makalah pbl 4

25
Peran dan Mekanisme Kerja Jantung Manusia Kelly 102012078 E 3 Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510 kelly [email protected] Pendahuluan Sistem kardiovaskuler atau sistem sirkulasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk mempertahankan kuantitas dan kualitas dari cairan yang ada di seluruh tubuh. Sistem kardiovaskuler terdiri dari dua sistem, yaitu sistem jantung dan vasa darah. Sistem sirkulasi darah dimulai dari jantung yang berfungsi untuk mempompa darah yang kemudian dialirkan melalui aorta dan diteruskan ke cabang-cabang pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler berhubungan erat dengan darah dimana masing-masing darah memiliki tugas atau fungsi masing-masing dan saling berkaitan satu sama lain. Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke 1

Upload: merissaarviana

Post on 19-Feb-2016

11 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah

TRANSCRIPT

Page 1: makalah pbl 4

Peran dan Mekanisme Kerja Jantung Manusia

Kelly

102012078

E 3

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

kelly [email protected]

Pendahuluan

Sistem kardiovaskuler atau sistem sirkulasi adalah suatu sistem yang berfungsi untuk

mempertahankan kuantitas dan kualitas dari cairan yang ada di seluruh tubuh. Sistem

kardiovaskuler terdiri dari dua sistem, yaitu sistem jantung dan vasa darah. Sistem sirkulasi

darah dimulai dari jantung yang berfungsi untuk mempompa darah yang kemudian dialirkan

melalui aorta dan diteruskan ke cabang-cabang pembuluh darah. Sistem kardiovaskuler

berhubungan erat dengan darah dimana masing-masing darah memiliki tugas atau fungsi

masing-masing dan saling berkaitan satu sama lain.

Jantung merupakan organ utama dalam sistem kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh

organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan

kiri. Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dimana pada saat

memompa jantung, otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak. Selain itu, otot jantung

juga mempunyai kemampuan untuk menimbulkan rangsangan listrik. Ada 4 ruangan dalam

jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium dan sisanya adalah ventrikel.

1

Page 2: makalah pbl 4

Pembahasan

A. Struktur Organ Terkait

a. Struktur Makroskopis

Jantung mempunyai 4 kamar atau ruangan. Bagian atas disebut atrium,

yang dibagi atas atrium kanan dan kiri, sedangkan bagian bawah disebut ventrikel

yang terbagi atas ventrikel kanan dan kiri. Ruangan jantung terbagi menjadi

internal dan eksternal. Pada bagian internal, terdiri atas atrium, ventrikel, septum

interventriculare dan septum interatriale. Sedangkan pada bagian eksternal terdiri

dari sulcus coronarius, sulcus interventricularis anterior dan sulcus

interventricularis posterior. Hubungan antara atrium dan ventrikel diperantarai

oleh katup. Katup-katup tersebut yaitu katup mitral (bikuspid), katup trikuspid,

katup aorta dan katup pulmonal. Katup mitral dan trikuspid letaknya mendatar.

Katup mitral berperan utuk menghubungkan atrium kiri dan ventrikel kiri.

Sedangkan katup trikuspid berperan utuk menghubungkan atrium kanan dan

ventrikel kanan.Katup aorta dan pulmonal terdiri dari 3 daun katup semilunaris

yang berbentuk cangkir. Katup-katup ini bekerja menjaga agar proses pengaliran

darah secara normal tidak bisa terbalik.1

Jantung manusia terdiri dari 3 lapisan yaitu epikardium, miokardium dan

endokardium. Epikardium merupakan lamina visceralis perikardium serosum.

Miokardium terdiri dari kumpulan sel otot jantung yang tersusun dalam pola

sirkular dan spiral. Strukturnya lurik namun sifat kerjanya autonom.

Endokardium merupakan selaput yang membatasi ruang jantung. Endokardium

berupa lapisan endotelium yang melekat pada selapis jaringan ikat.

