makalah pbl 1

Upload: mekar-yulia-putri

Post on 06-Jan-2016

221 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Komunikasi Empati

TRANSCRIPT

Makalah PBL

BIOETIK

Oleh : Mekar Yulia PutriNIM : 10.2012.139/ [email protected]

Fakultas KedokteranUniversitas Kristen Krida Wacana 2012JAKARTA

BAB IPENDAHULUAN

a. Latar Belakang MenurutFrancess abel (1988)Bioetika adalah studi interdislipin tentang masalah-masalah yang ditimbulkan oleh perkembangan biologi dan kedokteran atau pelaksanaan dari moral.Bioetika berasal dari kata bios yang berarti kehidupan dan ethos yang berarti norma-norma atau nilai moral. Oleh karena itu kehadiran bioetika selain memecahkan masalah juga mengantisipasi terjadinya suatu masalah.. Jadi, yang dimaksud bioetika kedokteran adalah bentuk pelaksanaan dari moral dalambidang kedokteran atau sikap seorang dokter dalam menghadapi pasiennya. Karena hakikat profesi kedokteran adalah bisikan nurani dan panggilan jiwa untuk mengabdikan diripada kemanusiaan berlandaskan moralitas yang kental, dengan demikian seorang dokter tidak boleh egois melainkan harus mengutamakan kepentingan orang lainseperti bersifat altruism dan menyelamatkan kehidupan adalah nilai etik yang baik dan harus di lakukan dokter.

b. Prinsip-prinsip dasar Bioetika

Prinsip dasar etika adalah suatu panduan yang mempermudah penalaran etik. Dalam suatu kasus memiliki kondisi kejadian yang berbeda sehingga pemilihan kaidah pun harus di sesuaikan dengan kasus yang ada. Pada prakteknya, satu prinsipdapatdibersamakan dengan prinsipyang lain. Tetapi padabeberapa kasus, karena kondisi berbeda,satu prinsip menjadi lebih penting dan sahuntuk digunakan dengan mengorbankan prinsip yang lain. Kondisiterakhir disebut dengan primafacie. Etik profesi kedokteran merupakan seperangkat perilaku para dokter dengan pasien, keluarga, masyarakat dan teman sejawat.

c. Tujuan Mengetahui Kaidah Dasar Bioetik (KDB)

Mempelajari kaidah dasarbioetika kedokteranserta memahaminyabertujuan agar setiap dokter dapat melaksanakan tugasnya dengan baik supaya tidak terjadi mal praktek/ hal-hal yang tidak di inginkankhususnya di Indonesia. Selain itu juga dapat memberikan penilaian positive para dokter di kalangan masyarakat luas.

BAB IIPEMBAHASANDalam bioetika kedokteran memiliki beberapa kaidah kedokteran yang harus dimengerti dan dipahami kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang dokter yang baiksesuai profesinya. Etika kedokteran juga dapat diartikan sebagai kewajiban berdasarkan akhlak atau moral yang menentukan praktik kedokteran. Disini akan dijelaskan mengenai 4 kaidah- kaidah dasar bioetika kedokteran dan hubungannnya dengan kasus dr Bagus dalam skenario yang ada.

1.Beneficence (berbuat baik)Dalam arti prinsip bahwa seorang dokter berbuat baik, menghormati martabat manusia, dokter tersebut juga harus mengusahakan agar pasiennya dirawatdalam keadaan kesehatan. Dalam prinsip ini dikatakan bahwa perlunya perlakuan yang terbaik bagi pasien.

2.Non-MaleficenceDalam prinsip ini seorang dokter tidak berbuat hal yang merugikan kepada seorang pasien. Dalam hal ini dapat dilihat bila pasien dalam keadaan emergensi atau gawat darurat. Gambaran prinsip nonmaleficence ini yaituprimum non nocere pertama jangan menyakiti.

3.AutonomyDi dalam prinsip ini seorang dokterharus menghormati martabat manusia .Setiap individu harus diperlakukan sebagai manusia yang mempunyai hak menentukan nasib diri sendiri . Dalam hal ini pasien diberi hak untuk berfikir secara logis dan membuat keputusan sendiri.Autonomy bermaksud menghendaki, menyetujui, membenarkan,membela, dan membiarkan pasien demi dirinya sendiri.

