makalah pbl blok 20

22
Nefrolithiasis Stefany 102008111 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna Utara no 6, Jakarta Barat [email protected] Skenario: Seorang laki-laki, 50 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan utama nyeri pinggang kanan dan BAK kemerahan sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri awalnya dirasakan ringan namun sejak 5 hari yang lalu nyeri dirasakan semakin memberat. Keluhan disertai mual, muntah dan demam tidak terlalu tinggi. Riwayat konsumsi obat sebelumnya tidak ada. Riwayat trauma sebelumnya tidak ada. PENDAHULUAN Penyakit batu saluran kemih sudah dikenal sejak zaman Babilonia dan zaman Mesir kuno. Sebagai salah satu buktinya adalah diketemukan batu pada kandung kemih seorang mumi. Penyakit ini dapat menyerang penduduk di seluruh dunia tidak terkecuali penduduk di Indonesia. Angka kejadian penyakit ini tidak sama di berbagai belahan bumi. Di Negara-negara berkembang banyak dijumpai pasien batu buli-buli sedangkan di Negara maju lebih banyak dijumpai penyakit batu saluran kemih Page | 1

Upload: stefany-fany

Post on 21-Oct-2015

176 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

nefrolitiasis

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pbl Blok 20

Nefrolithiasis

Stefany

102008111

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Terusan Arjuna Utara no 6, Jakarta Barat

[email protected]

Skenario:

Seorang laki-laki, 50 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan utama nyeri pinggang kanan

dan BAK kemerahan sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri awalnya dirasakan ringan namun sejak 5

hari yang lalu nyeri dirasakan semakin memberat. Keluhan disertai mual, muntah dan demam

tidak terlalu tinggi. Riwayat konsumsi obat sebelumnya tidak ada. Riwayat trauma

sebelumnya tidak ada.

PENDAHULUAN

Penyakit batu saluran kemih sudah dikenal sejak zaman Babilonia dan zaman Mesir kuno.

Sebagai salah satu buktinya adalah diketemukan batu pada kandung kemih seorang mumi.

Penyakit ini dapat menyerang penduduk di seluruh dunia tidak terkecuali penduduk di

Indonesia. Angka kejadian penyakit ini tidak sama di berbagai belahan bumi. Di Negara-

negara berkembang banyak dijumpai pasien batu buli-buli sedangkan di Negara maju lebih

banyak dijumpai penyakit batu saluran kemih bagian atas; hal ini karena adanya pengaruh

status gizi dan aktivitas pasien sehari-hari.

Di Amerika Serikat 5-20% penduduknya menderita penyakit ini, sedangkan di seluruh dunia

rata-rata terdapat 1-12% penduduk yang menderita batu saluran kemih. Penyakit ini

merupakan tiga terbanyak di bidang urologi di samping infeksi saluran kemih dan

pembesaran prostat benigna.1

Page | 1

Page 2: Makalah Pbl Blok 20

ANAMNESIS

Mengumpulkan data-data dalam anamnesis biasanya ialah hal yang pertama dan sering

merupakan hal yang terpenting dari interaksi dokter dengan pasien. Dokter mengumpulkan

banyak data yang menjadi dasar dari diagnosis, dokter belajar tentang pasien sebagai manusia

dan bagaimana mereka telah mengalami gejala-gejala dan penyakit, serta mulai membina

suatu hubungan saling percaya. Anamnesis dapat diperoleh sendiri (auto-anamnesis) dan atau

pengantarnya disebut alo-anamnesis.

Ada beberapa cara untuk mencapai sasaran ini. Cobalah untuk memberikan lingkungan yang

bersifat pribadi, tenang, dan bebas dari gangguan. Dokter berada pada tempat yang dapat

diterima oleh pasien, dan pastikan bahwa pasien dalam keadaan nyaman.

Dengan anamnesis yang baik dokter dapat memperkirakan penyakit yang diderita pasien.

Anamnesis yang baik harus lengkap, rinci (detail), dan akurat sehingga dokter bukan saja

dapat mengenali organ atau sistem apa yang terserang penyakit , tetapi juga kelainan yang

terjadi dan penyebabnya.

Anamnesis dilakukan dan dicatat secara sistematis. Ia harus mencakup semua hal yang

diperkirakan dapat membantu untuk menegakkan diagnosis.