Perikardium merupakan lapisan paling atas/luar yang terdiri atas fibrosa

dan serosa. Perikardium berfungsi sebagai pembungkus jantung. Lapisan

perikardium terdiri dari perikardium parietal (pembungkus luar jantung) dan

perikardium visceral (lapisan yang langsung menempel pada jantung). Antara

perikardium parietal & visceral terdapat ruangan perikardium yang berisi cairan

serosa berjumlah 15-50 ml dan berfungsi sebagai pelumas untuk menahan

gesekan.2

2

Page 3: makalah pbl 4

Gambar 1. Makroskopis Jantung.2

b. Struktur Mikroskopis

Jantung terdiri dari dinding jantung, rangka jantung, katup jantung, sistem

hantar rangsang, dan pembuluh darah jantung.

1) Dinding Jantung

Dinding jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu endokardium, miokardium,

dan epikardium. Endokardium berupa lapisan tipis mengkilat di seluruh

permukaan dalam jantung (identik dengan tunika intima). Bangunan dalam

endokardium antara lain muskuli papilaris, corda tendinea, dan katup-katup.

Pada muskuli papilaris dan corda tendinea tidak didapatkan adanya sel

endotel karena musculi papillaris dan corda tendinea itu sendiri merupakan

modifikasi dari sel otot polos. Struktur histologis endokardium dibedakan

menjadi 3 lapisan yaitu lapisan dalam, tengah (elastomuskuler), dan luar

(subendokardium). Lapisan dalam terdiri dari endotel dan subendotel.

Endotel berbentuk oval/polygonal dengan inti yang berbentuk bulat/oval

dan subendotelnya tipis. Pada subendotel, terdiri dari serabut kolagen,

serabut elastis, dan fibroblas. Selain itu, mulai tampak juga serabut-serabut

3

Page 4: makalah pbl 4

purkinye. Serabut purkinye adalah serabut modifikasi dari otot jantung yang

mempunyai sifat seperti sel saraf. Pada lapisan tengah (lapisan

elastomuskuler) merupakan jaringan yang paling tebal. Jaringan ini terdiri

dari jaringan pengikat padat, serabut elastis, dan otot polos. Lapisan terluar

adalah lapisan subendokaridum. Lapisan ini disusun oleh jaringan pengikat

longgar yang menghubungkan endokardium dengan miokardium.3

Miokardium tersusun oleh otot-otot jantung yang strukturnya lurik dan

tersusun seperti spiral (4 lapisan spiral dengan arah serat tertentu). Pada

miokardium terdapat jaringan pengikat interstisiel terutama yaitu serabut

retikuler. Miokardium atrium dan miokardium ventrikel dipisahkan oleh

suatu bangunan yag disebut annulus fibrosus. Annulus fibrosus ini tersusun

oleh jaringan pengikat kolagen.3

Epikardium adalah lapisan paling atas dari dinding jantung yang

tersusun dari epitel selapis gepeng (lapisan perikardium viseral).

