makalah survey pendahuluan kelompok 3

18
PENDAHULUAN Kompleksitas operasi dalam perusahaan menuntut auditor untuk mengetahui kerumitan operasi yang diaudit baik pada saat audit mulai dilakukan maupun pada saat audit sudah selesai. Untuk memperoleh pemahaman, informasi, dan perspektif yang dibutuhkan untuk mendukung kesuksesan audit maka para auditor perlu untuk melakukan survey pendahuluan. Survey pendahuluan yang baik akan menghasilkan program audit yang tepat yang akan menunjang keberhasilan audit. Jika survey pendahuluan direncanakan dan dilaksanakan dengan baik, maka survey tersebut akan menjadi lebih dari sekedar cara untuk pemahaman yang efektif melainkan menjadi penentu keberhasilan audit. Auditor internal harus memastikan bahwa waktu dan upaya yang dihabiskan untuk survey pendahuluan bisa produktif. Survey pendahuluan yang baik akan menghasilkan program audit yang tepat, dan program audit yang tepat akan menunjang keberhasilan audit. Sebagaimana halnya filosofi audit yang terus bergeser dan berkembang, pendekatan audit khusus seperti control self assessment juga makin berkemban. Survey pendahuluan dapat membantu auditor memutuskan jenis audit yang paling efektif.

Upload: sanggraeni

Post on 06-Dec-2015

22 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Survey Pendahuluan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Survey Pendahuluan Kelompok 3

PENDAHULUAN

Kompleksitas operasi dalam perusahaan menuntut auditor untuk mengetahui kerumitan

operasi yang diaudit baik pada saat audit mulai dilakukan maupun pada saat audit sudah selesai.

Untuk memperoleh pemahaman, informasi, dan perspektif yang dibutuhkan untuk mendukung

kesuksesan audit maka para auditor perlu untuk melakukan survey pendahuluan.

Survey pendahuluan yang baik akan menghasilkan program audit yang tepat yang akan

menunjang keberhasilan audit. Jika survey pendahuluan direncanakan dan dilaksanakan dengan

baik, maka survey tersebut akan menjadi lebih dari sekedar cara untuk pemahaman yang efektif

melainkan menjadi penentu keberhasilan audit. Auditor internal harus memastikan bahwa waktu

dan upaya yang dihabiskan untuk survey pendahuluan bisa produktif. Survey pendahuluan yang

baik akan menghasilkan program audit yang tepat, dan program audit yang tepat akan menunjang

keberhasilan audit.

Sebagaimana halnya filosofi audit yang terus bergeser dan berkembang, pendekatan audit

khusus seperti control self assessment juga makin berkemban. Survey pendahuluan dapat

membantu auditor memutuskan jenis audit yang paling efektif.

Page 2: Makalah Survey Pendahuluan Kelompok 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Survey Pendahuluan

Survey pendahuluan (preliminary survey) merupakan proses yang bertujuan untuk

mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai risiko dari suatu unit yang akan diperiksa.

Survey pendahuluan bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai objek yang diteliti tanpa

melakukan verifikasi secara rinci. Tujuan dari survey pendahuluan ini untuk lebih memahami

aktivitas auditee, mengidentifikasi area/bidang yang memerlukan penekanan khusus dalam audit,

memperoleh informasi awal sebagai bahan untuk melakukan pekerjaan lapangan, dan menetukan

apakah perlu melakukan audit lebih lanjut. Dengan kata lain, survey pendahuluan berguna untuk

memahami lebih baik mengenai tujuan, proses, risiko, dan pengendalian dari bagian/fungsi yang

diaudit.

Survey pendahuluan dapat menjadi sarana yang baik untuk menganalisis karyawan dan

system, namun bias juga menjadi sebuah pencarian yang tidak beraturan. Auditor internal harus

memastikan bahwa waktu dan upaya yang dihabiskan untuk survey pendahuluan bias produktif.

