makalah pbl 4
DESCRIPTION
makalahTRANSCRIPT
Peran dan Mekanisme Kerja Jantung Manusia
Kelly
102012078
E 3
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
kelly [email protected]
Pendahuluan
Sistem kardiovaskuler atau sistem sirkulasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
mempertahankan kuantitas dan kualitas dari cairan yang ada di seluruh tubuh. Sistem
kardiovaskuler terdiri dari dua sistem, yaitu sistem jantung dan vasa darah. Sistem sirkulasi
darah dimulai dari jantung yang berfungsi untuk mempompa darah yang kemudian dialirkan
melalui aorta dan diteruskan ke cabang-cabang pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler
berhubungan erat dengan darah dimana masing-masing darah memiliki tugas atau fungsi
masing-masing dan saling berkaitan satu sama lain.
Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh
organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan
kiri. Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dimana pada saat
memompa jantung, otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak. Selain itu, otot jantung
juga mempunyai kemampuan untuk menimbulkan rangsangan listrik. Ada 4 ruangan dalam
jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium dan sisanya adalah ventrikel.
1
Pembahasan
A. Struktur Organ Terkait
a. Struktur Makroskopis
Jantung mempunyai 4 kamar atau ruangan. Bagian atas disebut atrium,
yang dibagi atas atrium kanan dan kiri, sedangkan bagian bawah disebut ventrikel
yang terbagi atas ventrikel kanan dan kiri. Ruangan jantung terbagi menjadi
internal dan eksternal. Pada bagian internal, terdiri atas atrium, ventrikel, septum
interventriculare dan septum interatriale. Sedangkan pada bagian eksternal terdiri
dari sulcus coronarius, sulcus interventricularis anterior dan sulcus
interventricularis posterior. Hubungan antara atrium dan ventrikel diperantarai
oleh katup. Katup-katup tersebut yaitu katup mitral (bikuspid), katup trikuspid,
katup aorta dan katup pulmonal. Katup mitral dan trikuspid letaknya mendatar.
Katup mitral berperan utuk menghubungkan atrium kiri dan ventrikel kiri.
Sedangkan katup trikuspid berperan utuk menghubungkan atrium kanan dan
ventrikel kanan.Katup aorta dan pulmonal terdiri dari 3 daun katup semilunaris
yang berbentuk cangkir. Katup-katup ini bekerja menjaga agar proses pengaliran
darah secara normal tidak bisa terbalik.1
Jantung manusia terdiri dari 3 lapisan yaitu epikardium, miokardium dan
endokardium. Epikardium merupakan lamina visceralis perikardium serosum.
Miokardium terdiri dari kumpulan sel otot jantung yang tersusun dalam pola
sirkular dan spiral. Strukturnya lurik namun sifat kerjanya autonom.
Endokardium merupakan selaput yang membatasi ruang jantung. Endokardium
berupa lapisan endotelium yang melekat pada selapis jaringan ikat.
Perikardium merupakan lapisan paling atas/luar yang terdiri atas fibrosa
dan serosa. Perikardium berfungsi sebagai pembungkus jantung. Lapisan
perikardium terdiri dari perikardium parietal (pembungkus luar jantung) dan
perikardium visceral (lapisan yang langsung menempel pada jantung). Antara
perikardium parietal & visceral terdapat ruangan perikardium yang berisi cairan
serosa berjumlah 15-50 ml dan berfungsi sebagai pelumas untuk menahan
gesekan.2
2
Gambar 1. Makroskopis Jantung.2
b. Struktur Mikroskopis
Jantung terdiri dari dinding jantung, rangka jantung, katup jantung, sistem
hantar rangsang, dan pembuluh darah jantung.
1) Dinding Jantung
Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu endokardium, miokardium,
dan epikardium. Endokardium berupa lapisan tipis mengkilat di seluruh
permukaan dalam jantung (identik dengan tunika intima). Bangunan dalam
endokardium antara lain muskuli papilaris, corda tendinea, dan katup-katup.
Pada muskuli papilaris dan corda tendinea tidak didapatkan adanya sel
endotel karena musculi papillaris dan corda tendinea itu sendiri merupakan
modifikasi dari sel otot polos. Struktur histologis endokardium dibedakan
menjadi 3 lapisan yaitu lapisan dalam, tengah (elastomuskuler), dan luar
(subendokardium). Lapisan dalam terdiri dari endotel dan subendotel.
