makalah moral hindu

Upload: tyultia

Post on 14-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

moral agama hindu

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    1/19

    MAKALAH

    AJARAN MORAL DARI SISI AGAMA HINDU

    Disusun Sebagai Tugas Mata Kuliah Etika Profesi

    Oleh Kelas M

    Anggota Kelompok:

    1. !s!" Ilham A.H 11#1$$%$$111$$&

    '. ()a D*) I+a*an,an) 11#1$$%1&111$$#

    &. S)t) M!amanah 11#1$$%1&111$$&

    -. R)"n A+,)an)ta 11#1$$%$1111$$%

    #. Ma+,)ant) A,nan Aksa 11#1$$%$1111$11

    /. A+)o 0)aksana 11#1$$%$$111$

    2. 3at+))a

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    2/19

    3ROGRAM S(UDI (4KNIK SUM54RDAA ALAM DAN LINGKUNGAN

    JURUSAN K4(4KNIKAN 34R(ANIAN

    6AKUL(AS (4KNOLOGI 34R(ANIAN

    UNI74RSI(AS 5RA0IJAA

    MALANG

    '$1-

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    3/19

    5A5 I

    34NDAHULUAN

    I.1 Lata+ 5elakang

    Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk

    jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat. Dalam Kamus Besar

    Bahasa ndonesia !"#$#%, moral diartikan sebagai akhlak, budi&ekerti, atau susila. Secara

    terminologis, terda&at berbagai rumusan &engertian moral, yang dari segi substantif

    materiilnya tidak ada &erbedaan, akan teta&i bentuk formalnya berbeda. 'idjaja !"#$(%

    menyatakan bah)a moral adalah ajaran baik dan buruk tentang &erbuatan dan kelakuan

    !akhlak%. Sementara itu 'ila Huky, sebagaimana dikuti& oleh Bambang Daroeso !"#$*%

    merumuskan &engertian moral secara lebih kom&rehensi& rumusan +ormalnya yang

    &ertama sebagai &erangkat ide-ide tentang tingkah laku hidu&, dengan )arna dasar tertentu

    yang di&egang oleh sekelom&ok manusia di dalam lingkungan tertentu. Kedua moral adalah

    ajaran tentang laku hidu& yang baik berdasarkan &andangan hidu& atau agama tertentu.

    ndonesia meru&akan egara inde&enden dengan enam egara yang diakui di

    )ilayahnya. Menurut ndang-ndang Dasar "#( &ada &asal /# bah)a setia& )arga

    egara berhak memilih dan beragama sesuai dengan keyakinan masing-masing. Dari

    setia& agama !slam, Hindu, Budha, Konghuchu, Kristen 0rotestan, dan Kristen katolik% tentu

    mengandung tujuan baik dengan ajaran moral yang baik &ula. Hanya mungkin cara

    &enyam&aian dan cara &enga&likasiannya yang berbeda. 1erle&as dari &erbedaan tersebut,

    moral yang diajarkan tia& agama selalu menganjurkan ajaran moral tersebut ditera&kan

    kedalam kehidu&an sehari-hari. 1eta&i &ada era ini adalah masa dimana moral baik sudah

    tidak diindahkan &ada kehidu&an social masyarakat, banyak kriminalitas dan &erilaku

    negati2e menyim&ang yang dilakukan manusia tan&a mengingat dasar ajaran moral yang

    dianut dalam agamanya. Hal ini menunjukkan kehancuran moral yang menandakan

    kehancuran bangsa ndonesia juga. Berangkat dari hal tersebut, makalah kali ini

    membahasan ajaran moral kemanusiaan dengan salah satu agama yaitu agama Hindu.

    I.' (!8!an

    0embahasan dari makalah ini bertujuan untuk mengetahui ajaran moral secara s&esi+ik

    dari Agama Hindu.

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    4/19

    5A5 II

    34M5AHASAN

    '.1 3enge+t)an Mo+al)tas

    Berbicara moral ternyata yang dimaksudkan adalah sesuatu yang &enting karena moral

    dimengerti sebagai +ilsa+at, yaitu +ilsa+at moral. ntuk menunjuk istilah 3+ilsa+at moral4 dalam

    kajian teoretis digunakan 3etika4, teta&i dalam &engalaman hidu& sehari-hari

    &enggunaannya sering tidak jelas. Kadang-kadang kata 3moral4 dan 3etika4 digunakan

    secara bergantian untuk menunjuk suatu +enomena dari gejala yang sama. Bertens !/55/%

    mengatakan bah)a etika meru&akan +ilsa+at moral atau +ilsa+at yang mem&elajari moralitas.

    6tika menyelidiki a&a itu moralitas, sama se&erti +ilsa+at kesenian menyelidiki a&a itu

    kesenian. 1entang &ertanyaan terakhir ini &erlu dikatakan7 etika tidak sama dengan cabang-

    cabang +ilsa+at yang lain dalam arti bah)a ia membatasi diri &ada &ertanyaan 3a&a itu

    moral84. 9leh karena itu, ada baiknya dengan mem&elajari terlebih dahulu cara-cara kata itu

    di&akai bersama dengan bebera&a istilah yang dekat dengannya.

    Bertens !/55/% menjelaskan bah)a kata 3moral4 berasal dari bahasa Latin mos !jamak7

    mores% yang berarti juga kebiasaan, adat. Dalam Kamus Besar Bahasa ndonesia !"#$$%,

    kata mores masih di&akai dalam arti yang sama. :adi, etimologi kata 3etika4 sama dengan

    etimologi kata 3moral4, karena keduanya berasal dari kata yang berarti adat kebiasaan.

    Hanya bahasa asalnya berbeda, yaitu yang &ertama berasal dari bahasa ;unani, sedangkan

    yang kedua berasal dari bahasa Latin. Dalam Kamus Besar Bahasa ndonesia yang baru

    !De&artemen 0endidikan dan Kebudayaan, "#$$%, 3etika4 dijelaskan dengan membedakan

    tiga arti, yaitu 3!"% lmu tentang a&a yang baik dan a&a yang buruk, tentang hak dan

    ke)ajiban moral !akhlak%< !/% kum&ulan asas atau nilai yang berkenan dengan akhlak< !=%

    nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat4.