Ada beberapa point penting yang perlu ditanyakan pada saat anamnesis , antara lain:

Identitas pasien:

Nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, pendidikan

pekerjaan, suku bangsa dan agama.

Keluhan utama:

Pasien merasakan nyeri pinggang kanan dan BAK kemerahan sejak 1 bulan lalu.

Riwayat penyakit sekarang:

Waktu dan lama keluhan berlangsung: muncul sejak 1 bulan yang lalu

Sifat nyeri: awal terasa ringan, namun semakin memberat sejak 5 hari lalu

Lokalisasi dan penyebaran: nyeri pinggang kanan

Keluhan penyerta: mual, muntah, dan demam tidak terlalu tinggi

Riwayat penyakit dahulu:

Menanyakan apakah pasien pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya? Cari

tahu riwayat penyakit dahulu dari kondisi medis apapun yang signifikan.

Menanyakan pernahkah mengalami masalah genitourinarius sebelumnya?

Page | 2

Page 3: Makalah Pbl Blok 20

Adakah riwayat ISK, hematuria, atau batu sebelumnya atau penyakit lain yang

mengenai saluran ginjal?

Riwayat penyakit keluarga

Menanyakan apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama dengan yang

dialami oleh pasien.

Riwayat pekerjaan / social

Menanyakan kepada pasien apakah penyakitnya mengganggu/ sangat mengganggu/ tidak

mengganggu aktivitas sehari-hari pasien.

Riwayat Obat-Obatan:

Menanyakan apakah ada riwayat pembedahan perut sebelumnya?

Menanyakan setiap obat yang bisa menyebabkan nyeri misalnya OAINS atau

menutupi tanda gangguan perut misalnya kortikosteroid?

Pertimbangkan alkohol sebagai penyebab nyeri, jika ada komplikasi penyakit (misal

pankreatitis)?

Menanyakan apakah pasien mengkonsumsi antikoagulan (tetapi hematuria masih

menunjukkan kemungkinan abnormalitas yang mendasari)?

Menanyakan apakah pasien telah menggunakan obat analgesik untuk mengurangi

nyeri?

PEMERIKSAAN

Fisik

Pemeriksaan fisik pasien dengan batu saluran kemih dapat bervariasi mulai tanpa kelainan

fisik sampai tanda-tanda sakit berat tergantung pada letak batu dan penyulit yang

ditimbulkan.

Pemeriksaan fisik umum: Tekanan Darah: 120/80 mmHg, Nadi: 90x/ menit, RR: 20x/

menit, Suhu: 37,8◦ C

Nyeri ketuk costovertebra positif

Penunjang1

1. Foto Polos Abdomen

Pembuatan foto polos abdomen bertujuan untuk melihat kemungkinan adanya batu radio

opak di saluran kemih. Batu-batu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat radio

Page | 3

Page 4: Makalah Pbl Blok 20

opak dan paling sering dijumpai diantara batu lain, sedangkan batu asam urat bersifat non

opak (radio lusen). Urutan radioopasitas beberapa batu saluran kemih seperti pada tabel 1.

Jenis Batu Radioopasitas

Kalsium Opak

MAP Semiopak

Urat/Sistin Non opak

Tabel 1. Urutan Radioopasitas Beberapa Jenis Batu Saluran Kemih

2. Intra Vena Pielografi (IVP)

Pemeriksaan ini bertujuan menilai keadaan anatomi dan fungsi ginjal. Selain itu IVP

dapat mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu non opak yang tidak dapat terlihat

oleh foto polos abdomen. Jika IVP belum dapat menjelaskan keadaan sistem saluran

kemih akibat adanya penurunan fungsi ginjal, sebagai penggantinya adalah pemeriksaan

pielografi retrograd.

Gambar 1. Foto BNO-IVP. Tampak batu radio opak pada ginjal kanan.

3. Ultrasonografi

USG dikerjakan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVP, yaitu pada

keadaan-keadaan: alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun, dan pada

wanita yang sedang hamil. Pemeriksaan USG dapat menilai adanya batu di ginjal atau di

buli-buli (yang ditunjukkan sebagai echoic shadow), hidronefrosis, pionefrosis, atau

pengkerutan ginjal.

4. Pemeriksaan Mikroskopik Urin, untuk mencari hematuria dan Kristal.

Page | 4

Page 5: Makalah Pbl Blok 20

5. Renogram, dapat diindikasikan pada batu staghorn untuk menilai fungsi ginjal.6. Analisis batu, untuk mengetahui asal terbentuknya.

