makalah mekanika analitik

Upload: cendra

Post on 07-Jul-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Makalah Mekanika Analitik

    1/7

    TUGAS MEKANIKA ANALITIK

    Aplikasi Osilasi Harmonik Sederhana

    Pada Shock Absorber

    UNIVERSITAS GADJAH MADA

    2015/2016

    BAB I

    Disusun Oleh:

    Nama : Cendra Januari

    NIM :12/331336/PA/14602

    Fakultas : MIPA

    Program Studi : Geofisika

  • 8/18/2019 Makalah Mekanika Analitik

    2/7

    PENDAHULUAN

    Osilasi merupakan peristiwa gerakan yang terjadi secara periodik yang diukur terhadap waktu dari

    sebuah pengukuran. Coontoh dari gerakan osilasi adalah ayunan bandul. Istilah vibrasi atau getaran

    sering digunakan sebagai sinonim osilasi, walaupun sebenarnya vibrasi merujuk pada jenis spesifik

    osilasi, yaitu osilasi mekanis. Osilasi tidak hanya terjadi pada suatu sitem fisik, tetapi juga pada

    sistem biologi dan bahkan dalam masyarakat.osilasi terbagi atas dua yaitu osilasi harmonis

    sederhana dan osilasi harmonis kompleks. Dalam osilasi harmonis sederhana terdapat gerak

    harmonis sederhana. Untuk istilah dalam hasil pengukuran kelistrikan, oslasi dapat disebut flicker

    atau gangguan yang mengubah bentuk gelombang menjadi rusak atau cacat.

    Jika benda bermassa di ujung pegas ditarik sejauh A lalu kemudian dilepaskan, maka benda tadi akamelwati x=0 lalu menuju ke A negatif, benda akan berbalik arah x=-A dan kembali melewati x=0

    disebut titik kesetimbangan.

    Hubungan Periode dengan Frekuensi

    Waktu yang digunakan massa untuk melakukan satu osilasi disebut periode, dengan simbol T.

    Banyaknya osilasi tiap detik diberi nama frekuensi dengan simbol f. Hubungan antara periode dan

    frekuensi adalah:

    =1

  • 8/18/2019 Makalah Mekanika Analitik

    3/7

    Satu kali osilasi adalah gerakan dari titik awal melewati titik keseimbangan ke simpangan maksimum

    di ujung lain dan kembali ke titik awal dengan melewati titik kesetimbangan. Sedangkan gaya yang

    bekerja pada benda massa yang terikat pada pegas sebagai berikut:

    = .

    = − =

    = −

    Simpangan setiap saat atau posisi massa setiap saat yaitu x dapat dituliskan sebagai fungsi sebagai

    berikut:

    = cos  (   +   )

    Grafik posisi, kecepatan dan percepatan massa di ujung pegas dapat dilihat pada gambar grafik

    paling bawah, dengan ω adalah frekuensi sudut, δ adalah konstanta fase, A adalah amplitude atau

    simpangan maksimum. Nilai adalah:

    =

    Hubungan Frekuensi dengan Frekuensi Sudut dalam Osilasi

    Kaitan antara frekuensi dan frekuensi sudut adalah:

    = 2

    Fungsi dapat berupa fungsi cosinus atau sinus tergantung pada di mana massa saat t=0.

    Perhatikan gambar di bawah ini!

    Keterangan gambar di atas: pegas pada keadaan diam diberi gaya sesaat sehingga tertekan sejauh x

    cm. Maka saat mula-mula simpangan pegas adalah 0, maka kita menggunakan fungsi sinus. Jika

    keadaan awal pegas kita tekan, kemudian kita lepaskanmaka pada keadaan awal simpangannya x

    cm, maka kita gunakan fungsi cosinus.

    BAB II

  • 8/18/2019 Makalah Mekanika Analitik

    4/7

    PEMBAHASAN

    Dalam kehidupan sehari-hari, sebenarnya kita sering bertemu dengan aplikasi dari ayunan ataupun

    pegas. Salah satu contoh yang paling sederhana adalah pegas pada spring bed. Pegas pada spring

    bed akan memunculkan keyamanan pada saat tidur, dimana kenyamanan tersebut diperoleh dari

    getaran atau gerakan periodik yang berasal dari pegas yang terdapat di dalam spring bed yang

    dicampur dengan spons. Selain spring bed, pegas juga sering dijumpai pada jam mekanik, garpu tala,

    shock breaker, dan shock absorber pada mobil.

