makalah pengendalian mutu
TRANSCRIPT
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 1/21
MAKALAH PENGENDALIAN MUTU
“TOTAL QUALITY MANAGEMENT”
Disusun oleh :
Rian Kurniawan Saputra 5315082370
Muh. Fhadil 5315082372
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
MARET, 2012
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 2/21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Organisasi adalah sistem dan kegiatan manusia yang bekerja sama. Sejalan
dengan itu, organisasi dikatakan sebagai suatu koordinasi rasional kegiatan
sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian
pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab (Schein dalam
Mangkunegara, 2001:23).
Pernyataan Schein tersebut menggambarkan bahwa organisasi mempunyai
karakteristik tertentu yang struktur dan tujuannya saling berhubungan serta
tergantung pada komunikasi manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam
organisasi tersebut.
Dapat dikatakan bahwa organisasi mempunyai tujuan agar dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya sehingga memperoleh kepuasan. Untuk mendapatkan
kepuasan tersebut organisasi harus mampu menciptakan situasi dan kondisi yang
kondusif dari dalam sehingga tercapai suatu kinerja yang baik sehingga
menghasilkan output yang baik bagi organisasi maupun lingkungan sekitar yang
berhubungan langsung dengan kegiatan organisasi.
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu teknik yang sering
digunakan oleh organisasi baik yang bergerak di bidang jasa maupun manufaktur
dalam rangka membantu meningkatkan kepuasan konsumen, kepuasan karyawan
dan produktivitas (Wollner, 1992).
Total Quality Management (TQM) merupakan suatu sistem yang dapat
dikembangkan menjadi pendekatan dalam menjalankan usaha untuk
memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas
produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungannya.
Agar penerapan TQM sukses harus ada pemimpin yang mempunyai visi dan
sebuah manajemen yang mempunyai kepercayaan penuh terhadap produk atau
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 3/21
jasa yang dihasilkan, dan yang lebih penting lagi, dalam TQM adalah keterlibatan
dan pemberdayaan karyawan.
Sehingga nampak jelas bahwa setiap organisasi baik perusahaan atau
lembaga pendidikan membutuhkan implementasi Total Quality Management
sebagai suatu pendekatan dalam upaya meningkatkan kualitas input, proses, dan,
output organisasi tersebut sehingga daya saing organisasi tersebut juga meningkat.
1.2. Batasan Masalah
Pada makalah ini, kami akan membatasi hal-hal yang dibahas hanya
berkaitan dengan Total Quality Management, baik pengertian dan aspek-aspek
yang mendukung mengenai Total Quality Management . Hal ini kami lakukan
mengingat tugas yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Pengendalian
Mutu pada awal perkuliahan.
1.3. Metode Penulisan
Dalam proses penulisan makalah ini, kami mempergunakan studi literatur
untuk memperoleh bahan-bahan yang mendukung pembahasan tema dari makalah
ini. Kami melakukannya melalui pencarian data di internet dan buku penunjang
yang terdapat di perpustakaan.
1.4. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut,
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pengendalian Mutu agar
memperoleh nilai yang sebaik-baiknya.
untuk menambah wawasan kepada mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin
UNJ mengenai Total Quality Management .
1.5. Sistematika Penulisan
Makalah “Total Quality Management ” tersusun atas tiga bab, sebagai berikut :
i. Bab I Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang masalah, batasan, batasan masalah,
metodologi penulisan, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.
ii. Bab II Isi
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 4/21
Pada bab ini dibahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Total
Quality Management.
iii. Bab III Penutup
Bab ini berisi kesimpulan berkenaan dengan hasil pembahasan Total
Quality Management.
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 5/21
BAB II
ISI
2.1. Sejarah singkat mengenai Total Quality Management .
TQM bermula di AS selama PD II, ketika ahli statistik AS W.Edward Deming
menolong para insinyur dan teknisi untuk menggunakan teori statistik untuk
memperbaiki kualitas produksi. Setelah perang, teorinya banyak diremehkan oleh
perusahaan Amerika. Kemudian Deming pergi ke Jepang, dimana dia
mengajarkan pemimpin bisnis top pada Statistical Quality Control, mengajarkan
mereka dapat membangun negaranya jika mengikuti nasehatnya.
TQM muncul sebagai respon pada kesulitan membaurkan pendekatan kualitas
teknis dengan tenaga kerja yang berkembang pesat tak terlatih atau semi terlatih
saat dan setelah PD 2.
