makalah pemicu iii kimia analitik

Upload: sekar-chadarwati

Post on 19-Feb-2018

266 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    1/31

    MAKALAH PEMICU III KIMIA ANALITIK

    KROMATOGRAFI GAS

    KELOMPOK 7

    AFDHAL HANAFI / 1306370751

    ANISSA LARASATI / 1306405761

    KIANTI KASYA KIRESYA / 1306409381

    MUHAMMAD MADANI / 1306405755

    NUR SHARFAN / 1306370386

    TEKNIK KIMIA S1 REGULER

    ( RABU PAGI )

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    DEPOK, 02 DESEMBER 2014

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    2/31

    ii Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    KATA PENGANTAR

    Pertamatama kami mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha

    Esa karena atas kuasa-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan

    tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat atas dasar pemicu ketiga dari mata

    kuliah Kimia Analitik dengan tema Analisis Alkohol dan obat-obat terlarang

    dalam darah.

    Dalam penulisan makalah ilmiah ini, banyak halangan dan rintangan yang

    terjadi. Kami juga berterima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat baik secara

    langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian makalah ilmiah ini, yaitu:

    1.

    Dosen mata kuliah Kimia Analitik, Ibu Dianursanti yang telah

    membimbing kami selama proses penulisan makalah ini.

    2.

    Kak Tiara, selaku asisten dari mata kuliah Kimia Analitik yang ikut

    membimbing kami selama proses penulisan makalah.

    Tim penulis menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat dalam makalah

    ilmiah ini. Oleh karena itu, kami meminta maaf atas semua kesalahan yang terjadi

    pada makalah ini. Tim penulis juga mengharapkan saran, masukan, dan umpan

    balik dari para pembaca untuk tulisan ini. Akhir kata kami mengucapkan terima

    kasih atas bantuan dari berbagai pihak dan berharap semoga makalah ini dapat

    bermanfaat bagi para pembaca.

    Depok, 02 Desember 2014

    Tim Penulis

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    3/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah iii

    Kelompok 7

    DAFTAR ISI

    Kata Pengantar ....................................................................................................ii

    Daftar Isi..............................................................................................................iii

    Daftar Gambar ....................................................................................................iv

    Daftar Tabel .......................................................................................................iv

    Daftar grafik .......................................................................................................iv

    Bab I Pendahuluan

    Latar Belakang .......................................................................................1

    Teori Dasar ..............................................................................................2

    Bab II Jawaban Pemicu

    Tugas 1 ...................................................................................................7

    Tugas 2 ...................................................................................................10

    Tugas 3 ...................................................................................................20

    Bab III Kesimpulan .............................................................................................25

    Daftar Pustaka .....................................................................................................26

    Lampiran

    DAFD15

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    4/31

    iv Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1. Instrumen Kromatografi Gas .............................................................2

    Gambar 2. Rangkaian instrument HPLC ............................................................5

    Gambar 3. Output HPLC ....................................................................................6

    Gambar 4. Waktu retensi.....................................................................................10

    Gambar 5. Nilai-nilai dalam kromatogram ........................................................13

    Gambar 6. Rangkaian instrument HPLC ............................................................18

    Gambar 7. Output HPLC ...................................................................................19

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1.Variabel yang mempengaruhi efisiensi kromatografi...........................9

    Tabel 2. Konsentrasi ethanol dalam larutan standar............................................20

    Tabel 3. Konsentrasi ethanol dan peak ethanol ..................................................20

    DAFTARGRAFIK

    Grafik 1. Kurva kalibrasi ethanol dalam larutan standar ..................................21

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    5/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah 1

    Kelompok 7

    BAB I

    PENDAHULUAN

    LATAR BELAKANG

    Sekarang ini banyak terjadi kasus penggunaan obat-obat terlarang pada

    masyarakat. Padahal hal ini sudah dilarang oleh pemerintah. Akibat dari penggunaan

    obat-obat ini tentunya sangatlah buruk bagi orang yang mengkonsumsnya apabila

    melebihi ambang batas pada tubuh manusia. Misalnya pada orang yang

    mengkonsumsi kokain, dapat membuat orang tersebut berhalusinasi tingkat tinggi.

    Sesuatu yang tidak ada bisa menjadi ada bagi orang yang mengkonsumsi obat ini.

    Efek dari obat ini tentunya membuat orang menjadi ketagihan dan ingin

    mengonsumsinya lagi. Jika tidak terpenuhi keinginannya maka tingkat emosi si

    pengguna bisa naik. Bahkan ia bisa menyakiti orang lain untuk mendapatkan obat ini.

    Hal yang paling berbahaya dari p obat ini tentunya dapat menyebabkan kematian. Hal

    ini dikarenakan obat-obat terlarang bisa merusak jaringa yang ada dalam tubuh.

    Selain kasus diatas, juga ada kasus yang marak terjadi pada saat ini yaitu para

    pengemudi kendaraan bermotor yang mengkonsumsi alkohol. Pengemudi yang

    mengkonsumsi alkohol tentunya dapat membahayakan keselamatan ia dan orang lain

    saat mengemudi. Hal ini dikarenakan alkohol dapat membuat emosi orang yang

    mengkonsumsinya berubah-ubah. Dengan kata lain saat mengemudi, si pengemudi

    bisa saja ugal-ugalan, mengemudi dengan kecepatan tinggi bahkan bisa

    mendatangkan kantuk. Akibatnya tentu membahayakan nyawanya sendiri dan nyawa

    orang lain.