    Pada makalah ini, fokus yang akan dibahas adalah mengenai shock absorber. Shock absorber

    merupakan komponen penting suatu kendaraan yaitu dalam sistem suspensi, yang berguna untuk

    meredam gaya osilasi dari pegas. Shock absorber ini berfungsi untuk memperlambat dan

    mengurangi besarnya getaran gerakan dengan mengubah energi kinetik dari gerakan suspensi

    menjadi energi panas yang dapat dihamburkan melalui cairan hidrolik.

    Gambar 1. Struktur dan fungsi shock absorber

    Peredam kejut (shock absorber) pada mobil memiliki komponen pada bagian atasnya terhubung

    dengan piston dan dipasangkan dengan rangka kendaraan. Bagian bawahnya terpasang dengan

    silinder yang dipasangkan dengan as roda. Fluida kental menyebabkan gaya redaman yang

    bergantung pada kecepatan relatif dari kedua ujung unit tersebut. Hal ini membantu untuk

    mengembalikan guncangan pada roda.

    Konstruksi shock absorber itu terdiri atas piston, piston rod, dan tabung. Piston adalah komponen

    dalam tabung shock absorber yang bergerak naik turun di saat shock absorber bekerja. Sedangkan

    tabung adalah tempat dari minyak shock absorber dan sekaligus ruang untuk piston bergerak naik

    turun. Terakhir, piston rod adalah batang yang menghubungkan piston dengan tabung bagian atas

    (tabung luar) dari shock absorber. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

    Gambar 2. Detail struktur shock absorber

  • 8/18/2019 Makalah Mekanika Analitik

    5/7

    Shock absorber bekerja dalam dua siklus yakni siklus kompresi dan siklus ekstensi.

    Siklus Kompresi

    Saat shock absorber ditekan karen gaya osilasi dari pegas suspensi, maka gerakan yang terjadi

    adalah shock absorber mengalami pemendekan ukuran. Siklus kompresi ini terjadi ketika pistonbergerak ke bawah, menekan fluida hidrolik di dalam ruang bawah piston. Minyak shock absorber

    yang berada di bawah piston akan naik ke ruang atas piston melalui lubang yang ada pada piston.

    Sementara lubang kecil (orifice) pada piston tertutup karena katup menutup saluran orifice tersebut.

    Penutupan katub ini disebabkan karena peletakan katub yang berupa membran (plat tipis)

    dipasangkan di bawah piston, sehingga ketika minyak shock absorber berusaha naik ke atas katub

    membran ini akan terdorong oleh shock absorber dan akibatnya menutup saluran orifice. Jadi

    minyak shock absorber akan menuju ke atas melalui lubang yang besar pada piston, sementara

    minyak tidak bisa keluar melalui saluran orifice pada piston. Padda saat ini shock absorber tidak

    melakukan peredaman terhadap gaya osilasi dari pegas suspensi, karena minyak dapat naik ke ruang

    di atas piston dengan sangat mudah.

    Siklus Ekstensi

    Pada saat memanjang piston di dalam tabung akan begerak dari bawah naik ke atas. Gerakan naik

    piston ini membuat minyak shock absorber yang sudah berada diatas menjadi tertekan. Minyak

    shock absorber ini akan mencari jalan keluar agar tidak tertekan oleh piston terus. Maka minyak ini

    akan mendorong katup pada saluran oriface untuk membuka dan minyak akan keluar atau turun ke

    bawah melalui saluran oriface. Pada saat ini katup pada lubang besar di piston akan tertutup karena

    letak katup ini yang berada di atas piston. Minyak shock absorber ini akan menekan katup lubang

    besar, piston ke bawah dan mengaakibat katup ini tertutup. Tapi letak katup saluran oriface

    membuka karena letaknya berada di bawah piston, sehingga ketika minyak shock menekan kebawah katup ini membuka. Pada saat ini minyak shock absorber hanya dapat turun ke bawah

    melalui saluran orifice yang kecil. Karena salurannya yang kecil, maka minyak shock absorber tidak

    akan bisa cepat turun ke bawah alias terhambat. Di saat inilah shock absorber melakukan

    peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi.

    Tipikal mobil atau truk ringan akan memiliki lebih banyak perlawanan selama siklus ekstensi

    daripada siklus kompresi. Semua peredam kejut modern adalah kecepatan-sensitif – suspensi

    semakin cepat bergerak, semakin banyak perlawanan yang shock breker sediakan. Hal ini

    memungkinkan guncangan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi jalan dan untuk mengontrol

    semua gerakan yang tidak diinginkan yang dapat terjadi dalam kendaraan yang bergerak.

