makalah kimia- new 3
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang manusia tidak dapat lepas dari yang namanya
plastic. Plastik selalu digunakan dalam berbagai keperluan sehari-hari. Misalnya
untuk tempat minuman, membungkus makanan, tampat belanjaan dan masih
banyak lagi. Plastic dipakai karena ringan, tidak mudah pecah, harganya murah,
dan mendapatkannya pun sangat mudah. Tetapi banyak dari masyarakat tidak
menyadari bahaya yang akan ditimbulkan akibat penggunaan plastik terhadap
kesehatan mereka sendiridan terhadap lingkungan sekitar. Dalam plastiki terdapat
zat-zat adiktif antara lain Bisphenol A(BPA). Bila BPA tersebut masuk ke dalam
tubuh manusia akan berisiko bagi manusia tersebut. Resiko tersebut yaitu akan
meyebabkan prakanker pada payudara dan juga menggagu pertumbuhan manusia.
Selain berdampak pada manusianya sendiri bahaya dari pemakaian kemasan
plastik jumlahnya yang sangat besar, berdampak juga pada lingkungan
dikarenakan banyak plastik yang direkomendasikan hanya untuk sekali pakai saja.
Ini menimbulkan dampak negative bagi lingkungan terutama pada tanah, karena
tanah sulit untuk menguraikan sampah plastik tersebut.
Seiring dengan bertambahnya kebutuhan manusia, banyak juga diciptakan pemuas
/ pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk itu muncullah pabrik-pabrik industry
sebagai pengolah bahan mentah untuk kemudian diolah dengan sedemikian rupa
menjadi barang setengah jadi maupun barang siap pakai, untuk selanjutnya akan
dikonsumsi masyarakat. Dalam jumlah produksi yang sagat besar tiap harinya
akan menghasilkan sisa-sisa hasil dari proses pengolahan yang tidak terpakai.
Sisa-sisa inilah (limbah) bila terakumulasi dalam jangka waktu yang lama dapat
mencemari lingkungan bila tidak ada penanganan khusus.
Kemudian, masyarakat yang sebagai pelaku konsumsi pun akan “mengeluarkan”
limbah-limbah sebagai hasil penggunaan hasil barang produksi tersebut. Limbah
ini dinamakan limbah rumah tangga. Meskipun sedikit lebih “aman”, bukan
Page | 1
berarti dapat seenaknya saja membiarkan limbah ini dibuang begitu saja. Karena
limbah sekecil apapun bila dalam jumlah yang besar dapat memberikan
konstribusi besar dalam hal pengrusakan terhadap lingkungan. Untuk itulah
diperlukan penanganan yang tepat dalam pengolahan limbah-limbah industry
maupun limbah rumah tangga.
B. Tujuan
Pembuatan makalah ilmiah ini bertujuan untuk :
1. Mengurangi pengrusakan lingkungan oleh limbah-limbah rumah tangga
2. Memberikan salah satu solusi cerdas pengolahan limbah rumah tangga secara
tegas
3. Mengolah limbah rumah tangga menjadi barang yang berdaya guna
C. Manfaat
Makalah ilmiah ini disusun, diharapkan dapat emberikan salah satu solusi
penanganan limbah rumah tangga sehingga meminimalisir terjadinya pengrusakan
lingkungan oleh limbah-limbah rumah tangga.
Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengenal Sampah Plastik dan Penanganannya
Hampir setiap orang pasti tidak akan terlepas dari yang namanya bahan
plastik dalam aktivitasnya sehari-hari. Ya, memang plastik telah menjadi
komponen penting dalam kehidupan modern saat ini dan peranannya telah
menggantikan kayu dan logam mengingat kelebihan yang dimilikinya antara lain
ringan dan kuat, tahan terhadap korosi, transparan dan mudah diwarnai, serta sifat
insulasinya yang cukup baik.
Sifat-sifat bahan plastik inilah yang membuatnya sulit tergantikan dengan
bahan lainnya untuk berbagai aplikasi khususnya dalam kehidupan sehari-hari
mulai dari kemasan makanan, alat-alat rumah tangga, mainan anak, elektronik
sampai dengan komponen otomotif. Peningkatan penggunaan bahan plastik ini
mengakibatkan peningkatan produksi sampah plastik dari tahun ke tahun. Sebagai
gambaran konsumsi plastik di Indonesia mencapai 10 kg perkapita pertahun,
sehingga dapat diprediksikan sebesar itulah sampah plastik yang dihasilkan.
