran dan kemiskinan di Indonesia.

1.4.2 Pembaca

Masyarakat juga dapat mengetahui tentang hubungan antara inflasi,

pengangguran, dan kemiskinan. Juga mengetahui dampak dari inflasi,

pengangguran dan kemiskinan, serta cara menghadapi inflasi, pengangguran

dan kemiskinan.

1.4.3 Rekan-rekan Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk yang ingin

mengetahui lebih dalam mengenai masalah penganguran dan kemiskinan di

Indonesia

3

Page 4: Makalah Tema (teori Makro)

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Pengangguran

Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak

bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama

seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang

layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau

para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang

mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam

perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan

masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan

dan masalah-masalah sosial lainnya.

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak

sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya.

Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan

adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang

sehingga dapat menyebabkan timbulnyakemiskinan dan masalah-masalah sosial

lainnya.

Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah

pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen.

Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi

pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran

dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan

efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.

Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan

kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan

pendapatan per kapita suatu negara.

4

Page 5: Makalah Tema (teori Makro)

Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah

"pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan

dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

Dampak pengangguran bagi perekonomian negara

1. Penurunan pendapatan perkapita.

2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari sektor pajak.

3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan oleh pemerintah.

Bagi masyarakat

1. Pengangguran merupakan beban psikologis dan psikis.

2. Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan, karena tidak digunakan

apabila tidak bekerja.

3. Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik.

2.2 Macam – macam Pengangguran

Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan

menjadi tiga macam yaitu :

1.  Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja

yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.

2. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak

bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja

setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam

selama seminggu.

3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang

sungguh-sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup

banyak karena memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara

maksimal.

5

Page 6: Makalah Tema (teori Makro)

Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya

dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu :

1. Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang

diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan

perekonomian/siklus ekonomi.

2.  Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran

yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam

jangka panjang. Pengangguran struktuiral bisa diakibatkan oleh beberapa

kemungkinan, seperti : akibat permintaan berkurang, akibat kemajuan dan

pengguanaan teknologi, akibat kebijakan pemerintah.

3.  Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) adalah pengangguran

yang muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari

kerja. Pengangguran ini sering disebut pengangguran sukarela.

4. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian

musim misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.

5.  Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan

atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin.

6. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya

kegiatan perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan

oleh kurangnya permintaan masyarakat (aggrerat demand).

6

Page 7: Makalah Tema (teori Makro)

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hubungan Antara Pengangguran Dan Kemiskinan

Kemiskinan dan pengangguran adalah dua hal yang tidak dapat

dipisahkan, maksudnya dimana adanya pengangguran di situ sudah pasti ada

kemiskinan, semua negara mengalami itu semua, tinggal bagaimana kita

mensiasati agar tidak terjadi pengangguran dan kemiskinan, karena itu semua bisa

berdampak untuk kemajuan dan perkembangan suatu negara.

Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena

dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan

berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-

masalah sosial lainnya. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah

mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah

penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relatif rendah

dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan setengah pengangguran yang

tinggi merupakan pemborosan terhadap sumber daya dan potensi yang ada,

menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat

mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat

pembangunan dalam jangka panjang.

Dengan tingginya tingkat pengganguran menyebabkan masyarakat makin

mengalami keterpurukan. Hal tersebut terjadi karena tingkat pendapatan mereka

makin rendah sehingga guna memenuhi kebutuhan hidupnya pun memerlukan

usaha untuk bekerja keras guna mendapatkan uang serta pendapatan yang dapat

memenuhi kebutuhan hidup mereka. Banyak masyarakat yang menjadi semakin

miskin dan bagi masyarakat yang kaya juga semakin kaya, hal ini disebabkan

karena masyarakat yang kaya tadi merupakan salah satu pembuatan produksi

barang yang mana jika terjadi kenaikan konsumen dalam rangka meningkatkan

permintaannya maka produsen akan memperbesar tingkat produksinya sehingga

didapatkan laba yang leih banyak.