    Cara kerja dari shock absorber tersebut di atas merupakan shock absorber yang bertipe single

    action, sedangkan untuk shock absorber bertipe double action tidak menggunakan saluran besar

    pada piston, kedua-duanya hanya berupa saluran orifice saja. Sehingga saat kompresi, shock

    absorber akan melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi.

    Secara sederhana shock absorber merupakan pengaplikasian dari gerak osilasi harmonic yang

    teredam.

    Getaran Bebas Redaman

  • 8/18/2019 Makalah Mekanika Analitik

    6/7

    Bila peredaman diperhitungkan

    disebabkan oleh peregangan

    peredaman karena kekentalan

    benda. Konstanta akibat kekent

    s/m (SI)

    Dengan menjumlahkan semua g

    Solusi persamaan ini tergantun

    akan bergetar, namun pada

    merupakan kasus yang paling

    diperbesar sehingga mencapaiBila peredaman ditambahkan m

    Nilai koefisien redaman yang d

    pegas-peredam adalah:

    Untuk mengkarakterisasi jumla

    redaman. Nisbah ini adalah

    peredaman yang diperlukan un

    adalah

    Solusi sistem kurang redam pad

    Nilai X , amplitudo awal, dan φ, i

    , berarti gaya peredam juga berlaku pada ma

    pegas. Bila bergerak dalam fluida benda

    fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebandin

    lan (viskositas) c ini dinamakan koefisien pered

    aya yang berlaku pada benda kita mendapatkan

    g pada besarnya redaman. Bila redaman cuku

    khirnya akan berhenti. Keadaan ini disebut

    mendapatkan perhatian dalam analisis vibr

    titik saat sistem tidak lagi berosilasi, mencapaielewati titik kritis ini sistem disebut dalam keada

    iperlukan untuk mencapai titik redaman kritis

    peredaman dalam sistem digunakan nisbah ya

    perbandingan antara peredaman sebenarny

    tuk mencapai titik redaman kritis. Rumus untu

    a model massa-pegas-peredam adalah

      ngsutan fase, ditentukan oleh panjang regangan

    sa selain gaya yang

      akan mendapatkan

      dengan kecepatan

      m, dengan satuan N

     

    persamaan

      kecil, sistem masih

      kurang redam, dan

      si. Bila peredaman

      titik redaman kritis.  an lewat redam.

      pada model massa-

     

    g dinamakan nisbah

      a terhadap jumlah

      nisbah redaman (ζ)

     

    pegas.

  • 8/18/2019 Makalah Mekanika Analitik

    7/7

    Dari solusi tersebut perlu dip

    eksponensial menentukan sebe

    cepat sistem teredam ke titik

    osilasi berbeda daripada kasus t

    Frekuensi dalam hal ini disebualamiah takredam lewat rumus

    Frekuensi alamiah teredam lebi

    kasus praktis nisbah redaman

    Karena itu deskripsi teredam da

    alamiah.

     

    A. Kesimpulan

    • Osilasi merupa

    terhadap waktu

    • Shock absorber

    berfungsi untuk

    B. Daftar Pustaka

    • http://akuhidat

    • http://www.bel

      rhatikan dua hal: faktor eksponensial dan fu

    apa cepat sistem teredam: semakin besar nisba

    ol. Fungsi kosinus melambangkan osilasi siste

    idak teredam.

      “frekuensi alamiah teredam”,   f d , dan terhububerikut.

      h kecil daripada frekuensi alamiah tak redam,

    relatif kecil, dan karenanya perbedaan terse

    n takredam kerap kali tidak disebutkan ketika

    BAB III

    PENUTUP

      kan peristiwa gerakan yang terjadi secara p

    dari sebuah pengukuran.

      adalah salah satu komponen pada mobil dalam

    meredam gaya osilasi dari pegas

     

    .blog.uns.ac.id/shock-absorber/

    ajarbagus.com/2015/09/osilasi.html

      ngsi cosinus. Faktor

      h redaman, semakin

      m, namun frekuensi

     

    ng dengan frekuensi 

    amun untuk banyak

      ut dapat diabaikan.

      enyatakan frekuensi

     

    eriodik yang diukur

     

    sistem suspensi yang