Endotel berbentuk oval/polygonal dengan inti yang berbentuk bulat/oval
dan subendotelnya tipis. Pada subendotel, terdiri dari serabut kolagen,
serabut elastis, dan fibroblas. Selain itu, mulai tampak juga serabut-serabut
3
purkinye. Serabut purkinye adalah serabut modifikasi dari otot jantung yang
mempunyai sifat seperti sel saraf. Pada lapisan tengah (lapisan
elastomuskuler) merupakan jaringan yang paling tebal. Jaringan ini terdiri
dari jaringan pengikat padat, serabut elastis, dan otot polos. Lapisan terluar
adalah lapisan subendokaridum. Lapisan ini disusun oleh jaringan pengikat
longgar yang menghubungkan endokardium dengan miokardium.3
Miokardium tersusun oleh otot-otot jantung yang strukturnya lurik dan
tersusun seperti spiral (4 lapisan spiral dengan arah serat tertentu). Pada
miokardium terdapat jaringan pengikat interstisiel terutama yaitu serabut
retikuler. Miokardium atrium dan miokardium ventrikel dipisahkan oleh
suatu bangunan yag disebut annulus fibrosus. Annulus fibrosus ini tersusun
oleh jaringan pengikat kolagen.3
Epikardium adalah lapisan paling atas dari dinding jantung yang
tersusun dari epitel selapis gepeng (lapisan perikardium viseral).
Epikardium merupakan jaringan pengikat yang mengandung anyaman-
anyaman dari serabut elastis, serabut kolagen, dan fibroblas. Di bagian
permukaan yang bebas, epikardium dilapisi oleh selapis sel mesothelium.3
Gambar 2. Lapisan-Lapisan Dinding Jantung.3
2) Rangka Jantung
4
Rangka jantung merupakan bangunan penyokong, tempat sebagian
besar otot jantung dan katup jantung melekat. Sebagian besar rangka
jantung terdiri atas jaringan ikat padat. Bagian utamanya yaitu septum
membranaseum, trigonum fibrosum, dan annulus fibrosus.3
3) Katup jantung
Katup jantung merupakan lempengan jaringan ikat yang berpangkal
pada annulus fibrosus. Katup-katup jantung terdiri atas bagian sentral yang
terdiri atas jaringan fibrosa padat dan pada kedua permukaannya dibatasi
oleh lapisan endotel.3
4) Sistem hantar rangsang
Serat purkinye mempunyai kecepatan hantar rangsang lebih besar
daripada serat otot jantung biasa. Selain itu, serat purkinye memiliki banyak
sarkoplasma, jumlah miofibril yang sedikit dan terletak di tepi serat.3
Gambar 3. Serat Purkinye.3
5) Pembuluh Darah Jantung
Pembuluh darah jantung terdiri atas lapisan-lapisan seperti tunika
intima, tunika media, tunika adventisia, dan vasa vasorum. Tunika intima
(tunika interna) terdiri atas selapis sel endotel yang membatasi permukaan
dalam pembuluh. Di bawah endotel adalah lapisan subendotel, yang terdiri
5
atas jaringan penyambung jarang halus yang mengandung sel otot polos
yang berperan untuk kontraksi pembuluh darah.4
Tunika media terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun melingkar
(sirkuler). Pada arteri, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh suatu
membrana elastik interna. Membran ini terdiri atas elastin, biasanya
berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat berdifusi melalui lubang-lubang
yang terdapat dalam membran dan memberi makan pada sel-sel yang
terletak jauh di dalam dinding pembuluh.4
Tunika adventisia terdiri atas jaringan penyambung dengan serabut-
serabut elastin. Vasa vasorum memberikan metabolit-metabolit untuk
tunika adventisia dan tunika media pembuluh-pembuluh besar, karena
lapisan-lapisannya terlalu tebal untuk diberikan makanan oleh difusi dari
aliran darah.4
Gambar 4. Dinding Arteri dan Vena.4
B. Fungsi dan Mekanisme Kerja Jantung
Jantung memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai alat pemompa darah
ke seluruh tubuh. Dari jantung, darah diatur dan dialirkan melalui pembuluh-pembuluh
darah ke seluruh bagian tubuh. Jantung bekerja dengan cara kontraksi dan relaksasi.
