makalah penyuluhan zanny

Upload: isra-sukhraini-nasution

Post on 11-Jul-2015

292 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Setiap tahun di dunia diperkirakan lahir sekitar 20 juta bayi berat lahir rendah

(BBLR).1 Kelahiran BBLR dapat disebabkan oleh kelahiran sebelum waktunya (prematur), dan akibat gangguan pertumbuhan selama masih dalam kandungan yang disebut sebagai PJT (Pertumbuhan Janin Terhambat). BBLR sendiri merupakan penyumbang utama angka kematian pada neonatus. Penelitian dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa setidaknya terdapat 5 juta kematian neonatus setiap tahun dengan angka mortalitas neonatus (kematian dalam 28 hari pertama kehidupan) adalah 34 per 1000 kelahiran hidup. Secara khusus angka kematian neonatus di Asia Tenggara adalah 39 per 1000 kelahiran hidup (WHO,2003). Pada negara Indonesia, menurut Survey Ekonomi Nasional (SUSENAS, 2005) didapati bahwa kematian neonatus yang disebabkan oleh BBLR saja sebesar 39 bayi per 100 kasus BBLR (BPS,2005). Perawatan BBLR merupakan hal yang kompleks dan membutuhkan infrastruktur yang mahal serta staf yang memiliki keahlian tinggi sehingga seringkali menjadi pengalaman yang sangat mengganggu bagi keluarga. Oleh karena itu, perawatan terhadap BBLR menjadi beban sosial dan kesehatan di negara manapun. Analisis terkini menunjukkan bahwa sekitar 3 juta kematian bayi baru lahir (BBL) dapat dicegah per tahun menggunakan intervensi yang tidak mahal dan tepat guna. Salah satu intervensi tersebut adalah perawatan metode kanguru (PMK) (WHO,2003). Perawatan dengan metode kanguru merupakan cara yang efektif untuk memenuhi kebutuhan bayi yang paling mendasar yaitu kehangatan, air susu ibu, perlindungan dari infeksi, stimulasi, keselamatan dan kasih sayang. Metode ini merupakan salah satu teknologi tepat guna yang sederhana, murah dan sangat

2

dianjurkan untuk perawatan BBLR. Metode kanguru tidak hanya sekedar menggantikan peran inkubator, namun juga memberikan berbagai keuntungan yang tidak dapat diberikan inkubator. Dibandingkan dengan perawatan konvensional, PMK terbukti dapat menurunkan kejadian infeksi, penyakit berat, masalah menyusui dan ketidakpuasan ibu serta meningkatkan hubungan antara ibu dengan bayi (Conde, 2003). Tujuan1. 2. 3.

Untuk mengetahui lebih jauh tentang metode kanguru Untuk mengetahui manfaat metode kanguru pada BBLR Untuk mengetahui manfaat metode kanguru terhadap hubungan ibu

dan bayi.

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Perawatan Metode Kanguru Perawatan metode kanguru (PMK) adalah perawatan untuk Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu (skin-to-skin contact). Metode ini sangat tepat dan mudah dilakukan untuk mendukung kesehatan dan keselamatan BBLR. Esensi yang terkandung dalam perawatan metode kanguru adalah sebagai berikut (WHO,2003) : - Kontak badan langsung (kulit ke kulit) antara ibu dengan bayi secara berkelanjutan, terus-menerus dan dilakukan sejak dini. - Pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. - Dimulai dilakukan di Rumah Sakit (RS), kemudian dapat dilanjutkan di rumah. - Bayi kecil dapat dipulangkan lebih dini. - Pemberian dukungan dan tindak lanjut yang memadai terhadap sang ibu ketika pulang ke rumah. - Metode efektif untuk menghindari berbagai stres yang dialami oleh BBLR selama perawatan di ruang perawatan intensif. Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh Rey dan Martinez di Bogota, sebagai salah satu alternatif bagi perawatan BBLR yang telah melewati masa krisis, tetapi masih memerlukan perawatan khusus untuk pemberian makanan untuk pertumbuhannya. Diketahui bahwa cara skin to skin contact (kontak kulit bayi langsung kepada ibu/pengganti ibu) dapat meningkatkan kelangsungan hidup BBLR. Cara ini sebenarnya meniru binatang berkantung, kanguru, dimana bayi kanguru itu sendiri lahir secara imatur karena tidak memiliki plasenta sehingga setelah lahir bayi kanguru disimpan di kantung

4

perut ibunya untuk mencegah kedinginan. Dengan demikian, terjadi aliran panas dari tubuh induk kepada bayi kanguru sehingga bayi kanguru dapat tetap hidup terhindar dari bahaya hipotermi. Metode kanguru sendiri diterapkan berdasarkan prinsip yang sama dengan yang diterapkan oleh kanguru kepada anaknya (Pratomo,2006). 2.2. Manfaat Perawatan Metode Kanguru Kemampuan mempertahankan suhu serta kenaikan berat badan pada BBLR yang dilakukan PMK menunjukkan hasil yang baik, oleh karena itu, PMK sangat berguna dalam pencegahan hipotermia pada perawatan BBLR di rumah. Selain itu, terdapat beberapa manfaat lain yang diberikan PMK baik kepada bayi maupun kepada ibu/pengganti ibu bayi tersebut. Secara garis besar, manfaat PMK adalah sebagai berikut (Depkes RI, 2008) :