Sejak tahun 1950-an pola pikir mengenai mutu terpadu atau TQM sudah muncul
di daratan Amerika dan Jepang dan akhirnya Koji Kobayashi, salah satu CEO of
NEC, diklaim sebagai orang pertama yang mempopulerkan TQM, yang dia
lakukan pada saat memberikan pidato pada pemberian penghargaan Deming prize
di tahun 1974.
Seperti halnya pendekatan kualitas teknis, TQM juga menekankan pada
pentingnya input namun mengembangkannya dari kompetensi teknis ke juga
termasuk pentingnya motivasi orang dan kemampuannya untuk bekerja dalam tim
dalam rangka memecahkan persoalan. Sebagai tambahan TQM berfokus pada
pentingnya proses bisnis yang baik, terutama satu pola yang mengurangi
hambatan dari batasan internal, dan mengerti kebutuhan detail pelanggan sehingga
kebutuhan mereka dapat sepenuhnya tercapai. Keperluan-keperluan ini sejauh ini
mencapai tahap dimana TQM menjadi pemikiran terbaik sebagai filosofi
manajemen umum daripada pendekatan tertentu untuk kualitas.
Dalil TQM telah digunakan oleh European Foundation for Quality Management
(EFQM) yang dimodelkan pada penghargaan Malcolm Baldrige Quality Award
(MBQA) dari AS dan pendahulunya Deming Prize di Jepang.
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 6/21
2.2. Pengertian Total Quality Management .
Terdapat beberapa tokoh yang mendefinisikan Total Quality Management ,
diantaranya adalah Tobin (1990) yang mendefinisikan TQM sebagai usahaterintegrasi total untuk mendapatkan manfaat kompetitif dengan cara secara terus-
menerus memperbaiki setiap faset budaya organisasional. Sedangkan Witcher
(1990) menekankan pada pentingnya aspek-aspek TQM menggunakan penjelasan
berikut,
total: menandakan bahwa setiap orang dalam perusahaan harus dilibatkan
(bahkan mungkin pelanggan dan para pemasok).
quality: mengindikasikan bahwa keperluan-keperluan pelanggansepenuhnya dipenuhi.
management: menjelaskan bahwa eksekutif senior pun harus komit secara
penuh.
Feigenbaum (1991) memberikan definisi yang lebih lengkap dari TQM: "sistem
kualitas total dijelaskan sebagai salah satu yang merangkum keseluruhan siklus
kepuasan pelanggan dari interpretasi keperluannya terutama pada tahap
pemesanan, melalui pasokan produk atau jasa dari harga ekonominya dan pada
persepsinya dari produk setelah dia telah menggunakannya sepanjang perioda
waktu".
Bennett dan Kerr (1996) menyatakan manajemen kualitas total (TQM) sebagai
konsep dan metoda yang memerlukan komitmen dan keterlibatan pihak
manajemen dan seluruh organisasi dalam pengolahan perusahaan untuk
memenuhi keinginan atau kepuasan pelanggan secara konsisten. Dalam TQM
tidak hanya pihak manajemen yang bertanggungjawab dalam memenuhi
keinginan pelanggan, tetapi juga peran secara aktif seluruh anggota dalam
organisasi untuk memperbaiki kualitas produk atau jasa yang dihasilkannya.
Menurut Standar ISO, TQM adalah pendekatan manajemen pada suatu organisasi,
berfokus pada kualitas dan didasarkan atas partisipasi dari keseluruhan sumber
daya manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan
pelanggan dan memberikan manfaat pada anggota organisasi (sumber daya
manusianya) dan masyarakat.
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 7/21
Berdasarkan beberapa pendapat tokoh diatas, dapat kita simpulkan bahwa Total
Quality Management (TQM) sebagai sebuah pendekatan manajemen pada suatu
organisasi yang melibatkan seluruh sumber daya manusia yang ada dalam upaya
meningkatkan kualitas proses dan produk agar tujuan organisasi tersebut dapat
tercapai.
Dasar filosofi TQM adalah ide pencegahan kecacatan (defect) versus pendeteksian
kecacatan. Secara tradisional, usaha-usaha kontrol kualitas telah berkonsentrasi
pada pendeteksian kecacatan melalui inspeksi setelah produk dibuat / dirakit.
Proses ini berakibat rework dan limbah. Dalam filosofi TQM, kontrol kualitas
adalah aktifitas terus-menerus (on-going) diseluruh siklus proses: berfokus pada
pemahaman penyebab masalah dan berusaha mengurangi atau menghilangkan
dampaknya dalam bentuk yang paling efektif-biaya. Dengan menggunakan
pemahaman karyawan terhadap masalah-masalah pekerjaannya, TQM membuka
jalan kedalam kemampuan kreatifitas karyawan untuk menemukan solusi masalah
tersebut.
