makalah kelompok advokasi kesehatan

19
MAKALAH KELOMPOK ADVOKASI KESEHATAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM POSYANDU : IMUNISASI DI WILAYAH KAMPUS UI Dosen Pengampu : dr. Zarfiel Tafal MPH KELOMPOK 1 Disusun oleh : Dhian Kunmartoyo 1306487370 Diandra Renya Rosari 1306487383 Dina Merliana 1306487396 Dine Dyan Indriani 1306487401 Elnesa Fitma S 1306487515 Henri Murti Prabowo 1306487686 Windu Rahmat 1306488871 1

Upload: dhian-kun

Post on 23-Dec-2015

295 views

Category:

Documents


48 download

DESCRIPTION

kesehatan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kelompok Advokasi Kesehatan

MAKALAH KELOMPOK ADVOKASI KESEHATAN

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM POSYANDU :

IMUNISASI DI WILAYAH KAMPUS UI

Dosen Pengampu : dr. Zarfiel Tafal MPH

KELOMPOK 1

Disusun oleh :

Dhian Kunmartoyo 1306487370

Diandra Renya Rosari 1306487383

Dina Merliana 1306487396

Dine Dyan Indriani 1306487401

Elnesa Fitma S 1306487515

Henri Murti Prabowo 1306487686

Windu Rahmat 1306488871

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM S1 EKSTENSI

UNIVERSITAS INDONESIA

2014

1

Page 2: Makalah Kelompok Advokasi Kesehatan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan izin dan

kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul

KEBIJAKAN PELAKSANAAN PROGRAM POSYANDU : IMUNISASI DI WILAYAH

KAMPUS UI.

Tugas ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Advokasi Kesehatan. Dan juga

kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Zarfiel Tafal selaku dosen mata kuliah

Advokasi Kesehatan serta semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang

turut membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik

dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan

wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk

menyempurnakan makalah ini. Akhirnya, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat

memberikan manfaat, khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Depok, 4 Juni 2014

Penulis

2

Page 3: Makalah Kelompok Advokasi Kesehatan

DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 4

1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 6

1.3 Batasan Masalah ....................................................................................... 6

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 7

2.1 Kebijakan Pemerintah Mengenai Program Posyandu .............................. 7

2.2 Tujuan Advokasi........................................................................................ 9

2.3 Sasaran Advokasi...................................................................................... 9

2.4 Pihak Terkait ............................................................................................. 9

2.5 Metode Advokasi ...................................................................................... 9

2.6 Langkah-Langkah, Strategi dan Hasil Advokasi ...................................... 10

2.7 Lamanya Waktu Advokasi ....................................................................... 11

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 12

3.2 Saran ......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14

3

Page 4: Makalah Kelompok Advokasi Kesehatan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep Posyandu dimunculkan pada tahun 1984 sebagai penggabungan dari

berbagai pos swadaya masyarakat untuk kegiatan penimbangan balita (Pokbang Gizi), Pos

Kesehatan, Pos KB. Dengan penggabungan ini, berbagai upaya swadaya masyarakat tsb

diintegrasikan dalam sebuah pos pelayanan kesehatan terpadu (Posyandu). Dalam hal ini

masyarakat diposisikan sebagai subyek yang berperan aktif dalam upaya meningkatkan

derajat kesehatan. Oleh karena itu dilakukanlah berbagai pelatihan untuk para wakil

masyarakat untuk menjadi kader kesehatan. Setelah mengikuti pelatihan maka para kader

kesehatan kemudian mengembangkan berbagai pos swadaya masyarakat sebagai sebuah

wujud partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta aktif

masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya, sehingga dapat

meningkatkan status gizi balita. Kegiatan ini membutuhkan partisipasi aktif ibu-ibu yang

memiliki anak balita untuk membawa balita-balita mereka ke posyandu sehingga mereka

dapat memantau tumbuh kembang balita melalui berat badannya setiap bulan (Depkes RI,

2006).

Salah satu program utama posyandu adalah Imunisasi. Perkembangan Imunisasi

adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu

antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit.

