makalah perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

26
Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Agama Oleh : 1. Ayu Larissa Maharani (07) 2. Evin Trian Diana (15) 3. Rachma Wijayanti (31) 4. Novy Eka (44)

Upload: ayu-larissa

Post on 14-Apr-2017

939 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara

sistematisDi Susun Untuk Memenuhi Tugas

Agama

Oleh :1. Ayu Larissa Maharani (07)

2. Evin Trian Diana (15)3. Rachma Wijayanti (31)

4. Novy Eka (44)

XI IA2SMAK DIPONEGORO BLITAR

2012/2013

Page 2: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis
Page 3: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

Lembar Pengesahan

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui pada :

Hari :

Tanggal :

Guru Pembimbing Materi Kepala Sekolah

Christine Sulistyani,BA Antonius Hada Beoang, Spd

Page 4: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

Kata PengantarPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

karunia-Nya karena kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis.”

Pembuatan karya tulis ini bertujuan untuk mengetahui tentang “perbudakan” sehingga para pembaca dapat semaksimal mungkin menghindari perbudakan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami sangat menyadari karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan dari kekurangan-kekurangan yang ada, sehingga karya tulis ini dapat bermanfaat

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu kami dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

Blitar, November 2012

Penyusun

Page 5: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangSalah satu makna perbudakan adalah hilangnya

kebebasan menentukan pilihan sendiri. Istilah ‘kontrak’ bisa jadi pembaharuan defenisi dari “penghilangan” hak memilih yang diajukan sebuah perusahaan terhadap pekerjanya. Kita tentu tahu bahwa perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang. Masalah ini sering kita dengar baik dilingkungan maupun dari media massa. Sebagian besar perbudakan terjadi karena adanya kesenjangan sosial di lingkungan masyarakat

Faktor ekonomi membuat seseorang terpaksa mau dijadikan budak. Dalam era modern seperti ini perbudakan masih saja dilakukan oleh orang-orang nakal yang tidak memiliki rasa kemanusiaan. Istilah perbudakan modern biasanya langsung mengarah pada pengertian trafficking. Trafficking telah disepakati sebagai pelanggaran HAM karena mengeksploitasi anak-anak dan wanita untuk dipekerjakan tanpa imbalan layak. Bahkan ada di antaranya yang tidak diupah sama sekali. Sebahagian di antara mereka awalnya diculik lalu diperdagangkan untuk keperluan industri dan prostitusi.

1.2 Batasan Bahasan

Page 6: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

Dalam menyusun karya tulis ini, kami membatasi permasalahan pada perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis dan perbudakan dalam pandangan agama.

1.3 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan karya ilmiah ini adalah :1. Apa arti dari perbudakan?2. Bagaimana sejarah perbudakan di Dunia?3. Bagaimana sejarah perbudakan di Indonesia?4. Bagaimankah kehidupan budak?5. Dampak yang diberikan dari perbudakan?6. Bagaimana pandangan budak menurut sudut pandang

agama?

1.4 Tujuan yang ingin dicapai4.1 Tujuan Umum

4.1.1 SekolahKarya tulis ini dibuat untuk memenuhi

tugas akhir semester 1 mata pelajaran agama.4.1.2Pembaca

Karya tulis ini dibuat agar pembaca mengetahui secara garis besar tentang perbudakan. Sehingga dapat diperoleh gambaran yang sesungguhnya tentang perbudakan. Dengan demikian diharapkan kasus-kasus perbudakan dapat berkurang

1.5 ManfaatKarya tulis ini dibuat dengan harapan bermanfaat bagi

sekolah, pembaca, dan penulis khususnya. Dengan membaca karya tulis ini, diharapkan pengetahuan dan wawasan bertambah. Karya tulis ini juga dapat dijadikan acuan dalam menentukan sikap agar tercipta tidak adanya perbudakan lagi.

Page 7: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Arti Perbudakan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, beberapa pengertian yang berkaitan dengan Perbudakan adalah:

Page 8: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

1. Budak: Hamba, jongos2. Perbudakan: Perihal budak(hamba), segala hal mengenai

budak 3. Sistem: Segolongan manusia yang dirampas kebebasan

hidupnya untuk bekerja guna kepentingan golongan manusia lainnya.Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

budak adalah manusia yang terenggut hak asasinya sebagai manusia bebas dan bermartabat. Budak adalah manusia yang tereksploitasi secara fisik maupun psikis. Apapun yang dikehendaki oleh tuannya harus diikuti bila tidak akan mendapatkan hukuman.