    Obat-obat terlarang dan alkohol yang terkonsumsi, bisa masuk dalam darah

    manusia saat proses metabolik. Saat melewati usus halus, alkohol dan obat-obat

    terlarang akan terserap dan masuk kealiran darah. Dan untuk mendeteksi hal tersebut,

    dalam makalah kali ini akan dibahas teknik analisis alkohol dan obat-obat terlarang

    dalam darah.

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    6/31

    2 Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    TEORI DASAR

    Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan

    pola pergerakan antara fase gerak dan fase diam untuk memisahkan komponen

    (berupa molekul) yang berada pada larutan. Molekul yang terlarut dalam fase gerak,

    akan melewati kolom yang merupakan fase diam. Molekul yang memiliki ikatan yang

    kuat dengan kolom akan cenderung bergerak lebih lambat dibanding molekul yang

    berikatan lemah. Dengan ini, berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan

    berdasarkan pergerakan pada kolom.

    Sistem peralatan kromatografi gas (gc)

    Gambar 1. Instrumen Kromatografi Gas

    (sumber :http://lansida.com/2010/06/gc-kromatografi-gas.html)

    1. Kontrol dan penyedia gas pembawa;

    2. ruang suntik sampel;

    3. kolom yang diletakkan dalam oven yang dikontrol secara termostatik;

    4. sistem deteksi dan pencatat (detektor dan recorder); serta

    5. komputer yang dilengkapi dengan perangkat pengolah data.

    HPLC (High Performance Liquid Chromatography) atau biasa juga disebut

    dengan Kromatografi pertama sekali diperkenalkan oleh TSWETT pada tahun 1903

    dan dikembangkan pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Kromatografi

    Cair Kinerja Tinggi (KCKT)/HPLC merupakan bentuk kromatografi kolom yang

    memompa campuran sampel atau analit dalam suatu pelarut (dikenal sebagai fase

    http://lansida.com/2010/06/gc-kromatografi-gas.htmlhttp://lansida.com/2010/06/gc-kromatografi-gas.htmlhttp://lansida.com/2010/06/gc-kromatografi-gas.htmlhttp://4.bp.blogspot.com/__CUS_kG2Y3A/TDCkDG_ZSwI/AAAAAAAAAJs/ZSbouev0968/s1600/gc.jpghttp://lansida.com/2010/06/gc-kromatografi-gas.html
  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    7/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah 3

    Kelompok 7

    gerak) pada tekanan tinggi melalui kolom kromatografi dengan bahan kemasan (fase

    diam).

    HPLC memiliki kemampuan untuk memisahkan dan mengidentifikasi senyawa

    yang hadir dalam sampel yang dapat dilarutkan dalam cairan di jejak konsentrasi

    serendah bagian per triliun. Karena fleksibilitas ini, HPLC digunakan dalam berbagai

    aplikasi industri dan ilmiah, seperti farmasi, lingkungan, forensik, dan bahan kimia

    baik dalam bulk atau dalam sediaan farmasetik.

    Kromatografi cair adalah teknik pemisahan yang melibatkan:

    Penempatan (injeksi) dari volume kecil sampel cairan ke dalam tabung

    dikemas dengan partikel berpori (fase diam) di mana masing-masing

    komponen sampel diangkut sepanjang tabung dikemas (kolom) dengan cairan

    digerakkan oleh gravitasi.

    Komponen sampel terpisah dari satu sama lain dengan kemasan kolom yang

    melibatkan berbagai bahan kimia dan / atau interaksi fisik antara molekul dan

    partikel kemasan.

    Komponen dipisahkan dikumpulkan di pintu keluar dari kolom ini dan

    diidentifikasi oleh teknik pengukuran eksternal, seperti spektrofotometer yang

    mengukur intensitas warna, atau dengan perangkat lain yang dapat mengukur

    jumlah mereka.

    Instrumentasi dari HPLC terdiri atas beberapa komponen utama, yaitu wadah

    fase gerak, pompa, system injector, kolom, detector, dan computer.

    Wadah Fase gerak

    Reservoir memegang pelarut, yangbergerak. Biasanya ada minimal dua waduk

    di sistem, dengan masing-masing memegang sampai dengan 1000 cc pelarut

    dan biasanya dilengkapi dengan diffuser gas melalui helium yang dapat

    digelembungkan

    Pompa

    Pompa yang cocok digunakan untuk HPLC adalah pompa yang mempunyai

    syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yakni: pompa harus inert terhadap fase

    gerak. Bahan yang umum dipakai untuk pompa adalah gelas, baja tahan karat,

    Teflon, dan batu nilam. Pompa yang digunakan sebaiknya mampu memberikan

    tekanan sampai 5000 psi dan mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    8/31

    4 Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    alir 3 mL/menit. Untuk tujuan preparatif, pompa yang digunakan harus mampu

    mengalirkan fase gerak dengan kecepatan 20 mL/menit. Tujuan penggunaan

    pompa atau sistem penghantaran fase gerak adalah untuk menjamin proses

    penghantaran fase gerak berlangsung secara tepat, reprodusibel, konstan, dan

    bebas dari gangguan. Ada 2 jenis pompa dalam HPLC yaitu: pompa dengan

    tekanan konstan, dan pompa dengan aliran fase gerak yang konstan. Tipe pompa

    dengan aliran fase gerak yang konstan sejauh ini lebih umum dibandingkan

    dengan tipe pompa dengan tekanan konstan.

    System in jector

    Sampel-sampel cair dan larutan disuntikkan secara langsung ke dalam fase

    gerak yang mengalir di bawah tekanan menuju kolom menggunakan alat

    penyuntik yang terbuat dari tembaga tahan karat dan katup teflon yang

    dilengkapi dengan keluk sampel (sample loop) internal atau eksternal.

    Kolom

    Ada 2 jenis kolom pada HPLC yaitu kolom konvensional dan kolom mikrobor.

