makalah petrologi

59
TUGAS#1 APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG BATUAN BEKU? Disusun Oleh : Fredy 410014189 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS)YOGYAKARTA JURUSAN TEKNIK GEOLOGI PROGRAM STUDI S1

Upload: fredy

Post on 04-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

GEOLOGI

TRANSCRIPT

Page 1: makalah petrologi

TUGAS#1

APA YANG ANDA KETAHUI TENTANG BATUAN BEKU?

Disusun Oleh :

Fredy

410014189

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL (STTNAS)YOGYAKARTA

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

PROGRAM STUDI S1

2015

Page 2: makalah petrologi

ii

KATA PENGANTARPuji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat-Nya kita masih bisa berada di bumi kita tercinta ini.Dan juga atas

selesainya makalah saya ini yang berjudul Apa yang Anda ketahui Dengan

Batuan Beku? , sehingga kita bisa membaca dan bisa menilai dari setiap tulisan

makalah saya ini.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan kepada bapak dosen dan juga

teman-teman semua ,saya mohon kritikan dan saran agar makalah saya ini dapat

menjadi lebih baik lagi. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Yogyakarta, 17 Maret 2015

Fredy

penyusun

Page 3: makalah petrologi

iii

DAFTAR ISIJUDUL…………………………………………………………………………….i

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii

BAB I . PENDAHULUAN…………………………………………………….....1

1.1. Latar Belakang…………………………………………………………….1

1.2. Tujuan makalah…………………………………………………………....3

1.3. Manfaat makalah…………………………………………………………..3

BAB II. PEMBAHASAN………………………………………………………...4

2.2.Apa yang Anda ketahui dengan Batuan Beku……………………………...4

2.2.1 Letak Pembekuan Batuan Beku……………………………………..4

2.2.1.1 Batuan Beku Intrusi…………………………………..…........5

2.2.1.2 Batuan Beku Ekstrusi……………………………………….10

2.2.1.3 Batuan Beku Gang atau korok................................................20

2.2.2 Warna Batuan Beku………………………………………………..21

2.2.3. Tekstur Batuan Beku………………………………………………21

2.2.4 Struktur Batuan Beku………………………………………………23

2.2.5 Komposisi Mineral Batua Beku…………………………………...25

2.2.6 Penamaan atau Klasifikasi Batuan Beku….......…………………....28

2.2.7 Batuan Piroklastika…………………………………….......……....32

2.2.8 Petrogenesa Batuan Beku……...................……………………......35

BAB III.PENUTUP…………………………………..…………………….......36

3.1. Kesimpulan…………………………………...…………………..…......36

DAFTAR PUSTAKA…………………………….……………………….........37

Page 4: makalah petrologi

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Latar belakang

Pengetahuan atau Ilmu Geologi didasarkan kepada studi terhadap batuan

Diawali dengan mengetahui bagaimana batuan itu terbentuk, terubah, kemudian

bagaimana hingga batuan itu sekarang menempati bagian dari pegunungan,

dataran-dataran di benua hingga didalam cekungan dibawah permukaan laut.

Kemanapun anda menoleh, maka anda selalu akan bertemu dengan benda yang

dinamakan batu atau batuan. Sebut saja kerakal di halaman rumah, kemudian di

jalan yang landasannya atau bagian tepinya dibuat dari batu. Di dasar atau tebing

sungai, bahkan menengok bagian dari rumah anda mungkin sebagian besar terbuat

dari batu. Batu atau batuan yang anda lihat dimana-mana itu, ada yang sama

warna dan jenisnya, tetapi juga banyak yang berbeda. Tidak mengherankan

apabila batuan merupakan bagian utama dari Bumi kita ini.

Berdasarkan persamaan dan perbedaan tadi, maka kita berupaya untuk

mengelompokannya. Dari hasil pengamatan terhadap jenis-jenis batuan tersebut,

kita dapat mengelompokkannya menjadi tiga kelompok besar, yaitu (1) batuan

beku, (2) batuan sedimen, dan (3) batuan malihan atau metamorfis. Penelitian-

penelitian yang dilakukan oleh para ahli Geologi terhadap batuan, menyimpulkan

bahwa antara ketiga kelompok tersebut terdapat hubungan yang erat satu dengan

lainnya, dan batuan beku dianggap sebagai “nenek moyang” dari batuan lainnya.

Dari sejarah pembentukan Bumi, diperoleh gambaran bahwa pada awalnya

seluruh bagian luar dari Bumi ini terdiri dari batuan beku. Dengan perjalanan

waktu serta perubahan keadaan, maka terjadilah perubahan-perubahan yang

disertai dengan pembentukan kelompok-kelompok batuan yang lainnya. Proses

perubahan dari satu kelompok batuan ke kelompok lainnya, merupakan suatu

siklus yang dinamakan “daur batuan.

1

Page 5: makalah petrologi

2

Pada gambar 3.4 diperlihatkan bagaimana perjalanan daur tersebut. Melalui daur

batuan ini, juga dapat diruntut proses-proses geologi yang bekerja dan mengubah

kelompok batuan yang satu ke lainnya. Konsep daur batuan ini merupakan

landasan utama dari Geologi Fisik yang diutarakan oleh JAMES HUTTON.

Dalam daur tersebut, batuan beku terbentuk sebagai akibat dari pendinginan dan

pembekuan magma. Pendinginan magma yang berupa lelehan silikat, akan diikuti

oleh proses penghabluran yang dapat berlangsung dibawah atau diatas permukaan

Bumi melalui erupsi gunung berapi. Kelompok batuan beku tersebut, apabila

kemudian tersingkap dipermukaan, maka ia akan bersentuhan dengan atmosfir

dan hidrosfir, yang menyebabkan berlangsungnya proses pelapukan. Melalui

proses ini batuan akan mengalami penghancuran. Selanjutnya, batuan yang telah

dihancurkan ini akan dipindahkan/digerakkan dari tempatnya terkumpul oleh

gayaberat, air yang mengalir diatas dan dibawah permukaan, angin yang bertiup,

gelombang dipantai dan gletser dipegunungan-pegunungan yang tinggi. Media

pengangkut tersebut juga dikenal sebagai alat pengikis, yang dalam bekerjanya

berupaya untuk meratakan permukaan Bumi. Bahan-bahan yang diangkutnya baik

itu berupa fragmen-fragmen atau bahan yang larut, kemudian akan diendapkan

ditempat-tempat tertentu sebagai sedimen.

Proses berikutnya adalah terjadinya ubahan dari sedimen yang bersifat

lepas, menjadi batuan yang keras, melalui pembebanan dan perekatan oleh

senyawa mineral dalam larutan, dan kemudian disebut batuan sedimen. Apabila

terhadap batuan sedimen ini terjadi peningkatan tekanan dan suhu sebagai akibat

dari penimbunan dan atau terlibat dalam proses pembentukan pegunungan, maka

batuan sedimen tersebut akan mengalami ubahan untuk menyesuaikan dengan

lingkungan yang baru, dan terbentuk batuan malihan atau batuan metamorfis.

Apabila batuan metamorfis ini masih mengalami peningkatan tekanan dan

suhu, maka ia akan kembali leleh dan berubah menjadi magma. Panah-panah

dalam gambar, menunjukan bahwa jalannya siklus dapat terganggu dengan

adanya jalan-jalan pintas yang dapat ditempuh, seperti dari batuan beku menjadi

batuan metamorfis, atau batuan metamorfis menjadi sedimen tanpa melalui

Page 6: makalah petrologi

3

pembentukan magma dan batuan beku. Batuan sedimen dilain pihak dapat

kembali menjadi sedimen akibat tersingkap ke permukaan dan mengalami proses

pelapukan.

1.2 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah :

Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang Batuan Beku.

Agar mahasisiwa dapat mengetahui Tempat terbentuknya Batuan Beku.

Agar mahasisiwa dapat mengetahui struktur dan tekstur Batuan Beku.