Seperti telah kita ketahui bersama bahwa plastik sangat sulit terurai dalam
tanah, membutuhkan waktu bertahun-tahun dan ini akan menimbulkan
permasalahan tersendiri dalam penanganannya. Pembuangan di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sampah bukanlah solusi yang cukup bijak dalam
pengelolaan sampah plastik ini. Peranan para pemulung dalam mengurangi
timbunan sampah plastik patut mendapat apresiasi meskipun ini tidak bisa
menghilangkan seratus persen sampah plastik yang ada. Perlu adanya manajemen
sampah plastik mulai dari lingkungan terkecil yaitu rumah tangga hingga skala
besar meliputi kawasan kota yang dikelola oleh pemerintah kota atau daerah
setempat. Untuk memudahkan pengelolaan sampah plastik pada skala rumah
tangga, maka perlu adanya pemahaman tentang jenis-jenis plastik, kandungan
Page | 3
materialnya, hingga dampaknya terhadap lingkungan sehingga diharapkan
terbentuk manajemen pengelolaan yang tepat.
Gambar 2. Simbol recycling plastik yang ada pada produk plastik.
Beberapa jenis plastik yaitu : · PET atau PETE, atau polyethylene therephthalate.
Ringan, murah, dan mudah membuatnya. Penggunaannya terutama pada botol
minuman soft drink, tempat makanan yang tahan microwave dan lain-lain. ·
HDPE (high density polyethylene) Lebih kuat dan rentan terhadap korosi, sedikit
sekali resiko penyebaran kimia bila digunakan sebagai wadah makanan, bisa
digunakan untuk wadah shampoo, deterjen, kantong sampah. Mudah didaur ulang.
· PVC (polyvinyl chloride) Plastik jenis ini memiliki karakteristik fisik yang stabil
dan memiliki ketahanan terhadap bahan kimia, cuaca, sifat elektrik dan aliran.
Bahan ini paling sulit didaur ulang dan paling sering kita jumpai penggunaannya
pada pipa dan konstruksi bangunan. · LDPE (low density polyethylene) Bisa
digunakan untuk wadah makanan dan botol-botol yang lebih lembek. · PP
(polypropylene) Plastik jenis ini mempunyai sifat tahan terhadap kimia kecuali
klorin, bahan bakar dan xylene, mempunyai sifat insulasi listrik yang baik. Bahan
ini juga tahan terhadap air mendidih dan sterilisasi dengan uap panas. Aplikasinya
pada komponen otomotif, tempat makanan, karpet, dll. · PS (polystyrene) Jenis ini
mempunyai kekakuan dan kestabilan dimensi yang baik. Biasanya digunakan
untuk wadah makanan sekali pakai, kemasan, mainan, peralatan medis, dll.
Sampah plastik sebagai sumber energi
Mengingat kandungan energi yang tinggi dari bahan plastik, maka potensi
pemanfaatannya sebagai salah satu sumber energi memiliki prospek yang cukup
Page | 4
bagus di masa mendatang. Dari sini bisa didapatkan dua keuntungan sekaligus
yaitu mengurangi problem sampah dan juga menghasilkan energi yang bisa
digunakan untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional.
Beberapa teknologi bisa digunakan untuk mengkonversi sampah plastik menjadi
bahan bakar diantaranya yaitu :
Konversi ke bahan bakar padat
Dilakukan dengan mencacah sampah plastik dan kemudian membriketnya untuk
nantinya menjadi bahan bakar briket. Bahan bakar ini kemudian bisa digunakan
untuk pembakaran di tungku-tungku industri.
Konversi ke bahan bakar cair
Dengan menggunakan prinsip pirolisis dimana sampah plastik dipanaskan pada
suhu sekitar 500oC sehingga fasenya akan berubah menjadi gas dan kemudian
akan terjadi proses perengkahan (cracking). Setelah itu didinginkan kembali dan
bisa mendapatkan bahan bakar cair setara dengan bensin dan solar.
Konversi ke bahan bakar gas
Ini bisa dilakukan dengan teknologi gasifikasi dimana sampah plastik dipanaskan
pada suhu yang sangat tinggi mencapai 900oC dengan prinsip oksidasi parsial.
Sehingga akan dihasilkan gas hidrokarbon yang bisa dimanfaatkan untuk
keperluan industri. Sudah sepatutnya sampah plastik tidak lagi menjadi
permasalahan yang rumit dan bahkan bisa mendatangkan manfaat dengan
menghasilkan bahan bakar. Sekarang tinggal bagaimana mendorong pemerintah
daerah untuk menerapkan teknologi yang ada dan tentunya didukung oleh seluruh
masyarakat di dalam pengelolaan sampah yang berbasis komunitas.