B. Langkah Survey Pendahuluan

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh auditor untuk melakukan survey pendahuluan

adalah sebagai berikut :

1. Melakukan studi awal

Studi awal yang dilakukan auditor mencakup penelaahan atas kertas kerja tahun

sebelumnya, temuan audit, bagan organisasi, dan dokumen lain yang akan membantu

untuk lebih memahami subjek audit. Studi awal dilakukan dikantor pusat, meskipun

banyak auditor internal saat ini dapat mengakses informasi secara elektronik dari lokasi

yang jauh. Kertas kerja penugasan sebelumnya dapat menunjukan pendekatan yang

dilakukan auditor lain atas penugasan tersebut, meskipun pendekatan ini mungkin tidak

layak atau tidak diinginkan untuk audit tahun ini

2. Pendokumentasian (Documenting)

Beberapa hal yang dilakukan pada saat pendokumentasian adalah :

a. Pembuatan Daftar Pengingat

Page 3: Makalah Survey Pendahuluan Kelompok 3

Daftar pengingat dirancang untuk membantu auditor mengorganisasikan kertas kerja

mereka dan membuat tahap audit selanjutkan lebih sederhana untuk dikerjakan.

b. Daftar Isi Awal

Daftar isi sebaiknya disiapkan di bagian pertama kertas kerja sebelum tahap

perencanaan audit. Daftar isi akan memaksa auditor untuk mendaftar masalah yang

harus ditangani seiring dengan kemajuan penugasan dan membuat kertas kerja.

c. Pengurangan Biaya (Cost Reduction)

Manajemen mengharapkan penugasan auditor internal akan mengurangi biaya yang

dapat mempengaruhi laba perusahaan.

d. Catatan Kesan (Record of Impression)

Catatan kesan berfungsi sebagai daftar pengingat bagi auditor ketika mereka sedang

melakukan pembicaraan rahasia dengan manajer senior. Catatan kesan dapat

membantu mengidentifikasi gejala-gejala kemunduran yang membutuhkan perhatian

khusus dan membutuhkan perbaikan dalam hubungan dengan karyawan, kondisi

kerja, manajemen, dan pengawasan. Kesan yang perlu dicatat antara lain moral

karyawan, kebiasan kerja, organisasi & penugasan staff, supervisor, hubungan

dengan organisasi lain & daerah kera.

e. Kuesioner

Kuesioner dapat membantu auditor dalam tugas, karena penugasan audit lebih baik

dilakukan oleh orang-orang yang sangat berkualifikasi untuk menyelesaikan dengan

cepat. Kuesioner dapat memberi peluang bagi karyawan untuk memahami diri

sendiri karena berfungsi sebagai lembar evaluasi diri yang efektif.

3. Bertemu Klien

Pertemuan auditor internal dengan manajer klien memberi peluang bagi auditor

untuk menjelaskan tujuan dan pendekatan audit yang akan dilakukan. Pertemuan awal

cenderung akan menuntun arah audit, salah satunya kemungkinan kerja sama. Auditor

internal harus terbuka mengenai tujuan audit. Auditor internal harus mempunyai keahlian

dalam berhubungan dengan orang dan bekomunikasi secara efektif . Penting bagi auditor

untuk memiliki keahlian dalam komunikasi lisan maupun tulisan sehingga dapat

menyampaikan tujuan audit, evaluasi, kesimpulan, dan rekomendasi secara jelas dan

efektif.

Page 4: Makalah Survey Pendahuluan Kelompok 3

Wawancara merupakan salah satu upaya yang dapat menunjang keberhasilan audit.

Wawancara yang sukses didasarkan pada penerapan seksama enam langkah penting yaitu

persiapan, penjadwalan, pembukaan, pelaksanaan, penutupan, dan pencatatan.

4. Mengumpulkan Bahan Bukti

Informasi penting dapat diklasifikasikan ke dalam empat fungsi dasar manajemen

yaitu :

a. Perencanaan (Planning)

Tentukan tujuan dan aktivitas organisasi, baik jangka panjang maupun jangka

pendek.

Dapatkan salinan kebijakan, arahan, dan prosedur.

Dapatkan salinan anggaran.

Tentukan proyek atau studi khusus yang tengah berlangsung.

Tentukan apakah rencana masa dating telah dibuat.

Tanyakan jika ada ide perbaikan yang belum direalisasikan.

Tentukan cara menetapkan sasaran dan siapa yang menetapkan atau yang

membantu menetapkannya.

b. Pengorganisasian

Dapatkan salinan bagan organisasi.

Dapatkan salinan deskripsi jabatan.

Tanyakan hubungan dengan organisasi lain.

Telaah tata letak fisikm catatan peralatan, serta lokasi dan kondisi aktiva.