Pada saat kedua atrium mengembang (relaksasi), darah dari vena dan paru-paru masuk
ke atrium jantung. Ketika kedua atrium menguncup (kontraksi), ventrikel akan
mengembang sehingga darah mengair ke ventrikel. Bila kedua ventrikel menguncup,
darah akan keluar dari ventrikel kiri melalui aorta ke seluruh tubuh dan dari ventrikel
6
kanan menuju paru-paru. Satu kali kontraksi dan relaksasi menyebabkan denyut jantung
yang menimbulkan denyut nadi. Pada keadaan normal, frekuensi denyut nadi seseorang
antara 60-80 kali per menit.5
a. Letak, Batas, dan Vaskularisasi Jantung
Jantung manusia terletak di dalam rongga dada agak ke kiri di antara paru-
paru kiri dan paru-paru kanan. Ukurannya sebesar kepalan tangan dengan berat
± 300 gram. Batas kanan jantung dibentuk oleh vena kava superior dan tepi
paling luar dari atrium kanan, sedangkan batas kiri jantung dibentuk oleh
ventrikel kiri.5
Jantung mendapat vaskularisasi dari arteri koronaria dekster dan sinister,
yang berasal dari aorta asendens tepat di atas valva aorta. Pendarahan jantung
terletak pada sinus coronarius. Arteri koronaria dan cabang-cabang utamanya
terdapat di permukaan jantung, terletak di dalam jaringan ikat subepikardial.
Arteri koronaria dekster berasal dari sinus anterior aorta dan berjalan ke depan di
antara trunkus pulmonalis dan aurikula dekster. Arteri ini berjalan turun hampir
ventrikel ke dalam sulkus atrioventrikular dekster. Pada pinggir inferior jantung,
pembuluh ini melanjut ke posterior sepanjang sulkus atrioventrikularis untuk
beranastomosis dengan arteri koronaria sinister di dalam sulkus interventriclaris
posterior. Cabang-cabang dari arteri koronaria dekster memperdarahi atrium
dekster dan ventrikulus dekster, sebagian dari atrium sinister dan ventrikulus
sinister, dan septum atrioventrikular. Cabang-cabang dari arteri koronaria dekster
tersebut antara lain ramus coni arteriosi, ramus ventrikulare anterior, ramus
ventrikulare posterior, ramus interventrikulare posterior, dan ramus atriales.5
Arteri koronaria sinister mendarahi sebagian besar jantung, termasuk
sebagian besar atrium sinister, ventrikulus sinister, dan septum ventrikular. Arteri
ini berasal dari posterior kiri sinus aorta asendens dan berjalan ke depan di antara
trunkus pulmonalis dan aurikula sinister. Kemudian pembuluh ini berjalan di
sulkus atrioventrikularis anterior dan ramus sirkumfleksus. Cabang-cabang dari
arteri koronaria sinister yaitu ramus interventrikularis anterior dan ramus
circumfleksus.5
7
Gambar 5. Anatomi Arteri Koronaria.5
b. Kelistrikan Jantung
Jantung mempunyai kemampuan autorhythmicity yaitu membangkitkan
sendiri impuls listrik yang ritmis. Sifat autorhytmicity dimiliki sistem penghantar
khusus. Miokardium seperti halnya otot rangka, dapat berkontraksi setelah
diinisiasi oleh potensial aksi yang berasal dari sekelompok sel konduktif pada SA
node (nodus sinoatrial) yang terletak pada dinding atrium kanan. Dalam keadaan
normal, SA node berperan sebagai pacemaker (picu jantung) bagi kontraksi
miokardium. Selanjutnya, potensial aksi menyebar ke seluruh dinding atrium dan
menyebabkan kontraksi atrium. Selain menyebar ke seluruh dinding atrium,
impuls juga menyebar ke AV node (nodus atrioventrikular) melalui traktus
internodal, kemudian ke berkas his dan selanjutnya ke sistem purkinye.