Epikardium merupakan jaringan pengikat yang mengandung anyaman-

anyaman dari serabut elastis, serabut kolagen, dan fibroblas. Di bagian

permukaan yang bebas, epikardium dilapisi oleh selapis sel mesothelium.3

Gambar 2. Lapisan-Lapisan Dinding Jantung.3

2) Rangka Jantung

4

Page 5: makalah pbl 4

Rangka jantung merupakan bangunan penyokong, tempat sebagian

besar otot jantung dan katup jantung melekat. Sebagian besar rangka

jantung terdiri atas jaringan ikat padat. Bagian utamanya yaitu septum

membranaseum, trigonum fibrosum, dan annulus fibrosus.3

3) Katup jantung

Katup jantung merupakan lempengan jaringan ikat yang berpangkal

pada annulus fibrosus. Katup-katup jantung terdiri atas bagian sentral yang

terdiri atas jaringan fibrosa padat dan pada kedua permukaannya dibatasi

oleh lapisan endotel.3

4) Sistem hantar rangsang

Serat purkinye mempunyai kecepatan hantar rangsang lebih besar

daripada serat otot jantung biasa. Selain itu, serat purkinye memiliki banyak

sarkoplasma, jumlah miofibril yang sedikit dan terletak di tepi serat.3

Gambar 3. Serat Purkinye.3

5) Pembuluh Darah Jantung

Pembuluh darah jantung terdiri atas lapisan-lapisan seperti tunika

intima, tunika media, tunika adventisia, dan vasa vasorum. Tunika intima

(tunika interna) terdiri atas selapis sel endotel yang membatasi permukaan

dalam pembuluh. Di bawah endotel adalah lapisan subendotel, yang terdiri

5

Page 6: makalah pbl 4

atas jaringan penyambung jarang halus yang mengandung sel otot polos

yang berperan untuk kontraksi pembuluh darah.4

Tunika media terdiri dari sel-sel otot polos yang tersusun melingkar

(sirkuler). Pada arteri, tunika media dipisahkan dari tunika intima oleh suatu

membrana elastik interna. Membran ini terdiri atas elastin, biasanya

berlubang-lubang sehingga zat-zat dapat berdifusi melalui lubang-lubang

yang terdapat dalam membran dan memberi makan pada sel-sel yang

terletak jauh di dalam dinding pembuluh.4

Tunika adventisia terdiri atas jaringan penyambung dengan serabut-

serabut elastin. Vasa vasorum memberikan metabolit-metabolit untuk

tunika adventisia dan tunika media pembuluh-pembuluh besar, karena

lapisan-lapisannya terlalu tebal untuk diberikan makanan oleh difusi dari

aliran darah.4

Gambar 4. Dinding Arteri dan Vena.4

B. Fungsi dan Mekanisme Kerja Jantung

Jantung memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu sebagai alat pemompa darah

ke seluruh tubuh. Dari jantung, darah diatur dan dialirkan melalui pembuluh-pembuluh

darah ke seluruh bagian tubuh. Jantung bekerja dengan cara kontraksi dan relaksasi.

Pada saat kedua atrium mengembang (relaksasi), darah dari vena dan paru-paru masuk

ke atrium jantung. Ketika kedua atrium menguncup (kontraksi), ventrikel akan

mengembang sehingga darah mengair ke ventrikel. Bila kedua ventrikel menguncup,

darah akan keluar dari ventrikel kiri melalui aorta ke seluruh tubuh dan dari ventrikel

6

Page 7: makalah pbl 4

kanan menuju paru-paru. Satu kali kontraksi dan relaksasi menyebabkan denyut jantung

yang menimbulkan denyut nadi. Pada keadaan normal, frekuensi denyut nadi seseorang

antara 60-80 kali per menit.5

a. Letak, Batas, dan Vaskularisasi Jantung

Jantung manusia terletak di dalam rongga dada agak ke kiri di antara paru-

paru kiri dan paru-paru kanan. Ukurannya sebesar kepalan tangan dengan berat

± 300 gram. Batas kanan jantung dibentuk oleh vena kava superior dan tepi

paling luar dari atrium kanan, sedangkan batas kiri jantung dibentuk oleh

ventrikel kiri.5

Jantung mendapat vaskularisasi dari arteri koronaria dekster dan sinister,

yang berasal dari aorta asendens tepat di atas valva aorta. Pendarahan jantung

terletak pada sinus coronarius. Arteri koronaria dan cabang-cabang utamanya

terdapat di permukaan jantung, terletak di dalam jaringan ikat subepikardial.