Tentukan perubahan organisasional apa yang akan dilakukan akhir-akhir ini atau

sejak audit terakhir.

Dapatkan informasi mengenai ototritas yang didelegasikan dan tanggung jawab

yang diemban.

Dapatkan informasi mengenai lokasi, sifat, dan ukuran kantor cabang.

c. Pengarahan

Dapatkan salinan intruksi operasional bagi karyawan.

Tanyakan kepada karyawan apakah instruksi sudah cukup jelas dan bisa dipahami.

Tentukan apakah rentang manajemen dan pengawasan memungkinkan arah kerja

yang memadai.

Page 5: Makalah Survey Pendahuluan Kelompok 3

Tentukan apakah kewenangan sama dengan tanggung jawab.

Pada badan pemerintah, tentukan masalah penting yang akan menarik minat

legislatif atau public.

Identifikasi hambatan bagi kemampuan organisasi untuk melaksanakan tugas yang

diembannya.

d. Kontrol

Dapatkan salinan standart dan pedoman kerja tertulis.

Telaah system dan alur kerja.

Telaah data finansial historis, kenali trennya.

Telaah operasi finansial.

Identifikasi aktivitas atau prosedur khusus yang akan digambarkan dengan bagan

alir.

5. Pengamatan (Observing)

Pengamatan (observing) akan terus dilakukan selama survey pendahuluan dilakukan.

Manfaat dari pengamatan (observing) adalah sebagai berikut :

a. Menentukan tujuan, sasaran, dan standart.

Mendapatkan gambaran tujuan aktivitas yang tepat dan kesesuaian misinya dengan

sasaran strategis perusahaan merupakan cerminan professionalism auditor internal. Jika

tujuan tidak dipahami dengan baik maka audit akan kehilangan manfaatnya.

Auditor internal harus dapat mengetahui sarsan aktivitas yang akan mereka periksa

sebelum melakukan apa yang tertera di program audit dan melakukan pekerjaan

lapangan. Untuk hasil program, sasaran biasanya mencerminkan apa yang ingin dicapai

pihak berwenang seperti legislative, dewan komisaris, dan direktur utama. Auditor

internal yang tidak melalaporakan pencapaian tujuan dan sasaran tidak layak disebut

audit berorientasi manajemen yang efektif (effective management oriented audit).

Auditor tidak memiliki kewenangan atau tanggung jawab untuk menetapkan tujuan,

sasaran, atau standart untuk karyawan professional. Pedoman audit menyarankan bahwa

pekerjaan auditor internal harus melibatkan pengidentifikasian sasaran dan standart dan

mengupayakan agar bisa diterima tetapi tidak memaksa. Jika klien menyetujuinya, maka

sasaran dan standart tersebut milik klien. Manajer memiliki tanggung jawab utnuk

menetapkan sasaran dan standart untuk mereka sendiri dan karyawannya.

Page 6: Makalah Survey Pendahuluan Kelompok 3

Saat melakukan survey, auditor internal akan senantiasa mengingat dengan tepat

tujuan, sasaran, dan standart yang seharusnya atau sedang diupayakan untuk dimiliki

organisasi klien. Auditr harus mencoba untuk menetukan apakah :

Pernyataan formal tentang tujuan telah disiapkan untuk klien.

Tujuan tersebut sesuai dengan rencana strategis dari organisasi suatu rancangan besar

perusahaan.

Orang yang akan dibatasi oleh tujuan, sasaran, dan standart berpartisipasi dalam

penetapannya.

Tujuan diketahui oleh semua pihak yang akan berpartisipasi dalam pencapaiannya.

Tujuan tersebut secara realistis mempertimbangkan sumber daya bagi aktivitas.

Tujuan tersebut menuntun aktivitas dalam menghadapi kendala dan kendali

eksternal.

Sasaran dan standart yang ditetapkan akan memotivasi orang untuk mencapai lebih

dari apa yang bisa mereka capai

Laporan formal dan periodic disiapkan untuk menunjukan tingkat pencapaian tujuan

dan terpenuhinya sasaran dan standart.