Penyebaran impuls pada sistem purkinye menyebabkan kontraksi ventrikel.6
Penyebaran potensial aksi pada ventrikel terdiri dari 4 fase yaitu :
1) Fase 0
Fase ini disebut sebagai fase depolarisasi cepat. Pada fase ini terjadi
peningkatan tiba-tiba permeabilitas membran untuk ion Na. Pemasukan Na
banyak sehingga menyebabkan potensial intrasel naik menjadi + 20mV.
2) Fase 1
Pada fase ini, permeabilitas membran untuk ion Na segera turun sehingga
terjadi repolarisasi.
8
3) Fase 2
Karena pemasukan lambat ion Ca sehingga mempertahankan kepositifan
intrasel. Aktivasi ‘channel’ lambat ion Ca menyebabkan influks ion Ca
secara lambat dan penurunan efluks kalium.
4) Fase 3
Peningkatan tiba-tiba permiabilitas membran untuk ion K menyebabkan
difusi cepat ion K keluar sel sehingga terjadi repolarisasi cepat.
5) Fase 4
Potensial membran kembali ke keadaan semula dan terjadi istirahat mantap.
Gambar 6. Aktivitas Listrik Jantung.6
Masa refrakter sel miokardium adalah 250 m detik sedangkan masa
kontraksi otot jantung adalah 300 m detik. Pada masa kontraksi, otot jantung
tidak dapat dirangsang sampai masa relaksasi selesai sehingga pada otot jantung
tidak dapat terjadi kontraksi sumasi (tetani).6
Pada keadaan normal, sel miokardium tidak melepaskan muatan listrik
spontan, dan kemungkinan pelepasan muatan spontan berkas His dan sistem
Purkinye adalah rendah karena pelepasan muatan listrik pemacu normal simpul
SA lebih cepat daripada kecepatan pelepasan muatan spontan kedua sistem ini.
Meskipun demikian, pada keadaan abnormal, serat His-Purkinye atatu serat
miokardium dapat melepas muatan secara spontan. Pada kondisi ini, dikatakan
ada peningkatan otomasi jantung. Bila suatu fokus ektopik yang mudah
9
terangsang melepaskan muatan listrik, hasilnya adalah denyut yang terjadi
sebelum denyut jantung berikut yang diharapkan dan mengganggu irama jantung
untuk sementara yang disebut dengan ekstrasistole (denyut prematur atrium,
simpul atau ventrikel).6
c. Pompa Jantung
Darah diedarkan ke seluruh tubuh dengan cara dipompa oleh jantung.
Jantung memompa darah dengan cara kontraksi (sistol) dan relaksasi (diastol).
Adanya kontraksi dan relaksasi yang bergantian menyebabkan terjadinya denyut
nadi atau denyut jantung. Jika atrium berkontraksi, ventrikel mengembang
mencapai volume terbesar atau volume maksimum atau dalam keadaan relaksasi
maksimum. Ventrikel dalam keadaan relaksasi maksimum ini disebut diastol.
Pada fase diastol, katup bikuspidalis membuka dan darah dari atrium masuk ke
ventrikel. Rangsang yang melalui berkas His terputus kurang lebih sepersepuluh
detik digunakan jantung untuk beristirahat. Setelah sepersepuluh detik, otot
ventrikel benkontraksi. Keadaan ini disebut sistol. Dalam fase ini, katup
bikuspidalis dan katup trikuspidalis menutup karena gerakan korda tendinae yang
disebabkan oleh kontraksi otot papilari (urat pengatur katup). Dengan
berkontraksinya ventrikel, darah akan menuju katup semilunaris. Katup ini segera
terbuka kemudian darah masuk ke aorta dan ke arteri paru-paru. Periode dari
akhir pemompaan hingga akhir pemompaan berikutnya disebut siklus jantung.7
Orang dewasa yang sehat memiliki tekanan sistol kurang dari 120 mmHg
dan diastol kurang dari 80mmHg. Jika sistol melebihi batas tekanan normal,
dikatakan orang tersebut menderita tekanan darah tinggi (hipertensi), sedangkan
apabila jika kurang dari batas tekanan normal disebut menderita tekanan darah