Simbol BudakDari simbol budak tersebut sudah dapat diketahui bahwa

kehidupan budak sangatlah sengsara. Lihatlah pada tangan tersebut, tangan tersebut terikat oleh rantai dapat diartikan budak itu sama dengan “hewan” yang artinya dia akan selalu menuruti apa kemauan tuannya jika dia berontak atau menolak maka rantai tersebut pasti akan melukainya itu berarti tuannya pasti akan bertindak. Kebanyakan budak adalah orang kelas menengah kebawah yang sulit untuk mencari makan sehingga dia mau melakukan pekerjaan kasar atau bahkan dijual hanya untuk mendapatkan sedikit upah atau sama sekali tidak dibayarkan oleh tuannya2.2 Sejarah Perbudakan Dunia

Dunia telah mengenal perbudakan sudah sejak lama. Peradaban-peradaban besar Romawi, Yunani, Mesir, dan Cina telah mempergunakan sistem perbudakan ini untuk

Page 9: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

membangun peradaban mereka. Piramida-piramida megah di Mesir, didirikan dengan keringat dan darah dari budak-budak bani Israil atas perintah Firaun. Tembok besar cina, didirikan atas perintah Shih Huan Ti dari dinasti Qin dengan mempergunakan budak-budak. Bahkan menurut beberapa sumber, budak yang mati akan disatukan dengan adukan bahan pembuat bangunan tersebut.  

Bangsa Eropa mulai mengenal perbudakan pada abad ke-14, dan berakhir pada abad ke-18. Ini terjadi ketika Eropa memasuki fase kolonialisme dan imperialise ke seluruh penjuru dunia.

Hal ini berlaku pula ketika bangsa Eropa datang ke Benua Afrika. Awalnya hanya menjalin Hubungan dagang. Lalu dengan kecerdasan orang Eropa yang mampu melihat peluang dengan jeli sehingga terjadilah perdagangan budak dan perbudakan menjadi sebuah sistem yang diskenario secara sistemik.

Untuk mendapat buruh murah, negara-negara Barat melakukan perbudakan. Di antara sebagian contoh yang paling buruk dan mengerikan dari pelanggaran kemanusian negara Kapitalis adalah perdagangan budak Afrika.

Antara tahun 1562 dan 1807 penguasa-penguasa Eropa memaksa pindah lebih kurang 11 juta orang Afrika kulit hitam dari Pantai Barat Afrika, mereka dibawa ke Amerika. Mereka dimasukkan ke dalam kapal-kapal kolonialis Eropa, dengan kondisi yang menyedihkan, kekurangan makanan, berhimpitan untuk membangun mimpi baru negara kolonial, yakni membangun dunia baru Amerika.

Banyak di antara mereka yang ditimpa penyakit sampai kematian. Budak kulit hitam dianggap bagaikan binatang ternak yang tidak ada nilainya sama sekali. Mereka dipaksa bekerja pada perkebunan, tambang, dan proyek lain yang membutuhkan banyak tenaga manusia.

Pulau Goree yang berada di Sinegal, masyarakat Senegal menyebutnya Ber, tetapi Portugis menamainya Ila de Palma. Penjajah Belanda menyebutnya Good Reed dan diubah Perancis menjadi Goree, yang berarti ”pelabuhan baik” dan ada yang mengartikan sebagai ”pulau yang memberi hasil” (hasil dari perdagangan budak).

Page 10: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

Pulau tersebut menjadi saksi bisu sepanjang empat abad pada masa lalu tentang kesedihan, tangisan, dan penderitaan 15 juta-20 juta warga Afrika yang ditampung sebelum dikirim ke Eropa dan Amerika, tanpa pernah mengenal jalan pulang.

Berbagai negara eropa barat seperti Portugis, Perancis, Belanda dan Amerika pulang pergi dengan menangkapi penduduk sipil baik laki-laki, perempuan, dewasa bahkan pun anak-anak di pulau tersebut.