7

Page 8: Makalah Tema (teori Makro)

Dengan adanya pengangguran dan juga kemiskinan menyebabkan

perekonomian makro semakin terpuruk, karena dalam perekonomian makro

membahas mengenai bagaimana terjadinya interaksi antara suatu permasalahan

serta bagaimana hubungan interaksi antara permasalahan-permasalahan tersebut,

sehingga nantinya dapat dilakukan upaya untuk dapat menyelesaikan

permasalahan yang ada agar didapat peningkatan perekonomian makro.

3.2 Dampak Dari Pengangguran Dan Kemiskinan Di Indonesia

Dampak Pengangguran :

Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat

memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi

karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil

(nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada

pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu,

kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.

Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal

dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang

tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga

pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak

yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika

penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah

juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus

menurun.

Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya

pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat berkurang

sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan

berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan investor

(pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru.

Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan

ekonomi pun tidak akan terpacu.

8

Page 9: Makalah Tema (teori Makro)

a. Dampak Pengangguran terhadap Masyarakat dan Individu yang

Mengalaminya

Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu

yag mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya :

Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian

Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan

Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan sosial politik

3.3 Upaya Pemerintah Untuk Mengatasi Pengangguran Dan Kemiskinan

Krisis ekonomi saat ini telah menggugah pemerintah dan berbagai lembaga

pembangunan internasional seperti Bank Dunia dan lain-lain untuk berperan

aktif mengentaskan kemiskinan dan pengangguran rakyat melalui berbagai

program baru seperti padat karya, yaitu :

Jaring pengaman sosial/JPS (Social Safety Net), proyek

penanggulangan kemiskinan diperkotaan (Urban Poverty Crisis

Alleviation)

Program untuk anak jalanan ; seperti BLT (bantuan langsung tunai) ,

BOS (bantuan operasional sekolah) yang dilakukan untuk mengatasi

masalah pendidikan di Indonesia, karena anak-anak Indonesia

diwajibkan mengenyam pendidikan minimal 9 tahun yang biasanya

dikenal sebagai wajib belajar 9 tahun.

Koperasi banyak di dirikan oleh pemerintah di daerah-daerah dengan

tujuan agar rakyat mampu membuat usaha mikro ataupun makro

dilingkungan tempat tinggalnya.

JAMPERSAL (jaminan persalinan) diberbagai puskesmas dengan

tujuan untuk memudahkan proses persalinan pada warga yang kurang

mampu.

9

Page 10: Makalah Tema (teori Makro)

Pemberlakukan program KB dengan tujuan untuk mengurangi tingkat

kepadatan penduduk di Indonesia.

Ada berbagai macam cara yang di lakukan pemerintah dalam mengatasi

jenis-jenis pengangguran yang terjadi, yaitu:

Pengangguran Struktural

Untuk mengatasi jenis pengangguran struktural, cara yang digunakan

adalah :

1. Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja.

2. Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat yang

kelebihan tempat ke sektor ekonomi yang kekurangan.

3. Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi

kesempatan (lowongan) kerja yang kosong.

4. Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami

pengangguran.

Pengangguran Friksional

Untuk mengatasi pengangguran friksional secara umum antara lain

dapat digunakan cara-cara sebagai berikut :

1. Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-

industri baru, terutama yang bersifat padat karya.

2. Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk

merangsang timbulnya investasi baru.

3. Menggalakkan pengembangan sektor informal, seperti home

industry.

4. Menggalakkan program transmigrasi untuk menyerap tenaga kerja

di sektor agraris dan sektor formal lainnya.

5. Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti

pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain

10

Page 11: Makalah Tema (teori Makro)

sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun

untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.

Pengangguran Musiman

Cara Mengatasi Pengangguran Musiman, yaitu :

1. Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sektor

lain, dan

2. Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk

memanfaatkan waktu ketika menunggu musim tertentu.

Pengangguran Siklus

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah :

1. Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.

2. Meningkatkan daya beli masyarakat.

3.4 Beberapa Contoh Kasus Tentang Kemiskinan Di Indonesia

Februari 2008, di Makassar, Sulsel; seorang ibu (45 th) dan seorang anak

balitanya (4 tahun) meninggal dalam kondisi 3 hari kelaparan dan diare akut.

Para tetangga, begitu pula RT/RW-nya, diberitakan tidak ada yang tahu karena

mereka tidak pernah meminta-minta.