    1entang kata moral yang etimologinya sama dengan etika, )alau&un bahasa asalnya

    berbeda, teta&i memiliki arti yang sama, yaitu adat, kebiasaan. Akan teta&i, kata moral yang

    artinya sama dengan etika menurut arti &ertama tadi, yaitu nilai-nilai dan norma-norma yang

    menjadi &egangan bagi seseorang atau suatu kelom&ok dalam mengatur tingkah lakunya.

    Sebaliknya, 3moralitas4 !dari kata si+at Latin moralis% mem&unyai arti yang &ada dasarnnya

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    5/19

    sama dengan 3moral4 hanya ada nada lebih abstrak. Berbicara tentang 3moralitas suatu

    &erbuatan4, artinya segi moral suatu &erbuatan atau baik buruknya. Moralitas adalah si+at

    moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenan dengan baik dan buruk.

    Sam&ai di sini telah di&eroleh &engertian moralitas, teta&i ada baiknya mengetahui

    bagaimana istilah 3moralitas4 digunakan bersama istilah-istilah lain yang dekat dengannya.

    Se&erti dijelaskan oleh Bertens !/55/% bah)a kata nggris amoral berarti 3tidak berhubungan

    dengan konteks moral4, 3di luar suasana etis4, 3non-moral4. Sebaliknya, immoral berarti

    3bertentangan dengan moralitas yang baik4, 3secara moral buruk4, 3tidak etis4. Dalam Kamus

    Besar Bahasa ndonesia yang baru tidak dimuat kata 3immoral4, sedangkan terda&at kata

    3amoral4 yang dijelaskan sebagai 3tidak bermoral, tidak berakhlak4. 0engertian ini

    mengacaukan arti amoral dan immoral. 9leh karena itu, dikatakan sebaiknya kata 3amoral4

    diartikan sebagai 3netral dari sudut moral4 atau 3tidak mem&unyai rele2ansi etis4.

    Se&erti telah diuraikan di atas bah)a moralitas hanya terda&at &ada manusia dan tidak

    terda&at &ada makhluk lain. 9leh karena itu banyak +ilsu+ ber&enda&at bah)a manusia

    adalah binatang-&lus, yaitu binatang dengan ditambah suatu &erbedaan khas. 0erbedaan

    khas itu adalah rasio, bakat untuk menggunakan bahasa !symbol%, kesanggu&an untuk

    terta)a, untuk membikin alat-alat, dan seterusnya. Mungkin semua ciri ini da&at diterima

    sebagai si+at khas manusia)i, teta&i sekurang-kurang harus ditambah satu lagi, yaitu

    manusia adalah binatang-&lus karena mem&unyai moral. Moralitas meru&akan suatu ciri

    khas manusia yang tidak da&at ditemukan &ada makhluk lain di ba)ah tingkat manusia)i.

    0ada binatang tidak ada kesadaran tentang baik dan buruk, tentang yang boleh dan

    dilarang, tentang yang harus dilakukan dan tidak &antas dilakukan.

    Mengenai kata 3harus4 meru&akan keharusan moral. Kaharusan ini didasarkan atas

    suatu hukum moral. Hukum moral tidak dijalankan dengan sendirinya, karena meru&akan

    semacam imbauan ke&ada kemauan manusia. Hukum moral mengarahkan diri ke&ada

    kemauan manusia dengan menyuruhnya dia untuk melakukan sesuatu. Da&at dikatakan

    juga bah)a hukum moral me)ajibkan manusia, maka keharusan moral adalah ke)ajiban.

    Keharusan moral didasarkan &ada kenyataan bah)a manusia mengatur tingkah lakunya

    menurut kaidah atau norma. orma adalah hukum, teta&i manusia sendiri harus

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    6/19

    menaklukkan diri &ada norma-norma itu. Manusia harus menerima dan menjalankannya.

    '.' Mo+al)tas ,alam A8a+an KARMA3HALA9

    Agama Hindu mengenal lima ajaran Sradha !keyakinan% yang kita kenal dengan 0anca

    Sradha yang terdiri dari Brahman, Atman, Karma&hala, 0unarbha)a, dan Moksa.

    a. Brahman yaitu &ercaya dan yakin tentang adanya Sang Hyang 'idhi !1uhan%

    sebagai sumber dan kembalinya yang ada.

    b. Atman artinya yakin dan &ercaya adanya &ercikan terkecil dari 1uhan yang

    menghidu&i semua makhluk hidu& dan juga bisa disebut dengan leluhur yang telah

    melahirkan, memelihara, dan mendidik kita.

    c. Karma&hala yaitu &ercaya dan yakin tentang adanya buah &erbuatan. Segala yang

    kita lakukan &asti akan mendatangkan hasil !&ahala% entah itu &erbuatan baik

    mau&un buruk.

    d. 0unarbha)a yaitu yakin dan &ercaya tentang adanya kelahiran berulang-ulang

    sebagai akibat dari &ada &ahala yang belum habis kita nikmati &ada kehidu&an yang

    sebelumnya.

    e. Moksa yaitu yakin dan &ercaya tentang adanya kele&asan atau kebebasan sang

    atman dari belenggu &unarbha)a dan mam&u menyatu !Manunggaling ka)ulo la)an

    >usti%.

    Manusia berasal dari Brahman dan nantinya akan kembali ke Brahman yang kita sebut

    dengan Moksa yang meru&akan tujuan tertinggi dalam Hindu. ntuk da&at menca&ai

    Moksa, sang Atma yang menghidu&i makluk hidu& yang disebut dengan ji)atman harus

    menanamkan karma yang baik sehingga mam&u memetik &ahala yang sem&urna sehingga

    mam&u le&as dari belenggu 0unarbha)a. Ajaran Karma&hala meru&akan kontrol dari

    manusia untuk selalu melakukan dan menanamkan &erbuatan-&erbuatan baik yang berguna

    untuk mem&erbaiki kehidu&an sebagai hakekat dari 1ujuan tama Manusia dilahirkan.

