makalah pembangunan ekonomi (makro)

27
EKONOMI MAKRO PEMBANGUNAN EKONOMI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Ekonomi Makro Program Studi Manajemen S1 Dosen Pembina: Helin Garlina Yudawisastra, S.E., M.Si. Oleh: KELOMPOK 1 Fauzi Andriansyah 0209U048 Cut Intan Hayaturrahmi 0211U237 Raden Resya Mufty A 0211U398 Kusumawati Ekawardani 0212U089 Mega Marissa RP 0212U131 Relinda Putri Deviandi 021421005 PROGRAM STUDI MANAJAMEN S1

Upload: cut-intan-hayaturrahmi

Post on 27-Jan-2016

79 views

Category:

Documents


34 download

DESCRIPTION

ekonomi

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

EKONOMI MAKRO

PEMBANGUNAN EKONOMI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Ekonomi Makro

Program Studi Manajemen S1

Dosen Pembina:

Helin Garlina Yudawisastra, S.E., M.Si.

Oleh:

KELOMPOK 1

Fauzi Andriansyah 0209U048

Cut Intan Hayaturrahmi 0211U237

Raden Resya Mufty A 0211U398

Kusumawati Ekawardani 0212U089

Mega Marissa RP 0212U131

Relinda Putri Deviandi 021421005

PROGRAM STUDI MANAJAMEN S1

FAKULTAS BISNIS DAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS WIDYATAMA

BANDUNG

2015

Page 2: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena dengan kehendak-Nya dan

Usaha saya dapat menyelesaikan Tugas Ekonomi Makro yang berjudul “Pembangunan

Ekonomi”. Tak lupa saya ucapkan banyak terimakasih kepada dosen matakuliah Bahasa

Indonesia yaitu Ibu Helin Garlina Yudawisastra, S.E., M.Si. yang telah memberikan arahan

dan bimbingan dalam menyelesaikan tugas ini.

Tugas ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi salah satu syarat nilai dalam mata

kuliah Ekonomi Makro. Selain itu tugas ini dibuat sebagai bahan bacaan maupun bahan ajar

bagi dosen dan mahasiswa/mahasiswi yang bersangkutan dengan “Pembangunan Ekonomi”

selama proses perkuliahan terutama di lingkungan Universitas Widyatama.

Mudah-mudahan dengan bantuan tugas ini, kualitas perkuliahan khususnya di

Universitas Widyatama pada umumnya bisa meningkat. Juga diharapkan bisa memberikan

wawasan yang lebih mengenai “Pembangunan Ekonomi” saat ini. Kritik dan saran dari

berbagai pihak tetap dibutuhkan untuk memperbaiki kualitas tugas berikutnya. Semoga Allah

mencatat kebaikan yang telah kami buat dalam bentuk tugas ini.

Page 3: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II ISI 2

A. Pengertian Ekonomi Pembangunan Dan Pembangunan Ekonomi 2

B. Tujuan pembangunan ekonomi 3

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembangunan Ekonomi 4

D. Indikator Pembangunan Ekonomi 4

E. Teori pembangunan Ekonomi 6

F. Manfaat Pembangunan Ekonomi 8

G. Permasalahan Dalam Pembangunan Ekonomi 8

H. Pengertian Pertumbuhan Ekonomi 9

I. Pengertian Pembangunan 9

J. Tiga Aspek Penting Dalam Pembangunan 10

K. Ukuran Ekonomi Untuk Pembangunan 10

L. Millenium Development Goals (MDGs) 13

BAB III PENUTUP 14

KESIMPULAN

SARAN

Page 4: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

BAB 1

PENDAHULUAN

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang perubahan atas

UU Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi daerah, maka terjadi pula pergeseran dalam

pembangunan ekonomi yang tadinya bersifat sentralisasi (terpusat), sekarang mengarah

kepada desentralisasi yaitu dengan memberikan keleluasaan kepada daerah untuk

membangun wilayahnya termasuk pembangunan dalam bidang ekonominya.

Pengertian dan penerapan pembangunan daerah umumnya dikaitkan dengan kebijakan

ekonomi atau keputusan politik yang berhubungan dengan alokasi secara spasial dari

kebijakan pembangunan nasional secara keseluruhan. Dengan demikian, kesepakatan-

kesepakatan nasional menyangkut sistem politik dan pemerintahan, atau aturan mendasar

lainnya, sangat menentukan pengertian dari pembangunan daerah. Atas dasar alasan itulah

pandangan terhadap pembangunan daerah dari setiap negara akan sangat beragam.