Mei 2008, seorang anak yatim laki-laki usia SD di Cibinong terpaksa tidak

sekolah karena harus menjaga 2 adiknya yang masih kecil. Ibunya harus

mencari nafkah dengan pendapatan yang kecil sehingga tidak mencukupi

untuk membayar pembantu rumah tangga.

Jatah beras miskin (raskin) yang diberikan melalui ketua RT satu kali

dalam sebulan tidak bisa ditebus oleh yang berhak. Saat beras datang, mereka

tidak sanggup mengganti biaya transportasi karena sedang tidak punya uang

(karena memang benar-benar miskin). Akhirnya beras dibeli oleh orang yang

lebih mampu.

Riba eceran (pinjaman bernilai kecil) banyak terjadi di kalangan orang

miskin. Hutang Rp 200.000,00 mesti dibayar Rp 8.000,00 per hari x 30 hari

11

Page 12: Makalah Tema (teori Makro)

(bunga 20%/bulan).

Makassar, Maret 2008, seorang ibu miskin, sehabis bersalin, berniat

menjual bayinya agar bisa membayar biaya pesalinan Rp300.000,00 ribu.

Di Bekasi, Maret 2008, seorang ibu membenamkan 2 anaknya sehingga

mati karena kemiskinan.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

12

Page 13: Makalah Tema (teori Makro)

Pengangguran menjadi faktor penghambat utama bagi pertumbuhan

ekonomi di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan pengangguran secara tidak

langsung membawa masyarakat Indonesia masuk ke dalam lingkaran kemiskinan,

yang kemudian menyebabkan peningkatan kemakmuran masyarakat dan

peningkatan pertumbuhan ekonomi menjadi terhambat pula.

Terhambatnya pembangunan perekonomian merupakan dampak terbesar

dari tingginya tingkat pengangguran di Indonesia. Hal tersebut terjadi karena

pengangguran menghambat masyarakat untuk mencapai tingkat kemakmuran

maksimalnya dan menyebabkan pendapatan nasional berkurang, terutama dalam

sektor pajak. Dampak lain dari pengangguran yaitu menimbulkan ketidakstabilan

sosial politik, menghilangkan keterampilan dan mata pencaharian.

Pemerintah telah menindaklanjuti masalah pengangguran di Indonesia

dengan memberikan informasi yang diperlukan kepada masyarakat dan

menjalankan program-program tertentu, salah satunya adalah program Wajib

Belajar 9 Tahun yang sudah berjalan selama 10 tahun belakangan dan semakin

mengalami kemajuan karena ditunjang dengan adanya program Bantuan

Operasional Sekolah(BOS) yang baru mulai dioperasikan beberapa tahun terakhir.

4.2 Saran

Meskipun pemerintah telah melakukan upaya-upaya untuk meminimalkan

jumlah pengangguran, pengangguran masih merajalela dan sampai saat ini masih

menjadi persoalan utama yang menghantui masyarakat Indonesia. Oleh karena itu,

pemerintah sebaiknya melakukan terobosan-terobosan baru untuk mengurangi

tingkat pengangguran, misalnya dengan lebih memperhatikan masalah

ketenagakerjaan di daerah-daerah yang belum secara efektif menjalankan

program-program yang sudah ada. Masyarakat pun diharapkan dapat bekerjasama

dengan pemerintah dalam rangka mengurangi pengangguran dan memberantas

kemiskinan. Jadi masalah lemiskinan bukan hanya permasalahan yang dihadapi

oleh pemerintah Indonesia saja tetapi seharusnya masyarakat dan pemerintah

harus bahu – membahu untuk menyelesaikan permasalahan ini bersama – sama.

13

Page 14: Makalah Tema (teori Makro)

DAFTAR PUSTAKA

14

Page 15: Makalah Tema (teori Makro)

http://jaktimkota.bps.go.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=194:pertumbuhan-ekonomi-dan-

kemiskinan-di-indonesia&catid=57:frontpage (diakses pada 14 maret 2013)

Debora, S.2012.Pengertian Pengangguran dan Macam-macam

Pengangguran.Makalah disediakan oleh kelompok makalah Pengantar Makro

Semester 1, Universitas Surabaya, Surabaya, 25 September

15