55169521 makalah perkembangan agama hindu

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Agama sebagai pengetahuan kerohanian yang menyangkut soal-soal rohani yang bersifat gaib dan methafisika secara ethimologinya berasal dari bahasa sansekerta, yaitu dari kata "A" dan "gam". "A" berarti tidak dan "gam" berarti pergi atau bergerak. Jadi kata agama berarti sesuatu yang tidak pergi atau bergerak dan bersifat langgeng. Agama merupakan sesuatu yang bersifat stagnan, tetap tidak bergerak karena akan dianggap melanggar apabila ada sesuatu yang melenceng dalam perjalanannya. Namun dengan berjalannya roda kehidupan serta adanya perputaran zaman, suatu agama maupun kepercayaan itu sendiri dituntut agar dapat menyesuaikan diri dengan merelevansikan butir-butir beserta nilai-nilai hakikat yang berhubungan umat terhadap Tuhannya, sehingga suatu kepercayaan akan sangat dianggap fleksibel dan memenuhi akan jiwa umatnya yang tengah berada dalam pusaran hidup beserta hal spiritual. Semua filosofi itu dijalankan secara menurut Hindu karena yang dimaksudkan memiliki sifat langgeng (kekal, abadi dan tidak berubah-ubah) hanyalah Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa). Demikian pula 1

Upload: wira-darma

Post on 29-Oct-2015

124 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Agama sebagai pengetahuan kerohanian yang menyangkut soal-soal

rohani yang bersifat gaib dan methafisika secara ethimologinya berasal dari

bahasa sansekerta, yaitu dari kata "A" dan "gam".  "A" berarti tidak dan "gam"

berarti pergi atau bergerak. Jadi kata agama berarti sesuatu yang tidak pergi atau

bergerak dan bersifat langgeng. Agama merupakan sesuatu yang bersifat stagnan,

tetap tidak bergerak karena akan dianggap melanggar apabila ada sesuatu yang

melenceng dalam perjalanannya. Namun dengan berjalannya roda kehidupan serta

adanya perputaran zaman, suatu agama maupun kepercayaan itu sendiri dituntut

agar dapat menyesuaikan diri dengan merelevansikan butir-butir beserta nilai-nilai

hakikat yang berhubungan umat terhadap Tuhannya, sehingga suatu kepercayaan

akan sangat dianggap fleksibel dan memenuhi akan jiwa umatnya yang tengah

berada dalam pusaran hidup beserta hal spiritual. Semua filosofi itu dijalankan

secara menurut Hindu karena yang dimaksudkan memiliki sifat langgeng (kekal,

abadi dan tidak berubah-ubah) hanyalah Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha

Esa). Demikian pula ajaran-ajaran yang diwahyukan-Nya adalah kebenaran abadi

yang berlaku selalu, dimana saja dan kapan saja.

Agama Hindu berasal dari Bahasa Sanskerta: Sanātana Dharma yaitu

"kebenaran abadi", dan Vaidika-Dharma ("pengetahuan kebenaran") dimana

agama Hindu adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua India. Agama ini

merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan

kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara

tahun 3102 SM sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang

masih bertahan hingga kini. Perkembangan agama Hindu di India, pada

hakekatnya dapat dibagi menjadi 4 fase, yakni Jaman Weda, Jaman Brahmana,

Jaman Upanisad dan Jaman Budha. Dari peninggalan benda-benda purbakala di

Mohenjodaro dan Harappa, menunjukkan bahwa orang-orang yang tinggal di

India pada jaman dahulu telah mempunyai peradaban yang tinggi. Salah satu

1

Page 2: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

peninggalan yang menarik, ialah sebuah patung yang menunjukkan perwujudan

Siwa. Peninggalan tersebut erat hubungannya dengan ajaran Weda, karena pada

jaman ini telah dikenal adanya penyembahan terhadap  Dewa-dewa. Jaman Weda

dimulai pada waktu bangsa Arya berada di Punjab di Lembah Sungai Sindhu,

sekitar 2500 s.d. 1500 tahun sebelum Masehi, setelah mendesak bangsa Dravida

kesebelah Selatan sampai ke dataran tinggi Dekkan. bangsa Arya telah memiliki

peradaban tinggi, mereka menyembah Dewa-dewa seperti Agni, Varuna, Vayu,

Indra, Siwa dan sebagainya. Walaupun Dewa-dewa itu banyak, namun semuanya

adalah manifestasi dan perwujudan Tuhan Yang Maha Tunggal. Tuhan yang

Tunggal dan Maha Kuasa dipandang sebagai pengatur tertib alam semesta, yang

disebut "Rta". Pada jaman ini, masyarakat dibagi atas kaum atau 4 kasta (kelas

berbeda) yaitu kasta Brahmana, Ksatriya, Vaisya dan Sudra.

Sementara perkembangan Agama Hindu di Indonesia dimulai dengan

masuknya agama Hindu ke Indonesia terjadi pada awal tahun Masehi, ini dapat

diketahui dengan adanya bukti tertulis atau benda-benda purbakala pada abad ke 4

Masehi denngan diketemukannya tujuh buah Yupa peningalan kerajaan Kutai di

Kalimantan Timur serta beberapa kerajaan Hindu yang cukup terkenal yaitu

Kerajaan Singasari dan Kerajaan Majapahit. Perkembangan Agama Hindu yang

pesat membuahkan suatu ajaran yang yang bersifat universal dimana tujuan

agama Hindu telah dirumuskan sejak Weda mulai diwahyukan adalah

"Moksartham Jagadhitaya ca iti Dharma", yang artinya bahwa agama (dharma)

bertujuan untuk mencapai kebahagiaan rohani dan kesejahteraan hidup jasmani

atau kebahagiaan secara lahir dan bathin. Tujuan ini secara rinci disebutkan di

dalam Catur Purusa Artha, yaitu empat tujuan hidup manusia, yakni Dharma,

Artha, Kama dam Moksa. Sementara Pokok-pokok Keimanan Agama Hindu

adalah percaya dengan adanya Tuhan, Atman, Karma Phala, Reinkarnasi, dan

Moksa. Perkembangan agama Hindu tidak lepas dari keberadaan teknologi dan

seni yang saling melengkapi satu sama lain. Teknologi berasal dari istilah teckne

yang berarti seni (art) atau keterampilan. Menurut Dictionary of Science,

teknologi adalah penerapan pengetahuan teoritis pada masalah-masalah praktis.