7. Kultur urin, untuk mecari adanya infeksi sekunder.

8. DPL, ureum, kreatinin, elektrolit, kalsium, fosfat, urat, protein, fosfatase alkali serum.

DIAGNOSIS

Working Diagnosis

Batu ginjal adalah massa padat yang terbentuk di dalam ginjal yang terbuat dari gabungan

kristal-kristal garam dan mineral. Satu atau lebih batu dapat berada dalam ginjal atau ureter

pada saat yang sama.

Nefrolitiasis atau batu ginjal merupakan keadaan tidak normal dalam ginjal dan mengandung

komponen kristal serta matriks organik. Lokasi batu ginjal dijumpai khas di pelvis atau kaliks

dan bila akan keluar dapat berhenti di ureter atau di kandung kemih. Batu ginjal sebagai besar

mengandung batu kalsium. Batu oksalat, kalsium oksalat atau kalsium fosfat secara dapat

dijumpai sampai 65-85% dari jumlah keseluruhan batu ginjal.

Differential Diagnosis

1. Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis pada ginjal terhadap

bakteri atau virus tertentu. Yang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman streptococcus

grup A. Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai untuk menjelaskan

berbagai ragam penyakit ginjal yang mengalami proliferasi dan inflamasi glomerulus

yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunologis. Gejala yang sering ditemukan

adalah hematuria atau kencing seperti merah daging, kadang-kadang disertai sembab

ringan di sekitar mata atau seluruh tubuh. Tanda utama kelainan glomerulus adalah

proteinuria, hematuria, sembab, hipertensi dan penurunan fungsi ginjal.2

2. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang dipakai untuk menyatakan adanya

invasi atau masuknya mikroorganisme pada saluran kemih atau dapat juga disebut suatu

infeksi yang terjadi ketika bakteri masuk ke uretra yang terbuka dan berpindah ke

saluran kemih atau bladder. Infeksi ini biasanya terjadi di saluran kemih bagian bawah,

namun jika tidak segera diobati maka akan terus naik ke bagian atas dan terjadi di ginjal.

Gejala klinis ISK tidak khas bahkan pada sebagian pasien ada yang tanpa gejala. Gejala

ISK ini tidak mudah untuk dihilangkan. Gejala yang biasanya timbul misalnya pada

bagian bawah, yaitu rasa sakit atau panas di uretra atau saluran kemih sewaktu kencing

Page | 5

Page 6: Makalah Pbl Blok 20

dengan air kemih sedikit-sedikit dan tidak jarang berdarah serta rasa tidak enak di daerah

suprapubik. Sedangkan pada ISK bagian atas gejalanya seperti mengigil, demam, mual,

muntah, sakit kepala, malaise atau rasa tidak enak, atau nyeri pinggang.2

ETIOLOGI

Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran urin,

gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan-keadaan lain yang masih

belum terungkap (idiopatik). Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang

mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada seseorang. Faktor-faktor itu adalah faktor

intrinsik yaitu keadaan yang berasal dari tubuh seseorang dan faktor ekstrinsik yaitu pengaruh

yang berasal dari lingkungan sekitarnya.

Faktor intrinsik itu antara lain adalah:

1. Herediter (keturunan)

Penyakit ini diduga diturunkan dari orang tuanya.

2. Umur

Penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun.

3. Jenis kelamin

Jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan.1

Beberapa faktor ekstrinsik diantaranya adalah:

1. Geografi

Pada beberapa daerah menunjukkan angka kejadian batu saluran kemih yang lebih tinggi

daripada daerah lain sehingga dikenal sebagi daerah stone belt (sabuk batu), sedangkan

daerah Bantu di Afrika Selatan hampir tidak dijumpai penyakit batu sauran kemih.

2. Iklim dan temperature

3. Asupan air

Kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi,

dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih.

4. Diet

Diet tinggi purin, oksalat dan kalsium mempermudah terjadinya penyakit batu saluran

kemih.