TQM berfokus pada orang (people) yakni mendorong formasi tim dan
pemberdayaan karyawan. Pemberdayaan karyawan / employee empowerment
artinya memberikan karyawan otoritas dan tanggung jawab membuat keputusan
dan mengambil tindakan. Empowerment ditujukan memungkinkan karyawan
memuaskan pelanggan di kontak pertama, untuk memperbaiki proses dan
meningkatkan produktifitas, dan hasil bisnis organisasi yang lebih baik. Karyawan
yang terberdayakan memerlukan informasi untuk membuat keputusan yang tepat,
sehingga organisasi perlu menyediakan informasi tersebut dalam waktu yang tepat
dan cara yang berguna.
Selain itu TQM tidak hanya memenuhi keperluan-keperluan pelanggan namun
juga menyediakan kepuasan mereka. Beberapa perusahaan, seperti kartu-kartu
Rover, memiliki kepuasan pelanggan yang luar biasa sebagai misi perusahaan
mereka. Diantara fitur-fitur lain, keperluan-keperluan pelanggan dapat meliputi
pengiriman, ketersediaan, kepercayaan, dapat dipelihara, dan efektif biaya.
Sementara berhubungan dengan hubungan pelanggan-pemasok, pemasok harus
mendirikan aktifitas pemasaran yang dibayar dengan tugas ini.
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 8/21
Sebenarnya filosofi TQM terletak pada menggunakan dasar pengetahuan sebagai
aset organisasi. Setiap orang termasuk top manajemen perlu dididik dan dilatih
untuk mengerjakan tugasnya dengan lebih baik.
2.3. Langkah Penerapan Total Quality Management
Di Jepang, TQM dirangkum menjadi empat langkah, yaitu sebagai berikut.
Kaizen: difokuskan pada improvisasi proses berkelanjutan (continuous
improvement ) sehingga proses yang terjadi pada organisasi menjadi visible
(dapat dilihat), repeatable (dapat dilakukan secara berulang-ulang), dan
measurable (dapat diukur).
Atarimae Hinshitsu: berfokus pada efek intangible (efek yang tidak dapat
diraba) pada proses dan optimisasi dari efek tersebut.
Kansei: meneliti cara penggunaan produk oleh konsumen untuk
peningkatan kualitas produk itu sendiri.
Miryokuteki Hinshitsu: manajemen taktis yang digunakan dalam produk
yang siap untuk diperdagangkan.
2.4. Syarat Penerapan Total Quality Management .
Syarat syarat pelaksanaan TQM dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut,
2.4.1. Setiap perusahaan/organisasi harus secara terus meneurus
melakukan perbaikan mutu produk dan pelayanan sehingga dapat
memuaskan para pelanggan.
2.4.2. Memberikan kepuasan kepada pemilik, pemasok, karyawan, dan
para pemegang saham.
2.4.3. Memiliki wawasan jauh ke depan dalam mencari laba dan
memberikan kepuasan.
2.4.4. Fokus utama ditujukan pada proses, baru menyusul hasil.
2.4.5. Menciptakan kondisi di mana para karyawan aktif berpartisipasi
dalam menciptakan keunggulan mutu.
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 9/21
2.4.6. Ciptakan kepemimpinan yang berorientasi pada bawahan dan aktif
memotivasi karyawan bukan dengancara otoriter sehingga diperoleh
suasana kondusif bagi lahirnya ide-ide baru.
2.4.7. Rela memberikan ganjaran, pengakuan bagi yang sukses dan
mudah memberikan maaf bagi yang belum berhasil/berbuat salah.
2.4.8. Setiap keputusan harus berdasarkan pada data, baru berdasarkan
pengalaman/ pendapat.
2.4.9. Setiap langkah kegiatan harus selalu terukur jelas sehingga
pengawasan lebih mudah.
2.4.10. Program pendidikan dan pelatihan hendaknya menjadi urutan
utama dalam upaya peningkatan mutu.
2.5. Delapan alat Total Quality Management .
Alat-alat yang perlu dipergunakan dalam proses penerapan Total Quality
Management adalah sebagai berikut,
2.5.1. Brainstorming (curah pendapat), adalah alat perencanaan yang
dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas kelompok. Curah
pendapat dipakai, antara lain untuk menentukan sebab-sebab yang
mungkin dari suatu masalah atau merencanakan langkah-langkah
suatu proyek.