Teknologi sebagai barang buatan karena Tidak ada manusia yang sempurna,

semua pasti memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada pada diri manusia itu

2

Page 3: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

kemudian diminimalisir dengan adanya teknologi agar kelemahan yang dimiliki

manusiapun menjadi sedikit berkurang. Tetapi barang-barang buatan tidak hanya

terbatas pada kelemahan manusia saja tetapi sesuatu yang tadinya belum

terpikirkan.

Teknologi merupakan salah satu kegiatan manusia yang tidak akan bisa

lepas dari seluruh aktivitas manusia itu sendiri. Aktivitas manusia menumbuhkan

banyak sekali ide-ide maupun pikiran yang tentunya dapat ditunjang oleh

teknologi itu sendiri. Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak akan lepas

dari ilmu membuat (produk) dan ilmu menggunakan (komsumsi). Ilmu tersebut

merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai

sumber.

Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan tercapai kalau teknologi

dtinjau sebagai suatu sistem. Ini berarti teknologi dibahas sebagai suatu kebulatan

unsur-unsur yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam lingkungan

system itu sendiri. Memahami teknologi tidak dapat dipisahkan dari ilmu

pengetahuan alam (nature science) dan rekayasa (engineering). Ilmu pengetahuan

alam adalah input bagi proses ilmu rekayasa sedangkan teknologi adalah hasil

proses rekayasa. Sedangkan seni adalah ide, gagasan, persasaan, suara hati,

gejolak jiwa, yang diwujudkan atau di ekspresikan melalui unsur unsur tertentu

yang bersifat indah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Di bawah ini pengertian

seni menurut beberapa ahli yaitu :

1. Alexander Baum Garton mengatakan Seni adalah keindahan dan seni

adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa dalam

kebahagiaan.

2. Emanuel Kant Seni adalah sebuah impian karena rumus rumus tidak dapat

mengihtiarkan kenyataan.

3. Leo Tolstoy Seni adalah menimbulkan kembali perasaan yang pernah

dialami.

4. Aristoteles Seni adalah bentuk pengungkapannya dan penampilannya

tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.

5. Ki Hajar Dewantara Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat

menggerakkan persasaan indah orang yang melihatnya, oleh karena itu

3

Page 4: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan

perasaan indah itu seni.

Teknologi dan seni berkembang sejalan searah dengan agama yang bersifat

saling melengkapi satu sama lain. Namun seiring berjalannya waktu perjalanan

teknologi dan seni kadang keluar dari lingkaran sifat-sifat welas asih ajaran-Nya

yang berupa suatu pengaruh dan bersifat berkelanjutan. Dampak teknologi dan

seni begitu kuat mempengaruhi gaya hidup manusia abad ini. Manusia hidup

tidak lepas dari keberadaan teknologi yang dapat membuat hidup manusia

menjadi jauh lebih efisien. Begitu juga seni manusia hidup dalam lingkaran

kehidupan sosial dimana manusia selalu berusaha untuk mengejawantahkan

perasaan dan mengungkapkannya dengan jalan ide-ide maupun gagasan yang

bersifat indah serta mampu memenuhi kebutuhan hidup manusia baik untuk

dirinya sendiri maupun atau untuk keberadaan orang-orang disekitar

lingkungannya.

Adanya pengaruh keberadaan teknologi maupun seni dalam kehidupan

manusia tentu saja memberi dapat memberikan suatu pengaruh yang dampaknya

berbeda-beda pada setiap orang. Manusia hidup menggunakan teknologi dapat

terkena dampak positif maupun negatif. Dampak positif tentu saja dapat membuat

manusia jauh lebih mudah untuk mengadakan komunikasi dan tentu dapat

membuat manusia mampu menjelajahi cakrawala tanpa harus menguras banyak

uang. Teknologi mampu membuat sang pemakai jauh lebih berpikir terbuka dan

lebih termotivasi untuk selalu mengembangkan wawasan jauh lebih terbuka.

Namun dibawah bayang-bayang dampak positif yang ada tentu ada dampak buruk

yang mengimbanginya. Dampak negatif tersebut biasanya mengincar seluruh

kalanngan pengguna teknologi, terutama bagi mereka yang tidak bijaksana dalam

menggunakannya. Dampak negatif teknologi salah satu contohnya adalah

malfungsi penggunaan internet, telekomunikasi maupun yang lainnya. Semua

dapat menimbulkan kerugian baik bersifat merugikan satu pihak maupun banyak

pihak. Sehingga dibutuhkanlah manusia yang mampu untuk menggunakan

teknologi secara bijak untuk mengurangi dampak negatif dari teknologi itu sendiri

dan memaksimalkan hal-hal positif yang mampu membawa manusia itu sendiri

tidak terjebak dalam arus minus teknologi. Lantas seni juga dapat memberikan

4

Page 5: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

pengaruh yang sifatnya sama dengan teknologi. Seni juga mampu memberikan

pengaruh yang buruk bagi manusia. Zaman ini banyak sekali berita yang

mengabarkan adanya beberapa seni yang berupa tari-tarian daerah yang

dipergunakan sebagai salah satu sumber penghasil materi yang bersifat besar-

besaran diman tari-tarian daerah tersebut disulap menjadi tari-tarian yang

berkonotasi negatif. Mirisnya lagi tari-tarian daerah yang dipentaskan tidak hanya