    Kolom merupakan bagian HPLC yang mana terdapat fase diam untuk

    berlangsungnya proses pemisahan solut/analit.

    Kolom mikrobor mempunyai 3 keuntungan yang utama dibanding dengan

    kolom konvensional, yakni:

    Konsumsi fase gerak kolom mikrobor hanya 80% atau lebih kecil dibanding

    dengan kolom konvensional karena pada kolom mikrobor kecepatan alir

    fase gerak lebih lambat (10 -100 l/menit).

    Adanya aliran fase gerak yang lebih lambat membuat kolom mikrobor lebih

    ideal jika digabung dengan spektrometer massa.

    Sensitivitas kolom mikrobor ditingkatkan karena solut lebih pekat,

    karenanya jenis kolom ini sangat bermanfaat jika jumlah sampel terbatas

    misal sampel klinis.

    Kolom merupakan jantung dari HPLC karena terjadi proses pimsahan

    komponen di sini.

    Detector

    Detektor pada HPLC dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu: detektor

    universal (yang mampu mendeteksi zat secara umum, tidak bersifat spesifik, dan

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    9/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah 5

    Kelompok 7

    tidak bersifat selektif) seperti detektor indeks bias dan detektor spektrometri

    massa; dan golongan detektor yang spesifik yang hanya akan mendeteksi analit

    secara spesifik dan selektif, seperti detektor UV-Vis, detektor fluoresensi, dan

    elektrokimia. Idealnya, suatu detektor harus mempunyai karakteristik sebagaiberikut:

    o Mempunyai respon terhadap solut yang cepat dan reprodusibel.

    o Mempunyai sensitifitas yang tinggi, yakni mampu mendeteksi solut pada

    kadar yang sangat kecil.

    o Stabil dalam pengopersiannya.

    o Mempunyai sel volume yang kecil sehingga mampu meminimalkan

    pelebaran pita.o Signal yang dihasilkan berbanding lurus dengan konsentrasi solut pada

    kisaran yang luas (kisaran dinamis linier).

    oTidak peka terhadap perubahan suhu dan kecepatan alir fase gerak.

    Computer

    Komputer merupakan rangkaian alat yang digunakan untuk menerima informasi

    yang diberikan oleh detector dan memplot hasilnya ke dalam output HPLC yaitu

    Kromatogram.

    Gambar 2. Rangkaian instrument HPLC

    (sumber: Fundamentals of Liquid Chromatography (HPLC) courtesy to Agilent

    Technologies, Inc)

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    10/31

    6 Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    Gambar 3. Output HPLC

    (sumber: Fundamentals of Liquid Chromatography (HPLC) courtesy to Agilent

    Technologies, Inc)

    Output HPLC berupa Kromatogram yang membaca titik puncak atau peak dari

    satu komponen berdasarkan waktu retensinya, yang diukur mulai dari saat

    penginjeksian. Waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom

    menuju detektor disebut sebagai waktu retensi.

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    11/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah 7

    Kelompok 7

    BAB II

    ISI

    Jawaban Pemicu

    Tugas 1 : Susunlah pertanyaan penting atau variabel peneltian untuk

    merancang suatu penelitian analisis alkohol dan obat-obat

    terlarang dalam darah, paling sedikit terdapat tujuh pertanyaan.

    Jawab :

    Pertanyaan yang penting dalam rancangan penelitian ini adalah

    - Apakah sampel darah diambil dari jauh hari atau pada waktu melakukan

    penelitian ? (dalam penelitian ini lebih baik menggunakan sampel yang masih

    baru)

    - Saat pengambilan sampel darah, pada bagian tubuh mana yang diambil

    darahnya ? (dalam penelitian ini tidak boleh mengambil darah pada area yang

    juga menggunakan bahan yang bersifat desinfektan organik volatil)

    - Jarum suntik yang digunakan saat mengambil sampel apakah steril dan kering

    ? (dalam penelitian, tidak boleh menggunakan jarum yang basah)

    -

    Wadah tempat sampel, apakah bersih dari zat lain?

    - Apakah sampel ditambahkan antikoagulan atau tidak ?

    -

    Apakah sampel darah ditambahkan pengawet atau tidak ?

    - Apakah sampel perlu dihangatkan atau tidak ?

    Variabelpentingdalam rancangan penelitian ini adalah :

    Etanol dalam tubuh

    Di dalam tubuh, etanol atau C2H5OH diencerkan oleh cairan tubuh. Kemudian

    untuk mengeliminasi etanol dalam tubuh, tubuh melakukan proses

    metabolisme (oksidasi).

    Makanan dan jenis kelamin mempengaruhi penyerapan dan metabolisme

    etanol dalam tubuh

    Semakin tinggi kandungan lemak pada makanan yang dikonsumsi, semakin

    banyak waktu yang diperlukan untuk mengosongkan lambung maka semakin

    lama proses penyerapan alkohol akan terjadi.

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    12/31

    8 Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    Wanita memiliki konsentrasi alkohol dalam darah (BAC/Blood

    Alcohol Concentration) lebih tinggi setelah mengkonsumsi alkohol dalam

    jumlah yang sama dengan pria

    Jika di konsumsi dalam dosis rendah, etanol dapat menekan

    penghambat otak sehingga dapat membuat pikiran lebih jernih,

    namun pada dosis tinggi etanol memiliki beragam dampak buruk, yaitu

    jaringan saraf memproduksi gejala klasik keracunan : pembicaraan kacau,

    langkah tidak stabil, persepsi sensorik terganggu, dan ketidakmampuan untuk

    bereaksi dengan cepat, dsb.

