makalah pkkl kel 9 2013

16
Makalah Pengelolaan dan Keselamatan Kerja LABORATORIUM MICROTEACHING KIMIA KELOMPOK ! "#em$%lan& ANGGOTA '( NURUL KHA#)I*AH +( #EPTIA A,ELLA ,O#EN ,rs( Al% Amran-MPd-M(A-Ph,( .URU#AN KIMIA /AKULTA# MATEMATIKA ,AN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNI0ER#ITA# NEGERI PA,ANG +1'2

Upload: septia

Post on 08-Oct-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

penglab

TRANSCRIPT

Makalah

Pengelolaan dan Keselamatan KerjaLABORATORIUM MICROTEACHING KIMIA

KELOMPOK:9 (Sembilan)

ANGGOTA: 1. NURUL KHASYIAH2. SEPTIA ADELLA

DOSEN: Drs. Ali Amran, MPd,M.A,PhD.

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Observasi Laboratorium Pembelajaran Kimia.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Padang, 10Februari 2014

Kelompok 9

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Universitas Negeri Padang memiliki fasilitas penunjang pembelajaran berupa laboratorium microteaching, fakultas MIPA khususnya jurasan kimia terdapat satu laboratorium microteaching. Laboratorium ini biasanya digunakan untuk praktek mengajar bagi mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) dan juga oleh mahasiswa prodi Pedidikan Kimia jenjang S1.Labor ini juga biasa digunakan sebagai tempat dilangsungkannya berbagai matakuliah pembelajaran, seperti kurikulum dan evaluasi hasil belajar. Demi tercapainya tujuan perkuliahan tersebut maka harus didukung dengan kelengkapan fasilitas dan standarisasi sarana prasarana yang digunakan.

B. RumusanMasalahDalam makalah ini penulis akan membahas tentang kondisi laboratorium pembelajaran kimia beserta kelengkapan sarana dan prasarananya.

C. TujuanMakalah ini bertujuan untuk meninjau dan membandingkan kondisi laboratorium pembelajaran kimia Universitas Negeri Padang, baik dari kondisi maupun peralatan yang digunakan dengan berbagai universitas luar negeri.

D. ManfaatDengan adanya makalah ini, pembaca bias mengetahui kondisi dari labor pembelajaran kimia yang ada di Universitas Negeri Padang baik secara fisik maupun dari segi kelengkapan sarana dan prasarananya

BAB IIDASAR TEORI

A. Pengertian MicroteachingMicroteaching merupakan suatu tindakan atau kegiatan latihan belajar-mengajar dalam situasi laboratoris. Ciri-ciri pokok microteaching :1. Jumlah subyek belajar sedikit sekitar 5-10 orang2. Waktu mengajar terbatas sekitar 10 menit3. Komponen mengajar yang dikembangkan terbatas4. Sekadar real teaching

Microteaching memiliki beberapa tujuan diantaranya :1. Untuk membekali guru didik beberapa keterampilan dasar mengajar dan pembelajaran.2. Bagi calon guru didik metode ini akan member pengalaman mengajar yang nyata dan latihan sejumlah ketrampilan dasar mengajar secara terpisah. 3. Bagi supervisor calon guru didik, metode ini akan memberikan penyegaran dalam program pendidikan. Guru didik mendapatkan pengalaman mengajar pada calon guru didik yang bersifat individual demi perkembangan profesi.

Dalam sehari-hari kita ada mengenal istilah microteaching dan teaching. Microteaching dan teaching ini sebenarnya tidak sama, ada perbedaan diantara keduanya yaitu :a. Micro teaching 1. Dilaksanakan dalam kelas laboratorium2. Sekadar real teaching3. Siswa 5 s/d 10 orang4. Waktu sekitar 10 menit5. Bahan terbatas6. Keterampilan yang dilatihkan meliputi semua teaching skill dalam porsi yang terbatas dan terpisah-pisah.7. Dibutuhkan alat-alat laboratori agar dapat diperoleh suatu feedback yang obyektif.

b. Teaching :1. Dilaksanakan dalam real class room2. Merupakan real class room teaching3. Siswa 30 s/d 40 orang4. Waktu sekitar 45 menit5. Bahan luas6. Keterampilan yang di demonstrasikan semua teaching skill dan terintegrasi7. Tidak dilengkapi dengan alat-alat latihan