4.JusticeKeadilan(Justice ) adalah suatu prinsip dimana seorang dokter memperlakukan sama rata dan adil terhadap untuk kebahagiaan dan kenyamanan pasien tersebut. Perbedaan tingkat ekonomi,pandangan politik, agama,kebangsaan, perbedaan kedudukan social, kebangsaan dan kewarganegaraan tidak dapat mengubah sikap dokter terhadap pasiennya.

Dalam skenario kasus dr bagus dapat kita temukan kaidah-kaidah bioetik yaitu :

Paragraf 1

Beneficence : Pada kalimat Dokter bagus bertugas di suatu desa terpencil, sehari-harinya ia bertugas di sebuah puskesmas ditemani seorang mantri. Dokter Bagus bertugas dari pagi hari sampai sore hari tetapi tidak menutup kemungkinan ia harus mengobati pasien di malam hari bila ada warga desa yang membutuhkan pertolongannya.

Dalam kalimat ini dapat kita simpulkan dr bagus memiliki kaidah beneficence/ berbuat yang terbaik bagi pasien karena ia mau mengobati pasien di malam hari bila ada yang membutuhkan pertolongannya. Karena sesuai dengan check list :1. Altruisme ( menolong tanpa pamrih, rela berkorban untuk orang lain)2. Menjamin kehidupan baik manusia 3. Meminimalisasi akibat buruk Paragraf 2 Justice : Dokter Bagus memeriksa pasien sesuai nomor urut pendaftaran, hal ini dilakukannya agar pemeriksaan berjalan tertib teraturDalam kalimat ini dapat kita simpulkan dr Bagus memiliki kaidah justice/ keadilan. Karena sesuai dengan check list:1. Memberi kesempatan yang sama terhadap pribadi dalam posisi yang sama (dalam kasus ini nampak pada antrian)Paragraf 3Justice : Pasien kedua adalah seorang balita tampak lemah di gendong oleh ibunya.Autonomy : Namun ibu tersebut menolak karena tidak memiliki uang untuk berobat.Beneficence : a.Baiklah kalau begitu saya akan memberikan ibu obat dan ORALIT untuk anak ibu.b. Nanti sore selesai tugas saya akan mampir ke rumah ibu untuk melihat kondisi keadaan anak ibu.Dalam paragraf ini dapat kita simpulkan dr Bagus memiliki 3 kaidah bioetik yaitu Justice, Autonomy dan Beneficence, karena sesuai dengan check list:1. Justice = Menjaga kelompok rentan (dalam kasus ini anak bayi merupakan kel. Rentan)2. Autonomy = a. Menghargai hak pasien menentukan nasib sendiri b. membiarkan pasien mengambil keputusan 3. Beneficence = a. Memberikan obat berkhasiat namun murah b. Paternalisme bertanggung jawab/kasih sayang Paragraf 4Autonomy : Dokter Bagus menjelaskan kepada orang tua pasien bahwa kondisi anaknya kurang baik dan kemungkinan untuk sembuh sangat kecil walaupun diberikan obat kemoterapeutik.Non-maleficence : Pak, yang hanya bisa saya lakukan adalah memberi obat-obatan penunjang agar anak bapak tidak terlalu menderitaDalam paragraf ini dapat kita simpulkan dr Bagus memiliki 2 kaidah bioetik yakni Autonomy,Non-maleficence, karena sesuai dengan check list:1. Autonomy: Berterus terang kepada pasien tentang kenyataan penyakit yang di derita anaknya.2. Non-Maleficence: Memberikan semangat hidup pada pasien, karena dr bagus berusaha menenangkan keluarga pasien dengan memberikan pasien obat yang membuatnya tidak terlalu menderitaParagraf 5Non-malaficence : a. Dr.Bagus terkejut karena serombongan orang memaksa masuk sambil menggotong seorang pemuda yang tidak sadarkan diri, ia meminta kesediaan pasien keempat untuk menunggu diluar karena ia akan memberikan pertolong pada pemuda itub. . Dokter Bagus menjelaskan keadaan telapak tangan kanan suaminya dan tindakan yang harus dilakukannya adalah amputasic. Sambil berimbah peluh, dokter Bagus akhirnya menyelesaikan tindakan amputasi telapak tangan pemuda yang mengalami kecelakaan ituAutonomy :a. Dokter Bagus menjelaskan keadaan telapak tangan kanan suaminya dan tindakan yang harus dilakukannya adalah amputasib. Walau dengan berat hati, istri pemuda tsb menyetujui tindakan yang akan diambil oleh dr BagusBeneficence : Dokter Bagus menjelaskan keadaan telapak tangan kanan suaminya dan tindakan yang harus dilakukannya adalah amputasiDalam paragraf ini dapat kita simpulkan dr Bagus memiliki 3 kaidah bioetik yakni non-maleficence, Autonomy dan Beneficence, karena sesuai dengan check list:1. Non-malaficence : a.Pasien gawat darurat, dalam kasus ini seorang pemuda tidak sadarkan diri karena tangannya masuk ke dalam mesin penggilingan. b. - Menghindari mis representasi dari pasien - Manfaat bagi pasien lebih besar dari pada kerugiannya c. Mengobati pasien yang terluka2. Autonomy : a. Berterus terang tentang hal apa yang menimpa suaminya, yang mengharuskan ia di amputasi b. Informed consent, dimana pasien menyetujui tindakan yang akan di ambil dokter Bagus setelah memahami apa yang disampaikan dokter tsb.3 Beneficence : a. Minimalisasi akibat buruk yang terjadi pada pemuda tsb.Paragraf 6Beneficence :a. Dokter Bagus curiga pasien tsb menderita penyakit jantung sehingga ia membuat surat rujukan ke rumah sakit yang berada di kotaAutonomy :a. Setelah menerima penjelasan tentang kemungkinan penyakit yang dideritanya, pasien pulang dengan membawa surat rujukan tsb.Dalam paragraf 6 dapat kita simpulkan dr Bagus memiliki 2 kaidah bioetik yakni Beneficence dan Autonomy, karena sesuai dengan checklist :1. Beneficence :a.- Minimalisasi akibat buruk - Mengusahakan manfaat pasien > dari keburukannya2. Autonomy :a. Berterus terang kepada pasien mengenai kemungkinan penyakit yang di deritanyaParagraf 7Dalam Paragraf ini tindakan dokter Bagus melanggar kaidah bioetik yaitu Melanggar kaidah Beneficence karena tidak menghargai hak-hak pasien keseluruhan:a. Dokter Bagus tidak menanggapi keluhan si ibu muda tadi dan segera membuat surat rujukan untuk ibu tsb ke LAB KLINIK Cepat Tepat langganannya yang berada dikota.Melanggar kaidah Non-maleficence karena memandang pasien sebagai objek :a. Dari lab klinik ini dr Bagus mendapat sejumlah uang ternyata sejajar jumlahnya dengan pasien yang ia kirim ke situ. Pernah 2 bulan yang lalu dengan 20 pasien yang ia kirim, ia memperoleh Rp.300.000 Paragraf 8Beneficence : Demikianlah kegiatan sehari-hari dokter Bagus dan tanpa terasa sudah 25 tahun dokter Bagus mengabdi di desa tsb.Dapat di simpulkan dokter Bagus memiliki kaidah Beneficence karena ia mengutamakan altruisme (menolong orang lain tanpa pamrih) seperti yang sudah ia lakukan selama 25 tahun di desa terpencil tsb.