pada orang-orang dewasa namun juga anak di bawah umur. Tentunya hal

tersebut merupakan salah satu contoh kasus yang dapat mencirikan bahwa

dampak negatif dari hal yang berbau seni juga dapat terjadi secara terang-

terangan dan dapat memberikan pengaruh buruk yang sangat luas. Namun segala

sesuatunya yang bersifat negatif tentu seni juga menawarkan keberadaan dampak

positif yang tetntunya dapat membuat manusia itu sendiri mengalami kepuasaan

dari adanya hiburan seni itu sendiri. Seni itu sendiri merupakan hasil ekspresi dari

segala ide maupun gagasan yang terdapat dalam diri manusia. Sehingga manusia

akan terhibur dengan adanya keberadaan seni yang bersifat mndukung jiwa

manusia secara keseluruhan.

Tentunya keberadaan seni dan teknologi baik yang berdampak positif

maupun negatif harusnya dapat disikapi oleh manusia itu sendiri. Karena baik

dampak positif maupun negatif semuanya dapat berjalan seimbang bilamana

manusia itu sendiri mampu mengarahkan pikirannya secara logis dan tidak

terlepas dengan adanya garis pembatas dalam memulai melakukan suatu hal itu

sendiri. Maka perlunya beretika dan berwawasan luas dalam menghadapi

pengaruh serta dampak teknologi dan seni yang bersifat negatif haruslah diikuti

oleh bekal serta kearifan fondasi agama terutama agama Hindu yang dapat

menghantarkan manusia itu sendiri menuju jalan yang lebih yang lebih baik serta

menuntun manusia agar selalu melakukan yang terbaik dalam hidupnya yang

tidak terlepas dari ajaran agama itu sendiri.

1.2. TUJUAN

Adapun tujuan dari penulisan ini antara lain:

1. Untuk mengetahui seberapa besar peran agama dalam ilmu

pengetahuan dan teknologi.

5

Page 6: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

2. Untuk mengetahui hubungan antara etika, agama, ilmu pengetahuan

dan teknologi.

3. Untuk mengetahui manfaat agama dengan fungsinya sebagai

pembentuk etika dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.3. MANFAAT

Manfaat dari penulisan ini antara lain:

1. Bagi akademisi, agar dapat memberikan kontribusi dalam penerapan

etika di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Bagi masyarakat, agar dapat memahami dan menggunakan ilmu

pengetahuan dan teknologi secara bijak dan tidak menyimpang dari

ajaran etika yang berasaskan agama.

1.4. TINJAUAN PUSTAKA

1.4.1. Pengertian Etika secara Umum

Etika merupakan ilmu yang membahas perbuatan baik dan

perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.

Tujuan dari mempelajari etika itu sendiri adalah untuk mendapatkan konsep

yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam

ruang dan waktu tertentu.

Etika sebagai bagian dari filsafat berusaha memecahkan beragam

persoalan dalam kehidupan secara radikal. Terminologi radikal berasal dari

bahasa Inggis radical yang diserap dari Bahasa Yunani radix, yang berarti

sampai ke akar-akarnya. Dengan demikian kata radikal dapat dipahami

sebagai cara berfikir yang mendalam sampai ke akar persoalan.

Tentu berfikir radikal bukan berarti berfikir yang asal kritis, namun

juga merupakan corak berfikir yang kritis, metodis dan sistematis. Cara

berfikir demikian membedakan cara berfikir dalam filsafat dengan cara

6

Page 7: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

berfikir yang lain.

Lalu apa yang membedakan filsafat dengan ilmu (science)? Jika

ilmu hanya membatasi kajiannya terhadap fenomena yang bersifat empiris,

maka filsafat lebih jauh berusaha menyingkap apa yang ada di balik

fenomena empiris. Jika kita belajar tentang etika protestan yang dirumuskan

oleh Max Weber dari sisi ilmu ekonomi, maka kita hanya melihat

bagaimana etika protestan dapat diterapkan dalam masyarakat Kristen

Protestan dari mahzab Calvinisme. Namun jika melihatnya dari sisi refleksi

filosofis, maka bukan hanya realitas empiris yang ditelaah berkaitan dengan

etika protestan. Filsafat akan membongkar, bagaimana pengetahuan ilmiah

tersebut dapat dijalankan? Syarat-syarat apa yang harus dipenuhi agar

pengetahuan ilmiah tersebut dapat dilaksanakan?

Ciri khas filsafat tersebut juga nampak dalam etika. Etika tidak

berhenti pada hal yang empiris atau kongkret, pada hal yang secara faktual

dapat dilakukan, tetapi ia bertanya tentang apa yang harus dilakukan atau

tidak boleh dilakukan, tentang yang baik atau buruk untuk dilakukan

(Bertens, 2005 : 26). Berita infotainment yang kerapkali menjadi sebuah

bentuk pengadilan oleh pers (trial by press) dapat dijadikan sebuah contoh

mengenai kekhasan etika.

Etika itu sendiri lebih jauh bergerak ke arah pertanyaan yang

bernilai normatif dan evaluatif. Relasi antara etika dengan bidang keilmuan

yang lain yakni saling komprehensif. Etika tidak dapat eksis, jika tidak

dipahami dulu sisi keilmiahnya yang bersifat empiris.