B. Skenario MicroteachingSkenario microteaching dibuat dan dirancang langkah demi langkah. Hal ini agar dapat menjadi rambu-rambu dalam pelaksanaannya untuk menghindari dan mengantisipasi hal-hal yang dapat mengganggu jalannya pengajaran mikro.Secara garis besar scenario kegiatan pengajaran mikro dapat dikelompokkan dalam tiga tahapan yaitu:1. Tahap pertama (tahap kognitif).Tahap ini diharapkan praktikan sudah terbimbing memahami dan mendalami serta gambaran secara umum konsep dan makna keterampilan dasar mengajar dalam proses belajar mengajar, menggunakan secara tepat.2. Tahap keduaTahap ini diharapkan praktikan secara nyata mempraktekan keterampilan dasar mengajar secara berulang, dengan harapan jika praktikan sudah berulang kali melakukan praktek akan mengetahui kekurangannya pada keterampilan yang merekabelajar untuk dikuasa idan terampil menggunakannya dalam proses belajar mengajar. Pada tahapan ini praktikan sudah dapat mempersiapkan perangkat pembelajaran mulai dari RPP, media yang akan digunakan dan segala sesuatu yang dipersyaratkan bagi guru/pendidik yang profesional di masa mendatang.3. Tahap ketiga (tahap balikan).Tahap ini merupakan kilas balik praktikan dengan mempelajari hasil dari observasi teman sejawat yang akan memberikan informasi setelah melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan mengajar praktikan. Para rekan sejawat akan memberikan penilaian berkaitan dengan kelebihan dan kekurangan praktikan yang selanjutnya akan didiskusikan dan sebagai bahan untuk memperbaiki kinerja sebagai gadik yang profesional.

Sarana dan Prasarana Labor Microteaching

Peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kuliah micro teaching di antaranya : KameraUkuran kecil, sedang dan besar TV Monitor TV Ekspose Tape Recorder VTR (Video Tape Recorder) OHP (Overhead Prejector) Kaset Video /CDROOM (tentang micro teaching dan model-model mengajar) Sound Sistem (dengan kedap Suara)

Sistem Pengelolaan dan Pengoperasian Peralatan Micro Teaching

a. Sistem pengelolaanSistem pengelolaan pembelajaran micro teaching dirumuskan oleh dosen pembimbing perkuliahan agar perkuliahan dapat berjalan dengan baik, hendaknya setiap dosen terlebih dahulu menyusun konsep-konsep tentang keterampilan yang akan dibimbingkan.

b. Sistem Pengoperasian PeralatanSistem pengoperasian peralatan dalam pelaksanaannya dapat dibantu oleh seorang operator/teknisi, adapun langkah-langkah teknis yang harus dilakukan dalam pengoperasian peralatan microteaching, adalah sebagai berikut : Sambungkan kabel Ac (power) berikut kabel paralel, sesuai dengan kebutuhan. Hidupkan tombol power pada kamera swtcher (pemindahan kamera otomatis), video player dan layar monitor televisi (diruang micro teaching dan ruang monitoring). Sesuaikan dengan channel video player pada saluran L. Sesuaikan channel TV pada saluran AV. (langkah-langkah pertama sampai dengan keempat sudah dapat mengaktifkan dua kamera kecil dan gambar akan tampil dilayar monitor (diruang micro teaching dan ruang monitoring) tetapi belum ada suara). Sambungkan kabel AC (power) pada kamera besar dan aktifkan tombol power yang ada pada kamera dan adaptor Sambungkan kabel audio/video pada kamera besar kemonitor dengan cara menghubungkan soket kabel video dengan soket kabel audio. Sesuaikan focus kamera sehingga gambar pada layar monitor Nampak sempurna. (langkah kelima sampai ketujuh untuk mengaktifkan dua kamera besar dan sekaligus mengisi suara pada TV monitor (di ruang micro teaching dan ruang monitoring) tetapi belum ada suara. Untuk merekam proses belajar mengajar, dilakukan dengan cara memasukan kaset video (kosong) pada Player, lalu tekan Rec (cukup menekan tombol Rec tanpa menekan tombol play). Jika sedang berjalan merekam tiba-tiba berhenti sementara, cukup menekan tombol pause kemudian tekan tombol Rec bila akan melanjutkan merekam. Setelah selesai merekam keluarkan kaset video dengan menekan tombol eject kemudian putar ulang pada alat khusus Rewinder,selanjutnya kaset rekaman siap dioperasikan/ditayangkan melalui video.