    Se&erti tersirat di dalam Sarasamuccaya Sloka / dan = berikut7

    ?Ri sakwehning sarwa bhuta, iking janma wwang juga wenang gumawayaken ikang subha

    asubhakarma, kuneng panentasakena ring subhakarma juga ikang asubhakarma phalaning

    dadi wwang" Artinya 7 3diantara semua makhluk hidu&, hanya yang dilahirkan menjadi

    manusia sajalah, yang da&at melaksanakan &erbuatan baik atau&un buruk, leburlah ke

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    7/19

    dalam &erbuatan baik, segala &erbuatan yang buruk itu, demikianlah gunanya menjadi

    manusia4

    ?apan iking dadi wwang, uttama juga ya, nimittaning mangkana, wenang ya tumulung

    awaknya sangkeng sengsara, makasadhanang subhakarma, hinganing kottamaning dadi

    wwang ika" Artinya 7 3 menjelma menjadi manusia itu adalah sungguh-sungguh utama,

    sebabnya demikian, karena ia da&at menolong dirinya dari keadaan sengsara !lahir dan

    mati berulang-ulang% dengan jalan berbuat baik, demikianlah keuntungannya da&at

    menjelma menjadi manusia.4

    Kelahiran itu adalah suatu anugrah dan juga suatu musibah bagi mereka yang mengerti

    arti dari kelahiran itu sendiri. Anugrah jika kita mam&u memahami kelahiran kembali ini

    meru&akan alat untuk menca&ai kesem&urnaan !moksa%, dan musibah karena kelahiran kita

    meru&akan alat untuk menerima &ahala-&ahala kita yang belum sem&at kita nikmati &ada

    masa kehidu&an sebelumnya, dan akan lebih &arah lagi jika dalam kehidu&an ini kita tidak

    mam&u berbuat baik.

    Karma&hala sebagai ajaran dasar &engendalian diri meru&akan ajaran &okok untuk

    mem&erbaiki moral dan etika manusia dalam kehidu&an bermasyarakat. Dengan memahami

    hakekat tentang karma&hala, maka manusia tidak akan mungkin untuk melakukan

    &erbuatan-&erbuatan tercela yang jelas-jelas keluar dari ajaran agama dan menyebabkan

    kerugian, kehancuran bagi orang lain. Semua karma !&erbuatan% yang kita lakukan tidak

    bisa tele&as dari &ahala yang akan kita da&atkan. 0ahala yang nantinya akan kita da&atkan

    tidak da&at ditebus oleh a&a&un. Hal inilah yang menyebabkan umat Hindu yang memahami

    ajaran karma&hala akan selalu ber&ikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Ber&ikir akan

    dam&ak yang akan dida&atkan dan mengerti kalau dam&ak atau akibat dari &erbuatan kita

    tidak bisa kita hindari. Karma&hala adalah ajaran keadilan tertinggi bagi manusia, dimana

    karma kita yang meru&akan jaminan dalam &ersidangan tertinggi !Karma&hala%.

    Karma&hala tidak da&at dihindari, karena ajaran karma&hala sendiri&un dibagi menjadi tiga

    yang diantaranya yaitu 7

    ". Sancita karma&hala yang berarti bah)a hasil &erbuatan &ada masa lalu akan kita

    nikmati &ada kehidu&an sekarang.

    /. 0rarabda karma&hala yang artinya hasil &erbuatan masa sekarang dinikmati juga

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    8/19

    &ada kehidu&an yang sekarang.

    =. Kriyamana Karma&hala yang artinya hasil &erbuatan kita sekarang akan kita terima

    &ada kehidu&an yang akan datang.

    Berdasarkan atas ketiga hal itulah, maka manusia Hindu hendaknya mam&u mengendalikan

    dirinya dalam segala hal, terutama di dalam mengejar arta, kama dalam kehidu&an ini harus

    berlandaskan atas dharma !kebenaran%. Karena jika kita mengejar arta dan kama tan&a

    dasar dari&ada dharma maka &astilah &ahala dari karma yang akan kita &eroleh akan lebih

    buruk dan menyesatkan sang Atman untuk menca&ai Sang Brahman, dan selamanya kita

    akan tidak bisa tele&as dari belenggu 0unarbha)a, dan akibat terburuk dari &ada &ahala

    yang akan kita terima yaitu kita dilahirkan menjadi binatang berbisa.

    Ajaran Karma&hala akan selalu mengingatkan kita akan semua &erbuatan yang akan

    kita lakukan. Dengan selalu berdasarkan atas dharma dan &ahala, maka yakinlah kehidu&an

    moral manusia akan semakin meningkat, tidak akan ada kekerasan, kerakusan, dan

    keegoisan sehingga kehidu&an manusia akan menjadi hamonis, &enuh dengan kedamaian,

    dan &enuh dengan bhakti yang tulus kehada&an 1uhan, saling menghargai sesama

    manusia, dan saling merasakan a&a yang orang lain rasakan.

    '.& Mo+al)tas ,alam A8a+an 5HAGA7ADGI(A9

    Bhaga2adgita meru&akan &anisad yang terdiri atas Brahma2idya dan ;ogasastra,

    se&erti dijelaskan &ada setia& akhir bab yang membahas suatu to&ik secara khusus.

    'alau&un kitab ini terdiri atas "$ bab dan @55 seloka, teta&i &ada intinya mengandung lima

    tema ajaran, yaitu tentang

    !"% Brahman !1uhan%,

    !/% Atman !hidu&%,

    !=% 0rakrti !material%,

    !% Kala !)aktu%, dan

    !(% Karma !&erbuatan%.

    Brahman dijelaskan sebagai kenyataan utama, satu tiada duanya, di luar batas nama

    dan ru&a, tan&a si+at, tan&a &ermulaan, &ertengahan, dan akhir. Brahman, juga dikatakan

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    9/19

    sebagai kebenaran yang tak berubah, di luar batas ruang, )aktu, dan sebab-akibat. Agar

    da&at di&ercaya maka Brahman tak terbatas me)ujudkan dirinya sebagai alam semesta

    dan makhluk hidu& melalui maya-ya. ni dikatakan sebagai s2ara. Brahman, 1uhan ;ang

    Maha 6sa juga dijelaskan sebagai &engendali. Artinya, segala sesuatu bekerja diba)ah

    kehendak dan &erintah-ya. Ketika menjadi hidu& dari hidu&nya segala makhluk , Brahman

    disebut Atman.