    Mengetahui kadar alkohol dalam darah (BAC)

    Untuk mengetahui kadar alkohol dalam darah dapat dengan

    menggunakan tabel BAC (Blood Alcohol Concentration). Caranya yaitu

    dengan menemukan tabel berat badan, lalu melihat jumlah porsi total

    minuman beralkohol yang telah dikonsumsi.

    Analisis Alkohol dalam darah

    Analisis alkohol dalam darah dapat dilakukan dengan menggunakan metoda

    analisis GC/MS pada darah maupun pada urine, ataupun yang sering

    digunakan menggunakan analisis napas (breath analysis).

    Analisis dengan GC/MS

    Analisis darah menggunakan GC/MS sangat akurat namun biayanya

    mahal dan memerlukan petugas terlatih untuk pengambilan dan penelitian

    sampel darah.

    Parameter bebas alkohol dengan GC/MS pada darah

    Pada analisis etanol dengan GC/MS pada darah, seseorang dikatakan bebas-

    alkohol bila dengan menggunakan analisis ini didapat hasil lebih

    kecil dari 0,01 gram alkohol per 100 ml darah. Dan untuk sampel

    darah yang diambil post-mortem dikatakan negatif (bebas alkohol) bila

    hasilnya lebih kecil dari 0,02 gram alkohol per 100 ml darah.

    Analisis napas (Breath analysis)

    Analisis napas mudah untuk dilaksanakan namum kurang akurat dan metode

    analisis ini tidak spesifik terhadap etanol.

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    13/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah 9

    Kelompok 7

    Parameter bebas alkohol untuk analisis napas

    Untuk metode analisis napas, hasil dikatakan negatif (subjek yang

    dites tidak memiliki kandungan alkohol/kandungan alkohol sangat rendah)

    bila hasil tes lebih kecil dari 0,01 gram per 210 liter.

    Akurasi analisis alkohol dalam darah

    Analisis alkohol dalam darah yang paling akurat adalah analisis darah

    menggunakan GC/MS, lebih akurat dari analisis napas, dan yang paling tidak

    akurat adalah analisis urine.

    Dalam kromatografi ini, variabel yang mempengaruhi efisiensinya dapat dilihat pada

    tabel dibawah ini :

    Tabel 1. Variabel yang mempengaruhi efisiensi kromatografi

    Variabel Simbol Satuan

    Kecepatan linear fasa mobile U Koefisien difusi fasa mobile Koefisien difusi fasa stationary Capacity factor -Diameter Ketebalan liquid

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    14/31

    10 Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    Tugas 2 : Bila anda hendak mengunakan GC/MS dalam analisis darah

    1.

    Parameter apa saja yang harus diketahui pada metode analisis GC/MS?

    Jawab :

    Rasio partisi

    Pada saat fasa bergerak mengalir sepanjang kolom terjadi kesetimbanga dinamis

    antara komponen yang terlarut. Untuk zat terlarut spesies A, kesetimbangan dinamis

    yang terlibat dapat dilihat pada persamaan dibawah ini.

    A bergerak A diamKonstanta kesetimbangan untuk reaksi diatas adalah rasio partisi / koefisien partisi,

    yang nilainya

    = ....(1)

    Dimana :

    K = rasio partisi / koefisien partisi

    = konsentrasi molar analitik dari zat terlatur saat berada dalam fasa diam= konsentrasi molar analitik dari zat terlarut saat berada dalam fasa bergerak.Idealnya rasio partisi konstan dalam jangkauan konsentrasi zat terlatur yang bervariasi

    dan cs berbanding lurus dengan cm.

    Waktu Retensi

    Gambar 4. Waktu retensi

    ( sumber :www.chem-is-try.com)

    Pada gambar 4 dapat dilihat sebuah kromatogram sederhana yang memiliki 2

    puncak. Puncak kecil yang berada di kiri merepresentasikan spesies yang tidak

    http://www.chem-is-try.com/http://www.chem-is-try.com/http://www.chem-is-try.com/http://www.chem-is-try.com/
  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    15/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah 11

    Kelompok 7

    ditahan oleh fasa diam. Waktu (tm) setelah injeksi sampel sampai dengan munulnya

    puncak ini seringkali dinamakan waktu mati (dead time). Waktu mati memberikan

    pengukuran dari laju migrasi rata-rata dari fasa bergerak dan merupakan suatu

    parameter yang penting dalam mengidentifiasi puncak analit. Seringkali suatu sampel

    akan mengandung spesies yang tidak ditahan, jika mereka tidak memiliki spesies yang

    tidak ditahan maka penambahan spesies dengan sifat seperti ini dapat dilakukan untuk

    membantu identifikasi puncak.

    Puncak lebih besar yang terdapat di bagian kanan gambar 2 merupakan puncak

    dari spesies analit. Waktu yang diperlukan puncak ini untuk mencapai detektor atau

    waktu yang diperlukan spesies analit untuk keluar dari kolom dan mencapai detektor

    dinamakan waktu retensi (tr). Laju linear rata-rata dari migrasi zat terlarut (v) dan

    kecepatan linear rata-rata dari spesies dalam fasa bergerak (u) diberikan pada

    persamaan dibawah ini

    = .... (2) = ....(3)

    Dimana :

    L = panjang dari kolom

    = waktu retensi

    = waktu matiNilai dari v juga dapat dinyatakan dalam u dan rasio partisi (K) dengan cara

    mengekspresikan nilai laju v sebagai fraksi dari kecepatan pada fasa bergerak.

    Penurunannya adalah sebagai berikut:

    V = u fraksi waktu zat terlarut dalam fasa bergerak

    V = u jumlah mol zat terlarut dalam fasa bergerak jumlah mol total

    = = 11 = 11 ....(4)

    Dimana :

    Vs = volume dari fasa diam

    Vm = volume dari fasa bergerak.