1.3 Manfaat

Manfaat dari makalah ini adalah :

Supaya mahasiswa dapat memahami Batuan Beku

Supaya mahasiswa bisa membedakan batuan beku dengan batuan lain.

Supaya mahasiswa mudah memidentifikasi Batuan Khususnya Batuan

Beku.

Page 7: makalah petrologi

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.2 Apa yang anda ketahui dengan Batuan Beku?

Batuan beku atau batuan igneus (dari Bahasa Latin: ignis, "api") adalah

batuan yang terbentuk sebagai hasil pembekuan daripada magma, baik di bawah

permukaan sebagai batuan intrusif (plutonik) maupun di atas permukaan sebagai

batuan ekstrusif (vulkanik). Magma adalah bahan cair pijar di dalam bumi,

berasal dari bagian atas selubung bumi atau bagian bawah kerak bumi, bersuhu

tinggi (900 – 1300 oC) serta mempunyai kekentalan tinggi, bersifat mudah

bergerak dan cenderung menuju ke permukaan bumi.

2.2.1 Letak Pembekuan Batuan Beku

Batuan beku dalam adalah batuan beku yang terbentuk di dalam bumi;

sering disebut batuan beku intrusi. Batuan beku luar adalah batuan beku yang

terbentuk di permukaan bumi; sering disebut batuan beku ekstrusi. Batuan beku

hipabisal adalah batuan beku intrusi dekat permukaan, sering disebut batuan beku

gang atau batuan beku korok, atau sub volcanic intrusion.

Page 8: makalah petrologi

5

Gambar 1. Letak pembekuan Batuan Beku

2.2.1.1 Batuan Beku Intrusi (Plutonik)

Batuan intrusi atau plutonik adalah batuan yang terbentuknya berada jauh

di dalam bumi (15 – 50 Km). Karena tempat pembentukannya dekat dengan

astenosfer, maka pendinginan berjalan sangat lambat. Karena itu bentuk

batuannya besar – besar dan mempunyai kristal yang sempurna dengan bentuk

tekstur holokristalin (semua komposisi disusun oleh kristal sempurna), karena

pembentukan kristalnya sangat sempurna mengingat waktu penghablurannya

sangat lama. (Munir, 1995). Contoh batuan beku plutonik ini seperti gabro,

diorite, dan granit (yang sering dijadikan hiasan rumah) dan lain-lain.

Beberapa contoh Batuan Beku Intrusi (Plutonik) :

Page 9: makalah petrologi

          

6

  a. Batuan Beku Gabro

Kelompok batuan dalam yang sering disebut Gabro,yang memiliki warna

hitam kehijauan,dengan sifat batuannya tergolong basa,strukturnya masif atau

pejal,derajat kristalisasi yang dimiliki oleh gabro yaitu hilokristalin dimana

mineral penyusundari gabro yaitu mayoritas adalah semuanya mineral

kristalin,tekstur faneritik,susunan mineralnya seragam kasar.Gabro terbentuk

sebagai tubuh intrusi dan merupakan batuan yang umum terdapat dimana-

mana,berwarna gelap karena sebagian besarmineral penyusunya adalah piroksen

dan olivine.Di Pulau Jawa,batuan ini terdapatdi selatan Ciletuh,Pegunungan

Jiwo,Serayu,dan Pemalang.Gabbro adalah padat, kehijauan atau berwarna gelap

dan mengandung pyroxene, plagioclase, amphibole, danolivin (olivin olivin

gabbro ketika hadir dalam jumlah besar).The pyroxene ini kebanyakan

clinopyroxene; sejumlah kecil orthopyroxene mungkin hadir. Jika

jumlahorthopyroxene secara substansial lebih besar daripada jumlah

clinopyroxene, batu kemudian sebuah norite. Quartz gabbros juga diketahui

terjadi dan mungkin berasal dari magma yang sudah selesai-jenuh dengan silika.

Essexites mewakili magmagabbros yang orangtuanya berada di bawah jenuh

dengan silika, menyebabkan pembentukan feldspathoid mineral nepheline.(Silica

kejenuhan dari batu dapat dievaluasi oleh normatif mineralogi)Gabbros

mengandung jumlah kecil, biasanya beberapa persen, dari besi-titanium oksida

seperti magnetit, ilmenite, dan ulvospinel.Gabbro umumnya berbutir kasar dengan

ukuran kristal dalam kisaran 1 mm atau lebih besar. Finer grained equivalents of

gabbro are called diabase , although the vernacular term microgabbro is oftenused

when extra descriptiveness is desired. Berbutir lebih halus ekuivalen gabbro

disebut diabase, meskipun istilah vernakular microgabbro sering digunakan ketika

descriptiveness tambahan yang diinginkan.Gabbro mungkin sangat kasar

berbutiruntuk pegmatitic, dan beberapa pyroxene-plagioclase cumulates dasarnya

Page 10: makalah petrologi

gabbro berbutir kasar, meskipun ini mungkin menunjukkan kristal acicular

kebiasaan.Gabbro biasanya equigranular dalam tekstur, meskipun mungkin

7

porphyritic di kali, terutama ketika plagioclase telah berkembang lebih awal dari

groundmass mineral.

Gambar 2. Batu Gabbro

     b.  Batuan Granit

Batu granit memiliki warna yang terang, bertekstur kasar dengan susunan

mineral acak. Granit memiliki kilau yang bagus dan tahan cuaca serta hujan asam.

Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak

ditemukan. Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan banyak digunakan

sebagai batuan untuk konstruksi bangunan. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75

gr/cm³ dengan jangkauan antara 1,74 dan 2,80.

Gambar 3. Batu Granit

b.1 Terbentuknya Granit 

Page 11: makalah petrologi

Granit ditemukan dalam pluton-pluton besar pada benua, ketika kerak

bumi telah mengalami pengikisan yang besar. Granit mengalami proses

pendinginan yang sangat lambat pada kedalaman jauh dari permukaan tanah,

8

untuk membentuk butiran-butiran mineral besar. Pluton yang ukurannya kurang

dari 100 km2 disebut dengan galang dan yang lebih besar disebut batolit.

Selain itu, granit juga terbentuk dari letusan gunung berapi yang

mengeluarkan lava pijar. Ketika lava keluar dari dalam perut bumi dan memenuhi

daratan bumi, tetapi lava dengan komposisi sama dengan granit hanya ke luar

pada permukaan bumi. Ini berarti, granit harus terbentuk melalui pelelehan batuan

benua yang dapat terjadi karena dua alasan, yaitu penambahan panas dan

penambahan volatil (air atau karbon dioksida atau keduanya).

Permukaan benua relatif panas karena mengandung sebagian besar

uranium dan potasium yang memanaskan daerah sekelilingnya melalui peluruhan

radiokatif. Proses lempeng tektonik terutama subduksi dapat menyebabkan

magma basaltik naik di bawah benua. Selain panas, karbon dioksida ini

melepaskan magma dan air yang membantu semua jenis batuan meleleh pada

suhu lebih rendah. Diperkirakan bahwa sejumlah besar magma basaltik dapat

menempel ke bagian bawah sebuah benua dalam proses yang

disebut underplating. Dengan pelepasan panas dan cairan yang lambat, sejumlah

besar kerak benua bisa berubah menjadi granit pada waktu bersamaan.

Ada tiga hal yang membedakan granit dengan batuan lainnya, yaitu :

1) Granit terbetuk dari butiran-butiran mineral besar yang bersatu erat.

2) Granit selalu terdiri atas mineral kuarsa dan feldspar, dengan atau tanpa jenis

mineral lain di dalamnya.

3) Hampir semua jenis granit berbentuk beku dan plutonik. Pengaturan acak

butiran pada batu granit merupakan bukti otentik asal plutoniknya.  Batuan

dengan komposisi yang sama seperti granit bisa terbentuk melalui proses

metamorfisme batuan sedimen yang lama, akan tetapi, jenis batuan ini

memiliki corak yang kuat dan biasanya disebut dengan granit gneiss.