Arteri koronaria dekster berasal dari sinus anterior aorta dan berjalan ke depan di

antara trunkus pulmonalis dan aurikula dekster. Arteri ini berjalan turun hampir

ventrikel ke dalam sulkus atrioventrikular dekster. Pada pinggir inferior jantung,

pembuluh ini melanjut ke posterior sepanjang sulkus atrioventrikularis untuk

beranastomosis dengan arteri koronaria sinister di dalam sulkus interventriclaris

posterior. Cabang-cabang dari arteri koronaria dekster memperdarahi atrium

dekster dan ventrikulus dekster, sebagian dari atrium sinister dan ventrikulus

sinister, dan septum atrioventrikular. Cabang-cabang dari arteri koronaria dekster

tersebut antara lain ramus  coni arteriosi, ramus ventrikulare anterior, ramus

ventrikulare posterior, ramus interventrikulare posterior, dan ramus atriales.5

Arteri koronaria sinister mendarahi sebagian besar jantung, termasuk

sebagian besar atrium sinister, ventrikulus sinister, dan septum ventrikular. Arteri

ini berasal dari posterior kiri sinus aorta asendens dan berjalan ke depan di antara

trunkus pulmonalis dan aurikula sinister. Kemudian pembuluh ini berjalan  di

sulkus atrioventrikularis anterior dan ramus sirkumfleksus. Cabang-cabang dari

arteri koronaria sinister yaitu ramus interventrikularis anterior dan ramus

circumfleksus.5

7

Page 8: makalah pbl 4

Gambar 5. Anatomi Arteri Koronaria.5

b. Kelistrikan Jantung

Jantung mempunyai kemampuan autorhythmicity yaitu membangkitkan

sendiri impuls listrik yang ritmis. Sifat autorhytmicity dimiliki sistem penghantar

khusus. Miokardium seperti halnya otot rangka, dapat berkontraksi setelah

diinisiasi oleh potensial aksi yang berasal dari sekelompok sel konduktif pada SA

node (nodus sinoatrial) yang terletak pada dinding atrium kanan. Dalam keadaan

normal, SA node berperan sebagai pacemaker (picu jantung) bagi kontraksi

miokardium. Selanjutnya, potensial aksi menyebar ke seluruh dinding atrium dan

menyebabkan kontraksi atrium. Selain menyebar ke seluruh dinding atrium,

impuls juga menyebar ke AV node (nodus atrioventrikular) melalui traktus

internodal, kemudian ke berkas his dan selanjutnya ke sistem purkinye.

Penyebaran impuls pada sistem purkinye menyebabkan kontraksi ventrikel.6

Penyebaran potensial aksi pada ventrikel terdiri dari 4 fase yaitu :

1) Fase 0

Fase ini disebut sebagai fase depolarisasi cepat. Pada fase ini terjadi

peningkatan tiba-tiba permeabilitas membran untuk ion Na. Pemasukan Na

banyak sehingga menyebabkan potensial intrasel naik menjadi + 20mV.

2) Fase 1

Pada fase ini, permeabilitas membran untuk ion Na segera turun sehingga

terjadi repolarisasi.

8

Page 9: makalah pbl 4

3) Fase 2

Karena pemasukan lambat ion Ca sehingga mempertahankan kepositifan

intrasel. Aktivasi ‘channel’ lambat ion Ca menyebabkan influks ion Ca

secara lambat dan penurunan efluks kalium.

4) Fase 3

Peningkatan tiba-tiba permiabilitas membran untuk ion K menyebabkan

difusi cepat ion K keluar sel sehingga terjadi repolarisasi cepat.

5) Fase 4

Potensial membran kembali ke keadaan semula dan terjadi istirahat mantap.

Gambar 6. Aktivitas Listrik Jantung.6

Masa refrakter sel miokardium adalah 250 m detik sedangkan masa

kontraksi otot jantung adalah 300 m detik. Pada masa kontraksi, otot jantung

tidak dapat dirangsang sampai masa relaksasi selesai sehingga pada otot jantung

tidak dapat terjadi kontraksi sumasi (tetani).6

Pada keadaan normal, sel miokardium tidak melepaskan muatan listrik

spontan, dan kemungkinan pelepasan muatan spontan berkas His dan sistem

Purkinye adalah rendah karena pelepasan muatan listrik pemacu normal simpul

SA lebih cepat daripada kecepatan pelepasan muatan spontan kedua sistem ini.