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    16/31

    12 Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    Faktor kapasitas

    Faktor kapasitas merupakan parameter eksperimental yang menyatakan

    perbandingan mol komponen analit dalam fasa diam terhadap mol komponen dalam

    fasa gerak, yang nilainya tergantung pada temperatur. Faktor ini banyak digunakan

    untuk mendeskrispsikan laju migrasi zat terlarut dalam kolom. Untuk spesies A nilai

    faktor kapasitasnya adalah sebagai berikut. (dengan KA adalah nilai rasio partisi

    untuk spesies A)

    = 5Persamaan 5 dapat disubstitusi ke persamaan (4).

    = 11 .6Agar nilai kA dapat dicari dalam kromatogram maka persamaan (2) dan (3) dapatdisubstitusi ke persamaan (6)

    = 11 .7 = . 8

    Besarnya faktor kapasitas menentukan laju elusi komponen. Jika k > 1 maka elusi

    akan berlangsung dengan cepat dan jika k > 20-30 maka waktu elusi akan

    berlangsung sangat panjang.

    Faktor Selektivitas atau Pemisahan

    Faktor Selektivitas adalah faktor yang menyatakan ukuran untuk distribusi relatif

    komponen diantara fasa diam dan fasa gerak yang nilainya tergantung pada

    temperatur. Faktor selektivitas disebut juga faktor pemisahan. Faktor seletivitas untuk

    dua spesies A dan B dinyatakan dengan rumusan:

    = = 9 Jumlah dan Tinggi Plat Rata-Rata

    Plat teoritik adalah istilah yang berasal dari teori destilasi yang kemudian

    diadaptasi ke dalam kromatografi. Plat ini menandakan suatu titik dalam kolom

    dimana terdapat kesetimbangan antara fasa cair dan gas (platnya hanya imaginer).

    Jumlah plat teoritik (n) dapat diukur dengan menggunakan rumus di bawah ini.

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    17/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah 13

    Kelompok 7

    = 16 .10Dimana :

    = waktu retensi

    = lebar puncak pada pita elusi hasil kromatografi

    Ilustrasi yang dapat memperjelas nilai Wb dapat dilihat pada gambar 5.

    Gambar 5. Nilai-nilai dalam kromatogram

    ( sumber :http://free-zg.t-com.hr/Svjetlana_Luterotti/09/091/0911.htm)

    Walaupun didefinisikan sebagai waktu, tetapi sebenarnya kita dapat mengukurjarak pada kertas daftar perekam dalam cm atau mm, perlu diingat bahwa dan harus diukur dalam satuan yang sama.

    Tinggi plat teoritik disebut juga HETP (Height Equivalent Theoritical Plate).

    HETP berfungsi untuk merepresentasikan efisiensi dari kolom. Nilai HETP secara

    sederhana dapat dicari dengan menggunakan rumus dibawah ini.

    HETP = H = Ln ....(11)

    Dimana :

    L = panjang kolom

    n = jumlah plat teoritik

    Semakin besar nilai N maka semakin kecil nilai HETP dan semakin besar efisiensi

    kolom.

    http://free-zg.t-com.hr/Svjetlana_Luterotti/09/091/0911.htmhttp://free-zg.t-com.hr/Svjetlana_Luterotti/09/091/0911.htmhttp://free-zg.t-com.hr/Svjetlana_Luterotti/09/091/0911.htmhttp://free-zg.t-com.hr/Svjetlana_Luterotti/09/091/0911.htm
  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    18/31

    14 Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    Variabel yang Mempengaruhi Efisiensi Kolom

    Faktor-faktor yang menyebabkan pelebaran pita elusi adalah difusi difusi

    longitudinal / memanjang, efek transfer massa untuk fasa bergerak (karena difusi

    eddy) dan fasa diam. Nilai efisiensi kolom non-linear dapat dihitung melalui

    persamaan dibawah ini.

    = = 12Dimana :

    B = koefisien difusi longitudinal

    Cs dan Cm = koefisien transfer massa untuk fasa diam dan bergerak.

    Resolusi Kolom

    Resolusi kolom (Rs) dapat mengukur kemampuan kolom untuk memisahkan dua

    analit secara kuantiitatif. Untuk lebih jelasnya dapat dituliskan dalam persamaan

    berikut:

    = 2 =2 13

    Dimana dZ merupakan jarak puncak analit A dan B yang terbaca pada kromatogram.Resolusi kolom dapat dipengaruhi oleh faktor selektivitas, kapasitas sepasang zat

    terlarut pada kolom yang dapat dilihat pada persamaan berikut:

    = 4 1

    1 14

    Dimana a adalah faktor selektivitas. Dari persamaan di atas dapat digunakan juga

    untuk mencara jumlah piringan yang dibutuhkan untuk mencapai resolusi kolom

    dengan nilai tertentu.

    = 16 1 1

    .15Selain itu resolusi kolom dapat mempengaruhi retention time (tR), dan kita dapat

    melihat hubungan keduanya sebagai berikut:

    = 16

    11 1

    1 . 16

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    19/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah 15

    Kelompok 7

    2. Mengapa metode GC/MS sering digunakan untuk penentuan kandungan alkohol

    dan obat-obatan terlarang dalam darah?

    Jawab :

    Metode GC/MS memiliki beberapa keuntungan dibanding metode analisis alkohol

    lainnya, yaitu :

    Sangat akurat, spesifik dan sensitif dan merupakan prosedur standar untuk

    analisis alkohol dan senyawa-senyawa volatil dalam bidang toksikologi forensik.