Singapura, Brunei, atau  negara yang berukuran  kecil sangat mungkin tidak mengenal

istilah pembangunan daerah. Sebaliknya bagi  negara besar, seperti Indonesia atau Amerika

Serikat perlu menetapkan definisi-definisi pembangunan daerah yang rinci untuk

mengimplementasikan pembangunannya.

Dasar hukum penyelenggaraan pembangunan daerah bersumber dari Undang-Undang

Dasar (UUD) Negara RI 1945 Bab VI pasal 18. Hingga saat ini, implementasi formal pasal

tersebut terdiri tiga kali momentum penting, yaitu UU No 5 Tahun 1974 tentang Pokok-

Pokok Pemerintahan di Daerah dan UU No 22 Tahun 1999 serta UU No 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah.

Page 5: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

BAB II

ISI

A. PENGERTIAN EKONOMI PEMBANGUNAN DAN PEMBANGUNAN

EKONOMI

Pengertian Pembangunan

Menurut Rogers ,suatu proses perubahan sosial dengan partisipatori yang luas

dalam suatu masyarakat yang dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan material

(termasuk bertambah besarnya kebebasan, keadilan dan kualitas lainnya yang dihargai)

untuk mayoritas rakyat melalui kontrol yang lebih besar yang mereka peroleh terhadap

lingkungan mereka.

Menurut Inayatullah, ialah perubahan menuju pola-pola masyarakat yang

memungkinkan realisasi yang lebih baik dari nilai-nilai kemanusiaan yang

memungkinkan suatu masyarakat mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap

lingkungan dan terhadap tujuan politiknya, dan yang memungkinkan pada warganya

memperoleh kontrol yang lebih terhadap diri mereka sendiri.

Shoemaker ,mengungkapkan pengertian pembangunan merupakan suatu jenis

perubahan sosial dimana ide-ide baru diperkenalkan kepada suatu sistem sosial untuk

menghasilkan pendapatan perkapita dan tingkat kehidupan yang lebih tinggi melalui

metode produksi yang lebih modernisasi pada tingkat system social.

Kleinjans, suatu proses pencapaian pengetahuan dan keterampilan baru, perluasan

wawasan manusia, tumbuhnya suatu kesadaran baru, meningkatnya semangat

kemanusiaan dan suntikan kepercayaan diri.

Dari pengertian pembangunan yang diungkapkan para pakar di atas, dapat disimpulkan

bahwa pengertian pembangunan adalah suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik

dalam lingkungan masyarakat.

Ekonomi pembangunan (development economics) merupakan salah satu cabang

ilmu ekonomi yang bertujuan untuk menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh

negara berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah tersebut agar

dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat.

Sedangkan pembangunan ekonomi (economic development) diartikan sebagai

salah satu upaya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mengembangkan kegiatan

ekonominya atau meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam negara tersebut. yang

Page 6: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

ditandai dengan adanya peningkatan pendapat berkapita dalam jangka panjang. Dengan

kata lain, pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai usaha untuk meningkatkan

dan mempertahankan kenaikan produk domestik bruto per kapita dengan

memperhatikan pertumbuhan jumlah penduduk dan dengan memperbaiki struktur

ekonomi untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.

Dilihat dari definisi di atas, pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat penting, yaitu

1)    suatu proses, yang berarti merupakan perubahan yang terjadi secara terus menerus;

2)    usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan per kapita; dan

3)    kenaikan pendapatan per kapita itu harus berlangsung dalam jangka panjang.

B. TUJUAN PEMBANGUNAN EKONOMI

Tujuan pembangunan ekonomi dibagi menjadi dua yaitu tujuan pembangunan

ekonomi jangka pendek dan tujuan pembangunan ekonomi jangka panjang.

Penjelasannya sebagai berikut:

1. Tujuan pembangunan jangka pendek adalah meningkatkan kesejahteraan,

kecerdasan, dan taraf hidup masyarakat. Bisa juga mengentaskan kemiskinan,

mengurangi pengangguran, dan mengurangi inflasi mata uang.

2. Tujuan pembangunan jangka panjang adalah mewujudkan masyarakat yang makmur

dan adil yang merata secara meterial dan spiritual berdasarkan dengan nilai-nilai

pancasila.