1.4.2. Pengertian Etika menurut Hindu

Salah satu tugas suci bagi umat Hindu ialah untuk menata dirinya

sendiri serta masyarakat, serta umat manusia agar mengenal jati dirinya

untuk berusaha menjadi manusia yang berperikemanusiaan yang secara

ideal disebut manusia “Dharmika” (Manava Madhava). Ajaran etika

(Moralitas), atau Tata Susila, yakni tingkah laku yang baik dan benar untuk

kebahagiaan hidup, serta keharmonisan antara manusia dengan Tuhan Yang

7

Page 8: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

Maha Esa, antara sesama manusia dengan alam semesta dan ciptaann-Nya.

Ajaran etika di dalam Weda mencakup bidang yang sangat luas

meliputi: kebenaran, kasih, tanpa kekerasan, kebajikan, ketekunan,

kemurahan hati, keluhuran budhi pekerti, membenci sifat buruk, pantang

berjudi, menjalankan kebajikan, percaya diri, membina hubungan yang

serasi, mementingkan persatuan, kewaspadaan, kesucian hati, kemashyuran,

kemajuan, pergaulan dengan orang-orang, mengembangkan sifat-sifat ramah

dan manis, wiweka (kemampuan membedakan sifat baik dan buruk),

mengendalikan diri, dan masih banyak lagi yang lainnya.

1.4.3. Etika Teknologi

Perkembangan teknologi yang terjadi dalam kehidupan manusia,

seperti revolusi yang memberikan banyak perubahan pada cara berpikir

manusia, baik dalam usaha pemecahan masalah, perencanaan, maupun

dalam pengambilan keputusan.

Perubahan yang terjadi pada cara berpikir manusia akan berpengaruh

terhadap pelaksanaan dan cara pandang manusia terhadap etika dan norma-

norma dalam kehidupannya. Orang yang biasanya berinteraksi secara fisik,

melakukan komunikasi secara langsung dengan orang lain, karena

perkembangan teknologi internet dan email maka interaksi tersebut menjadi

berkurang.

Teknologi sebenarnya hanya alat yang digunakan manusia untuk

menjawab tantangan hidup. Jadi, faktor manusia dalam teknologi sangat

penting. Ketika manusia membiarkan dirinya dikuasai teknologi maka

manusia yang lain akan mengalahkannya. Oleh karena itu, pendidikan

manusiawi termasuk pelaksanaan norma dan etika kemanusiaan tetap harus

berada pada peringkat teratas, serta tidak hanya melakukan pemujaan

terhadap teknologi belaka.

Ada beberapa dampak pemanfaatan teknologi informasi yang tidak tepat

yaitu :

8

Page 9: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

- Ketakutan terhadap teknologi informasi yang akan menggantikan fungsi

manusia sebagai pekerja

- Tingkat kompleksitas serata kecepatan yang sudah tidak dapat di tangani

secara manual

- Pengangguran dan pemindahan kerja

- Kurangnya tanggung jawab profesi

- Adanya golongan minoritas yang miskin informasi mengenai teknologi

informasi

Untuk mengatasi beberapa kendala tersebut maka dapat dilakukan :

- Di rancang sebuah teknologi yang berpusat pada manusia

- Adanya dukungan dari suatu organisasi, kompleksitas dapat ditangani

dengan Teknologi

Informasi

- Adanya pendidikan yang mengenalkan teknologi informasi sehingga dapat

meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kemajuan teknologi

informasi.

- Jika adanya peningkatan pendidikan maka akan adanya umpan balik dan

imbalan yang diberikan oleh suatu organisasi

- Perkembangan teknologi akan semakin meningkat namun hal ini harus di

sesuaikan dengan hukum yang berlaku sehingga etika dalam berprofesi di

bidang teknologi informasi dapat berjalan dengan baik.

Etika Pemanfaatan Teknologi Informasi

Menurut James H. Moor ada tiga alasan utama mengapa masyarakat

berminat untuk menggunakan komputer yaitu;

1. Kelenturan logika (logical malleability),

Memiliki kemampuan untuk membuat suatu aplikasi untuk melakukan

apapun yang diinginkan oleh programmer untuk penggunannya.

9

Page 10: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

2. Faktor Transformasi (transformation factors)

Memiliki kemampuan untuk bergerak dengan cepat kemanapun

pengguna akan menuju ke suatu tempat.

3. Faktor tak kasat mata (invisibility factors).

Memiliki kemampuan untuk menyembunyikan semua operasi internal

computer sehingga tidak ada peluang bagi penyusup untuk

menyalahgunakan operasi tersebut.

1.4.4. Hubungan Etika dengan Agama, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak berdiri lepas dari hidup

manusia, maka tidak pernah luput dari pengaruh pihak (subjek) yang

mengembangkannya serta berniat memanfaatkannya juga. Kebenaran yang

dikejar dalam ilmu pengetahuan tetap menuntut suatu sikap akademis yang

tinggi, akan tetapi pengaruh atau titipan faktor-faktor pribadi serta sosial

tidak mungkin dilenyapkan sama sekali. Itu sebabnya, ilmu dan teknologi

itu tetap bergantung pada sikap moral serta konteks sosial manusia yang

mengembangkan serta menggunakannya. Tugas filsafat, menurut H.

Marcuse, ialah membuat suatu analisis serta kritik sosial atas gejala tersebut

agar ilmu dan teknologi bisa benar-benar dijadikan alat pembangunan bagi

kemanusiaan yang lebih adil dan beradab.

Seperti halnya ciptaan manusia yang tak pernah sempurna, ilmu

pengetahuan dan teknologi juga memiliki keterbatasan tersendiri.

Keterbatasan itulah yang telah membuka mata manusia pada dimensihidup

yang lain, yakni dimensi aksial: nilai-nilai dan norma-norma estetik, etik,

dan religius yang akan memurnikan intensitas dan memandu penggunaan

kebebasan manusia.