Page 12: makalah petrologi

  

9

b.2 Stuktur Mineral

           Granit yang murni hanya salah satu jenis granitoid. Sebuah granitoid

mengandung 20-60 % kuarsa dan kandungan feldspar. Granit adalah batuan yang

kuat karena memiliki butiran mineral yang terbentuk selama periode proses

pendinginan yang sangat lambat. Penambahan kuarsa dan feldspar menunjukkan

kekuatan granit lebih kuat dibandingkan baja. Karena kekuatannya tersebut, granit

banyak dipakai untuk bangunan dan benda hiasan seperti batu nisan.

Kuarsa dan Feldspar umumnya memberikan granit bercahaya terang, dari warna

merah muda sampai warna putih. Warna dasar tersebut disisipkan oleh mineral-

mineral pengaya lainnya yang warnanya lebih tua. Mineral pelengkap yang paling

umum adalah mika biotit hitam dan hornblenda amfibol hitam.

Granit merupakan batuan beku dalam bertekstur holokristalin, feneritik, berbutir

kasar, mengandung mineral-mineral : kuarsa 10-4- %,  felsparkalium 30-60 %,

plagioklas natrium 0-35%, mineral mafis (biotit, hornblenda) 35-10 %.

Batuan leleran dari granit adalah Riolit. Secara fisik riolit berbutirhalus, bertekstur

holokristalin hingga hipokristalin, afanitik. Mempunyai komposisi mineral sama

dengan granit. Riolit terbentuk sebagai batuan gang dan batuan leleran dalam

bentuk retas, sill, dan aliran. Berwarna abu-abu kemerahan hingga kehijauan,

berbutir kasar dengan komposisi mineral feldspar, kuarsa, hornblende dan biotit.

c. Batuan Diorite

Diorite adalah batuan beku plutonik, yaitu batuan antara granite dan

gabbro. Batuan ini mengandung sedikit Kalsium (soda) plagioklas feldspar,

mineral berwarna terang, dan hornblende berwarna hitam. Tidak seperti granit,

batuan diorite tidak mengandung mineral kuarsa atau sangat sedikit, dan juga

Page 13: makalah petrologi

tidak seperti gabbro, diorite mempunyai warna yang lebih terang dan mengandung

soda, tidak mengandung kalsit plagioklas. Apabila batuan diorite ini dihasilkan

dari letusan gunung api maka akan terjadi pendinginan menjadi lava andesite.

10

Gambar 4. Batu Diorite

d. Peridotit

Peridotit adalah batuan beku ultra basa Plutonik, yang terjadi dari hasil pembekuan

magma berkomposisi Ultra basa pada kedalaman tertentu dari permukaan bumi.

merupakan Suatu batuan ultramafic yang memiliki butiran kasar dengan suatu tenunan

crystallkine, merupakan karakteristik dari kerak samudra bagian bawah dan pembentukan

jenis batuan dengan prinsip theupper mantel. Mineral penyusun Peridotite sebagian besar

terdiri olivine dan pyroxene.

 

Kegunaan :

sebagai batu setengah permata sebagai bahan untuk perhiasan dan abrasif (ampelas).

Pembentukan nikel dari hasil pelapukan peridotit.  Peridote merupakan variasi permata

olivine terbaik yang kita kenal

Gambar 5. Batuan peridotit

Page 14: makalah petrologi

2.2.1.2  Batuan Ekstrusi

    Magma yang mencapai permukaan bumi, keluar melalui rekahan atau lubang kepundan gunung api sebagai erupsi, mendingin dengan cepat dan membeku

11

menjadi batuan ekstrusif. Keluarnya magma di permukaan bumi melalui rekahan disebut sebagai fissure eruption. Pada umumnya magma basaltis yang viskositasnya rendah dapat mengalir di sekitar rekahannya, menjadi hamparan lava basalt yang disebut plateau basalt. Erupsi yang keluar melalui lubang kepundan gunung api dinamakan erupsi sentral. Magma dapat mengalir melaui lereng, sebagai aliran lava atau ikut tersembur ke atas bersama gas-gas sebagai piroklastik. Lava terdapat dalam berbagai bentuk dan jenis tergantung apda komposisi magmanya dan tempat terbentuknya.Apabila magma membeku di bawah permukaan air terbentuklah lava bantal (pillow lava), dinamakan demikian karena pembentukannya di bawah tekanan air.Dalam klasifikasi batuan beku batuan beku luar terklasifikasi ke dalam kelompok batuan beku afanitik.

Batuan beku ekstrusif adalah batuan beku yang proses pembekuannya berlangsung dipermukaan bumi. Batuan beku ekstrusif ini yaitu lava yang memiliki berbagai struktur yang memberi petunjuk mengenai proses yang terjadi pada saat pembekuan lava tersebut. Struktur ini diantaranya:

a.         Sheeting joint, yaitu struktur batuan beku yang terlihat sebagai lapisanb.        Columnar joint, yaitu struktur yang memperlihatkan batuan terpisah poligonal

seperti batang pensil.c.         Pillow lava, yaitu struktur yang menyerupai bantal yang bergumpal-gumpal. Hal

ini diakibatkan proses pembekuan terjadi pada lingkungan air.d.        Vesikular, yaitu struktur yang memperlihatkan lubang-lubang pada batuan beku.

Lubang ini terbentuk akibat pelepasan gas pada saat pembekuan.e.         Amigdaloidal, yaitu struktur vesikular yang kemudian terisi oleh mineral lain

seperti kalsit, kuarsa atau zeolitf.         Struktur aliran, yaitu struktur yang memperlihatkan adanya kesejajaran mineral

pada arah tertentu akibat aliran.

Beberapa contoh Batuan Beku Ekskursi:

a.Basalt

Basalt adalah batuan beku vulkanik, yang berasal dari hasil pembekuan

magma berkomposisi basa di permukaan atau dekat permukaan bumi. Biasanya

Page 15: makalah petrologi

membentuk lempeng samudera di dunia. Mempunyai ukuran butir yang sangat

baik sehingga kehadiran mineral mineral tidak terlihat. Basalt adalah umum

ekstrusif batuan vulkanik . Biasanya berwarna abu-abu menjadi hitam dan halus

karena pendinginan yang cepat dari lava pada suhu permukaan.. Menurut definisi

12

resmi , basal didefinisikan sebagai batuan beku aphanitic yang mengandung,

volume, kurang dari 20% kuarsa dan kurang dari 10% feldspathoid dan di mana

setidaknya 65% dari felspar dalam bentuk plagioklas.

Batuan Basalt lazimnya bersifat masif dan keras, bertekstur afanitik, terdiri atas

mineral gelas vulkanik, plagioklas, piroksin. Amfibol dan mineral hitam.

Kandungan mineral Vulcanik ini hanya dapat terlihat pada jenis batuan basalt

yang berukuran butir kuarsa, yaitu jenis dari batuan basalt yang bernama gabbro.

Gambar 6. Batu Basalt

a.1 Type Basalt : Berdasarkan komposisi kimianya, basalt dapat dibedakan

menjadi dua tipe, yaitu basalt alkali dan basalt tholeitik. Perbedaan di antara

kedua tipe basalt itu dapat dilihat dari kandungan Na2O dan K2O. Untuk

konsentrasi SiO2 yang sama, basalt alkali memiliki kandungan Na2O dan K2O

lebih tinggi daripada basalt tholeitik.

a.2 Komposisi Kimiawi  Al2O3,SiO2, TiO2, K2O, MnO2, MgO, CaO

a.3 Ciri Basalt : Secara petrografi, basalt alkali mengandung fenokris olivin,

titanium-augit, plagioklas dan oksida besi, serta nephelin. Sedang basalt tholeitik

mengandung plagioklas-Ca, augit subkalsik, pigeonit (piroksin miskin Ca), gelas

antar kristal (interstitial glass) dan struktur saling tumbuh kuarsa-feldspar. Basalt

tholeitik adalah tipe basalt yang lewat jenuh (oversaturated) dengan silika, sedang

Page 16: makalah petrologi

basalt alkali bersifat underaturated dengan silika yang ditunjukkan dengan

kehadiran nepheline.