    Atman, &ara ji)a atau makhluk hidu& diakui oleh 1uhan sebagai bagian dari diri-ya

    yang mem&unyai si+at sama se&erti-ya. Makhluk hidu& adalah is2ara-is2ara kecil yang

    takluk. Artinya, makhluk hidu& adalah &rakrti yang utama. Alam material atau alam semesta

    meru&akan &rakrti yang lebih rendah atau alam rendah. Kedua &rakrti ini, baik alam

    semesta mau&un makhluk hidu& semuanya tunduk, dikuasai, dan dikendalikan oleh 1uhan

    ;ang Maha 6sa. Hal ini dijelaskan dalam >ita..( bah)a inilah &rakrti-Ku yang lebih

    rendah, teta&i berbeda dengannya, ketahuilah &rakrti-Ku yang lebih tinggi, unsur hidu&, yaitu

    ji)a yang mendukung alam semesta ini. Dalam seloka ini 1uhan hendak menyatakan unsur-

    unsur kandungan-ya yang terdiri atas &rakerti atau material dan ji)a-hidu& sebagai esensi

    dari realitas yang dinyatakan &ula sebagai unsur &endukung yang lebih tinggi.

    0rakrti atau alam semesta dimani+estasikan melalui ruang, )aktu, dan &enyebab !desa-

    kala-nimitta%. uang terci&ta ketika manusia dan makhluk hidu& lainnya menda&atkan

    badan. 'aktu terci&ta ketika manusia mulai ber&ikir. 0enyebab, yaitu karma atau &erbuatan

    terci&ta ketika manusia dibatasi. Artinya, >ita memberikan &elajaran tentang a&a itu 1uhan,

    a&a itu makhluk hidu& atau ji)a, a&a itu mani+estasi alam semesta, dan bagaimana alam

    semesta dikendalikan oleh )aktu, serta bagaimana kegiatan !karma% &ara makhluk hidu&.

    9leh karena itu, manusia adalah ilahi. Si+at sejatinya adalah atman tak terbatas, abadi, suci

    identik dengan brahman. 1ujuan kehidu&an manusia adalah untuk menyadari keilahiannya

    dan tujuan agama adalah untuk mengajar manusia bagaimana memani+estasikan keilahian

    dalam dirinya. :adi, ajaran ini hanya da&at di&ahami berdasarkan &anca sradha, yaitu

    keimanan Hindu.

    Alam material memiliki tiga si+at yang disebut triguna, yaitu satt2a, rajah, dan tamah.

    Sat2a sebagai si+at kebaikan, rajah sebagai si+at na+su, dan tamah sebagai si+at kebodohan.

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    10/19

    Dalam >ita.C.( dijelaskan bah)a satt2a rajah tamah, ini adalah guna !si+at hakikat%

    yang lahir dari &rakrti, yang mengikat &enghuni badan yang kekal dengan eratnya. Dari

    seloka ini da&at diketahui bah)a yang mengikat Sang :i)a di dalam raga adalah si+at-si+at

    dari &rakrti, yaitu triguna. Si+at satt2a memancar karena kesuciannya, rajah bersumber &ada

    na+su yang lahir dari keterikatan &ada keinginan, dan si+at tamah lahir dari kebodohan. Hal

    ini diuraikan dalam >ita.C."* bah)a dinyatakan hasil &erbuatan orang yang satt2ika

    mem&eroleh kesucian, &ahala si+at rajah adalah &enderitaan, sedangkan kebodohan adalah

    &ahala si+at tamah.

    Dalam >ita.C."@ dinyatakan bah)a dari si+at satt2a muncul kebijaksanaan dan dari

    si+at rajah !timbul% loba, serta dari tamah timbul ketidak&edulian dan kesalahan, demikian

    juga kebodohan. Dalam >ita.C."$ ditegaskan &ula bah)a ke atas &erginya yang satt2ika,

    di tengah-tengah bersemayamnya yang rajahika, sedangkan yang tamahika ke ba)ah

    &erginya diantar si+at keadaan yang &aling rendah. :adi, a&abila rajah memberi dorongan

    ke&ada satt2am maka timbul kebijaksanaan dan a&abila rajah memberi dorongan &ada

    tamah akan muncul si+at-si+at kebodohan yang terbingungkan. A&abila rajah hanya

    menggunakan kekuatan bagi dirinya sendiri maka lahir kegiatan-kegiatan secara terus-

    menerus, yaitu kelobaan. Artinya, rajah adalah inti sebagai asas kekuatan dari gerak yang

    dinamis, sedangkan satt2am dan tamah keduanya sama-sama hanya memiliki si+at statis

    yang a&atis. Di atas ketiga si+at tersebut ada )aktu yang kekal dan kegiatan yang disebut

    karma terjadi karena gabungan dari si+at-si+at alam tersebut di ba)ah &engendalian dan

    &enga)asan )aktu. Kegiatan tersebut dilakukan sejak masa lam&au, dari )aktu ke )aktu,

    dan manusia menikmati hasilnya sebagai &enderitaan. nilah yang disebut karma.

    >ita memandang bah)a mani+estasi alam semesta ini terjadi dalam jangka )aktu

    tertentu, bertahan selama bebera&a )aktu, dan kemudian lenya&. Akan teta&i, &eredaran ini

    berjalan terus-menerus dan selamanya. 9leh karena itu, &rakrti adalah kekal )alau&un

    keberadaannya hanya sementara. Mani+estasi dunia tidak diangga& &alsu, teta&i sebagai

    sesuatu yang nyata yang benar-benar ada, dalam >ita..( dikatakan bah)a &rakrti ini

    sebagai &rakrti-Ku. Alam semesta adalah tenaga yang ter&isah dengan ;ang Maha 6sa,

    sedangkan makhluk hidu& adalah tenaga dari ;ang Maha 6sa. Makhluk hidu& mem&unyai

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    11/19

    hubungan yang kekal dengan 1uhan. :adi, 1uhan, makhluk hidu&, alam semesta, dan )aktu

    semua mem&unyai hubungan antara yang satu dengan yang lain dan semuanya adalah

    kekal. Akan teta&i karma, yaitu &erbuatan tidaklah kekal, dan karenanya boleh jadi karma

    meru&akan tema sentral dalam >ita.