Penangkapan dilakukan bahkan seperti binatang buruan, dijerat atau diambil paksa dari anggota keluarganya. Penangkapan besar-besaran yang dilakukan di Pulau Goreee ini dilakukan oleh tentara orang-orang eropa atau para pemimpin lokal uang telah dibayar.

Pulau yang berukuran 900 meter kali 350 meter itu telah membawa jauh ingatan ke masa silam, ke abad ke-15 sampai ke-19 ketika jutaan manusia Afrika Barat dirampas haknya dan dijadikan budak untuk dijadikan komoditas perdagangan. Peradapan kapitalisme paling bertanggungjawab atas perendahan martabat manusia ini.

Selain itu kawasan lain di Afrika Timur, Zanzibar, menjadi pusat perdagangan budak. Penangkapan penduduk kulit hitam miskin di Afrika Barat oleh para pemimpin Afrika sendiri dilakukan untuk dijual sebagai budak kepada bangsa Eropa.

Perdagangan budak Afrika pernah menjadi ladang bisnis yang paling menggiurkan, yang digerakkan oleh sindikat perdagangan segitiga antara Afrika, Eropa, dan Amerika. Pedagang Eropa membawa komoditas murah ke Afrika Barat, khususnya ke Senegal, Gambia, dan Guinea berupa kapas, alkohol, alat-alat tembaga, dan lain-lain untuk ditukar dengan budak Afrika dari para pedagang besar Afrika.

Budak-budak itu kemudian dibawa ke Eropa dan sebagian lagi ke Amerika. Sesampai di pelabuhan Amerika, para budak itu dijual kepada para pemilik perkebunan dan pabrik-pabrik dengan barteran tembakau, gula, dan barang-barang lain.

Para budak yang terdiri dari pria dan perempuan, dewasa

Page 11: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

atau bahkan anak-anak, diangkut dengan kapal kayu dengan kondisi kaki atau leher terikat dengan lima kilogram bola besi agar tidak gampang melarikan diri, seperti terjun ke laut. Ketika ditangkap, pria dan perempuan yang dijadikan budak umumnya dalam kondisi sehat-sehat. Namun, sekitar enam juta orang meninggal karena sakit, kekurangan makanan, dan tidak tahan siksaan selama di penampungan ataupun dalam perjalanan menyeberang Samudra Atlantik menuju Amerika.

Penderitaan manusia yang dijadikan budak ini terus berlanjut. Sebelum berlayar dalam keadaan dipasung selama 3-4 bulan ke Amerika, para budak umumnya tiga bulan berada di penampungan Pulau Goree. Kapal pertama menuju Amerika tahun 1518.

Sebenarnya perjuangan rakyat dan pemimpin Afrika muncul dan tenggelam, seiring dan selama berlalunya masa perbudakan Afrika yang hampir empat abad. Salah satu perjuangan itu adalah datang dari Raja Kongo Zanga Bamba yang mengirim surat protes kepada Raja Portugal tahun 1526. Dalam surat itu dijelaskan, pedagang Portugal bekerja sama dengan sindikat Afrika terlibat aksi penangkapan terhadap penduduk Afrika miskin untuk dijadikan budak di negara-negara Barat. Sejumlah pemimpin Afrika Barat juga melarang pengangkutan budak melewati wilayah kekuasaannya.

Namun upaya pemimpin dan bangsa Afrika melarang perdagangan budak selalu gagal lantaran perjuangan yang hanya bersifat lokal dan tidak memiliki kekuatan senjata yang memadai. Sementara para pemburu budak dari Eropa rata-rata memiliki tentara dan bersenjata api yang sangat ditakuti pada waktu itu. Sindikat dan mafia perdagangan budak juga sudah terlalu kuat. Sekitar 11 juta warga Afrika pun menjadi korban kekejaman dalam bisnis perbudakan selama empat abad di masa lalu.

Sejarah Kapitalisme adalah paralel dengan sejarah perbudakan dan penjajahan yang menuhankan kebebasan manusia dan materi sebagai sesuatu yang sangat penting mendorong mereka untuk menghalalkan berbagai cara demi meraih kepentingan itu. Untuk meraih keuntungan material yang besar, Barat membutuhkan modal yang besar, pasar yang

Page 12: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

luas, sumber bahan mentah dan energi murah serta buruh yang murah. Untuk itulah mereka melakukan kolonialisasi.