rendah (hipotensi). Secara normal, jantung memompa darah kurang lebih dari 5
liter per menit dengan jumlah denyut nadi 70 puluh kali. Jika ada kegiatan lain,
misalnya berolahraga maka denyut jantung dapat mencapai lebh dari 100 kali per
menit dan memompa darah lebih dari 20 liter.7
d. Kontrol Curah Jantung
Cardiac output (curah jantung) merupakan jumlah darah yang dipompakan
ventrikel tiap menit. Curah jantung kanan sama dengan curah jantung kiri. Curah
10
jantung istirahat konstan. Perubahan salah satu faktor dikompensasi oleh faktor
yang lain. Bila frekuensi denyut jantung turun maka stroke volume meningkat
dan cardiac output tetap. Kebutuhan O2 meningkat pada saat olahraga
menyebabkan curah jantung naik. Pada olahraga berat, curah jantung akan naik
menjadi 20-25 liter/menit.8
Pengaturan curah jantung sesuai kebutuhan melalui pengaturan secara
faktor intrinsik dan ekstrinsik. Pengaturan intrinsik dilakukan menurut
mekanisme hukum starling atau mekanisme heterometrik. Pada pengaturan
intrinsik, EDV (end diastolic volume) akan naik sehingga kontraksi naik dan
menyebabkan stroke volume naik. Sedangkan pada pengaturan ekstrinsik
dilakukan menurut faktor saraf dan zat kimia dalam darah atau mekanisme
homometrik. Pengaturan ekstrinsik tidak bergantung pada panjang serat otot. Zat
kimia yang berperan yaitu epinefrin, digitalis, tiroksin (menggiatkan), asetilkolin,
dan barbiturate (menghambat).8
e. Pengaturan Kerja Jantung
Di dalam tubuh, jantung dipengaruhi oleh susunan saraf otonom yang dapat
mengubah frekuensi denyut jantung dan kekuatan kontraksi. Jantung dipersarafi
secara otonom oleh saraf simpatis dan parasimpatis. Akan tetapi, ada kekhususan
pada ventrikel terutama yang dipersarafi oleh saraf simpatis dan serabut-serabut
parasimpatis yang lebih sedikit. Perangsangan saraf parasimpatis ke jantung
melalui nervus vagus akan menyebabkan pelepasan asetilkolin. Asetilkolin
mempunyai 2 efek utama pada jantung yaitu menurunkan irama SA node dan
menurunkan kemampuan eksitabilitas serabut junctional AV di antara otot atrium
dan AV node sehingga kondisi ini akan memperlambat penghantaran impuls
jantung ke dalam ventrikel.9
Perangsangan vagus akan menyebabkan peningkatan sekresi asetilkolin
sehingga permeabilitas membran serabut dan sel autoritmik terhadap kalium akan
meningkat. Keadaan ini akan memungkinkan kebocoran kalium dengan cepat ke
bagian luar dari sel autoritmik. Kondisi ini menyebabkan peningkatan negativitas
di dalam serabut, suatu efek yang disebut hiperpolarisasi.9
11
Perangsangan saraf simpatis akan meningkatkan seluruh aktivitas jantung.
Perangsangan maksimum dapat meningkatkan kecepatan denyut jantung
sebanyak 3 kali lipat dari rentang normal dan dapat meningkatkan kekuatan
kontraksi jantung sebanyak 2-3 kali lipat.9
Setelah dirangsang, saraf simpatis melepaskan neurotransmiter
(norepinefrin/epinefrin). Neurotransmiter tersebut menyebabkan peningkatan
permeabilitas membran sel terhadap ion natrium. Masuknya (influks) natrium
akan mempermudah setiap serabut untuk merangsang serabut berikutnya
sehingga mengurangi waktu penghantaran impuls dari atrium ke ventrikel.
Epinefrin juga akan meningkatkan permeabilitas terhadap ion kalsium yang
meningkatkan kekuatan kontraktil otot jantung. Selain itu, ion kalsium juga
sangat berperan dalam merangsang proses kontraktilitas serabut otot jantung.9
f. Enzim
Enzim yang berada pada jantung yaitu kreatin fosfokinase (CK), isoenzim
CK-MB, troponin T, dan LDH.