Meskipun demikian, pada keadaan abnormal, serat His-Purkinye atatu serat

miokardium dapat melepas muatan secara spontan. Pada kondisi ini, dikatakan

ada peningkatan otomasi jantung. Bila suatu fokus ektopik yang mudah

9

Page 10: makalah pbl 4

terangsang melepaskan muatan listrik, hasilnya adalah denyut yang terjadi

sebelum denyut jantung berikut yang diharapkan dan mengganggu irama jantung

untuk sementara yang disebut dengan ekstrasistole (denyut prematur atrium,

simpul atau ventrikel).6

c. Pompa Jantung

Darah diedarkan ke seluruh tubuh dengan cara dipompa oleh jantung.

Jantung memompa darah dengan cara kontraksi (sistol) dan relaksasi (diastol).

Adanya kontraksi dan relaksasi yang bergantian menyebabkan terjadinya denyut

nadi atau denyut jantung. Jika atrium berkontraksi, ventrikel mengembang

mencapai volume terbesar atau volume maksimum atau dalam keadaan relaksasi

maksimum. Ventrikel dalam keadaan relaksasi maksimum ini disebut diastol.

Pada fase diastol, katup bikuspidalis membuka dan darah dari atrium masuk ke

ventrikel. Rangsang yang melalui berkas His terputus kurang lebih sepersepuluh

detik digunakan jantung untuk beristirahat. Setelah sepersepuluh detik, otot

ventrikel benkontraksi. Keadaan ini disebut sistol. Dalam fase ini, katup

bikuspidalis dan katup trikuspidalis menutup karena gerakan korda tendinae yang

disebabkan oleh kontraksi otot papilari (urat pengatur katup). Dengan

berkontraksinya ventrikel, darah akan menuju katup semilunaris. Katup ini segera

terbuka kemudian darah masuk ke aorta dan ke arteri paru-paru. Periode dari

akhir pemompaan hingga akhir pemompaan berikutnya disebut siklus jantung.7

Orang dewasa yang sehat memiliki tekanan sistol kurang dari 120 mmHg

dan diastol kurang dari 80mmHg. Jika sistol melebihi batas tekanan normal,

dikatakan orang tersebut menderita tekanan darah tinggi (hipertensi), sedangkan

apabila jika kurang dari batas tekanan normal disebut menderita tekanan darah

rendah (hipotensi). Secara normal, jantung memompa darah kurang lebih dari 5

liter per menit dengan jumlah denyut nadi 70 puluh kali. Jika ada kegiatan lain,

misalnya berolahraga maka denyut jantung dapat mencapai lebh dari 100 kali per

menit dan memompa darah lebih dari 20 liter.7

d. Kontrol Curah Jantung

Cardiac output (curah jantung) merupakan jumlah darah yang dipompakan

ventrikel tiap menit. Curah jantung kanan sama dengan curah jantung kiri. Curah

10

Page 11: makalah pbl 4

jantung istirahat konstan. Perubahan salah satu faktor dikompensasi oleh faktor

yang lain. Bila frekuensi denyut jantung turun maka stroke volume meningkat

dan cardiac output tetap. Kebutuhan O2 meningkat pada saat olahraga

menyebabkan curah jantung naik. Pada olahraga berat, curah jantung akan naik

menjadi 20-25 liter/menit.8

Pengaturan curah jantung sesuai kebutuhan melalui pengaturan secara

faktor intrinsik dan ekstrinsik. Pengaturan intrinsik dilakukan menurut

mekanisme hukum starling atau mekanisme heterometrik. Pada pengaturan

intrinsik, EDV (end diastolic volume) akan naik sehingga kontraksi naik dan

menyebabkan stroke volume naik. Sedangkan pada pengaturan ekstrinsik

dilakukan menurut faktor saraf dan zat kimia dalam darah atau mekanisme

homometrik. Pengaturan ekstrinsik tidak bergantung pada panjang serat otot. Zat

kimia yang berperan yaitu epinefrin, digitalis, tiroksin (menggiatkan), asetilkolin,