13

a.4 Pembentukan Basalt: Basalt alkali khas dijumpai di daerah kerak benua yang

terangkat berbentuk kubah (updomed continental crust) dan kerak benua yang

mengalami rifting (rifted continental crust), dan pulau-pulau oseanik seperti

Hawai.

Basalt tholeitik khas dijumpai di lantai samudera, atau sebagai lava ekstrusi yang

sangat besar sehingga membentuk plateau di kerak benua, contohnya Deccan Trap

di India.

a.5 Kegunaan Basalt : Basalt kerap digunakan sebagai bahan baku dalam industri

poles, bahan bangunan / pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll) dan

sebagai agregat. 

      b. Andesite 

Batu Andesite adalah batuan beku yang mempunyai kandungan silica

lebih tinggi dibandingkan dengan batuan basalt, dan mempunyai kandungan silika

lebih rendah dibandingkan dengan batuan rhyolite atau felsite. Secara umum

mempunyai warna yang menandakan dengan baik akan kandungan silika dari

lava, dengan kandungan basalt yang terlihat gelap dan kandungan felsitenya

terang. Walaupun demikian para Geologist akan selalu melakukan analisa kimia

di dalam identifikasi batuan andesite ini, di lapangan batuan ini dicirikan oleh

warna abu-abu atau medium sampai merah dari lava andesite. Nama Andesite

dinamakan dari pegunungan Andes di Amerika Selatan, dimana busur batuan

batuan vulkanik baercampur dengan magma basalt dengan batuan-batuan keras

jenis granit yang menghasilkan lava dengan komposisi intermiediate. Batuan

Andesite mempunyai kandungan fluida lebih sedikit dibandingkan batuan basalt

dan diletuskan dengan hebatnya dikarenakan adanya gas gas terlarut yang terdapat

di dalamnya.

Page 17: makalah petrologi

Jenis batuan Andesite ini berbentuk kristalin. Bagian-bagian kecil yang

berwarna hitam disebut mineral biotite dan yang berwarna putih disebut

potassium feldspar. Hornblende dan pyroxen adalah mineral-mineral gelap

lainnya yang terdapat pada batuan Andesite. Batuan Andesite mempunyai lebih

dari 20 persen kandungan kuarsa dan yang terbanyak adalah mineral plagioklas,

14

walaupun mineral-mineral ini kadang hanya terlihat di bawah mikroskop. Batuan

Andesite mempunyai kesamaan pembentukannya secara letusan dengan batuan

diorite.

Kristal terbesar dinamakan phenocryst, terbentuk jauh sebelum lava

terletuskan dan membeku, dan kristal-kristal tersebut dari bentuknya dapat

menceritakan sejarah dari proses perjalanan magma. Lava yang seperti ini yang

mempunyai banyak phenocrysts, dinamakan bertexture porphyritic.

Gambar 7. Batuan Andesite

c. Batuan Dacite

Dacite adalah batuan beku, gunung berapi dengan besi tinggi konten yang

ditemukan di banyak kubah lava.

Dacite (diucapkan /deɪsaɪt/) adalah batuan beku, gunung berapi dengan

kandungan besi yang tinggi. Ini menengah dalam komposisi antara andesit dan

rhyolite tetangga, dan, seperti andesit, itu terdiri dari feldspar plagioclase dengan

biotite, hornblende, dan piroksen (dan / augite atau enstatite). Itu memiliki

aphanitic untuk porphyritic tekstur dengan kuarsa seperti bulat, berkarat

phenocrysts, atau sebagai elemen tanah-massa. Proporsi relatif feldspars dan

Page 18: makalah petrologi

quartz di dacite, dan banyak lain batuan vulkanik, yang digambarkan dalam

QAPF diagram. Dacite juga ditentukan oleh silika dan alkali isi dalam klasifikasi

TAS.

Plagioclase berkisar dari oligoclase ke andesine dan labradorite, dan sering

sangat dikategorikan. Sanidine juga terjadi di beberapa dacites, dan ketika

15

berlimpah menimbulkan batu bahwa bentuk transisi ke rhyolites. Biotite cokelat;

hornblende coklat atau kehijauan cokelat; dan augite biasanya hijau.

Groundmass batu-batu ini sering mikrokristalin, dengan web feldspars

menit yang dicampur dengan biji-bijian interstisial kuarsa atau tridymite; tetapi

dalam banyak dacites sebagian besar vitreous, sementara di lain itu felsitic atau

cryptocrystalline. Di tangan spesimen yang banyak hornblende dan biotite dacites

abu-abu atau pucat coklat dan kuning batu dengan feldspars putih, kristal hitam

biotite dan hornblende. Dacites lainnya, terutama augite dan enstatite dacites,

lebih gelap berwarna.

Batu-batu dari kelompok ini terjadi di Rumania, Almeria (Spanyol),

Argyll dan bagian lain dari Skotlandia, Bardon Hill di Leicestershire, Selandia

baru, Andes, Martinique, Nevada dan daerah lain dari Amerika Utara Barat,

Yunani (Methana, Nisyros, Santorini) serta tempat-tempat lain. Mereka sebagian

besar berhubungan dengan andesites, trachytes, dan bentuk aliran lava, tambak,

dan dalam beberapa kasus bentuk besar penyusupan di pusat-pusat gunung berapi.

Dacite adalah jenis penting batu di Gunung St. Helens. Kata dacite berasal dari

Dacia, sebuah provinsi Romawi yang

terletak antara sungai Donau dan Pegunungan Carpathia (sekarang modern

Rumania) di mana batu ini pertama kali dijelaskan.

Page 19: makalah petrologi

Gambar 8. Batu Dacite

16

  d. Riolit

Riolit terbentuk dari pembekuan magma di dalam kerak bumi yang

lazimnya dari letupan gunung berapi. yang terbentuk daripada pembekuan magma

di luar permukaan bumi. Riolit adalah bersifat asid dan bes. Namun sebenarnya

sifat asid batuan ini bergantung kepada kandungan silika di dalamnya. Riolit di

anggap berasid apabila kandungan silikanya melebihi 66%. Riolit sering

ditemukan berupa lava.

Riolit bisa digunakan sebagai bahan baku beton ringan, isolasi bangunan,

plesteran, isolator temperatur tinggi/rendah, bahan penggosok, saringan/filter,

bahan pembawa (media) dan campuran makanan ternak.

Gambar 9. Batu Riolit

     e.Trakhit

Page 20: makalah petrologi

Batuan trakhit mempunyai warna batuan abu-abu putih kehijauan dan

mempunyai sifat batuan asam (felsik) dengan mineral penyusunnya silikat,

magnesium oksida,MnO, dan mineral penyusun lainya. Pada batuan ini

terdapat lubang- lubang gas yang terisi oleh mineral sekundernya  pada

batuan ini terdapat mineral silikat, MnO, Al2O3, Fe2O3 dan masih banyak

lagi mineral penyusun lainnya.

17

Gambar 10. Batu Trakhit

f.  Obsidian

Batu obsidian sebenarnya bukan batu tambang melainkan sejenis batu

lahar yang dimuntahkan dari kawah gunung api. Batu obsidian sebenarnya

bukanlah batu atau mineral, melainkan kaca natural yang terbentuk dari hasil

pendinginan lahar gunung berapi yang cepat, karena proses pendinginannya

terlalu cepat maka jarang terjadi pembentukan kristal di dalamnya, jadi tidak ada

struktur kristal di dalam batu obsidian seperti batu mineral lain. Warnanya bening

seperti kaca dan warnanya kadang-kadang hitam mulus, merah tua, agak hijau

atau abu-abu. Batu ini jarang yang berwarna kuning atau merah putih atau biru.