2.5.2. Diagram alur (bagan arus proses), adalah satu alat perencanaan dan
analisis yang digunakan, antara lain untuk menyusun gambar proses
tahap demi tahap untuk tujuan analisis, diskusi, atau komunikasi dan
menemukan wilayah-wilayah perbaikan dalam proses.2.5.3. Analisis SWOT, adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk
menganalisis masalah-masalah dengan kerangka Strengths
(kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan
Threats (ancaman).
2.5.4. Rangking Referensi, alat ini merupakan suatu alat interpretasi yang
dapat digunakan untuk memilih gagasan dan pemecahan masalah di
antara beberapa alternatif.
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 10/21
2.5.5. Analisis tulang ikan (juga dikenal sebagai diagram sebab-akibat)
merupakan alat analisis, antara lain untuk mengkategorikan berbagai
sebab potensial dari suatu masalah dan menganalisis apa yang
sesungguhnya terjadi dalam suatu proses.
2.5.6. Penilaian kritis, adalah alat bantu analisis yang dapat digunakan
untuk memeriksa setiap proses manufaktur, perakitan, atau jasa. Alat
ini membantu kita untuk memikirkan apakah proses itu memang
dibutuhkan, tepat, dan apakah ada alternatif yang lebih baik.
2.5.7. Benchmarking, adalah proses pengumpulan dan analisis data dari
organisasi kita dan dibandingkan dengan keadaan di dalam organisasi
lain. Hasil dari proses ini akan menjadi patokan untuk memperbaiki
organisasi kita secara terus menerus. Tujuan benchmarking adalah
bagaimana organisasi kita bisa dikembangkan sehingga menjadi yang
terbaik.
2.5.8. Diagram medan daya, merupakan suatu alat analisis yang dapat
digunakan, antara lain untuk mengidentifikasi berbagai kendala
dalam mencapai suatu sasaran dan mengidentifikasi berbagai sebab
yang mungkin serta pemecahan dari suatu masalah atau peluang.
Keterangan diatas merupakan alat-alat yang dapat membantu dalam proses
penerapan Total Quality Management.
2.6. Elemen – elemen pendukung Total Quality Management
Berikut ini adalah elemen-elemen pendukung Total Quality Management dalam
suatu organisasi,
2.6.1. Kepemimpinan
Manajer senior harus mengarahkan upaya pencapaian tujuan dengan
memberikan, menggunakan alat dan bahan yang komunikatif,
menggunakan data dan menggali siapa-siapa yang berhasil
menerapkan konsep manajemen mutu terpadu. Ketika memutuskan
untuk menggunakan MMT/TQM sebagai kunci proses manajemen,
peranan manajer senior sebagai penasihat, guru, dan pimpinan tidak
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 11/21
bisa diremehkan.Pimpinan Senior suatu organisasi harus sepenuhnya
menghayati implikasi manajemen di dalam suatu ekonomi
internasional di mana manajer yang paling berhasil, paling mampu,
dan paling hebat pendidikannya di dunia harus diperebutkan melalui
persaingan yang ketat. Kenyataan hidup yang berat ini akan
menyadarkan manajer senior mengakui bahwa mereka harus
mengembangkan secara partisipatif, baik misi, visi, maupun proses
manajemen, yang dapat mereka gunakan untuk mencapai keduanya.
Pimpinan bisnis harus mengerti bahwa MMT adalah suatu proses
yang terdiri atas tiga prinsip dan elemen-elemen pendukung yang
harus mereka kelola agar mencapai perbaikan mutu yang
berkesinambungan sebagai kunci keunggulan bersaing.
2.6.2. Pendidikan dan Pelatihan
Mutu didasarkan pada keterampilan setiap karyawan yang
pengertiannya tentang apa yang dibutuhkan oleh pelanggan ini
mencakup mendidik dan melatih semua karyawan, memberikan
informasi yang mereka butuhkan untuk menjamin perbaikan mutu
dan memecahkan persoalan. Pelatihan inti ini memastikan bahwa
suatu bahasa dan suatu set alat yang sama akan diperbaiki di seluruh
perusahaan. Pelatihan tambahan pada bench marking, statistik, dan
teknik lainnya juga digunakan dalam rangka mencapai kepuasan
pelanggan yang paripurna.
2.6.3. Struktur Pendukung
Manajer senior mungkin memerlukan dukungan untuk melakukan
perubahan yang dianggap perlu dalam melaksanakan strategipencapaian mutu. Dukungan semacam ini mungkin diperoleh dari
luar melalui konsultan. Akan tetapi, lebih baik kalau diperoleh dari
dalam organisasi itu sendiri. Suatu staf pendukung yang kecil dapat
membantu tim manajemen senior untuk mengartikan konsep
mengenai mutu, membantu melalui “network” dengan manajer mutu
di bagian lain dalam organisasi, dan membantu sebagai narasumber
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 12/21
mengenai topik-topik yang berhubungan dengan mutu bagi tim
manajer senior.