    Setia& kelahiran disebabkan oleh benih karma masa lam&au dan setia& kelahiran adalah

    untuk menikmati hasil karma masa lam&au. 9leh karena itu, setia& kelahiran sudah &asti

    diikuti oleh kematian, se&erti dijelaskan dalam >ita../@ bah)a sesungguhnya setia& yang

    lahir, kematian adalah &asti, demikian &ula setia& yang mati kelahiran adalah &asti, dan ini

    tak terelakkan. Artinya, manusia meninggalkan bekas &erbuatannya &ada masa kini, dan ini

    yang menyebabkan kelahiran berulang-ulang. 9leh karena itu, setia& kelahiran meru&akan

    masa untuk meningkatkan kualitas karma atau &erbuatan. Sebelum karma itu menca&ai

    kesem&urnaan dan kebebasan selama itu &ula kelahiran dan kematian akan dialami secara

    terus menerus. :adi, di sam&ing untuk menikmati karma masa lalu, ter&enting dari kelahiran

    adalah untuk menyem&urnakan karma atau &erbuatan masa kini agar menca&ai

    &embebasan. Dalam hal ini, dasar-dasar moralitas sebagai &anduan &erbuatan sesuai

    dengan kitab suci mutlak di&erlukan.

    Kedudukan 1uhan ;ang Maha 6sa adalah sebagai kesadaran yang tertinggi. Makhluk

    hidu& sebagai &rakrti meru&akan bagian dari 1uhan ;ang Maha 6sa yang mem&unyai si+at

    yang sama se&erti 1uhan, yaitu sadar. Akan teta&i, &rakrti yang lain karena ter&isah dari

    1uhan maka ia tidak memiliki kesadaran. Artinya, manusia sadar hanya &ada !badan% dirinya

    sendiri, sedangkan 1uhan sadar secara sem&urna sehingga sadar akan segala badan. Hal

    ini disebabkan kerena 1uhan bersemayam di dalam hati setia& makhluk hidu&, Beliau sadar

    akan gerak-gerik batin &ara ji)a masing-masing. 0aramatma, Ke&ribadian ;ang Maha 6sa

    bersemayam di dalam hati setia& manusia sebagai is2ara, yaitu ke&ribadian yang

    mengendalikan segala tindakan dan kehendak makhluk hidu&. Artinya, baik kesadaran

    1uhan mau&un kesadaran manusia meru&akan kesadaran yang bersi+at rohani. Kesadaran

    ini disebut kesadaran lain karena berada di luar &engetahuan kon2ensional, di luar

    kesem&urnaan alat candra dan em&iri manusia.

    Dari uraian tersebut da&at di&ahami bah)a >ita memandang manusia dari dua dimensi

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    12/19

    tubuh, yaitu yubuh jasmani dan tubuh rohani. ealitas dalam segala mani+estasinya

    meru&akan kesatuan dari yang Satu ketika menjadi dua, yaitu ji)a dan raga. Se&erti

    dijelaskan dalam >ita ."= bah)a sebagaimana halnya sang roh itu ada &ada masa kecil,

    masa muda dan masa tua demikian juga dengan di&erolehnya badan baru, orang bijaksana

    tak akan tergoyahkan. Demikian sang roh itu ada dalam badan yang terus menerus

    mengalami &erubahan dari masa kanak-kanak sam&ai usia tua dan sam&ai sang roh masuk

    ke badan lain &ada )aktu meninggal. Manusia menjadi lu&a akan esensinya sebagai roh

    indi2idu karena di&engaruhi oleh maya atau kekuatan alam material, yaitu satt2a, rajah, dan

    tamah.

    9leh karena itu, >ita mengajarkan em&at cara atau jalan !yoga% agar manusia

    mem&eroleh kembali kesadarannya sebagai sang diri dan bukan badan jasmani.

    Karmayoga meru&akan &erbuatan tan&a &amrih.

    :nanayoga meru&akan jalan kebijaksanaan.

    Bhakti dengan jalan &engabdian.

    ajayoga dengan jalan meditasi.

    :alan ini sebagai sarana yang bisa mengantarkan manusia sam&ai &ada kesadaran murni,

    yaitu sang diri sadar akan :ati Dirinya. Dikatakan demikian karena tat t2am asi mengajarkan

    bah)a engkau adalah itu. :adi, engkau bukan badan ini, badan ini bukanlah engkau. Dalam

    'eda dikatakan dengan 3Brahman Atman Aikyam4, dan atau 3Aham Brahman Asmi4.

    'alau&un untuk menyem&urnakan karma >ita telah memberikan em&at jalan utama,

    teta&i >ita juga memberikan dasar-dasar moralitas sebagai &enuntun bagi &ikiran, uca&an,

    dan tindakan agar senantiasa berada dalam kerangka dharma. 0erbuatan yang

    di&erintahkan dan harus dilaksanakan >ita mengidenti+ikasikannya melalui si+at-si+at

    manusia yang mulia, yaitu si+at-si+at de2ata. Akan teta&i, &erbuatan yang dilarang dan tidak

    boleh dilaksanakan >ita mengidenti+ikasikannya melalui si+at-si+at manusia yang jahat, yaitu

    si+at-si+at raksasa. Hal ini diuraikan sebagai berikut.

    >ita menjelaskan bah)a ada dua jenis makhluk ci&taan, yaitu yang mulia dan yang

    jahat, se&erti uraikan dalam C.* bah)a ada dua jenis makhluk ci&taan di dunia ini, yaitu

    yang mulia dan yang jahat. Artinya, sebagai makhluk hidu& manusia juga ada dua jenis,

    yaitu yang mulia dan yang jahat. Eiri-ciri manusia yang mulia itu dirinci &ada >ita.C."F=

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    13/19

    sebagai si+at-si+at de2ata, yaitu dalam

    a. >ita.C." dijelaskan bah)a tak gentar, kemurnian hati, bijaksana, manta& dalam

    mencari &engetahuan dan melakukan ;oga, derma)an, menguasai indera,

    berkurban, dan mem&elajari kitab suci, melakukan ta&a, dan kejujuran. Dalam

    b. >ita.C./ dijelaskan bah)a tidak menyakiti, benar, bebas dari na+su amarah, tan&a

    keterikatan, tenang, tidak mem+itnah, kasih sayang terhada& sesama makhluk, tidak

    dibingungkan oleh keinginan, lemah lembut, so&an, dan berketeta&an hati.