Kapitalisme juga yang melahirkan kolonialisme barat terhadap negara-negara di Asia dan Afrika. Penjajahan barat di berbagai belahan dunia lain dengan membawa misi glory (kejayaan) , gold (emas), dan gospel (kristenisasi). Negara-negara ini kemudian menimbulkan penderitaan yang luar biasa terhadap kawasan yang mereka jajah. Terjadilah kerja paksa, perampokan kekayaan alam sampai pembunuhan massal

2.3 Sejarah Perbudakan di Indonesia

Perbudakan ternyata tak hanya dialami bangsa Afrika yang dibawa ke Benua Amerika, tetapi juga dialami nenek moyang kita. Mereka dipaksa bekerja tanpa upah oleh Belanda. Meski Belanda, yang kala itu menjadi pedagang budak terbesar di dunia, secara resmi menghapus perbudakan di seluruh wilayah jajahannya pada pada 1 Juli 1863.

Sejarawan Universitas van Amsterdam, Lizzy van Leeuwen, mengatakan bahwa penghapusan perbudakan di Oost Indie atau Indonesia, baru berakhir secara resmi 100 tahun lalu saat Belanda menghapus praktek perbudakan yang diterapkan di Kepulauan Sumbawa. "Ini adalah sejarah yang belum terungkap," van Leeuwen seperti dimuat situs Radio Nederland.

Hal ini terkait sejarah perbudakan di timur. Tak hanya di Indonesia melainkan juga di wilayah Asia Tenggara. Mencakup jangka waktu yang sangat panjang dan meliputi berbagai bentuk perbudakan. "Mengingat cakupan ini, masalah perbudakan di wilayah sekitar Samudera Hindia sulit sekali untuk diungkap. Sedikit sekali penelitian tentang masalah ini," jelas van Leeuwen.

Dalil van Leeuwen diperkuat sebuah penelitian yang dilakukan oleh sejarawan Amerika Serikat, Marcus Vink. Menurut Vink, Belanda juga menjalankan praktek perbudakan di Indonesia."Jan Pieterszoon Coen membunuh semua penduduk asli Pulau Banda untuk membuka perkebunan pala. Ia kemudian membeli budak-budak dari wilayah Pulau Banda. Dari situlah dimulai praktek perdagangan budak di Indonesia,"

Page 13: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

jelas Van Leeuw.

Perbudakan sejatinya sudah menjadi bagian dari sistem kemasyarakatan di berbagai wilayah di Indonesia, seperti di Sumbawa, Bali dan Toraja. Penjajah Belanda membiarkan praktek perbudakan itu terus berlangsung karena itu menguntungkan posisi mereka di wilayah jajahan. Namun, berbeda dengan masyarakat Suriname yang sampai sekarang terus memperingati sejarah kelam perbudakan, di Indonesia hal itu sama sekali tidak terjadi.

Menurut van Leeuw, ada beberapa penjelasan. :

Pertama, orang tidak lagi merasakan dampak perbudakan di wilayah Indonesia itu secara nyata. Ini berbeda dengan situasi di Barat di mana orang bisa melihat hubungan perbudakan dengan masa kini secara jelas.

`Kedua, di wilayah Hindia Belanda, perbudakan tidak terjadi dalam skala industrial seperti yang terjadi di Suriname. Kebanyakan budak dipakai untuk keperluan rumah tangga. Tapi, bukan berarti budak di sana hidupnya lebih nyaman. Terjadi berbagai hal mengerikan, bagaimana budak-budak rumah tangga itu dihukum dengan sangat kejam. Hal itu bahkan masih terus saja terjadi sampai abad ke-20 di beberapa rumah tangga di Oost Indie. 

Fakta yang menyedihkan, saat ini praktek perbudakan masih saja terjadi di dunia. Misalnya, anak-anak yang dipaksa bekerja dengan kondisi yang memprihatinkan, wanita yang diperdagangkan sebagai budak seks, dan nasib para tenaga kerja wanita Indonesia yang diperlakukan kejam di negara lain.