Dampak positif dari pembangunan ekonomi adalah:

1. kegiatan perekonomian dapat berjalan dengan lancer

2. pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat

3. terdapat lapangan pekerjaan bagi pengangguran karena banyak pabrik

4. kemiskinan semakin berkurang

5. kualitas sumber daya manusia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya

teknologi

Dampak negatif dari pembangunan ekonomi adalah:

1. lingkungan hidup bisa rusak karena pembangunan ekonomi yang tidak direncanakan

2. semakin banyak industri maka pertanian akan semakin berkurang

3. habitat alami untuk hewan dan tumbuhan semakin punah karena tempat mereka

hidup semakin sedikit karena lahan tereksploitasi untuk perindurstrian maupun

perluasan pertanian.

Page 7: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBANGUNAN EKONOMI

Faktor- faktor yang mempengaruhi pembanguanan ekonomi ada 6 :

1. Sumber Dya Manusia (SDM)

SDM merupakan faktor kunci dalam prosesnya pembanguanan, baik tidaknya

perncanaan dan pengorganisasian, proses pengorganisasian tergantung kepada kualitas

manusia sebagai objek dan subjeknya.

2. Sumber Daya Alam (SDA)

Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah,

keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat mempengaruhi

pembanguanan suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi.

3. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi (IPTEK)

Ilmu pengetahuan dan teknolgi meripakaan alat bagi sumber manusia untuk mengolah

sumber daya alam secara produktif.

4. Sosial budaya

Nilai - nilai sosial budaya sangat berpengaruh terhadap proses pembanguanan. Nilai

tersebut dapat menjadi faktor pendorong dan dapat pula menjadi faktor penghambat

5. Keadaan Politik

Sistem keadaan politik suatu negara berpengaruh terhadap keberlangsungan proses

pembanguanan.

6. Sistem Pemerintah

Pemerintahan dengan sistem sosialis dan liberalis kedua-duanya akan memberikan

warna yang berbeda terhadap proses pembanguanan.

D. INDIKATOR PEMBANGUNAN EKONOMI

Penggunaan indiKator dan variabel pembangunan bisa berbeda untuk setiap

Negara. Di Negara-negara yang masih miskin, ukuran kemajuan dan pembangunan

mungkin masih sekitar kebutuhan-kebutuhan dasar seperti listrik masuk desa, layanan

kesehatan pedesaan, dan harga makanan pokok yang rendah. Sebaliknya, di negara-

negara yang telah dapat memenuhi kebutuhan tersebut, indicator pembangunan akan

bergeser kepada factor-faktor sekunder dan tersier (Tikson, 2005).

Sejumlah indicator ekonomi yang dapat digunakan oleh lembaga-lembaga

internasional antara lain pendapatan perkapita (GNP atau PDB), struktur perekonomin,

urbanisasi, dan jumlah tabungan. Disamping itu terdapat pula dua indicator lainnya

Page 8: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

yang menunjukkan kemajuan pembangunan sosial ekonomi suatu bangsa atau daerah

yaitu Indeks Kualitas Hidup (IKH atau PQLI) dan Indeks Pembangunan Manusia

(HDI). Berikut ini, akan disajikan ringkasan Deddy T. Tikson (2005) terhadap kelima

indicator tersebut :

1. Pendapatan perkapita

Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP maupun PDB merupakan salah

satu indikator makro-ekonomi yang telah lama digunakan untuk mengukur

pertumbuhan ekonomi. Dalam perspektif makroekonomi, indikator ini merupakan

bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur, sehingga dapat menggambarkan

kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Tampaknya pendapatan per kapita telah

menjadi indikator makroekonomi yang tidak bisa diabaikan, walaupun memiliki

beberapa kelemahan. Sehingga pertumbuhan pendapatan nasional, selama ini, telah

dijadikan tujuan pembangunan di negara-negara dunia ketiga. Seolah-olah ada asumsi

bahwa kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara otomatis ditunjukkan oleh

adanya peningkatan pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi). Walaupun demikian,

beberapa ahli menganggap penggunaan indikator ini mengabaikan pola distribusi

pendapatan nasional. Indikator ini tidak mengukur distribusi pendapatan dan

pemerataan kesejahteraan, termasuk pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi.

2. Struktur ekonomi

Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per kapita akan

mencerminkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan kelas-kelas sosial.

Dengan adanya perkembangan ekonomi dan peningkatan per kapita, konstribusi sektor

manupaktur/industri dan jasa terhadap pendapatan nasional akan meningkat terus.