Batu obsidian sering ditemukan dalam keadaan mengkilau mulus walaupun belum

dipoles. Batu obsidian terbuat dari 70% silicon dioxide bahkan lebih dan jika

Page 21: makalah petrologi

tercampur mineral mineral tertentu warnanya akan berubah. Batu obsidian

mempunyai nilai keras 5-5.5 berdasarkan daftar keras Mohs dan termasuk batu

mulia tanggung.

Gambar 11. Obsidian

18

g.  Batu Apung (Pumice)

Batu apung (pumice) adalah jenis batuan yang berwarna terang,

mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas, dan biasanya

disebut juga sebagai batuan gelas vulkanik silikat.

Batuan ini  terbentuk  dari  magma  asam  oleh  aksi  letusan  gunung  api

yang mengeluarkan materialnya ke udara, kemudian mengalami transportasi

secara horizontal dan terakumulasi sebagai batuan piroklastik. Batu apung

mempunyai sifat vesicular yang tinggi, mengandung jumlah sel yang banyak

(berstruktur selular) akibat ekspansi buih gas alam yang terkandung di dalamnya,

dan pada umumnya terdapat sebagai bahan lepas atau fragmen-fragmen  dalam

breksi  gunungapi.  Sedangkan  mineral-mineral  yang  terdapat dalam batu apung

adalah :

Feldspar

Kuarsa

Obsidian

Kristobalit

Tridimit

Proses pembentukan

Page 22: makalah petrologi

Pumice terjadi bila magma asam muncul ke permukaan dan bersentuhan

dengan udara luas  secara tiba-tiba. Buih gelas alam dengan gas yang terkandung

didalamnya mempunyai kesempatan  untuk keluar dan magma membeku dengan

tiba-tiba. Pumice umumya terdapat sebagai fragmen yang  terlemparkan pada saat

gunung api dengan ukuran dari kerikil sampai bongkah.

Pumice umumnya  terdapat sebagai lelehan atau aliran permukaan, bahan

lepas, atau fragmen dalam breksi gunung api. Batu apung dapat pula dibuat

dengan cara memanaskan obsidian, sehingga gasnya keluar. Pemanasan yang

dilakukan pada obsidian dari Krakatau, suhu yang diperlukan untuk megubah

obsidian menjadi batu apung rata-rata 880oC. Berat jenis obsidian yang semula

19

2,36 turun menjadi 0,416 sesudah perlakuan tersebut oleh sebab itu mengapung

didalam air.

Batu apung ini mempunyai sifat hydraulis. Pumice berwarna putih abu-

abu, kekuningan sampai merah, tekstur vesikuler dengan ukuran lubang yang

bervariasi baik berhubungan satu sama lain atau tidak  struktur  skorious  dengan

lubang  yang  terorientasi.  Kadang-kadang  lubang tersebut terisi oleh zeolit atau

kalsit. Batuan ini tahan terhadap pembekuan embun (frost), tidak begitu

higroskopis (mengisap air). Mempunyai sifat pengantar panas yang

rendah. Kekuatan tekan antara 30-20 kg/cm2. Komposisi utama mineral silikat

amorf.

Gambar 12. Batuapung

Page 23: makalah petrologi

f. Pikrit

merupakan batuan beku ektrusi yang ultra basa .hal ini disebabkan

kandungan mineral yang ada pada batuan pikrit yaitu, Olivin, Piroksin.Dan

berwarna gelap.

\

Gambar 12. pikrit

20

2.2.1.3 Batuan Beku Gang/Korok (Hipabisal)

      Batuan gang antara batuan dalam dan batuan leleran terdapat gejala antara

batuan yang terbentuk dalam celah – celah serta rekahan – rekahan dalam kerak

bumi. Batuan yang terbentuk adalah batuan gang atau batuan korok disebut

juga batuan hypo-abisik.

      Gang disini adalah suatu badan yang bentuknya seperti sebuah kitab besar.

Magma yang membeku dalam gang adalah magma yang sedang menuju ke

permukaan bumi atau membeku dalam celah – celah di kerak bumi. Misalnya

magma yang mempunyai susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka

batuan yang terbentuk disebut porfiri granit yang berarti batuan granit bertekstur

porfiri. (Munir, 1995)

Beberapa contoh Batuan Beku Gang/Korok

           a.  Profir Granit

          Granit porfiri disebut dengan gang (batuan intrusi). magma yang

mempunyai     susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang

terbentuk itu disebut porfiri granit yang berarti granit yang bertekstur porfiri.

b. Profir Diarit 

     Profir Diarit  adalah batuan yang berpotensi menjadi batuan induk (“Host Rocks”),

Page 24: makalah petrologi

mineralisasi logam dasar dan logam mulia yang terbentuk bersama urat kuarsa,

tersebar

dan mengisi rekahan /retakan dengan ubahan hidrotermal propilit, argilit, pilik dan

potassik. Ditemukannya mineral petunjuk epidot, diopsid aktinolit, (garnet),

berasosiasi

dengan magnetit memberi gambaran kearah dugaan bahwa telah terjadi proses

pyrometasomatisma yang menghasilkan mineralisasi skarn.

21

Gambar 13. porifir granite dan porifir Diarite

2.2.2 Warna Batuan Beku

Warna segar batuan beku bervariasi dari hitam, abu-abu dan putih cerah.

Warna ini sangat dipengaruhi oleh komposisi mineral penyusun batuan beku itu

sendiri. Apabila terjadi percampuran mineral berwarna gelap dengan mineral

berwarna terang maka warna batuan beku dapat hitam berbintik-bintik putih, abu-

abu berbercak putih, atau putih berbercak hitam, tergantung warna mineral mana

yang dominan dan mana yang kurang dominan. Pada batuan beku tertentu yang

banyak mengandung mineral berwarna merah daging maka warnanya menjadi

putih-merah daging.

Page 25: makalah petrologi

2.2.3 Tekstur Batuan Beku

Tekstur adalah hubungan antar mineral penyusun batuan. Dengan

demikian tekstur mencakup tingkat visualisasi ukuran butir atau granularitas,

tingkat kristalisasi mineral atau kristalinitas, tingkat keseragaman butir kristal,

ukuran butir kristal, dan bentuk kristal.

1.Tingkat Visualisasi Granularitas

Berdasarkan pengamatan dengan mata telanjang atau memakai loupe, maka tekstur

batuanbeku dibagi dua, yaitu tekstur afanitik dan tekstur faneritik.

a. Afanitik adalah kenampakan batuan beku berbutir sangat halus sehingga

mineral/Kristal

penyusunnya tidak dapat diamati secara mata telanjang atau dengan loupe.

22

b. Fanerik (faneritik, firik = phyric) adalah apabila di dalam batuan tersebut dapat

terlihat mineral penyusunnya, meliputi bentuk kristal, ukuran butir dan hubungan

antar butir(Kristal satu dengan kristal lainnya atau kristal dengan kaca).

Singkatnya, batuan bekumempunyai tekstur fanerik apabila mineral penyusunnya,

baik berupa kristal maupun gelas/kaca, dapatdiamati.

Apabila batuan beku mempunyai tekstur afanitik maka pemerian tekstur lebih rinci

tidak dapat diketahui, sehingga harus dihentikan. Sebaliknya apabila batuan beku

tersebut bertekstur fanerik maka pemerian lebih lanjut dapat diteruskan.

2.Tingkat kristalisasi atau kristalinitas

a. Holokristalin, apabila batuan tersusun semuanya oleh kristal.

b. Holohialin, apabila batuan tersusun seluruhnya oleh gelas atau kaca.

c. Hipokristalin, apabila batuan tersusun sebagian oleh kaca dan sebagian berupa

kristal.

3.Tingkat Keseragaman Butir

a.Equigranular, apabila kristal penyusunnya berukuran butir relatif seragam.