dan barbiturate (menghambat).8

e. Pengaturan Kerja Jantung

Di dalam tubuh, jantung dipengaruhi oleh susunan saraf otonom yang dapat

mengubah frekuensi denyut jantung dan kekuatan kontraksi. Jantung dipersarafi

secara otonom oleh saraf simpatis dan parasimpatis. Akan tetapi, ada kekhususan

pada ventrikel terutama yang dipersarafi oleh saraf simpatis dan serabut-serabut

parasimpatis yang lebih sedikit. Perangsangan saraf parasimpatis ke jantung

melalui nervus vagus akan menyebabkan pelepasan asetilkolin. Asetilkolin

mempunyai 2 efek utama pada jantung yaitu menurunkan irama SA node dan

menurunkan kemampuan eksitabilitas serabut junctional AV di antara otot atrium

dan AV node sehingga kondisi ini akan memperlambat penghantaran impuls

jantung ke dalam ventrikel.9

Perangsangan vagus akan menyebabkan peningkatan sekresi asetilkolin

sehingga permeabilitas membran serabut dan sel autoritmik terhadap kalium akan

meningkat. Keadaan ini akan memungkinkan kebocoran kalium dengan cepat ke

bagian luar dari sel autoritmik. Kondisi ini menyebabkan peningkatan negativitas

di dalam serabut, suatu efek yang disebut hiperpolarisasi.9

11

Page 12: makalah pbl 4

Perangsangan saraf simpatis akan meningkatkan seluruh aktivitas jantung.

Perangsangan maksimum dapat meningkatkan kecepatan denyut jantung

sebanyak 3 kali lipat dari rentang normal dan dapat meningkatkan kekuatan

kontraksi jantung sebanyak 2-3 kali lipat.9

Setelah dirangsang, saraf simpatis melepaskan neurotransmiter

(norepinefrin/epinefrin). Neurotransmiter tersebut menyebabkan peningkatan

permeabilitas membran sel terhadap ion natrium. Masuknya (influks) natrium

akan mempermudah setiap serabut untuk merangsang serabut berikutnya

sehingga mengurangi waktu penghantaran impuls dari atrium ke ventrikel.

Epinefrin juga akan meningkatkan permeabilitas terhadap ion kalsium yang

meningkatkan kekuatan kontraktil otot jantung. Selain itu, ion kalsium juga

sangat berperan dalam merangsang proses kontraktilitas serabut otot jantung.9

f. Enzim

Enzim yang berada pada jantung yaitu kreatin fosfokinase (CK), isoenzim

CK-MB, troponin T, dan LDH.

1) Kreatin fosfokinase (CK) CK merupakan enzim yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otot jantung dan otot rangka dan dalam konsentrasi rendah pada jaringan otak. Pada infark miokard akut, konsentrasi CK dalam serum akan meningkat dalam waktu 6-8 jam setelah onset infark, mencapai puncaknya setelah 24 jam dan turun kembali ke normal dalam waktu 3-4 hari.

2) Isoenzim CK-MB

Ada 3 isoenzim dari CK yang terlihat pada elektroforesis yaitu MM, BB

dan MB. Isoenzim BB umumnya terdapat pada otak, MM pada otot rangka

dan MB pada otot jantung. Enzim CK-MB dalam keadaan normal

ditemukan di dalam otot jantung dan dilepaskan ke dalam darah jika terjadi

kerusakan jantung. Peningkatan kadar enzim ini akan tampak dalam waktu

2-3 jam setelah onset infark, mencapai puncaknya pada 10-12 jam dan

umunya akan kembali ke normal dalam waktu 24 jam.