Perkembangan sektor industri dan perbaikan tingkat upah akan meningkatkan

permintaan atas barang-barang industri, yang akan diikuti oleh perkembangan investasi

dan perluasan tenaga kerja. Di lain pihak , kontribusi sektor pertanian terhadap

pendapatan nasional akan semakin menurun.

3. Urbanisasi

Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi penduduk yang

bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan. Urbanisasi

dikatakan tidak terjadi apabila pertumbuhan penduduk di wilayah urban sama dengan

nol. Di Negara-negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di wilayah perkotaan,

sedangkan di Negara-negara yang sedang berkembang proporsi terbesar tinggal di

Page 9: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena ini, urbanisasi digunakan sebagai salah satu

indicator pembangunan.

4. Angka Tabungan

Perkembangan sector manufaktur/industri selama tahap industrialisasi

memerlukan investasi dan modal. Finansial capital merupakan factor utama dalam

proses industrialisasi dalam sebuah masyarakat, sebagaimana terjadi di Inggeris pada

umumnya Eropa pada awal pertumbuhan kapitalisme yang disusul oleh revolusi

industri. Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas tinggi, modal usaha ini dapat

dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun pemerintah.

5. Indeks Kualitas Hidup

IKH atau Physical Qualty of life Index (PQLI) digunakan untuk mengukur

kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks ini dibuat indicator makroekonomi

tidak dapat memberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat dalam mengukur

keberhasilan ekonomi. Misalnya, pendapatan nasional sebuah bangsa dapat tumbuh

terus, tetapi tanpa diikuti oleh peningkatan kesejahteraan sosial.

E. TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI

Secara umum teori pembangunan ekonomi terdiri dari :

Teori Klasik  :

Aliran klasik muncul pada Abad ke 18 & awal abad 19, dengan tokoh A. Smith (Bapak

Ekonomi), karyanya “An Inquiry Into The Nature and Cause of The Wealth of Nations

1776”. Penganut paham pasar bebas dalam perekonomian, pasar persaingan sempurna

adalah mekanisme yang menuju suatu keseimbangan secara otomatis.

Menurutnya, perkembangan ekonomi dapat tercapai jika ada spesialisasi

(pembagian kerja) yang meningkatkan produktivitas kerja, sehingga akan tercipta

(keterampilan pekerja, penghematan waktu dalam proses produksi, penemuan mesin

yang menghemat tenaga).

TEORI SCHUMPETER :

Makna pembangunan ekonomi, (asumsinya yaitu adanya perekonomian

persaingan sempurna yang berada dalam keseimbangan mantap = tidak ada (laba, suku

bunga, tabungan, investasi, pengangguran terpaksa). Keseimbangan ini ditandai oleh

arus sirkuler.

Inovasi, terdiri dari; pengenalan barang baru, pengenalan metode produksi baru,

pembukaan pasar baru, penguasaan sumber penawaran baru bahan mentah & semi

Page 10: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

manufaktur, pembentukan organisasi baru pada setiap industri (seperti monopoli).

Peranan inovator, peranan inovator tidak pada kapitalis tetapi pada pengusaha

(yang didorong oleh; keinginan mendirikan kerajaan bisnis swasta, menguasai &

mmbuktikan superioritasnya, kesenangan membuat & mendapatkan sesuatu.

Pemutusan arus sirkuler melalui inovasi (dalam wujud produk baru). Proses siklis,

yaitu dilihat dari segi investasi bersumber dari kredit bank, sehingga investasi

menaikkan pendapatan uang dan harga dan membantu proses ekspansi di seluruh

perekonomian.

Proses berakhirnya kapitalisme, kapitalisme bertahan hanya sampai pada

pengusaha bertindak sebagai pioner. (3 tekanan yang menjadi awal kematian

kapitalisme; *kemerostan fungsi kewirausahaan, *kehancuran keluarga borjuis,

*kerusakan kerangka kelembagaan masyarakat kapitalis.

Neo Klasik :

Tokoh terkenal Alfred Marshall.

o Pada tahun 1870-an, terjadi pergeseran aliran ekonomi dari Klasik menjadi Neo

Klasik.   Sebagai akibat dari pentingnya teknologi & penemuan sumber” produksi

baru.

o Pendapat Neo Klasik terdiri dari :

o Adanya akumulasi kapital merupakan penting dalam perkembangan ekonomi.

o Perkembangan ekonomi merupakan proses gradual.

o Perkembangan ekonomimerupakan proses yang harmonis & komulatif.

o Aliran Neo Klasik merasa optimis terhadap perkembangan.

o Adanya proses internasional dalam perkembangan ekonomi.