    Akurat dan spesifik karena teknik ini menghasilkan molekular fingerpint atau

    spektrum massa yang unik. Spektrum ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi

    ada/tidaknya alkohol dalam sampel. Sensitif karena alkohol dalam darah dapatdiketahui jumlahnya, walaupun dalam kuantitas kecil.

    Dengan menggunakan analisis darah GC/MS, sampel yang sama dapat diuji

    beberapa kali, jika sampel dijaga dengan baik.

    Waktu yang diperlukan cepat (penentuan alkohol dapat dilakukan dalam 6-8

    menit) bila alat-alatnya dihangatkan secara teratur.

    3.

    Dalamanalisis komponen, dikenal dengan HPLC. Apa yang anda ketahui tentang

    alat tesebut ?

    Jawab :

    HPLC (High Performance Liquid Chromatography) atau biasa juga disebut

    dengan Kromatografi pertama sekali diperkenalkan oleh TSWETT pada tahun 1903

    dan dikembangkan pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Kromatografi

    Cair Kinerja Tinggi (KCKT)/HPLC merupakan bentuk kromatografi kolom yang

    memompa campuran sampel atau analit dalam suatu pelarut (dikenal sebagai fase

    gerak) pada tekanan tinggi melalui kolom kromatografi dengan bahan kemasan (fasediam).

    HPLC memiliki kemampuan untuk memisahkan dan mengidentifikasi senyawa

    yang hadir dalam sampel yang dapat dilarutkan dalam cairan di jejak konsentrasi

    serendah bagian per triliun. Karena fleksibilitas ini, HPLC digunakan dalam berbagai

    aplikasi industri dan ilmiah, seperti farmasi, lingkungan, forensik, dan bahan kimia

    baik dalam bulk atau dalam sediaan farmasetik.

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    20/31

    16 Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    Kromatografi cair adalah teknik pemisahan yang melibatkan:

    Penempatan (injeksi) dari volume kecil sampel cairan ke dalam tabung

    dikemas dengan partikel berpori (fase diam) di mana masing-masing

    komponen sampel diangkut sepanjang tabung dikemas (kolom) dengan

    cairan digerakkan oleh gravitasi.

    Komponen sampel terpisah dari satu sama lain dengan kemasan kolom yang

    melibatkan berbagai bahan kimia dan / atau interaksi fisik antara molekul dan

    partikel kemasan.

    Komponen dipisahkan dikumpulkan di pintu keluar dari kolom ini dan

    diidentifikasi oleh teknik pengukuran eksternal, seperti spektrofotometer

    yang mengukur intensitas warna, atau dengan perangkat lain yang dapat

    mengukur jumlah mereka.

    Instrumentasi dari HPLC terdiri atas beberapa komponen utama, yaitu wadah fase

    gerak, pompa, system injector, kolom, detector, dan computer.

    Wadah Fase gerak

    Reservoir memegang pelarut, yangbergerak. Biasanya ada minimal dua

    waduk di sistem, dengan masing-masing memegang sampai dengan 1000 cc

    pelarut dan biasanya dilengkapi dengan diffuser gas melalui helium yang

    dapat digelembungkan

    Pompa

    Pompa yang cocok digunakan untuk HPLC adalah pompa yang mempunyai

    syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yakni: pompa harus inert terhadap

    fase gerak. Bahan yang umum dipakai untuk pompa adalah gelas, baja tahan

    karat, Teflon, dan batu nilam. Pompa yang digunakan sebaiknya mampu

    memberikan tekanan sampai 5000 psi dan mampu mengalirkan fase gerak

    dengan kecepatan alir 3 mL/menit. Untuk tujuan preparatif, pompa yang

    digunakan harus mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan 20

    mL/menit. Tujuan penggunaan pompa atau sistem penghantaran fase gerak

    adalah untuk menjamin proses penghantaran fase gerak berlangsung secara

    tepat, reprodusibel, konstan, dan bebas dari gangguan. Ada 2 jenis pompa

    dalam HPLC yaitu: pompa dengan tekanan konstan, dan pompa dengan

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    21/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah 17

    Kelompok 7

    aliran fase gerak yang konstan. Tipe pompa dengan aliran fase gerak yang

    konstan sejauh ini lebih umum dibandingkan dengan tipe pompa dengan

    tekanan konstan.

    System in jector

    Sampel-sampel cair dan larutan disuntikkan secara langsung ke dalam fase

    gerak yang mengalir di bawah tekanan menuju kolom menggunakan alat

    penyuntik yang terbuat dari tembaga tahan karat dan katup teflon yang

    dilengkapi dengan keluk sampel (sample loop) internal atau eksternal.

    Kolom

    Ada 2 jenis kolom pada HPLC yaitu kolom konvensional dan kolom

    mikrobor. Kolom merupakan bagian HPLC yang mana terdapat fase diam

    untuk berlangsungnya proses pemisahan solut/analit.

    Kolom mikrobor mempunyai 3 keuntungan yang utama dibanding dengan

    kolom konvensional, yakni:

    Konsumsi fase gerak kolom mikrobor hanya 80% atau lebih kecil

    dibanding dengan kolom konvensional karena pada kolom mikrobor

    kecepatan alir fase gerak lebih lambat (10 -100 l/menit).

    Adanya aliran fase gerak yang lebih lambat membuat kolom mikrobor

    lebih ideal jika digabung dengan spektrometer massa.

    Sensitivitas kolom mikrobor ditingkatkan karena solut lebih pekat,

    karenanya jenis kolom ini sangat bermanfaat jika jumlah sampel terbatas

    misal sampel klinis.