2.4. Kehidupan Para Budak

Para Budak yang berada di Amerika Utara biasanya dipekerjakan di pabrik. Dan para Budak yang berada di Amerika Selatan dipekerjakan di perkebunan.   Kehidupan para budak sungguh menyedihkan.

Page 14: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

1. Setiap hari mereka harus bekerja keras dari matahari terbit hingga matahari terbenam tanpa gaji dan perlakuan kasar.

2. Untuk tempat berlindung para budak harus membangun rumahnya sendiri dengan bahan seadanya.

3. Untuk makan, biasanya mereka makan makanan seadanya.

4. Dalam setahun hanya diberikan 3 underwears, sepasang sepatu dan pakaian seadanya oleh Tuannya.

5. Para budak tidak diperkenankan berbicara ketika bekerja dengan bahasa mereka. Bila berbicara akan mendapatkan hukuman.

6. Para budak tidak boleh belajar membaca dan menulis, tetapi pada hari minggu diperbolehkan ke gereja.

Budak akan dihukum bila :1.    Tidak bekerja giat.2.    Banyak berbicara selama bekerja.3.    Mencuri dari tuannya.4.    Berupaya melarikan diri.5.    Berupaya mengadakan pemberontakan.

  Hukuman para budak dilakukan di depan para budak dengan tujuan sebagai bentuk intimidasi para budak agar tidak melakukan pembangkangan. Tingkat dan model hukuman tergantung dari kesalahan yang telah dilakukan oleh para Budak.

Demikianlah sejarah perbudakan yang telah berlangsung selama 4 abad. Abilitionism (penghapusan perbudakan) mulai terjadi pada abad 18 dan awal abad 19. Abraham Lincoln adalah tokoh penting yang berupaya untuk menghapuskan perbudakan di Amerika Serikat walaupun akhirnya menyebabkan perang sipil di Amerika.

2.5 Dampak dari Perbudakan

Berikut adalah dampak dari perbudakan :

1. Timbulnya kesengsaraan 2. Menimbulkan kematian bagi para budak3. Timbulnya kelaparan4. Buta aksara

Page 15: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

5. Timbulnya berbagai penyakit

2.6 Pandangan Budak Menurut Sudut Pandang Agama

2.6.1 Menurut pandangan Islam

Hukum atau syariat Islam tentang perbudakan ini menurut saya sangat menarik. Jelas sekali bahwa Tuhan ingin agar perbudakan itu dihapus dalam kehidupan karena perbudakan itu sungguh tidak sesuai dengan prikemanusiaan. Tapi kita tidak akan menemukan satu pun teks dalam AlQuran yang secara jelas menyatakan bahwa perbudakan harus dihapuskan. Pendekatan yang digunakannya berbeda dengan pendekatan yang digunakan untuk mengatasi masalah khamr, poligami, atau riba, misalnya.

Sejarah menunjukkan bahwa manusia di jaman dahulu melakukan perbudakan dengan berbagai cara dan menganggap budaknya tersebut sebagai sebuah ‘property’ yang bisa diperjualbelikan dan diperlakukan sebagai layaknya barang dan hal tersebut adalah LEGAL dan dianggap sebagai suatu hal yang wajar. Tentu saja saat ini manusia masih mempraktekkan perbudakan modern yang bisa tidak kalah kejam dan nistanya dengan jaman dahulu. Tapi itu sekarang merupakan tindakan yang ILLEGAL alias melanggar hukum. Barangsiapa yang melakukannya maka akan mendapat hukuman (hukum negara) dan hukuman moral dari masyarakat sebagai orang yang tidak beradab. Kalau dulu seorang tuan sah-sah saja menjemur budaknya di atas batu sampai mati dan tidak ada hukum apa pun yang dilanggarnya maka kalau sekarang Anda menyetrika pembantu Anda maka itu adalah tindakan pelanggaran hukum yang sangat serius dan Anda bisa mendapatkan hukuman yang berat.