Tujuan, sasaran, dan standart secara periodic dievaluasi ulang dan didefinisikan

ulang.

b. Kontrol-Kontrol untuk Mencapai Tujuan

Jika tujuan, sasaran, dan standart telah teridentifikasi dan disepakati maka langkah

selanjutnya adalah menentukan control apa yang seharusnya diterapkan untuk

memastikan bahwa hasil-hasil yang diinginkan akan dicapai. Auditor internal dihadapkan

pada sejumlah control potensial ketika mereka melakukan survey pendahuluan kebijakan

organisasi atau agensi, prosedur, manual, instruksi khusus, laporan daftar, registrasi

formulir, pembagian tugas, system persetujuan, pengawasan, dan lainnya. Terkadang

apabila mencoba untuk menyerap literature mengenai sejumlah control sering kali

membuang waktu, karena membaca relevansinya dengan masalah tertentu semua control

ini kelihatan tidak berkaitan dengan kenyataan.

c. Mengevaluasi Resiko

Auditor Internal harus mendapatkan bukti yang cukup dan tepat untuk menentukan

bahwa tujuan kunci dari proses manajemen risiko telah tercapai dalam memberikan opini

Page 7: Makalah Survey Pendahuluan Kelompok 3

atas kecukupan proses manajemen risiko. Dalam mengumpulkan bukti-bukti tersebut,

auditor internal mungkin mempertimbangkan prosedur audit berikut ini:

Melakukan riset dan review perkembangan, tren, dan informasi industri terkini

terkait dengan usaha yang dilakukan oleh organisasi, serta sumber informasi lain

yang sesuai untuk menentukan risiko dan eksposur yang dapat mempengaruhi

organisasi beserta prosedur pengendalian yang relevan.

Mereview kebijakan perusahaan dan risalah rapat Dewan untuk menentukan

strategi bisnis organisasi, filosofi dan metodologi manajemen risiko, selera risiko,

serta penerimaan risiko.

Mereview laporan evaluasi risiko sebelumnya yang dikeluarkan oleh manajemen,

auditor internal, auditor eksternal, dan/atau sumber lain.

Melakukan wawancara dengan manajemen lini dan manajemen senior untuk

menentukan tujuan unit bisnis, risiko yang terkait, serta mitigasi risiko dan aktivitas

pemantauan pengendalian manajemen.

Menyerap informasi untuk kemudian secara independen mengevaluasi efektivitas

mitigasi risiko, pemantauan, dan komunikasi risiko beserta kegiatan pengendalian

terkait.

Menilai ketepatan garis pelaporan untuk aktivitas pemantauan risiko.

Mereview kecukupan dan ketepatan waktu pelaporan hasil manajemen risiko.

Review kelengkapan analisis risiko yang dilakukan manajemen serta tindakan

yang diambil untuk mengatasi isu yang diangkat oleh proses manajemen risiko, dan

menyarankan perbaikan.

Menentukan efektivitas proses self-assessment yang dilakukan manajemen

melalui pengamatan, tes langsung atas prosedur pengendalian dan pemantauan,

pengujian keakuratan informasi yang digunakan dalam aktivitas pemantauan, serta

teknik lainnya yang sesuai.

Mereview isu terkait risiko yang mungkin menunjukkan kelemahan dalam praktik

manajemen risiko dan, jika perlu, diskusikan dengan manajemen senior dan

Dewan. Jika auditor yakin bahwa manajemen telah menerima tingkat risiko yang

tidak sesuai (atau yang dianggap tidak bisa diterima) dengan strategi dan kebijakan

Page 8: Makalah Survey Pendahuluan Kelompok 3

manajemen risiko organisasi, auditor harus mengacu pada standar 2600 dan pedoman

audit internal lain terkait.

d. Menentukan pengendalian untuk meminimalkan risiko

Tujuan utama dari audit tersebut adalah untuk memberikan suatu tindakan untuk

berpendapat, apakah atau tidak laporan keuangan yang diaudit menyajikan secara wajar

keuntungan keuangan, posisi/ rugi dan arus kas entitas. Risiko Audit adalah risiko auditor

memberikan pendapat yang tidak pantas atas laporan keuangan, terutama ketika laporan

keuangan tersebut mengandung salah saji material.

e. Membuat penentuan risiko secara sistematik

Risiko audit (Audit Risk): risiko bawaan, risiko pengendalian, dan risiko deteksi

Mungkin dapat kita sebut bahwa didalam risiko audit itu terdapat beberapa komponen

risiko, komponenrisiko tersebut meliputi risiko bawaan, risiko pengendalian, dan risiko

deteksi. Dalam artikel saya kali ini, saya akan mencoba untuk menjelaskan tentang risiko

audit beserta komponen risiko yang menyertainya tersebut, dan juga bagaimana model

risiko auditnya, serta hubungan antara risiko audit dan bukti audit.