Tekstur

b.sakaroidal adalah tekstur dimana ukuran butirnya seragam seperti gula pasir

atau gulaputih.

Page 26: makalah petrologi

c.Inequigranular, jika ukuran butir kristal penyusunnya tidak sama.Ukuran butir

kristal:

< 1 mm ——– berbutir halus

1 – 5 mm ——– berbutir sedang

5 – 30 mm ——– berbutir kasar

> 30 mm ——– berbutir sangat kasar

23

2.2.4 Bentuk Kristal

a. Euhedral, jika kristal berbentuk sempurna/lengkap, dibatasi oleh bidang kristal

yang ideal (tegas, jelas dan teratur). Batuan beku yang hampir semuanya tersusun

oleh mineral dengan bentuk kristal euhedral, disebut bertekstur idiomorfik

granular atau panidiomorfik granular.

b. Subhedral, jika kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak begitu

jelas, sebagian teratur dan sebagian tidak. Tekstur batuan beku dengan mineral

penyusun umumnya berbentuk kristal subhedral disebut hipidiomorfik granular

atau subidiomorfik granular.

c. Anhedral, kalau kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang kristal yang tidak

teratur. Tekstur batuan yang tersusun oleh mineral dengan bentuk kristal anhedral

disebut alotriomorfik granular atau xenomorfik granular.

Secara tiga dimensi, bentuk kristal disebut :

Page 27: makalah petrologi

a. Kubus atau equidimensional, apabila ketiga dimensinya sama panjang.

b. Tabular atau papan, apabila dua dimensi kristalnya lebih panjang dari satu

dimensi yang lain.

c. Prismatik atau balok, jika dua dimensi kristalnya lebih pendek dari satu

dimensi yang lain. Bentuk ini ada yang prismatik pendek (gemuk) dan prismatik

panjang (kurus, kadang-kadang seperti jarum).

Di dalam batuan beku bertekstur holokristalin inequigranular dan

hipokristalin terdapat kristal berukuran butir besar, disebut fenokris, yang

tertanam di dalam masadasar (groundmass). Kenampakan demikian disebut

tekstur porfir atau porfiri atau firik. Tekstur holokristalin porfiritik adalah

apabila di dalam batuan beku itu terdapat kristal besar (fenokris) yang tertanam di

24

dalam masadasar kristal yang lebih halus. Tekstur hipokristalin porfiritik

diperuntukkan bagi batuan beku yang mempunyai fenokris tertanam di dalam

masadasar gelas. Karena tekstur holokristalin porfiritik dan hipokristalin porfiritik

secara mata telanjang dapat diidentifikasi maka kenampakan tersebut dapat

disebut bertekstur faneroporfiritik. Sebaliknya, apabila fenokrisnya tertanam di

dalam masadasar afanitik maka batuannya bertekstur porfiroafanitik. Tekstur

vitrofirik adalah tekstur dimana mineral penyusunnya secara dominan adalah

gelas, sedang kristalnya hanya sedikit (< 10 %).

Tekstur diabasik adalah tekstur dimana kristal plagioklas berbentuk prismatik

panjang (lath-like), berarah relatif sejajar dan di antaranya terdapat butir-butir

lebih kecil daripada kristal olivin dan piroksen. Tekstur gabroik adalah tekstur

holokristalin, berbutir sedang – kasar (Æ : 1 – 30 mm), tersusun secara dominan

oleh mineral mafik (olivin, piroksen, amfibol) dan plagioklas basa. Tekstur

granitik adalah tekstur holokristalin berbutir sedang-kasar tersusun oleh

plagioklas asam, alkali felspar, dan kuarsa. Tekstur pegmatitik adalah tekstur

Page 28: makalah petrologi

holokristalin kasar – sangat kasar (Æ ³ 5 mm), tersusun oleh alkali felspar dan

kuarsa. Tekstur dioritik sebanding dengan tekstur gabroik dan granitik tetapi

biasanya untuk batuan beku menengah.

2.2.5 Struktur Batuan Beku

1. Masif atau pejal, umumnya terjadi pada batuan beku dalam. Pada batuan beku

luar yang cukup tebal, bagian tengahnya juga dapat berstruktur masif.

2. Berlapis, terjadi sebagai akibat pemilahan kristal (segregasi) yang berbeda

pada saat pembekuan.

3. Vesikuler, yaitu struktur lubang bekas keluarnya gas pada saat pendinginan.

Struktur ini sangat khas terbentuk pada batuan beku luar. Namun pada batuan

beku intrusi dekat permukaan struktur vesikuler ini kadang-kadang juga dijumpai.

25

Bentuk lubang sangat beragam, ada yang berupa lingkaran atau membulat, elip,

dan meruncing atau menyudut, demikian pula ukuran lubang tersebut. Vesikuler

berbentuk melingkar umumnya terjadi pada batuan beku luar yang berasal dari

lava relatif encer dan tidak mengalir cepat. Vesikuler bentuk elip menunjukkan

lava encer dan mengalir. Sumbu terpanjang elip sejajar arah sumber dan aliran.

Vesikuler meruncing umumnya terdapat pada lava yang kental.

4. Struktur skoria (scoriaceous structure) adalah struktur vesikuler berbentuk

membulat atau elip, rapat sekali sehingga berbentuk seperti rumah lebah.

5. Struktur batuapung (pumiceous structure) adalah struktur vesikuler dimana di

dalam lubang terdapat serat-serat kaca.

6. Struktur amigdaloid (amygdaloidal structure) adalah struktur vesikuler yang

telah terisi oleh mineral-mineral asing atau sekunder.

Page 29: makalah petrologi

7. Struktur aliran (flow structure), adalah struktur dimana kristal berbentuk

prismatik panjang memperlihatkan penjajaran dan aliran. Struktur batuan beku

tersebut di atas dapat diamati dari contoh setangan (hand specimen) di

laboratorium. Sedangkan struktur batuan beku dalam lingkup lebih besar, yang

dapat menunjukkan hubungan dengan batuan di sekitarnya, seperti dike (retas),

sill, volcanic neck, kubah lava, aliran lava dan lain-lain hanya dapat diamati di

lapangan.

 2.2.6 Komposisi Mineral

Berdasarkan jumlah kehadiran dan asal-usulnya, maka di dalam batuan beku

terdapat mineral utama pembentuk batuan (essential minerals), mineral tambahan

(accessory minerals) dan mineral sekunder (secondary minerals).

26

1. Essential minerals, adalah mineral yang terbentuk langsung dari pembekuan

magma, dalam jumlah melimpah sehingga kehadirannya sangat menentukan nama

batuan beku.

2. Accessory minerals , adalah mineral yang juga terbentuk pada saat pembekuan

magma tetapi jumlahnya sangat sedikit sehingga kehadirannya tidak

mempengaruhi penamaan batuan. Mineral ini misalnya kromit, magnetit, ilmenit,

rutil dan zirkon. Mineral esensiil dan mineral tambahan di dalam batuan beku

tersebut sering disebut sebagai mineral primer, karena terbentuk langsung sebagai

hasil pembekuan daripada magma.

3. Secondary minerals adalah mineral ubahan dari mineral primer sebagai akibat

pelapukan, reaksi hidrotermal, atau hasil metamorfisme. Dengan demikian

mineral sekunder ini tidak ada hubungannya dengan pembekuan magma. Mieral

sekunder akan dipertimbangkan mempengaruhi nama batuan ubahan saja, yang

Page 30: makalah petrologi

akan diuraikan pada acara analisis batuan ubahan. Contoh mineral sekunder

adalah kalsit, klorit, pirit, limonit dan mineral lempung.

4. Gelas atau kaca, adalah mineral primer yang tidak membentuk kristal atau

amorf. Mineral ini sebagai hasil pembekuan magma yang sangat cepat dan hanya

terjadi pada batuan beku luar atau batuan gunungapi, sehingga sering disebut kaca

gunungapi (volcanic glass).