Perbudakan yang dipraktekkan oleh umat manusia adalah tindakan yang buruk dan nista di mata Tuhan. Oleh sebab itu maka Tuhan ingin menghapuskannya dengan menurunkan nabi-nabinya. Meski demikian Tuhan tidak serta merta menghapuskannya dalam sekejap karena perbudakan adalah praktek yang berlaku di masyarakat jaman dahulu sejak berabad-abad lamanya dan sebuah aturan atau hukum mesti disosialisasikan dan dijalankan secara bertahap sedikit demi sedikit sehingga hukum dan aturan tersebut dapat dipahami,

Page 16: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

diterima dan dilaksanakan oleh manusia. Hukum tentang larangan minuman yang memabukkan dalam Islam yang saya jelaskan dalam tulisan saya sebelumnya menunjukkan betapa Tuhan melakukan sosialisasi dan tahapan-tahapan dalam penerapannya. Hukum itu tumbuh dan diterima secara hertahap dalam masyarakat.

Islam adalah agama yang secara jelas menentang perbudakan dan juga secara nyata melakukan upaya-upaya kongkrit dalam menghapusnya. Ada banyak ayat dalam Al-Qur’an yang mengecam tindakan kesewenang-wenangan antar manusia dan ada banyak ayat Al-Qur’an yang menyuruh umat Islam untuk membebaskan budak-budak yang mereka miliki sebagai ‘barter’ untuk menghapuskan kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa lainnya. Tuhan memang tidak frontal dan main kuasa begitu saja dalam menerapkan aturannya karena Tuhan Maha Tahu bahwa manusia adalah manusia dan manusia butuh waktu untuk memahami dan menerima sebuah aturan yang sebelumnya tidak ada! Malaikat lebih cepat untuk menerima perintah atau aturan dari Tuhan meski mereka juga bisa mempertanyakan ‘kebijakan’ yang diambil oleh Tuhan. Baca buku “Bahkan Malaikat pun Bertanya” yang ditulis dengan sangat apiknya oleh Jeffrey Lang. Hanya iblis yang langsung menolak hukum, aturan atau perintah Tuhan secara langsung dan terang-terangan.

Adapun ayat-ayat AlQur’an yang mendorong umat Islam untuk membebaskan perbudakan dapat dilihat pada ayat-ayat berikut.

… dan barangsiapa membunuh seorang mu’min karena tersalah ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman … (QS An-Nisa : 92)

“Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud, tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja, maka kaffarat sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari makanan yang biasa kamu berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak… (QS Al-Maidah : 89)

Page 17: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

Orang-orang yang menzhihar isteri mereka, kemudian mereka hendak menarik kembali apa yang mereka ucapkan, maka hendaklah memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami isteri itu bercampur…

(QS. AL-Mujadilah : 3)

Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan , Tetapi dia tiada menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar itu? melepaskan budak dari perbudakan…

(QS Al-Balad : 10-13)

Bahkan dalam pembagian harta zakat, budak termasuk yang berhak mendapatkannya. Harta itu dapat digunakannnya untuk menebus dirinya dari perbudakan.

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

(QS. At-Taubah : 60).

Al-Quran Al-Karim juga memerintahkan untuk memberikan kesempatan sebear-besarnya kepada budak yang ingin menebus dirinya dengna mencicil harga dirinya.

…Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka , jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu . Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang sesudah mereka dipaksa itu.

(QS. An-nur : 33 )

Page 18: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

Jadi perbudakan memang benar-benar serius untuk dihapuskan dengan diturunkannya agama Islam tersebut. Islam mengajarkan bahwa membebaskan budak adalah sebuah kebajikan yang bernilai tinggi. Dan Islam tidak hanya bicara secara teori tapi langsung dipraktekkan oleh umatnya pada saat itu. Mengawini budak yang dimiliki adalah salah satu cara Islam untuk membebaskan status seorang budak menjadi setara dengan tuannya. Jadi mohon agar jangan lagi ada umat Islam yang justru ‘memperbudak’ istrinya saat ini! Itu bertentangan dengan semangat Al-Qur’an.