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Laboratorium Pembelajaran KimiaLaboratorium pembelajaran kimia tergolong laboratorium baru yang di sediakan pihak fakultas dan universitas sebagai sarana penunjang dalam kegiatan proses belajar dan mengajar dilingkungan kampus FMIPA. Pada umumnya yang menggunakan laboratorium ini adalah mahasiswa PPG dan terkadang juga dipakai oleh mahasiswa SBI untuk melangsungkan perkuliahan pembelajaran, seperti mata kuliah evaluasi hasil belajar, karena kapasitas tampung labor ini hanya sedikit, tidak lebih dari 20 orang.Laboratorium pembelajaran kimia UNP terletak dilantai satu sebelah kiri.

Awal memasuki laboratorium pembelajaran kimia, mungkin kalau kita belum pernah belajar di laboraturium pembelajaran ini, kita akan kesulitan untuk mencari lokasi ruangan ini, karena memang tidak ada label ataupun petunjuk yang menandakan keberadaan laboratorium tersebut. Laboraturium pembelajaran kimia FMIPA ini terletak di lantai 1 laboraturium kimia FMIPA UNP.

Laboratorium Pembelajaran Kimia memiliki 4 pencahayaan yang cukup dari lampu dan 2 pencahayaan alami dari jendela yang sangat panjang.

terdapat 1 AC atau ventilasi sentral

1 Infocus

1 papan infocus

1 papan tulis

Kamera pada belakang ruangan Kamera pada samping kiri ruangan

2 speaker pada belakang ruangan.

Kaca didalam ruangan tidak tembus pandang. Tetapi kaca dari luar ruangan tembus pandang.

Hal ini bertujuan supaya aktivitas pembelajaran dilaboratorium kimia tidak terganggu.Lantai di ruangan Laboratorium Pembelajaran Kimia ini semuanya diberi karpet berwarna abu-abu. Tidak hanya lantai saja, tapi dinding ruangan juga di beri karpet abu-abu. Sehingga untuk masuk kedalam ruangan ini dilarang memakai sepatu ataupun sandal. Hal ini bertujuan guna kebersihan dari Laboratorium Pembelajaran Kimia itu sendiri.Laboratorium Pembelajaran Kimia ini juga terdapat 2 buah meja dan 2 bangku untuk dosen

1 microphon pada samping kiri1 microphon pada belakang ruangan 20 kursi belajar untuk mahasiswa

Laboratorium pembelajaran kimia juga terdapat ruangan monitoring.

Ruangan monitoring ini terletak di bahagian belakang labor untuk belajar. Dimana semua aktivitas Mahasiswa didalam Laboratorium Pembelajaran Kimia akan dipantau dari ruangan monitoring ini oleh Tim Dosen. Namun pada saat kami observasi ke Laboratorium Pembelajaran Kimia ini, ruangan monitoring ini tidak dipakai.Jadi ruangan monitoring ini tidak selalu dipakai. Ruangan ini dipakai kalau ada Mahasiswa yang latihan atau mengambil nilai untuk matakuliah microteaching.Didalam ruangan monitoring ini terdapat 1 meja, 1 kursi, 1 komputer, 2 speaker, 1microphone dan 1 scanner control. Lantai pada ruangan monitoring ini juga di beri karpet yang sama dengan ruangan belajar Laboratorium Pembelajaran Kimia, dalamnya juga terdapat 1 AC.Diluar ruangan Laboratorium Pembelajaran Kimia terdapat 1 TV.

melalui TVini dapat dilihat semua aktivitas Mahasiswa yang berada didalam ruangan belajar Laboratorium Pembelajaran Kimia.

B. Laboratorium Pembelajaran Kimia di Universitas Pembanding1. Assahikawa UniversityPada universitas ini, laboratorium micro teaching ruangannya lebih besar dari pada yang ada di UNP. Kursi dan mejanya tersusun rapi serta pencahayaannya yang cukup.

2. Melbourne UniversityPada laboratorium ini dilengkapi dengan media yang digunakan untuk mengajar dan terdapat berbagai macam media yang digunakan untuk pembelajaran kimia. Pencahayan lampu yang cukup. Ada infokus dan setiap meja tersedia komputer yang digunakan untuk pembelajaran kimia.

BAB IVPENUTUP

A. Kesimpulan

1. Laboratorium pembelajaran kimia dan Universitas Negeri Padangcukup memenuhi standar.

2.Peralatan yang ada di laboratorium pembelajaran tersebut cukup memadai.

B. Saran1. Ruangan seharusnya dibersihkan agar tidak berdebu.2. Diberikan plank nama agar orang lebih mudah untuk mencari.