1) Kreatin fosfokinase (CK) CK merupakan enzim yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otot jantung dan otot rangka dan dalam konsentrasi rendah pada jaringan otak. Pada infark miokard akut, konsentrasi CK dalam serum akan meningkat dalam waktu 6-8 jam setelah onset infark, mencapai puncaknya setelah 24 jam dan turun kembali ke normal dalam waktu 3-4 hari.
2) Isoenzim CK-MB
Ada 3 isoenzim dari CK yang terlihat pada elektroforesis yaitu MM, BB
dan MB. Isoenzim BB umumnya terdapat pada otak, MM pada otot rangka
dan MB pada otot jantung. Enzim CK-MB dalam keadaan normal
ditemukan di dalam otot jantung dan dilepaskan ke dalam darah jika terjadi
kerusakan jantung. Peningkatan kadar enzim ini akan tampak dalam waktu
2-3 jam setelah onset infark, mencapai puncaknya pada 10-12 jam dan
umunya akan kembali ke normal dalam waktu 24 jam.
12
3) Troponin T
Troponin T jantung adalah protein miofibril dari serat otot lintang yang
bersifat kardiospesifik. Pada saat terjadi kerusakan miokard akibat iskemi,
Troponin T dari sitoplasma dilepas ke dalam darah. Masa penglepasan
Troponin T berlangsung 30-90 jam dan setelah itu menurun.
4) Laktat dehidrogenase (LDH)
LDH yaitu enzim yang berguna untuk mendiagnosis kerusakan otot jantung
dan otot rangka. LDH hampir terdapat di semua jaringan tubuh dan
kadarnya akan meningkat pada berbagai keadaan. Pada infark miokard akut,
konsentrasi akan meningkat dalam waktu 24-28 jam, mencapai puncaknya
dalam 3-6 hari setelah onset dan kembali normal setelah 8-14 hari.10
g. Dasar Pengaturan Gelombang EKG
Prinsip EKG (elektrokardiograf) adalah jantung sebagai organ pembangkit
listrik. Alat EKG merupakan galvanometer yang sangat peka. Einthoven pada
tahun 1903 membuat galvanometer dawai (string galvanometer).10
Tubuh mengandung sejumlah besar air dan elektrolit merupakan volume
conductor yang dapat menghantarkan listrik dalam 3 dimensi (hipotesis
Einthoven) di kulit. Prinsipnya adalah 2 elektroda perekam ditempatkan di kulit
lalu dihubungkan dengan string. String akan bergetar bila ada arus listrik, sumber
cahaya dan alat optik. Setelah itu, direkam bayangan getaran string di kertas film.
Rekaman ini adalah indirect recorder. Grafik yang merekam aktivitas kelistrikan
jantung dalam waktu tertentu disebut elektrokardogram. Gelombang EKG
dinyatakan dengan abjad Einthoven yaitu P,Q,R,S,T dan U.10
1) Gelombang P
Gelombang P merupakan depolarisasi atrium. Karena arah vektornya ke kiri
bawah, maka bila gelombang P normal (dari nodus SA) gambaran akan
terlihat di sandapan II, aVF dan negatif di aVR.
2) Interval PR
Diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan kompleks QRS.
Interval PR adalah interval paling pendek, yang merupakan waktu yang
13
diperlukan rangsang listrik jantung dari nodus SA, menyebar ke atrium
sampai di nodus AV.
3) Kompleks QRS
Tidak semua kompleks QRS mempunyai gelombang Q, R atau S. Bila awal
kompleks QRS merupakan defleksi negatif, maka gelombang itu dinamakan
gelombang Q. Bila kompleks QRS mempunyai defleksi positif, maka
defleksi positif pertama dinamakan gelombang R. Bila kompleks QRS
mempunyai lebih dari satu defleksi negatif maka defleksi negatif kedua
dinamakan gelombang S. Defleksi positif kedua dinamakan R’. Bila
kompleks QRS hanya mempunyai 1 defleksi negatif tanpa defleksi positif,
maka kompleks QRS ini dinamakan kompleks QS. Sebaliknya bila hanya
mempunyai defleksi positif saja, dinamakan kompleks R.
4) Interval QRS
Interval yang diukur dari permulaan QRS sampai akhir QRS.
Bilapenyebaran rangsang di ventrikel lambat maka terjadi pemanjangan
interval QRS seperti pada gangguan hantaran intraventrikular.