Penting untuk dipahami bahwa pandangan Islam ini amat sangat revolusioner untuk jaman tersebut. Islam datang pada 14 abad yang lalu dan Islam sudah mengenalkan konsep kesetaraan manusia. Itu juga sebabnya mengapa para bangsawan Quraisy sangat menentang Islam tapi sebaliknya sangat diterima oleh para kaum marginal. Konsep ini kalau Anda pikirkan dalam-dalam maka akan menimbulkan rasa kagum yang luar biasa sehingga mau tidak mau Anda akan mengakui bahwa Nabi Muhammad adalah manusia yang sangat revolusioner yang tidak ada bandingannya dalam sejarah. Beliau adalah kekaguman yang tiada taranya dan tidak ada habis-habisnya. Kalau tidak percaya maka coba bandingkan ini dengan apa yang dilakukan oleh pemimpin-pemimpin terhebat bangsa Amerika yang baru memahami masalah kesetaraan umat manusia ini pada abad 17. Islam telah memahami dan mempraktekkannya belasan abad sebelumnya. Bahkan bangsa Amerika perlu mengalami perang saudara selama bertahun-tahun untuk dapat mengenalkan konsep ini di antara mereka. Itu pun mereka masih butuh ratusan tahun untuk dapat mempraktekkan kesamaan hak antara kulit putih dan hitam yang dengan mudahnya dipraktekkan oleh Nabi Muhammad dengan memberikan kesamaan hak antara Umar, yang merupakan bangsawan Quraisy, dengan Bilal, seorang bekas budak berkulit hitam. Islam samasekali tidak mengalami sejarah yang berdarah-darah untuk mengenalkan konsep dan sekaligus mengamalkannya secara sempurna dalam jangka waktu begitu singkat. Sebaliknya bangsa Amerika masih mempraktekkan segregasi (pemisahan antara warga kulit putih dan kulit hitam) pada abad 20. Para pejuang hak azasi manusia perlu untuk

Page 19: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

belajar pada ‘The Master of Master Pejuang Hak Azasi Manusia” yang begitu mulia ini.

Jelas sekali bahwa agama Islam sangat menentang perbudakan dan Nabi Muhammad telah berupaya untuk membebaskan manusia dari perbudakan sejak saat itu. Namun sebagaimana dalam masalah khamr yang diberlakukan secara bertahap maka kita juga bisa melihat bagaimana ayat-ayat al-Qur’an periode Mekkah yang masih membolehkan dan mentolerir perbudakan, misalnya tuan lelaki dizinkan “menggauli atau mengumpuli” budak-budak wanita yang mereka miliki. Al-Quran tidak menggunakan sistem pengharaman secara eksplisit misalnya teks yang berbunyi “perbudakan itu haram dan siapa yang punya budak akan berdosa”. Kita tidak mendapatkan nash yang berbunyi demikian. Tapi semangat yang dibawakannya adalah pembebasan perbudakan.

Jadi kalau kita membaca hanya teksnya saja maka kita akan menemukan dalam Al-Quran ayat-ayat yang membolehkan umat Islam menjalankan perbudakan pada saat sistem perbudakan itu memang ada sebagai realitas sosial. Meski demikian itu sama sekali tidak bermakna bahwa Islam menganjurkan atau mempertahankan berlakunya perbudakan. Hal itu hanya berlaku bila perbudakan itu ada sebagai realitas sosial yang berlaku pada suatu tempat dan zaman tertentu.

Jadi kalau kita hanya bersandarkan pada teks semata dan tidak paham konteks yang ada pada saat itu maka hal tersebut memang terasa aneh dan tidak sesuai dengan pandangan kita saat ini. Kita hidup di jaman yang berbeda lebih dari seribu tahun dengan konteks di mana perbudakan masih eksis dan kalau sampai kita membaca ayat Al-Quran yang seolah menerima konsep perbudakan, bahkan pemiliknya sampai boleh menyetubuhinya, tentu saja kita akan merasa sangat heran. Bahkan membaca dan memahami perbudakan secara tekstual saja akan membawa kita pada pemahaman yang sebaliknya bahwa perbudakan itu hendak ‘diabadikan’ dalam AlQuran karena ada tercantum dalam teks AlQuran dan umat Islam juga masih mempraktekkannya pada saat itu. Hal ini sama dengan jika kita membaca ayat ketika khamr masih dibolehkan tanpa melihat konteks dan sejarahnya. Kita akan mengira bahwa minum khamr dibolehkan.

