186703099 petrologi-batubara
TRANSCRIPT
Petrologi Batubara
• Petrologi batubara adalah ilmu yang mempelajari komponen organik pembentuk batubara melalui pengamatan mikroskopis (petrografi batubara).
• Untuk mempelajari petrologi batubara harus ditinjau dari dua aspek yaitu jenis dan derajat batubara (coal type & coal rank).
• Jenis batubara (coal type) berhubungan dengan jenis tumbuhan pembentuk batubara dan perkembangannya dipengaruhi oleh proses kimia dan biokimia selama proses penggambutan.
• Batubara bukan merupakan benda homogen, melainkan terdiri dari bermacam-macam komponen dasar bahan organik yang dinamakan MASERAL.
• Maseral terbagi menjadi 3 kelompok utama yaitu huminite (vitrinite), exinite (liptinite) dan inertinite. Ketiga kelompok maseral tersebut dapat dibedakan dari kenampakan di bawah mikroskop, tumbuhan asal dan sifat-sifat fisik dan kimia yang dimiliki (Stach dkk., 1982 dan Bustin dkk., 1983).
MASERAL :
• Secara mikroskopis bahan-bahan organik pembentuk batubara disebut maseral (maceral), analog dengan mineral dalam batuan. Istilah ini pada mulanya diperkenalkan oleh Stopes (1935) untuk menunjukkan material terkecil penyusun batubara yang hanya dapat diamati di bawah mikroskop.
• Standart penamaan klasifikasi maseral : standart Jerman, International Commitee for Coal Petrology (ICCP) 1975;1994. Standart Australia AS 2856 1986.
• Maseral dalam batubara dapat dikelompokkan dalam 3 (tiga) grup utama yaitu grup huminite (vitrinite), exinite (liptinite), dan inertinite. Pengelompokkan ini didasarkan pada bentuk, morfologi, ukuran, relief, struktur dalam, komposisi kimia, warna pantulan, intensitas refleksi, dan tingkat pembatubaraannya.
Secara umum batubara didominasi oleh maseral huminite (vitrinite) (>70%) karena berasal dari jaringan sellulosa tumbuhan kayu.
Liptinite (Exinite) berasal dari material resinous:
spora, pollen, algae, phytoplankton
Inertinite berasal dari karbon yang mudah teroksidasi
Maseral Batubara
Grup Maseral Sifat
Huminite (Vitrinite)
- Berasal dari jaringan kayu dan kulit kayu.
- Di bawah mikroskop : berwarna merah orange (dalam cahaya tembus) & abu-abu (dalam cahaya pantul).
- Fluorecence terlihat sangat lemah.
Liptinite
(Exinite)
- Berasal dari kulit ari, spora, tepung sari, ganggang, phytoplankton.
- Di bawah mikroskop : berwarna kuning sampai kuning muda (dalam cahaya tembus) dan abu-abu tua dalam cahaya pantul.
- Autofluorescence sangat kuat dalam cahaya biru, violet dan ultraviolet.
Inertinite - Berasal dari perubahan secara biokimia kayu dan jaringan lain dan senyawa-senyawa yang teroksidasi.
- Di bawah mikroskop : berwarna coklat sampai opak (dalam cahaya tembus) dan abu-abu muda, putih sampai putih kekuning-kuningan (dalam cahaya pantul).
- Tidak terlihat flourescence.
Tabel Klasifikasi Maseral Batubara (AS 2856, 1986) semua peringkat batubara
GRUP MASERAL SUBGRUP MASERAL MASERAL
Vitrinite (Huminite)
Telovitrinite (Humotelinite)
Textinite Texto-ulminite Eu-ulminite Telocolinite
Detrovitrinite (Humodetrinite)
Attrinite Densinite Desmocollinite
Gelovitrinite (Humocolinite)
Corpogelinite Porigelinite Eugelinite
Liptinite (Exinite)
Sporinite Cutinite Resinite Liptodetrinite Alginite Suberinite Fluorinite Exsudatinite Bituminite
Inertinite
Telo-Inertinite Fusinite Semifusinite Sclerotinite
Detro-Inertinite Inertodetrinite Micrinite
Gelo-Inertinite Macrinite
INDIKATOR FASIES BATUBARA
Grup Maseral
Sub-Grup/Maseral Maseral
Vitrinite (Huminite)
Telovitrinite(Humotelinite) Batang, dahan, akar dan serta daun
Detrovitrinite (Humodetrinite) Detritus yang berasal dari pecahan vitrinite lainnya
Gelovitrinite (Humocollinite) Dari jaringan berstruktur koloid
Liptinite (Exinite)
Sporinite Spora
Cutinite Kutikula
Resinite Resin
Suberinite Serat gabus
Fluorinite
Liptodetrinite Detritus liptinite lain
Exudatinite Sekunder (bitumen)