    Kolom merupakan jantung dari HPLC karena terjadi proses pimsahan

    komponen di sini.

    Detector

    Detektor pada HPLC dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu: detektor

    universal (yang mampu mendeteksi zat secara umum, tidak bersifat spesifik,

    dan tidak bersifat selektif) seperti detektor indeks bias dan detektor

    spektrometri massa; dan golongan detektor yang spesifik yang hanya akan

    mendeteksi analit secara spesifik dan selektif, seperti detektor UV-Vis,

    detektor fluoresensi, dan elektrokimia.

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    22/31

    18 Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    Idealnya, suatu detektor harus mempunyai karakteristik sebagai berikut:

    o Mempunyai respon terhadap solut yang cepat dan reprodusibel.

    o Mempunyai sensitifitas yang tinggi, yakni mampu mendeteksi solut pada

    kadar yang sangat kecil.o Stabil dalam pengopersiannya.

    o Mempunyai sel volume yang kecil sehingga mampu meminimalkan

    pelebaran pita.

    o Signal yang dihasilkan berbanding lurus dengan konsentrasi solut pada

    kisaran yang luas (kisaran dinamis linier).

    o Tidak peka terhadap perubahan suhu dan kecepatan alir fase gerak.

    ComputerKomputer merupakan rangkaian alat yang digunakan untuk menerima

    informasi yang diberikan oleh detector dan memplot hasilnya ke dalam

    output HPLC yaitu Kromatogram.

    Gambar 6. Rangkaian instrument HPLC

    (sumber: Fundamentals of Liquid Chromatography (HPLC) courtesy to Agilent

    Technologies, Inc)

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    23/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah 19

    Kelompok 7

    Gambar 7. Output HPLC

    (sumber: Fundamentals of Liquid Chromatography (HPLC) courtesy to Agilent

    Technologies, Inc)

    Output HPLC berupa Kromatogram yang membaca titik puncak atau peak dari

    satu komponen berdasarkan waktu retensinya, yang diukur mulai dari saat

    penginjeksian. Waktu yang dibutuhkan oleh senyawa untuk bergerak melalui kolom

    menuju detektor disebut sebagai waktu retensi.

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    24/31

    20 Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    Tugas 3 : Bagaimana anda menentukan

    1. Konsentrasi senyawa etanol dalam sampel darah

    Jawab :

    Dari data-data yang didapat dalam pemicu bahwa volume etanol dan n-propanol

    adalah sebagai berikut :

    Tabel 2. Konsentrasi ethanol dalam larutan standar

    No Ethanol n-Propanol Konsentrasi etanol dalam larutan standar

    1 0.1 1.9 5.26%

    2 0.2 1.8 11.11%

    3 0.3 1.7 17.65%

    4 0.4 1.6 25%

    5 0.5 1.5 33.33%

    Tabel 3. Konsentrasi ethanol dan peak ethanol

    No Konsentrasi ethanol dalam larutan standar Tinggi puncak ethnol (mm)

    1 5.26% 3.75

    2 11.11% 7.5

    3 17.65% 11.25

    4 25% 15

    5 33.33% 18.75

    Dari data diatas diatas dapat dibuat kurva kalibrasi standar dengan sumbu x

    adalah konsentrasi ethanol dalam larutan standar, dan sumbu y adalah tinggi puncak

    ethanol.

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    25/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah 21

    Kelompok 7

    Grafik 1. Kurva kalibrasi ethanol dalam larutan standar

    Dari kurva tersebut didapatkan persamaan garis =53.2891.4075. Dan untukmengetahui kandungan ethanol dalam darah yang mempunyai puncak 12.5 mm, dapat

    digunakan persamaan garis yang didapat

    =53.289 1.4075 .........(17)

    Dengan y adalah tinggi puncak dan x adalah konsentrasi maka didapatkan = 53.289 ......(18)

    12.5 = 53.289 =0.235

    Sehingga kandungan ethanol dalam 1.5 ml sampel sama dengan 0.3525 ml. Maka

    kandungan senyawa ethanol dalam 5darah adalah :5 0.3525 101.5 = .

    Jadi kandungan ethanol dalam 5 sampel darah adalah sebesar 1.175

    y = 53,289x + 1,4075

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35%

    TinggiPuncak

    Konsentrasi Ethanol

    Kurva Kalibrasi Ethanol dalam Larutan

    Standar

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    26/31

    22 Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    2.

    Menentukan resolusi kolom

    Jawab :

    Data-data yang diketahui adalah sebagai berikut:

    = waktu retensi etanol= 2,4 menit= waktu retensi n-propanol= 7,2 menitWa = lebar dasar puncak etanol= 1,45 menit

    Wb = lebar dasar puncak n-propanol= 3,65 menit

    Persamaan yang digunakan untuk mencari nilai Rs adalah sebagai berikut:

    = + = + ......(19)

    =2 7,22,4

    1,45 3,65 = ,

    Jadi, resolusi kolomnya adalah 1,88

    3. Jumlah piringan rata-rata ( )Jawab :

    Diketahui : Karena waktu retensi merupakan waktu yang dibutuhkan sejak sampel

    diinjeksikan hingga puncak yang besar muncul, maka didapat :

    ( tR)A = Waktu retensi etanol = 2,4 menit

    ( tR)B = Waktu retensi n-propanol = 7,2 menit

    WA = Lebar dasar puncak etanol = 1,45 menit

    WB = Lebar dasar puncak n-propanol = 3,65 menit

    Ditanya : Jumlah piringan ratarata ( N rata-rata) ?

    Jawaban :

    Jumlah piringan :

    N = 16 (2 ..................................... ( 20)a.