5. Mineral felsik adalah adalah mineral primer atau mineral utama pembentuk

batuan beku, berwarna cerah atau terang, tersusun oleh unsur-unsur Al, Ca, K, dan

Na. Mineral felsik dibagi menjadi tiga, yaitu felspar, felspatoid (foid) dan

kuarsa. Di dalam batuan, apabila mineral foid ada maka kuarsa tidak muncul dan

sebaliknya. Selanjutnya, felspar dibagi lagi menjadi alkali felspar dan

plagioklas.

27

6. Mineral mafik adalah mineral primer berwarna gelap, tersusun oleh unsur-

unsur Mg dan Fe. Mineral mafik terdiri dari olivin, piroksen, amfibol (umumnya

jenis hornblende), biotit dan muskovit.

Batuan beku juga dapat diklasifikasikan menurut komposisi kimianya

salah satunya yang sederhana yaitu kandungan silika nya (SiO2) :

1. Batuan Beku Ultrabasa

Batuan ini berwarna gelap, hijau gelap, kandungan silikanya sangat

rendah, < 45 %, yang dicirikan terutama oleh kehadiran mineral berwarna

gelap olivin dan piroksin, dan tanpa mineral berwarna cerah. Termasuk

kategoti ini adalah Peridotit, Dunite, Piroksenit.

2. Batuan Beku Basa

Page 31: makalah petrologi

Batuan ini berwarna gelap, hitam, kandungan silikanya rendah, 45 – 52 %,

yang dicirikan oleh kehadiran mineral cerah plagioklas basa (Ca-

plagioklas), dan mineral berwarna gelap yang dominan piroksen.

Termasuk kategori ini antara lain adalah Gabro dan Basalt.

3. Batuan Beku Intermediet (Menengah)

Batuan ini berwarna abu-abu sampai abu-abu gelap, mengandung silika

menengah, 52 – 65 %, yang dicirikan oleh kehadiran mineral-mineral

cerahnya plagioklas menengah (Ca-Na plagioklas) yang dominan, dan

mineral berwarna gelap yang utama adalah hornblende. Termasuk kategori

ini antara lain adalah Andesit dan Diorit.

28

4. Batuan Beku Asam

Batuan ini berwarna cerah, kandungan silika tinggi, 65 – 75 % SiO2, yang

dicirikan terutama oleh kehadiran mineral berwarna cerah: kuarsa dan K-

feldspar, dan mineral berwarna gelap:biotit. Termasuk kategori ini antara

lain adalah Granit dan Riolit.

Page 32: makalah petrologi

Gambar 14. Klasifikasi Batuan Beku dengan Komposisi kandungan silika atau

(SiO2)

2.2.7 Penamaan atau Klasifikasi

Berdasarkan letak pembekuannya maka batuan beku dapat dibagi menjadi batuan

beku intrusi dan batuan beku ekstrusi. Batuan beku intrusi selanjutnya dapat

dibagi menjadi batuan beku intrusi dalam dan batuan beku intrusi dekat

permukaan. Berdasarkan komposisi mineral pembentuknya maka batuan beku

dapat dibagi menjadi empat kelompok, yaitu batuan beku ultramafik, batuan beku

29

mafik, batuan beku menengah dan batuan beku felsik. Istilah mafik ini sering

diganti dengan basa, dan istilah felsik diganti dengan asam, sekalipun tidak tepat.

Termasuk batuan beku dalam ultramafik adalah dunit, piroksenit, anortosit,

peridotit dan norit. Dunit tersusun seluruhnya oleh mineral olivin, sedang pirok

Pikrit Basalt

Peridotit Gabro

Andesit Riolit

Diorit Granit

Batuan Beku luar

Batuan Beku dalam

Page 33: makalah petrologi

senit oleh piroksen dan anortosit oleh plagioklas basa. Peridotit terdiri dari

mineral olivin dan piroksen; norit secara dominan terdiri dari piroksen dan

plagioklas basa. Batuan beku luar ultramafik umumnya bertekstur gelas atau

vitrofirik dan disebut pikrit.

Batuan beku dalam mafik disebut gabro, terdiri dari olivin, piroksen dan

plagioklas basa. Sebagai batuan beku luar kelompok ini adalah basal. Batuan

beku dalam menengah disebut diorit, tersusun oleh piroksen, amfibol dan

plagioklas menengah, sedang batuan beku luarnya dinamakan andesit. Antara

andesit dan basal ada nama batuan transisi yang disebut andesit basal (basaltic

andesit). Batuan beku dalam agak asam dinamakan diorit kuarsa atau

granodiorit, sedangkan batuan beku luarnya disebut dasit. Mineral penyusunnya

hampir mirip dengan diorit atau andesit, tetapi ditambah kuarsa dan alkali felspar,

sementara palgioklasnya secara berangsur berubah ke asam. Apabila alkali felspar

dan kuarsanya semakin bertambah dan palgioklasnya semakin asam maka sebagai

batuan beku dalam asam dinamakan granit, sedang batuan beku luarnya adalah

riolit. Di dalam batuan beku asam ini mineral mafik yang mungkin hadir adalah

biotit, muskovit dan kadang-kadang amfibol. Batuan beku dalam sangat asam,

dimana alkali felspar lebih banyak daripada plagioklas adalah sienit, sedang

pegmatit hanyalah tersusun oleh alkali felspar dan kuarsa. Batuan beku yang

tersusun oleh gelas saja disebut obsidian, dan apabila berstruktur perlapisan

disebut perlit.

Nama-nama batuan beku tersebut di atas sering ditambah dengan aspek tekstur,

struktur dan atau komposisi mineral yang sangat menonjol. Sebagai contoh,

30

andesit porfir, basal vesikuler dan andesit piroksen. Penambahan nama komposisi

mineral tersebut umumnya diberikan apabila persentase kehadirannya paling

sedikit 10 %. Perkiraan persentase kehadiran mineral pembentuk batuan (Tabel 1)

Page 34: makalah petrologi

dan tabel klasifikasi batuan beku (Tabel 2) dapat membantu memberikan nama

terhadap batuan beku.

31

Page 35: makalah petrologi

Tabel.1 Diagram persentase untuk perkiraan komposisi berdasarkan volume.

32

Page 36: makalah petrologi

Tabel 2. Klasifikasi batuan beku (O’Dunn & Sill, 1986)

2.2.8 Batuan Beku Piroklastika (Pyroclastic Rocks)

Batuan piroklastika adalah suatu batuan yang berasal dari letusan

gunungapi, sehingga merupakan hasil pembatuan daripada bahan hamburan atau

pecahan magma yang dilontarkan dari dalam bumi ke permukaan. Itulah sebabnya

dinamakan sebagai piroklastika, yang berasal dari kata pyro berarti api (magma

yang dihamburkan ke permukaan hampir selalu membara, berpendar atau berapi),

dan clast artinya fragmen, pecahan atau klastika. Dengan demikian, pada

prinsipnya batuan piroklastika adalah batuan beku luar yang bertekstur

klastika. Hanya saja pada proses pengendapan, batuan piroklastika ini mengikuti

33

Page 37: makalah petrologi

hukum-hukum di dalam proses pembentukan batuan sedimen. Misalnya diangkut

oleh angin atau air dan membentuk struktur-struktur sedimen, sehingga

kenampakan fisik secara keseluruhan batuannya seperti batuan sedimen. Pada

kenyataannya, setelah menjadi batuan, tidak selalu mudah untuk menyatakan

apakah batuan itu sebagai hasil kegiatan langsung dari suatu letusan gunungapi

(sebagai endapan primer piroklastika), atau sudah mengalami pengerjaan kembali

(reworking) sehingga secara genetik dimasukkan sebagai endapan sekunder

piroklastika atau endapan epiklastika. Berdasarkan ukuran butir klastikanya,

sebagai bahan lepas (endapan) dan setelah menjadi batuan piroklastika,

penamaannya seperti pada Tabel 3.