5. Pekerjaan

Page | 6

Page 7: Makalah Pbl Blok 20

Penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang

aktivitas atau sedentary life.1

EPIDEMIOLOGI

Penelitian epidemiologik memberikan kesan seakan-akan penyakit batu mempunyai

hubungan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat dan berubah sesuai dengan

perkembangan kehidupan suatu bangsa. Berdasarkan pembandingan data penyakit batu

saluran kemih di berbagai negara, dapat disimpulkan bahwa di negara yang mulai

berkembang terdapat banyak batu saluran kemih bagian bawah, terutama terdapat di kalangan

anak.

Di negara yang sedang berkembang, insidensi batu saluran kemih relatif rendah, baik dari

batu saluran kemih bagian bawah maupun batu saluran kemih bagian atas. Di negara yang

telah berkembang, terdapat banyak batu saluran kemih bagian atas, terutama di kalangan

orang dewasa. Pada suku bangsa tertentu, penyakit batu saluran kemih sangat jarang,

misalnya suku bangsa Bantu di Afrika Selatan.

Satu dari 20 orang menderita batu ginjal. Pria: Wanita = 3:1. Puncak kejadian di usia 30-60

tahun atau 20-49 tahun. Prevalensi di USA sekitar 12% untuk pria dan 7% untuk wanita. Batu

struvite lebih sering ditemukan pada wanita daripada pria.3

PATOFISIOLOGI

Secara teoritis batu dapat terbentuk di seluruh saluran kemih terutama pada tempat-tempat

yang sering mengalami hambatan aliran urin (stasis urin), yaitu pada sistem kalises ginjal

atau buli-buli. Adanya kelainan bawaan pada pelviokalises (stenosis uretero-pelvis),

divertikel, obstruksi infravesika kronis seperti pada hyperplasia prostat benigna, striktura,

dan buli-buli neurogenik merupakan keadaan-keadaan yang memudahkan terjadinya

pembentukan batu.

Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun anorganik

yang terlarut dalam urin. Kristal-kristal tersebut tetap berada dalam keadaan metastable (tetap

terlarut) dalam urin jika tidak ada keadaan-keadaan tertentu yang menyebabkan terjadinya

presipitasi kristal. Kristal-kristal yang saling mengadakan presipitasi membentuk inti batu

Page | 7

Page 8: Makalah Pbl Blok 20

(nukleasi) yang kemudian akan mengadakan agregasi dan menarik bahan-bahan lain sehingga

menjadi kristal yang lebih besar.4

Meskipun ukurannya cukup besar, agregat kristal masih rapuh dan belum cukup mampu

menyumbat saluran kemih. Untuk itu agregat kristal menempel pada epitel saluran kemih

(membentuk retensi kristal), dan dari sini bahan-bahan lain diendapkan pada agregat itu

sehingga membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih. Kondisi

metastable dipengaruhi oleh suhu, pH larutan, adanya koloid di dalam urin, laju aliran urin di

dalam saluran kemih, atau adanya corpus alienum di dalam saluran kemih yang bertindak

sebagai inti batu.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya renal kalkuli seperti:

Hiperparatiroidisme

asidosis tubular renal

malignansi

penyakit granulomatosa (sarcoidosis, tuberculosis)

masukan vitamin D yang berlebihan

masukan susu dan alkali

penyakit mieloproliferatif (leukemia, polisitemia, multiple mieloma)

faktor presipitasi seperti: gaya hidup, intake cairan kurang, retensi urin, konsumsi vitamin

C dosis tinggi, immobilisasi, dan lain-lain.

Otot-otot pada bagian yang kena berkontraksi untuk mendorong urin untuk melewati

obstruksi. Apabila obstruksinya partial, dilatasi akan timbul dengan pelan tanpa gangguan

fungsi. Apabila obstruksinya memberat, tekanan pada dinding ureter akan meningkat dan

mengakibatkan dilatasi pada ureter (hydroureter). Volume urin yang terkumpul meningkat

dan menekan pelvis dari ginjal dengan akibat pelvis ginjal berdilatasi (hydrophrosis).