KEYNES

Asumsi teori Keynes :

1.    Penangguran siklis (akibat dari penurunan permintaan efektif).

2.    Analisa periode jangka pendek (faktor dianggap tetap :keterampilan TK, kuantitas

& kualitas peralatan/teknologi, derajat persaingan, selera, belum dimanfaatkannya

berbagai intensitas tenaga kerja, aktivitas pengawasan organisasi/struktur sosial)

3.    Ekonomi tertutup

4.    Penawaran lebih faktor komplementer & faktor tenaga kerja & sumber pelengkap

lainnya dalam perekonomian.

5.    Tenag kerja & modal secara serempak menganggur.

Page 11: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

F. MANFAAT PEMBANGUNAN EKONOMI

a. Output masyarakat akan bertambah.

b. Kesempatan untuk melakukan pilihan makin luas.

c. Meningkatkan kemampuan manusia untuk menguasai alam dan mempertinggi

kebebasan manusia untuk mengadakan suatu tindakan tertentu.

d. Dapat diperoleh suatu tambahan kebebasan untuk memilih kesenangan yang lebih

luas.

e. Idealnya akan dapat mengurangi gap (perbedaan atau kesenjangan) antara yang

kaya dan miskin, juga antara negara maju dan negara berkembang.

f. Akan memungkinkan orang untuk memikirkan lebih banyak hal-hal yang berkaitan

dengan masalah kemanusiaan, oleh karena makin banyaknya sarana yang tersedia.

G. PERMASALAHAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

Terdapat tiga permasalahan dasar/pokok yang dihadapi oleh negara sedang

berkembang terkait pembangunan ekonominya, yaitu :

1) berkembangnya ketidakmerataan pendapatan;

2) kemiskinan; dan

3) gap atau jurang perbedaan yang semakin lebar antara negara maju dengan negara

sedang berkembang.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya ketidakmerataan distribusi

pendapatan di negara sedang berkembang, antara lain sebagai berikut:

1) menurunnya pendapatan per kapita;

2) inflasi;

3) ketidakmerataan pembangunan antar daerah;

4) investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal (capital

intensive), sehingga persentase pendapatan modal dari harta tambahan lebih besar

dibandingkan dengan persentase pendapatan yang berasal dari kerja. Hal ini

mengakibatkan pengangguran bertambah, rendahnya mobilitas social;

5) pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor yang mengakibatkan kenaikan

harga-harga barang hasil industri untuk melindungi usaha-usaha golongan kapitalis;

6) memburuknya nilai tukar (term of trade) negara sedang berkembang dalam

perdagangan dengan negara-negara maju, sebagai akibat ketidakelastisan permintaan

Page 12: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

negara-negara maju terhadap barang-barang ekspor negara sedang berkembang;

7) hancurnya industri-industri kerajinan rakyat, seperti pertukangan, industri rumah

tangga dan lain-lain.

Kemiskinan ditimbulkan oleh dua hal, yaitu:

1) kemiskinan yang bersifat alamiah atau kultural, dan kemiskinan yang disebabkan

oleh miskinnya strategi; dan

2) kebijakan pembangunan yang ada, yang biasa disebut dengan kemiskinan struktural.

Di samping beberapa karakteristik di atas, ada beberapa faktor lain yang

merupakan penghambat bagi pembangunan ekonomi di negara sedang berkembang

antara lain adalah:

1) dualisme ekonomi;

2) Iklim tropis;

3) kebudayaan yang tidak ekonomis;

4) produktivitas rendah;

5) jumlah kapital yang sedikit;

6) perdagangan luar negeri; dan

7) ketidaksempurnaan pasar.

H. PENGERTIAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana kapasitas produksi dari

perekonomian meningkat secara terus menerus, yang digambarkan dengan kenaikan

pendapatan nasional atau GDP riil, tanpa memandang tingkat pertumbuhan penduduk

atau ada tidaknya perubahan dalam struktur ekonomi.

GDP riil mengukur nilai output yang diproduksi pada periode (tahun) kapan saja

pada tingkat harga suatu tahun dasar (base year). Sedangkan GDP nominal mengukur

nilai output pada harga yang berlkaku pada masa output diproduksi.