12

Page 13: makalah pbl 4

3) Troponin T

Troponin T jantung adalah protein miofibril dari serat otot lintang yang

bersifat kardiospesifik. Pada saat terjadi kerusakan miokard akibat iskemi,

Troponin T dari sitoplasma dilepas ke dalam darah. Masa penglepasan

Troponin T berlangsung 30-90 jam dan setelah itu menurun.

4) Laktat dehidrogenase (LDH)

LDH yaitu enzim yang berguna untuk mendiagnosis kerusakan otot jantung

dan otot rangka. LDH hampir terdapat di semua jaringan tubuh dan

kadarnya akan meningkat pada berbagai keadaan. Pada infark miokard akut,

konsentrasi akan meningkat dalam waktu 24-28 jam, mencapai puncaknya

dalam 3-6 hari setelah onset dan kembali normal setelah 8-14 hari.10

g. Dasar Pengaturan Gelombang EKG

Prinsip EKG (elektrokardiograf) adalah jantung sebagai organ pembangkit

listrik. Alat EKG merupakan galvanometer yang sangat peka. Einthoven pada

tahun 1903 membuat galvanometer dawai (string galvanometer).10

Tubuh mengandung sejumlah besar air dan elektrolit merupakan volume

conductor yang dapat menghantarkan listrik dalam 3 dimensi (hipotesis

Einthoven) di kulit. Prinsipnya adalah 2 elektroda perekam ditempatkan di kulit

lalu dihubungkan dengan string. String akan bergetar bila ada arus listrik, sumber

cahaya dan alat optik. Setelah itu, direkam bayangan getaran string di kertas film.

Rekaman ini adalah indirect recorder. Grafik yang merekam aktivitas kelistrikan

jantung dalam waktu tertentu disebut elektrokardogram. Gelombang EKG

dinyatakan dengan abjad Einthoven yaitu P,Q,R,S,T dan U.10

1) Gelombang P

Gelombang P merupakan depolarisasi atrium. Karena arah vektornya ke kiri

bawah, maka bila gelombang P normal (dari nodus SA) gambaran akan

terlihat di sandapan II, aVF dan negatif di aVR.

2) Interval PR

Diukur dari permulaan gelombang P sampai permulaan kompleks QRS.

Interval PR adalah interval paling pendek, yang merupakan waktu yang

13

Page 14: makalah pbl 4

diperlukan rangsang listrik jantung dari nodus SA, menyebar ke atrium

sampai di nodus AV.

3) Kompleks QRS

Tidak semua kompleks QRS mempunyai gelombang Q, R atau S. Bila awal

kompleks QRS merupakan defleksi negatif, maka gelombang itu dinamakan

gelombang Q. Bila kompleks QRS mempunyai defleksi positif, maka

defleksi positif pertama dinamakan gelombang R. Bila kompleks QRS

mempunyai lebih dari satu defleksi negatif maka defleksi negatif kedua

dinamakan gelombang S. Defleksi positif kedua dinamakan R’. Bila

kompleks QRS hanya mempunyai 1 defleksi negatif tanpa defleksi positif,

maka kompleks QRS ini dinamakan kompleks QS. Sebaliknya bila hanya

mempunyai defleksi positif saja, dinamakan kompleks R.

4) Interval QRS

Interval yang diukur dari permulaan QRS sampai akhir QRS.

Bilapenyebaran rangsang di ventrikel lambat maka terjadi pemanjangan

interval QRS seperti pada gangguan hantaran intraventrikular.

5) Segmen ST

Segmen ST merupakan bagian dari rekaman EKG, mulai dari akhir

kompleks QRS sampai awal gelombang T. Bagian ini merupakan awal

repolarisasi ventrikel.

6) Gelombang T

Gelombang T juga merupakan bagian dari repolarisasi ventrikel.

Gelombang T yang normal berbentuk asimetrik. Bila gelombang T positif,

maka bagian yang menaik berbentuk landai sedangkan yang menurun

berbentuk lebih curam. Sebaliknya bila gelombang T negatif, maka bagian

yang menurun berbentuk landai sedangkan yang menaik berbentuk lebih

curam.