2.6.4. Komunikasi
Komunikasi dalam suatu lingkungan mutu mungkin perlu ditempuh
dengan cara berbeda-beda agar dapat berkomunimasi kepada seluruh
karyawan mengenai suatu komitmen yang sungguh-sungguh untuk
melakukan perubahan dalam usaha peningkatan mutu. Secara ideal
manajer harus bertemu pribadi dengan para karyawan untuk
menyampaikan informasi, memberikan pengarahan, dan menjawab
pertanyaan dari setiap karyawan.
2.6.5. Ganjaran dan Pengakuan
Tim individu yang berhasil menerapkan proses mutu harus diakui dan
mungkin diberi ganjaran sehingga karyawan lainnya sebagai anggota
organisasi akan mengetahui apa yang diharapkan. Gagal mengenali
seseorang mencapai sukses dengan menggunakan proses menejemen
mutu terpadu akan memberikan kesan bahwa ini bukan arah menuju
pekerjaan yang sukses dan menungkinkan promosi atau sukses
individu secara menyeluruh.
Jadi, pada dasarnya karyawan yang berhasil mencapai mutu tertentu
harus diakui dan diberi ganjaran agar dapat menjadi panutan/contoh
bagi karyawan lainnya.
2.6.6. Pengukuran
Penggunaan data hasil pengukuran menjadi sangat penting di dalam
menetapkan proses manajemen mutu. Penjelasan, pendapat harus
diganti dengan data dan setiap orang harus diberi tahu bahwa yangpenting bukan yang dipikirkan, melainkan yang diketahuinya
berdasarkan data. Di dalam menentukan penggunaan data, kepuasan
pelanggan eksternal harus diukur untuk menentukan seberapa jauh
pengetahuan pelanggan bahwa kebutuhan mereka benar-benar
dipenuhi
Di samping keenam elemen pendukung di atas, ada unsur yang tidak bisa
diabaikan, yaitu gaya kepemimpinan dalam organisasi/perusahaan bersangkutan.
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 13/21
Suatu cara/gaya bagaimana seorang manajer sebagai seorang pimpinan melakukan
sesuatu sangat berpengaruh pada pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh
bawahan/karyawan.
2.7. Model Total Quality Management
Agar lebih jelasnya, perhatikan gambar dibawah ini terlebih dahulu,
Model TQM di atas menunjukkan suatu philosophy bahwa mutu yang diinginkan
didapat dari kekuatan kepemimpinan, perencanaan, design, dan peningkatan
inisiatif. Kedelapan elemen kunci tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat
bagian, yaitu sebagai berikut,
Foundation, termasuk di dalamnya ethics, integrity, and trust .
Building Bricks, termasuk di dalamnya training, teamwork, and
leadership.
Binding Mortar , termasuk di dalamnya adalah communication.
Roof adalah recognition.
Kemudian akan hal di atas akan dibahas satu-persatu,
2.7.1. Foundation
TQM dibangun di atas suatu fondasi yang terdiri atas ethics,
integrity, dan trust . Ini akan menumbuhkan keterbukaan, keadilan,
ketulusan dan memberikan peluang bagi semua orang untuk ikut serta
dalam proses pelaksanaannya.Ketiga elemen kunci pada grup ini
akan membuka potensi TQM yang luar biasa. Ketiganya berjalan
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 14/21
beriringan, tetapi memberikan kontribusi yang berbeda dan saling
melengkapi dalam TQM.
2.7.1.1. Ethics adalah suatu bentuk kedisiplinan akan menjalankan
hal-hal yang dianggap baik oleh perusahaan dan menghindarkan
diri dari tindakan-tindakan yang dianggap buruk. Ada dua jenis
etika perusahaan, yaitu yang berkaitan dengan etika bisnis dan
etika personal, etika dari individual SDM terhadap perusahaan
dan sesama SDM.
2.7.1.2. Integrity termasuk di dalamnuya adalah kejujuran,
moralitas, nilai, keadilan, dan ketulusan. Semuanya harus
terwujud dalam hubungan antara komponen perusahaan
terhadap konsumen. Suatu perusahaan hendaknya mampu
menilai apa yang konsumen harapkan dan apa yang pantas
diberikan kepada konsumen berdasarkan nilai-nilai tersebut.