I. PENGERTIAN PEMBANGUNAN

Pembangunan mencakup arti yang luas termasuk peningkatan produksi secara

kuantitatif, perubahan pada pola penggunaan (alokasi) sumber daya produksi di antara

sektor-sektor kegiatan ekonomi, perubahan pada pola pembagian (distribusi) kekayaan

dan pendapatan di antara berbagai golongan pelaku ekonomi dan perubahan pada

kerangka kelembagaan (institusional framework) dalam kehidupan masyarakat secara

menyeluruh.

Page 13: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

J. TIGA ASPEK PENTING DALAM PEMBANGUNAN

Menurut Todaro :

1. Peningkatan taraf hidup masyarakat, seperti tingkat pendapatan,tingkat

konsumsi,pendidikan, kesehatan dan lain-lain melalui proses pertumbuhan

ekonomi.

2. Peningkatan kondisi yang menumbuhkan rasa penghargaan diri (self-esteem)

melalui pembentukan system dan kelembagaan social,politik dan ekonomi yang

dapat meningkatkan rasa kebangsaan dan respek antar manusia.

3. Peningkatan kebebasan masyarakat untuk memilih dengan peningkatan jenis yang

dapat di pilih,seperti peningkatan jenis barang dan jasa yangdapat di konsumsi

K. UKURAN EKONOMI UNTUK PEMBANGUNAN

Pandangan Tradisional

Menurut pengertian akademis ilmu ekonomi yang ketat, istilah pembangunan

(Development) secara tradisional diartikan sebagai kapasitas dari sebuah

perekonomian nasional yang kondisi-kondisi ekonomi awalnya kurang lebih bersifat

statis dalam kurun waktu cukup lama untuk menciptakan dan mempertahankan

kenaikan tahunan atas pendapatan nasional bruto atau GNP (gross national

product)-nya pada tingkat, katakanlah 5 persen atau 7 persen, atau bahkan lebih tinggi

lagi, jika hal itu memang memungkinkan. Ukuran lain yang mirip dengan GNP, yakni

yang dikenal dengan istilah produk domestik bruto atau GDP (gross domestik bruto)

sama seringnya digunakan. Indeks ekonomi lainnya yang juga sering digunakan untuk

mengukur tingkat kemajuan pembangunan adalah tingkat pertumbuhan pendapatan

per kapita (income per capita) atau GNP per kapita. Indeks ini pada dasarnya

mengukur kemampuan suatu negara untuk memperbesar outputnya dalam laju yang

lebih cepat daripada tingkat pertumbuhan penduduknya. Tingkatan dan laju

pertumbuhan GNP per kapita “riil” (yakni sama dengan pertumbuhan GNP per kapita

dalam satuan moneter dikurangi dengan tingkat inflasi) merupakan tolak ukur

ekonomis suatu bangsa. Berdasarkan tolak ukur tersebut, maka kita akan

dimungkinkan untuk mengetahui seberapa banyak barang dan jasa-jasa riil yang

tersedia bagi rata-rata penduduk untuk melakukan kegiatan konsumsi dan investasi.

Page 14: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

Pembangunan ekonomi pada masa lampau juga sering diukur berdasarkan

tingkat kemajuan struktur produksi dan penyerapan sumber daya (employment) yang

diupayakan secara terencana. Biasanya dalam proses tersebut peranan sektor pertanian

akan menurun untuk memberi kesempatan bagi tampilnya sektor-sektor manufaktur

dan jasa-jasa yang secara sengaja senantiasa diupayakan agar terus berkembang. Oleh

karena itu, strategi pembangunan biasanya berfokus pada upaya untuk menciptakan

industrialisasi secara besar-besaran sehingga kadangkala mengorbankan kepentingan

pembangunan sektor pertanian dan daerah pedesaan pada umumnya yang sebenarnya

tidak kalah pentingnya. Jelaslah bahwa penerapan tolak ukur pembangunan yang

murni bersifat ekonomis tersebut, agar lebih akurat dan bermanfaat, harus didukung

pula oleh indikator-indikator sosial (social indicators) non ekonomis. Contoh

indikator sosial itu antara lain adalah tidak melek huruf, tingkat pendidikan, kondisi-

kondisi dan kualitas pelayanan kesehatan, kecukupan kebutuhan akan perumahan, dan

sebagainya. Dari sekian banyak upaya untuk menciptakan indikator-indikator sosial

yang berbobot guna mendampingi indikator GNP per kapita, yang paling menonjol

adalah upaya PBB yang kemudian berhasil menciptakan indeks pembangunan

manusia (HDI–Human Development Index).