7) Interval QT

Interval ini diukur dari permulaan kompleks QRS sampai akhir gelombang

T. Interval QT terutama menunjukkan bahwa ventrikel yang baru saja

terstimulasi telah kembali ke keadaan semula.

8) Gelombang U

Gelombang U terlihat setelah gelombang T. Bentuk pucaknya membulat.

Biasanya gelombang U searah dengan gelombang T.10

14

Page 15: makalah pbl 4

Gambar 7. Elektrokardiogram.10

h. Pengaturan Irama Jantung

Irama denyut jantung yang normal dapat timbul hanya jika perangsangan

dimulai dari SA node dan mengikuti jalur normal melalui AV node, berkas His,

dan serabut Purkinye. Irama jantung yang normal bergantung pada sistem eksitasi

dan konduktif jantung yang harus berjalan dengan baik. Agar jantung dapat

berkontraksi dengan irama yang teratur, kontraksi otot jantung harus dicetuskan

oleh aksi potensial dari SA node.11

Jantung dapat berdenyut secara autonom dan iramanya teratur karena

terdapat sel-sel yang dapat menghasilkan aksi potensial. Jantung manusia dewasa

normalnya berkontraksi secara berirama dengan frekuensi sekitar 72 denyut per

menit. Selain sel yang berisfat autoritmik, ada pula sel kontraktil yang kerjanya

membutuhkan rangsangan dari sel autoritmik.11

Sel autoritmik dapat ditemukan pada SA node, AV node, berkas His, dan

serabut Purkinye. Sel autoritmik memiliki kekhususan, yaitu sel autoritmik tidak

memiliki potensial membran istirahat. Tidak adanya potensial membran istirahat

berarti sel-sel ini tidak memerlukan stimulasi khusus untuk bekerja.11

Irama jantung tidak teratur terjadi apabila sumber pencetus rangsangan

bukan berasal dari SA node. Suatu pemacu jantung yang berasal dari tempat lain

di luar SA node disebut pemacu jantung ektopik. Pemacu jantung ektopik akan

15

Page 16: makalah pbl 4

menyebabkan urutan kontraksi abnormal dari berbagai bagian jantung. Apabila

SA node tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik, otonomi pengaturan

irama jantung akan diambil alih oleh pemacu jantung ektopik seperti otot atrium,

septum, AV node, serabut Purkinye, dan otot ventrikel.11

Penutup

Jantung adalah organ tubuh manusia yang berperan penting dalam peredaran darah

dan merupakan pusat kendali peredaran darah. Letak jantung berada di dalam rongga dada

agak ke kiri di antara paru-paru kiri dan paru-paru kanan. Ukuran Jantung kira-kira adalah

sekepalan tangan kita. Secara umum fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh

dan menampungnya kembali setelah dibersihkan organ paru-paru. Hal ini berarti bahwa

fungsi jantung manusia adalah sebagai alat atau organ pemompa darah pada manusia. Jantung

bekerja dengan cara kontraksi dan relaksasi. Satu kali kontraksi dan relaksasi menyebabkan

denyut jantung yang menimbulkan denyut nadi.

Daftar Pustaka

1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2003.h.228-30.

2. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomi. Jakarta: Penerbit Erlangga; 2004.h.23-4.

3. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2003.h.221-7.

4. Singh I. Teks dan atlas histologi manusia. Jakarta: Penerbit Binarupa Aksara;

2006.h.115-20.

5. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2006.h.102-6.

6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2011.h.333-5.

7. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia;

2009.h.151-3.

8. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2003.h.107-9.

9. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2003.h.529-33.

16

Page 17: makalah pbl 4

10. Rilantono LI, Baraas F, Karo SK, Roebiono PS. Buku ajar kardiologi. Jakarta: Balai

Penerbit Fakultas Kedokteran Indonesia; 2004.h.66-7.

11. Guyton. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2003.h.275-8.

17