Bom gunungapi adalah klastika batuan gunungapi yang mempunyai struktur-

struktur pendinginan yang terjadi pada saat magma dilontarkan dan membeku

secara cepat di udara atau air dan di permukaan bumi. Salah satu struktur yang

sangat khas adalah struktur kerak roti (bread crust structure). Bom ini pada

umumnya mempunyai bentuk membulat, tetapi hal ini sangat tergantung dari

keenceran magma pada saat dilontarkan. Semakin encer magma yang dilontarkan,

maka material itu juga terpengaruh efek puntiran pada saat dilontarkan, sehingga

bentuknya dapat bervariasi. Selain itu, karena adanya pengeluaran gas dari dalam

material magmatik panas tersebut serta pendinginan yang sangat cepat maka pada

bom gunungapi juga terbentuk struktur vesikuler serta tekstur gelasan dan kasar

pada permukaannya. Bom gunungapi berstruktur vesikuler di dalamnya berserat

kaca dan sifatnya ringan disebut batuapung (pumice). Batuapung ini umumnya

berwarna putih terang atau kekuningan, tetapi ada juga yang merah daging dan

bahkan coklat sampai hitam. Batuapung umumnya dihasilkan oleh letusan besar

atau kuat suatu gunungapi dengan magma berkomposisi asam hingga menengah,

serta relatif kental. Bom gunungapi yang juga berstruktur vesikuler tetapi di

dalamnya tidak terdapat serat kaca, bentuk lubang melingkar, elip atau seperti

rumah lebah disebut skoria (scoria). Bom gunungapi jenis ini warnanya merah,

coklat sampai hitam, sifatnya lebih berat daripada batuapung dan dihasilkan oleh

34

Page 38: makalah petrologi

letusan gunungapi lemah berkomposisi basa serta relatif encer. Bom gunungapi

berwarna hitam, struktur masif, sangat khas bertekstur gelasan, kilap kaca,

permukaan halus, pecahan konkoidal (seperti botol pecah) dinamakan obsidian.

Blok atau bongkah gunungapi dapat merupakan bom gunungapi yang bentuknya

meruncing, permukaan halus gelasan sampai hipokristalin dan tidak terlihat

adanya struktur-struktur pendinginan. Dengan demikian blok dapat merupakan

pecahan daripada bom gunungapi, yang hancur pada saat jatuh di permukaan

tanah/batu. Bom dan blok gunungapi yang berasal dari pendinginan magma secara

langsung tersebut disebut bahan magmatik primer, material esensial atau

juvenile). Blok juga dapat berasal dari pecahan batuan dinding (batuan gunungapi

yang telah terbentuk lebih dulu, sering disebut bahan aksesori), atau fragmen non-

gunungapi yang ikut terlontar pada saat letusan (bahan aksidental).

Tabel 3. Klasifikasi batuan piroklastika.

Ukuran butir Nama butiran (klastika) Nama batuan

Æ > 64 mm Bom gunungapi

Blok/bongkah gunungapi

Aglomerat

Breksi piroklastika

2 – 64 mm Lapili Batulapili

1 – 2 mm Abu gunungapi kasar (pasir kasar) Tuf kasar

Æ < 1 mm Abu gunungapi halus Tuf halus

Berdasarkan komposisi penyusunnya, tuf dapat dibagi menjadi tuf gelas, tuf

kristal dan tuf litik, apabila komponen yang dominan masing-masing berupa

gelas/kaca, kristal dan fragmen batuan. Tuf juga dapat dibagi menjadi tuf basal,

tuf andesit, tuf dasit dan tuf riolit, sesuai klasifikasi batuan beku. Apabila

klastikanya tersusun oleh fragmen batuapung atau skoria dapat juga disebut tuf

batuapung atau tuf skoria. Demikian pula untuk aglomerat batuapung, aglomerat

skoria, breksi batuapung, breksi skoria, batulapili batuapung dan batulapili skoria.

35

Page 39: makalah petrologi

2.2.9 Petrogenesa Batuan Beku

Petrogenesa adalah bagian dari petrologi yang menjelaskan seluruh aspek

terbentuknya batuan mulai dari asal-usul atau sumber, proses primer terbentuknya

batuan hingga perubahan-perubahan (proses sekunder) pada batuan tersebut.

Untuk batuan beku, sebagai sumbernya adalah magma. Proses primer menjelaskan

rangkaian atau urutan kejadian dari pembentukan berbagai jenis magma sampai

dengan terbentuknya berbagai macam batuan beku, termasuk lokasi

pembekuannya. Setelah batuan beku itu terbentuk, batuan itu kemudian terkena

proses sekunder, antara lain berupa oksidasi, pelapukan, ubahan hidrotermal,

penggantian mineral (replacement), dan malihan, sehingga sifat fisik maupun

kimiawinya dapat berubah total dari batuan semula atau primernya.

Berhubung proses petrogenetik tersebut sebagian besar berlangsung lama (dalam

ukuran waktu geologi), dan umumnya terjadi di bawah permukaan bumi, sehingga

tidak dapat diamati langsung, maka analisis atau penjelasannya bersifat

interpretatif. Pembuktian mungkin dapat ditunjukkan berdasar hasil-hasil

eksperimen di laboratorium, sekalipun hanya pada batas-batas tertentu. Analisis

interpretatif tersebut tetap didasarkan pada data obyektif atau deskriptif hasil

pemerian yang meliputi warna, tekstur, struktur, komposisi mineral dan

kenampakan khusus lainnya. Dengan demikian studi petrogenesa pada prinsipnya

untuk mencari jawaban atau penjelasan terhadap pertanyaan “Mengapa” (Why)

dan “Bagaimana” (How) terhadap data pemerian batuan. Misalnya, mengapa

batuan beku luar bertekstur gelasan dan berstruktur vesikuler, sedang batuan beku

dalam bertekstur kristalin dan berstruktur masif. Mengapa basal berwarna gelap

sedang pegmatit berwarna cerah ? Bagaimana kejadiannya olivin dapat muncul

bersama kuarsa dan biotit di dalam satu batuan ? Bagaimana terbentuknya andesit

dari basal dan riolit ?

36

Page 40: makalah petrologi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat saya sampaikan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1.    Batu adalah material padat dari agregat mineral yang telah padu. Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari magma yang mendingin dan membeku.

2.    Batuan beku adalah batuan yang terbentuk  dari satu atau beberapa mineral dan terbentuk akibat pembekuan dari magma.

3.    Batuan beku berdasarkan genetiknya yaitu batuan ekstruksi dan batuan instrusi yaitu batuan beku dalam dan beku luar.

4.    Struktur batuan beku ada 4, yaitu struktur bantal, struktur vesikular, strutur aliran, struktur kekar.

5.    Beberapa jenis batuan beku antara lain batu Diorit, Diabas, Basalt, Dunit, perodit,Obsidian,  Granit, Granodiorit, Sienit, Andsit dan Zeolit dan lain sebagainya.

37

Page 41: makalah petrologi

DAFTAR PUSTAKA

https://wingmanarrows.wordpress.com/geological/petrologi/batuan-beku/ di akses

minggu 15 maret 2015 jam 09.00 wib

http://vidialevandri.blogspot.com/2012/02/batuan-beku-berdasarkan-tempat.html diakses minggu 15 maret jam 09.19 wib

https://tugasgeografi.files.wordpress.com/2011/05/ batuan_beku.jpg . di akses minggu 15 maret jam 09.26 wib

http://fahrygeologicas.blogspot.com/2012/04/batuan-ultrabasa.html akses minggu 15 maret jam 09.37 wib

http://petrolab.atspace.com/Peridotit.htm akses minggu 15 maret jam 09.40 wib

http://petrolab.atspace.com/P ikri t.htm akses minggu 15 maret jam 09.48 wib

http://atmantokukuh.blogspot.com/2012/11/batuan-beku_19.html akses minggu 15 maret jam 09.56 wib