Imunisasi diperkirakan dapat mencegah 2,5 juta kasus kematian anak per tahun di seluruh

dunia dapat dicegah dengan imunisasi (WHO, UNICEF, & World Bank, 2009). Imunisasi

masih sangat diperlukan untuk melakukan pengendalian Penyakit yang Dapat Dicegah

Dengan Imunisasi (PD3I), seperti Tuberkulosis (TB), dipteri, pertusis (penyakit

pernapasan), campak, tetanus, polio dan hepatitis B. Program imunisasi sangat penting

agar tercapai kekebalan masyarakat (population immunity).(Depkes RI, 2006)

Di Indonesia, program imunisasi merupakan kebijakan nasional. Program

Imunisasi di Indonesia dimulai pada tahun 1956 dan pada tahun 1990, Indonesia telah

mencapai status Universal Child Immunization (UCI), yang merupakan suatu tahap

4

Page 5: Makalah Kelompok Advokasi Kesehatan

dimana cakupan imunisasi di suatu tingkat administrasi telah mencapai 80% atau lebih.

(Depkes RI,2006)

Kondisi di Indonesia saat ini, Menurut Organisasi medis kemanusiaan dunia

Médecins Sans Frontières (MSF) atau Dokter Lintas Batas , setiap tahunnya, satu dari lima

anak – atau sekitar 19 juta anak-anak di seluruh dunia tidak terjangkau pelayanan

imunisasi. Program imunisasi juga masih menjadi masalah di Indonesia. Karena sejak

2006, Indonesia termasuk sebagai salah satu dari enam negara yang  teridentifikasi

memiliki jumlah tertinggi anak-anak yang tidak terjangkau imunisasi. (Mahdi, 2012)

Di wilayah Indonesia bagian timur, khususnya wilayah Papua untuk distribusi

pelaksanaan imunisasi belum mampu menjangkau seluruh masyarakat. Padahal sudah jelas

tertera anggaran dana APBD untuk kesehatan khususnya program imunisasi sebesar 10%.

Namun, faktanya masih banyak balita yang belum mendapat pelayanan Lima Imunisasi

Dasar Lengkap (LIL). Di sisi lain, kurangnya pengawasan dari Dinas Kesehatan Pusat

serta distribusi vaksin yang belum mencukupi kebutuhan di Papua juga mempengaruhi

keberlangsungan program imunisasi di Papua.

Namun, imunisasi tersebut belum bisa menjangkau seluruh balita di Indonesia,

khususnya di wilayah Indonesia Timur. Sehingga masih ditemukan kasus – kasus balita

yang terkena berbagai penyakit ganas dan menular lainnya. Padahal, sudah jelas bahwa

pemerintah telah mencanangkan program dan kebijakan imunisasi untuk kesehatan dan

kesejahteraan masyarakat. Tentunya hal ini perlu dikaji lagi proses pelaksanaan dan

tingkat keberhasilan program imunisasi dengan melihat berbagai indikator seperti ada atau

tidaknya ketimpangan kebijakan, sasaran, penyedia layanan kesehatan dan peran

pemerintah sendiri sebagai regulator. Tindakan ini sangat penting dilakukan untuk

mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dari program imunisasi sehingga kedepannya

diharapkan dapat berjalan sesuai dengan harapan masyarakat dan rencana kerja

pemerintah.

Posyandu merupakan tanggung jawab masyarakat bersama pemerintah dearah,

namun selama ini asumsi yang beredar di masyarakat bahwa Posyandu merupakan

tanggung jawab sektor kesehatan saja. Sehingga program-program yang menyentuh

Posyandu sebagian besar berasal dari sektor kesehatan. Di perlukan kerjasama lintas sektor

dan lintas program terkait dalam menghidupkan kembali Posyandu. Karena , Hingga saat

ini pemanfaatan Posyandu oleh masyarakat masih jauh dari yang ditargetkan. Data

menunjukkan pada tahun 2010, diperkirakan sekitar 74,5 % balita di bawa ke Posyandu

5

Page 6: Makalah Kelompok Advokasi Kesehatan

sekurang-kurangnya satu kali selama enam bulan terakhir,seharusnya balita di bawa

ke Posyandu sekali sebulan untuk memantau pertumbuhan balita.

Saat ini, pelayanan di tempat pelayanan kesehatan dirasa sangat kurang. Tempat

pelayanan kesehatan seperti pada POSYANDU masih kurang berjalan dengan lancar. Bila

melihat dari kinerja petugas kesehatan, hal tersebut dapat mengurangi pelayanan di