    Selanjutnya dalam

    c. >ita.C.= dijelaskan bah)a cekatan, suka memaa+kan, teguh iman, budi luhur, tidak

    iri hati, tan&a keangkuhan, semuanya ini adalah harta dari dia yang dilahirkan

    dengan si+at-si+at de2ata. ni meru&akan dasar-dasar moralitas yang dinyatakan

    dengan &ernyataan &ositi+ sehingga yang harus dilaksanakan.

    d. Sebaliknya, manusia yang jahat dilahirkan dengan memiliki si+at-si+at raksasa

    diuraikan dalam >ita.C. /5 sebagai berikut7

    Dalam seloka disebutkan bah)a ber&ura-&ura, angkuh, membanggakan diri,

    marah, kasar, bodoh.

    Dalam seloka ( disebutkan bah)a si+at-si+at ilahi di&andang sebagai jalan yang

    menyesatkan atau jalan menuju keterikatan.

    Dalam seloka * di&ertegas lagi mengenai keberadaan dua jenis manusia, yaitu

    yang suci atau mulia !bersi+at de2ata% dan yang jahat !bersi+at raksasa%.

    Dalam seloka @ dijelaskan bah)a yang jahat tidak mengetahui a&a yang tidak

    boleh dilakukan dan tidak memiliki kemurnian kelakukan baik dan benar.

    Dalam seloka $ dijelaskan bah)a mereka mengatakan 3dunia ini tidak nyata,

    tan&a dasar moral, tan&a 1uhan, yang timbulnya hanya karena hubungan yang

    disebabkan oleh ha)a na+su birahi, lain tidak4.

    Dalam seloka # dikatakan bah)a ji)a yang rusak dengan &engertian &icik

    timbul karena &andangan yang teguh ini menimbulkan &erbuatan keji yang

    menonjol untuk memusnahkan dunia sebagai musuhnya.

    Dalam seloka "5 disebutkan bah)a mereka yang memiliki si+at ber&ura-&ura,

    kebanggaan, dan kesombongan.

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    14/19

    Dalam seloka "" dijelaskan bah)a mereka yang memiliki keinginan yang tak

    habis-habisnya dengan mengangga& &emuasan na+su keinginan sebagai

    tujuan utama.

    Dalam seloka "/ dijelaskan bah)a mereka yang dibelenggu oleh ratusan

    ikatan hara&an, menyerahkan diri ke&ada na+su dan kemarahan serta

    berusaha mengum&ulkan kekayaan demi ke&uasan na+su dengan jalan yang

    tidak halal.

    Dalam seloka "= disebutkan bah)a mereka ber&ikir hari ini telah kuda&atkan,

    keinginan ini harus ku&enuhi, ini keke&unyaaku dan kekeyaan itu juga akan

    menjadi milikiku nanti.

    Dalam seloka " disebutkan bah)a mereka yang ber&ikir musuh ini telah

    kubunuh dan yang lain akan kubunuh &ula, aku adalah &enguasa, aku adalah

    &enikmat, aku berhasil, berkuasa, dan bahagia.

    Dalam seloka "( disebutkan bah)a mereka yang ber&ikir aku kaya raya dan

    kelahiran bangsa)an dan mengkhayal dalam ketololan.

    Dalam sloka "* bah)a mereka yang ter&erangka& dalam berbagai macam

    &ikiran yang membingungkan, terseret ke dalam &emuasan na+su yang

    menjijikkan.

    Dalam seloka "@ disebutkan bah)a mereka yang senang memuji diri sendiri,

    benar sendiri, bangga dan mabuk akan harta dan tidak mengindahkan

    &eraturan.

    Dalam seloka "$ disebutkan bah)a mereka yang memiliki kebiasaan buruk,

    membohongi diri sendiri dengan keakuan, kekuatan, kesombongan, na+su dan

    kemarahan serta membenci 1uhan yang ada di dalam dirinya.

    Dalam seloka "# disebutkan bah)a mereka yang membensi dan

    mencam&akkan diri sendiri.

    Dalam seloka /5 disebutklan bah)a mereka yang terbingungkan terjerumus

    dalam kandungan raksasa sehingga jatuh ke jalan yang &aling rendah.

    Semua si+at raksasa ini di&ertentangkan dengan si+at-si+at de2ata yang telah

    teridenti+ikasi melalui sat, cit, dan ananda se&erti telah dijelaskan di atas. Sesungguhnya

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    15/19

    si+at-si+at raksasa itu bersumber dari na+su dalam bentuknya beru&a keinginan-keinginan,

    kemarahan, keserakahan, keangkuhan, kebodohan, dan kebingungan. Si+at-si+at ini

    dikatakan sebagai jalan menuju ke neraka, yaitu jurang kehancuran diri. 9leh karena itu, ini

    meru&akan larangan dan sama sekali tidak boleh dilaksanakan. Se&erti dijelaskan dalam

    >ita.C./" dikatakan bah)a tiga &intu menuju ke neraka, jurang kehancuran diri, yaitu

    kama, kroda, dan loba. :adi, ada tiga gerbang menuju ke gela&an atau kehancuran, yaitu

    na+su dalam )ujudnya berbagai keinginan, rasa marah, dan keserakahan. 0emenuhan

    terhada& na+su meru&akan &emuasan yang membabi buta, sedangkan rasa marah timbul

    kalau jalan ke arah &emuasan na+su ini terhalang. Keserakahan adalah salah satu na+su

    untuk mem&erkaya diri sendiri dengan objek-objek dunia)i, baik secara material mau&un

    &sikologis yang sebenarnya demi memenuhi na+su indera-indera &ribadi. Hal ini

    bertentangan dengan realitas raga manusia yang dikatakan hanya sebagai instrumen atau

    alat untuk memenuhi kebutuhan s&iritual.