    Jumlah piringan etanol

    N = 16 (,

    ,2= 43,834

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    27/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah 23

    Kelompok 7

    b.

    Jumlah piringan n-propanol

    N = 16 (,

    ,2= 62,259

    c.

    Jumlah piringan rata-rata

    Nrata-rata = +

    = , +,

    = 53,047

    = 53 piringan

    Jadi jumlah piringan rata-rata adalah 53 piringan.

    4.

    Tinggi piringan (H) dalam m

    Jawab :

    Misalkan panjang kolom (L) = 50 cm

    Maka, tinggi piringan (H) adalah

    = = 50 53 = . 5. Panjang Kolom bila resolusi kolom menjadi 1.5

    Jawab :

    Panjang kolom bila resoliusi kolom menjadi 1.5 (Rs)2

    Dari persamaan:

    = (+) ..(21)

    diketahui bahwa dan kB konstan (tidak berubah) dengan berubahnya N dan L,

    sehingga didapat persamaan:

    =

    .....(22)

    Subtitusi (Rs)1 = 1.88 ; (Rs)2 = 1.5 ; N1 = 53.045 ke dalam persamaan di atas,

    sehingga didapat jumlah piringan (N2) bila resolusi diharapkan menjadi 1.5:

    2.4 =

    1.881.5

    = 1.53 = 91.67

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    28/31

    24 Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    Jadi, panjang kolom bila resolusi kolom diharapkan menjadi 1.5:

    = . .....(23)

    L = 340.943 cm = 32.062 cm 32cm

    6. Waktu elusi senyawa ethanol pada panjang kolom yang baru

    Jawab :

    = (+) ....(24)

    Dari persamaan diatas dapat terlihat bahwa ~ (sebanding)Sehingga bisa dituliskan persamaan baru :

    = .....(25)Jadi waktu elusi ethanol pada kolomyang telah diperpanjang tersebut adalah

    2.4 =

    1.881.5

    = 1.528 = 91.67

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    29/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah 25

    Kelompok 7

    BAB III

    KESIMPULAN

    1. Kromatografi merupakan salah satu metode pemisahan komponen-

    komponen campuran di mana cuplikan berkesetimbangan di antara

    dua fasa, fasa gerak yang membawa cuplikan dan fasa diam yang

    menahan cuplikan secara selektif. Kadar alcohol dalam darah dapat di

    analisa melalui metode analisis kromatografi gas.

    2. Pada kromatograf, jumlah peak (puncak) menunjukkan jumlah komponen

    yang terdapat dalam cuplikan, sedang luas peak menunjukkan

    konsentrasi komponen.

    3.

    Analisis dalam kromatografi gas dapat bersifat analisis kualitatif

    maupun kuantitatif.

    4. Analisis kualitatif berupa pengidentifikasian senyawa yang terkandung

    dalam suatu campuran dengan menggunakan perbandingan waktu retensi

    antara analit standar dengan sampel.

    5. Analisis kuantitatif dapat diaplikasikan untuk mengetahui nilai-nilai yang

    berhubungan dengan kromatogram. Nilai-nilai yang dapat diketahui adalah

    resolusi kolom, konsentrasi sampel (dengan metode kurva kalibrasi), efisiensi,dan lain-lain.

    6. Penggunaan Gas kromatografi dapat dipadukan dengan spektroskopi massa

    guna memperoleh data yang lebih akurat dalam mengidentifikasi senyawa gas.

  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    30/31

    26 Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Kromatografi Gas

    Kelompok 7

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. Kromatografi. [online]

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22015/4/Chapter%20I

    I.pdf(diakses pada 24 November 2014)

    Anonim, Analysis of Blood Plasma for Ethanol by Gas Chromatography

    http://www.oberlin.edu/chem/ForChemLab/Alcohol/AlcoholPStudents.pdf

    (diakses pada 24November 2014)

    Anonym. 2014. Fundamentals of Liquid Chromatography (HPLC). Agilent

    Technologies,Inc.

    Day, R.A. dan Underwood,A.L. 1986. Analisis Kimia Kuantitatif (terjemahan). Edisi

    kelima. Jakarta: Erlangga.Hendayana, Sumar.1995.Kimia Analitik Instrumen. Semarang: IKIP Semarang Press.

    Skoog, West, James F. Holler, Stanley R. Crouch. 2014. Skoog and Wests

    Fundamentals of Analytical Chemistry (International edition) 9thedition. USA.

    PreMediaGlobal.

    Wiryawan, Adam. 2011. Analisis Kromatrografi Gas. [online].http://www.chem-

    is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/analisis-

    dengan-kromatografi-gas/(diakses pada 24 November 2014)

    http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22015/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22015/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22015/4/Chapter%20II.pdfhttp://www.oberlin.edu/chem/ForChemLab/Alcohol/AlcoholPStudents.pdfhttp://www.oberlin.edu/chem/ForChemLab/Alcohol/AlcoholPStudents.pdfhttp://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/analisis-dengan-kromatografi-gas/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/analisis-dengan-kromatografi-gas/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/analisis-dengan-kromatografi-gas/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/analisis-dengan-kromatografi-gas/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/analisis-dengan-kromatografi-gas/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/analisis-dengan-kromatografi-gas/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/analisis-dengan-kromatografi-gas/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi1/analisis-dengan-kromatografi-gas/http://www.oberlin.edu/chem/ForChemLab/Alcohol/AlcoholPStudents.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22015/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22015/4/Chapter%20II.pdf
  • 7/23/2019 Makalah Pemicu III Kimia Analitik

    31/31

    Makalah Pemicu 3 Kimia Analitik Analisis Alkohol dan Drugs dalam Darah 27

    Kelompok 7

    LAMPIRAN