POSYANDU. Perlu adanya peningkatan kinerja sejak dini, misalnya sejak menduduki

bangu perkuliahan. Universitas Indonesia memiliki Rumpun Ilmu Kesehatan yang tediri

dari berbagai Fakultas dengan latar belakang kesehatan. Untuk membangun sistem

pelayanan yang optimal dengan pembiasaan memberikan pelayanan yang optimal

kepamasyarakat, mahasiswa calon tenaga kesehatan perlu untuk berlatih secara rutin di

tempat pelayanan kesehatan khususnya POSYANDU di wilayah kampus UI. POSYANDU

ini dapat dijadikan tempat seperti layaknya “Kerja Praktek”.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dibuatnya penulisan makalah ini adalah sebagai:

a. Pemenuhan tugas kelompok yang diberikan oleh Bapak dr. Zarfiel Tafal MPH.

b. Memahami advokasi kesehatan tentang Kebijakan Pelaksanaan Program Posyandu :

Imunisasi di Wilayah Kampus UI

1.3 Batasan Masalah

Makalah ini terbatas hanya pada materi mengenai advokasi kesehatan tentang

Kebijakan Pelaksanaan Program Posyandu : Imunisasi di Wilayah Kampus UI yang

penulis peroleh dari berbagai sumber dan tertera pada daftar pustaka.

6

Page 7: Makalah Kelompok Advokasi Kesehatan

BAB II

PEMBAHASAN

PROGRAM POSYANDU PEMERINTAH

2.1 Landasan Hukum Kebijakan Pemerintah Tentang Posyandu

Dibawah ini merupakan landasan hukum kebijakan yang ditetapkan terkait dengan

program penerapan program posyandu:

a. Undang-undang Dasar tahun 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU No 23 Tahun 1992

tentang Kesehatan

b. Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan

c. Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan

Kewenangan Propinsi sebagai daerah otonom.

d. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

e. Surat Edaran Mendagri Nomor 411.3/1116/SJ tahun 2001 tentang Revitalisasi

Posyandu.

f. Undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

g. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1457 tahun 2003 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.

h. Undang-undang Nomor 32 tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah.

i. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pusat dan Pemerintah Daerah.

j. Peraturan Pemerintah Nomor  8 tahun 2003 tentang Organisasi Perangkat Daerah.

k. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128 tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar

Pusat Kesehatan Masyarakat.

l. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 131 tahun 2004 tentang Sistem

Kesehatan Nasional.

m. Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional

n. PP No.7 tahun 2005 tentang RPJMN

7

Page 8: Makalah Kelompok Advokasi Kesehatan

Salah satu program layanan dasar di Posyandu adalah Imunisasi. Program imunisasi

sendiri memiliki peran yang penting dalam meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan

masyarakat, khususnya pada balita.  

2.2. Kebijakan dan Strategi tentang Program Imunisasi

a. Kebijakan RPJMN 2010 – 2014

Tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap kepada 90 %  bayi 0-11 bulan

Tercapainya UCI di seluruh desa dan kelurahan

b. Renstra Kem. Kesehatan 2010 – 2014

Cakupan imunisasi menjadi indikator yang harus dicapai pada setiap tahun

melalui penilaian:

Cakupan pemberian imunisasi pada bayi 0-11 bulan  (80% pada tahun 2010)

Persentase anak SD yang mendapatkan imunisasi (98% pada tahun 2010)

Persentase desa yang mencapai Universal Child Immunization (UCI) (80% pada

tahun 2010)

c. Target Imunisasi Tahun 2010-2014

UCI desa 100% pd tahun 2014

Cakupan HB-0 80% pd tahun 2010

Cakupan 98% dosis ke 2 campak melalui BIAS

Eliminasi MNT pada tahun 2010

TT bagi WUS di Kab/Kota risiko tinggi tetanus

Validasi data MNTE bertahap tahun 2010-201

Reduksi kematian akibat campak sebesar 90% pd tahun 2010 dibanding 2000

d. Indikator Keberhasilan\

GAIN ( Gerakan Akselerasi Imunisasi Nasional)  UCI  selama 5 tahun ( 2010

s/d 2014 )

80% UCI desa/kelurahan pada tahun 2010

85% UCI desa/kelurahan pada tahun 2011

90% UCI desa/kelurahan pada tahun 2012

95% UCI desa/kelurahan pada tahun 2011

100% UCI desa/kelurahan pada tahun 2014

e. Strategi

8

Page 9: Makalah Kelompok Advokasi Kesehatan

Memberikan akses (pelayanan) kepada masyarakat

Membangun kemitraan dan jejaring kerja

Menjamin ketersediaan dan kecukupan vaksin, peralatan rantai vaksin da alat

suntik

Menerapkan sistem Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) untuk menentukan

prioritas kegiatan serta tindakan perbaikan

Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga profesional/ terlatih

Pelaksanaa sesuai standar

Memanfaatkan perkembangan metoda dan teknologi yang lebih efektif,

berkualitas dan efisien.