Page | 5
B. Upaya Penanggulangan Llimbah Plastik
1. Daur Ulang
Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur ulang. Akan
tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang melalui
tahap-tahap pengumpulan, pemisahan (sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang.
Tahapan paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Kedua tahapan ini akan
lebih mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin ikut berpartisipasi, yaitu
ketika membuang sampah plastik. Dewasa ini, plastik yang cukup banyak didaur
ulang adalah jenis HDPE dan botol-botol plastik.
2. Incinerasi
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya pada suhu
tinggi (incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga
dapat digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa
pembangkit listrik menggunakan batu bara yang dicampur dengan beberapa
persen ban bekas. Akan tetapi, pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah
baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC menghasilkan gas
HCl yang bersifat korosif. Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang
sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif. Gas-gas korosif ini membuat
incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas
dioksin yang sangat beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung klorin
seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan pengontrolan yang
baik untuk mengurangi polusi udara.
3. Plastik Biodegradable
Sekitar separo dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. Oleh karena itu,
sangat baik jika dapat dibuat plastik yang bio- atau fotodegradable. Hal itu telah
diupayakan dan telah dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable berbahan
dasar zat tepung. Sayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan kelihatannya
masyarakat enggan untuk membayar lebih.
Page | 6
Untuk mengurangi pencemaran plastik :
1. Kurangi penggunaan plastik
2. Sampah plastik harus dipisahkan dengan sampah organik, sehingga dapat
didaur ulang.
3. Jangan membuang sampah plastik sembarangan.
4. Sampah plastik jangan dibakar.
Untuk menghindari bahaya keracunan akibat penggunaan plastik :
1. Gunakan kemasan makanan yang lebih aman, seperti gelas.
2. Gunakan penciuman, jika makanan/minumam bau plastik jangan
digunakan.
3. Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang
penghisapnya) berbahanpolycarbonate, cobalah pilih dan gunakan botol susu
bayi berbahan kaca,po lyethylene, ataupolypropylene. Gunakanlah cangkir
bayi berbahan stainless steel,polypropylene,ataupolyethylene. Untuk dot,
gunakanlah yang berbahan silikon, karena tidak akan mengeluarkan zat
karsinogenik sebagaimana pada dot berbahanlatex.
4. Janganlah menyimpan air minum atau pun makanan dalam keadaan panas.
5. Hindari penggunaan botol plastik untuk menyimpan air minum. Jika
penggunaan
botol plastik berbahan PET (kode 1) dan HDPE (kode 2), tidak dapat dicegah,
gunakanlah hanya sekali pakai dan segera dihabiskan karena pelepasan
senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. Bahan alternative
yang dapat digunakan adalah botolstainless steel atau kaca.
6. Cegahlah memanaskan makanan yang dikemas dalam plastik, khususnya
pada microwave oven, yang dapat mengakibatkan zat kimia yang terdapat
pada plastik tersebut terlepas dan bereaksi dengan makanan lebih cepat. Hal ini
pun dapat terjadi bila kemasan plastik digunakan untuk mengemas makanan
berminyak atau berlemak.
7. Bungkuslah terlebih dahulu makanan dengan daun pisang.
Page | 7
C. Manfaat Pengolahan Sampah
Manfaat dari pengolahan sampah yaitu :
a. Penghematan sumber daya alam
b. Penghematan energi
c. Penghematan lahan TPA
d. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)
e. Mengurangi Pencemaran
Sampah yang tidak dikelola akan menyebabkan :
a. Longsor tumpukan sampah
b. Sumber penyakit
c. Pencemaran lingkungan
d. Menyebabkan banjir
Page | 8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Limbah plastik merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Limbah plastik merupakan limbah terbanyak yang
terdapat di bumi. Plastik tidak dapat terurai dengan cepat. Waktu yang diperlukan
plastik agar terurai yaitu 1000 tahunan.
Limbah tidak dapat dihilangkan tetapa dapat dikurangi dengan banyak cara, yaitu
dengan mendaur ulang sampah, plastik dibuat plastik yang bio- atau
fotodegradable dan juga dibakar pada suhu yang sangat tinggi.
Marilah kita sebagai manusia yang diciptakan Tuhan, kitaharus mengusahakan
dan memanfaatkan
Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
Page | 9