Alginite Algae
Bituminite
Inertinite
Teloinertinite
Komponen tumbuhan yang terbakar dan teroksidasi Detroinertinite
Geloinertinite
Klasifikasi maseral menurut standart Australia (AS 2586-1986)
Klasifikasi Maseral Brown Coal (ICCP, 1975)
GRUP MASERAL SUBGRUP MASERAL MASERAL TIPE MASERAL
Humotelinite Textinite
(Telovitrinite) Texto-Ulminite
Eu-Ulminite
Huminite Humodetrinite Attrinite
(Vitrinite) (Detrovitrinite) Densinite
Porigelinite
Humocollinite Levigelinite
(Gelovitrinite) Phlobaphinite
Pseudophlobaphinite
Sporinite
Cutinite
Liptinite Resinite
Suberinite
Alginite
Liptodetrinite
Chloriphyllinite
Fusinite
Teloinertinite Semifusinite
Inertinite Sclerotinite
Detroinertinite Inertodetrinite
Geloinertinite Macrinite
Mineral Matter
Ulminite
Gelinite
Corpohuminite
Klasifikasi Maseral Hard Coal (ICCP, 1975)
GRUP MASERAL MASERAL TIPE MASERAL
Telinite
Telocollinite
Gelocollinite
Desmocollinite
Corpocollinite
Vitrodetrinite
Sporinite
Cutinite
Resinite
Alginite
Suberinite
Bituminite
Flourinite
Exsudatinite
Chlorophyllinite
Liptodetrinite
Fusinite
Semifusinite
Sclerotinite
Macrinite
Inertodetrinite
Micrinite
Mineral Matter
Inertinite
ColliniteVitrinite
Liptinite
PEMBATUBARAAN VITRINITE; EXINITE (LIPTINITE); INERTINITE (Smith & Cook, 1980)
• Penggambutan: - Proses diagenesis: perubahan biokimia (mikrobial & kimia)---biochemical
coalification
- Perubahan struktur dalam paling cepat terjadi pada kondisi reduksi pada kedalaman sekitar 0.5m dalam layer peatigenic—terbentuk asam humin (didominasi maseral huminite/vitrinite kaya Oksigen dan sebagian kecil maseral inertinite)
- Bakteri aerobnya adalah actinomis dan fungi aktif
- Kehidupan mikrobial akan berkurang dan akhirnya musnah pada kedalaman 10m (kondisi anaerob), yg terjadi adalah perubahan kimiawi (terbentuk maseral exinite/liptinite kaya Hidrogen) yaitu:kondensasi, polimerisasi
• Pembatubaraan: - Perubahan dari proses diagenesa menuju tahapan pembatubaran
- Perubahan bahan organik karena derajat metamorfosa---geochemical coalification
- Perkembangan lignite---antrasite
- Selama derajat pembatubaraan maka yang bertambah adalah C (membentuk maseral inertinite) ;CV;Rv, yang berkurang: H;O;VM
Jenis-jenis tumbuhan yang tumbuh di danau dan sikuen yang dihasilkan dengan perbedaan tipe dari lumpur organik dan gambut (Overbeck, 1950)
Gambut yang terkompaksi hingga menjadi batubara bituminous (tahap coking coal) ditunjukkan oleh coal ball dolomitic Seam Khatarina, Rurh Carboniferous (M. Teichmuller, 1955). Derajat kompresi gambut 7 : 1
SUBSTANSI BATUBARA
Batubara
Moisture
Mineral Matter
Organic Matter
(Pure Coal)
Proximate
PERAN PETROGRAFI BATUBARA DALAM UJI KUALITAS BATUBARA
Moisture
Mineral Matter
Volatile Matter
Fixed Carbon
Moisture
Mineral Matter
Hydrogen
Nitrogen
Sulfur
Oxygen
Ultimate
Carbon
Moisture
Mineral Matter
Vitrinite
Liptinite
Maceral
Inertinite
Parameter rank batubara (Coal Rank) Rank merupakan tahapan yang telah dicapai oleh
bahan organik dalam proses pembatubaraan dalam derajat metamorfosa (berdasar pada beberapa parameter:Calorivic Value, Reflektan Vitrinite, Volatile Matter,Carbon).
Tahapan/Rank batubara:lignite,sub-bituminus,bituminus,semiantrasit,antrasit.
Rank Batubara dengan Reflektansi Vitrinit
• Taylor,G.H.,M.Teicmuller,A.Davis,C.F.K.Diessel, R.Littke,
P.Robert. (1998) Organic Petrology. Gebruder Borntraeger,
Berlin, Stuggart.
• Stach,E.,et.all. (1982) Stach’s Textbook of Coal Petrology.
Gebruder Borntraeger, Berlin,Stuggart.
• ICCP System 1994. The new inertinite classification
DAFTAR PUSTAKA
• Kondensasi : penggabungan 2 molekul atau lebih yang sama atau yang berlainan dengan atau tanpa pengeluaran senyawa yang sederhana sehingga batubara menjadi padat (pemadatan).
• Polimer : penggabungan 2 molekul atau lebih dari senyawa yang sama/berlainan (monomer) menjadi satu molekul (polimer)