Peranan agama, sebagai the love of perfection, ialah meraut

kemanusiaan kita agar makin peka dan tanggap pada norma dan nilai hidup

yang luhur. Agama berusaha menjembatani ketegngan kratif di antara fakta

dan ideal, bahkan menjembatani kehidupn fana dan kehidupan baka tempat

10

Page 11: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

manusia akan mencapai kesempurnaan evolusi hidupnya.

Henri Bregson (1859-1941), seorang filsuf Prancis, melihat adanya

kemungkinan adanya kerja sama yang kental antara ilmu dan teknologi,

etika, moral dan agama demi perkembangan umat manusia dan

kemanusiaan. Laju perkembangan ilmu dan teknologi, dalam arti yang agak

harfiah, telah membuat dunia menjadi sebuah “kosmopolis”, sebuah kota

dunia. Dengan kata lain, ilmu dan teknologi secara teknis telah

memungkinkan terwujudnya impian universal umat manusia utnuk hidup

bertetangga dan bersaudara satu sama lain.

Namun, kemungkinan yang telah dibuka oleh ilmu dan teknologi ini

sering kali justru dijegal oleh sikap mental dan moral yang sempit. Oleh

karena itu, perlu terjadi suatu perubahan orientasi moral guna mengimbangi

laju ilmu teknologi. Teori Bregson tentang moral yang terbuka dan agama

yang dinamis adalah suatu model guna mengembangkan sikap mental yang

tepat untuk mewujudkan persaudaraan universal antar umat manusia.

Singkatnya, ilmu dan teknologi bisa bekerja sama dengan etika, moral, dan

agama guna mewujudkan persaudaraan universal dalam dunia yang lebih

adil dan damai.

1.5. METODELOGI PENULISAN

1.5.1 Sumber dan Jenis Data

Data – data yang dipergunakan dalam karya tulis ini bersumber dari

berbagai referensi atau literatur yang relevan dengan topik permasalahan

yang dibahas. Validitas dan relevansi sumber data dapat

dipertanggungjawabkan.

1.5.2 Pengumpulan Data

Dalam penulisan makalah ini digunakan metode studi / tinjauan pustaka

yang didasarkan atas hasil studi dari berbagai literatur, yang terkait satu

11

Page 12: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

sama lain, yang mendukung uraian – uraian dalam karya tulis ini.

1.5.3. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data

A. Waktu Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penyusunan karya tulis ini dilaksanakan pada

tanggal 12 Maret 2011 sampai 25 Maret 2011.

B. Tempat Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penyusunan karya tulis ini dilaksanakan di

rumah penulis, serta beberapa sumber diperoleh dari beberapa perpustakaan

daerah Denpasar.

1.5.4 Materi Pengumpulan Data

Materi-materi yang penulis kumpulkan untuk menyusun karya tulis ini

adalah sebagai berikut :

1) Kajian mengenai pengertian agama Hindu secara universal

2) Kajian mengenai teknologi dan seni

3) Kajian mengenai dampak teknologi dan seni

4) Kajian mengenai perlunya beretika dalam meminimalisasi dampak

negatif teknologi dan seni.

1.5.5 Analisis Data

Data – data yang terkumpul dari berbagai sumber, kemudian diolah

dengan menyusun secara sistematis dan logis. Teknik analisis data yang

digunakan adalah analisis deskriptif argumentatif, dengan menghasilkan tulisan

yang bersifat deskriptif, menggambarkan tentang peranan etika beragama dalam

penggunaan teknologi di era globalisasi.

1.5.6. Penarikan Kesimpulan

Setelah proses analisis, dilakukan proses sintesis dengan menghimpun

12

Page 13: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

dan menghubungkan latar belakang, tujuan penulisan serta pembahasan yang

dilakukan. Berikutnya ditarik simpulan yang bersifat umum kemudian

direkomendasikan beberapa hal sebagai upaya transfer gagasan.

\

BAB II

PEMBAHASAN

13

Page 14: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

Brahmavidya adalah pengetahuan tentang Ketuhanan dalam Agama

Hindu, pemahaman tentang Tuhan itu penting dan perlu karena dengan mengenal

Tuhan secara tepat dan baik dapat mengantarkan kepada jalan kesempurnaan

sampai kepada moksa. Pada dasarnya Veda mengajarkan bahwa Tuhan itu adalah

Maha Esa, namun Yang Maha Esa itu dikenal dengan banyak nama dewa-dewa.

Pemahaman agama Hindu dapat dilakukan melalui tiga pendekatan yaitu

pemahaman tentang tatwa atau filsafat agama, susila atau etika, dan upakara atau

upacara.

Upanisad mengajarkan tentang dua aspek Tuhan, yaitu Nirguna Brahman

dan Saguna Brahman. Nirguna Brahman disebut juga Para Brahman atau

Brahman yang tertinggi, bebas dari guna atau segala bentuk aktivitas. Ia berada di

luar jangkauan pikir manusia karenanya disebut Brahman yang transenden.

Saguna Brahman adalah Brahman yang sudah terkena pengaruh maya, disebut

juga Para Brahman atau Sada Siva, dalam aspek inilah ia dikenal dengan nama

banyak dewa, seperti Brahma aspek penciptaan (utphatti), Visnu aspek

pemeliharaan (sthiti) dan Siva atau Rudra aspek peleburan (pralina). Ia menjadi

objek pemujaan yang distanakan di padmasana pada saat umat memuja-Nya. Ia

merupakan sumber segala yang ada, berada di mana-mana dan meliputi segalanya.

Masih dalam aspek Ketuhanan, tetapi dinyatakan lebih rendah dari saguna

Brahman disebut Atman, ialah Brahman yang sudah dikuasai oleh pengaruh

maya. Akibatnya, lupa dengan kesejatiannya sehingga hanyut dalam lingkaran

lahir berulang-ulang. Apabila atman telah dapat mencapai kesadaran Brahman

barulah dapat menyatu kembali dengan Brahman.