2.7.1.3. Trust kepercayaan di antara karyawan dan pihak-pihak
terkait dengan perusahaan akan memudahkan proses
pengambilan keputusan dan pelaksanaan. Jadi, kepercayaan
akan mendatangkan lingkungan yang kooperatif terhadap TQM.
2.7.2. Bricks
Setelah memiliki fondasi yang kuat, maka pilar penyangga akan lebih
kuat lagi dalam mencapai “atap“ yang menjadi tujuan TQM, yaitu
recognition. Bricks terdiri atas hal-hal berikut,
2.7.2.1. Training – Diklat sangat penting bagi karyawan untuk
meningkatkan produktivitasnya. Tugas diklat biasanya
dibebankan pada supervisor atau badan tersendiri dari Human Resources Departement . Pada dasarnya diklat yang dibutuhkan
karyawan di antaranya keahlian personal sesuai dengan
pekerjaan masing-masing, kemampuan untuk bekerja aktif
dalam tim, pemecahan masalah, pembuatan keputusan, ekonomi
dan bisnis, dan keahlian teknis lainnya sehingga akan mampu
mendapatkan karyawan yang efektif.
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 15/21
2.7.2.2. Teamwork – Kekuatan tim akan lebih hebat dari individu.
Dengan tim permasalahan akan lebih cepat diselesaiakan
dengan lebih banyak solusi yang dapat saling mengisi. Tim juga
akan mampu mingimprovisasi proses dan pelaksanaan TQM.
Ada tiga tipe tim yang disarankan dalam TQM, yaitu sebagai
berikut.
2.7.2.2.1. Quality Improvement Teams or Excellence Teams
(QITS) – Ini adalah bentukan tim yang sifatnya temporer
yang bertugas untuk menyelesaikan problem yang spesifik.
Biasanya bentukan tim ini digunakan dalam kurun waktu
tiga sampai dengan dua belas bulan. Tim ini juga biasanya
digunakan lagi ketika permasalahan yang sama timbul
pada periode waktu berikutnya.
2.7.2.2.2. Problem Solving Teams (PSTs) – Tim ini juga
bersifat temporer dengan tugas menyelesaikan
permasalahan yang juga spesifik dan mengidentifikasi
serta menangani penyebab permasalahan dengan kurun
waktu satu minggu sampai dengan tiga bulan. Dengan
tingkat permasalahan yang lebih rendah daripada
permasalahan yang dihadapi QITS.
2.7.2.2.3. Natural Work Teams (NWTs) – Bentukan tim ini
terdiri atas sekelompok kecil SDM ahli di bidangnya
dengan tiap-tiap anggota tim memikul tugas dan tanggug
jawab sendiri-sendiri yang dibagi berdasarkan
kapabilitasnya. Konsep yang terdapat di dalam tim yangmelibatkan karyawan, kesanggupan me-manage tim secara
professional, dan kesatuan di antara anggota tim yang
berupa lingkaran berkualitas. Tim ini berkesinambungan
tanpa ada batas waktu dengan jam kerja kurang lebih satu
sampai dengan dua jam setiap minggunya.
2.7.2.3. Leadership – Bisa dikatakan sebagai kunci utama dalam
TQM. Sosok kepemimpinan dalam TQM hendaknya yang
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 16/21
memiliki visi ke depan dan mampu menginspirasi anggotanya.
Pemimpin di sini juga berarti mampu membuat arah strategi
yang dapat dipahami oleh semua komponen yang ada dengan
nilai-nilai yang mewakili seluruh kepentingan. Sosok
kepemimpinan ini biasanya dipegang oleh seorang manajer.
Dalam TQM juga dibutuhkan supervisor yang berkomitmen
untuk memimpin karyawan. Seorang supervisor harus paham
betul.
2.7.3. Binding Mortar merupakan elemen kunci yang melingkupi
keseluruhan model dari TQM.
Communication – Komunikasi adalah suatu jembatan yang
menentukan keberhasilan TQM. Komunikasi yang tidak tepat dan
tidak tertuju ke sasaran akan mengakibatkan rubuhnya model TQM.
Kesatuan dari keseluruhan elemen kunci ini disatukan dengan suatu
komunikasi yang tepat, yang tepat sasaran dan tepat ide. Komunikasi
yang baik dalam TQM diperlukan antara seluruh elemen organisasi,
supplier , dan konsumen. Dalam kondisi apa pun seorang supervisor
harus peka terhadap aliran informasi yang ada di sekitarnya yang
kemudian disampaikan ke manajemen untuk diolah sedemikian rupa
menjadi suatu keputusan terhadap suatu kondisi berupa informasi
untuk kemudian disampaikan ke pihak-pihak yang terkait. Ada
beberapa macam komunikasi, yaitu sebagai berik ut,
2.7.3.1. Downward communication – Aliran komunikasi dari atas
ke bawah. Komunikasi ini tergolong dominan dalam organisasi.