Risiko Audit (AuditRisk)

Bukankah hampir semua yang dilakukan oleh seseorang itu memiliki risiko, begitu

juga dengan proses audit yang dilakukan oleh auditor, tentu saja memiliki risiko

tersendiri. Untuk menjelaskan apa sih risiko audit ini ? Kita sebaiknya melihat dahulu apa

tujuan auditor melakukan proses audit, bukankah tujuan auditor melakukan proses audit

adalah untuk menyatakan pendapatnya secara tepat atas laporan keuangan klien yang

diaudit yang mengandung salah saji material, sesuai dengan keyakinan yang memadai

yang dimiliki oleh auditor, jika tujuan audit seperti diatas, mungkin kita dapat

mengatakan bahwa risiko audit adalah risiko  kemungkinan auditor dalam menyatakan

pendapat atas laporan keuangan  klien yang mengandung salah saji material tanpa sengaja

telah gagal dilakukan dengan tepat.

Risiko Bawaan

Mungkin beberapa hal didalam laporan keuangan rentan untuk salah saji material,

seperti halnya kas yang mungkin rentan untuk salah saji material karena mudahnya kas

untuk disalahgunakan. Berkaitan dengan risiko, kerentanan salah saji material suatu

Page 9: Makalah Survey Pendahuluan Kelompok 3

asersi  itulah yang dimaksud dengan risiko bawaan, bisa kita sebut risiko bawaan

merupakan risiko yang melekat pada suatu akun.

Risiko Pengendalian

Pengendalian berkaitan dengan sistem pengendalian internal suatu entitas, tujuan

adanya sistem pengendalian internal adalah untuk  mencegah salah saji material yang

mungkin terjadi dalam suatu asersi dengan tepat waktu, jika pengendalian internal

bertujuan untuk itu, maka yang dimaksud dengan risiko pengendalian adalah risiko

terjadi kegagalan pengendalian internal yang tidak bisa mencegah salah saji material

yang mungkin terjadi di suatu asersi dengan tepat waktu. Ingat bahwa risiko

pengendalian melibatkan sistem pengendalian internal suatu entitas, ketika sistem

pengendalian internal suatu entitas itu baik (efektif) maka risiko pengendalian akan

rendah, sebaliknya jika sistem pengendalian suatu entitas tersebut tidak bagus atau jelek

(tidak efektif) maka risiko pengendalian akan tinggi.

Risiko Deteksi

Ketika seorang auditor melakukan audit terhadap suatu asersi pun terdapat risiko

tersendiri, auditor melakukan audit terhadap suatu asersi tersebut untuk mendeteksi salah

saji material yang terjadi terhadap asersi tersebut, maka yang dimaksud dengan risiko

deteksi adalah risiko auditor tidak dapat mendeteksinya. Risiko deteksi terbagi menjadi

dua, yaitu risiko prosedur analitis dan risiko pengujian terinci.

6. Pembuatan Bagan Alir

Bagan alir memotret suatu proses. Bagan alir dapat menjadi alat yang berguna bagi

auditor karena dapat menggambarkan system dan merupakan sarana untuk menganalisis

operasi yang kompleks. Pembuatan bagan alir yang formal seharusnya distandarisasikan

dengan departemen audit. Semua auditor harus menggunakan bentuk yang sama dan

mengikuti instruksi dasar yang sama. Biasanya akan sangat membantu bila bagan alir

dikoordinasikan dengan auditor eksternal ataupun auditor independen. Analisis yang tidak

selalu bisa dicapai dangan narasi yang rinci. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua

bagan alir terperinci, formal, dan ekstensif.

7. Pelaporan

Survei yang dilakuakn biasanya menghasilkan sejumlah informasi yang bermanfaat. Data

yang dikumpulkan dapat mengidentifikasi masalah yang dapat membantu auditor untuk

Page 10: Makalah Survey Pendahuluan Kelompok 3

memutuskan apakah pemeriksaan lebih lanjut diperlukan. Selama penelaahan hasil survey

dengan manajemen, pelaporan temuan positif dan negative bisa jadi kondusif bagi hubungan

auditor dan klien.