Mendekatkan diri kepada Tuhan dilaksanakan dengan mengamalkan catur

marga yoga yang terdiri dari Bhakti Marga Yoga, Karma Marga Yoga, Jnana

Marga Yoga, dan Raja Marga Yoga. Ada 2 bentuk bhakti, yaitu apara bhakti,

yakni bhakti yang masih disertai dengan permohonan-permohonan dan apara

bhakti, yaitu bhakti yang tidak disertai dengan permohonan-permohonan, tetapi

disertai dengan penyerahan diri, dengan cara aktif berbuat dengan tulus karena

yakin akan mendapat pahala yang baik pula. Raja Marga Yoga diamalkan dengan

astangga yoga yang berawal dari suatu disiplin penahanan diri terhadap nafsu dan

14

Page 15: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

puncaknya mencapai samadhi penyatuan pikiran pada objek. Dalam keadaan

samadhi pikiran menyatu dengan Brahman.

Dalam konsep Hindu, manusia pertama adalah Svambhu, yang artinya

makhluk berpikir pertama yang menjadikan dirinya sendiri. Secara etimologi kata

manusia berasal dari kata manu yang artinya pikiran atau berpikir, dalam bentuk

genetif menjadi kata “manusya”, artinya ia yang berpikir atau menggunakan

pikirannya. Menurut konsep Hindu, manusia adalah kesatuan antara badan dan

jiwa (atman) menjadikan ia secara psikopisik terus berkembang. Manusia juga

dikatakan sebagai makhluk Tri Pramana karena memiliki sekaligus tiga

kemampuan utama yaitu berpikir, berkata dan berbuat atau idep wak dan kaya

yang menyebabkan ia berbeda dengan makhluk lainnya. Dengan kemampuan

berpikir, berkata dan berbuat, manusia melakukan perbuatan baik dan perbuatan

buruk yang disebut subha asubha karma. Dengan mengutamakan perbuatan baik

yang disebut subha karma manusia mampu menolong dirinya sendiri mengangkat

dari kesengsaraan. Inilah keutamaan lahir menjadi manusia. Martabat adalah

harkat kemanusiaan atau harga diri orang yang bermartabat disegani dan

dihormati orang banyak karena selalu berperilaku baik. Menjaga perilaku baik

perlu selalu diupayakan dengan menghindari keburukan walaupun tidak selalu

mudah. Dalam upaya manusia untuk mencapai tujuan hidup yaitu kesejahteran

lahir bathin (suka tan pawali dukha), masyarakat Hindu melakukan dengan

menjaga hubungan baik dengan alam dan lingkungannya. Demikian pula mereka

menjaga hubungan baik dengan Tuhan yang menciptakan dunia dengan segala

isinya dan juga dengan sesama manusia. Tiga hubungan baik ini dikenal dengan

istilah Tri Hita Karana. Dalam setiap usahanya untuk mengolah alam perlu diingat

bahwa Menguasai Alam, cendrung merusak Menyesuaikan dengan Alam,

cendrung melestarikan.

Manusia mempunyai Wiweka yang berarti kemampuan untuk

membedakan antara yang baik dan benar dengan yang buruk dan salah.

Kecenderungan-kecenderungan sifat manusia dipengaruhi oleh tri guna, yaitu

sattwam, rajas dan tamas. Ketiga sifat ini dalam diri setiap manusia dalam

keadaan yang berbeda-beda, berpengaruh pada pikiran. Secara garis besar sifat

15

Page 16: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

manusia ada dua macam, yaitu sifat-sifat kedewataan atau daiwi sampad dan sifat

keraksaan. Kedua sifat ini berdampingan dalam diri manusia. Kecenderungan

manusia juga dipengaruhi oleh indriya, yaitu keinginan untuk mendapat kepuasan.

Ada Buddhindriya namanya, yaitu indriya penyadar yang menghubungkan alam

pikiran dengan objek dunia ini. Ada indriya penggerak disebut panca

Karmendriya.

Untuk mendapatkan kebahagiaan dan menjaga martabat dalam hidup ini

orang harus mampu mengendalikan dirinya, ajaran pengendalian diri tersebar

dalam pustaka Hindu. Intinya adalah mengendalikan pikiran agar selalu terarah

pada hal-hal kebaikan dan menghindari hal-hal yang mengarah pada keburukan,

melalui pengendalian pikiran, perkataan dan perbuatan, serta berpedoman pada

bisikan Sang Hyang Atma, yaitu kata hati yang selalu menyuarakan kejujuran dan

kebenaran. Dalam setiap perbuatannya ada baiknya setiap manusia selalu

mempunyai motto mendasar Bekerja merupakan alat untuk mencapai kepuasan

yang maksimum (homoeconomicus) dan Bekerja itu kewajiban dan dharma untuk

mencapai moksha. (homotatwamasi)

Manusia dalam berbuat hendaknya berpedoman pada tata susila di

masyarakat. Tata susila adalah peraturan-peraturan tentang tingkah laku yang baik