Dari top manajemen yang menyampaikan informasi kesupervisor, selanjutnya dari supervisor ke karyawan adalah
contoh dari komunikasi ini.
2.7.3.2. Upward communication – Dapat berupa kritikan karyawan
terhadap manajemen atau hasil mata-mata karyawan dan
pengetahuan lainnya dari karyawan yang disampaikan ke atas,
demi kesempurnaan TQM.
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 17/21
2.7.3.3. Sideways communication – Komunikasi ini sangat penting
karena memecah dinding pembatas antara satu departemen
dengan departemen lainnya. Tanpa komunikasi ini TQM akan
terpecah dari satu departemen dengan yang lainnya
2.7.4. Roof
Recognition adalah elemen terakhir dari TQM. Seharusnya elemen
ini mampu memberikan sugesti dan achivement bagi tim dan
karyawan secara individual. Dengan seseorang memperoleh suatu
pengakuan, akredibilitas, maka secara otomatis akan terjadi
perubahan yang luar biasa dalam kepercayaan diri, self esteem,
produktivitas, dan kualitas kerja yang sesuai dengan mutu yang
diharapkan perusahaan. Secara tidak langsung hal inilah yang pada
akhirnya akan memberikan kepuasan kepada konsumen berupa
produk dengan mutu yang tinggi sebagai hasil dari pemberdayaan
SDM yang berkualitas.
Pengakuan atau kredibilitas dapat terjadi dengan cara, terjadi pada
tempat serta terjadi pada waktu, antara lain sebagai berikut:
Cara – Berupa sertifikat penghargaan, trofi, plakat, dan
sebagainya.
Tempat – Penampilan yang baik dapat dilihat dari kondisi
kerja departemen, panitia, tim, dan top manajemen.
Pengakuan di sini terjadi di kalangan departemen, top
manajemen, ataupun di kalangan karyawan.
Waktu – Pengakuan dapat diberikan pada waktu tertentu,
seperti rapat staf, penghargaan yang sifatnya rutin, dan
sebagainya.
Untuk membuat dan mengaplikasikan sebuah model dari Total Quality
Management , maka dilakukan langkah-langkah awal sebagai berikut.
Mengidentifikasi elemen-elemen yang diperlukan untuk kesuksesan
pendekatan manajemen kualitas.
Mengetahui cara cara agar keseluruhan elemen tersebut dapat terkoneksi
satu dengan yang lain sehingga dapat mencapai tujuan.
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 18/21
Membuat pilihan-pilihan proses yang dapat dipilih dalam mecapai tujuan
dari manajemen kualitas.
Mempelajari keahlian dan pengetahuan untuk menyeimbangankan
perencanaan strategi perusahaan yang akan dilakukan dengan rutinitas
proses operasional sehari- hari.
Mempelajari keahlian dan pengetahuan yang akan digunakan oleh tiap-tiap
sumber daya manusia dan sumber daya perusahaan untuk peningkatan
aktivitas produksi sehari-hari.
Belajar untuk menghilangkan kesan cambukan SDM dalam peningkatan
produktivitas sebagai upaya mereka untuk menjadi karyawan pilihan
dalam satu bulan, tetapi membuat mereka melakukannya secara tulus.
Mempelajari keahlian manajemen dengan baik dan mengetahui kebutuhan
karyawan dan sumber daya perusahaan lainnya agar semua elemen yang
berperan dalam TQM dapat bekerja sampai pada titik tertinggi
Menghindari titik kepuasan karyawan yang akan menyebabkan mereka
berhenti untuk meningkatkan produktivitas dan justru sebaliknya harus
mempelajari hal-hal yang membakar semangat mereka pada saat proses
TQM berlangsung.
Pelaksanaan Model TQM harus berpegang pada prinsip-prinsip kesuksesan model
TQM berikut,
Kesuksesan TQM membutuhkan perubahan tingkah laku dan budaya
Manajemen TQM harus dipisah dari HRD dan Manajemen Organisasional
(OM), dengan kata lain divisi TQM hendaknya dibuat tersendiri.
Kesuksesan sistem TQM adalah kemampuan untuk memadukan
manajemen organisasi dengan Departemen Human Resource
Development .