Penambahan tekanan ini tidak berhenti pada pelvis saja tetapi dapat sampai ke jaringan-

jaringan ginjal yang kemudian menyebabkan kegagalan renal. Obstruksi juga dapat

mengakibatkan stagnansi urin. Urin yang stagnan ini dapat menjadi tempat untuk

perkembangan bakteri dan infeksi. Obstruksi pada traktus urinarius bawah dapat

menyebabkan distensi bladder. Infeksi dapat timbul dan pembentukan batu.4

Obstruksi pada traktus urinarius atas dapat berkembang sangat cepat karena pelvis ginjal

adalah lebih kecil bila dibandingkan dengan bladder. Peningkatan tekanan pada jaringan-

Page | 8

Page 9: Makalah Pbl Blok 20

jaringan ginjal dapat menyebabkan iskemia pada renal cortex & medula dan dilatasi tubula-

tubula renal. Statis urin pada pelvis ginjal dapat menyebabkan infeksi dan pembentukan batu,

yang dapat menambah kerusakan pada ginjal. Ginjal yang sehat dapat mengadakan

kompensasi, akan tetapi apabila obstruksi diperbaiki, ginjal yang sehat pun akan mengalami

hypertrofi karena harus mengerjakan pekerjaan ginjal yang tak berfungsi. Obstruksi pada

kedua ginjal dapat mengakibatkan kegagalan renal.4

1. Batu kalsium (kurang lebih 70-80 % dari seluruh batu saluran kemih)

Lebih dari 80% batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium, baik yang berikatan dengan

oksalat maupun dengan fosfat, membentuk batu kalsium oksalat dan kalsium fosfat

sedangkan sisanya berasal dari batu asam urat, batu magnesium ammonium fosfat (batu

infeksi), batu xanthin, batu sistin dan batu jenis lainnya. Sebagian besar penderita batu

kalsium mengalami hiperkalsiuria, dimana kadar kalsium di dalam air kemih sangat tinggi.

Obat diuretik thiazid akan mengurangi pembentukan batu yang baru. Faktor terjadinya batu

kalsium:4

Hiperkalsiuria (kalsium di dalam urin lebih besar dari 250-300 mg/ 24 jam).

Hiperkalsiuria absorbtif.

Hiperkalsiuria renal.

Hiperkalsiuria resorptif.

Hiperoksaluria adalah ekskresi oksalat urin yang melebihi 45 gram per hari.

Teh, kopi instan, minuman, soft drink, kokoa, arbei, jeruk sitrun, dan sayuran berwarna

hijau terutama bayam.

Hiperurikosuria adalah kadar asam urat di dalarn urin yang melebihi 850 mg/ 24 jam.

Sumber asam urat di dalam urin berasal dari makanan yang mengandung banyak

purin/ asam urat maupun berasal dari metabolisme endogen.

Hipositraturia.

Penyakit asidosis tubuli ginjal atau renal tubular asidosis, sindrom malabsorbsi, atau

pemakaian diuretik golongan thiazid dalam jangka waktu lama.

Hipomagnesiuria.

2. Batu struvit (batu infeksi)

Batu struvit disebut juga batu infeksi, karena terbentuknya batu ini disebabkan oleh

adanya infeksi saluran kemih. Batu dapat tumbuh menjadi lebih besar membentuk batu

staghorn dan mengisi seluruh pelvis dan kaliks ginjal. Kuman penyebab infeksi ini adalah

Page | 9

Page 10: Makalah Pbl Blok 20

golongan kuman pemecah urea atau urea splitter yang dapat menghasilkan enzim urease dan

merubah urin menjadi bersuasana basa melalui hidrolisis urea menjadi amoniak, seperti pada

reaksi: CO(NH2)2+H2O⇛2NH3+CO2

Sekitar 75% kasus batu staghorn, didapatkan komposisi batunya adalah matriks struvit-

karbonat-apatite atau disebut juga batu struvit atau batu triple fosfat, batu fosfat, batu

infeksi, atau batu urease walaupun dapat pula terbentuk dari campuran antara kalsium oksalat

dan kalsium fosfat. Suasana basa ini yang memudahkan garam-garam magnesium,

ammonium, fosfat dan karbonat membentuk batu magnesium amoniun fosfat (MAP) atau

(MgNH4PO4.H2O) dan karbonat apatit (Ca10[PO4]6CO3. Karena terdiri atas 3 kation Ca2+,

Mg2+ dan NH4+ batu jenis ini dikenal dengan nama batu triple-fosfat. Kuman-kuman yang

termasuk pemecah urea diantaranya adalah Proteus spp, Klebsiella, Serratia, Enterobacter,