dan mulia. Pengertian etika pada dasarnya tidak berbeda dengan pengertian tata

susila, hanya saja khusus dalam etika, ada etika yang hanya dianut oleh

sekelompok masyarakat, seperti etika jurnalistik atau kode etik wartawan, etika

bisnis dan lain-lain. Tata susila Hindu berangkat dari ajaran agama bahwa pada

hakikatnya jiwatma setiap makhluk adalah sama, demikian pula jiwatma setiap

manusia. Penjelasan ini bersumber dan Upanisad yang menyatakan Brahma atma

aikyam, artinya Brahma dan Atma pada hakikatnya tunggal, demikian pula uraian

dalam Chandogya Upanisad Tat Twam Asi, artinya engkau adalah itu, semua

makhluk adalah engkau. Tujuan tata susila untuk membina hubungan yang baik,

rukun dan selaras antara seseorang dengan sesama makhluk hidup di sekitarnya,

antara keluarga dengan masyarakat, antara satu bangsa dengan bangsa yang lain

dan antara manusia dengan alam sekitar. Ajaran tata susila tersebar dalam

pustaka-pustaka Hindu seperti dalam Veda, Manawa dharma sastra,

16

Page 17: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

Bhagawadgita, Sarasamuccaya dan lain-lain. Ajaran etika atau moralitas adalah

tingkah laku yang baik dan benar untuk kebahagiaan hidup serta keharmonisan

hidup antarsesama manusia, antarmanusia dengan alam bahkan manusia dengan

Tuhan Yang Maha Esa. Menilai baik buruk tingkah laku tidaklah mudah. Orang

yang berperilaku berpegang pada tata susila dan dharma pantas mendapat

kehormatan dan disegani, bukan karena kekayaan, kepintaran atau keturunan.

Dalam usaha mendapatkan kemuliaan akhlak ada beberapa ajaran yang

berkaitan dengan pengendalian diri untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,

diantaranya ajaran Trikaya Parisudha. Kayika perbuatan yang baik dan benar,

wacika perkataan yang baik dan benar, dan manacika, yaitu pikiran yang baik dan

benar. Kebajikan, yaitu sifat murah hati dan suka menolong berbuat kebaikan,

yang lahir dari dalam hati nurani.

Orang yang memiliki pengetahuan terutama pengetahuan rohani tentu

memiliki kebijaksanaan, mampu membedakan baik dan buruk, benar dan salah.

Orang bijaksana meninggalkan yang buruk dan salah, memilih kebaikan dan

kebenaran dalam perilakunya. Umat Hindu yakin bahwa ilmu pengetahuan

ditemukan oleh Sang Yang Widhi Wasa adalah untuk menyadarkan umat manusia

dan juga untuk pedoman umat manusia dalam membangun kesejahteraan

hidupnya. Ada dua jenis ilmu pengetahuan yaitu pengetahuan tentang segala

sesuatu mengenai ciptaan-Nya yang disebut Avara Vidya seperti ilmu

pengetahuan tentang alam semesta dengan segala aspeknya, misalnya bagaimana

dan apa penyebab terjadinya gelombang laut atau tsunami Kemudian menjelaskan

tentang Sang Pencipta yaitu Tuhan Yang Maha Esa dengan segala aspeknya,

misalnya pengetahuan tentang hakikat Tuhan itu sendiri (Brahman Vidya),

pengetahuan tentang surga dan neraka, serta pralaya. Pengetahuan adalah segala

sesuatu yang diketahui manusia, sedangkan ilmu pengetahuan adalah pengetahuan

yang memenuhi empat syarat yaitu objektif, metodik, sistematik dan berlaku

umum. Dalam ajaran Hindu ada empat sumber pengetahuan yaitu, Praktyaksa

pramana, pengetahuan yang didapat dengan pengamatan langsung, Anumana

pramana, pengetahuan yang didapat dengan mengoptimalkan tanda-tanda yang

dapat diamati, Upamana pramana adalah pengetahuan dengan cara

17

Page 18: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

membandingkan, seperti membandingkan kucing dengan harimau, Agama

pramana, yaitu pengetahuan yang diajarkan oleh para guru atau Rsi. Di samping

itu, masih ada lagi yang disebut arthapatti, yaitu pengetahuan yang didapat dengan

pengambilan kesimpulan bertentangan.

Seiring dengan perkembangan zaman ilmu pengetahuan pun semakin

banyak diterapkan dalam usahanya menyejahterakan kehidupan manusia.

Menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam modernisasi

agama Hindu memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan sraddha dan bhakti

dengan berbagai pedoman, seperti trisamaya dan dharma sidhyatha. Sementara

itu, aktivis Hindu I Nyoman Mardika mengatakan dalam perkembangan

masyarakat Hindu yang semakin terbuka dalam menerima informasi dan

komunikasi, mengindikasikan ada perubahan pola kehidupan masyarakat Hindu.

Di situ ada perubahan nilai-nilai dan cara pandang orang Bali terhadap hidup dan

kehidupan umat Hindu. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut

diantaranya (a) Kondisi sosial masyarakat yang berkembang pada masyarakat

saat ini, bergerak dinamis, ditambah dengan heterogenitas masyarakat, salah satu

faktor penyebabnya. (b) Pendidikan masyarakat yang berkembang memunculkan

masyarakat menengah yang lebih kritis dalam menyikapi fenomena adat dan

agama. Ini merupakan suatu yang positif. Akan tetapi, tidak jarang menimbulkan

benturan di antara keyakinan dan rasionalitas masyarakat Bali. (c) Dengan

munculnya berbagai macam informasi yang semakin terbuka, masyarakat

mencoba menjaga eksistensinya atau jati dirinya sebagai masyarakat kedaerahan.

Prinsip ini disebarluaskan dengan menanamkan pemahaman adat dan agama

Hindu yang diyakini dalam menghadapi dunia global yang tanpa batas. Manusia

Hindu hendaknya mampu berpikir positif terhadap proses perkembangan

masyarakat yang dinilai riligius. Sebab, dengan berpikir positif kita dapat

melaksanakan dharma agama dan melaksanakan tradisi upacara dengan baik

sebagai persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Apabila berpikir

Dikatakannya, tantangan masyarakat Hindu pada masa yang akan datang adalah

perkembangan global. Jika hal itu tidak diantisipasi akan menggilas nilai-nilai

sosial masyarakat. Manusia hendaknya sudah mempersiapkan diri dan mampu

berkompetisi dalam dunia global dan tidak terjebak pada pola pikir yang sempit

18

Page 19: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

dan lelah bertikai dengan sesama komponen masyarakat itu sendiri. Dalam

perkembangan teknologi tersebut perlu dibarengi dengan etos kerja yang dapat

diterapkan secara maksimal. Etos kerja adalah sifat-sifat khas yang sudah

membudaya dari sekelompok masyarakat dalam menilai suatu aktivitas kerja,

secara fisik dan didukung oleh nilai-nilai spiritual keagamaan yang diyakininya.