5) Segmen ST
Segmen ST merupakan bagian dari rekaman EKG, mulai dari akhir
kompleks QRS sampai awal gelombang T. Bagian ini merupakan awal
repolarisasi ventrikel.
6) Gelombang T
Gelombang T juga merupakan bagian dari repolarisasi ventrikel.
Gelombang T yang normal berbentuk asimetrik. Bila gelombang T positif,
maka bagian yang menaik berbentuk landai sedangkan yang menurun
berbentuk lebih curam. Sebaliknya bila gelombang T negatif, maka bagian
yang menurun berbentuk landai sedangkan yang menaik berbentuk lebih
curam.
7) Interval QT
Interval ini diukur dari permulaan kompleks QRS sampai akhir gelombang
T. Interval QT terutama menunjukkan bahwa ventrikel yang baru saja
terstimulasi telah kembali ke keadaan semula.
8) Gelombang U
Gelombang U terlihat setelah gelombang T. Bentuk pucaknya membulat.
Biasanya gelombang U searah dengan gelombang T.10
14
Gambar 7. Elektrokardiogram.10
h. Pengaturan Irama Jantung
Irama denyut jantung yang normal dapat timbul hanya jika perangsangan
dimulai dari SA node dan mengikuti jalur normal melalui AV node, berkas His,
dan serabut Purkinye. Irama jantung yang normal bergantung pada sistem eksitasi
dan konduktif jantung yang harus berjalan dengan baik. Agar jantung dapat
berkontraksi dengan irama yang teratur, kontraksi otot jantung harus dicetuskan
oleh aksi potensial dari SA node.11
Jantung dapat berdenyut secara autonom dan iramanya teratur karena
terdapat sel-sel yang dapat menghasilkan aksi potensial. Jantung manusia dewasa
normalnya berkontraksi secara berirama dengan frekuensi sekitar 72 denyut per
menit. Selain sel yang berisfat autoritmik, ada pula sel kontraktil yang kerjanya
membutuhkan rangsangan dari sel autoritmik.11
Sel autoritmik dapat ditemukan pada SA node, AV node, berkas His, dan
serabut Purkinye. Sel autoritmik memiliki kekhususan, yaitu sel autoritmik tidak
memiliki potensial membran istirahat. Tidak adanya potensial membran istirahat
berarti sel-sel ini tidak memerlukan stimulasi khusus untuk bekerja.11
Irama jantung tidak teratur terjadi apabila sumber pencetus rangsangan
bukan berasal dari SA node. Suatu pemacu jantung yang berasal dari tempat lain
di luar SA node disebut pemacu jantung ektopik. Pemacu jantung ektopik akan
15
menyebabkan urutan kontraksi abnormal dari berbagai bagian jantung. Apabila
SA node tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik, otonomi pengaturan
irama jantung akan diambil alih oleh pemacu jantung ektopik seperti otot atrium,
septum, AV node, serabut Purkinye, dan otot ventrikel.11
Penutup
Jantung adalah organ tubuh manusia yang berperan penting dalam peredaran darah
dan merupakan pusat kendali peredaran darah. Letak jantung berada di dalam rongga dada
agak ke kiri di antara paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Ukuran Jantung kira-kira adalah
sekepalan tangan kita. Secara umum fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh
dan menampungnya kembali setelah dibersihkan organ paru-paru. Hal ini berarti bahwa
fungsi jantung manusia adalah sebagai alat atau organ pemompa darah pada manusia. Jantung
bekerja dengan cara kontraksi dan relaksasi. Satu kali kontraksi dan relaksasi menyebabkan
denyut jantung yang menimbulkan denyut nadi.
Daftar Pustaka
1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2003.h.228-30.
2. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomi. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2004.h.23-4.
3. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2003.h.221-7.
4. Singh I. Teks dan atlas histologi manusia. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara;
2006.h.115-20.
5. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2006.h.102-6.
6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2011.h.333-5.
7. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia;
2009.h.151-3.
8. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2003.h.107-9.
9. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;
2003.h.529-33.
16
10. Rilantono LI, Baraas F, Karo SK, Roebiono PS. Buku ajar kardiologi. Jakarta: Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia; 2004.h.66-7.
11. Guyton. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC; 2003.h.275-8.
17