TQM, HRM, dan OM haruslah memiliki satu kesatuan pandangan dan
berkesinambungan
2.8. Model pendekatan Total Quality Management .
Dua macam pendekatan Model TQM adalah sebagai berikut,
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 19/21
2.8.1. Traditional Management Approach (Model Pendekatan
Tradisional)
Model ini adalah model yang paling sering digunakan, yaitu
pimpinan perusahaan membuat suatu pendekatan TQM dengan
memaksakan penerapan TQM yang akan diberlakukan ke HRD dan
OM. Hal ini berarti bahwa pimpinan tidak berdampingan dengan
HRD dan OM dalam merancang TQM itu sendiri. Akibatnya adalah
pendekatan ini dapat mengalami kegagalan sebanyak 80%. Hal itu
terjadi karena yang terkesan dari TQM dengan pendekatan ini adalah
Rat Race atau perburuan hadiah yang akan menimbulkan cara-cara
tidak sehat atau Run end atau kinerja yang mendadak berhenti ketika
seorang karyawan merasa tidak mampu ataupun sudah puas.
2.8.2. Integrated Management Approach (Model Pendekatan Terpadu).
TQM adalah perpaduan dan penyeimbangan antara budaya kerja
yang telah ada di OM dan HRD dengan budaya yang akan diciptakan
oleh TQM sehingga tercipta suatu garis tengah yang menjembatani
semua kebutuhan dan kebudayaan HRD dan OM dengan alur dari
TQM dengan tujuan yang dibawa oleh TQM. Dengan demikian, di
antara ketiganya akan tercipta suatu integritas, kesepahaman, tanpa
adanya rasa saling dirugikan dan mereka akan berkinerja lebih baik
tanpa perlu merasakan aura kompetisi yang tidak sehat seperti Rat
Race dan Runs end . Tingkat keberhasilan sangat tinggi mengingat
akan disesuaikan antara tingkat keberhasilan yang diinginkan
perusahaan dengan kemampuan dan kemauan para pelaksana.
Untuk beberapa perusahaan, akan menjadi sangat sulit ditemukantitik temu dalam perencanaan TQM pendekatan terpadu. Ada
beberapa hal yang dapat dijadikan prinsip, di antaranya adalah
sebagai berikut;
Para manajer berkomitmen untuk melaksanakan model yang
akan mereka buat bersama
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 20/21
Formula sederhananya adalah HRD + Organisation
Development = TQM. Keduanya harus saling melengkapi
tanpa harus merugikan salah satunya.
Cara gampang untuk membuat TQM yang disederhanakan
dengan membuat bagan sebagai berikut.
Dari model di atas dapat dilihat bahwa TQM yang disederhanakan dalam model
integritas adalah bentukan dari titik tengah kinerja karyawan yang ditingkatkan
dengan proses kinerja perusahaan yang juga ditingkatkan. Keduanya mengalami
titik temu, sehingga karyawan tidak merasa terpaksa melakukan TQM dan
perusahaan juga mampu meningkatkan kualitas proses kerja mereka dengan
kapasitas yang diterima karyawan.
5/17/2018 MAKALAH PENGENDALIAN MUTU - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-pengendalian-mutu-55b07cabcc99e 21/21
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Bahwa pendekatan yang digunakan perusahaan dalam rangka mencapai nilai
optimal, sebaiknya menggunakan Total Quality Management . Karena Total
Quality Management adalah suatu upaya pemberdayaan menyeluruh dari
elemen perusahaan yang bekerja pada satu visi untuk meraih objective
bersama dari perusahaan
3.2. Kerangka dari TQM adalah sumber daya yang dapat diandalkan, selanjutnya
menghasilkan efektifivas dan efisiensi dari kinerja perusahaan, yangmenghasilkan produk yang berkualitas, sehingga kepuasan konsumen akan
dapat diraih dengan mudah.
3.3. Terdapat dua model pendekatan Total Quality Management yaitu
Traditional Management Approach (Model Pendekatan Tradisional) dan
Integrated Management Approach (Model Pendekatan Terpadu).
3.4. Banyak orang percaya bahwa TQM adalah mungkin jalan satu-satunya untuk memastikan pada pelanggan bahwa mereka akan mendapatkan apa yang
mereka inginkan di saat pertama, dan kapan saja. TQM juga penting karena
telah terdapat cukup bukti-bukti untuk menunjukkan bahwa konsep ini
memang bekerja. Jika tidak demikian, perusahaan-perusahaan besar seperti
IBM, Xerox, 3M, Toyota, Ricoh, Cannon, Hewlett-Packard, Nissan, dan
banyak lagi lainnya tidak akan menjadi begitu sukses.