BAB III PENUTUP

Dalam makalah ini telah dijelaskan kaidah-kaidah bioetika kedokteran dalam contoh skenario dokter Bagus, disini dapat kita temukan kasus-kasus beserta alasan mengapa kasus itu memenuhi kaidah yang ada dalam bioetika kedokteran.Dapat kita simpulkan bahwa dokter Bagus belum melaksanakan kaidah dasar bioetik secara keseluruhan karena masih ada pelanggaran yang ia lakukan. Yang terpeting adalah jika seorang dokter mengerti akan kaidah-kaidah dasar bioetika tsb serta dapat menjalankannnya dengan baik sesuai dengan keadaan pasien dokter tidak akan dinilai negative oleh masyarakat. Selain itu, masyarakat jugadapat merasakan kenyamanan ketika berobat kepada dokter yang akan memperngaruhi psikis sehingga juga akan membantu kesembuhan pasien secara tidak langsung

Daftar Pustaka Hanafiah,jusuf. 2007.Etika Kedokteran dan hukum kesehatan edisi 4.Jakarta:Penerbit buku kedokteran EGC.Bertens.2009.Perpektif etika baru.Yogyakarta:Kanisius.Hardjodisastro,Daldiyono.2006.Menuju seni ilmu kedokteran.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.Suprapti,Ratna.2001.Etika Kedokteran Indonesia.Jakarta:Yayasan Bina pustaka Sarwono Prawirohardjo