Jika survey memberikan keyakinan adanya system, control, pengawasan dan manajemen

yang baik, maka bisa menjadi dasar keputusan tidak dilakukannya audit. Sumber daya audit

biasanya langka dan kebanyakan organisasi audit internal memiliki lebih banyak proyek

audit dibandingkan auditor yang akan melakukannya.

Kebanyakan auditor internal merasa perlu menerbitkan laporan audit walaupun hanya

survey yang dilakukan. Dengan informasi yang dikumpulkan selama survey, mungkin

laporan berharga bisa disiapkan. Namuan akan menjadi lebih bijak untuk secara hati-hati

menguraikan lingkup audit yang terbatas, dengan berkonsentrasi pada kecukupan, bukan

pada efektivitas control dan menunjukan dasar keputusan untuk terus melakukan audit.

Dalam situasi program audit akan disiapkan dan pekerjaan lapangan akan dilakukan yang

mungkin berguna untuk membuat ringkasan hasil survey dan melaporkannya secara

informal ke manajemen. Kadang informasi yang mencukupi akan diperoleh selama survey

untuk merekomendasikan perbaikan bahkan sebelum pengujian substantive dilakukan.

Selama penelahaan hasil survey dengan manajemen, pelaporan temuan positif dan jadi

kondusif bagi hubungan auditor dan klien.

Jika hasil survey kemudian membutuhkan audit, ringkasan audit seharusnya mencakup

langkah-langkah audit yang disarankan dan rasional bagi mereka. Auditor juga harus

mengidentifikasi aktivitas yang tidak akan diaudit dan menjelaskan alasannya. Estimasi awal

untuk waktu dan kebutuhan sumber daya harus dilakukan, bersama dengan target tanggal

pekerjaan lapangan dan fase pelaporan audit.

C. Membuat Anggaran Survey

Memperkirakan waktu yang dibutuhkan auditor merupakan factor kunci dalam survey

pendahuluan. Waktu yang akan dialokasikan akan tergantung pada sejumlah factor. Makin kenal

auditor dengan aktivitas yang ada, maka makin sedikit waktu yang diperlukan untuk melakukan

survey. Jika audit bersifat rotasional dan kertas kerja memberikan gambaran yang jelas mengenal

tujuan, sasaran, standart, dan control operasi, bersama dengan bagan alir, bagan organisasi, dan

dokumen lainnya, yang dibutuhkan untuk memperbarui informasi tersebut.

Page 11: Makalah Survey Pendahuluan Kelompok 3

Perubahan signifikan dalam tujuan, prosedur, system operasi, otomatisasi, organisasi,

manajemen dan pegawai juga akan mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk mengenal dan

mengidentifikasi masalah. Semua factor harus dipertimbangkan dalam membuat anggaran

survey. Tidak ada jaminan bahwa baik orang atau tingkah laku mereka akan tetap sama dari

tahun ke tahun.

Tidak ada alasan untuk menggali verifikasi pekerjaan setiap operasi tanpa survey

pendahuluan, bahkan jika hanya menanyakan perubahan apa yang telah terjadi sejak audit

terakhir. Tidak ada standart untuk anggaran survey pendahuluan. Berdasarkan survey informasi

dari praktisi, estimasi wajar mungkin 10 persen hingga 20 persen dari total anggaran untuk

proyek audit.

Page 12: Makalah Survey Pendahuluan Kelompok 3

BAB III

KESIMPULAN

Survey pendahuluan dapat menjadi sarana yang baik untuk menganalisis karyawan dan

system, namun bisa juga menjadi sebuah pencarian yang tidak beraturan. Auditor internal harus

memastikan bahwa waktu dan upaya yang dihabiskan untuk survey pendahuluan bisa produktif.

Keberhasilan dan kegagalan audit sangat tergantung pada survey. Semakin auditor mengenal

lebih jauh aktivitas maka akan semakin cepat waktu yang diperlukan untuk survey pendahuluan.

Survey pendahuluan merupakan sarana penting untuk membuat auditor lebih memahami

tujuan, proses, risiko, dan control yang terkait dengan audit. Auditor internal sebaiknya

melakukan survey dalam tujuh langkah dasar yaitu melakukan studi awal, mendokumentasikan,

bertemu klien, mendapatkan informasi, mengamati, membuat bagan alir, dan melaporkan.