Meningkatkan advokasi, fasilitasi dan pembinaan

2.2 Tujuan Advokasi

Tujuan Advokasi :

Revitalisasi fungsi dan layanan posyandu di masyarakat.

Hasil yang dicapai :

a. Menjamin terlaksananya pemenuhan Hak anak untuk mendapatkan imunisasi yang

dibutuhkan agar dapat tumbuh dengan sehat dan sejahtera.

b. Mensosialisasikan kembali program posyandu, khususnya imunisasi.

c. Menumbuhkan minat agar masyarakat lebih aktif dalam mengakses pelayanan

posyandu.

d. Memperbaiki sistem posyandu agar lebih mudah dan menarik bagi masyarakat, misal

nya dengan integrasi posyandu dengan PAUD

e. Pelatihan kader agar lebih terampil dan teredukasi tentang masalah kesehatan,

sehingga masyarakat lebih tertarik guna mengakses posyandu.

2.3 Sasaran Advokasi

a. Pembuat kebijakan tingkat pusat: Kementrian Kesehatan

b. Pembuat kebijakan tingkat provinsi: Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

c. Pembuat kebijakan tingkat daerah: Kepala Dinas Kesehatan Daerah/Kabupaten/Kota

d. Organisasi profesi: IDI (Ikatan Dokter Indonesia), IBI (Ikatan Bidan Indonesia), dan

PPNI (Persatuan Perawat Nasional Indonesia)

e. Organisasi masyarakat: Ibu PKK

f. Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama

g. Masyarakat Umum

9

Page 10: Makalah Kelompok Advokasi Kesehatan

h. Kader Posyandu

2.4 Pihak Terkait

Institusi pendidikan kesehatan : Akademi Keperawatan (Akper) dan Akademi Kebidanan

(Akbid), RSU, RS Swasta, RS Bersalin, RS Ibu dan Anak, Puskesmas, Polindes, Pustu,

BKIA, BP Swasta, Tempat Praktik Swasta, dan institusi kesehatan baik milik pemerintah

maupun swasta (apotek dan laboratorium).

2.5 Metode Advokasi

a) Normatif edukatif : memberi info yang mendidik tentang pentingnya imunisasi dan

peran posyandu dalam hal tersebut kepada masyarakat

b) Informatif : memberi informasi tentang pentingnya imunisasi dan posyandu

c) Perubahan Sosial : mengajak masyarakat agar memiliki mind-set bahwa posyandu

merupakan suatu wadah aspirasi kesehatan masyarakat yang dilakukan dari, oleh dan

untuk masyarakat sendiri.

2.6 Langkah-langkah, Strategi, dan Hasil Advokasi

No.Langkah-langkah Strategi

AdvokasiStrategi Hasil

1

Pembahasan isue

perkembangan posyandu

dan akses masyarakat

terhadap imunisasi

Rapat

Terdapat kesepahaman bersama

tentang permasalahan yang

muncul dalam kasus

pelaksanaan program posyandu

2 Survei, Pengumpulan data -

Angka statistik kunjungan

posyandu dan angka anak yang

mendapat imunisasi

3Pengkajian latar belakang

masalahSemi-loka

Mendapat gambaran kondisi dan

latar belakang masalah posyandu

dan imunisasi di Indonesia

4Rancangan pengubahan

kebijakanSemi-loka

Ada lay out rancangan usulah

kebijakan kepada pemerintah

dan ada tim ahli perancang

kebijakan

5 Uji publik Seminar Masyarakat mengerti

10

Page 11: Makalah Kelompok Advokasi Kesehatan

(Pertemuan kepada

masyarakat untuk

mempromosikan betapa

pentingnya peran

posyandu dan imunisasi

bagi anak)

pentingnya peran posyandu

dan imunisasi bagi anak

Masyarakat lebih aktif dalam

kunjunganya ke posyandu

dan cakupan anak mendapat

imunisasi meningkat

6Pembuatan naskah

akademis

RTM

(Pertemuan untuk

merekomendasikan kepada

pemerintah agar gencar

melakukan promosi dan

perbaikan sistem posyandu

yang lebih menarik dan

lebih mudah diakses)

Adanya dukungan terhadap

pelaksanaan revitalisasi

posyandu dan promosi

penggunaan imunisasi pada anak

7 Sosialisasi media massaMedia partner bersama

media elektronik dan cetak

Tajuk utama di koran/media

cetak, dan trending topic di

sosial media

8 Revisi Rapat

Adanya dukungan teknis dan

finansial guna pelaksanaan

revitalisasi posyandu dan

promosi imunisasi pada anak

9 Disajikan pada Legislatif RDP -

10 Membuat naskah legal Rapat tim -

11Diajukan ke Sekretariatan

Negara- -

2.7 Lamanya Waktu Advokasi

Lama advokasi 1 tahun dengan estimasi perhitungan advokasi guna melakukan

perubahan sosial pada masyarakat harus dilakukan dengan kerjasama lintas-sektoral dan

upaya pendekatan kepada masyarakat memiliki banyak faktor yang mempengaruhi.