Pseudomonas, dan Staphylococcus. Meskipun E.coli banyak menyebabkan infeksi saluran

kemih, namun kuman ini bukan termasuk bakteri pemecah urea.4

3. Batu urat (batu asam urat merupakan 5-10% dari seluruh batu saluran kemih)

Dianjurkan untuk mengurangi asupan daging, ikan dan unggas karena makanan tersebut

menyebabkan meningkatnya kadar asam urat di dalam air kemih. Untuk mengurangi

pembentukan asam urat dapat diberikan allupurinol. Batu asam urat terbentuk jika keasaman

air kemih bertambah, karena itu untuk menciptakan suasana air kemih yang alkalis (basa),

dapat diberikan kalium sitrat. Dan sangat dianjurkan untuk banyak minum air putih. Faktor

yang menyebabkan terbentuknya batu asam urat adalah:4

Urin yang terlalu asam (pH urin < 6).

Volume urin yang jumlahnya sedikit (< 2 liter/ hari) atau dehidrasi.

Hiperurikosuri.

MANIFESTASI KLINIS5

Sakit pada sudut CVA, sakit berupa pegal (akibat distensi parenkim dan kapsul ginjal),

kolik, (hiperkristaltik otot polos pada kaliks dan pelvis ginjal), rasa sakit tidak sebanding

dengan bendungan yang terjadi tetapi tergantung dari bendungan yang terjadi secara tiba-

tiba atau perlahan.

Nausea, muntah-muntah disertai distensi abdomen disebabkan oleh ilius paralitik.

Hematuria makroskopis (5-10%), hematuria mikroskopis (90%).

Page | 10

Page 11: Makalah Pbl Blok 20

Infeksi, bila terjadi sepsis penderita akan demam, menggigil dan apatis.

PENATALAKSANAAN

Medikamentosa6

Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari 5 mm, karena

diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi diberikan bertujuan untuk mengurangi nyeri,

memperlancar aliran urin dengan pemberian diuretic, dan minum banyak supaya dapat

mendorong batu keluar dari slauran kemih.

Bila ada infeksi, diberi antimikroba yang sesuai

Batu urat (hiperurikosuri):

Allopurinol 3 x 100 mg atau 1 x 300mg/hari

Kalium sitrat

Hipositraturi:

Kalium sitrat

Hiperkalsuri:

Tiazid

Batu sistin:

D-penicillamine

Analgesic : NSAID, opiat

Non-Medikamentosa1

1. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)

Alat ESWL adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh Caussy pada tahun

1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal atau batu buli-buli tanpa

melalui tindakan invasif dan tanpa pembiusan. Batu dipecah dengan gelombang kejut

menjadi fragmen-fragmen kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih. Tidak

jarang pecahan-pecahan batu yang sedang keluar menimbulkan perasaan nyeri kolik dan

menyebabkan hematuria.

2. Endourologi

Page | 11

Page 12: Makalah Pbl Blok 20

Merupakan tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan batu saluran kemih yang

terdiri atas memecah batu, dan kemudian mengeluarkannya dari saluran kemih melalui

alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih. Alat itu dimasukkan melalui

uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan). Tindakannya adalah:

a. PNL (Percutaneus Nephro Litholapaxy), yaitu mengeluarkan batu yang berada dalam

saluran ginjal dengan cara memasukan alat endoskopi ke dalam sistem kaliks melalui

insisi pada kulit.

b. Litotripsi, yaitu memecah batu buli-buli atau batu uretra dengan memasukan alat

pemecah batu (litotriptor) ke dalam buli-buli. Pecahan batu dikeluarkan dengan

evakuator Ellik.

c. Ureteroskopi atau uretero-renoskopi, yaitu memasukan alat ureteroskopi per uretram

guna melihat keadaan ureter atau sistem pielokaliks ginjal. Dengan memakai energi

tertentu, batu yang berada yang berada didalam ureter maupun sistem pelvikalises

dapat dipecah melalui tuntunan ureteroskopi maupun ureterorenoskopi.

d. Ekstraksi Dormia, yaitu mengeluarkan batu ureter dengan menjaringnya melalui alat

keranjang Dormia.

3. Bedah Laparoskopi

Pembedahan laparoskopi untuk mengambil batu saluran kemih saat ini sedang

berkembang. Cara ini banyak dipakai untuk mengambil batu ureter.