Dalam upaya mencapai tujuan agama dan tujuan hidup manusia dalam praktiknya

bentuk-bentuk etos kerja dimulai dari mengerti tentang makna kerja, bekerja atas

kehendak hukum alam, bekerja merupakan pangkal kehidupan, kerja tanpa pamrih

pribadi semata-mata, bekerja harus sesuai profesi masing-masing, kerja keras,

bersikap jujur, dan fair. Dalam bekerja diperlukan pemikiran-pemikiran mantap

dan kritis. Berpikir kritis dilaksanakan dengan berpikir logis sesuai dengan

pedoman Anumana pramana dan Artha patti pramana, dengan menempatkan

pikiran sebagai yang menentukan dan mengendalikan.

Setelah menciptakan segala ciptaannya Tuhan Yang Maha Ada

menciptakan hukum untuk mengatur hubungan antarpartikel-partikel yang

diciptakan-Nya. Hukum itu disebut Rta, yaitu hukum alam yang bersifat absolut

tidak ada yang dapat menentangnya dan berlaku seperti itu untuk selama-lamanya.

Dari Rta, kemudian lahir dharma yang bersifat hukum untuk mengatur kehidupan

makhluk di dunia ini. Dharma juga dapat berupa undang-undang yang diciptakan

penguasa sifatnya sangat tergantung pada keadaan tempat setempat, jadi amat

relatif. Kepatuhan terhadap hukum berpahala kebahagiaan dan keselamatan,

sedangkan pengingkaran berpahala pada kesedihan dan kehancuran. Dengan

pemahaman demikian, seharusnya secara sadar orang lebih memilih ketaatan pada

hukum.

Masyarakat adalah sekelompok orang yang selalu bergaul, berkomunikasi

dan berinteraksi satu dengan yang lain, dengan berbagai unsur yang ada di

dalamnya, dengan identitas bersama. Masyarakat Hindu ditandai oleh kekhasan

dengan ciri-ciri kehinduannya. Untuk mewujudkan kesejahteraan harus ada

pembangunan, yaitu suatu proses yang menunjukkan adanya suatu kegiatan guna

mencapai kondisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kondisi

sebelumnya. Ada keselarasan antara tujuan pembangunan dengan tujuan agama

19

Page 20: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

Hindu, yaitu untuk mencapai kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di

akhirat.

Peran serta umat Hindu dalam pembangunan masyarakat untuk

mewujudkan kesejahteraan meliputi peran serta dalam pemikiran, peran serta

dalam penggalangan dana, peran serta dalam penyediaan tenaga dan peran serta

dalam penggalian berbagai sumber kekayaan. Agama Hindu mengajarkan bahwa

kesejahteraan adalah yang menyangkut kehidupan material dan spiritual berdasar

atas dharma artha dan kama yang disebut tri warga, untuk mewujudkan

kesejahteraan harus dilaksanakan pembangunan masyarakat. Bentuk-bentuk

peran serta umat Hindu di antaranya peran serta dalam pemikiran, penggalangan

dana, penyediaan tenaga dan peran serta dalam penggalian sumber-sumber

kekayaan.

BAB III

PENUTUP

20

Page 21: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

3.1 Simpulan

Simpulan yang dapat ditarik dari pembahasan makalah ini

diantaranya sebagai berikut.

3.1.1 Pencerminan etika beragama dan tata tertib beragama akan sangat berguna

dalam setiap perilaku yang manusia lakukan

3.1.2 Manusia dalam usaha memenuhi kebutuhannya diperlukan selalu menjaga

keseimbangan kehidupan berdasarkan ajaran Tri Hita Karana

3.1.3 Manusia dalam bekerja harus berpedoman teguh pada etos kerja.

3.2 Saran

3.2.1 Setiap kehidupan pasti memiliki aturan-aturannya tersendiri, oleh sebab itu

sebagai makhluk yang beradab, kita wajib menerapkan ajaran etika dalam

kehidupan baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan akademik

guna mewujudkan keharmonisan dalam kehidupan ini.

3.2.2 Dalam bidang keilmuan, etika sangat penting untuk diterapkan karena ilmu

pengetahuan dan teknologi yang dijalankan tanpa etika dapat merusak

keberadaan ilmu itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Awanita, I Made. (1992). Materi Pokok, Sila, dan Etika Hindu. Jakarta: Dirjen

Bimas Hindu dan Buddha dan Universitas Terbuka.

21

Page 22: 55169521 Makalah Perkembangan Agama Hindu

Bantas, I Ketut. (2003). Buku Materi Pokok Agama Hindu. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Mantra, Ida Bagus. (1989). Tata Susila Hindu Dharma. Jakarta: Dharma Sarathi.

Pendit, Nyoman S. (1988). Bhagawadgita. Jakarta: Daya Prana Press.

Rudia Adi Putra, Gde. (2003). Pengetahuan Dasar Agama Hindu. Jakarta:

Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH), Dharma Nusantara.

Sura, I Gede. (1993). Pengendalian Diri dan Etika Dalam Ajaran Agama Hindu.

Jakarta: Hanuman Sakti.

Tim Dosen Agama Hindu. (2009). Pendidikan Agama Hindu di Perguruan

Tinggi. Denpasar: Udayana University Press.

22