Dengan melihat luas nya cakupan dan banyaknya determinan yang mempengaruhi

pola perilaku masyarakat serta dengan strategi advokasi yang di rencanakan ( round table

meeting dan seminar) maka peluang keberhasilan advokasi ini ±70%.

11

Page 12: Makalah Kelompok Advokasi Kesehatan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan

di suatu wilayah kerja Puskesmas, dimana pelaksanaannya dilakukan di tiap

kelurahan/RW. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M (Imunisasi dan Penanggulangan

Diare) dan Gizi (Penimbangan balita). Posyandu merupakan bentuk integrasi dari upaya –

upaya swadaya masyarakat. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat

sehingga pembentukan, penyelenggaraan dan pemanfaatannya memerlukan peran serta

aktif masyarakat dalam bentuk partisipasi penimbangan balita setiap bulannya, sehingga

dapat meningkatkan status gizi balita.

Namun dalam kenyataanya pelaksanaan program posyandu tidak lagi berlandasakan

peran serta aktif masyarakat, dan minat masyarakat terhadap psoyandu semakin menurun,

oleh karena itu paparan anak terhadap imunisasi juga semakin turun. Maka daripada itu

diperlukan upaya – upaya advokasi guna merevitalisasi sistem, fungsi dan layanan

posyandu bagi masyarakat, sehingga dapat meningkatkan imunisasi bagi anak di

Indonesia.

3.2 Saran

Untuk pemangku kebijakan:

a. Meningkatkan pengawasan dalam penegakkan Kebijakan mengenai pelaksanaan

program posyandu.

b. Mengadakan evaluasi berkala dalam penegakkan Kebijakan mengenai pelaksanaan

program posyandu.

c. Pemberian sanksi tegas kepada pihak yang melanggar kebijakan tersebut.

d. Meningkatakan dan memperbaiki sistem, fungsi dan pelayanan posyandu bagi

masyarakat

Untuk Masyarakat, Kader, dan Tenaga Kesehatan

a. Meningkatkan minat dan peran serta aktif dalam pembangunan kesehatan masyarakat

sendiri

12

Page 13: Makalah Kelompok Advokasi Kesehatan

b. Kader harus lebih pro aktif dan inovatif dalam upaya – upaya pembangunan kesehatan

sehingga masyarakat lebih tertarik

c. Tenaga kesehatan harus lebih aware terhadap kondisi kesehatan masyarakat dan harus

siap menjadi tenaga konsultan bagi kader dan masyarakat sendiri.

13

Page 14: Makalah Kelompok Advokasi Kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen dalam Negeri RI dan TP.PKK.1994 Pusat Posyandu : posyandu dan

perkembangannya. Jakarta

2. Depkes R.I. 2004. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor         1059/Menkes/SK/IX/2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan

Imunisasi.           Jakarta: Depkes RI

3. Depkes RI . 1987. Posyandu, Pusat Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Depkes RI

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1059/MENKES/SK/IX/2004 tentang Pedoman

Penyelenggaraan Imunisasi

5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor  482/MENKES/SK/IV/2010 tentangGerakan

Akselerasi Imunisasi Nasional Universal Child Imunnix=zation 2010-2011 (GAIN UCI 2010-

2011)

6. Mahfiroh, Ida. Analisis Kebijakan Posyandu. Diakses dari

http://iddamahfiroh.blogspot.com/2013/12/analisis-kebijakan-posyandu.html, diakses

22 Mei 2014

7. Kompas. http://health.kompas.com/rengad/

2012/07/23/08130248/19.Juta.Anak.Belum.Terjangkau.Imunisasi pada tanggal  13 Oktober

2013 pukul 16.00

8. Rejeki, Sri. Posyandu, Program Gagal Pemerintah. Diakses dari

http://kesehatan.kompasiana.com/makanan/2012/02/08/posyandu-program-gagal-

pemerintah-437415.html, diakses pada 22 Mei 2014

14