    0otensi s&iritual yang ada di dalam diri setia& manusia sebenarnya meru&akan kekuatan

    luar biasa yang sekiranya da&at digunakan secara baik dan benar akan memungkinkan

    menca&ai ;ang Maha 6sa dengan lebih sem&urna. Akan teta&i bila manusia berjalan di atas

    jalan na+su dan keserakahan maka ia akan menghada&i o&osisi dari &ihak lain karena ia

    berjalan di jalan yang salah. :alan yang salah ini berarti bertentangan dan berla)anan

    dengan dharma sebagai hukum kebenaran abadi. i2ekananda !"##"% mengatakan bah)a

    dharma sebagai hukum ini tidak tam&ak, teta&i senantiasa hadir dan berkuasa di alam

    semesta ini. Hukum ini yang akan membuat manusia meledak dalam kemarahan yang

    dasyat, membenci, dan menyerang secara brutal terhada& mereka yang berada dalam

    o&osisi. Selama dikuasai oleh kemarahan, yakinlah bah)a manusia sedang dalam keadaan

    diikat erat-erat oleh na+su indera)i dan objek-objek dunia)i dan ini berarti &erjalanan

    sedang melaju dengan ce&at ke neraka yang dalam dan gela&. :adi, selama manusia

    mengeks&loitasi na+su-na+su dan dirinya sendiri, merusak alam, dan makhluk lainnya maka

    selama itu &ula ia akan hanyut dalam &er&utaran lingkaran lahir-mati.

    Akan teta&i bila mam&u mele&askan diri dari ketiga &intu tersebut maka manusia akan

    da&at menca&ai tujuan tertinggi. Hal ini dijelaskan dalam >ita.C.// dikatakan bah)a orang

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    16/19

    yang terbebas dari ketiga &intu kegela&an menca&ai tem&at teritinggi. Manakala manusia

    tidak memiliki kebutuhan-kebutuhan lagi maka ia bebas dari kegela&an yang berarti

    kesadarannya telah tercerahkan maka ia menca&ai tem&at tertinggi, ;ang Maha 6sa. ntuk

    itu, kitab suci hendaknya dijadikan &edoman dalam ber&ikir, berujar, dan ber&erilku. Se&erti

    dijelaskan dalam >ita.C./= dikatakan bah)a ia yang meninggalkan ajaran kitab suci dan

    berada dalam &engaruh na+su keinginan tidak akan menca&ai kesem&urnaan, kebahagiaan,

    dan tujuan tertinggi. Seloka ini menegaskan bah)a untuk menca&ai kesem&urnaan,

    kebahagiaan, dan tujuan tertinggi hendaknya manusia ber&egang teguh &ada kitab suci.

    Dengan tuntunan kitab suci manusia da&at membebaskan diri dari cengkraman na+su

    keinginan yang oleh banyak ahli &sikologi dikatakan sebagai dasar &erilaku. Hanya saja

    na+su keinginan ini ditrans+ormasikan ke dalam bentuk kebutuhan-kebutuhan sebagai akibat

    dari norma dan aturan manusia, yaitu etika-moralitas. 9leh karena itu, dalam >ita.C./

    disebutkan bah)a biarkanlah kitab-kitab suci menjadi &etunjukmu untuk menentukan a&a

    yang boleh dilakukan dan a&a yang tidak boleh. Setelah mengetahui a&a yang dikatakan

    dalam ajaran kitab suci engkau hendaknya mengerjakannya. Seloka ini menganjurkan agar

    manusia menggunakan kitab suci sebagai satu-satunya tuntunan dalam hidu&nya untuk

    menentukan a&a yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

    Ditegaskan &ula, bila sudah mengetahuinya jangan dibiarkan berhenti hanya sebagai

    &engetahuan saja dalam )ujud konse&-konse& atau teori-teori belaka. 0engetahuan

    kebenaran hendaknya dilaksanakan dalam bentuk tindakan nyata untuk menda&atkan

    makna dan artinya yang luas dan sedalam-dalamnya. S)ami ama !/55/% juga

    menyatakan bah)a hanya dalam &engalaman langsung teori dan konse& mem&eroleh

    makna yang sesungguhnya dan sebenar-benarnya. Di luar itu &engetahuan tidak berarti

    a&a-a&a bagi manusia. Artinya, hanya dalam &rakteknya sebuah konse& atau teori akan

    menda&atkan nilai tertinggi dari kebenarannya yang sebenar-benarnya dalam konteks

    keman+aatan dan kegunaannya.

    Kenyataan ini menunjukkan bah)a seseorang dikatakan baik tentulah ia telah secara

    nyata berbuat baik dan bukan hanya dalam kata-kata dan &ikirannya. 0ikiran hanyalah

    bahasa hati yang sangat rahasia dan kata-kata hanyalah bahasa yang &enuh misteri, teta&i

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    17/19

    dalam tindakan semuanya memiliki nilai dan menda&atkan arti yang sebenarnya. 9leh

    karena itu, >ita menyarankan agar manusia selalu bekerja dan secara terus-menerus

    berada dalam kerja yang didasari oleh &ikiran dalam &engetahuan yang benar. Dengan

    demikian seluruh &erbuatan telah berubah menjadi &engabdian yang tinggi dalam batasan

    bhakti yang tulus dan sungguh-sungguh, yaitu yadnya. ni yang dikatakan sebagai tindakan

    atau &erbuatan yang berdasarkan tuntunan kitab suci dan &erbuatan se&erti ini juga

    dikatakan akan mengantarkan manusia sam&ai &ada tujuan tertinggi, yaitu realisasi diri.

    Dari uraian tersebut da&at di&ahami bah)a dalam >ita ditemukan dasar-dasar moralitas

    yang dalam bentuk &ernyataan &ositi+ teridenti+ikasi melalui si+at-si+at manusia yang mulia.

    Akan teta&i, dalam bentuk &ernyataan negati+ terindenti+ikasi melalui manusia yang jahat.