Page 20: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

Perbudakan dalam beberapa hal dapat dibandingkan dengan poligami. Seperti halnya poligami, perbudakan juga merupakan sebuah realitas sosial yang ada pada semua bangsa. Perbudakan dan poligami lambat laun akan menjadi terhapus seiring dengan bertambah majunya pemikiran dan peradaban manusia, meningkatnya kesetaraan antara ras dan gender serta dengan semakin tumbuhnya rasa kemanusiaan dan keadilan ummat manusia terhadap sesamanya. Jadi meski dalam teksnya Al-Quran tidak secara nyata melarang perbudakan tapi pada hakikatnya upaya penghapusan perbudakan telah dijalankan dengan sangat serius pada saat Al-Qur’an diturunkan. Jika saat ini Konvensi Jenewa tentang masalah hak azasi manusia telah disepakati oleh semua bangsa maka sebenarnya gerakan ini dipelopori oleh Islam sejak belasan abad yang lalu dan dunia berhutang pada Islam.

2.6.2 Menurut pandangan KristenSeorang budak adalah harta milik

(Keluaran 21:20-21) - "Apabila seseorang memukul budaknya laki-laki atau perempuan dengan tongkat, sehingga mati karena pukulan itu, pastilah budak itu dibalaskan. 21Hanya jika budak itu masih hidup sehari dua, maka janganlah dituntut belanya, sebab budak itu adalah miliknya sendiri."

Allah mengijinkan perbudakan terjadi baik dalam masa Perjanjian Lama maupun Baru. Tetapi hal ini tidaklah berarti bahwa perbudakan adalah sistem yang disetujui atau ditetapkan oleh Allah. Perbudakan adalah hasil kebudayaan manusia yang telah jatuh dalam dosa, bukan dari Allah. Tetapi, Allah mengijinkan hal ini terjadi sebagaimana Ia mengijinkan berbagai hal lain yang tidak Ia setujui terjadi, misalnya: pembunuhan, penipuan, pemerkosaa, pencurian, dll.

Allah tetap bekerja di dalam sistem dari manusia yang telah jatuh dalam dosa dan memberikan suatu kelonggaran bagi kebebasan dan kekeliruan manusia dalam sistemnya sendiri. Kita dapat melihat hal ini, misalnya dalam perkataan Yesus bahwa Allah mengijinkan perceraian karena kekerasan hati manusia (Matius 19:8). Faktanya ialah, manusia adalah

Page 21: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

orang-orang yang berdosa dan selalu melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kehendak Allah. Tetapi, meskipun manusia telah melakukan pembunuhan, penipuan, pemerkosaan, pencurian, Allah masih memakai orang-orang yang melakukan dosa-dosa ini dalam mewujudkan kehendak-Nya yang kekal. Musa membunuh seorang Mesir tetapi ia dan peristiwa itu dipakai Allah untuk membebaskan bangsa Israel dari perbudakan Mesir. Daud berzinah tetapi tetap dijanjikan bahwa Mesias akan diturunkan dari benihnya. Ini adalah bukti bahwa meskipun Allah menginginkan agar orang-orang tidak terus melakukan kejahatan mereka tetapi Ia tetap memberikan mereka kebebasan, dan memakai sistem yang dikembangkan manusia itu berikut manusianya untuk mencapai tujuan-Nya.

Dalam kasus seorang budak dianggap sebagai harta milik, hal ini memang keadaan riil pada masa itu. Seperti yang saya katakan tadi, Allah tetap bekerja di dalam sistem yang dikembangkan oleh orang-orang yang telah jatuh dalam dosa dan menentukan batas-batas dan aturan main mengenai perlakuan atas budak-budak tersebut.

BAB IIIPENUTUP

5.1 KesimpulanPerbudakan mempunyai dampak negative daripada

dampak positifnya bagi semua orang. Selain itu telah banyak korban akibat dari perbudakan .

Oleh karena itu, perbudakan harus ditiadakan agar tidak menimbulkan kesengsaraan lagi

Page 22: Makalah Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

5.2 Saran dan KritikA. Saran

Semoga para pembaca bisa memahami arti dari kesengsaraan perbudakan sehingga tidak akan pernah ada lagi perbudakan