4. Bedah Terbuka

Terapi bedah digunakan jika tidak tersedia alat litotripsor, ESWL, atau cara non bedah

tidak berhasil. Pembedahan terbuka itu antara lain adalah: pielolitotomi atau nefrolitotomi

untuk mengambil batu pada saluran ginjal, dan ureterolitotomi untuk batu di ureter. Tidak

jarang pasien harus menjalani tindakan nefrektomi atau pengambilan ginjal karena

ginjalnya sudah tidak berfungsi dan berisi nanah (pionefrosis), korteksnya sudah sangat

tipis, atau mengalami pengkerutan akibat batu saluran kemih yang menimbulkan

obstruksi dan infeksi yang menahun.

KOMPLIKASI

Page | 12

Page 13: Makalah Pbl Blok 20

Obstruksi adalah komplikasi dari batu ginjal yang dapat menyebabkan terjadinya

hidronefrosis dan kemudian berlanjut dengan atau tanpa pionefrosis yang berakhir dengan

kegagalan faal ginjal yang terkena. Komplikasi lainnya dapat terjadi saat penanganan batu

dilakukan. Infeksi, termasuk didalamnya adalah pielonefritis dan sepsis yang dapat terjadi

melalui pembedahan terbuka maupun noninvasif seperti ESWL. Biasanya infeksi terjadi

sesaat setelah dilakukannya PNL, atau pada beberapa saat setelah dilakukannya ESWL saat

pecahan batu lewat dan obstruksi terjadi. Cidera pada organ-organ terdekat seperti lien,

hepar, kolon dan paru serta perforasi pelvis renalis juga dapat terjadi saat dilakukan PNL,

visualisasi yang adekuat, penanganan yang hati-hati, irigasi serta drainase yang cukup dapat

menurunkan resiko terjadinya komplikasi ini.

PENCEGAHAN6

Pencegahan yang dilakukan adalah berdasarkan atas kandungan unsur yang menyusun batu

saluran kemih yang diperoleh dari analisis batu. Pada umumnya pencegahan itu berupa :

Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urin 2-3 liter per

hari.

Diet untuk mengurangi kadar zat-zat komponen pembentuk batu.

Aktivitas harian yang cukup.

Pemberian medikamentosa.

Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah:

Rendah protein, karena protein akan memacu ekskresi kalsium urine dan menyebabkan

suasana urine menjadi lebih asam.

Rendah oksalat.

Rendah garam, karena natriuresis akan memacu timbulnya hiperkalsiuri.

Rendah purin.

PROGNOSIS

Page | 13

Page 14: Makalah Pbl Blok 20

Prognosis batu ginjal tergantung dari faktor-faktor ukuran batu, letak batu, dan adanya infeksi

serta obstruksi. Makin besar ukuran suatu batu, makin buruk prognosisnya. Letak batu yang

dapat menyebabkan obstruksi dapat mempermudah terjadinya infeksi. Makin besar kerusakan

jaringan dan adanya infeksi karena faktor obstruksi akan dapat menyebabkan penurunan

fungsi ginjal.

Pada pasien dengan batu yang ditangani dengan ESWL, 60% dinyatakan bebas dari batu,

sisanya masih memerlukan perawatan ulang karena masih ada sisa fragmen batu dalam

saluran kemihnya. Pada pasien yang ditangani dengan PNL, 80% dinyatakan bebas dari batu,

namun hasil yang baik ditentukan pula oleh pengalaman operator.

DAFTAR PUSTAKA

Page | 14

Page 15: Makalah Pbl Blok 20

1. Purnomo, Basuki. Dasar-dasar Urologi. Edisi kedua. Sagung seto: Jakarta; 2007

2. Mansjoer A, Suprohaita, Wardhani WI, Setiowulan W. Kapita selekta kedokteran. Edisi ke-3. Jilid II. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2000.hal.329-45.

3. Nugroho, Ditto. Batu Ginjal. 2009. Diunduh dari:

http://viryacarvalho.com/index.php?view=article&catid=16:penyakit&id=247:batu-

ginjal&format=pdf

4. Tiselius HG, Ackermann D, Alken P, dkk. Guidelines on urolithiasis, EAU guidelines. Edition presented at the 16th EAU Congress, Geneva, Switzerland; 2001.

5. Manuputty, David. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Indonesia.

Binarupa Aksara Publisher.

6. Halim, Mubin. A. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam: Diagnosis dan Terapi. Edisi

2: Jakarta; 2007.

Page | 15