    '.- Mo+al)tas ,alam A8a+an AMANIAMA9

    ;ama dan iyama, dasar etika dan moralitas dalam Hindu, selain dirinci sebagai 0anca

    ;ama dan 0anca iyama dalam ;oga Sutra 0atanjali, juga dirinci sebagai Dasa ;ama dan

    Dasa iyama dalam kitab Sarasamuccaya oleh Bhaga2an ararusi. inciannya adalah

    sebagai berikut7

    a. Dasa ama :

    ". Anrshangsya 1idak egois. 1idak mementingkan diri sendiri

    /. Kshama Sabar. Suka mengam&uni dan tahan uji dalam kehidu&an.

    =. Satya Kebenaran. 1idak berniat untuk meni&u orang lain dalam &ikiran, serta kata-

    kata dan tindakan.

    . Ahimsa 1an&a kekerasan.1idak merugikan orang lain atau makhluk hidu& lainnya.

    1idak merugikan diri sendiri. 1idak merusak lingkungan. 1oleransi bahkan untuk yang

    kita tidak sukai. 1idak berbicara yang, meski&un jujur, akan melukai orang lain.

    (. Dama Da&at menasehati diri sendiri.

    *. Arja2a :ujur dan mem&ertahankan kebenaran.

    @. 0riti Einta kasih terhada& sesama makhluk.

    $. 0rasada Ber&ikir dan berhati suci dan tan&a &amrih.

    #. Madhurya amah tamah, lemah lembut dan so&an santun.

    "5. Marda2a endah hati, tidak sombong dan ber&ikir halus.

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    18/19

    ;. Dasa N)ama :

    ". Dana Derma)an. Suka memberikan layanan atau bantuan tan&a &amrih.

    /. jya Sembahyang. 0emujaan terhada& Brahman, &ara De)a dan leluhur.

    =. 1a&a Kesederhanaan. Komitmen yang mendalam untuk sadhana kita.

    . Dhyana Memusatkan &ikiran ke&ada Brahman.

    (. &asthanigraha Mengendalikan ha)a na+su seksual.

    *. S2adhyaya Mengenal diri sendiri. 6dukasi diri s&iritual. Kontem&lasi dan

    &enera&an kitab suci atau teks-teks suci dari jalan yang kita &ilih.

    @. rata 1idak mengkhianati sum&ah dan janji.

    $. &a2asa Ber&uasa< ber&antang makan dan minum.

    #. Mauna Membatasi &erkataan. konser2asi energi untuk tujuan latihan s&iritual,

    termasuk melindungi energi dengan menghindari berceloteh tak berujung tan&a

    tujuan yang jelas.

    "5. Snana Kebersihan. 1idak hanya kebersihan tubuh eksternal, teta&i mem&erhatikan

    kebersihan internal se&erti menghindari kotoran beru&a kemarahan dan egoisme.

    Sika& sederhana, tidak berlebih-lebihan.

    yamaan seveta satatam na tiyam niyamaan budhah, yamaan patatyasevan hi niyamaan

    kevalaan bhayan.Sarasamuccaya /($.

    Maksudnya7 ;ama harus diusahakan &elaksanaannya setia& saat< sedangkan iyama tidak

    dilaksanakan se&anjang )aktu. 9rang yang melaksanakan iyama teta&i mengabaikan

    ;ama, orang yang demikian akan masuk ke dalam bahaya !tidak menemukan ketenangan

    dan kemuliaannya%.

  • 5/24/2018 Makalah Moral Hindu

    19/19

    5A5 III

    34NU(U3

    &.1 Kes)mp!lan

    ". Moralitas !dari kata si+at Latin moralis% mem&unyai arti sama dengan 3moral4 yang

    artinya keseluruhan asas dan nilai yang berkenan dengan baik dan buruk. ni

    meru&akan ukuran kemanusiaan. 9leh karena itu hanya berkenaan dengan

    manusia, dan karenanya menjadi ciri khas manusia dari makhluk lainnya.

    /. Dasar moralitas karma&hala dalam mengenal lima ajaran Sradha !keyakinan% dikenal

    dengan 0anca Sradha yang terdiri dari Brahman, Atman, Karma&hala, 0unarbha)a,

    dan Moksa. Karma&hala sebagai ajaran dasar &engendalian diri meru&akan ajaran

    &okok untuk mem&erbaiki moral dan etika manusia dalam kehidu&an bermasyarakat.

    Dengan memahami hakekat tentang karma&hala yaitu Sancita karma&hala yang

    berarti bah)a hasil &erbuatan &ada masa lalu akan kita nikmati &ada kehidu&an

    sekarang. 0rarabda karma&hala yang artinya hasil &erbuatan masa sekarang

    dinikmati juga &ada kehidu&an yang sekarang. Kriyamana Karma&hala yang artinya

    hasil &erbuatan kita sekarang akan kita terima &ada kehidu&an yang akan datang.

    =. Moralitas dalam Bhaga2adgita dirumuskan dengan dua jenis &ernyataan, yaitu &ositi+

    dan negati+. 0ernyataan &ositi+ meru&akan &erintah yang harus dilaksanakan yang

    teridenti+ikasi melalui si+at-si+at de2ata, yaitu sat !kebenaran%, cit !kesadaran%, dan

    ananda !kebahagiaan%. Sebaliknya, &ernyataan negati+ meru&akan larangan

    sehingga tidak boleh dilaksanakan yang terindenti+ikasi melalui si+at-si+at raksasa,

    yaitu kama !keinginan%, kroda !kemarahan%, dan loba !keserakahan%. Bagian esensial

    dari ajaran >ita adalah Karmayoga meru&akan &erbuatan tan&a &amrih, :nanayoga

    meru&akan jalan kebijaksanaan dan Bhakti dengan jalan &engabdian serta ajayoga

    dengan jalan meditasi

    . Moralitas dalam ;ama-iyama harus dilakukan dengan seimbang dan sejalan. ;ama

    harus diusahakan &elaksanaannya setia& saat< sedangkan iyama tidak

    dilaksanakan se&anjang )aktu. 9rang yang melaksanakan iyama teta&i

    mengabaikan ;ama, orang yang demikian akan masuk ke dalam bahaya !tidak

    menemukan ketenangan dan kemuliaannya%.