makalah pkg metode penyuluhan

Upload: yusup-ebiet

Post on 09-Jan-2016

44 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Praktek Konseling Gizi, materi tentang metode-metode yang dapat digunakan dalam penyuluhan Gizi dan Kesehatan

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDewasa ini di bidang kesehatan Indonesia masih menghadapi empatmasalah gizi utama yaitu masalah gizi kurang seperti KEP, AGB, KVA, dan GAKY. Disamping itu Indonesia juga menghadapi masalah gizi lebih dengan berbagai resiko penyakit degeneratif yang cenderenung meningkat kurun waktu terakhir.Untuk itu, penyuluhan gizi sangat diperlukan dalam masyarakat. Sebab penyuluhan gizi merupakan suatu pendekatan edukatif yang dilakukan untuk menghasilkan perilaku individu atau masyarakat dalam meningkatkan dan mempertahankan gizi yang baik.Untuk menjangkau sasaran dalam jumlah banyak dan dengan waktu yang relatif singkat, maka diperlukan metode penyuluhan massa. Metode ini terdiri dari berbagai macam metode baik secara langsung maupun tidak langsung.Beberapa jenis metode penyuluhan massa antara lain diskusi kelompok, brainstorming, seminar, lokakarya, dan simposium. Oleh karena itu dengan membahas metode tersebut, diharapkan calon ahli gizi mampu memberikan penyuluhan kesehatan dengan baik agar ilmu yang diberikan dapat diterima dengan mudah.

1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, ciri, dan jenis diskusi kelompok.2. Untuk mengetahui pengertian, model, tujuan dan manfaat, langkah-langkah melaksanakan dan hambatan brainstorming.3. Untuk mengetahui pengertian, pihak yang terlibat, penggunaan, dan kelebihan dan kelemahan seminar.4. Untuk mengetahui pengertian, keunggulan dan kelemahan lokakarya5. Untuk mengetahui pengertian, penggunaan, dan kelebihan dan kelemahan simposium.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Diskusi Kelompok2.1.1 Pengertian Diskusi KelompokM. Uzer Usman menyatakan bahwa diskusikelompok merupakan suatu proses yang teratur yang melibatkansekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang informal denganberbagai pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan ataupemecahan masalah.Menurut Dewa Ketut Sukardi diskusi kelompok adalahsuatu pertemuan dua orang atau lebih, yang ditunjukkan untuk saling tukarpengalaman dan pendapat, dan biasanya menghasilkan suatu keputusanbersama.Menurut beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan teknikdiskusi kelompok adalah suatu bentuk kegiatan yang bercirikan suatuketerikatan pada suatu pokok masalah atau pertanyaan, dimana peserta diskusi itu secara jujur berusaha memperolehkesimpulan setelah mendengarkan dan mempelajari, sertamempertimbangkan pendapat-pendapat yang dikemukakan dalam diskusi.

2.1.2 Tujuan Diskusi KelompokPada umumnya, diskusi sebagai suatu kegiatan pemecahan masalah atau pengambilan keputusan secara bersama-sama. Menurut Crowell, peserta diskusi memiliki tujuan yang sama. Howell dan Smith mengatakan bahwa diskusi dilakukan karena kebutuhan kita untuk memecahkan berbagai masalah. Bormann juga menyatakan bahwa peserta diskusi berkomunikasi untuk memenuhi tujuan bersama serta mencapai sasaran kelompok.

2.1.3 Ciri-ciri Diskusi KelompokBerikut beberapa ciri dari diskusi kelompok :1. Melibatkan sejumlah kecil individu yang berinteraksi dalam kelompok tatap muka.2. Interaksi berkesinambung dan mencakup penyampaian maksud dari satu pemikiran ke pemikiran lain.3. Dilakukan dengan sengaja dan memiliki tujuan.4. Diarahkan oleh seorang pemimpin.

Jadi, diskusi dilihat sebagai kegiatan pemecahan masalah, proses yang melibatkan dua orang atau lebih yang saling berkomunikasi secara lisan dalam kelompok tatap muka yang kecil. Peserta juga memiliki tujuan bersama.. Interaksinya harus sistematis dan dapat dilakukan di bawah pengarahan seorang pemimpin.

2.1.4 Jenis-Jenis Diskusi KelompokJenis-jenis diskusi ada beberapamacam, yaitu:a. Whole-group, suatu kegiatan diskusi dimana anggota kelompok yangmelaksanakan tidak lebih dari 15 orang.b. Buzz-group, suatu kelompok besar dibagi menjadi 2 - 8kelompok yang lebih kecil. Jika diperlukan kelompok kecilini diminta melaporkan apa hasil diskusi itu pada kelompok besar.c. Panel, kegiatan yang melibatkan satu kelompok kecil (antara 3 sampai 6orang) untuk mendiskusikan suatu topik tertentu secara informal. Mereka duduk dalamsusunan semi lingkaran yang dihadapakan pada satu kelompok besarpeserta lainnya. Sebuah panel biasanya dipimpin oleh seorang moderator.d. Simposium, serangkaian persentasi yang disampaikan secara formal dalam waktu singkat dalam membahas suatu topik tertentu.e. Caologium, adalah cara berdiskusi yang dijalankan oleh satu ataubeberapa orang narasumber, yang berpendapat, menjawab pertanyaan-pertanyaan,tetapi tidak dalam bentuk pidato. Dalam bentukwawancara dengan narasumber tentang pendapatnya mengenai suatumasalah, kemudian mengundang pertanyaan-pertanyaan tambahandari para pendengar.f. Informal-Debate, dalam diskusi ini dilaksanakan dengan membagikelompok menjadi dua tim yang sama kuat dan jumlahnya agarseimbang. Kedua tim ini mendiskusikan subjek yang cocok untukdiperdebatkan dengan tidak menggunakan banyak peraturan, sehinggajalannya perdebatan lebih bebas.g. Fish Bowl, dalam diskusi ini terdiri dari seorang moderator dan satuatau tiga narasumber pendapat, mereka duduk dalam susunan semilingkaran berderet dengan tiga kursi kosong menghadap kelompok.Kemudian moderator memberikan pengantar singkat dan diikutidengan meminta kepada peserta dengan sukarela dari kelompok besar,untuk menduduki kursi yang kosong yang ada didepan mereka.h. Seminar, kegiatan seorang atau sekelompok ahli yang bertugas menjawab pertanyaan-pertanyaan hadirin tentang topik tertentu dan dihadiri pers.

2.2 Brainstorming2.2.1 Pengertian BrainstormingBrainstorming adalah seperangkat perencanaan yang dapat menampung kreativitas kelompok dan sering digunakan sebagai alat pembentukan konsensus maupun untuk mendapatkan ide-ide yang banyak.Dengan kata lain, Brainstorming adalah teknik untuk mendapatkan ide-ide kreatif sebanyak mungkin dalam kelompok.

2.2.2 Model BrainstormingTerdapat beberapa macam model brainstorming, yaitu :I. Verbal brainstorming : Saling bertukar pikiran dalam suatu grup yang dilakukan secara verbal dengan tatap muka dan pertemuan langsung.II. Nominal brainstorming : Mengeluarkan ide secara terpisah, tidak saling berinraksi dengan menuliskan idenya di kertas atau komputer.III. Electronic brainstorming : Saling bertukar pikiran dalam suatu grup secara elektronik dengan menggunakan tools seperti Group Support System.

2.2.3 Tujuan dan Manfaat BrainstormingTujuan dan manfaat dari brainstorming antara lain :1. Mengidentifikasi masalah.2. Mencari sebab-sebab yang mengakibatkan terjadinya masalah.3. Menentukan alternatif pemecahan masalah.4. Mengimplementasikan pemecahan masalah.5. Merencanakan langkah-langkah dalam melaksanakan suatu aktivitas.6. Mengambil keputusan ketika masalah terjadi.7. Melakukan perbaikan (improvements).

2.2.4 Langkah-langkah dalam Melaksanakan BrainstormingPersiapanPelaksanaanTata PelaksanaanAturan main dalam brainstorming perlu dibuat dan dijelaskan oleh Team Leader. Agar cara ini efektif, setiap peserta harus mematuhinya.

2.2.5 Hambatan BrainstormingDalam melakukan teknik brainstorming dapat timbul beberapa hambatan yang disebabkan antara lain:Peserta tidak mematuhi aturan main. Pencatat merubah ide (baik isi maupun maksud) yang dilontarkan oleh peserta.Peserta tidak mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang.Hambatan non teknis, seperti: takut salah, kurang antusias dan kurang ada kerja sama.

2.2.6 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam BrainstormingAda beberapa hal yang perlu diperhatikan bila suatu Team membicarakan permasalahan dengan teknik brainstorming, yaitu agenda acara yang akan dibahas dibagikan sebelum meeting dimulai : Mempersiapkan Team leader dan notulis yang cakap dalam memimpin meeting. Catatan ide diperlihatkan kepada seluruh peserta pada saat ide itu dilontarkan. Memberi kesempatan kepada peserta yang mengalami hambatan untuk mengemukakan ide-idenya pada kesempatan khusus.

2.3 Seminar2.3.1 Pengertian SeminarSeminar bisa diartikan sebuah bentuk pengajaran akademis (pembahasan masalah secara ilmiah). Baik diberikan di sebuah universitas, oleh organisasi tertentu atau diberikan oleh profesional. Kata seminar itu sendiri berasal dari kata Latin yaitu seminarum, yang artinya tanah tempat menanam benih.Seminar biasanya fokus pada sebuah suatu topik tertentu yang khusus , di mana mereka yang hadir dapat berpartisipasi secara aktif. Namun, seminar seringkali dilaksanakan dalam bentuk dialog dengan moderator, atau melalui sebuah presentasi hasil penelitian dalam bentuk yang formal. Kadang kala ada sesion debat dan ada kala berbagi pengalaman, walaupun topik yang dibahas adalah masalah sehari-hari. Dalam membahas masalah, tujuannya adalah mencari suatu pemecahan, oleh karena itu suatu seminar selalu diakhiri dengan kesimpulan atau keputusan-keputusan yang merupakan hasil pendapat bersama, yang terkadang diikuti dengan resolusi atau rekomendasi.Pembahasan dalam seminar berpangkal pada makalah atau kertas kerja yang telah disusun sebelumnya oleh beberapa orang pembicara sesuai dengan pokok-pokok bahasan yang diminta oleh sesuatu panitia penyelenggara. Pokok-pokok bahasan yang diminta oleh suatu penitia penyelenggara. Pokok bahasan yang telah ditentukan, akan dibahas secara teoritis dan dibagi menjadi beberapa subpokok bahasan bila masalahnya sangat luas. Pada awal seminar, dapat dibuka dengan suatu pandangan umum oleh orang berwenang (yang ditunjuk panitia) sehingga tujuan seminar terarah. Kemudian hadirin (massa) dibagi menjadi beberapa kelompok untuk membahas permasalahan lebih lanjut. Tiap kelompok dapat diserahi tugas membahas suatu sub pokok bahasan untuk dibahas dalam kelompok yang biasanya juga disebut seksi/komisi, di bawah pimpinan seorang ketua komisi (kelompok). Dari hasil-hasil kelompok, disusun suatu perumusan yang merupakan suatu kesimpulan yang dirumuskan oleh suatu tim perumus yang ditunjuk.Pembahasan dalam seminar memakan waktu yang lebih lama karena sifatnya yang ilmiah. Apabila para pembicara tidak dapat mengendalikan diri biasanya waktu banyak dipergunakan untuk pembahasan yang kurang penting. Oleh karena itu, dibutuhkan pimpinan kelompok yang menguasai persoalan sehingga penyimpangan dari pokok persoalan dapat dicegah. Penyimpangan ini dapat diatasi bila setiap kali ketua sidang menyimpulkan hasil pembicaraan sehingga apa yang akan dibicarakan selanjutnya sudah terarah.Pastinya, jika anda berperan sebagai peserta, anda harus siap menulis apa yang ingin ditanyakan atau yang belum dipahami dari apa yang dibahas oleh si pembicara. Karena memang anda harus mendapat sesuatu dan hasil, karena mungkin tidak akan praktek pada saat acara berlangsung. Jadi dapat disimpulkan bahwa seminar berfungsi untuk menyatukan kelompok-kelompok kecil untuk melakukan suatu pertemuan , dan fokus pada beberapa mata pelajaran / topik tertentu, di mana setiap orang yang hadir diminta untuk secara aktif berpartisipasi. Hal ini sering dicapai melalui presentasi yang lebih formal dalam penelitian.

2.3.2 Pihak yang Terlibat dalam SeminarPihak yang terlibat dalam seminar biasanya adalah :i. Penyajiii. Moderatoriii. Key Speaker : pembahas utamaiv. Pimpinan sidangv. Anggota pesertavi. Tim perumusvii. Pembawa acara

2.3.3 Penggunaan Seminar Seminar akan efektif bila:1. Tersedia waktu yang cukup untuk membahas persoalan.2. Problema sudah dirumuskan dengan jelas.3. Para peserta dapat diajak berfikir logis.4. Problema memerlukan pemecahan yang sistematis.5. Problema akan dipecahkan secara menyeluruh.6. Pimpinan sidang cukup terampil dalam menggunakan metode ini.7. Kelompok tidak terlalu besar sehingga memungkinkan setiap peserta mengambil bagian dalam berpendapat.

2.3.4 Kelebihan dan kelemahan Seminari. Kelebihan Seminar1. Membangkitkan pemikiran yang logis.2. Mendorong pada analisa menyeluruh.3. Prosedurnya dapat diterapkan untuk berbagai jenis problema.4. Membangkitkan tingkat konsentrasi yang tinggi pada diri peserta.5. Meningkatkan keterampilan dalam mengenal problema.

ii. Kelemahan :1. Membutuhkan banyak waktu.2. Memerlukan pimpinan yang terampil.3. Sulit dipakai bila kelompok terlalu besar.4. Mengharuskan setiap anggota kelornpok untuk mempelajari terlebih dahulu.5. Mungkin perlu dilanjutkan pada diskusi yang lain.

2.4 Lokakarya2.4.1 Pengertian LokakaryaLokakarya (Inggris: workshop) adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya. Sebuah lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang kecil.Kegiatan lokakarya identik dengan seminar yaitu suatu pertemuan ilmiah untuk membahas masalah tertentu oleh para pakar dalam bidang tertentu pula, Sumarno (2002). Perbedaan mendasar antara lokakarya dengan seminar hanya menekankan pada hasil yang didapat dari lokakarya menjadi sebuah produk yang dapat digunakan peserta lokakarya dalam proses pembelajaran di kelas. Sedangkan seminar adalah cara menuangkan ide-ide yang jika tepat dapat ditindak lanjuti dan jika tidak dapat digunakan bahan pemikiran dan acuan berfikir bagi kalangan umum.

2.4.2 Keunggulan Metode LokakaryaMetode lokakarya memiliki keunggulan dalam penyelenggaraan diskusi yang bersifat panel yaitu :1. Memberi kebebasan berargumen kepada peserta loka karya dan pemakalah2. Memberi peluang melibatkan banyak peserta3. Menyerap informasi sebanyak mungkin untuk suatu hasil atau perubahan konsep semula sehingga ide pemakalah akan diuji dan mendapat tangapan tentang kelebihan dan kekurangan dari ide para pemakalah4. Dapat digunakan sebagai referensi bagi pengamat dan pemegang kebijakan baik masyarakat umum dan pemerintah

2.4.3 Kelemahan Metode LokakaryaKelemahan metode lokakarya antara lain:1. Memerlukan persiapan yang relatif lama2. Memerlukan tenaga dan biaya yang besar3. Melibatkan banyak orang sehingga menyita waktu guru untuk melaksanakan pembelajaran di kelasnya4. Menimbulkan banyak pro dan kontra sehingga menimbulkan potensi konflik di antara pengamat pendidikan dan pelaksana kebijaksanaan.

2.5 Simposium2.5.1 Pengertian SimposiumPengertian simposium sebagai berikut :i. Pertemuan dengan beberapa pembicara yang mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau tentang beberapa aspek dari topik yang sama;ii. Kumpulan pendapat tentang sesuatu, terutama yang dihimpun dan diterbitkan;iii. Kumpulan konsep yang diajukan oleh beberapa orang atas permintaan suatu panitia.

Secara Umum, Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (pemrasaran banding), di bawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja.

2.5.2 Penggunaan SimposiumSimposium dapat digunakan untuk :1. Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.2. Jika kelompok peserta besar.3. Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.4. Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).

2.5.3 Kelebihan dan Kelemahan Simposiumi. Kelebihan :1. Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.2. Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.3. Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang lebih menarik.4. Dapat direncanakan jauh sebelumnya.

ii. Kelemahan :1. Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah ditentukan.2. Kurang interaksi kelompok.3. Menekankan pokok pembicaraan.4. Agak terasa formal.5. Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.6. Sulit mengadakan kontrol waktu.7. Secara umum membatasi pendapat pembicara.8. Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan yang tepat.9. Cenderung dipakai secara berlebihan.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanBerkomunikasi dalam sebuah kelompok dapat dilakukan dengan berbagai cara,diantaranya dengan diskusi kelompok, seminar, simposium, lokakarya dan Brainstorming.Diskusi Kelompok adalah suatu cara menyelesaikan masalah dengan melibatkan kelompok-kelompok kecil. Seminar adalah pertemuan para pakar yang berusaha mendapatkan kata sepakat mengenai suatu hal. Simposium merupakan pertemuan yang diselenggarakan untuk mendengarkan pendapat prasaran para ahli mengenai suatu hal/masalah dalam bidang tertentu.Lokakarya/Sanggar Kerja adalah Pertemuan yang membahas suatu masalah yang ada dan pada akhirnya menghasilkan karya/produk.

DAFTAR PUSTAKA

Goldenberg, Alvina. A dan Larson, Carl. E. 1985. Komunikasi Kelompok Proses Proses Diskusi dan Penerapannya. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.Herlianty, Maria Poppy dkk. 2011. Dasar Penyuluhan dan Konseling Gizi (DPKG) II. Jakarta : Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta II.

http://id.wikipedia.org/wiki/Diskusihttp://definisimu.blogspot.com/2012/08/definisi-seminar.htmlhttp://julianatamanbali.blogspot.com/2012/03/lokakarya-seminar-training-simposium.html

LATIHAN SOAL

1. Fungsi dari seminar adalah ...A. Untuk menyatukan kelompok-kelompok kecil untuk melakukan suatu pertemuan , dan fokus pada beberapa topik tertentu, setiap orang yang hadir diminta untuk secara aktif berpartisipasi.B. Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari topik tertentu.C. Secara umum untuk membatasi pendapat pembicara.D. Untuk memungkinkan panelis beerbicara banyakE. Hanya untuk sebagai pendengar yang baik saja.

2. Pengertian dari simposium adalah ...A. persatuan kelompok-kelompok kecil untuk melakukan suatu pertemuan dan fokus pada beberapa mata topik tertentu, di mana setiap orang yang hadir diminta untuk secara aktif berpartisipasi.B. Pertemuan dengan beberapa pembicara yang mengemukakan pidato singkat tentang topik tertentu atau tentang beberapa aspek dari topik yang sama. C. Suatu gelanggang terbuka dimana seseorang mendapat berbicara tentang masalah apapun.D. Salah satu bentuk diskusi yang para panelis berbicara dan pengunjung hanya berfungsi sebagai pendengar.E. Suatu pembahasan ilmiah yang bertujuan mencari suatu pemecahan.

3. Kelebihan dari metode simposium adalah ...A. Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan menjadi sidang lebih menarik.B. Kurang spontanitas dan kreatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah di tentukanC. Dapat menemukan panelis yang memenuhi syaratD. Memungkinkan panelis berbicara terlalu banyakE. Problema akan di pecahkan secara menyeluruh

4. Pada suatu hari Dika mengikuti acara di suatu Universitas. Acara tersebut merupakan pembahasan secara ilmiah dan fokus pada sebuah suatu topik tertentu yang khusus , di mana Dika dapat berpartisipasi secara aktif,serta banyak yang hadir dalam acara tersebut. Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Dika mengikuti acara apaA. SeminarD. ForumB. SimposiumE. Diskusi KelompokC. Training

5. Kegiatan yang melibatkan satu kelompok kecil (antara 3 sampai 6 orang) untuk mendiskusikan suatu topik tertentu secara informal adalah jenis kelompok .A. SimposiumD. LokakaryaB. SeminarE. Fish BowlC. Diskusi Panel

6. Suatu pertemuan dua orang atau lebih, yang ditunjukkan untuk saling tukar pengalaman dan pendapat, dan biasanya menghasilkan suatu keputusan bersama disebut A. Diskusi KelompokD. SimposiumB. LokakaryaE. BrainstormingC. Seminar

7. Pada suatu hari, para ahli gizi berkumpul untuk membahas topik tentang pemanis yang baik untuk penderita DM. Setelah berdiskusi panjang, akhirnya mereka menghasilkan sebuah produk yaitu gula non kalaori untuk penderita DM. kegiatan diskusi tersebut dinamakan .A. SeminarD. Lokakarya B. SimposiumE. Diskusi KelompokC. Brainstorming

8. Perbedaan antara lokakarya dengan seminar adalah A. Jumlah pesertanyaD. Waktu tatap mukaB. Ada Produk yang dihasilkanE. Topik yang dibahasC. Bentuk interaksinya

9. Andi sedang melaksanakan diskusi kelompok dengan teman-temannya. Mereka membahas tentang topik makanan pokok pengganti nasi. Selama diskusi ada seorang notulen yang menampung semua ide dan saran dari peserta diskusi. Diskusi tersebut termasuk dalam jenis A. SimposiumD. Diskusi PanelB. SeminarE. BrainstormingC. Lokakarya

10. Di masyarakat sedang terkenal dengan pola makan vegetarian. Namun sebagian masyarakat bertanaya-tanya apakah pola makan vegetarian itu sehat atau tidak karena bertolak belakang dengan prinsip pola makan seimbang. Untuk menjawab pertanyaan masyarakat tersebut, para ahli gizi berkumpul untuk membahas pola makan vegetarian dihadapan para pers dan masyarakat. Kegiatan diskusi tersebut dinamakan A. LokakaryaD. SeminarB. SimposiumE. Fish BowlC. Brainstorming

11. Salah satu hambatan Brainstorming yaitu .A. Takut salah, kurang antusias dan kurang ada kerja sama.B. Peserta menguasai topik bahasanC. Peserta mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandangD. Peserta bisa lebih menghargai ide peserta lainnya.E. Peserta mampu mengikuti aturan main

12. Pada suatu desa, masih banyak ditemukan gizi kurang pada anak sekolah. Hal tersebut dikarenakan masyarakat desa masih enggan menggunakan produk PMT-AS untuk mencukupi kebutuhan gizi mereka. Oleh karena itu beberapa ahli gizi terjun langsung dan mendiskusikan masalah tersebut. Jenis diskusi yang cocok untuk pemecahan masalah tersebut adalah A. Diskusi PanelC. SeminarE. lokakaryaB. Diskusi KelompokD. Simposium16