Secara umum, sebelum tahun 1970-an, pembangunan semata-mata dipandang

sebagai fenomena ekonomi saja. Tinggi rendahnya kemajuan pembangunan di suatu

negara hanya diukur berdasarkan tingkat pertumbuhan GNP, baik secara keseluruhan

maupun per kapita, yang diyakini akan menetes dengan sendiri sehingga menciptakan

lapangan pekerjaan dan berbagai peluang ekonomi yang pada akhirnya akan

menumbuhkan berbagai kondisi yang diperlukan demi terciptanya distribusi hasil-

hasil pertumbuhan ekonomi dan sosial secara lebih merata. Itulah yang secara luas

dikenal sebagai prinsip “efek penetasan ke bawah” (trickle down effect). Dengan

demikian, tingkat pertumbuhan ekonomi merupakan unsur yang paling diutamakan

sehingga masalah-masalah lain seperti soal kemiskinan, pengangguran dan

ketimpangan distribusi pendapatan, acap kali dinomorduakan.

Pandangan Baru Ekonomi Pembangunan

Pengalaman pada dasawarsa 1950-an dan 1960-an, ketika banyak di antara

negara-negara Dunia Ketiga berhasil mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang

tinggi namun gagal memperbaiki taraf hidup sebagian besar penduduknya,

menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah dalam definisi pembangunan yang dianut

Page 15: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

selama ini. Semakin lama semakin banyak ekonom dan perumus kebijakan yang

meragukan ketepatan dan keampuhan “tolak ukur GNP” sebagai indikator tunggal

atas terciptanya kemakmuran dan kriteria kinerja pembangunan. Mereka mulai

mempertimbangkan untuk mengubah strategi guna mengatasi secara langsung

berbagai masalah mendesak seperti tingkat kemiskinan absolut yang semakin parah,

ketimpangan pendapatan yang semakin mencolok, dan tingkat pengangguran yang

terus melonjak. Singkatnya, selama dasawarsa 1970-an, pembangunan ekonomi

mengalami redefinisi. Mulai muncul pandangan bahwa tujuan utama dari usaha-usaha

pembangunan ekonomi bukan lagi menciptakan tingkat pertumbuhan GNP yang

setinggi-tingginya, melainkan penghapusan atau pengurangan tingkat kemiskinan,

penanggulangan ketimpangan pendapatan, dan penyediaan lapangan kerja dalam

konteks perekonomian yang terus berkembang. Penggantian atau penyesuaian definisi

pertumbuhan yang kini lebih didasarkan pada konsep “Redistribusi kemakmuran” itu

merupakan slogan yang populer pada masa itu. Dalam konteks ini Profesor Dudly

Seers mengajukan serangkaian pertanyaan mendasar mengenai makna pembangunan,

yang kemudian berkembang menjadi definisi baru pembangunan sebagai berikut:

Pertanyaan-pertanyaan mengenai pembangunan suatu negara yang harus

dilakukan adalah: Apa yang terjadi dengan kemiskinan penduduk di negara itu?

Bagaimana dengan tingkat penganggurannya? Adakah perubahan-perubahan

berarti yang berlangsung atas penanggulangan masalah ketimpangan pendapatan?

Jika ketiga permasalahan tersebut selama periode tertentu sedikit banyak telah

teratasi, maka tidak diragukan lagi bahwa periode tersebut memang merupakan

periode pembangunan bagi negara yang bersangkutan. Akan tetapi jika satu, dua,

atau bahkan semua dari ketiga persoalan mendasar tersebut menjadi semakin

buruk, maka negara itu tidak bisa dikatakan telah mengalami proses pembangunan

yang positif, meskipun barangkali selama kurun waktu tersebut pendapatan per

kapitanya mengalami peningkatan hingga dua kali lipat.

Bahkan Bank Dunia sendiri, yang selama dasawarsa 1980-an begitu

mengagung-agungkan pertumbuhan ekonomi sebagai tujuan utama pembangunan,

telah menyadari kekeliruan dan bergabung dengan para pengamat di atas dalam

mengambil perspektif yang lebih luas mengenai tujuan dan makna dasar

pembangunan. Dalam salah satu publikasi resminya, yakni World Development

Report, yang terbit pada tahun 1991, Bank Dunia melontarkan pernyataan tegas

bahwasanya:

Page 16: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

Tantangan utama pembangunan... adalah memperbaiki kualitas kehidupan.