Manfaat PMK bagi bayi :

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Suhu tubuh bayi, denyut jantung dan frekuensi pernapasan relatif terdapat dalam batas normal. BBLR lebih cepat mencapai suhu 36,5 C terutama pada 1 jam pertama setelah diterapkannya metode kanguru. ASI selalu tersedia dan mudah didapatkan sehingga memperkuat sistem imun bayi karena meningkatnya produksi ASI. Kontak dengan ibu menyebabkan efek yang menenangkan sehingga menurunkan stres ditandai dengan kadar kortisol yang rendah. Menurunkan respon nyeri fisiologis dan perilaku yang ditandai dengan waktu pemulihan yang lebih singkat pada uji tusuk tumit. Meningkatkan berat badan dengan lebih cepat. Meningkatkan ikatan bayi-ibu. Memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan perkembangan kognitif.

5

9.

Waktu tidur menjadi lebih lama yang antara lain ditandai dengan jumlah waktu terbangun yang lebih rendah.

10. Menurunkan infeksi nosokomial, penyakit berat, atau infeksi saluran pernapasan bawah. 11. Memperpendek masa rawat. 12. Menurunkan risiko kematian dini pada bayi. 13. Memperbaiki pertumbuhan pada bayi prematur. 14. Dapat menjadi intervensi yang baik dalam mengangani kolik. 15. Mungkin memiliki pengaruh positif dalam perkembangan motorik bayi. 16. Kelangsungan hidup pada bayi BBLR lebih cepat membaik pada kelompok PMK daripada bayi dengan metode konvensional pada 12 jam pertama dan seterusnya. 17. Bayi yang sangat prematur tampaknya memiliki mekanisme endogen yang diakibatkan oleh kontak antara kulit ibu dan bayi dalam menurunkan respon nyeri. 18. Waktu pemulihan yang lebih singkat pada PMK secara klinis penting dalam mempertahankan homeostasis Manfaat PMK bagi Ibu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Mempermudah pemberian ASI, Ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi, Hubungan bayi-ibu lebih baik dimana ibu menjadi lebih sayang kepada bayinya, pengaruh psikologis yaitu ketenangan bagi ibu dan keluarga (ibu lebih puas, kurang merasa stres) Adanya peningkatan produksi ASI, peningkatan lama menyusui dan kesuksesan dalam menyusui Bila perlu merujuk bayi ke fasilitas kesehatan maupun antar rumah sakit tidak memerlukan alat khusus karena dapat menggunakan cara PMK

6

Manfaat PMK bagi Ayah :

1. Ayah memainkan peranan yang lebih besar dalam perawatan bayinya. 2. Meningkatkan hubungan antara ayah-bayinya, terutama berperan penting di negara dengan tingkat kekerasan pada anak yang tinggi 2.3 Kriteria Pelaksanaan Perawatan Metode Kanguru Pada umumnya bayi yang memenuhi kriteria untuk dilakukan PMK adalah bayi BBLR (berat lahir 2500 gram), tidak ada kegawatan pernapasan dan sirkulasi, tidak ada kelainan kongenital yang berat, dan mampu bernapas sendiri. Apabila BBLR tersebut masih memerlukan pemantauan kardiopulmonal, oksimetri, pemberian oksigen tambahan atau pemberian ventilasi dengan tekanan positif (CPAP), infus intravena, dan pemantauan lain, hal tersebut tidak mencegah pelaksanaan PMK. Bahkan pada kenyataannya, bayi dengan PMK cenderung jarang mengalami apnea dan bradikardia serta kebutuhan terhadap oksigen relatif stabil (WHO,2003). Pada saat BBLR lahir berbagai komplikasi dapat terjadi. Semakin muda usia kehamilannya dan semakin kecil bayi, akan semakin banyak masalah yang akan timbul. Perawatan dini sangat diperlukan bagi bayi yang memiliki komplikasi. PMK dapat ditunda hingga kondisi kesehatan bayi stabil. Kapan tepatnya PMK dimulai, sangat bergantung pada kondisi ibu dan bayi. Ibu yang memiliki bayi yang kecil hendaknya didorong untuk segera melakukan PMK. Pada sebagian besar kasus PMK dapat segera dilakukan setelah bayi lahir (WHO,2003). Bayi dengan berat lahir antara 1.200-1.799 gram (usia kehamilan 28-32 minggu) sering terjadi permasalahan prematuritas, misalnya sindrom gangguan pernapasan atau permasalahan lain sehingga diperlukan perawatan khusus sedini mungkin. Ketika merujuk ibu dan bayi dengan kondisi seperti itu, salah satu cara terbaik merujuk bayi kecil adalah dengan menjaga mereka (ibu dan bayi) agar

7

selalu dalam keadaan kontak kulit langsung. Sebelum dilakukan PMK, pernapasan dan sirkulasi bayi distabilkan terlebih dahulu (WHO,2003). Bayi dengan berat lahir