Terutama di negara-negara yang paling miskin, kualitas hidup yang lebih baik

memang mensyaratkan adanya pendapatan yang lebih tinggi––namun yang

dibutuhkan bukan hanya itu. Pendapatan yang lebih tinggi itu hanya merupakan

salah satu dari sekian banyak syarat yang harus dipenuhi. Banyak hal lain yang

tidak kalah pentingnya yang juga harus diperjuangkan, yakni mulai dari pendidikan

yang lebih baik, peningkatan standar kesehatan dan nutrisi, pemberantasan

kemiskinan, perbaikan kondisi lingkungan hidup, pemerataan kesempatan,

pemerataan kebebasan individual, dan penyegaran kehidupan budaya.

Dengan demikian, pembangunan harus dipandang sebagai suatu proses multi-

dimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-

sikap masyarakat, dan institusi-institusi nasional, di samping tetap mengejar

akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan pendapatan, serta

pengentasan kemiskinan. Jadi pada hakekatnya, pembangunan itu harus

mencerminkan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial

secara keseluruhan, tanpa mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan keinginan

individual, maupun kelompok-kelompok sosial yang ada di dalamnya, untuk bergerak

maju menuju suatu kondisi kehidupan yang serba “lebih baik”, secara material

maupun spiritual.

L. MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGS)

Masalah yang timbul dalam masyarakat seperti kemiskinan,

kesehatan, pendidikan, lingkungan, bencana alam dan bahkan kelaparan menjadi sulit

ditanggulangi oleh pemerintahan yang tidak efisien. Secara global bahkan dunia

sudah menyadari bahwa tanpa bekerja sama antar negara mustahil

pembanguan berkeadilan terutama bagi negara negara dunia ketiga akan

tercapai. Pada September 2000, Pemerintah Indonesia, bersama-sama dengan 189

negara lain, menghadiri Pertemuan Puncak Milenium di New York dan

menandatangani Deklarasi Milenium yang terdiri 8 tujuan pembangunan pada tahun

2015, yaitu :

1. Pengentasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim.

Target tahun 2015 : Mengurangi hingga setengah jumlahorang yang hidup dengan

penghasilan kurang dari $1 per hari dan mereka yang menderita kelaparan.

Page 17: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

2. Mencapai pendidikan dasar secara universal.

Target tahun 2015 : Memastikan bahwa setiap anak laki-laki dan perempuan dapat

menyelesaikan pendidikan dasar.

3. Mendukung persamaan gender dan pemberdayaan wanita.

Target tahun 2005 : Menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan dasar dan

menengah (di utamakan).

4. Mengurangi tingkat mortalitas anak.

Target tahun 2015 : Mengurangi hingga dua pertiga tingkat mortalitas anak di

bawah usia 5 tahun.

5. Memperbaiki kesehatan ibu hamil.

Target tahun 2015 : Mengurangi hingga dua pertiga rasio wanita yang meninggal

saat melahirkan.

6. Memerangi penyakit HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya.

Target tahun 2015 : Menahan laju penyebaran serta mulai mengurangi jumlah

orang yang terkena penyakit HIV/AIDS, wabah malaria, dan penyakit-penyakit

utama lainnya.

7. Menjaga kelangsungan lingkungan.

Target umum : Memadukan prinsip pembangunan yang berkelanjutan ke

dalam kebijakan dan program-program setiap negara dan mengembalikan sumber

daya alam yang hilang.

Target tahun 2015 : Mengurangi hingga setengah jumlah orang yang tidak

memiliki akses ke air bersih (untuk minum).

Target tahun 2020 : Mencapai perbaikan taraf hidup yang signifikan bagi

sedikitnya 100 juta penduduk yang tinggal di pemukiman kumuh.

8. Mengembangkan kerja sama global untuk pembangunan.

Target-target :

o Mengenali kebutuhan-kebutuhan khusus negara-negara miskin dan negara-

negara kepulauan kecil yang sedang berkembang.

o Mengatasi masalah utang negara-negara berkembang secara komprehensif.

o Mengembangkan pekerjaan layak dan produktif bagi para pemuda.

Page 18: Makalah Pembangunan Ekonomi (Makro)

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN